Makalah konservasi penyu

20
BIOLOGI LINGKUNGAN Judul “KONSERVASI PENYU DI INDONESIA”. MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah : Biologi Lingkungan Dosen Pengampu : Prof. Dr. Sulmin Gumiri, M.Sc Dr. Liswara Neneng, M.Si Oleh : SRI WIDODIANTO NIM. ACD 213 002 UNIVERSITAS PALANGKA RAYA i | Page

Transcript of Makalah konservasi penyu

Page 1: Makalah konservasi penyu

BIOLOGI LINGKUNGAN

Judul

“KONSERVASI PENYU DI INDONESIA”.

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi salah satu tugasMata Kuliah : Biologi Lingkungan

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Sulmin Gumiri, M.ScDr. Liswara Neneng, M.Si

Oleh :

SRI WIDODIANTONIM. ACD 213 002

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

PROGRAM PASCA SARJANA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

TAHUN 2014

i | P a g e

Page 2: Makalah konservasi penyu

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat rahmat, taufik serta hidayah-Nya jualah sehingga makalah mata kuliah

Biologi lingkungan dengan materi “Konservasi Penyu di Indonesia” ini dapat

terselesaikan tepat pada waktunya.

Makalah ini dibuat dan disusun dalam rangka memenuhi tugas dan

tanggung jawab penulis kepada dosen pengampu mata kuliah Biologi lingkungan.

Dalam kesempatan ini tidak lupa kami menyampaikan ucapan terima kasih atas

segala bantuan yang telah diberikan kepada teman-teman dan semua pihak yang

terkait dalam penyusunan makalah.

Akhirnya, semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan taufik

serta hidayah-Nya kepada kita semua, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat

bagi kita semua. Amin.

Palangka raya, 16 Mei 2014

Penulis,

Sri Widodianto

ii | P a g e

Page 3: Makalah konservasi penyu

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL......................................................................................................... iKATA PENGANTAR.................................................................................... iiDAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 2

1.3 Tujuan Makalah.................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1Gambaran Umum Penyu........................................................................ 3

2.2 Jenis-jenis Penyu di Indonesia.............................................................. 4

2.3 Perkembangbiakan Penyu……………………..................................... 7

2.4 Penyebab kepunahan penyu…………………...................................... 9

2.5 Upaya pelestarian penyu....................................................................... 10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan........................................................................................... 12

3.2 Saran..................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 13

iii | P a g e

Page 4: Makalah konservasi penyu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara Indonesia yang juga merupakan Negara bahari memliki laut yang

mengandung kekayaaan flora dan fauna yang beragam, salah satunya adalah

penyu. Keanekaragaman habitat perairan taut Indonesia (yang memiliki pesisir

sepanjang 81.000 km, terdiri dari 17.508 pulau) telah menjadi tempat hidup 6 dari

7 spesies penyu yang ada di dunia. Dari ke enam species tersebut, 5 di antaranya

adalah penghuni tetap, membentuk kelompok populasi tersendiri di perairan kita

yaitu penyu hijau/ green turtle, Chelonia mydas, penyu sisik/hawksbill turtle,

Eretmochelys imbricata, penyu belimbing/leatherback turtle, Dermochelys

cariacea, penyu lekang/olive ridley turtle, Lepidochelys olivacea, dan penyu

tempayan/loggerhead turtle, Caretta caretta. Sedangkan penyu pipih/flatback

turtle, Natator depressa diduga berada di perairan Indonesia, terutama sekitar

perairan Timor dan Laut Arafuru. Penyu Pipih melakukan aktivitas bertelur di

pantai-pantai eksklusif di Australia Barat

Penyu memiliki sillus hidup yang begitu lama dan mempunyai nilai

ekonomis yang sangat tinggi. Sehingga sering ditemukan perburuan ilegal penyu

untuk diambil telurnya maupun daging dan organ tubuh. Akibatnya, jumlah penyu

dialam liar sangatlah menurun drastis. Keberadaan penyu telah di lindungi 

melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 7 tahun 1999 tentang

Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar dan secara international yaitu CITES

dengan memasukan penyu sebagai satwa appendix 1. Perdagangan satwa liar yang

telah masuk dalam Appendix I di larang, kecuali hasil  penangkaran  mulai dari

keturunan F2 ( Ivan Juhandara dkk, 2005). Selain itu, kegiatan konservasi secara

aktif juga terus dilakukan untuk menjaga kelestarian penyu.

