makalah layout toko
-
Upload
azmi-nur-alfi -
Category
Documents
-
view
2.342 -
download
236
description
Transcript of makalah layout toko
1. Pengertian Lay Out Toko
Lay Out dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai tata letak atau pengaturan
sebuah gambar-gambar atau tulisan-tulisan.
Pengertian Layout toko Menurut Berman dan Evans (2004) store layout
merupakan rencana untuk menentukan lokasi tertentu dan pengaturan dari jalan/gang
di dalam toko yang cukup lebar dan memudahkan orang untuk berlalu- lalang, serta
fasilitas toko seperti kelengkapan ruang ganti yang baik dan nyaman .
Dwi Kristian, dalam bukunya Lay Out Design mengartikan Lay Out sebagai
satu keputusan yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang.
Sebuah layout harus ditata dan dipetakan secara baik supaya pengguna dapat
berpindah dari satu bagian ke bagian yang lain dengan mudah dan cepat.
Menurut James M.Apple, Lay Out atau perancangan tata letak didefinisikan
sebagai perancangan dan integrasi aliran komponen-komponen suatu produk untuk
mendapatkan intelerasi yang paling efektif dan efisien antar operator, peralatan, dan
proses transformasi material dari bagian penerimaan sampai ke bagian pengiriman
produk jadi.
Littlefield dan Peterson,1956. Menjelaskan Lay Out sebagai penyusunan
perabotan dan perlengkapan kantor pada luas lantai yang tersedia.
Terry,1966. Layout dipandang sebagai proses penentuan kekebutuhan akan
ruang dan tentang penggunaan secara terperinci guna menyiapkan susunan yang
praktis dari faktor-faktor fisik yang dianggap perlu untuk pelaksanaan kerja
perkantoran dengan biaya yang layak.
1.1 Prinsip-prinsip Layout Toko
Integrasi secara total terhadap faktor-faktor produksi
Jarak pemindahan bahan paling minmum
Material diusahakan bergerak terus tanpa adanya interupsi dan gangguan
jadwal kerja (menghindari gerakan balik (back tracking), gerakan memotong
(cross movement), dan gerak macet (congestion)
Kepuasan dan keselamatan kerja, sehingga memberikan suasana kerja yang
menyenangkan.
Fleksibilitas, yaitu dapat mengantisipasi perubahan teknologi, komunikasi,
kebutuhan konsumen.
2. Tujuan dan Fungsi Layout toko
2.1 Tujuan
Apabila manajer sedang merancang atau merancang kembali toko, para
manajer akan memenuhi empat tujuan, yaitu :
2.1.1 Rancangan harus sesuai dengan kesan dan strategi
Untuk memenuhi tujuan pertama, para manajer ritel harus menentukan
pelanggan target dan kemudian merancang toko yang melengkapi kebutuhan
pelanggan. Contohnya warehose store club memiliki atap tinggi dengan kisi-kisi
logam dan lantai beton, bukan menggunakan ubin atau keramik. Mereka
menggunakan itu untuk mempertahankan suatu kesan.
2.1.2 Rancangan harus memengaruhi perilaku konsumen secara positif
Untuk memenuhi tujuan kedua dalam memengaruhi keputusan pelanggan
untuk membeli, para peritel terfokus pada masalah rancangan toko dan
perencanaan ruangan. Bayangkan toko pangan yang dirancang seperti toko
khusus wanita atau galeri seni yang terlihat seperti toko ban. Toko pangan diatur
untuk memudahkan pelanggan mencari bahan makanan yang diperlukan. Tiap
butik dirancang dalam rancangan bebas agar pelanggan bisa melihat-lihat barang
dagangan dengan leluasa dan nyaman. Perilaku membeli ini juga dipengaruhi
oleh lingkungan toko. Tanda-tanda tertentu dirancang untuk menarik perhatian.
Misalnya toko Bread Talk menarik perhatian konsumen karena bau kue abonnya.
2.1.3 Rancangan harus mempertimbangkan biaya-biaya dan nilai
Beberapa toko pangan menempatkan produk mereka dekat pintu masuk
toko karena memiliki kesempatan lebih besar untuk dibeli daripada kategori-
kategori barang lain dan menciptakan suasana yang nyaman. Ritel
mengembangkan peta yang disebut planogram yang menjelaskan lokasi barang
berdasarkan keuntungan dan faktor-faktor lain. Bila mempertimbangkan masalah
suasana rancangan toko, para peritel harus menimbang biaya-biaya untuk strategi
tersebut dan masalah-masalah ketertarikan pelanggan.
