Makalah Kristen Awal Isi

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Arsitektur adalah bagian yang paling universal dan ekspresif dari karya seni, sebab arsitektur tidak hanya mengekspresikan arsiteknya, juga manusia dan zamannya. Suatu bangunan tidak dapat dipahami hanya dengan mengamati bentuk dan dekorasinya, tetapi perlu diketahui masalah-masalah yang terkait dengannya seperti masalah fungsi, kostruksi, waktu/zaman dan si pembuatnya. Arsitektur klasik adalah gaya bangunan dan teknik medesain yang mengacu pada zaman klasik Yunani, seperti yang digunakan di Yunani kuno pada periode Helenistik dan kekaisaran Romawi. Dalam sejarah arsitektur, Arsitektur Klasik ini juga nantinya terdiri dari gaya yang lebih modern dari turunan gaya yang berasal dari Yunani. Langgam Arsitektur Klasik muncul bersamaan dengan dimulainya peradaban tulisan secara formal. Belum ditemukan secara spesifik kapan era ini dimulai maupun berakhir. Namun, jenis langgam ini banyak dijumpai di benua Eropa. Dalama beberapa 1

description

tugas

Transcript of Makalah Kristen Awal Isi

Page 1: Makalah Kristen Awal Isi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Arsitektur adalah bagian yang paling universal dan ekspresif dari karya

seni, sebab arsitektur tidak hanya mengekspresikan arsiteknya, juga manusia

dan zamannya. Suatu bangunan tidak dapat dipahami hanya dengan

mengamati bentuk dan dekorasinya, tetapi perlu diketahui masalah-masalah

yang terkait dengannya seperti masalah fungsi, kostruksi, waktu/zaman dan si

pembuatnya.

Arsitektur klasik adalah gaya bangunan dan teknik medesain yang

mengacu pada zaman klasik Yunani, seperti yang digunakan di Yunani kuno

pada periode Helenistik dan kekaisaran Romawi. Dalam sejarah arsitektur,

Arsitektur Klasik ini juga nantinya terdiri dari gaya yang lebih modern dari

turunan gaya yang berasal dari Yunani.

Langgam Arsitektur Klasik muncul bersamaan dengan dimulainya

peradaban tulisan secara formal. Belum ditemukan secara spesifik kapan era

ini dimulai maupun berakhir. Namun, jenis langgam ini banyak dijumpai di

benua Eropa. Dalama beberapa alasan, jenis arsitektur rumah ini dibangun

dengan tiga tujuan: sebagai tempat berlindung (fungsi rumah tinggal, sebagai

wadah penyembahan Tuhan (fungsi rumah peribadatan) dan tempat

berkumpul (balai kota, pemerintahan,dsb). Untuk alasan kedua dan ketiga

inilah bangunan ini dibuat sedetail mungkin dan seindah mungkin dengan

memberi ornamen-ornamen hiasan yang rumit.  Seiring waktu berlalu,

bangunan menjadi lebih rumit dan lebih rinci.

Dalam perkembangannya Arsitektur berkembang dari masa ke masa

dimulai dari perkembangan Arsitektur Yunani hingga pada masa kristen awal.

Masa Kristen Awal terjadi pada abad pertengahan, sedangkan Perkembangan

Yunani dan Romawi terjadi

1

Page 2: Makalah Kristen Awal Isi

pada zaman klasik. Pada zaman Kristen awal mulai terjadi perubahan nilai.

Manusia mulai memikirkan hal-hal yang bersifat ukhrawi atau kehidupan

dunia sesudah kematian. Hal ini setidaknya terlihat pada ciri-ciri sebagai

berikut :

• Manusia cenderung berintrospeksi pada diri sendiri

• Karya arsitekturnya bersifat religius (tempat-tempat ibadah).

• Karya seni lebih ditonjolkan untuk kepentingan agama.

1.2 TUJUAN

1. Menjelaskan perkembangan Arsitektur Kristen Awal (330-800)

2. Menyimpulkan tentang karakter khas dari gaya Arsitektur Kristen Awal

2

Page 3: Makalah Kristen Awal Isi

BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

Peta penyebaran

2.1 GEOGRAFIS,GEOLOGIS, DAN IKLIM

Agama Kristen Lahir dan berkembang di Wilayah Judea, salah satu

propinsi Roma di wilayah Timur, dibawa oleh Santo Petrus dan Santo Paulus

ke Roma yang kemudian menjadi pusatnya. Wilayah Kekaisaran Roma

mencakup seluruh wilayah di sekeliling Laut Mediterania, termasuk Syria,

Asia Minor, dan Afrika Utara. Pada wilayah itulah berkembang Arsitektur

yang mempunyai ciri khas, pada jaman Kristen Awal (313-800)

Aspek Geologis berpengaruh pada Arsitektur Kristen Awal pada bahan

bangunan khususnya bahan galian. Iklim berpengaruh pada sistem

penghawaan dan pencahayaan alami. Pada wilayah yang lebih panas, biasanya

lebih banyak membuat jendela.

