Makalah Mesin Listrik Ac

download Makalah Mesin Listrik Ac

of 42

Transcript of Makalah Mesin Listrik Ac

TUGASMATA KULIAH MESIN LISTRIK AC

MAKALAH

OLEH :

1. HENDRI FAHRIZAL2. OKI IRAWAN3. HENGKI KURNIAWAN4. BERRY NASRI(NIM : 2012310129)(NIM : 2012310130)(NIM : 2012310131)(NIM : 2012310132)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO REGULER BFAKULTAS TEKNIK INDUSTRIINSTITUT TEKNOLOGI PADANG2013

IMOTOR INDUKSI SATU FASA

Motor induksi adalah adalah motor listrik bolak-balik (ac) yang putaran rotornya tidak sama dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran medan stator terdapat selisih putaran yang disebut slip. Pada umumnya motor induksi dikenal ada dua macam berdasarkan jumlah fasa yang digunakan, yaitu: motor induksi satu fasa dan motor induksi tiga fasa. Sesuai dengan namanya motor induksi satu fasa dirancang untuk beroperasi menggunakan suply tegangan satu fasa.

Motor induksi satu fasa sering digunakan sebagai penggerak pada peralatan yang memerlukan daya rendah dan kecepatan yang relatif konstan. Hal ini disebabkan karena motor induksi satu fasa memiliki beberapa kelebihan yaitu konstruksi yang cukup sederhana, kecepatan putar yang hampir konstan terhadap perubahan beban, dan umumnya digunakan pada sumber jala-jala satu fasa yang banyak terdapat pada peralatan domestik. Walaupun demikian motor ini juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu kapasitas pembebanan yang relatif rendah, tidak dapat melakukan pengasutan sendiri tanpa pertolongan alat bantu dan efisiensi yang rendah.

Prinsip kerja Motor Induksi Satu Fasa

Motor induksi satu fasa berbeda cara kerjanya dengan motor induksi tiga fasa, dimana pada motor induksi tiga fasa untuk belitan statornya terdapat tiga belitan yang menghasilkan medan putar dan pada rotor sangkar terjadi induksi dan interaksi torsi yang menghasilkan putaran. Sedangkan pada motor induksi satu fasa memiliki dua belitan stator, yaitu belitan fasa utama (belitan U1-U2) dan belitan fasa bantu (belitan Z1-Z2), lihat gambar1.

Gambar 1. Prinsip Medan Magnet Utama dan Medan magnet Bantu Motor Satu fasa

Belitan utama menggunakan penampang kawat tembaga lebih besar sehingga memiliki impedansi lebih kecil. Sedangkan belitan bantu dibuat dari tembaga berpenampang kecil dan jumlah belitannya lebih banyak, sehingga impedansinya lebih besar dibanding impedansi belitan utama.

Grafik arus belitan bantu Ibantu dan arus belitan utama Iutama berbeda fasa sebesar , hal ini disebabkan karena perbedaan besarnya impedansi kedua belitan tersebut. Perbedaan arus beda fasa ini menyebabkan arus total, merupakan penjumlahan vektor arus utama dan arus bantu. Medan magnet utama yang dihasilkan belitan utama juga berbeda fasa sebesar dengan medan magnet bantu.

Gambar 2. Grafik gelombang arus medan bantu dan arus medan utama

Gambar 3. Medan magnet pada Stator Motor satu fasa

Belitan bantu Z1-Z2 pertama dialiri arus Ibantu menghasilkan fluks magnet tegak lurus, beberapa saat kemudian belitan utama U1-U2 dialiri arus utama Iutama. yang bernilai positip. Hasilnya adalah medan magnet yang bergeser sebesar 45 dengan arah berlawanan jarum jam. Kejadian ini berlangsung terus sampai satu siklus sinusoida, sehingga menghasilkan medan magnet yang berputar pada belitan statornya.

Rotor motor satu fasa sama dengan rotor motor tiga fasa yaitu berbentuk batang-batang kawat yang ujung-ujungnya dihubung singkatkan dan menyerupai bentuk sangkar tupai, maka sering disebut rotor sangkar.

Gambar 4. Rotor sangkar

Belitan rotor yang dipotong oleh medan putar stator, menghasilkan tegangan induksi, interaksi antara medan putar stator dan medan magnet rotor akan menghasilkan torsi putar pada rotor.

Motor Kapasitor

Motor kapasitor satu phasa banyak digunakan dalam peralatan rumah tangga seperti motor pompa air, motor mesin cuci, motor lemari es, motor air conditioning. Konstruksinya sederhana dengan daya kecil dan bekerja dengan tegangan suplai PLN 220 V, oleh karena itu menjadikan motor kapasitor ini banyak dipakai pada peralatan rumah tangga.

Gambar 5. Motor kapasitor

Belitan stator terdiri atas belitan utama dengan notasi terminal U1-U2, dan belitan bantu dengan notasi terminal Z1-Z2 Jala-jala L1 terhubung dengan terminal U1, dan kawat netral N terhubung dengan terminal U2. Kondensator kerja berfungsi agar perbedaan sudut phasa belitan utama dengan belitan bantu mendekati 90. Pengaturan arah putaran motor kapasitor dapat dilakukan dengan (lihat gambar 6): Untuk menghasilkan putaran ke kiri (berlawanan jarum jam) kondensator kerja CB disambungkan ke terminal U1 dan Z2 dan terminal Z1 dikopel dengan terminal. Putaran ke kanan (searah jarum jam) kondensator kerja disambung kan ke terminal Z1 dan U1 dan terminal Z2 dikopel dengan terminal U1.

Gambar 6. Pengawatan motor kapasitor dengan pembalik putaran

Motor kapasitor dengan daya diatas 1 KW di lengkapi dengan dua buah kondensator dan satu buah saklar sentrifugal. Belitan utama U1-U2 dihubungkan dengan jala-jala L1 dan Netral N. Belitan bantu Z1-Z2 disambungkan seri dengan kondensator kerja CB, dan sebuah kondensator starting CA diseri dengan kontak normally close (NC) dari saklar sentrifugal, lihat gambar 7.

Awalnya belitan utama dan belitan bantu mendapatkan tegangan dari jala-jala L1 dan Netral. Kemudian dua buah kondensator CB dan CA, keduanya membentuk loop tertutup sehingga rotor mulai berputar, dan ketika putaran mendekati 70% putaran nominalnya, saklar sentrifugal akan membuka dan kontak normally close memutuskan kondensator bantu CA.

