makalah nkri

16
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia (disingkat NKRI), juga dikenal dengan nama Nusantara yang artinya negara kepulauan. Wilayah NKRI meliputi wilayah kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Letak wilayah NKRI berada di antara: dua benua, yaitu benua Asia dan benua Australia; serta dua samudra. yaitu samudra Hindia dan samudra Pasifik. Indonesia terletak di benua Asia tepatnya di Asia Tenggara. Wilayah Indonesia berada di: 6° lintang utara (LU) – 11° lintang selatan (LS), don 95° bujur timur (BT) – 141° bujur timur (BT). Karma letak wilayah Indonesia di sekitar khatulistiwa, maka Indonesia memiIlki iklim traps dan rnerniliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pulau-pulau yang termasuk dalam wilayah NKRI berjumlah 17.504 terdiri dari pulau besar dan kecil. Beberapa di antaranya, yaitu 6000 pulau tdak bepenghuni. Wilayah Indonesia terbentangsepanjang 3.977 my di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Luas daratan Indonesia 1.922.570 km2 dan luas perairannya 3.257.483 km2. Pula] dengan jumlah pendudukterpadat adalah pulau Jawa. 1

Transcript of makalah nkri

Page 1: makalah nkri

BAB I

Pendahuluan

1.1  Latar Belakang

Negara Kesatuan Republik Indonesia (disingkat NKRI), juga dikenal dengan nama Nusantara

yang artinya negara kepulauan. Wilayah NKRI meliputi wilayah kepulauan yang terbentang dari

Sabang sampai Merauke.

Letak wilayah NKRI berada di antara:

dua benua, yaitu benua Asia dan benua Australia; serta

dua samudra. yaitu samudra Hindia dan samudra Pasifik.

Indonesia terletak di benua Asia tepatnya di Asia Tenggara. Wilayah Indonesia berada di:

6° lintang utara (LU) – 11° lintang selatan (LS), don

95° bujur timur (BT) – 141° bujur timur (BT).

Karma letak wilayah Indonesia di sekitar khatulistiwa, maka Indonesia memiIlki iklim traps dan

rnerniliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pulau-pulau yang termasuk dalam

wilayah NKRI berjumlah 17.504 terdiri dari pulau besar dan kecil. Beberapa di antaranya, yaitu

6000 pulau tdak bepenghuni.

Wilayah Indonesia terbentangsepanjang 3.977 my di antara Samudra Hindia dan Samudra

Pasifik. Luas daratan Indonesia 1.922.570 km2 dan luas perairannya 3.257.483 km2. Pula]

dengan jumlah pendudukterpadat adalah pulau Jawa.

Setengah dari jumlah penduduk Indonesia menempati pulau Jawa.

Pulau-pulau besar, yaitu:

Jawa dengan luas 132.107 km2, ,

Sumatera dengan luas 473.606 km2,

Kalimantan dengan luas 539.460 krri,

Sulawesi dengan luas 189.216 km2, dan

Papua dengan luas 421.981 km2.

1

Page 2: makalah nkri

Pulau-pulau kecil, antara lain Pulau Nias, Pulau Siberut, Pulau Bangka, Pulau Beiitung, Pulau

Madura, Pulau Bali, Pulau Lombok, Pulau Flores, Pulau Ambon, clan Pules

Halniahera.Perkernbangan jumlah provinsi Indonesia clan tahun ke tahun torus bertambah. Pada

awal kemerdekaan, Indonesia terdiri dari 8 provinsi hingga sekarang telah terbentuk 33 provinsi.

Tujuan perkernbangan jumlah provinsi Indonesia clan tahun ke tahun torus bertambah. Pada

awal kemerdekaan, Indonesia terdiri dari 8 provinsi hingga sekarang telah terbentuk 33 provinsi.

Tujuan perkernbangan jumlah provinsi dan kabupaten adalah untuk memudahkan pelayanan

kepada masyarakat.

