Makalah Media dan Politik.pdf

28
Tugas Kelompok Dosen Pembimbing Makalah KomPol Yasir, M.Si Media dan Politik Kajian Mengenai Kehadiran Media dalam Aktivitas Politik Bidang Studi Komunikasi Politik Gradini Iradati P. 1001112208 Nevi Ariessetyawati 1001135136 Novia Faradila 0901120017 Rayani Afrianty 1001120173 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau

Transcript of Makalah Media dan Politik.pdf

Page 1: Makalah Media dan Politik.pdf

Tugas Kelompok Dosen Pembimbing

Makalah KomPol Yasir, M.Si

Media dan Politik

Kajian Mengenai Kehadiran Media dalam Aktivitas Politik

Bidang Studi Komunikasi Politik

Gradini Iradati P. 1001112208

Nevi Ariessetyawati 1001135136

Novia Faradila 0901120017

Rayani Afrianty 1001120173

Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Riau

Page 2: Makalah Media dan Politik.pdf

Media dan Politik (Kajian Mengenai Kehadiran media dalam Aktivitas Politik)

Kelompok 3 Komunikasi Politik © 2011 ii

Kata Pengantar

lhamdullillahhirabbil‟alamin, penulis ucapkan puji dan syukur kehadirat

Allah SWT yang telah menganugerahkan rahmat serta hidayahNya kepada

penulis sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan. Tidak lupa pula penulis

kirimkan shalawat beserta salam kepada Nabi Muhammad SAW yang selalu menjadi sumber

inspirasi, sang motivator yang membawa umat manusia dari alam jahiliah menuju alam yang

berkeadaban.

Makalah ini menggambarkan tentang media dan politik dalam komunikasi politik.

Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang hubungan media dengan politisi dan pemerintah;

hubungan media dan pemilihan media komunikasi, dan media dan privasi.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Yasir, M.Si.

selaku dosen mata kuliah Komunikasi Politik yang telah banyak memberikan masukan serta

pengarahan kepada penulis dan tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak

yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan makalah ini.

Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini terdapat kekurangan baik dalam

bentuk penyusunan atau dalam pengetikkan, mungkin disebabkan kekurangan ilmu

pengetahuan dari literatur yang penulis gunakan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan makalah selanjutnya.

Penulis mengharapkan dengan adanya makalah ini, pembaca dapat mengetahui lebih

jauh tentang media dan politik, sehingga dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari baik

dalam teori maupun praktiknya.

Pekanbaru, Maret 2011

Penulis

A

Page 3: Makalah Media dan Politik.pdf

Media dan Politik (Kajian Mengenai Kehadiran media dalam Aktivitas Politik)

Kelompok 3 Komunikasi Politik © 2011 iii

Daftar Isi

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. .................... iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1

1.2 Perumusan Masalah ........................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................ 2

1.4 Metode Penelitian ............................................................................................... 2

1.5 Kegunaan Makalah ............................................................................................. 2

1.6 Sistematika Penulisan ........................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Kehadiran Media ......................................................................................... 4

2.2 Pentingnya Media dalam Politik ................................................................... 6

2.3 Hubungan Media dengan Politisi dan Kegiatan Komunikasi Politik 9

a. Saling Ketergantungan antara Media dan Politikus .................. 9

b. Peran Media Mendukung Kegiatan Komunikasi Politik .......... 10

c. Media dan Gejolak Politik ............................................................ 11

2.4 Media sebagai Saluran Persuasi Politik (Kajian Mengenai Kampanye

Politik) ....................................................................................................... 12

a. Media Cetak sebagai Pelantara ........................................................ 13

b. Media Elektronik sebagai Pelantara ................................................ 15

Page 4: Makalah Media dan Politik.pdf

Media dan Politik (Kajian Mengenai Kehadiran media dalam Aktivitas Politik)

Kelompok 3 Komunikasi Politik © 2011 iv

2.5 Pemilihan Media Komunikasi Politik ......................................................... 21

2.6 Media dan Privasi .......................................................................................... 22

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 23

3.2 Saran ....................................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA

Page 5: Makalah Media dan Politik.pdf

Media dan Politik (Kajian Mengenai Kehadiran media dalam Aktivitas Politik)

Kelompok 3 Komunikasi Politik © 2011 v

Daftar Gambar

Aburizal Bakrie dan TV One 10

SBY dalam membentuk citra dirinya 11

Megawati saat melakukan kampanye 15

Vasilitas iklan dalam surat kabar yang digunakan oleh caleg 16

Suasana debat John F Kennedy dan Richard M Nixon 20

MyBaracObama.com 22

Enjang Satrio, caleg muda yang manfaatkan jejaring sosial 2

Page 6: Makalah Media dan Politik.pdf

Media dan Politik (Kajian Mengenai Kehadiran media dalam Aktivitas Politik)

Kelompok 3 Komunikasi Politik © 2011 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tulisan ini membahas tentang media dan politik. Sesuai dengan perkembangan

teknologi komunikasi, ilmu komunikasi saat ini lebih banyak tertuju pada media massa, baik

cetak seperti koran dan majalah, maupun elektronik seperti televisi, radio, dan internet.

Khusus pada media elektronik, perkembangan yang sangat pesat ini berhubungan erat dengan

komunikasi politik. Komunikasi politik di sini mencakup masyaratak luas yang terlibat dalam

bentuk komunikasi antarpribadi dan kelompok.

Mc. Luhan menguraikan bahwa media secara umum adalah perpanjangan dari alat

indera manusia1. Dengan adanya media, kita memperoleh informasi tentang berbagai hal

termasuk politik. Semua pesan yang mengandung muatan politik dapat membentuk atau

mempertahankan citra politik dan pendapat umum.

Kesamaan utama antara politik dan media ada pada hubungannya dengan orang

banyak. Kedua ranah tersebut membutuhkan dan dibutuhkan oleh masyarakat, yang anonim,

dalam melakukan operasi-operasi rutinnya. Politik berurusan dengan ideologi, dan topik

ideologi tentu saja menyangkut kehidupan sosial rakyat. Sementara media adalah jembatan

antara topik atau tema yang diangkat dengan rakyat yang tersebar.

Dalam makalah ini penulis ingin mengetahui tentang kehadiran media. Selain itu

penulis ingin mengetahui bagaimana pentingnya media dalam politik. Selanjutnya penulis

ingin mengetahui bagaimana hubungan media dengan politisi dan kegiataan komunikasi

Politik. Selain itu penulis ingin mengetahui bagaimana peran media sebagai saluran persuasi

politik dalam hal ini mengenai mengenai kampanye politik. bagaimana memilih pemilihan

media komunikasi politik pun ingin penulis ketahui. Terakhir, penulis ingin mengetahui

tentang Media dan Privasi.

