Makalah Outbond APM Psikologi
description
Transcript of Makalah Outbond APM Psikologi
ACHIEVEMENT PSYCHOLOGICAL MOTIVATION
11 APRIL 2014
Mata Kuliah: Psikologi Industri Dan Organisasi
DISUSUN OLEH :
1. Putri Septiani (46113310004 )
JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tanggal 11 April – 13 April 2014 kemarin, Fakultas Psikologi Universitas
Mercu Buana mengadakan sebuah kegiatan yang bernama “Achievement Motivation
Outbond” yang diadakan disekitar daerah Sukabumi. Disana, selain mengikuti kegiatan
berupa bimbingan psikologis kami juga mengikuti kegiatan–kegiatan yang bersifat
permainan yang tentunya permainan–permainan tersebut berhubungan dengan kegiatan
psikologi dan tentunya juga berhubungan juga dengan mata kuliah Psikologi Industri dan
Organisasi. Secara umum, kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menambah
motivasi dan semangat para mahasiswa psikologi dalam mengikuti perkuliahan di
Universitas Mercu Buana. Dan juga, untuk menambah motivasi dan semangat kerja yang
berhubungan dengan kelompok atau interaksi satu sama lain dengan kaitannya dalam
mata kuliah Psikologi Indsutri dan Organisasi.
Permainan yang kami lakukan disana antara lain :
1. Hari Pertama : Rafting, Lempar Tangkap Bola, Estafet Sarung dan Estafet
Bola dengan Kertas Karton.
2. Hari Kedua : Jumput Tangan, People to People, Mengumpulkan Bola
dalam Jaring Laba–Laba, Amazing Square dan Estafet Tepung diatas Kepala.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pelaksanaan “Achievement Psychological Motivation” dari awal
pemberangkatan dari UMB sampai kembali lagi ke UMB / review?
2. Apakah manfaat dan tujuan dari masing – masing kegiatan yang dilakukan dalam
acara tersebut?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Review Kegiatan “Achievement Psychological Motivation”
No Nama Kegiatan Waktu Pelaksanaan
Keterangan
1. Pemberangkatan 11 April 2014
± pukul 23.25
WIB.
Pemberangkatan dari kampus UMB
Kranggan menggunakan 2 bus ( bus
kampus dan bus ‘Blue Bird’ ) dengan
peserta ± 80 orang sudah termasuk
dengan para dosen ). Mahasiswa yang
mengikuti kegiatan ini adalah Kelas
Reguler, Kelas PKK 24, Kelas PKK
23 dan Kelas PKK 22.
Sebelum pemberangkatan, tidak lupa
semua peserta dibagi menjadi
kelompok–keloimpo. Ada 5 kelompok
besar untuk mengikuti kehiatan APM
ini dan juga setiap kelompok
diharuskan untuk membuat yel–yel
disetiap kelompoknya.
2. Sampai Di
Cherokee Citarik,
Sukabumi.
12 April 2014
± pukul 08. 30
WIB.
Peserta “Achievement Psychological
Motivation “ sampai di basecamp
Rafting Cherokee Sukabumi.
Dan di basecamp inilah, sekaligus
melakukan kegiatan sarapan, dan
persiapan mengikuti game Rafting
dengan membagi kelompok Rafting.
Tidak lupa juga, baju khusus untuk
Rafting yaitu berwarna Ungu.
Kelompok Rafting 9 KM terbagi
menjadi 8 kelompok dan 13 KM
terbagi menjadi 2 kelompok . Dan
tidak lupa juga sebelum rafting
dimulai kami melakukan goyang ala
APM “ Dikepak – kepakkan sayapnya
“.
3. Sampai Dilokasi
Penginapan Dan
Persiapan Rafting.
12 April 2014
± pukul 09. 35
WIB.
Kelompok 9 KM menuju ke
penginapan dengan menggunakan
mobil angkutan yang telah disediakan
oleh panitia. Peserta dan dosen
menggunakan angkutan karena jalan
yang menuju penginapan tidak dapat
dilewati oleh kendaraan besar seperti
bus dan juga jalan yang kurang
memadai untuk dapat di lewati oleh
bus.
Dan kelompok 13 KM, start untuk
Raftingnya tetap dari tempat yang
digunakan untuk melakukan kegiatan
mandi dan sarapan.
Sesampainya disana, meletakkan
barang bawaan peserta di penginapan
“Imah Tree“ dan setelah itu
melakukan persiapan untuk turun ke
sungai Citarik untuk mengikuti game
Rafting sesuai dengan kelompok yang
sudah ditentukan.
4. Game Rafting. 12 April 2014
± pukul 09.55
WIB.