Gambar 7. Pengawatan dengan Dua Kapasitor

Fungsi dari dua kondensator yang disambungkan parallel, CA+CB, adalah untuk meningkatkan nilai torsi awal untuk mengangkat beban. Setelah putaran motor mencapai 70% putaran, saklar sentrifugal terputus sehingga hanya kondensator kerja CB saja yang tetap bekerja. Jika kedua kondensator rusak maka torsi motor akan menurun drastis, lihat gambar 8.

Gambar 8. Karakteristik Torsi Motor kapasitor

Motor Shaded Pole

Motor shaded pole atau motor phasa terbelah termasuk motor satu phasa daya kecil, dan banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga sebagai motor penggerak kipas angin, blender. Konstruksinya sangat sederhana, pada kedua ujung stator ada dua kawat yang terpasang dan dihubung singkatkan fungsinya sebagai pembelah phasa.

Belitan stator dibelitkan sekeliling inti membentuk seperti belitan transfor mator. Rotornya berbentuk sangkar tupai dan porosnya ditempatkan pada rumah stator ditopang dua buah bearing.

Gambar 9. motor shaded pole, Motor fasa terbelah

Irisan penampang motor shaded pole memperlihatkan dua bagian, yaitu bagian stator dengan belitan stator dan dua kawat shaded pole. Bagian rotor sangkar ditempatkan di tengah-tengah stator, lihat gambar 10.

Gambar 10. Penampang motor shaded pole

Torsi putar dihasilkan oleh adanya pembelahan phasa oleh kawat shaded pole. Konstruksi yang sederhana, daya yang kecil, handal, mudah dioperasikan, bebas perawatan dan cukup di suplai dengan Tegangan AC 220 V, jenis motor shaded pole banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga kecil.

Motor Universal

Motor Universal termasuk motor satu phasa dengan menggunakan belitan stator dan belitan rotor. Motor universal dipakai pada mesin jahit, motor bor tangan. Perawatan rutin dilakukan dengan mengganti sikat arang yang memendek atau pegas sikat arang yang lembek. Kontruksinya yang sederhana, handal, mudah dioperasikan, daya yang kecil, torsinya yang cukup besar motor universal dipakai untuk peralatan rumah tangga.

Gambar 11. komutator pada motor universal

Bentuk stator dari motor universal terdiri dari dua kutub stator. Belitan rotor memiliki dua belas alur belitan dan dilengkapi komutator dan sikat arang yang menghubungkan secara seri antara belitan stator dengan belitan rotornya. Motor universal memiliki kecepatan tinggi sekitar 3000 rpm.

Gambar 12. stator dan rotor motor universal

Aplikasi motor universal untuk mesin jahit, untuk mengatur kecepatan dihubungkan dengan tahanan geser dalam bentuk pedal yang ditekan dan dilepaskan.

IIPERANCANGAN MOTOR INDUKSI SATU FASA JENIS ROTOR SANGKAR (SQUIRREL CAGE)

Penggunaan motor induksi satu fasa sendiri sangat banyak, antara lain pada pompa air, mesin jahit, kipas angin, kompresor, air conditioning (AC), dan lain-lain. Motor induksi satu fasa banyak digunakan karena mempunyai beberapa keuntungan antara lain : Biaya investasi awal murah Perawatan murah dan mudah

Perancangan motor induksi sebagai usaha untuk mendapatkan hasil perancangan yang mempunyai unjuk kerja yang baik. Dalam industri mesin listrik, suatu produk tidak hanya mempunyai unjuk kerja yang baik, akan tetapi produk tersebut harus sesuai dengan kebutuhan pasar.

Untuk mendapatkan suatu motor induksi satu fasa yang mempunyai effisiensi tinggi diperlukan suatu perancangan. Proses perancangan dapat dilakukan secara manual, yaitu dengan melakukan perhitungan tahap demi tahap. Perancangan dengan cara ini memungkinkan masih adanya kesalahan perhitungan yang nantinya akan didapatkan perancangan yang tidak sesuai dengan rencana. Agar didapatkan hasil perhitungan yang diinginkan dan menekan kesalahan maka diperlukan bantuan software untuk proses perhitungan.

Motor induksi satu fasa

Jenis motor fasa tunggal dengan daya kuda lebih banyak dikenal. Berdasarkan konstruksi dan cara starting, motor satu fasa di klasifikasikan menjadi: Motor Induksi (Split, kapasitor ) Motor repulse (repulsion motor) Motor Seri AC Motor sinkron tanpa eksitasi

Karakteristik yang dari motor satu fasa ini, diterangkan dengan teori Double-field Theory, atau dengan dua medan atau teory gerakan dua medan. Teori ini menggunakan gagasan dimana suatu poros tungal yang berpindah yang dapat diasumsikan sebagai perputaran vector dari setengah magnitude. Gelombang sinusoidal dapat dipresentasikan oleh dua putaran fluk, yang mempunyai putaran sinkron sebesar (N 120 f / P) s

Di tunjukkan pada gambar 2.2 (a) dibawah ini fluk mempunyai nilai maksimal. Komponen fluk A dan fluk B masing masing sama dengan / 2 m bergerak dengan arah berlawanan putaran jam dan searang putaran jam.

Gambar 2. Perputaran fluk pada medan

Ketika vektor A dan vektor B dan keduanya pada posisi sudut + dan - , yang ditunjukkan pada gambar 2.2 (b), fluk resultan menjadi sebagai berikut :

2 x sin = sin m sin

Setelah berputar putaran dari putaran fluk A dan fluk B mempunyai posisi seperti ditunjukkan pada gambar 2.1 (c) dimana fluk resultan akan menjadi nol. Setelah setengah putaran, resultan dari fluk A dan fluk B akan menjadi

-2 x = -m

Setelah putaran resultan akan kembali bernilai nol seperti terlihat pada gambar 2. (e) dan seterusnya.

