Makalah Lahirnya Generasi Digital Indonesia
-
Upload
bayu-prasetyo -
Category
Education
-
view
1.685 -
download
8
description
Transcript of Makalah Lahirnya Generasi Digital Indonesia
Oleh
Bayu Prasetyo
Makalah Latihan Kader II
www.masbayu.com / [email protected]
1 Daftar Isi Makalah
BAB I .................................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN................................................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 2
1.2 Permasalahan ..................................................................................................... 3
1.3 Tujuan ................................................................................................................. 3
1.4 Batasan Masalah ................................................................................................ 3
BAB II ................................................................................................................................... 4
DASAR TEORI ...................................................................................................................... 4
2.1 Definisi Perubahan Sosial ......................................................................................... 4
2.2 Faktor Penyeban Perubahan Sosial ......................................................................... 5
2.2.1 Bertambah atau berkurangnya penduduk ................................................ 5
2.2.2 Penemuan-penemuan baru ....................................................................... 5
2.2.3 Pertentangan (conflict) masyarakat .......................................................... 6
2.2.4 Terjadinya Pemberontakan atau revolusi ................................................. 6
2.3 Sejarah Singkat Internet ........................................................................................... 6
BAB III .................................................................................................................................. 9
PEMBAHASAN..................................................................................................................... 9
3.1 Pengaruh Teknologi Dalam Perubahan Sosial ................................................... 9
3.2 Lahirnya Generasi Digital ................................................................................. 10
3.3 Komunitas Generasi Digital .............................................................................. 12
3.4 Tren Di Era Digital ............................................................................................. 13
3.4.1 Perubahan Kekuatan Teknologi ............................................................... 15
3.4.2 Perubahan Kekuatan Politik Dan Legal .................................................... 15
3.4.3 Perubahan Kekuatan Sosial Budaya ............................................................... 15
3.4.4 Perubahan Kekuatan Pasar ............................................................................. 16
BAB IV ............................................................................................................................... 17
KESIMPULAN ..................................................................................................................... 17
BAB V ................................................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 18
Makalah Latihan Kader II
www.masbayu.com / [email protected]
2 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk yang tidak bisa lepas dari sebuah interaksi,
entah itu dengan individu lainnya, kelompok sosial, lingkungan, bahkan dengan
segala alat yang digunakan dalam kehidupan sehari-harinya. Akibat dari interaksi
individu inilah lahir sebuah tataran atau pola kehidupan manusia yang baru. Hal ini
disebabkan oleh perubahan dari kebiasaan masing-masing individu, kemudian
individu tersebut saling berinteraksi dengan individu lainnya, karena adanya
interaksi antar individu inilah timbul sebuah perubahan sosial.
Perubahan sosial merupakan hal yang mutlak akan terjadi. Entah itu disadari
ataupun tidak, manusia tidak bisa melarikan diri dari sebuah perubahan sosial.
Apalagi mereka adalah makhluk sosial yang tidak bisa lepas dari sebuah interaksi
dengan individu atau kelompok sosial.
Namun disini saya lebih tertarik untuk membahas perubahan sosial yang
terjadi akibat kemajuan sains dan teknologi. Di abad ke 21 ini, kita telah memasuki
dimensi baru dalam kehidupan manusia. Dimensi yang mungkin tidak pernah
terfikirkan oleh manusia jaman dahulu. Sehingga menarik untuk membahas
lahirnya sebuah generasi baru, yang saya sebut dengan “generasi digital”.
Perkembangan teknologi informasi dalam sepuluh tahun terakhir sangat
mencengangkan terutama dengan hadirnya perangkat komunikasi seluler, media
online, online games dan teknologi web. Belum lagi kemunculan aplikasi social
networking seperti Facebook, Twitter, MySpace, Blogs, yang membuat
penggunanya staying connected dengan berbagai perangkat komunikasi seperti
Blackberry, IPhone, IPad, PC Tablet, dan sebagainya. Bagi kalangan anak muda,
memiliki perangkat komunikasi seperti di atas lebih banyak sebagai bagian dari ‘life
style’ dan banyak digunakan hanya untuk merepresentasikan dirinya, meskipun
Makalah Latihan Kader II
www.masbayu.com / [email protected]
3 fitur-fitur dalam perangkat komunikasi tersebut masih bisa dieksplorasi lebih dalam
dengan fitur beragam.1
Dengan perkambangan teknologi informasi inilah yang mendorong sebuah
generasi baru yang disebut sebagai generasi didital digital natives. Namun, kita juga
tidak bisa memungkiri bahwa selain ada digital natives ini, juga masih ada digital
immigrant, yaitu mereka yang beralih dari era konvensional ke era digital ini.
