Makalah Loader

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pekerjaan konstruksi teknik sipil dengan skala menengah sampai besar hampir selalu melibatkan alat berat dalam pelaksanaannya, sehingga estimasi produktivitas alat berat harus dihitung sebaik mungkin agar dapat mendekati kenyataan di lapangan. Produktivitas alat berat dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu kapasitas alat, waktu siklus dan faktor koreksi. Faktor koreksi atau faktor efisiensi terdiri dari berbagai hal,diantaranya adalah kondisi medan tempat alat bekerja, kondisi mesin, dan tingkat keahlian operator. Tingkat keahlian operator akan sangat mempengaruhi produktivitas alat berat. Pengkategorian operator alat berat yang selama ini dilakukan dibedakan menjadi 3, yaitu sangat baik, rata-rata baik dan kurang yang berlaku umum untuk semua jenis alat berat. Alat berat memiliki tingkat kesukaran atau kerumitan yang berbeda pula dalam pengoperasiannya. Kerumitan pengoperasian sebuah excavator lebih besar dibandingkan pengoperasian sebuah dump truck. Karena lebih sederhana dalam pengoperasinnya, operator yang baru mengoperasikan dump truck mungkin akan memiliki faktor efisiensinya yang lebih tinggi dibandingkan operator yang juga pemula dalam pengoperasian excavator. 1.2 Identifikasi Masalah 1. Apa yang dimaksud loader ? 1

Transcript of Makalah Loader

Page 1: Makalah Loader

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pelaksanaan pekerjaan konstruksi teknik sipil dengan skala menengah sampai besar

hampir selalu melibatkan alat berat dalam pelaksanaannya, sehingga estimasi produktivitas

alat berat harus dihitung sebaik mungkin agar dapat mendekati kenyataan di lapangan.

Produktivitas alat berat dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu kapasitas alat, waktu siklus

dan faktor koreksi. Faktor koreksi atau faktor efisiensi terdiri dari berbagai hal,diantaranya

adalah kondisi medan tempat alat bekerja, kondisi mesin, dan tingkat keahlian operator.

Tingkat keahlian operator akan sangat mempengaruhi produktivitas alat berat.

Pengkategorian operator alat berat yang selama ini dilakukan dibedakan menjadi 3, yaitu

sangat baik, rata-rata baik dan kurang yang berlaku umum untuk semua jenis alat berat. Alat

berat memiliki tingkat kesukaran atau kerumitan yang berbeda pula dalam pengoperasiannya.

Kerumitan pengoperasian sebuah excavator lebih besar dibandingkan pengoperasian sebuah

dump truck. Karena lebih sederhana dalam pengoperasinnya, operator yang baru

mengoperasikan dump truck mungkin akan memiliki faktor efisiensinya yang lebih tinggi

dibandingkan operator yang juga pemula dalam pengoperasian excavator.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Apa yang dimaksud loader ?

2. Apa kelebihan dan kekurangan loader ?

3. Bagaimana mendeskripsikan loader sebagai suatu alat yang mampu meringankan

pekerjaan manusia ?

4. Apa dampak penggunaan loader di pekerjaan ?

5. Apa pengaruh loader terhadap efisiensi pekerjaan manusia ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui loader sebagai alat bantu pekerjaan.

2. Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan loader

3. Mendeskripsikan loader sebagai alat bantu umtuk memudahkan pekerjaan.

4. Mengetahui dampak dari penggunaan loader dipekerjaan.

1

Page 2: Makalah Loader

5. Mengetahui pengaruh loader terhadap efisiensi pekerjaan manusia.

1.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam makalah ini penulis menggunakan studi pustaka untuk mengumpulkan data-

data yang dibutuhkan yang diambil dari buku-buku yang berhubungan dengan alat bantu

pekerjaan khususnya alat berat, dan internet sebagai sarana yang paling cepat dan mudah

untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan makalah ini.

1.5 Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, teknik

pengumpulan data, dan sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori

Bab ini berisi pengertian alat berat, macam-macam alat berat, kelebihan dan kekurangan alat

berat, dan cara penggunaan alat berat.

