Makalah Pbl Blok 7

28
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam rangka kegiatan belajar terarah, dilaksanakan sebuah program based learning. Pada kegiatan ini, mahasiswa diarahkan untuk memperdalam bahan yang dipelajarinya dalam bentuk pembahasan suatu kasus. Oleh sebab itulah makalah ini dibuat untuk menunjang proses belajar mahasiswa. 1.2 Tujuan Makalah ini dibuat untuk membahas sejumlah bahan maupun bagian yang perlu diperhatikan lebih dalam dari kasus yang diberikan, yaitu sesak napas. 1

description

respirasi

Transcript of Makalah Pbl Blok 7

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar belakangDalam rangka kegiatan belajar terarah, dilaksanakan sebuah program based learning. Pada kegiatan ini, mahasiswa diarahkan untuk memperdalam bahan yang dipelajarinya dalam bentuk pembahasan suatu kasus. Oleh sebab itulah makalah ini dibuat untuk menunjang proses belajar mahasiswa.

1.2 TujuanMakalah ini dibuat untuk membahas sejumlah bahan maupun bagian yang perlu diperhatikan lebih dalam dari kasus yang diberikan, yaitu sesak napas.

BAB IIISI2.1 Identifikasi istilah2.2 Rumusan masalah Sesak napas yang menimbulkan bunyi. Alergi terhadap debu dan perubahan cuaca.2.3 Analisi masalah

Struktur makroskopis

Struktur mikroskopis

Sesak napas berbunyi

Test fungsi paru

Fungsi & mekanisme pernapasan

2.4 Hipotesis Riwayat alergi debu dan perubahan cuaca menyebabkan sesak napas yang berbunyi.2.5 Sasaran pembelajaran Struktur makroskopis Struktur mikroskopis Test fungsi paru Fungsi dan mekanisme pernapasan2.6 Belajar mandiriStruktur makroskopis1,2HidungHidung bagian luarBerbentuk pyramid. Ke arah inferior hidung memiliki 2 pintu masuk berbentuk bulat panjang, yakni nares, yang terpisah oleh septum nasi. Penyangga hidung terdiri dari tulang dan tulang rawan hialin. Rangka tulang terdiri dari os nasale, processus frontalis maxillaries, bagian nasal ossis frontalis. Rangka tulang rawan terdiri dari cartilage septi nasi, cartilage nasi lateralis, dan cartilage ala nasi major dan minor.Rongga hidungTerdiri dari 3 regio, yakni vestibulum, penghidu, dan pernapasan. Vestibulum dilapisi kulit yang mengandung bulu hidung, berguna untuk menahan aliran partikel yang terkandung di dalam udara yang dihisap. Ke arah atas dan dorsal vestibulum dibatasi oleh limen nasi, yang sesuai dengan tepi atas cartilage ala nasi major. Region penghidu ada di sebelah cranial, dimulai dari atap rongga hidung daerah ini meluas sampai setinggi concha nasalis superior dan bagian septum nasi yang ada dihadapan concha tersebut. Regio pernapasan adalah bagian rongga hidung selebihnya.

Gambar 1. Pandangan sagital dinding lateral rongga hidungPedarahan dan persarafan rongga hidungPembuluh nadi yang mendarahi rongga hidung :1. Aa. Ethmoidalis anterior dan posterior , cabang dari a. opthalmica, yang mendarahi pangkal hidung, sinus ethmoidalis dan frontalis.2. A.sphenopalatina, cabang dari a maxillaries interna, mendarahi mukosa dinding lateral dan medial hidung.3. A. palatine major, cabang dari palatine descendens a. maxillaries interna , akan beranastomosis dengan a. sphenopalatina.4. A. labialis superior , cabang a facialis, yang mendarahi septum nasi daerah vestibulum, beranastomosis dengan a. sphenopalatina dan sering menjadi lakasi kejadian epistaxis.Persarafan oleh cabang- cabnag N. trigeminus, otonom secretomotorik dan vasomotorik serta N. olfactorius.PharynxPharynx membentang dari basis cranii- vertebra cervical 6 atau tepi bawah cartilage cricoidea.Distal: oesophagus Di dorsal dan lateral dikelilingi jaringan longgar yang mengisi spatium peripharyngeale Di ventral berhubungan dengan R. hidung, R. mulut dan Larynx.Pharynx dibagi 3 bagian: 1. nasopharynx 2. Oropharynx 3. Laryngopharynx Lapisan otot pharynx

