makalah mp4

download makalah mp4

of 7

Transcript of makalah mp4

BAB I PENDAHULUAN Aktifitas hidup manusia tidak dapat kepas dari kerja sistem saraf. Berbagai penyakit pun dapat timbul akibat terganggunya sistem saraf. Oleh karena itu, pengetahuan akan sistem saraf sangat diperlukan, mengingat peranannya yang penting untuk kelangsungan hidup manusia. Maka kelompok kami kelompok akan berusaha untuk membahas seluk beluk sistem saraf. Sistem saraf adalah sistem koordinasi pada makhluk hidup yang terdiri atas sel neuron yang berfungsi untuk mengkoordinasikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. sistem saraf menjadikan manusia menjadi lebih tanggap dan responsif terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di dalam maupun luar lingkungan. Sistem saraf pada manusia terbagi dua, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.

BAB II LAPORAN KASUS Seorang laki laki umur 65 tahun, seorang penjahit, di bawa ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit oleh anaknya karena mendadak lumpuh separuh badan bagian kanan tadi pagi setelah bangun tidur. Anaknya bercerita bahwa ayahnya memang penderita darah tinggi dan biasa berobat pada Dr. M didekat rumahnya. Karena keadaan ekonomi, ayahnya tak mampu berobat selama sebulan terakhir. Pada pemeriksaan di UGD didapatkan pasien kurang begitu sadar dan tidak bisa berbicara walaupun matanya tetap terbuka. Pada pemeriksaan pasien sukar menggerakkan lengan dan tangan kanan dan juga tungkai kanannya. Tensi : 200/110 mmHg. Pemeriksaan sensoris menyatakan adanya kekurangan peerasaan pada badan bagian kanan. Dokter yang memeriksa menyatakan bahwa pasien menderita Cerebro Vascular Disease/Stroke.

BAB III PEMBAHASAN Susunan saraf merupakan bagian yang paling intergritas pada manusia, dimana saraf ini berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan pada manusia Susunan saraf ini di bagi menjadi dua bagian yang paling utama yaitu susunan saraf pusat dan susunan saraf tepi atau perifer;

Secara umum susunan saraf pada manusia ini memiliki bentuk yang sama. Namun, setelah diamati secara mikroskopik, ternyata memiliki susunan yang berbeda beda. Susunan saraf pusat tersusun atas Substansia Glisea, substansia Alba, meninges, dan cairan cerebrospinalis. Susunan saraf pusat ini kemudian dibagi lagi menjadi 2 yaitu otak dan medulla spinalis. Otak kemudian dibagi kembali menjadi 3, cerebrum, cerebellum, medulla oblongata. Cerebrum atau otak besar tersusun atas 2 lapisan, lapisan luar dan lapisan dalam.

A. Susunan saraf pusat 1. Otak a. Otak besar i. Lapisan luar : substansia glisea 1. Molecular 2. Glanular luar 3. Sel piramida luar 4. Sel glanular dalam 5. Sel piramida dalam ii. Lapisan dalam : substansia alba 1. 2 cerebelum 2. Lapisan luar : kortekx susbtansia glisea (molecular dan ganglioner) 3. Glanular 4. 3 medula spinalis : saraf motoric di bagian kornu anterior, 5. Seperti kupu-kupu 6. Sayap gemuk 7. Banyak neuron 8. Sel saraf besar,Polygonal,sitoplasma 9. Inti bulat atau lonjong 10. Anak inti jelas

11. Pangkal akson (akson hillock) b. Otak kecil c. Sumsum lanjutan 2. Sumsum tulang belakang B. Susunan saraf perifer Terdiri atas sel saraf --> ganglia --> spinalis &otonom Jala jala sel saraf flexus Berkas berkas serat saraf sejajar membentuk saraf dan radiks Saraf Cranial meninggalkan otak lewat lubang lubang iranium Saraf Spinal muncul dari medulla spinalis

Secara umum, otak manusia dibagi menjadi 2 hemisfer, a. Hemisfer kanan : bertanggung jawab terhadap ekstriminitas tubuh bagian kiri, dan berfungsi untuk kendali ruang, pikiran abstrak, dan emosi b. Hemisfer kiri : bertanggung jawab terhadap ekstriminitas tubuh bagian kanan, dan memiliki fungsi untuk memproses bahasa, matematik, dan daya ingat. Hemisfer pada orang normal yang dominan menggunakan tangan kanan maka otak yang dominan digunakan adalah otak kiri. Sedangka pada orang kidal yang aktif dengan tangan kiri maka otak yang dominan adalah otak bagian kanan. Sedangkan untuk Lobus sendiri dibagi menjadi 4 bagian: a. Lobus frontal a. pusat kecerdasan b. memori jangka panjang, c. motorik volunter d. kemampuan berbicara e. perilaku moral f. kontrol ekspresi g. emosi b. Lobus parietal a. pengenalan bentuk b. ukuran c. suhu d. tekstur. c. Lobus occipitals a. Informasi visual d. Lobus temporal a. Pendengaran b. Keseimbangan c. Emosi

d. memori jangka pendek Pembagian dan fungsi Gyrus : a. b. c. d. Gyrus Temporalis Superior Gyrus frontalis inferior Gyrus prasentralis Gyrus postsentralis : untuk area pendengaran, untuk area brodman 41, 42 : untuk area bicara motoris, untuk area brodman 44,45 : untuk area motoris, untuk area brodman 4,6,8 : untuk daerah sensoris, untuk area brodman 3,1,2

