MAKALAH MENCARI TUNTUNAN AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH€¦ · rampung. Makalah ini berjudul “Mencari...

30
MAKALAH MENCARI TUNTUNAN AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH Disusun Oleh : Novitasari (1202016120)

Transcript of MAKALAH MENCARI TUNTUNAN AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH€¦ · rampung. Makalah ini berjudul “Mencari...

Page 1: MAKALAH MENCARI TUNTUNAN AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH€¦ · rampung. Makalah ini berjudul “Mencari Tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah”. Dengan tujuan penulisan sebagai sumber bacaaan

MAKALAH

MENCARI TUNTUNAN AL-QUR’AN

DAN AS-SUNNAH

Disusun Oleh :

Novitasari (1202016120)

Page 2: MAKALAH MENCARI TUNTUNAN AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH€¦ · rampung. Makalah ini berjudul “Mencari Tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah”. Dengan tujuan penulisan sebagai sumber bacaaan

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan

rahmat Nya sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan dengan dan telah

rampung. Makalah ini berjudul “Mencari Tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah”.

Dengan tujuan penulisan sebagai sumber bacaaan yang dapat digunakan untuk

memperdalam pemahaman materi ini.

Selain itu, penulisan makalah ini tak terlepas pula dengan tugas mata kuliah

Aplikasi Komputer dan Bisnis dan makalah ini diambil dari berbagai sumber.

Namun penulis cukup menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran pemnbaca yang

bersifat membangun.

Jakarta, 07 Januari 2018

Page 3: MAKALAH MENCARI TUNTUNAN AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH€¦ · rampung. Makalah ini berjudul “Mencari Tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah”. Dengan tujuan penulisan sebagai sumber bacaaan

2

DAFTAR ISI

BAB I ................................................................................................ 1

PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah............................................................ 1

1.3. Tujuan Penulisan ................................................................ 2

BAB II ...................................................................................3

PEMBAHASAN ............................................................................. 3

2.1. Jilbab ................................................................................... 3

2.2. Mencari Teman .................................................................. 5

2.3. Keutamaan Membaca Al-Qur’an ..................................... 8

2.4. Mengingat Mati .................................................................. 11

2.5. Keutamaan Shalat .............................................................. 15

2.6. Menggapai Ridha Allah Melalui Orang Tua ................... 18

2.7. Syukur ................................................................................. 23

BAB III ..................................................................................26

PENUTUP ....................................................................................... 26

3.1. Kesimpulan ......................................................................... 26

3.2. Saran .................................................................................... 26

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 27

Page 4: MAKALAH MENCARI TUNTUNAN AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH€¦ · rampung. Makalah ini berjudul “Mencari Tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah”. Dengan tujuan penulisan sebagai sumber bacaaan

3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Semkain canggihnya ilmu pengetahuan, maka semakin majunya peredaran

zaman dan manusia pun beragam. Kemewahan dibidang harta tidak akan

menjamin kebahagiaan seseorang jika orang tersebut tidak bisa menikmati

kekayaan itu, apalagi bagi orang yang serba kekurangan atau merasa kurang

cukup terus menerus. Banyak anak-anak yang tidak patuh lagi kepada orang

tuanya, tentunya sangat dikhawatirkan yang mengakibatkan perasaan tidak tenang

dan selalu gelisah, bahkan banyak orang yang mengalami penyakit stress bahkan

mereka sering bingung dihinggapi rasa takut dan rasa bersalah yang tidak tahu

sebabnya.

Pertemanan juga sangat berpengaruh terhadap kehidupan, teman seperti apa

akan menentukan kualitas pergaulan kita seperti apa, mengingat kematian juga

akan menambah rasa syukur kita karena kita hidup tidak hanya di dunia tetapi ada

akhirat yang pada akhirnya kitt akan hidup disana kekal, dengan berhijrah kepada

Allah tentunya hidup pun lebih terajarah, menjalankan solat 5 waktu dan sunnah,

membaca al-qur’an, apabila seorang wanita hendaknya menutupi auratnya, dan

seelalu bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Allah SWT.

Oleh karena itu dikehidupan kita ini, perlu mencari tuntunan Al-Qur’an dan

As-Sunnah agar hidup kita sesuai dengan apa yang diperintahakan dan dilarang

oleh Allah SWT.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakamg diatas, maka perumusan masalah yang dibahas

dalam makalah ini terinci sebagai berikut :

a. Bagaimana caranya agar seorang wanita menutup auratnya dengan

sempurna lalu mendapat teman yang bisa membimbingnya kesurga?

b. Bagaimana agar bisa membaca al-qur’an , mengingat kematian,

menjalankan solat?

c. Bagaimana caranya agar bisa menggapai ridha kedua orang tua dan menjadi

orang yang selalu bersyukur?

Page 5: MAKALAH MENCARI TUNTUNAN AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH€¦ · rampung. Makalah ini berjudul “Mencari Tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah”. Dengan tujuan penulisan sebagai sumber bacaaan

4

1.3. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan adalah :

a. Mengetahui caranya agar seroang wanita mtnutup auratnya dengan

sempurna dan mendapatkan teman yang bisa mengajak ke surga.

b. Mengetahui keutamaan membaca al-quran, mengingat kematian, dan

menjalankan solat.

c. Mengetahui cara agar menggapai ridha orang tua dan menjadi orang yang

selalu bersyukur.

Page 6: MAKALAH MENCARI TUNTUNAN AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH€¦ · rampung. Makalah ini berjudul “Mencari Tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah”. Dengan tujuan penulisan sebagai sumber bacaaan

5

BAB I

PEMBAHASAN

2.1. Jilbab

Jilbab bukanlah sebuah pilihan, tetapi memakainya adalah kewajiban wanita. Siap atau tidak siap hati seorang wanita, ketika sudah berusia baligh, seorang wanita wajib berjilbab. Tidak ada alasan untuk tidak memakainya, itu semua hanya alasan yang dibuat-buat saja dan tidak masuk akal. Ketika ada seorang wanita yang tidak berjilbab dan ia paham benar kewajiban ini, atau ketika ada seorang wanita yang bahkan melepas jilbabnya setelah sebelumnya memakai, maka khawatirkan lah dirinya. Allah telah memberikan jalan petunjuk dan hidayah yang sangat mahal, kemudian ia menyimpang, bisa jadi Allah simpangkan ia selama-lamanya. Allah tidak akan menoleh peduli padanya lagi, wal’iyadzu Billah . Allah berfirman :

فلما زاغوا أزاغ اللھ قلوبھم“Maka ketika mereka melenceng (dari jalan yang lurus) niscaya Allah lencengkan hati-hati mereka.” (Ash-Shaff/61:5) Jilbab itu untuk melindungi kehormatan dan menjaga wanita dari gangguan laki-laki dan keinginan laki-laki yang hanya cinta karena kecantikan saja. Allah Ta’ala berfirman :

زواجك وبناتك ونساء المؤمنین یدنین علیھن من جلابیبھن ذل ك أدنى أن یا أیھا النبي قل لأحیمیعرفن فلا یؤذ غفورا ر ین وكان ا�

“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan, Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Ahzab : 59)

Page 7: MAKALAH MENCARI TUNTUNAN AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH€¦ · rampung. Makalah ini berjudul “Mencari Tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah”. Dengan tujuan penulisan sebagai sumber bacaaan

6

Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan :

یق������ول تع������الى آم������را رس������ولھ، ص������لى الله علی������ھ وس������لم تس������لیما، أن ی������أمر النس������اء ب����أن ی����دنین علیھ����ن م����ن- لش��������رفھن خاص����ة أزواج����ھ وبنات����ھ- المؤمن����ات

جلابیبھ�����ن، لیتم�����یزن ع�����ن س�����مات نس�����اء الجاھلی�����ة وس�����مات الإم�����اء“Allah Ta’ala memerintahkan kepada Rasulullah shalallahu alaihi wassalam agar dia menyuruh wanita-wanita mukmin, istri-istri dan anak-anak perempuan beliau agar mengulurkan jilbab keseluruh tubuh mereka. Sebab cara berpakaian yang demikian membedakan mereka dari kaum wanita jahiliah dan budak-budak perempuan.” (Tafsir Ibnu Katsir)

Apakah para wanita ingin jika: “Ketika kecantikan mulai luntur, maka luntur juga cinta suaminya” Tentu tidak ada yang wanita yang seperti ini, bukankah keinginan terbesar wanita adalah cinta tulus suaminya, cinta yang tidak hanya karena kecantikan saja. Betapa banyak seorang istri bergelimang kemewahan dunia, harta dan perhiasan dunia, akan tetapi hati dan jiwanya kering karena suaminya sudah tidak cinta dan sudah sayang lagi, bahkan ia mendapatkan kedzaliman dari suami mereka, karena para laki-laki jika sudah tidak cinta lagi pada istrinya, cenderung akan mendzalimi atau tidak memperdulikan lagi. Cinta tulus tersebut hanya abadi jika cinta karena agama dan akhlak. Ketahuilah para wanita: “Kecantikan fisik membuat mata suami betah menetap, akan tetapi kecantikan agama dan akhlak membuat betah menetap bersama selamanya” Cinta tersebut akan abadi selamanya jika karena Allah, bukan cinta “sehidup-semati” tetapi cinta sehidup-sesurga”.

