Makalah Komunikasi Data

download Makalah Komunikasi Data

of 17

description

Makalah komunikasi data

Transcript of Makalah Komunikasi Data

Microsoft Word - MAKALAH JARKOM _TCP-IP~OSI_.doc

MAKALAHKOMUNIKASI DATAPROTOKOL OSI LAYER DAN TCP / IP

DisusunOleh :TOMI PEBRIANSA PUTRA(14223761)

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL2015

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah berkat ridho dan berkah yang diberikan oleh Alloh SWT pada kesempatan ini, sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini pada waktunya dengan baik dan lancar. Dalam makalah yang berjudul Protokol OSI Layer dan TCP/IP ini, kami mencoba menyajikan pengertian masing-masing model referensi disertai pula dengan perbandingan dan perbedaan diantara keduanya. Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah Komunikasi Data pada semester ini. Kami hanya berharap, mudah-mudahan, makalah yang singkat ini mampu memberikan manfaat serta pengetahuan kepada para pembaca yang budiman. Kami sampaikan pula ucapan terima kasih kepada Bpk. Ir. Heru Abrianto, MT. selaku dosen pengajar Mata Kuliah ini atas bantuan dan ilmunya yang telah dan akan diberikan. Akhirnya, penyusun menyadari akan keterbatasan kami sebagai manusia. Makalah ini belumlah sepenuhnya sempurna, maka dari itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah selanjutnya.

Jakarta, 23 April 2015

Penyusun

ABSTRAK

Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protocol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi. SementaraTCP/IP merupakan suatu model protokol komunikasi data yang sangat memberikan perubahan besar pada dunia komunikasi dan komputer. Protokol TCP/IP ini dapat memberikan suatu standar yang diakui secara internasional dan digunakan sebagai acuan dalam pengembangan dunia komputer khususnya pada jaringan komputer. Dimana protokol ini dapat memberikan keleluasaan dalam berkomunikasi antara komputer satu dengan komputer lainnya dalam satu jaringan walapun komputer tersebut menggunakan platform sistem operasi yang berbeda.TCP/IP ini mempunyai 5 layer. Berbeda dengan OSI Layer yang mempunyai 7 layer. Kelima layer tersebut mempunyai fungsi dan tanggung jawabnya masing-masing seperti halnya ketujuh layer yang ada pada OSI Layer tersebut.

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Protokol adalah aturan atau sekumpulan aturan dan standar yang memungkinkan komputer untuk dapat saling berkomunikasi. Bagi komputer pengirim (sender) maupun penerima (receiver) yang terlibat dalam sebuah proses pengiriman data, mereka harus dapat mendeteksi dan menggunakan protokol yang sama. Untuk melakukan pertukaran data sender dan receiver (host) harus sepakat tentang bagaimana bentuk dan arti data tersebut, misalnya ketika sebuah host mengirimkan data 1 dan 0 ke host lainnya, kedua host harus sepakat tentang arti dari data 1 dan 0 yang dikirimkan itu. Hal ini serupa dengan dua orang yang akan melakukan sebuah percakapan, mereka harus setuju tentang siapa yang akan berbicara pertama kali, bagaimana mengungkapkannya, bagaimana memahaminya sehingga dapat dimengerti dan bagaimana cara mengakhiri percakapan tersebut.

