Makalah Minyak Bumi Dan Petrokimia
-
Upload
asnita-eniyuswati -
Category
Documents
-
view
2.108 -
download
121
Transcript of Makalah Minyak Bumi Dan Petrokimia
MAKALAH
Minyak Bumi dan Petrokimia
Nama : Prabu Randy Cintratama
Kelas : 1IA17
NPM : 58411721
Mata Kuliah : Fisika & Kimia Dasar 2B
UNIVERSITAS GUNADARMAi
KATA PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT., karena
atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
makalah ini dengan semaksimal mungkin.
Di dalam makalah ini dibahas tentang “Minyak Bumi dan Petrokimia” dan
mungkin di dalamnya masih banyak kekurangan. Seperti kata pepatah “Tak ada
gading yang tak retak” tak ada sesuatu yang sempurna.
Untuk itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan
guna kesempurnaan di waktu yang akan datang.
Jakarta, Juni 2012
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah.............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................... 2
A. Pembentukan Minyak Bumi.................................................................. 2
B. Komposisi Minyak Bumi...................................................................... 2
C. Pemisahan Fraksi-fraksi Minyak Bumi................................................. 4
D. Daerah-daerah Penambangan Minyak Bumi di Indonesia.................... 6
E. Petrokimia.............................................................................................. 7
BAB III PENUTUP............................................................................................... 11
A. Kesimpulan........................................................................................... 11
B. Saran..................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 12
iii
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyusun memilih minyak bumi untuk dijadikan bahan makalah ini.
Dilatarbelakangi dengan keinginan penyusun untuk lebih mendalami, bukan saja
hanya mengetahui. Karena di sekeliling kita telah banyak minyak bumi akan
tetapi kita tidak mengetahui sejarah dari minyak bumi itu sendiri.
Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik, tumbuhan dan hewan yang
mati. Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi lumpur.
Lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan
lapisan di atasnya. Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri
anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu menjadi minyak dan gas. Selain
bahan bakar, minyak dan gas bumi merupakan bahan industri yang penting
B. Perumusan Masalah
Dalam penyusunannya, makalah ini dibatasi dengan pertanyaan :
1. Bagaimana minyak bumi terbentuk ?
2. Komponen apa saja yang terdapat pada minyak bumi ?
3. Dimana daerah penyulingan minyak bumi?
4. Apa itu Petrokimia?
C. Tujuan Penulisan
Makalah ini disusun bertujuan:
1. Untuk mengetahui cara pembentukan minyak bumi?
2. Untuk mengetahui apa saja yang terdapat pada minyak bumi?
3. Untuk mengetahui daerah-daerah penambangan minyak bumi?
iv
4. Untuk mengetahui apa itu Petrokimia?
BAB IIPEMBAHASAN
A. Pembentukan Minyak Bumi
Berdasarkan teori, minyak bumi terbentuk dari proses pelapukan jasad renik
(mikroorganisme) yang terkubur di bawah tanah sejak berjuta-juta tahun yang
lalu. Dimana dua ratus juta yang lalu bumi lebih panas dibandingkan sekarang.
Laut yang didiami jasad renik berkulit keras sangat banyak jumlahnya jika jasad
renik itu mati, kemudian membusuk sehingga jumlahnya makin lama makin
menumpuk, kemudian tertutup oleh sedimen, endapan dari sungai, atau batuan-
batuan yang berasal dari pergeseran bumi. Di sini kemudian terjadi pembusukan
oleh bakteri anaerob, dan akibat pada tekanan tinggi sedimen, maka setelah
berjuta-juta tahun terbentuklah minyak bumi dan gas alam tersebut.
Minyak bumi yang terbentuk kemungkinan sekali terkumpul dalam pori-pori
batuan sedimen laut, kemudian minyak bumi itu naik ke atas melalui batuan
sedimen. Akhirnya sampai pada bagian dasar sedimen yang tidak dapat ditembus
dan membentuk akumulasi minyak bumi dalam suatu perangkap yang bisa disebut
dengan “oil trap”. Gas alam kemungkinan sekali terdapat di atas lapisan minyak,
sedangkan air dibawah lapisan minyak.
