MAKALAH PBL 11 Pribadi Digestivus

29
Gangguan Pada Pencernaan dan Penyerapan Laktosa Anesty Claresta 102011223 [email protected] Fakultas Kedokteran Universitas Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat 11510 Pendahuluan Salah satu kebutuhan manusia untuk mempertahankan hidup adalah dengan memperoleh nutrisi yang lengkap untuk tubuh. Nutrisi ini diambil dari makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap hari. Makanan dan minuman tersebut tidak dapat disebut sebagai nutrisi secara langsung. Makanan dan minuman tersebut harus dicerna terlebih dahulu oleh suatu sistem organ tubuh yaitu sistem pencernaan atau disebut juga sebagai sistem digestivus. 1 Proses perncernaan ini dimulai dari proses pemasukan makanan, penghancuran makanan menjadi bagian-bagian kecil, pemecahan zat-zat makanan yang kompleks menjadi zat-zat yang sederhana, dan penyerapan zat-zat sederhana itu untuk disalurkan ke bagian-bagian tubuh yang memerlukannya. 1 Untuk memenuhi aktivitasnya sehari-hari, manusia memerlukan energy. Energi ini juga diperoleh dari makanan. Sel-sel tubuh kita yang sering bekerja juga lama kelamaan akan 1

Transcript of MAKALAH PBL 11 Pribadi Digestivus

Page 1: MAKALAH PBL 11 Pribadi Digestivus

Gangguan Pada Pencernaan dan Penyerapan Laktosa

Anesty Claresta

102011223

[email protected]

Fakultas Kedokteran Universitas Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat 11510

Pendahuluan

Salah satu kebutuhan manusia untuk mempertahankan hidup adalah dengan

memperoleh nutrisi yang lengkap untuk tubuh. Nutrisi ini diambil dari makanan dan minuman

yang dikonsumsi setiap hari. Makanan dan minuman tersebut tidak dapat disebut sebagai

nutrisi secara langsung. Makanan dan minuman tersebut harus dicerna terlebih dahulu oleh

suatu sistem organ tubuh yaitu sistem pencernaan atau disebut juga sebagai sistem digestivus.1

Proses perncernaan ini dimulai dari proses pemasukan makanan, penghancuran

makanan menjadi bagian-bagian kecil, pemecahan zat-zat makanan yang kompleks menjadi

zat-zat yang sederhana, dan penyerapan zat-zat sederhana itu untuk disalurkan ke bagian-

bagian tubuh yang memerlukannya.1

Untuk memenuhi aktivitasnya sehari-hari, manusia memerlukan energy. Energi ini

juga diperoleh dari makanan. Sel-sel tubuh kita yang sering bekerja juga lama kelamaan akan

rusak juga. Untuk mengganti sel yang rusak dengan sel baru juga membutuhkan makanan.

Setelah zat-zat makanan tersebut kita pakai dalam tubuh kita, zat-zat sisa yang tidak

diperlukan juga akan dibuang dari tubuh.

Sistem pencernaan ini sangat penting untuk tubuh kita. Tubuh kita dapat diandaikan

seperti mobil. Supaya berjalan dengan baik, mobil membutuhkan bensin untuk energinya.

Makanan dan minuman yang kita konsumsi juga bekerja seperti bensin, yaitu untuk member

kita kekuatan atau energy untuk beraktivitas. Apabila ada kerusakan atau gangguan di sistem

percernaan kita, organ-organ lain di tubuh kita juga akan terganggu fungsinya.

Skenario

1

Page 2: MAKALAH PBL 11 Pribadi Digestivus

Seorang remaja berusai 16 tahun, sejak kecil ia sering mengalami sakit perut, flatulensi dan

diare setelah makan es cream atau produk-produk yang mengandung susu lainnya. Oleh

ibunya dibawa ke Dokter. Setelah dilakukan pemeriksaan, Dokter menyatakan remaja

tersebut mengalami intoleransi laktosa.

Pada skenario ini rumusan masalah adalah seorang remaja berusia 16 tahun yang mengalami

intoleransi laktosa.

Organ-organ pencernaan

Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus

halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang

terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.2

Fungsi mulut adalah sebagai tempat penghancuran makanan menjadi potongan yang

lebih kecil, lalu terjadi pencernaan karbohidrat dengan enzim ptyalin.2 Dalam mulut juga

terdapat saliva yang melicinkan makanan untuk ditelan. Setelah makanan ditelan, makanan

akan menjadi bolus yang menuju ke faring dan ooesophagus. Di faring dan oesophagus tidak

ada penyerapan atau pencernaan zat-zat makanan1. Oesophagus hanya membuat gerak

peristaltic agar makanan dapat lancer jalannya menuju ke lambung. Dalam skenario terdapat

masalah dalam pencernaan dan penyerapan laktosa. Oleh karena itu, organ yang berperan

adalah gaster, usus halus, hepar, pankreas, usus besar.