1.2  Tujuan Masalah

Untuk mengetahui pengertian NKRI

 Untuk mengetahui sejarah NKRI

Untuk mengetahui pemerintahan daerah dalam negara kesatuan republik indinesia

(NKRI)

Untuk mengetahui bagaimana menjaga keutuhan NKRI

1.3  Rumusan Masalah

Apa pengertian NKRI ?

Bagaiaman sejarah NKRI

Bagaiamana pemerintahan daerah dalam negara kesatuan reublik Indonesia (NKRI) ?

Bagaiamana menjaga keutuhan NKRI ?

2

Page 3: makalah nkri

BAB II

ISI

2.1 Pengertian NKRI

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara kesatuan berbentuk republik

dengan sistem desentralisasi (pasal 18 UUD 1945), di mana pemerintah daerah menjalankan

otonomi seluas-luasnya di luar bidang pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan

sebagai urusan pemerintah pusat

Pasal 18 UUD 45 menyebutkan :

1)      Negara Kesatuan Republik Indonesia bagi atas daerah profinsi dan daerah provinsi itu

dibagi  atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten dan kota itu mempunyai

pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang

2)      Pemerintahan Daerah Provinsi, daerah kabupaten dan kota mengatur dengan mengurus

sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.

3)      Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota memiliki DPRD yang

anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.

4)      Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintahan daerah

provinsi, kabupaten dan kota dipilih secara demokrasi.

5)      Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya kecuali urusan pemerintahan        

yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat.

6)      Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain

untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.

7)      Susunan dan tata cara penyelenggaran pemerintahan daerah diatur dalam undang-undang.

2.2  Sejarah NKRI

           Berdasarkan perjalanan sejarah Bangsa Indonesia, pada saat digulirkannya tanam paksa

(Cultuure Stelsel) tahun 1615 oleh pihak Belanda telah menyebabkan hancurnya struktur tanah

yang dimiliki pribumi, dimana tanah sebagai modal dasar pribumi dalam menjalankan segala

aktivitasnya. Dengan adanya tanam paksa yang diterapkan telah mengubah jenis tanaman

pribumi dengan jenis tanaman yang didatangkan dari Eropa yang nota bene tidak di kuasai oleh

3

Page 4: makalah nkri

pribumi, hal ini menyebabkan pribumi tidak lagi mampu mengelola tanah yang dimilikinya dan

tidak mengerti jenis tanaman yang berasal dari Eropa, sehingga pribumi pada saat itu

terbodohkan, termiskinkan, terbelakang dan tertindas. Hal inilah kemudian yang di manfaatkan

oleh pihak Belanda untuk membangun pemerintahan yang dinamakan Hindia-Belanda guna

mengatur kehidupan pribumi yang semakin tertindas, yang pada akhirnya terjadilah sistem kerja

rodi untuk mengeksplorasi hasil bumi yang ada di Indonesia.

           Pada awal tahun 1900 pemerintah Hindia-Belanda menerapkan kebijakan politik ethis

sebagai bentuk balas budi kepada pribumi dengan mengadakan suatu sistem pendidikan di

wilayah Indonesia. Akan tetapi karena biaya yang dibebankan untuk mendapatkan pendidikan ini

terlalu mahal, maknanya tidak semua pribumi mampu menikmati pendidikan yang diterapkan di

Indonesia. Dari sinilah terbangun strata sosial di dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Adapun bentuk strata sosial tersebut telah memposisikan pribumi sebagai kaum mayoritas berada

pada kelas terbawah, kelas di atasnya adalah ningrat-ningratnya pribumi dan para pendatang dari

Asia Timur (Cina, India, Arab, dsb), kemudian kelas teratas adalah orang-orang Eropa dan kulit

putih lainnya. Hal ini menjadikan pribumi sebagai kaum mayoritas semakin terbodohkan,

termiskinkan, terbelakang dan tertindas. Sehingga pada tahun 1908, Dr. Soetomoe membangun

pendidikan bagi kaum pribumi secara informal dan gratis dengan nama Budi Utomo sebagai

bentuk kepedulian terhadap pribumi yang semakin tertindas. Pada akhirnya pendidikan pribumi

tersebut diteruskan oleh Ki Hajar Dewantara dengan mendirikan Taman Siswa pada tahun 1920

secara formal, pendidikan pribumi yang di jalankan oleh Dr. Soetomoe dan Ki Hajar Dewantara

telah membangkitkan jiwa-jiwa kebangsaan dan persatuan untuk melakukan perlawanan kepada