Bertolak dari hal–hal di atas, penulis tertarik untuk membuat makalah mengenai

media dan aktifitas politik sehingga mengangkat judul “Media Politik (Kajian Mengenai

Kehadiran Media dalam Aktivitas Politik)”. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

1 Seperti dikutip oleh Ardial, Komunikasi Politik, (Jakarta: Indeks), hlm. 160.

Page 7: Makalah Media dan Politik.pdf

Media dan Politik (Kajian Mengenai Kehadiran media dalam Aktivitas Politik)

Kelompok 3 Komunikasi Politik © 2011 2

1.2 Rumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang, maka rumusan masalah dalam makalah ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kehadiran media dalam komunikasi politik?

2. Bagaimanakah pentingnya media dalam politik?

3. Bagaimanakah hubungan hubungan media dengan politisi dan kegiataan

komunikasi politik?

4. Bagaimanakah peran media sebagai saluran persuasi politik dalam hal ini

mengenai mengenai kampanye politik?

5. Bagaimanalah memilihan media komunikasi politik?

6. Apa hubungan media dengan privasi?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan kehadiran media dalam komunikasi politik;

2. Mendeskripsikan hubungan hubungan media dengan politisi dan kegiataan

komunikasi politik;

3. Mendeskripsikan Hubungan peran media sebagai saluran persuasi politik dalam hal

ini mengenai mengenai kampanye politik;

4. Mendeskripsikan memilihan media komunikasi politik;

5. Mendeskripsikan cara memilihan media komunikasi politik;

6. Mendeskripsikan hubungan media dengan privasi.

1.4 Metode Penulisan

Dari hasil penelitian data–data di atas, Proses penelitian yang dilakuakan dalam

pembuatan makalah ini menggunakan metode:

1. Kepustakaan, mencari bahan kajian dari berbagai literatur mengenai masalah yang

dibahas;

2. Internet, mencari bahan kajian pada website mengenai masalah yang dibahas.

1.5 Kegunaan Penulisan

Hasil karya tulis ini diharapkan dapat beguna bagi penulis sendiri, kampus, serta bagi

masyarakat pembaca.

Page 8: Makalah Media dan Politik.pdf

Media dan Politik (Kajian Mengenai Kehadiran media dalam Aktivitas Politik)

Kelompok 3 Komunikasi Politik © 2011 3

1.6 Sitematika Penulisan

Makalah ini tersusun dalam 3 (tiga) Bab, yaitu: Bab I memuat Pendahuluan yang

berisi, latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, kegunaan penelitian, dan

sistematika penulisan. Bab II memuat uraian tentang hasil penelitian. Bab III memuat

kesimpulan dan saran.

Page 9: Makalah Media dan Politik.pdf

Media dan Politik (Kajian Mengenai Kehadiran media dalam Aktivitas Politik)

Kelompok 3 Komunikasi Politik © 2011 4

BAB II

PEMBAHASAN

1. Kehadiran Media

Menurut Mc.Luhan, media merupakan perluasan alat indera manusia. Dengan kata

lain, kehadiran media dalam komunikasi merupakan perpanjangan dari telinga dan mata.

Media massa menyampaikan pesan yang beraneka ragam dan aktual tentang lingkungan

sosial dan politik. Surat kabar dapat menjadi medium untuk mengetahui berbagai peristiwa

politik yang aktual yang terjadi di seluruh penjuru dunia. Begitu juga dengan juga radio dan

televisi sebagai media elektronik menjadi sarana untuk mengikuti berbagai kejadian politik

yang sedang terjadi.

Media pada prinsipnya adalah segala sesuatu sebagai alat bagi seseorang yang

menyatakan gagasan, ide jiwa, atau kesadarannya. Arifin membagi media dalam tiga bentuk

yakni 2

:

a. Media yang menyalurkan ucapan (the spoken word) termasuk juga yang

menyalurkan bunyi yang hanya bisa ditangkap oleh telinga (the audial media).

Media yang termasuk dalam kategori ini adalah gendang, tontong, telepon, dan

radio.

b. Media yang menyalurkan tulisan (the printed writing) yang hanya dapat ditangkap

oleh mata (the visual media). Media yang termasuk ke dalam kategori ini antara

lain prasasti, brosur, pamflet, poster, spanduk, selebaran, surat kabar, majalah, dan

buku.

c. Media yang menyalurkan gambar hidup dan dapat ditangkap oleh mata dan telinga

(the audio visual). Media yang termasuk ke dalam kategori ini adalah film dan

televisi.

Dengan adanya perkembangan teknologi, muncul media baru yang dikenal sebagai

media interaktif melalui komputer yang sering disebut dengan internet (international

network). Melalui internet komunikasi politik dapat dilakukan dengan jutaan orang dari

2 Ibid,.

Page 10: Makalah Media dan Politik.pdf

Media dan Politik (Kajian Mengenai Kehadiran media dalam Aktivitas Politik)

Kelompok 3 Komunikasi Politik © 2011 5

berbagai penjuru dunia. Oleh sebab itu, kehadiran media sangat penting dalam kegiatan

komunikasi politik. Tidak hanya dalam mendistribusikan pesan, tetapi jauh lebih penting

adalah nilai berita yang akan diterima oleh khalayak.

2. Pentingnya Media dalam Politik

Media massa memiliki berbagai fungsi, salah satunya adalah fungsi sosial dan fungsi

ekonomi. Dengan adanya fungsi tersebut, media bukanlah entitas yang pasif seperti robot

yang hanya menditribusikan pesan, melainkan aktif, selektif, dan kritis. Hal ini karena media

massa sebagai institusi memiliki kepentingan sendiri dan bahkan memiliki pemikiran dan

idealisme secara independen.

Media massa memiliki perspektif yang menjadi kerangka acuan dalam kegiatannya,

yang sangat berhubungan dengan dukungan atau penolakan atas ide politik tertentu. Media

memiliki kemampuan untuk membentuk pendapat umum. Adanya pendapat umum dengan

snowball effect akan sangat mungkin mendorong sikap dan perilaku khalayak atas isu politik

tertentu.