Pembagian area brodman dibagi menjadi 46 area :

Homunculus motoric dan homunculus sensorik :

Aliran darah pada otak secara umum akan mendapatkan suplai darah dari arteri carotis comunis, dimana arteri karotis komunis ini akan di bagi menjadi dua bagian arteri karotis interna dan arteri karotis eksterna, arteri karotis interna akan masuk ke dalam otak dan membentuk dua percabangan besar yang ada pada otak yaitu arteri vertebralis dan arteri basilaris, kedua arteri ini merupakan arteri yang utama yang akan membentuk circulus wilsii.

Neurotransmitter merupakan suatu zat kimia yang diproduksi di otak, yang dilepaskan dengan tujuan agar impuls dapat dilanjutkan di sinaps. Syaratnya, neuron diproduksi, keluar saat depolarisasi, setelah keluar mengalami inaktif, dan kemudian aktif di post sinaptik

Kelumpuhan separuh badan disebabkan oleh adanya penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah pada otak, sehingga menyebabkan aliran darah atau suplai darah menuju ke otak menjadi berkurang. Dan akibatnya sel sel saraf menjadi rusak. Hal ini akan berdampak pada anggota tubuh lainnya. Dengan kata lain, kejadian ini disebut dengan stroke. Setelah stroke terjadi, biasanya akan diikuti dengan aphasia. Aphasia adalah suatu kelainan dimana seseorang tidak bisa berkomunikasi. Hal ini disebabkan oleh kerusakan pada gyrus frontalis inferior yang menyebabkan area brodcha yang berfungsi sebagai pusat komunikasi mengalami kerusakan. Sebenarnya pada orang yang mengalami aphasia ini mengalami kerusakan pada area brodman 44 dimana pada area ini merupakan pusat berbicara primer, sedangkan pada area brodman 45 yang berfungsi sebagai bagian asosiasi masih bisa berfungsi dengan baik. Oleh karena itu pada orang yang mengalami aphasia ini Masih bisa mendengar dngan baik apa yang di katakana oleh orang namun tidak bisa menanggapi apa yang orang katakan hal ini disebabkan karena kerusakan pada area 44 broadman. Proses jalannya implus dari awal di terimanya sampai tanggapan.

Proses jalanya implus mulai dari diterimanya implus saraf sampai timbulnya tanggapan adalah sebagai berikut. Rangsangan di terima oleh reseptor yang ada pada otot yaitu muscle spindle, selanjutnya muscle spindle ini akan menghasilkan potensial aksi,Potensial aksi akan menghasilkan implus, kemudian implus ini akan di bawa oleh sarah sensorik masuk ke dalam medula spinalis melalui subtansia grisea malalui kornue posterior kemudian naik ke atas malalui medulla spinalis hingga setinggi pons dan medulla oblongata, Pada medulla oblongata akan terjadi persilangan , kemudian akan dilanjutkan oleh saraf sensoris 3 menuju ke lobus parientalis area somatic 1. Kemudian dari area somatic 1 akan pindah ke area motoris, kemudian dari area motoris turun ke bawah menuju ke cerebellum dan menuju otot selanjutnya timbulah apa yang di sebut dengan efektor.

BAB IV PENUTUP Demikianlah hasil diskusi kelompok kami yang telah kami sajikan dalam bentuk makalah ini. Kesimpulan kelompok kami, sistem saraf manusia terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Yang termasuk sistem saraf pusat adalah otak dan medulla spinalis. Divisi aferen dan divisi eferen merupakan bagian dari sistem saraf tepi. Otak terdiri atas gyrus gyrus yang dipisahkan oleh sulcus membentuk lobus lobus. Bagian terkecil dari sistem saraf manusia adalah neuron. Neuron berkomunikasi dengan neuron lain, serabut otot atau urat dan kelenjar tubuh menggunakan neurotransmitter. Terima kasih kepada Tuhan YME atas berkah dan rahmat-Nya sehingga kami dapat merampungkan makalah ini. Terimakasih kepada tutor yang telah memberikan waktunya untuk membimbing kami dan terimakasih kepada semua anggota kelompok yang telah berpartisipasi aktif dalam proses diskusi maupun pembuatan makalah ini. Kami memohon maaf atas keterbatasan dan ketidaksempurnaan makalah ini oleh karena itu kami mengharapkan saran dari para dosen untuk menyempurnakan keterbatasan kami serta menambah wawasan kami selaku mahasiswa.