3

Page 4: Makalah Kristen Awal Isi

2.2 SEJARAH SINGKAT

Sejarah Kristen Awal dimulai dari jaman Constantine hingga

Charlemagne (800).pada 410 Roma jatuh ketangan orang-orang Goth di

bawah Alaric. Pada 800, Charlemagne dinobatkan menjadi emperor oleh Paus

dari Roma, sejak itu Kekaisaran menyatu dalam sistem pemerintahan dengan

Tahta Suci Romawi, berlangsung hingga 1806. roma tidak lagi mendominasi

budaya dan arsitektur Kristen sejak tahun 800 hingga 1000, karena selain

timbul regionalisme, juga pengaruh Romanesque menjadi lebih kuat.

Constantine memindah pusat pemerintahan dari Roma ke Istanbul di

wilayah Byzantine yang namanya kemudia berubah menjadi Constantinopel.

Kekuatan Kristen menjadi goyah karena kekacauan ditimbulkan oleh Julian

Apostate sehingga Kekaisaran Romawi pada 364 terpecah menjadi dua.

Suatu rangkaian emperium di Barat berakhir pada 476 M, setelah

emperium barat dan timur diruntuhkan oleh Zeno yang memerintah di

Constatinopel. Kembali lagi terjadi perubahan kekuasaan, menjadi Theodoric

dan Goth yang memrintah Itali (493-526), dimana tercapai masa puncak

kedamaian dan kemakmuran. Pada jaman ini, budaya dan seni Byzantine

banyak mendapat pengaruh dari jaman Kristen Awal. Berikutnya Raja dipilih

dari semacam negara bagian dari Spanyol, Gaul( sebagian besar Perancis

sekarang), Afrika Utara dan Itali sendiri. Emansipasi di Eropa Barat langsung

dengan kontrol dari emperium, mendorong berkembangnya budaya Romano-

Teotonic.

2.3 ARSITEKTUR KRISTEN AWAL

Para pengerajin dan seniman pada jaman ini merupan penerus arsitektur

Romawi. Namun, menurunnya kekuasaan membuat pembangunan lebih

menyesuaikan pada kegunaan dan kesedian bahan menjadi faktor

4

Page 5: Makalah Kristen Awal Isi

penentu.Bangunan jaman kristen awal mempunyai nilai yang mendasarkan

pada penyelesaian kostruksi. Adapun bangunan pada Kristen Awal antara

lain :

• Gereja Basilikan dan gereja

Gereja basilikan mempunyai kolom-kolom berjarak lebar menyangga

entablature ataupun pelengkung untuk mendapatkan bentangan lebih lebar.

Ciri lain adalah menggunakan kerangka atap kayu.

• Makam dan Babstistery

Meskipun tidak semuanya, namun bentuk gereja segiempat

panjang merupakan kecenderungan dan menjadi salah satu ciri arsitektur

Kristen Awal. Sebaliknya bangunan makan pada jaman yang sama, lebih

banyak yang denahnya lingkaran atau poligonal. Kemungkinan bentuk

lingkaran cocok untuk makam karena mempunyai titik fokus, sehingga

pada titik itulah sangat tepat untuk meletakkan makam.

2.4 ANEKA DEKORASI GEREJA PADA JAMAN KRISTEN AWAL

Pada arsitektur Kristen Awal yang merupakan perkembangan dari gaya

Romawi, dekorasi lebih banyak dari sebelumnya, antara lain dengan mozaik

dan lukisan dinding.

5

Page 6: Makalah Kristen Awal Isi

Pengaruh Yunani pada

Arsitektur Romawi dan Kristen

Awal masih sangat jelas terlihat

pada order yaitu konstruksi terdiri

dari kolom dan balok yang dihias

(entablature). Yang paling banyak digunakan

adalah order korintien. Hiasan geometrik, juga

mulai dikembangkan pada jaman ini antara lain

pada lantai, dinding, ukiran pada pintu dan

jendela.