1.2. TujuanAdapun tujuan disusunnya makalah ini antara lain : Mengetahui model referensi TCP/IP Mengetahui model referensi OSI Mampu membandingkan antara model referensi TCP/IP dengan model referensi OSI, meliputi kelebihan maupun kekurangannya. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Data.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1. OSI Layer Pada tahun 1977 ISO (International Organization for Standarization) menetapkan OSI (Open Standard Interconnection) sebagai standar bagi komunikasi data, OSI adalah sebuah standar baku dan ia hanyalah sebuah model rujukan, jika kita misalkan suatu model adalah sebuah pertanyaan, maka protokol adalah jawabannya. Suatu protokol hanya dapat menjawab satu atau beberapa pertanyaan tertentu yang spesifik atau dengan kata lain suatu protokol hanya melayani suatu lingkup wilayah yang sangat terbatas. Sebuah protokol tentu saja tidak dapat menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh sebuah model, akan tetapi dengan menggabungkan berbagai macam protokol dalam sebuah protokol suite (misalnya TCP/IP) kita dapat menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan oleh model yang ada. 2. 1. 1. Tujuh Layer OSI OSI Layer dibuat dengan tujuan agar komunikasi data dapat berjalan melalui langkah-langkah yang jelas, langkah-langkah ini biasa disebut dengan nama layer dan OSI Layer terdiri dari tujuh layer dengan pembagian tugas yang jelas, ke tujuh layer itu adalah: Aplication Presentation Session Transport Network Data-Link Physical Tanggung jawab setiap layer adalah menyediakan servis bagi layer diatasnya, layer yang berada diatas tidak perlu tahu tentang bagaimana data bisa sampai kesana atau apapun yang terjadi di layer di bawahnya (lihat gambar 2.1).

Gambar 2.1 Tujuh layer OSI

a. Aplication Layer Layer paling tinggi dari model OSI adalah aplication layer, seluruh layer dibawahnya bekerja untuk layer ini, tugas dari application layer adalah mengatur komunikasi antar aplikasi. b. Presentation Layer Presentation layer adalah layer yang berada dibawah application layer dan diatas session layer, presentation layer menambahkan struktur pada paket data yang akan dikirimkan. Tugas utama layer ini adalah untuk meyakinkan bahwa data atau informasi terkirim dengan bahasa atau syntax yang dapat dipahami oleh host yang dituju. Protokol pada presentation layer dapat menterjemahkan data kedalam bahasa atau syntax yang dapat dimengerti dan kemudian mengkompres atau mengenkripsi data sebelum menyampaikan data ke session layer. c. Session Layer Session layer berada di bawah presentation layer, layer ini bertugas untuk mengontrol dialog selama komunikasi berlangsung, layer ini bertanggung jawab dalam hal bagaimana membentuk sambungan, bagaimana menggunakan sambungan tersebut, dan bagai mana memutuskan sambungan yang terbentuk setelah sebuah sesi komunikasi selesai. Session layer juga menambahkan control header pada paket data selama pertukaran data terjadi. d. Transport Layer Dibawah session layer ada transport layer, layer ini menjamin diterimanya paket data yang dikirim. Transport layer juga dapat membentuk sebuah sambungan dan mengirim acknowledgment ketika paket data diterima. e. Network Layer Network layer yang berada dibawah transport layer bertanggung jawab dalam hal routing dari paket-paket data yang didasarkan pada logical address dari paket-paket data tersebut. Network layer memotong-motong data dan menyusunya kembali jika diperlukan, ia mengirim paket-paket data dari sumber ke tujuan. f. Data-Link Layer Dibawah network layer adalah data-link layer, layer dimana data dipersiapkan untuk dikirimkan melalui jaringan, pada layer ini paket data di kapsulasi dalam sebuah frame (bundle dari data biner) sebelum dikirimkan. Protokol pada layer ini membantu dalam hal pengalamatan (addressing) dan pendeteksian kesalahan dari data yang dikirimkan. Layer ini bertanggung jawab dalam megirimkan data dari satu hoop ke hoop yang lain. Data-link layer terdiri dari dua sublayer yaitu; sublayer Logical Link Control (LLC) dan sublayer Media Access Control (MAC). Sublayer LLC adalah antarmuka antara protokol network layer dengan metode pengaksesan media misalnya Ethernet atau Token Ring. Sublayer MAC menangani koneksi ke media fisik seperti twisted-pair atau pengkabelan koaksial. g. Physical Layer Layer paling bawah dalam model OSI adalah physical layer. Layer ini menjelaskan bagaimana pengiriman dan penerimaan bit-bit data sepanjang media transmisi seperti : kabel koaksial, twited-pair, serat optic, gelombang radio atau media transmisi yang lainya.

