Makalah Outbond APM Psikologi

39
ACHIEVEMENT PSYCHOLOGICAL MOTIVATION 11 APRIL 2014 Mata Kuliah: Psikologi Industri Dan Organisasi DISUSUN OLEH : 1. Putri Septiani (46113310004 ) JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MERCU BUANA

description

Ini adalah makalah tentang review Achivement Psychological Motivation pada bulan lalu :)

Transcript of Makalah Outbond APM Psikologi

Page 1: Makalah Outbond APM Psikologi

ACHIEVEMENT PSYCHOLOGICAL MOTIVATION

11 APRIL 2014

Mata Kuliah: Psikologi Industri Dan Organisasi

DISUSUN OLEH :

1. Putri Septiani (46113310004 )

JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MERCU BUANA

Page 2: Makalah Outbond APM Psikologi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada tanggal 11 April – 13 April 2014 kemarin, Fakultas Psikologi Universitas

Mercu Buana mengadakan sebuah kegiatan yang bernama “Achievement Motivation

Outbond” yang diadakan disekitar daerah Sukabumi. Disana, selain mengikuti kegiatan

berupa bimbingan psikologis kami juga mengikuti kegiatan–kegiatan yang bersifat

permainan yang tentunya permainan–permainan tersebut berhubungan dengan kegiatan

psikologi dan tentunya juga berhubungan juga dengan mata kuliah Psikologi Industri dan

Organisasi. Secara umum, kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menambah

motivasi dan semangat para mahasiswa psikologi dalam mengikuti perkuliahan di

Universitas Mercu Buana. Dan juga, untuk menambah motivasi dan semangat kerja yang

berhubungan dengan kelompok atau interaksi satu sama lain dengan kaitannya dalam

mata kuliah Psikologi Indsutri dan Organisasi.

Permainan yang kami lakukan disana antara lain :

1. Hari Pertama : Rafting, Lempar Tangkap Bola, Estafet Sarung dan Estafet

Bola dengan Kertas Karton.

2. Hari Kedua : Jumput Tangan, People to People, Mengumpulkan Bola

dalam Jaring Laba–Laba, Amazing Square dan Estafet Tepung diatas Kepala.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses pelaksanaan “Achievement Psychological Motivation” dari awal

pemberangkatan dari UMB sampai kembali lagi ke UMB / review?

2. Apakah manfaat dan tujuan dari masing – masing kegiatan yang dilakukan dalam

acara tersebut?

Page 3: Makalah Outbond APM Psikologi

BAB II

PEMBAHASAN

A. Review Kegiatan “Achievement Psychological Motivation”

No Nama Kegiatan Waktu Pelaksanaan

Keterangan

1. Pemberangkatan 11 April 2014

± pukul 23.25

WIB.

Pemberangkatan dari kampus UMB

Kranggan menggunakan 2 bus ( bus

kampus dan bus ‘Blue Bird’ ) dengan

peserta ± 80 orang sudah termasuk

dengan para dosen ). Mahasiswa yang

mengikuti kegiatan ini adalah Kelas

Reguler, Kelas PKK 24, Kelas PKK

23 dan Kelas PKK 22.

Sebelum pemberangkatan, tidak lupa

semua peserta dibagi menjadi

kelompok–keloimpo. Ada 5 kelompok

besar untuk mengikuti kehiatan APM

ini dan juga setiap kelompok

diharuskan untuk membuat yel–yel

disetiap kelompoknya.

2. Sampai Di

Cherokee Citarik,

Sukabumi.

12 April 2014

± pukul 08. 30

WIB.

Peserta “Achievement Psychological

Motivation “ sampai di basecamp

Rafting Cherokee Sukabumi.

Dan di basecamp inilah, sekaligus

melakukan kegiatan sarapan, dan

persiapan mengikuti game Rafting

dengan membagi kelompok Rafting.

Tidak lupa juga, baju khusus untuk

Rafting yaitu berwarna Ungu.

Kelompok Rafting 9 KM terbagi

Page 4: Makalah Outbond APM Psikologi

menjadi 8 kelompok dan 13 KM

terbagi menjadi 2 kelompok . Dan

tidak lupa juga sebelum rafting

dimulai kami melakukan goyang ala

APM “ Dikepak – kepakkan sayapnya

“.

3. Sampai Dilokasi

Penginapan Dan

Persiapan Rafting.

12 April 2014

± pukul 09. 35

WIB.

Kelompok 9 KM menuju ke

penginapan dengan menggunakan

mobil angkutan yang telah disediakan

oleh panitia. Peserta dan dosen

menggunakan angkutan karena jalan

yang menuju penginapan tidak dapat

dilewati oleh kendaraan besar seperti

bus dan juga jalan yang kurang

memadai untuk dapat di lewati oleh

bus.

Dan kelompok 13 KM, start untuk

Raftingnya tetap dari tempat yang

digunakan untuk melakukan kegiatan

mandi dan sarapan.