Gambar 1. Organ Pencernaan

Sumber : twitterhowto.biz

Stuktur Makroskopis dan Mikroskopis Organ Terkait

2

Page 3: MAKALAH PBL 11 Pribadi Digestivus

Gaster

Gaster adalah organ yang terletak di peritoneum, regio epigastrium dan berbentuk

seperti huruf J. Terdiri dari fundus, corpus, cardia, dan pylorus. Memiliki dua pintu,

yaitu orifisium kardia dan pylori. Memiliki dua buah curvatura, yang sebelah dalam

curvatura minor, dan yang sebelah luar curvatura major.3

Gaster dibungkus oleh peritoneum viscerale, difiksasi oleh ligamentum

gastrophrenicum, ligamentum gastrolienale, omentum majus dan omentum minus.

Omentum minus mengikat curvatura minor denganhepar dan diaphragma thorax,

sedangkan omentum majus mengikat curvatura major dengan colon transversum.

Permukaan anterior lambung berhubungan dengan diafragma, lobus kiri dari hepar

serta dinding anterior abdomen.3 Permukaan posterior berbatasan dengan aorta,

pancreas, limpa, ginjal kiri, kelenjar supra renal serta mesokolon transversum.

Gaster diperdahari oleh beberapa arteri yaitu :

A. gastrica sinistra (curvatura minor)

A. gastrica dextra (cabang a. hepatica, beranastomose dengan a. gastrica

sinistra)

A. gastrica brevis (fundus)

A. gastroepiploica sinistra (cabang a. lienalis, beranastomose dengan a.

gastroepiploica dextra)

A. gastroepiploica dextra.3

Gambar 2. Gaster

Sumber : prasetya92metro.blogspot.com

3

Page 4: MAKALAH PBL 11 Pribadi Digestivus

Dinding lambung mempunyai empat lapisan: tunica serosa di luar, selubung

serabut otot polos (tunica muscularis propia), tunica submukosa dan membrana

mukosa. Membrane mukosa di dalam yang membentuk lipatan-lipatan longitudinal

yang menonjol sehingga memungkinkan peregangan dinding lambung.4

Seluruh permukaan mukosa gaster terdapat gastric pits atau foveola gastrica. Epitel

gaster adalah epitel mukosa selapis torak tanpa sel goblet.4 Lapisan otot tebal untuk

menggiling/mencampur makanan. Gaster berfungsi untuk mensekresikan enzim-enzim

dan asam untuk memulai pencernaan. Dindingnya sangat berlipat yang dinamakan

rugae. Pada lamina propria terdapat kelenjar di cardia, fundus maupun pilorus

Kelenjar gaster dapat ditemukan mulai dari dasar gastric pit meluas ke arah tunika

muskularis mukosa.

Muskularis eksterna pada bagian fundus dan badan lambung yang mengandung

lapisan otot melintang (oblik) tambahan.4 Lapisan otot ini membantu keefektifan

pencampuran dan penghancuran isi lambung. Gaster juga menghasilkan HCL dan

enzim rennin. Renin yaitu enzim yang mampu menggumpalkan kasein (sejenis

protein) dalam susu. Renin ini terdapat pada bayi karena bayi memiliki sumber nutrisi

dari ASI. Selain itu terdapat juga HCL yang berfungsi untuk :

a. Merangsang keluarnya sekretin

b. Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin untuk memecah protein

c. Desinfektan

d. Merangsang keluarnya hormone kolesistokinin yang berfungsi

merangsang empedu mengeluarkan getahnya.5

Gambar 3. Mikroskopis Gaster (kiri: fundus, kanan: pylorus)

Sumber : histol.chuvashia.com4

Page 5: MAKALAH PBL 11 Pribadi Digestivus

Usus halus (Intestinum Tenue)

Usus halus terbagi lagi mejadi 3 bagian, yaitu duodenum, ileum, jejunum. Ileum

yang terletak bersambungan dengan gaster. Ileum yang terletak diantara duodenum

dan jejunum, dan jejunum terletak diantara ileum dan usus besar.

o Duodenum

Bentuk dari seperti tapal kuda, berjalan dari pylorus ke arah belakang. Panjang 25-28

cm. Bagian- bagian duodenum :

Pars superior duodeni. Terletak pada bidang transpyloric. Pars superior

duodeni dimulai dari pylorus menuju ke belakang dan berakhir pada flexura

duodenalis superior. Panjang 5 cm.

Pars descendens duodeni. Bermula dari flexura duodeni superior beralih ke

bawah kemudian membelok ke kiri, disebut flexura duodeni. Panjang 10 cm.

Pars inferior duodeni. Terletak setinggi vertebra L3. Panjang 7,5 cm.

