MAKALAH MANAJEMENT

38
KONSEP DASAR MANAJEMEN KURIKULUM MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah DASAR-DASAR MANAJEMENT Dosen BUDI ASTUTI FAKTAR, SE., MM. OLEH : ROMMY PRAMESWARA S. UNIVERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF

description

nnnnnn

Transcript of MAKALAH MANAJEMENT

Page 1: MAKALAH MANAJEMENT

KONSEP DASAR MANAJEMEN KURIKULUM

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

DASAR-DASAR MANAJEMENT

Dosen BUDI ASTUTI FAKTAR, SE., MM.

OLEH :

ROMMY PRAMESWARA S.

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF

2015

Page 2: MAKALAH MANAJEMENT

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang

telah memberikan rahmat dan inayah kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan

tugas makalah ini. Salawat dan salam senantiasa terlimpah dan tercurah untuk

Nabi Muhammad SAW, yang telah menunjukkan jalan ke arah yang diridhai

Tuhan Yang Maha Esa.

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas individual pada mata

kuliah Manajemen Kurikulum. Kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada BUDI ASTUTI FAKTAR, SE., MM.. yang telah banyak

memberikan bimbingan dan motivasi dalam perkuliahan maupun di luar

perkuliahan.

Tangerang, Oktober 2015

Penulis,

Rommy Prameswara S.

Page 3: MAKALAH MANAJEMENT

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1. Latar Belakang..................................................................................................1

2. Rumusan Masalah.............................................................................................1

BAB II......................................................................................................................2

PEMBAHASAN......................................................................................................2

1. DEFINISI MANAJEMEN................................................................................2

2. PENGERTIAN MANAJEMEN KURIKULUM..............................................32.1 Secara etimologis........................................................................................32.2 Menurut Para Ahli:......................................................................................4

3. UNSUR-UNSUR MANAJEMEN YAITU :....................................................6

4. TUJUAN MANAJEMEN :...............................................................................8

5. RUANG LINGKUP MANAJEMEN KURIKULUM......................................8

6. PRINSIP DAN FUNGSI MANAJEMEN KURIKULUM...............................9

7. FUNGSI DAN TINGKATAN MANJEMEN..................................................97.1 FUNGSI MANAJEMEN........................................................................107.2 TINGAKATAN MANAJEMEN..............................................................157.3 PENGELOLAAN PERENCANAAN KURIKULUM.............................207.4 PENGELOLAAN IMPLEMENTASI KURIKULUM.............................207.5 PENGELOLAAN PELAKSANAAN EVALUASI KURIKKULUM......217.6 PENGELOLAAN PERUMUSAN KRITERIA DAN PELAKSANAAN KENAIKAN KELAS/KELULUSAN................................................................227.7 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR, MEDIA, DAN SUMBER BELAJAR..........................................................................................................22

BAB III..................................................................................................................24

PENUTUP..............................................................................................................24

1. Kesimpulan.....................................................................................................24

2. Saran...............................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25

Page 4: MAKALAH MANAJEMENT
Page 5: MAKALAH MANAJEMENT

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Manajemen pada dasarnya berusia sama dengan kehidupan manusia, hal ini dikarenakan

manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak jauh dari prinsip manajemen. Praktek

Manajemen telah bisa dijumpai ribuan tahun lalu ketika Bangsa Mesir menciptakan

piramida dengan menggunakan fungsi manajemen berupa perencanaan, pengorganisasian

dan pengendalian. Bangsa Romawi kuno menggunakan cara manajemen dalam

memperlancar komunikasi dan pengendalian wilayah, Bangsa Babilonia menggunakan

manajemen dalam mengatur kerajaan, atau kala Plato mendefinisikan spesialisasi

pekerjaan pada 350 sebelum masehi dan Socrates telah membahas praktek-praktek

manajemen pada 400 sebelum masehi.

Manajemen lahir dalam bentuk ilmiah sekitar awal abad ke 20 di Benua Eropa barat dan

Amerika. Di negara-negara tersebut sedang mengalami revolusi industry, yaitu perubahan

dalam paradigma produksi yang efektif dan efisien. Faktor pemicunya adalah masyarakat

yang semakin maju dan kebutuhan manusia sudah semakin banyak.

Manajemen mancakup kegiatan untuk mancapai tujuan, dilakukan oleh orang yang

mendedikasikan usaha terbaiknya melalui suatu tindakan yang ditentukan sebelumnya.

Hal tersebut meliputi pengetahuan, tentang apa yang harus dilakukan, menerapkan

metode bagaimana melakukannya, memahami bagaimana harus melakukannya dan

mengukur efektivitas dari usaha-usaha tersebut.