م�����ا ك�����ان � أبق�����ي“Apa-apa yang karena Allah maka akan kekal selamanya” Ancaman bagi wanita yang sudah baligh dan tidak berjilbab cukup keras, yaitu tidak mencium bau surga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

اء كاسیات عاریات صنفان من أھل النار لم أرھما قوم معھم سیاط كأذناب البقر یضربون بھا الناس ونس بخت المائلة لا یدخلن الجنة ولا یجدن ریحھا وإن ریحھا لیوجد من ممیلات مائلات رءوسھن كأسنمة ال

مسیرة كذا وكذا“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: (1) Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan (2) para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal baunya dapat tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)

Page 8: MAKALAH MENCARI TUNTUNAN AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH€¦ · rampung. Makalah ini berjudul “Mencari Tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah”. Dengan tujuan penulisan sebagai sumber bacaaan

7

2.2. Mencari Teman

Sebuah Nasehat Singkat namun sangat bermanfaat untuk kita dalam bergaul dan dalam mencari seorang teman dan dalam pergaulan kita sehari-hari. Perhatikan Kalimat Ini : ” Carilah Teman Yang Mengajakmu Ke Syurga dan Janganlah Mencari Teman Yang Mengajakmu Ke Neraka “ Ini adalah pesan singkat sebagai panduan kita dalam memilih seorang teman atau sahabat. 2.2.1. Memilih Teman Yang bisa Membawa ke Syurga

Pertemanan (friendship) merupakan sebuah makna signifikan yang mesti ditafsirkan ulang. Makna dari “teman baik” berbeda dari satu orang ke yang lainnya. Sebagian orang meyakini bahwa teman baik adalah seseorang yang dapat dipercaya dan menjadi tempat untuk menceritakan semua rahasia. Sementara yang lain mendefinisikannya sebagai seseorang yang setia menemani baik ketika sedih maupun bahagia.

Kendati opini tentang definisi teman bervariasi, namun semuanya relatif benar. Dan jika kita meletakkan berbagai pandangan itu bersama-sama, maka semuanya bisa membentuk sebuah definisi sebenarnya tentang teman yang baik. Namun sejatinya masih terdapat sebuah makna signifikan dan peran dari sahabat baik yang sangat penting dalam perspektif Islam. Yaitu seseorang yang membantu kita untuk lebih dekat kepada Allah, membuat kita menjadi lebih patuh dan taat kepada perintah dan ajaran-Nya, serta memberi keuntungan positif untuk umat. 2.2.2. Kriteria Teman Baik Menurut Islam

Jika demikian, apa sih sebenarnya kriteria teman yang baik dalam Islam? Pikirkan sejenak tentang teman-teman kalian, dan biarkan saya bertanya, “Bagaimana kalian memilih teman? Apa peran teman-teman dalam kehidupan kalian? Apakah teman hanya semata-mata untuk pergi bareng dan bersenang-senang?” Jika kalian meng-iyakan semua pertanyaan di atas, maka ada baiknya berpikir ulang dan mencoba untuk memahami makna serta peranan teman yang shaleh. Teman bukan sekadar seseorang yang bisa diajak untuk menikmati waktu bersama. Peranan teman ternyata lebih dalam dari sekedar berbagai sudut pandang yang dangkal. Seorang teman bisa membantu kalian melakoni amalan-amalan hebat yang memicu pahala dan surga. Di sisi lain, teman juga bisa menghalangi dirimu dari perjalanan menuju surga. Pengaruh teman terhadap diri kalian sungguh luar biasa, bahkan melebihi anggota keluarga. Inilah mengapa begitu penting untuk berhati-hati memilih teman.

Page 9: MAKALAH MENCARI TUNTUNAN AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH€¦ · rampung. Makalah ini berjudul “Mencari Tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah”. Dengan tujuan penulisan sebagai sumber bacaaan

8

…Teman bukan sekadar seseorang yang bisa diajak untuk menikmati waktu bersama. Seorang teman bisa membantu kalian melakoni amalan-amalan hebat yang memicu pahala dan surga…

Hal-hal penting yang harus kalian pikirkan ketika memilih teman adalah kedekatan mereka kepada Allah. Kalian bisa tahu kedekatan tersebut bukan hanya dari penampilan mereka. Tapi juga melalui tingkah laku, tabiat, akidah, dan tindak-tanduk mereka. Teman yang sepanjang waktunya memikirkan bagaimana caranya menggapai pahala, bisa dekat dan menggapai keridhaan Allah melalui tindakannya adalah teman yang bisa kalian percaya. Jalinlah persahabatan dengannya. Jika kalian tidak shalat, tidak pernah berpuasa, gemar bergosip, atau kalian tidak memiliki peran aktif dalam masyarakat, maka sudah seharusnya kalian memiliki teman-teman yang mampu memperbaiki perilaku dan sikap kalian menjadi lebih baik. Alangkah buruknya jika kita memiliki teman yang justru memperburuk moral, sikap, dan bahkan akidah kita.

Karena teman-teman berperangai buruk bisa mendorong kalian untuk melakukan tindakan-tindakan yang buruk juga. Berbohong, merokok, kecanduan narkoba, dan bahkan berzina adalah hal-hal yang merupakan hasil buruk dari teman-teman yang berperangai buruk. Seorang teman mengatakan, “Teman-teman memiliki dampak nyata terhadap diri seseorang, dan bahkan mereka bisa mempengaruhi keseluruhan hidup seseorang.”

Sementara itu, teman-teman yang shaleh bisa memberikan pengaruh positif bagi kehidupan kalian; membuat hidup menjadi lebih baik dunia dan akhirat. Sebagai contoh, teman yang memiliki aktivitas dalam Bakti Sosial bisa mendorong kalian untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatannya. Hal demikian lebih baik daripada kalian menghabiskan waktu melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat atau sesuatu yang haram bersama teman-teman yang berkelakuan keji. Teman-teman yang baik bisa menemani kalian untuk mengunjungi panti asuhan, menghadiri halaqah pembelajaran Al-Qur’an, atau menghabiskan waktu untuk hal-hal bermanfaat lainnya. Bahkan, selain bermanfaat, semua itu juga bernilai pahala di sisi Allah.

…Sementara itu, teman-teman yang shaleh bisa memberikan pengaruh positif bagi kehidupan kalian; membuat hidup menjadi lebih baik dunia dan akhirat…

Bahkan dalam kondisi penuh keceriaan dan kegembiraan pun, segala sesuatunya bisa berbeda jika kita lakukan bersama teman yang baik. Dia senantiasa mengingatkan kalian untuk selalu memperbarui niat karena Allah di mana pun dan kapan pun. Selain itu, teman yang baik senantiasa mendorong kalian untuk menjaga harga diri atau menjaga ibadah-ibadah yang dianjurkan, sehingga keindahan Islam selalu terukir di hati kalian. Hal ini terjadi dengan Iman Asy-Syarif, seorang muslimah berkewarganegaraan Mesir berusia 25 tahun. Iman melakukan perjalanan ke Denmark tak lama setelah kasus kartun Nabi Muhammad merebak, untuk mengubah citra buruk Islam di

Page 10: MAKALAH MENCARI TUNTUNAN AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH€¦ · rampung. Makalah ini berjudul “Mencari Tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah”. Dengan tujuan penulisan sebagai sumber bacaaan

9

sana. Apa yang mendorong Iman untuk melakukan sesuatu demi memperbaiki citra muslim? Iman menerangkan, “Salah seorang teman saya mendorong saya untuk melakukan sesuatu demi umat. Sejak itu mulailah saya membaca banyak bacaan tentang Islam. Lalu saya ambil bagian untuk mengenalkan Islam kepada orang-orang non-muslim. Sejujurnya, saya tidak bisa mengenyampingkan peran teman yang telah membantu saya untuk melakukan hal-hal positif.” Jelas, dengan teman-teman yang baik dan shaleh, kalian bisa melakukan hal-hal positif yang menguntungkan Islam dan kaum muslim. Kalian pun menjalani kehidupan yang bebas dari egoisme, kesedihan, kebencian, dan kegelisahan yang terjadi jika berteman dengan teman-teman yang buruk. Kalian mungkin tidak merasakan dampak langsung dari teman-teman terhadap diri kalian. Tapi jika kalian mau berpikir secara lebih dalam, kalian akan mendapatkan bahwa teman memiliki pengaruh yang sangat dahsyat, kendati kalian mengklaim bahwa kalian memiliki karakter dan kepribadian kuat. Inilah mengapa kalian mesti memilih teman secara bijak, karena teman bisa mengubah hidup kalian secara keseluruhan, baik positif maupun negatif. Karena alasan demikian, Nabi Muhammad Sholallahu ‘Alaihi Wasallam pernah bersabda, “Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa temannya.” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi) Dari Anas, dia menuturkan, Rasulullah SAW bersabda, ”Dan perumpamaan teman duduk yang baik itu bagaikan penjual minyak wangi kasturi, jika minyak kasturi itu tidak mengenaimu, maka kamu akan mencium bau wanginya. Dan perumpamaan teman duduk yang jelek adalah seperti tukang pandai besi, jika kamu tidak kena arangnya (percikannya), maka kamu akan terkena asapnya.” (HR. Abu Dawud). …Carilah sedikitnya seorang teman baik dan shaleh yang bisa menjadi batu loncatan bagi kalian menuju surga…

Menjadi sangat penting bagi kita untuk memahami hadits di atas yang mengindikasikan dampak teman terhadap kehidupan seseorang, dan pentingnya memilih teman-teman yang baik. Maka pikirkanlah baik-baik. Dan bahkan jika semua teman kalian adalah teman yang berkelakukan buruk, maka janganlah khawatir , karena Allah akan mengampuni, jika kalian mau bertobat. Carilah sedikitnya seorang teman baik dan shaleh yang bisa menjadi batu loncatan bagi kalian menuju surga.