Karena proses pembentukan minyak bumi memerlukan waktu yang lama, maka
minyak bumi digunakan pada sumber daya alam yag tidak dapat diperbaharui
( anrenewable )
B. Komposisi Minyak Bumi
Komposisi minyak bumi dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu:
1. Hidrokarbon Jenuh (alkana)
- Dikenal dengan alkana atau parafin
v
- Keberadaan rantai lurus sebagai komponen utama (terbanyak), sedangkan
rantai bercabang lebih sedikit
- Senyawa penyusun diantaranya:
a. Metana CH4
b. etana CH3 CH3
c. propana CH3 CH2 CH3
d. butana CH3 (CH2)2 CH3
e. n-heptana CH3 (CH2)5 CH3
f. iso oktana CH3 - C(CH3)2 CH2 CH (CH3)2
2. Hidrokarbon Tak Jenuh (alkena)
- Dikenal dengan alkena
- Keberadaannya hanya sedikit
- Senyawa penyusunnya:
a. Etena, CH2 CH2
b. Propena, CH2 CH CH3
c. Butena, CH2 CH CH2 CH3
3. Hidrokarbon Jenuh berantai siklik (sikloalkana)
- Dikenal dengan sikloalkana atau naftena
- Keberadaannya lebih sedikit dibanding alkana
- Senyawa penyusunnya :
a. Siklopropana c. Siklopentana
b. Siklobutana d. Siklopheksana
4. Hidrokarbon aromatik
- -Dikenal sebagai seri aromatik
vi
- Keberadaannya sebagai komponen yang kecil/sedikit
- Senyawa penyusunannya:
a. Naftalena b. Benzena
b. Antrasena d. Toluena
5. Senyawa Lain
- Keberadaannya sangat sedikit sekali
- Senyawa yang mungkin ada dalam minyak bumi adalah belerang,
nitrogen, oksigen dan organo logam (kecil sekali)
-
C. Pemisahan Fraksi-fraksi Minyak Bumi
Telah kita ketahui bahwa minyak bumi terdiri dari berbagai campuran
hidrokarbon. Komponen- komponenn dari minyak bumi itu disebut juga dengan
isstilah fraksi-fraksi minyak bumi yang daapt dipisahkan satu dengan yang lain
melalui proses penyulingan atu destilasi secara bertingkat-tingkat berdasarkan
perbedaan titik didih masing-masing komponennya.
Proses destilasi dikerjakan dengan menggunakan kolom-kolom destilasi , pada
jarak tertentu, kolom-kolom dilengkapi dengan pelat-pelat yang mempunyai
bublle cup (tutup / sungkup gelembung). Pelat-pelat ini berguna untuk
memisahkan fraksi-fraksi yang mempunyai titik didih tertentu. Mula-mula
minyak mentah dipanaskan pada suhu sekitar 350 derajat celcius, kemudian
dipompakan kedalamj kolom destilasi. Sebagian dari minyak akan menguap dan
vii
naik ke atas melalui bublle cup. Pada bublle cup ini, uap minyak yang mempunyai
titik didih tinggi diembunkan dan mencair. Uap yang tidak mencair akan naik
terus ke atas dan akan mencair pada bublle cup di atasnya. Uap yang tidak
mencair pada saat melalui bublle cup akan keluar sebagai gas, langsung dari
kolom bagian atas.
Adapun fraksi- fraksi yanmg diperoleh dari destialsi minyak bumi tersebut adalah
:
a. Gas
Umumnya gas terdiri dari campuran metana, etana , propane atau
isobutana, campuran gas ini kemudian dicairkan pada tekanan tinggi dan
diperdagangkan dengan nama LPG (Liquipied Petroleum Gas ). Gas yang
terdapat dalam LPG umumnya campuran propane, butana, dan isobutana.
LPG biasanya dikemas dalam botol-botol baja yang beratnya 15 kg,dan
dipakai sebagai bahan bakar rumah tangga.
b. Bensin
Bensin diperoleh sebagai hasil destilasi pada suhu 70-140. bensin
banyak digunakan sebagai bahan bakar mobil dan motor
c. Napta
Napta dikenal sebagai bensin berat, dan diperoleh sebagai hasil
destilasi yang mempunyai trayek titik didih antara 140-180.
Napta digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan senyawa-
senyawa kimia yang lain misalnya :etilena dan senyawa aromatik yang
sering digunakan untuk zat aditif pada bensin.
d. Kerosin
Kerosi mempunyai trayek didih antara 180-250. dalam kehiduan
sehari-hari, kerosin diperdagangkan dengan nama minyak tanah.
e. Minyak Diesel
Minyakm diesel mempunyai trayek titik didih 25-350°C minyak
diesel dipergunakan sebagai bahan bakar pada motor-motor diesel.
viii
f. Fraksi yang menghasilkan minyak pelumas
Paraffin cair dan padat, teristimewa terdapat di Sumatera dan Kalimantan,
paraffin dipergunakan sebagai bahan bakar
g. Residu
Residu yaitu zat-zat yang masih tertinggal dalam ketel. Menghasilkan
petroleumasfalt yang dipakai pada konstruksi jalan
D. Daerah – Daerah Penambangan Minyak Bumi Di Indonesia
Indonesia sebagai anggota OPEC merupakan salah satu negara pengekspor
minyak bumi ke negara-negara lain.
