makalah konsep diri kdk.docx

40
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Diri (self) adalah hubungan yang paling intim, jelasnya salah satu dari aspek terpenting pengalaman hidup kita, namun yang paling sulit didefinisikan. Apa yang kita pikir dan kita rasakan tentang diri kita mempengaruhi perawatan yang kita berikan pada diri kita secara fisik dan emosional dan perawatan yang kita berikan pada orang lain. Orang dengan konsep diri yang rendah tidak menghargai perawatan dan sering tidak akan mencari bantuan untuk kesehatan fisik dan emosional. Konsep diri adalah pengetahuan individu tentang diri (mis. “ Saya kuat dalam matematika) (Wigfield & Karpathian, 1991). Konsep diri adalah citra subjektif dari diri dan pencampuran yang kompleks dari perasaan., sikap dan persepsi bawah sadar maupun sadar. Konsep diri memberikan kita kerangka acuan yang mempengaruhi manajemen kita terhadap situasi dan hubungan kita dengan orang lain. Kita mulai membentuk konsep diri saat usia muda. Masa remaja adalah waktu yang kritis ketika banyak hal secara kontinu mempengaruhi konsep diri. Jika seorang anak mempunyai masa kanak-kanak yang aman dan stabil, maka konsep diri masa remaja anak tersebut secara mengejutkan akan sangat stabil (Marsh, 1990). Ketidaksesuaian antara aspek tertentu dari Konsep Keperawatan Diri Page 1

Transcript of makalah konsep diri kdk.docx

Page 1: makalah konsep diri kdk.docx

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Diri (self) adalah hubungan yang paling intim, jelasnya salah satu dari

aspek terpenting pengalaman hidup kita, namun yang paling sulit didefinisikan.

Apa yang kita pikir dan kita rasakan tentang diri kita mempengaruhi perawatan

yang kita berikan pada diri kita secara fisik dan emosional dan perawatan yang

kita berikan pada orang lain. Orang dengan konsep diri yang rendah tidak

menghargai perawatan dan sering tidak akan mencari bantuan untuk kesehatan

fisik dan emosional.

Konsep diri adalah pengetahuan individu tentang diri (mis. “ Saya kuat

dalam matematika) (Wigfield & Karpathian, 1991). Konsep diri adalah citra

subjektif dari diri dan pencampuran yang kompleks dari perasaan., sikap dan

persepsi bawah sadar maupun sadar. Konsep diri memberikan kita kerangka acuan

yang mempengaruhi manajemen kita terhadap situasi dan hubungan kita dengan

orang lain. Kita mulai membentuk konsep diri saat usia muda. Masa remaja

adalah waktu yang kritis ketika banyak hal secara kontinu mempengaruhi konsep

diri. Jika seorang anak mempunyai masa kanak-kanak yang aman dan stabil, maka

konsep diri masa remaja anak tersebut secara mengejutkan akan sangat stabil

(Marsh, 1990). Ketidaksesuaian antara aspek tertentu dari kepribadian dan konsep

diri. Pernyataan seperti “Saya kuat seperti seekor kerbau besar” atau “Tidak

pernah satu hari pun saya sakit dalam hidup saya” menunjukkan bahwa pemikiran

orang tersebut tentang kesehatan adalah positif. Pemikiran seperti ini penting

untuk persepsi diri seseorang. Persepsi diri yang negative misalnya saja

ditunjukkan dengan pernyataan seperti “sudah tidak akan pernah sembuh.”

Perawatan di rumah sakit, penyakit, pembedahan, perpisahan dari

keluarga, dan faktor lainnya dapat juga mempengaruhi konsep diri. Misalnya,

amputasi anggota gerak atau payudara dapat mengakibatkan perubahan citra

tubuh. Penyakit kronis dapat mempengaruhi kemampuan untuk memberikan

Konsep Keperawatan Diri Page 1

Page 2: makalah konsep diri kdk.docx

dukungan financial, oleh karenanya juga mempengaruhi nilai diri dan peran di

dalam keluarga. Perubahan ini dapat menggangggu konsep diri.

Setiap individu memiliki latar belakang yang berbeda dalam proses

kehidupannya, mulai dari lahir hingga mencapai titik kedewasaannya. Sehingga di

dalam diri setiap individu terdapat berbagai macam cara identifikasi serta

perubahan melalui proses yang berbeda pula dan diharapkan menuju arah yang

lebih baik. Di dalamnya terdapat hubungan timbal balik antara satu individu

dengan individu lainnya dan dari identifikasi tersebut didapatkan pola tingkah

laku dari hasil pemikiran yang panjang.

Konsep diri memberikan kita kerangka acuan yang mempengaruhi

manajemen kita terhadap situasi dan hubungan kita dengan orang lain. Kita mulai

membentuk konsep diri saat usia muda. Masa remaja adalah waktu yang kritis

ketika banyak hal secara kontinu mempengaruhi konsep diri.

Konsep diri dan persepsi tentang kesehatan sangat berkaitan erat satu sama

lain. Klien yang mempunyai keyakinan tentang kesehatan yang baik akan dapat

meningkatka konsep diri. Tetapi sebaliknya, klien yang memiliki persepsi diri

yang negatif akan menimbulkan keputusasaan.

Maka disini kami akan memaparkan tentang konsep diri dalam

keperawatan yang nantinya akan dibutuhkan oleh kita selaku askep. Didalamnya

terkandung komponen-komponen konsep diri, faktor pengaruh konsep diri, dan

proses keperawatan dalam konsep diri.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian konsep diri?

2. Apa saja komponen-komponen konsep diri?

1.3 Tujuan

1. Menjelaskan pengertian konsep diri

2. Menjelaskan 5 komponen konsep diri.

Konsep Keperawatan Diri Page 2

Page 3: makalah konsep diri kdk.docx

3. Menjelaskan prinsip – prinsip dasar yang mempengaruhi konsep diri.

4. Mengetahui sumber pembentukan konsep diri.

5. Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi konsep diri.