Page 11: MAKALAH MENCARI TUNTUNAN AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH€¦ · rampung. Makalah ini berjudul “Mencari Tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah”. Dengan tujuan penulisan sebagai sumber bacaaan

10

2.3. Kutamaan Membaca Al-Qur’an

Pada kesempatan kali ini kita akan mempelajari Keutamaan membaca Al Quran. Pertanyaan muncul, Sudahkah anda membaca al quran hari ini? Berapa ayatkah yang anda baca setiap hari? Ataukah sama sekali anda lupa atau dengan sengaja mengabaikannya? Kadang tanpa kita sadari, dengan bertambah banyaknya aktifitas keseharian kita, seolah kita lupa dengan Al Quran yang kita taruh di atas meja kita, lemari atau munngkin dalam saku kita. Seakan hanya sekedar menjadi hiasan maupun pajangan diantara buku-buku dan majalah lainnya astaghfirullah.. Sungguh rugi bagi mereka yang jauh dari lantunan dan bacaan al quran. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya barang siapa yang dalam dirinya tiada bacaan al quran maka ia seperti halnya rumah yang roboh” Keutamaan Membaca Al Quran dalam islam adalah; a. Sebaik-baik manusia yang mempelajari dan mengajarkan alquran

Sabda Nabi Muhammad saw: “Sebaik-baik kalian adalah siapa yang memperlajari al-Qur’an dan mengamalkannya.” (HR. Bukhari)

b. Pahala membaca Al Quran Sabda Nabi Muhammad saw: “Siapa saja membaca satu huruf dari Kitab Allah (Al-Qur’an), maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya.” (HR. At-Tirmidzi).

c. Keutaman membaca Al Quran, Menghafalnya dan pandai membacanya Sabda Nabi Muhammad saw: “Perumpamaan orang yang membaca al-Qur’an sedang ia hafal dengannya bersama para malaikat yang suci dan mulia, sedang perumpamaan orang yang membaca al-Qur’an sedang ia senantiasa melakukannya meskipun hal itu sulit baginya maka baginya dua pahala.” (Muttafaq ‘alaih).

d. Pahala bagi orang yang anaknya mempelajari Al Quran “Siapa saja membaca al-Qur’an, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan kepada kedua orang tuanya pada hari kiamat mahkota dari cahaya dan sinarnya bagaikan sinar matahari, dan dikenakan pada kedua orang tuanya dua perhiasan yang nilainya tidak tertandingi oleh dunia. Keduanya pun bertanya, ‘bagaimana dipakaikan kepda kami semuanya itu?’ Dijawab, ‘karena anakmu telah membawa al-Qur’an”. (HR. Al-Hakim).

e. Al Quran memberi syafa’at kepada ahlinya di akhirat Sabda Nabi Muhammad saw: “Bacalah al-Qur’an karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada para ahlinya.” (HR. Muslim) Dan sabda beliau Nabi Muhammad saw: “Puasa dan Al-Qur’an keduanya akan memberikan syafa’at kepada seorang hamba pada hari kiamat…” (HR. Ahmad dan Al-Hakim).

Page 12: MAKALAH MENCARI TUNTUNAN AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH€¦ · rampung. Makalah ini berjudul “Mencari Tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah”. Dengan tujuan penulisan sebagai sumber bacaaan

11

f. Pahala bagi orang yang berkumpul untuk membaca dn mengkajinya Nabi Muhammad saw bersabda: “Tidak berkumpul sauatu kaum di salah satu rumah Allah SWT, sedang mereka membaca kitab-Nya dan mengkajinya, melainkan mereka akan dilimpahi ketenangan, dicurahi rahmat, diliputi para malaikat, dan disanjungi oleh Allah di hadapan para makhluk dan di sisi-Nya.” (HR. Abu Dawud).

g. Dapat menentramkan hati “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS.13:28).

h. Dapat menyembuhkan penyakit “Hendaknya kamu menggunakan kedua obat-obat: madu dan Al-Qur’an” (HR. Ibnu Majah dan Ibnu Mas’ud).

i. Pembaca Al Quran dikurniakan hatinya dengan cahaya oleh Allah SWT dan dipeliharanya dari kegelapan Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra yang maksudnya: “Bahwa Rasulullah saw bersabda: “Siapa yang medengar satu ayat daripada Kitab Allah Ta’ala (al-Qur’an) ditulis baginya satu kebaikan yang berlipat ganda. Siapa yang membacanya pula, baginya cahanya di hari kiamat.”

j. Pembaca Al Quran memperoleh kemulian dan diberi rahmat kepada ibu bapaknya Nabi Muhammad saw bersabda maksudnya: “Siapa yang membaca Al-Qur’an dan beramal dengan isi kandungannya, dianugerahkan kedua ibu bapaknya mahkota di hari kiamat. Cahayanya (mahkota) lebih baik dari cahaya matahari di rumah-rumah dunia. Kalaulah demikian itu matahari berada di rumahmu (dipenuhi dengan sinarnya), maka apa sangkaan kamu terhadap yang beramal dengan ini (al-Qur’an).” (HR. Abu Daud).

k. Pembaca Al Quran memperoleh kedudukan yang tinggi dalam syurga Bersabda Rasulullah saw yang maksudnya: Dikatakan kepada pembaca al-Qur,an: “Bacalah (al-Qur’an), naiklah (pada darjat-darjat syurga) dan bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membacanya dengan tartil didunia. Sesungguhnya kedudukan drajatmu sehingga kadar akhir ayat yang engkau baca.” (HR. Ahmad).

l. Membaca satu huruf Al Quran akan memperoleh sepuluh kebaikan Rasulullah saw bersabda: “Barang siapa yang membaca satu huruf kitab Allah, maka ia akan mendapatkan satu kebaikan dengan huruf itu, dan satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh. Aku tidaklah mengatakan Alif Laam Miim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan Mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi).

m. Orang yang membaca Al Quran secara terang-terangan seperti bersedekah secara terang-terangan Rasulullah saw bersabda: “Orang yang membaca Al-Qur’an terang-terangan seperti orang yang bersedekah terang-terangan, orang yang membaca Al-Qur’an secara tersembunyi seperti orang yang bersedekah secara sembunyi.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasa’i, lihat shahihul jaami’:3105).

Page 13: MAKALAH MENCARI TUNTUNAN AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH€¦ · rampung. Makalah ini berjudul “Mencari Tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah”. Dengan tujuan penulisan sebagai sumber bacaaan

12

n. Al Quran akan menjadi syafaat bagi orang yang membacanya Rasulullah SAW bersabda dalam salah satu hadistnya “Bacalah Al Quran karena ia akan datang pada hari kiamat untuk memberi syafaat kepada orang yang telah membaca dan mengamalkan isinya”

o. Al Quran adalah cahaya ditengah kegelapan Sabda Rasulullah saw,”Aku wasiatkan kepada kalian agar bertakwa kepada Allah dan Al Qur’an sesungguhnya ia adalah cahaya kegelapan, petunjuk di siang hari maka bacalah dengan sungguh-sungguh.” (HR. Baihaqi)

p. Ahlul Quran adalah keluarga Allah SWT Sabda Rasulullah saw,”Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga dari kalangan manusia.’ Beliau saw ditanya,’Siapa mereka wahai Rasulullah.’ Beliau saw menjawab,’mereka adalah Ahlul Qur’an, mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang khusus-Nya.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

q. Yang mahir membaca dia akan bersama malaikat, dan yang terbata-bata mendapat dua pahala Sabda Rasulullah SAW “Orang yang mahir membaca Al-Qur’an kelak (mendapat tempat disurga) bersama para utusan yang mulia lagi baik. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an dan masih terbata-bata, dan merasa berat dan susah, maka dia mendapatkan dua pahala.” Dua pahala ini, salah satunya merupakan balasan dari membaca Al-Qur’an

itu sendiri, sedangkan yang kedua adalah atas kesusahan dan keberatan yang dirasakan oleh pembacanya.