Motor induksi Repulsi (Repulsion induction motor)

Jenis ini sangat popular karena karena mempunyai karakteristik yang bagus dapat dibandingkan dengan motor DC jenis compound. Motor induksi ini merupakan kombinasi dari motor repulsi dengan motor induksi .Pada umumnya semua motor repulse mempunyai gulungan stator. Tetapi terdapat dua bagian belitan tersendiri didalam rotor yaitu : Belitan sangkar tupai (squirrel cage) Belitan komutator yang serupa dengan armatur DC

Keduanya ini melilit selama keseluruhan periode dari operasi motor. Belitan komutator teletak dibagian luar dari slot, sedangkan belitan squirrel cage terletak dibagian dalam slot. Saat start belitan komutator lebih banyak mensuplai torsi. Belitan squirrel cage pada prakteknya yang sedang tidak aktif, karena mempunyai reaktansi tinggi. Ketika rotor berakselerasi, belitan squirrel cage mengambil peranan besar terhadap beban

Motor induksi Satu fasa Jenis rotor sangkar

Dari semua jenis motor arus bolakbalik, jenis motor induksi yang sering digunakan terutama di industri. Namun jenis motor induksi juga mempunyai kelebihan dan kerugian, antara lain :

Keuntungan : Mempunyai konstruksi yang sederhana (Khususnya jenis rotor sangkar tupai) Biaya dan waktu perawatan yang rendah Pengaturan starting yang sederhana

Kerugian : Variasi kecepatan dapat di variasi, akan tetapi harus mengurangai effisiensi Seperti pada motor dc, Kecepatan akan menurun apabila ada kenaikan beban Torsi starting yang lebih rendah dari pada motor dc shunt

KonstruksiKonstruksi dari motor induksi jenis rotor sangkar terdiri dari dua bagian utama, yaitu stator dan rotor.

Stator

Stator adalah bagian utama dari motor yang diam. Stator merupakan suatu kerangka yang dilaminasi terbuat dari besi tuang atau allumunium alloy tuang. Stator mempunyai bentuk alur yang tirus (tapered) dengan gigi yang sejajar (parallel sided). Alur pada stator adalah tempat kumparan utama dan kumparan bantu berada.

Prinsip dari stator motor induksi sama dengan motor atau generator sinkron. Dengan terdiri dari sejumlah slot yang nantinya untuk menempatkan belitan stator.Slot-slot tersebut ditempatkan dalam suatu rangka besi. Rangka tersebut mempunyai sirip sirip besi yang 4 berguna sebagai pendingin motor. Kecepatan medan putar (Ns) pada stator adalah sebagai berikut :

Ns =

Fluk yang berputar pada stator akan menginduksi ke rotor, sehingga rotor juga akan berputar mengikuti medan putar stator. Diantara putaran rotor (Nr) dan putaran stator (Ns) tidak sama. Perbedaan antara putaran stator dan putaran rotor disebut slip (S).

Rotor

Rotor adalah bagian dari motor yang bergerak. Rotor terdiri dari sebuah inti rotor dengan alur yang dilapisi laminasi pada bagian utamanya. Jenis rotor yang banyak digunakan pada motor induksi satu fasa adalah rotor jenis sangkar tupai (squirrel cage rotor). Pada prinsipnya rotor jenis sangkar tupai disusun dari batangbatang konduktor yang kedua ujungnya disatukan oleh cincin hubung singkat (end ring). Konstruksi dari rotor sangkar tupai terlihat pada gambar 2.7 berikut ini :

Batang Konduktor

End Ring

Gambar 2. Rotor sangkar tupai (Squirrel cage rotor)

Lebih dari 90 persen motor induksi adalah merupakan jenis sangkar tupai, karena jenis rotor sangkar tupai mempunyai konstruksi yang sederhana. Konstruksi dari rotor jenis ini pada prinsipnya rotor jenis sangkar tupai disusun dari batangbatang konduktor yangkedua ujungnya disatukan oleh cincin hubung singkat (end ring).

Bahan yang digunakan sebagai batang-batang konduktor berasal dari tembaga, alumunium, atau dari campuran logam. Satu batang ditempatkan pada tiap slot, Lebih baik batang dimasukkan dari belakang. Batang rotor adalah terhubung secara permanen, oleh karena itu tidaklah dapat menambah suatu resistan dari luar secara seri dengan rotor, yang bertujuan untuk digunakan pada saat starting. Pada motor motor berdaya kecil, digunakan metode lain pada konstruksinya. Terdiri dari batang-batang rotor dengan cincin akhir (end ring) dalam satu tempat. Bahan yang digunakan adalah alumunium atau campuran alumunium dengan logam.

Flowchart (Diagram Alir)

MulaiDesain StatorData MasukanCetakSelesaiCetakDesain RotorDimensi UtamaTampilkan Hasil AkhirDesain LagiYaYaTidakTidak

Pengujian Program

Pengujian program dilakukan dengan cara memasukkan data pada data masukan. Data yang di ambil sebagai contoh adalah sebagai berkut : Daya = 1 hp Putaran = 1750 Tegangan = 220 volt

Setelah program dijalankan, maka akan didapatkan hasil sebagai berikut

Dimensi Utama

Untuk hasil perhitungan pada Dimensi Utama terdiri dari 6 hasil perhitungan, yang meliputi sebagai berikut :

Jumlah Kutub = 4 Koefisien output = 9,24 D2L = 512.3 Diamater Lubang = 8.7 Panjang Besi = 6.8 Kisar Kutub = 68.911 Panjang bersih = 5.81 Daya semu (Q) = 1.38 hp

Desain Stator

Untuk hasil perhitungan pada Desain Stator terdiri dari 12 hasil perhitungan, yang meliputi sebagai berikut : Fluk per Kutub = 185762.41 maxwels Jumlah Alur = 36 Kisar Alur = 2.73 Faktor Kumparan = 0.75 Arus stator = 6.28 Ampere Jumlah belitan stator = 559 Panjang penghantar = 25.01 Hambatan stator (Rs) = 1.47 Bahan Isolasi = Kapas atau kertas Kelas isolasi = Kelas Y Suhu maksimal = 90 0 celcius Rugi besi = 57.92 watt

Desain Rotor

Untuk hasil perhitungan pada Desain Rotor terdiri dari 6 hasil perhitungan, yang meliputi sebagai berikut : Celah udara = 0.30 Diameter Rotor = 5.30 Jumlah alur = 54 Luas alur = 1080 Luas cincin akhir = 86.40 Diameter cincin = 3.30

Pengoperasian Program

Pembuatan perangkat lunak menggunakan bahasa program Borlan Delphi. Borland Delphi digunakan sebagai tampilan dan juga sebagai proses perhitungan. Terdapat 6 buah form, yaitu terdiri dari : Form cover Form data masukan Form dimensi utama. Form desain stator Form desain rotor Form hasil akhir

Bentuk program adalah bentuk aplikasi, sehingga dalam menjalankan program tidak diperlukan software. Cara menjalankan program adalah sebagai berikut :

Jalankan nama file Perancangan Motor.exeSetelah program dijalankan akan masuk pada form cover seperti pada gambar 6.1 berikut ini

Gambar 6.1 Form cover

Klik menu File lalu Run Program, setelah itu akan masuk pada form data masukan seperti pada gambar 6.2 berikut ini

Gambar 6.2 Form data masukan

Untuk mengisi data masukan, klik tombol isi data (Alt + I).Memasukan data yang berupa, tegangan, kecepatan, dan daya, setelah itu klik lanjut (Alt + L).Setelah masuk pada form dimensi utama, seperti pada gambar 6.3 berikut ini.

