Makalah Mesin Pengupas Biji Mete

7
MESIN PENGUPAS BIJI METE Oleh: Anzas Yudha H., Arif Maulana A., Galih Nazward H.W., Zikri Abadi Teknik Mesin Politeknik Negeri Jakarta A. Latar Belakang Sektor pertanian semakin penting dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian nasional, mengingat makin terbatasnya peranan minyak bumi yang selama ini merupakan sumber utama devisa negara. Selama tahun 1994-1995 sub sektor perkebunan menyumbang sekitar 12,7% dari perolehan devisa yang dihasilkan dari sektor non-migas. Salah satu komoditas perkebunan yang berperan dalam menyumbang perolehan devisa negara adalah biji jambu mete (cashewnut). Pada tahun 1997, ekspor biji jambu mete dari Indonesia telah mencapai 29.666 ton dengan nilai US$ 19.152.000. Luas areal perkebunan jambu mete di Indonesia pada tahun 1997 adalah 560.813 Ha dan tersebar di berbagai provinsi sebagaimana terlihat pada Tabel 1.1. Produksi gelondong jambu mete pada tahun 1991 adalah 57.274 ton dan mengalami peningkatan menjadi 92.390 ton pada tahun 2000. Kacang mete Indonesia hanya memiliki pangsa 0,98% di pasar internasional. Nilai ini jauh lebih rendah dibandingkan negara lain seperti India (37,60%), Brazil (11,96%), dan Tanzania (7,77%).

Transcript of Makalah Mesin Pengupas Biji Mete

Page 1: Makalah Mesin Pengupas Biji Mete

MESIN PENGUPAS BIJI METE

Oleh:

Anzas Yudha H., Arif Maulana A., Galih Nazward H.W., Zikri Abadi

Teknik Mesin

Politeknik Negeri Jakarta

A. Latar Belakang

Sektor pertanian semakin penting dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian

nasional, mengingat makin terbatasnya peranan minyak bumi yang selama ini merupakan

sumber utama devisa negara. Selama tahun 1994-1995 sub sektor perkebunan

menyumbang sekitar 12,7% dari perolehan devisa yang dihasilkan dari sektor non-migas.

Salah satu komoditas perkebunan yang berperan dalam menyumbang perolehan devisa

negara adalah biji jambu mete (cashewnut). Pada tahun 1997, ekspor biji jambu mete dari

Indonesia telah mencapai 29.666 ton dengan nilai US$ 19.152.000. Luas areal

perkebunan jambu mete di Indonesia pada tahun 1997 adalah 560.813 Ha dan tersebar di

berbagai provinsi sebagaimana terlihat pada Tabel 1.1.

Produksi gelondong jambu mete pada tahun 1991 adalah 57.274 ton dan mengalami

peningkatan menjadi 92.390 ton pada tahun 2000. Kacang mete Indonesia hanya

memiliki pangsa 0,98% di pasar internasional. Nilai ini jauh lebih rendah dibandingkan

negara lain seperti India (37,60%), Brazil (11,96%), dan Tanzania (7,77%).

Page 2: Makalah Mesin Pengupas Biji Mete

Lahan potensial yang dimanfaatkan untuk tanaman jambu mete di Kabupten Wonogiri

pada tahun 2002 tercantum pada Tabel 2.1.

Melihat potensi biji mete kupas yang cukup besar dalam segi ekonomis, kami mencoba

berinovasi dengan teknologi yang ada saat ini dari alat kacip mete (Gambar 1) menjadi

Mesin Pengupas Biji Mete Otomatis.

Page 3: Makalah Mesin Pengupas Biji Mete

Gambar 1. Alat kacip mete

Dari alat yang sudah ada, kami melihat beberapa kekurangan seperti:

1. Keamanan pemakai, karena biji mete dipegang dengan tangan sehingga resiko tangan

terkena blade (pisau) cukup besar melihat ukuran biji mete gelondongan yang sangat

kecil.

2. Waktu produksi yang lama, jika jumlah biji mete gelondongan yang harus dikupas

sangat banyak maka waktu yang diperlukan sangat lama melihat pengacipan dengan

alat ini biji mete harus dikupas satu per satu dengan konsentrasi yang tinggi dari

pemakai.

D. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan penjelasan dari latar belakang maka rumusan masalah sebagai berikut,

- Bagaimana agar pengupasan biji mete bias dalam skala besar?

- Sistem apa yang tepat untuk digunakan dalam mesin?

- Berapa target yang akan dicapai oleh mesin, serta bagaimana hasilnya?

E. TUJUAN

Tujuan yang hendak dicapai adalah

- Merancang dan membuat mesin kacip biji mete dengan sitem otomatis untuk

meningkatkan keamanan pemakai

- Meningkatkan efektifitas waktu produksi serta mengurangi tenaga untuk pengupasan

biji mete gelondongan

- Target pengupasan mesin adalah skala besar dengan pengupasan sebanyak 1 kg

gelondongan per menit dengan kacang mete utuh sebanyak 90%.

Page 4: Makalah Mesin Pengupas Biji Mete

F. METODE PELAKSANAAN

1. Penelitian Pendahuluan

Penelitian awal yang dilakukan yaitu mengetahui karakteristik kulit biji mete

sebelum kita dapat mengupasnya.