2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, penulis membuat rumusan masalah yang akan dibahas dalam

makalah ini sebagai berikut:

1. Apa definisi manajemen?

2. Bagaimana fungsi dan tingkatan manajemen ?

1

Page 6: MAKALAH MANAJEMENT

BAB II

PEMBAHASAN

1. DEFINISI MANAJEMEN

Caryle P. Haskins, Ph.D., kepala Institut Carnegie di Washington menyatakan,

“Setelah 60 tahun mengamati dan mengkaji, saya masih takjub melihat betapa

canggihnya perilaku sosial semut … Semut merupakan model indah untuk kita

gunakan dalam mempelajari akar perilaku hewan.”Semut tunduk pada sistem

kasta secara ketat (kasta ratu dan jantan, prajurit, dan pekerja). ”Semut memiliki

sub kelompok, sub kelompok ini disebut budak, pencuri, pengasuh, pembangunan,

dan pengumpul. Setiap kelompok memiliki tugas sendiri. Sementara satu

kelompok berfokus sepenuhnya melawan musuh atau berburu, kelompok lain

membangun sarang, dan yang lain lagi memelihara sarang. (Harun Yahya, http: //

www.harunyahya.com/indo/buku/semut03.htm.)

Tujuan merupakan bagian yang menjadi penting dalam hidup dan

kehidupan manusia. Setidaknya ada 4 (empat) fungsi tujuan menurut Awaludin

(2012:13) , yakni:

1. Sebagai Arah

2. Tujuan sebagai titik akhir

3. Tujuan sebagai titik pangkal

4. Memberi nilai pada usaha yang dilakukan

Ketahanan individu dan kelompok dalam aktivitas serta usahanya

dipengaruhi oleh harapan akan pencapaian tujuan yang ingin dicapai. Semakin

kuat harapan tujuan tersebut semakin kuat usaha dan ketahanan individu atau

organisai dalam mencapai tujuan.

Banyak faktor individu atau organisai dalam mencapai tujuannya, baik yang

secara empiris dapat dibuktikan dengan anaisis sebab akibat ataupun sebab

kekuatan besar yang menghendaki suatu kejadian terjadi.

Potensi akal dan pendengaran serta kata hati merupakan potensi bagi kita

untuk mampu menganalisis dan belajar dari berbagai tantangan menghadapi

kendala dan hambatan guna mencapai tujuan. Hasil analisis usaha mencapai

tujuan itulah yang nantinya melahirkan sebuah konsep yang kita sebut manajemn

2

Page 7: MAKALAH MANAJEMENT

sebagai usaha mengarahkan dan mengorganisir potensi yang dimiliki menuju

tujuan yang ingin di capai.

Tak terkecuali dlam bidang pendidikan yang tidak bisa dipisahka dengan

tujuan pendidikan sebagai salah satu komponen penting dalam pendidikan. Dalam

mencapai tujuan yang telah di tetapkan kurikulum menjadi bagian terdepan dalam

mewujudkannya namun dlam prakteknya implementasi kurikulum tersebut pula

diorganisir dan dikelola sehingga implementasi mencapai tujuan denan efektif an

efiien. Pada ranag inilah manajemen kurikulum berperan yakni gua

mengdayagunakan seluruh potensi kurikulum mencapai tujuan dengan efektif dan

efisien.

2. PENGERTIAN MANAJEMEN KURIKULUM

2.1 Secara etimologisManajemen kurikulum secara etimologis terdiri dari dua kata yakni

manajemen dan kurikulum.

a. Pengertian Manajemen

Secara etimologi manajemen memiliki akar dari bahasa latin manus yang

berarti tangan, kata ini selnjutnya diadopsi dalam bahasa itali maneggiare yang

berarti "mengendalikan," terutamanya "mengendalikan kuda". Dalam

perkembangannya di adopsi ke dalam bahasa perancis ménagement, yang

memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.

b. Pengertian Kurikulum

Istilah kurikulum berasal dari istilah olah raga pada zaman yunani kuno,

yakni “Currir dan curere”, artinya jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari

(Mukhidin, 2009: 81). Pada waktu itu, pengertian kurikulum ialah jangka waktu

pendidikan yang harus ditempuh oleh siswa yang bertujuan untuk memperoleh

ijazah. Dengan menempuh suatu kurikulum, siswa dapat memperoleh ijazah.

Dengan kata lain ijazah pada hakikatnya merupakan suatu bukti, bahwa siswa

telah menempuh kurikulum yang berupa rencana pelajaran, sebagaimana halnya

seorang pelari telah menempuh suatu jarak antara satu tempat ketempat lainnya

3

Page 8: MAKALAH MANAJEMENT

dan akhirnya mencapai finish. Dengan kata lain, suatu kurikulum dianggap

sebagai jembatan yang sangat penting untuk mencapai titik akhir dari suatu

perjalanan dan ditandai oleh perolehan suatu ijazah tertentu (Oemar Hamalik,

2007:16). Menurut Pius A Partanto bahwa kurikulum adalah rencana pelajaran

(Pius dan M. Dahlan, 1994:390 )

Dari pengertian secara bahasa diatas maka dapat ditarik kesimpulan

manajemen kurikulum adalah seni melaksanakan dan mengatur rencana pelajaran

yang harus ditempuh peserta didik.

2.2 Menurut Para Ahli:a. Pengertian Manajemen menurut para ahli (dalam

http://carapedia.com/2012):

1) Menurut Dr. SP. Siagian dalam buku “Filsafat Administrasi”

Management dapat didefinisikan sebagai kemampuan atau

keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian

tujuan melalui oranglain.

2) Menurut Prof. Dr. H. Arifin Abdulrachman dalam buku “Kerangka

Pokok-Pokok Management” diartikan sebagai:

a) kegiatan-kegiatan/aktivitas-aktivitas,

b) proses, yakni kegiatan dalam rentetan urutan-urutan,

c) insitut/orang-orang yang melakukan kegiatan atau proses

kegiatan.

