makalah KVA

download makalah KVA

of 21

Transcript of makalah KVA

.~., ~..BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang MasalahkekuranganvitaminA(KVA)telahdikenalsebagaipenyebabutama masalahkebutaan(xeropthalmia)dibanyaknegara.Adanyagambaranklinikinitelah melalaikanorangdarimelihatgejalasubklinikyangterjadipadamerekayangmengalami kekurangan vitamin A dalam tingkat yang ringan sampai sedang, dampak terhadap kesehatan dan kelangsungan hidupnya cukup bermakna (Sommer, 1996 dalam Martin W.Bloem, Saskia de Pee dan Ian Darnton Hill). Angka kebutaan di Indonesia tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Berdasarkan survai kesehataninderapenglihatandanpendengarantahun1993-1996menunjukkanangka kebutaan di Indonesia 1,5 darijumlah penduduk atau setara dengan 3juta orang. Jumlah inijauhlebihtinggidibandingBangladesh(1),India(0,7),danThailand(0,3) (Gsianturi, 2004). HasilStudiMasalahGiziMikrodi10propinsiyangdilakukanPuslitbangGizidan Makanan Departemen Kesehatan RI pada Tahun 2006 memperlihatkan balita dengan Serum Retinolkurangdari20g/dladalahsebesar14,6.Hasilstuditersebutmenggambarkan terjadinyapenurunanbiladibandingkandenganSurveiVitaminATahun1992yang menunjukkan50balitamempunyaiserumretinolkurangdari20g/dl.Olehkarenaitu, masalahkurangVitaminA(KVA)sudahtidakmenjadimasalahkesehatanmasyarakatlagi karena berada di bawah 15 (batasan IVACG). Hal tersebut salah satunya berkaitan dengan strategipenanggulanganKVAdenganpemberiansuplementasiVitaminAyangdilakukan setiapbulanFebruaridanAgustus(BulanKapsulVitaminA)(bukupanduansuplemenvit. A). KekuranganvitaminAdalammakanansehari-harimenyebabkansetiaptahunnya sekitar1jutaanakbalitadiseluruhduniamenderitapenyakitmatatingkatberat (xeropthalmia)/diantaranyamenjadibutadan60dariyangbutainiakanmeninggal dalam beberapa bulan. Kekurangan vitamin A menyebabkan anak berada dalam resiko besar mengalamikesakitan,tumbuhkembangyangburukdankematiandini.Terdapatperbedaan

.~., ~..angkakematiansebesar30antaraanak-anakyangmengalamikekuranganvitaminA dengan rekan-rekannya yang tidak kekurangan vitamin A (UniceI,1991 dalam Myrnawati). Salah satu penyebab terjadinya masalah gizi khususnya kekurangan vitamin A (KVA) adalahkarenakurangnyapengetahuanibumengenaipolakonsumsivitaminAmaupun sumplemenvitaminAbagibalita.MelaluiPenelitiandiSulseltahun1986menunjukkan bahwasebagianbesaribu-ibubelumdantidakmengetahuimanIaatkapsulvitaminAdan bahansumbervitaminA.KekurangtahuaninikarenakuranginIormasidanpadaumumnya sebenarnyaibu-ibumemasakbahanmakanansepertikangkung,daunubi,bayam,daun pepaya.Ibu-ibumemperolehkapsulvitaminAuntukbalitanyakurangdari50.(Purjanto, 1994). B.#:2:8an Ma8alah Berdasarkan latar belakang, maka adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah1. Apa deIenisi dari penyakit kekurangan vitamin A? 2. Bagaimana persebaran epidemiologi kejadian kekurangan vitamin A di masyarakat? 3. Apa saja dan bagaimana Iaktor determinan terjadinya kekurangan vitamin A ? 4. Apakah yang menjadi indikator untuk mengetahui kejadian kekurangan vitamin A ? 5. Bagaimana bentuk pencegahan dan penanggulangan dari kekurangan vitamin A ? .T::an Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah1. Mengetahui deIenisi dari penyakit kekurangan vitamin A 2. Mengetahui persebaran epidemiologi kejadian kekurangan vitamin A di masyarakat 3. Mengetahui Iaktor determinan terjadinya kekurangan vitamin A. 4. Mengetahui indikator untuk mengetahui kejadian kekurangan vitamin A 5. Mengetahui pencegahan dan penanggulangan dari kekurangan vitamin A

