Makalah pancasila fix2

35
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Zaman telah berubah, segala keterbatasan yang terjadi di masa lalu seperti keterbatasan dalam akses informasi, komunikasi jarak jauh, dan banyak lagi lainnya kini sudah tak lagi terjadi. Sekarang segalanya mudah diakses, siapapun, kapanpun dan di manapun dapat terus update informasi, berkomunikasi dengan orang lain. Bahkan berbagi pengetahuan di bidang IPTEK menjadi semakin mudah. Semua aspek kehidupan kini telah mendunia. Namun, pada kenyataannya kini segala kemudahan itu menjadi sebuah tantangan besar yang dihadapi sebuah negara berdaulat, terutama Indonesia. Setelah para tokoh pahlawan berhasil berjuang melawan penjajah dengan kobaran api semangat sekalipun harus berkucuran darah,selama lebih kurang 350 tahun lamanya hingga akhirnya Indonesia merdeka tak lantas mengakhiri perjuangan itu. Kini tantangan itu adalah melawan diri sendiri dari sikap anti nasionalisme. Sebab tanpa nasionalisme itu, maka harapan untuk terus mempertahankan keutuhan negara sama dengan nol. Semua aspek pertahanan berpondasi pada nasionalisme kebangsaan, rasa cinta tanah air. 1

Transcript of Makalah pancasila fix2

Page 1: Makalah pancasila fix2

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Zaman telah berubah, segala keterbatasan yang terjadi di masa lalu seperti keterbatasan

dalam akses informasi, komunikasi jarak jauh, dan banyak lagi lainnya kini sudah tak lagi

terjadi.

Sekarang segalanya mudah diakses, siapapun, kapanpun dan di manapun dapat terus

update informasi, berkomunikasi dengan orang lain. Bahkan berbagi pengetahuan di

bidang IPTEK menjadi semakin mudah. Semua aspek kehidupan kini telah mendunia.

Namun, pada kenyataannya kini segala kemudahan itu menjadi sebuah tantangan besar

yang dihadapi sebuah negara berdaulat, terutama Indonesia.

Setelah para tokoh pahlawan berhasil berjuang melawan penjajah dengan kobaran api

semangat sekalipun harus berkucuran darah,selama lebih kurang 350 tahun lamanya

hingga akhirnya Indonesia merdeka tak lantas mengakhiri perjuangan itu.

Kini tantangan itu adalah melawan diri sendiri dari sikap anti nasionalisme. Sebab tanpa

nasionalisme itu, maka harapan untuk terus mempertahankan keutuhan negara sama

dengan nol.

Semua aspek pertahanan berpondasi pada nasionalisme kebangsaan, rasa cinta tanah air.

Nasionalisme menjadi tombak semangat untuk bersatu akan terus berapi-api. Sehingga

keutuhan negar tidak akan tergugat oleh siapapun dan apapun.

Itulah latarbelakang pembuatan makalah ini, menilitik seberapa besar pengaruh dinamika

nasionalisme hingga kini terhadap keberlangsungan sebuah negara dan bangsa.

1.2. Rumusan Masalah 1. Apakah negara identik dengan bangsa?2. Apakah faktor bertahannya sebuah negara?3. Apakah suatu negara bisa bubar?4. Apakah suatu bangsa bisa punah?5. Apakah problem yang mengancam nasionalisme sekarang?

1

Page 2: Makalah pancasila fix2

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui keidentikan negara dengan bangsa2. Untuk mengetahui faktor bertahannya sebuah negara3. Untuk mengetahui kemungkinan negara bubar4. Untuk mengetahui kemungkinan bangsa punah5. Untuk mengetahui problem yang mengancam nasionalisme

1.4. Manfaat

1. Semakin mengerti akan hakikat sebuah negara dan bangsa

2. Meningkatkan rasa nasionalisme dalam diri sendiri maupun kelompok

2

Page 3: Makalah pancasila fix2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Apakah Negara Identik dengan Bangsa?

Pengertian bangsa menurut Hans Kohn (Kaelan, 2002: 212-213) yaitu bangsa terbentuk oleh

persamaan bahasa, ras, agama, peradaban, wilayah, negara dan kewarganegaraan. Di samping itu

menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bangsa adalah rakyat atau orang-orang yang berada

dalam suatu masyarakat hukum yang terorganisir. Kelompok ini umumnya menempati bagian

atau wilayah tertentu, berbicara dalam bahasa sama, memiliki sejarah, kebiasaan, dan

kebudayaan yang sama, serta terorganisir dalam suatu pemerintahan yang berdaulat.

Sedangkan pengertian Negara Oleh Aristoteles adalah perpaduan beberapa keluarga mencakupi

beberapa desa, hingga pada akhirnya dapat berdiri sendiri sepenuhnya, dengan tujuan

kesenangan dan kehormatan bersama. Untuk pengertian umumnya, Negara dapat diartikan

sebagai organisasi tertinggi di antara suatu kelompok masyarakat yang mempunyai cita-cita

untuk bersatu, hidup didaerah tertentu yang mempunyai pemerintahan yang berdaulat.

Dari kedua definisi diatas, diketahui bahwa bangsa dan negara terbentuk karena adanya

kelompok-kelompok yang memiliki persamaan wilayah dan mempunyai tujuan yang sama.

Merunut pada penjelasan itu, maka negara bisa dikatakan identik dengan suatu bangsa. Hampir semua

Negara di dunia, rakyatnya merupakan anggota bangsa yang menempati wilayah Negara itu sendiri.