2. 1. 2. Bagaimana OSI Layer Bekerja Pembentukan paket dimulai dari layer teratas OSI Layer. Aplication layer megirimkan data ke presentation layer, di presentation layer data ditambahkan header dan atau tailer kemudian dikirim ke layer dibawahnya, pada layer dibawahnya pun demikian, data ditambahkan header dan atau tailer kemudian dikirimkan ke layer dibawahnya lagi, terus demikian sampai ke physical layer. Di physical layer data dikirimkan melalui media transmisi ke host tujuan. Di host tujuan paket data mengalir dengan arah sebaliknya, dari layer paling bawah ke layer paling atas. Protokol pada physical layer di host tujuan mengambil paket data dari media transmisi kemudian mengirimkannya ke data-link layer, data-link layer memeriksa data-link layer header yang ditambahkan host pengirim pada paket, jika host bukan yang dituju oleh paket tersebut maka paket itu akan di buang, tetapi jika host adalah yang dituju oleh paket tersebut maka paket akan dikirimkan ke network layer, proses ini terus berlanjut sampai ke application layer di host tujuan. Proses pengiriman paket dari layer ke layer ini disebut dengan peer-layer communication. Pada gambar 2.2 dapat dilihat ilustrasi dari peer-layer comunicaion.

Gambar 2.2 Proses pengiriman dan penerimaan data pada OSI Layer

Kemunculan Internet tidak dapat dipisahkan dari kemunculan jaringan komputer, karena sejatinya Internet adalah sebuah jaringan komputer yang sangat luas yang melingkupi seluruh dunia (World Wide). Internet telah merevolusi teknologi komputer dan komunikasi sedemikian hebatnya sehingga dunia kita tidak akan pernah kembali seperti dulu lagi. Penemuan telegraf, telepon, radio dan komputer telah meningkatkan level teknologi yang kita miliki, tetapi menggabungkan semuanya membawa kita ke level teknologi yang bahkan lebih tinggi lagi. Internet telah menghapus batas-batas geografis, semua orang dapat saling berkomunikasi dari mana dan dimana pun mereka berada, hal ini sedikit banyak telah merubah cara orang-orang dalam berinteraksi satu sama lain.