Pars ascendens duodeni. Terletak setinggi vertebra L2, kurang lebih 2,5 cm

sebelah kiri bidang tengah. Panjang 5 cm.

Pada duodenum, terdapat muara dari ductus choledochus (disebut papilla

duodeni major) dan ductus pancreaticus (disebut papilla duodeni minor) dalam satu

kesatuan ampulla vater.

Pendarahan duodenum oleh:

A. Gastroduodenalis

A. Pancreaticoduodenalis superoir ( anterior dan posterior )

A.Pancreaticoduodenalis inferior ( cabang a. Mesenterica superior ).3

Darah dari v. Pancreaticoduodenalis superior dialirkan ke v. Porta dan darah dari v.

Pancreaticoduodenalis inferior dialirkan ke v. Mesenterica superior ke v. Porta.

o Ileum dan Jejunum

Merupakan organ berlumen yang berkelok-kelok yang panjangnya kurang lebih

panjangnya 5-8 meter. Organ ini difiksasi oleh mesenterium pada radix mesenterii.

Jejunum mengisi rongga perut kiri atas sedangkan ileum mengisi rongga perut kanan

bawah. Kelokan ileum mengisi sampai ke pelvis minor untuk kemudian bermuara

pada caecum ( kantung buntu ). Proyeksi muara ileum pada coecum pada dinding

abdomen disebut titik Mc. Burney yang dapat ditentukan dengan :

5

Page 6: MAKALAH PBL 11 Pribadi Digestivus

Titik potong tepi lateral m. Rectus abdominis kanan dengan garis Monro

( garis yang menghubungkan SIAS kanan dan umbilikus ).

1/3 lateral – 1/3 tengah garis Monro.3

Besarnya penampang dari jejunum kearah ileum makin mengecil.

Gambar 4. Intestinum Tenue

Sumber : Mayo Foundation for medical education and research

Pada mikroskopis duodenum usus halus. Tunika mukosa usus halus

memperlihatkan lipatan yang disebut vili intestinal. Pada tunika submukosa tampak

lipatan spiral yaitu plika sirkularis. Lapisan mukosa terdiri dari epitel selapis torak

yang mempunyai mikrovili dan sel goblet.4 Pada duodenum vili intestinum gemuk-

gemuk. Lamina propia terdapat dibawah epiutel vili maupun kriptus Lieberkuhn.

Gambar 5. Mikroskopis Intestinum Tenue (ki-ka : duodenum, ileum, jejunum)

Sumber: Junqueira atlas of Histology

Pada bagian jejunum. Lapisan mukosa mirim duodenum, tetapi dengan vilus yang

lebih langsing dan sel goblet yang lebih banyak. Pada dasar kriptus dapat ditemukan

6

Page 7: MAKALAH PBL 11 Pribadi Digestivus

sel paneth yang memiliki sitoplasma berwarna merah. Pada lapis submukosa tidak

terdapat kelenjar. Disini terdiri atas jaringan ikat jarang dengan plexus Meissner di

dalamnya. Lapisan ini juga ikut membentuk plika sirkularis kerkringi. Lapisan otot

sama seperti duodenum dan lapisan serosa nya terdiri dari jaringan ikat jarang.

Pada bagian ileum, lapisan mukosa seperti jejunum, tetapi dengan sel goblet yang

lebih banyak. Pada lamina propria juga dapat ditemukan kelompok nodulus limfatikus

yang membentuk bangunan plaque Peyeri. Lapisan submukosa terdiri dari jaringan

ikat jarang dengan plexus Meissner.4

Usus Besar (Intestinum Crassum/Colon)

Colon mulai sebagai kantong yang mekar dan terdapat apendiks verniformis

atau umbai cacing. Apendiks juga terdiri atas keempat lapisan dinding yang sama

seperti usus lainnya, hanya lapisan submukosanya berisi sejumlah jaringan limfe.

Sebagian terletak di bawah caecum dan sebagian dibelakang caecum atau

retrocaecum. 2

Caecum terletak di daerah illiaca kanan dan menempel pada otot illiopsoas.

Dari sini colon naik melalui daerah sebelah kanan lumbal dan di sebut colon

ascendens. Dibawah hati berbelaok pada tempat yang disebut flexura hepatica, lalu

berjalan melalui tepi daerah epigastrik dan umbilical sebagai colon transverses.3 Di

bawah limpa membelok sebagai flexura sinistra atau flexura lienalis dan kemudian

berjalan melalui daerah kanan lumbal sebagai colon descendens. Di daerah kanan

illiaca terdapat belokan yang disebut flexura sigmoid dan dibentuk colon sigmoideus,

dan kemudian masuk pelvis besar dan menjadi rektum.

