Makalah Leukemia Biologi Sel

31
BAB I PENDAHULUAN Penyakit kanker sel darah putih(leukemia) merupakan bertambahnya jumlah leukosit secara tidak terkendali ketika terjadi leukemia, tubuh akan memproduksi sel-sel darah abnormal dalam jumlah besar. Pada leukemia, sel darah yang abnormal tersebut yaitu kelompok dari sel darah putih. Sel sel darah yang terkena leukemia sangat berbeda dengan sel darah normal dan tidak mampu berfungsi optimal seperti fungsi seharusnya sel darah normal. Sel-sel normal di dalam sumsum tulang digantikan oleh sel yang abnormal. Sel abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Sel leukemia mempengaruhi hematopoiesis atau proses pembentukan sel darah normal dan imunitas tubuh penderita. Penyakit kanker darah (leukimia) menduduki peringkat tertinggi kanker pada anak. Namun, penanganan kanker pada anak di Indonesia masih lambat. Itulah sebabnya lebih dari 60% anak penderita kanker yang ditangani secara medis sudah memasuki stadium lanjut. Mengetahui cara pengenalan gejala-gejala yang ditimbulkan oleh penderita kanker darah merupakan hal yang dilakukan untuk penanganan dalam mencegah penyakit leukemia serta pengobatan untuk penyakit leukemia akan dibahas dalam hal ini. 1

description

makalah biosel leukemia

Transcript of Makalah Leukemia Biologi Sel

BAB IPENDAHULUAN

Penyakit kanker sel darah putih(leukemia) merupakan bertambahnya jumlah leukosit secara tidak terkendali ketika terjadi leukemia, tubuh akan memproduksi sel-sel darah abnormal dalam jumlah besar. Pada leukemia, sel darah yang abnormal tersebut yaitu kelompok dari sel darah putih. Sel sel darah yang terkena leukemia sangat berbeda dengan sel darah normal dan tidak mampu berfungsi optimal seperti fungsi seharusnya sel darah normal. Sel-sel normal di dalam sumsum tulang digantikan oleh sel yang abnormal. Sel abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Sel leukemia mempengaruhi hematopoiesis atau proses pembentukan sel darah normal dan imunitas tubuh penderita. Penyakit kanker darah (leukimia) menduduki peringkat tertinggi kanker pada anak. Namun, penanganan kanker pada anak di Indonesia masih lambat. Itulah sebabnya lebih dari 60% anak penderita kanker yang ditangani secara medis sudah memasuki stadium lanjut. Mengetahui cara pengenalan gejala-gejala yang ditimbulkan oleh penderita kanker darah merupakan hal yang dilakukan untuk penanganan dalam mencegah penyakit leukemia serta pengobatan untuk penyakit leukemia akan dibahas dalam hal ini.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN KANKER SEL DARAH PUTIHKanker sel darah putih adalah suatu penyakit yang dikenal dengan adanya proliferasi neoplasitik dari sel-sel organ hemopoietik, yang terjadi sebagai akibat mutasi somatik sel bakal (stem cell) yang akan membentuk suatu klon sel. Leukimia merupakan keganasan hemopoietik yang mengakibatkan proliferasi klon yang abnormal dan sel bakal mengalami transformasi leukimia, terjadi kelainan pada diferensiasi dan pertumbuhan dari sel limfoid dan myeloid. Leukemia (kanker sel darah putih) merupakan penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang. Sumsum tulang belakang memproduksi sel darah putih secara tidak normal, jumlah sel darah putih yang abnormal ini bila berlebihan dapat menggangu fungsi normal pada sel yang lainnya. Leukemia merupakan penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah putih yang diproduksi tiga type sel darah diantaranya sel darah putih yang berfungsi sebagai daya tahan tubuh dan melawan infeksi, sel darah merah yang berfungsi sebagai pembawa oksigen dalam tubuh, dan platelet merupakan bagian kecil sel darah yang membantu dalam proses pembekuan darah.Sifat khas dari leukemia adalah proliferasi tidak teratur atau akumulasi sel darah putih dalam sumsum tulang, menggantikan elemen sumsum tulang normal terjadi proliferasi di hati, limpa, nodus limfatikus dan invasi organ non hematologis seperti meninges, traktus gastrointesinal, ginjal dan kulit.