Ketiga otot yang menjulur menuju pharynx :1. M. stilopharyngeus berpangkal di processus styloideus, turun sepanjang sisi pharynx dan melintas antara mm. constrictors pharyngeus superior dan medius. Fungsi : elevasi pharyngx saat menelan dan berbicara.2. M. salpingopharyngeus berpangkal pada bagian inferior torus tubarius cartillaginis tuba auditivae, melintas ke bawah becampur dengan m. palatopharyngeus. Fungsi : elevasi bagian lateral atas dinding pharyngx.3. M. palatopharyngeus berada di dalam lipatan mukosa arcus palatopharyngeus, di sisi sebelah dalam m. constrictor pharyngis superior, melintas kea rah lateral dan caudal di sebelah dorsal tonsila palatina. Otot-otot pharyngx yang melekat pada permukaan superior palatum molle.

LaryngxPada laring, terdapat dua pasang lipatan lateral membagi rongga laring tersebut yaitu pasangan bagian atas yang disebut lipatan ventrikular (pita suara palsu), tidak berfungsi pada produksi suara, dan lipatan vocalis yang merupakan pita suara sejati. Pita suara sejati melekat pada tulang rawan thyroid dan kartilago cricoid, serta aritenoid. Pembuka diantara pita ini adalah glotis. Saat bernapas, pita suara terabduksi (tertarik membuka) oleh otot laring, dan glotis membentuk triangular. Saat menelan, pita suara teraduksi (tertari menutup) dan glotis membentuk celah sempit. Dengan demikian, kontraksi otot rangka mengatur ukuran pembukaan glotis dan derajat ketegangan pita suara yang diperlukan untuk produksi suara.Trakea / tenggorokanTrakea adalah tuba yang terletak diatas permukaan anterior esofagus. Tuba ini merentang dari laring pada area vetebra serviks ke enam sampai area vetebra toraks kelima, tempatnya membelah menjadi dua bronkus utama. Trakea dapat tetap terbuka karena adanya 16 sampai 20 cincin kartilago berbentuk C. Ujung posterior mulut cincin dihubungkan onleh jaringan ikat dan otot sehingga memungkinkan ekspansi esofagus.Seperti yang telah disebutkan, pada vetebra toraks kelima, trakea akan bercabang menjadi dua bronkus utama. Bronkus primer kanan dan bronkus primer kiri.bronkus primer kanan berukuran lebih pendek, lebih tebal, dan lebih lurus dibandingkan bronkus primer kiri karena arkus aorta membelokan trakea bawah kekanan. Objek asing yang masuk kemungkinan akan masuk ke bronkus kanan. Setiap bronkus primer nantinya akan bercabang menjadi bronkus sekunder dan tertier dengan diameter semakin kecil. Saat tuba semakin menyempit, batang atau lempeng kartilago mengganti cincin kartilago. Suatu bronkus disebut ekstrapulmonar, sampai memasuki paru-paru. Setelah itu baru disebut intra pulmonar. Nantinya, percabangan bronki akan menjadi struktur dasar paru-paru yaitu bronki, bronkiolus, bronkiolus terminal, bronkiolus respiratorius, duktus alveolar, dan alveoli.Paru Bagian terakhir dari sistim pernapasan, yang merupakan organ repiratorik adalah paru-paru. Paru-paru adalah sebuah organ berbentuk piramid seperti spons dan berisi udara, terletak dalam rongga toraks. Paru-paru kanan memiliki tiga lobus sedangkan paru-paru kiri memiliki dua lobus. Setiap paru memiliki sebuah apeks yang mencapai bagian atas iga pertama, sebuah permukaan diafragmatik yang terletak diatas diafragma, sebuah permukaan mediastinal yang terpisah dari paru lain oleh mediastinum, dan permukaan kostal yang terletak diatas kerangka iga. Permukaan mediastinalnya sendiri memiliki hillus yang merupakan tempat keluar masuknya pembuluh darah bronki, pulmonar, dan bronkial dari paru.Paru-paru diselimuti oleh selaput yang disebut pleura. Pleura terbagi menjadi pleura parietal dan pleura viseral. Pleura parietal adalah bagian pleura yang melapisi rongga toraks (kerangka iga, diafragma, dan mediastinum) sedangkan pleura viseral adalah bagian yang melapisi paru dan bersambungan dengan pleura parietal dibagiab bawah paru. Bagian sistim pernapasan yang beruhubungan dengan pleura memiliki dua bangun khusus yaitu rongga pleura dan resesus pleura. Rongga pleura adalah runag potensial antara pleura parietal dengan pleura viseral yang mengandung lapisan tipis cairan pelumas. Cairan ini disekresi oleh sel-sel pleural sehingga paru-paru dapat mengembang tanpa melakukan friksi. Tekanan cairan agak negatif dibandingkan tekanan atmosfer. Bangun kedua adalah resesus pleura. Resesus ini adalah area rongga pleura yang tidak berisi jaringan paru. Area ini muncul saat pleura parieta bersilangan dari satu permukaan ke permukaan lain. Saat bernapas, paru-paru bergerak keluar masuk area ini. Resesus pleura sendiri dibagi dua yaitu resesus pleura kostomedial yang terletak di tepi anterior kedua sisi pleura, tempat pleura parietal berbelok dari kerangka iga ke permukaan lateral mediastinum, dan resesua pleura kostodiafragmatik, yang terletak di tepi posterior kedua sisi pleura diantara diafragma dan permukaan kostal internal toraks.