3) Menurut Ordway Tead yang disadur oleh Drs. HE. Rosyidi dalam

buku “Organisasi dan Management “ mendefinisikan proses dan

kegiatan pelaksanaan usaha memimpin dan menunjukkan arah

penyelenggaraan tugas suatu organisasi di dalam mewujudkan tujuan

yang telah ditetapkan.

4) Menurut Marry Parker Follet, manajemen adalah sebagai seni dalam

menyelesaikan pekerjaan melalui oranglain.

5) Menurut James A.F. Stonner manajemen adalah proses perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para

anggota organisasi dan penggunaan sumber-sumber daya organisasi

lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan.

4

Page 9: MAKALAH MANAJEMENT

6) Menurut Drs. Oey Liang Lee manajemen adalah seni dan ilmu

perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan

pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan.

7) Menurut  R. Terry Manajemen merupakan suatu proses khas yang

terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian,

penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan

serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan

sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.

8) Menurut Lawrence A. Appley, Manajemen adalah seni pencapaian

tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.

9) Menurut Horold Koontz dan Cyril O’donnel manajemen adalah usaha

untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.

b. Kurikulum

Bila ditelusur secara konsep dalam (Mukhidin, 2009:82) kurikulum

memiliki empat pengertian, yakni kurikulum sebagai mata pelajaran, kurikulum

sebagai pengalaman belajar, kurikulum sebagai program pembelajaran dan

kurikulum sebagai tujuan.

a. kurikulum sebagai mata pelajaran

artinya kurikulum sebagai bidang studi mencakup

Batasan/jarak/cakupan subject matter, dan prosedur pengembangan

dan praktek

b. kurikulum sebagai pengalaman belajar

keseluruhan pengalaman belajar yang diperoleh peserta dengan

bimbingan guru sebagaimana yang dikemukakan oleh Hollis L.

caswell dan Campbel kurikulum adalah …all the experiences children

have under guidance of teacher” (Mukhidin, 2009:82) .

c. kurikulum sebagai program pembelajaran

Sebagai program pembelajaran kurikulum adalah perencanaan pembelajaran

yang meliputi proses pembelajaran dan pengembanagn individu sebagaimana

yang dikemukakan Hilda Taba (Mukhidin, 2009:82) yang menyataan: “ A

5

Page 10: MAKALAH MANAJEMENT

curriculum is a plan for learning therefore, what is know about the learning

process and the development of the individual has bearing on the shaping of

curriculum”.

d. Kurikulum sebagai tujuan

Kurikulum sebagai tujuan bermakna Mauritz Johnson (Mukhidin, 2009:82)

membedakan pengertian kurikulum dengan pengajaran. Interaksi siswa dengan

lingkungan disebut pengajaran sedangkan rentetan hasil belajar yang

diharapkan (tujuan) disebut kurikulum.

Sehingga manajemen kurikulum bila diartikan merupakan seni dan dan

usaha untuk mengarahkan sumber daya kurikulum dalam rangka menuju tujuan

pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam bukunya Manajemen Kurikulum

Rusman (2011:3) mengartikan manajemen kurikulum sebagai sistem

pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komprehensif, sistemik, dan sistematik

dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum.

3. UNSUR-UNSUR MANAJEMEN YAITU :

1. Man (SDM)

Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan.

Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk

mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya

manusia adalah makhluk kerja.

2. Money (uang)

Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang

merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat

diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang

merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu

harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa

uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang

6

Page 11: MAKALAH MANAJEMENT

dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu

organisasi.

3. Materials (bahan)

Materi terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi.

Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang

ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai

salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi

tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.

4. Machines (mesin)

Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin

akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta

menciptakan efesiensi kerja.

5. Methods (metode)

Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara

kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode daat

dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan

memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-

fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha.

Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya

tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan

memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap

manusianya sendiri.

6. Market (pasar)

Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang

yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya,

proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti

menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan.

7

Page 12: MAKALAH MANAJEMENT

Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan

selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.

Unsur - unsur manajemen menjadi hal mutlak dalam manajemen karena sebagai

penentu arah perusahaan dalam melakukan kegiatan perusahaan.

4. TUJUAN MANAJEMEN :

Keberhasilan suatu kegiatan atau pekerjaan tergantung dari manajemennya.

Pekerjaan itu akan berhasil apabila manajemennya baik dan teratur, dimana

manajemen itu sendiri merupakan suatu perangkat dengan melakukan proses

tertentu dalam fungsi yang terkait. Maksudnya adalah serangkaian tahap kegiatan

mulai awal melakukan kegiatan atau pekerjaan sampai akhir tercapainya tujuan

kegiatan atau pekerjaan.

• Untuk mencapai keteraturan, kelancaran, dan kesinambungan usaha untuk

mencapai tujuan organisasi dan pribadi yang telah ditentukan sebelumnya.

• Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan yang saling bertentangan

• Untuk mencapai efisiensi dan efektifitas, yaitu suatu perbandingan terbaik

antara input dan output.