Dalam tulisan ini, penulis ingin membahas mengenai kemajuan teknologi
informasi sebagai pendorong lahirnya sebuah generasi baru, yaitu generasi digital
atau yang lebih popular disebut sebagai digital natives.
1.2 Permasalahan
Dalam tulisan ini, penulis ingin memberikan penjelasan dari beberapa
permasalahan. Diantaranya adalah :
1. Bagaimana teknologi yang berkembang bisa berpengaruh pada
perubahan sosial.
2. Bagaimana
1.3 Tujuan
Makalah ini ingin memperlihatkan bagaimana teknologi yang berkembang
di masa ini bisa berpengaruh pada perubahan sosial di tataran individu dan
masyarakat. Terutama dengan terciptanya sebuah generasi baru, yaitu dengan
lahirnya generasi digital di Indonesia.
Generasi baru ini juga tentunya mempunyai kebiasaan-kebiasaan yang baru
pula. Dalam makalah ini juga ingin memberikan gambaran tentang kebiasaan
generasi baru yang lahir di era digital ini.
1.4 Batasan Masalah Dalam makalah ini, saya ingin membatasi pembahasan tentang perubahan
sosial yang terjadi di dalam masyarakat akibat dari munculnya internet sebagai
salah satu teknologi informasi dan komunikasi
1 Mardina, Riana. 2012. POTENSI DIGITAL NATIVES DALAM REPRESENTASI LITERASI INFORMASI MULTIMEDIA BERBASIS WEB DI PERGURUAN TINGGI. Bogor. Jurnal Pustakawan
Makalah Latihan Kader II
www.masbayu.com / [email protected]
4 BAB II
DASAR TEORI
2.1 Definisi Perubahan Sosial
Manusia merupakan sebuah individu, namun untuk memenuhi kebutuhan
mereka, individu ini akan berinteraksi dengan individu lainnya sehingga
membentuk sebuah komunitas sosial. Dan ini berarti manusia merupakan makhluk
sosial. Karena adanya interaksi inilah timbul sebuah perubahan sosial yang ada
dalam diri manusia.
Untuk mendefinisikan perubahan sosial, saya mengambil beberapa
pendapat dari para ahli sosiologi yang dikutip dalam bukunya Herwantiyoko yang
diberi judul “Pengantar Sosiologi Dan Ilmu Sosial Dasar”. Beberapa pendapat dari
pengertian sosiologi adalah sebagai berikut2 :
1. Kingsley Davis, mengartika perubahan sosial sebagai perubahan-
perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Misalnya,
timbulnya pengorganisasian buruh dalam masyarakat kapitalis telah
menyebabkan perubahan-perubahan dalam hubungan antara buruh dan
majikan dan seterusnya menyebabkan perubahan-perubahan dalam
organisasi ekonomi dan politik
2. Mac Iver mengemukanan bahwa perubahan sosial sebagai perubahan-
perubahan dalam hubunga sosial (Social Relationships) atau sebagai
perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial
3. Gillin dan Gillin mengatakan perubahan-perubahan sosial sebagai
suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena
perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi
penduduk, ideology maupun karena adanya difusi ataupun pertemuan-
pertemuan baru dalam masyarakat.
2 Harwantiyoko. 1991. Pengantar Sosiologi dan Ilmu Sosial Dasar. Jakarta. Gunadarma. Halaman 82
Makalah Latihan Kader II
www.masbayu.com / [email protected]
5 4. Selo Soemarjan merumuskan sebagai segala perubahan-perubahan
pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat,
yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai,
sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok di dalam
masyarakat.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial merupakan
perubahan yang terjadi pada masyarakat yang mencakup perubahan dalam aspek-
aspek struktur dari suatu masyarakat, ataupun akibat terjadinya perubahan
lingkungan seperti perubahan geografis, perubahan sistem hubungan sosial, dan
juga akibat dari kemajuan sains dan teknologi.