Demikian beberapa keutamaan yang Allah berikan kepada orang-orang

yang membaca al quran sekaligus mengamalkan isi kandungannya. Semoga tulisan ini dapat mengingatkan kita untuk selalu membaca al quran kapan dan dimanapun berada. Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya rumah yang di dalamnya dibacakan surat Al-Baqarah, tidak akan bisa dimasuki setan.” (HR. Muslim)

Bacalah al quran… bacalah dan amalkanlah kandungan isi yang ada dalam

al quran itu, niscaya kita semua nantinya akan termasuk orang- orang yang beruntung kelak dihari akhir nanti.

Page 14: MAKALAH MENCARI TUNTUNAN AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH€¦ · rampung. Makalah ini berjudul “Mencari Tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah”. Dengan tujuan penulisan sebagai sumber bacaaan

13

2.4. Mengingat Mati Hidup di dunia ini tidaklah selamanya, akan datang masanya kita berpisah

dengan dunia berikut isinya. Perpisahan itu terjadi saat kematian menjemput, tanpa ada seorang pun yang dapat menghindar darinya. Karena Ar-Rahman telah berfirman:

ر والخیر فتنة وإلینا ترجعون كل نفس ذائقة الموت ونبلوكم بالش“Setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati, dan Kami menguji kalian dengan kejelekan dan kebaikan sebagai satu fitnah (ujian), dan hanya kepada Kami lah kalian akan dikembalikan.” (Al-Anbiya`: 35)

أینما تكونوا یدرككم الموت ولو كنتم في بروج مشیدة “Di mana saja kalian berada, kematian pasti akan mendapati kalian, walaupun kalian berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (An-Nisa`: 78) Kematian akan menyapa siapa pun, baik ia seorang yang shalih atau durhaka, seorang yang turun ke medan perang ataupun duduk diam di rumahnya, seorang yang menginginkan negeri akhirat yang kekal ataupun ingin dunia yang fana, seorang yang bersemangat meraih kebaikan ataupun yang lalai dan malas-malasan. Semuanya akan menemui kematian bila telah sampai ajalnya, karena memang:

كل من علیھا فان “Seluruh yang ada di atas bumi ini fana (tidak kekal).” (Ar-Rahman: 26) Mengingat mati akan melembutkan hati dan menghancurkan ketamakan terhadap dunia. Karenanya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan hasungan untuk banyak mengingatnya. Beliau bersabda dalam hadits yang disampaikan lewat shahabatnya yang mulia Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:

ا ذكر ھاذم اللذات أكثرو “Perbanyaklah kalian mengingat pemutus kelezatan (yakni kematian).” (HR. At-Tirmidzi no. 2307, An-Nasa`i no. 1824, Ibnu Majah no. 4258. Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu berkata tentang hadits ini, “Hasan shahih.”) Dalam hadits di atas ada beberapa faedah: Disunnahkannya setiap muslim yang sehat ataupun yang sedang sakit untuk

mengingat mati dengan hati dan lisannya, serta memperbanyak mengingatnya hingga seakan-akan kematian di depan matanya. Karena dengannya akan menghalangi dan menghentikan seseorang dari berbuat maksiat serta dapat mendorong untuk beramal ketaatan.

Mengingat mati di kala dalam kesempitan akan melapangkan hati seorang hamba. Sebaliknya, ketika dalam kesenangan hidup, ia tidak akan lupa diri dan mabuk kepayang. Dengan begitu ia selalu dalam keadaan bersiap untuk “pergi.” (Bahjatun Nazhirin, 1/634)

Page 15: MAKALAH MENCARI TUNTUNAN AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH€¦ · rampung. Makalah ini berjudul “Mencari Tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah”. Dengan tujuan penulisan sebagai sumber bacaaan

14

Ucapan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas adalah ucapan yang singkat dan ringkas, “Perbanyaklah kalian mengingat pemutus kelezatan (kematian).” Namun padanya terkumpul peringatan dan sangat mengena sebagai nasihat, karena orang yang benar-benar mengingat mati akan merasa tiada berartinya kelezatan dunia yang sedang dihadapinya, sehingga menghalanginya untuk berangan-angan meraih dunia di masa mendatang. Sebaliknya, ia akan bersikap zuhud terhadap dunia. Namun bagi jiwa-jiwa yang keruh dan hati-hati yang lalai, perlu mendapatkan nasihat panjang lebar dan kata-kata yang panjang, walaupun sebenarnya sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

ر ھاذم اللذات أكثروا ذك “Perbanyaklah kalian mengingat pemutus kelezatan (yakni kematian).” disertai firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

كل نفس ذائقة الموت “Setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati,” sudah mencukupi bagi orang yang mendengar dan melihat. Alangkah bagusnya ucapan orang yang berkata:

اذكر الموت تجد راحة، في إذكار الموت تقصیر الأمل “Ingatlah mati niscaya kau kan peroleh kelegaan, dengan mengingat mati akan pendeklah angan-angan.” Adalah Yazid Ar-Raqasyi rahimahullahu berkata kepada dirinya sendiri : “Celaka engkau wahai Yazid! Siapa gerangan yang akan menunaikan shalat untukmu setelah kematianmu? Siapakah yang mempuasakanmu setelah mati? Siapakah yang akan memintakan keridhaan Rabbmu untukmu setelah engkau mati?” Kemudian ia berkata, “Wahai sekalian manusia, tidakkah kalian menangis dan meratapi diri-diri kalian dalam hidup kalian yang masih tersisa? Duhai orang yang kematian mencarinya, yang kuburan akan menjadi rumahnya, yang tanah akan menjadi permadaninya dan yang ulat-ulat akan menjadi temannya… dalam keadaan ia menanti dibangkitkan pada hari kengerian yang besar. Bagaimanakah keadaan orang ini?” Kemudian Yazid menangis hingga jatuh pingsan. (At-Tadzkirah, hal. 8-9) Sungguh, hanya orang-orang cerdas cendikialah yang banyak mengingat mati dan menyiapkan bekal untuk mati. Shahabat yang mulia, putra dari shahabat yang mulia, Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma mengabarkan

Page 16: MAKALAH MENCARI TUNTUNAN AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH€¦ · rampung. Makalah ini berjudul “Mencari Tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah”. Dengan tujuan penulisan sebagai sumber bacaaan

15

“Aku sedang duduk bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tatkala datang seorang lelaki dari kalangan Anshar. Ia mengucapkan salam kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu berkata, ‘Ya Rasulullah, mukmin manakah yang paling utama?’ Beliau menjawab, ‘Yang paling baik akhlaknya di antara mereka.’ ‘Mukmin manakah yang paling cerdas?’, tanya lelaki itu lagi. Beliau menjawab:

أكثرھم للموت ذكرا وأحسنھم لما بعده استعدادا، أولئك أكیاس “Orang yang paling banyak mengingat mati dan paling baik persiapannya untuk kehidupan setelah mati. Mereka itulah orang-orang yang cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259, dihasankan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Ash-Shahihah no. 1384) Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullahu berkata, “Ad-Daqqaq berkata, ‘Siapa yang banyak mengingat mati, ia akan dimuliakan dengan tiga perkara: bersegera untuk bertaubat, hati merasa cukup, dan giat/semangat dalam beribadah. Sebaliknya, siapa yang melupakan mati ia akan dihukum dengan tiga perkara: menunda taubat, tidak ridha dengan perasaan cukup dan malas dalam beribadah. Maka berpikirlah, wahai orang yang tertipu, yang merasa tidak akan dijemput kematian, tidak akan merasa sekaratnya, kepayahan, dan kepahitannya. Cukuplah kematian sebagai pengetuk hati, membuat mata menangis, memupus kelezatan dan menuntaskan angan-angan. Apakah engkau, wahai anak Adam, mau memikirkan dan membayangkan datangnya hari kematianmu dan perpindahanmu dari tempat hidupmu yang sekarang?” (At-Tadzkirah, hal. 9)