Belanda, yang pada akhirnya mengakumulasi lahirnya Bangsa Indonesia pada tanggal 28

Oktober 1928 melalui momen Sumpah Pemuda pada kongres Pemuda II di Jakarta yang berasal

dari Jong-jong atau pemuda-pemuda dari berbagai kepulauan di Indonesia yang memiliki

komitmen untuk mengangkat harkat dan martabat hidup Orang-orang Indonesia (pribumi).

            Bangsa Indonesia yang terlahir pada tanggal 28 Oktober 1928 kemudian bahu membahu

mengadakan perlawanan kepada pihak Belanda untuk merebut kemerdekaan Indonesia dan

barulah 17 tahun kurang 2 bulan kurang 11 hari atau tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1945 atas

berkat rahmat Allah SWT Bangsa Indonesia dapat mencapai kemerdekaannya dalam bentuk

Teks Proklamasi yang dibacakan oleh Dwi-Tunggal Soekarno-Hatta. Keesokan harinya, tepatnya

pada tanggal 18 Agustus 1945 Bangsa Indonesia membentuk suatu Negara Republik Indonesia

4

Page 5: makalah nkri

dengan disahkannya konstitusi Undang-Undang Dasar 1945 sebagai aturan dasar di dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara.

2.3  PEMERINTAHAN DAERAH DALAM NEGARA KESATUAN REPUBLIK

INDONESIA

          Negara Republik Indonesia adalah suatu wilayah negara kepulauan besar yang terdiri dari

ribuan pulau dan diapit oleh dua samudra dan dua benua, serta didiami oleh ratusan juta

penduduk. Disamping itu Indonesia memiliki keanekaragaman budaya dan adat istiadat yang

berlainan satu sama lain, dan tercemin dalam satu ikatan kesatuan yang terkenal dengan sebutan

Bhinneka Tunggal Ika.Mengingat keberadaan dan demi menjaga penyelenggara tertib

pemerintah yang baik dan efisien, maka kekuasaan negara tentu tidak dapat dipusatkan dalam

satu tangan kekuasaan saja. Oleh sebab itu penyebaran kekuasaan haruslah dijalankan secara

efektif untuk mencapai cita-cita dan tujuan akhir negara sebagaimana disebutkan dalam

pembukaan UUD 45. Sebagai konsekuensinya, maka wilayah negara kesatuan republic Indonesia

haruslah dibagi atas beberap daerah, baik besar maupun kecil.

Amanat konstitusi diatas implementasinya diatur oleh peraturan perundang-undangan tentang

pemerintahan daerah dan terakhir diatur dalam UU No. 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan

daerah yang mengatur pemerintahan local yang bersifat otonom (local outonomous government)

sebagai pencerminan dilaksanakannya asas desentralisasi dibidang pemerintahan.

Keberadaan pemerintahan local yang bersifat otonom diatas ditandai oleh pemberian wewenang

yang sekaligus menjadi kewajiban bagi daerah untuk mengatur dan mengurus urusan rumah

tangganya sendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hak dan

kewajiban untuk mengurus urusan rumah tangga sendiri inilah yang disebut dengan otonomi.

Untuk menyelenggarakan otonomi pemerintah pusat menyerahkan sejumlah urusan

pemerintahan sebagai urusan rumah tangga daerah otonom baik pada daerah provinsi maupun

daerah kabupaten dan kota, berdasarkan kondisi politik, ekonomi, social, dan budaya, pertahanan

dan keamanan, serta syarat-syarat keadaan dan kemampuan daerah otonom yang bersangkutan.

