makalah kondensor

11
1 KONDENSATOR dan SVC OLEH: MUHAMAD FAISAL AL HAKIM (1310121025) 3 D4 ELIN A DOSEN: INDHANA SUDIHARTO, ST, MT  NIP. 1966022 7 199403 1 001 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA KAMPUS ITS SUKOLILO, SURABAYA 60111, INDONESIA

description

kondensor

Transcript of makalah kondensor

  • 5/19/2018 makalah kondensor

    1/11

    1

    KONDENSATOR dan SVC

    OLEH:

    MUHAMAD FAISAL AL HAKIM (1310121025)

    3 D4 ELIN A

    DOSEN:

    INDHANA SUDIHARTO, ST, MTNIP. 19660227 199403 1 001

    JURUSAN TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI

    POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA

    KAMPUS ITS SUKOLILO, SURABAYA 60111, INDONESIA

  • 5/19/2018 makalah kondensor

    2/11

    2

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... 1

    DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 2

    BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................................. 3

    1.1.Latar Belakang ......................................................................................................... 3

    1.2.

    Rumusan Masalah .................................................................................................... 3

    1.3.Tujuan ...................................................................................................................... 3

    1.4.Manfaat .................................................................................................................... 3

    1.5.Metodologi ............................................................................................................... 4

    BAB II : PEMBAHASAN .................................................................................................. 5

    2.1.Kondensator ............................................................................................................. 5

    2.1.1.

    Kondensator Putar ........................................................................................... 5

    2.1.2.Kondensator Statis ........................................................................................... 5

    2.2.SVC .......................................................................................................................... 6

    2.3.

    Sistem Frekuensi 50Hz di Indonesia ....................................................................... 8

    BAB III : PENUTUP .......................................................................................................... 10

    DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 11

  • 5/19/2018 makalah kondensor

    3/11

    3

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Dalam suatu sistem distribusi terdapat suatu rugi-rugi daya pada faktor daya

    yang disebabkan oleh beban yang tidak resistif, sehingga terdapat daya reaktif yang

    sangat besar sehingga dibutuhkan alat untuk memperbaiki kualitas daya, salah satunya

    adalah alat pengubah phasa. Alat pengubah phasa dipakai untuk mengatur jatuh

    tegangan pada saluran atau transformator dengan mengarut daya reaktif atau untuk

    menurunkan rugi daya dengan memperbaiki faktor daya. Alat tersebut ada yang

    berputar, ada yang stationer. Yang berputar adalah kondensator sinkron dan

    kondensator asinkron, sedang yang stasioner adalah kondensator statis dan reaktor

    shunt. Yang berputar dipakai baik untk phasa terdaulu (leading) atau terbelakang

    (lagging) dan dapat diatur secara kontinu.

    Selain adanya kondensator, terdapat pula SVC yang bekerja dengan untuk

    membuat respon reaksi cepat daya reaktif pada jaringan tegangan tinggi transmisi

    listrik.

    1.2

    Rumusan Masalah

    1. Apa yang dimaksud dengan kondensator ?

    2.

    Apa yang dimaksud dengan SVC ?

    3. Apa saja macam-macam kondensator?

    4. Mengapa indonesia memakai sistem frekuensi 50Hz?

    1.3Tujuan

    1.

    Mengetahui apa yang dimaksud dengan kondensator.

    2.

    Mengetahui apa yang dimaksud dengan SVC.

    3. Mengetahui jenis-jenis kondensator.

    4. Mengetahui alasan Indonesia memakai sistem frekuensi 50Hz.

    1.4Manfaat

    Manfaat yang bisa diperoleh antara lain:

    Membantu dalam pemberian informasi tentang cara kerja kondensator.

  • 5/19/2018 makalah kondensor

    4/11

    4

    Membantu dalam pemberian informasi kegunaan kondensator berdasarkan

    jenisnya.

    Membantu dalam pemberian informasi tentang cara kerja SVC.

    Mengetahui sejarah dipakainya sistem frekuensi 50Hz di Indonesia.1.5Metodologi

    Metodologi penelitian menggambarkan tahapan-tahapan yang dilalui sehingga

    membentuk sebuah alur yang sistematis. Metodologi penelitian ini digunakan sebagai

    pedoman peneliti agar hasil yang dicapai tidak menyimpang dari tujuan yang telah

    ditentukan sebelumnya.