Struktur colon terdiri atas keempat lapisan dinding yang sama seperti usus

halus. Serabut longitudinal pada dinding berotot tersusun dalam tiga jalur yang

memberi rupa berkerut-kerut dan berlubang-lubang4.

Pada tampak mikroskopis dari usus halus unika mukosa tidak mengandung

plica sirkularis dan vili intestinal, tetapi dapat ditemukan kriptus liberkuhn. Sel goblet

banyak di antara sel epitel, dan usus besar lah yang merupakan organ pencernaan

dengan sel goblet terbanyak. Terdapat limfonodus solitarius pada usus halus.4 Pada

unika longitudinal membentuk 3 pita longitudianal à taenia coli.

Usus besar ini berfungsi untuk penyerapan air dan juga untuk pembusukan

sisa-sisa makanan dengan dibantu dengan bakteri-bakteri di dalam usus.1,2

7

Page 8: MAKALAH PBL 11 Pribadi Digestivus

Gambar 6. Usus Besar

Sumber : medicinenet.com

Selain organ-organ tersebut terdapat organ tambahan yang juga berfungsi untuk mencerna

makanan. Organ-organ tersebut adalah hepar dan pankreas.

Hepar

Hati adalah organ intestinal terbesar dengan berat antara 1,2-1,8 kg atau lebih 25%

berat badan orang dewasa.2 Hati merupakan pusat metabolisme tubuh dengan fungsi

sangat kompleks yang menempati sebagian besar kuadran kanan atas abdomen. Batas

atas hati berada sejajar dengan ruangan interkostal V kanan dan batas bawah menyerong

ke atas dari iga IX kanan ke iga VIII kiri. Permukaan posterior hati berbentuk cekung dan

terdapat celah transversal sepanjang 5 cm dari sistem porta hepatis. Omentum minor

terdapat mulai dari sistem porta yang mengandung arteri hepatica, vena porta dan duktus

coledochus. Sistem porta terletak di depan vena kava dan dibalik kandung empedu.

Permukaan anterior yang cembung dibagi menjadi 2 lobus oleh adanya perlekatan

ligamentum falsiform yaitu lobus kiri dan lobus kanan yang berukuran kira-kira 2 kali

lobus kiri. Secara mikroskopis didalam hati manusia terdapat 50.000-100.000 lobuli,

setiap lobulus berbentuk heksagonal yang terdiri atas sel hati berbentuk kubus yang

tersusun radial mengelilingi vena sentralis.4

8

Page 9: MAKALAH PBL 11 Pribadi Digestivus

Gambar 7. Hepar

Sumber : ebiolearning.blogspot.com

Hati adalah organ terbesar dan terpenting di dalam tubuh. Organ ini penting untuk

sekresi empedu, namun juga memiliki fungi lain antara lain :

o Metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein setelah penyerapan dari saluran

pencernaan.

o Detoksifikasi atau degradasi zat sisa dan hormon serta obat dan senyawa asing

lainya.

o Sintesis berbagai macam protein plasma mencakup untuk pembekuan darah

dan untuk mengangkut hormon tiroid, steroid, dan kolesterol.

o Penyimpanan glikogen, lemak, besi, tembaga, dan banyak vitamin.

o Pengaktifan vitamin D yang dilaksanakan oleh hati dan ginjal

o Pengeluaran bakteri dan sel darah merah yang sudah rusak

o Ekskresi kolesterol dan bilirubin.1,5

Hati tersusun menjadi unit-unit fungsional yang dikenal sebagi lobulus yaitu

susunan heksagonal jaringan yang mengelilingi sebuah vena sentral.4 Hati memiliki

bagian terkecil yang melakukan tugas diatas disebut sel hati (hepatosit), sel-sel

epithelial sistem empedu dalam jumlah yang bermakna dan sel-sel parenkimal yang

termasuk di dalamnya endotolium, sel kupffer dan sel stellata yang berbentuk seperti

bintang.4 Tugas aktifitas fagositik dilakukan oleh makrofag residen yang disebut sel

kupffer. Setiap hepatosit berkontak langsung dengan darah dari dua sumber. Darah

vena yang langsung datang dari saluran pecernaan dan darah arteri yang datang dari

9

Page 10: MAKALAH PBL 11 Pribadi Digestivus

aorta. Darah dari cabang-cabang arteri hepatika dan vena porta mengalir dari perifer

lobulus ke dalam ruang kapiler yang melebar disebut sinusoid.4

Darah vena memasuki hati melalui hubungan vaskuler kompleks yang dikenal

sebagai sistem porta hati. Vena yang mengalir dari saluran cerna tidak langsung

menyatu pada vena cava inferior akan tetapi vena vena dari lambung dan usus terlebih

dahulu memasuki sistem vena porta. Pada sistem ini produk-produk yang diserap dari

saluran cerna untuk diolah, disimpan, dan didetoksifikasi sebelum produk tersebut

kembali ke sistem peredaran darah tubuh.5

Pankreas

Pancreas terletak dibelakang membrane peritoneum posterior dan terbentang

dari cekungan duodenum sampai hilum splenikum setinggi vertebra lumbalis kedua.