Pernyataan itu dipertegas lagi dengan alasan keberadaan suatu bangsa dan negara. Baik bangsa maupun

negara, keduanya sama-sama ada sebagai keinginan dari keberagaman kelompok untuk mencapai cita-cita

bersama melalui kerja sama. Hal tersebut didasarkan pada teori beberapa tokoh tentang unsur-unsur

keberadaan bangsa dan negara.

Unsur-unsur disini mencermikan tujuan mengapa bangsa dan Negara dalam menggapai cita-cita

bersama. Fredrich Hertz dalam bukunya “Nationality in History and Politics” mengemukakan

bahwa setiap bangsa mempunyai 4 (empat) unsur aspirasi sebagai berikut:

3

Page 4: Makalah pancasila fix2

1. Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri atas kesatuan sosial, ekonomi,

politik, agama, kebudayaan, komunikasi, dan solidaritas.

2. Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional sepenuhnya, yaitu bebas

dari dominasi dan campur tangan bangsa asing terhadap urusan dalam negerinya.

3. Keinginan dalam kemandirian, keunggulan, individualisme, keaslian, atau kekhasan.

4. Keinginan untuk menonjol (unggul) diantara bangsa-bangsa dalam mengejar kehormatan,

pengaruh, dan prestise.

Negara juga memiliki unsur-unsur aspirasi, Menurut Plato, asal mula terjadinya

negara adalah karena:

1. Adanya keinginan dan kebutuhan manusia yang beraneka ragam sehingga menyebabkan

mereka harus bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan hidup;

2. Manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa berhubungan dengan manusia

lain dan harus menghasilkan segala sesuatu yang bisamelebihi kebutuhannya sendiri untuk

dipertukarkan;

3. Mereka saling menukarkan hasil karya satu sama lain dan kemudian bergabung dengan

sesamanya membentuk desa;

4. Hubungan kerja sama antardesa lambat laun menimbulkan masyarakat (negara kota).

4

Page 5: Makalah pancasila fix2

2.2 Apakah Faktor Bertahannya Sebuah Negara?

Lahirnya sebuah negara merupakan tantangan terbesar dari sebuah bangsa. Tidak sedikit

pengorbanan yang dipertaruhkan. Pengorbanan itu terutama untuk menyatukan tekad dan cita-

cita bersama sebagai pondasi utama membentuk sebuah negara. Menyatukan tekad dan cita-cita

dari sekelompok orang yang beragam hingga lahir kata sepakat untuk satu tujuan bersama yaitu

satu bangsa satu negara.

Belum lagi, jika tantangannya itu berupa penjajahan. Pengorbanannya tidak hanya pada harta

benda, bahkan nyawa sekalipun tak segan-segan dipertaruhkan. Demi sebuah cita-cita bersama,

merdeka.

Penjajahan juga bahkan menjadi tantangan Indonesia masa itu. Masa sebelum lahirnya

Indonesia sebagai negara yang berdaulat. Masa yang melahirkan banyak tokoh pahlawan yang

dengan gagahnya bertarung merebut kemerdekaan dari para penjajah.

Tak kurang dari 350 tahun, masa tersuram Indonesia tanpa kedaulatan. Masa tersulit

Indonesia untuk bebas berkembang sebagaimana sekarang. Hingga akhirnya masa kelam itu

sirna dan berganti terang-benderang seperti sekarang ini.

Sekarang kita telah bebas berkarya, berprestasi, dan berinovasi. Siapapun berkesempatan

mengembangkan dirinya di bidang keilmuannya masing-masing. Tapi, tetap pada satu tujuan

yang sama, memajukan Indonesia.

Sekalipun demikian, bangsa kita tidaklah luput dari masalah-masalah atau bisa dikatakan

tantangan. Penjajahan seperti dulu memang tidak lagi dirasakan. Tetapi, bukan berarti kita aman.

Keutuhan negara kita saat ini masih tetap riskan. Artinya sewaktu-waktu bisa saja Indonesia

gagal dipertahankan dan kembali seperti dulu.

Tantangan ini bukan hanya milik negara Indonesia saja. Negara manapun berpotensi untuk

gagal dipertahankan. Ini semua tergantung seberapa tangguh bangsanya dalam menjaga

negaranya.

5

Page 6: Makalah pancasila fix2

Atas dasar itu muncullah beberapa faktor rujukan, yang bisa dijadikan pedoman dalam upaya

mempertahankan keutuhan sebuah negara. Faktor-faktor itu adalah sebagai berikut:

a. Faktor Ideologi

Faktor terpenting bertahannya suatu Negara adalah Faktor Ideologi. Karena Ideologi

diperlukan oleh suatu bangsa untuk mewujudkan tujuan negaranya. Tanpa kesepakatan

bersama, tidak mungkin tujuan untuk meraih cita-cita atau harapan negara dapat menjadi

kenyataan.

Arti penting Ideologi adalah sebagai berikut:

1. Negara mampu membangkitkan kesadaran akan kemerdekaan, memberikan orientasi

mengenai dunia beserta isinya, seta memberikan motivasi perjuangan untuk mencapai

apa yang dicita-citakan

2. Dengan ideologi nasionalnya, suatu bangsa dan negara dapat berdiri kukuh dan tidak

mudah terombang-ambing oleh pengaruh ideologi lain serta mampu menghadapi

persoalan-persoalan yang ada.

3. Ideologi memberikan arah dan tujuan yang jelas menuju kehidupan yang di cita-

citakan. Ideologi yang dipahami, dihayati, dan diamalkan oleh seluruh rakyat dapat

mewujudkan persatuan dan kesatuan demi kelangsungan hidupnya.

4. Ideologi dapat mempersatukan orang dari berbagai golongan, suku, ras, dan agama,

bahkan dari berbagai ideologi

5. Ideologi dapat mempersatukan orang dari berbagai agama.

6. Ideologi mampu mengatasi konflik atau ketegangan social.

b. Faktor Kekuatan Nasional

Faktor lain yang mempengaruhi bertahannya suatu Negara adalah kekuatan nasional.