Gambar 6.3 Form dimensi utama

Pada form ini terdapat hasil hitungan untuk dimensi utama.Klik lanjut (Alt + L), akan tampil form desain stator, seperti pada gambar 6.4.Menentukan suhu maksimal mesin

Gambar 6.4 Form desain stator

Klik Lanjut (Alt + L). Akan muncul hasil perhutungan form desain rotor, seperti ditunjukkan pada gambar 6.5 berikut ini :

Gambar 6.5 Form desain rotor

Klik Lanjut (Alt + L). Akan muncul form hasil akhir, seperti pada gambar 6.6 berikut ini :

Gambar 6.6 Form Hasil Akhir

Pada form hasil akhir terdapat sub menu printer, yang berfungsi untuk mencetak hasil rancangan. Perintah cetak dapat juga dengan (Ctrl + P) atau (Alt + C).

Kesimpulan

1. Pada percobaan dengan perubahan daya, mulai dari 1 sampai dengan 100 hp, arus stator mengalami kenaikan dimana mulai dari 6.28 A sampai dengan 391.68 ampere. Sehingga bisa disimpulkan bahwa daya berbanding lurus dengan arus.2. Pada nilai diameter lubang stator (D) juga mengalami kenaikan pada saat dilakukan dengan percobaan kenaikan daya motor. Sehingga diameter berbanding lurus dengan kenaikan daya.3. Nilai dari hambatan stator, adalah semakin kecil dengan kenaikan daya, yaitu mulai dari 1.47 ohm, sampai dengan 0. ohm. Hambatan berbanding terbalik dengan daya.4. Celah udara berbanding lurus dengan daya, semakin besar daya, celah udara juga semakin besar.

IIISISTEM PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI1 FASA DENGAN PERUBAHAN TEGANGAN BERBASISMCU MC68HC11

Dalam pengendalian kecepatan motorinduksi 1 fasa, perubahan tegangan input pada kumparan stator ini kita butuhkansebuah Computer Personal (PC), untukmengatur kerja microcontroller MC68HC11,kemudian sistem microcontroller akanmengatur sudut picu dari thyristor yangsedang mengontrol tegangan jala-jala PLNyang merupakan tegangan input kumparanstator motor induksi satu fasa. Pulsa darimicrocontroller MC68HC11 tadi di perkuatdengan IC (ULN 2003A) dengan bantuanOpto_Coupler (Opto_Isolator) akandibangkitkan pulsa untuk memicu thyristortersebut. Untuk penyingkronan frekuensijala-jala dibutuhkan hardware tambahan (Zerro Crossing Detector) sebagai IC (InputCapture) microcontroller MC68HC11.Adapun diagram blok rangkaian pengendalimotor induksi 1 fasa dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Diagram blok perencanaan rangkaian pengendali kecepatan motor induksi satu fasa berbasis MC68HC11

Thyristor

Salah satu contoh dari thyristor adalahSCR (Silicon Controlled Rectifier) yangmempunyai simbol seperti terlihat dalamGambar 2. Adapun karakteristik teganganVersus arus untuk SCR ini dapat dilihatpada Gambar 3. Di sini teganganpenyalaannya dapat diubah-ubah sesuaidengan besarnya arus yang di berikan padagerbang (Gate) dari SCR tersebut.Makinbesar arus yang diberikan, makin besar pula tegangan penyalaannya.

ID : Arus Dioda.Ig : Arus Gate.

Gambar 2. Simbol SCR (Silicon Controlled Rectifier)

Gambar 3. Karakteristik arus dan tegangan pada SCR

Penggunaan thyristor dalam sistempengendali beban satu fasa ini, digunakansistem pengontrolan dua arah satu fasa.Pengontrolan ini dapat digunakan untukbeban resistif (lampu pijar) dan induktif(motor induksi satu fasa).

a. Pengontrolan dua arah satu fasa beban resistif

Dengan menggunakan kontrol dua arah(gelombang penuh) dan pengontrolangelombang penuh satu fasa dengan bebanresistif yang ditunjukkan pada Gambar 4a.Selama tegangan masukan setengah sikluspositif, daya mengalir dikontrol olehbeberapa sudut tunda dari thyristor T1, danthyristor T2 mengontrol daya selamategangan masukan setengah siklus negatif.Pulsa-pulsa yang dihasilkan oleh T1 & T2terpisah 180.Bentuk gelombang untuktegangan masukan, tegangan keluaran dansinyal gerbang untuk T1 & T2 ditunjukkanpada Gambar 4b.

( a ). Rangkaian pengontrol dengan beban resistif

( b ). Bentuk gelombang T1&T2

Gambar 4.Pengontrol gelombang penuh satu fasa

Jika Vs = 2 Vs Sin t adalah tegangan masukan dan sudut tunda thyristor T 1 &T2,tegangan keluaran rms dapat ditentukan melalui :

Vo =Vo =Vo = Vs

Dengan membuat variasi sudut dari 0sampai , V0 dapat divariasi dari Vs sampai0 Volt.

Contoh : Sebuah pengontrol tegangan ACgelombang penuh satu fasa seperti Gambar4a, memiliki beban resistip (R) = 10 dantegangan masukan Vs = 120 V(rms), denganfrekuensi 60 Hz. Sudut sulut thyristor T1 &T2 sama (1 = 2 = = /2. Makategangan keluaran (rms) adalah :

R: 10 , Vs: 120 V, : /2 dan Vm : x120= 1697 Volt

Dengan menggunakan persamaan diatas,maka Vo rms akan diperoleh :

Vo : 120 / = 84,85 Volt

b. Pengontrolan satu fasa dengan beban induktif.

Pengontrolan gelombang penuh denganbeban induktif (RL) ditunjukkan padaGambar 5a. Karena induktansi p adarangkaian , arus thyristor pada T1 tidak akanjatuh menuju nol pada = , ketikategangan masukan mukai menjadi negatif.Thyristor T1 akan turut terhubungsampaiarus i1 jatuh menjadi nol pada = . Sudutkonduksi thyristor T1 adalah = - danbergantung pada sudut sulut dan sudutfaktor daya beban . Bentuk gelombanguntuk arus thyristor, pulsa-pulsa gerbangdan tegangan masukan ditunjukkan padaGambar 5b.

