makalah mekanika fluida

download makalah mekanika fluida

of 12

description

merupakan makalah tugas mata kuliah mekanika fluida

Transcript of makalah mekanika fluida

  • MAKALAH

    HIDROLIK DAN PNEUMATIK

    KOMPONEN DAN SIMBOL HIDROLIK

    CARA KERJA SISTEM HIDROLIK DILIHAT DARI SIMBOL

    Kelompok 2 :

    deni ihsan perdana (1202090)

    Erik iswahyudi (1202091)

    Antoni sudarman

    Ari arianto B.P

    Jaka viktor

    JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS NEGERI PADANG

    2014

  • A. KOMPONEN SISTEM HIDROLIK ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

    1. Tangki hidrolik/reservoir hidrolic

    Tangki hidrolik berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara

    fluida hidrolik sebelum disirkulasikan pada sistem hidrolik.

    2. Breather

    Breather berguna untuk menjaga agar tekanan udara di dalam tangki

    tetap selama sistem hidrolik bekerja. Breather terdiri dari breather filter

    dan check valve.

    3. Filter

    Filter berguna untuk menangkap kotoran yang ikut mengalir bersama

    oli agar tidak masuk ke dalam komponen sistem hidrolik yang lain dan

    menyebabkan penyumbatan atau keausan.

  • 4. Pressure Accumulator

    Pressure accumulator berfungsi untuk menyimpan pressure oli untuk

    sementara waktu untuk digunakan pada saat sumber tenaga penggerak

    pompa ( engine, electric motor ) tidak bekerja.

    5. Pompa hidrolik

    Pompa hidrolik berfungsi mensuplai fluida hidrolik dengan tekanan

    tertentu kepada sistem hidrolik. Pompa hidrolik dibagi atas 2 yaitu :

    positive pump dan non-positive pump.

    6. Control Valve/katup pengontrol

    Ada beberapa jenis katup pengontrol, yaitu :

    1. Pressure reliefe valve

    Katup ini berfungsi untuk membuang fluida hidrolik ke tangki,

    apabila tekanan fluida lebih tinggi dari yang ditentukan.

    2. Pressure regulating valve

    Katup ini berfungsi untuk mengatur tekanan fluida dalam

    sistem agar stabil dan sesuai dengan tekanan yang telah ditentukan.

    3. Squance valve

    Katup ini berfungsi untuk mengatur sekuen pada sistem hidrolik.

    4. Check valve

    Katup ini berfungsi untuk mengatur arah aliran fluida agar

    searah dan tidak ada aliran yang berbalik.

    5. Pilot vave

    Katup ini digunakan dalam sistem hidrolik untuk mengatur

    output aktuator sesuai dengan yang di inginkan.

  • 7. Hose dan sambungan (fitting).

    Hose dan pipa adalah konduktor fluida yang menghubungkan

    berbagai komponen hidrolik dan menghantarkan fluida ke seluruh sistem.

  • B. SIMBOL-SIMBOL PADA SISTEM HIDROLIK ADALAH SEBAGAI

    BERIKUT :

    Pompa dengan debit

    konstan (fixed

    displacement) dengan

    satu arah aliran

    Pompa dengan debit

    yang dapat diatur

    (variable displacement)

    dengan satu arah aliran

    Pompa dengan debit

    konstan (fixed

    displacement) dan

    dapat berbalik

    (reversible)

    Motor dengan debit

    aliran yang variable

    dan reversible

    Motor dengan debit

    aliran konstan dengan

    satu arah aliran

    Alat hidrolik yang

    dapat berfungsi sebagai

    motor dan pompa

    reversible dengan debit

    aliran variable

    Motor hidrolik dengan

    sudut atur terbatas /

    gerakan terbatas

    Alat hidrolik dengan

    volume langkah

    variabel, bekerja dalam

    arah aliran yang sama,

    sebagai pompa dan

    sebagai motor.

    Alat hidrolik dengan

    volume langkah

    konstan, bekerja dalam

    arah aliran yang sama,

    sebagai pompa dan

    sebagai motor.

    Alat hidrolik dengan

    volume langkah

    variable, bekerja dalam

    arah yang satu sebagai

    pompa, dalam arah

    yang berlawanan

    sebagai motor.

  • Motor hidrolik

    reversible dengan dua

    displacement

    Alat hidrolik dengan

    volume langkah

    konstan, tetapi dapat

    bekerja dalam dua arah

    sebagai pompa dan

    sebagai motor.

