Makalah PBB Dan ASEAN

13
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi artinya kesatuan susunan yang terdidi atas bagian-bagian dalam  perkumpulan untuk tujuan kelompok kerja sama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi antarpemerintah berarti sebuah lembaga yang anggotanya terdiri atas utusan pemerintah resmi. Organisasi internasional secara sederhana dapat dimaknai sebagai badan hukum yang didirikan dua atau lebih negara yang merdeka dan berdaulat. Seluruh negara anggota terlibat di dalamnya memiliki kepentingan dan tujuan yang sama, yaitu menciptakan perdamaian abadi dan persahabatan. Organisasi internasional  berkedudukan sebagai organisasi nonnegara, sekaligus menjadi subjek hukum internasional. Sejak dahulu hingga kini, banyak organisasi internasional yang telah didirikan. Organisasi itu memiliki corak dan warna tujuan yang sangat beragam. Banyak negara yang merasa berkepentingan terhadap keberadaan organisasi, langsung maupun tidak langsung. Menurut perkembangannya, organisasi internasional pertama kali muncul pada 1815. Hingga kemudian, pada tahun 1920, Liga Bangsa-Bangsa (LBB) didirikan oleh beberapa negara. Gagasan pendirian lembaga penjaga perdamaian berasal dari empat belas butir Wilson. Para anggota LBB berjanji untuk sanggup menjamin suatu perdamaian dunia yang abadi. Akan tetapi, peran LBB mengalami kevakuman karena masing-masing negara-negara anggota yang ikut serta dalam mendirikan LBB keluar dari keanggotaan LBB, seperti halnya Amerika Serikat. Begitupun di kelompok yang lain seperti Jepang, Italia, dan Jerman ikut keluar dari keanggotaan LBB, sehingga LBB tidak dapat menjalankan tugas dan fungsinya secara efektif. Keadaan demikian diperparah dengan lahirnya perang dunia ke II yang dijalani oleh negara-negara yang keluar dari keanggotaan LBB. Melihat keadaan demikian, muncullah niat dari para petinggi pemerintahan masing-masing negara untuk kembali membentuk lembaga atau organisasi

Transcript of Makalah PBB Dan ASEAN

13

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang MasalahOrganisasi artinya kesatuan susunan yang terdidi atas bagian-bagian dalam perkumpulan untuk tujuan kelompok kerja sama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi antarpemerintah berarti sebuah lembaga yang anggotanya terdiri atas utusan pemerintah resmi. Organisasi internasional secara sederhana dapat dimaknai sebagai badan hukum yang didirikan dua atau lebih negara yang merdeka dan berdaulat. Seluruh negara anggota terlibat di dalamnya memiliki kepentingan dan tujuan yang sama, yaitu menciptakan perdamaian abadi dan persahabatan. Organisasi internasional berkedudukan sebagai organisasi nonnegara, sekaligus menjadi subjek hukum internasional.Sejak dahulu hingga kini, banyak organisasi internasional yang telah didirikan. Organisasi itu memiliki corak dan warna tujuan yang sangat beragam. Banyak negara yang merasa berkepentingan terhadap keberadaan organisasi, langsung maupun tidak langsung. Menurut perkembangannya, organisasi internasional pertama kali muncul pada 1815. Hingga kemudian, pada tahun 1920, Liga Bangsa-Bangsa (LBB) didirikan oleh beberapa negara. Gagasan pendirian lembaga penjaga perdamaian berasal dari empat belas butir Wilson. Para anggota LBB berjanji untuk sanggup menjamin suatu perdamaian dunia yang abadi. Akan tetapi, peran LBB mengalami kevakuman karena masing-masing negara-negara anggota yang ikut serta dalam mendirikan LBB keluar dari keanggotaan LBB, seperti halnya Amerika Serikat. Begitupun di kelompok yang lain seperti Jepang, Italia, dan Jerman ikut keluar dari keanggotaan LBB, sehingga LBB tidak dapat menjalankan tugas dan fungsinya secara efektif. Keadaan demikian diperparah dengan lahirnya perang dunia ke II yang dijalani oleh negara-negara yang keluar dari keanggotaan LBB.Melihat keadaan demikian, muncullah niat dari para petinggi pemerintahan masing-masing negara untuk kembali membentuk lembaga atau organisasi internasional yang dapat mendukung dan menjamin perdamaian dunia secara abadi. Hingga pada akhirnya kemudian lahirlah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dalam pembentukannya melalui tahapan yang cukup alot dan lama. Terbentuknya organisasi yang bersifat internasional kemudian menjalar kepada tingkat yang lebih spesifik atau khusus (tingkat regional), seperti lahirnya ASEAN (organisasi regional tingkat Asia Tenggara). Kedua contoh organisasi itu merupakan organisasi internasional yang masing-masing mempunyai tujuannya sendiri. Dengan menjelaskan secara singkat latar belakang tersebut, kami merasa tertarik untuk meneruskan pembahasan tersebut ke dalam suatu bentuk penulisan makalah yang berjudul Organisasi Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan ASEAN.