(a) Rangkaian.

(b) Bentuk gelombang.

Gambar 5: Pengontrolan gelombang penuh satu fasa dengan bebanRL

Bila Vs = Vs sin t adalah teganganmasukan yang tiba-tiba dan sudut sulutthyristor T1 adalah , arus thyristor (i1)dapat ditunjukkan melalui :

L(di1/dt) + Ri1 = Vs sin t(1)Bila diselesaikan i1 menjadi :

I1 = ( /Z)Vs sin(t - ) + A1(2)

Dengan beban impedansi Z = [R2 + (L)2]1/2 dan sudut sulut beban = tan-1(L/R).Konstanta A1 dapat ditentukan dari kondisisemula pada t = , i1 = 0. Dari persamaandiatas sehingga A1 diperoleh :

A1 = ( Vs /Z) sin ( -)(3)

Substitusi A1 dari persamaan (3) padapersamaan (2) menghasilkan :

I1 =( Vs/Z)[sin(t - ) sin ( -) ](4 )

Sudut , pada saat arus i1, jatuh menjadi noldan thyristor T1 menjadi off, dapatditentukan dari kondisi i1 (t =) = 0 padasaatpersamaan (4) dan diberikan hubungandengan :

sin ( -) = sin ( -) (5)Sudut , yang disebut pula extinction angle,dapat ditentukan dari persamaantransidentaldan memerlukan penyelesaian denganmetode iterasi. Bila diketahui,sudutkonduksi thyristor T1 dapat ditentukanmelalui :

= -

Tegangan keluaran RMS :

Vo =Vo =Vo = Vs (6)

Sinyal-sinyal gerbang thyristor dapatberupa pulsa-pulsa pendek untuk pengontroldengan beban resistif, namun demikian,pulsa-pulsa pendek tersebut tidak cocokuntuk beban induktif.Hal ini dapatdijelaskan dengan Gambar 5b. Ketikathyristor T2 firingpada t = + , thyristorT1 masih terhubung karena beban induktif.Pada saat arus thyristor T1 jatuh menjadi noldan T1 menjadi off pada = + , pulsa padagerbang T2telah berhenti danmengakibatkan T2 tidak menjadi on.Hasilnya hanya thyristor T1 yang akanberoperasi, yang mengakibatkan bentukgelombang tidak simetris pada arus dantegangan keluaran. Kesulitan ini dapatdiatasi dengan menggunakan sinyalsinyalgerbang yang kontinyu dengan masa durasi ( + ).

IC (ULN 2003A)

ULN 2003A adalah deretan transistordarlington yang mempunyai kemampuanarus dan tegangan cukup tinggi. Jenistransistor yang dipakai adalah NPN. Diodayang mengapit output common cathodeberfungsi sebagai pemutus beban induktif.Arus kolektor kaki darlington yangdihasilkan bisa mencapai 500 mA. Kakioutput dan input dihubung paralel. Teganganoperasi yang diijinkan 5 Volt.

Dalam sistem pengendali kecepatanmotor induksi satu fasa, transistor (ULN2003A) berfungsi sebagai penguat pulsa dariMC68HC11, sehingga didapatkan arus gateyang cukup untuk memicu thyristor 2 pulsadalam rangkai pengendali tersebut.

OPTO_COUPLER (OPTO_ISOLATOR ) 4N25

Opto_coupler yang diproduksi dalambentuk paket plastik dan diberi lensa ataufilter untuk menaikkan kepekaan terhadapcahaya. Keuntungan utama dariopto_coupler adalah sebagai pemisahansecara listrik antara rangkaian yang masukdengan rangkaian yang keluar (penyekatrangkaian tegangan tinggi dengan rangkaiantegangan rendah). Dengan opto_coupler,hubungan antar rangkaian hanya seberkascahaya, dengan kata lain semakin redupcahaya yang dipancarkan semakin kecil pulategangan yang dikeluarkan oleh sisi output.Dengan demikian kita dapat memperolehresistansi penyekatan diantara dua rangkaianitu sampai ratusan ohm.

Dalam peralatan sistem pengendali ini,opto_coupler difungsikan sebagaipengontrol dalam penyulutan sudut thyristordari MC68HC11 yang penulis rencanakan.Adapun penerapan dalam sistemrangkaiannya adalah seperti Gambar 6.

Gambar 6. Rangkaian buffer penyulutan thyristor

Prinsip kerja rangkaian tersebut adalahsebagai berikut :Saat opto_coupler menyala, maka arus darijala-jala melalui R2 dan dioda (D1) akanmengalir ke transistor 4N25, sehinggathyristor (T1) akan tersulut dan beban akanmenjadi ON. R3 diperlukan agar kondisipadam (opto_coupler) tidak ada arus yangmengalir dalam transistor 4N25.Jaringancapasitor (C1) diperlukan untukmelindungiT1 terhadap perubahan tegangan yangmembuat thyristor berakhir terlampau dini.R1 diperlukan untuk membatasi arus LED4N25.

Microcontroller Unit MC68HC11

MCU MC68HC11 adalah jenisMCU 8bit buatan Motorola yang terbuat dari bahansemikonduktor tipe HCMOS(High DensityComplementary Metal OxideSemiconduktor), yang dikemas dalam satuchip. Teknologi HCMOS yang diterapkanoleh Motorolaini,memungkinkan kombinasiukuran chip yang kecil dan berkecepatanyang tinggi dengan daya listrik yang rendahserta kekebalan noise yang tinggi pula.

Sistem memory MCU ini terdiri dari8Kbyte (Read Only Memori), 512 byte(Electrically Erasable Programmable ReadOnly Memory) dan 256 byte (RandomAcces Memory). Chip ini juga dilengkapidengan delapan kanal (Analog to DigitalConverter) dengan resolusi 8 bit. Sebuahkomunikasi serial tak sinkron yaitu (SerialCommunications Interface) dan serialsinkron (Serial PheriperalInterface) jugadisertakan.

Selain itu juga terdapat timer 16 bit,yang memiliki tiga jalur Input capture (IC1 -IC3), lima jalur Output Compare (OC1 -OC5), dan fungsi Interrupsi Real Timer.Sebuah fungsi lagi yang ada dalam MCU iniadalah subsistem Akumulator pulsa 8 bityang dapat digunakan untuk melakukanhitungan kejadian luar (External EventsCounter) atau pengukur periode pulsa jugaterdapat didalamnya.