Faktor-faktor yang memengaruhi kekuatan nasional tersebut adalah faktor geografi,

6

Page 7: Makalah pancasila fix2

sumber daya alam, kemampuan industri, kesiagaan militer, penduduk, moral nasional,

kualitas demokrasi dan kualitas pemerintah.

c. Faktor Geografi

Geografi merupakan faktor yang paling stabil dan menjadi andalan dalam

kekuatan suatu Negara. Dikatakan fakto yang stail dikarenakan wilayah suatu Negara

adalah tetap dan tidak mudah berubah kecuali dikarenakan kerusakan alam. Geografi atau

menentukan posisi suatu Negara. Dan akan menjadi pusat atau letak kekuatan suatu

Negara.

d. Faktor Sumber Daya Alam

Sumber daya alam berupa pangan dan bahan mentah. Pangan jelas menjadi faktor

yang penting karena merupakan kebutuhan primer yang menjadi sumber kekuatan utama.

Sedangkan bahan mentah juga penting contohnya minyak bumi. Minyak bumi menjadi

bahan bakar untuk menjalankan teknologi yang dikembangkang suatu Negara.

e. Faktor Kemampuan Industri

Faktor kemampuan industri adalah kemampuan suatu negara dalam mengolah

sumber daya yang dimilikinya. Tanpa adanya kemampuan industri, walaupun suatu

negara memiliki SDA yang melimpah maka akan sia-sia. Karena SDA juga perlu di olah

menggunakan kemampuan industri agar menjadi sesuatu yang bisa dimanfaatkan untuk

menyokong kekuatan suatu negara.

f. Faktor Kesiagaan Militer

Faktor ini adalah faktor yang paling berpengaruh untuk bertahan dari serangan

musuh. Beberapa faktor yang telah disebutkan sebelumnya adalah faktor yang

memberikan arti penting kekuatan suatu negara yang menunjang kesiagaan militer. Bisa

dikatakan bahwa kekuatan nasional bergantung pada kesiagaan militer. Karena kesiagaan

militer menjaga keamanan suatu negara.namun kekuatan militer suatu negara juga

memiliki faktor-faktor pendukung. Seperti inovasi teknologi. Kemajuan teknologi di 7

Page 8: Makalah pancasila fix2

suatu negara akan membuat negara menjadi kuat, terutama dalam teknologi persenjataan.

Kemudian dibutuhkan juga pemimpin yang cerdas dan unggul dalam siasat untuk

memimpin angkatan perangnya. Walaupun suatu negara memiliki inovasi teknologi yang

maju dan pemimpin yang unggul dalam siasat, tapi jika tidak memiliki pranata militer

yang punya kekuatan pada tiap-tiap komponennya maka militer negara itu akan lemah

g. Faktor Penduduk

Kekuatan sebuah negara tidak hanya membutuhkan kekuatan dari segi materi saja,

namun suatu negara membutuhkan kekuatan dari segi manusia. Dalam hal ini penduduk

atau masyarakat suatu negara yang berperan. . Jumlah penduduk yang besar belum tentu

menjamin kekuatan suatu negara. Karena jika jumlah penduduk bisa mempengaruhi

mutlak kekuatan suatu negara maka negara-negara besar seperti cina, india, dan amerika

akan menjadi negara-negara terkuat di dunia. Tidak bisa di pungkiri memang bahwa

jumlah penduduk juga berpengaruh. Karena jumlah penduduk yang besar akan

menambah jumlah pasukan militer suatu negara dan akan memperkuat kekuatan militer

suatu negara. Namun persebarannya juga harus di perhatikan, karena menentukan

perhitungan kekuatan suatu negara.

h. Faktor Moral Nasional

Moral nasional adalah tekad bangsa dalam mendukung politik luar negeri

pemerintahnya ketika sedang dalam keadaan damai maupun perang. Moral nasional ini

pasti menyebar ke seluruh kegiatan negara. Moral nasional penting karena jika suatu

negara tidak memiliki moral nasional maka kekuatan nasional negara tersebut hanya

kekuatan nasional belaka atau hanya merupakan kemampuan yang dengan sia-sia

menantikan realisasinya.

i. Faktor Kualitas Demokrasi

Kualitas diplomasi adalah faktor yang menggabungkan beberapa faktor yang

berlainan menjadi satu yang bisa memberikan arah, bobot dan membangkitkan

kemampuan yang kurang aktif dan menambah kekuatan suatu negara. Bisa dikatakan

diplomasi adalah otak dari kekuatan nasional dan moral nasional adalah jiwanya.8

Page 9: Makalah pancasila fix2

j. Faktor Kualitas Pemerintah

Yang terakhir adalah kualitas pemerintah. Pemerintah yang baik akan bisa

menjanjikan banyak hal bagi kekuatan nasional negaranya. Pemerintah yang baik akan

mampu menyeimbangkan SDA dengan SDMnya. Politik luar negerinya akan bisa

berjalan dengan baik dan akan mendapatkan dukungan rakyatnya untuk mendukung

politik luar negerinya. Namun pada intinya kekuatan nasional suatu negara sangat

bergantung dengan kualitas pemerintahnya. Jika pemerintah suatu negara mampu

merepresentasikan negaranya dengan baik, paham akan keinginan dan cita-cita rakyatnya

yang menjadi tujuan politik luar negerinya, maka negara itu memiliki kesempatan untuk

menjadi sebuah negara yang memiliki kekuatan nasional yang besar.