Dalam proses komunikasi politik, peran media menjadi sangan penting. Peran tersebut

tak hanya dalam konteks pendistribusian pesan umum, tetapi jauh lebih penting adalah nilai

berita yang diterima khalayak. Menurut McQuail, terdapat empat aspek yang menjadikan

media sangat penting, yakni 3:

a. Media merupakan industri yang berubah dan berkembang yang menciptakan

lapangan kerja, barang, jasa. Media merupakan industri yang memiliki peraturan

dan norma yang menghubungkan institusi dengan masyarakat dan institusi sosial

lainnya.

b. Media merupakan sumber kekuatan alat kontrol, manajemen, dan inovasi dalam

masyarakat.

c. Media merupakan lokasi atau forum yang semakin berperan untuk menampilkan

peristiwa kehidupan masyarakat, baik nasional maupun internasional.

d. Media berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan.

e. Media menjadi sumber dominan, tidak hanya bagi individu melainkan bagi

masyarakat dan kelompok kolektif.

3 Ibid,. hlm. 164

Page 11: Makalah Media dan Politik.pdf

Media dan Politik (Kajian Mengenai Kehadiran media dalam Aktivitas Politik)

Kelompok 3 Komunikasi Politik © 2011 6

Media juga merupakan saluran yang dimanfaatkan untuk mengendalikan arah dan

memberikan dorongan terhadap perubahan sosial. Media mempunyai peran dalam kehidupan

manusia termasuk dalam kegiatan politik. Peran media dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Media memberikan informasi dan membantu masyarakat mengetahui secara jelas

ikhwal tentang dunia sekelilingnya. Media sejak awal sebenarnya melakukan tugas

mengumpulkan kemudian membagi informasi yang diinginkan masyarakat pada

umumnya.

b. Media membantu masyarakat menyusun agenda. Ketika masyarakat membaca surat

kabar, medengar radio, menonton televisi, mereka mengetahui bagaimana kondisi

pemerintahan saat ini, bagaimana keadaan perpolitikan di negara mereka. berdasarkan

informasi tersebut, kita dapat mengambil keputusan mendahuluinya.

c. Media membantu berhubungan dengan berbagai kelompok masyarakat lain. Media

telah menghantarkan masyarakat untuk lebih dekat dengan konteks kehidupan dan

kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat.

d. Media digunakan untuk membujuk khalayak yang mencari keuntungan dari pesan

yang diterimanya. Melalui media banyak orang yang mencari keuntungan.

e. Media sebagai hiburan, sebagian besar media melakukan fungsi sebgai media yang

memberika hiburan kepada masyarakat.

D ari beberapa peran media di atas,

kita dapat mencermati bahwa pada

setiap peran yang dimiliki oleh

media, sering kali terdapat unsur-

unsur politik. Contohnya saja pada

poin keempat, media dugunakan

untuk mencari keuntungan, hal ini

dapat kita amati dari para pemilik

media yang menggunakan medianya

untuk mempromosikan diri

(pencitraan). Contohnya beberpa iklan Aburizal Bakhrie di TV One yang bertujuan untuk

pencitraan dirinya. Begitu juga pada poin kelima. Di celah-celah acara hiburan, ternyata

nuansa pesanp-pesan banyak terkait dengan pesanp-pesan politik, contohnya pada acara

Republik Mimpi di Metro TV.

Page 12: Makalah Media dan Politik.pdf

Media dan Politik (Kajian Mengenai Kehadiran media dalam Aktivitas Politik)

Kelompok 3 Komunikasi Politik © 2011 7

3. Hubungan Media dengan Politisi dan Kegiataan Komunikasi Politik

Persoalan yang paling esensial dalam komunikasi politik adalah bagaimana para

politisi dan pemerintah memanfaatkan media massa dalam membentuk citra dan public

opinion pagi partai politik atau lembaganya serta aktifitasnya dalam masyarakat sebagai

pekerja politik.

a. Saling Ketergantungan antara Media dan Politikus

Bentuk komunikasi politik sangat terkait dengan perilaku politisi dan pemerintah

untuk mencapai tujuan politiknya. Media massa memiliki peran penting dalam mendukung

kegiatan komunikasi politik. Dalam komunikasi politik mekanistis, politisi disebut sebagai

komunkator politik. Politisi adalah pekerja politik yang melakukan aktifitas politik, baik

dalam pemerintahan (presiden, wakil presiden, menteri, gubernur, bupati) maupun di luat

atau di dalam parlemen (DPR dan DPRD).

Politikus dan aktivis harus melaksanakan komunikasi politik untuk memperoleh

dukungan massa atau dukungan pendapat umum. Oleh sebeb itu para politikus, pejabat, atau

siapa saja yang ingin memanfaatkan media massa sebagai media komunikasi politik harus

memiliki kemampuan yang prima dalam menciptakan berita, yaitu peristiwa yang aktual.

Gambar 3.1 : SBY yang dikenal memiliki banyak asisten yang bertugas

mengarahkan sikapnya ketika berada di hadapan media sehingga memiliki citra yang baik

Wartawan, selain sebagai orang yang berada di balik media massa juga merupakan

bagian dari masyarakat, sehingga mereka memerlukan hubungan sosial termasuk dengan

politikus. Dalam melaksanakan hubungan itu, para politikus melaksanakan komunikasi

politik interaksional keoada wartawawan tersebut.

Page 13: Makalah Media dan Politik.pdf

Media dan Politik (Kajian Mengenai Kehadiran media dalam Aktivitas Politik)

Kelompok 3 Komunikasi Politik © 2011 8

Selain itu, hubungan media massa dengan politikus bersifat mutual simbiosis. Media

memerlukan berita politik dan politikus dapat menjadi objek berita atau narasumber berita.

Politikus dengan seluruh aktivitas (komentar dan perilaku) merupakan objek berita yang

menarik. Hal tersebut dapat dipahami karena di tangan para politikus itu akan lahir banyak

keputusan politik yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

Seluruh kegiatan politik memang selalu aktual dan diminati oleh khalayak.

Sebailiknya, berhubung politikus adalah pekerja dan pengambil keputusan politik, media

merupakan sumber informasi yang sangat penting bagi para politikus. Dengan kata lain,

informasi dari media terutama pendapat yang disalurkan oleh masyarakat selalu menjadi

masukan yang berharga dalam proses pengambilan keputusan politik,termasuk dalam

penyusunan peraturan perundangan. Justru itu, politikus dengan media massa memiliki saling

ketergantungan dan saling membutuhkan.

b. Peran Media Mendukung Kegiatan Komunikasi Politik

Bentuk komunikasi politik sangat terkait dengan perilaku politikus atau aktivis politik

untuk mencapai tujuan politiknya. Teknik komunikasi yang dilakukan diarahkan untuk

mencapai dukungan-legitimasi, yang meliputi tiga level, yaitu pengetahuan, sikap, dan

perilaku khalayak. Kegiatan komunikasi politik meliputi upaya untuk mencari,

mempertahankan, dan meningkatkan dukungan politik4.