5. RUANG LINGKUP MANAJEMEN KURIKULUM

Manajemen kurikulum memiliki ruang lingkup dalam hal perencanaan,

pengorganisasian implementasi dan evaluasi kurikulum (Rusman, 2011:4). Hal ini

dikemukakan pula oleh Oemar Hamalik (http://santri-apis.blogspot.com) yang

menyatakan bahwa ruang lingkup manajemen kurikulum meliputi: (1) manajemen

perencanaan, (2) manajemen pelaksanaan kurikulum, (3) supervisi pelaksanaan

kurikulum, (4) pemantauan dan penilaian kurikulum, (5) perbaikan kurikulum, (6)

desentralisasi dan sentralisasi pengembangan kurikulum. Pada tataran konteks

implementasi kurikulum KTSP maka manajemen kurikulum merupakan upaya

merealisasikan dan mengadaptasikan komponen kurikulum nasional dalam hal ini

standar isi dengan kondisi lingkungan, kebutuhan daerah dan kemampuan peserta

didik sehingga terjadi harmonisasi dan keterpaduan dalam implementasi

dilapangan.

8

Page 13: MAKALAH MANAJEMENT

6. PRINSIP DAN FUNGSI MANAJEMEN KURIKULUM

Prinsip yang mendasar dari manajemen kurikulum adalah mengoptimalkan

dua sisi yakni ketercapaian secara optimal tujuan pendidikan melalui proses

pembelajaran yang bernutu dan mendorong para guru agar selalu melakukan

perbaikan dalam proses pembelajaran yang dilakukannya. Untuk mewujudkan

prinsip dasar diatas setidaknya ada 5 prinsip dalam melaksanakan manjemen

kurikulummnurut Rusman (2011:4) yaitu produktivitas, demokratisasi, kooperatif,

Efektifitas dan efisiensi, dan mengarahkan visi, misi dan tujuan yang ditetapkan

dalam kurikulum.

7. FUNGSI DAN TINGKATAN MANJEMEN

Perubahan sosial Politik dalam tatanan budaya bangsa ini juga memberi

imbas pada perubahan paradigma dalam dunia pendididkan, terutama pada

pendidikan nasional yang semula sentralistis menjadi desentralistis. Dalam artian

bahwa semula yang dominan dalam dunia pendidikan mulai dari kebijakan sampai

pada taraf terkecil di lapangan ditentukan oleh pemerintah sehingga mengungkun

kreatifitas sekolah untuk berimprovisasi dalam ranah pendididkan. Namun setelah

adanya perubahan yang bersifat desentralisasi maka pelaksana pendidikan yang

berada pada tingkat daerah pun dapat menentukan sendiri sampai pada taraf

terkecil mereka namun tetap berpedoman pada aturan umum yang telah ditetapkan

oleh pemerintah pusat dan sesuai dengan keadaan pada tiap satuan pendidikan.

Dalam Undang-Undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah

mengamanatkan pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam

penyelenggaraan pendidikan. Hal ini berdampak pada penyelenggaraan

pendidikan dari sentralistik menuju desentralistik. Desentralisasi pendidikan ini

terwujud dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional. Salah satu sistem yang disentralisasi adalah kurikulum.

9

Page 14: MAKALAH MANAJEMENT

7.1 FUNGSI MANAJEMEN

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.

Dalam rangka pencapaian tujuan ada lima kombinasi fungsi fundamental yang paling umum. Kombinasi tersebut dibaca dari atas ke bawah akan terlihat A terdiri dari perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), memberi dorongan (actuating), dan pengawasan (controlling). B terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, memberi motivasi (motivating), dan pengawasan. C terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, staffing, memberi pengarahan (directing) dan pengawasan. D terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, staffing, memberi pengarahan, pengawasan, inovasi dan memberi peranan. E terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, memberi motivasi, pengawasan dan koordinasi.

10

Page 15: MAKALAH MANAJEMENT

Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini :

EDCBA

Koordinasi

Tujuan

Representing

Inovasi

Pengawasan

Pengarahan Pengarahan

Motivasi

Penempatan

Penempatan

Motivasi

Pengorganisasian

Dorongan

Perencanaan

Manajer

11

Page 16: MAKALAH MANAJEMENT

Suatu hal yang menarik perhatian bahwa tiap kombinasi ada tiga fungsi yang sama, yakni (a) perencanaan, (b) pengorganisasian, dan (c) pengawasan. Ada perbedaan tentang fungsi-fungsi lainnya. Misalnya, apakah harus memsukkan actuating atau motivating ke dalam kombinasi tersebut atau dikeluarkan sama sekali dan justru memasukkan fungsi staffing

dan directing ke dalamnya? Ada yang berpendapat bahwa staffing sudah merupakan bagian dari organizing dan directing

adalah bagian dari actuating atau motivating, dan seperti dipelihatkan dalam gambar di atas, ada juga yang berkeyakinan bahwa innovating, refresenting dan coordinating merupakan fungsi-fungsi yang fundamental.

