MAKALAH PANCASILA

48
MAKALAH PANCASILA EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI DI SUSUN OLEH NAMA ANGGOTA : 1. ISMI WAHYU 2. LEGIA ANANDIKA 3. LINA AYUNINGSIH 4. MULIATI 5. PUTRI ANIESATUN ALIFAH

Transcript of MAKALAH PANCASILA

Page 1: MAKALAH PANCASILA

MAKALAH PANCASILA

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN

DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

DI SUSUN OLEH

NAMA ANGGOTA :

1. ISMI WAHYU

2. LEGIA ANANDIKA

3. LINA AYUNINGSIH

4. MULIATI

5. PUTRI ANIESATUN ALIFAH

6. RESTI LISTIA DEWI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

TAHUN AJARAN 2012/2013

Page 2: MAKALAH PANCASILA

ABSTRAK

Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia pada zaman modernisasi

dan globalisasi mendapat tantangan yang lebih sulit lagi. Pengaruh buruk dari

globalisasi dan modernisasi mengakibatkan nilai – nilai yang terkandung

dalam Pancasila banyak yang terabaikan oleh masyarakat Indonesia . Namun

tantangan ini bisa dihadapi bila bangsa Indonesia bisa mempertahankan

identitasnya dalam ikatan persatuan nasional, agar mampu bersaing dengan

bangsa-bangsa lain .

Globalisasi dan modernisasi sedikit banyak mempengaruhi keberadaaan

Pancasila di Indonesia pasca reformasi. Di era global dengan ciri dunia tanpa

batas, secara langsung maupun tidak langsung banyak ideologi asing yang

gencar menerpa dan mempengaruhi masyarakat Indonesia. Yang membuat

Pancasila semakin pudar dan tergeser kedudukannya sebagai ideologi negara

Indonesia.

Pancasila sebagai ideologi atau dasar negara Indonesia di era

globalisasi dan modernisasi ini semakin memudar. Akibat dari globalisasi dan

modernisasi ini menimbulkan banyaknya pengaruh dari luar yang

mempengaruhi ideologi Pancasila dengan ideologi – ideologi asing yang bisa

menyesatkan masyarakat Indonesia.

ii

Page 3: MAKALAH PANCASILA

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas berkat dan rahmat Tuhan Yang Maha

Esa, yang telah melimpahkan karunianya kepada saya, sehingga makalah ini

dapat diselesaikan.

Di dalam makalah ini, saya mencoba menyajikan permasalahan tentang

“Pancasila Pasca Reformasi”. Makalah ini disusun dengan maksud untuk

menambah pengetahuan kepada pembaca. Makalah yang memuat pengertian

globalisasi, modernisasi dan reformasi ini diharapkan dapat dimanfaatkan

dengan baik.

Makalah ini sepenuhnya belum sempurna, dan untuk menjadi lebih

sempurna saya sangat membutuhkan dan mengharapkan masukan dari pihak

lain, yang dapat berupa kritik, saran maupun pesan.

Kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah

ini , saya ucapkan banyak terima kasih.

Mataram, Oktober 2012

Penyusun

iii

Page 4: MAKALAH PANCASILA

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

ABSTRAK ................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR................................................................................ iii

DAFTAR ISI............................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1

A. Latar Belakang..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................ 2

C. Pendekatan Masalah secara Sosiologis................................ 2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3

A. Pengertian Pancasila............................................................. 3

B. Tujuan Pendidikan Pancasila................................................ 3

C. Landasan Pendidikan Pancasila............................................ 4

D. Definisi Sistem .................................................................... 5

E. Sistem Ketatanegaraan Indonesia Pasca Amandemen ........ 8

F. Istilah Globalisasi ................................................................20

G. Istilah Reformasi .................................................................21

H. Keberadaan Pancasila setelah Reformasi ............................22

I. Bagaimana Pancasila Seharusnya ? .....................................24

BAB III PENUTUP..................................................................................25

A. Kesimpulan .......................................................................... 25

B. Saran.....................................................................................25

iv

Page 5: MAKALAH PANCASILA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Populeritas Pancasila di Indonesia setelah reformasi hingga saat ini

semakin memudar. Penerapan Pancasila hanya sebatas pada menghafalkan

kalimat semata tanpa menerapkan dan menjiwai nilai-nilai yang

terkandung didalamnya. Pancasila menghadapi tantangan yang lebih sulit

di era modern seperti sekarang ini. Fungsi Pancasila untuk memberikan

orientasi kedepan mengharuskan bangsa Indonesia selalu menyadari situasi

kehidupan yang sedang dihadapinya. Bangsa Indonesia dihadapkan dengan

tantangan untuk survival, yaitu tantangan untuk memiliki cara hidup dan

tingkat kehidupan wajar secara manusiawi dan adil. Tantangan itu hanya

bisa dihadapi bila bangsa Indonesia bisa mempertahankan identitasnya

dalam ikatan persatuan nasional, agar mampu bersaing dengan bangsa-

bangsa lain .

Pancasila adalah sebuah ideologi yang fleksibel, artinya Pancasila

mempunyai kepekaan terhadap perkembangan zaman. Sehingga nilai - nilai

Pancasila tidak akan berubah dari zaman ke zaman, termasuk pada zaman

globalisasi seperti pada saat ini. Kehadiran globalisasi tentunya membawa

pengaruh positif dan negatif bagi kehidupan suatu negara termasuk

Indonesia. Dampak negatif globalisasi terjadi dikarenakan manusia itu

sendiri yang kurang bisa memfilter dampak dari globalisasi sehingga lebih

banyak mengambil hal-hal negatif daripada hal-hal positif yang sebenarnya

bisa lebih banyak kita dapatkan. Pengaruh - pengaruh globalisasi memang

tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme, akan tetapi

secara perlahan maupun secara cepat dapat menimbulkan rasa nasionalisme

terhadap bangsa menjadi berkurang bahkan hilang.