2.2 TIPE KANKER SEL DARAH PUTIH

Pada dasarnya ada 4 tipe kanker sel darah putih yaitu :1. Leukemia limfositik akut (LLA). Leukemia limfositik akut merupakan tipe leukemia paling sering terjadi pada anak-anak. Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun atau lebih. Penyebabnya belum diketahui secara pasti tetapi ada beberapa faktor yang kemungkinan menjadi faktor pendorongnya yaitu faktor genetik dan faktor imunologik serta radiasi dan beberapa zat kimia.Gejala yang timbul pada leukemia limfositik akut adalah perdarahan seperti mimisan, pendarahan pada gusi, mudah mengalami memar, berat badan menurun, badan terasa lemah disertai denyut jantung yang cepat, sakit pada tulang atau lambung dan wajah terlihat pucat.

2. Leukemia mielositik akut (LMA). Leukemia mielositik akut disebabkan sel mielosit berkembang menjadi granulosit yaitu sel darah putih yang mengandung granula dan berubah menjadi ganas dan berinfiltrasi ke dalam jaringan tubuh, terutama sumsum tulang yang berperan penting dalam pembentukan sel darah normal. Akibatnya sumsum tulang menjadi rusak dan kehilangan fungsinya dalam pembentukan sel darah normal. Ini lebih sering terjadi pada orang dewasa dibandingkan dengan anak-anak.

3. Leukemia limfositik kronis (LLK). Leukemia limfositik kronis biasanya terjadi pada orang dewasa dengan usia antara 45-60 tahun. Gejala yang ditandai dengan tidak terkontrolnya penyebaran limfosit yang kecil dan abnormal dalam jaringan limfoid, darah, dan sumsum tulang. Tipe leukemia ini merupakan tipe yang paling ringan dan perkembangannya lamban. Faktor genetis memegang peranan penting dalam tipe ini. Gejala yang timbul pada leukemia limfositik kronis adalah anemia, selalu merasa lelah, demam, pembesaran kelenjar getah bening, sangat rentan terhadap infeksi, penurunan berat badan, tulang terasa sakit, pembengkakan pada hati dan limpa, sesak nafas, jantung berdebar, dan perdarahan.

4. Leukemia mielositik kronis (LMK). Leukemia mielositik kronis disebut juga leukemia granulositik kronis. Pada kondisi ini, granulosit yaitu sel darah putih yang mengandung granula mengalami pembelahan secara abnormal pada sumsum tulang dan jaringan tubuh. Pada fase kronis, terjadi peningkatan jumlah granulosit, anemia, berat badan menurun, demam, dan pembesaran limpa. Pada tahap akut, biasanya pasien tidak akan bertahan lama dan dapat meninggal sedangkan pada tahap kronis, pasien memiliki harapan hidup yang lebih lama yaitu bisa mencapai 1 tahun atau lebih.Leukemia tipe ini sering terjadi pada orang dewasa namun dapat terjadi pada anak-anak namun sangat sedikit.

Gambar 2.1 Sel darah putih

2.3 JENIS KANKER SEL DARAH PUTIH

Leukemia diklasifikasi berdasarkan jenis kanker sel darah putih yaitu :1. Kanker sel darah putih akut (leukemia akut). Pada kanker sel darah putih akut, sel-sel darah abnormal yang belum matang berkembang biak dengan cepat sehingga jumlahnya sangat banyak. Jumlah sel darah abnormal yang banyak tidak bisa berfungsi dengan baik dan bersifat agresif yang dapat menyebabkan efek buruk bagi penderita. Apabila tidak diobati maka akan dapat menyebabkan kematian dalam hitungan minggu.

2. Kanker sel darah putih kronis (leukemia kronis). Perkembangan kanker sel darah putih kronis bersifat lamban bahkan berlangsung bertahun tahun tanpa gejala. Sel sel darah putih abnormal berkembang dengan sangat lamban dan awalnya berkembang berfungsi normal untuk jangka waktu tertentu. Leukemia kronis memiliki perjalanan penyakit yang lamban sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama hingga lebih dari 1 tahun.

