Makalah komunikasi dalam organisasi (

29
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Perilaku Organisasi Yang dibina oleh Ibu Elfia Nora Oleh : Achmad Andrianto 120412423486 Nikmatul Ikfina B.A 120412423431 Nur Faizah 120412402969 Ridzatin Dzadidah 120412423445 Sevrika Ariningtya 120412423471 Tika Dwi Jayanti 120412423477 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

Transcript of Makalah komunikasi dalam organisasi (

Page 1: Makalah komunikasi dalam organisasi (

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

Perilaku OrganisasiYang dibina oleh Ibu Elfia Nora

Oleh :

Achmad Andrianto 120412423486Nikmatul Ikfina B.A 120412423431Nur Faizah 120412402969Ridzatin Dzadidah 120412423445Sevrika Ariningtya 120412423471Tika Dwi Jayanti 120412423477

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN

PRODI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

Oktober 2014

Page 2: Makalah komunikasi dalam organisasi (

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan tanda rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang

berjudul KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI. Makalah ini disusun sebagai salah satu

tugas dari mata kuliah Perilaku Keorganisasian.

Penulis menyadari bahwa didalam penyelesaian makalah ini masih terdapat banyak

kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan data dan kemampuan penulis yang masih

dalam tahap belajar. Untuk itu penulis sangat menghargai setiap saran dan kritik untuk

perbaikan dan pengembangan makalah ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna untuk mahasiswa/i

Universitas Negeri Malang pada khususnya dan pihak yang akan menggunakan makalah ini

untuk berbagai hal pada umumnya, dan sekaligus dapat bermanfaat untuk mahasiswa/i

Universitas Negeri Malang.

Malang, 22 Oktober 2014

Penulis

|KOMUNIKASI 1

Page 3: Makalah komunikasi dalam organisasi (

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... 1

DAFTAR ISI.................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Komunikasi......................................................................... 5

2.2 Unsur-Unsur Komunikasi................................................................. 5

2.3 Tahap-Tahap Berkomunikasi............................................................ 6

2.4 Definisi Organisasi ........................................................................... 7

2.5 Komunikasi dalam Organisasi ......................................................... 8

2.6 Fungsi Komunikasi dalam Organisasi............................................... 8

2.7 Proses Komunikasi dalam Organisasi .............................................. 10

2.8 Gaya Komunikasi dalam Organisasi................................................. 11

2.9 Bentuk Komunikasi dalam Organisasi.............................................. 13

2.10 Peran Komunikasi dalam Organisasi.............................................. 14

2.11 Hambatan dalam Komunikasi......................................................... 15

2.12 Cara Mengatasi hambatan dalam Komunikasi................................ 16

2.13 Studi Kasus...................................................................................... 16

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 18

3.2 Saran ................................................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 19

|KOMUNIKASI 2

Page 4: Makalah komunikasi dalam organisasi (

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain

dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan

suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial

dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok ataupun organisasi

selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan

hidup kelompok yang terdiri dari atasan dan bawahannya.

Komunikasi tidak hanya penting untuk manusia tetapi juga penting untuk sistem

pengendalian manajemen yang merupakan alat untuk mengarahkan, memotivasi, memonitor

atau mengamati serta evaluasi pelaksanaan manajemen perusahaan yang mencoba

mengarahkan pada tujuan organisasi dalam perusahaan agar kinerja yang dilakukan oleh

pihak manajemen perusahaan dapat berjalan lebih efesien dan lancar, yang dimonitor atau

yang diatur dalam sistem pengendalian manajemen adalah kinerja dari perilaku manajer di

dalam mengelola perusahaan.

Merchant (1998) mengatakan bahwa orientasi perilaku berhubungan dalam lingkungan

pengendalian manajemen. Perilaku berpengaruh dalam desain sistem pengendalian

manajemen untuk membantu mengendalikan, memotivasi manajemen dalam mengambil

keputusan dan memonitor perilaku yang dapat mengendalikan aktivitas-aktivitas yang terjadi

dalam sebuah organisasi. Sistem pengendalian manajemen adalah sejumlah struktur

komunikasi yang saling berhubungan yang mengklasifikasikan proses informasi yang dapat

membantu manajer dalam mengkoordinasi bagiannya untuk mengubah perilaku dalam

pencapaian tujuan organisasi yang diharapkan pada dasar yang berkesinambungan

(Maciarriello dan Kirby, 1994). Untuk membentuk suatu kerja sama yang baik jelas perlu

adanya komunikasi yang baik antara unsur-unsur yang ada di dalam organisasi tersebut.