Setelah ± 25 menit mendengarkan
arahan dari leader dan panitia Rafting,
maka peserta mulai melakukan
penelusuran Rafting di Sungai Citarik
sesuai dengan kelompoknya masing-
masing yang sudah ditentukan.
5. Rafting Selesai. 12 April 2014 Setelah finish dari Rafting, kami
± pukul 13.00
WIB.
menuju ke penginapan. Meletakkan
barang–barang bawaan menuju
kamar / camp sesuai dengan
pembagian dari panitia APM. Setelah
itu, sembari menunggu peserta Rafting
yang 13 KM, sebagian peserta
tersamasuk “saya” melakukan pijat
refleksi yang telah disediakan oleh
panitia Cherokee, setelah itu peserta
melakukan makan siang bersama dan
setelah itu melakukan sholat dan
MCK.
6. Game Season I. 12 April 2014
± pukul 15.00
WIB.
Setelah semua selesai melakukan
kegiatan ISOMA, semua peserta APM
mengikuti game season pertama yang
dilakukan di lapangan tengah di Imah
Tree.
Game season pertama ini dipandu oleh
Bu Risky Hutagalung ( Bu Kiki ).
Kemudian, baju yang digunakan
dalam season game ini adalah baju
yang berwarna putih. Di game season
pertama ini, peserta menyelesaikan
tantangan game sesuai dengan
kelompok yang sama dengan
kelompoknya masing – masing.
Game season I ini antara lain : Lempar
Bola, Estafet Sarung Badan dan
Estafet Bola Melalui Jalur Kertas.
7. Game Season I
Selesai.
12 April 2014
± pukul 17. 35
WIB.
Setelah selesai melakukan game
season I, peserta melakukan persiapan
untuk sholat maghrib dan makan
malam. Dan tidak lupa persiapan
kegiatan berikutnya yaitu Performance
dari Tiap Angkatan yang maksimal
menampilkan 2 performance.
8. Performance Tiap
Angkatan.
12 April 2014
± pukul 19. 00
WIB.
Setelah semua peserta dan para dosen
selesai melakukan kegiatan makan
malam, maka acara selanjutnya adalah
Performance Tiap Angkatan.
Namun, perlu diketahui peserta
performance baru menyusun apa yang
akan ditampilkan di season ini pada
waktu itu juga. Jadi dapat dikatakan
persiapan yang mendadak dan apa
adanya. Kemudian, setelah beberapa
menit waktu yang diberikan pada para
panitia maka peserta mulai berkumpul
di lapangan belakang “ Imah Tree”.
9. Performance Tiap
Angkatan.
12 April 2014
± pukul 20.00
WIB.
Setelah kelompok per angkatan telah
menyiapkan apa yang akan di
tampilkan pada season Performance
Tiap Angkatan ini, maka performance
pun dimulai. Awalnya semua peserta
dan para dosen berkumpul, kemudian
berbaris membentuk lingkaran besar.
Setelah itu, tidak lupa panitia
membuat api unggun yang posisinya
berada ditengah–tengah lingkaran
peserta dan para dosen. Untuk
performance pertama yaitu
performance kelas saya yaitu kelas
PKK angkatan 23, performance yang
kedua yaitu kelas PKK 24,
performance yang ketiga adalah kelas
Reguler dan yang keempat dari kelas
PKK 22. Performance dari kelas PKK
23 yaitu menyanyi & drama klasikal,
performance dari kelas Reguler yaitu
joget “Morena”, kemudian
performance dari kelas PKK 24 yaitu
menyanyi dan drama klasikal, dan
performance yang selanjutnya adalah
dari kelas PKK 22 yaitu Stand Up
Comedy dari Mas Baim dan Pak
Anton. Kemudian yang terakhir, tidak
lupa juga ada dosen-dosen yang tidak
mau kalah yang memberikan
performance yaitu Bu Laila bersama
Ka Winda dan Ka Chika.
10. Season Tukar
Kado.
12 April 2014
± pukul 22.00
WIB.
Setelah selesai performance,
kemudian ada season tukar kado yang
telah disiapkan oleh peserta yang
isinya masih dirahasiakan oleh masing
– masing mahasiswa.
11. Performance Tiap
Angkatan Selesai.
12 April 2014
± pukul 23.00
WIB.
Setelah beberapa jam season
performance dilakukan, maka
akhirnya season ini pun selesai.
Setelah selesai season ini, ada peserta
yang bergabung dengan acara
Barbeque dan karaoke. Namun ada
juga yang melaksakan sholat isya
kemudian beristirahat di tendanya
masing-masing atau ada juga yang di
“Imah Tree”.
12. Game Season II 13 April 2014
± pukul 07. 00
WIB.
Pada hari minggu pagi ini, semua
peserta wajib bangun pagi sebab akan
ada game season II. Namun, tidak
sedikit peserta APM yang bangun
kesiangan.