1 | P a g e

Page 5: Makalah konservasi penyu

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana gambaran umum penyu?

2. Apa saja jenis penyu yang ada di Indonesia?

3. Bagaimana siklus hidup penyu?

4. Apa penyebab kepunahan terhadap penyu yang ada di Indonesia?

5. Langkah apa yang bisa kita lakukan dalam upaya pelestarian penyu?

1.3 Tujuan Makalah

1. Mengetahui gambaran umum keberadaan penyu.

2. Mengetahui jenis penyu di Indonesia.

3. Mengetahui siklus hidup penyu.

4. Mengetahui ancaman kepunahan penyu di Indonesia.

5. Mengetahui upaya pelestarian penyu di Indonesia.

2 | P a g e

Page 6: Makalah konservasi penyu

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Umum Penyu.

Klasifikasi Ilmiah

Kingdom : Animalia

Sub Kingdom : Metazoa

Phylum : Chordata

Sub Phylum : Vertebrata

Class : Reptilia

Sub Class : Anapsida

Ordo : Testudinata

Sub Ordo : Cryptodira

Family                   : Cheloniidae

Gambar 1 : Penyu

Negara Indonesia yang juga merupakan Negara bahari memliki laut yang

mengandung kekayaaan flora dan fauna yang beragam. Salah satu fauna laut yang

terdapat di Indonesia adalah Penyu.(Juhandara I dkk, 2005). Penyu adalah kura-

kura laut. Penyu ditemukan di semua samudra di dunia. Menurut data para

ilmuwan, penyu sudah ada sejak akhir zaman purba (145 - 208 juta tahun yang

lalu) atau seusia dengan dinosaurus. Pada masa itu Archelon, yang berukuran

panjang badan enam meter, dan Cimochelys telah berenang di laut purba seperti

penyu masa kini. Binatang purba ini, dipercaya menjadi penjaga keseimbangan

ekosistem laut. Di mana ditemukan penyu, di situ dapat ditemui kekayaan alam

laut yang melimpah. Penyu dapat ditemukan di semua samudera di dunia. Penyu

adalah binatang carnivora (pemakan daging), di habitat aslinya (laut) penyu suka

makan ubur-ubur dan ikan kecil, Beberapa penyu makan rumput laut.

3 | P a g e

Page 7: Makalah konservasi penyu

2.2 Jenis-jenis Penyu

Penyu dibagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan bentuk fisik tubuhnya

yaitu antara lain :

2.2.1 Penyu Hijau (Chelonia mydas)

Gambar 2. Penyu Hijau (Chelonia mydas)

Dikatakan penyu hijau karena penyu ini memiliki warna hijau pada

seluruh permukaan tubuhnya, penyu hijau memiliki berat 400 kg.

2.2.2 Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata)

Gambar 3. Penyu Sisik(Eretmochelys imbricata)

Dikatakan penyu sisik karena seluruh permikaan tubuhnya terselimuti oleh

sisik,dan sisiknya tumpang tindih, warnanya bervariasi ada yang berwarna kuning

,hitam, dan coklat bersih. Penyu sisik ini selalu memilih kawasan yang gelap

sunyi dan berpasi untuk bertelur.

4 | P a g e

Page 8: Makalah konservasi penyu

2.2.3 Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea)

Gambar 4. Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea)

Penyu ini hamper mirip dengan penyu hijau akan tetapi penyu kepalanya

lebih komperatif, lebih besar dan bentuk kerapasnya lebih langsing dan

sepanjang.tubuhnya berwarna kehijaun pudar, penyu ini merupakan penyu

terkecil diantara jenis penyu yang ada diperkirakan ada 1000 sarang yang

ditemukan saat ini.