2.2 Gambar LeukemiaAda beberapa jenis utama kanker sel darah putih (leukemia) yaitu :1. Acute lymphocytic leukemia (ALL). Jenis kanker sel darah ini yang banyak terjadi pada anak-anak namun juga terdapat pada orang dewasa.2. Acute myelogenous leukemia (AML). AML adalah jenis yang paling umum terjadi pada anak anak maupun orang dewasa.3. Chronic lymphocytic leukemia (CLL). CLL adalah jenis kanker sel darah putih yang paling umum terjadi pada orang dewasa dan pada umumnya penderita terlihat sehat walaupun tanpa pengobatan. CLL jarang terjadi pada anak anak.4. Chronic myelogenous leukemia (CML). Kanker sel darah putih jenis ini terjadi pada orang dewasa . Seseorang dengan CML mungkin memiliki sedikit gejala atau tidak ada gejala selama berbulan-bulan atau tahun sebelum memasuki fase di mana sel-sel kanker sel darah putih tumbuh lebih cepat.

2.3 Gambar perbedaan darah normal dan leukemia

2.4 DIAGNOSA KANKER SEL DARAH PUTIHUntuk mendiagnosa kanker sel darah putih (leukemia) diperlukan beberapa tes yaitu :1. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara dokter mencari tanda-tanda fisik dari kanker sel darah putih seperti kulit terlihat pucat karena anemia dan pembengkakan kelenjar getah bening, hati dan limpa.

2. Pemeriksaan darahPemeriksaan darah dilakukan dengan cara dokter akan menentukan tingkat abnormal dari sel darah putih.

3. Pemeriksaan sumsum tulangPemeriksaan sumsum tulang dilakukan dengan cara dokter akan merekomendasikan untuk mengambil sampel sumsum tulang dari tulang pinggul kemudian sampel dikirim ke laboratorium untuk mencari sel-sel kanker sel darah putih.Pemeriksaan leukemia ditentukan melalui pemeriksaan darah dan sumsum tulang secara mikroskopis. Dalam pemeriksaan darah, sel darah putih dapat dilihat dan dihitung. Pengambilan jaringan bagian atas tulang panggul dan diamati secara mikroskopis untuk memastikan adanya kanker darah. Foto rontgen dada merupakan pemeriksaan pelengkap untuk menentukan kemungkinan adanya metastasis sel kanker.

Pengobatan leukemia dilakukan dengan kemoterapi kombinasi. Obat-obatan dimasukkan ke dalam tubuh penderita melalui cairan infus. Transplantasi atau pencangkokan sumsum tulang biasanya diperlukan agar tetap dapat dilakukan kemoterapi bagi pasien kanker sel darah putih.

2.4 Gambar transplantasi sumsum tulang

2.5 FAKTOR YANG MENINGKATKAN RESIKO MENDERITA LEUKEMIAFaktor yang meningkatkan resiko menderita kanker sel darah putih (leukemia) yaitu :1. Orang yang telah mendapatkan pengobatan kanker seperti kemoterapi dan radio terapi untuk pengobatan kanker tertentu sangat berisiko menderita kanker sel darah putih.2. Penyakit keturunan yaitu genetik yang abnormal mempunyai peranan dalam perkembangan kanker sel darah putih. Penyakit keturunan seperti down syndrome meningkatkan resiko kanker sel darah putih.3. Orang yang memiliki kelainan darah tertentu seperti myelodysplastic syndromes meningkatkan resiko kanker sel darah putih.4. Terkena paparan radiasi tingkat tinggi seperti terkena kecelakaan reaktor nuklir dapat meningkatkan resiko terkena kanker leukemia.5. Terkena paparan bahan kimia tertentu seperti benzene sangat beresiko menderita kanker leukemia6. Merokok beresiko menderita acute myelogerous7. Riwayat menderita penyakit kanker sel darah putih dalam keluarga. Bila dalam salah satu anggota keluarga menderita kanker sel darah putih maka anggota keluarga lain beresiko menderita kanker sel darah putih

2.6 PENYEBAB KANKER SEL DARAH PUTIH Berdasarkan dari beberapa penderita, diketahui beberapa penyebab kanker sel darah merah antara lain :1. RadiasiOrang yang bekerja di bagian radiologi memiliki resiko terkena penyakit ini. Hal ini ditunjang dengan beberapa laporan dari beberapa riset yang menangani kasus leukemia bahwa para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia.