2.2 Faktor Penyeban Perubahan Sosial
Perubahan sosial terjadi karena adanya faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut ada yang bersifat dari luar maupun faktor
yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri. Faktor penyebab perubahan yang
berasal dari dalam meliputi: 3
2.2.1 Bertambah atau berkurangnya penduduk
Terjadinya pertambahan penduduk yang amat cepat akan mengakibatkan
perubahan dalam struktur masyarakat, khususnya dalam lembaga
kemasyarakatannya. Contoh, orang akan mengenal hak milik atas tanah,
mengenal sistem bagi hasil, dan yang lainnya, dimana sebelumnya mereka tidak
pernah mengenal
Sedangkan berkurangnya jumlah penduduk akan berakibat terjadinya
kekosongan baik di dalam pembagian kerja, maupun stratifikasi sosial, hal
tersebut akan mempengaruhi lembaga-lembaga kemasyarakat yang ada.
2.2.2 Penemuan-penemuan baru
Suatu proses sosial dan kebudayaan yang besar, tetapi terjadi dalam jangka
waktu yang tidak terlalu lama, adalah inovasi. Proses tersebut meliputi suatu
penemuan baru, jalannya unsur kebudayaan baru yang tersebar ke lain-lain
3 Harwantiyoko. 1991. Pengantar Sosiologi dan Ilmu Sosial Dasar. Jakarta. Gunadarma. Halaman 85
Makalah Latihan Kader II
www.masbayu.com / [email protected]
6 bagian masyarakat, dan cara-cara unsur kebudayaan baru yang bisa diterima,
dipelajari dan akhirnya dipakai dalam masyarakat yang bersangkutan.
Penemuan baru sebagai akibat terjadinya peruahan-perubahan dapat dibedakan
dalam pengertian discover dan invention. Discover adalah penemuan unsur
kebudayaan yang naru, baik berupa aliran ataupun berupa gagasan yang
diciptakan oleh seorang individu atau serangkaian ciptaan individu para
individu. Discovery akan menjadi invention, jika masyarakat sudah mengakui,
menerima serta menerapkan penemuan baru tersebut.
2.2.3 Pertentangan (conflict) masyarakat
Pertentangan ini bisa terjadi antar individu dengan kelompok ataupun
kelompok ataupun antara kelompok-kelompok. MIsalnya, pertentangan antara
generasi muda dengan generasi tua. Generasi muda pada umumnya lebih senang
menerima unsur-unsur kebudayaan asing, dan sebaliknya generasi tua tidak
menyenangi hal tersebut. Keadaan seperti ini pasti akan mengakibatkan
perubahan di dalam masyarakat.
2.2.4 Terjadinya Pemberontakan atau revolusi
Revolusi yang terjadi pada suatu masyarakat akan membawa akibat
berubahnya segala tata cara yang berlaku pada lembaga-lembaga
kemasyarakatannya. Biasanya hal ini diakibatkan karena adanya kebijaksanaan
atau ide-ide yang berbeda.
2.3 Sejarah Singkat Internet4
Tahun 1971, Ray Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail
yang ia ciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu
mudah sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama, ikon "@" juga
diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukkan “at” atau “pada”. Tahun
1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan ke luar Amerika Serikat.
Komputer University College di London merupakan komputer pertama
yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun yang
4 Diambil dari id.wikipedia.org, Sejarah Internet (http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Internet) diakses pada 5 November 2013 jam 3.54
Makalah Latihan Kader II
www.masbayu.com / [email protected]
7 sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan
sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran internet. Ide
ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex.
Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu
Inggris berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment
di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di
ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network. Pada 1979, Tom Truscott,
Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama
USENET. Tahun 1981 France Telecom menciptakan gebrakan dengan
meluncurkan telpon televisi pertama, dimana orang bisa saling menelpon sambil
berhubungan dengan video link.
Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak,
maka dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan. Pada
tahun 1982 dibentuk Transmission Control Protocol atau TCP dan Internet Protokol
atau IP yang kita kenal semua. Sementara itu di Eropa muncul jaringan komputer
tandingan yang dikenal dengan Eunet, yang menyediakan jasa jaringan komputer
di negara-negara Belanda, Inggris, Denmark dan Swedia. Jaringan Eunet
menyediakan jasa e-mail dan newsgroup USENET.
Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada
tahun 1984 diperkenalkan sistem nama domain, yang kini kita kenal dengan DNS
atau Domain Name System. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada
sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987 jumlah komputer yang tersambung
ke jaringan melonjak 10 kali lipat manjadi 10.000 lebih.
Tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus
memperkenalkan IRC atau Internet Relay Chat. Setahun kemudian, jumlah
komputer yang saling berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam setahun.
Tak kurang dari 100.000 komputer kini membentuk sebuah jaringan. Tahun 1990
adalah tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee menemukan program
editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu komputer dengan komputer
yang lainnya, yang membentuk jaringan itu. Program inilah yang disebut www, atau
World Wide Web.
Makalah Latihan Kader II
www.masbayu.com / [email protected]
8 Tahun 1992, komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah
melampaui sejuta komputer, dan pada tahun yang sama muncul istilah surfing the
internet. Tahun 1994, situs internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan
untuk pertama kalinya virtual-shopping atau e-retail muncul di internet. Dunia
langsung berubah. Pada tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus
kelahiran Netscape Navigator.
Makalah Latihan Kader II
www.masbayu.com / [email protected]
9 BAB III
PEMBAHASAN
2.1 Pengaruh Teknologi Dalam Perubahan Sosial Teknologi dalam penerapannya sebagai jalur utama yang dapat menyongsong
masa depan cerah, kepercayaannya sudah mendalam. Sikap demikian adalah wajar,
asalkan tetap dalam konteks penglihatan yang rasional. Sebab teknologi, selain
mempermudah kehidupan manusia, mempunyai dampak sosial yang sering lebih
penting daripada kehebatan teknologi itu sendiri.5
Lahirnya teknologi pun sebenarnya akibat dari kebutuhan dari manusia itu
sendiri. Teknologi diciptakan dengan maksud untuk mempermudah kehidupan
manusia. Jadi agar hidup menjadi lebih mudah, maka manusia menciptakan suatu
teknologi.
Perkembangan teknologi saat ini sudah melampaui rasional otak dari manusia
itu sendiri. Karena saat ini teknologi sudah bisa melipat dimensi ruang dan waktu.
Sebagai contoh ketika kita berkomunikasi, kita tidak perlu untuk bertemu di dalam
satu tempat yang sama dengan orang yang kita ajak berkomunikasi. Ini artinya
teknologi bisa melipat dimensi waktu.
Kemudian yang kedua, dengan menggunakan teknologi, kita tidak perlu lagi
berlama-lama untuk bepergian. Misalkan saja, ketika kita hendak pergi ke makasar,
dulu kita masih menggunakan kapal sebagai alat untuk pergi kesana. Saat ini kita
bisa memperpendek jarak tempuh dengan menggunakan pesawat. Jadi disini
teknologi bisa melipat dimensi ruang, dari yang semula jauh menjadi dekat.
Berkembangnya teknologi jaringan juga membuat sebuat sebuah dunia baru,
yaitu dunia virtual atau yang sering kali kita sebut dengan dunia maya. Dunia ini
bisa memberikan informasi secara instan kepada masyarakatnya. Selain sesuatu
yang instan, masyarakat juga diberikan kesempatan untuk saling berbagi di dunia
maya. Sebagai contoh, ketika kita mempunyai sebuah pemikiran, dengan
5 Hermantiyoko. 1997. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta. Gunadarma
Makalah Latihan Kader II
www.masbayu.com / [email protected]
10 memanfaatkan dunia maya ini, kita tak perlu lagi menerangkan dengan orang lain
melalui dunia nyata. Kita bisa berdiskusi dengan segala fasilitas yang diberikan oleh
dunia online.