1

Page 6: MAKALAH PANCASILA

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah :

1. Pengertian istilah modernisasi ?

2. Pengertian istilah globalisasi ?

3. Pengertian istilah reformasi ?

4. Bagaimana keberadaaan pancasila setelah reformasi ?

5. Bagaimana Pancasila seharusnya ?

C. Pendekatan Sosiologis

1. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia

dalam kelompok-kelompok dan struktur sosialnya (Pidarta, 2000:145)

2. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi dalam Gunawan (2000:3)

sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses

sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.

3. Menurut H.P. Fairchild dalam Ahmadi (2000:1) Sosiologi Pendidikan

adalah sosiologi yang diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah

pendidikan yang fundamental.

Pendekatan sosiologis melingkupi juga Pendekatan individu.

Individu merupakan bagian dari kelompok atau masyarakat dengan kata

lain bahwa individu merupakan pembentuk kelompok. Apabila kita dapat

memahami tingkah laku individu satu persatu, bagaimana cara berpikirnya,

perasaannya, kemauannya, perbuatannya, mentalitasnya dan seterusnya,

maka akhirnya dapat dimengerti bagaimana kelompok dan bagaimana

mentata kelompok. Individu dipengaruhi oleh faktor intern meliputi faktor-

faktor biologis dan psikologis, sedangkan faktor ekstern mencakup faktor-

faktor lingkungan fisik dan lingkungan sosial .

2

Page 7: MAKALAH PANCASILA

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila

Secara arti kata pancasila mengandung arti, panca yang berartil ima

“lima” dan sila yang berarti “dasar”. Dengan demikian pancasila artinya

lima dasar.

B. Tujuan Pendidikan Pancasila

Dalam UU No. 2 Tahun 1989 tentang system Pendidikan Nasional

dan juga termuat dalam SK Dirjen Dikti. No.38/DIKTI/Kep/2003,

dijelaskan bahwa tujuan Pendidikan Pancasilamengarahkanperhatian pada

moral yang diharapkan terwujud dalam kehidupans ehari-hari, yaitu

perilaku yang memancarkan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha

Esa dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai golongan agama,

kebudayaan, dan beranekaragam kepentingan, perilaku yang mendukung

kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan

perorangan dang olongans ehingga perbedaan pemikiran diarahkan pada

perilaku yang mendukung upaya terwujudnya keadilan sosialbagi seluruh

rakyat Indonesia.

Pendidikan Pancasila bertujuan untuk menghasilkan peserta didik

yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang MahaEsa, dengan sikap

dan perilaku:

1. Memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang bertanggung jawab

sesuai dengan hati nuraninya.

2. Memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan

kesejahteraan serta cara-cara pemecahannya.

3. Mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni.

3

Page 8: MAKALAH PANCASILA

4. Memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai

budaya bangsa untuk menggalang persatuan Indonesia.

5. Melalui Pendidikan Pancasila, warga negara Republik Indonesia

diharapkan mampu memahami, menganilisis dan menjawab masalah-

masalah yang dihadapi oleh masyarakat bangsanya secara

berkesinambungan dan konsisten berdasarkan cita-cita dan tujuan

bangsa Indonesia.

C. Landasan Pendidikan Pancasila

1. Landasan Historis

Secara historis, nilai-nilai Pancasila telah dimiliki dan

dilaksanakan oleh bangsa Indonesia sejak dahulu kala.

a. Pengakuan terhadap adanyaTuhan

b. Sikap tolong menolong, menghormati

c. Persatuan dan kesatuan adanya beberapa kerajaan besar (Sriwijaya,

Majapahit).

d. Gotong Royong, musyawarah mufakat.

e. Mengakui, menghormati hak dan kewajiban

2. Landasan Kultural

a. Nilai – nilai Pancasila digali dari budaya dan peradapan bangsa

Indonesia yang telah berurat, berakar dalam sejarah perjuangan

bangsa Indonesia

b. Nilai-nilai itu sebagai buah pikiran dan gagasan dasar bangsa

Indonesia tentang kehidupan yang dianggap baik

c. Tata nilai kehidupan sosial dan tata nilai kehidupan kerohanian

sebagai budaya dan peradapan bangsa yang memberi corak, watak

dan ciri masyarakat dan bangsa Indonesia yang

membedakandenganbangsa lain

4

Page 9: MAKALAH PANCASILA

3. Landasan Yuridis

a. Pembukaan UUD 1945 alinea IV

b. UUD 1945 pasal 31 ayat 1 dan 3 (Amandemen)

c. Kep. Dirjen Depdiknas No.38/Dikti/Kep/2002 tentang Rambu-

rambu pelaksanaan mata kuliah pengembangan kepribadian di

PerguruanTinggi

4. Landasan Filosofis

Ir. Soekarno( 1Juni 1945).

“Pancasila adalah hasil perenungan jiwa yang mendalam. Pancasila itu

adalah isi jiwa bangsa Indonesia. Kalau filsafat itu adalah “isi jiwa

(sesuatu) bangsa”, maka filsafat itu adalah filsafat bangsa jadi,

Pancasila itu adalah filsafat bangsa Indonesia.”

D. Definisi Sistem

Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani

(sustēma)  adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan

saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai

suatu tujuan.

Filsafat Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang

merupakan kenyataan objektif yang hidup dan berkembang dalam

masyarakat. Pancasila memberi petunjuk mencapai kesejahteraan bagi

seluruh rakyat Indonesia tanpa membedakan suku atau ras.