Hasil utamanya dari biji mete gelondongan adalah biji (kacang) mete; minyak loka

(Cashew Nut Shell Liquid = CNSL) atau Cairan Kulit Biji Mete (CKBM) serta

daging buah jambu mete. (Lembaga Informasi Pertanian, 1996)

2. Penelitian Utama

Penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui teknik pengolahan biji mete sebelum

dikupas. Tahapan pengolahannya pada dasarnya adalah:

a. Pengeringan Mete Gelondong

- dilakukan hingga kadar airnya mencapai 5 %

- lama pengeringan 1 - 2 hari.

b. Penyimpanan Mete Gelondong

- mete yang disimpan harus yang telah kering sempurna.

- Bagi yang belum kering CKBM-nya akan mengakibatkan bijinya berwarna

coklat.

- penyimpanan bisa dengan cara curahan (baik) atau kemasan karung.

c. Pengupasan Kulit Mete Gelondong

Cara Pengupasan dapat secara manual yaitu dengan cara pukulan dengan alat

kacip belah serta kacip ceklok. Adapun cara lain yang dikembangkan oleh mesin-

mesin pengupas biji mete yang telah ada yaitu dengan sayatan.

3. Tahap Analisis

Dari beberapa cara pengupasan yang dapat dilakukan, maka kami memilih

menggunakan sistem penyayatan untuk mendapat biji mete dengan kualitas yang baik

namun dengan kemudahan dalam desain mesin juga.

4. Tahap Pembuatan Mesin

Pada tahap ini, terdiri dari dua tahap yaitu,

1. Desain mesin dengan sistem yang diperlukan

2. Pembuatan Mesin

Page 5: Makalah Mesin Pengupas Biji Mete

G. Draft Mesin

Puli Lengan Torak

Torak Pendorong Wadah

Plat Pendorong Guide 2

Blade Holder Guide 1

Motor Utama

Pembawa

Gear system

Blade 2 pcs Frame

Domain Fisik:

1. Frame

Material yaitu besi hollow ukuran 30x30 dengan dimensi luar yaitu 800 x 580 x 530

2. Wadah

Terbuat dari sheet metal yang ditekuk sebagai tempat penampungan awal biji mete

3. Motor utama

AC satu fasa, 220 V dengan daya 500 watt

4. Transmisi Puli

Terdiri dari empat buah puli berguna untuk mereduksi putaran motor sampai 1:25

5. Pembawa

Terbuat dari steel dengan bentuk ¼ lingkaran berdiameter 150 mm berguna untuk

memindahkan biji mete gelondong dari guide 1 ke guide 2 dengan bantuan gear

memanfaatkan gerakan torak

6. Guide 1

Terbuat dari steel dengan panjang 245 mm dengan profil V yang menyesuaikan profil

dari biji mete gelondong

Page 6: Makalah Mesin Pengupas Biji Mete

7. Guide 2

Terbuat dari steel dengan panjang 180 mm berguna mengantar biji gelondong ke arah

garis plat pendorong

8. Lengan Torak

Terbuat dari steel dengan dimensi 320 x 30 x 7 mm berguna untuk menghubungkan

torak dengan puli.

9. Torak Pendorong

Terbuat dari steel dengan dimensi 200 x 150 x 130 mm. Berguna untuk mendorong

biji gelondong ke arah blade nya.

10. Plat Pendorong

Terbuat dari steel dengan dimensi 400 x 50 x 3 mm. Berguna untuk mendorong biji

gelondong ke arah blade nya. Plat pendorong berhubungan dengan torak dengan baut

sebagai penghubungnya.

11. Blade Holder

Terbuat dari steel dengan dimensi 100 x 100 x 35 mm. Berguna sebagai tempat

dudukan blade

12. Blade.

Terbuat dari steel dengan profil segitiga berguna untuk menyayat biji mete.

Cara Kerja Mesin

Pada awal proses, biji mete dimasukkan ke dalam wadah penampungan pada mesin.

Setelah mesin dinyalakan, motor listrik akan berputar dengan putaran 1400 rpm yang

kemudian menggerakkan linier cylinder (torak) yang bergerak secara vertikal dengan

kecepatan 0,2 m/s. Getaran dari motor dimanfaatkan untuk pergerakkan kacang

gelondong melewati jalur ke arah pembawanya. Pembawa yang berhubungan dengan

linier cylinder akan berkerja secara otomatis membawa biji mete satu persatu ke jalur

sayatan, yang kemudian didorong oleh plat yang terhubung dengan torak ke arah pisau

potongnya. Kemudian pengupasan akan ditampung di wadah lain yang nantinya harus

disortir secara manual untuk memisahkan antara kacang dan kulitnya.

H. Kesimpulan

Pembuatan mesin ini merupakan riset yang pertama, mungkin di Indonesia, untuk itu dari

beberapa kekurangan nantinya, akan dikembangkan lagi oleh penulis sehingga mesin ini

bisa diproduksi masal untuk meningkatkan pengolahan mete di Indonesia.

Page 7: Makalah Mesin Pengupas Biji Mete

DAFTAR PUSTAKA

• Hutahaean, Ramses Y. (2006). Mekanisme dan Dinamika Mesin. Jogjakarta. C.V. Andi

Offset

• www.situsmesin.com (diakses tanggal 10 Oktober 2012, pukul 14.30 WIB)

• www.bisnisukm.com (diakses tanggal 10 Oktober 2012, pukul 16.22 WIB)

• www.youtube.com/cashew nut shelling machine (diakses tanggal 10 Oktober 2012, pukul

17.00 WIB)

• Pramono, Agus E. (2008). Buku kuliah Elemen Mesin I. Jakarta. Politeknik Negeri Jakarta