2.2.4 Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea)

Gambar 5. Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea)

Penyu ini dikatakan penyu belimbing karna bentuk tubuhnya menyerupai

bentuk buah belimbing. Tubuhnya diselimuti oleh lapisan tipis, lunak namun

sangat kuat dan elastis layaknya kulit. Penyu ini memeliki kemampuan menyelam

yang luar biasa.tercatat mampu menyelam sampai kedalaman 1.000 meter. Penyu

5 | P a g e

Page 9: Makalah konservasi penyu

ini tidak memeliki rahang yang cukup kuat untuk memecahkan biota laut yang

keras.

2.2.5 Penyu Pipih (Natator depressus)

Gambar 6. Penyu Pipih (Natator depressus)

Penyu ini dikatakan penyu pipih karena penyu ini berbentuk pipih.penyu

ini ditemukan diaustralia meskipun sering ditemukan dilaut Indonesia,meskipun

tidak bertelur disini. Hal ini disebabkan karna letak geografis.kedua Negara.

2.2.6 penyu tempayan (Caretta caretta)

Gambar 7. penyu tempayan (Caretta caretta)

Warna karapanya berwarna coklat kemerahan,kepalanya yang besar dan

paruh yang bertumpuk. penyu berbentuk tempayan banya bertelur didaerah

subtropis.kadang – kadang ditemukan didaerah perairan Indonesia.

6 | P a g e

Page 10: Makalah konservasi penyu

2.3 Perkembangbiakan Penyu

Gambar 8. Siklus hidup penyu

Penyu berkembang biak secara kawin dan menghasilkan telur. Penyu

membutuhkan kurang lebih 15 – 50 tahun untuk dapat melakukan perkawinan.

Penyu laut adalah adalah hewan yang menghabiskan hampir seluruh hidupnya di

bawah permukaan laut.  Induk betina dari hewan ini hanya sesekali kedaratan

untuk meletakkan telut-telurnya di darat pada substrate berpasir yang jauh dari

pemukiman penduduk.  Untuk penyu hijau, seekor Induk betina dapat melepaskan

telur-telurnya sebanyak 60 – 150 butir, dan secara alami tanpa adanya perburuan

oleh manusia, hanya sekitar 11 ekor anak yang berhasil sampai kelaut kembali

untuk berenang bebas untuk tumbuh dewasa.  Beberapa peneliti pernah

melaporkan bahwa presentase penetasan telur hewan ini secara alami hanya

sekitar 50 % dan belum di tambah dengan adanya beberapa predator-predator lain

saat mulai menetas dan  saat kembali kelaut untuk berenang. 

Sangat kecilnya presentase tersebut lebih diperparah lagi dengan

penjarahan oleh manusia yang mengambil telur-telur tersebut segera setelah

Induk-induk dari penyu tadi bertelur.  

7 | P a g e

Page 11: Makalah konservasi penyu

2.4 Penyebab Kepunahan Penyu

Gambar 9. Ancaman Kepunahan Penyu

IUCN telah menyatakan Penyu Laut masuk dalam Red List of

Threatened Species (Daftar Merah Spesies yang Terancam). Sebagai spesies yang

daur hidupnya secara alamiah sudah rentan, kelangsungan populasi Penyu Laut

makin terancam dengan meningkatnya aktivitas manusia. Aktivitas-aktivitas

tersebut mencakup hancurnya habitat dan tempat bersarang penyu, tangkapan

sampingan (bycatch), pencurian telur-telurnya, perdagangan ilegal produk penyu,

dan berbagai eksploitasi yang membahayakan lingkungan. Hancurnya habitat

penyu akan secara langsung membahayakan kelestarian spesies pemangsa ubur-

ubur ini.

Sebagian orang menganggap penyu adalah salah satu hewan laut yang

memiliki banyak kelebihan. Selain tempurungnya yang menarik untuk cendramata

diantaranya ganggang kacamata mewah, dagingnya yang lezat ditusuk jadi Sate

penyu berkhasiat untuk obat dan ramuan kecantikan. Terutama di Tiongkok dan

Bali, penyu menjadi bulan-bulanan ditangkap, disantap, tergusur dari pantai,

telurnyapun diambil. Meski sudah ada Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999

tentang Pelestarian Jenis Tumbuhan dan Satwa, yang melindungi semua jenis

penyu, perburuan terhadap hewan yang berjalan lamban ini terus berlanjut.