2.2 Lahirnya Generasi Digital
Generasi manusia yang dikemukakan Jim Marteney (2010) yang dikutip
Hasugian (2011) dibagi dalam 6 kategori yaitu: (a) the Greatest Generation (world
war II, 1901-1924), (b) the Silent Generation (1925-1942); (c) the Baby Boomers
(1943-1960); (d) Generasi X (1961-1981); (e) Millennial (1982-2002); (f) Digital
Natives (Generasi Z atau Internet Generation), mulai tahun 1994 sampai akhir
tahun sekarang. Generasidigital natives kadang disebut the native gadget yang lahir
pada abad digital (Avarez, 2009; Brynko, 2009; Prensky, 2001).6
Generasi digital natives mengganggap perangkat komunikasi sebagai bagian
integral dari kehidupannya. Sedangkan orang-orang yang tidak lahir pada abad
digital tetapi mengadopsi teknologi baru dianggap sebagai digital immigrants,
karena ada proses adaptasi pada lingkungan dengan mengadopsi teknologi. Seorang
individu yang lahir pada abad digital, tumbuh dan memperoleh pendidikan pada
tingkat sekolah dasar dengan perangkat komputer, individu tersebut dianggap
sebagai generasi digital natives. Mulai dari pendidikan dasar sudah dihadapkan
dengan penggunaan komputer, seperti, kuiz interaktif online, video games,
handphone, internet, e-mail dan sebagainya. Sedangkan guru dianggap sebagai
generasi digital immigrants yang bisa saja keterampilan literasi komputer
didapatkan pada masa kuliah atau memasuki dunia kerja.
Bila dicari perbandingan, seseorang yang lahir tahun 1970, diprediksi mulai
menggunakan komputer pada saat kuliah (setelah usia 17 tahun). Bandingkan
dengan seseorang yang lahir pada tahun 1994 dan sesudahnya. Dari ilustrasi
tersebut bisa terlihat bagaimana perbedaan individu dari generasi berbeda
memperlihatkan perbedaan keterampilan komputer.
6 Mardina, Riana. 2012. POTENSI DIGITAL NATIVES DALAM REPRESENTASI LITERASI INFORMASI MULTIMEDIA BERBASIS WEB DI PERGURUAN TINGGI. Bogor. Jurnal Pustakawan
Makalah Latihan Kader II
www.masbayu.com / [email protected]
11 Karakteristik digital natives sebagai orang yang ‘opportunistic’ dan
‘omnivorous’ yang menikmati sesuatu dalam lingkungan yang serba online (ingin
mendapatkan informasi dengan cepat); menyukai kolaborasi dari satu orang ke
orang lain (secara berjejaring); multitasking; menyukai proses kerja secara pararel;
menyukai sesuatu yang berbentuk gambar interaktif dibanding dengan teks;
menyukai bekerja sebagai suatu ‘games’; mengharapkan suatu penghargaan, puas
dengan sesuatu yang serba instan; akses secara random (hypertext). Lingkungan
hypertext muncul seiring perkembangan internet sehingga berdampak pada cara
yang berbeda dalam menggunakan informasi. Internet memfasilitasi perbedaan
mengakses informasi bagi seorang individu dengan informasi sama tetapi dengan
proses berbeda.
Kesenangan bermain games dari generasi digital natives memunculkan konsep
‘gaming is learning tool’ dan bisa digabungkan dengan pengetahuan dan informasi
dan menarik bagi pendidik. Konsep ini sudah banyak diadopsi oleh perusahaan
yang mengeluarkan permainan pendidikan interaktif (edutainment). Pendek kata
generasi digital natives selalu berinteraksi dan terhubung dengan internet sepanjang
waktu.
Selain kebiasaan baru yang muncul dari generasi digital natives, gaya belajar
juga bisa terpengaruh, sehingga muncul anggapan bahwa cara belajar mereka sudah
terbiasa dengan serba cepat, menciptakan koneksi secara acak, memproses
informasi visual secara dinamis dan bisa saja informasi yang diperoleh bisa akurat
atau bermanfaat.
Dari berbagai pendapat di atas dapat disarikan bahwa generasi digital natives
sebagai seseorang yang melakukan sesuatu dengan cara multitasking, bekerja secara
pararel (berjejaring), menyukai suatu permainan yang interaktif, akses secara
random, ingin segera mendapatkan informasi dalam waktu cepat, serta preferensi
informasi pada sumber-sumber online lebih besar dibanding sumber informasi di
perpustakaan.
Makalah Latihan Kader II
www.masbayu.com / [email protected]
12 2.3 Komunitas Generasi Digital
Internet juga berdampak pada lahirnya komunitas-komunitas digital. Karakter
komunitas digital ini sangatlah berbeda dengan komunitas yang ada di sepuluh
tahun yang lalu. Diantara perbedaan yang ada adalah mengenai cara dan bentuk
komunitas yang ada di dalam dunia online.