Bayangkanlah saat-saat sakaratul maut mendatangimu. Ayah yang penuh cinta berdiri di sisimu. Ibu yang penuh kasih juga hadir. Demikian pula anak-anakmu yang besar maupun yang kecil. Semua ada di sekitarmu. Mereka memandangimu dengan pandangan kasih sayang dan penuh kasihan. Air mata mereka tak henti mengalir membasahi wajah-wajah mereka. Hati mereka pun berselimut duka. Mereka semua berharap dan berangan-angan, andai engkau bisa tetap tinggal bersama mereka. Namun alangkah jauh dan mustahil ada seorang makhluk yang dapat menambah umurmu atau mengembalikan ruhmu. Sesungguhnya Dzat yang memberi kehidupan kepadamu, Dia jugalah yang mencabut kehidupan tersebut. Milik-Nya lah apa yang Dia ambil dan apa yang Dia berikan. Dan segala sesuatu di sisi-Nya memiliki ajal yang telah ditentukan. Al-Hasan Al-Bashri rahimahullahu berkata, “Tidaklah hati seorang hamba sering mengingat mati melainkan dunia terasa kecil dan tiada berarti baginya. Dan semua yang ada di atas dunia ini hina baginya.” Adalah ‘Umar bin Abdil ‘Aziz rahimahullahu bila mengingat mati ia gemetar seperti gemetarnya seekor burung. Ia mengumpulkan para ulama, maka mereka saling mengingatkan akan kematian, hari kiamat dan akhirat. Kemudian mereka

Page 17: MAKALAH MENCARI TUNTUNAN AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH€¦ · rampung. Makalah ini berjudul “Mencari Tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah”. Dengan tujuan penulisan sebagai sumber bacaaan

16

menangis hingga seakan-akan di hadapan mereka ada jenazah. (At-Tadzkirah, hal. 9) Tentunya tangis mereka diikuti oleh amal shalih setelahnya, berjihad di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bersegera kepada kebaikan. Beda halnya dengan keadaan kebanyakan manusia pada hari ini. Mereka yakin adanya surga tapi tidak mau beramal untuk meraihnya. Mereka juga yakin adanya neraka tapi mereka tidak takut. Mereka tahu bahwa mereka akan mati, tapi mereka tidak mempersiapkan bekal. Ibarat ungkapan penyair: Aku tahu aku kan mati namun aku tak takut Hatiku keras bak sebongkah batu Aku mencari dunia seakan-akan hidupku kekal Seakan lupa kematian mengintai di belakang Padahal, ketika kematian telah datang, tak ada seorangpun yang dapat mengelak dan menundanya.

فإذا جاء أجلھم لا یستأخرون ساعة ولا یستقدمون “Maka apabila telah tiba ajal mereka (waktu yang telah ditentukan), tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak pula mereka dapat mendahulukannya.” (An-Nahl: 61)

ر الله نفسا إذا جاء أجلھا ولن یؤخ“Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan kematian seseorang apabila telah datang ajal/waktunya.” (Al-Munafiqun: 11) Wahai betapa meruginya seseorang yang berjalan menuju alam keabadian tanpa membawa bekal. Janganlah engkau, wahai jiwa, termasuk yang tak beruntung tersebut. Perhatikanlah peringatan Rabbmu:

ولتنظر نفس ما قدمت لغد “Dan hendaklah setiap jiwa memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat).” (Al-Hasyr: 18) Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullahu menjelaskan ayat di atas dengan menyatakan, “Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab, dan lihatlah amal shalih apa yang telah kalian tabung untuk diri kalian sebagai bekal di hari kebangkitan dan hari diperhadapkannya kalian kepada Rabb kalian.” (Al-Mishbahul Munir fi Tahdzib Tafsir Ibni Katsir, hal. 1388) Janganlah engkau menjadi orang yang menyesal kala kematian telah datang karena tiada berbekal, lalu engkau berharap penangguhan.

Page 18: MAKALAH MENCARI TUNTUNAN AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH€¦ · rampung. Makalah ini berjudul “Mencari Tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah”. Dengan tujuan penulisan sebagai sumber bacaaan

17

2.5. Keutamaan Shalat

Shalat memiliki keutamaan yang sangat besar di dalam Alquran maupun As-Sunnah. Oleh karena itu, shalat adalah sebuah kebutuhan yang sangat mendasar bagi seorang hamba dan sama sekali bukan sebagai beban yang memberatkannya, bahkan shalat hakikatnya sebuah aktifitas yang sangat menyenangkan hati seorang hamba

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memperumpamakan shalat dengan perumpamaan yang sangat indah, yang menunjukkan bahwa ia adalah sebuah kebutuhan dan kegembiraan hati orang-orang yang beriman, karena dengannya Allah menghapuskan dosa hamba-Nya. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

قالوا :لا یبقى .«سل فیھ كل یوم خمسا ، ما تقول ذلك یبقى من درنھ ؟ أرأیتم لو أن نھرا بباب أحدكم ، یغت » بھا الخطایا »من درنھ شیئا . قال: لوات الخمس ، یمحو ا� « فذلك مثل الص

“Tahukah kalian, seandainya ada sebuah sungai di dekat pintu salah seorang di antara kalian, lalu ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali, menurut Anda, apakah itu akan menyisakan kotorannya ? Para sahabat menjawab, ‘Tidak menyisakan sedikit pun kotorannya.’ Beliau bersabda, ‘Maka begitulah perumpamaan shalat lima waktu, dengannya Allah menghapuskan dosa-dosa (hamba-Nya)’” (HR. Bukhari no. 528 dan Muslim no. 667). Oleh karena itu, pantas jika shalat yang dilakukan dengan baik bisa mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar. Allah Ta’ala berfirman,

لاة تنھى عن الفحشاء والمنكر إن الص“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar” (Al-‘Ankabuut:45). Shalat memang membuahkan ketakwaan, karena mendorong pelakunya untuk senantiasa ingat Allah dari waktu ke waktu, di tengah-tengah kesibukannya dengan dunia dan di tengah-tengah kelalaian serta kegersangan hatinya, Allah Ta’ala berfirman,

لاة لذكري وأقم الص“Dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku” (Thaha:14). Barangsiapa yang mampu memahami dan menghayati dengan baik lautan mutiara hakikat ibadah shalat, maka shalat dipandangannya menjadi suatu aktifitas yang sangat menyenangkan dan ini terjadi pada diri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

لاةجعلت قر ة عیني في الصDijadikan sesuatu yang paling menyenangkan hatiku ada pada saat mengerjakan shalat. (HR. An-Nasaa`i dan Ahmad dan selain keduanya. Hadits Shahih).

Page 19: MAKALAH MENCARI TUNTUNAN AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH€¦ · rampung. Makalah ini berjudul “Mencari Tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah”. Dengan tujuan penulisan sebagai sumber bacaaan

18

Marilah kita menyelami lautan mutiara hakikat ibadah shalat dan perumpamaan yang mengagumkan yang menggambarkan keindahannya. Sehingga kita terdorong untuk lebih mencintainya dan melakukannya dengan sebaik-baiknya. Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah telah membicarakan panjang lebar dalam berbagai kitabnya, diantaranya adalah berikut ini:

Hakikat Shalat

Ibnul Qoyyim rahimahullah menguraikan hakikat shalat, “Tidak dapat diragukan bahwa shalat merupakan perkara yang sangat menggembirakan hati bagi orang-orang yang mencintainya dan merupakan kenikmatan ruh bagi orang-orang yang mengesakan Allah, puncak keadaaan orang-orang yang jujur dan parameter keadaan orang-orang yang meniti jalan menuju kepada Allah. Shalat merupakan rahmat Allah yang dianugerahkan kepada hamba-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka untuk bisa melaksanakannya dan memperkenalkannya sebagai rahmat bagi mereka dan kehormatan bagi mereka, supaya dengan shalat tersebut mereka memperoleh kemulian dari-Nya dan keberuntungan karena dekat dengan-Nya. Allah tidak membutuhkan mereka (dalam pelaksanaan shalat), namun justru (hakikatnya shalat tersebut) merupakan anugerah dan karunia Allah untuk mereka. Dengan shalat, hati seorang hamba dan seluruh anggota tubuh beribadah.

(Dalam shalat),Allah menjadikan bagian (anugerah) untuk hati lebih sempurna dan lebih besar, yaitu berupa (hati bisa) menghadap kepada Rabb nya Subhanahu, bergembira dan merasakan kelezatan berdekatan dengan-Nya, merasakan nikmat dengan mencintai-Nya, riang gembira menghadap kepada-Nya, tidak berpaling kepada selain-Nya saat beribadah (shalat) serta menyempurnakan hak-hak peribadatan kepada-Nya, sehingga ibadahnya sesuai dengan apa yang Dia ridhoi” (Dzauqush Shalah, Ibnul Qoyyim. Hal. 8). Kelalaian hati diantara shalat yang satu dengan shalat yang lain

Ibnul Qoyyim rahimahullah menjelaskan tentang hal ini, “(Dalam shalat

lima waktu), diantara dua shalat, pada diri seorang hamba (bisa saja) terjadi kelalaian, kegersangan, kekerasan dan keberpalingan hati, ketergelinciran serta kesalahan-kesalahan, hingga (hal ini) menjauhkan hatinya dari Rabb nya, menyingkirkan dari kedekatan dengan-Nya, (lalu) jadilah sebuah hati yang terasing dari peribadatan kepada-Nya” (Asraarush Shalaah, Ibnul Qoyyim. Hal.10).