6

Page 7: Makalah Kristen Awal Isi

2.5 CONTOH BANGUNAN ARSITEKTUR KRISTEN AWAL

Basilika Santo Petrus

Arsitek : Donate Bramante

Tahun : 18 April 1506 – 18 November 1626

Lokasi : vatikan

Fungsi : Gereja (tempat ibadah umat kristiani)

Sejarah singkat :

Gereja Basilika Santo Petrus adalah Gereja Agung umat Katholik yang

merupakan hasil rancangan beberapa arsitek dan seniman. Pembangunannya

memakan waktu lama, antara tahun 1506-1626. Nama Santo Petrus diambil

dari nama murid Yesus, yang diperkirakan disiksa tentara Romawi di

Mortorio.

7

Page 8: Makalah Kristen Awal Isi

Bentuk

gereja

ini pada

awalnya mengambil bentuk bangunan basilika Romawi. Basilika adalah

bangunan yang biasa dipakai untuk pengadilan atau perniagaan oleh bangsa

Romawi. Bentuk basilika inilah kemudian ditiru umat Nasrani sebagai

bangunan gereja, setelah Kaisar Konstantin memberikan kebebasan terhadap

perkembangan agama Kristen di Romawi. Kaisar Konstantin yang menjadi

Kaisar Romawi pada 313 Masehi kemudian merombak bangunan Santo Petrus

di Kota Roma.

Bentuk Arsitektur Basilika Santo Petrus

• Tiang dan kepala-kepala tiang basilika diambil dari gaya tiang tipe Iona

dan Korinthia Romawi. Di atas tiang-tiang dipasang balok-balok lurus

gaya Yunani (architrave) dengan langit-langit lengkung Romawi. Di

bagian atas

jendela-

jendelanya

dibuat

melengkung

karena pada

8

Page 9: Makalah Kristen Awal Isi

masa itu belum dikenal kaca, sehingga sebagai penutup jendela dipakai

papan pualam yang diukir tembus (ajour). Langit-langit dibuat dari kaso-

kaso kayu yang dipasang miring, karena langit-langit gaya Romawi sangat

tebal dan berat, tidak kuat ditahan oleh tiang-riang Romawi yang

bentuknya ramping.

• Gereja dengan bentuk basilika biasanya dilengkapi ruang persegi empat

(atrium) yang dikitari tiang-tiang. Di tengah-tengahnya dibuat kolam

tempat menyucikan diri. Beranda atau teras bertiang yang dihubungkan

dengan beranda depan disebut narthex. Di kemudian hari, kolam dan

narthex ditiadakan, karena dianggap tidak terlalu penting dan tempat ini

dijadikan satu ruang saja. Narthex digunakan sebagai tempat untuk orang

yang telah dibaptis, tetapi belum boleh masuk ke dalam gereja. Bagian

dalam basilika dibagi barisan tiang-tiang membentuk tiga atau lima

ruangan.

• Bangunan setengah lingkaran (apsis) yang biasa dipakai sebagai tempat

hakim Romawi, dijadikan tempat paduan suara pendeta. Altar yang

dikelilingi kursi berjejer setengah lingkaran, digunakan untuk biskop dan

pendeta tertua. Altar tersebut diberi langit-langit kebesaran di atas tiang-

tiang (ciborium). Di bagian tengah gereja basilika terdapat tempat

penyanyi paduan suara yang terbuat dari batu pualam dan dilengkapi

mimbar untuk tempat membaca kitab suci. Sedangkan menara tempat

menggantung lonceng besar (companile) dan ruang pembaptisan

(baptisterium) merupakan ruang tambahan yang dibangun terpisah dari

bangunan induk. 

• Pemakaian metode konstruksi dari Romawi, yaitu beton/batu yang

diplester dan diberi hiasan ornamen Mosaic yaitu pecahan batuan

berwarna-warni memberikan efek estetis dan plastis, sehingga berkesan

cerah, merah dan biasanya hiasan tersut menceritakan tentang Nabi Isa As.

• Dinding kiri dan kanan nave tinggi dan lebar ditopang deretan kolom.

Kolom tersebut bercorak dekorasi korintien. Kolom berderet menyangga

pelengkung – pelengkung. Atap dari nave berupa konstruksi kuda kuda

9

Page 10: Makalah Kristen Awal Isi

kayu berbentuk pelana. Aisle yang terdiri dari dua lajur, konstruksi

atapnya setengah kuda-kuda dengan satu sisi miring yang disangga oleh

deretan kolom-kolom seoerti pada nave. Konstruksi atap partico setengah

kuda-kuda, sisi miring tunggal. Bagian dalam disangga oleh kolom-kolom

terbuka ke arah atrium, sisi lainnya dinding.