Negara akan dapat bertahan menjadi suatu kesatuan Negara yang utuh karena

Negara tersebut memiliki kekuatan nasional yang baik. Delapan faktor diatas merupakan

faktor kekuatan nasional suatu Negara yang dapat membuta suatu Negara bertahan. Jika

salah satu faktor diatas tidak dipenuhi maka yang bersangkutan akan mudah goyah dan

mudah dijajah atau dipengaruhi oleh bangsa lain. Akibatnya Negara tersebut akan mudah

mengalami konflik dan bahkan dapat menjadi hancur atau bubar. Dan fakktoryang paling

pentinga adalah faktor Ideologi suatu Negara. Jika sutau Negara tidak memiliki ideologi

maka Negara tersebut akan mudah terombang-ambing karena tidak mempunyai tujuan

yang jelas dan akan mudah terpecah belah karena tidak ada yang mempersatukan orang

dari berbagai golongan, suku, ras, dan agama untuk mencapai tujuan bersama.

9

Page 10: Makalah pancasila fix2

2.3 Apakah Suatu Negara Bisa Bubar?

Negara adalah persekutuan bangsa yang hidup dalam satu daerah/wilayah dengan

batas-batas tertentu yang diperintah dan diurus oleh suatu badan pemerintah dengan teratur.

Unsur pokok berdirinya negara : rakyat/masyarakat, wilayah/daerah (meliputi udara, darat, dan

perairan), dan pemerintah yang berdaulat.

Suatu negara dapat dikatakan bubar apabila unsur pokok berdirinya suatu negara tidak

terpenuhi. Dalam konteks ini perlu dipahami, bangsa dan negara hanyalah sebuah konsensus.

Bila konsensus tidak lagi diakui, maka eksistensi bangsa dengan sendirinya hilang, dan

bersamaan dengan itu negara pun akan rontok. Manusia dan masyarakat yang sebelumnya

pernah sepakat menjadi satu bangsa mungkin masih tetap eksis, tetapi mereka tidak lagi terikat

dalam ikatan kebangsaan yang sama. Demikian pula halnya dengan territori negara yang secara

fisik tetap ada, namun garis-garis demarkasi yang sebelumnya pernah diakui bersama sudah

berubah. Penyebab bubarnya suatu negara antara lain :

Pertama, krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama. Krisis di sektor ini selalu merupakan

faktor amat signifikan dalam mengawali lahirnya krisis yang lain (politik-pemerintahan, hukum,

dan sosial). Secara garis besar, krisis ekonomi ditandai merosotnya daya beli masyarakat akibat

inflasi dan terpuruknya nilai tukar, turunnya kemampuan produksi akibat naiknya biaya modal,

dan terhambatnya kegiatan perdagangan dan jasa akibat rendahnya daya saing. Muara dari semua

ini adalah tutupnya berbagai sektor usaha dan membesarnya jumlah penganggur dalam

masyarakat. Dalam keadaan seperti ini, harapan satu-satunya adalah investasi melalui proyek-

proyek pemerintah, misalnya, untuk pembangunan infrastruktur transportasi secara besar-besaran

sebagai upaya menampung tenaga kerja dan memutar roda ekonomi. Namun, ini memerlukan

syarat adanya kepemimpinan nasional yang kreatif dan terpercaya karena integritasnya,

tersedianya cadangan dana pemerintah yang cukup, serta bantuan teknis melalui komitmen

internasional. Tanpa terobosan investasi baru, krisis ekonomi akan berlanjut. Biasanya, krisis

ekonomi yang berkepanjangan dan tak teratasi akan menciptakan ketegangan-ketegangan baru

dalam hubungan antar-elite. Mereka akan berlomba untuk saling menyalahkan dan mencari

10

Page 11: Makalah pancasila fix2

kambing hitam. Pada saat yang sama, krisis ekonomi akan memperlemah kemampuan negara

untuk menutupi berbagai ongkos pengelolaan kekuasaan dan pemeliharaan berbagai fasilitas

umum. Akibatnya, akan terbentuk rasa tidak puas yang luas, baik dari mereka yang menjadi

bagian dari kekuasaan itu sendiri (pegawai negeri dan tentara/polisi) maupun warga masyarakat.

Bila situasi ini tidak berhasil diatasi oleh mekanisme sistem politik yang berlaku, maka krisis

politik akan sulit dihindari.dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd

Kedua, krisis politik berupa perpecahan elite di tingkat nasional, sehingga menyulitkan lahirnya

kebijakan yang utuh dalam mengatasi krisis ekonomi. Krisis politik juga bisa dilihat dari

absennya kepemimpinan politik yang mampu membangun solidaritas sosial untuk secara solid

menghadapi krisis ekonomi. Dalam situasi di mana perpecahan elite pusat makin meluas dan

kepemimpinan nasional makin tidak efektif, maka kemampuan pemerintah dalam memberi

pelayanan publik akan makin merosot. Akibatnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah

akan semakin menipis. Keadaan ini biasa menjadi pemicu lahirnya gerakan-gerakan massal

anti-pemerintah yang terorganisasi. Bila gerakan-gerakan itu menguat dan pada saat sama lahir

gerakan massa tandingan yang bersifat kontra terhadap satu sama lain-apalagi jika terjadi

bentrokan fisik yang intensif di antara mereka, atau antara massa dengan aparat keamanan

negara-maka perpecahan di antara top elite di pusat kekuasaan makin tak terhindarkan. Jurang

komunikasi akan makin lebar. Dalam situasi di mana kebencian dan saling curiga antarkelompok

sudah amat mengental, tidak ada satu pihak pun yang memiliki legitimasi untuk memprakarsai

upaya rekonsiliasi. Akibatnya, jalan menuju rontoknya bangunan kekuasaan di tingkat pusat