Memperbarui panggilan shalat

Ibnul Qoyyim rahimahullah pun juga menjelaskan hikmah diulang-ulangnya panggilan shalat sehari semalam lima kali, beliau bertutur, “Tatkala kekeringan (kelalaian hati) senantiasa mengancam dari waktu ke waktu dan kegersangan jiwa datang silih berganti, maka panggilan untuk menghadiri hidangan hati (shalat) selalu diperbarui dari waktu ke waktu, sebagai rahmat dari

Page 20: MAKALAH MENCARI TUNTUNAN AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH€¦ · rampung. Makalah ini berjudul “Mencari Tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah”. Dengan tujuan penulisan sebagai sumber bacaaan

19

Allah bagi hati itu. Sehingga ia senantiasa memohon siraman (hujan yang bermanfa’at) kepada Dzat yang di tangan-Nya ada hujan yang mengguyur hati tersebut, ia memohon hujan rahmat-Nya agar tidak kering, yang diharapkan bisa menumbuhkan rerumputan dan bebuahan keimanan dan agar tidak terputus dari materi pertumbuhan (keimanan)” (Dzauqush Shalah, Ibnul Qoyyim. Hal.9).

Shalat adalah hidangan hati

Selanjutnya Ibnul Qoyyim rahimahullah menggambarkan ibadah shalat dengan gambaran yang sangat indah, agar kita benar-benar merasa bahwa shalat adalah sebuah kebutuhan yang mendasar dalam hidup kita. Beliau mendeskripsikan hal ini dengan mengatakan, “Ketika Allah Subhanahu menguji seorang hamba dengan ujian syahwat dan sebab-sebab yang mengantarkan kepadanya -baik dari dalam maupun dari luar dirinya- maka tuntutan kesempurnaan hikmah-Nya dan Ihsan-Nya kepada hamba tersebut, Allah persiapkan baginya sebuah hidangan (bagi hatinya) yang mengumpulkan beraneka ragam warna, persembahan, selera dan anugerah.

Allah mengundang hamba tersebut untuk menghadiri jamuan hidangan (shalat) itu dalam sehari lima kali, dan menjadikan setiap macam dari hidangan tersebut (baca: dalam setiap shalat) sebuah kelezatan, manfaat dan kemaslahatan (tersendiri) bagi hamba yang diundang untuk menyantap hidangan tersebut, yang tidak didapatkan dalam macam hidangan yang lain (dalam shalat yang lainnya) agar menjadi sempurna kelezatan yang dirasakan oleh hamba itu dalam setiap macam peribadatan.

Allah juga hendak memuliakannya dengan segala jenis kemuliaan, sehingga setiap perbuatan ubudiyyah (peribadatan) itu menghapus hal yang tercela dan hal yang Dia benci, dan agar Allah mengganjarnya dengan cahaya yang khusus, kekuatan dalam hati dan anggota tubuhnya serta pahala yang khusus pada hari perjumpaan dengan-Nya” (Dzauqush Shalah, Ibnul Qoyyim. Hal.8).

Shalat adalah hujan yang bermanfa’at bagi hati

Pada penjelasan di atas, Ibnul Qoyyim rahimahullah telah menjelaskan tentang kelalaian hati yang terjadi diantara shalat yang satu dengan shalat yang lain. Pada ucapan yang lainnya, beliau pun menjelaskan bahwa kelalaian hati tersebut hakikatnya adalah sebuah kegersangan dan kekeringan, beliau berkata, “Kelalaian yang menimpa hati merupakan kekeringan dan kegersangan, (namun) selagi hati tersebut mengingat Allah dan menghadap kepada-Nya (dengan melaksanakan shalat), maka itu merupakan hujan rahmat-Nya yang dicurahkan kepadanya, seperti hujan yang mengguyur (Namun) jika hati itu lalai, maka ia akan mengalami kegersangan sesuai dengan sedikit-banyaknya kelalaian yang menimpanya, lalu jika kelalaian itu sudah menguasainya, maka tanahnya menjadi mati dan tahunnya menjadi menjadi tak bertanaman lagi kering kerontang, serta api syahwat siap membakar dari segala sisi, seperti angin kering yang siap membakar apapun” (Dzauqush Shalah, Ibnul Qoyyim. hal. 9)

Page 21: MAKALAH MENCARI TUNTUNAN AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH€¦ · rampung. Makalah ini berjudul “Mencari Tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah”. Dengan tujuan penulisan sebagai sumber bacaaan

20

2.6. Menggapai Ridha Allah Melalui Orang Tua

Seorang anak, meskipun telah berkeluarga, tetap wajib berbakti kepada kedua orang tuanya. Kewajiban ini tidaklah gugur bila seseorang telah berkeluarga. Namun sangat disayangkan, betapa banyak orang yang sudah berkeluarga lalu mereka meninggalkan kewajiban ini. Mengingat pentingnya masalah berbakti kepada kedua orang tua, maka masalah ini perlu dikaji secara khusus.

Jalan yang haq dalam menggapai ridha Allah ‘Azza wa Jalla melalui orang tua adalah birrul walidain. Birrul walidain (berbakti kepada kedua orang tua) merupakan salah satu masalah penting dalam Islam. Di dalam Al-Qur’an, setelah memerintahkan manusia untuk bertauhid, Allah ‘Azza wa Jalla memerintahkan untuk berbakti kepada orang tuanya. Seperti tersurat dalam surat al-Israa’ ayat 23-24, Allah Ta’ala berfirman: ا یبلغن عندك الكبر أحدھما أو كلاھما فلا تقل لھما أف وقضى ربك ألا تعبدوا إلا إیاه وبالوالدین إح سانا إمحمة وقل رب ارحمھ ما كما ربیاني ولا تنھرھما وقل لھما قولا كریما واخفض لھما جناح الذل من الر اصغیر “Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ‘Ya Rabb-ku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.’” [Al-Israa’ : 23-24] Perintah birrul walidain juga tercantum dalam surat an-Nisaa’ ayat 36: ولا تشركوا بھ شیئا وبالوالدین إحسانا وبذي القربى والیتامى والمساكین والجار ذي القربى واعبدوا ا� لا یحب من احب بالجنب وابن السبیل وما ملكت أیمانكم إن ا� كان مختالا فخوراوالجار الجنب والص“Dan beribadahlah kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat, tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil [1], dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.” [An-Nisaa’ : 36] Dalam surat al-‘Ankabuut ayat 8, tercantum larangan mematuhi orang tua yang kafir jika mereka mengajak kepada kekafiran: نسان بوالدیھ ینا الإ م حسنا وإن جاھداك لتشرك بي ما لیس لك بھ علم فلا تطعھما إلي مرجعكم فأنبئك ووص بما كنتم تعملون

Page 22: MAKALAH MENCARI TUNTUNAN AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH€¦ · rampung. Makalah ini berjudul “Mencari Tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah”. Dengan tujuan penulisan sebagai sumber bacaaan

21

“Dan Kami wajibkan kepada manusia agar (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tuanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau patuhi keduanya. Hanya kepada-Ku tempat kembalimu, dan akan Aku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” [Al-‘Ankabuut (29): 8] a) ANJURAN BERBUAT KEPADA KEDUA ORANG TUA BAIK DAN

LARANGAN DURHAKA KEPADA KEDUANYA Yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah berbakti kepada kedua

orang tua, yaitu menyampaikan setiap kebaikan kepada keduanya semampu kita dan bila memungkinkan mencegah gangguan kepada keduanya. Menurut Ibnu ‘Athiyah, kita juga wajib mentaati keduanya dalam hal-hal yang mubah (yang diperbolehkan syari’at), dan harus mengikuti apa-apa yang diperintahkan keduanya dan menjauhi apa-apa yang dilarang (selama tidak melanggar batasan-batasan Allah ‘Azza wa Jalla).

Sedangkan ‘uququl walidain adalah gangguan yang ditimbulkan seorang anak terhadap keduanya, baik berupa perkataan maupun perbuatan. Contoh gangguan berupa perkataan, yaitu mengucapkan “ah” atau “cis”, berkata dengan kalimat yang keras atau menyakitkan hati, menggertak, mencaci maki dan lain-lain. Sedangkan yang berupa perbuatan adalah berlaku kasar, seperti memukul dengan tangan atau kaki bila orang tua menginginkan sesuatu atau menyuruh untuk memenuhi keinginannya, membenci, tidak mempedulikan, tidak bersilaturrahim, atau tidak memberi nafkah kepada kedua orang tuanya yang miskin. b) KEUTAMAAN BERBAKTI KEPADA ORANG TUA DAN

PAHALANYA Merupakan Amal Yang Paling Utama

‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu berkata.

