Makalah MPKT B Maraknya Illegal Logging Di Indonesia

25
Makalah MPKT B Maraknya Illegal Logging di Indonesia UNIVERSITAS INDONESIA Disusun oleh Home Group 2: Aprilia (1306375286) Desy Surya Aning Lestari (1306375336) Ilma Dewayani (1306375323) Safiera Amelia (1306375380) Savira Wulansari (1306375304) Trysa Arisna (1306375361)

description

Tugas untuk memenuhi mata kuliah MPKT B

Transcript of Makalah MPKT B Maraknya Illegal Logging Di Indonesia

Page 1: Makalah MPKT B Maraknya Illegal Logging Di Indonesia

Makalah MPKT B

Maraknya Illegal Logging di Indonesia

UNIVERSITAS INDONESIA

Disusun oleh Home Group 2:

Aprilia (1306375286)

Desy Surya Aning Lestari (1306375336)

Ilma Dewayani (1306375323)

Safiera Amelia (1306375380)

Savira Wulansari (1306375304)

Trysa Arisna (1306375361)

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Indonesia

Depok

Mei, 2014

Page 2: Makalah MPKT B Maraknya Illegal Logging Di Indonesia

Kata Pengantar

Segala puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

rahmat-Nya, kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata

kuliah MPKT B ini dengan tepat waktu.

Indonesia memiliki berbagai kekayaan alam baik flora maupun fauna. Indonesia

memiliki beragam flora yang tentunya terdapat disebuah ekosistem yang sering kita sebut

sebagai hutan. Eksistensi hutan sangatlah essensial dan memiliki bebagai manfaat bagi

kehidupan makhluk hidup. Seiring berjalannya waktu, salah satu masalah yang menjadi

dilema dari periode ke periode yang menyangkut hutan di Indonesia ialah pembalakan liar

(illegal logging). Sayangnya pemerintah pusat dan daerah belum mampu mengendalikan

aktivitas yang berdampak buruk terhadap lingkungan tersebut. Untuk itulah kita sebagai

generasi penerus wajib menjaga hutan yang ia miliki dan meminimalisir dampak dari illegal

logging.

Makalah ini disusun dari berbagai sumber informasi, referensi, berita, dan

pengamatan kami. Semoga makalah ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan

kepedulian kita terhadap pengelolaan alam. Kami menyadari bahwa masih ada kekurangan

dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu, diharapkan kritik dan saran demi perbaikan yang

lebih baik.

Depok, 15 Mei 2014

Tim Penulis

2

Page 3: Makalah MPKT B Maraknya Illegal Logging Di Indonesia

Daftar isi

Kata Pengantar ………………………..………………………………… 2

Daftar Isi …………………………….…………………………………. 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ………………………………………… 4

1.2 Rumusan Masalah ……………………………………… 5

1.3 Tujuan Penulisan ……………………………………….. 5

1.4 Metode yang Digunakan ……………………………….. 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Illegal Logging ………………………………… 6

2.2 Pelaku Illegal Logging………………………………….. 6

2.3 Penyebab Illegal Logging ………………………………. 8

2.4 Dampak Illegal Logging …............................................. 10

2.5 Cara Meminimalisir Illegal Logging …………..……….. 11

2.6 LSPB terkait Illegal Logging................................ …….. 13

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ……………………………………………. 15

3.2 Saran …………………………………………………… 15

Daftar Pustaka ………………………………………………………. 17

3

Page 4: Makalah MPKT B Maraknya Illegal Logging Di Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang dianugerahi wilayah yang amat subur dan kaya.

Terbentang luas dari Sabang sampai Merauke, menjadikan Indonesia memiliki banyak

keanekaragaman hayati yang belum tentu dapat ditemui di berbagai belahan dunia lain.