Komunikasi yang baik akan menimbulkan saling pengertian dan kenyamanan dalam bekerja.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah konsep dasar komunikasi?

2. Apa unsur-unsur dalam Komunikasi?

3. Bagaimana tahap-tahap berkomunikasi?

4. Bagaimanakah konsep dasar organisasi?

|KOMUNIKASI 3

Page 5: Makalah komunikasi dalam organisasi (

5. Apa fungsi komunikasi dalam organisasi?

6. Bagaimana proses komunikasi dalam organisasi?

7. Bagaimanakah bentuk komunikasi dalam organisasi?

8. Bagaimana peranan komunikasi dalam organisasi?

9. Apa saja hambatan komunikasi dalam organisasi?

|KOMUNIKASI 4

Page 6: Makalah komunikasi dalam organisasi (

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi Komunikasi

2.1.1. Komunikasi Secara Umum

Komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang atau beberapa orang,

kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi

agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain.

2.1.2. Komunikasi Menurut Para Ahli

1. Himstreet & Baty

Komunikasi adalah suatu proses penukaran informasi antar individu melalui

suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal,

maupun perilaku atau tindakan.

2. The Odorson & The Dorson

Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebgai sikap atau emosi dari

seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol.

3. Charles H. Cooley

Komunikasi berarti suatu mekanisme hubungan antar manusia dilakukan dengan

mengartikan simbol secara lisan dan membacanya melalui ruang dan

menyimpan dalam waktu.

2.2. Unsur-Unsur Komunikasi

1. Komunikator / Pengirim / Sender

Merupakan orang yang menyampaikan isi pernyataannya kepada

komunikan. Komunikator bisa tunggal, kelompok atau organisasi pengirim

berita. Komunikator bertanggung jawab dalam hal mengirim berita dengan jelas,

memilih media yang cocok untuk menyampaikan pesan tersebut, dan meminta

kejelasan pesan telah diterima dengan baik. Untuk itu, seorang komunikator

dalam menyampaikan pesan atau informasi harus memperhatikan dengan siapa

dia berkomunikasi, apa yang akan dia sampaikan dan bagaimana cara

menyampaikannya.

2. Komunikan / Penerima / Receiver

Merupakan penerima pesan atau berita yang disampaikan oleh

komunikator. Dalam proses komunikasi, penerima pesan bertanggung jawab

untuk dapat mengerti isi pesan yang disampaikan dengan baik dan benar.

|KOMUNIKASI 5

Page 7: Makalah komunikasi dalam organisasi (

Penerima pesan juga memberikan umpan balik kepada pengirim pesan untuk

memastikan bahwa pesan telah diterima dan dimengerti secara sempurna.

3. Saluran / Media / Channel

Merupakan saluran atau jalan yang dilalui oleh isi pernyataan komunikator

kepada komunikasi dan sebaliknya. Pesan dapat berupa kata-kata atau tulisan,

tiruan, gambaran atau perantara lain yang dapat digunakan untuk mengirim

melalui berbagai channel yang berbeda seperti telepon, televisi, fax, photo copy,

email, sandi morse, smartphone, sms, dan sebagainya. Pemilihan channel dalam

proses komunikasi tergantung pada sifat berita yang akan disampaikan

(Wursanto, 1994).

2.3. Tahap-tahap Berkomunikasi

1. Tahap Ideasi

Tahap ideasi (ideation), yaitu proses pencipataan gagasan atau informasi yang

dilakukan oleh komunikator.

2. Tahap Ecoding

Tahap encoding adalah gagasan atau informasi disusun dalam serangkain bentuk

simbol atau sandi yang dirancang untuk dikirimkan kepada komunikan dan juga

pemilihan saluran dan media komunikasi yang akan digunakan. Simbol atau

sandi dapat berbentuk kata-kata (lisan maupun tertulis), gambar (poster atau

grafik), atau tindakan.