Sesampainya disana, meletakkan

barang bawaan peserta di penginapan

“Imah Tree“ dan setelah itu

melakukan persiapan untuk turun ke

sungai Citarik untuk mengikuti game

Rafting sesuai dengan kelompok yang

sudah ditentukan.

4. Game Rafting. 12 April 2014

± pukul 09.55

WIB.

Setelah ± 25 menit mendengarkan

arahan dari leader dan panitia Rafting,

maka peserta mulai melakukan

penelusuran Rafting di Sungai Citarik

sesuai dengan kelompoknya masing-

masing yang sudah ditentukan.

5. Rafting Selesai. 12 April 2014 Setelah finish dari Rafting, kami

Page 5: Makalah Outbond APM Psikologi

± pukul 13.00

WIB.

menuju ke penginapan. Meletakkan

barang–barang bawaan menuju

kamar / camp sesuai dengan

pembagian dari panitia APM. Setelah

itu, sembari menunggu peserta Rafting

yang 13 KM, sebagian peserta

tersamasuk “saya” melakukan pijat

refleksi yang telah disediakan oleh

panitia Cherokee, setelah itu peserta

melakukan makan siang bersama dan

setelah itu melakukan sholat dan

MCK.

6. Game Season I. 12 April 2014

± pukul 15.00

WIB.

Setelah semua selesai melakukan

kegiatan ISOMA, semua peserta APM

mengikuti game season pertama yang

dilakukan di lapangan tengah di Imah

Tree.

Game season pertama ini dipandu oleh

Bu Risky Hutagalung ( Bu Kiki ).

Kemudian, baju yang digunakan

dalam season game ini adalah baju

yang berwarna putih. Di game season

pertama ini, peserta menyelesaikan

tantangan game sesuai dengan

kelompok yang sama dengan

kelompoknya masing – masing.

Game season I ini antara lain : Lempar

Bola, Estafet Sarung Badan dan

Estafet Bola Melalui Jalur Kertas.

7. Game Season I

Selesai.

12 April 2014

± pukul 17. 35

WIB.

Setelah selesai melakukan game

season I, peserta melakukan persiapan

untuk sholat maghrib dan makan

malam. Dan tidak lupa persiapan

kegiatan berikutnya yaitu Performance

Page 6: Makalah Outbond APM Psikologi

dari Tiap Angkatan yang maksimal

menampilkan 2 performance.

8. Performance Tiap

Angkatan.

12 April 2014

± pukul 19. 00

WIB.

Setelah semua peserta dan para dosen

selesai melakukan kegiatan makan

malam, maka acara selanjutnya adalah

Performance Tiap Angkatan.

Namun, perlu diketahui peserta

performance baru menyusun apa yang

akan ditampilkan di season ini pada

waktu itu juga. Jadi dapat dikatakan

persiapan yang mendadak dan apa

adanya. Kemudian, setelah beberapa

menit waktu yang diberikan pada para

panitia maka peserta mulai berkumpul

di lapangan belakang “ Imah Tree”.

9. Performance Tiap

Angkatan.

12 April 2014

± pukul 20.00

WIB.

Setelah kelompok per angkatan telah

menyiapkan apa yang akan di

tampilkan pada season Performance

Tiap Angkatan ini, maka performance

pun dimulai. Awalnya semua peserta

dan para dosen berkumpul, kemudian

berbaris membentuk lingkaran besar.

Setelah itu, tidak lupa panitia

membuat api unggun yang posisinya

berada ditengah–tengah lingkaran

peserta dan para dosen. Untuk

performance pertama yaitu

performance kelas saya yaitu kelas

PKK angkatan 23, performance yang

kedua yaitu kelas PKK 24,

performance yang ketiga adalah kelas

Reguler dan yang keempat dari kelas

PKK 22. Performance dari kelas PKK

23 yaitu menyanyi & drama klasikal,

Page 7: Makalah Outbond APM Psikologi

performance dari kelas Reguler yaitu

joget “Morena”, kemudian

performance dari kelas PKK 24 yaitu

menyanyi dan drama klasikal, dan

performance yang selanjutnya adalah

dari kelas PKK 22 yaitu Stand Up

Comedy dari Mas Baim dan Pak

Anton. Kemudian yang terakhir, tidak

lupa juga ada dosen-dosen yang tidak

mau kalah yang memberikan

performance yaitu Bu Laila bersama

Ka Winda dan Ka Chika.

10. Season Tukar

Kado.

12 April 2014

± pukul 22.00

WIB.

Setelah selesai performance,

kemudian ada season tukar kado yang

telah disiapkan oleh peserta yang

isinya masih dirahasiakan oleh masing

– masing mahasiswa.

11. Performance Tiap

Angkatan Selesai.

12 April 2014

± pukul 23.00

WIB.

Setelah beberapa jam season

performance dilakukan, maka

akhirnya season ini pun selesai.

Setelah selesai season ini, ada peserta

yang bergabung dengan acara

Barbeque dan karaoke. Namun ada

juga yang melaksakan sholat isya

kemudian beristirahat di tendanya

masing-masing atau ada juga yang di

“Imah Tree”.