BAB III Loader

Bab ini berisi tentang aplikasi loader, jenis-jenis loader, fungsi loader, dan produktivitas

loader tersebut.

BAB IV Penutup

Bab ini berisi kesimpulan dan saran.

2

Page 3: Makalah Loader

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Alat Berat

Alat berat adalah alat bantu untuk mempermudah dan membantu pekerjaan manusia,

alat berat juga dapat mengefektifkan waktu pengerjaan. Ada beberapa macam alat berat yang

sering dipakai untuk membantu pekerjaan, diantaranya excavator, loader, motor grader, beco

dan dump truck. Setiap jenis alat berat mempunyai kegunaan masing-masing, tergantung dari

jenis pekerjaan yang sedang dikerjakan.

2.2 Jenis-jeis Alat Berat

2.2.1 Buldozer

Bulldozer adalah suatu alat berat yang mempunyai roda rantai (track shoe) untuk

pekerjaan serbaguna yang memiliki kemampuan traksi yang tinggi. Dapat digunakan untuk

menggali (digging), mendorong (pushing), menggusur meratakan (spreading), menarik

beban, menimbun (filling), dan banyak lagi. Buldozer mempunyai kelebihan mampu

beroperasi di daerah yang lunak sampai daerah yang keras sekalipun. Dengan swamp dozer

untuk daerah yang sangat lunak, dan daerah yang sangat keras perlu dibantu dengan ripper

(alat garu), atau dengan blasting (peledakan dengan tujuan pemecahan pada ukuran tertentu).

Mampu beroperasi pada daerah yang miring dengan sudut kemiringan tertentu, berbukit,

apalagi didaerah yang rata. Jarak dorong efisien berkisar antara 25-40 meter dan tidak lebih

dari 100 meter. Jarak mundur tidak boleh terlalu jauh, bila perlu gerakan mendorong

dilakukan secara estafet. Mendorong pada daerah turunan lebih efektif dan produktif daripada

di daerah tanjakan. Attachment yang biasanya menyertainya antara lain: bermacam-macam

blade, towing, winch, ripper, tree pusher, harrow, disc plough, towed scraper, sheep foot

roller, peralatan pipe layer, dan lain-lain.

Pada dasarnya bulldozer adalah alat yang menggunakan traktor sebagai penggerak

utamanya, artinya traktor yang dilengkapi dozer attachment dalam hal ini perlengkapannya

attachment adalah blade. Sebenarnya, bulldozer adalah nama jenis dari dozer, selain

mendorong lurus ke depan, juga memungkinkan untuk mendorong ke samping dengan sudut

250 terhadap kedudukan lurus.

3

Page 4: Makalah Loader

Jenis pekerjaan yang biasanya menggunakan bulldozer adalah:

Mengupas top soil dan pembersihan lahan dan pepohonan,

Pembukaan jalan baru,

Pemindahan material pada jarak pendek sampai dengan 100 m,

Membantu mengisi material pada scraper,

Menyebarkan material,

Mengisi kembali saluran,

Membersihkan quarry.

Gambar 2.1 Boldozer penggerak roda

Dalam pengoperasian, bulldozer dilengkapi dengan blade yang dapat distel

sedemikian rupa sesuai kebutuhan yang diinginkan, untuk itu dikenal berbagai macam blade

yang dipakai pada bulldozer atau angel dozer yaitu:

Universal blade

Straight blade

Angling blade

Chusion blade

Produktivitas dozer sangat bergantung pada ukuran blade, ukuran traktor dan jarak

tempuh. Perhitungan produktivitas ditentukan dari volume yang dipindahkan dalam 1 siklus

dan dalam 1 jam pegoperasian. Produktivitas juga sangat tergantung pada kemahiran operator

dalam mengoperasikan bulldozer.