Keberadaan media massa dalam perspektif ilmuan komunikasi sangat berperan dan

efektif dalam membahas dan menyebarluaskan pesan-pesan politik. Hal ini berkaitan dengan

fungsi komunikasi massa, Wilbur Schamm menyatakan, komunikasi massa berfungsi sebagai

decoder, interpreter, dan encoder5.

Sedangkan DeVito menyebutkan enam fungsi komunikasi massa, yakni (a)

menghibur; (b) meyakinkan; (c) menginformasikan; (d) menganugerahkan status; (e)

membius; dan (f) menciptakan rasa kebersatuan. Enam fungsi komunikasi massa tersebut

tentunya sangat mendukung berbagai kegiatan komunikasi politik. Yang paling dapat

dirasaakan yaitu fungsi meyakinkan. Fungsi meyakinkan terhadap tokoh politik dapat

dilakukan media massa melalui persuasi kepada khalayak dalam empat bentuk, yakni:

Mengukuhkan dan memkuat sikap, kepercayaan, dan nilai seseorang; 4 Ardinal, ibid,. hlm. 176

5 Ibid,. hlm. 177

Page 14: Makalah Media dan Politik.pdf

Media dan Politik (Kajian Mengenai Kehadiran media dalam Aktivitas Politik)

Kelompok 3 Komunikasi Politik © 2011 9

Mengubah sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang;

Menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu;

Memperkenalkan etika, atau menawarkan sistem nilai sesuatu.

Sehubungan dengan fungsi meyakinkan (to persuade) di atas, pemimpin politik,

aktor, atau aktivis politik tentu sangat terbantu dalam melakukan berbagai bentuk kegiatan

komunikasi politik. Bentuk kegiatan komunikasi politik yang sudah lama dikenal dan

dilakukan oleh para politikus menurut Arifin antara lain retorika politik, agitasi politik,

propaganda politik, public relations politik, kampanye politik, dan lobi politik.

c. Media dan Gejolak Politik

Lebih dari dua puluh tahun silam, terdapat 3 (tiga) kasus yang popular pada

pemerintahan di Asia Tenggara yang tidak disukai oleh rakyatnya dan diprotes melalui

gerakan perlawanan rakyat. Di Filipina tahun 1986, gerakan People Power berhasil megusir

Marcos dari kursi kuasa kepresidenan. Di Thailand tahun 1992 yang terkenal dengan

Peristiwa Mei mendepak pemerintah Suchinda Kraprayoon dari kekuasaan negara, dan

Indonesia tahun 1998. Media memainkan peranan penting dalam gerakan yang terjadi di

negara -negara tersebut, kecuali Myanmar (1988)6. Asumsi utama dalam kajian demokratisasi

adalah semakin press independent dengan semakin besar kebebasan yang dimiliki maka akan

memberi kontribusi positif pada perubahan politik, mendukung transisi demokrasi dan

meruntuhkan rejim yang otoritarian.

Dengan kata lain, media dapat memainkan peranan yang sangat besar khususnya pada

saat babak politik dalam transisi, karena media dapat bertindak sebagai agen perubahan.

Neuman menjelaskan bahwa kebebasan memegang peranan penting di Asia Tenggara,

khususnya dalam proses liberalisasi politik yang berhubungan dengan munculnya pers yang

lebih terbuka dan kritis7.

Lalu, apa fungsi yang ditunjukkan oleh media sebagai institusi politik? Salah satu

fungsi yang telah dirancang oleh Soeharto dan elite negara dalam negara berkembang adalah

mempromosikan ideologi nasional dan melegitimasi proses pembangunan. Dalam

menjalankan fungsi ini, pers adalah sebagai sebuah agen stabilitas, yang bertugas membantu

melestarikan tatanan sosial politik. Fungsi ini umumnya berkaitan dengan istilah development

journalism. 6 Siti Aminah, Politik Media, Demokrasi, dan Media Politik, hlm. 2 diakses pada

journal.unair.ac.id/.../POLITIK%20MEDIA,%20%20DEMOKRASI.pdf (02/03) 7 Seperti yang dikutip oleh Siti Aminah, ibid,.

Page 15: Makalah Media dan Politik.pdf

Media dan Politik (Kajian Mengenai Kehadiran media dalam Aktivitas Politik)

Kelompok 3 Komunikasi Politik © 2011 10

Fungsi kedua adalah memonitor tatanan politik pada masa damai, melakukan checks

and balances. Fungsi ketiga adalah sebagai fire-fighting, yaitu membantu dalam menentukan

hasil dari perubahan politik dan sosial dramatik yang terjadi saat krisis. Beberapa contoh di

Asia dapat menunjukkan hal ini, yakni peran media dalam menggulingkan rezim Marcos di

Filipina di tahun 1986, atau dukungan yang ditunjukkan pers pada demonstrasi pro-

demokrasi pada bulan Mei 1992 di Bangkok. Dalam fungsi ketiga ini, pers merupakan agen

perubahan (agent of change).

4. Media sebagai Saluran Persuasi Politik (Kajian Mengenai Kampanye Politik)

Pada poin sebelumnya telah disebutkan bentuk kegiatan persuasi politik yang

dilakukan oleh para politikus. Dan dalam poin ini penulis ingin membahsa secara lebih rinci

tentang salah satu bentuk kegiatan politik, yaitu kampanye politik. Penulis memilih

kampanye politik karena di Indonesia saat ini para politikus sedang sibuk melaksanakan

kampanye politik terkait dengan kegiatan pemilihan kepala daerah.

Pemilu dilakukan menjelang pemilihan, terutama pemilihan anggota legisltif yang

disebut pemilihan umum (Pemilu) atau pemilihan raya. Selain pemilihan anggota parlemen,

yang tidak kalah pentingnya adalah pemilihan jabatan-jabatan politik, terutama pemilihan

presiden, gubernur, walikota, dan bupati.

Kampanye politik adalah bentuk komunikasi poltik yang dilakukan oleh seseorang

atau sekompok orang atau organisasi politik dalam waktu tertentu untuk memperoleh

dukungan politik dari rakyat8. Pada umumnya, kampanye politik diatur dengan peraturan

tersendiri, yaitu waktu, tata cara, pengawasan, dan sanki-sanksi jika terjadi pelanggaran oleh

penyelenggara kampanye.

