Makalah Komunikasi Nonverbal
-
Upload
ampunna-haris -
Category
Documents
-
view
983 -
download
0
Transcript of Makalah Komunikasi Nonverbal
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-
Nya sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini tidak akan terwujud tanpa adanya
bantuan dari berbagai pihak, baik yang berupa saran, kritik, bimbingan maupun
bantuan lainnya. Penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada teman-teman satu kelompok yang telah membantu dalam mengerjakan
makalah ini.Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya
kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi serta
bimbingannya.
Demikian penulisan makalah ini, penulis menyadari banyak keterbatasan dan
kekurangan ada di dalamnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun demi peningkatan wawasan kami dalam memberikan penulisan
makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat pada semua pihak.
Makassar, 20 September 2012
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................1
DAFTAR ISI................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar
belakang....................................................................................................3
I.2 Rumusan Masalah..............................................................................................3
I.3 Tujuan ...............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Komunikasi Non Verbal..................................................................5
II.2 Klasifikasi Komunikasi Non Verbal…………………………………………..6
II.3 Perbadaan Komunikasi Verbal dan Non Verbal………………………………8
II.4 Peranan Komunikasi Non Verbal Dalam Kehidupan Sehari-hari dan
Pelayanan Kesehatan...................................................................................... 10
BAB III PENUTUP
III.1 Kesimpulan......................................................................................................13
III.2 Saran................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk sosial,
makhluk yang suka tidak suka pasti berinteraksi dengan manusia yang lain. Manusia
dalam melakukan interakasi dengan manusia lain menggunakan komunikasi.
Dimanapun kita berada pasti berkomunikasi baik itu di rumah, sekolah, di kantor dan
di manapun manusia itu berada. Komunikasi adalah salah satu aktivitas yang sangat
fundamentalis dalam kehidupan umat manusia. Kebutuhan manusia untuk
berhubungan dengan sesamanya diakui oleh hampir semua agama telah ada sejak
tuhan menciptakan Adam dan Hawa di muka bumi.
Komunikasi non verbal sering kali kita lakukan pada kegiatan sehari-hari, tetapi kita
belum terlalu memahami bagaimana komunikasi non verbal tersebut terjadi.
komukasi non verbal mempunyai peranan yang sangat besar bagi perkembangan
komunikasi terutama bagi orang yang mempunyai kekurangan dalam berkomunikasi
seperti orang tuna rungu dan lain-lain. Komunikasi nonverbal juga berguna dalam
proses belajar mengajar juga dalam kehidupan sehari-hari, oleh karena itu kita harus
lebih memahami apa yang dimaksud dengan komunikasi non verbak sehingga kita
dapat lebih terampil dan memanfaatkan komunikasi non verbal secara tepat. dari
berbagai fungsi dan manfaat komunikasi non verbal sangat diperlukan dan membantu
dalam kehidupan sehari- hari.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian komunikasi non verbal ?
2. Apa saja klafikasi komunikasi non verbal ?
3. Apa perbedaan komunikasi non verbal dan komunikasi verbal ?
4. Bagaimana peranan komunikasi non verbal dalam kehidupan sehari-hari dan
pelayanan kesehatan ?
3
I.3 TUJUAN
1. Untuk memahami pengertian komunikasi non verbal.
2. Untuk mengetahui klasifikasi komunikasi non verbal.
3. Untuk mengetahui perbedaan komunikasi non verbal dan komunikasi verbal.
4. Untuk mengetahui peranan komunikasi non verbal dalam kehidupan sehari-hari
4
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 PENGERTIAN KOMUNIKASI NON VERBAL
Secara sederhana, komunikasi nonverbal dapat didefinisikan sebagai berikut:
Non berarti tidak, verbal bermakna kata-kata (words), sehingga komunikasi
nonverbal dimaknai sebagai komunikasi tanpa kata-kata.