Keanekaragaman hayati tersebut seharusnya mampu menjadikan bangsa Indonesia lebih

makmur dan mampu mengelolanya dengan baik. Namun, seiring berkembangnya waktu

dan semakin meningkatnya kebutuhan hidup masyarakat, kini banyak sekali kita jumpai

hutan-hutan yang mulai banyak ditebangi untuk mendukung kebutuhan perekonomian

masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. Padahal, tak dapat kita pungkiri bahwa

keberadaan hutan itu berdampak secara langsung dan tidak langsung bagi manusia.

Seperti sebagai tempat pengaturan air, perlindungan biodiversitas, tempat rekreasi, dan

mencegah erosi.

Kini yang terjadi adalah penebangan hutan terus meluas hingga menjadi sebuah

penebangan yang dilakukan secara liar dan tidak memenuhi aturan hukum yang ada.

Penebangan hutan secara liar atau biasa disebut illegal logging adalah penyebab utama

kerusakan hutan di Indonesia. Dengan semakin maraknya praktik illegal logging,

kawasan hutan di Indonesia telah memasuki fase kritis.Seluruh jenis hutan di Indonesia

mengalami penebangan liar sekitar 7,2 hektar hutan per menitnya atau 3,8 juta hektar per

tahun. Negara tentunya sudah sangat dirugikan oleh praktik illegal logging. Departemen

Kehutanan memprediksi kerugian ekonomi akibat praktik illegal logging mencapai 30-

40 triliun rupiah per tahun. Belum lagi kerugian ekologis dan sosial  akibat pengrusakan

hutan. Illegal logging dapat disebut sebagai faktor terjadinya serangkaian bencana

ekologis, seperti banjir, tanah longsor, dan yang baru-baru ini muncul ke permukaan, isu

pemanasan global, serta menjadi ancaman terhadap habitat spesies-spesies yang

terancam punah. 

4

Page 5: Makalah MPKT B Maraknya Illegal Logging Di Indonesia

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan illegal logging?

2. Siapa pelaku illegal logging?

3. Apa penyebab yang menimbulkan illegal logging?

4. Dampak apa yang ditimbulkan akibati illegal logging?

5. Bagaimana cara meminimalisir illegal logging?

6. Adakah keterkaitan antara illegal logging dengan LSPB?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui definisi, pelaku, dan penyebab praktik illegal logging

2. Mengetahui dampak yang timbul akibat illegal logging

3. Mengetahui cara meminimalisir terjadinya illegal logging dan keterkaitannya dengan

LSPB

1.4 Metode yang Digunakan

Makalah ini menggunakan metode kualitatif, yaitu mencari data melalui sumber dan

referensi yang terpercaya, mengaitkan sumber informasi tersebut dengan permasalahan

yang ada di Indonesia, menganalisis informasi yang ada secara logis, dan menarik

kesimpulan berdasarkan analisis tersebut.

5

Page 6: Makalah MPKT B Maraknya Illegal Logging Di Indonesia

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Definisi Illegal Logging

Berbicara tentah permasalahaan illegal logging atau yang biasa dikenal dengan istilah

pembalakan liar memang tidak pernah selesai dibicarakan selagi tindakan ini masih

marak dilakukan. Dari hari ke hari hingga bertahun-tahun titik temu penyelesaian

masalah ini tak kunjung ditemukan. Sampai hari ini, tidak ada satupun peraturan

perundang-undangan memberikan serta menggolonggkan definisi dari illegal loging itu

sendiri, sehingga masih banyak perbedaan konsep di mata masyarakat bahwa suatu

tindakan itu bisa tergolong illegal loging atau bukan. Padahal definisi resmi illegal

loging sangat penting untuk memberikan batasan terhadap tindakan-tindakan apa yang

termasuk kedalam lingkup-lingkup illegal loging.

Illegal logging berdasarkan terminologi berasal dari 2 (dua) suku kata, yaitu illegal

berarti perbuatan yang melanggar sedangkan logging berarti kegiatan pembalakan kayu,

sehingga illegal logging diartikan sebagai perbuatan atau kegiatan pembalakan kayu

yang tidak sah. Kegiatan penebangan hutan terutama untuk kebutuhan domestik, tentulah

kegiatan yang sungguh sangat tua, mungkin sudah setua peradaban umat manusia.

