Makalah Metpen Kel 4 kls A.docx

36
TUGAS I MAKALAH “METODE PENELITIAN ILMIAH” DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 GAMAR ASSAGAF ANNISA WULANDARI MUHAMMAD FAISAL HUSEN SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI DAN PENGETAHUAN ALAM PELITA MAS PALU

Transcript of Makalah Metpen Kel 4 kls A.docx

Page 1: Makalah Metpen Kel 4 kls A.docx

TUGAS I

MAKALAH

“METODE PENELITIAN ILMIAH”

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 4

GAMAR ASSAGAF

ANNISA WULANDARI

MUHAMMAD FAISAL

HUSEN

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI DAN PENGETAHUAN ALAM

PELITA MAS

PALU

2015

Page 2: Makalah Metpen Kel 4 kls A.docx

A. Mengapa Perlu Meneliti?

Penelitian berorientasi pada Pemecahan Masalah (problem solving), yang

artinya bahwa suatu penelitian diadakan karena ada masalah dan ada keinginan

untuk memecahkan masalah tersebut secara ilmiah. Masalah yang akan

dipecahkan hendaknya bersifat terstruktur dan kompleks, bukan masalah

elementer. Penelitian ilmiah tidak dilakukan oleh semua orang atau masyarakat.

Penelitian merupakan usaha manusia yang dilakukan secara sadar dan

terencana dengan pentahapan proses secara sistematik untuk: memecahkan

masalah dan menjawab pertanyaan praktis di lapang; menambah khasanah ilmu

pengetahuan, baik berupa penemuan teori-teori baru atau penyempurnaan yang

sudah ada.

Beberapa definisi dari penelitian, yaitu sebagai berikut:

Menurut kamus Webster’s New International, penelitian adalah penyelidikan

yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip; suatu

penyelidikan yang amat cerdik untuk menetapkan sesuatu.

Menurut ilmuwan Hillway (1956), penelitian adalah suatu metode studi yang

dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap

suatu masalah sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah

tersebut.

Menurut John (1949), penelitian adalah suatu pencarian fakta menurut

metode objektif yang jelas untuk menemukan hubungan antarfakta dan

menghasilkan dalil atau hukum.

Menurut Robert .R Meyer dan Ernest Greenwood (1984), penelitian adalah

suatu penyelidikan yang dijalankan dengan bantuan prosedur terstandar untuk

didapatkan informasi yang menambah khasanah pengetahuan.

Menurut Fred . N Kerlinger (1993), penelitian adalah penyelidikan yang

sistematis, terkontrol, empiris dan kritis tentang fenomena-fenomena alam dengan

dipandu oleh teori-teori dan hipotesis tentang hubungan yang dikira terdapat

antara fenomena-fenomena tersebut.

 

Page 3: Makalah Metpen Kel 4 kls A.docx

Jadi, penelitian adalah suatu pencarian fakta atau penyelidikan yang

dilakukan dengan sistematis, empiris, hati-hati dan kritis yang dipandu dengan

teori-teori dan hipotesis serta metode yang telah ditentukan.

Kegiatan penelitian biasanya dilakukan pada kalangan masyarakat tertentu,

yaitu institusi pendidikan, lembaga penelitian, dan sebagainya. Kebutuhan untuk

melakukan peneltian secara umum bersumber pada :

1. Penelitian akademis di institusi pendidikan formal, misalnya penelitian ilmiah

untuk menyusun skripsi, tesis, atau disertasi. Kegiatan penelitian di kalangan

pendidikan tinggi sudah menjadi kewajiban yang tidak bisa ditawar-tawar,

misalnya seorang mahasiswa S1 tentunya harus menyiapkan skripsi dengan

sistematika atau metodologi tertentu sesuai dengan kebijakan institusinya.

2. Penelitian manajemen terapan di perusahaan-perusahaan, termasuk penelitian

di bidang bisnis. Kebutuhan penelitian biasanya diawali oleh kebutuhan

seorang manajer mengenai suatu informasi tertentu. Kita tidak mungkin

menyebutkan semua masalah manajemen dan tidak semua masalah

manajemen tersebut harus dipecahkan melalui penelitian. Tetapi secara umum

ada tiga tipe pangambilan keputusan yang harus dilakukan seorang manajer,

yaitu masalah manajemen yang mencakup (a)pilihan sasaran dan tujuan

perusahaan, (b) pencarian dan evaluasi solusi, dan (c) pemecahan masalah

atau pengendalian situasi.

Penelitian yang didorong dengan ketersedian data dan berbagai peralatan

yang berkembang pesat. Ketersediaan berbagai teknik tersebut merupakan faktor

penting untuk menentukan apakah suatu penelitian bisa dilakukan. Misalnya,

penyediaan data atau informasi melalui internet mendorong penelitian-penelitian

yang tadinya sulit dilakukan karena terbatasnya sumber data, atau tersedianya

peralatan penginderaan jarak jauh (teropong raksasa atau teknologi satelit)

semakin mendorong penelitian mengenai bumi dan ruang angkasa yang semakin

maju.

Moh Nazir (1988) menyatakan bahwa kegunaan penelitian adalah untuk

menyelidiki keadaan dari, alasan untuk, dan konsekuensi terhadap suatu set

Page 4: Makalah Metpen Kel 4 kls A.docx

keadaan khusus. Keadaan bisa dikontrol melalui percobaan atau observasi tanpa

kontrol. Sedangkan peranan penelitian adalah memberikan fondasi terhadap

tindak serta keputusan dalam segala aspek pembangunan; tidak ada suatu negara

yang sudah maju dan berhasil dalam pembangunan tanpa melibatkan banyak daya

dan dana dalam bidang penelitian; hasil penelitian tidak dapat segera dinikmati,

tetapi biasanya mempunyai waktu tertentu.