Salah satu penyebab lahirnya komunitas online ini adalah berkembangnya
bentuk website yang berkembang saat ini. Lahirnya web 2.0 membuat komunikasi
antar individu berubah secara drastis. Dulu kita masih memakai cara lama yaitu
melalui pertemuan langsung dengan rekan kita, namun saat ini tanpa pertemuan
langsung pun kita dapat berkomunikasi secara langsung dengan rekan-rekan kita
melalui facebook, twitter, BBM, Whatsapp dan sebagainya.
Komunitas yang terbentuk merupakan komunitas yang interconnected, yaitu
komunitas yang terhubung secara realtime dimanapun anggota komunitas itu ada.
Tentunya dengan berkembangnya komunitas seperti ini, tidak bisa dipungkiri
bahwa transparansi antar anggota komunitas menjadi hal yang wajib terjadi.
Dalam ilmu pemasaran misalnya, Silih Agung Wasesa mengungkapkan
bahwa komunitas tradisional cenderung menerima pesan-pesan merek secara
mentah, namun komunitas modern tidak bisa diberlakukan sekedar memberi pesan.
Komunitas modern mesti disentuh dengan pengalaman-pengalaman yang rill dan
unik hingga mampu melekatkan merek secara kuat dalam benak mereka.7
Selain adanya transparansi yang diinginkan oleh komunitas digital atau
komunitas modern, mereka juga berkomunikasi menggunakan komunikasi dua
arah. Artinya tidak hanya dari satu orang. Jadi mereka benar-benar interconnected.
Bentuk komunitas dari generasi digital ini bisa dalam bentuk digital juga. Jika
dulu dalam komunitas kita, kita diharuskan untuk bertemu langsung dengan tatap
muka, namun sekarang kita bisa berinteraksi melalui dunia virtual. Misalkan saja
melalui grup facebook, grup bbm, atau melalui forum-forum yang merupakan fitur
yang diberikan oleh kemajuan website.
7 Agung Wasesa, Silih. 2011. Political Branding & Public Relation, Saatnya Kampanye Sehat, Hemat, dan Bermartabat. Jakarta. Gramedia
Makalah Latihan Kader II
www.masbayu.com / [email protected]
13 Sebagai sebuah bukti nyata sebuah komunitas digital adalah banyaknya
pengguna facebook setiap harinya. Setiap harinya, ada 33 juta warga Indonesia yang
membuka facebook.8 Ini artinya mereka berinteraksi dengan komunitas digitalnya
secara intens melalui facebook. Padahal facebook adalah bagian kecil dari
komunitas digital yang ada di Indonesia.
Dunia internet kini telah berubah. Teknologi web 2.0 membuat internet
bersifat lebih interaktif dan dinamis. Interaksi dengan komunitas menjadi lebih
memungkinkan karena pada dasarnya kekuatan sesungguhnya dari aplikasi internet
yang bersifat Web 2.0 adalah read & write. Dalam arti lain, di era sekarang, kita
bisa melihat sekaligus menyentuh. You can look and you can also touch!
2.4 Tren Di Era Digital Saat ini teknologi telah menciptakan dunia kedua. Masyarakat di dalam dunia
kedua ini adalah mereka yang terkoneksi dengan internet. Dengan kata lain
masyarakat ini adalah masyarakat online (netizen). Jadi ketika dunia pertama
mempunyai masyarakat yang nyata dan kita sebut dengan civilizen, maka dunia
kedua juga mempunyai masyarakat digital yang menyebut dirinya sebagai netizen.
Netizen sendiri sebenarnya adalah civilizen yang terconnect dengan internet.
Saat ini pengguna internet di Indonesia mencapai angka 74,57 juta. Ini berarti
terjadi angka kenaikan yang signifikan jumlah masyarakat digital di Indonesia yang
pada tahun 2012 berjumlah 62 juta.9
Hewmawan kertajaya dalam bukunya New Wave Marketing membagi
pengguna internet atau masyarakat digital menjadi 6, berikut klasifikasinya10 :
Creators adalah orang-orang yang paling-tidak sebulan sekali menulis di blog-nya
atau meng-upload video di YouTube.