12. Game Season II 13 April 2014

± pukul 07. 00

WIB.

Pada hari minggu pagi ini, semua

peserta wajib bangun pagi sebab akan

ada game season II. Namun, tidak

sedikit peserta APM yang bangun

kesiangan.

Game season II ini dilaksanakan

dilapangan belakang “Imah Tree”.

Page 8: Makalah Outbond APM Psikologi

Baju yang dikenakan pada game

season II ini masih tetap sama seperti

baju yang dikenakan pada game

season I yaitu berwarna putih.

Untuk mengawali game season II ini,

diadakan senam–senam kecil yang

istrukturnya dari kelas PKK 24 yang

bernama Ka Anna . Kemudian, setelah

melakukan senam–senam kecil,

peserta memulai game pertama yang

di pandu oleh Bu Risky Hutagalung

( Bu Kiki ). Untuk game yang pertama

di season ke II ini adalah permainan

Jumput Tangan dan People to People.

Namun, sekitar pukul 08.30 WIB

game season II ini dihentikan karena

peserta dan para dosen melakukan

kegiatan bersih–bersih dan sarapan

pagi. Kemudian sekitar pukul 10.00

WIB, game season II ini dilanjutkan

dengan permainan Merayap di

Lumpur dan Mengumpulkan Bola di

dalam Jaring, Amazing Square dan

yang terakhir yaitu Estafet Tepung.

13. Game Season II Selesai.

13 April 2014± pukul 11. 30 WIB.

Setelah menyelesaikan permainan–

permainan di game season II ini,

peserta melanjutkan dengan kegiatan

bersih–bersih setelah berjibaku

dengan lumpur dan setelah itu

melaksanakan ibadah sholat dhuhur.

Kemudian, setelah itu peserta

diharuskan menyiapkan barang–

barang bawaan karena setelah semua

sudah bersih–bersih dan sudah mandi,

Page 9: Makalah Outbond APM Psikologi

maka waktunya semua peserta dan

dosen kembali melakukan perjalanan

ke kampus UMB Kranggan.

14. Refleksi Semua Kegiatan

13 April 2014± pukul 12.00 WIB.

Satu kegiatan lagi yang dilakukan

sebelum kembali ke UMB adalah

Refleksi. Refleksi dari semua kegiatan

yang didapatkan oleh peserta APM

ini. Selain refleksi, juga evaluasi

kegiatan–kegiatan yang sudah baik

atau belum di acara APM ini.

14. Kembali ke Kampus UMB Kranggan.

13 April 2014± pukul 13.00 WIB.

Setelah kegiatan refleksi selesai, dan

semuanya diperkirakan telah siap,

baik peserta, dosen maupun barang

bawaan masing–masing maka

mulailah peserta dan para dosen

menaikki angkutan yang disediakan

panitia menuju ke basecamp Cherokee

Adventure yang dimana bus–bus

berada disana.

15. Sampai di Kampus UMB Kranggan.

13 April 2014± pukul 20.00 WIB.

± pukul 20.00 WIB, rombongan

peserta APM di Sukabumi tiba di

Kampus UMB dan setelah itu peserta

kembali ke rumah masing – masing.

B. Macam dan Manfaat Kegiatan “Achievement Psychological Motivation”

1. Rafting

Permainan yang kami lakukan pertama kali adalah Rafting. Rafting

dilakukan di Sungai Citarik yang menurut informasi yang kami dapat dari leader

Page 10: Makalah Outbond APM Psikologi

Raftingnya adalah bahwa sungai ini bermuara di Pelabuhan Ratu. Dalam kegiatan

Rafting ini, peserta dibagi menjadi 8 kelompok untuk Rafting jarak 9 KM dan 3

kelompok untuk Rafting 13 KM. Dan saya mengikuti kelompok Raftiing yang

berjarak 9 KM. Untuk start kelompok berjarak 13 KM yaitu di hulu sungai

Citariknya, sedangkan kami yang kelompok jarak 9 KM start dari bagian sungai

yang dekat dengan penginapan kami. Kami menuju start dengan menggunakan

mobil angkutan yang disediakan oleh panitia.

Ketika memulai kegiatan Rafting ini, yang ada dipikiran saya adalah rasa

takut yang amat sangat dalam. Karena saya sebelumnya belum pernah melakukan

kegiatan Rafting seperti ini. Yang saya pikirkan adalah bagaimana cara saya

berenang ketika saya terjebur ke sungai yang secara mendadak dan bagaimana

pula agar kelompok saya menjadi juara dalam kegiatan Rafting ini. Dan tidak lupa

juga, bagaimana saya dan teman–teman kelompok dapat bekerja sama sehingga

membentuk sebuah tim yang solid. Instruktur rafting yang menjadi leader dari

perahu karet kelompok saya sebelumnya juga telah menyampaikan instruksi-

instruksi yang harus dipatuhi oleh anggota–anggota kelompok ketika melakukan

kegiatan Rafting. Setelah dijelaskan oleh instruktur rafting, akhirnya kami secara

kelompok dapat memahami instruksi-instruksi yang diberikan oleh instruktur

rafting tersebut. Menurut saya, manfaat dari kegiatan rafting ini adalah kerja sama

kelompok terutama dalam hal kekompakan, kebersamaan dan fokus mendengarkan

intruksi–intruksi yang disampaikan oleh instruktur rafting yang ada dalam masing–

masing kelompok.