Pembagian daerah pancreas digambarkan sebagai caput (dan prosessus unsinatus)

yang dibatasi oleh lekuk-C duodenum, collum, yang terletak diatas pembuluh darah

mesenterica superior dan bagian distal kelenjar sisanya, yang dibagi menjadi corpus

dan cauda.3 Caput merupakan bagian organ tertebal dan kelenjar ini meruncingkan

progresif ke arah cauda. Collum membagi pancreas ke dalam bagian yang massanya

kurang lebih sama.

. Di belakang caput pancreas terletak vena cava inferior, vena renalis dan

arteria renalis dextra. Bagian medial prosessus unsinatus terletak tepat anterior

terhadap aorta, dibawah pangkal arteria mesenterica superior. Corpus pancreas terletak

tepat anterior terhadap glandula adrenalis sinistra serta cauda berakhir dalam daerah

hilum splenikum bawah. Sementara arteri splenika biasanya sedikit superior terhadap

permukaan posterior corpus dan cauda pancreas, vena splenica umumnya terletak di

dalam alur sepanjang permukaan posterior kelenjar ini serta menerima banyak cabang

pankreatika yang halus. 3

Duktus coledochus turun dibelakang duodenum bagian atas, kemudian berjalan

ke dalam permukaan posterior caput pancreas sebelum berakhir bersama dengan

duktus pankreatikus utama pada ampulla vateri dalam dinding medial duodenum.

Pancreas menerima banyak suplai darah dari berbagai sumber arteri besar.

Truncus seliacus dan arteria mesenterika member cabang ke pancreas. Caput pancreas

10

Page 11: MAKALAH PBL 11 Pribadi Digestivus

superior di suplai oleh arteria pancreaticoduodenalis superior anterior dan posterior,

yang berasal dari arteria gastroduodenalis. Di inferior caput disuplai oleh arteri

pancreatikoduodenalis inferior anterior dan posterior, yang berasal dari arteria

mesenterica superior. Arteria splenica memberikan beberapa cabang arteri ke corpus

dan cauda pancreas, yang mencakup arteria pankreatika dorsalis, arteria pankreatika

inferior dan arteria pankreatika magna. di samping itu banyak cabang kecil dari arteria

splenika, hepatica dan gastroduodenalis memberikan aliran darah ke kelenjar. 3

Aliran darah vena dari pancreas akhirnya mengalir ke vena porta, dan

hubungan vena porta dan vena mesenterica superior ke pancreas sangat penting. Vena

pancreatikus umumnya mengikuti pola arteria dengan masing-masing vena terletak

superficialis terhadap arteri. Drainase vena utama terdiri dari vena porta

suprapancreatika, porta retropancreatika dan vena splenika serta vena mesenterica

superior infrapancreatica.

Secara mikroskopis, pancreas merupakan kelenjar eksokrin dan endokrin.

Terdapat epitel duktus ekskretorius bervariasi dari torak rendah bersel goblet ke sel

kubus. Duktus interklarisnya (isthmus) panjang-panjang dan epitelnya selapis gepeng.

Bentuk sel asinusnya lebih kecil dari sel asinus parotis. Pars terminalisnya 100%

terdiri serous dan di tengah pars terminal sering dijumpai sel-sel sentroasini yang

merupakan bagian dari isthmus.4

Fungsi dari pankreas adalah untuk sekresi enzimatik yang dilakukan oleh sel

asinus dan juga sekresi natrium bikarbonat (NaHCO3) oleh sel duktus. Natrium

bikarbonat ini berfungsi untuk menetralkan asam jantung saat kimus memasuki

duodenum.

Gambar 8. Makroskopis dan Mikroskopis Pankreas

11

Page 12: MAKALAH PBL 11 Pribadi Digestivus

Sumber : klikdokter.com

Mekanisme Pencernaan

Makanan yang telah kita makan akan melewati berbagai macam proses untuk dapat di

manfaatkan dengan baik oleh system tubuh kita. Terdapat 4 proses pencernaan :

a. Motilitas (mulut s.d usus besar)

b. Sekresi (mulut,hati, pankreas lambung, usus halus)

c. Pencernaan (Dengan enzim-enzim)

d. Penyerapan (dinding usus, lambung).1

Dalam perjalanannya makanan masuk melalui cavum oris/rongga mulut dan di cavum

oris tersebut makanan melalui proses mastikasi. Mastikasi merupakan proses mengunyah