2.2. Pengertian TCP/IP TCP/IP adalah satu set protokol yang memungkinkan terjadinya komunikasi antar komputer , TCP/IP menjadi sangat populer karena apabila kita ingin terkoneksi ke Internet kita harus menggunakan protokol TCP/IP, yang dengan TCP/IP inilah kemudian komputer di seluruh dunia dapat saling berkomunikasi. 2. 2. 1. Model TCP/IP Pada tahun 1974 Vint Cerf dan Bob Khan dua perintis Internet, mempublikasikan sebuah tulisan berjudul A Protocol for Packet Network Interconnection, tulisan ini menggambarkan tentang Transmission Control Protocol (TCP). TCP menjelaskan bagaimana dua buah host dapat saling berkomunikasi dan bagaimana kedua host ini tetap terkoneksi satu sama lain ketika data dikirim. TCP bertanggung jawab untuk memastikan data diterima di host tujuan. TCP meninggalkan jejak tentang apa yang dikirim dan dikirim ulang (informasi apapun yang tidak berhasil dikirimkan), jika suatu data terlalu besar untuk dikirim sebagai sebuah paket, TCP memecah data tersebut kedalam beberapa paket dan memastikan bahwa seluruh paket yang dikirim dapat sampai di tujuan dengan benar, setelah itu TCP menyusun kembali paket-paket tersebut sesuai dengan urutannya dan kemudian merekonstruksi data yang dikirim. Pada tahun 1978 percobaan dan pengembangan lebih lanjut dari protokol ini mengalami banyak kemajuan yang menggiring para pengembangnya pada sebuah protokol baru yang disebut dengan Transmission Control Protocol/Internet Protocol. 2. 2. 2. Arah Pengembangan TCP/IP TCP/IP telah berkembang sedemikian rupa hingga sampai pada level yang seperti sekarang. Protokol TCP/IP telah di test, dimodifikasi dan di tingkatkan dari waktu-kewaktu. Protokol TCP/IP yang asli memiliki beberapa tujuan dalam mewujudkan sebuah jaringan komputer yang luas dan mudah dikembangkan, tujuan-tujuan itu diantaranya: Independensi hardware: sebuah protokol yang dapat digunakan pada Machintosh, PC, Mainframe atau komputer jenis apapun. Independensi software: sebuah protokol harus dapat digunakan oleh produsen dan aplikasi software yang berbeda. Hal ini akan memungkinkan sebuah host pada suatu situs untuk berkomunikasi dengan host lain di situs yang lainnya tanpa memerlukan konfigurasi software yang sama Rekoveri kesalahan dan penanganan error: sebuah protokol harus mampu memperbaiki kesalahan secara otomatis atas drop atau hilangnya data. Protokol ini harus mampu mencegah/mengembalikan kehilangan/rusaknya data dari host manapun di bagian manapun dari jaringan serta pada point manapun dari pengiriman suatu data. Protokol yang efisien dengan atribut yang minimal (tidak terlalu banyak tambahan atribut) Kemampuan untuk menambah koneksi tanpa menggangu servis dalam jaringan. Routable data: sebuah protokol harus mampu mencari jalan untuk menyampaikan data sehingga data tersebut dapat sampai ketujuan. TCP/IP telah dikembangkan untuk dapat memenuhi tujuan-tujuan ini 2. 2. 3. Empat Layer TCP/IP Paket protokol TCP/IP dikembangkan sebelum model OSI di publikasikan, karenanya TCP/IP tidak menggunakan model OSI sebagai rujukan. Model TCP/IP hanya terdiri dari empat layer sebagaimana terlihat pada gambar 2.3 yaitu: 1. Application 2. Transport 3. Internet 4. Network Interface

Gambar 2.3 Layer pada TCP/IP

a. Aplication Layer Aplication layer adalah bagian dari TCP/IP dimana permintaan data atau servis diproses, aplikasi pada layer ini menunggu di portnya masing-masing dalam suatu antrian untuk diproses. Aplication layer bukanlah tempat bagi word processor, spreadsheet, internet browser atau yang lainnya akan tetapi aplikasi yang berjalan pada application layer berinteraksi dengan word processor, spreadsheet, internet browser atau yang lainnya, contoh aplikasi populer yang bekerja pada layer ini misalnya FTP dan HTTP. b. Transport Layer Transport layer menentukan bagaimana host pengirim dan host penerima dalam membentuk sebuah sambungan sebelum kedua host tersebut berkomuikasi, serta seberapa sering kedua host ini akan mengirim acknowledgment dalam sambungan tersebut satu sama lainnya. Transport layer hanya terdiri dari dua protokol; yang pertama adalah TCP (Transport Control Protokol) dan yang kedua adalah UDP (User Datagram Protokol). TCP bertugas; membentuk sambungan, mengirim acknowledgment, dan menjamin terkirimnya data sedangkan UDP dapat membuat transfer data menjadi lebih cepat. c. Internet Layer Internet layer dari model TCP/IP berada diantara network interface layer dan transport layer. Internet layer berisi protokol yang bertanggung jawab dalam pengalamatan dan routing paket. Internet layer terdiri dari beberapa protokol diantaranya : Internet Protokol (IP) Address Resolution Protokol (ARP) Internet Control Message Protokol (ICMP) Internet Group Message Protokol (IGMP) d. Network Interface Layer Layer terbawah dari model TCP/IP adalah Network Interface Layer, tanggung jawab utama dari layer ini adalah menentukan bagai mana sebuah komputer dapat terkoneksi kedalam suatu jaringan komputer, hal ini sangat penting karena data harus dikirimkan dari dan ke suatu host melalui sambungan pada suatu jaringan. 2.3. Perbandingan model OSI dengan TCP/IP TCP/IP dikembangkan dengan mengacu pada model DoD (Departement of Defense), tidak seperti model OSI model DoD hanya memiliki empat layer, tapi tetap saja model DoD dapat berfungsi sebagaimana model OSI. Adapun perbandingan antara model OSI dan TCP/IP dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4 Perbandingan antara model OSI dengan model DoD atau modelTCP/IP