Game season II ini dilaksanakan
dilapangan belakang “Imah Tree”.
Baju yang dikenakan pada game
season II ini masih tetap sama seperti
baju yang dikenakan pada game
season I yaitu berwarna putih.
Untuk mengawali game season II ini,
diadakan senam–senam kecil yang
istrukturnya dari kelas PKK 24 yang
bernama Ka Anna . Kemudian, setelah
melakukan senam–senam kecil,
peserta memulai game pertama yang
di pandu oleh Bu Risky Hutagalung
( Bu Kiki ). Untuk game yang pertama
di season ke II ini adalah permainan
Jumput Tangan dan People to People.
Namun, sekitar pukul 08.30 WIB
game season II ini dihentikan karena
peserta dan para dosen melakukan
kegiatan bersih–bersih dan sarapan
pagi. Kemudian sekitar pukul 10.00
WIB, game season II ini dilanjutkan
dengan permainan Merayap di
Lumpur dan Mengumpulkan Bola di
dalam Jaring, Amazing Square dan
yang terakhir yaitu Estafet Tepung.
13. Game Season II Selesai.
13 April 2014± pukul 11. 30 WIB.
Setelah menyelesaikan permainan–
permainan di game season II ini,
peserta melanjutkan dengan kegiatan
bersih–bersih setelah berjibaku
dengan lumpur dan setelah itu
melaksanakan ibadah sholat dhuhur.
Kemudian, setelah itu peserta
diharuskan menyiapkan barang–
barang bawaan karena setelah semua
sudah bersih–bersih dan sudah mandi,
maka waktunya semua peserta dan
dosen kembali melakukan perjalanan
ke kampus UMB Kranggan.
14. Refleksi Semua Kegiatan
13 April 2014± pukul 12.00 WIB.
Satu kegiatan lagi yang dilakukan
sebelum kembali ke UMB adalah
Refleksi. Refleksi dari semua kegiatan
yang didapatkan oleh peserta APM
ini. Selain refleksi, juga evaluasi
kegiatan–kegiatan yang sudah baik
atau belum di acara APM ini.
14. Kembali ke Kampus UMB Kranggan.
13 April 2014± pukul 13.00 WIB.
Setelah kegiatan refleksi selesai, dan
semuanya diperkirakan telah siap,
baik peserta, dosen maupun barang
bawaan masing–masing maka
mulailah peserta dan para dosen
menaikki angkutan yang disediakan
panitia menuju ke basecamp Cherokee
Adventure yang dimana bus–bus
berada disana.
15. Sampai di Kampus UMB Kranggan.
13 April 2014± pukul 20.00 WIB.
± pukul 20.00 WIB, rombongan
peserta APM di Sukabumi tiba di
Kampus UMB dan setelah itu peserta
kembali ke rumah masing – masing.
B. Macam dan Manfaat Kegiatan “Achievement Psychological Motivation”
1. Rafting
Permainan yang kami lakukan pertama kali adalah Rafting. Rafting
dilakukan di Sungai Citarik yang menurut informasi yang kami dapat dari leader
Raftingnya adalah bahwa sungai ini bermuara di Pelabuhan Ratu. Dalam kegiatan
Rafting ini, peserta dibagi menjadi 8 kelompok untuk Rafting jarak 9 KM dan 3
kelompok untuk Rafting 13 KM. Dan saya mengikuti kelompok Raftiing yang
berjarak 9 KM. Untuk start kelompok berjarak 13 KM yaitu di hulu sungai
Citariknya, sedangkan kami yang kelompok jarak 9 KM start dari bagian sungai
yang dekat dengan penginapan kami. Kami menuju start dengan menggunakan
mobil angkutan yang disediakan oleh panitia.
Ketika memulai kegiatan Rafting ini, yang ada dipikiran saya adalah rasa
takut yang amat sangat dalam. Karena saya sebelumnya belum pernah melakukan
kegiatan Rafting seperti ini. Yang saya pikirkan adalah bagaimana cara saya
berenang ketika saya terjebur ke sungai yang secara mendadak dan bagaimana
pula agar kelompok saya menjadi juara dalam kegiatan Rafting ini. Dan tidak lupa
juga, bagaimana saya dan teman–teman kelompok dapat bekerja sama sehingga
membentuk sebuah tim yang solid. Instruktur rafting yang menjadi leader dari
perahu karet kelompok saya sebelumnya juga telah menyampaikan instruksi-
instruksi yang harus dipatuhi oleh anggota–anggota kelompok ketika melakukan
kegiatan Rafting. Setelah dijelaskan oleh instruktur rafting, akhirnya kami secara
kelompok dapat memahami instruksi-instruksi yang diberikan oleh instruktur
rafting tersebut. Menurut saya, manfaat dari kegiatan rafting ini adalah kerja sama
kelompok terutama dalam hal kekompakan, kebersamaan dan fokus mendengarkan
intruksi–intruksi yang disampaikan oleh instruktur rafting yang ada dalam masing–
masing kelompok.
