Makalah Menulis Karya Ilmiah

41
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aktivitas kepenulisan tak bisa dilepaskan dari rangkaian aktivitas pembelajaran. Bagi para penuntut ilmu, menulis adalah salah satu cara mengakselerasi peningkatan pemahaman karena menulis berarti menuangkan kembali semua ilmu dan pengetahuan tentang suatu tema yang pernah ditampung dalam pikiran. Ada sebuah analogi antara menuntut dan menulis dengan sistem pencernaan. Saat menerima ilmu pengetahuan, otak menerima input ‘makanan’. Ilmu dan pengetahuan yang merupakan ‘makanan’ tersebut akan diolah dan dicerna oleh ‘alat pencernaan’, yaitu di dalam otak manusia. Dari hasil proses ‘pencernaan’ akan diperoleh kesimpulan baru, wawasan baru, atau sistematika pengetahuan baru yang kemudian disimpan rapi dalam memori. Pengetahuan dan ilmu tersebut disimpan dalam ingatan dan siap di -recall jika sewaktu-waktu diperlukan. Namun, jangan sampai pengetahuan yang tersimpan dalam memori ini dibiarkan begitu saja tanpa sering digunakan. Jika demikian, suatu saat memori tersebut akan mengalami degradasi sehingga data-data pengetahuan yang dimiliki akan lenyap sedikit demi sedikit. Menulis merupakan salah satu cara untuk memperkuat penyimpanan di memori ingatan. Dengan menulis, simpanan pengetahuan itu dikeluarkan lagi dan dirangkai atau 1

description

mmm

Transcript of Makalah Menulis Karya Ilmiah

Page 1: Makalah Menulis Karya Ilmiah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Aktivitas kepenulisan tak bisa dilepaskan dari rangkaian aktivitas pembelajaran.

Bagi para penuntut ilmu, menulis adalah salah satu cara mengakselerasi peningkatan

pemahaman karena menulis berarti menuangkan kembali semua ilmu dan pengetahuan

tentang suatu tema yang pernah ditampung dalam pikiran.

Ada sebuah analogi antara menuntut dan menulis dengan sistem pencernaan. Saat

menerima ilmu pengetahuan, otak menerima input ‘makanan’. Ilmu dan pengetahuan yang

merupakan ‘makanan’ tersebut akan diolah dan dicerna oleh ‘alat pencernaan’, yaitu di

dalam otak manusia. Dari hasil proses ‘pencernaan’ akan diperoleh kesimpulan baru,

wawasan baru, atau sistematika pengetahuan baru yang kemudian disimpan rapi dalam

memori. Pengetahuan dan ilmu tersebut disimpan dalam ingatan dan siap di-recall jika

sewaktu-waktu diperlukan. Namun, jangan sampai pengetahuan yang tersimpan dalam

memori ini dibiarkan begitu saja tanpa sering digunakan. Jika demikian, suatu saat memori

tersebut akan mengalami degradasi sehingga data-data pengetahuan yang dimiliki akan

lenyap sedikit demi sedikit. Menulis merupakan salah satu cara untuk memperkuat

penyimpanan di memori ingatan. Dengan menulis, simpanan pengetahuan itu dikeluarkan

lagi dan dirangkai atau dikombinasikan menghasilkan pemahaman baru yang lebih

mendalam.

Bagaimana dengan kalangan akademisi yang kesehariannya berkecimpung dengan

ilmu pengetahuan melalui kegiatan-kegiatan akademik dan ilmiah mereka? Semestinya itu

semua disempurnakan dengan produk-produk tulisan sebagai output dari kegiatan-kegiatan

yang dilakukan sehingga dapat melipatgandakan manfaat ilmu yang diperoleh. Dalam hal

ini, tulisan ilmiahlah salah satu produknya.

Penulisan karya ilmiah memerlukan persyaratan formal dan materiil. Persyaratan

formal menyangkut kebiasaan yang harus diikut dalam penulisan, sedangkan persyaratan

materiil menyangkut isi tulisan. Sebuah tulisan akan mudah dipahami dan menarik apabila

isi dan cara penulisannya memenuhi persyaratan. Dalam makalah ini, akan dibahas dasar-

1

Page 2: Makalah Menulis Karya Ilmiah

dasar teori penulisan karya ilmiah sebagai output ilmu pengetahuan yang seharusnya

dipahami oleh tiap-tiap mahasiswa ‘kalangan akademis’.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini antara lain :

a. Apakah karya tulis ilmiah itu?

b. Apa saja jenis-jenis karya ilmiah serta prinsip-prinsip karya ilmiah tersebut?

c. Bagaimana sistematika struktur karya ilmiah?

d. Bagaimana langkah-langkah penulisan karya ilmiah?

1.3. Tujuan dan Manfaat

Tujuan penulisan makalah ini yaitu:

a. Mengetahui apa itu karya tulis ilmiah.

b. Mengetahui jenis-jenis karya ilmiah.

c. Memahami sistematika struktur karya ilmiah.

d. Memahami langkah-langkah penulisan karya ilmiah.

Manfaat penulisan makalah ini antara lain :

a. Memberikan pemahaman mengenai karya ilmiah.

b. Dapat dijadikan referensi pembelajaran mata kuliah Bahasa Indonesia, khususnya

materi “Menulis Karya Ilmiah”

2

Page 3: Makalah Menulis Karya Ilmiah

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Karya Ilmiah

Menurut Brotowijoyo dalam Arifin (1985:8) karangan ilmiah adalah karangan ilmu

pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis berdasarkan metodologi penulisan yang baik

dan benar. Sementara menurut UM dalam Lindawati (2009:34) “Karya Ilmiah adalah karya

tulis atau bentuk lainnya yang telah diakui dalam bidang pengetahuan, teknologi, atau seni

yang ditulis atau dikerjakan sesuai dengan tata cara ilmiah, dan telah mengikuti pedoman

atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan”.

Karya ilmiah (scientific paper) juga merupakan laporan tertulis yang memaparkan

hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan

memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat

keilmuan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut

dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau

pengkajian selanjutnya. Dengan demikian, karya ilmiah merupakan tulisan yang sangat

perlu dengan beberapa alasan mendasar, antara lain :

Aktualisasi diri dalam proses pembelajaran

Aktivitas belajar bukan hanya terpaku dengan mengumpulkan ilmu pengetahuan dan

wawasan semata. Namun, hal yang penting dalam pembelajaran adalah praktek dan

implementasi ilmu yang telah diperoleh agar mampu menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang ada dan menyelesaikan persoalan-persoalan yang muncul. Untuk

itu, dibutuhkanlah pengamatan dan analisis agar semua pertanyaan atau

permasalahan yang timbul dapat diselesaikan. Dari proses pembelajaran akan

dilahirkan banyak ide, solusi, serta alternatif penyelesaian terhadap berbagai

persoalan yang ada. Dalam hal ini, menulis karya ilmiah merupakan sarana untuk

melatih diri dalam mengungkapkan pikiran-pikiran secara tertib, sistematis dan

dapat dipertanggung jawabkan.

3

Page 4: Makalah Menulis Karya Ilmiah

Publikasi hasil penelitian / kegiatan ilmiah

Hasil penelitian yang dipublikasikan akan dapat menjadi referensi bagi kalangan

akademisi atau ilmuwan lain dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang terus-

menerus. Dengan demikian, penulisan karya tulis ilmiah dapat memberikan

sumbangan pada perkembangan ilmu pengetahuan.