2.2.2 Loader

4

Page 5: Makalah Loader

Alat penggerak loader dapat diklasifikasikan menjadi 2 macam yaitu penggerak roda

crawler atau ban. Loader beroda crawler atau crawler-tractor-mounted mempunyai roda yang

mirip dengan dozer hanya dipasang lebih maju ke depan untuk menstabilkan alat pada saat

mengangkut material. Loader beroda ban atau wheel-tractor-mounted terdiri atas 4-wheel-

drive dan rear-wheel drive. Rear-wheel-drive biasanya dipakai untuk menggali 4-wheel-drive

cocok untuk membawa bucket bermuatan penuh. Setiap jenis penggerak mempunyai

kegunaan yang berbeda, tergantung pada kondisi jalan.

Bucket digunakan untuk menggali, memuat tanah atau material yang granular,

mengangkatnya dan kemudian di angkut untuk dibuang (dumping) pada suatu ketinggian

pada dump truck dan sebagainya. Loader juga dapat berfungsi sebagai alat untuk

memindahkan suatu material dari tempat yang satu ke tempat yang lainnya. Bucket yang

dipasangkan pada loader dapat berupa general purpose bucket, rock bucket, side dump

bucket, dan multi purpose bucket. Ukuran bucket berkisar antara 0,15 m3 sampai 15 m3.

Ukuran yang paling sering digunakan adalah 6 m3.

Gambar 2.2 Loader

Penggunaan loader yang lain adalah untuk menggali pondasi basement, dengan

syarat ruangnya memungkinkan untuk bekerjanya loader. Disamping itu juga dapat

digunakan untuk memuat material yang telah diledakkan, misalnya pada pembuatan

terowongan, pada daerah pengambilan batu (quarrying). Loader juga dapat digunakan untuk

menggali butiran-butiran lepas bebatuan untuk dibongkar “grizly hopper” pada crusher plant.

2.2.3 Excavator (backhoe)

5

Page 6: Makalah Loader

Karakteristik penting dari hydraulic excavator adalah pada umumnya menggunakan

tenaga diesel engine dan full hydraulic system. Sistem hidrolik yang baik sangatlah

menentukan kinerja dari hydrolic excavator. Excavating operation paling efisien adalah

menggunakan metode heel and toe (ujung dan pangkal), mulai dari atas permukaan sampai ke

bagian bawah. Backhoe adalah alat berat yang termasuk dalam alat penggali hidrolis yang

dipasangkan bucket di depannya, dimana backhoe menggali material yang berada dibawah

permukaan tempat alat tersebut berada.

Gambar 2.3 Backhoe

Backhoe banyak digunakan untuk pekerjaan galian pada saluran, terowongan, atau

basement. Alat berat jenis ini paling banyak digunakan pada proses penggalian tanah, karena

backhoe mempunyai jelajah pengerukan yang luas. Jarak pengerukan backhoe ditentukan dari

seberapa jauh lengan dapat menjangkau material yang akan digali. Alat ini sangat membantu

untuk menggali lokasi yang sulit terjangkau oleh tenaga manusia.

Backhoe sama dengan front shovel dimana material mempengaruhi produktivitas,

karena jenis material yang akan digali sangat menentukan kinerja backhoe. Kekuatan

menggali ditentukan oleh seberapa besar daya yang dihasilkan oleh engine dan motor hidrolik

yang menggerakan lengan backhoe. Ukuran bucket juga berpengaruh terhadap efisiensi

waktu yang di butuhkan oleh backhoe untuk menggali dan memindahkan material. Penentuan

waktu siklus backhoe didasarkan pada pemilihan kapasitas bucket. Rumusnya:

Tabel  2.1 waktu siklus backhoe beroda crawler (menit)

6

Page 7: Makalah Loader

Jenis MaterialUkuran Alat

< 0,76 m3 0,94 – 1,72 m3 > 1,72 m3

Kerikil, pasir, tanah organik 0,24 0,30 0,40

Tanah, lempung lunak 0,30 0,375 0,50

Batuan,lempung keras 0,375 0,462 0,60

Tabel 2.2 Faktor koreksi untuk kedalaman dan sudut putar

Kedalaman

penggalian

(% dari maks)