.~., ~..BAB II PEMBAHASAN A.Defeni8i K:rang Vita2in A (KVA) DalambukupanduanpemberiansuplemenvitaminA,kurangvitaminAadalahsuatu kondisi dimana simpanan Vitamin A dalam tubuh berkurang. Keadaan ini ditunjukan dengan kadarserumretinoldalamdarahkurangdari20g/dl.Masihdalambukutersebutterdapat eroptalmiamerupakanIstilahyangmenerangkangangguanpadamataakibatkekurangan vitaminA,termasukterjadinyakelainananatomibolamatadangangguanIungsiselretina yang dapat menyebabkan kebutaan. KVAadalahsuatukeadaan,ditandairendahnyakadarVitaminAdalamjaringan penyimpanan (hati)&melemahnya kemampuan adaptasi terhadap gelap & sangat rendahnya konsumsi/ masukkan karotin dari Vitamin A (WHO, 1976)Peranan nyata vitamin A adalah pada Iungsi penglihatan mata, yaitu ketika jaringan retinol kehilanganvitaminA,Iungsirod(batang)dancone(kerucut)padamatamengalami kegagalan. Hal inilah yang menyebabkan gangguan kemampuan adaptasi gelap mata. Vitamin Ajugaberperandalampertumbuhan,reproduksi,sintesaglycoprotein,stabilisasimembran dan kekebalan tubuh. DeIisiensi Vitamin A terjadi jika kebutuhan vitamin A tidak tercukupi. KebutuhanvitaminAtergantunggolonganumur,jeniskelamindankondisitertentu.Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan adalah seperti pada tabel berikut ;

.~., ~.. Padaanak-anak,kekuranganvitaminAberakibatlebihparahdibandingkandewasa. PertumbuhanbadanterganggudankekebalanterhadappenyakitinIeksiberkurang.Sering ditemukanhubunganpeningkatandeIisiensivitaminAterjadiseiringpeningkatanangka kesakitankhususnyapadapenyakitinIeksi.KonsumsivitaminAdanprovitaminAyang rendah (di bawah kecukupan konsumsi vitamin A yang dianjurkan), berlangsung dalam waktu lama,akanmengakibatkansuatukeadaanyangdikenaldenganKekuranganVitaminA (KVA).Pada dewasanormal, simpananvitaminA dalamhatibisamemenuhi kebutuhan selama24bulan.Padaanak-anakyangmengalamitumbuhkembang,jikakonsumsimakananyang mengandungvitaminAtidakmemenuhiangkakecukupangiziyangdianjurkan,maka xeropthalmiakelihatandalambeberapaminggu.SebuahgejalaawalkekuranganvitaminA adalahbutasenja(nightblindness).ButasenjaterjadiketikacadanganvitaminAdihati hampirhabis.Kemudianocularlesionsseperticonfunctivaxerosis,Bitotsspot, keratomalacia,danxeropthalmiadapatterjadi.Untukmendeteksikondisibutasenja seseorang,dapatmelaluisuatuprosespengujiandenganmetodeyangsesuai,sepertirapid darkadaptationtestatauphotostresstest(Gibson,1990).TingkatankekuranganVitaminA (Depkes, 2003) adalah : a. Buta Senfa () . b. erosis Konfungtiva (1A) c. erosis Konfungtiva dan Bercak Bitot (1B) d. erosis Kornea () e. Keratomalasia dan Ulcus Kornea (A dan B) f. erophtalmia Scar (S) g. erophtalmia Fundus (F) B.Epide2iologi KVA stimasiyangdibuatolehWHOadalahlebihdari250jutaanakmengalamikekurangan penyimpananvitaminA(Sommer,1996).PrevalensiKVAyangtertinggiditemukanpada anak prasekolah, ibu hamil dan menyusui. Namun tingkat KVA subklinik juga terlihat banyak pada anaksekolah dan dewasa dibeberapalokasi. Data yang selalu tersedia di setiapnegara

.~., ~..hanyalahprevalensidarianakprasekolahyangberartiprevalensipadakelompokumur lainnya tidak tersedia. (Bloem, dkk, 1998). Kekurangan vitamin A dalam makanan sehari-hari menyebabkan setiap tahunnya sekitar 1 jutaanakbalitadiseluruhduniamenderitapenyakitmatatingkatberat(xeropthalmia)/ diantaranya menjadi buta dan 60 dari yang buta ini akan meninggal dalam beberapa bulan. KekuranganvitaminAmenyebabkananakberadadalamresikobesarmengalamikesakitan, tumbuh kembang yang buruk dan kematian dini. Terdapat perbedaan angka kematian sebesar 30 antara anak-anakyangmengalami kekuranganvitaminA dengan rekan-rekannyayang tidak kekurangan vitamin A (UniceI,1991 dalam Myrnawati). AngkakebutaandiIndonesiatertinggidikawasanAsiaTenggara.Berdasarkansurvai kesehataninderapenglihatandanpendengarantahun1993-1996menunjukkanangka kebutaan di Indonesia 1,5 dari jumlah penduduk atau setara dengan 3 juta orang. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibanding Bangladesh (1), India (0,7 ), dan Thailand (0,3 ) (Gsianturi, 2004). KekuranganvitaminA(deIisiensivitaminA)yangmengakibatkankebutaanpadaanak-anaktelahdinyatakansebagaisalahsatumasalahgiziutamadiIndonesia.Kebutaankarena kekuranganvitaminAterutamadikalangananakprasekolahmasihbanyakterdapatdi daerah-daerah. Berdasarkan riset kesehatan dasar tahun 2010Pada pasca persalinan, atau masa niIas, ibu yangmendapatkapsulvitaminAhanya52,2persen(rentang:33,2diSumateraUtaradan 65,8diJawaTengah).Berdasarkantingkatpendidikan,cakupanIbuniIasyangtidak sekolah mendapat kapsul vitamin A hanya 31 persen dibanding yang tamat PT (62,5). Demikian pula kesenjangan yang cukup lebar antara ibu niIas di perkotaan dan perdesaan, sertamenuruttingkatpengeluaran.Persentaseanakumur6-59bulanyangmenerimakapsul vitaminAselamaenambulanterakhirdisajikanpadaTabelberikut.Persentasedistribusi kapsulvitaminAuntukanakumur6-59bulansebesar69,8.Persentasetersebutbervariasi antarprovinsidenganpersentaseterendahdiPapuaBarat(49,3)dantertinggidiDi Yogyakarta (91,1).