Manfaat adanya kekompakan yaitu untuk menjaga keseimbangan perahu
karet agar tidak terjatuh ke dalam air karena medan yang dilalui dalam kegiatan
rafting ini tidaklah mudah bahkan sempat beberapa kali perahu karet kelompok
kami akan terguling namun atas kekompakan kelompok kami menahan perahu
karet agar tidak terguling maka akhirnya kami tidak jadi terguling ke sungai. Dan
apakah manfaat adanya kebersamaan? Kebersamaan tidak jauh hubungannya
dengan kekompakan. Kekompakan akan ada jika adanya rasa kebersamaan antar
anggota kelompok ataupun antar anggota kelompok lain. Jika dikaitkan dengan
keadaan yang terjadi dilapangan yaitu jika satu orang jatuh ke dalam air, maka
teman satu perahu ataupun yang berbeda perahu mempunyai tanggung jawab
untuk menolong yang terjebur ke dalam air. Tentunya hal ini memupuk rasa
tolong–menolong dan rasa peduli ke sesama. Kemudian yang terakhir, manfaat
diperlukannya mendengarkan intruksi dari instruktur adalah ketika melakukan
kegiatan rafting dan ketika itu pula kita dihadapkan pada kondisis yang mendesak
diatas perahu, maka instruktur yang diberikan oleh instruktur sangat berguna. Apa
yang dilakukan sesuai dengan instruktur yang diberikan oleh instruktur rafting.
Karena tanpa adanya instruksi kita tidak akan tau bagaimana caranya mendayung
dan menyeimbangkan perahu dari arus yang deras agar kita tidak terjatuh ke dalam
air.
Gb. 1 Rafting di Sungai Citarik
2. Lempar Bola
Permainan yang kami lakukan game season I adalah lempar bola. Pada
permainan ini kami diinstruksikan untuk melempar bola kepada seorang peserta
yang namanya disebutkan oleh MC yaitu Bu Kiki. Jika kami melemparkan bola
kepada orang yang salah maka akan diberikan hukuman berdasarkan permintaan
peserta lain yang tidak mendapat hukuman. Hal yang dapat dipelajari dari
permainan ini adalah bagaimana kita sebagai keluarga besar mahasiswa psikologi
Universitas Mercu Buana mampu mengenal satu sama lain. Karena dalam
permainan tersebut ada beberapa orang yang terkena hukuman karena tidak
mengenal orang yang namanya disebutkan oleh MC dan akhirnya mereka
melempar bola kepada orang yang salah.
Selain itu, permainan ini memupuk rasa kebersamaan antar semua keluarga
besar Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana. Kita harus saling mengenal
karena pada dasarnya kita mempunyai tujuan yang baik untuk kelangsungan masa
depan ilmu psikologi.
Gb. 2 Pemberian Hukuman Saat
Permainan Lempar Bola
3. Estafet Sarung Badan
Maksud dari permainan estafet sarung badan ini adalah perlombaan yang
diadakan oleh panitia APM berupa mengoperkan sarung ke badan dengan
menggunakan badan dengan keadaan salah satu tangan kami saling berpegangan.
Tangan kiri ada dibawah selakang teman kita yang posisinya ada didepan kita, dan
tangan kita bergandengan disamping badan teman yang berada didepan kita.
Namun, genggaman atau pegangan tangan kami tidak boleh saling terlepas satu
sama lain. Jadi dalam permainan mengoper sarung ini peserta kelompok harus
menggerakkan badan sedimikian rupa hingga akhirnya sarung yang dioperkan
pada kita bisa masuk ke badan kita dan dapat mengoperkan sarung kepada anggota
kelompok yang lain yang posisinya berada di belakang kita. Menurut saya games
ini memberikan pelajaran bahwa untuk dapat mengoperkan sarung sampai anggota
kelompok yang paling belakang harus perlu kerjasama yang baik apalagi kami
harus mempertahankan keadaan tangan kami yang saling berpegangan. Selain
kerja sama, sikap saling percaya antar anggota kelompok juga sangat diperlukan.
Yaitu percaya bahwa semua anggota kelompok dapat menyelesaikan permainan ini
dengan baik dan cepat sampai anggota kelompok terakhir sehingga saling memberi
semangat satu sama lain.
Gb. 3 Persiapan game oper
sarung.
Gb. 4 Lomba oper sarung dimulai.