1.2 Rumusan dan Batasan Masalah Berdasarkan beberapa pokok pemikiran yang dipaparkan di atas terdapat satu permasalahan utama yang akan dikaji yaitu Bagaimana organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan ASEAN dapat bermanfaat bagi Negara-negara di dunia? Agar permasalahan yang akan dikaji lebih jelas, penulis memberikan batasan permasalahan yang tertuang dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :1. Bagaimana sejarah berdirinya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan ASEAN?2. Bagaimana struktur kelembagaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan ASEAN?3. Bagaimana fungsi dan peranan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan ASEAN?

1.3 Tujuan PenulisanTujuan dari penulisanan ini adalah untuk menjawab berbagai pertanyaan permasalahan yang telah dirumuskan sebagai berikut, yakni untuk : 1. Mendeskripsikan sejarah berdirinya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan ASEAN.2. Mendeskripsikan struktur kelembagaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan ASEAN.3. Menjelaskan fungsi dan peranan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan ASEAN.

1.4 Metode PenulisanMetode penulisan makalah adalah metode studi pustaka atau literatur yang berarti mencari dan membahas sumber-sumber baik berupa buku, dan artikel yang berkaitan dengan permasalahan penelitian, yang kemudian dikaji untuk memperoleh jawaban dalam memecahkan permasalahan penelitian.

1.5 Sistematika PenulisanBAB I PENDAHULUANDalam bab ini penulis menjelaskan latar belakang masalah mengapa memilih tema ini. Selain itu, bab ini memuat rumusan dan batasan masalah yang akan dibahas yang bertujuan agar pembahasan dalam skripsi ini tidak meluas dari garis yang telah ditetapkan. Bab ini juga memuat tujuan penulisan yang menjelaskan tentang hal-hal yang akan disampaikan untuk menjawab semua permasalahan yang telah ditentukan serta hal-hal apa saja yang bisa diambil dari penulisan ini, serta metode penulisan.

BAB II JENIS-JENIS ORGANISASI INTERNASIONALBab ini merupakan bagian utama dari makalah yang berisi tentang kajian-kajian seperti yang telah dirumuskan dalam batasan masalah. Adapun batasan masalahnya adalah mendeskripsikan sejarah berdirinya, struktur kelembagaan dan fungsi dan peranan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan ASEAN.

BAB III KESIMPULANMerupakan bagian terakhir dari makalah yang berisi pernyataan yang terangkum dari hasil analisis semua fakta yang berhubungan dengan permasalahan yang dikaji dari penulis yang diutarakan secara ringkas dan jelas.

BAB II JENIS-JENIS ORGANISASI INTERNASIONAL

2.1 Sejarah Singkat Berdirinya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah sebuah organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh Negara di dunia. Lembaga ini dibentuk untuk memfasilitasi hukum internasional, pengamanan internasional, lembaga ekonomi, dan perlindungan sosial.Pada tahun 1915 Amerika Serikat (AS) berhasil menuangkan suatu konsep yang dirumuskan oleh beberapa tokoh di Inggris mengenai pembentukan Liga dengan tujuan untuk menghindarkan ancaman peperangan. Konferensi berpendapat bahwa melalui organisasi internasional dapat dijamin perdamaian internasional. Atas usulan Presiden AS, Woodrow Wilson pada tanggal 10 Januari 1920 dibentuk suatu organisasi internasional yang diberi nama Liga Bangsa-Bangsa. Tujuan dari Liga Bangsa-Bangsa ini adalah mempertahankan kedamaian internasional dan meningkatkan kerja sama internasional (Budiyanto, 2007 : 131).Tugas dari Liga Bangsa-Bangsa adalah menyelesaikan sengketa secara damai, sehingga peperangan dapat dicegah. Ada beberapa hasil dari Liga Bangsa-Bangsa. Misalnya, Perjanjian Locarno (1925) dan Perjanjian Kallog Briand (1928). Akan tetapi, LBB tidak mampu menciptakan perdamaian dunia. Perang Dunia II pun meletus. Hal ini terjadi karena munculnya kekuasaan kaum Nazi di bawah pimpinan Hitler (Jerman), dan kaum Facis yang dipimpin Mussolini dari Italia, serta imperialis Jepang yang sudah mengkhianati isi Liga Bangsa-Bangsa.Pada saat Perang Dunia II berkecamuk, sangat dibutuhkan organisasi dunia untuk mengadakan kerja sama antarbangsa untuk mengatasi kerusuhan yang melanda dunia. Presiden AS, Franklin Delano Rosevelt dan PM Inggris, Winston Curchill telah mengadakan pertemuan yang menghasilkan Piagam Atlantik yang isinya sebagai berikut :