Pernyataan demikian tentulah tidak dapat dipungkiri, sehingga tidak diperlukan

pembuktian-pembuktian. Disisi lain, ada juga pengertian lain dari kata illegal logging.

Dalam pendekatan kata-kata, illegal logging terdiri dari kata Illegal dan Logging. Arti

kata illegal atau onwettig yang berasal dari bahasa belanda yang artinya adalah tidak sah,

tidak menurut undang-undang, gelap, melanggar hukum. Sedangkan onwettig berarti

tidak sah, haram, melanggar undang-undang, bertentangan dengan undang-undang .

Sementara itu arti kata logging adalah kegiatan untuk menebang kayu. Maka dalam

pendekatan sederhana kita dapat mengartikan illegal logging sebagai penebangan kayu

yang melanggar peraturan perundangan. Sebagian kelompok menyebut illegal logging

dengan kata pembalakan liar, penebangan liar atau penebangan tanpa izin.

2.2 Pelaku Illegal Logging di Indonesia

Penyumbang kerusakan hutan yang pertama adalah kendaraan bermotor. Hal ini

dikarenakan kendaraan bermotor, baik roda dua, empat, atau enam membutuhkan bahan

bakar yang berasal dari batu bara yang diambil dari pembusukan kayu berjuta-juta tahun

yang lalu. Proses pengambilan batu bara ini diambil diatas lahan yang sebagian besar

6

Page 7: Makalah MPKT B Maraknya Illegal Logging Di Indonesia

digunakan untuk membuka lahan hutan. Tentunya hal ini sangat merusak hutan, karena

pembukaan lahan ini tidak hanya menebang pohon yang tua saja, namun juga menebang

pohon yang masih muda. Saat ini, kebutuhan bahan bakar yang berasal dari alam kian

bertambah karena meningkatnya jumlah produksi kendaraan bermotor. Menurut Badan

Pusat Statistik, pada tahun 2012 jumlah kendaraan bermotor adalah 94.373.324. Jumlah

tersebut sangatlah besar jika dibandingkan dengan jumlah kendaraan bermotor di

Indonesia pada tahun 2000 yang jumlahnya 18. 975.344. Hal ini harus ditanggapi serius

oleh pemerintah agar segera menemukan jalan keluar selain menggunakan bahan bakar

yang berasal dari alam agar kerusakan hutan tidak semakin bertambah buruk.

Selain dari kendaraan bermotor, penyumbang kerusakan hutan adalah perusahan kayu

yang ada di Indonesia maupun di luar Indonesia. Menurut WWF, penebangan kayu

illegal di Indonesia dimotori oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kapasitas

perusahaan pemotongan kayu di Indonesia dan Malaysia yang berlebihan. Dari kedua

negara itu memiliki fasilitas untuk mengolah kayu dalam jumlah besar walau produksi

kayu sendiri telah menurun sejak tahun 1990-an. WWF melaporkan bahwa kedua negara

tersebut memiliki kemampuan untuk mengolah 58,2 juta meter kubik kayu setiap

tahunnya, sedangkan produksi hutan secara legal hanya mampu mensuplai sekitar 25,4

juta meter kubik. Sisa kapasitasnya digunakan oleh kayu yang ditebang secara ilegal. Hal

ini sungguh disayangkan karena keadaan hutan Indonesia kini mulai memburuk.

Pelaku lain yang turut serta dalam penebangan hutan secara liar adalah aktivitas

perkebunan agrikultur dalam skala besar. Banyak sekali lahan yang digunakan untuk

aktivitas perkebunan kelapa sawit. Kita bisa menemui di daerah Sumatera dan

Kalimantan dimana pengalihan fungsi hutan yang dahulunya digunakan untuk tempat

peresapan air dan penghasil oksigen, namun kini digunakan sebagai perkebunan kelapa

sawit. Hal ini memang bisa menambah penghasilan warga, namun cara yang

digunakannya tetaplah salah.