8 Ibid,. hlm. 191

Page 16: Makalah Media dan Politik.pdf

Media dan Politik (Kajian Mengenai Kehadiran media dalam Aktivitas Politik)

Kelompok 3 Komunikasi Politik © 2011 11

Gambar 4.1 : Megawati saat melakukan kampanyenya

Media sebagai Pelantara Kampanye Politik

Penulisan ini membahas tentang media dan politik, maka penulis ingin memaparkan

kegiatan kampanye dengan media sebagai alat atau pelantaranya. Penulis membagi media

dalam kegiatan kampanye politik kedalam dua bagian, yaitu media cetak dan media

elektronik.

c. Media Cetak sebagai Pelantara

Media cetak masih merupakan alat utama untuk berkomunikasi dengan khalayak.

Kepustakaan kampanye (selebaran, brosur, foro, dsb), masih tetap merupakan bagian dari

politik kontemporer. Berikut dua tipe media cetak yang sangat penting dalam melakukan

kampanye politik9, yakni:

1) Surat langsung

Industri surat langsung telah menguasai bagaian yang semakin besar dari anggaran kampanye

kandidat. Berbagai perusahaan komersial melakukan kampanye surat langsung dan beberapa,

terutama Richar Viguerie melakukan spesialisasi dalam pengiriman surat regional dan

nasional selama pemilihan. Kampanye surat langsung ditujuakan pada:

Pengumpul dana

Pembinaan pengenalan nama dan citra kandidat

Imbauan untuk mengumpulkan dana.

9 Dan, Nimmo, Komunikasi Politik, Komunikator, Pesan, dan Media, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), hlm.

201

Page 17: Makalah Media dan Politik.pdf

Media dan Politik (Kajian Mengenai Kehadiran media dalam Aktivitas Politik)

Kelompok 3 Komunikasi Politik © 2011 12

Di Indonesia, kampanye melalui sutat langsung jarang digunakan. Kampanye melalui

surat langusung biasanya memakan banyak biaya. Dalam membangun citra dan

mempengaruhi pemilih, surat langsung biasanya lebih tidak menguntungkan. Robyn dan

Miller memeriksa pengaruh pengiriman surat langsung kepada 72.000 orang pada tahun

197410

. Mereka menemukan bahwa surat langsung tidak memiliki cukup pengaruh terhadap

tingkat informasi pemilih, pandangan kandidat, tujuan memberikan surat dalam pemilihan,

atau pemilihan kandidat. Singkatnya, hasil dari surat langsung tidak selalu mamadai bagi

biayanya.

2) Surat kabar

Tiga tipe surat kabar yang bertindak sebagai sarana bagi kampanye politik adalah

ihwal berita, editorial, dan iklan. Semuanya membantu pembinaan citra dan penyajian

masalah. dalam editorial, dukungan lebih berorientasikan masalah, tetapi juga dengan cara

mengesankan atau dengan cara menghinakan, berbicara tentang sifat pribadi kandidat. Begitu

juga dengan iklan politik. Periklanan politik melaksanakan fungsi lain di luar pembuatan citra

dan penyajian masalah. ikaln politik dalam surat kabar, begitu pula yang dibagikan dengan

selebaran, brosur, dan surat langsung menyokong morel para pekerja kampanye: setikdaknya

mereka mendapat kesan bahwa terjadi pengeluaran uang11

.

Gambar 4.2 : Salah satu caleg yang menggunakan vasilitas iklan disurat kabar

untuk melakukan komunikasi politik

Periklanan politik dalam media cetak adalah suatu cara untuk menyelundupkan iklan

yang sewaktu-waktu yang keberatannya terlalu besar untuk ditempatkan di radio atau televisi.

Jenis iklan ini adalah iklan yang mencantumkan dafta nama orang yang mendukung seorang

10

Ibid,. hlm.202 11

Ibid,. hlm.203

Page 18: Makalah Media dan Politik.pdf

Media dan Politik (Kajian Mengenai Kehadiran media dalam Aktivitas Politik)

Kelompok 3 Komunikasi Politik © 2011 13

kandidat. Yang terpenting dalam menimbang peran suarat kabar dalam persuasi politik adalah

dampak dukungan surat kabar kepada bagaimana orang memilih.

3) Poster Politik

Poster politik merupakan salah satu teknik komunikasi kampanye yang paling

beraneka warna dan paling menarik. Yang tersebar pada lanskap pada pemilihan, pada

billboard, pohon, tiang listrik, dan dinding bangunan adalah contoh bentuk periklanan politik

ini. Gary Yanker menyebut poster politik sebagai “Prop Art” atau seni propaganda.

Poster mencari dukungan luas untuk kandidat, partai, dan program partai;

mengumumkan pertemuan politik dan rapat umum partai yang akan datang; membantu

mengumpulkan dana; mengkritik oposisi; membinan pengenalan nama bagi kandidat yang

tidak dikenal; dan membangkitkan semangat para pekerja kampanye.

d. Media Elektronik sebagai Pelantara

Bila memkirkan media elektronik, biasanya kita menjadi ingat kepada radio dan

televisi, namun dalam komunikasi politik, telepon juga merupakan media yang penting.

Apalagi, terdapat berbagai inovasi dalam komunikasi elektronik yang juga mempunyai efek

di bidang politik.

Kampanye telepon

Telepon sebagai alat komunikassi lisan mempunyai beberapa kegunaan bagi

kampanye kontemporer. Telepon merupakan sarana yang bergunan bagi hubungan pribadi

jika organisasi kampanye ingin mengumpulkan dana. Baik melalui panggilan telepon kepada

para pendukung atau digunakan bersama-sama dengan teleton (acara televisi yang

menghimpun dana untuk darmabakti), telepon mencapai sejumlah pemilih dalam tempo yang

sangat singkat.

Telepon juga menambah jumlah pemilih yang datang. Hal ini terutama berguna jika

seorang kandidat menginginkan banyak pemilih yang hadir dalm distrik dan seleksi yang

diketahuinya banyak simpati yang laten terhadap pencalonannya. Hubungan telepon juga

memperkenalkan kandidat kepada pemilihnya. Kandidat merekam suatu pesan, kemudian

pesan itu diputar pada setiap pesawat penerima telepon setelah terjadi sambungan melalui

pemutaran nomor secara otomatis.

Page 19: Makalah Media dan Politik.pdf

Media dan Politik (Kajian Mengenai Kehadiran media dalam Aktivitas Politik)

Kelompok 3 Komunikasi Politik © 2011 14

Imbauan untuk mendpat suara juga dapat dilakukan melalui telepon, biasanya oleh

staf besar yang terdiri atas pekerja sukarela yang mengoperasikan sederatan telepon atau oleh

pekerja perseorangan yang menelepon dari rumah masing-masing. Pesan yang terkandung

bahwa sukarelawan itu cukup menaruh perhatian kepada kandidat sehingga ia menelopon

secara pribadi. Akhirnya, telepon membantu survei tentang opini para pemilih; polling

telepon, dengan menggunakan teknik pemutaran nomor secara acak.