Fungsi manajemen yang dikemukakan oleh para ahli tidak sama. Hal ini disebabkan latar belakang mereka, pendekatan yang dilakukan tidak sama. Untuk bahan perbandingan tentang fungsi-fungsi manajemen menurut ahli manajemen sebagai berikut:

G. R. Terry John F. MeeLouis A.

AllenMC. Namara

1. Planning2. Organizing3. Actuating4. Controling

PlanningOrganizingMotivatingControling

LeadingPlanningOrganizingControlling

PlanningProgrammingBudgetingSystem

Henry Fayol Harold Koontz dan Cyril O’Donnel

Dr. S. P. Siagian

Prof. Drs. Oey Liang Lee

12

Page 17: MAKALAH MANAJEMENT

1. Planning2. Organizing3. Commanding4. Coordinating5. Controlling

PlanningOrganizingStaffingDirectingControlling

PlanningOrganizingMotivatingControllingEvaluating

PerencanaanPengorganisasianPengarahanPengkordinasiaan

W. H. Newman Luther GullickLyndall F.

UrwickJohn D. Millet

1. Planning2. Organizing3. Assembling

Resources4. Directing5. Controlling6. _________7. _________

PlanningOrganizingStaffing

DirectingCoordinatingReportingBudgeting

ForecastingPlanningOrganizing

CommandingCoordinatingControlling__________

Directing

Facilitating

Dari fungsi-fungsi manajemen di atas, tampak bahwa ada kesamaan pandangan tentang fungsi manajemen. Untuk menjabarkan makna dari fungsi-fungsi manajemen sebagai berikut:1. Planning adalah menetapkan pekerjaan yang harus

dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan. Planning mancakup kegiatan pengambilan keputusan, karena termasuk pemilihan alternatif-alternatif keputusan.

2. Organizing mencakup: (a) membagi komponen-komponen kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan ke dalam

13

Page 18: MAKALAH MANAJEMENT

kelompok-kelompok, (b) membagi tugas kepada seorang manajer untuk mengadakan pengelompokan tersebut dan (c) menetapkan wewenang di antara kelompok atau unit-unit organisasi. Pengorganisasian berhubungan erat dengan manusia, sehingga penugasannya di unit-unit organisasi dimasukkan bagian dari unsur oganizing. Ada yang tidak berpendapat demikian, justru memasukkan staffing sebagai fungsi utama.

3. Actuating mencakup penetapan dan pemuasan kebutuhan manusiawi dari pegawai-pegawainya, memberi penghargaan, memimpin, mengembangkan memberi kom\pensasi kepada mereka.

4. Motivating merupakan kata yang lebih disukai oleh beberapa pihak daripada kata actuating. Ada yang beranggapan bahwa kedua kata tersebut adalah sama. Motivating berkonotasi emosional dan irrasional. Actuating bersifat motivasional dan mencakup lebih banyak formulasi formal dan rasional.

5. Staffing mencakup mendapatkan, menempatkan dan mempertahankan anggota pada posisi yang dibutuhkan oleh pekerjaan organisasi yang bersangkutan.

6. Directing mencakup pengarahan yang diberikan kepada bawahan sehingga mereka menjadi pegawai yang berpengetahuan dan akan bekerja efektif menuju sasaran yang telah ditetapkan.

7. Controlling mencakup kelanjutan tugas untuk melihat apakah kegiatan-kegiatan dilaksanakan sesuai rencana. Pelaksanan kegiatan dievaluasi dan penyimpangan-penyimpangan yang

14

Page 19: MAKALAH MANAJEMENT

tidak diinginkan diperbaiki supaya tujuan-tujuan dapat tercapai dengan baik.

8. Innovating mencakup pengembangan gagasan-gagasan baru, mengkombinasikan pemikiran baru dengan yang lama, mencari gagasan-gagasan dari kegiatan lain dan melaksanakannya.

9. Representing mencakup pelaksanaan tugas pegawai sebagai anggota resmi dari sebuah perusahaan dalam urusannya dengan pihak pemerintah, kalangan swasta, bank, penjual, langganan dan kalangan luar lainnya.

10. Coordinating merupakan sinkronisasi yang teratur dari usaha-usaha individu yang berhubungan dengan jumlah, waktu dan tujuan mereka, sehingga dapat diambil tindakan yang serempak menuju sasaran yang telah ditetapkan.

Pada dasarnya para ilmuan sepakat bahwa keseluruhan fungsi-fungsi manajerial dapat digolongkan kepada dua jenis utama, yaitu fungsi-fungsi organik dan fungsi-fungsi penunjang. Fungsi organik adalah keseluruhan fungsi utama yang mutlak perlu dilakukan oleh para manjer dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Fungsi-fungsi organik tersebut merupakan penjabaran kebijaksanaan dasar atau strategi organisasi yang telah ditetapkan dan harus digunakan sebagai dasar dalam bertindak. Fungsi-fungsi tersebut seperti digambarkan di atas. Sedangkan fungsi-fungsi penunjang adalah berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh orang-orang atau satuan-satuan kerja

15

Page 20: MAKALAH MANAJEMENT

dalam organisasi dan dimaksudkan mendukung semua fungsi-fungsi organik para menajer.

7.2 TINGAKATAN MANAJEMEN

Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokkan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak). manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau bahkan mandor (foreman). Satu tingkat di atasnya adalah middle management atau manajemen tingkat menengah.

Manajer menengah mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi. Di bagian puncak pimpinan organisasi terdapat manajemen puncak yang sering disebut dengan executive officer atau top management. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh

16

Page 21: MAKALAH MANAJEMENT

top manajemen adalah CEO (chief executive officer) dan CFO (chief financial officer).