Struktur mikroskopis3,4Sistim respiratorius dibagi 2 bagian : 1. Bagian konduksi ---menyalurkan udara 2. Bagian respirasi ---pertukaran gasSistim respiratorius dibagi 2 bagian Bagian konduksi Bagian yang menyalurkan udara / gas Terdiri dari: - Kavum nasi - Nasofaring - Laring - Trakea - Bronkus :Ekstrapulmonal dan Intrapulmonal - Bronkiolus terminalis

Bagian respirasi Bagian paru yang berhubungan dengan proses pertukaran gas Terdiri dari : - Bronkiolus respiratorius - Duktus alveolaris - Sakus alveolaris - Alveolus / alveoliHidung Organ yang berongga terdiri dari : - Tulang - Tulang rawan hialin - Otot bercorak - Jaringan ikat Kulit luar : - Epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk - Rambut -rambut halus - Kelenjar sebasea dan kelenjar KeringatRongga hidung Dipisahkan oleh septum nasi Lubang hidung depan / nares anterior Lubang hidung belakang / nares posterior, berhubungan dengan bagian atas nasofaring melalui koana ( nares posterior )Kavum nasi dibagi 2 :1. Vestibulum nasi --- daerah lebar di belakang nares anterior2. Fossa nasalis --- daerah dibelakang vestibulum nasi Vestibulum nasi Epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk dan berubah menjadi epitel bertingkat torak bersilia bersel goblet sebelum masuk fossa nasalis. Terdapat vibrisae --- rambut rambut kasar yang berfungsi menyaring udara pernafasan Terdapat kelenjar sebasea dan kelenjar keringat Sinus paranasalis Pada sinus paranasalis epitel bertingkat torak bersilia ,bersel goblet. Lamina propria lebih tipis dari kavum nasi dan melekat pada periosteum dibawahnya. Kelenjar kelenjar disini memproduksi mukos yang akan dialirkan ke kavum nasi oleh gerakan silia silia. Bila terjadi peradangan ---- sinusitisPharynxNasopharyngx Epitel bertingkat torak bersilia bersel goblet Dibawah membrana basalis,Pada lamina propria terdapat kelenjar campur Pada bagian posterior terdapat jaringan limfoid yang membentuk tonsila faringea Pada anak anak sering membesar dan meradang ---adenoiditis Terdapat muara dari saluran yang menghubungkan rongga hidung dan telinga tengah disebut osteum faringeum tuba auditiva Sekelilingnya banyak kelompok jaringan limfoid disebut tonsila tuba