Kolonisasi atau yang biasa kita sebut dengan transmigrasi juga turut menyumbang

kerusakan hutan. Banyak sekali warga dari Pulau Jawa yang pindah ke pulau yang lebih

luas untuk menetap di sana. Pada awal mereka tinggal disana, mereka terlebih dahulu

membuka lahan untuk perumahan dan lahan pertanian untuk memenuhi kebutuhan hidup

mereka. Tetapi semakin lama dan seiring perkembangan kebutuhan hidup mereka

akhirnya menebang pohon secara liar dan menjualnya.

7

Page 8: Makalah MPKT B Maraknya Illegal Logging Di Indonesia

2.3 Faktor Penyebab Illegal Logging di Indonesia

Adanya peningkatan kasus illegal logging yang terjadi di Indonesia dari tahun ke

tahun telah menimbulkan perbincangan di berbagai kalangan. Namun sayangnya tidak

pernah ada solusi terbaik untuk menangani kasus ini sampai tuntas. Berikut ini adalah

faktor-faktor penyebab terjadinya illegal logging di Indonesia.

2.3.1 Masalah ekonomi

Pada umumnya mata pencaharian masyarakat yang tingal di kawasan hutan

adalah bertani dan berkebun. Namun seorong berkembangnya waktu, terjadi

peningkatan jumlah penduduk yang mengakibatkan semakin berkurangnya lahan

pertanian karena beralih fungsi menjadi permukiman. Hal ini berkonsekuensi

pada semakin berkurangnya lapangan pekerjaan yang kemudian berdampak pada

rendahnya tingkat perekonomian masyarakat. Dari masalah tersebut, masyarakat

akan cenderung menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Bagi masyarakat yang hidupnya berdekatan dengan hutan akan memiliki

kecenderungan untuk nekat menjual kayu hutan. Masyarakat beralasan bahwa

cara ini adalah cara yang paling cepat untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Sampai akhirnya kegiatan menjual kayu hutan ini pun bisa menjadi sebuah usaha

ketika datangnya para cukong kayu sebagai pembeli.

Gambar 1. Masyarakat melakukan penebangan hutan

Sumber: sriworopatin.com

2.3.2 Perkembangan teknologi

Semakin pesatnya kecanggihan teknologi telah berdampak besar pada aktivitas

illegal logging. Illegal logging semakin mudah untuk dilakukan semua

orang,karena dengan berkembangnya teknologi untuk menebang pohon tentunya

tidak memerlukan waktu yang lama sebab alat-alatnya semakin canggih.

8

Page 9: Makalah MPKT B Maraknya Illegal Logging Di Indonesia

Gambar 2. Teknologi untuk menebang hutan

Sumber: portal.ristek.go.id

2.3.3 Tumpang tindihnya kebijakan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah

Hak Pengusahaan Hutan selama ini berada di bawah wewenang pemerintah

pusat, tetapi di sisi lain, sejak kebijakan otonomi daerah diberlakukan, pemerintah

daerah harus mengupayakan pemenuhan kebutuhan daerahnya secara mandiri.

Kondisi ini menyebabkan pemerintah daerah melirik untuk mengeksplorasi

berbagai potensi daerah yang memiliki nilai ekonomis yang tersedia di

daerahnya, termasuk potensi ekonomis hutan. Dalam konteks inilah terjadi

tumpang tindih kebijakan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.

Pemerintah pusat menguasai kewenangan pemberian Hak Pengusahaan Hutan, di

sisi lain pemerintah daerah mengeluarkan kebijakan untuk mengeksplorasi

kekayaan alam daerahnya termasuk hutan, guna memenuhi kebutuhan daerahnya.

Tumpang tindih kebijakan ini telah mendorong eksploitasi sumber daya alam

kehutanan. Tekanan hidup yang dialami masyarakat daerah yang tinggal di dalam

dan sekitar hutan mendorong mereka untuk menebang kayu, baik untuk

kebutuhan sendiri maupun untuk kebutuhan pasar melalui tangan para pemodal.

