Makalah Krisis Ekonomi Global

13
PENGERTIAN & DAMPAK DARI KRISIS EKONOMI GLOBAL Disusun oleh : ~ Weny Ariska Yulianty ~ Ade Trianda ~ Siti Harwati . ~ Dendi . ~ Tandrityanto 1

description

QQ

Transcript of Makalah Krisis Ekonomi Global

Page 1: Makalah Krisis Ekonomi Global

PENGERTIAN & DAMPAK DARI

KRISIS EKONOMI GLOBAL

Disusun oleh :

~ Weny Ariska Yulianty

~ Ade Trianda

~ Siti Harwati .

~ Dendi .

~ Tandrityanto

KRISIS EKONOMI GLOBAL

1

Page 2: Makalah Krisis Ekonomi Global

A. PENGERTIAN KRISIS EKONOMI GLOBAL

Krisis ekonomi Global merupakan peristiwa di mana seluruh sektor ekonomi

pasar dunia mengalami keruntuhan dan mempengaruhi sektor lainnya di seluruh

dunia. Ini dapat kita lihat bahwa negara adidaya yang memegang kendali ekonomi

pasar dunia yang mengalami keruntuhan besar dari sektor ekonominya. Bencana pasar

keuangan akibat rontoknya perusahaan keuangan dan bank-bank besar di Negeri

Paman Sam satu per satu, tinggal menunggu waktu saja. Bangkrutnya Lehman

Brothers langsung mengguncang bursa saham di seluruh dunia. Bursa saham di

kawasan Asia seperti di Jepang, Hongkong, China, Asutralia, Singapura, India,

Taiwan dan Korea Selatan, mengalami penurunan drastis 7 sd 10 persen. Termasuk

bursa saham di kawasan Timur Tengah, Rusia, Eropa, Amerika Selatan dan Amerika

Utara. Tak terkecuali di AS sendiri, Para investor di Bursa Wall Street mengalami

kerugian besar.

B. AKIBAT TERJADINYA KRISIS EKONOMI GLOBAL

1. AKIBAT KRISIS EKONOMI GLOBAL BAGI LUAR NEGERI

Pada tahun 1907 krisis perbankan Internasional dimulai di New York, setelah

beberapa decade sebelumnya yakni mulai tahun 1860-1921 terjadi peningkatan hebat

jumlah bank di Amerika s/d 19 kali lipat. Selanjutnya, tahun 1920 terjadi depresi

ekonomi di Jepang. Kemudian pada tahun 1922 – 1923 German mengalami krisis

dengan hyper inflasi yang tinggi. Karena takut mata uang menurun nilainya, gaji

dibayar sampai dua kali dalam sehari. Selanjutnya, pada tahun 1927 krisis keuangan

melanda Jepang (37 Bank tutup); akibat krisis yang terjadi pada bank-bank Taiwan

Pada tahun 1929 – 30 The Great Crash (di pasar modal NY) & Great Depression

(Kegagalan Perbankan); di US, hingga net national product-nya terbangkas lebih dari

setengahnya. Selanjutnya, pada tahun 1931 Austria mengalami krisis perbankan,

akibatnya kejatuhan perbankan di German, yang kemudian mengakibatkan

berfluktuasinya mata uang internasional. Hal ini membuat UK meninggalkan standard

emas. Kemudian1944 – 66 Prancis mengalami hyper inflasi akibat dari kebijakan

yang mulai meliberalkan perekonomiannya. Berikutnya, pada tahun 1944 – 46

Hungaria mengalami hyper inflasi dan krisis moneter. Ini merupakan krisis terburuk

eropa. Note issues Hungaria meningkat dari 12000 million (11 digits) hingga 27

2

Page 3: Makalah Krisis Ekonomi Global

digits.

Pada tahun 1945 – 48 Jerman mengalami hyper inflasi akibat perang dunia kedua..