؟ قال: سألت رسول الله صلى الله علیھ وسلم أي العمل أفضل؟ قال: الصلاة عل ى وقتھا، قال قلت ثم أي؟ قال: الجھاد في سبیل الله الوالدین، قال: قلت ثم أي بر

“Aku bertanya kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, ‘Amal apakah yang paling utama?’ Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Shalat pada waktunya (dalam riwayat lain disebutkan shalat di awal waktunya).’ Aku bertanya lagi, ‘Kemudian apa?’ Nabi menjawab: ‘Berbakti kepada kedua orang tua.’ Aku bertanya lagi: ‘Kemudian apa?’ Nabi menjawab, ‘Jihad di jalan Allah’ [2]

Page 23: MAKALAH MENCARI TUNTUNAN AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH€¦ · rampung. Makalah ini berjudul “Mencari Tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah”. Dengan tujuan penulisan sebagai sumber bacaaan

22

Ridha Allah Bergantung Kepada Ridha Orang Tua Sesuai hadits Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, disebutkan:

ب في : رضا العن عبد الله بن عمرو بن العاص رضي الله عنھما أن رسول الله صلى الله علیھ وسلم قال رب في سخط الوالد رضا الوالد، وسخط الر

“Darii ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash radhiyallaahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ridha Allah bergantung kepada keridhaan orang tua dan murka Allah bergantung kepada kemurkaan orang tua” [3]

Berbakti Kepada Orang Tua Dapat Menghilangkan Kesulitan Yang Sedang Dialami Yaitu, dengan cara bertawassul dengan amal shalih tersebut. Dalilnya adalah hadits riwayat dari Ibnu ‘Umar radhiyallaahu ‘anhuma mengenai kisah tiga orang yang terjebak dalam gua, dan salah seorangnya bertawassul dengan bakti kepada ibu bapaknya.

Akan Diluaskan Rizki Dan Dipanjangkan Umur Sesuai sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam

ي أثره فلیصل رحمھ من أحب أن یبسط في رزقھ وینسأ لھ ف “Barangsiapa yang ingin diluaskan rizkinya dan di-panjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyam-bung silaturrahimnya.” [5] Dalam silaturahmi, yang harus didahulukan adalah silaturahmi kepada orang tua sebelum kepada yang lain. Banyak di antara saudara-saudara kita yang sering berkunjung kepada teman-temannya, tetapi kepada orang tuanya sendiri jarang, bahkan tidak pernah. Padahal ketika masih kecil, dia selalu bersama orang tuanya. Sesulit apa pun harus tetap diusahakan untuk bersilaturahmi kepada kedua orang tua, karena dekat kepada keduanya -insya Allah- akan dimudahkan rizki dan dipanjangkan umurnya.

Akan Dimasukkan Ke Surga Oleh Allah ‘Azza wa Jalla Berbuat baik kepada orang tua dan taat kepada keduanya dalam kebaikan merupakan jalan menuju Surga. Sedangkan durhaka kepada orang tua akan mengakibatkan seorang anak tidak masuk Surga. Dan di antara dosa-dosa yang Allah ‘Azza wa Jalla segerakan adzabnya di dunia adalah berbuat zhalim dan durhaka kepada orang tua. Dengan demikian, jika seorang anak berbuat baik kepada orang tuanya, Allah akan menghindarkannya dari berbagai malapetaka, dengan izin Allah ‘Azza wa Jalla dan akan dimasukkan ke Surga.

Page 24: MAKALAH MENCARI TUNTUNAN AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH€¦ · rampung. Makalah ini berjudul “Mencari Tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah”. Dengan tujuan penulisan sebagai sumber bacaaan

23

c) BENTUK-BENTUK DURHAKA KEPADA KEDUA ORANG TUA Menimbulkan gangguan terhadap orang tua, baik berupa perkataan

atau pun perbuatan yang mem-buat orang tua sedih atau sakit hati. Berkata “ah” atau “cis” dan tidak memenuhi pang-gilan orang tua. Membentak atau menghardik orang tua. Bakhil atau kikir, tidak mengurus orang tuanya, bahkan lebih

mementingkan yang lain daripada mengurus orang tuanya, padahal orang tuanya sangat membutuhkan. Seandainya memberi nafkah pun, dilakukan dengan penuh perhitungan.

Bermuka masam dan cemberut di hadapan orang tua, merendahkan orang tua, mengatakan bodoh, “kolot”, dan lain-lain.

Menyuruh orang tua, misalnya menyapu, mencuci atau menyiapkan makanan. Pekerjaan tersebut sangat tidak pantas bagi orang tua, terutama jika mereka sudah tua dan lemah. Tetapi, jika si ibu melakukan pekerjaan tersebut dengan kemauannya sendiri, maka tidaklah mengapa, dan karena itu seorang anak harus berterima kasih dan membantu orang tua.

Menyebut kejelekan orang tua di hadapan orang banyak atau mencemarkan nama baik orang tua.

Memasukkan kemungkaran ke dalam rumah, misalnya alat musik, mengisap rokok, dan lain-lain.

Lebih mentaati isteri daripada kedua orang tua. Bahkan ada sebagian orang yang tega mengusir ibunya demi menuruti kemauan isterinya. Nas-alullaahas salaamah wal ‘aafiyah

Malu mengakui orang tuanya. Sebagian orang merasa malu dengan keberadaan orang tua dan tempat tinggal ketika status sosialnya meningkat. Tidak diragukan lagi, sikap semacam itu adalah sikap yang sangat tercela, bahkan termasuk kedurhakaan yang keji dan nista.

d) BENTUK-BENTUK BERBAKTI KEPADA ORANG TUA Bergaul bersama keduanya dengan cara yang baik. Di dalam hadits

Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam disebutkan bahwa memberi kegembiraan kepada seseorang mukmin termasuk shadaqah, lebih utama lagi kalau memberi kegembiraan kepada orang tua kita

Berkata kepada keduanya dengan perkataan yang lemah lembut. Hendaknya dibedakan adab ber-bicara antara kepada kedua orang tua dengan ke-pada anak, teman atau dengan yang lain. Berbicara dengan perkataan yang mulia kepada kedua orang tua.

Tawadhu’ (rendah hati). Tidak boleh kibr (sombong) apabila sudah meraih sukses atau memenuhi jabatan di dunia, karena sewaktu lahir, kita berada dalam keadaan hina dan membutuhkan pertolongan, kita diberi makan, minum, dan pakaian oleh orang tua.

Page 25: MAKALAH MENCARI TUNTUNAN AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH€¦ · rampung. Makalah ini berjudul “Mencari Tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah”. Dengan tujuan penulisan sebagai sumber bacaaan

24

Memberi infaq (shadaqah) kepada kedua orang tua, karena pada hakikatnya semua harta kita adalah milik orang tua. Oleh karena itu berikanlah harta itu kepada kedua orang tua, baik ketika mereka minta ataupun tidak.

Mendo’akan kedua orang tua. Di antaranya dengan do’a berikut: رحمھما كما ربیاني صغیرارب ا

“Wahai Rabb-ku, kasihilah keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidikku sewaktu kecil.”

Seandainya orang tua masih berbuat syirik serta bid’ah, kita tetap harus berlaku lemah lembut kepada keduanya, dengan harapan agar keduanya kembali kepada Tauhid dan Sunnah. Bagaimana pun, syirik dan bid’ah adalah sebesar-besar kemungkaran, maka kita harus mencegahnya semampu kita dengan dasar ilmu, lemah lembut dan kesabaran. Sambil terus berdo’a siang dan malam agar orang tua kita diberi petunjuk ke jalan yang benar. e) APABILA KEDUA ORANG TUA TELAH MENINGGAL

Maka yang harus kita lakukan adalah: Meminta ampun kepada Allah ‘Azza wa Jalla dengan taubat nashuha

(jujur) bila kita pernah berbuat durhaka kepada keduanya di waktu mereka masih hidup

Menshalatkannya dan mengantarkan jenazahnya ke kubur. Selalu memintakan ampunan untuk keduanya Membayarkan hutang-hutangnya. Melaksanakan wasiat sesuai dengan syari’at. Menyambung silaturrahim kepada orang yang keduanya juga pernah

menyambungnya.

Page 26: MAKALAH MENCARI TUNTUNAN AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH€¦ · rampung. Makalah ini berjudul “Mencari Tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah”. Dengan tujuan penulisan sebagai sumber bacaaan

25

2.7. Syukur

Syukur secara bahasa, الثناء على المحسن بما أولاكھ من المعروف

“Syukur adalah pujian bagi orang yang memberikan kebaikan, atas kebaikannya tersebut” (Lihat Ash Shahhah Fil Lughah karya Al Jauhari). Atau dalam bahasa Indonesia, bersyukur artinya berterima kasih. Sedangkan istilah syukur dalam agama, adalah sebagaimana yang dijabarkan oleh Ibnul Qayyim: ،الش�����كر ظھ�����ور أث�����ر نعم�����ة الله عل�����ى لس�����ان عب�����ده: ثن�����اء واعتراف�����ا، وعل�����ى قلب�����ھ ش�����ھودا ومحب�����ة

وعل���ى جوارح���ھ انقی���ادا وطاع���ة“Syukur adalah menunjukkan adanya nikmat Allah pada dirinya. Dengan melalui lisan, yaitu berupa pujian dan mengucapkan kesadaran diri bahwa ia telah diberi nikmat. Dengan melalui hati, berupa persaksian dan kecintaan kepada Allah. Melalui anggota badan, berupa kepatuhan dan ketaatan kepada Allah” (Madarijus Salikin, 2/244). Lawan dari syukur adalah kufur nikmat, yaitu enggan menyadari atau bahkan mengingkari bahwa nikmat yang ia dapatkan adalah dari Allah Ta’ala. Semisal Qarun yang berkata,

علم عندي إنما أوتیتھ على“Sungguh harta dan kenikmatan yang aku miliki itu aku dapatkan dari ilmu yang aku miliki” (QS. Al-Qashash: 78).