Sudut Putar (º)

45 60 75 90 120 180

30 1,33 1,26 1,21 1,15 1,08 0,95

50 1,28 1,21 1,16 1,10 1,03 0,91

70 1,16 1,10 1,05 1,00 0,94 0,83

90 1,04 1,00 0,95 0,90 0,85 0,75

Ada beberapa jenis alat berat yang berfungsi sebagai penggali, dan mempunyai fungsi

yang berbeda. Diantaranya adalah :

Clamshell

Dragline

Front shovel

2.2.4 Motor Grader

Motor grader merupakan alat perata yang mempunyai bermacam-macam kegunaan.

Untuk keperluan perataan tanah, motor grader sangat efektif, disamping untuk membentuk

permukaan yang dikehendaki, motor grader juga dapat mengiring material ke tempat yang

diinginkan. Grader juga dapat digunakan untuk mencampurkan dan menebarkan tanah dan

campuran aspal. Pada umumnya grader digunakan dalam proyek dan perawatan jalan dan

dengan kemampuannya bergerak, juga sering digunakan dalam proyek lapangan terbang.

Dalam pengoperasiannya, motor grader menggunakan blade yang disebut

moldboard yang dapat digerakkan sesuai kebutuhan bentuk permukaan. Sebagaimana

diketahui motor grader adalah tipe peralatan yang dapat dipakai dalam berbagai variasi

pekerjaan konstruksi (grading).

7

Page 8: Makalah Loader

Gambar 2.4 Motor grader

Kemampuan motor grader untuk mencapai pekerjaan yang efektif dan mencapai

hasil yang maksimal disebabkan oleh gerakan-gerakan flexibel yang dipunyainya terhadap

blade dan roda-roda ban. Keserbagunaan ini diperbesar dengan perlengkapan-perlengkapan

lainnya, seperti:

Scarifier teeth (ripper dalam bentuk penggaruk kecil) dipasang di bagian depan blade dan

dapat dikendalikan secara tersendiri.

Pavement widener (untuk mengatur penghamparan)

Elevating grader unit (alat pengatur grading)

Produktivitas grader dihitung berdasarkan jarak tempuh alat perjam pada proyek

jalan, sedangkan pada proyek-proyek lainnya, perhitungan produktivitas motor grader adalah

luas area per jam. Waktu (jam) yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan jalan

dihitung melalui rumus:

Prod          = 1000vWE (m2/jam)=1000×(km/jam)(m)(efisiensi kerja)N (passes) adalah berapa kali motor grader harus melakukan gerakan bolak-balik

pada suatu tempat sebelum hasil yang diinginkan tercapai. Jumlah N tergantung pada kondisi

permukaan, kemampuan operator alat, dan bentuk permukaan seperti apa yang diinginkan.

Lruas (km) adalah panjang ruas yang ditempuh oleh motor grader untuk melakukan 1 pass

dan Vrata-rata (km/jam) adalah kecepatan rata-rata motor grader sepanjang 1 ruas.

2.2.5 Dump truck

8

Page 9: Makalah Loader

Dump truck adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan material pada

jarak menegah sampai jarak jauh (500 m atau lebih). Muatannya diisi oleh alat pemuat,

sedangkan untuk membongkar alat ini bekerja sendiri. Ditinjau dari besar muatannya, dump

truck dapat di kelompokkan dalam 2 golongan yaitu:

  On high way dump truck muatannya < 20 m3

  Off high way dump truck muatanya > 20 m3

Gambar 2.5 Dump truck

Kapasitas truck yang dipilih harus seimbang dengan alat pemuatnya (loader), jika

perbandingan ini kurang proporsioanal, maka kemungkinan loader ini akan banyak

menunggu atau sebaliknya. Beberapa pertimbangan (keuntungan dan kerugian) yang harus

diperhatikan dalam beberapa pemilihan ukuran truck adalah sebagai berikut:

Keuntungan dalam menggunakan truck berukuran kecil antara lain:

Lebih lincah dalam beroperasi dan lebih mudah mengoperasikannya

Lebih fleksibel dalam pengangkutan jarak dekat

Pertimbangan terhadap jalan kerja lebih sederhana

Penyesuaian terhadap kemampuan loader lebih mudah

Jika salah satu truck dalam satu unit angkutan tidak bekerja, tidak akan bermaslah

terhadap total produksi.