1. Pengertian sistem

Terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan baik relasi

inter-relasi maupun interdepensi à shg merupakan satu kesatuan à untuk

mencapai tujuan tertentu

2. Pancasila sebagai suatu sistem

Pancasila terdiri dari lima sila  yang isinya saling berhubungan,

saling menyempurnakan, dan tidak dapat diputarbalikkan  urut-

5

Page 10: MAKALAH PANCASILA

urutannya, digunakan sbg dasar negara. Kesatuan kelima nilai dasar

pancasila dijelaskan dg istilah berikut :

a. Majemuk tunggal

b. Saling mengkualifikasi

c. Satu kesatuan organis

d. Hierarkhis piramidal

Dasar kesatuan kelima nilai dasar pancasila : pancasila sbg hasil

pemikiran manusia, padahal manusia memiliki hakikat sbg makhluk

monopluralis. Dalam hub. Sebab akibat dinyatakan bahwa apa yang ada

dlm sebab, parsial atau keseluruhan pasti juga terdapat pada akibatnya.

Jadi apa yang ada (sifat) manusia pasti juga terdapat pada pancasila sbg

akibat dari berfikirnya manusia.

3. Pengertian  filsafat

Secara etimologis kata filsafat berasal dr bhs yunani philosophya,

yang terdiri dari dua akar kata philein dan sophos, yang berarti cinta

pada kebijaksanaan, maka mengusahakannya. Upaya yang dilakukan

adalah dg mengerjasamakan ketiga unsur jiwa scr proporsional

(cipta,rasa,karsa).

Dlm mengerjasamakan ketiga unsur ini jelas manusia akan

berfikir dengan cara  menemukan sebab terpokok dr suatu masalah

(radikal), mencari berbagai pertimbangan

Di dalam diri persoalan itu (integral), dan selalu bekerja sama dg

unsur-unsur lain yang relevan (komphrehensif).

Jadi secara sederhana filsafat dapat dipahami sbg pemikiran dan

usaha manusia untuk menemukan kebijaksanaan.

4. Pengertian sistem filsafat

Sistem filsafat; dimaksudkan sbg kumpulan / kesatuan

pemikiran/ajaran yang saling berhubungan dan komphrehensif untuk

mencapai tujuan tertentu.

6

Page 11: MAKALAH PANCASILA

Komphrehensif yang dimaksudkan harus mampu menjangkau

seluruh realitas yang ada, mencakup pemikiran teoritis tentang ttg

realitas adanya tuhan, alam, dan manusia.

Terdapat tiga kelompok hal yang dipikirkan :

a. Tentang keberadaan sesuatu hal à dimensi ontologis

b. Tentang pengetahuan à dimensi epistemologis

c. Tentang nilai-nilaià dimensi aksiologis

5. Masalah keberadaan

Masalah keberadaan ini membahas ttg keberadaan tuhan

(ontologis), alam (kosmologis), dan manusia (antropologis)

.Masalah pengetahuan (knowledge) dan kebenaran (truth);

pengetahuan/ kebenaran dr segi isinya à epistemologi, pengetahuan/

kebenaran dari segi bentuk logika

Filsafat Negara kita adalah Pancasila, yang diakui dan diterima

oleh Bangsa Indonesia sebagai pandangan hidup. Dengan demikian,

Pancasila harus dijadikan pedoman dalam kelakuan dan pergaulan

sehari-hari. Sebagai pandangan hidup bangsa, maka sewajarnyalah

asas-asas pancasila disampaikan kepada generasi baru melaluai

pengajaran dan pendidikan. Pancasila menunjukan terjadinya proses

ilmu pengetahuan. Validitas, dan hakikat ilmu pengetahuan (teori ilmu

pengetahuan). Dengan pancasila sebagai filsafat Negara dan Bangsa

Indonesia, kita dapat mencapai tujuan bangsa dan Negara kita.

6. Pancasila sebagai sistem filsafat

Pancasila merupakan kesatuan ajaran / pemikiran ttg kenyataan

yang saling berhubungan, komphrehensif, untuk mencapai tujuan

tertentu.

7

Page 12: MAKALAH PANCASILA

E. Sistem Ketatanegaraan Indonesia Pasca Amandemen

1. Pendahuluan

Konsep Negara Hukum (Rechtsstaat), mempunyai karakteristik

sebagai berikut:

a. Penyelenggaraan negara berdasar Konstitusi.

b. Kekuasaan Kehakiman yang merdeka.

c. Penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia.

d. Kekuasaan yang dijalankan berdasarkan atas prinsip bahwa

pemerintahan, tindakan dan kebijakannya harus berdasarkan

ketentuan hukum (due process of law ).

UUD 1945 –> Sistem Penyelenggaraan Kekuasaan Kehakiman –>

Lembaga Negara dan Organ yang Menyelenggarakan Kekuasaan

Negara.

2. Dasar Pemikiran Dan Latar Belakang Perubahan UUD 1945

a. Undang-Undang Dasar 1945 membentuk struktur ketatanegaraan

yang bertumpu pada kekuasaan tertinggi di tangan MPR yang

sepenuhnya melaksanakan kedaulatan rakyat. Hal ini berakibat pada

tidak terjadinya checks and balances pada institusi-institusi

ketatanegaraan.

b. Undang-Undang Dasar 1945 memberikan kekuasaan yang sangat

besar kepada pemegang kekuasaan eksekutif (Presiden). Sistem

yang dianut UUD 1945 adalah executive heavy yakni kekuasaan

dominan berada di tangan Presiden dilengkapi dengan berbagai hak

konstitusional yang lazim disebut hak prerogatif (antara lain:

memberi grasi, amnesti, abolisi dan rehabilitasi) dan kekuasaan

legislatif karena memiliki kekuasan membentuk Undang-undang.

c. UUD 1945 mengandung pasal-pasal yang terlalu “luwes” dan

“fleksibel” sehingga dapat menimbulkan lebih dari satu penafsiran

(multitafsir), misalnya Pasal 7 UUD 1945 (sebelum di amandemen).