8 Tiap hari ada 33 juta orang Indonesia membuka facebook. (http://tekno.kompas.com/read/2013/09/20/1629066/Tiap.Hari.33.Juta.Orang.Indonesia.Buka.Facebook) diakses 5 November 2013 jam 16.47 9 Hasil Survey MarkPlus, Pengguna Internet Indonesia 74 Juta di Tahun 2013 (http://www.the-marketeers.com/archives/Indonesia%20Internet%20Users.html) diakses pada November 5, 2013 pukul 19.31 10 Kertajaya, Hermawan. 2008. New Wave Marketing. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama
Makalah Latihan Kader II
www.masbayu.com / [email protected]
14 Critics adalah orang-orang yang memberikan komentar pada blog atau memberikan
penilaian secara online terhadap suatu produk.
Collectors adalah orang-orang yang menyimpan berbagai informasi online pada
satu situs, misalnya menyimpan alamat-alamat situs favorit di situs Delicious.
Joiners adalah orang-orang yang punya profil di situs social networking seperti
Facebook untuk sekadar menjalin relasi.
Spectators adalah orang-orang yang sekadar membaca blog atau menonton video
orang lain.
Dan yang terakhir, Inactives, adalah orang-orang yang tidak melakukan aktivitas
apa-apa walaupun ia sedang online.
Di era internet seperti ini orang yang tadinya amatir menjadi terlihat
professional.Contohnya, untuk membuat sebuah blog pribadi, kita tidak perlu lagi
mengerti programming secara mendalam, cukup pergi ke penyedia platform untuk
blogging seperti blogspot, wordpress, myspace, multiply dan lain sebagainya.
Dengan adanya web 2.0, orang jadi lebih mudah mengekspresikan dirinya,
berpartisipasi, melakukan networking, membentuk komunitas digital melalui situs
jejaring sosial dan banyak hal lainnya. Teknologi yang sama memungkinkan setiap
orang mempunyai kesempatan yang sama, bukan hanya milik sekelompok orang
tertentu (dunia semakin horizontal).
Perkembangan internet membuat proses horizontalisasi semakin cepat. Di
dunia yang semakin horizontal ini, berkat perkembangan teknologi dan internet,
semua orang mempunyai kesempatan untuk ter-Connect. Tidak ada yang
membedakan di antara setiap anggota masyarakat digital ini.
Internet memang menjadi pendorong nomor satu perubahan teknologi yang
awalnya bersifat one to many ke bentuk many to many. Perubahan teknologi ini
Makalah Latihan Kader II
www.masbayu.com / [email protected]
15 kontan membawa sebuah tren lain. Berikut beberapa tren yang timbul akibat dari
horizontalisasi dunia ini melalui internet11.
2.4.1 Perubahan Kekuatan Teknologi
Teknologi informasi dan komunikasi telah bergeser dari yang tadinya One-
To-Many ke One-To One dan sekarang di era Many-To-Many. Internet terus
berubah dengan adanya teknologi Web 2.0, yang menyebabkan pertambahannya
aplikasi berbasis jejaring Many-to-Many.
Perkembangan internet dengan Web 2.0 membuat proses horizontalisasi
semakin cepat. Di dunia yang serba horizontal ini, berkat berkembangnya
teknologi semua mempunyai kesempatan terhubung dan saling berhubungan.
2.4.2 Perubahan Kekuatan Politik Dan Legal
Menjual ideology partai ke konstituen sudah tidak cukup lagi karena yang
juga tak kalah penting adalah begimana tampil mempesona dengan karakter yang
kuat dan diferensiasi yang memang memang mengakar dalam DNA-nya dan
bukan dibuat-buat. Ideologi partai tentu tetap dipergunakan, terutama karena itu
memang pooling factor untuk menjaring dan mengomunitaskan konstituen yang
memiliki keyakinan yang sama.
Pendekatan yang sifatnya vertical semakin lama semakin tidak laku karena
yang dapat di jual adalah sikap politik yang horizontal. Pendekatan yang bersifat
transaksional sekarang semakin bergeser menjadi rasional untuk menjamin
adanya loyalitas dari para konstituen.
3.4.3 Perubahan Kekuatan Sosial Budaya
Perkembangan teknologi dengan aplikasi berbasiskan web 2.0 yang
memberikan kesempatan bagi pengguna untuk read, write, and share dalam
sebuah komunitas digital telah menjadi bagian utama yang membuat kita masuk
ke dalam dunia kedua. Ia tidak saja menjadi sebuah revolusi, namun juga
penggerak sosial budaya.