Oropharyngx Epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk Terletak di belakang rongga mulut dan permukaan belakang lidah Orofaring akan dilanjutkan ke bagian atas menjadi epitel mulut dan ke bawah ke epitel oesophagus Disini terdapat tonsila palatina ,yang sering meradang disebut tonsilitis

Laryngopharynx Epitel bervariasi,sebagian besar Epitel Berlapis Gepeng Tanpa Lapisan Tanduk Terletak di belakang larings

Laring Menghubungkan faring dan trakea Bentuk tidak beraturan / irreguler Epitel bertingkat torak bersilia bersel goblet kecuali ujung plika vokalis berlapis gepeng Dinding : -T.R Hialin dan T.R elastis - Jaringan ikat - Otot skelet - Kelenjar campur Rangka laryng mempunyai 9 tulang rawan: T.R Hialin : - 1 T.R.Tiroid - 1 T.R Krikoid - 2 T.R Aritenoid T.R Elastis : - 1 T.R Epiglotis - 2 T.R Kuneiformis - 2 T.R Kornikulata Ujung T.R Aritenoid : T.R Elastis Ligamentum mengikat tulang rawan ini dan berartikulatio dengan otot intrinsik Epiglottis Rangka terdiri dari T.R Elastis Mempunyai 2 permukaan : Permukaan lingual yang menghadap ke lidah - epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk - merupakan bagian anterior yang paling sering berkontak dengan akar lidah,pada waktu proses menelan - Lamina propria dibawahnya langsung melekat pada perikondrium - Ada kelenjar campur dan jaringan limfoid

Permukaan laringeal yang menghadap ke laring - Epitel berlapis gepeng yang tipis dari permukaan lingual menjadi epitel bertingkat torak bersilia bersel goblet,yang akan melanjutkan ke trakea dan bronkus - merupakan bagian posterior yang sering berkontak dengan makanan - Lamina propria dibawahnya mempunyai kelenjar campur ( lebih banyak daripada permukaan lingual )TrakeaGambaran khas trakea - Rangka berbentuk C terdiri atas T.R. Hialin - Jumlah 16 20 buah - Cincin- cincin T.R. satu dengan yang lain dihubungkan oleh jaringan penyambung padat fibroelastis dan retikulin disebut lig.anulare untuk mencegah agar lumen trakea jangan meregang berlebihan - sedang otot polos berperan untuk mendekatkan kedua T.RBagian trakea yang mengandung tulang rawan disebut pars kartilagenia.Bagian trakea yang mengandung otot disebut pars membranasea Bagian posterior trakea - Terdapat banyak kelenjar sepanjang lapisan muskular - Rangsangan N.laringeus rekuren menyebabkan kelenjar kelenjar mengeluarkan sekretnya Mukosa trakea Epitel bertingkat torak bersilia bersel goblet Lamina basalis agak tebal dan jelas Lamina propria mempunyai serat serat elastin yang berjalan longitudinal, membentuk membran elastika interna Terdapat kelenjar kelenjar campur Tunika submukosa Terdiri dari Jaringan ikat jarang,lemak,kelenjar campur ( Glandula Trakealis ) yang banyak di bagian posterior Pars membranasea ada serat otot polos yang berjalan transversal , longitudinal , oblique disebut M.Trakealis Tunika adventisia Terdapat kelenjar campur Jaringan fibroelastis yang berhubungan dengan perikondrium sebelah luar pars kartilagenia