8

Page 13: MAKALAH PANCASILA

d. UUD 1945 terlalu banyak memberi kewenangan kepada kekuasaan

Presiden untuk mengatur hal-hal penting dengan Undang-undang.

Presiden juga memegang kekuasaan legislatif sehingga Presiden

dapat merumuskan hal-hal penting sesuai kehendaknya dalam

Undang-undang.

e. Rumusan UUD 1945 tentang semangat penyelenggaraan negara

belum cukup didukung ketentuan konstitusi yang memuat aturan

dasar tentang kehidupan yang demokratis, supremasi hukum,

pemberdayaan rakyat, penghormatan hak asasi manusia dan

otonomi daerah. Hal ini membuka peluang bagi berkembangnya

praktek penyelengaraan negara yang tidak sesuai dengan

Pembukaan UUD 1945, antara lain sebagai berikut:

1) Tidak adanya check and balances antar lembaga negara dan

kekuasaan terpusat pada presiden.

2) Infra struktur yang dibentuk, antara lain partai politik dan

organisasi masyarakat.

3) Pemilihan Umum (Pemilu) diselenggarakan untuk memenuhi

persyaratan demokrasi formal karena seluruh proses tahapan

pelaksanaannya dikuasai oleh pemerintah.

4) Kesejahteraan sosial berdasarkan Pasal 33 UUD 1945 tidak

tercapai, justru yang berkembang adalah sistem monopoli dan

oligopoli.

3. Hierarki Peraturan Perundang-Undangan

Menurut TAP MPRS XX Tahun 1966:

a. UUD 1945

b. TAP MPR

c. UU/PERPU

d. Peraturan Pemerintah

e. Keputusan Presiden

9

Page 14: MAKALAH PANCASILA

f. Peraturan Menteri

g. Instruksi Menteri

Menurut TAP MPR III Tahun 2000:

a. UUD 1945

b. TAP MPR

c. UU

d. PERPU

e. PP

f. Keputusan Presiden

g. Peraturan Daerah

Menurut UU No. 10 Tahun 2004:

a. UUD 1945

b. UU/PERPU

c. Peraturan Pemerintah

d. Peraturan Presiden

e. Peraturan Daerah

4. Kesepakatan Panitia AD HOC Tentang Perubahan UUD 1945

a. Tidak mengubah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945,

sistematika, aspek kesejarahan dan orisinalitasnya.

b. Tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI).

c. Mempertegas Sistem Pemerintahan Presidensial.

d. Penjelasan UUD 1945 ditiadakan serta hal-hal normatif dalam

penjelasan dimasukkan dalam pasal-pasal.

e. Perubahan dilakukan dengan cara “adendum”.

10

Page 15: MAKALAH PANCASILA

5. Lembaga Negara Dan Sistem Penyelenggaraan Kekuasaan Negara

Sebelum Perubahan UUD 1945

Deskripsi Singkat Struktur Ketatanegaraan RI Sebelum

Amandemen UUD 1945:

Undang-Undang Dasar merupakan hukum tertinggi, kemudian

kedaulatan rakyat diberikan seluruhnya kepada MPR (Lembaga

Tertinggi). MPR mendistribusikan kekuasaannya (distribution of

power) kepada 5 Lembaga Tinggi yang sejajar kedudukannya, yaitu

Mahkamah Agung (MA), Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR),

Dewan Pertimbangan Agung (DPA) dan Badan Pemeriksa Keuangan

(BPK).

MPR

a. Sebagai Lembaga Tertinggi Negara diberi kekuasaan tak terbatas

(super power) karena “kekuasaan ada di tangan rakyat dan

dilakukan sepenuhnya oleh MPR” dan MPR adalah “penjelmaan

dari seluruh rakyat Indonesia” yang berwenang menetapkan UUD,

GBHN, mengangkat presiden dan wakil presiden.

b. Susunan keanggotaannya terdiri dari anggota DPR dan utusan

daerah serta utusan golongan yang diangkat.

Dalam praktek ketatanegaraan, MPR pernah menetapkan antara lain:

a. Presiden, sebagai presiden seumur hidup.

b. Presiden yang dipilih secara terus menerus sampai 7 (tujuh) kali

berturut turut.

c. Memberhentikan sebagai pejabat presiden.

d. Meminta presiden untuk mundur dari jabatannya.

e. Tidak memperpanjang masa jabatan sebagai presiden.

f. Lembaga Negara yang paling mungkin menandingi MPR adalah

Presiden, yaitu dengan memanfaatkan kekuatan partai politik yang

paling banyak menduduki kursi di MPR.

11

Page 16: MAKALAH PANCASILA

PRESIDEN

a. Presiden memegang posisi sentral dan dominan sebagai mandataris

MPR, meskipun kedudukannya tidak “neben” akan tetapi

“untergeordnet”.

b. Presiden menjalankan kekuasaan pemerintahan negara tertinggi

(consentration of power and responsiblity upon the president).

c. Presiden selain memegang kekuasaan eksekutif (executive power),

juga memegang kekuasaan legislative (legislative power) dan

kekuasaan yudikatif (judicative power).

d. Presiden mempunyai hak prerogatif yang sangat besar.

e. Tidak ada aturan mengenai batasan periode seseorang dapat

menjabat sebagai presiden serta mekanisme pemberhentian presiden

dalam masa jabatannya.

DPR

a. Memberikan persetujuan atas RUU yang diusulkan presiden.

b. Memberikan persetujuan atas PERPU.

c. Memberikan persetujuan atas Anggaran.

d. Meminta MPR untuk mengadakan sidang istimewa guna meminta

pertanggungjawaban presiden.

DPA DAN BPK

Di samping itu, UUD 1945 tidak banyak mengintrodusir lembaga-

lembaga negara lain seperti DPA dan BPK dengan memberikan

kewenangan yang sangat minim.