Aplication layer melingkupi; Application, Presentation dan Session Layer pada model OSI. Transport layer serupa dengan transport layer pada model OSI. Internet layer melingkupi network layer dari model OSI. Network Interface layer melingkupi data-link layer dan physical layer pada model OSI

2.4. Perbedaan TCP/IP dan OSI Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP Walaupun jumlahnya berbeda, namun semua fungsi dari lapisan-lapisan arsitektur OSI telah tercakup oleh arsitektur TCP/IP. Adapun rincian fungsi masing-masing layer arsitektur TCP/IP adalah sbb : Physical Layer (lapisan fisik) merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan besaran fisik seperti media komunikasi, tegangan, arus, dsb. Lapisan ini dapat bervariasi bergantung pada media komunikasi pada jaringan yang bersangkutan. TCP/IP bersifat fleksibel sehingga dapat mengintegralkan mengintegralkan berbagai jaringan dengan media fisik yang berbeda-beda. Network Access Layer mempunyai fungsi yang mirip dengan Data Link layer pada OSI. Lapisan ini mengatur penyaluran data frame-frame data pada media fisik yang digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan. Beberapa contoh protokol yang digunakan pada lapisan ini adalah X.25 jaringan publik, Ethernet untuk jaringan Etehernet, AX.25 untuk jaringan Paket Radio dsb. Internet Layer mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak yang berada pada jaringan yang berbeda seperti Network Layer pada OSI. Pada jaringan Internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan tujuannya dimana pun berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki peranan penting terutama dalam mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah luas (worldwide Internet). Beberapa tugas penting pada lapisan ini adalah: 1. Addressing, yakni melengkapi setiap datagram dengan alamat Internet dari tujuan. Alamat pada protokol inilah yang dikenal dengan Internet Protocol Address ( IP Address). Karena pengalamatan (addressing) pada jaringan TCP/IP berada pada level ini (software), maka jaringan TCP/IP independen dari jenis media dan komputer yang digunakan. 2. Routing, yakni menentukan ke mana datagram akan dikirim agar mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi ini merupakan fungsi terpenting dari Internet Protocol (IP). Sebagai protokol yang bersifat connectionless, proses routing sepenuhnya ditentukan oleh jaringan. Pengirim tidak memiliki kendali terhadap paket yang dikirimkannya untuk bisa mencapai tujuan. Router-router pada jaringan TCP/IP lah yang sangat menentukan dalam penyampaian datagram dari penerima ke tujuan. 3. Transport Layer mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end to end host secara handal. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima pada sisi penerima adalah sama dengan informasi yang dikirimkan pada pengirim. Untuk itu, lapisan ini memiliki beberapa fungsi penting antara lain : 4. Flow Control. Pengiriman data yang telah dipecah menjadi paket-paket tersebut harus diatur sedemikian rupa agar pengirim tidak sampai mengirimkan data dengan kecepatan yang melebihi kemampuan penerima dalam menerima data. 5. Error Detection. Pengirim dan penerima juga melengkapi data dengan sejumlah informasi yang bisa digunakan untuk memeriksa data yang dikirimkan bebas dari kesalahan. Jika ditemukan kesalahan pada paket data yang diterima, maka penerima tidak akan menerima data tersebut. Pengirim akan mengirim ulang paket data yang mengandung kesalahan tadi. Namun hal ini dapat menimbulkan delay yang cukup berarti. Pada TCP/IP, protokol yang dipergunakan adalah Transmission Control Protocol (TCP) atau User Datagram Protocol ( UDP ). TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan keandalan data, sedangkan UDP digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan panjang paket yang pendek dan tidak menuntut keandalan yang tinggi. TCP memiliki fungsi flow control dan error detection dan bersifat connection oriented. Sebaliknya pada UDP yang bersifat connectionless tidak ada mekanisme pemeriksaan data dan flow control, sehingga UDP disebut juga unreliable protocol. Untuk beberapa hal yang menyangkut efisiensi dan penyederhanaan, beberapa aplikasi memilih menggunakan UDP sebagai protokol transport. Contohnya adalah aplikasi database yang hanya bersifat query dan response, atau aplikasi lain yang sangat sensitif terhadap delay seperti video conference. Aplikasi seperti ini dapat mentolerir sedikit kesalahan (gambar atau suara masih bisa dimengerti), namun akan tidak nyaman untuk dilihat jika terdapat delay yang cukup berarti.