Untuk melengkapi telepon bagi setiap tujuan ini terdapat beberapa sarana teknik:

sambungan WATS yang memungkinkan sejumlah besar hubungan interlokal dengan biaya

tetap; mesin pemutar nomor otomatis, seperti TELO/PLAY yang digunakan dalam kampanye

tahun 1972, menungkinkan seorang pekerja kampanye mengadakan 300 hubungan telepon

dalam lima jam dari sebuah telepon rumah.

Kampanye radio

Radio memiliki keuntungan tertentu yang melebihi sarana komunikasi lain. Radio

lebih murah daripada televisi dan surat langsung. Di samping itu radio merupakan saluran

massa dan saluran minoritas. Berbagai saluran radio melayani khalayak khusus. Seorang

kandidat bukan menyebarkan imbauannya ke wilayah dan kepada khalayak yang luas yang

tidak relevan dalam kampanyenya, malainkan menunjukkanya kepada sasaran berupa jenis

pemilihan yang paling besarnya ditanggapi.

Radio mulai berperan selama pemilihan dalam berbagai hal. Contoh yang paling

terkenal adalah Franklin D. Roosevelt, Presiden Amerika Serikat. Ia menggunakan radio

dengan sangat efektif untuk memperoleh dukungan publik. Waktu Presiden Roosevelt

menggunakan media, suasana politik dan ekonomi Amerika Serikat sedang terjerembab

karena krisis ekonomi bangsa (depresi ekonomi) dan usaha Roosevelt untuk pemulihan

ekonomi kembali, tidak saja usaha pemerintah tapi juga dengan dukungan rakyat Amerika.

Inilah salah satu yang mendorong Roosevelt menggunakan media bagi program-program

ekonominya.

Radio memberikan para pendengarnya peluang untuk mengevaluasi pejabat-pejabat

publik yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan. Dari pada siaran radio hanya untuk pidato

dan kampanye, Roosevelt berbicara secara bersahabat dengan publik Amerika tentang cara

penanggulangan depresi ekonomi. Yang menarik, pidatonya itu seolah-olah semacam

Page 20: Makalah Media dan Politik.pdf

Media dan Politik (Kajian Mengenai Kehadiran media dalam Aktivitas Politik)

Kelompok 3 Komunikasi Politik © 2011 15

'pelajaran perbankan' kepada penduduk Amerika yang waktu itu berjumlah sekitar 60 juta

jiwa.

Pidato radio Roosevelt dinamakannya Fireside Chat karena dilaksanakannya dekat

perapian di lantai dasar Gedung Putih. Dan kemudian, pidato-pidato lainnya dengan

menggunakan media radio juga dinamakannya sebagai fireside chat dilakukan di tempat yang

sama di Gedung Putih.

Terdapat beberapa pedoman praktis bagi kandidat yang mempersiapkan penyajian

radio, di antaranya12

:

Bagi pembicaraan radio, pilih tema pokok yang dikenal baik;

Membuka siaran dengan pernyataan atau gagasan yang memikat agar pendengar

tetap mendengarkan;

Sajikan pidato dengan urutan yang logis dengan kata-kata sederhana dan kalimat-

kalimat deklaratif yang sederhana;

Gunakan sedikit mungkin statistik;

Capai kesimpulan yang pasti.

Kampanye televisi

Televisi tetap digunakan secara luas sebagai saluran komunikasi kampanye. Pada

dasawarsa 1950-an dan 1960-an, tekanan dalam kampanye televisi adalah pada pembentukan

citra. Pada tahun 1960-an, pertama kali dalam sejarah Amerika, debat antara calon presiden

AS, Kennedy dengan Nixon. Dalam empat kali perdebatan melalui televisi siaran, Kennedy

yang sebelumnya dipandang oleh rakyat Amerika, bukanlah calon yang tepat untuk presiden

AS, namun sewaktu debat via televisi secara total merubah pandangan masyarakatnya bahwa

pemimpin AS yang akan datang adalah Kennedy.

Rahasianya, sebagaimana diungkapkan oleh pakar media, Joseph C. Spear (1984)

dalam bukunya: Presidents and the Press, sewaktu panelis meminta Kennedy mengajukan

pertanyaan, Nixon cenderung bersikap difensif, menjawab pertanyaan Kennedy point by

point dan kurang menghiraukan khalayak massa (pemirsa) di balik kamera. Sedangkan

Kennedy, sebaliknya, tampil santai, tenang, meyakinkan sekali. Ketika ia menjawab

12

Ibid,. hlm. 198

Page 21: Makalah Media dan Politik.pdf

Media dan Politik (Kajian Mengenai Kehadiran media dalam Aktivitas Politik)

Kelompok 3 Komunikasi Politik © 2011 16

pertanyaan, ia mengarahkan pandangannya pada kamera seolah-olah ia berbicara kepada

jutaan pemirsa Amerika yang mengikuti debat terbuka tersebut.

Akhirnya pada pemilihan presiden 8 November 1960, John F. Kennedy keluar

sebagai pemenang dengan selisih suara tipis pada popular vote. Ia meraih 34.220.984 popular

vote (49,7 %), sedangkan rivalnya Nixon memperoleh 34.108.157 popular vote (49,6 %).

Sementara pada tingkat electoral vote, Kennedy jauh meninggalkan Nixon dengan perolehan

303 suara sedangkan lawannya hanya mendapat 219 suara13

.

Gambar 4.3 : Suasana debat John F Kennedy dan Richard M Nixon

Memperhatikan dampak televisi dalam kampanye pemilihan presiden, beberapa

pengamat media massa berpendapat bahwa andaikata pada zaman George Washington sudah

ada televisi mungkin ia tidak akan terpilih sebagai presiden karena mukanya datar tanpa

ungkapan apapun juga sedangkan tingkah-lakunya kaku. Pengamat lain berpendapat bahwa

Franklin Delano Roosevelt yang lumpuh setengah badannya dan terpaksa memakai kursi

dorong kemungkinan besar juga tak akan terpilih.