Dalam politik desentralisasi terkandung juga masalah pengaturan sumber-sumber pembiayaan

bagi daerah otonom (keuangan daerah). Oleh sebab itu sumber-sumber keuangan bagi daerah

otonom dipandang essensial untuk mengembangkan potensi daerah yang bersangkutan. Perhatian

5

Page 6: makalah nkri

yang mendasar terhadap keuangan daerah semakin dibutuhkan, mengingat daerah-daerah otonom

di Indonesia juga dibebani kewajiban untuk melaksanakn berbagai kepentingan daerah pusat

yang terdapat didaerah-daerah.

Ketetapan MPR- RI NO. XV/MPR-RI/1998 tentang penyelenggaran otonomi daerah;

pengaturan, pembagian dan pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan; serta

perimbangan keuangan pusat dan daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia,

menegaskan kedudukan keuangan daerah diteguhkan sebagai suatu hal yang sangat vital dan

merupakan hak yang harus diperhatikan oleh pemerintah pusat. Hal ini misalnya tersirat dari

bunyi pasal 1 Ketetapan MPR diatas yang berbunyi sebagai berikut:

“penyelenggaran otonomi daerah dengan member kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung

jawab didaerah secara proposional diwujudkan dengan pengaturan pembagian dan pemanfaatan

sumber daya nasional yang berkeadilan, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah.”

Dari bunyi pasal 1 tersebut mengidentifikasikan bahwa pelaksanaan otonomi daerah harus

dsertai dengan hak mengelola potensi sumber daya yang terdapat didaerah.

Berdasarkan uraian diatas, dapat dikemukakan bahwa menyelenggarakan seluruh tugas yang

telah diserahkan menjadi urusan rumah tangga daerah, diperlukan sumber-sumber pendapatan

daerah.

Dari uraian diatas terlihat kaitan erat antara aspek keuangan daerah dengan otonomi. Keeratan

hubungan ini menarik untuk diteliti. Factor keuangan daerah merupakan indicator penting dalam

menentukan kesuksesan daerah dalam melaksanakan otonominya. Dengan perkataan lain

pendayagunaan dan kehasilgunaan pengaturan dan pengurusan urusan rumah tangga manusia

sangat dipengaruhi oleh aspek keuangan.

Aspek lain, seperti kualitas aparatur pelaksana otonomi, saran dan prasaran yang tersedia, serta

organisasi dan pelaksanaan otonomi merupakan factor penunjang yang sangat dibutuhkan dalam

rangka menggali segenap potensi untuk menambah atau memperluas sumber-sumber keuangan

daerah. Dengan demikian untuk memungkinkan daerah dapat menyelenggarakan urusan-urusan

rumah tangganya sendiri dengan baik, dibutuhkan sumber-sumber pembiayaan yang cukup.

Sebagai konsekuensi, hubungan itupun menimbulkan suatu kewajiban pada pihak pemerintah

pusat untuk menyerahkan atau membagi kewenangan atas beberapa sumber keuangan yang

dikuasainya kepada daerah-daerah.

6

Page 7: makalah nkri

Keberadaan dan hubungan pengaruh yang kuat anatar keuangan antara daerah dengan

pembangunan daerah dan pelaksanaan otonomi, merupakan masalah yang pelik yang dihadapi

oleh hampir semua negara-negara berkembang. Pembentuk UU No.32 Tahun 2004 juga

menyadari pentingnya hak keuangan daerah ini untuk diatur. Hal ini dapat dilihat pada Pasal 157

yang menyebutkan apa-apa saja yang menjadi sumber pendapatan daerah seperti :

a)    Pendapatan asli daerah (PAD) yang terdiri dari :

1. Hasil pajak daerah

2. Hasil retribusi daerah

3. Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan daerah yang dipisahkan

4. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah

b)    Dana perimbangan

c)   Lain-lain pendapatan daerah yang sah

Namun tidak semua sumber pendapatan daerah sebagaimana diatur pasal 157 diatas, dapat digali

dan dikuasi oleh masing-masing daerah. Relative banyak factor yang menyebabkan hal demikian

misalnya antara lain keanekaragaman situasi, kondisi dan potensi yang dimiliki atau yang

terdapat pada tiap-tiap daerah yang berbeda-beda.