.~., ~.. MasalahkesehatandiProvinsiSulawesiSelatanyangcukupseriusadalahgangguanmata. Proporsi low vision di Sulawesi Selatan cukup tinggi 9,8, dua kali lipat dari angka nasional, bahkandiKotaMakassar,angkaproporsilowvisionsangattinggi(31,1).Demikianjuga proporsi kebutaan di Sulawesi Selatan adalah 2,6, hampir tiga kali lipat dari angka nasional (0,9). SecarakeseluruhandiSulawesiSelatancakupandistribusikapsulvitaminAuntukanak umur6-59bulansebesar74,2,sedikitlebihbaikdariangkanasional(71,5)seperti terlihatdalamtabel3.36.Cakupantersebutbervariasiantarkabupatendengancakupan terendah di Bone (53,8) dan tertinggi di nrekang (90,9).

.~., ~.. .Faktor Deter2inan KVA PenyebabutamadarikekuranganvitaminAdinegaraberkembangadalahrendahnya asupanvitaminAdanrendahnyabioavailabilitasdarivitaminAyangdikonsumsi(sayur-sayurandanbuah-buahan).Faktoryangturutberpengaruhadalahmeningkatnyakebutuhan akanvitaminApadakelompokumurtertentu(masabalita,ibuhamildanmenyusui)dan terjadinya inIeksi. Namun demikian gambaranyang sederhanaini tidakmemperlihatkanIaktor lainnyayang turutberpengaruhterhadapstatusvitaminAdarisuatupopulasisepertiperbedaanIisiologi, kultur sosial, dan geograIis. Adanya gangguan kesehatan dapat mempengaruhi status vitamin Abaikdalamhalmetabolismenyamaupunjumlahasupannya.Adanyakasusxeropthalmia yangditemukanpadakelompok-kelompokmasyarakattertentumenunjukkanbahwakultur sosialsangatberpengaruh.Disampingitu,adanyaperbedaanprevalensipadalaki-lakidan wanitamenunjukkanbahwaadanyadistribusiyangtidakmeratapadaanggotakeluarga (intraIamilial Iood distribution).InterrelasiberbagaiIaktorpenyebabkekuranganvitaminAinidigambarkanpadabagan berikut ini :

.~., ~.. Bagan : Sistem yang mendukung timbulnya deIisiensi vitamin A MenurutDepkestahun2003,masalahKVAdiibaratkansebagaiIenomena(gununges) dimanakasusxeroItalmiayangtampakdipermukaanhanyasedikit,sedangkanKVAsub klinisditemukanbanyakdimasyarakat.Bilamasalahinitidakdiatasidengansegera,akan menyebabkan jumlah kasus bertambah banyak dan dapat terjadi ledakan kasus yang berakibat makin sulit untuk ditanggulangi.