2. Faktor LeukemogenikFaktor leukemogenenik yaitu faktor yang terkena imbas dari zat-zat kimia beracun seperti benzene atau senyawa kimia organik yang merupakan cairan tak berwarna dan mudah terbakar.

3. VirusVirus yang dapat menyebabkan leukemia yaitu jenisgolongan virus yang terdiri dari satu benang tunggal RNA. Setelah menginfeksi sel, virus tersebut akan membentuk replika DNA dari RNA nya dengan menggunakan enzim reverse transcriptase.

4. HereditasPenderita Down Syndrom memiliki frekuensi leukemia akut 20 kali lebih besar dari orang normal.

5. Kebiasaan yang tidak sehat

2.7 GEJALA KANKER SEL DARAH PUTIHGejala umum yang timbul pada penderita kanker sel darah putih (leukemia) seperti berikut :1. AnemiaPenderita akan terlihat cepat lelah,wajah terlihat pucat dan bernafas cepat dikarenakan sel darah merah dibawah normal menyebabkan oxygen dalam tubuh menjadi berkurang, akibatnya penderita bernafas cepat sebagai pemenuhan dari kebutuhan kekurangan oxygen dalam tubuh.

2. PendarahanSel pembeku darah tidak berproduksi dengan wajar karena didominasi oleh sel darah putih, ini mengakibatkan penderita akan mengalami perdarahan di jaringan kulit dimana terlihat banyaknya jentik merah pada jaringan kulit

3. Terserang infeksiPada penderita leukemia, sel darah putih yang terbentuk tidak normal (abnormal) sehingga tidak berfungsi secara normal ini mengakibatkan tubuh penderita rentan terkena infeksi virus atau bakteri.

4. Nyeri tulang dan sendi Hal ini disebabkan sebagai akibat dari sumsum tulang mendesak padat yang disebabkan sel darah putih.

5. Nyeri pada perutNyeri perut merupakan salah satu indikasi gejala leukemia, dimana sel leukemia dapat terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu yang menyebabkan pembesaran pada organ-organ tubuh dan menimbulkan rasa nyeri. Nyeri perut ini dapat berdampak pada hilangnya nafsu makan penderita penyakit leukemia.

6. Pembengkakan kelenjar limpaPenderita kemungkinan besar mengalami pembengkakan pada kelenjar lympa yang terlihat pada bagian dibawah lengan, leher, dada dan lainnya. Kelenjar limpa bertugas menyaring darah, sel leukemia terkumpul di bagian tubuh dan menyebabkan pembengkakan.

7. Kesulitan bernafasPenderita terlihat gejala kesulitan bernafas dan nyeri pada bagian dada, apabila terjadi hal ini maka harus segera mendapatkan pertolongan medis.Gejala yang perlu diwaspadai pada anak-anak sebagai berikut :1. Pucat yang disertai lesu dan lemah. Umumnya kondisi ini berkaitan dengan nafsu makan yang berkurang.2. Demam yang tidak jelas penyebabnya.3. Pendarahan abnormal yang terlihat pada kulit.4. Permukaan kulit terlihat tampak biru kehitaman pada kulit penderita.5. Nyeri pada anggota gerak.6. Perut terasa keras atau membengkak.7. Kelenjar bening menjadi bengkak.

2.5 Gambar keadaan fisik penderita leukemia

2.8 PENANGANAN KANKER SEL DARAH PUTIH

Penanganan kasus leukemia berdasarkan gejala-gejala yang ditimbulkan dibutuhkan penanganan untuk pencegahan kanker sel darah putih. Adapun beberapa metode penanganan leukemia seperti berikut :1. KemoterapiKemoterapi merupakan terapi kanker yang melibatkan penggunaan zat kimia atau obat-obatan yang bertujuan untuk membunuh sel-sel kanker dengan cara meracuninya. Obat-obatan ini dimasukkan ke dalam tubuh melalui infuse intraven lalu kemudian disuntikan pada otot, dibawah kulit atau pada rongga tubuh. Tergantung jenisnya, kemoterapi dapat diberikan setiap hari, seminggu sekali, tiga minggu sekali atau sebulan sekali. Biasanya antara satu siklus kemoterapi dengan siklus kemoterapi lainnya diberikan jeda bagi tubuh untuk pemulihan.