Tujuan Penelitian :

1. Mendeskripsi fenomena

Penulis menjabarkan tentang hal yang ingin diketahuinya, yang

membuatnya merasa perlu untuk melakukan penelitian. Pendeskripsian

fenomena dapat berupa pembuatan latar belakang, menyusun kajian pustaka,

membuat metodologi penelitian hingga pembuatan hasil penelitian.

2. Menjelaskan hubungan

Dengan penelitian, seseorang mampu menjawab pertanyaan yang ada

dalam benaknya dan tentu saja hal ini mampu menjelaskan keterkaitan antara

satu hal dengan hal yang lain.

3. Meramalkan fenomena yang terjadi

Dengan penelitian, seseorang mampu meramalkan suatu hal yang terjadi

karena hal itu sudah diteliti dan terjawab dalam hasil penelitian.

4. Menggendalikan fenomena

Dengan adanya penelitian, sesuatu yang akan terjadi telah diketahui. Tentu

saja peneliti akan mampu mengendalikan atau bahkan dapat mengantisipasi

sesuatu yang akan terjadi.

Adapaun ciri-ciri dari sebuah penelitian adalah sebagai berikut:

1. Penelitian harus berkisar disekeliling masalah yang ingin dipecahkan

2. Penelitian hendaknya mencantumkan batasan masalah, agar penelitian yang

dikaji menjawab masalah yang sebenarnya dituju dan tidak melebar ke hal

yang lain yang bukan merupakan inti permasalahan.

3. Penelitian harus mengandung unsur-unsur orisinilitas

Page 5: Makalah Metpen Kel 4 kls A.docx

4. Penelitian harus merupakan karya sendiri. Apabila menggunakan ide orang

lain, ide tersebut harus ditulis sesuai aturan dan mencantumkan nama

pembuatnya didaftar rujukan. Hal ini merupakan kode etik pembuatan karya

ilmiah. Apabila hal ini tidak dilakukan, maka penelitian dan penulisannya

dianggap tidak sah.

5. Penelitian harus didasarkan pada pandangan ingin tahu

6. Penelitian disusun karena adanya suatu hal yang membuat rasa ingin tahu

yang besar dan membutuhkan penyelesaian malah-masalahnya.

7. Penelitian menemukan suatu generalisasi

8. Penelitian dilakukan untuk menjawab masalah yang dikemukakan oleh

penelitinya. Jawaban tentang masalah inilah yang disebut dengan

generalisasi.

9. Penelitian merupakan studi tentang sebab-akibat

10. Penelitian harus menggunakan pengukuran yang akurat

11. Penelitian harus menggunakan teknik yang secara sadar diketahui

Sedangkan fungsi dari sebuah penelitian adalah sebagai berikut:

1. Mengembangkan ilmu pengetahuan

2. Penelitian memberikan sumbangan yang besar dalam ilmu pengetahuan.

Dengan penelitian akan didapatkan suatu terobosan baru, misalnya

diketahuinya biji nangka yang bisa dimanfaatkan menjadi mie.

3. Mengembangkan teknologi. Teknologi adalah penerapan ilmu pengetahuan

ke dalam prosedur dan alat (instrumen)

4. Dengan penelitian, seseorang mampu menciptakan sesuatu hal yang

menambah nilai sebuah barang, menemukan teknologi baru yang lebih

canggih ataupun menemukan teknologi sederhana namun mampu

memudahkan kegiatan seseorang. Misalnya penggunaan bola basket mini

kepada siswa sekolah dasar. Pengunaan bola basket mini ini tentu saja telah

melalui suatu penelitian yang telah diuji coba dan menghasilkan teknologi

sederhana yang mampu memaksimalkan proses belajar mengajar di tingkat

sekolah dasar.

Page 6: Makalah Metpen Kel 4 kls A.docx

5. Penyumbang informasi penting bagi pembuatan kebijakan dan perencanaan

program-program pembangunan

6. Sebelum kebijakan diambil, suatu lembaga atau tim pastinya akan melakukan

penelitan terlebih dahulu tentang keuntungan atau kerugian dari pelaksanaan

kebijakan tersebut. Hal ini tentu saja untuk meramalkan sesuatu yang akan

terjadi dan cara mengatasi jika hal yang tidak diinginkan muncul setelah

kebijakan tersebut diambil. Misalnya, pengoperasian bus trans-jakarta.

Pemerintah tentu saja mempunyai alasan mengembangkan proyek bus ini.

Walaupun dinilai merugikan bus dan angkutan kota, namun hal ini dapat

membantu masyarakat yang membutuhkan angkutan umum yang murah,

cepat dan nyaman untuk sekedar berkunjung ke tempat lain ataupun untuk

pergi ke tempat kerja dan sekolah.

7. Alat pemecah praktis di lapangan

8. Penelitian mempunyai nilai praktis, artinya hasil penelitian bermanfaat

terhadap kegiatan praktis, bukan suatu pemborosan atau penghamburan

sumber daya tanpa manfaat praktis yang bermakna.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan

dan kegunaan tertentu. Pada dasarnya penelitian diadakan untuk membuktikan

suatu kebenaran dengan cara tertentu dan sesuai dengan aturan yang ada sehingga

dapat diterima. Dan pada dasarnya manusia mempunyai sifat ingin tahu akan

suatu hal yang ada. Dan cara pembuktiannya dengan menggunakan metode

penelitian.