Pendidikan masyarakat

Ilmu yang senantiasa berkembang dengan temuan-temuan baru akan menjadi sia-sia

jika tidak tersebar luas, hanya menjadi milik kalangan ilmuwan secara eksklusif.

Padahal tujuan pengembangan ilmu pengetahuan adalah digunakan untuk

kesejahteraan umat manusia. Oleh karena itu, hasil-hasil kegiatan akademis dan

keilmuan hendaknya disampaikan kepada seluruh lapisan masyarakat sehingga

seiring berjalannya waktu masyarakat bisa mengikuti perkembangan ilmu dan dapat

menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan.

Sebagai suatu tulisan yang sistematis, karya ilmiah memiliki beberapa karakteristik, yaitu:

a. Mengacu kepada teori

Artinya karya ilmiah wajib memiliki teori yang dijadikan sebagai landasan berpikir /

kerangka pemikiran / acuan dalam pembahasan masalah. Fungsi teori antara lain:

Tolak ukur pembahasan dan penjawaban persoalan

Dijadikan data sekunder / data penunjang ( data utama ; fakta )

Digunakan untuk menjelaskan, mengekspos dan mendeskripsikan suatu gejala

Digunakan untuk mendukung dan memperkuat pendapat penulis.

b. Berdasarkan fakta

Artinya setiap informasi dalam kerangka ilmiah selalu apa adanya, sebenarnya dan

konkret.

c. Logis

Artinya setiap keterangan dalam kerangka ilmiah selalu dapat ditelusuri, diselidiki

dan diusut alasan-alasannya, rasional dan dapat diterima akal.

d. Objektif

4

Page 5: Makalah Menulis Karya Ilmiah

Artinya dalam kerangka ilmiah semua keterangan yang diungkapkan tidak pernah

subjektif, senantiasa faktual dan apa adanya, serta tidak diintervensi oleh

kepentingan baik pribadi maupun golongan.

e. Sistematis

Baik penulisan / penyajian maupun pembahasan dalam karangan ilmiah disajikan

secara rutin, teratur, kronologis, sesuai dengan prosedur dan sistem yang berlaku,

terurut, dan tertib.

f. Sahih / Valid

Artinya baik bentuk maupun isi karangan ilmiah sudah sah dan benar menurut

aturan ilmiah yang berlaku.

g. Jelas

Artinya setiap informasi dalam karangan ilmiah diungkapkan sejernih-jernihnya,

gamblang, dan sejelas-jelasnya sehingga tidak menimbulkan pertanyaan dan

keraguan-raguan dalam benak pembaca.

h. Seksama

Baik penyajian maupun pembahasan dalam karangan ilmiah dilakukan secara

cermat, teliti, dan penuh kehati-hatian agar tidak mengandung kesalahan betapa pun

kecilnya.

i. Tuntas

Pembahasan dalam karangan ilmiah harus sampai ke akar-akarnya. Jadi, supaya

karangan tuntas, pokok masalah harus dibatasi tidak boleh terlalu luas.

j. Bahasanya Baku

Bahasa dalam kerangka ilmiah harus baku artinya harus sesuai dengan bahasa yamg

dijadikan tolak ukur / standar bagi betul tidaknya penggunaan bahasa.

2.2. Prinsip-prinsip Karya Ilmiah

5

Page 6: Makalah Menulis Karya Ilmiah

Untuk dapat membedakan apakah suatu karya tulis tergolong ilmiah atau nonilmiah,

terdapat prinsip-prinsip dalam sebuah karya ilmiah. Prinsip-prinsip karya ilmiah tersebuat,

yaitu :

1. Objektivitas

Pada prinsip yang pertama ini, penulis diharuskan untuk tidak mengemukakan

pendapatnya. Penulis harus bersikap jujur, terbuka, dan mengesampingkan

perasaannya. Segala sesuatu yang ditulisakan penulis harus apa adanya.

2. Empiris

Prinsip yang kedua, segala sesuatu yang dikemukakan penulis harus berdasarkan

fakta.

3. Rasional

Pada prinsip yang ketiga, penulis membahas sesuatu harus berdasarkan rasio atau

dapat diterima akal sehat, baik proses maupun cara penulisannya.

4. Deduktif dan Induktif

Pada prinsip yang terakhir, membahas mengenail penyimpulan penemuan. Dalam

penelitian digunakan hipotesis (sesuatu yang dianggap benar untuk mengutarakan

pendapat, tetapi kebenarannya belum bisa dibuktikan) untuk menuntun penelitian

dalam mengumpulkan data (deduktif). Setelah data terkumpul, peneliti mempelajari

datanya satu per satu, peneliti mengemukakan penemuannya melalui pendekatan

induktif (Hardjodipuro, 1982).

2.3. Jenis-Jenis Karya Ilmiah Ditinjau dari Bentuknya

Pada dasarnya karya ilmiah merupakan bentuk dokumentasi dan publikasi dari hasil-

hasil pemikiran dan penelitian. Bila ditinjau dari segi bentuknya karya ilmiah terdiri dari

beberapa jenis, antara lain :

Artikel

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Heri Jauhari (2001:66),

“Artikel adalah karya tulis lengkap, misalnya laporan berita atau esai di majalah,

surat kabar, dan sebagainya”. Artikel merupakan salah satu karya tulis ilmiah yang

paling sederhana dengan bahasan yang aktual dan umumnya kontroversial. Dari

pemilihan judul, sistematika penulisan sampai isi, sebuah artikel lebih sederhana dari

karya tulis ilmiah lainnya. Begitupun pemilihan kata dan ragam bahasa yang

6

Page 7: Makalah Menulis Karya Ilmiah

digunakan lebih santai. Walaupun demikian, dalam artikel tetap diperlukan

penyelesaian yang memadai serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Seperti halnya karya ilmiah lainnya, artikel terdiri atas pendahuluan, isi, dan

penutup. Sistematika ketiga untur ini tidak diatur secara baku seperti pada makalah,

laporan, skripsi, tesis, dan disertasi. Sistematika penulisan artikel tidak ditandai

dengan bagian-bagian atau bab, hanya ditandai dengan peralihan paragraf.

Makalah

Makalah merupakan karya ilmiah yang pendek dibandingkan dengan karya

ilmiah lainnya (laporan, skripsi, tesis, dan laporan penelitian). Biasanya, makalah

dibuat karena tugas, permintaan, dan keinginan sendiri untuk kemudian dibacakan di

muka aumum atau dimuat pada suatu media cetak. Makalah hampir sama dengan

artikel. Hal yang membedakan terletak pada masalah yang diangkat, tidak harus

aktual dan kontroversial, serta sistematika yang lebih baku.

Laporan

Laporan adalah karya tulis ilmiah yang memaparkan data hasil temuan di

lapangan atau instansi perusahaan. Jenis karya ilmiah ini merupakan karya ilmiah

untuk jenjang diploma III (DIII).

Proposal Penelitian

Secara umum, proposal penelitian tidak jauh berbeda dengan penulisan

laporan, kecuali pada bab hasil dan penutup. Untuk proposal, bab hasil diganti

dengan bab rencana kerja yang berisi jadwal dan komponen pembiayaan; bab

penutup diisi dengan janji-janji keuntungan yang bakal diperoleh apabila penelitian

tersebut dilaksanakan. Selain itu, pada proposal belum ada halaman abstract atau

intisari.