2.3.4 Lemahnya penegakan hukum

Ini terjadi karena tidak adanya concerted action (tindakan bersama) untuk

menegakkan hukum dan pada akhirnya tentu menyuburkan praktek korupsi,

kolusi dan nepotisme. Di samping itu, disinyalir adanya pejabat pemerintah yang

justru memiliki peran penting dalam melegalisasi praktek illegal logging. Pada

tatanan masyarakat, kondisi moral, sosial dan budaya masyarakat, serta aparat

cenderung menjadi tidak kondusif terhadap kelestarian hutan dan dilain pihak

masih banyak industri pengolahan kayu yang membeli dan mengolah kayu dari

hasil illegal logging.

9

Page 10: Makalah MPKT B Maraknya Illegal Logging Di Indonesia

2.3.5 Penjagaan dan pengawasan aparatur masih belum berjalan dengan baik

Hal ini di karenakan tidak seimbangnya jumlah personil aparat dengan jumlah

hutan di Indonesia. Penyebab lain adalah adanya pengawas yang masih

melakukan kerja sama dengan pelaku illegal logging yang hasilnya pasti akan

semakin parah dari kondisi sebelumnya.

2.4 Dampak Akibat Illegal Logging di Indonesia

Penebangan hutan secara illegal itu sangat berdampak terhadap keadaan ekosistem di

Indonesia. Penebangan member dampak yang sangat merugikan masyarakat sekitar,

bahkan masyarakat dunia. Kerugian yang diakibatkan oleh kerusakan hutan tidak hanya

kerusakan secara nilai ekonomi, akan tetapi juga mengakibatkan hilangnya nyawa yang

tidak ternilai harganya. Adapun dampak-dampak illegal logging sebagai berikut:

Pertama, dampak yang sudah mulai terasa sekarang ini adalah pada saat musim hujan

wilayah Indonesia sering dilanda banjir dan tanah longsor. Menurut kompas, pada tahun

2007, Indonesia telah mengalami 236 kali banjir di 136 kabupaten dan 26 propinsi,

disamping itu juga terjadi 111 kejadian longsor di 48 kabupaten dan 13 propinsi.

Kedua, lllegal logging juga mengakibatkan berkurangnya sumbe rmata air di daerah

perhutanan. Pohon-pohon di hutan yang biasanya menjadi penyerap air untuk

menyediakan sumber mata air bagi kepentingan masyarakat setempat, sekarang habis

dilalap para pembalak liar.Hal ini mengakibatkan masyarakat di daerah sekitar hutan

kekurangan air bersih dan air untuk irigasi. Menurut kompas, pada tahun 2007 ini

tercatat 78 kejadian kekeringan yang tersebar di 11 propinsi dan 36 kabupaten.

Ketiga, semakin berkurangnya lapisan tanah yang subur. Lapisan tanah yang subur

sering terbawa arus banjir yang melanda Indonesia. Akibatnya tanah yang subur semakin

berkurang. Jadisecara tidak langsung illegal logging juga menyebabkan hilangnya

lapisan tanah yang subur di daerah pegunungan dan daerah sekitar hutan.

Gambar 3. Banjir dan tanah longsor di Jakarta

Sumber : m.menit.tv

10

Page 11: Makalah MPKT B Maraknya Illegal Logging Di Indonesia

Keempat, illegal logging juga membawa dampak pada musnahnya berbagai fauna dan

flora, terjadinya erosi, devaluasi harga kayu, dan rendahnya pendapatan negara dan

daerah dari sektor kehutanan, kecuali pemasukan dari pelelangan atas kayu sitaan dan

kayu temuan oleh pihak terkait. Hingga tahun 2005, setiap tahun Negara telah dirugikan

50,42 triliun dari penebangan liar dan sekitar 50% terkait dengan penyelundupan kayu

keluar negeri.