12

Page 17: MAKALAH PANCASILA

6. Lembaga Negara Dan Sistem Penyelenggaraan Kekuasaan Negara

Sesudah Perubahan UUD 1945

Deskripsi Struktur Ketatanegaraan RI “Setelah” Amandemen

UUD 1945:

Undang-Undang Dasar merupakan hukum tertinggi dimana

kedaulatan berada di tangan rakyat dan dijalankan sepenuhnya menurut

UUD. UUD memberikan pembagian kekuasaan (separation of power)

kepada 6 Lembaga Negara dengan kedudukan yang sama dan sejajar,

yaitu Presiden, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan

Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK), Mahkamah Agung (MA), dan Mahkamah

Konstitusi (MK).

Perubahan (Amandemen) UUD 1945:

a. Mempertegas prinsip negara berdasarkan atas hukum [Pasal 1 ayat

(3)] dengan menempatkan kekuasaan kehakiman sebagai kekuasaan

yang merdeka, penghormatan kepada hak asasi manusia serta

kekuasaan yang dijalankan atas prinsip due process of law.

b. Mengatur mekanisme pengangkatan dan pemberhentian para

pejabat negara, seperti Hakim.

c. Sistem konstitusional berdasarkan perimbangan kekuasaan (check

and balances) yaitu setiap kekuasaan dibatasi oleh Undang-undang

berdasarkan fungsi masing-masing.

d. Setiap lembaga negara sejajar kedudukannya di bawah UUD 1945.

e. Menata kembali lembaga-lembaga negara yang ada serta

membentuk beberapa lembaga negara baru agar sesuai dengan

sistem konstitusional dan prinsip negara berdasarkan hukum.

f. Penyempurnaan pada sisi kedudukan dan kewenangan maing-

masing lembaga negara disesuaikan dengan perkembangan negara

demokrasi modern.

13

Page 18: MAKALAH PANCASILA

MPR

a. Lembaga tinggi negara sejajar kedudukannya dengan lembaga

tinggi negara lainnya seperti Presiden, DPR, DPD, MA, MK, BPK.

b. Menghilangkan supremasi kewenangannya.

c. Menghilangkan kewenangannya menetapkan GBHN.

d. Menghilangkan kewenangannya mengangkat Presiden (karena

presiden dipilih secara langsung melalui pemilu).

e. Tetap berwenang menetapkan dan mengubah UUD.

f. Susunan keanggotaanya berubah, yaitu terdiri dari anggota Dewan

Perwakilan Rakyat dan angota Dewan Perwakilan Daerah yang

dipilih secara langsung melalui pemilu.

DPR

a. Posisi dan kewenangannya diperkuat.

b. Mempunyai kekuasan membentuk UU (sebelumnya ada di tangan

presiden, sedangkan DPR hanya memberikan persetujuan saja)

sementara pemerintah berhak mengajukan RUU.

c. Proses dan mekanisme membentuk UU antara DPR dan Pemerintah.

d. Mempertegas fungsi DPR, yaitu: fungsi legislasi, fungsi anggaran,

dan fungsi pengawasan sebagai mekanisme kontrol antar lembaga

negara.

DPD

a. Lembaga negara baru sebagai langkah akomodasi bagi keterwakilan

kepentingan daerah dalam badan perwakilan tingkat nasional

setelah ditiadakannya utusan daerah dan utusan golongan yang

diangkat sebagai anggota MPR.

b. Keberadaanya dimaksudkan untuk memperkuat kesatuan Negara

Republik Indonesia.

c. Dipilih secara langsung oleh masyarakat di daerah melalui pemilu.

14

Page 19: MAKALAH PANCASILA

d. Mempunyai kewenangan mengajukan dan ikut membahas RUU

yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah,

RUU lain yang berkait dengan kepentingan daerah.

BPK

a. Anggota BPK dipilih DPR dengan memperhatikan pertimbangan

DPD.

b. Berwenang mengawasi dan memeriksa pengelolaan keuangan

negara (APBN) dan daerah (APBD) serta menyampaikan hasil

pemeriksaan kepada DPR dan DPD dan ditindaklanjuti oleh aparat

penegak hukum.

c. Berkedudukan di ibukota negara dan memiliki perwakilan di setiap

provinsi.

d. Mengintegrasi peran BPKP sebagai instansi pengawas internal

departemen yang bersangkutan ke dalam BPK.

PRESIDEN

a. Membatasi beberapa kekuasaan presiden dengan memperbaiki tata

cara pemilihan dan pemberhentian presiden dalam masa jabatannya

serta memperkuat sistem pemerintahan presidensial.

b. Kekuasaan legislatif sepenuhnya diserahkan kepada DPR.

c. Membatasi masa jabatan presiden maksimum menjadi dua periode

saja.

d. Kewenangan pengangkatan duta dan menerima duta harus

memperhatikan pertimbangan DPR.

e. Kewenangan pemberian grasi, amnesti dan abolisi harus

memperhatikan pertimbangan DPR.

f. Memperbaiki syarat dan mekanisme pengangkatan calon presiden

dan wakil presiden menjadi dipilih secara langsung oleh rakyat

15

Page 20: MAKALAH PANCASILA

melui pemilu, juga mengenai pemberhentian jabatan presiden dalam

masa jabatannya.

MAHKAMAH AGUNG

a. Lembaga negara yang melakukan kekuasaan kehakiman, yaitu

kekuasaan yang menyelenggarakan peradilan untuk menegakkan

hukum dan keadilan [Pasal 24 ayat (1)].

b. Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peaturan

perundang-undangan di bawah Undang-undang dan wewenang lain

yang diberikan Undang-undang.

c. Di bawahnya terdapat badan-badan peradilan dalam lingkungan

Peradilan Umum, lingkungan Peradilan Agama, lingkungan

Peradilan militer dan lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara

(PTUN).

d. Badan-badan lain yang yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan

kehakiman diatur dalam Undang-undang seperti : Kejaksaan,

Kepolisian, Advokat/Pengacara dan lain-lain.