2.1.4 Rancangan harus fleksibel
Fleksibilitas bisa memiliki dua bentuk: kemampuan untuk memindahkan
komponen toko secara fisik dan kemudahan pada komponen yang bisa
dimodifikasi. Saat ini, sebagian besar toko dirancang dengan fleksibilitas untuk
pikiran. Contoh, toko buku Gramedia menggunakan konsep baru yang inovatif
dengan pengaturan barang yang bagus dan fleksibilitas rancangan.
2.2 Fungsi
Lay out berfungsi sebagai pengalokasian tempat perbelanjaan dan
pengelompokkan produk sesuai dengan kategorinya
3. Display Toko yang Baik
Para peritel juga harus memerhatikan aspek-aspek penting lainnya yang
merupakan syarat dalam mewujudkan display yang baik, yaitu;
Display harus mampu membuat barang-barang yang dipajang menjadi mudah
dilihat, mudah dicari dan mudah dijangkau.
Display harus memerhatikan aspek keamanan,
Display yang dilakukan oleh peritel harus informative dan komunikatif,
4. Perencanaan ruang toko
Dalam bisnis ritel, toko menjadi titik utama dalam memajang produk-produk
yang diperjualbelikan. Apa pun jenis produk yang anda dagangkan di dalam toko,
harus sedapat mungkin didesain agar bisa terlihat baik dan menarik di mata para
pengunjung. Mendesain tata letak toko membutuhkan beberapa kali percobaan (trial
anda error). Dalam pengaturan layout dan display tersebut, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam layout toko :
Desain Toko Harus Mampu Memancing Orang untuk Datang Berbelanja
Ketika toko berada di pinggir jalan yang ramai dilalui orang berlalu
lalang, maka itu merupakan hal yang sangat potensial mendatangkan calon
pembeli. Tetapi, jangan sampai potensi tersebut menjadi kecil karena tata letak
yang kurang maksimal. Produk-produk yang sedang populer dang ngetrend
sebaiknya diletakkan di bagian depan yang mampu memancing orang untuk
masuk ke dalam toko. Misalnya : toko fashion (busana)
Desain Toko Harus Membuat Display Produk Mudah Terlihat dan Diakses
Dalam mengatur tata letak barang, harus membuat mudah terlihat ketika
pertama kali pengunjung masuk ke toko. Dengan demikian, para pengunjung
akan merasa nyaman dan efisien saat berbelanja, karena tidak harus berlama-lama
mencari produk yang dibeli. Hal ini pun membuatsuasana toko tidak terlihat
terlalu ramai yang kemungkinan membuat calon pengunjung lain enggan masuk
ke toko
Desain Toko Harus Mencerminkan Tema Bisnis
Apakah jenis usaha toko yang dijalankan ?. Tentunya konsep desain yang
akan dibuka mencerminkan jenis bisnis, bahkan hingga tema khusus. Misalnya
toko pakaian remaja, hendaknya dihiasi dengan citra-citra remaja, seperti cat yang
atraktif, musik yang sesuai, serta poster artis terkenal. Jadi, tema desain toko akan
mampu menunjukkan citra bisnis yang dijalankan.
Desain Toko Harus Memperhatikan Ruang Gerak (Practical) Para
Pengunjung
Sebaiknya hindari membuat lorong yang buntu karena kurang
mengefisienkan gerak pelanggan dan bahkan membuat pembeli enggan atau
kurang nyaman menuju ke lorong produk tersebut. Misalnya : pada model
supermarket atau toserba, setiap lorong harus didesain cukup lebar agar mampu
menapung dua troli atau keranjang belanja yang berpas-pasan.
Desain Toko Tidak Boleh Mengurangi Tingkat Keamanan
Cermin besar wajib ditempatkan pada bagian-bagian yang sulit diawasi.
Atau dapat juga menambahkan CCTV. Barang-barang yang berharga mahal harus
diletakkan pada area khusus, misalnya produk perhiasan ditaruh di dalam lemari
kaca terkunci. Keamanan untuk pelanggan juga perlu diperhatikan, misalnya
jaringan kabel-kabel listrik tersebunyi dengan baik atau deretan barang
(vertical/horizontal) pada rak-rak disusun agar tidak mudah terjatuh.