    Berikut alur metodologi yang kami tempuh dalam pembuatan proposal ini:

    Identifikasi

    masalah

    Perumusan

    masalah

    Pengumpulan

    data

    Kesimpulan

    (tujuan)

    a. Pengumpulan data

    Pengumpulan data disini adalah sebuah kegiatan untuk mengumpulkan

    informasi tentang kondensator, SVC dan system 50 Hz di Indonesia.

    b. Kesimpulan

    Kesimpulan disini adalah menyimpulkan data-data yang telah kamikumpulkan dan memspesifikasikan masalah sehingga mudah dimengerti bagi

    pembaca

  • 5/19/2018 makalah kondensor

    5/11

    5

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1.

    KondensatorKondensator atau Kompensator didalam sistem Penyaluran tenaga Listrik

    disebut pula alat pengubah fasa yang dipakai untuk mengatur jatuh tegangan pada

    saluran transmisi atau transformator, dengan mengatur daya reaktif atau dapat pula

    dipakai untuk menurunkan rugi daya dengan memperbaiki faktor daya. Alat

    tersebut ada yang berputar dan ada yang stationer, yang berputar adalah

    kondensator sinkron dan kondensator asinkron, sedangkan yang stationer adalah

    kondensator statis atau kapasitor shunt dan reaktor shunt.2.1.1.Kondensator Putar

    I.

    Kondensator Sinkron

    Kondensator ini merupakan jenis kondensator yang umum dipakai.

    Perbandingan phasa terbelakang (lagging) dan kapasitas phasa terdahulu

    (leading) biasanya sekitar 0,50,8. Tetapi untuk mencegah penguatan

    sendiri (self excitation) pada waktu percobaan pemuatan (charging test)

    saluran trasmisi yang panjang, diperlukan kondensator sinkron dengankapasitas phasa terbelakang yang besar dan yang mempunyai perbandingan

    kapasitas 1,0. Makin besar kapasitas phasa terbelakangnya makin besar pula

    perbandingan hubung singkatnya (short circuit ratio). Jika sebuah saluran

    transmisi diberi tegangan dengan kondensator sinkron, maka mungkin terjadi

    penguatan sendiri oleh arus penguatan sendiri oleh pemuat dari saluran

    transmisi itu.

    II. Kondensator Asinkron

    Reaktor ini mempunyai keuntungan yang besar anatara lain ; dapat dimulai

    lebih mudah, hanya sedikit menyumbang arus hubung singkat dan

    stabilitasnya baik

    2.1.2.Kondensator Statis

    I.

    Kapasitor Shunt

    Sebagai unit, ada kapasitor 1 phasa dan kapasitor 3 phasa. Pada saluran

    distribusi dapat dipakai 3 phasa. Jika tegangan sistim tinggi dan kapasitasnya

  • 5/19/2018 makalah kondensor

    6/11

    6

    besar, kapasitor 1 phasa dihubungkan secara bintang. Sekarang, kapasitor unit

    sampai 1,667 kVA telah dibuat di Jepang. Susunan kapasitor terdiri dari :

    a. Kapasitor unit itu sendiri

    b. Reaktor seri

    c. Kumparan pelepasan (discharge)

    d. Isolator penyangga (untuk tegangan lebih dari 60 kVA)

    Biasanya frekuensi harmonis yang ganjil, yakni harmonis ketiga, kelima dan

    ketujuh selalu ada pada sistim tenaga. Karena impedansi sistim adalah induktif

    untuk frekuensi ini, maka impedansi dari susunan kapasitor itu hendaknya

    induktif pula. Jika ia kapasitif, maka akan terjadi resonansi paralel, sehingga

    akan mengalir arus harmonik yang besar yang bersirkulasi antara sistim dan

    susunan kapasitor itu. Hal ini menyebabkan pemanasan yang berkelebihan pada

    kapasitor dan distorsi pada tegangan dan arus.

    Untuk mencegah hal ini dipasang teaktor seri kira-kira 56%, yang ditalakan

    dengan harmonik keempat, untuk membuat impedansi kapasitor itu induktif

    pada harmonik yang lebih tinggi dari harmonik kelima. Resonansi pada

    harmonik ketiga kemungkinan kecil, karena harmonik ketiga itu sendiri kecil.