Selanjutnya tahun 1945 – 55 Krisis Perbankan di Nigeria Akibat pertumbuhan bank

yang tidak teregulasi dengan baik pada tahun 1945. Pada saat yang sama, Perancis

mengalami hyperinflasi sejak tahun 1944 sampai 1966. Pada tahun (1950-1972)

ekonomi dunia terasa lebih stabil sementara, karena pada periode ini tidak terjadi

krisis untuk masa tertentu. Hal ini disebabkan karena Bretton Woods Agreements,

yang mengeluarkan regulasi di sektor moneter relatif lebih ketat (Fixed Exchange

Rate Regime). Disamping itu IMF memainkan perannya dalam mengatasi anomali-

anomali keuangan di dunia. Jadi regulasi khususnya di perbankan dan umumnya di

sektor keuangan, serta penerapan rezim nilai tukar yang stabil membuat sektor

keuangan dunia (untuk sementara) “tenang”.

Namun ketika tahun 1971 Kesepakatan Breton Woods runtuh (collapsed). Pada

hakikatnya perjanjian ini runtuh akibat sistem dengan mekanisme bunganya tak dapat

dibendung untuk tetap mempertahankan rezim nilai tukar yang fixed exchange rate.

Selanjutnya pada tahun 1971-73 terjadi kesepakatan Smithsonian (di mana saat itu

nilai 1 Ons emas = 38 USD). Pada fase ini dicoba untuk menenangkan kembali sektor

keuangan dengan perjanjian baru. Namun hanya bertahan 2-3 tahun saja.

Pada tahun 1973 Amerika meninggalkan standar emas. Akibat hukum “uang buruk

(foreign exchange) menggantikan uang bagus (dollar yang di-back-up dengan emas)-

(Gresham Law)”. Pada tahun 1973 dan sesudahnya mengglobalnya aktifitas spekulasi

sebagai dinamika baru di pasar moneter konvensional akibat penerapan floating

exchange rate sistem. Periode Spekulasi; di pasar modal, uang, obligasi dan

derivative. Maka tak aneh jika pada tahun 1973 – 1874 krisis perbankan kedua di

Inggris; akibat Bank of England meningkatkan kompetisi pada supply of credit.

Pada tahun 1974 Krisis pada Eurodollar Market; akibat west German

Bankhaus ID Herstatt gagal mengantisipasi international crisis. Selanjutnya tahun

1978-80 Deep recession di negara-negara industri akibat boikot minyak oleh OPEC,

yang kemudian membuat melambung tingginya interest rate negara-negara industri.

Selanjutnya sejarah mencatat bahwa pada tahun 1980 krisis dunia ketiga; banyaknya

hutang dari negara dunia ketiga disebabkan oleh oil booming pada th 1974, tapi ketika

negara maju meningkatkan interest rate untuk menekan inflasi, hutang negara ketiga

meningkat melebihi kemampuan bayarnya. Pada tahun 1980 itulah terjadi krisis

3

Page 4: Makalah Krisis Ekonomi Global

hutang di Polandia; akibat terpengaruh dampak negatif dari krisis hutang dunia ketiga.

Banyak bank di eropa barat yang menarik dananya dari bank di eropa timur.

Pada saat yang hampir bersamaan yakni di tahun 1982 terjadi krisis hutang di Mexico;

disebabkan outflow kapital yang massive ke US, kemudian di-treatments dengan

hutang dari US, IMF, BIS. Krisis ini juga menarik Argentina, Brazil dan Venezuela

untuk masuk dalam lingkaran krisis.

Perkembangan berikutnya, pada tahun 1987 The Great Crash (Stock

Exchange), 16 Oct 1987 di pasar modal US & UK. Mengakibatkan otoritas moneter

dunia meningkatkan money supply. Selanjutnya pada tahun 1994 terjadi krisis

keuangan di Mexico; kembali akibat kebijakan finansial yang tidak tepat. Pada tahun

1997-2002 krisis keuangan melanda Asia Tenggara; krisis yang dimulai di Thailand,

Malaysia kemudian Indonesia, akibat kebijakan hutang yang tidak transparan. Krisis

Keuangan di Korea; memiliki sebab yang sama dengan Asteng.