6. Mengetahui konsep diri dalam keperawatan.

Konsep Keperawatan Diri Page 3

Page 4: makalah konsep diri kdk.docx

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Konsep Diri

Konsep diri berasal dari bahasa inggris yaitu “self concept” merupakan

suatu konsep mengenai diri individu itu sendiri yang meliputi bagaimana

seseorang memandang, memikirkan dan menilai dirinya sehingga tindakan-

tindakannya sesuai dengan konsep tentang dirinya tersebut.

Menurut Wigfield dan Karpathian (1991). Konsep diri adalah citra

subjektif dari diri dan pencampuran yang kompleks dari perasaan, sikap dan

persepsi bawah sadar. Konsep diri memberikan kita kerangka acuan yang

mempengaruhi manajemen kita terhadap situasi dan hubungan kita dengan orang

lain.

Stuart dan Sundeen (1991) Konsep diri adalah semua ide, pikiran

kepercayaan yang di ketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu

dalam berhubungan dengan orang lain.

Burns (1993) Konsep diri merupakan suatu gambaran campuran dari apa

yang kita pikirkan.Orang lain pun berpendapat mengenai diri kita dan seperti apa

yang diri kita inginkan.

Hurlock (1990) Konsep diri adalah gambaran yang dimiliki orang tentang

dirinya.Konsep diri ini merupakan gabungan dari keyakinan yang di miliki

individu tentang mereka sendiri meliputi karakteristik fisik, fisikologis, sosial,

emosional, aspirasi dan prestasi.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, konsep diri

merupakan sikap yang unik pada manusia yang dapat membedakan antara

individu yang satu dengan individu yang lainnya. Di dalamnya berupa ide,

pikiran, kepercayaan yang di ketahui oleh diri masing-masing.

Konsep Keperawatan Diri Page 4

Page 5: makalah konsep diri kdk.docx

Manusia sebagai suatu organisme memiliki dorongan untuk berkembang

serta mampu menyesuaikan diri terhadap keadaan yang dihadapinya, sehingga ia

mampu menjadi pribadi yang dapat membentuk sebuah konsep diri.

2.2 Dimensi Konsep Diri

1. Pengetahuan tentang diri anda adalah informasi yang anda miliki tentang

diri anda,misalnya jenis kelamin, penampilan.

2. Pengharapan bagi anda adalah gagasan anda tentang kemungkinan

menjadi apa diri anda kelak.

3. Penilaian terhadap diri anda,adalah pengukuran anda tentang keadaan anda

di bndingkan dengan apa yang seharusnya terjadi pada diri anda, hasil

pengukuran tersebut adalah rasa harga diri.

Konsep diri memiliki dua kecondongan, yaitu:

1. Konsep Diri Negatif

Konsep diri negatif adalah penilaian negatif terhadap diri sendiri dan

merasa tidak mampu mencapai sesuatu yang berharga, sehingga menuntun

diri ke arah kelemahan dan emosional yang dapat menimbulkan keangkuhan

serta keegoisan yang menciptakan suatu penghancuran diri.

2. Konsep Diri Positif

Merupakan penilaian positif serta mengenali diri sendiri secara baik,

mengarah ke kerendahan hati dan kedermawanan sehingga ia mampu

menyimpan informasi tentang diri sendiri, baik informasi positif maupun

negatif. Konsep diri positif menganggap hidup adalah suatu proses penemuan

yang membuat diri kita mampu menerima berbagai macam kejutan-kejutan,

konsekuensi, imbalan serta hasil. Dengan demikian diri kita mampu

menerima semua keadaan orang lain.

Konsep Keperawatan Diri Page 5

Page 6: makalah konsep diri kdk.docx

Langkah langkah yang perlu di ambil untuk memiliki konsep diri yang

positif:

1. Bersikap objektif dalam mengenai diri sendiri

Tidak mengabaikan pengalaman poisitif atau pun keberhasilan sekecil

apapun yang pernah di capai, carilah cara dan kesempatan untuk

mengembangkan talenta, jangan terlalu beraharap bahawa diri kita dapat

membahagiakan semua orang atau melakukan segala sesuatu secara

sekaligus.

2. Hargailah diri sendiri

Hargailah diri sendiri dengan melihat kebaikan yang ada dalam diri,

sehingga kita mampu melihat hal baik yang ada dalam diri orang lain secara

positif.

3. Jangan memusuhi diri sendiri

Memerangi diri sendiri adalah sesuatu hal yang melelahkan karena

merupakan pertanda bahwa ada permusuhan dan peperangan antara harapan

ideal dengan kenyataan diri yang sejati,akibatnya akan timbul kelelahan

mental dan rasa prustasi yang dalam, yang mengakibatkan makin lemahnya

konsep diri positif.

4. Berpikir positif dan rasional

Kendalikan pikiran kita ketika mulai menyesatkan jiwa dan raga.

Konsep Keperawatan Diri Page 6

Page 7: makalah konsep diri kdk.docx

2.3 Komponen Konsep diri

Komponen Konsep diri terdiri dari 5 komponen :

1. Gambaran Diri ( Body Image )

Gambaran diri adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan

tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan tentang ukuran, bentuk,

fungsi penampilan dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu yang secara

berkesinambungan dimodifikasi dengan pengalaman baru setiap individu (Stuart

and Sundeen , 1991).

Sejak lahir individu mengeksplorasi bagian tubuhnya, menerima stimulus

dari orang lain, kemudian mulai memanipulasi lingkungan dan mulai sadar

dirinya terpisah dari lingkungan ( Keliat ,1992 ).

Gambaran diri ( Body Image ) berhubungan dengan kepribadian. Cara

individu memandang dirinya mempunyai dampak yang penting pada aspek

psikologinya. Pandangan yang realistis terhadap dirinya manarima dan mengukur

bagian tubuhnya akan lebih rasa aman, sehingga terhindar dari rasa cemas dan

meningkatkan harga diri (Keliat, 1992). Banyak Faktor dapat yang

mempengaruhi gambaran diri seseorang, seperti, munculnya Stresor yang dapat

menggangu integrasi gambaran diri. Stresor-stresor tersebut dapat berupa :

1. Operasi.

Seperti: mastektomi, amputsi ,luka operasi yang semuanya

mengubah gambaran diri. Demikian pula tindakan koreksi seperti operasi

plastik, protesa dan lain –lain.