Para perencana toko harus menyesuaikan perkiraan awal dengan dasar lima
faktor sebagai berikut :
4.1 Keuntungan barang-barang
Pendekatan analisis untuk mengalokasikan pengeluaran promosi barang juga bisa
untuk SKU guna memaksimalkan keuntungan kategori barang. Toko harus
mengadakan percobaan dengan alokasi ruangan rak yang berbeda sampai toko
menemukan kombinasi yang memaksimalkan keuntungan. Sistem alokasi dengan
penataan ruangan yang optimal adalah bagian dari program planogram yang dibahas
kemudian di bab ini.
4.2 Hasil inventaris terencana dan perbandingan persediaan dengan penjualan
Penting untuk diketahui bahwa tingkat inventaris bulanan (seperti pada rencana
anggaran barang) berbeda-beda sesuai dengan permintaan musiman, liuran dan
sebagainya. Pembeli dan perencana toko harus menentukan ruangan dengan dasar
kebutuhan mereka. Mereka juga harus memperkirakan jumlah barang yang disimpan
di etalase dengan jumlah barang yang menjadi persediaan.
4.3 Barang yang akan dipamerkan
Akankah kemeja itu dipamerkan dengan gantungan atau dilipat dan menaruhnya
di meja? Para pelanggan bisa dengan lebih mudah memeriksa barang di gantungan,
tapi metode ini butuh ruang yang lebih luas.
4.4 Lokasi barang tertentu akan menarik pelanggan ke toko
Pada bagian ini, kita menguji bagaimana para ritel menempatkan departemen dan
barang-barang khususnya untuk memudahkan pembelian produk.
4.5 Bagian apa yang ingin ritel tekankan
Andaikan seorang pembeli telah memutuskan bahwa musim ini lebih
menekankan pada kemeja rajutan daripada kemeja tenunan. Pembeli membeli barang
yang sesuai dan merencanakan iklan tambahan. Hasilnya, kemeja rajutan juga harus
bisa menerima ruang pameran dan penjualan tambahan.
5. Jenis Layout toko
Terdapat beberapa jenis Lay out toko antara lain :
5.1 Kisi-Kisi
Tata letak kisi-kisi (grid lay out) biasanya digunakan pada toko obat dan sebagian
besar toko pangan. Kisi-kisi terdiri dari gondola panjang untuk barang-barang dan
lorong-lorong dengan pola berulang. Kisi-kisi bukanlah susunan yang bagus secara
estetika, tapi bagus sekali untuk perjalanan belanja dimana konsumen perlu mengitari
keseluruhan toko dengan mudah mencari produk yang ingin mereka beli.
Gambar 5.1 Lay Out Grid
5.2 Arena Lomba
Tata letak arena lomba (racetrack) memudahkan tujuan untuk membuat
pelanggan mengunjungi berbagai departemen. Tata letak arena lomba juga dikenal
sebagai Loop, adalah jenis rancangan toko yang memberikan lorong utama untuk
memudahkan jalannya pelanggan, dengan akses ke pintu masuk toko. Lorong ini
memutar melalui toko, dengan akses ke semua departemen. (Gambar)
5.3 Bentuk bebas
Tata letak bentuk bebas (free-form layout) juga dikenal sebagai tata ruang butik,
menyusun perlengkapan tetap dan lorong secara simetris. Ini biasanya digunakan pada
toko khusus kecil atau pada departemen-departemen di toko besar. Di lingkungan
yang relaks atau santai ini, pelanggan merasa seperti ada di rumah seseorang, yang
memudahkan belanja dengan jalan-jalan. Suasana nyaman seperti itu tidaklah murah.
Toko ini mengorbankan beberapa ruang penyimpanan dan etalase untuk menciptakan
lingkungan yang lebih luas. Namun, jika tata letak bentuk bebas dirancang dengan
teliti, biaya yang tinggi bisa diimbangi dengan penjualan dan keuntungan yang tinggi
karena pelanggan merasakan suasana santai selayaknya mereka berada di rumah.