Tidak melakukan perluasan wilayah di antara sesamanya. Menghormati hak setiap bangsa untuk memilih bentuk pemerintahan dan menentukan nasib sendiri. Mengakui hak semua Negara untuk turut serta dalam perdagangan dunia. Mengusahakan terbentuknya perdamaian dunia di mana setiap bangsa berhak mendapatkan kesempatan untuk hidup bebas dari rasa takut dan kemiskinan. Mengusahakan penyelesaian sengketa damai

Pokok-pokok Piagam Atlantik itu pada tanggal 14 Agustus 1941 menjadi dasar konferensi-konferensi internasional dalam menyelesaikan perang dunia kedua dan menuju pembentukan PBB. Beberapa pertemuan sebelum terbentuknya PBB antara lain adalah sebagai berikut : Tanggal 30 Oktober 1943, di Moskow dilahirkan Deklarasi Moskow tentang keamanan umum yang ditandatangani oleh Inggris, USA, Rusia, Cina yang mengakui pentingnya organisasi internasional perdamaian dunia. Tanggal 21 Agustus 1944, di Washington DC dilangsungkan Konferensi Dumbarton Oaks yang diikuti 39 negara yang membahas tentang rencana mendirikan PBB. Pada pertemuan Dumbarton Oaks, Washington DC, 21 Agustus-7 Oktober 1945, dipersiapkan Piagam PBB. Piagam PBB ditandatangani di San Fransisco tanggal 26 Juni 1945 dan mulai berlaku tanggal 24 Oktober 1945. Penandatanganan piagam itu diikuti oleh 50 negara, yaitu 47 negara penandatangan Declaration of United Nations ditambah dengan Negara Ukraina, Belarusia dan Argentina. Sejak didirikan di San Fransisco pada tanggal 24 Oktober 1945 sedikitnya 191 negara telah menjadi anggota PBB. Negara Indonesia masuk pertama kali menjadi anggota PBB pada tanggal 28 September 1950, kemudian keluar pada tanggal 7 Januari 1965 dan masuk kembali pada tanggal 28 September 1966.2.2 Struktur Kelembagaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)Konferensi San Fransisco menghasilkan suatu piagam yang menyebutkan organ utama PBB, yaitu Majelis Umum, Dewan Keamanan, Dewan Ekonomi dan Sosial, Dewan Perwakilan, Mahkamah Internasional, dan Sekretariat Jenderal.1. Majelis UmumMajelis Umum PBB atau Sidang Umum PBB adalah salah satu dari enam badan utama PBB. Majelis ini terdiri atas anggota dari seluruh Negara anggota dan bertemu setiap tahun di bawah pimpinan seorang Presiden Majelis Umum PBB yang dipilih dari wakil-wakil.Tugas dan kekuasaan Majelis Umum sangat luas, yaitu sebagai berikut :1. Berhubungan dengan perdamaian dan keamanan internasional,2. Berhubungan dengan kerja sama ekonomi, kebudayaan, pendidikan, kesehatan dan perikemanusiaan.3. Berhubungan dengan perwakilan internasional.4. Berhubungan dengan keuangan.5. Penetapan keanggotaan dan mengadakan perubahan piagam.

2. Dewan KeamananDewan Keamanan PBB adalah badan terkuat di PBB. Tugasnya adalah menjaga perdamaian dan keamanan antarnegara. Sedangkan badan PBB lainnya hanya dapat memberikan rekomendasi kepada para anggota. Dewan Keamanan mempunyai kekuatan untuk mengambil keputusan yang harus dilaksanakan para anggota di bawah Piagam PBB. Dewan Keamanan terdiri dari lima anggota tetap yang mempunyai hak veto, yakni Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Perancis dan China, ditambah dengan 10 anggota tidak tetap yang dipilih untuk masa 2 tahun oleh Majelis Umum.Hak Veto adalah hak untuk membatalkan keputusan atau resolusi yang diajukan oleh PBB atau Dewan Keamanan PBB.