Application Layer merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang berfungsi mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan. Karena itu, terdapat banyak protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya aplikasi TCP/IP yang dapat dijalankan. Contohnya adalah SMTP ( Simple Mail Transfer Protocol ) untuk pengiriman e-mail, FTP (File Transfer Protocol) untuk transfer file, HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) untuk aplikasi web, NNTP (Network News Transfer Protocol) untuk distribusi news group dan lain-lain. Setiap aplikasi pada umumnya menggunakan protokol TCP dan IP, sehingga keseluruhan keluarga protokol ini dinamai dengan TCP/IP.

BAB IIIPENUTUP

3.1. KESIMPULAN Pada bagian penutup ini penyusun mencoba mengambil beberapa kesimpulan dari makalah yang kami susun ini, antara lain : 1. OSI layer dibuat dengan tujuan agar komunikasi data dapat berjalan melalui langkah-langkah yang jelas Model OSI terdiri dari tujuh layer, ke tujuh layer itu adalah: a. Aplication b. Presentation c. Session d. Transport e. Network f. Data-Link g. Physical

2. TCP/IP adalah satu set protokol yang memungkinkan terjadinya komunikasi antar computer Model TCP/IP hanya terdiri dari empat layer yaitu: a. Application b. Transport c. Internet d. Network Interface

Walaupun jumlahnya berbeda, namun semua fungsi dari lapisan-lapisan arsitektur OSI telah tercakup oleh arsitektur TCP/IP 3.2. SARAN Makalah yang kami susun mengenai perbandingan model referensi TCP/IP dan OSI mungkin belumlah cukup tanpa penjelasan lebih lanjut dari Dosen pengajar Mata Kuliah Komunikasi Data.

DAFTAR PUSTAKA

Internet Protocol, http://id.wikipedia.org/wiki/Transmission_Control_Protocol/Internet_Protocol, diakses tanggal 22 april 2015.

Makalah Jaringan Transport Layer, http://www.academia.edu/6619303/Makalah_Jaringan_Komputer_Transport_Layer, diakses pada tanggal 19 april 2015

Mengenal Lebih TCP dan IP, http://ilmukomputer.org/2013/01/30/mengenal-lebih-tcp-dan-ip/, diakses pada tanggal 19 April 2015

OSI Layer dan Model TCP/IP, http://duken.info/blog/2012/08/osi-layer-dan-model-tcpip/, diakses pada tanggal 22 april 2015.

Perbedaan dan Persamaan OSI dan TCP /IP, http://annyaasss.blogspot.com/2013/03/perbedaan-dan-persamaan-osi-layer-dan.html, diakses pada tanggal 20 april 2015.

Komunikasi DataPage 3