MAHKAMAH KONSTITUSI

a. Keberadaanya dimaksudkan sebagai penjaga kemurnian konstitusi

(the guardian of the constitution).

b. Mempunyai kewenangan: Menguji UU terhadap UUD, Memutus

sengketa kewenangan antar lembaga negara, memutus pembubaran

partai politik, memutus sengketa hasil pemilu dan memberikan

putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh

presiden dan atau wakil presiden menurut UUD.

c. Hakim Konstitusi terdiri dari 9 orang yang diajukan masing-masing

oleh Mahkamah Agung, DPR dan pemerintah dan ditetapkan oleh

Presiden, sehingga mencerminkan perwakilan dari 3 cabang

kekuasaan negara yaitu yudikatif, legislatif, dan eksekutif.

16

Page 21: MAKALAH PANCASILA

d. Sistem Pemerintahan Indonesia Sebelum dan Sesudah Amandemen

Dengan segala kerendahan hati diunggah oleh Fernandes Raja Saor,

S.H. di 00:06

e. Sistem Pemerintahan Negara Indonesia Berdasar UUD 1945

sebelum Diamandemen

1) Sistem pemerintahan ini tertuang dalam penjelasan UUD 1945

tentang 7 kunci pokok sistem pemerintahan. Yaitu :

a) Indonesia adalah Negara yang berdasar atas hukum

(rechtsstaat)

b) Sistem Konstitusional.

c) Kekuasaan tertinggi di tangan MPR

d) Presiden adalah penyelenggara pemerintah Negara yang

tertinggi di bawah MPR.

e) Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR.

f) Menteri Negara adalah pembantu presiden, dan tidak

bertanggung jawab terhadap DPR.

g) Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas.

Berdasarkan tujuh kunci pokok tersebut, sistem

pemerintahan Indonesia menurut UUD 1945 menganut sistem

pemerintahan presidensial.

Sistem pemerintahan ini dijalankan semasa Orde Baru

dibawah kepemimpinan Presiden Suharto.

Ciri dari sistem pemerintahan presidensial ini adalah

adanya kekuasaan yang amat besar pada lembaga kepresidenan.

Pada saat sistem pemerintahan ini, kekuasaan presiden

berdasar UUD 1945 adalah sebagai berikut :

a) Pemegang kekuasaan legislative.

b) Pemegang kekuasaan sebagai kepala pemerintahan.

c) Pemegang kekuasaan sebagai kepala Negara.

d) Panglima tertinggi dalam kemiliteran.

17

Page 22: MAKALAH PANCASILA

e) Berhak mengangkat & melantik para anggota MPR dari

utusan daerah atau golongan.

f) Berhak mengangkat para menteri dan pejabat Negara.

g) Berhak menyatakan perang, membuat perdamaian, dan

perjanjian dengan Negara lain.

h) Berhak mengangkat duta dan menerima duta dari Negara

lain.

i) Berhak memberi gelaran, tanda jasa, dan lain – lain tanda

kehormatan.

j) Berhak memberi grasi, amnesty, abolisi, dan rehabilitasi.

Dampak negative yang terjadi dari sistem pemerintahan

yang bersifat presidensial ini adalah sebagai berikut :

a) Terjadi pemusatan kekuasaan Negara pada satu lembaga,

yaitu presiden.

b) Peran pengawasan & perwakilan DPR semakin lemah.

c) Pejabat – pejabat Negara yang diangkat cenderung dimanfaat

untuk loyal dan mendukung kelangsungan kekuasaan

presiden.

d) Kebijakan yang dibuat cenderung menguntungkan orang –

orang yang dekat presiden.

e) Menciptakan perilaku KKN.

f) Terjadi personifikasi bahwa presiden dianggap Negara.

g) Rakyat dibuat makin tidak berdaya, dan tunduk pada

presiden.

Dampak positif yang terjadi dari sistem pemerintahan yang

bersifat presidensial ini adalah sebagai berikut :

a) Presiden dapat mengendalikan seluruh penyelenggaraan

pemerintahan.

b) Presiden mampu menciptakan pemerintahan yang kompak

dan solid.

18

Page 23: MAKALAH PANCASILA

c) Sistem pemerintahan lebih stabil, tidak mudah jatuh atau

berganti.

d) Konflik dan pertentangan antar pejabat Negara dapat

dihindari.

Indonesia memasuki era reformasi. Dimana bangsa

Indonesia ingin dan bertekad untuk menciptakan sistem

pemerintahan yang demokratis. Oleh karena itu perlu disusun

pemerintahan berdasarkan konstitusi (konstitusional). Yang

bercirikan sebagai berikut :

a) Adanya pembatasan kekuasaan ekskutif.

b) Jaminan atas hak – hak asasi manusia dan warga Negara.

2) Sistem Pemerintahan Negara Indonesia Berdasar UUD 1945

setelah Diamandemen.

Pokok – pokok sistem pemerintahan ini adalah sebagai berikut :

a) Bentuk Negara kesatuan dengan prinsip otonomi yang luas.

Wilayah Negara terbagi menjadi beberapa provinsi.

b) Bentuk pemerintahan adalah Republik.

c) Sistem pemerintahan adalah presidensial.

d) Presiden adalah kepala Negara sekaligus kepala

pemerintahan.

e) Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan

bertanggung jawab kepada presiden.

f) Parlemen terdiri atas dua (bikameral), yaitu DPR dan DPD.

g) Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh mahkamah agung dan

badan peradilan di bawahnya.

Sistem pemerintahan ini pada dasarnya masih menganut

sitem presidensial. Hal ini terbukti dengan presiden sebagai

kepala Negara dan kepala pemerintahan. Presiden juga berada di

19

Page 24: MAKALAH PANCASILA

luar pengawasan langsung DPR dan tidak bertanggung jawab

terhadap parlemen.