2. Kegagalan fungsi tubuh.

Seperti hemiplegi, buta, tuli dapat mengakibatkan depersonlisasi

yaitu tadak mengkui atau asing dengan bagian tubuh, sering berkaitan

dengan fungsi saraf.

3. Waham yang berkaitan dengan bentuk dan fungsi tubuh

Konsep Keperawatan Diri Page 7

Page 8: makalah konsep diri kdk.docx

Seperti sering terjadi pada klie gangguan jiwa , klien

mempersiapkan penampilan dan pergerakan tubuh sangat berbeda dengan

kenyataan.

4. Tergantung pada mesin.

Seperti : klien intensif care yang memandang imobilisasi sebagai

tantangan, akibatnya sukar mendapatkan informasi umpan balik engan

penggunaan lntensif care dipandang sebagai gangguan.

5. Perubahan tubuh berkaitan

Hal ini berkaitan dengan tumbuh kembang dimana seseorang

akan merasakan perubahan pada dirinya seiring dengan bertambahnya

usia. Tidak jarang seseorang menanggapinya dengan respon negatif dan

positif. Ketidakpuasan juga dirasakan seseorang jika didapati perubahan

tubuh yang tidak ideal.

6. Umpan balik interpersonal yang negatif

Umpan balik ini adanya tanggapan yang tidak baik berupa celaan,

makian sehingga dapat membuat seseorang menarik diri.

7. Standard sosial budaya.

Hal ini berkaitan dengan kultur sosial budaya yang berbeda-

setiap pada setiap orang dan keterbatasannya serta keterbelakangan dari

budaya tersebut.

Beberapa gangguan pada gambaran diri tersebut dapat menunjukan tanda

dan gejala, seperti :

1. Syok Psikologis.

Syok Psikologis merupakan reaksi emosional terhadap dampak

perubahan dan dapat terjadi pada saat pertama tindakan.syok psikologis

digunakan sebagai reaksi terhadap ansietas. Informasi yang terlalu banyak

Konsep Keperawatan Diri Page 8

Page 9: makalah konsep diri kdk.docx

dan kenyataan perubahan tubuh membuat klien menggunakan mekanisme

pertahanan diri seperti mengingkari, menolak dan proyeksi untuk

mempertahankan keseimbangan diri.

2. Menarik diri.

Klien menjadi sadar akan kenyataan, ingin lari dari kenyataan ,

tetapi karena tidak mungkin maka klien lari atau menghindar secara

emosional. Klien menjadi pasif, tergantung , tidak ada motivasi dan

keinginan untuk berperan dalam perawatannya.

3. Penerimaan atau pengakuan secara bertahap.

Setelah klien sadar akan kenyataan maka respon kehilangan

atau berduka muncul. Setelah fase ini klien mulai melakukan reintegrasi

dengan gambaran diri yang baru.

Tanda dan gejala dari gangguan gambaran diri di atas adalah proses yang

adaptif, jika tampak gejala dan tanda-tanda berikut secara menetap maka respon

klien dianggap maladaptif sehingga terjadi gangguan gambaran diri yaitu :

1. Menolak untuk melihat dan menyentuh bagian yang berubah.

2. Tidak dapat menerima perubahan struktur dan fungsi tubuh.

3. Mengurangi kontak sosial sehingga terjadi menarik diri.

4. Perasaan atau pandangan negatif terhadap tubuh.

5. Preokupasi dengan bagian tubuh atau fungsi tubuh yang hilang.

6. Mengungkapkan keputusasaan.

7. Mengungkapkan ketakutan ditolak.

8. Depersonalisasi.

9. Menolak penjelasan tentang perubahan tubuh.

Konsep Keperawatan Diri Page 9

Page 10: makalah konsep diri kdk.docx

Sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar (Stuart

dan Sundeen, 1991)

a. Sikap tersebut mencakup: persepsi dan perasaan tentang ukuran dan

bentuk, fungsi, penampilan dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu.setiap

perubahan tubuh akan berpengaruh terhadap kehidupan individu.

b. Sejak lahir individu mengeksplorasi bagian tubuhnya,menerima reaksi

diri tubuhnya dan menerima stimulus dari orang lain, semakin sadar

dirinya terpisah dari lingkungan “usia remaja, focus individu terhadap

fisik lebih menonjol”.

c. Gambaran diri berhubungan erat dengan kepribadian,cara individu

memandang diri berdampak penting pada apek pisikologinya,individu

yang berpandangan realistic terhadap diri,menerima,menyukai bagian

tubuh akan memberi rasa aman,terhindar dari rasa cemas,dan

meningkatkan harga diri individu yang stabil,realistis dan konsisten

terhadap gambaran diri akan memiliki kemampuan yang mantap terhadap

realisasi sehingga memacu sukses dalam hidup.

2. Ideal Diri

Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia harus

berperilaku berdasarkan standart, aspirasi, tujuan atau penilaian personal tertentu

(Stuart and Sundeen ,1991).

Standart dapat berhubungan dengan tipe orang yang akan diinginkan atau

sejumlah aspirasi, cita-cita, nilai- nilai yang ingin di capai . Ideal diri akan

mewujudkan cita-cita, nilai-nilai yang ingin dicapai. Ideal diri akan mewujudkan

cita–cita dan harapan pribadi berdasarkan norma sosial (keluarga budaya) dan

kepada siapa ingin dilakukan .

Ideal diri mulai berkembang pada masa kanak–kanak yang di pengaruhi

orang yang penting pada dirinya yang memberikan keuntungan dan harapan pada

Konsep Keperawatan Diri Page 10

Page 11: makalah konsep diri kdk.docx

masa remaja ideal diri akan di bentuk melalui proses identifikasi pada orang tua,

guru dan teman.