Dalam pelaksanaan suatu metode penelitian dibutuhkan cara atau pelaksanaan

kegiatan yang tepat sesuai aturan yang ada. Dan yang paling penting harus paham

betul mengenai metode penelitian yang baik dan benar. Bukan hanya sekedar

melaksanakan kegiatan dalam pengujian kebenaran akan tetapi tidak paham

mengenai penelitian itu sendiri.

Metode penelitian terdiri dari dua kata yaitu “ metode” dan “penelitian”.

Berikut ini penjelasan arti kata tersebut.

Page 7: Makalah Metpen Kel 4 kls A.docx

1. MetodeKata metode berasal dari bahasa yunani yaitu methodos yang artinya cara

atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode

menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami obyek yang menjadi

sasaran ilmu yang bersangkutan. Ada beberapa pendapat para ahli mengenai

pengertian metode, antara lain :

- Sulistyo, Basuki (2010 : 92)

Metode adalah setiap prosedur yang digunakan untuk mencapi tujuan

akhir.

- Cholid Narbuko dan Abu Achmadi (2007 : 1)

Metode adalah cara yang tepat untuk melakukan sesuatu.

- Titus

Metode adalah rangkaian cara dan langkah yang tertib dan terpola untuk

menegaskan bidang keilmuan.

- Drs. Agus M. Hardjana

Metode adalah cara yang sudah dipikirkan masak – masak dan dilakukan

dengan mengikuti langkah – langkah tertentu guna mencapai tujuan yang

hendak dicapai.

- Rosdy Ruslan

Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara

kerja (sistematis ) untuk memahami suatu subyek atau objek penelitian

sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya.

2. PenelitianPenelitian atau juga bisa disebut research yang berasal dari kata re dan to

search adalah mencari kembali karena sebelumnya sudah ada ( meneliti kembali

atau menyimpulkan kembali) yang sebelumnya ada prosenya yang tujuan untuk

mendapatkan data dengan tujuan serta kegunaan tertentu.

Pendapat beberapa ahli mengenai arti kata penelitian :

- Suharsimi Arikunto (2010 : 1)

Penelitian adalah suatu kegiatan monopoli para ahli.

- Sulistyo dan Basuki ( 2010 : 20 )

Page 8: Makalah Metpen Kel 4 kls A.docx

Penelitian adalah penyidikan khusus berencana, dan berstruktur terhadap

pengetahuan.

- Drs. Cholid Narbuko dan Drs. H. Abu Achmad ( 2007 : 1 )

Penelitian merupakan suatu kegiatan untuk mencari, mencatat,

merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya.

- Dr. Saifuddin Azwar, MA ( 2009 : 1 )

Peneliian merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan

suatu permasalahan.

- Prof. Dr Nana Syaodih Sukmadinata ( 2010 : 5 )

Penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumlan dan analisis data

yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu.

3. Metode penelitian

Pendapat beberapa ahli mengenai pengertian metode ilmiah diantaranya :

- Nasir ( 1988 : 51)

Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk

mencapai tujuan dan menentukan jawaban atasmasalah yang diajukan.

- Sugiyono ( 2004 : 1 )

Metodepenelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu.

- Winarno (1994)

Metode penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan dengan

teknik yang teliti dan sistematik.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa metode penelitian adalah cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu atau cara

dalam mendapatkan suatu tujuan atau dalam membuktikan suatu kebenaran yang

lebih mengarah pada cara ilmiah.

1. Unsur-unsur Penelitian

Penelitian merupakan sistem berpikir dan bertindak, artinya ada berbagai

faktor dan tindakan yang harus dipikirkan dan dilakukan sehingga tujuan bisa

Page 9: Makalah Metpen Kel 4 kls A.docx

tercapai. Sebagai suatu sistem, penelitian terdiri dari berbagai unsur yang saling

berhubungan secara fungsional. Sebagai suatu sistem, penelitian memiliki unsur-

unsur sebagai berikut :

a. Permasalahan

b. Teori dan konsep-konsep ilmiah

c. Variabel

d. Hipotesis (fakultatif)

e. Populasi, sampel, dan teknik sampling

f. Data

g. Instrumen pengumpul data

h. Teknik analisis data

2. Metode dan Teknik Penelitian

Metode penelitian dan teknik penelitian merupakan komponen yang paling

penting dalam penelitian. Metode merupakan keseluruhan langkah ilmiah yang

digunakan untuk menemukan solusi atas suatu masalah ( Ulber Silalahi: 2009:

13). Metode penelitian itu sendiri dapat didefinisikan sebagai suatu setiap

prosedur yang digunakan untuk mencapai tujuan akhir (Sulistyo-Basuki: 2006:

92).

3. Jenis Penelitian

Penelitian dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara atau sudut pandang.

Menurut pendekatan analisisnya penelitian dibagi atas 2 macam yaitu penelitian

kuantitatif dan penelitian kualitatif.

Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-

data numeric (angka) yang diolah dengan metoda statistika. Pada dasarnya,

pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (dalam rangka

pengujian hipotesis) dan menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu

probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan metoda kuantitatif akan

diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar

Page 10: Makalah Metpen Kel 4 kls A.docx

variabel yang diteliti, pada umumnya penelitian kuantitatif merupakan penelitian

sampel besar.