Implementasi Pasal 157 UU No.32 Tahun 2004, khususnya yang berkaitan dengan bagian

pendapatan asli daerah sendiri seperti pajak daerah dan retribusi daerah, akan diatur lebih lanjut

dengan undang-undang, sebagaimana diatur dalam pasal 158 ayat 1UU No.32 Tahun 2004,

dimana undang-undang tersebut adalah UU No.34 Tahun 2000 tentang perubahan terhadap UU

No.18 Tahun 1997 tentang pajak daerah dan retribusi daerah.

2.4  Menjaga keutuhan NKRI

Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 menandai lahirnya bangsa Indonesia. Sejak saat itu,

Indonesia menjadi negara yang berdaulat dan berhak untuk mementukan nasib dan tujuannya

sendiri.

Bentuk negara yang dipilih oleh para pendiri bangsa adalah Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Meski dalam perjalanan sejarah ada upaya untuk menggantikan bentuk negara, tetapi

upaya itu tidak bertahan lama dan selalu digagalkan oleh rakyat. Misalnya, ada upaya untuk

menggantikan bentuk negara menjadi Indonesia Serikat. Tetapi upaya untuk menggantikan

bentuk negara itu segera berlalu. Indonesia kembali kepada negara kesatuan. Hingga saat ini

7

Page 8: makalah nkri

negara kesatuan itu tetap dipertahankan. Sebagai generasi penerus bangsa dan juga sebagai

peserta didik kita merasa terpanggil untuk turut serta dalam usaha membela negara.

Bangsa kita terus bergerak maju dan terus melintasi sejarah. Berbagai kemajuan dan

perkembangan terus dinikmati oleh rakyat. Tetapi ancaman terhadap kedaulatan dan

keharmonisan bangsa dan negara masih terus terjadi, meskipun intesitasnya kecil. Ancaman-

ancaman itu meskipun dalam intesitas yang kecil tapi jauh lebih rumit. Ancaman-ancaman itu

dapat dikelompokkan menjadi dua bagaian, yaitu ancaman yang dating dari luar negeri dan

ancaman dari dalam negeri.

1. Ancaman Dari Dalam Negeri

a)      Kerusuhan

Ancaman kerusuhan akan timbul jika terjadi kesenjangan ekonomi. Ancaman ini bisa muncul

kalau pembangunan nasional tidak berhasil memberikan kesejahteraan kepada masyarakat.

Selain itu, pemerintah tidak berhasil memperkecil ketidakadilan social ekonomi.

b)     Pemaksaan Kehendak

Ancaman ini bisa terjadi dinegara kita. Karena ada golongan tertentu berusaha memaksakan

kepentingannya secara tidak konstitusional, terutama ketika sistem social politik tidak berhasil

menampung aspirasi yang berkembang dalam masyarakat.

c)       Pemberontakan Angkatan Bersenjata

Ancaman ini bisa muncul dari kalangan separatis karena pembangunan nasional tidak dapat

mencakup semua daerah secara seimbang.

d)      Pemberontakan Dari Golongan yang Ingin Mengubah Ideologi Negara

Ancaman ini bisa berupa pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh orang-orang yang ingin

mengubah ideologi negara dan membentuk negara baru. Golongan yang melakukan

pemberontakan ini biasanya berasal dari golongan ekstrim, baik ekstrim kiri maupun ekstrim

kanan. Golongan ini memaksakan diri untuk mengubah dasar Negara Indonesia, misalnya

mengubah ideology Pancasila menjadi Ideology Komunisme.

Bangsa Indonesia tereiri dari berbagai suku bangsa dengan latar belakang budaya yang berbeda-

beda. Perbedaan suku bangsa ini bisa menjadi sumber konflik yang depot menyebabkan

perpecahan di tubuh Negara Kesatuan Republik Indonesia.