akan semakin lempang. Perkembangan ini secara otomatik akan mendorong penguatan potensi

gerakan-gerakan separatisme. Gerakan ini bisa menguat dari wilayah yang sudah sejak lama

menyimpan bibit-bibit mikro nasionalisme, bisa juga dari wilayah yang sama sekali tidak

memiliki bibit itu, namun terdorong oleh kalkulasi logis mereka ketika berhadapan dengan

situasi yang bersifat fait a compli. Yang terakhir ini merupakan kesadaran yang lahir secara

kondisional dari para pemimpin di wilayah-wilayah yang relatif jauh dari pusat kekuasaan

berdasarkan asumsi: daripada mengikuti pemerintahan yang sudah rontok di pusat, lebih baik

kami memisahkan diri.ggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg

11

Page 12: Makalah pancasila fix2

Ketiga, krisis sosial dimulai dari terjadinya disharmoni dan bermuara pada meletusnya konflik

kekerasan di antara kelompok-kelompok masyarakat (suku, agama, ras). Jadi, di kala krisis

ekonomi sudah semakin parah, yang akibatnya antara lain terlihat melalui rontoknya berbagai

sektor usaha, naiknya jumlah penganggur, dan meroketnya harga berbagai produk, maka

kriminalitas pun akan meningkat dan berbagai ketegangan sosial menjadi sulit dihindari. Dalam

situasi seperti ini, hukum akan terancam supremasinya dan kohensi sosial terancam robek.

Suasana kebersamaan akan pupus dan rasa saling percaya akan terus menipis. Sebagai gantinya,

eksklusivisme, entah berdasar agama, ras, suku, atau kelas yang dibumbui sikap saling curiga

yang terus menyebar dalam hubungan antarkelompok. Bila berbagai ketegangan ini tidak segera

diatasi, maka eskalasi konflik menjadi tak terhindarkan. Disharmoni sosial pun dengan mudah

akan menyebar. Modal sosial berupa suasana saling percaya, yang merupakan landasan bagi

eksistensi sebuah masyarakat bangsa, perlahan-lahan akan hancur.

Keempat, intervensi internasional yang bertujuan memecah-belah, seraya mengambil

keuntungan dari perpecahan itu melalui dominasi pengaruhnya terhadap kebijakan politik dan

ekonomi negara-negara baru pascadisintegrasi. Intervensi itu bergerak dari yang paling lunak,

berupa pemberian advis yang membingungkan kepada pemerintah nasional yang pada dasarnya

sudah kehilangan arah; ke bentuk yang agak kenyal, berupa provokasi terhadap kelompok-

kelompok yang berkonflik; hingga yang paling keras, berupa suplai kebutuhan material untuk

memperkuat kelompok-kelompok yang berkonflik itu. Proses intervensi terakhir ini amat

mungkin terjadi saat pemerintah nasional sudah benar-benar tak berdaya mengontrol lalu lintas

informasi, komunikasi, mobilitas sosial, serta transportasi darat, laut, dan udara. Bila ini terjadi,

maka jalan menuju disintegrasi semakin jelas, hanya menunggu waktu sebelum menjadi

kenyataan.

Kelima, demoralisasi tentara dan polisi dalam bentuk pupusnya keyakinan mereka atas makna

pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagai bhayangkari negara. Demoralisasi itu, pada

kadar yang rendah dipengaruhi oleh merosotnya nilai gaji yang mereka terima akibat krisis

ekonomi. Kemerosotan itu umumnya terjadi akibat inflasi. Tetapi dalam kasus tertentu hal itu

diakibatkan oleh kebijakan pemerintah untuk menurunkan gaji mereka atau membayar kurang

12

Page 13: Makalah pancasila fix2

dari 100 persen dan sisanya menjadi utang pemerintah. Pada tingkat tinggi, demoralisasi itu

berupa hilangnya kepercayaan mereka terhadap nilai pengabdian setelah mengalami tekanan-

tekanan psikologis yang berat dalam waktu lama akibat krisis politik yang akut. Dalam situasi

seperti ini, tentara dan polisi yang seyogianya mencegah konflik social malah bisa tergiring

untuk mengambil bagian dalam konflik itu dengan berbagai alasan. Secara teoretik, ketika negara

tidak lagi memberi harga yang pantas terhadap pengorbanan tentara dan polisi dalam menjaga

integrasi bangsa, maka tempat paling aman bagi segmen-segmen tertentu dari mereka adalah

kelompok-kelompok sosial di mana mereka bisa mengidentikkan dirinya. Karena itu,

demoralisasi tentara dan polisi amat rawan terhadap perluasan dan intensitas konflik sosial yang

sedang terjadi. Keterlibatan yang luas dari tentara dan polisi dalam konflik sosial akan

mengkonversi konflik itu sendiri menjadi perang saudara yang justru merupakan episode terakhir

dari proses disintegrasi bangsa dan keruntuhan sebuah negara.

Misalnya seperti kasus bubarnya negara

Tibet, 1913-1951

Sementara tanah yang dikenal sebagai Tibet telah ada selama lebih dari seribu tahun dan

sejak tahun 1913 dikelola menjadi sebuah negara yang merdeka. Di bawah pengawasan damai

dari rantaian Dalai Lama, akhirnya diduduki Komunis Cina pada 1951.  Pasukan Mao telah

13

Page 14: Makalah pancasila fix2

mengakhiri Tibet sebagai bangsa yang berdaulat singkat. Tibet semakin tegang pada tahun 50-an

sampai negara tersebut akhirnya memberontak pada tahun 1959, yang mengakibatkan aneksasi

Cina dan pembubaran pemerintah Tibet.