Lapangan-lapangan minyak yang sudah lama di antaranya Biruen (aceh Utara)
sampai Tanjung Pura (Sumut) dengan tambang-tambangnya di pase, peurelak dan
pangkalan susu. Di Riau mulai dari sungai Rokan – sungai Siak dengan pusatnya
di Pekanbaru, Jambi (Sumsel). Dengan pusat-pusatnya si Plaju dan sungai
Gerong. Di Kalimantan terdapat di daerah Balikpapan. Di Maluku terdapat di di
pulau Seram, Irian Jaya di daerah Kepala Burung, sedangkan di jawa terdapat di
Kerawang – Surabaya dengan daerah penambangan di Cepu, Blora dan
Wonokromo.
Lapangan-lapangan minyak baru dalam repelita satu adalah:
a. Lapangan minyak bumi Sinta terletak di lepas pantai lampung selatan.
Pada tahun 1973 produksinya mencapai 13.684.228 barel
b. Lapangan minyak bumi Arjuna, di lepas pantai utara pulau jawa, tahun
1973 produksinya mencapai 23.357.059 barel
c. Lapangan minyak bumi Jatibarang. Tahun 1975 produksinya mencapai
7.285.265 barel
d. Lapangan minyak bumi kasim 3 terletak di bagian barat semenanjung
kepala Burung. Pada tahun 1973 produksinya mencapai 3.425.062 barel
Kilang minyak bumi di Indonesia ada 8 yaitu; Pangkalan Brandan. Dumai,
Sungai Pakuning, Palju, sungai gerong, Wonokromo, Cepu dan Balikpapan, ke
ix
delapan kilang minyak tersebut, tahun 1975 menghasilkan 120.198.00 barel
pabrik pengilangan baru terdapat di Cilacap
E. Petrokimia
Minyak bumi selain sebagai bahan bakar juga sebagai bahan industri kimia
yang penting dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Bahan-bahan atau produk yang terbuat dari bahan dasarnya minyak dan gas
bumi disebut petrokimia. Bahan-bahan petrokimia dapat digolongkan: plastik,
serat sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, berbagai jenis
obat dan vitamin.
1. Bahan Dasar Petrokimia
Proses petrokimia umumnya melalui tiga tahapan, yaitu:
a. Mengubah minyak dan gas bumi menjadi bahan dasar petrokimia
b. Mengubah bahan dasar petrokimia menjadi produk antara, dan
c. Mengubah produk antara menjadi produk akhir yang dapat dimanfaatkan.
Hampir semua produk petrokimia berasal dari tiga jenis bahan dasar yaitu:
a. Olefin (alkena-alkena)
Olefin yang terpenting adalah etena (etilina), propena (propilena), butena
(butilena) dan butadiena.
CH2 = CH2 CH2 = CH - CH3
Etilena propilena
CH3 - CH = CH - CH3 CH2 = CH - CH = CH2
Butilena butadiena
b. Aromatika (benzena dan turunannya)
Aromatika yang terpenting adalah benzena (C6H6), totuena (C6H5CH3) dan
xilena (C6H4 (CH3)2
c. Gas Sintesis
Gas sintetis disebut juga syn-gas yang merupakan campuran karbon
monoksida (CO) dan hidrogen (H2). Syn-gas dibuat dari reaksi gas bumi
x
atau LPG melalui proses yang disebut stean reforming atau oksidasi
parsial.
Reaksi stean reforming : CH4(g) + H2O → CO(g) + 3H2(g)
Reaksi oksidasi parsial : 2CH4(g) + O2 → 2CO(g) + 4H2(g)
2. Petrokimia dari Olefin
Berikut ini beberapa petrokimia dari olefin dengan bahan dasar etilena:
a. Polietilena
Polietilena adalah plastik yang paling banyak diproduksi yang digunakan
sebagai kantong plastik dan plastik pembungkus/sampah.
b. PVC
PVC adalah polivinilkiorida yang merupakan plastik untuk pembuat pipa
(pralon).
c. Etanol
Etanol adalah bahan yang sehari-hari kita kenal sebagai alkohol yang
digunakan untuk bahan bakar atau bahan antar produk lain.