Kelima, dampak yang paling kompleks dari adanya illegal logging ini adalah global

warming yang sekarang sedang mengancam dunia dalam kekalutan dan ketakutan yang

mendalam. Bahkan di Indonesia juga telah megalami dampak global warming yang

dimulai dengan adanya tsunami pada tahun 2004 di Aceh yang menewaskan ratusan ribu

orang di Indonesia dan negara-negara tetangga.

2.5 Cara Meminimalisir Illegal Logging di Indonesia

Illegal logging atau pembalakan liar merupakan permasalahan yang masih sering kita

hadapi di Indonesia. Illegal logging masih menjadi sesuatu hal yang dianggap biasa oleh

masyarakat setempat akibatnya masih banyak praktik pembalakan liar. Beberapa langkah

yang dapat ditempuh untuk meminimalisir illegal logging diantaranya adalah penegakan

hukum dan penyadaran kepada masyarakat akan kewajibannya sebagai warga negara

dalam memanfaatkan sumber daya alam dengan baik termasuk dalam memanfaatkan

sumber daya hutan.

1. Penegakan Hukum Pidana terkait Illegal Logging

Penegakan hukum terhadap kejahatan hutan seperti illegal logging merupakan

sesuatu hal yang seharusnya dilakukan. Hutan merupakan bagian dari lingkungan

yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Ketika

hutan rusak akibat perilaku manusia berupa pembalakan liar akan berdampak

terhadap banyak pihak. Oleh karena itu, diperlukan sanksi yang tegas terhadap

perilaku illegal logging yaitu dapat berupa sanksi pidana. Dalam undang-undang

kehutanan yaitu Undang-Undang No. 41 tahun 1999 tentang kehutanan, sudah

terdapat sanksi pidana yaitu terdapat pada BAB XIV mengenai ketentuan pidana.

Dalam bab tersebut, disebutkan pada pasal 78 ayat 1 bahwa barang siapa yang

melanggar ketentuan pada pasal 50 ayat 1 (larangan merusak prasarana dan

perlindungan hutan), diancam dengan pidana penjara paling lama 10 tahun dan

11

Page 12: Makalah MPKT B Maraknya Illegal Logging Di Indonesia

denda paling banyak 5.000.000.000 (llima milyar rupiah). Peraturan dan sanksi

pidana terhadap pelaku kejahatan hutan sudah ada, hanya saja perlu adanya

penegakan hukum yang kuat terhadap hal tersebut.

Penegakan hukum dapat dilakukan memalui beberapa hal diantaranya yaitu

melakukan pengawasan dan pelaksanaan peratutan. Pengawasan dapat dilakukan

dengan memberikan larangan-larangan serta saran dalam upaya meyakinkan

masyarakat untuk bertindak bijaksana dan mentaati aturan yang ada. Penegakan

hukum ini bukan saja ditujukan untuk pelaku illegal logging, tetapi juga kepada

petinggi yang terlibat dalam kasus illegal logging. Hukum pidana bukan satu-

satunya cara untuk memberantas kejahatan, tetapi penegakan hukum pidana

diperlukan dengan diiringi dengan peraturan sosial kemasyarakatan lainnya dan

upaya preventif.

2. Penyuluhan kepada Masyarakat

Penyuluhan kepada masyarakat merupakan salah satu langkah penting dalam

menyadarkan masyarakat bahwa hutan memang merupakan sumber daya alam yang

boleh kita gunakan, tetapi terdapat aturan-aturan terkait pemeliharaan dan

perlindungan hutan. Masyarakat wajib mengetahui hal tersebut dan seharusnya ada

yang memberitahu, menyampaikan, dan membuat masyarakat paham terkait hal

tersebut. Penyuluhan ini dapat dilakukan dengan memberitahu lebih lanjut kepada

masyarakat mengenai fungsi hutan, pentingnya hutan, dan dampak yang diakibatnya

apabila hutan-hutan rusak karena ulah manusia. Selain itu, masyarakat juga harus

memahami Undang-Undang No.41 tahun 1999 tentang kehutanan, mengenai hal-hal

apa saja yang masih boleh dilakukan untuk memanfaatkan sumber daya hutan dan

hal-hal apa saja yang harus dilaksanakan untuk melestarikan hutan. Selain diberikan

penyuluhan, masyarakat juga harus mendapat bimbingan sehingga masyarakat dapat

benar-benar memahami kewajiban apa saja yang harus dipenuhi dalam melestarikan

hutan salah satunya dengan tidak melakukan illegal logging.