Penelitian dengan pendekatan kualitatif lebih menekankan analisisnya pada

proses penyimpulan deduktif dan induktif serta analisis terhadap dinamika

hubungan antar fenomena yang diamati dengan menggunakan logika ilmiah. Hal

ini bukan berarti bahwa pendekatan kualitatif sama sekali tidak menggunakan

dukungan data kuantitatif akan tetapi penekanannya tidak pada pengujian

hipotesis melainkan pada usaha menjawab pertanyaan penelitian melalui cara-cara

berfikir formal dan argumentatif. Banyak penelitian kualitatif yang merupakan

penelitian sampel kecil.

Penelitian deskriptif melakukan analisis hanya sampai taraf deskriptif yaitu

menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah

untuk difahami dan disimpulkan.

Penelitian inferensial melakukan analisis hubungan antar variabel dengan

pengujian hipotesis. Dengan demikian kesimpulan penelitian jauh melampui

sajian data kuantitatif saja. Dalam penelitian inferensial kita dapat berbicara

mengenai besarnya peluang kesalahan dalam pengambilan kesimpulan.

4. Rancangan Penelitian

Berbagai pengertian rancangan penelitian dikemukan oleh beberapa ahli

tetapi jarang yang bisa menjelaskan secara luas aspek-aspek penting di dalamnya.

Dua dari berbagai pengertian tersebut adalah sebagai berikut:

Rancangan penelitian merupakan rencana atau cetak biru (blue print) untuk

pengumpulan, pengukuran, dan analisis data. Rancangan tersebut membantu

peneliti dalam mengalokasikan sumber daya yaitu meliput pilihan-pilihan:

Apakah rancangan meliputi eksperimen, wawancara, observasi, analisis berkas,

simulasi, atau kombinasinya; Apakah metode pengumpulan data dan situasi

penelitian sangat terstruktur ?; Apakah pengkajian intensif terhadap contoh

(sample) penelitian kecil relatif lebih efektif dibandingkan pengkajian yang

kurang intensif tetapi untuk contoh yang besar?; Apakah analisis utamanya

Page 11: Makalah Metpen Kel 4 kls A.docx

bersifat kuantitaif atau kualitatif (Bernard S. Philip didalam Enory dan Cooper,

1992)

Rancangan penelitian adalah rencana (plan) dan struktur (structure) investigasi

untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan penelitian. Rencana tersebut

merupakan skema atau program penelitian menyeluruh yang mencakup rencana

apa saja yang akan dikerjakan seorang peneliti mulai dari penyusunan hipotesis

dan implikasi operasional sampai analisis data akhir. Struktur adalah kerangka

kerja, organisasi, konfigurasi, dari hubungan berbagai variabel kajian. Rancangan

penelitian mencerminkan struktur masalah penelitian dan rencana investigasi yang

digunakan untuk memperoleh fakta empiris yang berkaitan dengan masalah

tersebut (Kerlinger didalam Emory dan Cooper, 1992)

Kedua definisi tersebut berbeda dalam perinciannya tetapi keduanya

memberikan esensi yang sama mengenai rancangan penelitian yang baik, yaitu:

1) Rancangan adalah rencana untuk memilih sumber dan tipe informasi yang

relevan dengan pertanyan penelitian.

2) Rancangan merupakan kerangka kerja yang memperinci hubungan diantara

variabelvariabel kajian.

3) Rancangan merupakan cetak biru yang menjelaskan semua prosedur mulai

hipotesis sampai analisis data.

Rancangan penelitian tersebut dibuat untuk menjawab pertanyaan-pertanyan

seperti Teknik apa yang digunakan untuk mengumpulkan data? Teknik

pengambilan sampel apa yang digunakan ? Bagaimana waktu dan biaya menjadi

pertimbangan pemilihan teknik tersebut?

5. Penelitian Sampel

Pada kenyataannya banyak penelitian dilakukan menggunakan sampel

walaupun jenis penelitiannya termasuk dalam penelitian deskriptif yang tentunya

tidak memerlukan generalisasi hasil.

Penggunaan metode pengambilan sampel yang kurang tepat masih sering

terjadi. Penentuan sampel secara non random (bukan acak) masih digunakan pada

penelitian inferensial karena alasan kepraktisan dan kemudahan dalam

Page 12: Makalah Metpen Kel 4 kls A.docx

pelaksanaan di lapangan. Tidak jarang pula penelitian yang menggunakan seluruh

anggota populasi sebagai subyek penelitian juga dilakukan karena jumlahnya yang

tidak terlalu banyak sehingga masih mampu untuk menjangkau dan mengelola

datanya.

Oleh karena itu mulai sekarang perlu disadari kembali untuk menggunakan

sampel yang tepat dan sesuai dengan jenis penelitian yang akan digunakan dan

tata cara yang berlaku untuk pengambilan sampel yang benar, hal ini disebabkan

karena pengambilan sampel merupakan tindakan sangat penting sebab kesalah

memilih metode atau cara pengambilan sampel akan berakibat pada kesimpulan

yang akan dibuat.

Sampel merupakan sejumlah subyek yang dianggap mewakili populasinya.

Sifat-sifat yang dimiliki oleh populasinya harus dimiliki pula oleh sampel yang

telah diambil. Ada yang mengatakan bahwa sampel itu sebagai miniatur dari

sebuah populasi, sehingga sacara proposional sifat populasi itu akan tergambar

dalam sampel.