Perencanaan

Perencanaan gelombang penyulutan thyristor.

Dalam sistem pengendali kecepatanmotor induksi 1 fasa dengan perubahantegangan input kumparan motor berbasisMCU MC68HC11ini, pulsa penyulutanthyristor akan dibangkitkan oleh sistemMC68HC11dalam program timernya.Adapun bentuk pulsa dari sistem MCUMC68HC11 akan dijelaskan dalam flowchart berikut :

1. Bila ada perintah stop motor dari komputer.

Bila ada interrupt stop motor dari SCI

MulaiSelesaiDisable timer mask_1Clear timer flag_1Hentikan penyulutan thirystor fasa_R

2. Perintah ubah sudut sulut dari komputer.

Bila ada interrupt dari SCI

MulaiCont = 2Stat = 1Apakah status stat = 0 ?Ubah sudut sulutApakah nilai Cont =1 ?Apakah nilai Cont = 0 ?SelesaiSelesaiCont =cont 1Pindahkan N_reg_A ke betaPindahkan N_reg_A ke beta + 1Ambil data dari receive, masukkan ke reg_APindahkan N_beta ke alfaTidakTidakYaTidakYaYaYaTidak

3. Perintah star motor dari komputer.

a. Bila ada interrupt dari SCI

MulaiSelesaiInisialisasideteksi IC pada posisi naikmenyiapkan IC interrupt_1

b. Bila terjadi input capture dari CPU.

SelesaiStartSiapkan output compare interrupt_1TOC_1= TIC_1 + ALFAApakah input capture pertama?Ya

Pulsa input capture tersebut adalah sebagai berikut :

Keterangan :TIC_1TOC_1:::Waktu saat zerocrossing enableWaktu thyristor menyulut fasa _RBesarnya sudut sulut thyristor

c. Bila terjadi output capture dari CPU.

SelesaiStartSulut thyristor D_1 (fasa_R)Sulut thyristor D_2 (fasa_R)TOC_1= TOC_1 + 180Apakah tegangan fasa_R positif

Pulsa output compare dari CPU tersebut adalah :

TOC_1 = TOC_1 + 180 {Waktu penyulutan thyristor fasa _R berikutnya}

Keterangan :TIC_1TOC_1D_1 & D_2::::Waktu saat zerocrossing enableWaktu thyristor menyulut fasa _RBesarnya sudut sulut thyristorThyristor fasa_R

Agar proses transmisi data serial darikomputer personal dapat diterima oleh sistem MCU MC68HC11, maka perludiinisialisasi terlebih dahulu Asynchronous Comunication Adapternya. Hal-hal yangperlu diinisialisasi ini antara lain : Baud rate (9600baud) Format : 8 bit data 1 stop bit Receiver enable dan receive interruptenable.

Apabila dari ketiga flow chart diatas digabung menjadi satu akan terbentuk suatu flow chart pengendali kecepatan motor induksi satu fasa dengan perubahan tegangan input kumparan stator motor berbasis MCU MC68HC11 tersebut adalahsebagai berikut :

StartInisialisasiBaud rateFormat : 8 bit data 1 stop bitReceiver enable dan receive interrupt enableTunggu Interrupt

Gambar 7. Flow chart inisialisasi SCI

Kesimpulan

Dari pengujian pada motor kapasitor dengan spesifik (220V/50Hz/125W) yang dibebani untuk memompa air dari sumur bor, kecepatan motor akan berubah dari 2837-2307 Rpm, yang disebabkan karena adanya perubahan tegangan input kumparan stator motor antar 207 -168V, pada sudut sulut thyristor antara 0-160.

IVSISTEM PENGGENDALI KECEPATAN PUTARANMOTOR AC PHASA SATUMENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER AT89S8252

Pada era industri modern saat ini, kebutuhan terhadap alat produksi yang tepat guna sangat diperlukan dapat meningkatkan efisiensi waktu dan biaya. Sebagian besar alat industri menggunakan tenaga listrik sebagai energi penggerak utamanya, dan sebagian besar dari peralatan mesin-mesin tersebut masih mempergunakan cara-cara manual, terutama dalam hal untuk memindah-mindahkan kecepatan. Dengan demikian maka dirasakan sangat perlu untuk meningkatkan keandalan dari mesin-mesintersebut dilengkapi dengan suatu sistem pengendali yang mampu mengatur sistem secara ke seluruhan. Dalam hal ini maka peranan peralatan elektronika daya sebagai penunjang kelancaran proses otomatisasi produksi sangat menentukan. Diharapkan dengan melakukan sistem otomatisasi dapat mempermudah pekerjaan yang dilakukan manusia.Terutama hal tersebut dibutuhkan dalam jenis pekerjaan yang menuntut suatu ketelitian, kerutinitasan, kekuatan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan dalam waktu yang lama.

Di berbagai perindustrian banyak menggunakan mesin-mesin dengan penggerak uatamanya adalah Motor AC Phasa Satu. Yang mana pada umumnya digunakan pada mesin produksi seperti mesin bubut, mesin bor dan sebagainya. Dalam aplikasi yang sebenarnya di industri, bukan hanya jenis motor listrik itu saja yang menjadi pertimbangan, tetapi juga system pengaturan kecepatannya. Kemampuan pengaturan besarnya suatu kecepatan putaran motor tergantung pada bentuk dan konstruksi motor serta rangkaian system pengendali kecepatan putaran motor. Pengaturan kecepatan putaran motor yang sederhana dapat dilakukan dengan bantuan dari suatu rangkaian Analog Controller Interface yang dioperasikan dengan bantuan sistem Mikrokontroller. Dengan sistem pengendalian kecepatan tersebut akan dapat diatur kecepatan putaran yang sesuai dengan yang diinginkan. Hal tersebut dapat dilakukan hanya dengan cara menekan tombol yang ada diinginkan pada system tersebut. Sedangkan system penyettingan yang dilakukan dapat dilihat pada tampilan (display) yang akan menampilkan dalam bilangan hexadecimal.

Motor Induksi Phasa Satu

Konstruksi motor induksi satu fasa terdiri atas dua komponen yaitu stator dan rotor. Stator adalah bagian dari motor yang tidak bergerak dan rotor adalah bagian yang bergerak yang bertumpu pada bantalan poros terhadap stator. Motor induksi terdiri atas kumparan-kumparan stator dan rotor yangberfungsi membangkitkan gaya gerak listrik akibat dari adanya arus listrik bolak-baliksatu fasa yang melewati kumparan-kumparan tersebut sehingga terjadi suatu interaksi induksi medan magnet antara stator dan rotor. Bentuk dan konstruksi motor tersebut digambarkan pada gambar 1.