4. Estafet Bola Menggunakan Kertas Karton
Kemudian permainan selanjutnya dalam kegiatan motivasi outbond ini adalah
mengoper bola menggunakan kertas karton. Setiap kelompok diharuskan berbaris dan
setiap orang memegang lipatan kertas karton yang digunakan untuk lintasan dimana
bola itu berjalan sampai finish. Namun, kami dilarang untuk menahan bola yang
berjalan dengan menggunakan lipatan kertas karton tersebut. Jadi bola harus terus
bergerak tanpa henti di lintasan kertas karton dan kami harus terus bergerak cepat
untuk menyambut bola yang datang sehingga bola tidak jatuh ke tanah. Selain itu,
peraturan permainan ini selanjutnya adalah kami tidak diperbolehkan untuk terkena
pembatas antar kelompok yang menggunakan tali rafia. Hal ini cukup menyulitkan
karena lintasan jalan yang ada itu sempit sehingga badan kami mudah sekali terkena
tali rafia tersebut. Apalagi anggota kelompok yang berbadan gemuk maka akan sangat
sulit melewati pembatas jalan yang berupa tali rafia tersebut. Manfaat yang dapat
diambil dari permainan ini adalah untuk melatih ketangkasan dan kecepatan. Selain itu
juga kerjasama antar anggota kelompok agar bola dapat cepat berjalan dan tidak
sampai jatuh ke tanah. Jika dikaitkan dengan dunia kerja, seringkali kita dihadapkan
dengan banyak sekali pekerjaan–pekerjaan kantor yang harus diselesaikan dengan
waktu yang singkat yang memerlukan ketelitian dan ketangkasan dan permainan ini
mengajarkan kami hal tersebut.
Gb. 5 Permainan oper bola
menggunakan kertas karton.
Gb. 6 Peserta permainan oper
bola menggunakan kertas karton tidak boleh menyentuh tali rafia.
5. PERFORMANCE PER ANGKATAN
Dan pada malam hari tepatnya tanggal 12 April 2014 malam, diadakan kegiatan
performance per angkatan. Disinilah salah satu kegiatan yang paling menarik karena
disinilah kreativitas dari masing–masing kelas sangat ditentukan. Sekaligus dalam
performance ini, performance perangkatan diperlombakan. Untuk menyiapkan apa
yang akan di tampilkan dalam season ini, banyak kelas yang baru menyiapkannya pada
malam itu juga termasuk kelas kami angakatan 23. Dalam mempersiapkan performance
kami, kami berkumpul dan memusyawarahkan tentang konsep performance seperti apa
yang akan ditampilkan. Banyak ide yang keluar dari teman–teman sekelas dan akhirnya
kelas kami memutuskan untuk menampilkan performance drama musikal. Semua
anggota kelas kami turut serta dalam performance dan masing–masing telah
mempunyai peran yang sudah dibagi.
Hal yang dapat dipelajari dalam hal ini adalah tidaklah mudah memilih banyak
ide dan kemudian digunakan dalam sebuah performance, kami disini dilatih untuk tidak
mementingkan ego masing-masing tetapi belajar untuk mencapai tujuan bersama
dengan cara musyawarah. Dalam menjalankan sebuah peran kami belajar bertanggung
jawab atas apa yang telah dipercayakan kepada kami secara bersama-sama. Jadi disini
peran–peran yang dijalankan masing-masing individu mempunyai karakter sendiri
Selain itu bermain peran membuat kami lebih menyadari kemampuan dalam
melakukan sebuah totalitas terhadap sebuah tanggung jawab. Selain itu yang dapat
dipelajari lagi dari performance tersebut adalah sebuah peran yang totalitas, dalam
artian walaupun performance tersebut sebenarnya hanya bertujuan untuk hiburan
semata namun kami melakukannya dengan kesungguhan. Sedangkan, dalam dunia
kerja adalah kerja sama. Kerja sama disini yaitu biasanya dalam suatu perusahaan ada
beberapa departemen yang juga mempunyai tugas masing–masing. Dan dari anggota–
anggota dari setiap departemen tersebut harus dapat saling bekerja sama sehingga
kinerja dari departemen tersebut nantinya akan dilihan oleh para pimpinan perusahaan
dan akhirnya akan mendapat kepercayaan dari perusahaam dalam hal–hal terntentu
yang mungkin akan ditugaskan pada departemen yang mempunyai prestasi tersebut.
Gb. 7 Salah satu performance dari
mahasiswa psikologi angkatan 23.
Gb. 8 Performance dari Bu Laila,
Ka Winda dan Ka Chika.