3. Dewan Ekonomi dan SosialDewan Ekonomi dan Sosial beranggotakan 18 negara. Berdasarkan amandemen 1971 yang diberlakukan pada 1975, jumlah anggota ECOSOC bertambah menjadi 54 negara. Dewan Ekonomi dan Sosial dipilih oleh Sidang Umum untuk masa tiga tahun dan bersidang sedikitnya tiga kali dalam setahun.Tugas ECOSOC adalah sebagai berikut :1) Bertanggung jawab dalam menyelenggarakan kegiatan ekonomi dan sosial yang digariskan oleh PBB.2) Mengembangkan ekonomi, sosial dan budaya.3) Memupuk hak asasi manusia.4) Mengkoordinasi kegiatan-kegiatan dari bidang khusus dengan berkonsultasi dan menyampaikannya pada sidang umum anggota PBB.

4. Dewan Perwakilan Dewan Perwakilan terdiri atas : a) anggota yang menguasai daerah perwakilan ; b) anggota tetap Dewan Keamanan, dan c) sejumlah anggota yang dipilih untuk selama tiga tahun oleh Sidang Umum PBB. Dewan Perwakilan ini menjadi organ PBB yang serius memperjuangkan kemerdekaan bagi Negara yang belum menikmati kemerdekaan.

5. Mahkamah Internasional Mahkamah Internasional merupakan badan perlengkapan PBB yang berkedudukan di Den Haag (Belanda). Anggota Mahkamah Internasional terdiri atas ahli hukum dan berbagai Negara anggota PBB. Masa jabatannya 9 tahun. Tugas dan tanggung jawab utama Mahkamah Internasional adalah :a) Memeriksa perselisihan di antara Negara anggota PBB ;b) Memberikan saran dan pendapat kepada Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB bila diminta dan diperlukan ;c) Mendesak Dewan Keamanan untuk bertindak tegas terhadap salah satu pihak yang berselisih dan tidak menghiraukan keputusan Mahkamah Internasional.6. Sekretariat PBBSekretariat PBB yang terdiri atas beberapa bagian.a) Sekretaris Jenderal dipilih oleh Sidang Umum atas usul Dewan Keamanan dan dapat dipilih kembali dalam pemilihan berikutnya.b) Sekretaris Jenderal Pembantu yang terdiri atas 8 sekretaris pembantu yang mengepalai satu departemen.

2.3 Fungsi dan Peranan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)Fungsi dan peranan PBB dalam kancah internasional sangat dibutuhkan bagi terciptanya perdamaian dunia yang abadi. Berikut ini adalah fungsi dan peranan PBB : Memelihara perdamaian dan keamanan dunia. Mengembangkan hubungan persahabatan antarbangsa berdasarkan asas-asas persamaan derajat, hak menentukan nasib sendiri, dan tidak mencampuri urusan dalam negeri Negara lain. Mengembangkan kerjasama internasional dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi, sosial, budaya dan kemanusiaan. Menyelesaikan perselisihan dengan cara damai dan mencegah timbulnya peperangan. Memajukan dan menghargai hak asasi manusia serta kebebasan atau kemerdekaan fundamental tanpa membedakan warna, kulit, jenis kelamin, bahasa dan agama. Menjadikan pusat kegiatan bangsa-bangsa dalam mencapai kerjasama yang harmonis untuk mencapai tujuan PBB.

2.4 Sejarah Singkat Berdirinya ASEANASEAN adalah singkatan dari Asociation of Southeast Asian Nations atau Persatuan Negara-negara Asia Tenggara. ASEAN didirikan oleh lima Negara pemrakarsa, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand di Bangkok melalui Deklarasi Bangkok. Menteri luar negeri penandatangan Deklarasi Bangkok waktu itu adalah Adam Malik (Indonesia), Narciso Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Tahiland). Sejarah pembentukan ASEAN didasarkan pada kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, faktor internal, dan faktor kesternal. Faktor Internal, yaitu adanya tekad bersatu untuk memperjuangkan kepentingan bersama dan sama-sama bekas jajahan Negara barat. Faktor Eksternal, yaitu adanya perang Vietnam dan sikap RRC ingin mendominasi Asia Tenggara.Brunei Darussalam adalah Negara yang menjadi anggota pertama ASEAN di luar lima Negara pemrakarsa yang bergabung pada tanggal 8 Januari 1984. Sebelas tahun kemudian, ASEAN kembali menerima anggota baru, yaitu Vietnam yang menjadi anggota ketujuh pada tanggal 28 Juli 1995. Dua tahun kemudian Laos dan Myanmar menyusul masuk menjadi anggota ASEAN, yaitu pada tanggal 23 Juli 1997. Disusul dua tahun kemudian, Kamboja masuk pula menjadi anggota ASEAN pada tanggal 30 April 1999.