yang dilakukan oleh oleh manisia dengan di bantu oleh dentis,lingual dan enzim yang ada

dalam oris tersebut untuk mengunyah makanan tersebut menjadi bolus. Setelah substansi

makanan tersebut di ubah dalam proses mastikasi, bolus melewati proses deglutisi,yaitu

proses penelanan yang kerjanya di lakukan oleh faring dan oesophagus. Melalui oesophagus

ini bolus masuk ke lambung, bolus bergerak dari ujung oesophagus bergerak dengan gerakan

meremas-remas atau peristaltik. Setelah itu bolus masuk ke lambung dan di cerna serta di

simpan di dalam lambung. Bolus yang telah dicerna di lambung merupakan makan yang

sudah setengah cerna dan dinamakan kim. Kim akan masuk sedikit demi sedikit ke

duodenum. Sebagian besar proses pencernaan diselesaikan di duodenum,yaitu pada jejunum

dan ileum yang melaksanakan fungsi mereka untuk mengabsorpsi atau penyerapan zat-zat gizi

untuk nutrisi tubuh. Setelah itu belanjut ke usus besar atau kolon, dan disinilah terjadi

reabsorpsi atau penyerapan kembali zat-zat makanan tadi. Kolon menyerap kandungan air

yang terdapat di kim dan setelah di serap cairannya kim tersebut akakn memadat dan menjadi

feses. Feses ini akan di keluarkan melalui proses defekasi melalui anus.

Pencernaan dan Penyerapan Karbohidrat, Lemak, dan Protein

Pencernaan Karbohidrat

Agar karbohidrat dapat dipergunakan untuk keperluan tubuh maka, karbohidrat

harus dipecah menjadi senyawa yang sederhana sehingga dapat melewati dinding usus

kemudian masuk ke sirkulasi darah.1 Monosakarida adalah karbohidrat sederhana yang

secar normal bisa melewati dinding usus. Proses pemecahan karbohidrat kompleks

menjadi sederhana disebut proses pencernaan karbohidrat. 12

Page 13: MAKALAH PBL 11 Pribadi Digestivus

Di dalam mulut, makanan bercampur dengan amylase yang akan mengubah

starch/pati menjadi dekstrin. Umumnya hanya sebagian kecil yang dapat dicerna.

Sebelum makanan bereaksi asam dengan adanya HCL yang diproduksi lambung, pati

akan diubah sedapat-dapatnya menjadi disakharida.1,6

Di dalam lambung tidak ada pemecahan pati, kemudian dari lambung makanan

masuk ke usus, media yang sedikit basa adalah penting untuk bekerjanya “starch

splitting enzym” yang disekresikan oleh kelenjar dinding usus. Pancreatic amylase

memecah pati menjadi disakharida. Perubahan akhir pemecahan sukrosa > fruktosa +

glukosa dilakukan oleh enzim intestinal sukrase. Maltosa > glukosa + glukosa

dilakukan oleh enzim intestinal maltase. Laktosa > galaktosa + glukosa dilakukan oleh

enzim intestinal laktase.6

Pencernaan Lemak

Lemak yang didapat dari makanan terdiri dari dua bentuk:

o Sebagai lemak yang telah diemulsikan (emulsified fat)

o Sebagai lemak yang belum diemulsikan (unemulsified fat).6

Pencernaan lemak dimulai di lambung, lemak yang belum diemulsi di lambung

dengan bantuan empedu diubah menjadi lemak yang telah diemulsi dan selanjutnya

bersama-sama dengan lemak yang sudah diemulsi akan masuk ke dalam usus

halus.Setelah di usus halus dengan bantuan enzim intestinal lipase dan pancreatic

lipase, lemak akan dipecah menjadi struktur yang lebih sederhana sehingga lemak bisa

melalui selaput membran Tractus Gastro Intestinal selanjutnya masuk ke sirkulasi

darah dan kemudian dibawa ke jaringan tubuh.6

Lemak dipecah menjadi asam lemak + gliserol (40% - 50%), dipecah menjadi

monogliserida (40 – 50%), sisanya akan diserap dalam bentuk digliserida, trigliserida

kira-kira 10 – 20 %. Pada tubuh yang sehat lemak dapat dicerna 95 -100 %.

Pencernaan Protein

Perombakan protein baru dimulai di dalam lambung dengan media cairan

lambung yang asam sangat membantu dan mempermudah pepsin untuk bekerja

merombak rantaian spesifik ikatan peptida dari asam amino yang rantainya lebih

pendek yang disebut pepton. Selanjutnya sebagian protein yang sudah dicerna masuk

ke dalam usus, di sini ditemukan bahwa media yang asam dari cairan lambung telah

13

Page 14: MAKALAH PBL 11 Pribadi Digestivus

dinetralisasi menjadi sedikit alkalis dan disini pula diketahui bahwa cairan pancreas

mengandung 2 macam enzim pengubah protein, yaitu:

o Protease pankreatik ( tripsin dan khimotripsin --sekitar 30 % protein dirombak

menjadi asam amino sederhana yang langsung dapat diserap oleh usus.