    Kecuali itu harmonik ketiga adalah dari urutan phasa nol, susunan kapasitor

    yang terhubung secara bintang mempunyai imedansi urutan nol yang besar,

    sedangkan hampir semua arus harmonik ketiga diserap oleh lilitan delta dari

    transformator tenga.

    II. Reaktor Shunt

    Ada 2 macam reaktor shunt, yaitu :

    1. Reaktor berinti besi dengan celah udara

    2. Reaktor berinti udara

    Dibandingkan dengan transformator, getaran dan suara dengungnya lebih besar.

    Oleh karena itu pada umumnya kepadatan flux inti besinya dibuat rendah.

    2.2.SVC

    Sebuah kompensator VAR statis (atau SVC) adalah perangkat listrik untuk

    membuat respon reaksi cepat daya reaktif pada jaringan tegangan tinggi transmisi

    listrik SVC merupakan bagian dari sistem transmisi AC Fleksibel. Keluarga

    perangkat , mengatur tegangan dan menstabilkan sistem. Tidak seperti kondensator

    sinkron yang merupakan mesin listrik berputar, suatu kompensator VAR statis

  • 5/19/2018 makalah kondensor

    7/11

    7

    tidak memiliki bagian yang bergerak signifikan (selain switchgear internal).

    Sebelum penemuan SVC, kompensasi daya faktor adalah melestarikan mesin

    berputar besar seperti kondensator sinkron atau beralih bank kapasitor.

    SVC adalah perangkat impedansi pencocokan otomatis, dirancang untuk

    membawa sistem dekat dengan faktor daya persatuan. SVC yang digunakan dalam

    dua situasi utama:

    a. Terhubung ke jaringan listrik, untuk mengatur tegangan transmisi

    ("Transmisi SVC")

    Dalam aplikasi transmisi, SVC digunakan untuk mengatur tegangan grid.

    Jika beban reaktif sistem kekuasaan adalah kapasitif (leading), SVC akan

    menggunakan reaktor dikendalikan thyristor mengkonsumsi vars dari

    sistem, menurunkan tegangan sistem. Di bawah induktif (lagging) kondisi,

    bank kapasitor secara otomatis diaktifkan, sehingga memberikan tegangan

    sistem yang lebih tinggi. Dengan menghubungkan reaktor thyristor-

    controlled, yang continuously variable, bersama dengan step bank

    kapasitor, hasilnya adalah kekuatan leading atau lagging continuously-

    variable.

    b.

    Terhubung dekat beban industri besar, untuk meningkatkan kualitas daya

    ("Industri SVC")

    Dalam aplikasi industri, SVC biasanya ditempatkan di dekat beban tinggi dan

    cepat bervariasi, seperti tungku busur, di mana mereka dapat memperlancar flicker

    tegangan.

    Model Svc Pada Matlab

  • 5/19/2018 makalah kondensor

    8/11

    8

    Sebuah var statis kompensator (SVC) yang digunakan untuk mengatur

    tegangan pada, 500 kV, 3000 MVA sistem. Ketika tegangan sistem rendah SVC

    menghasilkan daya reaktif (SVC kapasitif). Ketika tegangan sistem tinggi

    menyerap daya reaktif (SVC induktif). SVC berperingkat +200 MVAR kapasitif

    dan 100 MVAR induktif. Blok Compensator Static Var adalah sebuah fasor Model

    yang mewakili karakteristik statis dan dinamis SVC pada frekuensi sistem dasar.

    Untuk melihat parameter kontrol SVC, membuka kotak dialog SVC(Phasor

    type) dan pilih "Display Control parameters ". SVC diatur dalam mode

    pengaturan tegangan dengan tegangan referensi Vref = 1,0 pu. The droop tegangan

    0,03 pu / 200MVA, sehingga tegangan bervariasi dari 0,97 pu menjadi 1,015 pu

    saat arus SVC beranjak dari sepenuhnya kapasitif untuk sepenuhnya induktif. Klik

    dua kali sekarang di blok biru untuk menampilkan karakteristik VI SVC.

    SVC yang sebenarnya positive-sequence tegangan (V1) dan kerentanan (B1)

    diukur dalam subsistem 'Signal Processing', menggunakan tegangan Vabc

    kompleks dan kompleks arus Iabc dikembalikan oleh blok Pengukuran Three-

    PhaseV-I.