3. Tahap Pengiriman

Tahap pengiriman (transmitting) adalah gagasan atau pesan-pesan yang telah

disimbolkan atau disandikan (encoded) melalui saluran dan media komunikasi

yang tersedia dalam organisasi. Pengiriman pesan dapat dilakukan

dengan  berbicara, menulis, menggambar, dan bertindak. Saluran yang dilalui

pesan-pesan disebut media komunikasi. saluran  dan media komunikasinya dapat

berbentuk lisan (telepon, temu-muka langsung) atau tertulis (papan

pengumuman, poster dan buku pedoman), mengalir kebawah (memo dan

instruksi tertulis), keatas (kotak saran, grievance prosedure, laporan prestasi

kerja), atau ke samping (panitia, pertemuan antar departemen), formal (diskripsi

jabatan dan prosedur kerja, konferensi) atau informal (ngobrol makan siang di

kafetaria perusahaan), dan aliran satu arah (laporan tahunan yang

dipublikasikan) atau dua arah (konferensi, wawancara pemutusan hubungan

kerja).

|KOMUNIKASI 6

Page 8: Makalah komunikasi dalam organisasi (

4. Tahap Penerimaan.

Setelah pesan dikirimkan melalui media komunikasi, maka diterima oleh

komunikan. Penerimaan pesan ini dapat melalui

proses mendengarkan, membaca, atau mengamati tergantung pada saluran dan

media yang digunakan untuk mengirimkannya. Jika informasi atau pesan

berbentuk komunikasi lisan, maka seringkali kegagalan dalam mendengarkan

dan berkonsentrasi mengakibatkan hilangnya pesan-pesan tersebut.

5. Tahap Encoding

Tahap encoding adalah di mana pesan-pesan yang diterima diinterprestaikan,

dibaca, diartikan, dan diuraikan secara langsung atau tidak langsung melalui

suatu proses berpikir. Pikiran manusia, sistem memori mekanis, instink binatang,

dan proses berpikir lainnya berfungsi sebagai mekanisme decoding. Dalam tahap

decoding ini dapat terjadi ketidaksesuaian atau bahkan penolakan terhadap

gagasan atau idea yang di”encoding” oleh komunikator dikarenakan adanya

hambatan teknis, dan lebih-lebih adanya perbedaan persepsi antara komunikator

dan persepsi komunikan dalam hal arti kata atau semantik.

6. Tahap Tindakan

Tindakan yang dilakukan oleh komunikan sebagai respon terhadap pesan-pesan

yang diterimanya merupakan tahap terakhir dalam suatu proses komunikasi.

Dalam tahap ini, respon komunikan dapat berbentuk usaha melengkapi

informasi, meminta informasi tambahan, atau melakukan tindakan-tindakan lain.

Jika setiap pesan yang dikirimkan komunikator menghasilkan respon tindakan

seperti apa yang diharapkan, maka dapat dikatakan telah terjadi komunikasi

yang efektif.

2.4. Definisi Organisasi

2.4.1. Organisasi secara Umum

Organisasi (Yunani: ὄργανον, organon - alat) adalah suatu kelompok orang dalam

suatu wadah untuk tujuan bersama.

2.4.2. Organisasi menurut para ahli

1. Stoner

Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-

orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.

2. James D. Mooney

|KOMUNIKASI 7

Page 9: Makalah komunikasi dalam organisasi (

Organisasi adalah bentuj setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan

bersama.

3. Stephen P. Robbins

Organisasi adalah kesatuan (entity) social yang dikoordinasikan secara sadar,

dengan sebuah batasan yang relative dapat diindentifikasi, yang bekerja atas

dasar yang relative terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau

sekelompok tujuan.

2.5. Komunikasi dalam Organisasi

Istilah “komunikasi” ini berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata “communis”

yang berarti “sama” (common). Jika kita akan mengkomunikasikan suatu idea atau

gagasan, maka kita harus menetapkan terlebih dahulu suatu dasar titik-temu yang

sama untuk mencapai suatu pemahaman atau pengertian. Komunikasi juga sebagai

suatu tindakan mendorong pihak lain untuk menginterpretasikan suatu idea dalam

suatu cara yang diinginkan oleh pembicara atau penulis.