Persepsi individu tentang bagaimana ia harus berprilaku sesuai dengan

standart pribadi.Stuart dan Sundeen,(1991) :

a. Standart tersebut berhubungan dengan tipe orang, tentang yang di

inginkan, sejumlah aspirasi, cita-cita,nilai yang ingin di capai.

b. Ideal diri berpengaruh terhadap perwujudan dan cita-cita,harapan pribadi

berdasarkan norma social (keluarga, budaya) dan kepada siapa ia ingin

lakukan.

c. Mulai berkembang pada masa kanak-kanak dan di pengaruhi oleh orang

penting pada dirinya yang memberikan tuntutan dan harapan.Pada usia

remaja ideal diri terbentuk melaui proses identifikasi/memperhatikan.

d. Kejadian yang terjadi dalam dirinya, serta dapat memilih dan

menyesuaikan diri.

e. Faktor yang berpengaruh terhadap ideal diri :

1. Kecenderungan individu menetapkan ideal diri pada batas

kemampuannya.

2. Budaya, standar ini dibandingkan dengan standar kelompok teman.

3. Ambisi dan keinginan untuk lebih dan berhasil, kebutuhan yang

realistic, keinginan untuk menghindari kegagalan, perasaan cemas

dan rendah diri.

4. Ideal diri hendaknya ditetapkan tidak terlalu tinggi tetapi masih lebih

tinggi dari kemampuan sehingga tetap menjadi pendorong dan masih

dapat di capai serta tidak frustasi.

Agar individu mampu berfungsi dan mendemonstrasikan kecocokan

antara persepsi diri dan ideal diri. Ideal diri ini hendaknya ditetapkan tidak terlalu

Konsep Keperawatan Diri Page 11

Page 12: makalah konsep diri kdk.docx

tinggi, tetapi masih lebih tinggi dari kemampuan agar tetap menjadi pendorong

dan masih dapat dicapai (Keliat, 1992 ).

3. Harga Diri

Penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa

seberapa jauh prilaku memenuhi ideal diri (Stuart dan Sundeen, 1991):

a. Diperoleh dari dalam diri orang lain.

b. Faktor yang berpengaruh:

1. Frekuensi pencapaian tujuan, individu yang sering sukses,harga diri

cenderung tinggi.

2. Dicintai dan dihargai orang lain, kecenderungan manusia bersikap

negative dan jarang mengekspresikan rasa cinta dan pengakuan

terhadap kemampuan orang lain sehingga membuat harga diri

rendah.

3. Sikap dan dari diri orang lain, berpengaruh terhadap diri seseorang

sehingga merasa berharga.

Pengertian harga diri secara bahasa adalah kehormatan-diri, orang yang

memiliki harga diri bagus adalah orang yang mengalami hubungan yang positif,

punya perasaan positif, serta penilaian yang bagus terhadap dirinya (self concept),

sehingga akan melahirkan sikap dan tindakan yang positif, terpuji dan terhormat.

Harga diri terkait dengan berbagai hal yang berperan vital, di antaranya:

1. Kualitas emosi

2. Aktualisasi diri

3. Kepercayaan diri

Konsep Keperawatan Diri Page 12

Page 13: makalah konsep diri kdk.docx

c. Coopersmith (Stuart dan Sudeen, 1991)

Mengungkapkan 4 cara meningkatkan harga diri pada anak:

1. Memberi kesempatan berhasil.

2. Menanamkan gagasan yang dapat memotivasi kreatifitas anak.

3. Mendorong aspirasi, pertanyaan dari anak di respon dengan baik dan

sesuai, beri pengakuan dan sokongan sehingga anak merasa di terima

dan bermakna.

4. Membantu membentuk mekanisme pertahanan diri (koping)

Biasanya harga diri sangat rentan terganggu pada saat remaja dan usia

lanjut. Dari hasil riset ditemukan bahwa masalah kesehatan fisik mengakibatkan

harga diri rendah.

Harga diri tinggi terkait dengam ansietas yang rendah, efektif dalam

kelompok dan diterima oleh orang lain. Sedangkan harga diri rendah terkait

dengan hubungan interpersonal yang buruk dan resiko terjadi depresi dan

skizofrenia.

Gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan negatif

terhadap diri sendiri termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri. Harga diri

rendah dapat terjadi secara situasional ( trauma ) atau kronis ( negatif self evaluasi

yang telah berlangsung lama ). Dan dapat di ekspresikan secara langsung atau

tidak langsung (nyata atau tidak nyata).

Menurut beberapa ahli dikemukakan faktor-Fator yang mempengaruhi

gangguan harga diri, seperti :

1. Perkembangan individu.

Faktor predisposisi dapat dimulai sejak masih bayi, seperti

penolakan orang tua menyebabkan anak merasa tidak dicintai dan

Konsep Keperawatan Diri Page 13

Page 14: makalah konsep diri kdk.docx

mengkibatkan anak gagal mencintai dirinya dan akan gagal untuk

mencintai orang lain.

Pada saat anak berkembang lebih besar, anak mengalami

kurangnya pengakuan dan pujian dari orang tua dan orang yang dekat

atau penting baginya. Ia merasa tidak adekuat karena selalu tidak

dipercaya untuk mandiri, memutuskan sendiri akan bertanggung jawab

terhadap prilakunya. Sikap orang tua yang terlalu mengatur dan

mengontrol, membuat anak merasa tidak berguna.

2. Ideal Diri tidak realistis.

Individu yang selalu dituntut untuk berhasil akan merasa tidak

punya hak untuk gagal dan berbuat kesalahan. Ia membuat standart yang

tidak dapat dicapai, seperti cita –cita yang terlalu tinggi dan tidak realistis.

Yang pada kenyataan tidak dapat dicapai membuat individu menghukum

diri sendiri dan akhirnya percaya diri akan hilang.

3. Gangguan fisik dan mental

Gangguan ini dapat membuat individu dan keluarga merasa rendah

diri.

4. Sistim keluarga yang tidak berfungsi.

Orang tua yang mempunyai harga diri yang rendah tidak mampu

membangun harga diri anak dengan baik. Orang tua memberi umpan balik

yang negatif dan berulang-ulang akan merusak harga diri anak. Harga diri

anak akan terganggu jika kemampuan menyelesaikan masalah tidak

adekuat. Akhirnya anak memandang negatif terhadap pengalaman dan

kemampuan di lingkungannya.

5. Pengalaman traumatik yang berulang,misalnya akibat aniaya fisik, emosi

dan seksual.