    Signal processing SVC

    2.3.Sistem Frekuensi 50Hz di Indonesia

    Abad ke-19, berbagai macam frekuensi listrik AC digunakan di Amerika

    Serikat untuk keperluan yang berbeda. Saat itu, frekuensi yang paling lazim

    dipakai adalah 60 Hz. Alasannya sederhana, lampu pijar yang diproduksi oleh

  • 5/19/2018 makalah kondensor

    9/11

    9

    Westinghouse (sebuah perusahaan listrik terkemuka di Amerika saat itu),bekerja

    secara maksimal pada frekunsi 60 Hz. Berhubung Westinghouse adalah penguasa

    pasar, maka frekuensi yang digunakannya pun menjadi acuan bagi pabrikan

    lainnya.

    Sementara itu, di Eropa, sebuah perusahaan listrik Jerman bernama AEG

    (anak perusahaan yang didirikan Edison di Jerman) memonopoli pasar di

    negaranya. Perusahaan ini menggunakan frekuensi 50 Hz. Perlahan namun pasti,

    angka ini pun menyebar ke seluruh Benua Eropa dan menjadi standar di sana.

    Inggris Raya sedikit berbeda. Sampai dengan Perang Dunia II, berbagai

    frekuensi yang berbeda masih tetap digunakan. Setelah perang usai, barulah

    Inggris menggunakan angka 50 Hz sebagai standar di negaranya.

    Nah, untuk Indonesia, berhubung selama 350 tahun lamanya menjadi koloni

    Belanda, maka standar yang digunakannya pun mengacu ke sana (Eropa). Itulah

    sebabnya listrik di negara kita menggunakan frekuensi 50 Hz dan bukan 60 Hz.

    Jadi, penentuan angka 60 Hz maupun 50 Hz ini tidak ada kaitannya dengan

    sistem metrik manapun. Penentuan angka tersebut justru dipengaruhi oleh sejarah

    dan penguasaan pasar oleh perusahaan besar bernama Westinghouse di Amerika

    Serikat dan AEG di Jerman pada abad 19. Jika saja mereka bukanlah pemain

    utama pada saat itu, mungkin standar yang kita gunakan saat ini bisa berbeda.

  • 5/19/2018 makalah kondensor

    10/11

    10

    BAB III

    PENUTUP

    Kesimpulan

    kesimpulannya adalah:

    Kondensator ada dua jenis, yaitu kondensator statis dan kondensator putar.

    SVC) adalah perangkat listrik untuk membuat respon reaksi cepat daya

    reaktif pada jaringan tegangan tinggi transmisi listrik.

    Sistem 50Hz di Indonesia adalah warisan dari penjajah pada zaman dahulu,

    yang mayoritas dari Eropa.

  • 5/19/2018 makalah kondensor

    11/11

    11

    DAFTAR PUSTAKA

    http://ori-controlelectronics.blogspot.com/2012/12/svc-static-var-compensator.html

    http://en.wikipedia.org/wiki/Static_VAR_Compensator

    http://azkarrizal13.blogspot.com/2013/05/laporan-prakerin.html

    http://doriepratama.blogspot.com/

    http://rikza86.blogspot.com/2011_01_09_archive.html

    DIUNDUH : 5 Oktober 2014

    http://ori-controlelectronics.blogspot.com/2012/12/svc-static-var-compensator.htmlhttp://ori-controlelectronics.blogspot.com/2012/12/svc-static-var-compensator.htmlhttp://en.wikipedia.org/wiki/Static_VAR_Compensatorhttp://en.wikipedia.org/wiki/Static_VAR_Compensatorhttp://azkarrizal13.blogspot.com/2013/05/laporan-prakerin.htmlhttp://azkarrizal13.blogspot.com/2013/05/laporan-prakerin.htmlhttp://doriepratama.blogspot.com/http://doriepratama.blogspot.com/http://rikza86.blogspot.com/2011_01_09_archive.htmlhttp://rikza86.blogspot.com/2011_01_09_archive.htmlhttp://rikza86.blogspot.com/2011_01_09_archive.htmlhttp://doriepratama.blogspot.com/http://azkarrizal13.blogspot.com/2013/05/laporan-prakerin.htmlhttp://en.wikipedia.org/wiki/Static_VAR_Compensatorhttp://ori-controlelectronics.blogspot.com/2012/12/svc-static-var-compensator.html