Manfaat adanya kekompakan yaitu untuk menjaga keseimbangan perahu

karet agar tidak terjatuh ke dalam air karena medan yang dilalui dalam kegiatan

rafting ini tidaklah mudah bahkan sempat beberapa kali perahu karet kelompok

kami akan terguling namun atas kekompakan kelompok kami menahan perahu

karet agar tidak terguling maka akhirnya kami tidak jadi terguling ke sungai. Dan

apakah manfaat adanya kebersamaan? Kebersamaan tidak jauh hubungannya

dengan kekompakan. Kekompakan akan ada jika adanya rasa kebersamaan antar

anggota kelompok ataupun antar anggota kelompok lain. Jika dikaitkan dengan

keadaan yang terjadi dilapangan yaitu jika satu orang jatuh ke dalam air, maka

teman satu perahu ataupun yang berbeda perahu mempunyai tanggung jawab

untuk menolong yang terjebur ke dalam air. Tentunya hal ini memupuk rasa

Page 11: Makalah Outbond APM Psikologi

tolong–menolong dan rasa peduli ke sesama. Kemudian yang terakhir, manfaat

diperlukannya mendengarkan intruksi dari instruktur adalah ketika melakukan

kegiatan rafting dan ketika itu pula kita dihadapkan pada kondisis yang mendesak

diatas perahu, maka instruktur yang diberikan oleh instruktur sangat berguna. Apa

yang dilakukan sesuai dengan instruktur yang diberikan oleh instruktur rafting.

Karena tanpa adanya instruksi kita tidak akan tau bagaimana caranya mendayung

dan menyeimbangkan perahu dari arus yang deras agar kita tidak terjatuh ke dalam

air.

Gb. 1 Rafting di Sungai Citarik

2. Lempar Bola

Permainan yang kami lakukan game season I adalah lempar bola. Pada

permainan ini kami diinstruksikan untuk melempar bola kepada seorang peserta

yang namanya disebutkan oleh MC yaitu Bu Kiki. Jika kami melemparkan bola

kepada orang yang salah maka akan diberikan hukuman berdasarkan permintaan

peserta lain yang tidak mendapat hukuman. Hal yang dapat dipelajari dari

permainan ini adalah bagaimana kita sebagai keluarga besar mahasiswa psikologi

Universitas Mercu Buana mampu mengenal satu sama lain. Karena dalam

permainan tersebut ada beberapa orang yang terkena hukuman karena tidak

mengenal orang yang namanya disebutkan oleh MC dan akhirnya mereka

melempar bola kepada orang yang salah.

Selain itu, permainan ini memupuk rasa kebersamaan antar semua keluarga

besar Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana. Kita harus saling mengenal

karena pada dasarnya kita mempunyai tujuan yang baik untuk kelangsungan masa

depan ilmu psikologi.

Page 12: Makalah Outbond APM Psikologi

Gb. 2 Pemberian Hukuman Saat

Permainan Lempar Bola

3. Estafet Sarung Badan

Maksud dari permainan estafet sarung badan ini adalah perlombaan yang

diadakan oleh panitia APM berupa mengoperkan sarung ke badan dengan

menggunakan badan dengan keadaan salah satu tangan kami saling berpegangan.

Tangan kiri ada dibawah selakang teman kita yang posisinya ada didepan kita, dan

tangan kita bergandengan disamping badan teman yang berada didepan kita.

Namun, genggaman atau pegangan tangan kami tidak boleh saling terlepas satu

sama lain. Jadi dalam permainan mengoper sarung ini peserta kelompok harus

menggerakkan badan sedimikian rupa hingga akhirnya sarung yang dioperkan

pada kita bisa masuk ke badan kita dan dapat mengoperkan sarung kepada anggota

kelompok yang lain yang posisinya berada di belakang kita. Menurut saya games

ini memberikan pelajaran bahwa untuk dapat mengoperkan sarung sampai anggota

kelompok yang paling belakang harus perlu kerjasama yang baik apalagi kami

harus mempertahankan keadaan tangan kami yang saling berpegangan. Selain

kerja sama, sikap saling percaya antar anggota kelompok juga sangat diperlukan.

Yaitu percaya bahwa semua anggota kelompok dapat menyelesaikan permainan ini

dengan baik dan cepat sampai anggota kelompok terakhir sehingga saling memberi

semangat satu sama lain.

Page 13: Makalah Outbond APM Psikologi

Gb. 3 Persiapan game oper

sarung.

Gb. 4 Lomba oper sarung dimulai.