Alkohol dibuat dari etilena:
CH2 = CH2 + H2O → CH3 – CH2OH
d. Etilen glikol atau Glikol
Glikol digunakan sebagai bahan anti beku dalam radiator mobil di daerah
beriklim dingin.
Berikut ini beberapa petrokimia dari olefin dengan bahan dasar propilena :
a. Polipropilena
Plastik polipropilena lebih kuat dibanding polietilena. Jenis plastik
polipropilena sering digunakan untuk karung plastik dan tali plastik.
b. Gliserol
xi
Zat ini digunakan sebagai bahan kosmetik (pelembab), industri makanan
dan bahan untuk membuat bahan peledak (nitrogliserin)
c. Isopropil alkohol
Zat ini digunakan sebagai bahan utama untuk produk petrokimia lainnya
seperti aseton (bahan pelarut, misalnya untuk melarutkan kutek)
Petrokimia yang pembuatannya menggunakan bahan dasar butadiene
adalah karet sintetik seperti SBR (styrene-butadilena-rubber) dan nylon -
6,6, sedangkan yang menggunakan bahan dasar isobutilena adalah MTBE
(metil tertiary butyl eter)
3. Petrokimia dari Aromatik
Bahan dasar aromatik yang terpenting adalah benzena, toluena, dan xilena
(BTX). Bahan dasar benzena umumnya diubah menjadi stirena, kumena dan
sikloheksana
a. Stirena digunakan untuk membuat karet sinetik
b. Kumena digunakan untuk membuat fenol, selanjutnya fenol untuk
membuat perekat
c. Sikloheksana digunakan terutama untuk membuat nylon
d. Benzena digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat detergen. Bahan
dasar untuk toluena dan xilena untuk membuat bahan peledak (TNT),
asam tereftalat (bahan pembuat serat).
4. Petrokimia dan gas-sinetik
Gas sinetik merupakan campuran dari karbon monoksida dan hidrogen.
Beberapa contoh petrokimia dari syn-gas sebagai berikut:
a. Amonia (NH3)
xii
N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g)
Gas nitrogen dari udara dan gas hidrogennya dari syn-gas. Amonia
digunakan untuk membuat pupuk [CO(NH2)2] urea, [(NH4)2SO4]; pupuk
ZA dan (NH4NO3); amonium nitrat.
b. Urea [CO(NH2)2]
CO2(g) + 2NH3(g) → NH2COH4(S)
NH2CONH4(S) → CO(NH2)2(S) + H2O(g)
c. Metanol (CH3OH)
CO(g) + 2H3(g) → CH3OH(g)
Sebagian besar metanol diubah menjadi formal-dehida dan sebagian
digunakan untuk membuat serat dan campuran bahan bakar.
d. Formal dehida (HCHO)
CH3OH(g) → HCHO(g) + H2(g)
Formal dehida dalam air dikenal dengan formalin yang digunakan
mengawetkan preparat biologi.
xiii
BAB IIIPENUTUP
A. Kesimpulan
Minyak bumi uang terbentuk berasal dari fosil yang mengalami pengendapan
Berjuta-juta tahun lalu. Kemudian dilakukan pengeboran dan diproses / dengan
proses destilsi hingga menghasilkan minyak bumi.
Minyak bumi selain bahan bakar juga sebagai bahan industri kimia yang
penting dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari yang disebut petrokimia.
B. Saran
Oleh karena minyak bumi itu proses pembentukannya lama, maka kita harus
berhemat dalam pemanfaatannya, agar minyak bumi itu tidak cepat habis. Dan
penggunaan bensin / bahan bakar haruslah yang tidak berdampak negatif terhadap
lingkungan alam sekitarnya.
14
DAFTAR PUSTAKA
Tim penulis, 1994. Kimia 1 SMU, Jakarta; Yusidtira
Sumarna, Omay. 2004. Kimia Untuk SMA Kelas X Jilid 1, Bandung; Regina
Ika Ratna Sari, S.Pd. 2006. Metode Belajar Efektif Kimia : Jawa Tengah. CV Media Karya Putra.
Purba Michael. 2004. Kimia Untuk SMA : Jakarta. PT Erlangga.
http://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_bumi
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/minyak-bumi/
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/fraksi-minyak-bumi/
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/Riski%20Septiadevana
%200606249_IE6.0/halaman_9.html
15