.~., ~..UntukmenjaringlebihdinikasusxeroItalmia,perludiperhatikanberbagaiIaktorantara lain : 1. Faktor So8ial b:daya dan lingk:ngan dan pelayanan ke8ehatan a. Ketersediaan pangan sumber vitamin A b. Pola makan dan cara makan c. Adanya paceklik atau rawan pangan d. Adanyatabuataupantanganterhadapmakanantertentuterutamayangmerupakan sumber Vit A. e. Cakupanimunisasi,angkakesakitandanangkakematiankarenapenyakitcampakdan diareI. Sarana pelayanan kesehatan yang sulit dijangkau g. Kurang tersedianya air bersih dan sanitasi lingkungan yang kurang sehath. Keadaan darurat antara lain bencana alam, perang dan kerusuhan . Faktor Kel:arga a. Pendidikan : Pendidikan orang tua yang rendah akan berisiko lebih tinggi kemungkinan anaknyamenderitaKVAkarenapendidikanyangrendahbiasanyadisertaidengan keadaan sosial ekonomi dan pengetahuan gizi yang kurang. b. Penghasilan:PenghasilankeluargayangrendahakanlebihberisikomengalamiKVA Walaupundemikianbesarnyapenghasilankeluargatidakmenjaminanaknyatidak mengalamiKVA,karenaharusdiimbangidenganpengetahuangiziyangcukup sehingga dapat memberikan makanan kaya vitamin A. c. Jumlahanakdalamkeluarga:Semakinbanyakanaksemakinkurangperhatianorang tua dalam mengasuh anaknya. d. Polaasuhanak:Kurangnyaperhatiankeluargaterhadappertumbuhandan perkembangan anak seperti pasangan suami istri (pasutri) yang bekerja dan perceraian. . Faktor individ: a. Anak dengan Berat Badan Lahir Rendah (BB 2,5 kg). b. Anak yang tidak mendapat ASI ksklusiI dan tidak diberi ASI sampai usia 2 tahun. c. Anak yang tidak mendapat MP-ASI yang cukup baik kualitas maupun kuantitas d. Anak kurang gizi atau dibawah garis merah (BGM) dalam KMS. e. AnakyangmenderitapenyakitinIeksi(campak,diare,Tuberkulosis(TBC),InIeksi Saluran PernaIasan Akut (ISPA), pneumonia dan kecacingan.

.~., ~..I. Frekuensikunjungankeposyandu,puskesmas/pelayanankesehatan(untuk mendapatkan kapsul vitamin A dan imunisasi). DeIisiensivitaminAprimerdisebabkanolehkekuranganvitamintersebut,sedangkan deIisiensi sekunder karena absorpsi dan utilisasinya yang terhambat. D.Indikator KVA 1. Indikator Klini8 Tanda-tanda dan geala klini8 KurangvitaminA(KVA)adalahkelainansistemikyangmempengaruhijaringanepitel dariorgan-organseluruhtubuh,termasukparu-paru,usus,matadanorganlain,akantetapi gambaran yang karakteristik langsung terlihat pada mata. Kelainankulitpadaumumnyatampakpadatungkaibawahbagiandepandanlenganatas bagianbelakang,kulittampakkeringdanbersisiksepertisisikikan.Kelainaniniselain disebabkankarenaKVAdapatjugadisebabkankarenakekuranganasamlemakessensial, kurang vitamin golongan B atau Kurang nergi Protein (KP) tingkat berat atau gizi buruk. GejalaklinisKVApadamataakantimbulbilatubuhmengalamiKVAyangtelah berlangsunglama.Gejalatersebutakanlebihcepattimbulbilaanakmenderitapenyakit campak, diare, ISPA dan penyakit inIeksi lainnya. %anda-tandadangefalaklinisKJApadamatamenurutklasifikasiWHO/USAID UICEF/HKI/ IJACG, 1996 sebagai berikut . a. B:ta 8ena #ab:n Sena #ab:n Aya2 XN1anda-tanda : 1)Buta senja terjadi akibat gangguan pada sel batang retina. 2)Pada keadaan ringan, sel batang retina sulit beradaptasi di ruang yang remang-remang setelah lama berada di cahaya terang 3)Penglihatanmenurunpadasenjahari,dimanapenderitatak dapatmelihatdilingkunganyangkurangcahaya,sehingga disebut buta senja. Untuk mendeteksi apakah anak menderita buta senfa dengan cara . a) Bilaanaksudahdapatberjalan,anaktersebutakanmembentur/menabrakbenda didepannya,karenatidakdapatmelihat.Bilaanakbelumdapatberjalan,agaksulit untuk mengatakan anak tersebut buta senja.

.~., ~..b)Dalamkeadaaninibiasanyaanakdiammemojokbiladidudukkanditempatkurang cahaya karena tidak dapat melihat benda atau makanan di depannya. b. Xero8i8 kon:ngtiva XIA %anda-tanda . 1)Selaputlendirbolamatatampakkurangmengkilat atauterlihatsedikitkering,berkeriput,dan berpigmentasi dengan permukaan kasar dan kusam. 2)Orang tua sering mengeluh mata anak tampak kering atau berubah warna kecoklatan. .. Xero8i8 kon:ngtiva dan ber.ak bitot X1B%anda-tanda . 1)Tanda-tandaxerosiskojungtiva(X1A)ditambah bercakbitotyaitubercakputihsepertibusasabun atau keju terutama di daerah celah mata sisi luar. 2)Bercakinimerupakanpenumpukankeratindansel epitelyangmerupakantandakhaspadapenderita xeroItalmia,sehinggadipakaisebagaikriteriapenentuanprevalensikurangvitaminA dalam masyarakat. Dalam keadaan berat . a) Tampak kekeringan meliputi seluruh permukaan konjungtiva. b)Konjungtiva tampak menebal, berlipat-lipat dan berkerut. c) Orang tua mengeluh mata anaknya tampak bersisik d. Xero8i8 kornea X%anda-tanda . 1)Kekeringanpadakonjungtivaberlanjutsampai kornea. 2)Korneatampaksuramdankeringdengan permukaan tampak kasar. )Keadaanumumanakbiasanyaburuk(giziburuk dan menderita, penyakit inIeksi dan sistemik lain)