Bronkus Bronkus ekstrapulmonal ---sama dengan trakea ,diameter lebih kecil Bronkus intrapulmonal : - Mukosa membentuk lipatan longitudinal - Epitel bertingkat torak bersilia bersel goblet - Membrana basalis jelas - Lamina propria :-jaringan ikat jarang -serat elastis dan muskulus polos spiral - Noduli limfatisi - Kel.Bronkialis ----kelj.campur - Bentuk sferis - Tulang rawan tidak beraturan - Susunan muskulus seperti spiral Bronkus kecil Epitel bertingkat torak bersilia bersel goblet Bronkus terkecil, epitel selapis torak bersilia bersel goblet Tulang rawan --- kecil Kelenjar + / -Bronkiolus Diameter kira kira 1mm Tulang rawan - Epitel selapis torak + silia , sel goblet + / - ( bronkiolus besar epitel masih bertingkat torak ) Lamina propria : - tipis - kelenjar - Noduli limfatisi - Otot polos relatif banyak d/p jaringan ikat - serat elastin Bronkiolus terminalis Diameter 0,3 mm Epitel selapis torak bersilia , sel goblet / Epitel selapis torak rendah Diantara deretan sel ini ada sel clara : - mikrovili + - granula kasar . Lamina propria : sangat tipis ---serat elastin otot polos + / - kelenjar Nn.ll Lapisan luarnya : - serat kolagen - serat elastin - pembuluh darah + limf - saraf Brokiolus respiratorius Bagian antara bag.konduksi dan bag.respirasi Pendek 1 4 mm ,diameter 0,5 mm Epitel torak rendah / Epitel selapis kubis , silia + / -, goblet Diantara sel kubis terdapat sel clara Lamina propria : serat kolagen + serat elastin,otot.polos terputus-putus Duktus alveolaris Dinding tipis,sebagian besar terdiri dari alveoli Dikelilingi sakus alveolaris DI mulut alveolus epitel selapis gepeng (sel alveolar tipe 1) Jaringan ikat serat elastin, serat kolagen, otot polos + /- sebagai titik titik kecil Terbuka ke atrium : ruang yang menghubungkan beberapa sakus alveolaris Sakus alveolaris Kantong yang dibentuk oleh beberapa alveoli Terdapat serat elastin dan serat retikulin yang melingkari muara sakus alveoli Sudah tak punya otot polos Alveolus Kantong kantong kecil terdiri dari selapis sel seperti sarang tawon Pertukaran gas ( O2 dan CO 2) antara udara dan darah Di sekitar alveoli terdapat : - serat elastin : inspirasi --- melebar expirasi --- menciut - serat kolagen : cegah regangan yang berlebihan --- sehingga kapiler + septum interalveolaris tidak rusak Jumlah : 300 -500 juta alveoli Epitel selapis gepeng Pada dinding alveolus terdapat lubang lubang kecil berbentuk bulat / lonjong disebut poros / stigma alveolaris Stigma ini penting apabila terjadi sumbatan di salah satu cabang bronkus / bronkiolus karena udara dapat mengalir dari alveolus satu ke alveolus lain

Fungsi5,6Fungsi utama sistem pernapasan adalah penyediaan oksigen untuk kelangsungan proses metabolisme sel-sel tubuh dan mengeluarkan CO2 hasil metabolisme secara terus menrus.Sistem respirasi mencakup 2 prosesa. Respirasi dalam Meliputi proses metabolisme intra sel yang terjadi di mitokondria termasuk konsumsi oksigen dan produsi CO2 selama pengambilan energi dari molekul nutrient.b. Pernapasan luarMeliputi seluruh urutan langkah kejadian anrata sel tubuh dengan lingkungan luarPernapasan luar 1. Pertukaran antara udara luar dengan udara dalam alveol. Pertukaran ini dilakukan oleh kerja mekanis pernapasan, atau ventilasi. Kecepatan ventilasi disesuaikan dengan kebutuhan ambilan oksigens dan produksiCO2. 2. Oksigen dan CO2 dipertukarkan antara udara di alveol dan udara di dalam kapiler pulmonalis melalui proses difusi.3. Oksigen dan CO2 diangkut oleh darah antara paru dan jaringan.4. Pertukaran oksigen dan CO2 terjadi antara jaringan dan darah melalui proses difusi melintasi kapiler sistemik.Fungsi tambahan sistem pernapasan1. Menyediakan jalan untuk mengeluarkan air dan panas tubuh.\2. Menigkatkan aliran balik vena3. Proses berbicara , bernyanyi, dan sebagainya.4. Berperan dalam memelihara keseimbangan asam basa normal dengan mengubah jumlah CO2 penghasil asam yang dikeluarkan. 5. Mengeluarkan, memotifasi, mengaktifkan, atau menginaktifkan berbagai vahan yang melewati sirkulasi paru.