4. Estafet Bola Menggunakan Kertas Karton

Kemudian permainan selanjutnya dalam kegiatan motivasi outbond ini adalah

mengoper bola menggunakan kertas karton. Setiap kelompok diharuskan berbaris dan

setiap orang memegang lipatan kertas karton yang digunakan untuk lintasan dimana

bola itu berjalan sampai finish. Namun, kami dilarang untuk menahan bola yang

berjalan dengan menggunakan lipatan kertas karton tersebut. Jadi bola harus terus

bergerak tanpa henti di lintasan kertas karton dan kami harus terus bergerak cepat

untuk menyambut bola yang datang sehingga bola tidak jatuh ke tanah. Selain itu,

peraturan permainan ini selanjutnya adalah kami tidak diperbolehkan untuk terkena

pembatas antar kelompok yang menggunakan tali rafia. Hal ini cukup menyulitkan

karena lintasan jalan yang ada itu sempit sehingga badan kami mudah sekali terkena

tali rafia tersebut. Apalagi anggota kelompok yang berbadan gemuk maka akan sangat

Page 14: Makalah Outbond APM Psikologi

sulit melewati pembatas jalan yang berupa tali rafia tersebut. Manfaat yang dapat

diambil dari permainan ini adalah untuk melatih ketangkasan dan kecepatan. Selain itu

juga kerjasama antar anggota kelompok agar bola dapat cepat berjalan dan tidak

sampai jatuh ke tanah. Jika dikaitkan dengan dunia kerja, seringkali kita dihadapkan

dengan banyak sekali pekerjaan–pekerjaan kantor yang harus diselesaikan dengan

waktu yang singkat yang memerlukan ketelitian dan ketangkasan dan permainan ini

mengajarkan kami hal tersebut.

Gb. 5 Permainan oper bola

menggunakan kertas karton.

Gb. 6 Peserta permainan oper

bola menggunakan kertas karton tidak boleh menyentuh tali rafia.

5. PERFORMANCE PER ANGKATAN

Page 15: Makalah Outbond APM Psikologi

Dan pada malam hari tepatnya tanggal 12 April 2014 malam, diadakan kegiatan

performance per angkatan. Disinilah salah satu kegiatan yang paling menarik karena

disinilah kreativitas dari masing–masing kelas sangat ditentukan. Sekaligus dalam

performance ini, performance perangkatan diperlombakan. Untuk menyiapkan apa

yang akan di tampilkan dalam season ini, banyak kelas yang baru menyiapkannya pada

malam itu juga termasuk kelas kami angakatan 23. Dalam mempersiapkan performance

kami, kami berkumpul dan memusyawarahkan tentang konsep performance seperti apa

yang akan ditampilkan. Banyak ide yang keluar dari teman–teman sekelas dan akhirnya

kelas kami memutuskan untuk menampilkan performance drama musikal. Semua

anggota kelas kami turut serta dalam performance dan masing–masing telah

mempunyai peran yang sudah dibagi.

Hal yang dapat dipelajari dalam hal ini adalah tidaklah mudah memilih banyak

ide dan kemudian digunakan dalam sebuah performance, kami disini dilatih untuk tidak

mementingkan ego masing-masing tetapi belajar untuk mencapai tujuan bersama

dengan cara musyawarah. Dalam menjalankan sebuah peran kami belajar bertanggung

jawab atas apa yang telah dipercayakan kepada kami secara bersama-sama. Jadi disini

peran–peran yang dijalankan masing-masing individu mempunyai karakter sendiri

Selain itu bermain peran membuat kami lebih menyadari kemampuan dalam

melakukan sebuah totalitas terhadap sebuah tanggung jawab. Selain itu yang dapat

dipelajari lagi dari performance tersebut adalah sebuah peran yang totalitas, dalam

artian walaupun performance tersebut sebenarnya hanya bertujuan untuk hiburan

semata namun kami melakukannya dengan kesungguhan. Sedangkan, dalam dunia

kerja adalah kerja sama. Kerja sama disini yaitu biasanya dalam suatu perusahaan ada

beberapa departemen yang juga mempunyai tugas masing–masing. Dan dari anggota–

anggota dari setiap departemen tersebut harus dapat saling bekerja sama sehingga

kinerja dari departemen tersebut nantinya akan dilihan oleh para pimpinan perusahaan

dan akhirnya akan mendapat kepercayaan dari perusahaam dalam hal–hal terntentu

yang mungkin akan ditugaskan pada departemen yang mempunyai prestasi tersebut.

Page 16: Makalah Outbond APM Psikologi

Gb. 7 Salah satu performance dari

mahasiswa psikologi angkatan 23.

Gb. 8 Performance dari Bu Laila,

Ka Winda dan Ka Chika.