Sedangkan kerugiannya adalah:

9

Page 10: Makalah Loader

Waktu hilang lebih banyak, akibat banyaknya truck yang beroperasi, terutama waktu

pemuatan (loading)

Excavator lebih sukar memuatnya karena kecilnya bak

Biaya pemeliharaan lebih besar karena banyaknya truck, begitu pula tenaga

pemeliharaan.

Keuntungan dengan menggunakan truck berukuran besar adalah:

Untuk kapasitas yang sama dengan truck kecil, jumlah unit truck besar lebih sedikit

Sopir dan crew yang digunakan lebih sedikit

Cocok untuk angkutan jarak jauh

Pemuatan dari loader lebiih mudah, sehingga waktu hilang lebih sedikit.

Kerugiannya adalah:

Jalan kerja harus diperhatikan karena kerusakan jalan relatif lebih cepat akibat berat

truck yang besar

Pengoperasiannya lebih sulit karena ukurannya yang besar

Produksi akan sangat berkurang apabila satu truck tidak bekerja (untuk jumlah yang

relative kecil)

Maintenance lebih sulit dilaksanakan.

Produktivitas suatu alat selalu bergantung pada waktu siklus. Waktu siklus truck

terdiri dari waktu pemuatan, waktu pengangkutan, waktu pembongkaran muatan, waktu

perjalanan kembali dan waktu antri. Berikut adalah keterangan mengenai waktu siklus dump

truck dari awal pemberangkatan sampai kembali :

a.       Waktu muat, tergantung pada:

Ukuran dan jenis alat pemuat

Jenis dan kondisi material yang dimuat

Kapasitas alat angkut

Kemampuan operator alat muat dan alat angkut

b.      Waktu berangkat atau pengangkutan tergantung pada:

Jarak tempuh alat angkut

10

Page 11: Makalah Loader

Kondisi jalan yang dilalui

c.       Waktu pembongkaan muatan tergantung pada:

Jenis dan kondisi material

Cara pembongkaran material

Jenis alat pengangkutan

d.      Waktu kembali juga dipengaruhi hal-hal yang sama dengan waktu pengangkutan.

e.       Waktu antri tergantung pada

Jenis alat pemuat dan posisi alat pemuat

Kemampuan alat angkut untuk berputar.

BAB III

LOADER

11

Page 12: Makalah Loader

3.1 Aplikasi Loader

Fungsi loader yang paling umum adalah untuk memuat material kedalam alat

pengangkut. Pada  area yang datar alat pengangkut dapat diletakkan didekat loader sehingga

gerakan loader akan lebih mudah. Terdapat 3 metode pemuatan material dari kedalam truck

yaitu I shape loading, V shape loading, dan pass loading.

Gambar 3.1 Loader

Awalnya pemuatan material kedalam alat pengangkut dilakukan oleh power shovel

atau front shovel, namun karena kapasitas loader makin besar maka penggunaan loader

menjadi lebih sering. Karena material yang dapat di masukan kedalam alat pengangkut akan

lebih banyak. Fungsi lain dari loader adalah untuk menggali basement dan fondasi dengan

lebar yang sama dengan lebar bucket.

Kelebihan loader adalah mobilitasnya yang tinggi dan maneuver daerah pemuatan

loading point lebih sempit dibanding dengan power shovel dan kerusakan permukaan loading

point lebih kecil karena menggunakan ban karet. Salah satu kekuranganya adalah dalam

menempatkan muatan ke dalam dump truck kurang merata bahkan kadang-kadang bisa

miring, walaupun factor ini sangat dipengaruhi oleh skill operator.