Kemudian, pada tahun 1998 terjadi krisis keuangan di Rusia; dengan jatuhnya

nilai Rubel Rusia (akibat spekulasi) Selanjutnya krisis keuangan melanda Brazil di

tahun 1998. pad saat yang hamper bersamaan krisis keuangan melanda Argentina di

tahun 1999. Terakhir, pada tahun 2007-hingga saat ini, krisis keuangan melanda

Amerika Serikat. Dari data dan fakta historis tersebut terlihat bahwa dunia tidak

pernah sepi dari krisis yang sangat membayakan kehidupan ekonomi umat manusia di

muka bumi ini.

2. AKIBAT KRISIS EKONOMI GLOBAL BAGI DALAM NEGERI

Resesi ekonomi yang kini melanda AS, juga gejolak keuangan di beberapa

belahan dunia, tak boleh dipandang remeh. Pemerintah harus waspada dan antisipatif,

karena resesi ekonomi AS kemungkinan semakin parah sehingga bisa berdampak

hebat terhadap kehidupan ekonomi di dalam negeri. Di sisi lain, sektor keuangan di

beberapa belahan dunia yang lain kini juga bergejolak dan potensial berimbas ke

mana-mana, termasuk ke Indonesia.

Eropa Timur dan Amerika Latin sebenarnya pernah mengalami krisis ekonomi

dan keuangan. Namun, saat itu krisis tersebut lebih karena pengaruh pergolakan

politik di masing-masing negara. Tapi kini krisis ekonomi di kedua kawasan amat

4

Page 5: Makalah Krisis Ekonomi Global

potensial karena bubble di sektor keuangan sudah amat berlebihan. Artinya, bubble

tersebut hampir pasti segera pecah. Celakanya, kalau negara-negara berkembang yang

terkena krisis ekonomi, lembaga-lembaga keuangan internasional cenderung lepas

tangan. Akibatnya, krisis yang terjadi bisa sangat parah dan potensial mengimbas ke

wilayah lain.

Warung-warung di pelosok Jakarta kini bertumbangan ke jurang

kebangkrutan. Itu sebagai bukti bahwa rakyat kebanyakan sudah tak berbelanja lagi.

Sementara lapisan atas justru berbelanja keperluan sehari-hari ke pasar-pasar modern

milik pengusaha besar. Ini menyebabkan kefailitan raksasa bagi dunia bisnis.

Saat ini dampak resesi ekonomi global yang paling dirasakan adalah pada

masyarakat menengah ke atas, terlebih mereka yang bermain saham, valuta asing dan

investasi emas.

Dari pantauan media di sejumlah pasar di tanah air, sejak BEJ melakukan

suspend pada Jum’at (10/10) kemarin, harga bahan-bahan pangan mulai merangkak

naik. Jika sudah begini, masyarakat bawah yang paling merasakan dampaknya.

Walau beberapa kebutuhan pokok, seperti harga beras masih bertahan yakni

untuk jenis IR 64 berkisar; Rp6.000/kg, beras kuku balam super; Rp7.000/ kg, minyak

goreng; Rp.8000/kg dan gula pasir Rp.6.000/kg relatif stabil. Demikian juga dengah

harga ayam kampung yang tetap di harga Rp40.000/kg dan telur bebek Rp1.300-

Rp1.400 per butir. Namun, tak ada jaminan harga-harga kebutuhan pokok ini tidak

akan merangkak naik.