    Pompa ganda dengan

    debit konstan

    Motor hidrolik

    reversible dengan 3

    displacement

    Pompa ganda dengan debit variable

    Pengaktifan

    menggunakan otot

    secara umum

    Pengaktifan

    menggunakan otot

    lewat tombol

    Pengaktifan

    menggunakan otot

    lewat tuas

    Pengaktifan

    menggunakan otot

    lewat pedal

    Pengaktifan secara

    mekanis lewat peraba

    Pengaktifan secara

    mekanis lewat spring

    Pengaktifan secara

    mekanis lewat rol

    peraba

    Pengaktifan secara

    mekanis lewat rol gulir

    pada satu arah

    Pengaktifan secara

    elektrik lewat dengan

    satu lilitan

    Pengaktifan secara

    elektrik lewat beberapa

    lilitan

  • Pengaktifan secara

    elektrik lewat motor

    listrik

    Pengaktifan dengan

    tekanan lewat

    pembebasan tekanan

    Pengaktifan dengan

    tekanan lewat

    pemberian tekanan

    Pengaktifan dengan

    tekanan lewat selisih

    tekanan

    Pengaktifan dengan

    tekanan lewat pilot

    valve yang mendapat

    tekanan (remote

    control)

    Pengaktifan dengan

    tekanan lewat pilot

    valve pembebas

    tekanan (remote

    control)

    Hubungan yang

    terputus

    Sambungan dalam

    valve ditunjukkan

    dengan titik

    Anak panah

    menunjukkan arah

    aliran

    Pipa-pipa pemasukan

    dan pengembalian

    menunjukkan

    kedudukan netral atau

    posisi keluar.

    Langkah satu dengan

    lainnya dihubungkan

    dengan tidak bertahap

    1 dan 2 adalah

    kedudukan aktif dan 0

    adalah kedudukan

    netral

    Banyaknya segi empat sama dengan banyaknya kedudukan (langkah),

    dalam hal ini dua

    Pengubah tekanan,

    tekanan di y menjadi

    lebih kecil dibanding di

    x

    Silinder kerja ganda

    dengan penahan

    (buffer) yang dapat

    distel pada kedua sisi.

    Silinder kerja ganda

    dengan penahan

    (buffer) yang tidak

    dapat distel.

    Silinder teleskop kerja

    tunggal dengan piston

    yang dapat digeser.

    Panjang totalnya adalah

    jumlah panjang dari

    semua silinder.

  • Silinder kerja ganda

    dengan batang piston

    (piston rod) pada kedua

    sisi.

    Silinder kerja tunggal,

    kembali oleh pegas

    (spring).

    Silinder kerja ganda

    dengan batang piston

    pada satu sisi.

    Silinder kerja tunggal

    dengan batang piston

    pada satu sisi.

    Pengubah medium tekan (udara dan oli)

    Jalur tenaga Jalur pengembalian

    Jalur pilot

    Jalur pengembalian

    oleh kebocoran

    Sambungan pipa

    Arah aliran : hidrolik

    (oli) Pneumatik (udara)

    Filter

    Jalur tanpa kopling

    yang ertutup oleh non-

    return valve

    Jalur tanpa kopling

    yang terbuka.

    Indikasi arah aliran

    Shut-off valve

    Indikasi arah rute aliran

    di dalam valve

    Indikasi dari arah

    putaran

    Mengindikasikan

    karakteristik yang

    bervariasi.

  • Jalur dengan non return

    valve , terbuka secara

    mekanis.

    Indikasi bahwa

    beberapa komponen

    terpasang pada satu

    unit.

    Spring

    Sambungan pipa

    Pipa yang saling

    berseberangan dan

    tidak berhubungan satu

    dengan lainnya

    Jalur yang fleksibel.

    Turning joint / swivel

    block

    Pipa dengan blocked

    plug

    Pipa dengan penutupan

    sengaja. Quick release union

    tanpa non-return valve.

  • C. CARA KERJA SISTEM HIDROLIK BERDASARKAN SIMBOL

    1. Tekanan Hidrolik menggunakan sebuah pompa (gear pump piston pump No.4)

    di dalam tangki hidrolik yang digerakkan oleh sebuah motor yang terpasang

    vertikal diatas tangki hidrolik.