Konsep Keperawatan Diri Page 14

Page 15: makalah konsep diri kdk.docx

Penganiayaan yang dialami dapat berupa penganiayaan fisik,

emosi, peperangan, bencana alam, kecelakan atau perampokan. Individu

merasa tidak mampu mengontrol lingkungan. Respon atau strategi untuk

menghadapi trauma umumnya mengingkari trauma, mengubah arti trauma,

respon yang biasa efektif terganggu. Akibatnya koping yang biasa

berkembang adalah depresi dan denial pada trauma.

Dalam kehidupan sehari-hari individu harus mampu menempatkan diri di

tengah realita yang di hadapi, berdiri tegak menghadapi fakta-fakta kehidupan

dengan penuh kebenaran, menyingkirkan tanggapan-tanggapan negatif terhadap

diri yang akan menjadikan ketidak berdayaan dan kelemahan yang

berkepanjangan.

4. Peran

Peran merupakan pola sikap, perilaku, nilai dan tujuan yang di harapkan

dari seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat ( Keliat, 1992 ).

Peran dalam kehidupan dijalani dengan kadar dan konsekuensinyan, peran

yang baik adalah peran yang tak menyalahi aturan yang benar, memenuhi

kebutuhan dan sinkron dengan ideal diri.

Peran sosial, merupakan hubungan antara satu individu dengan individu

lainnya, terkait dengan etnik, budaya dan agama, karena pada dasarnya masing-

masing diri memiliki berbagai identitas diri yang berbeda (multiple selfes).

Posisi di masyarakat dapat berupa stressor terhadap peran,karena struktur

sosial yang menimbulkan kesukaran atau tuntutan posisi yang tidak mungkin di

laksanakan.

Sterss peran adalah suatu kondisi dinamik yang di dalamnya seorang

individu di konfrontasikan dengan suatu peluang, kendala (constraints) atau

Konsep Keperawatan Diri Page 15

Page 16: makalah konsep diri kdk.docx

tuntutan (demands) yang di kaitkan dengan apa yang sangat diinginkannya dan

hasilnya di persepsikan sebagai tidak pasti dan tidak penting (Schuler, 1980).

Stress tidak hanya di pandang sebagai suatu konteks yang negatif, tetapi juga

mempunyai nilai positif, karena stres merupakan suatu peluang bila stres itu

menawarkan perolehan yang potensial, dalam memaksimalkan suatu tekanan yang

terjadi pada saat itu.

a. Konflik peran terjadi bila peran yang ada bertentangan dengan system

individu atau dua peran yang bertentangan.

b. Peran yang tidak jelas.

c. Peran yang tidak terjadi jika individu dalam proses transisi merubah nilai

dan sikap yang bertentangan.

d. Peran berlebihan tetapi tidak sesuai dengan waktu yang di miliki.

Faktor yang berpengaruh dalam menyesuaikan diri dengan peran (Stuart

dan Sundeen,1991):

1. Kejelasan perilaku dan pengetahuan yang sesuai dengan peran.

2. Konsistensi respon orang yang berarti terhadap peran yang dilakukan.

3. Kesesuaian dan keseimbangan antar peran yang diemban.

4. Keselarasan budaya dan harapan individu terhadap perilaku peran.

Sepanjang kehidupan individu sering menghadapi perubahan-perubahan

peran, baik yang sifatnya menetap atau sementara yang sifatnya dapat karena

situasional. Hal ini, biasanya disebut dengan transisi peran. Transisi peran

tersebutdapat di kategorikan menjadi beberapa bagian, seperti :

Konsep Keperawatan Diri Page 16

Page 17: makalah konsep diri kdk.docx

1. Transisi Perkembangan.

Setiap perkembangan dapat menimbulkan ancaman pada identitas.

Setiap perkembangan harus di lalui individu dengan menjelaskan tugas

perkembangan yang berbeda – beda. Hal ini dapat merupakan stresor bagi

konsep diri.

2. Transisi Situasi.

Transisi situasi terjadi sepanjang daur kehidupan, bertambah atau

berkurang orang yang berarti melalui kelahiran atau kematian, misalnya

status sendiri menjadi berdua atau menjadi orang tua. Perubahan status

menyebabkan perubahan peran yang dapat menimbulkan ketegangan

peran yaitu konflik peran, peran tidak jelas atau peran berlebihan.

3. Transisi sehat sakit.

Stresor pada tubuh dapat menyebabkan gangguan gambaran diri

dan berakibat diri dan berakibat perubahan konsep diri. Perubahan tubuh

dapat mempengaruhi semua kompoen konsep diri yaitu gambaran diri,

identitas diri peran dan harga diri. Masalah konsep diri dapat di cetuskan

oleh faktor psikologis, sosiologi atau fisiologi, namun yang penting adalah

persepsi klien terhadap ancaman.

Selain itu dapat saja terjadi berbagai gangguan peran, penyebab atau

faktor-faktor ganguan peran tersebut dapat di akibatkan oleh :

1. Konflik peran interpersonal. Individu dan lingkungan tidak mempunyai

harapan peran yang selaras.

2. Contoh peran yang tidak adekuat.

3. Kehilangan hubungan yang penting

4. Perubahan peran seksual

5. Keragu-raguan peran

6. Perubahan kemampuan fisik untuk menampilkan peran sehubungan

dengan proses menua

7. Kurangnya kejelasan peran atau pengertian tentang peran

Konsep Keperawatan Diri Page 17

Page 18: makalah konsep diri kdk.docx

8. Ketergantungan obat

9. Kurangnya keterampilan sosial

10. Perbedaan budaya

11. Harga diri rendah

12. Konflik antar peran yang sekaligus di perankan

Gangguan-gangguan peran yang terjadi tersebut dapat ditandai dengan

tanda dan gejala, seperti :

1. Mengungkapkan ketidakpuasan perannya atau kemampuan

menampilkan peran

2. Mengingkari atau menghindari peran

3. Kegagalan trnsisi peran

4. Ketegangan peran

5. Kemunduran pola tanggungjawab yang biasa dalam peran

6. Proses berkabung yang tidak berfungsi

7. Kejenuhan pekerjaan

5. Identitas Diri

Menurut Stuart dan Sundeen (1991), identitas adalah kesadaran akan diri

yang bersumber dari obsesi dan penilaian yang merupakan sistesa dari semua

aspek konsep diri sebagai suatu kesatuan yang utuh

Identitas juga bercermin pada yang lain (the other), yang tidak bisa

terlepas dari pengakuan/pengukuhan orang lain. Identitas manusia selama

hidupnya di cerminkan oleh seperangkat opini orang lain.