Gambar 5.3 Free Form Lay Out
6. Penciptaan atmosfer (suasana) toko
Setiap perusahaan memiliki cara masing-masing dalam penataan atmosfer
toko. Hal ini dilakukan demi menciptakan kenyamanan bagi konsumen. Atmosfer bisa
menjadi ciri khas yang membedakan perusahaan yang satu dengan yang lainnya.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai pengertian atmosfer toko, berikut ini adalah
definisi dari beberapa ahli.
Pengertian atmosfer toko menurut Kotler dan Keller (2007 : 177) adalah:
“Atmosfer adalah unsur lain dalam gudang persenjataan toko. Setiap toko mempunyai
tata letak fisik yang mempersulit atau memudahkan pembeli berjalan ke sana ke mari.
Setiap toko mempunyai “Penampilan”. Toko tersebut harus mempunyai atmosfer
terencana yang sesuai dengan pasar sasarannya dan memikat konsumen untuk
membeli”.
Sedangkan nenurut Christina Whidiya Utami (2008:127), definisi atmosfer
toko adalah:“Suasana Toko merupakan kombinasi dari karakteristik fisik toko seperti
arsitektur, tata letak, pencahayaan, pemajangan, warna, temperatur, musik serta aroma
yang secara meyeluruh akan menciptakan citra dalam benak konsumen. Melalui
suasana yang sengaja diciptakan, ritel berupaya untuk mengkomunikasikan informasi
yang terkait dengan layanan, harga maupun ketersediaan barang dagangan yang
bersifat fashionable”.
Pengertian lainnya menurut Gilbert yang di kutip dari Bob Foster (2008:61):
“Atmosfer toko merupakan kombinasi dari pesan secara fisik yang telah
direncanakan. Atmosphere toko dapat digambarkan sebagai perubahan terhadap
perancangan lingkungan pembelian yang menghasilkan efek emosional khusus yang
dapat menyebabkan konsumen melakukan tindak pembelian”.
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa betapa
pentingnya Atmosfer Toko bagi sebuah toko. Atmosfer toko merupakan salah satu
cara untuk bersaing dengan toko lain dan untuk menarik konsumen sehingga
meningkatkan citra perusahaan serta menimbulkan kesan yang menarik dan
menyenangkan bagi konsumen dan juga bisa mempengaruhi emosi konsumen untuk
melakukan pembelian.
7. Faktor-faktor penciptaan atmosfer toko
7.1 Komunikasi Visual
Komunikasi visual yang terdiri dari grafik, papan tanda, efek panggung, baik
di toko dan di jendela akan membantu meningkatkan penjualan dengan
memberikan informasi tentang produk dan menyarankan pembeli barang.
Menggabungkan papan tanda dan grafik dengan kesan toko. Papan tanda dan
grafik harus bertindak sebagai jembatan antara barang dan pasar sasaran.
Warna dan nadanya harus saling melengkapi. Warna yang tidak
menyenangkan secara keseluruhan secara visual akan merusak etalase yang
bagus dan mengurangi daya tarik terhadap barang.
Memberikan informasi pelanggan. Papan tanda dan grafik yang bersifat
informatif membuat barang lebih diinginkan
Menggunakan papan tanda dan grafik sebagai penyaji.
Batasi penggunaan salinan papan tanda. Penggunaan lambang yang tepat
sangatlah penting untuk keberhasilan papan tanda. Lambang yang berbeda
memberi pesan dan juga suasana hati yang berbeda.
7.2 Pencahayaan
Soroti barang dagangan
Sistem pencahayaan yang bagus membantu menciptakan ketertarikan pada
toko, pada saat yang sama, pencahayaan harus memberikan pembawaan warna
yangtepat untuk barang. Pemusatan barang sebaiknya dilakukan dengan
memberikan cahaya khusus untuk bagian atau barang tertentu. Penggunaan
pencahayaan ini bisa menraik perhatian pelanggan.
Buat suasana tenang dan pertahankan kesan
Biasanya, departement store dan toko-toko di indonesia menggunakan lampu
pijar untuk memberikan pesan hangat dan menyenangkan. Sumber cahaya
menarik perhatian terhadap barang dan etalase. Rancangan pencahayaan yang
biasa digunakan pada toko-toko di Eropa cenderung lebih terang, dingin dan
minimal daripada di Amerika, yang menciptakan suasana dan kesan yang
sangat berbeda daripada pencahayaan lampu pijar yang lebih lembut.