Dalam proses pengambilan sampel akan ditetapkan besar sampel minimal

yang diperlukan dan penentuan atau pengambilan sampel dari populasinya. Dua

hal ini sangat berkaitan, mengingat jumlah sampel yang cukup tetapi tidak tepat

dalam mengambil anggota sampel dari populasinya berakibat tidak terwakilinya

populasi. Sebaliknya juga jumlah sampel yang terlalu kecil tidak akan

menjangkau sifat-sifat yang dimiliki oleh populasi dan berarti pula tidak terwakili

dan jelan penentuan anggota sampel tak bisa dilakukan dengan baik dari

populasinya.

Rumus untuk menghitung jumlah sampel minimal banyak ditulis namun

harus hati-hati pemilihan rumus tersebut karena harus disesuaikan dengan situasi

yang tepat misalnya jenis penelitiannya, homogenitas populasinya dan seberapa

upaya untuk membuat homogen populaasi yang digunakan.

C. Komponen Metode Penelitian

Komponen metode penelitian ilmiah terdiri atas 4 yaitu:

1. Cara ilmiah

Page 13: Makalah Metpen Kel 4 kls A.docx

Cara ilmiah merupakan kegiatan penelitian yang didasarkan pada ciri-ciri

keilmuan yaitu sebagai berikut.

Rasional : Dilakukan dengan cara masuk akal sehingga terjangkau

penalaran manusia.

Empiris : Dapat diamati oleh indera manusia sehingga orang lain dapat

mengamati dan mengetahui cara yang digunakan.

Sistematis : Proses menggunakan langkah yang logis.

2. Data

Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih

memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan,

gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol

lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan,

obyek, kejadian ataupun suatu konsep. Berdasarkan sifatnya, data dapat

dibedakan menjadi 2, yaitu sebagai berikut.

Data Kualitatif, merupakan data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam

bentuk angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik

pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi

terfokus, atau observasi. Bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang

diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video. Data kualitatif

berfungsi untuk mengetahui  kualitas dari sebuah objek yang akan diteliti.

Data ini bersifat abstrak sehingga peneliti harus benar-benar memahami

kualitas dari objek  yang akan diteliti.

Data kuantitatif, merupakan Data kuantitatif adalah data yang berbentuk

angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat

diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau

statistika. Data kuantitatif berfungsi untuk mengetahui jumlah atau besaran

dari sebuah objek yang akan diteliti. Data ini bersifat nyata atau dapat

diterima oleh panca indera sehingga peneliti harus benar-benar jeli dan

teliti untuk mendapatkan keakuratan data dari objek yang akan diteliti.

Adapun syarat data yang baik adalah:

Page 14: Makalah Metpen Kel 4 kls A.docx

a. Data harus obyektif, artinya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Dengan data yang obyektif diharapkan mampu menghasilkan perhitungan

yang akurat, data tidak boleh dimanipulasi.

b. Representatif (harus bisa mewakili). Data yang diambil harus benar-benar

mewakili semua kondisi.

c. Mempunyai tingkat kesalahan yang kecil. Data yang baik diharapkan

mengandung banyak kebenaran dan seminimal mungkin mengandung

kesalahan.

d. Harus tepat waktu. Syarat ini sangat penting untuk data yang akan

dipergunakan untuk melakukan pengendalian atau evaluasi. Sebab agar

dapat dilakukan penyesuaian atau koreksi secepatnya jika terjadi kesalahan

atau penyimpangan dalam suatu perencanaan.

e. Relevan. Artinya data yang dikumpulkan harus ada hubungannya dengan

masalah akan dipecahkan.

3. Tujuan

Penemuan : Menemukan sesuatu yang sebelumnya belum pernah diketahui

Pembuktian : Membuktian atau menghilangkan keraguan benar atau

salahnya suatu informasi/pengetahuan tertentu

Pengembangan : Memperdalam atau memperluas suatu pengetahuan yang

sudah ada

4. Kegunaan

Memahami masalah : Memperjelas suatu informasi yang tidak diketahui

menjadi diketahui.

Memecahkan masalah : Menghilangkan/memperkecil masalah.

Mengantisipasi masalah : Mengupayakan agar masalah tidak terjadi.

D. Metode Ilmiah

Metode ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang

disebut ilmu. Jadi ilmu merupakan pengetahuan yang didapatkan melalui metode

ilmiah. Metode itu sendiri merupakan suatu prosedur atau cara untuk mengetahui

Page 15: Makalah Metpen Kel 4 kls A.docx

sesuatu yang terdiri dari langkah-langkah sistematis. Soewardi (1996)

menjelaskan bahwa langkah-langkah tersebut adalah

a. identifikasi masalah,

b. kerangka berfikir,

c. hipotesis,

d. disain pengujian hipotesis,

e. disain pengumpulan data, dan

f. penarikan kesimpulan.

Sedangkan menurut Suriasumantri (1991), langkah-langkah dalam metode

ilmiah tersebut adalah :

1) Perumusan Masalah, yang merupakan pertanyaan-pertanyaan mengenai

obyek empiris yang jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan faktor-

faktor yang terkait di dalamnya,

2) Penyusunan kerangka berfikir, yaitu argumentasi yang menjelaskan hubungan

yang mungkin terdapat antara berbagai faktor yang saling mengkait dan

membentuk konstelasi permasalahan. Kerangka berfikir ini disusun secara

rasional berdasarkan premis-premis ilmiah yang telah teruji kebenarannya

dengan memperhatikan faktor-faktor empiris yang relevan dengan

permasalahan.

3) Perumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara atau dugaan

terhadap pertanyaan yang diajukan yang materinya merupakan kesimpulan

dari kerangka berfikir yang dikembangkan

4) Pengujian hipotesis, yang merupakan pengumpulan fakta-fakta yang relevan

dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat fakta-

fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak

5) Penarikan kesimpulan, yang merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis

yang diajukan itu ditolak atau diterima. Sekiranya dalam proses pengujian

terdapat fakta yang cukup mendukung hipotesis maka hipotesis itu diterima.

Sebaliknya, sekiranya dalam proses pengujian tidak terdapat fakta yang

cukup mendukung hipotesis maka hipotesis itu ditolak. Hipotesis yang

diterima kemudian dianggap menjadi bagian dari pengetahuan ilmiah sebab

Page 16: Makalah Metpen Kel 4 kls A.docx

telah memenuhi persyaratan keilmuan yaitu mempunyai kerangka penjelasan

yang konsisten dengan pengetahuan ilmiah sebelumnya serta telah teruji

kebenarannya. Pengertian kebenaran disini harus ditafsirkan secara pragmatis,

artinya bahwa sampai saat ini belum terdapat fakta yang menyatakan

sebaliknya.

Langkah-langkah dalam metode ilmiah sebenarnya menunjukkan cara berfikir

ilmiah yang mencakup penalaran deduksi dan induksi sehingga metode ilmiah

dikatakan sebagai langkah deducto-hipotetiko-verifikatif atau logico-hypothetico-

verifikasi. Tahap-tahap metode ilmiah sampai ke penyusunan hipotesis merupakan

proses deducto hipotetiko, yaitu bagaimana kita menyusun hipotesis secara

deduktif dari teori-teori sebelumnya, yang disusun dalam kerangka pemikiran.

Teori-teori tersebut adalah sebagai premis (alasan) kita membuat pernyataan

khusus dalam bentuk hipotesis. Proses hipotetiko-verifikatif menunjukkan

langkah-langkah pembuktian hipotesis (verifikasi) dengan mengumpulkan fakta-

fakta dan menarik kesimpulan umum berdasarkan fakta-fakta empiris tersebut.

Jadi proses kedua ini merupakan proses berfikir induktif.

1. Hakikat Penelitian Ilmiah

Penelitian ilmiah adalah suatu kegiatan yang sistematik dan obyektif untuk

mengkaji suatu masalah dalam usaha untuk mencapai suatu pengertian mengenai

prinsip-prinsipnya yang mendasar dan berlaku umum (teori) mengenai masalah

tersebut.

Penelitian yang dilakukan, berpedoman pada berbagai informasi (yang

terwujud sebagai teori – teori) yang telah dihasilkan dalam penelitian – penelitian

terdahulu, dan tujuanya adalah untuk menambah atau menyempurnakan teori yang

telah ada mengenai masalah yang menjadi sasaran kajian. Penelitian ilmiah

dilakukan dengan berlandaskan pada metode ilmiah dan mengikuti cara-cara

ilmiah yang telah ditentukan serta dilaksanakan dengan adanya unsur kesengajaan

bukan secara kebetulan dan lebih menggunakan penalaran atau aplikasi berfikir

deduktif dan induktif. Cara ilmiah sendiri menurut Sulistyo Basuki (2010)

meliputi :

Page 17: Makalah Metpen Kel 4 kls A.docx

- Bebas dari sentimen pribadi, obyektif

- Terbuka, dapat diulang oleh ilmuan lain dengan metode yang sama

- Rasa ingin tahu

- Menghargai karya orang lain

- Mempertahankan kebenaran

- Kritis

- Menjangkau ke masa depan

Selain itu penelitian ilmiah dikatakan ilmiah jika dalam kegiataanya

didasarkan pada karateristik keilmuan yaitu :

- Rasional :

Penyelidikan ilmiah adalah sesuatu yang masuk akal dan terjangkau oleh

penlaran manusia.

- Empiris :

Menggunakan cara- cara tertentu yang dapat diamati orang lain dengan

menggunakan panca indera manusia.

- Sistematis :

Menggunakan proses dengan langkah – langkah tertentu yang bersifat logis.

Ciri penelitian ilmiah menurut Sulistyo Basuki adalah :

- Penelitian ilmiah berdasarkan keyakinan bahwa setiap fenomena yang kasat

mata dapat dijelaskan secara ilmiah. Maksudnya bahwa alam semesta merupakan

kosmos yang teratur, di dalamnya selalu ada sebab akibat. Jika manusia primitif

menjelaskan sesuatu yang mereka lihat atau dengar selalu dikaitkan dengan

campur tangan dewa atau kekuatan lain, sedangkan manusia modern menekankan

pada sebab- sebab ilmiah. Walaupun masih banyak hal yang belum dijelaskan

secara ilmiah, manusia berhasil menerapkan asumsi metode ilmiah.

- Penelitian ilmiah menolak kebenaran berdasarkan kewibawaan, mengantinya

dengan pendapat bahwa sesuatu itu sahih bilamana ada bukti yang

mendukungnya. Penelitian tidak mengandalkan pendapat orang tua kecuali bila

telah dibuktikan dengan fakta.