Pada pengobatan kanker, kemoterapi dapat dibagi menjadi 3 cara sebagai berikut :1. Kemoterapi sebagai terapi utama (primer) yang memang ditujukan untuk memberantas sel-sel kankernya.2. Kemoterapi sebagai terapi tambahan untuk memastikan kanker sudah bersih dan tidak kembali biasanya diberikan pada pasien yang baru diangkat tumornya melalui radioterapi.3. Kemoterapi sebagai terapi paliatif yaitu mengendalikan pertumbuhan tumor tetapi tidak untuk menyembuhkan atau memberantas habis sel kankernya. Terapi ini biasanya dilakukan untuk pasien dengan stadium lanjut dimana kanker sudah menyebar ke organ-organ lain dalam tubuh.Sebelum pasien melakukan kemoterapi biasanya dokter akan mengadakan beberapa pemeriksaan untuk mengetahui kondisi penyakit pasien

Efek Samping dari kemoterapi :Obat-obatan yang bertujuan untuk meracuni system biasanya menciptakan rasa sakit pada pasien. Racun yang berasal dari obat-obatan kemoterapi menyerang sel sel darah dan menyebabkan keracunan darah. Sistem pencernaan menjadi tidak terkontrol dan menyebabkan pasien mual, diare, tidak nafsu makan dan berangsur melemah. Sel-sel lain yang juga tumbuh cepat adalah sel-sel dari sumsum tulang yang memproduksi sel-sel darah, sel-sel di dalam perut dan usus, dan sel-sel folikel rambut, ini menyebabkan pasien kemoterapi biasanya mengalami kerontokan rambut.Pasien leukemia mendapatkan kemoterapi dengan cara sebagai berikut :1. Melalui mulut2. Dengan suntikan langsung ke pembuluh darah balik3. Melalui kateter (tabung kecil yang fleksibel) yang ditempatkan di dalam pembuluh darah balik besar. Perawat akan menyuntikkan obat ke dalam kateter, untuk menghindari suntikan yang berulang kali. Cara ini akan mengurangi rasa tidak nyaman atau cedera pada pembuluh darah balik atau kulit.4. Dengan suntikan langsung ke cairan cerebrospinal. Bila ahli patologi menemukan sel-sel leukemia dalam cairan yang mengisi ruang di otak dan sumsum tulang belakang, dokter dapat melakukan kemoterapi intratekal. Dokter akan menyuntikkan obat langsung ke dalam cairan cerebrospinal.

2. Terapi RadiasiTerapi radiasi adalah cara pengobatan yang sangat efektif untuk menghancurkan sel kanker yang masih tertinggal setelah operasi. Radiasi ini dapat mengurangi resiko kekambuhan. Terapi Radiasi menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel kanker. Terapi ini dilakukan dengan menggunakan sebuah mesin yang besar akan mengarahkan radiasi pada limpa, otak, atau bagian lain dalam tubuh dimana terletak menumpuknya sel-sel leukemia. Terapi radiasi digunakan pada daerah tulang yang sakit serta dalam beban penyakit yang tinggi. Radiasi dalam bentuk radiasi seluruh otak juga digunakan untuk profilaksis sistem saraf pusat untuk mencegah leukemia dalam otak. Terapi Radiasi bertujuan sebagai pengobatan lokal karena hanya sel didalam dan disekitar kanker yang dituju dalam pengobatan ini. Terapi Radiasi umumnya tidak dibuat untuk menjangkau seluruh bagian tubuh.

Tujuan terapi radiasi :1. Menyembuhkan dan mengecilkan kanker pada stadium dini2. Mencegah agar kanker tidak muncul di area lain

2.6 Gambar terapi radiasi

3. Transplantasi sumsum tulangTransplantasi sumsum tulang merupakan proses sumsum tulang yang rusak digantikan dengan sumsum tulang yang sehat. Sumsum tulang yang rusak dapat disebabkan oleh dosis tinggi kemoterapi atau terapi radiasi. Selain itu, transplantasi sumsum tulang berguna untuk mengganti sel-sel darah yang rusak karena kanker. Transplantasi sumsum tulang dapat menggunakan sumsum tulang pasien yang sehat. Hal ini disebut transplantasi sumsum tulang autologus. Transplantasi sumsum tulang juga dapat diperoleh dari orang lain. Bila didapat dari kembar identik, dinamakan transplantasi syngeneic. Bila didapat dari bukan kembar identik, seperti dari saudara kandung, dinamakan transplantasi allogenik.