Bucket digunakan untuk menggali, memuat tanah atau material yang granual,

mengangkatnya dan diangkat untuk kemudian di buang (dumping) pada suatu ketinggian

pada dump dan sebagainya, loader ini sangat kaku, untuk menggerakan bucket dapat dengan

cable atau hydraoulic. Tenaga gali pada keadaan horizontal ( bucket tidak diangkat) di dapat

dari gerakan prime movernya, sehingga praktis  baik kendali cable maupun hydraulic hanya

12

Page 13: Makalah Loader

mempunyai fungsi untuk menggerakkan bucket ke atas dan ke bawah. Untuk menggali,

bucket harus didorong pada material dibongkar pada material, ika telah penuh, raktor mundur

dan bucket diangkat ke atas untuk selanjutnya material dibongkar di tempat yang telah di

tentukan. Untuk saat ini umumnya loader dibuat dengan kendali hydraulic yang di lengkapi

dengan “tangan-tangan (arms)” yang kaku untuk mengoprasikan bukcetnya.

3.2 Jenis Loader

Fungsi utama alat berat loader pada pekerjaan konstruksi adalah sebagai alat pemuat,

terutama untuk memuat material ke dalam dumptruck. Alat ini juga sering digunakan di stock

pile untuk memindahkan material hasil pemecahan dari stone crusher.

Loader terbagi atas dua jenis, yaitu

a. Crawler Loader

Loader jenis ini menggunakan ban dari besi (track) yang cocok digunakan pada

daerah dengan kondisi medan berat dengan permukaan tanah yang tidak rata. Loader jenis ini

dapat beroperasi dengan baik di medan berat karena kontruksi penggeraknya di desain untuk

jalan yang tidak rata dan berbatu.

Gambar 3.2 Crawler Loader

b. Wheel Loader

Wheel loader menggunakan ban karet sehingga memiliki mobilitas yang lebih tinggi

dibandingkan dengan crawler loader. Loader jenis ini menggunakan penggerak karet,

sehingga dapat bermanuver dengan mudah, tanpa mengurangi kekuatan yang dihasilkan

13

Page 14: Makalah Loader

untuk melakukan suatu pekerjaan. Loader jenis ini lebih banyak digunakan pada kondisi

tanah yang relative rata.

Gambar 3.3 Wheel Loader

3.2 Produktivitas Loader

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi produktivitas alat berat dalam suatu

pekerjaan konstruksi Teknik Sipil adalah faktor efisiensi kerja operator. Faktor efisiensi

untuk operator alat berat yang tersedia selama ini masih bersifat umum yang dapat digunakan

untuk seluruh alat berat. Untuk menghitung angka faktor efisiensi operator pada alat berat

Loader, Metodologi yang digunakan adalah dengan melakukan studi literatur untuk

perhitungan produktivitas alat berat dengan menggunakan tiga tingkat keahlian operator.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan angka faktor efisiensi operator alat

berat secara umum dengan tingkat efisiensi operator khusus pada alat wheel loader, yaitu

untuk operator sangat baik, rata-rata baik dan kurang secara berurutan didapatkan angka

koreksi sebesar 1, 0,94 dan 0,85.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan didalam penentuan produktivitas loader

adalah sebagai berikut:

a.       Kondisi material,

b.      Tipe bucket dan kapasitasnya,

c.       Area untuk pergerakan loader,

d.      Waktu siklus loader ,

e.       Waktu efisien loader.

Tabel 3.1 Faktor pemuatan bucket (Bucket fill factor, BBF)

Material Factor

14

Page 15: Makalah Loader

Material seragam atau campuran 0,95-1,00

Batu kerikil 0,85-0,90

Batu hasil peledakan (baik) 0,80-0,95

Batuan hasil bebatuan (rata-rata) 0,75-0,90

Batuan hasill peldakan (buruk) 0,60-0,75

Batuan berlumpur 1,00-1,20

Lanau basah 1,00-1,10

Material berbeton 0,85-0,95

Cara menghitung produktivitas adalah dengan menggunakan table-tabel waktu yang

tergantung pada beberapa factor. Waktu muat tergantung pada jenis material yang diangkut.