Sedangkan harga bahan pangan lainnya seperti daging lembu yang sempat

bertengger di posisi Rp 60.000-Rp65.000/kg, turun menjadi Rp.45.000/kg. Sedangkan

harga-harga yang mulai naik, antara lain; ayam potong yang beberapa waktu lalu

Rp22.000/kg, kini menjadi Rp.25.000/kg. Telur ayam potong yang kemarin sempat

Rp800-Rp850/butir, kini naik, Rp.2000/butir. Harga sayur mayur seperti cabai merah

Rp20.000/kg, naik menjadi Rp. 30.000/kg. Adapun bawang merah Rp9.000 naik

menjadi Rp10.000/kg; tomat naik ke posisi Rp 6.000 per kg dari Rp.5000/kg.

5

Page 6: Makalah Krisis Ekonomi Global

Selain itu, kenaikan harga bahan baku di sektor properti akibat pengaruh krisis

ekonomi global, sangat mungkin terjadi. Seperti di kutip dari Antara.co.id, Wakil

Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah, Adib Adjiputra, di Solo,

beberapa waktu lalu mengatakan, harga bahan baku yang diproduksi di dalam negeri

maupun luar negeri, berpotensi terpengaruh oleh krisis ekonomi ini.

Harga bahan baku seperti besi, keramik, semen dan sejumlah aksesori rumah

lainnya yang berasal dari industri manufaktur, kata dia, sangat rentan mengalami

kenaikan.

Kenaikan bahan baku akibat dampak krisis ekonomi ini akan semakin

menyulitkan sektor properti, setelah sebelumnya juga diterpa kenaikan harga bahan

baku akibat kenaikan bahan bakar minyak (BBM).

Pada sektor properti ini, tipe rumah kelas menengah ke atas yang akan paling

besar terkena dampak terjadinya krisis ekonomi ini. Kenaikan tingkat suku bunga

pasti akan mengikutinya. Sehingga harga cicilan rumah perbulannya akan naik.

Sedangkan untuk rumah kelas menengah ke bawah sedikit tidak berpengaruh karena

sebagian sudah disubsidi pemerintah.

C. SEPULUH CARA MENGATASI KRISIS EKONOMI GLOBAL

OLEH PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Presiden menegaskan 10 langkah yang harus ditempuh semua pihak untuk

menghadapi krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat (AS), sehingga tidak

berdampak buruk terhadap pembangunan nasional.

Pertama, Presiden mengajak semua pihak dalam menghadapi krisis global

harus terus memupuk rasa optimisme dan saling bekerjasama sehingga bisa tetap

menjagar kepercayaan masyarakat.

Kedua, pertumbuhan ekonomi sebesar enam persen harus terus dipertahankan

antara lain dengan terus mencari peluang ekspor dan investasi serta mengembangkan

perekonomian domestik.

6

Page 7: Makalah Krisis Ekonomi Global

Ketiga adalah optimalisasi APBN 2009 untuk terus memacu pertumbuhan

dengan tetap memperhatikan `social safety net` dengan sejumlah hal yang harus

diperhatikan yaitu infrastruktur, alokasi penanganan kemiskinan, ketersediaan listrik

serta pangan dan BBM.

Untuk itu perlu dilakukan efisiensi penggunaan anggaran APBN maupun APBD

khususnya untuk peruntukan konsumtif.

Keempat, ajakan pada kalangan dunia usaha untuk tetap mendorong sektor riil

dapat bergerak. Bila itu dapat dilakukan maka pajak dan penerimaan negara bisa

terjaga dan juga tenaga kerja dapat terjaga. Sementara Bank Indonesia dan perbankan

nasional harus membangun sistem agar kredit bisa mendorong sektor riil. Di samping

itu, masih menurut Kepala Negara, pemerintah akan menjalankan kewajibannya untuk

memberikan insentif dan kemudahan secara proporsional.

Kelima, semua pihak lebih kreatif menangkap peluang di masa krisis antara

lain dengan mengembangkan pasar di negara-negara tetangga di kawasan Asia yang

tidak secara langsung terkena pengaruh krisis keuangan AS.