Gambar 1. Motor Induksi Phasa 1

Rangkaian Ekivalen Motor Induksi Phasa Satu

Motor induksi satu fasa terdiri kumparan stator dan kumparan rotor. Kumparan stator dan rotor masing-masing terdiri dari parameter resistansi R, reaktansi jX dan lilitan penguat N rangkaian ekivalen dari motor induski satu fasa dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2. Rangkaian ekivalen motor induksi sederhana

Gambar 3. Rangkaian pengganti motor induksi satu fasa

Nilai arus sumber bolak-balik satu fasa dapat dirumuskan sebagai berikut :

I1= I + I2(1)

Besarnya arus pemagnitan I yang timbul akibat adanya induksi yang terjadi antara medan stator dan rotor adalah :

I = Ir + Im(2)

Ggl yang dihasilkan akibat interaksi induksi medan magnet antara stator dan rotor yang masing-masing sebesar E1 dan E2 adalah :

E1 = I2 (Rs +jXs)(3)E2 = I2(4)Impedansi pada kumparan motor stator dan rotor masing-masing adalah :

jXs = js Ls(5)jXr = jr Lr(6)

Prinsip Kerja Motor Induksi Phasa Satu

Apabila kumparan-kumparan motor induksi satu fasa dialiri arus bolak-balik satu fasa, maka pada celah udara akan dibangkitkan medan yang berputar dengan kecepatan putaran sebesar dengan menggunakan rumus :

[ppm](7)atau,(8)

Medan magnet berputar bergerak memotong lilitan rotor sehingga menginduksikan tegangan listrik pada kumparan-kumparan tersebut. Biasanya lilitan rotor berada dalam hubung singkat. Akibatnya lilitan rotor akan mengalir arus listrik yang besarnya tergantung pada besarnya tegangan induksi dan impedansi rotor. Arus listrik yang mengalir pada rotor akan mengakibatkan medan magnet rotor dengan kecepatan sama dengan kecepatan medan putar stator (ns). Interaksi medan stator dan rotor akan membangkitkan torsi yang menggerakkan rotor berputar searah dengan arah medan putar stator. Interaksi medan stator dan rotor juga menyebabkan terjadinya ggl induksi yang disebabkan oleh kumparan-kumparan stator dan rotor. Rumusan matematis gaya gerak listrik yang terjadi pada motor induksi satu fasa dengan rumus sebagai berikut:(9)

Dimana nilai dari (t) untuk fluksi maksimum akibat dari penyebaran kerapatan fluks yangmelewati lilitan dengan rumus :

(t) = max . cos t(10)

Adanya perbedaan medan putar stator dan medan putar rotor atau yang disebut slip padamotor induksi satu fasa pada rumus sebagai berikut:

atau s(11)

Hubungan Torsi dan Slip pada Motor

Berubah-ubahnya kecepatan motor induksi (ns) akan mengakibatkan harga slip dari 100% pada saat start hingga 0% pada saat motor diam (nr-ns), torsi yang dihasilkan selama motor induksi satu fasa berputar tergantung pada perubahan slip dan perubahan dalam Newton.meter. Perubahan pembebanan dapat terjadi dengan naiknya nilai tegangan dan arus pada rotor. Hubungan torsi (Td) terhadap parameter impedansi stator, impedansi rotor, arus rotor, tegangan sumber dan kecepatan sudut secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut :

Arus rotor (Ir) yang dihasilkan pada motor induksi satu fasa pada rumus :

Ir = (12)

Ir =(13)

Karakteristik torsi terhadap perubahan slip saat 100% pada saat start hingga 0% pada saat motor diam (nr = ns) pada motor induksi satu fasa dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.karakteristik Td = f(s) dan n/ns = f(s)

Perancangan dan Pembahasan

Perancangan Perangkat Keras

Pada gambar 1 ditunjukan diagram system, dimana blok diagram system tersebut terdiri dari :

Gambar 5. Blok Diagram Rangkaian

Cara Kerja

Adapun cara kerja dari system tersebut diurakan secara umum sebagai berikut:1. Minimum sistem AT89C51 berfungsi untuk menerjemahkan perintah yang dimasukan melalui keyped.2. Rangkaian analoge controlled phase-angel fired yang berfungsi menerjemahkan perintah yang dikeluarkan oleh sistem mikrokontroller.3. Motor berfungsi memutar piringan yang dihubungkan memlaui poros pemutar.4. Input set point (sp) berupa keyped yang berfungsi untuk memasukan data kecepatan putar motor yang diinginkan.5. Rangkaian ADC yang berfungsi menerima presena value (pu) dari kecepatan putaran motor yang terdeteksi oleh sensor optic.6. Rangkaian DAC yang mengubah data-data digital ke dalam sinyal analog controller phase-angle fired sehingga sinyal ini dapat langsung mengendalikan motor.7. Rangkaian F/V yang mengkonversikan frekuensi yang dihasilkan oleh sensor optic ketegangan yang merupakan present value yang diterima oleh ADC.8. Display berfungsi untuk menampilkan data set (SP) dan kecepatan putar piringan.

Rangkaian Analog Voltage Controled Phase Angle Fired Power Interface

Gambar 6 menggambarkan tentang skema pengukur sudut phasa, dimana sudut phasa konduksinya dikendalikan sebuah input tegangan analog. Gambar tersebut dibagi menjadi 4 bagian utama, yaitu: Generator pulsa, lintas nol, (U1a dan U1b) generator ramp tersinkronisai (U2a) pengkondisi sinyal Zera span (U2b) dan komparator dengan penyulut (U1c dan U3).