Skripsi

Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis

berdasarkan pendapat orang lain (karya ilmiah S I). Karya ilmiah ini ditulis untuk

meraih gelar sarjana langsung (observasi lapangan) skripsi tidak langsung (studi

kepustakaan).

Penulisan skripsi berbeda dengan penulisan laporan. Jika laporan tidak

mengemukakan penafsiran, maka skripsi bertolak dari keinginan untuk

mengemukakan penafsiran dan analisa kenyataan-kenyataan. Skripsi tidak

membiarkan kenyataan-kenyataan itu sebagaimana adanya. la bergerak lebih jauh.

7

Page 8: Makalah Menulis Karya Ilmiah

Dengan demikian maka skripsi harus mengemukakan kenyataan-kenyataan itu

dengan dasar logika. Artinya ia harus memandangnya dari konstruksi sebab-akibat.

Tidak sekedar mengetahui kenyataan tetapi memahami kenyataan tersebut dalam

hubungan sebab-akibat. Agar supaya penafsiran dan analisa dalam skripsi itu tepat,

diperlukan laporan tentang peristiwa dan kenyataan yang sah yang tidak mungkin

diragukan lagi. Tetapi skripsi tidak memuaskan diri dengan kenyataan dan peristiwa

belaka, bagaimanapun sahnya kenyataan dan peristiwa itu.

Sebuah skripsi, sama seperti sebuah tesis, harus dapat mengemukakan

persoalan. Tetapi berbeda dengan sebuah tesis, sebuah skripsi tidak bermaksud untuk

memecahkan persoalan yang dikemukakannya. Pemecahan masalah itu tidak

diperlukan di dalam skripsi, karena skripsi tidak akan sampai. kepada perumusan

kesimpulan atau tesis. Cukuplah jika ia dapat mengemukakan kenyataan peristiwa

yang diolah dari laporan yang sah dengan sistimatis dan dengan maksud untuk

mengemukakan masalah-masalah yang akan dianalisa dengan dasar-dasar logika.

Mengemukakan dan mengidentifikasi suatu masalah bukanlah sesuatu pekerjaan

yang mudah. Kesalahan dalam merumuskan masalah, berarti turunnya nilai skripsi,

dan tentu saja nilai ànalisa skripsi itu. Untuk mengemukakan kenyataan peristiwa,

masalah-masalah, dan analisa diperlukan suatu sistimatika formil dan disiplin

teoritis. Nilai masalah dan nilai analisa sebuah skripsi sama pentingnya dengan nilai

masalah dan nilai analisa dalam tesis.

Tesis

Tesis adalah karya tulis ilmiah yang mengungkapkan pengetahuan baru

dengan melakukan pengujian terhadap suatu hipotesis. Tesis ini sifatnya lebih

mendalam dari skripsi (karya ilmiah S II). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih

gelar magister.

Tesis berbeda dengan skripsi dalam suatu hal yang amat penting. Jika skripsi

tidak ditujukan untuk memecahkan masalah, inaka tesis justru bermaksud untuk

memecahkan masalah itu. Perbedaan ini amat fundamentil. Akan tetapi

persamaannya akan tampak dalam beberapa hal seperti berikut ini: (1) Baik skripsi

maupun tesis berdasarkan laporan kenyataan peristiwa yang sah dan sistimatis, (2)

Baik skripsi maupun tesis mengemukakan masalah yang harus benar dan memenuhi

syarat-syarat untuk suatu masalah, (3) Baik skripsi maupun tesis terikat kepada

sistimatika formil, (4) Baik skripsi maupun tesis harus tunduk kepada hukum-hukum

8

Page 9: Makalah Menulis Karya Ilmiah

dan azas-azas logika ilmiah, (5) Baik skripsi maupun tesis harus berdasarkan dan

melalui metodologi yang benar.

Kelima persamaan, dan juga karakteristik, dari skripsi memperlihatkan bahwa

dalam hal-hal itu nilai skripsi tidak kalah dalamnya dengan tesis. Akan tetapi di

samping persamaan yang telah dikemukakan di atas, antara tesis dan skripsi terdapat

perbedaan-perbedaan. Perbedaan-perbedaan yang terpenting antara tesis dan skripsi:

(1) Tesis bermaksud dan didorong oleh tujuan untuk memecahkan persoalan yang

dikemukakannya, sedangkan skripsi tidak berdasarkan tujuan untuk memecahkan

masalah itu; (2) Analisa yang terdapat di dalam karangan tesis bertujuan untuk

mengambil kesimpulan dalam bentuk dalil, generalisasi, hukum, atau tesis,

sedangkan skripsi tidak bermaksud untuk menyusun dalil, generalisasi, hukum, atau

tesis; (3) Tinjauan atau wawasan tesis adalah lebih luas dari pada skripsi.

Materi tesis diisi dengan dasar-dasar teoritis yang erat hubungannya (langsung

dan sebagai pendukung) térhadap judul tesis. Selanjutnya hal itu dapat dielaborasi

dengan laporan riset dan analisa terhadap tujuan yang diselidiki dalam hubungannya

dengan hipotesa yang sejalan dengan proses pembuktian. Data yang dapat

dikumpulkan, dianalisa dan diinterpretasi. Dalam hal ini’ tesis berbeda dengan

laporan. Lain dari itu tesis harus memiliki masalah yang jelas yang akan

ditangani’penulis karangan tesis itu. Masalah harus dicari, diidentifikasi dan

dirumuskan dengan tepat. Karena tesis itu mengemukakan masalah, maka tesis

tersebut harus memiliki peralatan yang cocok untuk menunjang pemecahan masalah

itu.

Dalam menghadapi masalah yang telah dirumuskan, karangan tesis mesti dapat

menganalisanya dengan peralatan logika. Tesis dikemukakan dengan suatu metode

dan sistimatika tertentu. Karena nilai tesis itu terletak dalam perumusah kesimpulan,

maka kesimpulan yang diperolehnya harus didasarkan kepada pembuktian-

pembuktian yang tidak mungkin dibantah kebenaran-nya. Untuk mencapai

kesimpulan ini dapat dimulai dengan metode induktif, yaitu dengan melalui

penuturan deskriptif dan analisa. Atau dapat pula ‘dengan metode deduktif, yaitu

dimulai dengan dalil-dalil yang umum atau generalisasi substantif.

Hakekat tesis itu berdasaikan arti tesis yang sebenamya. Seperti kita ketahui,

istilah tesis dapat diartikan ke dalam dua pengertian: (1) Tesis didefinisikan sebagai

9

Page 10: Makalah Menulis Karya Ilmiah

sebuah hipotesa, sebagai ketetapan atau pemyataan yang dikembangkan dan

dipertahankan, jika mungkin, oleh argumentasi. Dari pandangan ini, sebuah tesis

adalah percobaan pemecahan untuk masalah; dan (2) Sebuah tesis didefinisikan

sebagai karangan formil yang fungsinya adalah untuk menyampaikan suatu argumen

logis yang mendukung suatu pandangan spesifik, terutama, suatu pemecahan untuk

suatu masalah. Seperti hipotesa yang dikemukakannya, argumentasi yang

disampaikan itu haruslah hasil pemikiran dan berdasarkan penyelidikan penulis

sendiri.

