Makalah Limbah Bahan Elektronik
-
Upload
nurul-afdal-haris -
Category
Education
-
view
751 -
download
14
Transcript of Makalah Limbah Bahan Elektronik
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Pengetahuan Lingkungan tentang Pengelolaan Limbah
Bahan Elektronik dengan Prinsip 3R.
Adapun makalah Pengelolaan Limbah bahan Elektronik dengan Prinsip 3R
telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai
pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak
lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah Pengetahuan Lingkungan ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah Pengetahuan
Lingkungan tentang Pengelolaan Limbah Bahan Elektronik dengan Prinsip 3R
dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi
terhadap pembaca.
Makassar, Desember 2014
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................1
DAFTAR ISI..........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................3
I.1 Latar Belakang......................................................................................3
I.2 Rumusan Masalah.................................................................................4
I.3 Tujuan Masalah.....................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................5
II.1 Permasalahan yang dapat ditimbulkan oleh limbah bahan Elektronik.5
II.2 Penanganan Masalah Limbah Bahan Elektronik dengan Prinsip 3R...6
BAB III PENUTUP.................................................................................................9
III.1 Kesimpulan..........................................................................................9
III.2 Saran....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................10
3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hingga saat ini satu hal yang masih menjadi pemikiran kita adalah terkait
dengan isu bobroknya manajemen penanganan sampah di seluruh dunia adalah
karena sikap konsumtif kita terhadap produk-produk yang limbahnya tidak
ramah lingkungan hidup. Sikap konsumtif dalam gaya hidup yang lebih
mengedepankan nikmat dan nyamannya memiliki alat elektronik baru serta
meninggalkan yang lama padahal dari sisi kegunaan, alat-alat elektronik itu
masih bisa difungsikan secara baik dan optimal.
Berbeda dengan jenis limbah lainnya, limbah dari produk elektronik bekas
kerap dianggap tidak berguna dan sulit untuk didaur ulang. Namun, lain halnya
di beberapa negara limbah jenis ini masih memiliki potensi untuk kembali
dimanfaatkan.
Contohnya Negara Jepang, Sejak 2001 telah mewajibkan perusahaan
elektronika yang ada di negaranya ini untuk mendaur ulang produk lama mereka.
Produk-produk rumahan seperti televisi, kulkas dan mesin cuci yang sudah tidak
terpakai disarankan untuk didaur-ulang demi kehidupan yang ramah lingkungan.
Secara ekonomis, daur ulang sampah elektronik memang tidak murah. Hal
ini harus didukung oleh semua kalangan, misalnya dukungan yang kuat dari
pemerintah dan kesadaran masyarakat yang tinggi terhadap lingkungan sistem
seperti ini mampu untuk terus berjalan.
4
Dari penjelasan di atas menimbulkan sebuah pemikiran yang perlu
ditindak lanjuti dalam hal menangani limbah elektronik. Dalam makalah yang
berjudul: “Limbah Elektronik dan Penganggulangan dengan Prinsip 3R” ini,
penulis bermaksud memberikan kontribusi pemikiran masalah tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Masalah apa yang ditimbulkan oleh adanya Limbah bahan elektronik?
2. Bagaimana cara menangani penanggulangan limbah bahan elektronik
dengan prinsip 3R?
C. Tujuan Makalah
Merujuk pada rumusan masalah di atas, maka tujuan penulis membuat
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui masalah apa yang ditimbulkan oleh limbah bahan
elektronik?
2. Untuk mengetahui cara penanggulanagan limbah bahan elektronik dengan
prinsip 3R
5
BAB II PEMBAHASAN
A. Permasalahan yang dapat ditimbulkan oleh limbah bahan Elektronik
Semakin menumpuknya sampah-sampah yang ada di lingkungan, maka
memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan, dan penumpukan sampah
yang besar-besaran yang memberi dampak negatif pada kesehatan. Sebagai
contoh Kota Guiyu di daratan China adalah rumah bagi 5.500 industri rumahan
yang mengolah bagian-bagian dari elektronik bekas (e-waste). Berdasarkan data
dari situs lokal,wilayah tersebut setiap tahunnya mengolah sekitar 1,5 juta pon
sampah yang terdiri dari sampah komputer,ponsel,maupun perangkat elektronik
lainnya. Industri tersebut menjadi lapangan pekerjaan yang menggiurkan bagi
masyarakat di Guiyu.
Kebanyakan ponsel dan perangkat komputer tua dapat di bongkar dan komponen
metal di dalamnya di daur ulang,akan tetapi menjalankan proses daur ulang ini
secara aman membutuhkan waktu yang sangat panjang. Oleh karena itu banyak
produsen elektronik yang mengirimkan elektronik bekas ke luar negeri, Diamana
alat-alat ini dibakar tanpa memperdulikan lingkungan dan kesehatan manusia
disekitarnya.
Hampir 80% dari peralatan elektronik bekas yang diolah berasal dari luar
China, teruna sekali dari Amerika, salah satunya negara industri yang menolak
menandatangani perjanjian Basel yang dibuat untuk mengatur ekspor limbah
berbahaya ke negara-negara berkembang untuk didaur ulang.
Mereka memilih membuang sampah elektronik di Guiyu dan tempat lain
yang serupa di India dan wilayah Afrika, karena biayanya yang murah dan
mekanismenya yang lebih mudah, Di mana perusahaan tidak terikat dengan
6
peraturan daur ulang yang ketat. Dari bisnis pengelolaan limbah elektronik ini,
situs Guiyu melaporkan pemasukan tahunan sekitar 75 juta dolar.