Keunikan setiap individu sekaligus adalah kekuatan diri dan

kelemahannya, kekuatan karena dengan memahami keunikan itu kita tidak

tergoyahkan oleh penafsiran yang lain, kelemahannya adalah ketika kita berupaya

untuk mengukuhkan identitas tersebut.

Konsep Keperawatan Diri Page 18

Page 19: makalah konsep diri kdk.docx

Identitas berkembang sejak masa kanak-kanak, yang di pengaruhi oleh

pandangan dan perlakuan lingkungan.

Seseorang yang mempunyai perasaan identitas diri yang kuat akan yang

memandang dirinya berbeda dengan orang lain. Kemandirian timbul dari perasaan

berharga (aspek diri sendiri), kemampuan dan penyesuaian diri.

Seseorang yang mandiri dapat mengatur dan menerima dirinya. Identitas

diri terus berkembang sejak masa kanak-kanak bersamaan dengan perkembangan

konsep diri. Hal yang penting dalam identitas adalah jenis kelamin (Keliat,1992).

Identitas jenis kelamin berkembang sejak lahir secara bertahap dimulai dengan

konsep laki-laki dan wanita banyak dipengaruhi oleh pandangan dan perlakuan

masyarakat terhadap masing-masing jenis kelamin tersebut.

Ciri-ciri individu dengan perasaan yang identitas positif dan kuat:

1. Memandang diri berbeda dengan orang lain, unik dan tidak ada duanya.

2. Memiliki kemandirian, mengerti dan percaya diri, yang timbul dari

perasaan berharga, berkemampuani suatu kesela dan dapat menguasai diri.

3. Mengenal diri sebagai organisme yang utuh dan terpisah dari orang lain .

4. Mengakui jenis kelamin sendiri.

5. Memandang berbagai aspek dalam dirinya sebagai suatu keselarasan.

6. Menilai diri sendiri sesuai dengan penilaian masyarakat.

7. Menyadari hubungan masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang.

8. Mempunyai tujuan yang bernilai, yang dapat di realisasikan.

Karakteristik identitas diri dapat dimunculkan dari prilaku dan perasaan

seseorang, seperti :

Konsep Keperawatan Diri Page 19

Page 20: makalah konsep diri kdk.docx

1. Individu mengenal dirinya sebagai makhluk yang terpisah dan berbeda

dengan orang lain

2. Individu mengakui atau menyadari jenis seksualnya

3. Individu mengakui dan menghargai berbagai aspek tentang dirinya, peran,

nilai dan prilaku secara harmonis

4. Individu mengaku dan menghargai diri sendiri sesuai dengan penghargaan

lingkungan sosialnya

5. Individu sadar akan hubungan masa lalu, saat ini dan masa yang akan

datang

6. Individu mempunyai tujuan yang dapat dicapai dan di realisasikan (Meler

dikutip Stuart and Sudeen, 1991)

2.4 Efek Keluarga Pada Perkembangan Konsep Diri

Keluarga memainkan peran penting dalam menciptakan dan

mempertahankan konsep diri anggotanya. Anak-anak belajar dari orang tua dan

sodara kandung rasa mendasar tentang siapa mereka dan bagaimana mereka

diharapkan untuk hidup. Konsep diri yang negatif dapat terjadi pada anak-anak,

bahkan ketika orang tua mereka bermakna baik sekalipun. Orang tua yang

kasar ,tidak konsisten, atau mempunyai harga diri rendah mungkin telah

mempelajari pola ini dari orangtuanya, dengan demikian menciptakan siklus yang

mungkin sulit untuk diputuskan. Untuk memperbaiki harga diri anak yang rendah,

perawat pertama-tama harus mengkaji gaya hubungan keluarganya.perubahan

konsep diri menuntut kerja keras dan konsistensi, yang di dukung oleh seluruh

staf keperawatan.

Konsep Keperawatan Diri Page 20

Page 21: makalah konsep diri kdk.docx

2.5 Pengaruh Perawat Pada Konsep Diri Klien

Penerimaan perawat terhadap klien dengan perubahan konsep diri

membantu menstimulasi rehabilitasi yang positif. Klien yang penampilan fisiknya

telah mengalami perubahan dan yang harus beradaptasi terhadap citra tubuh yang

baru, hampir pasti baik klien maupun keluarganya akan melihat pada perawat dan

mengamati respon dan reaksi mereka terhadap situasi yang baru. Perawat

mempunyai dampak yang signifikan dalam hal ini. Rencana keperawatan yang

dirumuskan untuk membantu klien dengan perubahan konsep diri dapat

ditingkatkan atau digagalkan oleh nilai dan perasaan bawah sadar perawat.

Penting artinya bagi perawat untuk mengkaji dan mengkarifikasi hal-hal berikut

mengenai diri mereka:

1. Perasaan perawat mengenai kesehatan dan penyakit.

2. Bagaimana perawat bereaksi terhadap stres.

3. Kekuatan komunikasi nonverbal dengan klien, keluarganya dan

bagaimana hal tersebut ditunjukan.

4. Nilai dan harapan pribadi apa yang ditunjukan (mempengaruhi klien).

5. Bagaimana pendekatan tidak menghakimi dapat bermanfaat bagi klien.

Perawat harus mengkaji diri mereka sendiri secara jujur sebelum mereka

dapat mulai memahami bagaimana mereka baik dengan kata-kata atau tindakan.