Transplantasi sumsum tulang diperlukan dalam pengobatan leukemia yaitu agar pasien tersebut dapat diberikan pengobatan dengan kemoterapi dosis tinggi atau dengan terapi radiasi. Kemoterapi dan terapi radiasi secara umum mempengaruhi sel yang membelah diri secara cepat. Hal itu digunakan karena sel kanker membelah diri lebih cepat dibandingkan sel yang sehat. Namun, karena sel sumsum tulang juga membelah diri cukup sering, pengobatan dengan dosis tinggi dapat merusak sel-sel sumsum tulang tersebut. Tanpa sumsum tulang yang sehat, pasien tidak dapat memproduksi sel-sel darah yang diperlukan. Sumsum tulang sehat yang ditransplantasikan dapat mengembalikan kemampuan memproduksi sel-sel darah yang diperlukan.Efek samping transplantasi sumsum tulang, yaitu kemungkinan infeksi dan juga kemungkinan perdarahan karena pengobatan kanker dosis tinggi. Hal ini dapat ditanggulangi dengan pemberian antibiotik atau dengan cara melakukan transfusi darah untuk mencegah anemia. Apabila berhasil dilakukan transplantasi sumsum tulang, kemungkinan pasien sembuh sebesar 70-80%, tapi masih memungkinkan untuk kambuh lagi. Bila tidak dilakukan transplantasi sumsum tulang, angka kesembuhan hanya 40-50%. Sejumlah tes-tes dilaksanakan sebelum melakukan transplantasi sumsum tulang untuk memastikan kondisi pasien secara fisik untuk menjalani transplantasi sumsum tulang. Dokter juga akan memeriksa fungsi jantung, paru-paru, dan ginjal untuk melakukan pencegahan sebelum melakukan transplantasi sumsum tulang dan mengecilkan resiko yang terjadi. Colony stimulating factors adalah obat-obat seperti hormon, diberikan sebelum transplantasi sumsum tulang untuk membantu sel-sel darah putih memulihkan diri dari kemoterapi sehingga dapat membantu melawan risiko infeksi serta meningkatkan jumlah dari sel-sel induk di darah.

Tipe transplantasi sel induk :1. Transplantasi sumsum tulang yaitu sel-sel induk muncul dari sumsum tulang2. Transplantasi sumsum induk perifenal yaitu sel-sel induk yang muncul dari darah periphenal

Gambar 2.7 Transplantasi sumsum tulang4. Terapi Biologi

Beberapa tipe leukemia dapat dirawat dengan metode terapi biologi. Terapi ini adalah tipe perawatan untuk memperbaiki pertahanan tubuh terhadap kanker seperti dengan pemberian suntikan ke vena. Bila pasien menderita penyakit leukemia limpositis kronis, terapi biologi yang digunakan adalah antibody monoclonal yaitu senyawa yang mengikat sel-sel leukemia. Terapi ini memungkinkan system kekebalan tubuh untuk membunuh sel-sel leukemia di dalam darah dan sumsum tulang. Bila pasien menderita leukemia myeloid kronis maka terapi biologi yang digunakan adalah senyawa yang disebut dengan interferon. Senyawa ini dapat memperlambat pertumbuhan sel-sel leukemia.