Bentuk dasar atau bentuk paling dasar dari komunikasi adalah komunikasi
non verbal. Komunikasi non verbal adalah kumpulan isyarat, gerak tubuh, intonasi
suara, sikap dan sebagainya, yang memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi
tanpa kata-kata (Boove dan Thill, 2003:4).
Komunikasi non verbal sering juga disebut isyarat , bahasa isyarat atau bahasa
diam (silent language). Ahli antropologii mengungkapkan bahwa sebelum kata-kata
ditemukan, komunikasi terjadi melalui gerakan badan atau bahasa tubuh (body
language). Sebagai contoh , membelakkan mata, atau mengepalkan tangan sebagai
isyarat untuk menyatakan kemarahan atau mengangguk untuk menyatakan
persetujuan.
Dalam kehidupan sehari-hari penggunaan bahasa non verbal sering digunakan
oleh seseorang, seperti:
Menganggukan kepala yang berarti setuju.
Menggelengkan kepala yang berarti tidak setuju.
Melambaikan tangan kepada orang lain, yang berarti seseorang tersebut
sedang memanggilnya untuk datang kemari.
Menunjukkan jari kepada orang lain diikuti dengan warna muka merah,
berarti ia sedang marah.
Gambar pria dan wanita di sebuah toilet, berarti seseorang boleh masuk sesuai
dengan jenis kelaminnya.
5
II.2 KLASIFIKASI KOMUNIKASI NON VERBAL
Bentuk-bentuk komunikasi non verbal terdiri dari tujuh macam yaitu:
a. Komunikasi visual
Komunikasi visual merupakan salah satu bentuk komunikasi yang digunakan
untuk menyampaikan pesan berupa gambar-gambar, grafik-grafik, lambang-lambang,
atau simbol-simbol.
Dengan menggunakan gambar-gambar yang relevan, dan penggunaan warna
yang tepat, serta bentuk yang unik akan membantu mendapat perhatian pendengar.
Dibanding dengan hanya mengucapkan kata-kata saja, penggunaan komunikasi visual
ini akan lebih cepat dalam pemrosesan informasi kepada para pendengar.
b. Komunikasi sentuhan
Ilmu yang mempelajari tentang sentuhan dalam komunikasi non verbal sering
disebut Haptik. Sebagai contoh: bersalaman, pukulan, mengelus-ngelus, sentuhan di
punggung dan lain sebagainya merupakan salah satu bentuk komunikasi yang
menyampaikan suatu maksud/tujuan tertentu dari orang yang menyentuhnya.
c. Komunikasi gerakan tubuh
Kinesik atau gerakan tubuh merupakan bentuk komunikasi non verbal, seperti,
melakukan kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh
digunakan untuk menggantikan suatu kata yang diucapkan. Dengan gerakan tubuh,
seseorang dapat mengetahui informasi yang disampaikan tanpa harus mengucapkan
suatu kata. Seperti menganggukan kepala berarti setuju.
d. Komunikasi lingkungan
Lingkungan dapat memiliki pesan tertentu bagi orang yang melihat atau
merasakannya. Contoh: jarak, ruang, temperatur dan warna. Ketika seseorang
menyebutkan bahwa ”jaraknya sangat jauh”, ”ruangan ini kotor”, ”lingkungannya
6
panas” dan lain-lain, berarti seseorang tersebut menyatakan demikian karena atas
dasar penglihatan dan perasaan kepada lingkungan tersebut.
e. Komunikasi penciuman
Komunikasi penciuman merupakan salah satu bentuk komunikasi dimana
penyampaian suatu pesan/informasi melalui aroma yang dapat dihirup oleh indera
penciuman. Misalnya aroma parfum bulgari, seseorang tidak akan memahami bahwa
parfum tersebut termasuk parfum bulgari apabila ia hanya menciumnya sekali.