.~., ~..e. Kerato2ala8ia dan :l.:8 kornea XA, XB %anda-tanda . 1)Kornea melunak seperti bubur dan dapat terjadi ulkus. 2)TahapX3A:bilakelainanmengenaikurangdari1/3 permukaan kornea. 3)TahapX3B:Bilakelainanmengenaisemuaataulebih dari 1/3 permukaan kornea. 4)Keadaan umum penderita sangat buruk. 5)PadatahapinidapatterjadiperIorasikornea(kornea pecah). KeratomalasiadantukakkorneadapatberakhirdenganperIorasidanprolapsjaringan isi bola mata dan membentuk cacat tetap yang dapat menyebabkan kebutaan. Keadaanumumyangcepatmemburukdapatmengakibatkankeratomalasiadanulkus kornea tanpa harus melalui tahap-tahap awal xeroItalmia. f. 0741talmia sca7 ($ sikat7iks (ja7ingan pa7:t k47n0aKorneamatatampakmenjadiputihataubolamata tampakmengecil.Bilalukapadakorneatelah sembuhakanmeninggalkanbekasberupasikatrik atau jaringan parut. Penderitamenjadibutayangsudahtidakdapat disembuhkan walaupun dengan operasi cangkok kornea. g. Xeroftal2ia F:nd:8 (XF)DenganopthalmoscopepadaIundustampakgambar seperti cendol

.~., ~... Indikator Laboratori:2 a. Pemeriksaanlaboratoriumdilakukanuntukmendukungdiagnosakekuranganvitamin A, bilasecara klinis tidak ditemukan tanda-tandakhas KVA, namunhasil pemeriksaan lainmenunjukkanbahwaanaktersebutrisikotinggiuntukmenderitaKVA.Dimana WHOtelahmenetapkanklasiIikasibatasandimanaKVAdijadikanmasalahkesehatan masyarakat, dapat dilihat pada bagan berikut ; b. Pemeriksaanyang dianjurkan adalah pemeriksaan serum retinol. Bila ditemukan serum retinol 20 ug/dl, berarti anak tersebut menderita KVA sub klinis.c. Pemeriksaanlaboratoriumlaindapatdilakukanuntukmengetahuipenyakitlainyang dapat memperparah seperti pada : 1)pemeriksaan darah malaria 2)pemeriksaan darah lengkap 3)pemeriksaan Iungsi hati 4)pemeriksaan radiologi untuk mengetahui apakah ada pneumonia atau TBC 5)pemeriksaantinjauntukmengetahuiapakahadainIeksicacingsertapemeriksaan darah yang diperlukan untuk diagnosa penyakit penyerta. d. PemeriksaanlaboratoriumdapatdilakukandiPuskesmas,RumahSakit/Labkesdaatau BKMM, sesuai dengan ketersediaan sarana laboratorium.

.~., ~..E.Pen.egahan dan Penangg:langan KVA 1. Pen.egahan Vitamin A terdapat di dalam pangan hewani sedangkan karoten terutama di dalam pangan nabati. Sumber vitamin A adalah hati, kuning telur, susu (di dalam lemaknya), dan mentega. Sedangkan sumber karoten adalah sayuran berwarna hijau tua serta sayuran dan buah-buahan yang berwarna kuning-jingga seperti daun singkong, daun kacang, kangkung, bayam, kacang panjang,buncis,wortel,tomat,jagungkuning,pepaya,mangga,nangkamasakdanjeruk. Minyak kelapa sawit yang berwarna merah kaya akan karoten. . Penangg:langana. S:ple2enta8i Kap8:l Vita2in A JustiIikasisuplementasikapsulvitaminAdosis tinggi(retinol)adalahadanyakenyataanbahwalemak dapatdisimpandalamtubuhutamanyadihati. Pemberiansuplementasisecaraperiodikini dimaksudkanuntukmencegahterjadinyaKVAdan meningkatkansimpanan/cadanganvitaminA(WHO,1997).Dengandemikian,rendahnya asupanvitaminAdanmeningkatnyakebutuhanakanvitaminAdapatdiimbangidengan pemberian suplementasi. U2:r Do8i8 Freq:en.yBayi 6-11 bulan Kapsul Biru (100.000 IU) 1 kaliAnak 12-59 bulanKapsulMerah(200.000 IU)Setiap6bulanFebruaridan AgustusIbu NiIas (0-42 hari) Kapsul Merah (200.000 IU) Diberikan2kapsul(400.000IU) 1kapsulsegerasetelah melahirkan&1kapsulLagi setidaknya24jamSetelah pemberian kapsul pertama