Inovasi dalam Media Politik

Semakin berkembangya teknologi, para juru politikus dan juru kampanye politikpun

menerapkannya untuk tujuan persuasif. Beberapa inovasi teknologi yang digunakan para

13

Dwiki Setiawan, dalam artikel 50 Tahun Debat Televisi Bersejarah John F Kennedy dan Richard M Nixon, diakses pada http://dwikisetiyawan.wordpress.com/2010/09/30/50-tahun-debat-televisi-bersejarah-john-f-kennedy-dan-richard-m-nixon/ (02/03)

Page 22: Makalah Media dan Politik.pdf

Media dan Politik (Kajian Mengenai Kehadiran media dalam Aktivitas Politik)

Kelompok 3 Komunikasi Politik © 2011 17

politikus dalam melakukan kampanye, antara lain14

:

a. Televisi antena komunitas seperti televisi kabel atau CATV sangat menambah

jumlah saluran televisi yang tersedia. Terdapat kemungkinan membuat acara 24 jam

sehari pada saluran-saluran khusus yang di sampaikan ke rumah melalui CATV.

b. Rekaman video elektronik seorang kandidat dapat memasok sejumlah besar

pemilih dengan penampilan televisi yang direkam. Cocok untuk ditonton pada waktu

luang melalui playback pada pesawat televisi di rumah.

c. Studio elektronik mobil (Paxmobiles) saluran ini menjelajah dari kota ke kota.

Dilengkapi dengan deretan pesawat telepon, perlengkapan perekam audio dan video,

dan perkakas elektronik lainnya. Mobil van ini memasok para pekerja kampanye

dengan beraneka ragam komunikasi seketika.

d. Radio citizen (CB) salah satu yang menggunakan media ini adalah Betty Ford. Ia

melakukan kampanye untuk suaminya dalam pemilihan pendahuluan kepresidenan

tahun 1976 di Texas. Betty menggunakan CB dengan nama siar First Mama.

Jejaring Sosial

Menguasai komunikasi publik memang salah satu kunci kemenangan. Franklin

Delano Roosevelt menggunakan radio dan John F Kennedy memanfaatkan televisi untuk

menggapai kemenangan. Kini Barack Obama menggunakan internet sebagai media sosial,

menyapa masyarakat melalui teknologi komunikasi yang berkembang amat pesat, yakni

jejaring sosial (social networking).

Namun, Obama bukan politisi Amerika pertama yang memanfaatkan jejaring sosial

untuk menuju kursi kepresidenan. Howard Dean menggunakan Meetup.com saat nominasi

Partai Demokrat dalam pemilihan presiden tahun 2004. Dean berhasil mengumpulkan 27 juta

dollar AS melalui online. Pakar komunikasi Phil Noble, menyebutkan, Obama meraih hampir

satu miliar dollar AS selama kampanye tahun 2008. Jumlah ini 12 kali lebih banyak

dibandingkan dengan perolehan John Kerry, yang juga memperoleh dana kampanye lewat

cara yang sama tahun 2004.

Yang pasti, Obama dan tim suksesnya betul-betul memanfaatkan internet sebagai alat

menuju kemenangan. Hal ini tidaklah heran karena di AS sebesar 71,9 persen atau 218,3 juta

14

Ibid,. hlm. 201

Page 23: Makalah Media dan Politik.pdf

Media dan Politik (Kajian Mengenai Kehadiran media dalam Aktivitas Politik)

Kelompok 3 Komunikasi Politik © 2011 18

dari 303,8 juta penduduknya menggunakan internet. Bahkan, internet telah menjadi bagian

utama kehidupan politik Amerika. Sampai akhir Oktober lalu, Obama memiliki lebih dari 1,7

juta sahabat di Facebook, beberapa di antaranya warga negara Indonesia, dan 510.000 teman

di MySpace. Di jejaring sosial Twitter, Obama memiliki lebih dari 45.000 pengikut. Semua

aktivitasnya diinformasikan melalui jejaring sosial tersebut langsung kepada sahabat-

sahabatnya.

Gambar 4.4 : MyBarackObama.COM,

Situs Obama yang digunakan untuk menarik dukungan masyarakat Amerika

Jutaan orang di dunia, tidak hanya di Amerika, dapat menyaksikan pidato Obama

melalui You Tube. Obama juga memiliki blog pribadi, mengajak pendukungnya berperan

serta dalam pengumpulan dana melalui online. Obama dan tim suksesnya telah mengubah

cara politisi menarik publik Amerika, termasuk mengumpulkan dana kampanye melalui

online. Obama telah memindahkan politik kepresidenan masuk ke abad digital.

Di indonesia pun, beberapa politisi juga menggunakan jejaring sosial dalam untuk

mendapatka dukungan dari rakyat. melalui fasilitas jejaring sosial mereka bisa melakukan

persuasi kepada masyarakat indonesia, khususnya kaula muda.

Page 24: Makalah Media dan Politik.pdf

Media dan Politik (Kajian Mengenai Kehadiran media dalam Aktivitas Politik)

Kelompok 3 Komunikasi Politik © 2011 19

Gambar 4.5 : Enjang Satrio, caleg muda yang manfaatkan jejaring sosial

5. Pemilihan Media Komunikasi Politik

Dalam komunikasi politik, seluruh media dapat digunakan karena tujuannya adalah

untuk membentuk dan membinan pendapat umum, serta mempengaruhi pemberi suara dalam

pemilihan umum. Selain itu, komunikasi politik juga bertujuan untuk mempengaruhi

kebijakan atau keputusan dalam pembuatan peraturan dan perundangan.

Namun perlu juga diperhatikan penggunaan medium (tunggal) atau media (jamak)

dalam komunikasi politik. Perlu dipilih dengan cermat untuk menyesuaikan dengan kondisi

dan situasi khalayak, dengan memperhatikan sistem komunikasi politik di suatu negara.

Medium atau media hanya digunakan untuk komunikasi jarak jauh. Sedangkan untuk

komunikasi tatap muka, tentu media tidak diperlukan. Khusus untuk komunikasi jarak jauh

dengan orang banyak (massa), diperlukan media massa atau media interaktif (internet).

Penggunaan salah satu media sangat tergantung pada kebutuhan atau kemampuan

khalayak menerima atau mencerna pesan-pesan politik yang akan disampaikan. Jadi, seleksi

media didasarkan pada kemampuan, kebutuhan, dan kepentingan serta lokasi khalayak yang

dijadikan sasaran komunikasi politik15

.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, pemilihan media komunikasi politik tentu juga

harus memperhatikan keadaan khalayak. contohnya saja kegiatan polittik di Amerika, para

calon politikus yang ingin mempersuasi masyarakat melakukan persuasinya melalui televisi,

dan yang semakin merambah yaitu media internet. Hal ini memang sesuai dengan keadaan

masyarakat Amerika yang tergolong sudah maju.