    2. Minyak hidrolik didorong oleh Radial Piston Pump (No.4) melalui sebuah

    Check Valve (No.9) yang berfungsi agar minyak hidrolik tidak kembali ke

  • pompa penghisap menuju ke Pressure Control Valve/Relief Valve (No. 7)

    melalui Four Way 2 Ball Valve-Manifold Block (No. 5).

    3. Minyak hidrolik yang berada di dalam Pressure Control Valve dapat diatur

    secara manual oleh sebuah Hand Control Valve (No.6) ini, berfungsi mengatur

    dengan tangan terhadap posisi hidrolik silinder maju dan mundur, apabila

    sistem otomatis maju mundur tidak bisa bekerja lagi atau rusak.

    4. Tekanan minyak dalam Pressure Control Valve (No.7) digabung dengan sebuah

    Solenoid Unloading Valve (No.8) yang dipasang diatas Manifold Block (No.5)

    mendapat perintah dari Amplifier Card (Relay Control) untuk membuka

    katupnya pada saat beban screw press naik dan menutupnya pada saat beban

    screw press turun, sehingga sumbu silinder dapat maju mundur sesuai dengan

    beban yang distel di amplifier card (relay control) yang dapat mendeteksi

    ampere screw press melalui sebuah CT yang terpasang di dalam kotak starter.

    5. Silinder hidrolik mempunyai dua jalur sambungan, satu didepan dan satu di

    belakang. Tekanan minyak yang masuk ke jalur depan, sumbu silinder

    hidroliknya mundur, dan yang masuk ke jalur belakang sumbu hidroliknya

    maju.

    6. Minyak hidrolik dapat disirkulasi secara otomatis dan teratur oleh pompa

    hidrolik ke dalam tangki hidrolik, didinginkan melalui sebuah Intergral Oil

    Cooler (No.17), kemudian disaring oleh Return Line Filter (No.12). Minyak

    hidrolik harus tetap bersih dan tidak berkurang.

    7. Untuk menambah (atau berkurang) tekanan hidrolik dapat dibuka dengan cara

    memutar baut yang terdapat di Pressure Control Valve/Relief Valve (No.7)

    secara perlahan-lahan hingga mencapai 45 bar. Untuk mengetahui besarnya

    tekanan minyak dapat melihat penunjuknya pada PressureGauge (No.11).

    Pressure Control Valve/Relief Valve (No.7) dan SolenoidUnloading Valve

    (No.11) berfungsi untuk mengatur arus tekanan ke hidrolik silinder, dan Shut

    Off Valve (No.10) yang berfungsi untuk menutup tekanan hidrolikke Pressure

    Gauge (No.11).

    8. Ketinggian level dan suhu minyak hidrolik didalam tangki dapat dilihat pada

    Fluid Level Gauge (No.15).

    9. Pengoperasian sistem hidrolik tersebut diatas, jika menghendaki Elektro Motor

    Hidrolik (No.2) dapat berhenti pada tekanan kerja tertentu dan berjalan kembali

    apabila tekanan kerja berkurang, maka untuk itu harus dipasang sebuah Pressure

    Switch .

    10. Untuk menstabilkan tekanan kerja agar tetap apabila elektro motor berhenti,

    harus pula dipasang akumulator (integral oil cooler No.17 ditiadakan). (catatan:

    tanpa akumulator sistem hidrolik diatas,tekanan kerja juga stabil dan konstan

    karena pompa hidrolik tetap bekerja).

    11. (Point 9 dan 10 diatas) Dengan menggunakan pressure switch dan akumulator

    dalam sistem hidrolik ini agar elektrik motor dan pompa hidrolik dapat

    berhenti sejenak (5-30detik) sangatlah tidak efesien karena biaya

    perawatannya mahal dan tidak memperoleh hasil yang setimpal.

  • Adapun elektrik motor dan pompa hidrolik selalu dalm keadaan ON/OFF

    seketika karena beban ampere teralu tinggi dan suhu panas sehingga mudah

    terbakar.

    Pompa yang digerakkan via fleksibel kopling selalu disentakkan oleh ON/OFF

    electric motor, maka gigi dan piston pompa cepat rusak dan sompel.

    Perawatan akumulator tidak dapat dilakukan sendiri setelah beroperasi selam 1-

    2 tahun, karena harus diulang dengan gas nitrogen setiap tahun dengan alat

    suntik khusus-charging kit.