Disertasi

Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan teori atau dalil baru

yang dapat dibuktikan berdasarkan fakta secara empiris dan objektif (karya ilmiah S

III). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar doktor. Fungsi disertasi adalah untuk

menyelenggarakan suatu diskusi yang sistimatis tentang suatu subyek atau pokok

karangan. Ruang lingkupnya lebih luas dari pada tesis, dan gaya formilnya tidak

begitu kaku. Maksud sebuah disertasi adalah untuk mengemukakan suatu kritik,

penjelasan, atau penjernihan. Yaitu untuk mengemukakan suata pandangan yang

merupakan dalil. Membuat disertasi adalah untuk memperbincangkan, atau

membantah, dengan cara ilmu pengetahuan. Bertentangan dengan logika numgenai

alasan atau penalaran ilmiah formil di dalam tesis, penulis disertasi menangani

pokok atau subyek karangan kuranglebih bersifat didaktis. Ini jangan diartikan

bahwa disertasi itu tidak berdasarkan penalaran atau logika ilmiah.

Tesis dan disertasi yang baik menunjukkan hasil dari penyelidikan intelektuil.

Dasar-dasar keduanya akan berdiri kukuh jika studi, pemikiran, penyelidikan,

renungan dan pengertian-tulah menghasilkan hipotesa atau pemikiran yang dapat

diselidiki. Seandainya penyelidik melengkapkan dirinya dengan jaminan tentang

kebenaran untuk penjernihan dan pemecahan penyelidikan, maka tesis dan disertasi

dapat disusun.

Suatu tesis ditulis untuk mengukuhkan kebenaran suatu pemecahan terhadap

masalah, dengan argumentasi yang formil dan logis dalam pembuktian. Esensi

sebuah tesis adalah analisa konseptuil atau empiris, deduksi dan kesimpulan. Sebuah

disertasi sedikit banyak adalàh karangan formil dalam analisa, interpretasi, penilaian,

dan penjelasan pokok, subyek, atau ilmu pengetahuan atau pendapat. la dapat

10

Page 11: Makalah Menulis Karya Ilmiah

bermaksud untuk menjernihkan ilmu pengetahuan atau menentukan pendapat.

Sebuah disertasi dapat berbentuk kritik, nórmatif, dugaan, atau bahkan spekulatif.

Membuat sebuah disertasi berarti menghubungkan suatu proses tentang argumentasi

dari premise kepada kesimpulan.

Penulis disertasi dapat menggunakan premise yang diambil dari pemikiran

logis yang tidak memiliki dasar empiris.16 Di dalam kata pengantar buku

disertasi, Risk, Uncertainty and Profit, tulisan Frank H. Knight, yang mendapat

hadiah disertasi doktoral, terdapat ucapan: “Adalah, sedikit yang secara fundamentil

baru di dalam buku ini. la menggambarkan suatu percobaan untuk menyata-kan

prinsip-prinsip esensiil dari doktrin ekonomi konvensionil lebih tepat, dan untuk

menunjukkan implikasi-implikasinya-lebih jelas, dari pada yang telah dikerjakan

sebelumnya. Yaitu obyeknya adalah penjernihan, bukan pembehtukan kembali; ia

adalah suatu studi dalam “teori murni”. Àdalah tidak tepat jika di dalam tesis,

penulis yang bersangkutan, mengadakan spekulasi bahwa dalam suatu saat per-

ekonomian liberalistis akan mendekati perekonomian sosialistis dan sebaliknya

perekonomian sosialistis akan mendekati perekonomian liberalistis. Tetapi sebuah

disertasi dapat mendiskusikan suatu spekulasi tentang pertanyaan apakah

perekonomian liberalistis dan perekonomian sosialistis akan saling mendekat. Dalam

diskusi itu ia dapat mengemukakan argumentasi yang timbul dari segala bukti yang

ada dalam segala aspek. Ia dapat sampai kepada kesimpulan yang definitif melalui

proses penalaran dan logika yang datang dari premise Perbedaan antara tesis dan

disertasi bukan terletak pada jenis karangan tetapi pada tingkat yang perlu dicapai.

Perbedaan itu akan tampak pula dalam hasil yang dicapãi oleh tesis dan skripsi,

seperti halnya hasil yang perlu dicapai oleh laporan dan skripsi. Laporan, skripsi,

tesis dan disertasi mempunyai karakteristik yang berbeda karena yang kemudian

adalah lebih jauh dan yang sebelumnya.

2.4. Jenis-jenis Karya Ilmiah Ditinjau dari Pembacanya

Ditinjau dari sasarannya atau pembacanya, karya ilmiah dapat dibedakan atas

a) karya ilmiah biasa dan b) karya ilmiah populer. Karya ilmiah biasa adalah karya

ilmiah yang ditujukan kepada masyarakat tertentu/ professional, sedangkan karya

ilmiah yang ditujukan kepada masyarakat umum disebut kaya ilmiah popular (Amir,

2007:41).

11

Page 12: Makalah Menulis Karya Ilmiah

a) Membaca Tulisan Ilmiah

Dalam membaca tulisan ilmiah, pembaca perlu memahami unsure – unsure

kebahasaan yang membangun tulisan itu, yaitu huruf, kata, kalimat dan paragraph.

Kesatuan beberapa huruf membentuk kata, kesatuan beberapa kata membentuk

kalimat dan kesatuan beberapa kalimat membentuk paragraph, dan kesatuan

beberapa paragraph membentuk wacana (dalam hal ini disebut tulisan).

Karena suatu tulisan dibangun dari beberapa paragraph, pembaca perlu

memiliki pengetahuan tentang paragraph. Pada bagian terdahulu telah diuraikan

tentang organisasi gagasan dalam paragraph dan antar paragraph. Maksud utama

membaca paragraph sebuah tulisan adalah untuk mengetahui gagasan/ide pokoknya.

Dengan demikian, pembaca dapat mengikuti alur berpikir penulis. Cara menentukan

ide pokok dapat dilihat dari kata (yang ada pada kalimat utama) yang diulangi

kembali diganti dengan kata ganti persona atau kata yang sama arti diikuti kata ganti

penunjuk pada kalimat – kalimat penjelas.

b) Karya ilmiah populer

Sebagaimana telah dikemukakan pada bagian terdahulu, tulisan ilmiah yang

ditujukan kepada masyarakat umum disebut tulisan ilmiah popular (Amir, 2007:41).

Melengkapi pendapat Amir, Soeseno (1993: 1) mengemukakan bahwa tulisan ilmiah

popular adalah tulisan ilmiah yang disajikan dengan penuturan yang mudah

dimengerti.

Istilah popular digunakan untuk menyatakan sesuatu yang akrab dan

menyenangkan bagi populous (rakyat/masyarakat) atau disukai oleh orang

kebanyakan karena menarik dan mudah dipahami. Oleh karena itu, dalam

penuturannya, tulisan ilmiah popular harus lebih sederhana daripada tulisan ilmiah

biasa.