Keenam, menggalakkan kembali penggunaan produk dalam negeri sehingga

pasar domestik akan bertambah kuat.

Ketujuh, perlunya penguatan kerjasama lintas sektor antara pemerintah, Bank

Indonesia, dunia perbankan serta sektor swasta.

Kedelapan, semua kalangan diharapkan untuk menghindari sikap ego-sentris

dan memandang remeh masalah yang dihadapi.

Kesembilan, mengingat tahun 2009 merupakan tahun politik dan tahun

pemilu, kaitannya dengan upaya menghadapi krisis keuangan AS adalah memiliki

pandangan politik yang non partisan, serta mengedepankan kepentingan rakyat di atas

kepentingan golongan maupun pribadi termasuk dalam kebijakan-kebijakan politik.

Kesepuluh, Presiden meminta semua pihak melakukan komunikasi yang tepat

dan baik pada masyarakat. Tak hanya pemerintah dan kalangan pengusaha, serta

perbankan, Kepala Negara juga memandang peran pers dalam hal ini sangat penting

karena memiliki akses informasi pada masyarakat.

7

Page 8: Makalah Krisis Ekonomi Global

D. TANGGAPAN MASYARAKAT TERHADAP KRISIS EKONOMI

GLOBAL

Sebagai insan kritis dan intelektual, kita harus menyadari dan mengakui

dampak hebat dari krisis ekonomi global ini. Karena ini bukan saja merupakan

masalah negara saja, kita sebagai rakyat yang juga terkena akibat dari krisis ini.

Sehingga menjadi kewajiban kita untuk ambil bagian dalam mencari pemecahan

persoalan dalam permasalahan ini.

Dalam persoalan sehari-hari kita sebagai rakyat melakukan sesuatu apa

adanya. Dengan cara menghemat dan selektif dalam memilih kebutuhan pokok

khususnya, adalah salah satu cara kita menghadapi krisis ekonomi global. Saran bagi

pemerintahan adalah untuk lebih memperhatikan sektor usaha kecil yang sejujurnya

hampir tidak terlirik oleh pemerintah yang terlalu memprioritaskan usaha raksasa

(perusahaan) , BUMN, dan jasa umum. Padahal sektor usaha kecil adalah salah satu

sumber mata pencaharian rakyat yang harusnya dibesarkan. Usaha kecil

dimungkinkan untuk menarik banyak investor untuk menanamkan modalnya,

sehingga rakyat menjadi mandiri dan pemerintah menjadi lebih diringankan untuk

permasalahan pemberdayaan ekonomi rakyat. Untuk selanjutnya pemerintah tinggal

menjalankan program kerja untuk mengatasi krisis global tersebut sehingga rakyat

dan pemerintah menjadi partner dalam menanggulangi permasalahan ini.

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah membaca berita di atas, dapat disimpulkan bahwa:

a. Krisis ekonomi Global merupakan peristiwa di mana seluruh sektor

ekonomi pasar dunia mengalami keruntuhan dan mempengaruhi sektor lainnya di

seluruh dunia

8

Page 9: Makalah Krisis Ekonomi Global

b. Krisis ekonomi Global terjadi karena permasalahan ekonomi pasar di sluruh

dunia yang tidak dapat dielakkan karena kebangkrutan maupun adanya situasi

ekonomi yang carut marut.

c. Sektor yang terkena imbasan Krisis Ekonomi Global adalah seluruh sektor

bidang kehidupan. Namun yang paling tampak gejalanya adalah sektor bidang

ekonomi dari terkecil hingga yang terbesar.

d. Cara mengatasi permasalah Krisis ekonomi bagi masyarakat adalah lebih

selektif dalam memenuhi kebutuhan dan bersikap kooperatif bersama pemerintah dan

sebaliknya dari pemerintah untuk lebih sigap dalam situasi masyarakat.

9