11 Darwin, Waizly. 2010. CONNECT, Surfing New Wave Marketing. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama
Makalah Latihan Kader II
www.masbayu.com / [email protected]
16 Di tengah berkembangnya dunia teknologi informasi dan komunikasi, kita
semua saling terjaring dalam dunia sosial dan budaya baru yang lebih humanis.
Contoh, dunia maya sudah membuktikan pula bahwa agama (belief) yang
bersifat vertical bisa hidup berdampingan dengan aspek kemanusiaan
(humanity) dan sosial budaya yang bersifat horizontal.
Di era digital, dengan segala platform yang kita gunakan, kita bisa
menjelajah galaksi dan membuka cakrawala baru di mana manusia semakin
kecil dan tidak berarti. Pertentangan agama dan etnik yang sangat vertical
menjadi tidak ada artinya. Karena di era ini embel-embel suku, agama, ras, dan
etnis lantas nyaris tidak kelihatan lagi secara nyata. Yang terlihat adalah
semangat horizontal yang berlandaskan kemanusiaan dan rasa persaudaraan.
3.4.4 Perubahan Kekuatan Pasar
Pasar global telah menjadi datar dan semua marketer memiliki kesempatan
yang sama. Dengan adanya teknologi terutama didorong oleh berbagai macam
platform yang ada di dunia online dan mobile, penjual dapat menjangkau pembeli
tanpa batas. Dan di sisi lain, pembeli mendapatkan keluasan untuk memilih
berbagai penawaran dari manapun untuk mendapatkan value yang terbaik. Pasar,
secara gampang, dapat diartikan sebagai tempat bertemunya penjual dan
pembeli, dimana ia diatur oleh hukum dan mekanisme supply dan demand.
Makalah Latihan Kader II
www.masbayu.com / [email protected]
17 BAB IV
KESIMPULAN
Perkembangan teknologi informasi khususnya perkembangan dunia digital
telah membuat perilaku manusia berubah. Selanjutnya internet juga mampu
membentuk masyarakatnya sendiri, yaitu masyarakat digital (netizen). Mereka yang
sebenarnya adalah masyarakat biasa saat ini juga menjadi masyarakat di dunia
kedua yaitu dunia digital.
Generasi digital adalah mereka yang lahir pada era perkembangan teknologi
informasi. Jadi sejak lahir mereka memang sudah sangat bersahabat dengan
teknologi.
Lahirnya generasi digital ini juga berimplikasi dengan adanya masyarakat
yang baru beralih ke dunia digital. Mereka adalah generasi yang lahir di era sebelum
teknologi informasi berkembang begitu pesat. Mereka adalah digital immigrant.
Salah satu kebiasaan generasi digital yang paling saya sorot adalah mereka
bisa menjadi individu yang multitasking. Namun, teknologi ini juga membuat
generasi digital ini menjadi sulit untuk terfokus dengan satu hal.
Makalah Latihan Kader II
www.masbayu.com / [email protected]
18 BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Mardina, Riana. 2012. POTENSI DIGITAL NATIVES DALAM REPRESENTASI LITERASI
INFORMASI MULTIMEDIA BERBASIS WEB DI PERGURUAN TINGGI. Bogor. Jurnal
Pustakawan
Harwantiyoko. 1991. Pengantar Sosiologi dan Ilmu Sosial Dasar. Jakarta. Gunadarma.
Hermantiyoko. 1997. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta. Gunadarma
Agung Wasesa, Silih. 2011. Political Branding & Public Relation, Saatnya Kampanye
Sehat, Hemat, dan Bermartabat. Jakarta. Gramedia
Kertajaya, Hermawan. 2008. New Wave Marketing. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.
Darwin, Waizly. 2010. CONNECT, Surfing New Wave Marketing. Jakarta. Gramedia
Pustaka Utama
Hasil Survey MarkPlus, Pengguna Internet Indonesia 74 Juta di Tahun 2013
(http://www.the-
marketeers.com/archives/Indonesia%20Internet%20Users.html) diakses pada
November 5, 2013 pukul 19.31
Situs Kompas Online (www.kompas.com) Tiap hari ada 33 juta orang Indonesia
membuka facebook.
(http://tekno.kompas.com/read/2013/09/20/1629066/Tiap.Hari.33.Juta.Orang.In
donesia.Buka.Facebook) diakses 5 November 2013 jam 16.47
id.wikipedia.org, Sejarah Internet (http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Internet) diakses
pada 5 November 2013 pukul 15.54