Tujuan penelitian ilmiah dapat dibedakan menjadi dua tujuan antar lain :

1. Tujuan penelitian ilmiah secara umum

Page 18: Makalah Metpen Kel 4 kls A.docx

- Untuk memperoleh informasi

Penelitian ilmiah biasanya akan berhubungan dengan informasi atau data yang

masih baru dilihat dari aspek sipeneliti. Yaitu fakta baru diungkap dan disusun

secara sisteatis.

- Untuk mengembangkan dan menjelaskan

Dengan melakukan pengembangan dan usaha menjelasakn melalui teori yang

didukung fakta – fakta penunjang.

- Untuk menerangkan, memprediksi dan mengontrol suatu perubahan

Dengan meneliti akan dapat menerangkan keterkaiatan variabel yang ada.

2. Tujuan penelitian ilmiah secara khusus

- Mendeskripsikan fenomena

Mempeorleh pengetahuan yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu

fenomena.

- Menjelaskan hubungan

Berusaha untuk menjelaskan hubungan antara fenomena terutama hubungan

sebab akibat.

- Meramalkan fenomena yang akan terjadi

Penjelasan hubungan sebab akibat sangat bergunamembuat generalisasi yang

berlaku dan bisa juga menguji kebenaran.

Fungsi penelitian ilmiah yaitu sebagai berikut:

- Sebagai cara untuk mengembangkan ilmu pengetahuan baik berupa temuan baru,

pengembangan ilmu atau teori yang ada maupun koreksi terhadap ilmu atau teori

yang telah usang.

- Sebagai cara untuk pengembangan teknologi.

- Sebagai penyumbang informasi bagi pengambilan kebijakan dan perencaanaan

program pembangunan.

- Sebagai alat pemecahan masalah praktis di lapangan.

- Menemukan sesuatu yang baru.

- Walaupun banyak cara untuk menemukan informasi atau karya baru dalam dunia

pengetahuan penemuan yang dilakukan melalui sesuatu kegiatan penelitian adalah

hasil yang andal dan mendapat pengakuan dari kalangan ilmuan.

Page 19: Makalah Metpen Kel 4 kls A.docx

- Menemukan permasalahan penelitian.

- Untuk mengenal dan memilih penelitian permasalahan diperlukan kejelian dan

penggunaan kriteria yang baik dari para peneliti.

2. Tahap-tahap Metode Penelitian

a) Memilih dan mendefinisikan masalah

Langkah pertama dalam meneliti adalah menetapkan masalah yang akan

dipecahkan atau diangkat ke dalam sebuah penelitian. Untuk menghilangkan

keragu-raguan, masalah tersebut didefinisikan secara jelas. Contoh

Penelitian : “Bagaimana pengaruh mekanisasi terhadap pendapatan usaha tani

di Aceh?” Berikan definisi tentang usaha tani, mekanisasi, pada musim apa,

dan sebagainya.

b) Survei data yang tersedia

Mencari data yang tersedia yang pernah ditulis peneliti sebelumnya yang

ada hubungannya dengan masalah yang ingin dipecahkan. (Langkah pertama

dan kedua dapat dikerjakan secara bersamaan).

c) Merumuskan hipotesis (bila penelitian bertujuan menguji hipotesis)

Hipotesa adalah kesimpulan sementara tentang hubungan antar variabel

atau fenomena-fenomena dalam penelitian.

d) Menyusun kerangka analisa dan alat-alat dalam menguji hipotesis

Pengujian hipotesa menghendaki data yang dikumpulkan untuk keperluan

penelitian.

e) Mengumpulkan data

Peneliti memerlukan data untuk menguji hipotesa, data terserbut perlu

dikumpulkan.

f) Mengolah, menganalisa dan membuat interpretasi

Setelah data terkumpul, peneliti menyusun data untuk dianalisa.

Penyusunan data dapat berbentuk tabel ataupun membuat coding untuk

dianalisa dengan komputer. Setelah dianalisa, data perlu diberikan interpretasi

terhadap data tersebut.

Page 20: Makalah Metpen Kel 4 kls A.docx

g) Generalisasi dan membuat kesimpulan

Kesimpulan dan generalisasi harus berkaitan dengan hipotesa. Apakah

hipotesa benar untuk diterima ataukah ditolah. Apakah ada hubungan antar

fenomena yang diperoleh atau tidak.

h) Membuat laporan penelitian

Langkah akhir dari suatu penelitian ilmiah adalah membuat laporan ilmiah

tentang hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut.

Unsur Pemikiran Ilmiah

Observasi dengan tujuan tertentu

Analisa sintesa

Mengingat dan memunculkan kembali secara selektif

Hipotesis (bila penelitian bertujuan menguji hipotesis)

Verifikasi terhadap inferensi

Pemberian alasan

Keputusan

E. Rumusan Masalah

1. Hakikat Permasalahan

Masalah atau problem dapat diartikan sebagai jarak antara apa yang

diharapkan (das Sollen) dengan apa yang terwujud atau tercapai (das Sollen).

Masalah menunjukkan adanya ketidak sesuaian antara apa yang diinginkan

dengan apa yang terwujud atau tercapai.

2. Mencari, Merumuskan dan Mengidentifikasi Masalah

Yakni menetapkan masalah penelitian; apa yang dijadikan masalah penelitian

dan apa objeknya.