Tulisan ilmiah popular dapat dibedakan atas tiga jenis. Pertama, tulisan ilmiah

popular deskriptif yang membeberkan suatu pengetahuan sebagai kumpulan fakta

begitu saja dengan tujuan meningkatkan pengetahuan untuk pembaca. Tulisan ilmiah

popular seperti ini biasanya membeberkan fakta apa adanya, atau penemuan

mutakhir di bidang ilmu tertentu, tanpa banyak mempersoalkan bagaimana jalannya

proses penemuan atau hakikat hal yang dibeberkan itu.

Jenis kedua, tulisan ilmiah popular bentuk deskriptif yang diserati tentang

jalannya proses pembentukan,riwayat pembentukan, penjelasan mangapa dan

12

Page 13: Makalah Menulis Karya Ilmiah

bagaimana sesuatu bisa terjadi . Jenis ketiga, tulisan ilmiah popular deskriptif yang

disertai proses terjadinya sesuatu, alasan maengapa bias terjadi, ditambah dengan

msalah yang muncul dan pemecahan masalah itu.

Untuk dapat memahami jenis tulisan ilmiah popular dalam kegiatan membaca,

perlu dipahami hal-hal yang terkait dengan pemahaman gagasan/ide pokok dalam

paragraph sebagaimana tulisan ilmiah.

Ciri-ciri Tulisan Ilmiah Populer dan Murni

Pada umumnya, tulisan ilmiah dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu tulisan

ilmiah populer dan tulisan ilmiah murni.

Ciri-ciri dan karakteristik tulisan ilmiah populer, antara lain:

Adanya pesan yang dipergunakan untuk menarik perhatian pembaca, yang

dapat juga dikatakan bersifat persuasif. Hal ini disebabkan karena pada

umumnya pembaca yang ditargetkan ialah umum atau bukan spesialis di

bidang ahli mengenai topik bahasan yang ditulis.

Isi tulisan diusahakan untuk memikat pembaca agar yang bersangkutan tetap

terus membaca tulisan tersebut sampai selesai.

Penulis melakukan kontekstualisasi data hasil riset ke dalam tulisan tersebut

sehingga data dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca umum.

Bahasa yang dipergunakan bersifat umum dan tidak menggunakan

terminologi khusus yang hanya dipahami oleh ilmuwan atau kelompok

tertentu.

Biasanya struktur kalimat yang dipergunakan ialah kalimat aktif.

Gaya penulisan tidak baku.

Umumnya, informasi dipaparkan dalam bentuk narasi.

Uraian dipaparkan ke dalam bentuk umum yang dapat menarik, balk aspek

intelektual pembaca maupun menyentuh emosi pembaca yang bersangkutan.

Secara implisit, kadang mengandung pesan tertentu berupa keinginan penulis

agar pembaca melakukan tindakan tertentu.

Ciri-ciri tulisan ilmiah murni, antara lain:

Penulis berusaha memaparkan data apa adanya secara objektif.

13

Page 14: Makalah Menulis Karya Ilmiah

Temuan kajian ditulis dalam bentuk sistematis, terstruk-tur, dan baku.

Penulis banyak menggunakan bahasa dan terminologi khusus atau disebut

“jargon ilmiah” yang hanya dapat dipahami oleh ilmuwan yang sama bidang

ilmunya dengan pokok bahasan yang ditulis.

Umumnya, menggunakan struktur kalimat pasif.

Gaya penulisan yang dipakai bersifat baku.

Tulisan digunakan untuk memaparkan informasi dalam bentuk khusus yang

hanya digunakan untuk menarik kemampuan intelektual pembaca.

Tulisan bersifat bebas dari opini penulis.

Terdapat jarak antara penulis dengan hal-hal yang dikaji

2.5. Sistematika Struktur Karya Ilmiah

Karya ilmiah memiliki kerangka yang merupakan pengelompokan dan pengamatan

jenis fakta dan sifatnya menjadi kesatuan yang bertautan. Adapun kerangka karya ilmiah,

yaitu :

HALAMAN JUDULLEMBAR PENGESAHANKATA PENGANTARDAFTAR ISIDAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalah1.2 Pembatasan Masalah1.3 Tujuan dan Manfaat

BAB II LANDASAN TEORI/ TINJAUAN PUSTAKA2.1 …2.2 …

BAB III METODE PENULISAN3.1 …3.2 …

BAB IV ANALISIS DAN SINTESIS4.1 …4.2 …

BAB V SIMPULAN DAN SARAN5.1 …5.2 …

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

Berikut ini akan dijelaskan satu per satu mengenai sistematika struktur karya ilmiah.

a. Halaman Judul

Halaman judul memberikan identitas umum terhadap karya ilmiah yang dibuat.

Sebuah judul pada dasarnya menggambarkan kelengkapan menganalisis, jangkauan

wilayah, domain penelitian,  waktu dan metode yang dipakai serta kesimpulan yang

didapat.

14

Page 15: Makalah Menulis Karya Ilmiah

Contoh Halaman Judul :

USULAN PROGRAM KREAKTIVITAS MAHASISWA

PENGELOLAAN LIMBAH TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT MENJADI BIOETANOL

SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIFF

BIDANG KEGIATAN

PKM GAGASAN TERTULIS (PKM-GT)

Diusulkan Oleh :

Eka Febriyanti NIM 0611 3040 1011 Tahun Angkatan 2011

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

PALEMBANG

2013

b. Lembar Pengesahan

Lembar Pengesahan berisi identitas tulisan disertai dengan tanda tangan sebagai

bukti pengesah suatu karya ilmiah.

Contoh Lembar Pengesahan :

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit Menjadi Bioetanl Sebagai Energi Alternatif

15

Page 16: Makalah Menulis Karya Ilmiah

2. Bidang Kegiatan : ( X ) Gagasan Tertulis ( ) Penelitian

3. Bidang Ilmu : Teknologi dan Rekayasa

4. Ketua Pelaksana a. Nama Lengkap : Fitria Puspasari

b. NIM : 0611 3040 1013

c. Jurusan : Teknik Kimia

d. Politeknik : Politeknik Negeri Sriwijaya

5. Anggota Pelaksana : 2 orang

6. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap : Idha Silviyati, ST

b. NIP : NIP. 19610704 198903 2 002

c. Alamat Rumah dan No. Tel/HP : Jl. Lunjuk Jaya, Gg. Melati, No. 45, RT. 50, Palembang

08127104759

Palembang, 22 Oktober 2010

Menyetujui

Ketua Jurusan Teknik Kimia Polsri Ketua Pelaksana Kegiatan

Ir. Robert Junaidi, M.T Fitria Puspasari

NIP. 196007 1991 031001 NIM. 0609 3040 0369

Direktur Politeknik Negeri Sriwijaya Dosen Pendamping

RD. Kusumanto, S.T., M.M Idha Silviyati, S.T

NIP. 196603111992031004 NIP. 19610704 198903 2 02

c. Kata Pengantar

Berisi tentang ucapan puji syukur, rasa terimakasih penulis kepada siapapun yang

terlibat atau yang membantu dalam penulisan karya ilmiah penulis tersebut. Contoh

kata pengantar dapat dilihat dalam kata pengantar makalah ini.