Sembunyikan kekurangan
Pencahayaan bisa menyembunyikan kesalahan dan rancangan toko yang
kurang bagus.
7.3 Warna
Penggunaan warna yang kreatif bisa meningkatkan kesan ritel dan membantu
menciptakan suasana hati. Penelitian menunjukan bahwa warna-warna hangat
(merah dan kuning) menghasilkan efek psikologis dan fisiologis yang berlawanan
dengan warna-warna dingin (biru dan hijau), yang berlawanan dengan spektrum
warna. Warna hijau dan biru adalah warna tenang, damai, dan menyenangkan.
Warna-warna dingin paling efektif bagi ritel dalam menjual produk-produk
dengan harga yang mahal atau jasa seperti yang ada pada kantor dokter gigi.
Warna adalah alat yang sangat kuat dalam visualisasi barang dagangan. Warna
juga menciptakan daya tarik dan sangat dapat melahirkan penjualan. Warna
dipakai untuk menciptakan daya tarik, menumbuhkan perhatian, menciptakan
semangat, dan merangsang setiap orang untuk bertindak. Warna memiliki tenaga
dan dapat berdampak pada mood atau rasa setiap orang.Warna dapat memberikan
beberapa makna misalnya merah: hidup dan bergerak, impresi kedekatan,emosi
yang kuat. Oranye hangat, impresi kedekatan, waktu menuai, vitalitas, membuat
makanan dan interior yang lebih menarik; kuning: hangat, impresi, kedekatan,
berkesan matahari tenggelam, menarik untuk dilihat; biru: adem, kalem, impresi
jarak, menginspirasikan kedegaran alam; hijau: adem, seimbang, harmoni, impresi
jarak, menginspirasikan kesegaran alam; hijau: adem, seimbang, harmoni,impresi
jarak, menginspirasikan kesegaran alam; merah muda: mungil, merah marun:
krkayaan; ungu: misteri, berhubungan dengan loyalitas dan keseriusan.
7.4 Musik
Banyak keputusan untuk membeli berdasarkan emosi dan bau memiliki
dampak yang besar pada emosi kita. Bau, lebih dari indera yang lainnya adalah
penentu perasaan gembira,kelaparan, menjijikan, dan nostalgia. Penelitian
menunjukan bahwa wangi-wangian memiliki dampak positif pada pembelian dan
kepuasan pelanggan. Penelitian lain menyatakan bahwa meskipun ada tidaknya
wangi-wangian dapat memengaruhi penilaian dan perilaku konsumen tentang
toko. Sifat wangi-wangian tersebut tidak menjadi hal yangpenting. Toko-toko
yang menggunakan wangi-wangian bisa meningkatkan pengalaman berbelanja
subjektif pelanggan dengan membuat mereka merasa bahwa mereka
menghabiskan sedikit waktu untuk melihat barang atau menunggu tenaga
penjualan atau antrean di kasir.
7.5 Aroma
Aroma, bau, atau wangi-wangian merupakan salah satu dari elemen atmosfer
toko yang secara sengaja dihadirkan dalam lingkungan restoran sebagai salah satu
daya tarik bagi penghujung. Di dalam sistem panca indera, aroma dianggap
sebagai sesuatu yang paling lekat berkaitan dengan respons emosional. Persepsi
dan intrepretassi aroma merupakan peristiwa kompleks yang melibatkan
perpaduan respons biologis, psikologis, dan ingatan (Wilkie, 1995 dalam, Michon
dan Chebat, 2003). Hal ini menyebabkan aroma di dalam lingkungan ritel menjadi
suatu variabel yang penting untuk dipelajari, sebab tingkat keharumannya
dipercaya memungkinkan untuk memancing suatu reaksi emosional tertentu dari
konsumen. Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa lingkungan dengan
aroma tertentu memiliki pengaruh terhadap perilaku dan penilaian positif dari
subjek penelitian, akan tetapi sifat aroma tidak menjadi masalah dalam hal ini.