f. Komunikasi penampilan
Seseorang yang memakai pakaian yang rapi atau dapat dikatakan penampilan
yang menarik, sehingga mencerminkan kepribadiannya. Hal ini merupakan bentuk
komunikasi yang menyampaikan pesan kepada orang yang melihatnya. Tetapi orang
akan menerima pesan berupa tanggapan yang negatif apabila penampilannya buruk
(pakaian tidak rapih, kotor dan lain-lain).
g. Komunikasi citrasa
Komunikasi citrasa merupakan salah satu bentuk komunikasi, dimana
penyampaian suatu pesan/informasi melalui citrasa dari suatu makanan atau
minuman. Seseorang tidak akan mengatakan bahwa suatu makanan/minuman
memiliki rasa enak, manis, lezat dan lain-lain, apabila seseorang tersebut telah
memakan/meminumnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa citrasa dari
makanan/minuman tadi menyampaiakan suatu maksud atau makna.
7
I1.3 PERBEDAAN KOMUNIKASI VERBAL DAN KOMUNIKASI NON
VERBAL
Setidaknya ada tiga ciri utama yang menandai wujud atau bentuk komunikasi
verbal dan komunikasi nonverbal. Pertama, lambang-lambang nonverbal digunakan
paling awal sejak kita lahir di dunia ini, sedangkan setelah tumbuh pengetahuan dan
kedewasaan kita, barulah bahasa verbal kita pelajari. Kedua, komunikasi verbal
dinilai kurang universal dibanding dengan komunikasi nonverbal, sebab bila kita
pergi ke luar negeri misalnya dan kits tidak mengerti bahasa yang digunakan oleh
masyarakat di negara tersebut, kita bisa menggunakan isyarat-isyarat nonverbal
dengan orang asing yang kita ajak berkomunikasi. Dan ciri yang ketiga adalah,
bahwa komunikasi verbal merupakan aktivitas yang lebih intelektual dibanding
dengan bahasa nonverbal yang lebih merupakan aktivitas emosional. Artinya, bahwa
dengan bahasa verbal, sesungguhnya kita mengkomunikasikan gagasan dan konsep-
konsep yang abstrak, sementara melalui bahasa nonverbal, kita mengkomunikasikan
hal-hal yang berhubungan dengan kepribadian, perasaan dan emosi yang kita miliki.
Untuk memahami dengan lebih jelas, kita dapat melihat tabel mengenai tipe-
tipe komunikasi berikut ini.
Tabel Tipe- Tipe Komunikasi
KOUNIKASI VOKAL NON VOKAL
Komunikasi Verbal Bahasa Lisan
(Spoken Words)
Bahasa Tulisan
(Written Words)
Komunikasi Non Verbal Nada Suara
(Tune of Voice)
Isyarat (Gesture),
gerakan (Movement)
Desah (Sighs),
Jeritan (Screams)
Penampilan
(Appearance)
Kualitas vokal
(Vokal Quality)
Ekspresi Wajah
(Facial Expression)
8
Tabel tipe-tipe komunikasi di atas dapat dibaca sebagai berikut:
komunikasi verbal yang termasuk dalam komunikasi vokal adalah bahasa
lisan, sedang yang tergolong dalam komunikasi nonvokal adalah bahasa tertulis.
Sementara, komunikasi nonverbal yang termasuk dalam komunikasi Vokal adalah
nada suara, desah, jeritan dan kualitas vokal; dan yang termasuk dalam klasifikasi
komunikasi nonvokal adalah isyarat, gerakan (tubuh), penampilan (fisik), ekspresi
wajah dan sebagainya.
Contoh gabungan komunikasi verbal dan non verbal
Ketika seseorang mengatakan menolak sesuatu dia tidak hanya mengatakan
dengan mengucapkan kata “tidak” namun juga disertai “gelengan kepala” atau
“jari telunjuk yang bergerak kekiri dan kekanan”.