• Pada arsitektur zaman kristen awal merupakan perkembangan gaya

Romawi,dekorasi atau ornamen lebih banyak dari sebelumnya antara lain

mozaik dan lukisan dinding. Salah satu ornamen yang terdapat pada

Bangunan basilika santo petrus lama adalah kolom korintien dengan corak

daun.

• Mozaik nevicella (kapal kecil) menutupi semua dinding diatas pintu

lengkung yang menghadap halaman. Mozaik ini menggambarkan santo

petrus sedang berjalan diatas air

• Pilar pilar

10

Page 11: Makalah Kristen Awal Isi

Gereja S. Apollirane In Classe (534-9)

Gereja ini terletak di Ravenna, sebuah kota di Itali timur, beberapa

kilometer dari Mediterania. Gereja ini didirikan Justanian. Gereja ini didirikan

diatas lokasi yang sebelumnya terdapat kuil pemujaan Apollo. Kemungkinan

besar seniman dan pengerajin dalam membangun gereja byzantine, sehingga

pengaruh Constatinopel cukup besar.

Nave adalah

ruang umat utama ibadah. Aisle merupakan ruang memanjang pada gereja pararel

dikiri kanan dari nave. Biasanya antara nave dengan aisle dipisahkan oleh deretan

kolom (arcade). Kadang aisle untuk sirkulasi atau gang di dalam gereja, kadang

juga untuk tempat duduk umat.

Apse, yang terkadang juga ditulis apsis yang merupakan istilah dalam

arsitektur untuk bagian bangunan yang melengkung ke luar dan berbentuk

11

Page 12: Makalah Kristen Awal Isi

setengah bundar yang tertutup oleh semi-kubah atau kubah setengah bulat.

Biasanya terdapat altar. Narthex sama halnya dengan potico yaitu ruang peralihan

dari luar bangunan kedalam.

• K

onstruksi khas Arsitektur Kristen Awal terletak pada kolom yang

menopang lengkungan ataupun entablature, serta sudah digunakannya

kuda-kuda kayu.

12

Ornamen

Page 13: Makalah Kristen Awal Isi

Ornamen dapat dilihat dari kolom korintien dan lukisan dinding yang

menceritakan alur kehidupan.

Gereja Basilika San Clemente (1099-1108)

Arsitek : Carlo Stefano Fontana

Tahun : 1099-1108

Lokasi : Roma,Italy

Fungsi : Gereja

Sejarah Singkat

Gereja S. Clemente di Roma ( 1099-1108 ) di bangun kembali di atas lokasi

dimana sebelumnya sudah ada gereja yang jauh lebih tua yang telah dibongkar.

Beberapa pondasi lama masih ada pada ruang-ruang bawah tanah yang beratap

melengkung ( Crypt ) meskipun dibangun setelah jaman kristen awal, namun ciri

arsitektur kristen awal sangat kuat mendominasi gereja ini.

13

Page 14: Makalah Kristen Awal Isi

• Atrium dikelilingi portico atau arcade di sebelah timur dari unit utama. Bagian

utama gereja seperti hampir semua gereja pada jamannya segi empat. Memanjang

di ujungnya terdapat apse, sanctuary dan altar. Di bagian depan dari nave ada

choir yaitu tempat untuk penyanyi koor gereja. Choir dikelilingi dinding semacam

pagar ( balustrade ), di kiri terdapat gospel ambo, di sebelah kanan epistle ambo,

tempat berkhotbah dan membaca ayat-ayat suci dari injil. Meskipun pandangan

dari luar simetris, namun aisle dari gereja tidak sama. Yang di sebelah selatan

lebih lebar.

• Konstruksi portico lateral berupa kolom-kolom Ionik, depan dan belakang

berupa pelengkung patah silang diagonal. Pada ruang utama, kolom-kolom

berderet di kiri-kanan nave juga Ionik menyangga pelengkung-pelengkung dihias

dengan mozaik, molding dan relief. Apse denahnya setengah lingkaran. Beratap

setengah kubah, dihias ornamen gaya Baroque.