16

Page 17: Makalah Menulis Karya Ilmiah

d. Daftar Isi

Merupakan penyusunan isi sesuai halaman untuk memudahkan pembaca mengetahui

klasifikasi dan keseluruhan isi tulisan.

e. Daftar Tabel

Merupakan penyususan tabel atau data statistik sesuai halaman untuk memudahkan

penelurusan tabel terkait.

f. Bab I Pendahuluan

Berisi paparan tentang apa yang menjadi masalah dengan latar belakangnya

Latar belakang, merupakan diskripsi masalah, data awal yang mendukung adanya

masalah dan akar timbulnya masalah. Mengapa dan apa yang mendorong peneliti

memilih topik penelitian ini. Contoh latar belakang dapat dilihat pada bab

pendahuluan makalah ini.

Rumusan masalah, ditulis untuk menspesifikan masalah yang akan dibahas dalam

karya tulis. Masalah yang dirumuskan harus merupakan pengkhususan masalah

utama yang harus dijawab pada bab kesimpulan. Contoh rumusan masalah dapat

dilihat pada bab pendahuluan makalah ini.

Batasan masalah, ditulis untuk membatasi masalah penelitian. Sebab, jika tidak

dibatasi, masalah tersebut mungkin tidak sesuai kemampuan penulis, baik dari

segi pengetahuan, ekonomi, maupun waktu.

Contoh batasan masalah :

Mengingat banyaknya masalah yang menyebabkan sukarnya membuat karya

ilmiah, penulis membatasi diri dengan hanya mengambil masalah yang

berhubungan dengan tata tulis saja. Adapun masalah-masalah tata tulis ilmiah

yang dikaji antara ,ain :

1. Unsur-unsur karya ilmiah.

2. Langkah-langkah penulisan karya ilmiah.

3. Pembentukan paragraf.

Tujuan dan manfaat

Tujuan penelitian biasanya untuk mengetahui sejumlah fenomena tertentu.

Sementara manfaat penelitian yakni sesuatu yang bisa dirasakan dan

dilaksanakan. Manfaat penelitian terdiri atas manfaat yang bersifat teoritis dan

17

Page 18: Makalah Menulis Karya Ilmiah

manfaat yang bersifat praktis. Contoh tujuan dan manfaat dapat dilihat pada bab

pendahuluan makalah ini.

g. Bab II Landasan Teori/ Tinjauan Pustaka

Landasan teori/ tinjauan pustaka ataupun telaahan pustaka merupakan paparan

tentang kerangka acuan atau objek yang digunakan dalam memecahkan masalah.

Bab ini berisi gambaran teori-teori yang pernah ada yang berkaitan dengan masalah

yang digarap, mengemukakan asumsi-asumsi dasar sebagai landasan berpikir, dan

hipotesis bila ada. Contoh telaahan pustaka dapat dilihat pada karya ilmiah terlampir.

h. Bab III Metode Penulisan

Paparan mengenai apa yang dilakukan dalam suatu penelitian (langkah-langkah)

yang dilakukan sebelum melakukan suatu penelitian dan dikemas dalam bagian

metode penelitian. Atau dapat berupa prosedur pengumpulan, pengolahan, dan

analisis data dalam suatu karya tulis. Contoh metode penulisan dapat dilihat dalam

karya ilmiah terlampir.

i. Bab IV Analisis dan Sintesis

Jawaban terhadap pertanyaan apa yang dikemukakan umumnya dibahas dalam

bagian temuan atau hasil. Hasil-hasil penelitian harus mampu berfungsi sebagai alat

pembuktian. Contoh analisis dan sintesis dapat dilihat pada karya ilmiah terlampir.

j. Bab V Simpulan dan Saran

Simpulan merupakan pernyataan singkat yang mengungkapkan hasil penyelidikan

secara menyeluruh. Saran merupakan pernyataan yang bertujuan untuk

penyempurnaan hasil akhir penyelidikan.

Simpulan memuat hasil sesuai dengan tujuan penelitian, penulis harus dapat

menjelaskan kepentingan akan temuannya, bukan merupakan pengulangan yang

telah dibahas pada bagian pembahasan, harus menceritakan pada pembaca mengapa

temuan ini penting, dan bagaimana temuan ini berkontribusikan terhadap

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta penelitian apa yang harus

dilakukan kemudian. Simpulan dan saran dapat dilihat pda karya ilmiah terlampir.

k. Daftar Pustaka

18

Page 19: Makalah Menulis Karya Ilmiah

Daftar pustaka adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel- artikel, dan

bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan

atau sehagian dan karangan yang tengah digarap. Berikut ini merupakan contoh dari

bagaimana penulisan daftar pustaka pada penulisan makalah, skripsi atau penelitian

dan lain sebagainya.

Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari internet

Albarda, Aji.2004. Membava untuk Menulis, (http://ajialbarda.com, diunduh 3

August 2008).

Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari buku

Peranginangin, Kasiman. 2006. Aplikasi Web dengan PHP. Yogyakarta:

Penerbit Andi Offset.

l. Lampiran

Lampiran merupakan dokumen tambahan yang ditambahkan (dilampirkan) ke

dokumen utama. Lampiran dapat berupa teks, seperti dokumen pendukung

(misalnya daftar riwayat hidup), diagram, atau maupun berupa gambar. Contoh

lampiran dalam karya tulis dapat dilihat dalam karya ilmiah terlampir.

2.6. Langkah-Langkah Menulis Karya Ilmiah

Hal yang sering menjadi kendala dalam menulis karya ilmiah bagi sebagian besar

kaum pelajar adalah memunculkan ide. Sebenarnya, ide bisa diperoleh di mana saja, dari apa

saja. Ada berbagai alternatif yang dapat menjadi sumber ide. Beberapa di antaranya adalah observasi

dan mencermati kejadian melalui eksporasi langsung atau media massa. Ketika berekplorasi, akan

ditemukan berbagai masalah yang perlu diselesaikan, atau hal-hal yang harus dijawab dan

dibuktikan. Hal ini dapat menjadi dasar bagi dilaksanakannya penelitian untuk menyelesaikan

masalah yang terjadi, atau menjawab pertanyaan yang ada. Menulis karya ilmiah dapat dimulai dari :

a. Penentuan topik

Dalam suatu tulisan, topik merupakan landasan yang dapat dipergunakan

oleh seorang penulis untuk menyampaikan maksudnya. Banyak hal yang dapat

dipergunakan sebagai sumber penentuan topik sebuah tulisan, misalnya:

19

Page 20: Makalah Menulis Karya Ilmiah

pengalaman, keluarga, karier, alam sekitar, masalah kemasyarakatan, kebudayaan,

ilmu pengetahuan, cita-cita, dan sebagainya.

Syarat-syarat perumusan topik:

1.Topik harus menarik perhatian penulis

Untuk dapat menghasilkan karangan yang baik dengan data yang lengkap,

seorang penulis harus memilih topik yang menarik perhatiannya. Topik yang

tidak disenangi akan menimbulkan keengganan penulis dalam menyelesaikan

tulisan sehingga pencarian data dan informasi untuk melengkapi tulisan akan

dilakukan dengan terpaksa.

2.Topik harus diketahui oleh penulis

Seorang penulis sebelum memulai menulis seyogyanya sudah mempunyai

pengetahuan tentang hal-hal atau prinsip-prinsip dasar dari topik yang dipilih.

Berdasarkan prinsip-prinsip dasar tersebut, seorang penulis dapat

mengembangkan tulisannya menjadi suatu tulisan menarik, dengan cara

melengkapi tulisan tersebut melalui penelitian kepustakaan maupun penelitian

lapangan.