Tibet selesai sebagai negara untuk selamanya dan Cina mengubahnya hanya menjadi

“wilayah,” bukan negara. Meskipun hari ini tetap menjadi daya tarik wisata besar bagi

pemerintah China, Tibet masih memiliki masalah dengan Beijing, dan menuntut kemerdekaan

sekali lagi.

Bagaimana dengan Indonesia? Bukan tidak mungkin kalau sewaktu-waktu Indonesia bisa

bubar. Desas desus mengenai bubarnya negara Indonesia telah lama diperbincangkan. Bahkan

telah ada buku yang dengan tegas menguatkan sinyal itu. buku itu berjudul “Tahun 2015

Indonesia Pecah” yang ditulis Djuyoto Suntani, Presiden The World Peace Committee (WPC).

Buku itu memaparkan secara lugas tentang kekuatan konspirasi dunia internasional, menggarap

pemecahan NKRI menjadi sekitar 17 negara bagian. Bagian pertama buku tersebut mengupas

strategi konspirasi global menghancurkan NKRI yang nyaris tidak terdeteksi. Strategi tersebut

diulas secara rinci pada bagian ketiga, di mana memuat tujuh strategi konpirasi global

menghancurkan NKRI, yaitu 1) memperlemah Negara Kesatuan (NKRI); 2) menghapus Ideologi

Pancasila, 3) menempatkan uang sebagai dewa, 4) menghapus Rasa Cinta Tanah Air, 5)

menciptakan sistem Multi Partai, 6) menumbuhkan sekularisme, dan 7) membentuk tata dunia

baru. Fenomena perpecahan bagi Republik Indonesia itu sudah makin nyata di depan mata,

melalui lepanya provini ke-27 Timor Timur pada 1999 menjadi negara Republik Demokrat

Timor Lete (RDTL). Lalu semangat Otonomi Daerah, di mana para Bupati dan Wali Kota

menjelma menjadi ”Raja-Raja Kecil’ di daerah. Mereka sering memandang sebelah mata

keberadaan pemerintah pusat. Sinyal nyata lainnya adalah meletusnya konflik sesama anak

bangsa secara sporadis di berbagai daerah, yang didasari kepentingan primordial atau kesamaan

etnis, kepentingan bisnis, kepentingan politik dan kepentingan membangun negara berdasarkan

agama. Ada lagi konflik HKBP di Bekasi, bentrokan massa antarwarga di Tarakan, perang

antarkelompok di Jalan Ampera Raya Jakarta Selatan, dan konflik lain yang terjadi sebelumnya.

Tanda-tanda di bidang ekonomi juga semakin nyata, jika kita menilik semakin banyaknya aset

penting dan berharga yang dikuasai invetor asing di bawah kendali organisasi keuangan

14

Page 15: Makalah pancasila fix2

internasional. Sementara di bidang kebudayaan, ditandai dengan begitu derasnya kebudayaan

global memengaruhi gaya hidup kalangan muda. Dan, fakta paling nyata dan mengerikan terkini

adalah meningkatnya kejahatan bersenjata api dan bentrokan bersenjata api. Walhasil, memotret

peristiwa yang terjadi sepanjang 2010 bisa diperoleh gambaran nyata tentang tanda-tanda

Indonesia yang sedang berjalan menuju perpecahan bangsa seperti yang sudah terjadi di Uni

Soviet, Yugoslavia, Kosovo dan dmikian juga Cekoslowakia. Kita semua, sebagai anak-anak

bangsa, harus lebih peka dan tidak memandang semua ini dengan sebelah mata. Kita perlu

mengkaji kembali kekuatan Pancasila sebagai simbol persatuan dan kesatuan yang dibingkai

dalam Bhinneka Tunggal Eka.

15

Page 16: Makalah pancasila fix2

2.4 Apakah Suatu Bangsa Bisa Punah?

Bangsa yang punah diartikan sebagai bangsa yang habis semua tidak ada sisanya;benar-benar

binasa atau lenyap. Dalam konteks ini kami meninjau bahwa punah tidak hanya diartikan

lenyapnya fisik dari suatu bangsa tapi juga jati diri bangsa. Menilik pada sejarah terdahulu

tentang keberadaan beberapa bangsa besar, yang pada zaman kini tidak ada lagi, atau bisa

dikatakan punah, maka telah jelas bahwa suatu bangsa bisa saja punah.

Bangsa-bangsa besar yang disebutkan tadi seperti ; bangsa Skandinavia, Maya, Astec, Inca, dll.

Punahnya bangsa-bangsa itu disebabkan oleh beberapa faktor; diantaranya bencana alam, krisis

moral, peperangan antarsuku, penjajahan, dan ketidakmampuan beradaptasi dengan perubahan

alam.

Lantas bagaimana dengan bangsa Indonesia? Bangsa Indonesia bisa saja punah. Karena dari

kesemua faktor tersebut, ada yang tengah dialami oleh Indonesia, yaitu krisis moral. melihat

kenyataan sekarang ini sungguh memprihatinkan. Khususnya terhadap moral dan perilaku

generasi penerus bangsa yang mulai gemar bertingkah laku dan berpakaian dan berbahasa gaul

ala barat. Akan tetapi malu dengan budaya sendiri hanya karena malu dibilang norak, kuno, jadul

dan sebgainya. Inilah zaman modernisasi atau zaman globalisasi. Yang bercirikan cepatnya

perubahan sosial dan teknologi informasi. Segalanya berlalu begitu cepat.yang hari ini muncul

dan hari besok sduah dibilang ketinggalan jaman.yang tidak bisa mengikuti perkembangan

zaman akan cepat tertinggal peradaban modern. Bisa dibilang orang gaptek atau gagap

teknologi( tidak tahu menahu seluk beluk teknologi dan informasi modern). Karena anak seusia

TK saja barang kali jaman sekarang ini sudah kenal namanya chatting-an, facebook-an apalagi

ABG/ remaja. Dan saya heran orang dewasa bahkan kakek-nenekpun tidak mau ketinggalan.