Dalam prakteknya pembagian fungsi dalam manajemen secara fundamental tidak dapat dibedakan secara tajam dan tegas, karena setiap manajer (top manager, middle manager,

dan lower manager ), dalam usaha untuk mencapai tujuan, seorang menejer harus melaksanakan semua fungsi menejerial, hanya saja skop dan penekanannya yang berbeda.

Gambaran mengenai tingkatan tugas manejerial adalah sebagai berikut :1. Top manager (TM), tugas-tugasnya lebih banyak pada fungsi

planning dan organizing, karena sifat pekerjaannya adalah kerja “pikir” yaitu merencanakan, mengambil keputusan, dan mengorganisir. Walaupun TM kelihatan santai sebetulnya dia selalu memikirkan keputusan, kebijakan apa yang ditempuh untuk mencapai tujuan.

2. Middle manager (MM), tugasnya terhadap planning dan organizing seimbang dengan kerja fisiknya. Karena itu MM harus mampu menjabarkan keputusan TM, tetapi juga harus bisa mengerjakan serta menjelaskan kepada LM. MM merupakan manajer dua alam artinya harus bisa untuk planning dan organizing serta dapat pula untuk directing dan controlling. Jadi PO = DC.

3. Lower manager (LM), tugas dan aktivitasnya lebih banyak pada fungsi “directing/actuating dan controlling daripada ke fungsi planning dan organizing (DC PO). Hal ini disebabkan LM merupakan manejer operasional yang langsung memimpin

17

Page 22: MAKALAH MANAJEMENT

para pekerja operasional. Keterampilan LM lebih diutamakan kemampuan teknis (spesialisasinya), daripada kecakapan manajerialnya.

Prof. Dr. Sondang Siagian, MPA menjelaskan disertai dengan bagan, pertama, kebutuhan manajerial dari sisi human skills dan keterampilan teknis, kedua, cara berfikir para manajer, ketiga kerangka koseptual manajer, dan keempat sifat pengetahuan yang diperlukan.

Bagan yang pertama Keterampilan Manajerial

Bagan di atas menunjukkan perbandingan dua jenis keterampilan yang perlu dimiliki oleh setiap orang yang menduduki jabatan manajerial, meskipun tidak dalam skala yang persis terlihat pada bagan tersebut. Dari bagan tersebut terlihat bahwa semakin tinggi kedudukan seseorang dalam jenjang kepemimpinan dalam suatu organisasi, keterampilan teknisnya semakin tidak relevan dan sebaliknya human skillsnya semakin dominan.

TENAGA PELAKSANA T. S

M. R

M. M

M. P

T. S

T. S

T. S

H. S

H. S

H. S

Keterangan : M. P : Manajemen PuncakM. M : Manajemen MadyaM. R : Manajemen RendahH. S : Human SkillsT. S : Technical Skills

18

Page 23: MAKALAH MANAJEMENT

Bagan kedua Cara Berpikir Para Manajerial

Bagan di atas menunjukkan bahwa semakin tinggi kedudukan manajerial yang dipangku oleh seseorang dalam organisasi, cara berpikir yang dituntut padanya ialah yang bersifat holistic dan integralistik. Sebaliknya semakin rendah kedudukan seseorang, ia semakin terlibat dalam hal-hal yang bersifat departemental atau inkremental, dalam arti pemikirannya pada dasarnya terbatas hanya pada bagian-bagian tertentu dalam organisasi meskipun keterikatannya pada organisasi sebagai keseluruhan tetap dipertahankan. Pada tingkat pelaksana cara berpikir yang diperlukan cukup bersifat atomik, yaitu terbatas hanya pada tugas yang harus dilaksanakannya.

Bagan ketiga, Kerangka Konseptual yang digunakan dalam berfikir dan berindak.

T. P Atomik

M. R

M. M

M. P

Atomik

Atomik

Atomik

H. S

H. S

Holistik

Keterangan : M. P : Manajemen PuncakM. M : Manajemen MadyaM. R : Manajemen RendahT. P : Tenaga Pelaksana

M. R

M. M

M. P

Operasional

Teknis

Teknis

Teknis

Taktik

Strategik

19

Page 24: MAKALAH MANAJEMENT

Bagan di atas menunjukkan bahwa semakin tinggi kedudukan manajerial seseorang secara hirarki jabatan dalam organisasi, kerangka konseptual yang diharapkan padanya menyangkut hal-hal yang strategik. Pada manajerial tingkat madya memusatkan perhatian pada taktik-taktik yang diperlukan. Pada manajerial rendah, kerangka konseptualnya terletak pada hal-hal yang bersifat teknis dan kegiatan oprasional.

Bagan keempat, Sifat Pengetahuan yang diperlukan oleh para manajer dalam mengemudikan organisasi ialah dengan mengetahui sifat pengetahuan yang dituntut. Secara umum dapat dikatakan bahwa semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi, pengetahuan yang dituntut padanya adalah cara berfikir generalis. Sebaliknya semakin rendah kedudukan manajerial seseorang, pengetahuan yang diharapkan diterapkannya semakin bersifat spesialistik dan teknis karena lebih mengarah pada pelaksanaan berbagai kegiatan operasional. Bagannya sebagai berikut.