Berbeda dengan Indonesia, televisi memang sudah lumrah digunakan sebagai media

komunikasi politik. Namun, apabila media internet digunakan di Indonesia, tentunya hal ini

15

Anwar Arifin, Komunikasi Politik, (Jakarta : Balai Pustaka, 2003), hlm. 174

Page 25: Makalah Media dan Politik.pdf

Media dan Politik (Kajian Mengenai Kehadiran media dalam Aktivitas Politik)

Kelompok 3 Komunikasi Politik © 2011 20

masih tabu bagi masyarakat, hanya sebagian kecil masyarakat indonesia yang mengetahui

cara mengakses internet. Sudah pasti, media internet belum menjadi media yang tepat

digunakan dalam komunikasi politik di indonesia.

Intinya, masing-masing media memilki kelebihan dan kelemahan tertentu. Diperlukan

kecermatan dari komunikator politik untuk memilihnya. Jika pemilihan medianya tepat, tentu

komunikasi yang dihasilkan pun akan efektif, begitu juga sebaliknya. Jika media yang

digunakan tidak efektif, maka bisa saja terjadi misscommunication antara komunikator politik

dengan komunikannya (masyarakat) sehingga pesan yang disampaikan tidak sempurna dan

hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan yang diharapkan.

6. Media dan Privasi

Selain sebagai sarana melakukan persuasi politik, media juga menciptakan lawan dari

rasa kesatuan dan hubungan, yaitu privasi. Ini merupakan kecenderungan bagi seseorang

untuk manarik diri dari kelompok sosial dan mengucilkan diri kedalam dunianya sendiri16

.

Beberapa ahli teori berpendapat bahwa berlimpahnya informasi yang dijejalkan kepada

individu telah membuat mereka merasa berkekurangan. Laporan gencar tentang perperangan,

inflasi, kejahatan, dan pengangguran membuat orang merasa begitu putus asa sehingga

mereka menarik diri ke dalam dunianya sendiri.

Selain hal di atas, media dan privasi juga sering dihubungkan dengan kepentingan

pemberitaan sebuah media dengan menyoroti kehidupan orang-orang yang menjadi sasaran

media tersebut. Karena penulis membahas tentang media dan politik, maka „orang‟ yang

dimaksud di sini adalah para politisi/pejabat pemerintah.

Kebebasan media terkadang membuat wartawan lupa akan pentingnya sebuah privasi

seseorang. Sering kali media menonyorot kehidupan pribadi seorang aktor politik dan

kemudian mempublikasikannya ke khalayak. Hal ini sering kali terjadi terhadap berita yang

sifatnya negatif, seperti perceraian bahkan pereselingkuhan. Tentu saja hal tersebut akan

berdampak buruk bagi citra negara Indonesia.

16

Ardinal, ibid,. hlm. 180

Page 26: Makalah Media dan Politik.pdf

Media dan Politik (Kajian Mengenai Kehadiran media dalam Aktivitas Politik)

Kelompok 3 Komunikasi Politik © 2011 21

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Kehadiran media sangat penting dalam kegiatan komunikasi politik. Tidak hanya

dalam mendistribusikan pesan, tetapi jauh lebih penting adalah nilai berita yang

akan diterima oleh khalayak.

2. Media juga merupakan saluran yang dimanfaatkan untuk mengendalikan arah dan

memberikan dorongan terhadap perubahan sosial. Media mempunyai peran dalam

kehidupan manusia termasuk dalam kegiatan politik.

3. Dalam proses komunikasi politik, peran media menjadi sangan penting. Peran

tersebut tak hanya dalam konteks pendistribusian pesan umum, tetapi jauh lebih

penting adalah nilai berita yang diterima khalayak.

4. Hubungan media dengan politisi dan kegiataan komunikasi politik dapat dilihat dari

adanya saling ketergantungan antara media dan politikus, adanya peran media

mendukung kegiatan komunikasi politik, serta kehadiran media dalam gejolak

politik suatu negara.

5. Dalam melakukan kampanye politik, para politikus dapat melakukannya melalui

media cetak, serperti surat langsung, surat kabar, poster, dsb, dan media elektronik

seperti radio dan televisi, bahkan dengan perkembangan teknologi saar ini,

kampanye pun bisa dilakukan melalu jejaring sosial.

6. Seleksi media didasarkan pada kemampuan, kebutuhan, dan kepentingan serta

lokasi khalayak yang dijadikan sasaran komunikasi politik Penggunaan salah satu

media sangat tergantung pada kebutuhan atau kemampuan khalayak.

Page 27: Makalah Media dan Politik.pdf

Media dan Politik (Kajian Mengenai Kehadiran media dalam Aktivitas Politik)

Kelompok 3 Komunikasi Politik © 2011 22

3.2 Saran

1. Disarankan bagi para politikus agar dapat memanfaatkan kehadiran media sebaik

mungkin dalam melakukan kegiatan komunikasi politik.

2. Disarankan bagi setiap masyarakat untuk cerdas dalam menginterpretasikan

pesan-pesan politik yang disuguhkan oleh berbagai media.

3. Disarankan kepada mahasiswa untuk memperdalam pemahaman tentang konsep

media dan politik agar kedepannya berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Page 28: Makalah Media dan Politik.pdf

Media dan Politik (Kajian Mengenai Kehadiran media dalam Aktivitas Politik)

Kelompok 3 Komunikasi Politik © 2011 23

Daftar Pustaka

Ardinal, Komunikasi Politik. Jakarta: PT. Indeks, 2010

Arifin, Anwar, Komunikasi Politik – Paradigma, Teori, Aplikasi, Strategi & Komunikasi

Politik Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 2003

Nimmo, Dan. Komunikasi Politik, Komunikator, Pesan, dan Media, alih bahasa, Tjun

Surjaman, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005

Dwiki Setiawan, dalam artikel 50 Tahun Debat Televisi Bersejarah John F Kennedy dan

Richard M Nixon, diakses pada http://dwikisetiyawan.wordpress.com/2010/09/30/50-tahun-

debat-televisi-bersejarah-john-f-kennedy-dan-richard-m-nixon/ diakses 2 Maret 2011

Kosky Zakaria dalam artikel Media dan Politik, diakses pada

http://www.waspada.co.id/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=6413 diakses 2

Maret 2011

Tengku Dhani Iqbal, dalam artikel Media Politik atau Politik Media; Sebuah Keniscayaan,

diakses pada http://tengkudhaniiqbal.wordpress.com/2006/08/04/media-politik-atau-politk-

media-sebuah-keniscayaan/ diakses 2 Maret 2011

Siti Aminah, dalam artikel Politik Media, Demokrasi, dan Media Politik, diakses pada

journal.unair.ac.id/.../POLITIK%20MEDIA,%20%20DEMOKRASI.pdf diakses 2 Maret

2011