6. Jumput Tangan
Untuk kegiatan pagi hari ditanggal 13 April 2014, pertama–tama semua peserta
APM beserta para dosen melakukan senam pagi yang instrukturnya dipimpin oleh
salah mahasiswa kelas PKK angkatan 22. Kemudian, setelah melakukan senam pagi,
kegiatan dilanjutkan dengan permainan jumput tangan. Awalnya kami berbaris
melingkar menghadap ke arah MC. Setelah itu, jari telunjuk tangan kanan berada di
atas tangan kiri teman yang posisinya berada disamping kami dan tangan kiri
ditengadahkan keatas dan jari telunjuk teman berada diatasnya. Tugas dari kedua
tangan kami yang berbeda posisi tersebut adalah tangan kanan bertugas untuk
menghindari tangkapan dari teman sebelah kami dan tangan kiri bertugas untuk
menangkap jari telunjuk teman yang berada di samping kiri. Setelah mendengarkan
intruksi dari MC, maka tangkap menagkap jari telunjukpun dimjulai. Dan jika tangan
kita tertangkap oleh teman yang posisinya ada disamping , maka akan mendapat
hukuman. Oleh karena itu, dalam permainan ini harus benar–benar seimbang antara
menangkap jari lawan tetapi jangan sampai jari kita ditangkap oleh lawan yang
posisinya berada disamping kita. Di permainan ini, kami harus benar–benar
berkonsentrasi dan mengutamakan kecepatan tidak ada jari telunjuk yang tertangkap
oleh teman yang posisinya berada disamping.
Manfaat yang dapat diambil dari permainan ini adalah konsentrasi dan
kecepatan. Konsentrasi agar kita tetap fokus ketika mendengarkan intruksi dari MC
sehingga kita dapat menangkap jari telunjuk tanpa jari telunjuk kita ditangkap oleh
lawan. Sedangkan, kecepatan adalah bahwa kita haru bersikap cekatan untuk
menghindar dari tangkapan lawan dan cekatan untuk menangkap jari lawan yang
posisinya ada disebelah kita. Selain itu, jika dihubungkan dalam dunia kerja adalah
bahwa kita harus bisa menyeimbangkan antara pekerjaan mana yang bersifat deadline
dan harus dikerjakan secepatnya baru kemudian mnegrjakan pekerjaan yang lain
dikerjakan setelah deadline selesai. Kemudian, jika kita berada di posisi pimpinan, kita
harus menyeimbangkan antara mana yang menjadi hak kita dan mana yang menjadi
hak bawahan atau karyawan.
7. People to People
Permainan berikutnya setelah jumput tangan adalah permainan people to
people. Yang dimaksudkan dari permainan ini adalah kita setiap peserta harus
bergabung dengan peserta lainnya dengan cepat sesuai dengan yang diintruksikan oleh
MC. Ada beberapa intruksi yang diberikan oleh MC yaitu berdasarkan jumlah
bilangan, ukuran sepatu, tinggi badan atau nama anggota kelompok berdasarkan
urutan alfabetis.
Cara bermain people to people ini yaitu awalnya kita berbaris bergandeng–
gandengan ( kedua tangan berada diatas bahu teman yang posisinya didepan kita )
kemudian berjalan pelan dan sembari menyanyikan lagu “ Naik Kereta Api “. Sembari
berjalan sambil bernyanyi, kami juga harus tetap mendengarkan intruksi yang
diberikan oleh MC. MC akan menyebutkan intruksi untuk membentuk sebuah
kelompok. Dan apabila ada peserta yang tidak kebagian kelompok, kekurangan
anggota kelompok atau bahkan kelebihan anggota kelompok maka akan diberikan
hukuman oleh MC.
Kemudian, manfaat yang dapat diambil dari permainan ini adalah kerja sama
dan kecepatan dalam memilih teman sehingga dapat dengan cepat membentuk suatu
kelompok. Sedangkan dalam dunia kerja, kerja sama layaknya dalam permainan ini
sangat dibutuhkan. Dimana, untuk menyelesaikan tugas–tugas yang dituntut untuk
mencapai target perusahaan maka biasanya masing–masing departemen yang ada
didalam perusahaan harus saling bekerja sama dan berbagi tugas sehingga tugas tidak
hanya berpusat pada satu orang sehingga target–target yang diperintahkan oleh
perusahaan dapat terselesaikan dengan cepat dan tepat.
8. Merayap di Lumpur Dan Mengumpulkan Bola
Pada kali ini akan dibahas tentang permainan yang sangat berkesan selain rafting.
Nama sebenarnya dari permainan ini saya tidak tahu tetapi dalam makalah ini saya
menyebut permainan ini dengan sebutan merayap di lumpur dan mengumpulkan bola.
Dipermainan ini, kami harus merayap didalam sebuah jalur memanjang yang
atas dan sampingnya dibatasi oleh tali rafia dan tanah yang akan dilalui adalah tanah
basah dan berlumpur. Namun didalam tanah yang basah dan berlumpur tersebut banyak
terdapat bola – bola kecil yang harus dikumpulkan secara cepat agar kelompok dapat
memenangkan permainan ini. Satu per satu anggota dari masing–masing kelompok
secara estafet untuk masuk kedalam jaring dan mengumpulkan bola sebanyak–
banyaknya. Meskipun seluruh badan kotor terkena lumpur namun permainan ini sangat
seru karena kami sangat jarang atau tidak pernah sama sekali berkotor–kotoran seperti
dipermainan ini.