8

Page 9: makalah nkri

Keanekaragarnan itu seharusnya dapat menjadi sebuah kekuatan yang dahsyat untuk menangkal

semua gangguan atau ancaman yang ingin memecah belah persatuan bangsa.

Berikut beberapa sikap dan perilaku Mempertahankan NKRI :

1)       Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia, artinya menjaga seluruh kekayaan 

alam yang terkandung di dalamnya.

2)       Menciptakan ketahanan nasional, artinya setiap warga negara menjaga keutuhan,

kedaulatan negara, dan mempererat persatuan bangsa.

3)      Menghormati perbedaan suku, budaya, agama, dan warna kulit. Perbedaan yang ada akan

menjadi indah jika terjadi kerukunan, bahkan menjadi sebuah kebanggaan karena merupakan

salah satu kekayaan bangsa.

4)       Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, yaitu kesamaan memiliki bangsa, bahasa

persatuan, dan tanah air Indonesia, serta memiliki pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan

Sang Saka Merah putih. Kebersamaan dapat diwujudkan dalam bentuk mengamalkan nilai-nilai

pancasila dan UUD 1945.

5)      Memiliki semangat persatuan yang berwawasan nusantara, yaitu semangat mewujudkan

persatuan dan kesatuan di segenap aspek kehidupan sosial, baik alamiah maupun aspek sosial

yang menyangkut kehidupan bermasyarakat. Wawasan nusantara meliputi kepentingan yang

sama, tujuan yang sama, keadilan, solidaritas, kerjasama, dan kesetiakawanan terhadap ikrar

bersama.

Memiliki wawasan nusantara berarti memiliki ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi,

ditaati, dan dipelihara oleh semua komponen masyarakat. Ketentuan-ketentuan itu, antara lain

Pancasila sebagai landasan dan UUD 1945 sebagai landasan konstitusional. Ketentuan lainnya

dapat berupa peraturan-peraturan yang berlaku di daerah yang mengatur kehidupan

bermasyarakat.

6)      Mentaati peraturan, agar kehidupan berbangsa dan bernegara berjalan dengan tertib dan

aman. Jika peraturan saling dila ar, akan terjadi kekacauan yang dapat menimbulkan perpecahan.

9

Page 10: makalah nkri

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1)         NKRI adalah negara kesatuan berbentuk republik dengan sistem desentralisasi

berdasarkan  otonomi daerah seluas-luasnya di luar urusan pusat

3.2 Saran

      Negara ada untuk membantu manusia mewujudkan tujuan dan cita-citanya. Penyelenggaraan

negara harus membawa manfaat bagi manusia. Tugas manusia adalah bertanggungjawab rasa

kepentingan bersama warganya. Negara harus melindungi hak-hak warganya dan menetapkan

kewajiban-kewajibannya sebagai warga negara. Ia juga harus menciptakan kehidupan bersama

yang dilandasi oleh semangat cinta kasih, keadilan, dan perdamaian. Warga negara mempunyai

hak dan kewajiban, antara hak dan kewajiban harus berjalan seimbang. Misalnya, kewajiban

membela negara dari segala ancaman dan gangguan baik dari dalam maupun luar negeri.

      Sebagaia penerus bangsa hendaknya kita lebih  menjaga dan mencintai negara kita. Ada pun

beberapa hal yang dapat kita lakukan  untuk menunjukkan hal tersebut misalnya meningkatkan

kebangaan dan rasa memiliki bangsa Indonesia dalam diri setiap warga negara, membangun

saling pengertian dan pengahargaan antarsesama warga yang memiliki latar belakang

kepentingan yang berbeda dan etnik yang berbeda, para pemimpin negara sebaiknya

menjalankan roda pemerintahan secara efektif dan efisien, dan memperkuat unsur-unsur yang

menjadi alat pertahanan negara, seperti TNI

10

Page 11: makalah nkri

DAFTAR PUSTAKA

http://www.isomwebs.net/2012/07/makalah-nkri/

11