Tips Agar Menjadi Orang yang Bersyukur

a) Senantiasa Berterima Kasih kepada Orang Lain

Salah cara untuk mensyukuri nikmat Allah adalah dengan berterima kasih kepada manusia yang menjadi perantara sampainya nikmat Allah kepada kita. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,

لا یش�������كر الله م�������ن لا یش�������كر الن�������اس

“Orang yang tidak berterima kasih kepada manusia, berarti ia tidak bersyukur kepada Allah” (HR. Tirmidzi no.2081, ia berkata: “Hadits ini hasan shahih”). Beliau juga bersabda,

م قد كافأتموه من صنع إلیكم معروفا فكافئوه، فإن لم تجدوا ما تكافئونھ فادعوا لھ حتى تروا أنك “Barangsiapa yang telah berbuat suatu kebaikan padamu, maka balaslah dengan yang serupa. Jika engkau tidak bisa membalasnya dengan yang serupa maka

Page 27: MAKALAH MENCARI TUNTUNAN AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH€¦ · rampung. Makalah ini berjudul “Mencari Tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah”. Dengan tujuan penulisan sebagai sumber bacaaan

26

doakanlah ia hingga engkau mengira doamu tersebut bisa sudah membalas dengan serupa atas kebaikan ia” (HR. Abu Daud no. 1672, dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Abu Daud). Oleh karena itu, mengucapkan terima kasih adalah akhlak mulia yang diajarkan oleh Islam. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,

خیرا فقد أبلغ في الثناء من صنع إلیھ معروف فقال لفاعلھ : جزاك ا�“Barangsiapa yang diberikan satu kebaikan kepadanya lalu dia membalasnya dengan mengatakan, ‘Jazaakallahu khair’ (semoga Allah membalasmu dengan kebaikan), maka sungguh hal itu telah mencukupinya dalam menyatakan rasa syukurnya” (HR. Tirmidzi no.2167, ia berkata: “Hadits ini hasan jayyid gharib”, dishahihkan Al-Albani dalam Shahih At Tirmidzi).

b) Merenungkan Nikmat-Nikmat Allah

Dalam Al-Qur’an sering kali Allah menggugah hati manusia bahwa banyak sekali nikmat yang Ia limpahkan sejak kita datang ke dunia ini, agar kita sadar dan bersyukur kepada Allah. Allah Ta’ala berfirman,

ھاتكم لا تعلمون شیئا وجعل لكم السمع والأبصار والأفئدة أخرجكم من بطون أم لعلكم تشكرون وا�“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur” (QS. An-Nahl: 78).

c) Qana’ah Senantiasa merasa cukup atas nikmat yang ada pada diri kita membuat

kita selalu bersyukur kepada Allah. Sebaliknya, orang yang senantiasa merasa tidak puas, merasa kekurangan, ia merasa Allah tidak pernah memberi kenikmatan kepadanya sedikitpun. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,

قنعا تكن أشكر الناس كن ورعا تكن أعبد الناس ، و كن“Jadilah orang yang wara’, maka engkau akan menjadi hamba yang paling berbakti. Jadilah orang yang qana’ah, maka engkau akan menjadi hamba yang paling bersyukur”(HR. Ibnu Majah no. 3417, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah).

d) Sujud Syukur

Salah satu cara untuk mengungkapkan rasa syukur ketika mendapat kenikmatan yang begitu besar adalah dengan melakukan sujud syukur.

Page 28: MAKALAH MENCARI TUNTUNAN AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH€¦ · rampung. Makalah ini berjudul “Mencari Tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah”. Dengan tujuan penulisan sebagai sumber bacaaan

27

ع�����ن أب�����ي بك�����رة نفی�����ع ب�����ن الح�����ارث رض�����ي الله عن�����ھ ق�����ال: ك�����ان رس�����ول الله ص�����لى الله علی�����ھ اج�����دا؛ ش�����اكرا �وس���لم إذا ج���اءه أم���ر بش���ر ب���ھ خ���ر س

“Dari Abu Bakrah Nafi’ Ibnu Harits Radhiallahu’anhu ia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam biasanya jika menjumpai sesuatu yang menggemberikan beliau bersimpuh untuk sujud. Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah” (HR. Abu Daud no.2776, dihasankan oleh Al-Albani dalam Irwaul Ghalil).

e) Berdzikir Berdzikir dan memuji Allah adalah bentuk rasa syukur kita kepada

Allah. Ada beberapa dzikir tertentu yang diajarkan oleh Rasulullah khusus mengungkapkan rasa syukur kita kepada Allah. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,

م���ن ق���ال حی���ن یص���بح: اللھ���م م���ا أص���بح ب���ي م���ن نعم���ة أو بأح���د م���ن خلق���ك فمن���ك وح���دك لا

ش����ریك ل����ك، فل����ك الحم����د ول����ك الش����كر. فق����د أدى ش����كر یوم����ھ، وم����ن ق����ال ذل����ك حی����ن یمس����ي فق����د أدى ش��������كر لیلت��������ھ

“Barangsiapa pada pagi hari berdzikir: Allahumma ashbaha bii min ni’matin au biahadin min khalqika faminka wahdaka laa syariikalaka falakal hamdu wa lakasy syukru.” (Ya Allah, atas nikmat yang Engkau berikan kepada ku hari ini atau yang Engkau berikan kepada salah seorang dari makhluk-Mu, maka sungguh nikmat itu hanya dari-Mu dan tidak ada sekutu bagi-Mu. Segala pujian dan ucap syukur hanya untuk-Mu) Maka ia telah memenuhi harinya dengan rasa syukur. Dan barangsiapa yang mengucapkannya pada sore hari, ia telah memenuhi malamnya dengan rasa syukur” (HR. Abu Daud no.5075, dihasankan oleh Syaikh Abdul Qadir Al-Arnauth dalam tahqiqnya terhadap kitab Raudhatul Muhadditsin).

Page 29: MAKALAH MENCARI TUNTUNAN AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH€¦ · rampung. Makalah ini berjudul “Mencari Tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah”. Dengan tujuan penulisan sebagai sumber bacaaan

28

BAB II

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Dalam kehidupan kita harus hidup dengan mencari tuntunan Al-Qur’an dan

As-Sunnah karena dengan seperti itu kita akan menjalani hidup sesuaiyang

diperintahkan dan dilarang oleh Allah SWT, maka dari itu kita juga harus

bebrbakti kepada kedua orang tua, memilih teman yanng baik agar kita pun juga

baik, lalu kita juga harus selalu mensyukuri hidup ini dengan cara mengingat

kematian, menjalankan solat 5 waktu wajib dan sunnah, membaca Al-Qur’an,

menutup aurat dengan benar.

Insyaa Allah hidup kita akan tenang damai walaupun kita pun tidak akan

luput dari masalah atau cobaan, karena semakin tinggi iman dan takwa seseorang

maka akan semakin banyak pula ujian yang akan dihadapi.

3.2. SARAN

Penulis bersedia menerima saran dan kritik yang positif daripembaca,

penulis akan menerima kiritik dan saran tersebut sebagai bahan pertimbangan

yang akan memperbaiki makalah ini dikemudian hari. Semoga makalah

berikutnya dapat penulis selesaikan dengan hasil yang lebih baik lagi.

Page 30: MAKALAH MENCARI TUNTUNAN AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH€¦ · rampung. Makalah ini berjudul “Mencari Tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah”. Dengan tujuan penulisan sebagai sumber bacaaan

29

DAFTAR PUSTAKA

https://muslim.or.id/34261-melepas-jilbab-berarti-melepas-

kemuliaan-wanita.html

https://diaryislam.wordpress.com/2013/04/13/carilah-teman-yang-

mengajakmu-ke-syurga-dan-janganlah-mencari-teman-yang-

mengajakmu-ke-neraka/

https://islamkajian.wordpress.com/2016/08/01/17-keutamaan-

membaca-al-quran-setiap-hari/

http://asysyariah.com/syariah.php?menu=detil&id_online=608,

https://muslim.or.id/25200-hakekat-shalat.html

https://almanhaj.or.id/989-menggapai-ridha-allah-dengan-berbakti-

kepada-orang-tua.html

https://muslim.or.id/30031-jadilah-hamba-allah-yang-bersyukur.html