.~., ~..Vitamin A dosis tinggi ditujukan pada anak prasekolah, ibu menyusui dan populasi resiko tinggi.DosisvitaminAyangdiberikanharuscukupbesaruntukmemproteksinamuntidak bolehberlebihanuntukmencegaheIeksamping.Dosissebesar200.000IU(kuranglebih 60.000mg)vitaminAuntukanakdiatas1tahundapatmelindungianakselama4-6bulan dari KVA. Pengalaman menunjukkan bahwa pemberian dosis tinggi ini berjalan dengan aman daneIektiIsertatidakmemberikaneIeksampingyangberarti.Ieksampingyangdapat terjadiseperti'buldgingIontaneldanmuntahhanyaterjadiringandansesaatsajadanjuga tidak membutuhkan penangan. Seluruh ibu yang baru melahirkan juga harus diberikan kapsul dosis tinggi ini dalam waktu 8minggusetelahmelahirkan.Kapsulinisebaiknyadiberikansecepatmungkinsetelah melahirkan, oleh karena akan bereIek pada kandungan vitamin A pada ASI (StoltzIus, 1993). JugapemberiantampaknyamemberikanmanIaatkepadaibunyasendiri(Westetal.,1997). BayidananakyangmengalamiinIeksiyangberatsepertidiare,campak,ISPAdan chickenpoxataumerekayangmenderitaKPberatmempunyairisikotinggiKVA.Mereka harus memperoleh kapsul vitamin A dosis tinggi. Status vitamin A yang adekuat pada ibu akan memberikan perlindungan yang paling aman terhadapterjadinyakekuranganataukelebihanvitaminAyangberatpadaibu,janindalam kandungan, danbayiyang dilahirkan. Pada polakonsumsinormal dimana asupanvitaminA sangat rendah maka dianjurkan agar ibu hamil memperoleh asupan vitamin A sebesar 10.000 IUsetiaphariatau25.000IUsetiapminggudaridietatausuplemenataukeduanya.Dosis yangdisebutIisiologiinimempunyaikelebihandibandingdenganpemberiandosistinggi. Studi di Nepal (West et al., 1997) memperlihatkan adanya dampak pemberian vitamin A atau betakarotensecaraterpisahterhadapkematianibu.Halinimemberikangambaranbahwa bentuk suplemen adalah relevan.Orang tua harus mengetahui bahwa vitamin A banyak terdapat pada minyak ikan, mentega, telur,hati,sayuranwarnahijau,wortel,jagungkuning,minyakkelapamerahdanmangga, sehingga semua orang tua perlu menghidangkannya dalam makanan sehari-hari karena selain penting bagi kesehatan mata dan penglihatan, vitamin A dapat menjamin kelangsungan hidup anakbalita.Selainitu,ibu-ibujugadimotivasiuntukmemberikankapsulvitaminAkepada anak balitanya, yang pelaksanaannya jatuh pada bulan Februari dan Agustus setiap tahunnya. (Purjanto, 1994).

.~., ~..b. Pro2o8i Kap8:l Vita2in A PadakenyataannyacakupankapsulvitaminAmasihrendahmeskipunpemerintahtelah menyediakan Kapsul Vitamin A bagi masyarakat. Kemungkinan karena kurangnya sosialisasi tempat-tempat pemasaran kapsul vitamin A selain di Puskesmas/Posyandu juga dipasarkan di rumah kader.Oleh karena itu penting dilakukan penyuluhan/promosi pemasaran sosial vitamin A dalam rangkaupayauntukmeningkatkandanmengembangkanpengetahuandantindakanibuagar memberikanvitaminA kepadabalitanya. Pemasaran sosialvitaminA, khususnya pemberian kapsulvitaminAdipilihdengancarayangmudah,murahdancepatuntukmenjaminagar anakbalitadiIndonesiatidakmenderitakekuranganvitaminA.Beberapapelajaranyang dapatdiambildaripemasaransosialvitaminAdiJatengtahun1988yaitupendekatan pemasaransosialbersama-samadenganperbaikanpoladistribusi,dalamwaktuyangrelatiI singkatberdampakpositiIterhadapkenaikancakupandistribusivitaminA.Produk-produk pemasaransosialvitaminAadalahkapsulvitaminA,makanankayaakanvitaminA,dan IortiIikasi makanan dengan vitamin A. Media inIormasi yang dapat dipergunakan secara luas yaitu media massa (Radio, TV atau Film), spanduk, selebaran (leaIlet), dengan memanIaatkan jalurkelompokpotensialsepertikader-kaderPosyandu,tokoh-tokohagama,dantokoh masyarakat sebagai penyebar inIormasi tentang vitamin A. .. Pe2berian Obat Mata : PadabercakBitottidakmemerlukanobattetesmata,kecualiadainIeksiyang menyertainya.Obattetes/salepmataantibiotiktanpakortikosteroid(Tetrasiklin1, KhloramIenikol0.25-1danGentamisin0.3)diberikanpadapenderitaX2,X3A,X3B dengan dosis 4 x 1 tetes/hari dan berikan juga tetes mata atropin 1 3 x 1 tetes/hari. Pengobatandilakukansekurang-kurangnya7harisampaisemuagejalapadamata menghilang.Matayangtergangguharusditutupdengankasaselama3-5harihingga peradangandaniritasimereda.GunakankasayangtelahdicelupkankedalamlarutanNacl 0,26 dan gantilah kasasetiap kali dilakukan pengobatan. Lakukan tindakan pemeriksaan dan pengobatandengansangatberhati-hati.Selalumencucitanganpadasaatmengobatimata untukmenghindariinIeksisekunder,Segerarujukkedokterspesialismatauntukmendapat pengobatan lebih lanjut.