Beberapa variasi dari sistem pemerintahan presidensial di

Indonesia adalah sebagai berikut :

a) Presiden sewaktu – waktu dapat diberhentikan MPR atas

usul dan pertimbangan dari DPR.

b) Presiden dalam mengangkat pejabat Negara perlu

pertimbangan dan/atau persetujuan DPR.

c) Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu

pertimbangan dan/atau persetujuan DPR.

d) Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal

membentuk undang – undang dan hak budget (anggaran).

Dengan demikian, ada perubahan – perubahan baru

dalam sistem pemerintahan Indonesia. Hal itu diperuntukkan

dalam memperbaiki sistem presidensial yang lama. Perubahan

baru tersebut, antara lain adanya pemilihan presiden secara

langsung, sistem bicameral, mekanisme check and balance, dan

pemberian kekuasaan yang lebih besar kepada parlemen untuk

melakukan pengawasan dan fungsi anggaran.

F. Istilah modernisasi

Modernisasi diartikan sebagai perubahan-perubahan masyarakat

yang bergerak dari keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pra

modern menuju kepada suatu masyarakat yang modern. Pengertian

modernisasi berdasar pendapat para ahli adalah sebagai berikut.

1. Widjojo Nitisastro, modernisasi adalah suatu transformasi total dari

kehidupan bersama yang tradisional atau pramodern dalam arti

teknologi serta organisasi sosial, ke arah pola-pola ekonomis dan

politis.

20

Page 25: MAKALAH PANCASILA

2. Soerjono Soekanto, modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan

sosial yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan yang

biasanya dinamakan social planning. (dalam buku Sosiologi: suatu

pengantar)

Dengan dasar pengertian di atas maka secara garis besar istilah

modern mencakup pengertian sebagai berikut.

1. Modern berarti berkemajuan yang rasional dalam segala bidang dan

meningkatnya tarat penghidupan masyarakat secara menyeluruh dan

merata.

2. Modern berarti berkemanusiaan dan tinggi nilai peradabannya dalam

pergaulan hidup dalam masyarakat.

Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa sebuah modernisasi

memiliki syarat-syarat tertentu, yaitu sebagai berikut.

1. Cara berpikir yang ilmiah yang berlembaga dalam kelas penguasa

ataupun masyarakat.

2. Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan

birokrasi.

3. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat

pada suatu lembaga atau badan tertentu.

4. Penciptaan iklim yang menyenangkan dan masyarakat terhadap

modernisasi dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi massa.

5. Tingkat organisasi yang tinggi yang di satu pihak berarti disiplin,

sedangkan di lain pihak berarti pengurangan kemerdekaan.

6. Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial.

G. Istilah globalisasi

Kata ‘globalisasi’ diambil dari kata global. Kata ini melibatkan

kesadaran baru bahwa dunia adalah sebuah kontinitas lingkungan yang

terkonstruksi sebagai kesatuan utuh. Marshall McLuhans menyebut dunia

yang diliputi kesadaran globalisasi in global village (desa buana). Dunia

21

Page 26: MAKALAH PANCASILA

menjadi sangat transparan, sehingga seolah tanpa batas administrasi suatu

Negara. Batas-batas geografis suatau Negara menjadi kabur. Globalisasi

membuat dunia menjadi transparan akibat perkembangan pesat lmu

pengetahuan dan teknologi serta adanya sistem informasi satelit. Arus

globalisasi lambat laun semakin meningkat dan menyentuh hampir setiap

aspek kehidupan sehari-hari. Globalisasi memunculkan gaya hidup

kosmopolitan yang ditandai oleh berbagai kemudahan hubungan dan

terbukanya aneka ragam informasi yang memungkinkan individu dalam

masyarakat mengikuti gaya-gaya hidup baru yang disenangi (Muctarom,

2005).

Istilah globalisasi yang dipopulerkan Theodore Lavitte pada 1985 ini

telah menjadi slogan magis di dalam setiap topik pembahasan. Substansi

globalisasi adalah ideologi yang menggambarkan proses interaksi yang

sangat luas dalam berbagai bidang: ekonomi, politik, sosial, teknologi dan

budaya.

Globalisasi juga merupakan istilah yang digunakan untuk

menggambarkan proses multilapis dan multidimensi dalam realitas

kehidupan yang sebagian besar dikonstruksi Barat, khususnya oleh

kapitalisme dengan nilai-nilai dan pelaksanaannya. Didalam dunia global,

bidang-bidang di atas terjalin secara luas, erat, dan dengan proses yang

cepat. Hubungan ini ditandai dengan karakteristik hubungan antara

penduduk bumi yang melampaui batas-batas konvensional, seperti bangsa

dan Negara. Keadaan demikian ini menunjukkan bahwa relasi antara

kekuatan bangsa-bangsa di dunia akan mewarnai berbagai hal, yaitu sosial,

hukum, ekonomi, dan agama.

H. Istilah Reformasi

Reformasi secara umum berarti perubahan terhadap suatu sistem

yang telah ada pada suatu masa. Di Indonesia, kata Reformasi umumnya

22

Page 27: MAKALAH PANCASILA

merujuk kepada gerakan mahasiswa pada tahun 1998 yang menjatuhkan

kekuasaan presiden Soeharto atau era setelah Orde Baru.

Kendati demikian, kata Reformasi sendiri pertama-tama muncul dari

gerakan pembaruan di kalangan Gereja Kristen di Eropa Barat pada abad

ke-16, yang dipimpin oleh Martin Luther, Ulrich Zwingli, Yohanes Calvin,

dll.

Pengertian lain Reformasi adalah perubahan secara drastis untuk

perbaikan (bidang sosial, politik atau agama) dalam suatu masyarakat atau

negara.