Mekanisme pernapasan5.6Rongga dada dibentuk: 12 pasanga tulang iga yang berhubungan dengan sternum di anterior dan vertebra torakalis di posterior Bagian inferior oleh diafragma.Kontraksi otot otot interkostal dandiafragma mengubah bentuk dan luas rongga dada.Jaringan paru dan dinding dada merupakan struktur elastis.Paru dibungkus 2 lapisan pleura : pleura viseral dan parietal.Ruang intrapleura berisi cairan yang berfunsi pelumas.Normal : tekanan intrapleura kurang dari tekanan atmosfir disebut tekanan subatmosferik( tekanan negatif,). Pada keadaan istirahat (akhir ekspirasi tengan) jaringan paru dan dinding dada pada kedudukan REEL.Proses inspirasi = proses aktif (kontaksi otot inspirasi)Inspirasi tenang : kontraksi otot inspirasi utama Diafragma M. interkostal ekternusKontaksi M. interkostal ekternus : iga-iga terangkat ke atas lateral, sternum bergerak ke anterior atas, dan volumen dada meningkat 25 %.Inspirasi kuat : ikut otot-otot inspirasi tambahan Sternokleidomasterdeus Pectoralis major, scalenus , dll.Proses ekspirasiEkspirasi tenang : proses pasif Relaksasi otot inspirasi Jaringan paru kembali ke kedudukan semula sesudah teregang( daya recoil).Ekspirasi kuatKontraksi otot-otot ekspirasi Otot dinding perut Otot interkostal internusAda 3 tekanan penting pada proses ventilasi: 1. Tekanan atmosfer : tekanan yang ditimbulkan oleh berat udara di atmosfer terhadap benda-benda di permukaan bumi. Tekanan berkurang seiring dengan penambahan ketinggian di atas permukaan laut karena kolom udara di atas permukaan bumi menurun.2. Tekanan intrapulmo/ intra alveolus : tekanan di dalam alveolus.3. Tekanan intrapleura/ intratorak : tekanan terjadi di luar paru di dalam rongga torak.

Volume dan kapasitas paruPengukuran dengan spirometer1. Tidal volumen(TV) : volumen udara yang masuk dan keluar paru pada pernapasan tenang.2. Volume cadangan inspirasi (IRV) : volumen udara maksimal yang dapat masuk paru sesudah inspirasi biasa.\3. Volume cadangan ekspirasi(ERV) : jumlah udara maksimal yang dapat dikeluarkan dari paru sesudah ekspirasi biasa.4. Udara yang masih tersisa dalam paru sesudah ekspirasi maksimal, terdiri dari : a. volume kolaps : udara yang masih dapat dikeluarkan dari paru sesudah ekspirasi maksimal bila paru kolap.b. Volume minimal: udara yang masih tertinggal dalam paru sesudah paru kolap.5. Kapasitas inspirasi (IC)IC = TV + IRV6. Kapasitas residu fungsional (FRC)FRC = ERV + RV7. Kapasitas vital ( VC)VC = IRV + TV + ERV8. Kapasitas paru total (TLC)TLC = VC+ RVPemeriksaan fungsi paru1. Spirometer biasa ( TV, IRV, ERV, IC , VC)2. Spirometer + pengatur kecepatan pencatatan Volume ekspirasi paksa(FEV)FEV 1 detik 83%FEV 3 detik 97 %3. MBC ( maximal bresthing capacity):Volume pernapasan semenit pada pernapasan sekuat-kuatnya dan secepat-cepatnya.(125-170L/menit)Cara pengukuran FRCMetode nitrogen wash out Mulai dari REEL OP benapas beberapa kali menggunakan O2 murni Udara ekspirasi dikumpulkan ke dalam spirometer Ukur udara ekspirasi selama 7 menit ( dianggap N2 paru sudah keluar) Dengan mengetahui jumlah udara ekspirasi dan kadar N2 di dalamnya dapat dihitung FRC menggunakan rumus : FRC = volume N2 x 100/7878% udara alveol = N222% campuran O2,CO2, H2O.

BAB IIIKESIMPULANRiwayat alergi debu dan perubahan cuaca menyebabkan sesak napas yang berbunyi.

DAFTAR PUSTAKA1. Gunardi S. Anatomi sistem pernapasan. Jakarta : Balai penerbit FKUI ; 2007. 2. Sloane, Ethel. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2004: 266-9, 271-2.3. 21