6. Jumput Tangan

Untuk kegiatan pagi hari ditanggal 13 April 2014, pertama–tama semua peserta

APM beserta para dosen melakukan senam pagi yang instrukturnya dipimpin oleh

salah mahasiswa kelas PKK angkatan 22. Kemudian, setelah melakukan senam pagi,

kegiatan dilanjutkan dengan permainan jumput tangan. Awalnya kami berbaris

melingkar menghadap ke arah MC. Setelah itu, jari telunjuk tangan kanan berada di

atas tangan kiri teman yang posisinya berada disamping kami dan tangan kiri

ditengadahkan keatas dan jari telunjuk teman berada diatasnya. Tugas dari kedua

tangan kami yang berbeda posisi tersebut adalah tangan kanan bertugas untuk

menghindari tangkapan dari teman sebelah kami dan tangan kiri bertugas untuk

menangkap jari telunjuk teman yang berada di samping kiri. Setelah mendengarkan

intruksi dari MC, maka tangkap menagkap jari telunjukpun dimjulai. Dan jika tangan

kita tertangkap oleh teman yang posisinya ada disamping , maka akan mendapat

hukuman. Oleh karena itu, dalam permainan ini harus benar–benar seimbang antara

Page 17: Makalah Outbond APM Psikologi

menangkap jari lawan tetapi jangan sampai jari kita ditangkap oleh lawan yang

posisinya berada disamping kita. Di permainan ini, kami harus benar–benar

berkonsentrasi dan mengutamakan kecepatan tidak ada jari telunjuk yang tertangkap

oleh teman yang posisinya berada disamping.

Manfaat yang dapat diambil dari permainan ini adalah konsentrasi dan

kecepatan. Konsentrasi agar kita tetap fokus ketika mendengarkan intruksi dari MC

sehingga kita dapat menangkap jari telunjuk tanpa jari telunjuk kita ditangkap oleh

lawan. Sedangkan, kecepatan adalah bahwa kita haru bersikap cekatan untuk

menghindar dari tangkapan lawan dan cekatan untuk menangkap jari lawan yang

posisinya ada disebelah kita. Selain itu, jika dihubungkan dalam dunia kerja adalah

bahwa kita harus bisa menyeimbangkan antara pekerjaan mana yang bersifat deadline

dan harus dikerjakan secepatnya baru kemudian mnegrjakan pekerjaan yang lain

dikerjakan setelah deadline selesai. Kemudian, jika kita berada di posisi pimpinan, kita

harus menyeimbangkan antara mana yang menjadi hak kita dan mana yang menjadi

hak bawahan atau karyawan.

7. People to People

Permainan berikutnya setelah jumput tangan adalah permainan people to

people. Yang dimaksudkan dari permainan ini adalah kita setiap peserta harus

bergabung dengan peserta lainnya dengan cepat sesuai dengan yang diintruksikan oleh

MC. Ada beberapa intruksi yang diberikan oleh MC yaitu berdasarkan jumlah

bilangan, ukuran sepatu, tinggi badan atau nama anggota kelompok berdasarkan

urutan alfabetis.

Cara bermain people to people ini yaitu awalnya kita berbaris bergandeng–

gandengan ( kedua tangan berada diatas bahu teman yang posisinya didepan kita )

kemudian berjalan pelan dan sembari menyanyikan lagu “ Naik Kereta Api “. Sembari

berjalan sambil bernyanyi, kami juga harus tetap mendengarkan intruksi yang

diberikan oleh MC. MC akan menyebutkan intruksi untuk membentuk sebuah

kelompok. Dan apabila ada peserta yang tidak kebagian kelompok, kekurangan

anggota kelompok atau bahkan kelebihan anggota kelompok maka akan diberikan

hukuman oleh MC.

Kemudian, manfaat yang dapat diambil dari permainan ini adalah kerja sama

dan kecepatan dalam memilih teman sehingga dapat dengan cepat membentuk suatu

Page 18: Makalah Outbond APM Psikologi

kelompok. Sedangkan dalam dunia kerja, kerja sama layaknya dalam permainan ini

sangat dibutuhkan. Dimana, untuk menyelesaikan tugas–tugas yang dituntut untuk

mencapai target perusahaan maka biasanya masing–masing departemen yang ada

didalam perusahaan harus saling bekerja sama dan berbagi tugas sehingga tugas tidak

hanya berpusat pada satu orang sehingga target–target yang diperintahkan oleh

perusahaan dapat terselesaikan dengan cepat dan tepat.

8. Merayap di Lumpur Dan Mengumpulkan Bola

Pada kali ini akan dibahas tentang permainan yang sangat berkesan selain rafting.

Nama sebenarnya dari permainan ini saya tidak tahu tetapi dalam makalah ini saya

menyebut permainan ini dengan sebutan merayap di lumpur dan mengumpulkan bola.

Dipermainan ini, kami harus merayap didalam sebuah jalur memanjang yang

atas dan sampingnya dibatasi oleh tali rafia dan tanah yang akan dilalui adalah tanah

basah dan berlumpur. Namun didalam tanah yang basah dan berlumpur tersebut banyak

terdapat bola – bola kecil yang harus dikumpulkan secara cepat agar kelompok dapat

memenangkan permainan ini. Satu per satu anggota dari masing–masing kelompok

secara estafet untuk masuk kedalam jaring dan mengumpulkan bola sebanyak–

banyaknya. Meskipun seluruh badan kotor terkena lumpur namun permainan ini sangat

seru karena kami sangat jarang atau tidak pernah sama sekali berkotor–kotoran seperti

dipermainan ini.