Waktu berputar ditentukan sebesar 0,2 menit. Waktu bongkar ditentukan berdasarkan tempat

atau kemana material ditempatkan. Selain itu diperlukan koreksi terhadap waktu siklus.

Tabel 3.2 Waktu muat (menit)

Material LT

Berbutir seragam 0,03-0,05

Berbutir campuran dan basah 0,03-0,06

Lanau basah 0,03-0,07

Tanah atau kerikil 0,04-0,20

Material berbeton 0,05-0,20

Untuk meghitung waktu angkut (LT) dan waktu kembali (RT) digunakan grafik yang

berbeda utnuk setiap jenis loader. Rumus yang digunakan untuk menghitung produktivitas

adalah:

Table 3.3 Faktor penambahan dan pengurangan untuk CT (menit)

Uraian Factor

Kondisi tanah:

  Berbutir campuran

  Diameter < 3 mm

  Diameter 3-20 mm

  Diameter 20-150 mm

  Diameter 150 >

  Kondisi tanah asli/lepas

+0,02

+0,02

−0,02

0

+0,03

+0,04

Timbunan

 Tinbunan dengan tinggi > 3 m

 Tinbunan dengan tinggi < 3 m

0

+0,01

15

Page 16: Makalah Loader

 Pembongkaran dari truck +0,02

Lain-lain

 Pengoperasian tetap

 Pengoperasian tidak tetap

 Target sedikit

 Target berresiko

−0,04

+0,04

+0,04

+0,05

Tabel 3.4 waktu buang (menit)

Pemuatan DT

 Ditumpah di atas tanah

 Dimuat ke dalam truck

±0,10

0,04-0,07

Produktivitas Alat Secara umum, produktivitas suatu alat beratdihitung dengan menggunakan rumus 1: Q = q x 60 x E

Cm

dimana :

Q = produksi per-jam (m3/jam)

q = produksi persiklus (m3)

E = effisiensi kerja

Cm = waktu siklus (menit) Waktu siklus akan tergantung kepada metode pemuatan yang

dilakukan oleh loader, untuk

1. Pemuatan melintang : Cm = D/F + D/R + Z

2. Pemuatan bentuk V : Cm = [(D/F) x 2] + [(D/R) x 2] + Z

3. Muat – Angkut : Cm = [(D/F) x 2] + Z

dimana :

Cm =  waktu siklus (menit)

D   =  jarak gusur (meter)

F    = kecepatan maju (meter/menit)

16

Page 17: Makalah Loader

R   = kecepatan mundur (meter/menit)

Z   = waktu tetap (menit)

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

17

Page 18: Makalah Loader

Alat berat adalah alat bantu untuk mempermudah dan membantu pekerjaan manusia,

alat berat juga dapat mengefektifkan waktu pengerjaan. Ada beberapa macam alat berat yang

sering dipakai untuk membantu pekerjaan, diantaranya excavator, loader, motor grader, beco

dan dump truck. Setiap jenis alat berat mempunyai kegunaan masing-masing, tergantung dari

jenis pekerjaan yang sedang dikerjakan.

Loader adalah salah satu alat berat yang berfungsi untuk memuat material ke dalam

alat pengangkut. Loader mempunyai dua jenis kontruksi yang berbeda, yang sudah

disesuaikan dengan kegunaannya yaitu crawrel loader dan wheel loader. Setiap jenis loader

mempunyai kegunaan yang berbeda, tergantung pada kondisi lahan pekerjaan.

4.2 Saran

Saat ini perkembangan dunia teknik yang bergerak pada kontruksi sudah semakin

pesat. Kebutuhan alat bantu pekerjaan untuk menunjang kegiatan di lapangan sangat tinggi.

Oleh karena itu diperlukan inovasi-inovasi yang dapat menciptakan alat berat baru yang lebih

mendukung. Agar pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik, serta tidak terlalu banyak

membuang tenaga manusia.

18