Sekitar 70 % lagi protein dipecah menjadi dipeptida, tripeptida atau terdiri atas

lebih dari 3 asam amino. 6

o Enzim proteolitik yang lain yang berkemampuan memecah protein yaitu

Karboksi peptidase, amino peptidase . Protein komplek diubah menjadi

dipeptida yang merupakan asam amino + asam amino. Enzim pengubah

protein besifat hidrolik sehingga memerlukan air pada proses perombakan atau

pelepasan asam amino.

Penyerapan Karbohidrat

Starch atau pati setelah mengalami proses pencernaan sempurna yang dimulai

di lambung, akan diserap melalui pump mechanism yang membutuhkan energy dan

perlu bantuan “Carrier” (transporting agents). Perlu diingat berbagai jenis gula di

dalam tubuh akan diubah menjadi glukosa. Glukosa ini akan dikirim ke hati melalui

pembuluh darah vena porta, setelah itu akan dikirim ke seluruh jaringan tubuh sesuai

kebutuhan.Sebagian glukosa disimpan di otot dan di hati sebagai cadangan yang

disebut glikogen. Kapasitas pembentukan glikogen ini sangat terbatas, kelebihan

karbohidrat akan diubh menjadi lemak dan ditimbun di dalam jaringan lemak /jaringan

adiposa.

Fruktosa dan galaktosa akan diubah menjadi glukosa terutama di hati dan akan

disirkulasikan di dalam darah dalam bentuk glukosa (gula darah). Kadar gula darah

normal berkisar 80 - 120 mg per 100 ml darah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan karbohidrat:

o Hormon insulin akan meningkatkan transport glukosa ke dalam jaringan sel.

Berarti mempertinggi oksidasi glukosa di dalam jaringan, akibatnya akan

mempercepat perubahan glukosa menjadi glikogen dalam hati.

o Tiamin (vit.B1), piridoksin, asam panthotenat, hormon tiroksin berperan besar

terhadap penyerapan dan metabolisme karbohidrat.

Penyerapan Lemak

14

Page 15: MAKALAH PBL 11 Pribadi Digestivus

Pada penyerapan lemak dapat diperhatikan tentang keadaaanlemak yang tidak dpat

larut dalam air, agar lemak dapat diserap perlu dilakukan pencernaan-pencernaan

dengan bantuan beberapa reaksi C. Jaadi pencernaan lemak dapat dibedakan

berdasarkan pada panjangnya rantai C yaitu:

o Asam lemak berantai C pendek akan mudah diserap, biasanya langsung

penyerapannya melalui vena portal hati

o Asam lemak berantai sedang : gliserol, trigliserida berantai sedang diserp

dalam jejunum melalui system darah portal (melalui vena porta hati)

o Asam lemak berantai panjang : monogliserida, digliserida, digliserida, diserap

melalui system limfatik.

Jadi gliserol yang larut dalam air dapat langsung diserap dinding ususu melalui

vena portal hati, sedangkan asam lemak yang tidak larut dalam air akan berikatan

dengan garam empedu, sertelah melalui membran usus, asam lemak melepaskan lagi

ikatannya dengan empedu, selanjutnya melakukan ikatan kembali dengan gliserol dan

sejumlah kecil protein (disebut chilomicron) yang diserap ke dalam lacteral/sistem

limfatik dan selanjutnya disampaikan ke seluruh tubuh melalui pembuluh limfe ke

ductus thoracicus dan ke jantung.

Penyerapan Protein

Setelah protein dipecah menjadi asam amino yang ternyata larut dalam air

maka penyerapan mudah dilakukan yaitu melalui : proses difusi pasif dan selektif

diantara yang aktif. Dengan demikian lebih memudahkan dalam penyerapannya.

Penyerapan berlangsung setelah melaui membrane usus ke vena portal lalu ke hati,

masuk sirkulasi darah dilanjutkan ke jaringan di seluruh tubuh. Penyerapan asam

amino terutama berlangsung pada bagian atas usus. Jelasnya: 60 % dari asam amino

bebas diserap di usus halus, 28 % di usus besar atau colon, 12 % telah di mulai di

lambung.

Enzim-Enzim Pencernaan

Mulut : enzim ptyalin

Enzim ptyalin adalah enzim yang memecah polisakarida menjadi maltose. Enzi mini memiliki

activator ion Cl-,Br-, NO3-, SO4

-, PO4- .Enzim ini dapat bekerja optimal pada pH: 6,8. Pada pH

<4 enzim ini tidak dapat berfungsi dengan baik.