Manfaat yang dapat diperoleh dari permainan ini adalah kerja sama dan

kemauan untuk mengambil resiko. Kerja sama agar dapat dengan cepat mencapai finis

dan mengumpulkan bola sebanyak–banyaknya, kemudian kemauan atau keikhlasan

untuk berani kotor demi kemenangan kelompok dalam permainan ini. Dan jika

kaitannya dalam dunia kerja adalah kerja sama untuk mendapat target perusahaan

kemudian keikhlasan untuk mengambil setiap resiko yang ada dari sebuah pekerjaan.

Hendaknya dalam pekerjaan akan selalu menghasilkan keberhasilan namun sering juga

diluar dugaan akan muncul resiko atau kekurangan dari hasil akhir pekerjaan yang akan

kita peroleh.

Page 19: Makalah Outbond APM Psikologi

Gb. 9 Sebagian dosen sedang

mempersiapkan jalur permainan merayap dan mengumpulkan bola.

Page 20: Makalah Outbond APM Psikologi

Gb. 10 Peserta APM foto bersama setelah selesai mengikuti permainan merayap di

lumpur dan mengumpulkan bola.

9. Amazing Square

Setelah berkotor–kotoran dilumpur dan kamin belum sempat membersihkan

badan dari lumpur, kami melanjutkan permainan berikutnya yaitu amazing square.

Permainan ini memerlukan sedikit alat yaitu potongan – potongan bambu sebanyak 6

potong bambu. Dipermainan ini, potongan bambu yang tersedia harus disusun dan

dibentuk sesuai dengan bentuk yang diintruksikan MC dan semua anggota kelompok

harus bisa masuk ke dalam susunan potongan bambu tersebut bagaimanapun caranya.

Banyak kesulitan yang dialami oleh masing–masing kelompok didalam mengikuti

permainan ini. Setelah bambu disusun dan dibentuk sesuai dengan intruksi MC,

ternyata tidak jarang ada anggota kelompok tidak dapat masuk kedalam susunan

bambu tersebut. Sehingga tidak jarang ada kelompok yang saling berdesak–desakan

dan bahkan ada kelompok yang anggotanya duduk diatas kepala anggota

kelompoknya demi dapat masuk ke dalam susunan bambu dengan cepat.

Manfaat yang dapat diambil dari permainan amazing square ini adalah kerja

sama dan strategi kelompok yang baik. Kerjasama untuk dapat masuk ke susunan

bambu walaupun sangat banyak kesulitan yang dialami, strategi yang baik untuk

mengetahui bagaimana caranya memasukkan semua anggota ke dalam susunan

bambu, setiap kelompok mempunyai strategi kelompok yang berbeda–beda. Jika

dikaitkan dengan dunia kerja adalah kerja sama dan strategi dalam bekerja. Kerja sama

antar departemen atau antar pekerja lainnya untuk mencapai puncak produktivitas

yang diinginkan perusahaan dan strategi dalam menyelesaikan setiap pekerjaan

sehingga diharapkan pekerjaan dapat segera selesai dengan strategi–strategi yang

muncul secara individu ataupun secara kelompok.

Page 21: Makalah Outbond APM Psikologi

Gb. 11 Peserta APM sedang melakukan persiapan permainan amazing square.

Gb. 12 Ketika permainan amazing square dimulai.

Page 22: Makalah Outbond APM Psikologi

10. Estafet Tepung

Permainan setelah amazing square sekaligus permainan terakhir dalam

game season II ini adalah estafet tepung. Dalam permainan ini, kami

diinstruksikan untuk mengoperkan tepung yang ada dalam sterofom yang

letaknya diatas kepala kami kepada anggota kelompok yang posisinya ada

dibelakang kami. Awalnya kita diinstruksikan setiap kelompok duduk berbaris

memanjang ke belakang, kemudian disediakan sterofom yang telah disediakan

oleh panitia. Kemudian, di depan setiap kelompok ada dosen yang akan

memberikan tepung ke anggota kelompok yang paling depan yang diletakkan ke

dalam sterofom tersebut. Tugas dari anggota kelompok yang paling depan adalah

memberikan tepung ke anggota kelompok yang berada dibelakangnya secara

cepat dan hati–hati agar tepung tidak tumpah sehingga diharapkan sampai finis

nanti tepung masih tersisa banyak dan kelompok akan menang.