8. Tujuan Atmosfer Toko
Pengetahuan tentang pelanggan merupakan kunci dalam merencanakan suatu
strategi pemasaran suatu perusahaan. Pelanggan dapat menjadi aset perusahaan yang
paling berharga, sehingga perusahaan perlu untuk menciptakan sekaligus menjaga
nilai tersebut. Kemunculan perusahaan – perusahaan ritel baru dewasa ini, yang
menghasilkan produk yang bervariasi membuat perusahaan semakin cepat untuk
memperbaharui produk mereka. Dengan demikian, kegiatan pemasaran harus dapat
beradaptasi dengan keadaan tersebut. Kegiatan pemasaran saat ini tidak bisa lepas dari
perilaku konsumen yang menjadi target pasar suatu perusahaan khususnya perusahan
ritel.
Setiap perusahaan selalu berusaha agar sukses dalam memenangkan persaingan
dengan berusaha untuk dapat mencapai tujuan yaitu menciptakan dan
mempertahankan pelanggan. Mempertahankan pelanggan merupakan tantangan bagi
perusahaan yang harus diupayakan untuk kelangsungan hidup perusahaan.
8.1 Sopiah dalam bukunya Manajemen Bisnis Retail, menjelaskan bahwa
atmosfer toko sebaiknya bisa membuat mereka merasa nyaman saat memilih
barang belanjaan, dan mengingatkan mereka akan produk yang perlu dimiliki, baik
untuk keperluan pribadi maupun untuk keperluan rumah tangga.
8.2 Untuk menciptakan Suasana Toko yang memberikan efek kombinasi dari
karakteristik fisik toko seperti arsitektur, tata letak, pencahayaan, pemajangan,
warna, temperatur, musik serta aroma yang secara meyeluruh akan menciptakan
citra dalam benak konsumen. Melalui suasana yang sengaja diciptakan, ritel
berupaya untuk mengkomunikasikan informasi yang terkait dengan layanan, harga
maupun ketersediaan barang dagangan yang bersifat fashionable
8.3 Mempengaruhi perhatian dan keinginan konsumen untuk mengunjungi toko,
sehingga dapat memberikan image pertama konsumen terhadap perusahaan, oleh
sebab itu perusahaan harus bisa memberikan kontribusi dan perhatian khusus
terhadap elemen-elemen atmosfer tokonya.
8.4 Sebagai cara untuk bersaing dengan toko lain dan untuk menarik konsumen
sehingga meningkatkan citra perusahaan serta menimbulkan kesan yang menarik
dan menyenangkan bagi konsumen dan juga bisa mempengaruhi emosi konsumen
untuk melakukan pembelian.
Hal tersebut bisa dicapai oleh suatu perusahaan melalui upaya menghasilkan
dan menyampaikan barang dan jasa yang diinginkan konsumen, dimana kegiatan
tersebut sangat tergantung pada perusahaan atau pedagang dengan bermacam atribut
seperti harga, produk, pelayanan maupun lokasi atau tempat yang nyaman sehingga
mempengaruhi keputusan untuk berbelanja. Pembuatan dan Pemeliharaan dari citra
toko tergantung pada besarnya atmosfer toko. Atmosfer mengacu pada karakteristik
fisik toko yang digunakan untuk mengembangkan citra dan untuk menarik konsumen.
Banyak dampak strategis yang terjadi dari penciptaan atmosfer toko
diantaranya kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak
konsumen dan citra perusahaan. Atmosfer toko dari layout yang efektif membantu
perusahaan mencapai sebuah strategi yang menunjang strategi bisnis yang telah
ditetapkan diantara diferensiasi, biaya rendah maupun respon cepat.
contoh :
Giant Hypermarket Mall Olympic Garden Kota Malang harus terus
meningkatkan Design Store Atmosphere (Atmosfer Toko) yang telah ada saat ini
sehingga kenyamanan konsumen yang akan berbelanja tetap terjamin. Usaha yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan Atmosfer Toko dengan menciptakan inovasi dan
ide – ide kreatif yang mutakhir untuk membentuk citra toko yang tujuannya supaya
selalu diingat di benak konsumennya.
Daftar Pustaka
Dr. Sopiah, MM., M.Pd. Manajemen Bisnis Retail. 2008. Penerbit Andi. Yogyakarta
Kristian Dwi. Lay Out Design. 2013. Surabaya
Agung Wijaya. Chandra. Jurnal Administrasi Bisnis. 2014
http://www.kerjausaha.com/2014/05/perhatikan-5-hal-ini-dalam-mendesain.html -
diakses tanggal 29 September 2015