Perawat harus memberikan perhatian pada ‘pencetus’ yang memperkuat perasaan

yang terjadi dalam berespons terhadap situasi tertentu. Perawat tidak dapat

menyangkal bahwa mereka mempunyaiperasaan ide-ide, nilai, dan pengharapan

atau menyangkal bahwa mereka membuat penilaian. Kesadaran diri sangat

penting dalam memahami dan menerima orang lain.Semua orang membuat

keputusan tentang diri mereka, lingkungan dan orang lain dengan dasar kerangka

acuan personal. Sebagai tenaga profesional, perawat harus menyiapkan diri

bekerja dangan orang yang mempunyai kerangka acuan berbeda dengan dirinya.

Perawat yang merasa aman dengan identitas dirinya sendiri akan lebih cepat

menerima dan dengan demikian menguatkan identitas klien. Namun demikian,

Konsep Keperawatan Diri Page 21

Page 22: makalah konsep diri kdk.docx

perawat yang tidak pasti dengan identitasnya sendiri mungkin tidak mampu

mererima klien dan mungkin bereaksi seolah klien itu sesuatu dan orang lain,

dengan demikian menciptakan lingkungan yang tidak menerima bagi klien.

Perawat juga mempunyai dampak signifikan pada citra tubuh. Klien yang

harus beradaptasi terhadap perubahan citra tubuh yang disebakan oleh penyakit

atau pembedahan memerlukan dukungan,demikian juga halnya kluarga klien.

Misalnya jika perawat merasa bahwa ostomi atau mastektomi sangat

mengakibatkan buruknya penampilan, maka mereka tidak boleh mengekspresikan

pendapat tersebut pada klien baik secara verbal maupun nonverbal.perawat harus

berbicara dengan orang yang telah mempunyai pengalaman dalam merawat dan

rehabilitasi klien seperti ini. Bertemu dengan orang yang telah mengalami

pembedahan seperti ini dan yang telah mengalami penyembuhan dapat

meningkatkan pengetahuan. Perawat yang merasa tidak pasti tentang citra tubuh

mereka sendiri mungkin akan bereaksi lebih kuat terhadap perubahan dalam

penampilan dan fungsi fisik klien.

2.6 Konsep Diri dan Proses Keperwatan

1. Pengkajian

Dalam mengkaji konsep diri, perawat mengumpulkan data objektif dan

subjektif yang berfokus pada stresor konsep diri baik yang aktual maupun

potensial dan pada perilaku yang berkaitan dengan perubahan konsep diri. Data

objektif selanjutnya termasuk terhadap perubahan citra tubuh, keengganan untuk

mencoba hal-hal baru dan interaksi verbal dan nonverbal antara klien dengan

orang lain, data subjektif dikumpulkan untuk menetukan pandangan klien tentang

diri dan lingkungan. Persepsi orang terdekat adalah sumber data yang penting.

2. Diagnosa Keperawatan

Data pengkajian membutuhkan interpretasi yang cermat oleh perawat.

Klien dengan batasan karakteristik untuk gangguan konsep diri mungkin

menunjukan diagnosa keperawatan yang berkaitan dengan defisiensi identitas,

Konsep Keperawatan Diri Page 22

Page 23: makalah konsep diri kdk.docx

citra tubuh harga diri atau kinerja peran. Peristiwa yang mempunyai dampak pada

diri menimbulkan stressor cukup besar atau jika stressor di timbulkan pada klien

dalam periode yang cukup lama, maka klien akan menjadi simptomatis.

Pengkajian harus menunjukan adanya batasan karakteristik dan perilaku

klien yang mengarah pada diagnosa keperawatan. Perawat harus cermat untuk

membuat diagnosa yang akuraat berdasarkan data pengkajian. Misalnya,

pertimbangkan klien dengan diagnosa penyakit paru kronis. Perawat

mungkindengan cepat berasumsi bahwa klien mempaunyai citra tubuh yang buruk

sebagai akibat kehilangan fungsi tubuh. Namun demikian, informasi ini saja tidak

akan membantuk diagnosa keperawatan yang konklusif.

3. Perencanaan

Setelah menentukan diagnosa keperawatan, perawat, klien, dan keluarganya

harus merencanakan perawatan yang diarahkan pada membantu kllien meraih

kembali atau mempertahankan konsep diri yang sehat. Rencana perawatan

didasarkan pada tujuan dan hasil yang diperkirakan. Hasil akan memberikan

ukuran untuk menentukan apakah rencana perawatan pada akhirnya berhasil.

Perawat harus menentukan apakah hasil yang ditetapkan realistis, sesuai dengan

keadaan fisik dan psikososial klien saat ini. Setelah menetapkan tujuan perawat

merencanakan strategi yang ditujukan pada penyelesaian diagnosa keperawatan.

Secara spesifik, intervensi keperawatan diarahkan pada faktor yang berhubungan

dengan diagnosis. Misalnya dalam gangguan citra tubuh yang berhubungan

dengan persepsi negatif terhadap diri setelah histerektomi, maka intervensi

perawat ditujukkan untuk membantu klien mencapai kembali feminitasnya dan

menerima perubahan fisik yang berkaitan dengan insisi abdomen. Rencana

perawatan menyajikan tujuan, hasil yang diharapkan, dan intervensi untuk klien

dengan gangguan konsep diri. Intervensi difokuskan pada membantu klien

mengaadaptasi stressor yang menyebabkan gangguan konsep diri dan pada

dukungan dan dorongan perkembangan metoda koping.

Konsep Keperawatan Diri Page 23

Page 24: makalah konsep diri kdk.docx

4. Implementasi

Menciptakan lingkungan dan hubungan yang terapeutik dan mendukung

penggalian diri penting untuk mengintervensi klien yang mempunyai masalah

konsep diri. Banyak variabel yang mempengaruhi pandangan klien tentang diri

bersifat pribaadi dan personal. Perawat harus dengan jelas dan tulus menunjukan

perawatanya pada klien. Kemudian akan berkembang rasa saling percaya untuk

memberdayakan perawat bermitra dengan klien dalam menetapkan intervensi

yang sangat berguna.

2.7 Prinsip-Prinsip Dasar Yang Mempengaruhi Konsep Diri

1. Bila anak hidup dalam suasana penuh dengan kritik, dia belajar untuk

menyalahkan orang lain.

2. Bila anak hidup dalam suasana penuh kekerasan, di belajar untuk berkelahi.

3. Bila anak hidup dalam suasana penuh olok-olok, dia belajar untuk menjadi

seorang pemalu.