Manfaat yang dapat diambil dari permainan ini adalah kerja sama dan

strategi kelompok yang baik. Suatu kelompok ketika bekerja haruslah ada kerja

sama antar anggota kelompoknya karena dengan tujuan supaya target hasil dari

permainan oper tepung ini adalah dapat dengan cepat sampai ke finis dengan sisa

Page 23: Makalah Outbond APM Psikologi

tepung yang banyak yang masih tersisa didalam sterofom tersebut. Serta harus

saling percaya bahwa semua anggota dalam kelompok dapat menyelesaikan misi

kelompok dengan baik. Kemudian, strategi yang baik dimiliki oleh masing–

masing dari setiap kelompok. Strategi yang baik diharapkan akan membawa

kemenangan dalam kelompok di permainan yang sedang dilakukan.

Dalam dunia kerja, kerja sama dalam kelompok atau tim juga sangat

diperlukan. Dan disinilah peran dari seorang pemimpin dari sebuah tim sangat

ditentukan. Seorang pemimpin yang baik, yang tahu benar mana yang harus

diberikan dalam team, sehingga anggota tim yang lain akan meniru perbuatan

baik apa yang dilakukan oleh pemimpinnya. Strategi yang baik yang

disampaikan oleh pemimpin dan dikembangkan oleh kerja sama antar anggota

kelompok yang diharapkan dapat memperkuat kerja sama dan kekompakan

sehinggan diharapkan akan mencapai target perusahaan yang diinginkan dalam

tim.

Gb. 13 Pada saat permainan oper tepung dilakukan.

Page 24: Makalah Outbond APM Psikologi

11. Refleksi Dari Masing – masing Kegiatan

Inilah akhir dari kegiatan APM mahasiswa psikologi yang dilakukan di

Sukabumi Jawa Barat yaitu refleksi dari masing–masing kegiatan. Refleksi ini berisi

apa saja manfaat dari setiap kegiatan yang berhubungan dengan kehidupan nyata kita,

kemudian evaluasi dari setiap kegiataan dan kelebihan serta kekurangan dari masing–

masing kegiatan. Peserta berkumpul sesuai dengan kelompoknya maaing–masing dan

didampingi oleh dosen pembimbing masing–masing. Namun, sebelum dilakukan

refleksi dari masing–masing kegiatan, kami diinstruksikan untuk mengisi kuisioner

yang berisi beberapa pertanyaan–pertanyaan. Setelah itu, refleksi pun dilakukan.

Seperti kegiatan–kegiatan yang lain, sebelum memulai kegiatan semua peserta APM

harus melakukan goyang “ Dikepak–kepakkan Sayapnya “. Setelah itu, masing–

masing dari anggota kelompok diminta untuk menyampaikan apa yang didapatkan

dari semua kegiatan dalam kegiatan APM ini yang ditampung oleh dosen

pembimbing dari masing–masing kelompok. Refleksi tentang apa yang didapatkan

oleh masing–masing peserta dari semua kegiatan dan apa yang dikontribusikan oleh

masing–masing peserta dalam setiap kelompok.

Page 25: Makalah Outbond APM Psikologi

Setelah kesan dan pesan dari peserta telah dirasa cukup, kemudian ditampung

oleh dosen pembimbing dan ketika dosen pembimbing diberikan kesempatan oleh

MC, dosen pembimbing menyampaikan refleksi dari anggota kelompoknya kepada

MC dan semua peserta yang mengikuti kegiatan APM ini. Kemudian, tidak lupa MC

dan Ketua Pelaksana dari kegiatan ini juga memberikan segala sesuatu yang

dirasakan harus disampaikan setelah kegiatan APM ini berlangsung. Dan untuk

terkahir kalinya, tidak lupa diumumkan siapa yang menjadi juara umum dalam

mengikuti semua permainan dalam APM ini. Setelah itu, seluruh peserta APM

diintruksikan untuk menyiapkan semua barang bawaan karena rombongan

Achievement Psychological Motivation akan pulang kembali ke Universitas Mercu

Buana Kranggan.

Gb. 14 Saat dilakukan refleksi dari semua kegiatan APM.

Page 26: Makalah Outbond APM Psikologi

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Achievement Motivation Outbond yang dilakukan pada tanggal 11 April 2014 –

13 April 2014 yang diikuti oleh seluruh mahasiswa Fakultas Psikologi Universutas Mercu

Buana yang diadakan disekitar daerah Sukabumi. Dalam kegiatan ini, selain mengikuti

kegiatan berupa bimbingan psikologis kami juga mengikuti kegiatan–kegiatan yang

bersifat permainan yang tentunya permainan–permainan tersebut berhubungan dengan

kegiatan psikologi dan tentunya juga berhubungan juga dengan mata kuliah Psikologi

Industri dan Organisasi. Kesimpulan yang didapat dari kegiatan ini dilaksanakan dengan

tujuan untuk menambah motivasi dan semangat para mahasiswa psikologi dalam

mengikuti perkuliahan di Universitas Mercu Buana. Dan juga, untuk menambah motivasi

dan semangat kerja yang dari masing-masing individu yang berhubungan dengan

kelompok atau interaksi satu sama lain dengan kaitannya dalam mata kuliah Psikologi

Indsutri dan Organisasi.