2.5 Struktur Kelembagaan ASEANStruktur organisasi ASEAN diberdayakan untuk memperlancar tugas dan tujuan pendirian ASEAN. Berikut ini adalah struktur organisasi ASEAN setelah pertemuan KTT Bali tahun 1976, yaitu :a) Summit Meeting (Pertemuan para kepala pemerintahan) yang merupakan otoritas atau pemegang kekuatan tertinggi dalam ASEAN.b) Annual Ministrial Meeting (Sidang tahunan para menteri luar negeri).c) Sidang para menteri ekonomi yang diselenggarakan setahun dua kali.d) Sidang para menteri lainnya (non-ekonomi).e) Standing Comitee, badan yang bertugas membuat keputusan dan menjalankan tugas perhimpunan di antara dua sidang tahunan.f) Komite-komite, yang dibagi menjadi dua bidang yaitu, ekonomi dan non-ekonomi.

2.6 Fungsi dan Peranan ASEAN bagi Negara-negara di Kawasan Asia TenggaraFungsi dan Peranan ASEAN, pada dasarnya telah tertuang dalam dasar pembentukan ASEAN dan juga pada Deklarasi Bangkok tahun 1967 yang menjadi tujuan jangka panjang kinerja ASEAN.Dasar pembentukan ASEAN didasarkan pada hal-hal berikut.1) Saling menghormati terhadap kemerdekaan, integrasi teritorial, dan identitas semua bangsa.2) Mengakui hak setiap bangsa untuk penghidupan nasional yang bebas dari turut campur urusan subversi dan intervensi dari luar.3) Tidak saling turut campur urusan dalam negeri masing-masing.4) Penyelesaian pertengkaran dan persengketaan secara damai.5) Tidak mempergunakan ancaman/penggunaan kekuatan.6) Menjalankan kerjasama secara aktif.

Isi Deklarasi Bangkok tahun 1976, yang juga menjadi tujuan jangka panjang ASEAN.1) Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara.2) Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan tata tertib hukum.3) Meningkatkan kerjasama yang aktif di bidang ekonomi, sosial-budaya, teknik, ilmu pengetahuan dan administrasi.4) Saling memberi bantuan dalam bentuk sarana-sarana latihan dan penelitian.5) Memelihara kerjasama yang erat dan bermanfaat dengan organisasi-organisasi internasional dan regional.

BAB IIIKESIMPULAN

3.1 KesimpulanOrganisasi internasional adalah badan hukum yang didirikan dua atau lebih negara yang merdeka dan berdaulat. Seluruh negara anggota terlibat di dalamnya memiliki kepentingan dan tujuan yang sama, yaitu menciptakan perdamaian abadi dan persahabatan. Organisasi internasional berkedudukan sebagai organisasi nonnegara, sekaligus menjadi subjek hukum internasional. Organisasi internasional yang pertama adalah Liga Bangsa-Bangsa (LBB) tahun 1920 yang kemudian menjadi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 1945. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merupakan sebuah organisasi internasional yang dibentuk untuk memfasilitasi hukum internasional, pengamanan internasional, lembaga ekonomi, dan perlindungan sosial. Pada intinya, PBB juga dapat disebut sebagai organisasi internasional perdamaian dunia. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, PBB dibantu oleh beberapa lembaga lainnya seperti yang telah tertuang dalam pembahasan. Lembaga-lembaga tersebut bergerak sesuai bidangnya. Akan tetapi, dalam beberapa masalah terkadang PBB kurang dapat memperlihatkan perannya sebagai organisasi perdamaian dunia, seperti halnya pada konflik Israel-Palestina. Sehingga hal ini mengundang opini dari beberapa Negara anggota PBB, yang terkesan tidak ikut campur dalam hal tersebut.Dalam tingkat yang lebih spesifik (khusus), terdapat organisasi seperti PBB, hanya saja organisasi ini bergerak dalam kawasan regional atau kedaerahan, yaitu ASEAN. Seperti halnya PBB, ASEAN pun menginginkan Negara-negara yang terdapat dalam kawasan Asia Tenggara dapat menjalin kerjasama dalam berbagai bidang seperti bidang ekonomi, sosial-budaya, teknik, ilmu pengetahuan dan administrasi. Untuk mencapai hal itu, diperlukan kesungguhan dari seluruh Negara peserta agar apa yang dicita-citakan dapat tercapai.

DAFTAR PUSTAKA

Budiyanto. (2007). Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.Sutrisni, T, Nurida, N dan Sutisna, K. (2010). Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK Kelas XI. Bandung :