Hal terpenting untuk meminimalisir illegal logging yaitu dengan memberikan

penyuluhan untuk membuka pemahaman masyarakat mengenai kewajiban untuk

melestarikan hutan dan memahami hal-hal yang tidak boleh dilakukan terhadap

hutan. Selain itu, yaitu dengan melakukan pengawasan dalam pelaksanaan aturan

yang sudah ada dan melakukan penegakan hukum yang tegas kepada pihak-pihak

yang melanggar aturan.

12

Page 13: Makalah MPKT B Maraknya Illegal Logging Di Indonesia

Gambar 4. Penyuluhan Hutan bagi remaja

Sumber: antaranews.com

2.6 Keterkaitan Illegal Logging dengan LSPB

Maraknya kasus Illegal Logging yang terjadi di Indonesia ini mempunyai keterkaitan

dengan LSPB 4 yaitu ekosistem dan keragaman hayati. Illegal logging akan merusak

bahkan menghilangkan habitat asli dari berbagai flora dan fauna. Dengan rusaknya

habitat mereka, maka mereka akan kesulitan untuk melangsungkan kehidupannya,

seperti kesulitan mencari makan akibat sumber makanan mereka yang ditebang, tidak

adanya tempat untuk berkembang biak dan sebagainya. Contoh nyata ialah populasi

orang hutan yang terancam punah, khususnya di Pulau Kalimantan yang diakibatkan

illegal logging dan pengalih fungsian hutan menjadi perkebunan sawit. Selain itu,

populasi gajah Sumatra juga terancam punah akibat pembalakan hutan. Para ahli

mengestimasikan apabila hal ini tidak ditangani dengan serius, generasi mendatang

hanya akan mengetahui flora dan fauna tersebut melalui fosil ataupun foto-foto saja.

Gambar 5. Orang Hutan di Kalimantan

Sumber: www.csmonitor.com

Selain itu maraknya kasus Illegal Logging terkait dengan LSPB 6 terkait kita sebagai

manajer keselamatan kerja dan kesehatan lingkungan khususnya bencana alam. Ketika

eksistensi hutan menurun, maka hutan akan tidak optimal untuk menjalankan fungsinya

menjaga lapisan tanah, sehingga akan memperbesar probabilitas terjadinya erosi yang

13

Page 14: Makalah MPKT B Maraknya Illegal Logging Di Indonesia

nantinya dapat mengakibatkan lapisan tanah hilang dan rusak. Selain itu, pohon-pohon

yang ditebangi hingga jumlahnya semakin hari semakin berkurang, menyebabkan hutan

tidak mampu lagi menyerap air hujan yang turun dalam jumlah yang besar, sehingga air

tidak dapat meresap ke dalam tanah. Hal ini menimbulkan risiko terjadinya banjir.

Gambar 6. Banjir di Banten

Sumber: suarabanten.com

Illegal logging juga merupakan penyebab terjadinya global warming seperti yang

terdapat dalam LSPB 2 yang terkait dengan atmosfer bumi dan iklim. Illegal logging

mengakibatkan berkurangnya bahkan hilangnya pepohonan yang dapat menyerap CO2

dan menghasilkan O2 sehingga panas bumi karena CO2 tidak dapat berkurang karena

tidak adanya daerah resapan CO2.

Gambar 7. Es mencair akibat Global Warming

Sumber: environment.nationalgeographic.com

14

Page 15: Makalah MPKT B Maraknya Illegal Logging Di Indonesia

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Illegal logging atau biasa disebut pembalakan liar adalah penebangan pohon-pohon

di hutan secara liar yang dilakukan oleh masyarakat demi memenuhi kebutuhannya.