Pada saat akhir pertemuan, seseorang yang berpamitan tidak hanya
mengucapkan salam perpisahan/selamat tinggal namun juga melambaikan
tangan.
Ketika orang marah dia tidak hanya mengucapkan kata-kata kekesalan namun
juga menggebrak meja dengan nada suara yang tinggi.
Dalam suatu pertemuan, pada saat bertemu dengan teman lama, seseorang
tidak hanya mengucapkan “hai” namun juga “mengulurkan tangan untuk
bersalaman”.
Ketika seseorang memenangkan suatu pertandingan, selain dia mengucapkan
“hore aku menang”, dia juga melompat dengan menunjukkan ekspresi wajah
kegirangan.
9
11.4 PERANAN KOMUNIKASI NON VERBAL DALAM KEHIDUPAN
SEHARI- HARI DAN PELAYANAN KESEHATAN
A. Dalam Kehidupan Sehari- Hari
Bila diamati dalam kehidupan sehari-hari kadang-kadang kita menggunakan
bahasa tubuh dalam melakukan komunikasi. Mungkin penggunaan bahasa tubuh
dalam berkomunikasi bisa dengan disengaja ataupun tidak disengaja. Hal ini akan
berpengaruh pada pesan yang disampaikan sehingga pesan dengan menggunakan
bahasa tubuh tersebut dapat diterima kadangkala juga tidak. Tetapi pada dasarnya
komunikasi dengan menggunakan bahasa tubuh lebih mudah diterima dan dicerna
oleh penerima pesan dibandingkan dengan komunikasi verbal.
Berikut fungsi-fungsi dasar komunikasi nonverbal :
Perilaku nonverbal dapat membantu mempertegas/memperteguh makna dari
pesan verbal. Contohnya sebagaimana anda melambaikan tangn ketika
menyampaikan pesan perpisahan seperti “Selamat jalan,” “Sampai jumpa lagi,”
atau “Sampai ketemu lagi”
Perilaku nonverbal juga dapat menggantikan pesan verbal. Seperti anda
menunjukan sebuah tempat hanya dengan menunjukan dengan jari tangan tanpa
berbicara sepatah katapun kepada seseorang.
Sebagai regulator yang dapat meregulasi perilaku verbal. Misalnya mengenakan
jaket dan merapihkan alat tulis kita seraya melihat jam tangan menjelang akhir
jam kuliah. Sehingga dosen kita memutuskan untuk segera menutup kuliahnya.
Perilaku nonverbal juga mampu menyanggah/membantah atau bertentangan
dengan perilaku verbalnya. Misal,seorang yang mengatakan punya waktu untuk
berbicara sedangkan dia terus-terusan melihat ke arah arlojinya. Dalam kasus-
kasus seperti ini kita secara tidak sadar akan lebih mempercayai pesan non verbal
yang dilihat atau dirasakan,daripada menyetujui pesan verbal yang
dikirimkannya.
B. Dalam Pelayanan Kesehatan
10
Kepedulian pelayanan kesehatan terhadap pasien ternyata mampu mengurangi
kecemasan, rasa sakit, dan tekanan darah, serta meningkatkan kesehatan mereka
secara umum. Salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap
masyarakat adalah dengan meningkatkan keterampilan komunikasi mereka. Salah
satu kebiasaan yang merusak adalah keengganan mereka untuk mendengarkan pasien.
Salah satu aspek komunikasi non verbal yang penting adalah sentuhan. Riset
dalam komunikasi menunjukkan bahwa kebutuhan pasien akan sentuhan tidak
dipenuhi oleh professional medis . Pijatan dan sentuhan oleh dokter dan perawat
menghasilkan efek positif pada pasien yang dirawat di rumah sakit. Namun
professional medis perlu memerhatikan bentuk, frekuensi, lokasi sentuhan, jenis
kelamin, budaya, dan agama pasien agar pasien merasa nyaman dengan sentuhan
tersebut.