3. Topik yang dipilih sebaiknya:

Tidak terlalu baru

Topik yang terlalu baru memang menarik untuk ditulis, akan tetapi seringkali

penulis mengalami hambatan dalam memperoleh data kepustakaan yang

akan dipakai sebagai landasan atau penunjang. Data kepustakaan yang

diperoleh mungkin terbatas pada berita dalam surat kabar atau majalah

populer.

Tidak terlalu teknis

Karangan yang terlalu teknis kurang dapat menonjolkan segi ilmiah. Tulisan

semacam ini biasanya bersifat sebagai petunjuk tentang bagaimana tata cara

melakukan sesuatu, tanpa mengupas teori-teori yang ada.

20

Page 21: Makalah Menulis Karya Ilmiah

Tidak terlalu kontroversial

Suatu tulisan yang mempunyai topik krontroversial menguraikan hal-hal di

luar hal yang menjadi pendapat umum. Tulisan semacam ini sering

menimbulkan permasalahan bagi penulisnya.

b. Penentuan Tema

Sebuah tulisan dikatakan baik apabila tema dikembangkan secara terinci dan

jelas. Adanya gagasan sentral, rincian yang teratur dan susunan kalimat yang jelas

akan menghasilkan tulisan yang menarik dan enak dibaca. Di samping itu, seorang

penulis juga harus menampilkan keaslian tulisannya. Keaslian tersebut dapat dilihat

dari beberapa hal, misalnya pokok permasalahan, sudut pandangan, cara pendekatan

atau gaya bahasa dan tulisannya.

c. Judul

Apabila topik dan tema sudah ditentukan barulah penulis merumuskan judul

karya tulisnya. Judul yang dirumuskan sifatnya tentatif, karena selama proses

penulisan ada kemungkinan judul berubah.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam merumuskan judul:

1. Judul hendaknya relevan dengan tema dan bagian-bagian dari tulisan tersebut;

2. Judul menimbulkan rasa ingin tahu seorang lain untuk membaca tulisan itu (bersifat

provokatif);

3. Judul tidak mempergunakan kalimat yang terlalu panjang, jika judul terlalu

panjang, dapat dibuat judul utama dan judul tambahan (subjudul);

4. Pada penulisan tertentu (yang ada hubungan sebab-akibat) seyogyanya judul harus

memiliki independent variable (variabel bebas) dan dependent variable (variahel

terikat).

d. Mengenali Target Pembaca

Untuk memaksimalkan manfaat tulisan bagi pembaca, perlu dibuat asumsi

tingkat pengetahuan target pembaca tulisan tersebut. Untuk tugas akhir, cukup aman

21

Page 22: Makalah Menulis Karya Ilmiah

mengasumsikan target pembacanya adalah sesama mahasiswa dari jurusan yang

sama.

e. Pengumpulan Data

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pengumpulan data adalah

sebagai berikut:

mencari informasi/data dari kepustakaan;

menyusun daftar angket;

melakukan wawancara;

melakukan pengamatan di lapangan;

melakukan percobaan di laboratorium.

f. Seberapa Panjang?

Meskipun kadang disebutkan dalam panduan penulisan laporan tugas akhir

(skripsi, thesis, desertasi), jumlah halaman hanya lah merupakan petunjuk tentang

kedalaman dan keluasan materi yang dikehendaki. Pada umumnya tidak ada

ketentuan baku dari jumlah halaman naskah tulisan tugas akhir. Kuncinya, pastikan

tiap kalimat berguna bagi pembaca.

g. Penulisan dan Penyusunan Data

Menulis merupakan suatu proses kreatif yang banyak melibatkan cara

berpikir divergen (menyebar) daripada konvergen (memusat). Seperti layaknya

pelukis yang memiliki imajinasi lukisan, penulis memiliki banyak gagasan dalam

menuliskannya. Kendati secara teknis ada kriteria-kriteria yang dapat diikutinya, tapi

wujud yang akan dihasilkan sangat bergantung pada kepiawaian penulis dalam

mengungkapkan gagasan. Banyak orang mempunyai ide-ide bagus di benaknya

sebagai hasil dari pengamatan, penelitian, diskusi, atau membaca. Namun, begitu ide

tersebut dilaporkan secara tertulis, laporan itu terasa amat kering, kurang menggigit,

dan membosankan. Fokus tulisannya tidak jelas, gaya bahasa monoton, pilihan

katanya (diksi) kurang tepat dan tidak kena sasaran, serta variasi kata dan kalimatnya

kering. Sebagai proses kreatif yang berlangsung secara kognitif, penyusunan sebuah

tulisan memuat empat tahap, yaitu:

(1) Tahap Persiapan (prapenulisan)

Tahap persiapan atau prapenulisan adalah ketika penulis menyiapkan diri,

mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan fokus,

22

Page 23: Makalah Menulis Karya Ilmiah

mengolah informasi, menarik tafsiran dan inferensi terhadap realitas yang

dihadapi, berdiskusi, membaca, mengamati, dan lain-lain yang memperkaya

masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya.

(2) Tahap Inkubasi

Tahap inkubasi adalah ketika penulis memproses informasi yang dimiliki

sedemikian rupa hingga ditemukan pemecahan masalah atau jalan keluar

yang dicari. Proses inkubasi ini analog dengan ayam yang mengerami

telurnya sampai telur menetas menjadi anak ayam. Proses ini seringkali

terjadi secara tidak disadari, dan memang berlangsung dalam kawasan bawah

sadar (subconscious) yang pada dasarnya melibatkan proses perluasan

pikiran (expanding of the mind). Proses ini dapat berlangsung beberapa detik

sampai bertahun-tahun. Biasanya, ketika seorang penulis melalui proses ini

seakan-akan ia mengalami kebingungan dan tidak tahu apa yang harus

dilakukan. Oleh karena itu, tidak jarang seorang penulis yang tidak sabar

mengalami frustrasi karena tidak menemukan pemecahan atas masalah yang

dipikirkannya. Kendatipun demikian, sesungguhnya di bawah sadar penulis

tersebut sedang mengalami proses pengeraman yang menanti saatnya untuk

segera “menetas”.

(3) Tahap Iluminasi

Tahap iluminasi adalah ketika datangnya inspirasi atau insight, yaitu gagasan

datang tiba-tiba dalam pikiran. Iluminasi tidak mengenal tempat atau waktu,

bisa datang ketika duduk di kursi, sedang mengendarai mobil, sedang

berbelanja, dan lain-lain. Jika hal-hal itu terjadi, sebaiknya gagasan yang

muncul dan amat dinantikan itu segera dicatat, jangan dibiarkan hilang

kembali sebab momentum itu biasanya tidak berlangsung lama. Seringkali

orang menganggap iluminasi ini sebagai ilham. Secara kognitif, apa yang

dikatakan ilham tidak lebih dari proses berpikir kreatif. Ilham tidak datang

dari kevakuman tetapi dari usaha dan ada masukan sebelumnya terhadap

referensi kognitif seseorang

(4) Tahap Verifikasi/ Evaluasi.

Tahap terakhir yaitu verifikasi, apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap

iluminasi itu diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus

23

Page 24: Makalah Menulis Karya Ilmiah

tulisan. Mungkin ada bagian yang tidak perlu dituliskan, atau ada hal-hal

yang perlu ditambahkan, dan lain-lain. Mungkin juga ada bagian yang

mengandung hal-hal yang peka, sehingga perlu dipilih kata-kata atau kalimat

yang lebih sesuai, tanpa menghilangkan esensinya.