14

Page 15: Makalah Kristen Awal Isi

BAB III

KESIMPULAN

Arsitektur kristen awal merupakan kelanjutan dan perkembangan dari

arsitektur Romawi. Pelengkung yang ada pada jaman Romawi menjadi elemen

konstruksi utama sehingga dapat membangun bangunan besar, bentangan lebr

tanpa kolom di tengah, pada Arsitektur Kristen Awal menjadi bagian dari

dekorasi. Jendela, pintu dan bukaan bukaan ambang atasnya melengkung setengah

lingkaran. Bentuk order Yunani, baik dorik, Ionik dan terutama Korintien,

digabungkan atau dipakai sebagai kolom penyangga dari deretan pelengkung.

Berbeda dengan arsitektur Yunani, deretan order biasanya digunakan pada wajah

bangunan, berderet melintang, pada arsitektur Kristen Awal dipakai dalam deretan

membujur di sisi kiri-kanan dari nave, menjadi batas dengan aisle.

Demikian pula halnya pelengkung atau kubah, kadang tidak lagi menjadi

bagian dari konstruksi, melainkan merupakan bagian dari dekorasi. Pelengkung

pada masa arsitektur Kristen Awal tidak lagi terlalu berperan dalam konstruksi,

15

Page 16: Makalah Kristen Awal Isi

karena mulai berkembang konstruksi kuda-kuda dari kayu. Pada ruang dalam

kadang bentuk pelengkung bukan bagian dari konstruksi, namun hanya menjadi

plafond penutup kuda-kuda dan kerangka atap lainnya. Nave dari sebuah gereja

pada jaman itu, dapat terbentuk dalam bentangan lebar tanpa kolom di tengah

kerena menggunakan konstruksi kuda-kuda. Penumpu kuda-kuda pada dasarnya

deretan pelngkung atau arcade, dengan kolom dan pilaster berbentuk order

Yunani. Konstruksi setengah kuda-kuda untuk atap pada aisle, juga menjadi ciri

lain dari Arsitektur Kristen Awal.

Sebagian besar gereja didirikan pada jaman kristen Awal, mempunyai

atrium, yaitu hall di dalam dikelilingi gang, merupakan peralihan dari luar

kedalam. Di tengah biasa terdapat air mancur untuk permandian(pembabtisan).

Atrium merupakan pengaruh dari bangunan-bangunan Romawi, baik rumah

tinggal maupun bangunan lainnya.

Atap aisle pada gereja-gereja dalam konstruksi setengah kuda-kuda lebih

rendah dari atap di atas nave. Bentangan lebar dari nave, membuatnta jauh dari

jendela yang ada pada sisi dinding dan penerangan melalui jendela tidak maksimal

atau akan menjadi gelap. Oleh karena itulah maka pada gereja-gereja jaman

Kristen Awal dibuat jendela-atas berderet pada dinding yang muncul akibat

adanya perbedaan ketinggian atap antara nave dan aisle. Ambang atas dari deretan

jendela-atas tersebut berbentuk lengkung, seperti pada konstruksi arsitektur

Romawi, namjun hanya dipakai bentuknya untuk hiasan bukan konstruksi.

Sebagian besar arsitektur klasik Kristen Awal, wajah depannya berupa

proyeksi dari penampang melintang. Wajah depan terdiri dari bagian tengah, yaitu

dinding ujung dari nave, diapit kembar oleh dinding ujung dari aisle di kiri-kanan.

Dengan demikian bentuk dasar wajah simetris, namun kadang menjadi tidak

simetris kerena adanya menara lonceng (campanile).

Pada jaman Kristen Awal, denah gereja dan bangunan religius lainnya

menjadi bervariasi: gabungan segi empat membentuk silang Latin (Latin Cross),

maupun silang Yunani (Greek cross), bahkan ada yang segi banyak dan lingkaran.

16

Page 17: Makalah Kristen Awal Isi

Dalam hal berbentuk segi banyak maupun lingkaran, nave dikelilingi oleh aisle,

dalam susunan radial. Pada persilangan antara bagian membujur terdiri dari nave

dan bagian melintang atau transpt pada gereja-gereja berarsitektur Kristen Awal,

biasanya diberi menara, sering beratap kubah beratap piramidal, sering pula

kerucut. Menara dalam gereja pada jaman ini menjadi tanda dari lingkungan

(landmark), terlihat dari mana-mana meskipun bangunan disekitarnya padat.

DAFTAR PUSTAKA

Sumalyo, Yulianto.2003.Arsitektur Klasik Eropa.Yogyakarta:Gajah Mada

University Press

www.google.com

17