T. P Teknis

M. R

M. M

M. P

Spesialis

Spesialis

Spesialis

Generalis

Generalis

Generalis

Keterangan : M. P : Manajemen PuncakM. M : Manajemen MadyaM. R : Manajemen RendahT. P : Tenaga Pelaksana 20

Page 25: MAKALAH MANAJEMENT

Paradigma baru dalam dunia pendidikan ini berpengaruh dalam manajemen

kurikulum, khususnya dalan implementasi kurikulum. Secara garis besar beberpa

kegiatan berkenaan dengan fungsi-fungsi manajemen kurikulum sebagai berikut:

7.3 PENGELOLAAN PERENCANAAN KURIKULUMPada tataran pemerintah merumuskan dan menetapkan kurikulum standar

yang bersifat nasional yang berfungsi sebagai acuan untuk pengembangan

kurikulum pada tingkat satuan pendidikan. Pada taraf daerah dan juga satuan

pendidikan sekolah menyesuaikan ddengan kondisi, kebutuhan, dan kemampuan

daerah maupun sekolah yang bersangkutan.

Pengertian Perencanaan Kurikulum

Perencanaan kurikulum adalah perencanaan kesempatan-kesempatan belajar

yang dimaksudkan untuk membina siswa kearah perubahan. Adapun kurikulum

adalah semua pengalaman belajar yang telah direncanakan untuk mempersiapkan

siswa kearah tujuan pendidikan. Menurut Oemar Hamalik dalam Rusman

(2009:21) bahwa perencanaan kurikulum adalah suatu proses sosial yang

kompleks yang menuntut berbagai jenis dan tingkat pembaut keputusan.

Perencanaan kurikulum ini berfungsi sebagai pedoman yang berisi petunjuk

tentang jenis dan sumber individu yang diperlukan, sumber biaya, tenagan dan

sarana yang diperlukan, dan juga sebagai pendorong untuk melaksanakan sistem

dan mendorong pencapaian yang optimal.

7.4 PENGELOLAAN IMPLEMENTASI KURIKULUMImplementasi kurikulum merupakan bentuk aktualisasi dalari kurikulum

yang telah direncanakan. Adapun bentuk implementasi kurikulum adalah

pembelajaran yang dilakukan guru bersama dengan siswa untuk mencapai tujuan

kurikulum yang telah ditetapkan

Menurut Hasan dalam Rusman (2009:74) bahwa ada yang beberapa faktor

yang mempengeruhi implementasi kurikulum, yaitu “karakteristik kurikulum,

strategi implementasi, karakteristik penelitian, pengetahuan guru tentang

kurikulum, sikaop terhadap kurikulum, dan keterampilan mengarahkan.”

Sementara menurut Mars dalam Rusman bahwa terdapat lima element yang

mempengaruhi implementasi kurikulum, yaitu:

21

Page 26: MAKALAH MANAJEMENT

a. Dukungan dari kepala sekolah

b. Dukungna dari rekan sejawat guru

c. Dukungan dari siswa

d. Dukungan dari orang tua

e. Dan dukungan dari dalam diri guru sebagai unsur utama

Menurut Nana Syaodih dalam Rusman (2009:75) bahwa untuk

melaksanakan mengimplementasikan kurikulum sesuai dengan rancangan

dibutuhkan beberapa kesiapan, terutama kesiapan pelaksana. Yang paling

berpengaruh pada keberhasilan implementasi ini adalah dari guruitu sendiri, meski

sarana prasarana, biaya, organisasi, lingkungan juga menjadi kunci keberhasilan

dari implementasi ini namun gurulah yang sangant berperan penting.

7.5 PENGELOLAAN PELAKSANAAN EVALUASI KURIKKULUMSecara legal formal, evaluasi kurikulum tertuang dalam pasal 57 UU No. 20

Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Evaluasi kurikulum inidalam

rangka mengndalikan mutu. Hasil kegiatan implementasi kurikulum dapat dinilai

melalui kegiatan evaluasi kurikulum maupun pembelajaran.

Menurut Grounlund dalam Rusman (2009:93) adalah suatu proses sistematis

dari pengumpulan, analissis dan interpretasi informasi/data untuk menentukan

sejauh manasiswa telah mencapai tujuan pembelajaran. Semsntara Hopkins dan

Antes mengemukakan bahwa evaluasi itu adalah pemeriksaan secara terus-

menerus untuk mendapatkan informasi yang meliputi siswa, guru, program

pendidikan, dan proses belajar mengajar, untuk mengetahui tingkat perubahan

siswa dan ketetapan keputusan tentang gambaran siswa dan efektivitas program.