15

Page 16: MAKALAH PBL 11 Pribadi Digestivus

Lambung :

HCl

Pepsin

Renin

Lipase

HCL dalam lambung memiliki fungsi untuk denaturasi protein sehingga ikatan hydrogen

protein lepas dan protein dapat mudah dicerna pada organ-organ seterusnya. HCL juga

berguna untuk menghancurkan sebagian besar mikroorganisme yang ikut masuk dalam sistem

pencernaan.

Pepsin dihasilkan oleh sel chief. Sel chief sebenarnya menghasilkan pepsinogen yang

merupakan proenzim (zimogen). Pengaktifan pepsinogen menjadi pepsin ini dibantu dengan

HCl. Enzim pepsin ini berguna untuk memecah protein menjadi proteosa dan pepton.

Renin atau kimosin hanya terdapat pada lambung bayi. Enzi mini untuk mengkoagulasi

susu dan mencegah aliran cepat dari lambung.

Kasein susu + Ca rennin à Ca parakaseinat (endapan) . ikatan ini dapat dipecahkan

dengan pepsin.

Enzim lipase berguna untuk menghidrolisis ti-asilgliserol rantai pendek dan sedang.

Namun, karena pH optimalnya 7,5 dan tidak sesuai dengan lingkungan asam di lambung,

maka kerja enzimnya tidak optimal.6

Usus halus

Dihasilkan enzim dari dinding usus. Enzim tersebut diperlukan untuk mencerna makanan

secarakimiawi:

Enterokinase, untuk mengaktifkan peptidase, yaitu tripsinogen yang dihasilkan pankreas

menjadi tripsin, dan mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin;

Tripsin mengubah pepton menjadi asam amino dan gliserol

Erepsin atau dipeptidase, untuk mengubah dipeptida atau pepton menjadi asam amino;

Disakarase, mengubah disakarida menjadi monosakarida , yaitu :

Maltose : maltoseà glukosa + glukosa

Sukrose : sukrosa à fruktosa + glukosa

Laktose : laktosa à galaktosa +glukosa

Lipase, untuk mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak

16

Page 17: MAKALAH PBL 11 Pribadi Digestivus

Getah pancreas

Getah pancreas memiliki komposisi encer seperti air, dan mirip saliva. Getah pancreas

mengandung air, protein, sedikit senyawa organic dan terdapat ion-ion organic seperti Na+,K+,

HCO3-, dll.

Enzim-enzim yang terdapat pada getah pancreas:

Tripsin, enzim proteolitik disekresi oleh zimogen. Enzim ini diaktifkan dalam

duodenum.Terbentuk dari Tripsinogen yang diubah menjadi tripsin dengan bantuan

enterokinase. Enzi mini mempunyai daya koagulasi susu pada pH optimal 8.

Kimotripsin : proteosa dan pepton à polipeptida. Daya koagulasi susu enzim ini lebih

kuat dari tripsin

Karboksi peptidase, adalah enzim proteolitik yang mengandung Zn. Katalisis hidrolisa

pada ikatan peptide di ujung molekul di sisi karboksil bebas polipeptida menjadi asam

amino.

Amilase pancreas, amylase ini tidak sama dengan yang ada di saliva. Enzim ini

memiliki pH optimal 7 untuk memecah pati menjadi maltose.6

Gangguan pada produksi atau kerja enzim-enzim ini dapat mengganggu proses pencernaan

dan penyerapan makanan. Nutrisi-nutrisi makanan bisa menjadi tetap utuh dan terbuang sia-

sia apabila enzim-enzim ini tidak bekerja dengan optimal.

Kesimpulan

Adanya gangguan enzim lactase menyebabkan perncernaan laktosa yang tidak baik

(intoleransi laktosa). Laktosa tersebut akan masuk hingga ke usus besar secara utuh. Laktosa

ini akan menyebabkan gangguan osmotic dalam usus halus sehingga dapat menimbulkan

diare dan gangguan lainnya.

Daftar Pustaka

1. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 2011.

2. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2004.p.281-95.

17

Page 18: MAKALAH PBL 11 Pribadi Digestivus

3. Winami W, Kindangen K, Listiawati E : Tractus digestivus.edisi 2. Jakarta :Fakultas

kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana; 2010.

4. Mescher AL. Histologi dasar Junqueira: teks & atlas. Edisi ke-10. Jakarta : EGC;

2007. p.245-91.

5. Guyton, AC. Fisiologi manusia dan mekanisme penyakit. Edisi ke-8. Jakarta: EGC;

2006.p.573-99.

6. Murray RK et al. Harper’s illustrated biochemistry. 28 th ed. New York: Appleton &

Lange; 2009.p.459-66.

18

Page 19: MAKALAH PBL 11 Pribadi Digestivus

19