Illegal logging juga dilakukan oleh kelompok tertentu demi kepentingan golongannya

Illegal logging makin marak terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, seperti factor

ekonomi, perkembangan teknologi, kebijakan yang tidak selaras antara pemerintah pusat

dan daerah serta lemahnya pengawasan.

Illegal logging menyebabkan dampak yang merugikan bagi kehidupan manusia

karena dapat menyebabakan banjir, tanah longsor, serta global warming dan masih

banyak lagi kekacauan yang terjadi di Indonesia akibat illegal logging. Untuk

meminimalisir pembalakan liar ini dapat dilakukan dengan cara penegakan hukum secara

tegas oleh instansi terkait selain itu masyarakat juga harus diberikan penyuluhan

mengenai illegal logging serta dampaknya yang merugikan bagi masyarakat.

3.2 Saran

Manusia sebagai manajer alam diwajibkan untuk mampu mengemban setiap tanggung

jawab yang ada untuk melestarikan alamnya saat ini dan untuk masa yang akan datang.

Manusia tidak boleh serakah dengan mengeksploitasi sumber daya alam khususnya

pohon-pohon di hutan demi kebutuhan hidupnya tanpa memperhatikan aspek-aspek yang

berhubungan dengan kelestarian alam. Kehidupan di bumi ini tidak akan damai jika

manusia menganut paham humansentris, kehidupan di bumi ini akan damai dan lestari

apabila ada keseimbangan di dalamnya.

15

Page 16: Makalah MPKT B Maraknya Illegal Logging Di Indonesia

Daftar Pustaka

Artikel Kuliah. 2014. Makalah Illegal Logging. [online] Available at: http://www.makalahkuliah.com/2012/05/illegal-logging.html [Accessed 15 May 2014]

Badan Pusat Statistik. n.d. Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis tahun 1987-2012. [Online] Available at: http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&id_subyek=17&notab=12 [Accessed 15 May 2014]

Kementrian Kehutanan. 2010. Statistik Kehutanan Indonesia (Foresty Statistics of Indonesia) 2009. Jakarta

Malik, Halim. 2011. Problematika Penanganan Illegal Logging di Indonesia. [Online]

Available at: http://green.kompasiana.com/penghijauan/2011/04/23/problematika-

penanganan-illegal-logging-di-indonesia-357287.html [Accessed 14 May 2014]

Nana. n.d. Departemen Kehutanan Indonesia. [Online] Available at: http://www.dephut.go.id/forum/index.php/forums/posts/0/52c4a40f3ae1d [Accessed 15 May 2014]

Satria, Wayan. 2013. Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Illegal Logging. [Online] Available at:

www.unud.ac.id/index.php/kerthasemaya/article/download/4549/3464 [Accessed 14

May 2014]

Savitri, Devi Ratna. 2012. Illegal Logging. [Online] Available at:

http://deviratnasavitri.co/Illegal-Logging [Accessed 14 May 2014]

Universitas Diponegoro. 2011. Upaya Non Penal dalam Penanggulangan Illegal Logging di

Wilayah Kabupaten Grobogan. [Online] Available at: http://eprints.undip.ac.id/8332

[Accessed 14 May 2014]

Georgia, Anna. 2011. Illegal Logging Portal. [Online] Available at: http://www.illegal-

logging.info/ [Accessed 18 May 2014]

World Wide Fund. 2013. Economic Impacts of Illegal Logging. [Online] Available at:

http://wwf.panda.org/about_our_earth/about_forests/deforestation/forest_illegal_log

ging/ [Accessed 18 May 2014]

16

Page 17: Makalah MPKT B Maraknya Illegal Logging Di Indonesia

Global Witness.2013. Illegal Logging. [Online] Available at:

http://www.globalwitness.org/campaigns/environment/forests/illegal-logging

[Accessed 18 May 2014]

Greenpeace. 2013. Destructive and Illegal Logging. [Online] Available at:

http://www.greenpeace.org.uk/forests/destructive-and-illegal-logging [Accessed 18

May 2014]

 

 

17