4. Bila anak hidup dalam suasana memalukan, dia belajar untuk selalu merasa

bersalah.

5. Bila anak hidup di dalam suasana yang penuh dengan toleransi,dia belajar

untuk menjadi seorang penyabar.

6. Bila anak hidup dalam suasana penuh dukungan, dia belajar untuk menjadi

seorang yang percaya diri.

7. Bila anak hidup dalam suasana penuh pujian dan penghargaan, dia belajar

untuk menghargai orang lain.

8. Bila anak hidup dalam suasana kejujuran, dia belajar untuk menghargai orang

lain.

Konsep Keperawatan Diri Page 24

Page 25: makalah konsep diri kdk.docx

2.8 Sumber Pembentukan Konsep Diri

1. Citra tubuh adalah evaluasi terhadap fisik diri sebagai suatu objek yang

berbeda.

2. Bahasa adalah kemampuan untuk mengkonseptualisasikan dan

memverbalisasikan diri dan orang-orang lain.

3. Umpan balik dari lingkungan bagaimana orang lain yang dihormatinya

memandang pribadi tersebut dan bagaimana pribadi tersebut dibandingkan

dengan norma-norma dan nilai-nilai masyarakat yang bermacam-macam.

4. Identifikasi dengan model peran seks yang steretotip yang sesuai.

5. Praktek-praktek membesarkan anak.

6. Bila anak hidup dalam suasana yang aman, dia belajar untuk mempercayai

orang lain.

7. Bila anak hidup dalam suasana memuaskan hiwanya, dia belajar untuk

menyenangi dirinya.

8. Bila anak hidup didalam suasana yang penuh dengan penerimaan dan

persahabatan, dia belajar untuk mendapatkan kasih sayang di dalam dunia

ini.

Karakteristik Kepribadian Orang Yang Dapat Melakukan Aktualisasi Diri

(Menurut Maslow) :

1. Orientasi kepada kehidupan yang realistis

2. Penerimaan diri dengan positif

3. Menerima orang lain dengan sikap positif

4. Pemikiran emosi yang spontan

5. Tidak terpusat pada diri sendiri

6. Bebas mengemukakan pendapat

Konsep Keperawatan Diri Page 25

Page 26: makalah konsep diri kdk.docx

7. Demokratis

8. Etik

9. Kreatif

10. Merasa sama dengan umat manusia seluruhnya

2.9 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri

Menurut Garbarino(1992) Mengemukakan bahwa pada prinsipnya, dalam

proses perkembangan manusia bisa dilihat dalam perspektif ekologi. Dalam

persepektif ini, individu berinteraksi dengan lingkungan.

Interaksi tersebut membuat kedua elemen saling mempengaruhi satu sama

lain dan membentuk sistem dalam beberapa tingkatan yang terdiri dari

microsystems, mesosystems, exosystens, dan macrosystems.

Microsystem adalah realita pisikologis dari kehidupan nyata yang di alami

individu sehari-harinya, mikrosistem terdiri dari lingkungan fisik tempat

individu ,dan interaksi antara kedua lingkungan dimana individu ikut

berpartisipasi. Pada anak-anak ukuran mycrosystem, relatif kecil karena terdiri

dari tempat tinggal, dengan siapa ia tinggal, dan bagaimana di dalamnya terjadi

interaksi.

Mesosystem adalah hubungan,dimana individu yang sedang berkembang

mengalami kenyataan hidup, semakin kuat dan lengkap jaringan diantara setting

realita, maka mesosystem akan semakin kuat mempengaruhi perkembangan

individu.

Exosystem yaitu situasi yang mempengaruhi orang-orang terdekat anak

tanpa melibatkan anak untuk berpartisipasi didalamnya, contohnya lingkungan

kerja orang tua dan rapat-rapat di sekolah.

Macrosystem yaitu ideologi,budaya,yang melingkupi mesosystem dan

exosystem. Jadi kesimpulannya, semua faktor di atas mencakup perkembangan

Konsep Keperawatan Diri Page 26

Page 27: makalah konsep diri kdk.docx

khas pada remaja yaitu, fisik, psikis, dan sosial, yang terkait terhadap

pembentukan konsep diri.

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Faktor-faktor penting yang terdapat dalam konsep diri memiliki fungsi

pemahaman kita terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di dalam diri setiap

individu. Mengaktualisasikan sikap-sikap secara tepat, baik terhadap diri sendiri

ataupun orang lain sebagai suatu pengolahan dasar pemikiran yang positif.

Perkembangan ke arah positif dapat membantu individu memproses segala

sesuatu secara realistis dan meminimalisir kegagalan baik secara individualisme

maupun sosialisme.

3.2 Saran

persepsi individu, ia harus berprilaku sesuai dengan standart pribadi.

Penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh

prilaku memenuhi ideal diri.

Mengenal diri pribadi secara fisik dan psikologis, sehingga terjadi

pengontrolan dalam bersikap dan berfikir. Pandanglah segala sesuatu secara

positif, meskipun pada kenyataannya manusia memiliki kecenderungan terhadap

pemikiran yang negatif.

Konsep Keperawatan Diri Page 27

Page 28: makalah konsep diri kdk.docx

DAFTAR PUSTAKA

Potter, Patricia A. dan Perry Griffin Anne, 2005. Fundamental Keperawatan:

Konsep, Proses Dan Praktik Edisi 4. Jakarta :EGC.

Bandura A: Self-efficacy mechanism in human aging, Am Psychol 37 (2):122,

1982

Kim Mj, McFarland GK, Mc Lane AM: Pocket guide to nursing diagnoses, ed

4,St Louis, 1995 Mosby.

Stuart GW, Sundeen SJ: Principlees and practice of psychiatric nursing, ed 5, St

Louis,1995, Mosby

Scharff J, Scharff D: A primer of object relations therapy, Northvale,NJ, 1992,

Jason Aronson

http://www.google.com/konsep_diri

http://www.yahoo.com/konsep_diri_keperawatan

http://www.wikipedia.com

Konsep Keperawatan Diri Page 28