5. Pemberian obat-obatan tablet dan suntikPengobatan leukemia berbeda-beda tergantung jenis dan stadiumnya. Pengobatan leukemia kronik tidak seagresif leukemia akut yaitu untuk pengobatan leukemia kronik, obat yang diberikan lebih sederhana dan dapat diberikan secara diminum. Tujuannya untuk mengendalikan pertumbuhan sel kanker. Leukemia kronis dalam perjalanan penyakitnya dapat kambuh dan menjadi leukemia akut. Pada fase kambuh tersebut, pengobatan dilakukan sesuai dengan terapi leukemia akut.Pengobatan leukemia akut bertujuan untuk menghancurkan sel-sel kanker sampai habis. Pelaksanaanya secara bertahap dan terdiri dari beberapa siklus. Tahapannya adalah induksi awal, konsolidasi dan pemeliharaan. Tahap induksi bertujuan memusnahkan sel kanker secara progresif. Tahap konsolidasi untuk memberantas sisa sel kanker agar tercapai sembuh sempurna. Tahap pemeliharaan berguna untuk menjaga agar tidak kambuh. Terapi yang biasa dilakukan antara lain pemberian kemoterapi, radioterapi dan juga transplantasi sumsum tulang.6. Transfusi sel darah merahTransfusi darah adalah proses mentransfer darah atau darah berbasis produk dari satu orang ke dalam sistem peredaran darah orang lain. Transfusi darah dapat menyelamatkan jiwa dalam beberapa situasi, seperti kehilangan darah besar karena kecelakaan atau dapat digunakan untuk menggantikan darah yang hilang selama operasi. Transfusi darah juga dapat digunakan untuk mengobati anemia berat atau trombositopenia yang disebabkan oleh penyakit darah. Orang yang menderita hemofilia atau penyakit sel sabit memerlukan transfusi darah dalam jumlah banyak.

2.9 PENGOBATAN KANKER SEL DARAH PUTIHPengobatan kanker sel darah putih dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut :1. KemoterapiKemoterapi dengan penggunaan obat dapat bersifat menyerang dan menghancurkan sel-sel kanker patologis yang menyerang akan tubuh. Biasanya penggunaan obat ditambahkan dengan obat penghambat munculnya penyakit baru. Pengobatan kanker sel darah putih (leukemia) secara medis dilakukan dengan kemoterapi. Masalahnya, obat sitostatika yang digunakan tidak hanya memberantas sel kanker. Sel-sel darah normal yang diproduksi dalam sumsum tulang turut terberantas sehingga pasien mengalami kondisi yang sangat rawan terhadap infeksi, perdarahan, maupun masalah kesehatan yang umum.

2. Transplantasi sumsum tulang belakangTransplantasi sumsum tulang belakang dilakukan dengan cara transplantasi sumsum tulang belakang dari saudara kandung atau saudara dekat. Keuntungan dari transplantasi sumsum tulang belakang adalah sisem imun tidak akan aktif untuk membunuh sel hasil dari transplantasi. Kerugian dari transplantasi sumsum tulang belakang adalah sel yang akan berfungsi dalam waktu yang sangat lama, tidak akan berfungsi dengan baik dalam waktu yang singkat.

Gambar 2.8 Transplantasi sumsum tulang

3. RadiasiPengobatan kanker dengan radiasi biasanya dilakukan sebelum atau sesudah operasi untuk mengecilkan tumor. Radiasi dilakukan dalam usaha menghancurkan jaringan-jaringan yang sudah terkena kanker. Efek samping radiasi adalah mual dan muntah, penurunan jumlah sel darah putih, infeksi atau peradangan, reaksi pada kulit seperti terbakar sinar matahari, rasa lelah, sakit pada mulut dan tenggorokan, diare dan dapat menyebabkan kebotakan.4. Pengobatan dengan pembedahanPembedahan merupakan bentuk pengobatan kanker yang paling tua. Beberapa kanker sering dapat disembuhkan dengan pembedahan bila dilakukan pada stadium dini. Untuk beberapa kasus, pengobatan kanker yang terbaik merupakan kombinasi dari pembedahan, radiasi, dan kemoterapi. Pembedahan atau radiasi mengobati kanker yang daerahnya terbatas, sedangkan kemoterapi bertujuan membunuh sel-sel kanker yang berada diluar jangkauan pembedahan maupun radiasi. Namun, radiasi atau kemoterapi dilakukan sebelum pembedahan untuk memperkecil ukuran tumor atau setelah pembedahan untuk menghancurkan sel-sel kanker yang masih tersisa.2.10 PENCEGAHAN KANKER SEL DARAH PUTIHKebanyakan leukemia pada anak dan orang dewasa tidak memiliki faktor risiko yang diketahui sehingga tidak ada cara untuk menghindari perkembangkan leukemia. Anak-anak yang memiliki peningkatan risiko leukemia seperti sindrom down harus menjalani pemeriksaan rutin dan menyeluruh. Perkembangan leukemia pada anak dengan sindrom down jarang terjadi, meskipun itu terjadi lebih sering pada populasi umum. Pencegahan leukemia dapat dengan cara mengkonsumsi vitamin A, C, buah-buahan segar serta sayuran yang kaya akan serat.2.11 SUMSUM TULANG2.11.1 Pengertian Sumsum TulangSumsum tulang adalah jaringan spons lembut yang terletak di dalam rongga interior tulang panjang. Pada orang dewasa, sumsum dalam tulang besar menghasilkan sel-sel darah baru. Sumsum tulang membentuk sekitar 4% dari berat tubuh total atau sekitar 2,6 kg pada orang dewasa yang sehat.2.11.2 Jenis-jenis sumsum tulang Jenis-jenis sumsum tulang dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :1. sumsum merah yang bertanggung jawab untuk memproduksi sel darah merah, sel darah putih dan trombosit2. sumsum kuning yang terdiri terutama dari sel-sel lemakAda sejumlah pembuluh darah dan pembuluh darah kapiler melintasi melalui sumsum yang menjadikan sebuah organ yang sangat vaskular. Pada saat lahir dan anak usia dini sebagian dari sumsum merah sedangkan orang yang usia lebih menjadi sumsum kuning2.11.3 Fungsi Sumsum Tulang