Pada perjumpaan non verbal dengan pasien, pelayan kesehatan sebaiknya :
1. Pertama- tama, ciptakan kontak mata, kontak mata mengomunikasikan minat dan
perhatian pada pasien tersebut.
2. Sambil memelihara kontak mata, senyumlah dan isyaratkan lebih lanjut minat
anda serta tanggapan positif anda pada pasien.
3. Pusatkan perhatian anda. Ini secara non verbal mengisyaratkan bahwa anda tidak
menaruh perhatian pada hal- hal lain. Tetapi hati- hatilah jangan sampai anda
terlalu memusatkan perhatian sehingga membuat orang tersebut merasa tidak
nyaman.
4. Ciptakan kedekatan fisik atau setidaknya kurangi jarak fisik antara anda berdua.
Dekatilah, tapi jangan sampai melanggar batas kenyamanan, sehingga minat anda
untuk membuat kontak mata tampak dengan jelas.
5. Peliharalah postur yang terbuka. Selama perjumpaan ini, peliharalah postur tubuh
yang mengomunikasikan ketersediaan untuk memasuki interaksi dengan orang itu.
6. Berilah tanggapan secara nyata. Dengan asumsi komunikasi non verbal anda di
tanggapi, balaslah itu dengan senyuman, anggukan atau kedipan mata.
11
7. Kukuhkan prilaku positif. Apa yang dilakukan orang itu mngisyaratkan minat dan
kesediaan membalas kontak, tanggapilah secara positif. Sekali lagi
mengangguklah.
8. Hindarilah sikap berlebihan. Kominikasi non verbal diperlukan untuk membina
kontak atau mengisyaratkan minat. Tetapi, ini dapat menimbulkan masalah jika
dilakukan secara berlebihan atau tidak didikuti komunikasi verbal, lakukan segera
setelah komunikasi non- verbal. Hal lain yang harus dihindari yaitu perlakuan
yang terlalu sepi bahasa non verbal, menggurui, mengkritik, menyindir halus
maupuan kasar, dan nasihat langsung tanpa basa- basi.
12
BAB III
PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
Dalam Faktanya Penelitian telah menunjukkan bahwa 80% komunikasi antara
manusia dilakukan secara non verbal. Banyak interaksi dan komunikasi yang terjadi
dalam masyarakat yang berwujud nonverbal. Komunikasi nonverbal ialah
menyampaikan arti (pesan) yang meliputi ketidakhadiran symbol-simbol suara atau
perwujudan suara.Salah satu komunikasi non verbal ialah gerakan tubuh atau perilaku
kinetic, kelompok ini meliputi isyarat dan gerakan serta mimic.Cara anda memuntir
rambut atau menyentuh hidung, cara anda melipat tangan atau menyilangkan kaki,
mengungkapkan banyak hal tentang Anda serta orang lain.
III.2 SARAN
Dengan adanya makalah ini diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan
pemahaman akan pentingnya komunikasi non verbal dalam kehidupan sehari- hari
dan pelayanan kesehatan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Blake, Reed H. 2003. Taksonomi Konsep Komunikasi. Surabaya: Papyrus.
Effendy, Onong U. 1989. Kamus Komunikasi. Bandung: Mandar Maju.
Lim Nan Sen, Irwin. 1987. Bahasa Tubuh/ Body Talk. Batam: Inter
Aksara.
Liliweri, Alo. 1994. Komunikasi Verbal dan Nonverbal. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Mulyana, Deddy. 2001. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
14
ILMU PERILAKU DAN ETIKA PROFESIPOLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
TUGAS MAKALAH
KOMUNIKASI NON VERBAL
DISUSUN OLEH :KELOMPOK IV
ANDI RIDHAYANTI ADILLAH (PO.71.3.251.11.1.004)
DASRIANTI (PO.71.3.251.11.1.012)
JURUSAN FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR
2012
15