Penyusunan data dapat diartikan menyeleksi, mengolah, dan menganalisis data dengan

menggunakan teknik-teknik atau metode yang telah ditentukan. Setelah data disusun

lalu diadakan pengetikan data (penelitian).

h. Pemeriksaan

Pemeriksaan data (penelitian) dapat dilakukan melalui tahapan penerapan

bahasa berikut:

penyusunan paragraf,

penerapan kalimat baku,

penerapan diksi/pilihan kata, dan

penerapan EYD.

2.7. Mengakses Informasi dari Internet

Kehadiran dan kecepatan perkembangan teknologi informasi (TI) telah

menyebabkan terjadinya perubahan dramatis dalam segala aspek kehidupan. Kehadiran TI

tidak memberikan pilihan lain kepada dunia pendidikan selain turut serta dalam

memanfaatkannya. TI memungkinkan terjadinya proses komunikasi yang bersifat global

dari dan ke seluruh penjuru dunia.

TI dapat digunakan untuk mencari beragam sumber belajar yang ada di jaringan

internet. Sumber belajar yang ada di jaringan internet memungkinkan penggunanya untuk

dapat memperoleh informasi dari berbagai bidang pengetahuan, dari berbagai penjuru dunia,

dari berbagai jenis tulisan (buku, artikel, majalah, surat kabar, iklan, dll), dari informasi

terkini (paling mutakhir). Meskipun dalam lingkup yang sangat luas, pencarian informasi

dari internet dapat dilakukan dengan mudah melalui mesin – mesin pencari informasi

(search engine).

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, sumber belajar yang tersedia di jaringan

internet belumlah terlalu banyak. Pada umumnya sumber belajar yang tersedia ditulis dalam

bahasa Inggris. Meskipun sebagian besar informasi itu ditulis dalam bahasa Inggris, dalam

peningkatan keterampilan berbahasa Indonesia, informasi – informasi itu tetap saja sangat

24

Page 25: Makalah Menulis Karya Ilmiah

berarti dan dapat dimanfaatkan. Misalnya, informasi tentang peningkatan kemampuan

menyimak, berbicara, membaca, dan menulis secara umum. Oleh sebab itu, dalam

pembelajaran dewasa ini, penggunaan internet sangat dianjurkan untuk memperkarya

wawasan pengetahuan sivitas akademika.

2.8. Catatan Penting dalam Membaca Referensi

Membaca referensi, baik berupa buku, tulisan ilmiah, maupun tulisan yang diakses

dari internet, perlu dilakukan oleh mahasiswa untuk menulis. Dalam kegiatan membaca

untuk menulis ini, pembaca perlu mencatat beberapa hal penting yang akan mungkin

diperlukan saat menulis.

Hal-hal yang perlu dicatat oleh seorang pembaca dalam kegiatan membaca referensi

adalah a) keterangan lengkap tentang sumber, b) informasi-informasi penting terkait dengan

topik bacaan, dan c) kutipan-kutipan pernyataan pakar yang dianggap perlu.

Keterangan lengkap tentang sumber, antara lain. Mencakup: nama penulis (orang

atau lembaga), tahun penulisan/tahun terbit/nama kota, nama penerbit(bila diterbitkan),

alamat website/situs dan tanggal akses (bila tulisan diakses dari internet). Keterangan

lengkap tentang sumber dipandang perlu dicatat dalamkegiatatn menulis ilmiah pernyata-

pernyataan yang dimuat harus dapat dipertanggungjawabkan dengan jalan mencantumkan

sumbernya.

Hal lain ytang perlu dicatat dalam membaca referensi adalah infornmasi-informasi

penting terkait dengan topik bacaan. Informasi-informasi ini akan berguna untuk

melengkapi dan mengembangkan gagasan-gagasan penulis dalam kegiatan menulis.

Selanjutnya, hal yang perlu dicatat adalah kutipan-kutipan pernyataan pakar yang

dianggap perlu untuk mendukung data. Hal ini dilakukan untuk memperkuat gagasan-

gagasan penulis dalam kegiatan menulis ilmiah dan untuk menghindari penjiplakan. Untuk

lebih memahami penggunaan kutipan, baik falam kegiatan membaca untuk menulis maupun

menulis karya ilmiah, berikut akan dibahas tentang kutipan.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan

25

Page 26: Makalah Menulis Karya Ilmiah

Karya ilmiah merupakan laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau

pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah

dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Berdasarkan

bentuknya, karya ilmiah terdiri dari artikel, makalah, laporan, proposal penelitian, skripi,

tesis, dan disertasi. Sebagai suatu tulisan yang sistematis, karya ilmiah memiliki struktur

umum antara lain :

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Pembatasan Masalah

1.3 Tujuan dan Manfaat

BAB II LANDASAN TEORI/

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 …

2.2 …

BAB III METODE PENULISAN

3.1 …

3.2 …

BAB IV ANALISIS DAN SINTESIS

4.1 …

4.2 …

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 …

5.2 …

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Dalam menulis karya ilmiah, hal yang sering menjadi kedala bagi sebagian besar

kaum pelajar adalah memuncul ide. Untuk itu, diperlukan langkah-langkah khusus yang

dapat membantu penulisan karya ilmiah. Langkah ini dapat dimulai dari observasi terhadap

lingkungan, eksplorasi, ataupun sosialisasi untuk menemukan topik. Selanjutnya, topik

tersebut digunakan lebih spesifik menjadi tema dan dikhususkan membentuk sebuah judul.

Seorang penulis harus mengenali target pembaca untuk memaksimalkan manfaat

tulisan bagi pembaca. Dalam penulisannya nanti, hal ini akan sangat membantu dalam

proses pengumpulan data hingga penyusunan terkait dengan kedalaman dan keluasan materi

yang dikehendaki. Keluasan materi ini berkaitan dengan seberapa panjang suatu tulisan

harus di buat. Pada umumnya, tidak ada ketentuan baku dari jumlah halaman naskah tulisan.

Kuncinya, pastikan tiap kalimat berguna bagi pembaca. Tahap akhir dari penulisan karya

ilmiah adalah pemeriksaan hingga dapat dipublikasikan kepada pembaca.

26

Page 27: Makalah Menulis Karya Ilmiah

3.2. Saran

Saran yang dapat diberikan antara lain :

Untuk lebih memahami struktur tiap jenis karya ilmiah, sebaiknya pembaca menelusuri

materi lebih lanjut dalam buku-buku ataupun referensi lain karena contoh yang diberikan

dalam makalah ini hanya berupa struktur secara umum yang sering dipakai dalam

penulisan makalah.

Untuk dapat menulis karya ilmiah dengan baik, tidak cukup hanya dengan mengetahui

teori-teori penulisan karya ilmiah saja, namun juga harus disertai dengan latihan.

Sebagai kalangan akademisi yang kesehariannya berkecimpung dengan ilmu

pengetahuan, semestinya ilmu yang diperoleh disempurnakan dengan produk-produk

tulisan, misalnya karya ilmiah, sebagai output dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan

sehingga dapat melipatgandakan manfaat ilmu yang diperoleh.

27