Manfaat yang dapat diperoleh dari permainan ini adalah kerja sama dan
kemauan untuk mengambil resiko. Kerja sama agar dapat dengan cepat mencapai finis
dan mengumpulkan bola sebanyak–banyaknya, kemudian kemauan atau keikhlasan
untuk berani kotor demi kemenangan kelompok dalam permainan ini. Dan jika
kaitannya dalam dunia kerja adalah kerja sama untuk mendapat target perusahaan
kemudian keikhlasan untuk mengambil setiap resiko yang ada dari sebuah pekerjaan.
Hendaknya dalam pekerjaan akan selalu menghasilkan keberhasilan namun sering juga
diluar dugaan akan muncul resiko atau kekurangan dari hasil akhir pekerjaan yang akan
kita peroleh.
Gb. 9 Sebagian dosen sedang
mempersiapkan jalur permainan merayap dan mengumpulkan bola.
Gb. 10 Peserta APM foto bersama setelah selesai mengikuti permainan merayap di
lumpur dan mengumpulkan bola.
9. Amazing Square
Setelah berkotor–kotoran dilumpur dan kamin belum sempat membersihkan
badan dari lumpur, kami melanjutkan permainan berikutnya yaitu amazing square.
Permainan ini memerlukan sedikit alat yaitu potongan – potongan bambu sebanyak 6
potong bambu. Dipermainan ini, potongan bambu yang tersedia harus disusun dan
dibentuk sesuai dengan bentuk yang diintruksikan MC dan semua anggota kelompok
harus bisa masuk ke dalam susunan potongan bambu tersebut bagaimanapun caranya.
Banyak kesulitan yang dialami oleh masing–masing kelompok didalam mengikuti
permainan ini. Setelah bambu disusun dan dibentuk sesuai dengan intruksi MC,
ternyata tidak jarang ada anggota kelompok tidak dapat masuk kedalam susunan
bambu tersebut. Sehingga tidak jarang ada kelompok yang saling berdesak–desakan
dan bahkan ada kelompok yang anggotanya duduk diatas kepala anggota
kelompoknya demi dapat masuk ke dalam susunan bambu dengan cepat.
Manfaat yang dapat diambil dari permainan amazing square ini adalah kerja
sama dan strategi kelompok yang baik. Kerjasama untuk dapat masuk ke susunan
bambu walaupun sangat banyak kesulitan yang dialami, strategi yang baik untuk
mengetahui bagaimana caranya memasukkan semua anggota ke dalam susunan
bambu, setiap kelompok mempunyai strategi kelompok yang berbeda–beda. Jika
dikaitkan dengan dunia kerja adalah kerja sama dan strategi dalam bekerja. Kerja sama
antar departemen atau antar pekerja lainnya untuk mencapai puncak produktivitas
yang diinginkan perusahaan dan strategi dalam menyelesaikan setiap pekerjaan
sehingga diharapkan pekerjaan dapat segera selesai dengan strategi–strategi yang
muncul secara individu ataupun secara kelompok.
Gb. 11 Peserta APM sedang melakukan persiapan permainan amazing square.
Gb. 12 Ketika permainan amazing square dimulai.
10. Estafet Tepung
Permainan setelah amazing square sekaligus permainan terakhir dalam
game season II ini adalah estafet tepung. Dalam permainan ini, kami
diinstruksikan untuk mengoperkan tepung yang ada dalam sterofom yang
letaknya diatas kepala kami kepada anggota kelompok yang posisinya ada
dibelakang kami. Awalnya kita diinstruksikan setiap kelompok duduk berbaris
memanjang ke belakang, kemudian disediakan sterofom yang telah disediakan
oleh panitia. Kemudian, di depan setiap kelompok ada dosen yang akan
memberikan tepung ke anggota kelompok yang paling depan yang diletakkan ke
dalam sterofom tersebut. Tugas dari anggota kelompok yang paling depan adalah
memberikan tepung ke anggota kelompok yang berada dibelakangnya secara
cepat dan hati–hati agar tepung tidak tumpah sehingga diharapkan sampai finis
nanti tepung masih tersisa banyak dan kelompok akan menang.