8 | P a g e

Page 12: Makalah konservasi penyu

Tingginya minat masyarakat untuk mengkonsumsi telur penyu karena adanya

anggapan bahwa telur penyu mampu meningkatkan stamina pria. Sebenarnya,

komposisi telur penyu sedikit lebih tinggi (kadar gizinya selisih 1.24 %) dari telur

ayam. Kandungan gizi telur penyu mentah adalah protein 13.04 %, air 58.87 %,

lemak 23.88 % dan kandungan gizi telur penyu matang adalah protein 14.05 %,

air 56.65 %, lemak 24.45 % sedangkan komposisi gizi telur ayam utuh adalah

protein 11.80 %, air 65.50 %, lemak 11.00 % (Damanhuri, 2007).

Dewasa ini memang sangat mendesak adanya upaya manajeman

perlindungan lingkungan asli hewan ini yang tidak hanya berlaku pada suatu

kawasan perteluran hewan ini namun juga di beberapa daerah yang merupakan

jalur migrasi hewan ini dalam mencari makan.

2.5 Upaya Pelestarian Penyu

Agar penyu tetap lestari dan berkembang menjadi banyak maka perlu

dilakukan sebagai berikut :

o Mengawal dan mengawasi terhadap penerpan UU perlindungan penyu no. 77

tahun 1999

o Tidak mengkonsumsi penyu baik daging maupun telurnya.

o Tidak melakukan pemburuan secara illegal terhadap penyu.

o Tidak membuang sampah (plastik) dilaut.

o Tidak mengganggu penyu  yang sedang bertelur.

o Konservasi penyu.

Melakukan konservasi dengan penangkaran secara exsitu maupun insitu,

patroli pantai penyu, perlindungan sarang, monitoring jumlah species,

perlindungan terhadap sarang penyu, melakukan kampanye pelestarian penyu.

Selain itu, sebagai salah satu bentuk perhatian kita terhadap konservasi penyu

adalah dengan mendonasikan dana untuk mendukung kegiatan konservasi. Donasi

ini dapat disalurkan kepada LSM/ NGO yang secara aktif melakukan konservasi

penyu.

9 | P a g e

Page 13: Makalah konservasi penyu

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penyu merupakan salah satu jenis hewan purbakala yang masih tersisa, ada

6 species penyu yang ditemukan di laut Indonesia dari jumlah 7 species yang ada

didunia. Penyu mempunyai siklus hidup yang sangat lama yakni 15-50 tahun

untuk bisa bereproduksi. Kerentanan hidup species ini pun relative sedikit yakni

5% dari 60-150 butir jumlah telur yang dikleuarkan oleh induk. Secara ekonomi,

penyu mempunyai nilai tinggi sehingga telur, organ tubuh dan dagingnya sering

diburu secara illegal dan berlebihan. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan

penyu masuk dalam Red List of Threatened Species (Daftar Merah Spesies yang

Terancam) oleh IUCN. Salah satu upaya untuk melestarikan keberadaan penyu

agar tidak punah adalah dengan konservasi secara aktif. Dengan konservasi, kita

akan dapat mengontrol dan menjaga ekosistem laut sebagai daya dukung hidup

manusia. Karena, keseimbangan ekosistem akan berdampak pada kelangsungan

hidup biosfer, dan salah satu diantaranya adalah manusia.

3.2 Saran

Perlu diadakan pembahasan materi yang lebih mendalam mengenai materi

konservasi penyu di Indonesia untuk menghasilkan pengetahuan baru dalam dunia

Biologi Lingkungan

10 | P a g e

Page 14: Makalah konservasi penyu

Daftar Pustaka

Jauhari S, SHut dkk. 2001. Laporan Identifikasi Populasi Fauna Suku Penyu

(Cheloniidae) dan Penyu Belimbing (Dermochelys coricea). Balai KSDA

Bengkulu – Bengkulu.

Juhandara I dkk. 2005. Penyelamatan Sarang dan Penetasan Telur Penyu.

Majalah Silvika – Departemen Kehutanan . Jakarta.

Internet :

Anonim, (tanpa tahun). Pengelolaan penyu di Indonesia. http

//www.menlh.go.id/home/inedxphp?option=can.content dan viewartikel// diakses

pada tanggal 20 Mei 2014 pukul 19.30wib.

.

11 | P a g e