Ikut-ikutan tren masa kini dengan bergaya ala remaja dengan membawa telepon genggap atau hp

sambil chattingan dan sms atau facebook-an dengan teman mereka. Sungguh hal yang agak

janggal namun tidak semua orang mau menydari hal ini. Karena seharusnya yang lebih tua yang

dewasa, apalagi yang tua renta menjadi panutan bagi generasi penerusnya supaya jangan sampai

terlalu terperosok dalam arus kebudayaan barat namun melupakan jati dirinya sebagai orang

Indonesia. Bangsa Indonesia kita adalahsebuah bangsa yang mempunyai peradaban dan budaya

adat istiadat yang beragam.namun sebanyak apapun kekayaan budaya yang kita miliki akan sirna

ditelan jaman jika tidak ada yang amau melestarikan.

16

Page 17: Makalah pancasila fix2

Hanya sedikit orang yang mau menyelamatkan identitas atau jati diri ditengah cepatnya

perubahan peradaban social. Yaitu segelintir di antara kita yang tidak terlalu mempersoalkan

gengsiala barat dan segala tiruannya namun lebih cenderung gemar melestarikan adat istiadat

sendiri.sedangkan budaya asing yang masuk tidak langsung saja dikonsumsi mentah-mentah

melainkan disaring dan dicocokkan dengan budaya luhur sendiri. Yang jelek dibuang, yang baik

dipakai.dan juga tidak terlalu fanatic dengan budaya sendiri sehingga menjadi anti dengan

teknologi akhirnya jadi orang yang gaptek. Orang gaptek dijaman sekarang ini akan mudah

sekali tertipu orang lain dalam segala urusan.

Awal punahnya peradaban bangsa kita

Dan segala kerusakan moral para remaja kita sekarang ini sesungguhnya tidak lepas dari

pengaruh globalisasi dan invasi budaya barat. Karena bodohnya dan kolotnya bangsa kita adalah

budaya yang jelek dari barat gemar ditiru namun budaya yang baik misalanya perkembangan

iptek oleh barat jarang ditiru atau dipelajari. Yang ditiru hanya budaya yang glamor, ngawur dan

amburadul.misalnya budaya konsumtif belanja di mal-mal biar dikira orang kaya dan tidak mau

belanja di pasar tradisioanal karena menganggap pasarnya orang miskin,kemudian budaya

pacaran, membuat gank-gank jalanan, tawuran, berpakaian ala rok mini dan sebagainya.

Akhirnya yang terjadi adalah bangsa kita menjadi bangsa yang semakin bodoh namun sombong

dengan gengsi ala baratnya. Bangsa yang miskin namun sok kaya kemana-mana nenteng laptop

sama hp padahal cuman utk facebook-an.bangsa yang kaya akanbudaya luhur namun telah

menjadi bangsa yang miskin peradaban dan tengah dilanda krisis moral. Bangsa kita ini

hakikatnya sedang dijajah habis-habisan dalam hal pemikiran dan budaya kehiduapan. Namun

banyak yang tidak menyadari bahwa bangsa kita sedang menuju kehancuran. Seperti yang

dialami kaum yang punah terdahulu karena berawal dari kerusakan moral yang merajalela.

Agama sekarang ini hanya dijadikan topeng untuk menutupi sebuah kebohongan.dan banyak

ilmu yang dicari bukan untuk membangun negeri namun untuk merusak negeri.contohnya para

koruptor ( kalangan terpelajar). Mereka ramai-ramai berebut kursi jabatan lalu saling menonjok

dan menjatuhkan.mereka ramai-ramai berbisnis tidak peduli caranya halal atau haram. Ditengah

krisis moral seperti itu rakyat kecil hanya jadi korban kebuasan penguasa lalu fakir miskin, anak

17

Page 18: Makalah pancasila fix2

yatim, kalangan lemah dan anak-anak jalanan maupun tunawisma hanya menjadi sebuah

tontonan orang lewat di jalan raya.tanpa ada sedikitpun segelintir manusia yang masih peduli

dengan sesamanya.

Jika sini semua kita biarkan maka tak pelak bangsa yang besar dan beragam ini hanya tinggal

cerita masa lalu bagi anak cucu. Alias kiamat. Seperti kaum-kaum terdahulu yang dibinasakan

Tuhan karena kerusakan moral yang merajalela dan tidak ada sedikitpun manusia yang peduli

akan hal itu.

Ternyata tidak hanya Indonesia, ada bangsa Jepang, yang dikabarkan juga akan punah. Isu ini

tidaklah muncul sebagai kabar burung belaka. Isu ini beredar setelah didapai hasil survey

kependudukan jepang yang kian waktu kian berkurang.

Hal ini ditenggarai oleh menurunnya angka kelahiran di Jepang. Beberapa peneliti Jepang,

mengungkapkan "jam penduduk" yang memperlihatkan rakyat negara itu secara teori dapat

punah dalam waktu 1.000 tahun akibat penurunan angka kelahiran.