Cara menemukan masalah Penelitian:

- Melihat suatu proses (fenomena) dari perwujudan teori

- Melihat Linkage dari proposisi suatu teori, kemudian bermaksud

memperbaikinya

- Merisaukan keberlakuan suatu dalil atau model di tempat tertentu dan pada

waktu tertentu

Page 21: Makalah Metpen Kel 4 kls A.docx

- Melihat tingkat informative value dari teori yang telah ada, dan bermaksud

meningkatkannya

3. Masalah Penelitian

Masalah merupakan deviasi atau penyimpangan antara rencana dengan

aktualisasinya, atau antara harapan dengan realita, termasuk juga antara teori

dengan fakta.

Pengertian secara umum tersebut menunjukkan bahwa masalah selalu ada

disekitar kita, dari yang masalah sederhana sampai rumit. Tetapi apakah semua

masalah bisa dipecahkan melalui penelitian ?

Pemecahan masalah merupakan usaha untuk memperkecil deviasi atau

penyimpangan tersebut. Biasanya masalah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan-

pertanyaan.

Pemecahan masalah bisa juga diartikan memberikan jawaban dari

pertanyaan-pertanyaan tersebut tetapi tidak semua pertanyaan tersebut dapat

diteliti dan tidak semua pertanyaan penelitian (research qustion) dapat dijawab.

Hal inilah yang menjadi landasan pokok mengapa masalah penelitian harus

didentifikasi, dibatasai, dan diformulasikan secara jelas dalam penelitian ilmiah.

Secara umum, suatu pertanyaan bisa diteliti jika bisa dijawab melalui observasi

atau cara pengumpulan data lainya dalam dunia nyata, yang bisa memberikan

jawaban terhadap pertanyaan tersebut.

Salah satu tahap awal yang sangat berguna dalam proses penelitian adalah

menyatakan atau mendefinisikan masalah mendasar (basic problem). Masalah

dasar tersebut selanjutnya dikembangkan menjadi pertanyaan-pertanyaan yang

lebih mendetail.

Langkah ini merupakan pembuatan hirarki pertanyaan dari pertanyaan

umum sampai pertanyaan yang sangat terperinci, yaitu:

a. Management question, yaitu pertanyaan yang menunjukkan keputusan yang

harus dibuat oleh manajer yang akan dievaluasi lebih lanjut, yaitu apakah masalah

tersebut bisa dijadikan landasan untuk melakukan penelitian atau tidak.

b. Reserach question, yang menterjemahkan pertanyaan manajer diatas ke bentuk

Page 22: Makalah Metpen Kel 4 kls A.docx

pertanyaan penelitian (research problem) yang lebih dititikberatkan pada aspek

pengumpulan informasi yang mungkin dilakukan.

c. Investigative question, yaitu pertanyaan-pertanyaan yang lebih terperinci lagi

sehingga seorang peneliti bisa mencari jawaban yang memuaskan terhadap

pertanyaan penelitian umum.

d. Measurement question, yaitu pertanyaan yang paling mendetail dalam bentuk

pengukuran faktor atau variabel yang relevan dengan pertanyaan penelitian.

1) Setelah menetapkan berbagai aspek masalah yang dihadapi kemuadian

Menyusun atau memadukan pengetahuannya dalam suatu perumusan.

2) Perlu perumusan tujuan penelitian yang jelas

- Mengapa penelitian dilakukan

- Tujuan dan sasaran penelitian

- Penggunaan dan dampak hasil penelitian

3) Permasalahan yang mas ih samat-samar dan diragukan

- Harus dipertegas dalam bentuk perumusan yang fungsional

- Verbalisasi gagasan agar orang lain dapatmemahaminya

- Penjelasan umum dan dasar dipertegas dan mudah diteliti, serta dapat

menjadi titik tolak penelitian.

Page 23: Makalah Metpen Kel 4 kls A.docx

DAFTAR PUSTAKA

1. Fadila, Widiati. 2012. “Pengertian dan Hakikat Metode Ilmiah”.

https://afidburhanuddin.files.wordpress.com/2012/05/pengertian-dan-hakikat-

metode-ilmiah_widiati-fadila_sudah-ok.pdf

2. Anonim. 2015. “Bab 2 Proses Penelitian Ilmiah”. Elearning Gunadarma.

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/risetbisnis_pdf/

04_bab_2_penelitian.pdf

3. Sulistio, Eko Budi. 2013. “Penelitian dan Metode Ilmiah”.

http://staff.unila.ac.id/ekobudisulistio/files/2013/09/02-PENELITIAN-DAN-

METODE-ILMIAH.pdf

4. Soenhadji, Iman. 2010. “Metodologi Penelitian”.

https://imansoenhadji.files.wordpress.com/2010/09/copy-of-metodologi-

penelitian.pdf

5. Kuntjojo. 2009. “Metodologi Penelitian”. Kediri.

https://ebekunt.files.wordpress.com/2009/04/metodologi-penelitian.pdf

6. Suryawan, Bambang. 2009. “Metode Penelitian dan Cara Penulisan Karya

Ilmiah”

http://www.kopertis3.or.id/html/wp-content/uploads/2009/06/pak-penelitian-

kopertis.pdf

7. Suryana. 2010. “Metodologi Penelitian” . Universitas Pendidikan Indonesia.

http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._MANAJEMEN_FPEB/19600602

1986011-SURYANA/FILE__7.pdf

8. Hasyim. 2011. ”Tahapan Metode Ilmiah”.

https://hasim319.wordpress.com/2011/04/13/tahapan-metode-ilmiah/