I. Keberadaan Pancasila setelah Reformasi

Keberadaan Pancasila setelah reformasi menghadapi tantangan yang

cukup berat. Berbagai perubahan dilakukan untuk memperbaiki sendi-sendi

kehidupan berbangsa dan bernegara dibawah payung ideologi Pancasila.

Namun ternyata masih banyak warga negara Indonesia yang

mengesampingkan nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Di era global ini dengan

ciri dunia tanpa batas, secara langsung maupun tidak langsung banyak

ideologi asing yang gencar menerpa masyarakat Indonesia. Hal ini

terkadang tidak disadari oleh masyarakat Indonesia, bahkan mereka banyak

yang menganggap bahwa nilai-nilai dan ideologi asing justru menjadi

pandangan hidupnya seperti materialistis, hedonisme, dan konsumerisme.

Dengan adanya gejala-gejala tersebut, maka semakin diperlukan adanya

sebuah kajian kritis terhadap Pancasila sebagai sumber nilai bagi

kehidupan masyarakat Indonesia.

Pada saat ini Pancasila juga banyak dihadapkan pada tantangan

berbagai varian kapitalisme, dari pada komunisme atau sosialisme. Ini

disebabkan oleh perkembangan kapitalisme yang bersifat global. Fungsi

Pancasila ialah memberi orientasi untuk terbentuknya struktur kehidupan

sosial-politik dan ekonomi yang manusiawi, demokratis dan adil bagi

seluruh rakyat .

23

Page 28: MAKALAH PANCASILA

Pengembangan Pancasila sebagai ideologi yang memiliki dimensi

realitas, idealitas, dan fleksibilitas menghendaki adanya dialog yang tiada

henti dengan tantangan-tantangan masa kini dan masa depan mengacu

kepada pencapaian tujuan nasional dan cita-cita nasional Indonesia.

J. Bagaimana Pancasila seharusnya ?

Pancasila setelah reformasi seharusnya melaksanakan atau

mengamalkan nilai-nilai Pancasila untuk kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara. Pancasila bukan hanya untuk dihafal, namun

Pancasila harus terealisasikan dalam perilaku dan perbuatan.

Dengan jiwa Pancasila seharusnya gerakan reformasi mampu

menggalang persatuan demi pembenahan krisis multidimensiomnal dewasa

ini. Jika nilai-nilai Pancasila selalu menjadi pijakan aktivitas segala elemen

di bangsa ini, maka kekacauan tidak akan pernah muncul karena Pancasila

adalah bentuk pengakuan seluruh elemen terhadap keberagaman dan

perbedaan. Pancasila juga diharapkan dapat menjadi matriks atau kerangka

referensi untuk membangun suatu model masyarakat atau untuk

memperbaharui tatanan sosial-budaya.

24

Page 29: MAKALAH PANCASILA

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Globalisasi dan modernisasi pada dasarnya mempunyai konsep yang

agak mirip, yaitu proses perubahan masyarakat dari tradisonal menjadi

lebih maju dan mendunia. Globalisasi merupakan istilah yang digunakan

untuk menggambarkan proses multilapis dan multidimensi dalam realitas

kehidupan. Ciri umum globalisasi adalah tidak adanya atau tidak

terlihatnya batas fisik suatu negara. Sedangkan modernisasi dapat diartikan

sebagai perubahan masyarakat dari yang tradisional menjadi masyarakat

yang modern.

Pancasila sebagai ideologi atau dasar negara Indonesia di era

globalisasi dan modernisasi ini semakin memudar. Akibat dari globalisasi

dan modernisasi ini menimbulkan banyaknya pengaruh dari luar yang

mempengaruhi ideologi Pancasila dengan ideologi – ideologi asing yang

bisa menyesatkan masyarakat Indonesia, seperti komunisme, hedonisme

dan lain sebagainya. Tetapi kita bisa mencegah masuknya pengaruh buruk

globalisasi dan modernisasi ini dengan cara memfilter setiap pengaruh -

pengaruh yang datang dari luar. Kita harus bisa membedakan mana

pengaruh yang baik dan mana yang buruk .

B. Saran

Pada era globalisasi dan modernisasi dewasa ini kita sebagai penerus

bangsa sebaiknya menanamkan nilai Pancasila sejak dini, dan

mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, karena masih banyak

penduduk Indonesia yang tidak mengetahui makna dari Pancasila itu

sendiri. Sehingga banyaknya pelanggaran-pelangaran yang terjadi di

negara kita ini, seperti korupsi, kolusi, nepotisme, terorisme, dan lain-lain.

25

Page 30: MAKALAH PANCASILA

Globalisasi dan modernisasi pada dasarnya mempunyai konsep yang

agak mirip, yaitu proses perubahan masyarakat dari tradisonal menjadi

lebih maju dan mendunia. Globalisasi merupakan istilah yang digunakan

untuk menggambarkan proses multilapis dan multidimensi dalam realitas

kehidupan. Ciri umum globalisasi adalah tidak adanya atau tidak

terlihatnya batas fisik suatu negara. Sedangkan modernisasi dapat diartikan

sebagai perubahan masyarakat dari yang tradisional menjadi masyarakat

yang modern.

Pancasila sebagai ideologi atau dasar negara Indonesia di era

globalisasi dan modernisasi ini semakin memudar. Akibat dari globalisasi

dan modernisasi ini menimbulkan banyaknya pengaruh dari luar yang

mempengaruhi ideologi Pancasila dengan ideologi – ideologi asing yang

bisa menyesatkan masyarakat Indonesia, seperti komunisme, hedonisme

dan lain sebagainya. Tetapi kita bisa mencegah masuknya pengaruh buruk

globalisasi dan modernisasi ini dengan cara memfilter setiap pengaruh -

pengaruh yang datang dari luar. Kita harus bisa membedakan mana

pengaruh yang baik dan mana yang buruk.

26