Manfaat yang dapat diambil dari permainan ini adalah kerja sama dan
strategi kelompok yang baik. Suatu kelompok ketika bekerja haruslah ada kerja
sama antar anggota kelompoknya karena dengan tujuan supaya target hasil dari
permainan oper tepung ini adalah dapat dengan cepat sampai ke finis dengan sisa
tepung yang banyak yang masih tersisa didalam sterofom tersebut. Serta harus
saling percaya bahwa semua anggota dalam kelompok dapat menyelesaikan misi
kelompok dengan baik. Kemudian, strategi yang baik dimiliki oleh masing–
masing dari setiap kelompok. Strategi yang baik diharapkan akan membawa
kemenangan dalam kelompok di permainan yang sedang dilakukan.
Dalam dunia kerja, kerja sama dalam kelompok atau tim juga sangat
diperlukan. Dan disinilah peran dari seorang pemimpin dari sebuah tim sangat
ditentukan. Seorang pemimpin yang baik, yang tahu benar mana yang harus
diberikan dalam team, sehingga anggota tim yang lain akan meniru perbuatan
baik apa yang dilakukan oleh pemimpinnya. Strategi yang baik yang
disampaikan oleh pemimpin dan dikembangkan oleh kerja sama antar anggota
kelompok yang diharapkan dapat memperkuat kerja sama dan kekompakan
sehinggan diharapkan akan mencapai target perusahaan yang diinginkan dalam
tim.
Gb. 13 Pada saat permainan oper tepung dilakukan.
11. Refleksi Dari Masing – masing Kegiatan
Inilah akhir dari kegiatan APM mahasiswa psikologi yang dilakukan di
Sukabumi Jawa Barat yaitu refleksi dari masing–masing kegiatan. Refleksi ini berisi
apa saja manfaat dari setiap kegiatan yang berhubungan dengan kehidupan nyata kita,
kemudian evaluasi dari setiap kegiataan dan kelebihan serta kekurangan dari masing–
masing kegiatan. Peserta berkumpul sesuai dengan kelompoknya maaing–masing dan
didampingi oleh dosen pembimbing masing–masing. Namun, sebelum dilakukan
refleksi dari masing–masing kegiatan, kami diinstruksikan untuk mengisi kuisioner
yang berisi beberapa pertanyaan–pertanyaan. Setelah itu, refleksi pun dilakukan.
Seperti kegiatan–kegiatan yang lain, sebelum memulai kegiatan semua peserta APM
harus melakukan goyang “ Dikepak–kepakkan Sayapnya “. Setelah itu, masing–
masing dari anggota kelompok diminta untuk menyampaikan apa yang didapatkan
dari semua kegiatan dalam kegiatan APM ini yang ditampung oleh dosen
pembimbing dari masing–masing kelompok. Refleksi tentang apa yang didapatkan
oleh masing–masing peserta dari semua kegiatan dan apa yang dikontribusikan oleh
masing–masing peserta dalam setiap kelompok.
Setelah kesan dan pesan dari peserta telah dirasa cukup, kemudian ditampung
oleh dosen pembimbing dan ketika dosen pembimbing diberikan kesempatan oleh
MC, dosen pembimbing menyampaikan refleksi dari anggota kelompoknya kepada
MC dan semua peserta yang mengikuti kegiatan APM ini. Kemudian, tidak lupa MC
dan Ketua Pelaksana dari kegiatan ini juga memberikan segala sesuatu yang
dirasakan harus disampaikan setelah kegiatan APM ini berlangsung. Dan untuk
terkahir kalinya, tidak lupa diumumkan siapa yang menjadi juara umum dalam
mengikuti semua permainan dalam APM ini. Setelah itu, seluruh peserta APM
diintruksikan untuk menyiapkan semua barang bawaan karena rombongan
Achievement Psychological Motivation akan pulang kembali ke Universitas Mercu
Buana Kranggan.
Gb. 14 Saat dilakukan refleksi dari semua kegiatan APM.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Achievement Motivation Outbond yang dilakukan pada tanggal 11 April 2014 –
13 April 2014 yang diikuti oleh seluruh mahasiswa Fakultas Psikologi Universutas Mercu
Buana yang diadakan disekitar daerah Sukabumi. Dalam kegiatan ini, selain mengikuti
kegiatan berupa bimbingan psikologis kami juga mengikuti kegiatan–kegiatan yang
bersifat permainan yang tentunya permainan–permainan tersebut berhubungan dengan
kegiatan psikologi dan tentunya juga berhubungan juga dengan mata kuliah Psikologi
Industri dan Organisasi. Kesimpulan yang didapat dari kegiatan ini dilaksanakan dengan
tujuan untuk menambah motivasi dan semangat para mahasiswa psikologi dalam
mengikuti perkuliahan di Universitas Mercu Buana. Dan juga, untuk menambah motivasi
dan semangat kerja yang dari masing-masing individu yang berhubungan dengan
kelompok atau interaksi satu sama lain dengan kaitannya dalam mata kuliah Psikologi
Indsutri dan Organisasi.