Menurut Ibrahim dalam Rusman (2009:133) model evaluasi kurikulum

secara garis besar ada 4 golongan, yaitu:

a. Measurement (pengukuran)

Evaluasi pada dasarnya adalah mengukur prilaku siswa untuk mengungkapkan

perrbedaan individual maupun kelompok. Hasil ini bisa dignakan untuk seleksi

siswa, bimbingna pendidikan, dan perbandingan efektivitas antara dua program/

metode pendidikan.

b. Congruence (kesesuaian)

22

Page 27: MAKALAH MANAJEMENT

Evaluasi pada dasarnya merupakan pemeriksaan kesesuaian antara tujuan

pendidikan dan hasilyang akan dicapai untuk melihat sejauh mana perubahan

telah dicapai. Bentuk objek evaluasi ini dititikberatkan pada hasil belajar dalam

bentuk kognitif, psikomotorik, maupun nilai dan siksap

c. Illumination (penerangan)

Konsep ilumination menekaknkan pentingnya evaluasi yang berkelanjutan selama

proses kegiatan kurikulum berlangsung. Dalam konsep ini berorientasi pada

proses dan hasil kurikulum yang dicapai oleh kurikulum yang bersangkutan

d. Educational System Evaluation (sistem evaluasi pendidikan)

Pada konsep ini memandang bahwa banyak segi positif untuk proses

pengembangna kurikulum. Pada konsep ini menekankan peranan kriteria dalam

proses evaluasi. Dalam evaluasi pada konsep ini menekankan perlunya pemberian

kriteria pada setiap penilaian sehingga dapat menilai antara kesenjangan hasil dari

standar yang telah ditetapkan.

Hasil Akhir Evaluasi

Evaluasi kurikulum dapat menyajikan bahan informasi mengenai area-area

kelemahan sehingga dapat dinilai dimana letak kekuarangankurikulum tersebut.

Evaluasi ini dikenal dengan evaluasi formatif. Evaluasi ini biasa dilakukan waktu

proses berjalan. Evaluasi kurikulum juga dapat menilai kebaikan kurikulum

apakah kurikulum tersebut masih bisa digunakan atau tidak dan ini dikenal

dengan evaluasi sumatif.

7.6 PENGELOLAAN PERUMUSAN KRITERIA DAN PELAKSANAAN KENAIKAN KELAS/KELULUSANKegiatan ini merupakan tindak lanjut dari evaluasi kurikulum dan

pembelajaran secara objektif, integritas, dan komprehensif dengan menuntut

perolehan hasil belajar secara tintas (mastery learnign) sehingga dapat ditentukan

kriteria kelulusan (passing grade).

7.7 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR, MEDIA, DAN SUMBER BELAJAR

Bahan ajar yang akan diberikan bagi peserta didik seyogianya bukan hanya

berpatikan pada buku teks, tetapi juga dari sumber manapun yang sesuai

23

Page 28: MAKALAH MANAJEMENT

denganmateri dan tidak keluar dari kaidah-kaidah etika. Hal ini cukup

menguntungkan bagi pengembangan kurikulum muatan lokal, yang mana dapat

disesuaikan dengan kebutuhan, kemampuan, dan kondisi daerah.

24

Page 29: MAKALAH MANAJEMENT

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Kemampuan manajerial lahir bersama dengan manusia, hal ini terlihat dari kemampuan bangsa Mesir Kuno, Romawi Kuno dan beberapa peradaban manusia yang lalu terus berkembang seiring dengan perkembangan manusia.

Manajemen dapat diartikan sebagai suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian/pengawasan yang dilakukan untuk menetukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.

Fungsi-fungsi manajemen secara garis besarnya, terdiri dari planning, organizing, actuaiting dan controlling

Dalam manajemen dapat diklasifikasikan tingkatannya pada tiga tingkatan: 1. Top Manager (Manajemen Puncak)2. Middle Manager (Manajemen Madya) 3. Lower Manager (Manajemen Rendah)

2. Saran

Penulis berharap kepada seluruh yang memiliki komitmen terhadap pengembangan ilmu kiranya dapat memberikan sumbang saran dan kritikan yang bersifat ilmiah guna

25

Page 30: MAKALAH MANAJEMENT

melengkapi makalah yang penulis yakin masih sangat jauh dari kesempurnaan.

DAFTAR PUSTAKA

http://santri-apis.blogspot.com/2011/08/manajemen-kurikulum-oleh-sulchan-

habib.html

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/03/konsep-manajemen-sekolah

Rusman, 2011. Manajemen kurikulum. Rajawali Press. Jakarta.

Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Bumi Aksara , 2007

MC. Neil, Jhon D, Kurikulum Sebuah Pengantar Konprehensip, Wira Sari: 1988

Masakim,Andi, Kurikulum Masa Depan, www.andimasakim.com. 17 Februari

2011.

Mukhidin, Filsaft Kurikulum dan Pengajaran Dan Pengembangan Kurikulum,

Yayasan Musaparadisiaca: 2009

Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, Cet. IV, Bandung, Bumi Aksara: 2006

Partanto, Pius A, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya, Arkola: 1994

Sudrajat, Akhmad, landasan Kurikulum, www.akhmadsudrajat.wordpress.com, 12

Sebtember 2011, 19.30 WIB

Robbins, Stephen dan Mary Coulter, Management. Cet. VIII; New York: Prentice

Hall, 2007.

Sondang P. Siagian, Fungsi-fungsi Manajerial. Cet. IV; Jakarta: Bumi Aksara,

2002.

26

Page 31: MAKALAH MANAJEMENT

Terry, George R. dan Leslie W. Rue, Dasar-dasar Managemen, Priciple of

Management (Dasar-dasar Manajemen) terj. G. A. Ticoalu. Cet. VI;

Jakarta: Bumi Aksara, 1999.

27