.~., ~.. d. Terapi Gizi Medi8 TerapiGiziMedisadalahterapigizikhususuntukpenyembuhankondisiataupenyakit kronisdanluka-lukasertamerupakansuatupenilaianterhadapkondisipasiensesuai intervensiyangdiberikanagarkliensertakeluarganyadapatmeneruskanpenanganandiet yang telah disusun. %ufuan . O Memberikan makanan yang adekuat sesuai kebutuhan untuk mencapai status gizi normal. O Memberikan makanan tinggi sumber vit. A. untuk mengoreksi kurang vitamin A e. Pengobatan penyakit infek8i ata: 8i8te2ik yang 2enyertai Anak-anak yang menderita xeroItalmia biasanya disertai penyakit berat antara lain: inIeksi saluran naIas, pnemonia, campak, cacingan, tuberkulosis (TBC), diare dan mungkin dehidrasi. Untuk semua kasus ini diberikan terapi disesuaikan dengan penyakit yang diderita. Pe2anta:an dan #e8pon Pengobatan dengan kap8:l vita2in A

.~., ~..BAB III PENUTUP A.Ke8i2p:lan1. SuatukondisidimanasimpananVitaminAdalamtubuhberkurang.Keadaanini ditunjukan dengan kadar serum retinol dalam darah kurang dari g/dl. (Depkes,2009) 2. KVAadalahsuatukeadaan,ditandairendahnyakadarVitaminAdalamjaringan penyimpanan(hati)&melemahnyakemampuanadaptasiterhadapgelap&sangat rendahnya konsumsi/ masukkan karotin dari Vitamin A (WHO, 1976) 3. eroptalmiamerupakanIstilahyangmenerangkangangguanpadamataakibat kekuranganvitaminA,termasukterjadinyakelainananatomibolamatadangangguan Iungsi sel retina yang dapat menyebabkan kebutaan (Depkes,2009). 4. KVAsebagaimasalahkesehatanmasyarakat.Jikaprevalensixeropthalmia~.5dan prevalensi serum retinol g/dl sebesar ~15. (IVACG 2002). 5. Menurut WHO, lebih dari 250 juta anak mengalami kekurangan penyimpanan vitaminA (Sommer,1996).PrevalensiKVAyangtertinggiditemukanpadaanakprasekolah,ibu hamil dan menyusui. 6. Tingkatan kekurangan Vitamin A (Depkes, 2003) adalah : a) Buta Senfa () . b) erosis Konfungtiva (1A) c) erosis Konfungtiva dan Bercak Bitot (1B) d) erosis Kornea () e) Keratomalasia dan Ulcus Kornea (A dan B) f) erophtalmia Scar (S) g) erophtalmia Fundus (F) 7. IndikatordalampenentuanKVA,pertamamenurutklinisyaknitanda-tandadangejala dalam tingkatanKVA, keduaberdasarkanhasillaboratorium dimana denganmemeriksa kadar serum retinol kemudian melihat batasan setiap tingkatan KVA menurut WHO. 8. DeIisiensivitaminAprimerdisebabkanolehkekuranganvitamintersebut,sedangkan deIisiensi sekunder karena absorpsi dan utilisasinya yang terhambat.

.~., ~..9. PencegahandapatdilakukandenganmengonsumsimakananyangkayaakanvitaminA, dan bentuk penanggulangannya dengan pemberian suplemen vitamin A. B.Saran 1. PerludilakukanPenyuluhan/promositentangsumberbahanpanganyangjugakaya vitaminAmeliputi sayur-sayuran,buah-buahan, dan panganhewaniserta caramengolah makananagardapatmengurangikehilanganvitaminAbaiksecaralangsungmelaluipenyuluhandiPosyandu,pengajiandanarisanmaupunsecaratidaklangsungmelalui media eletronik (TV, radio), dan media cetak seperti spanduk, poster atau leaIlet. 2. PerludilakukanPenyuluhantentangpentingnyapemberiankapsulvitaminApadaanak sampai berumur 5 tahun.