Mereka mengelolah sampah elektronik dengan memisah-misahkan tiap
bagian dan mengelompokannya kemudian mengambil kandungan timah emas
tembaga dan jenis logam lainnya dari papan sirkuit, kabel, Chip dan bagian lain
dari perangkat elektronik.
Industri kecil ini mempekerjakan 10.000 orang yang kebanyakan masih
dibawah umur. Bisa dibayangkan akibat dari komponen elektronik yang
mengandung merkuri dan racun yang berbahaya bagi kesehatan. Laporan
kesehatan dari wilayah guiyu melaporkan banyak anak-anak yang menderita
karena tingginya tingkat pencemaran lingkungan karena timah. Kemudian
laporan dari universitas Shantou, Guiyu memilik tingkat pengerita penyakit
kanker yang disebabkan oleh bioksin paling tinggi didunia dan peningkatan pada
kasus keguguran pada wanita hamil.
Industri semacam ini banyak menghasilkan pencemaran lingkungan karena
membuang limbah hasil olahan, terutama debu dari pembakaran batu bara yang
langsung dibuang kesungai dan selokan kota, menyebabkan pencemaran
terhadap air sumur dan air tanah.
B. Penanganan Masalah Limbah Bahan Elektronik dengan Prinsip 3R
Dalam masalah pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh sampah-
sampah yang ada disekitar dalam hal ini lingkungan hidup. Salah satunya yaitu
dengan terjadinya penumpukan sampah-sampah, sebagai contohnya adalah
penumbukan dari sampah atau limbah bahan elektronik. Bukan hal yang asing
lagi jika memang penumpukan sampah ini terjadi. Sebagai contohnya di Negara
Indonesia, berdasarkan artikel yang bertanggal September 2014 yang
menyatakan bahwa Negara Indonesia sampai saat ini belum memiliki tempat
7
penyimpanan akhir terkhusus pada sampah bahan elektronik. Untuk mencegah
permasalahan ini, sampai saat ini terkenal istilah penanganan sampah yang
disebut dengan singkatan 3R berupa Reduce, Reuse, Recycle. Walaupun
dulunya terdapat 4R dengan tambahan Recovery dari 3R tersebut. Namun yang
sekarang umum digunakan adalah prinsip 3R. Disini akan menjelaskan
penanganan masalah yang diakibatkan oleh penumpukan sampah bahan
elektronik dengan prinsip 3R :
1. Reduce
Reduce dalam artian dengan mengurangi penggunaan dari bahan-
bahan elektronik tersebut dengan cara, prinsip kecukupan. Tidak memiliki
bahan elektronik yang berlebihan dalam artian tidak perlu membeli atau
berusaha mendapatkan apa yang tidak perlu buat kita. Sebagai contoh dari
bahan elektronik ini, yaitu berupa Handphone. Sekarang sampah handphone
merupakan sampah yang sangat banyak dibandingkan dengan sampah-
sampah bahan elektronik lainnya. Dengan alasan karena Handphone sudah
memiliki teknologi yang sudah sangat maju dan memenuhi kebutuhan dari
manusia-manusia di bumi ini. Namun, kadang manusia memiliki titik bosan
dengan apa yang dimiliki. Dengan adanya titik tersebut, adanya
kemungkinan bertambahnya sampah bahan elektronik. Dengan adanya titik
tersebut, maka kepemilikan dari handphone akan bertambah jadi sampah
bahan elektronik juga akan bertambah. Masalah ini dapat diatasi dengan
pengurangan penggunana dari bahan elektronik tersebut.
2. Reuse
Reuse dalam artian menggunakan kembali dari sampah tersebut.
Dalam hal ini sampah bahan elektronik dapat digunakan kembali. Sebagai
contohnya apabila kita memiliki handphone yang sudah rusak. Tidak perlu
untuk membeli yang baru. Membeli yang baru berarti menambah volume
sampah bahan elektronik tersebut. Yang rusak dapat diperbaiki, atau
digadaikan, atau dijual dengan harga yang lebih murah kepada orang lain.
3. Recylce
8
Recycle dalam artian mendaur ulang, atau memanfaatkan bahan
elektronik yang sudah menjadi sampah tersebut. Hal ini dapat berupah
mengambil keuntungan dari sampah-sampah bahan elektronik tersebut.
Sebagai contohnya, limbah bahan elektronik memiliki sedikit kandungan
emas setiap pembentuk struktur dari bahan elektronik tersebut. Dengan
mengumpulkan sampah tersebut, maka keuntungan dari pengolahan ini juga
akan besar. Pengelolaan kembali dapat juga berupa dengan
melebur/mencetak kembali bahan baru dengan menggunakan bahan
elektronik yang sudah menjadi sampah tersebut menjadi bahan yang baru.
9
BAB III PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Dengan adanya penimbunan sampah bahan elektronik akan dapat
menyebabkan pencemaran lingkungan yang berujung pada penyakit-penyakit
yang menyerang manusia-manusia yang ada disekitar lingkungan tercemar
tersebut. Penanganan ini dapat dilakukan dengan pengelolaan secara 3R yang
berupa Reduce, Reuse, dan Recycle.
III.2 Saran
Kita hendaknya membeli dan menggunakan produk-produk elektronik
sesuai kebutuhan dan pertimbangan juga usia pemakaiannya. Usahakan
membeli produk-produk dari produsen yang memproduksi produk ramah
lingkungan.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://spestuneducation.blogspot.com
http://bplhdjabar.go.id