Gambar 6. Analog Votage Controlled Phase Angle Fired Power Interface

Penyulut analog terendah ini harus disinkronisasi terhadap tegangan lintas nol jala-jala. Ini adalah kegunaan dari transformer, komparator U1a dan U1b, pembentuk gelombang dengan menggunakan RC dan beberapa dioda. Kedua komparator menghasilkan gelombang kotak 30Vpp yang berganti-ganti sebagaimana tegangan jala-jala melintasi nol. Jika salah satu komparator dihubungkan secara inverting dan lainnya non-inverting menghasilkan gelombang kotak dengan polaritas yang berlawanan. Jaringan RC membentuk gelombang kotak tersebut pada kejutan positif dan negative sekkitar 100 detik. Dioda melewatkan hanya pulsa positif satu pada lintas nol dari U1adan lintas nol lainnya dari U1b karena adanya feedback negative input inverting op-amp ditahan pada ground semu. Konstanta arusnya adalah:

Rt = (14)

Yang mengalir dari output ramp, melalui kapasitor dan Rramp_rate menuju -15 V. selamaarusnya constant kapasitor akan mengisi pada harga yang konstant yang menghasilakn sebuah ramppengatur :

Rramp_rate = 37,7 k

Yang menghasilkan arus pengisian

I = = 398 A

Mengisi 0,33 F dengan sebesar 398 A menghasilkan

Rramp_rate : I = C (15)

Rramp_rate : = = = 1206 V/s

Pada setiap lintas nol pulsa dari U1a atau U1b mensaturasi Q1, hal ini akan menghubungkan singkat kapasitor ramp. Memaksa untuk mengosongkan secara cepat. Jadi pada setiap lintas nol pada jala-jala ramp diulang lagi. Tanjakan ini berkesinambungan untuk sebuah setengah siklus dari jala-jala 8,3m/s ia akan menanjak naik.

v = (ramp_rate)t (16)v = ( 1206V/s)(8,3ms) = 10V

U2 menghasilkan ramp yang dimulai pada 0V dan meningkatkan secara linier ke 10 V selama 8,3 milidetik dari setengah silus jala-jala. Amplifier zero span mempunyai persamaan :

Va = Vin - (-15V) (17)

DenganRspan = 5,3 kRzero = 5 kVout = -Vin + 10 V

Hal ini akan menginvert secara linier dan mengoffset tegangan input. Selama ramp dibawah Va output dari kelompok U1c akan terbuka dan triac dalam keadaan mati, tetapi selama ramp meningkat, data Va output dan U1c akan terhubung singkat ke -15 V, sehingga akan menjalankan led pada MOC3041 dan menghidupkan triac.

DAC (Digital Analog Converter)

Rangkaian pengubah digital ke analog (DAC) dapat dilihat pada gambar 7 dibawah ini :

Gambar 7. Rangkaian Digital to Analog Converter

Jika diketahui :

Vref= 5 Vdc, R14 = R15 = 1k, R0 = 2k

Maka besar Vo :

Vo =(18)

Menyesuaikan Vref , R14, atau Ro juga Vo dengan semua digit input level tinggi sama dengan 9,961 Volt. Input DAC 0808 dihubungkan port 1 AT89S8252 dan Vo-nya dihubungkan ke Vin Analog Voltage Controlled Phase Angel Fired Interface. DAC 0808 mengkonversi arus yang memasuki input menjadi tegangan pada outputnya.

3.4 Pengubah Frekuensi Ke Tegangan

Keluaran tegangan yang akan dihasilkan adalah 5 Volt untuk kecepatan putar maksimum motor 2850 Rpm = 47,5 Hz, karena lubang pada piringan berjumlah 8 maka dimana frekuensi maksimum yang didapat dari sensor optic adalah 8 x 47,8 = 380 Hz. Kemudian menentukan nilai Rt dan Ct.

fm = 2850 rpm = 47,5 Hz8 fm = 8 x 47,5 = 380 Hz

8 fm =,ditentukan : Ct = 0,1 F(19)

Rt =(20)

Dengan mensubsitusikan besaran diatas maka didapat Rt sebesar = 24 K

Tegangan yang diinginkan 5 Volt pada saat frekuensi Maximum = 380 Hz, maka dengan demikian diperoleh:

VAve = 2V.1,1.Rt .Ct..fin(21)5V = 2V. . . 380(21)

5V = 2V. ,ditentukan : RL = 100 K(22)Maka didapatkan besar RS yang dinginkan adalah: 40K

Gambar 8. Rangkaian Pengubah Frekuensi ke Tegangan

ADC (Analog to Digital)

Untuk memperoleh jangkaun input 0-5 Volt, input Vref/2 dihubungkan tegangan 2,5volt.

Vref/2 = . Vcc = . 5V = 2,5V

FrekuensiJam

Vref/2 = = =649350 Hz = 650 KHz

Gambar 9. Rangkaian Analog to Digital Converter

Sensor Optik

Sensor optik merupakan transduser kecepatan yang merubah kecepatan putar motor menjadipulsa periodic. Hal ini dapat dicapai dengan bantuan sumber cahaya dengan menggunakan inframerah, phototransistor dan sebuah IC SN7413 nand gate schimitt trigger, seperti terlihat pada gambardibawah ini.

Disini phototransistor akan menerimacahaya pada LED tepat berada pada posisisatu garis dengan lubang dan phototransistor.Bila phototransistor menerima cahaya, makaia akan bekerja dan arus mengalir dari Vcc keR dan phototransistor, sehingga kaki 9 dari ICSN7413 berada pada logika 0 dan output kaki3 akan menuju logic 1. Begitu jugasebaliknya, bila piringan menutupi cahaya,maka semua input NAND gate berada padalogika 1 dan output kaki 8 menuju logika 0.Kejadian tersebut diatas akan berulangkembali selama piringan berputar, sehinggapada output NAND gate schimitt trigger akandiperoleh bentuk pulsa periodic yang ekivalendengan kecepatan putar motor.

Gambar 10. Sensor Optik

Kesimpulan

Dari uraian tersebut diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:Alat ini sangat memungkinkan digunakan untuk mengendalikan motor ac phasa satu secara otomatissehingga dapat memberi kemudahan dalam proses pengaturan kecepatan motor ac phasa satu denganmenggunakan teknologi elektronika berbasis mikrokontroler AT89S8252 .

Daftar Pustaka

1. Dunia Listrik.blogspot, Motor Listrik AC Satu Fasa, 2009, http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/04/motor-listrik-ac-satu-fasa.html2. Anton Susila, Perancangan Motor Induksi Satu Fasa Jenis Rotor Sangkar (Squirrel Cage), 2004, http://eprints.undip.ac.id/25610/1/ML2F399366.pdf3. A. Sofwan dan Rudie S. Baqo, Sistem Penggendali Kecepatan Putaran Motor AC Phasa Satu Menggunakan Mikrokontroller At89s8252, 2004, http://installist.files.wordpress.com/2009/12/sistem-pengendali-putaran-motar-ac.pdf4. Kustanto, Sistem Pengendalian Kecepatan Motor Induksi 1 Fasa Dengan Perubahan Tegangan Berbasis Mcu Mc68hc11, 2008, http://kus2008.files.wordpress.com/2008/07/sistem-pengendali-motor-1-phasa-berbasis-mikro.pdf

3