Adapun fungsi dari sumsum tulang :1. Sel darah merah (eritrosit) membawa oksigen ke jaringan.2. Trombosit membantu mencegah pendarahan dan membantu pembekuan darah.3. Granulosit (neutrofil, basofil dan eosinofil) dan makrofaga yang secara kolektif dikenal sebagai myeloid sel membantu melawan infeksi dari bakteri, fungi serta juga menghapus sel-sel mati dan merombak jaringan dan tulang.4. Limfosit B memproduksi antibodi, sedangkan T-limfosit langsung dapat membunuh atau mengisolasi menyerang sel.

2.9 Gambar sumsum tulang

3.11.4 Sumsum tulang dan sel-sel indukSel-sel ini memiliki kapasitas untuk membentuk berbagai sel tubuh termasuk osteoblas (yang membentuk tulang), chondrocytes (yang membentuk tulang rawan), myocytes (yang membentuk otot) dan sel-sel lain. Selain ini ada sel-sel induk endotel yang membentuk pembuluh darah.3.11.5 Patologi sumsum tulang dan diagonisPenyakit sumsum tulang seperti leukemia, beberapa myeloma, sindrom myelodysplastic (MDS), pansitopenia, anemia memerlukan pemeriksaan jaringan. Jarum digunakan untuk menarik sampel sumsum dari dalam tulang. Hal ini merupakan proses yang sangat menyakitkan.3.11.6 Penyakit dan gangguan dari sumsum tulang lainnya meliputi:1. Gangguan dari sel-sel plasma adalah produksi berlebih dari satu tiruan dari limfosit B dan protein antibodi.2. Limfoma dan kanker lainnya yang menyebar ke sumsum tulang dan mempengaruhi sel produksi.3. Cytopenia dalam hal ini mengakibatkan penurunan produksi semua jenis sel.4. Penyebab lain termasuk tumor sel kecil dari masa kanak-kanak, tiang sel penyakit, penyakit granulomatosa Disseminated, Amiloidosis primer, penyakit metabolik tulang dll.5. Depresi sumsum tulang mungkin disebabkan karena kanker kemoterapi, transplantasi sumsum tulang dan terapi radiasi kanker.

BAB IIIPENUTUP3.1 Kesimpulan Leukimia merupakan keganasan hemopoietik yang mengakibatkan proliferasi klon yang abnormal dan sel bakal mengalami transformasi leukimia, terjadi kelainan pada diferensiasi dan pertumbuhan dari sel limfoid dan myeloid. Leukemia (kanker sel darah putih) merupakan penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang. Sumsum tulang belakang memproduksi sel darah putih secara tidak normal, jumlah sel darah putih yang abnormal ini bila berlebihan dapat menggangu fungsi normal pada sel yang lainnya. Gejala-gejala penyakit leukemia harus diperhatikan dari usia dini untuk mencegah penyebaran penyakit yang kronis dan mengetahui cara pengobatan bagi penderita leukemia.

22