.~., ~..#EFE#ENSI J.H.Humphrey,dkk.1992.VitaminAdeIiciencyandattributablemortalityamongunder-5-year-olds.http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2393289/pdI/bullwho00041-0074.pdI . diakses pada tanggal 11 oktober 2011 VictorM.Aguayo,dkk.VitaminADeIiciencyandChildMortalityinCameroon:The Challenge Ahead http://www.hki.org/research/VitADeIChildMortalityCameroon-1.pdI.diaksespada tanggal 11 oktober 2011 ZuraidahNasution,dkk.2006.PemanIaatanWortel(DaucusCarota)DalamPembuatanMie Basah Serta Analisa Mutu Fisik Dan Mutu Gizinya http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19650/1/pan-jul2006-20(2).pdI.diakses pada tanggal 11 oktober 2011 Salam, dkk . Peranan Suplemen Vitamin A Pada Pengobatan TB. http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/4207613.pdI diakses pada tanggal 11 oktober 2011 Idah Fitri Khoiri. 2009.StatusGiziBalitaDiPosyanduKelurahanPadangBulan KecamatanMedanBaru http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14296/1/1000269.pdIdiaksespada tanggal 11 oktober 2011 Guillermosteban-Pretel,dkk.2009.VitaminADeIiciencyIncreasesProteinCatabolismand InducesUreaCyclenzymesinRats http://jn.nutrition.org/content/early/2010/02/24/jn.109.119388diaksespadatanggal11 oktober 2011 Zainal AriIin Nang Agus . 1995. Pengaruh Kurang Vitamin A Terhadap Status Kesehatan: Suatu TinjauanBiokimiahttp://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId6384diaksespada tanggal 11 oktober 2011 HarunTriJoko.2002.CakupanProgramPemberianKapsulVitaminAStudiKasusDi PuskesmasKampungSawahKotaBandarLampung http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/16/d51293c87753abI90dd18bc2195I990769Iba599.pdI diakses pada tanggal 11 oktober 2011 Dr.Herman Sudiman . 2008. Tantangan Litbang Lintas Disiplin Dalam Penanggulangan Masalah Kemiskinan,KelaparanDanGiziKurangDiIndonesia

.~., ~..http://www.litbang.depkes.go.id/update/orasi/OrasiHerman.pdIdiaksespadatanggal11 oktober 2011 DepkesRI.2003.DeteksiDanTatalaksanaKasusXeroItalmiahttp://gizi.depkes.go.id/pedoman-gizi/download/xeroItalmia.pdIdiaksespadatanggal11 oktober 2011 Murdijati-Gardjito,dkk.2005.PengaruhPenambahanAsamSitratDalamPembuatanManisan KeringLabuKuning(CucurbitaMaxima)TerhadapSiIat-siIatProduknya http://jtpunmul.Iiles.wordpress.com/2011/06/vol1no2-6.pdIdiaksespadatanggal11 oktober 2011 Rinaningsih.2007.HubunganKadarRetinolSerumDenganThyroidStimulatingHormone (Tsh)PadaAnakBalitaDiDaerahKekuranganYodium http://eprints.undip.ac.id/15824/1/Rinaningsih.pdI diakses pada tanggal 11 oktober 2011 TutrekRahayu.1998.StrategiPenanggulanganKekuranganVitaminA http://staII.uny.ac.id/sites/deIault/Iiles/Strategi20Penanggulangan20kekurangan20Vitamin20A.pdI diakses pada tanggal 11 oktober 2011 RolID.W.Klemm,dkk.2011.NewbornVitaminASupplementationReducedInIantMortality inRuralBangladesh.http://pediatrics.aappublications.org/content/122/1/e242.Iull.htmldiakses pada tanggal 11 oktober 2011 HumphreyJHetal.2006.IIectsOIASingleLargeDoseOIVitaminA,GivenDuringThe PostpartumPeriodToHIV-PositiveWomenAndTheiInIants,OnChildHIVInIection, HIV-FreeSurvival,AndMortality.http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16479521diakses pada tanggal 11 oktober 2011 UniversitasIndonesia.NutrisidanKesehatanKulit http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/11/8e2I0996I5de733757e1c96a00aIe1IeII1abcb .pdI diakses pada tanggal 11 oktober 2011 Tarmizi.MenaksirKebutuhanVitaminA.http://tarmiziblog.blogspot.com/2011/02/menaksir-kebutuhan-vitamin.html. diakses pada tanggal 11 oktober 2011 SriMurni.KekuranganVitaminA(KVA).http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId6384.pdI diakses pada tanggal 11 oktober 2011 Buku Panduan Pemberian Suplemen Vitamin A. Depertemen Kesehatan Republk Indonesia Riset Kesehatan Dasar Indonesai Tahun 2010 Riset Kesehatan Dasar Sulawesi Selatan Tahun 2007