Beberapa sivitas akademika di kota Sendai, Jepang utara, mengatakan penduduk anak-anak di

Jepang, yang berusia sampai 14 tahun dan sekarang berjumlah 16,6 juta, menyusut dengan angka

satu dalam setiap 100 detik Ramalan mereka menunjuk kepada Jepang tanpa anak kecil dalam

waktu satu milenium.mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm  

"Jika angka kemerosotan ini berlangsung terus, kita akan dapat merayakan Hari Anak pada 5

Mei 3011 sebagai hari libur masyarakat, sebab hanya akan ada satu orang anak," kata Hiroshi

Yoshida, profesor ekonomi di Tohoku University.mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm

"Namun 100 detik kemudian takkan ada anak yang tersisa," katanya. "Kecenderungan secara

keseluruhan tersebut menuju kepada kepunahan, yang berawal pada 1975, ketika angka

kesuburan di Jepang anjlok di bawah dua.”mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm

Yoshida mengatakan ia menciptakan jam penduduk guna mendorong pembahasan "mendesak"

mengenai masalah itu. Satu studi lain awal tahun ini memperlihatkan penduduk Jepang

diperkirakan menyusut jadi sepertiga jumlah saat ini, 127,7 juta, dalam waktu satu

abad.mmmmmmmmmmmmmm

Proyeksi pemerintah memperlihatkan angka kelahiran hanya akan mencapai 1,35 anak per satu

perempuan dalam waktu 50 tahun, jauh di bawah angka pergantian. Sementara itu, harapan hidup

yang sudah menjadi salah satu yang tertinggi di dunia-- diperkirakan akan naik dari 86,39 tahun

18

Page 19: Makalah pancasila fix2

pada 2010 jadi 90,93 tahun pada 2060 bagi perempuan dan dari 79,64 tahun jadi 84,19 tahun

buat pria.m……….mmmm…..mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm

Lebih dari 20 persen penduduk Jepang berusia 65 tahun atau lebih, salah satu bagian orang yang

berusia lanjut paling tinggi di dunia.

Jepang memiliki sangat sedikit imigrasi dan setiap saran mengenai pembukaan perbatasan bagi

pekerja muda yang dapat membantu menutup jurang pemisah penduduk malah memicu reaksi

keras dari masyarakat. mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm

Apa Problem yang Mengancam Nasionalisme Sekarang?

Salah satu faktor kuat yang terus mengikis nasionalisme bangsa Indonesia adalah

globalisasi. Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak

mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang

dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada

suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh

dunia

Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk

Indonesia. Globalisasi mempunyai pengaruh yang positif dan juga pengaruh negatif, dimana

pengaruh-pengaruh tersebut tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Namun

secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang

atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka pandangan masyarakat secara global.

Dampak negatif dari globalisasi yang dapat mengancam nasionalisme saat ini yaitu :

1. Globalisasi dapat memberikan pandangan pada masyarakat bahwa liberalisme dapat

membawa perubahan yang baik pada mereka. Sehingga tidak menutup kemungkinan

berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi

akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang.

2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri

karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.)

19

Page 20: Makalah pancasila fix2

membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri

menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa

Indonesia.

3. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai

bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya yang cenderung meniru budaya barat.

4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin,

karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Apabila dalam suatu

komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus

modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu

dengan individu lain yang stagnan. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan

antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.

5. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku

sesama warga. Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat

mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang

mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial. Dengan adanya individualisme

maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan berbangsa dan bernegara.

6. Sikap mental yang kuat dan konsisten serta mampu mengeksplorasi diri adalah salah

satu bentuk konkrit yang dibutuhkan bangsa Indonesia pada saat ini. Beberapa contoh

sikap untuk menghadapi dampak negatif dari globalisasi misalnya :

7. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya terutama

dengan memperkuat keimanan kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

8. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.

9. Belajar tekun agar menjadi manusia yang berguna dan dapat membedakan perilaku

yang benar dan salah.

10. Memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa.

11. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk

dalam negeri.

12. Mempertimbangkan setiap perbuatan agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.

13. Menggunakan waktu dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.

20

Page 21: Makalah pancasila fix2

14. Bergaul dengan orang-orang yang berakhlak baik dan tidak terpengaruh terhadap

lingkungan dan pergaulan buruk.

15. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti

sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.

16. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial

budaya bangsa.

21

Page 22: Makalah pancasila fix2

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan Dari pembahasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan:

1. Negara Identik dengan bangsa. Hal ini didasarkan atas beberapa kesamaan di antara

keduanya. Seperti, kesamaan atas dasar pengertian dan alasan keberadaanya.

2. Faktor-faktor bertahannya sebuah negara:

3. Negara bisa saja bubar, termasuk Indonesia. Hal ini tentunya terjadi saat hal-hal yang

mendasari bersatunya rakyat dalam sebuah negara tidak lagi mampu mempertahankan

keutuhan negaranya.

4. Bangsa bisa menjadi punah.

5. Problematika nasionalisme, terutama disebabkan oleh pengaruh globalisasi.

22

Page 23: Makalah pancasila fix2

3.2 Daftar Pustaka

Bueno de mesquite, Bruce. (2003) Principles of Internasional Politics, People’s Power, Preferences, and Perception QC Press, pp.222-286.

Inggit Bayu Setiawan, 2012, Arti Penting Ideologi Suatu Negara.http://inggitberbagi.blogspot.com/2012/10/arti-penting-ideologi-bagi-suatu-bangsa.html

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0102/27/OPINI/fakt04.htm

http://international.kompas.com/read/2012/05/11/204750/57/Seribu.Tahun.Lagi.Jepang.Punah

http://xfile-engma.blogspot.com/2009/10/para-ilmuan-mengidentifikasi-penyebab.html?m=1

http://rovicky.wordpress.com/2001/04/30/kepunahan-bangsa-mind-reform/

http://kikizone.wordpress.com/2011/10/24/pengaruh-globalisasi-terhadap-semangat-nasionalisme-bangsa-indonesia/

23