Komunikasi organisasi pada umumnya membahas tentang struktur dan fungsi

organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian

serta budaya organisasi. Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan

dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain

meliputi arus komunikasi vertikal dan horizontal.

2.6. Fungsi Komunikasi dalam Organisasi

2.6.1. Fungsi organisasi menurut para ahli

1. Sendjaja

a. Fungsi Informatif

Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi.

Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat

memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu.

Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat

melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti. Orang-orang dalam tataran

manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan

organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi.

Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi untuk

melaksanakan pekerjaan, di samping itu juga informasi tentang jaminan

keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti, dan sebagainya.

|KOMUNIKASI 8

Page 10: Makalah komunikasi dalam organisasi (

b. Fungsi Regulatif

Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu

organisasi. Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif,

yaitu:

1. Berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam tataran manajemen, yaitu

mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang

disampaikan. Juga memberi perintah atau intruksi supaya perintah-perintahnya

dilaksanakan sebagaimana semestinya.

2. Berkaitan dengan pesan. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada

kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang

boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.

c. Fungsi Persuasif

Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan

selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan

ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi

bawahannya daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan

secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih

besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan

kewenangannya.

d. Fungsi Integratif

Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan

karyawan dapat dilaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik.  Ada dua

saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi

tersebut (newsletter, buletin) dan laporan kemajuan oraganisasi; juga saluran

komunikasi informal seperti perbincangan antarpribadi selama masa istirahat

kerja, pertandingan olahraga ataupun kegiatan darmawisata.

2.  Scott dan T.R. Mitchell

3.     

Thayer

|KOMUNIKASI 9

a.       Kendali, control, pengawasan.

b.      Motivasi

c.       Pengungkapan emosional.

d.      Informasi.

a.       Memberi informasi.

b.      Membujuk.

c.       Memerintah.

d.      Memberi instruksi.

e.       Mengintegrasikan organisasi.

Page 11: Makalah komunikasi dalam organisasi (

 

2.7. Proses Komunikasi dalam Organisasi

2.7.1. Komunikasi Internal

Proses komunikasi di antara para pengurus dan anggota dalam ruang lingkup suatu

organisasi, dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara

horisontal dan vertikal, sehingga kerja organisasi dapat berjalan. Komunikasi internal

terdiri atas empat bagian, yaitu :

1. Downward Communication (komunikasi dari atas ke bawah) :

Komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran

manajer atau supervisor mengirimkan pesan kepada bawahannya.

Fungsi komunikasi dari atas ke bawah antara lain :

a. Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja.

b. Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk

dilaksanakan.

c. Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku.

d. Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.

Metode komunikasi dari atas ke bawah antara lain :

a. Metode tulisan.

b. Metode lisan.

c. Metode tulisan diikuti lisan.

d. Metode lisan diikuti tulisan.

2. Upward Communication (komunikasi dari bawah ke atas) :

Komunikasi yang terjadi ketika bawahan mengirim pesan kepada atasannya.

Fungsi komunikasi dari bawah ke atas antara lain :

a. Penyampaian informai tentang pekerjaan ataupun tugas yang sudah

dilaksanakan.

b. Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas

yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan.

c. Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan.

|KOMUNIKASI 10

Page 12: Makalah komunikasi dalam organisasi (

d. Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun

pekerjaannya.

Komunikasi ke atas menjadi terlalu rumit dan menyita waktu dan mungkin hanya

segelintir kecil manajer organisasi yang mengetahui bagaimana cara memperoleh

informasi dari bawah. Alasan mengapa komunikasi ke atas terlihat sulit dan

rumit:

a. Kecenderungan bagi pegawai untuk menyembunyikan pikiran mereka.

b. Perasaan bahwa atasan mereka tidak tertarik kepada masalah yang dialami

pegawai.

c. Kurangnya penghargaan bagi komunikasi ke atas yang dilakukan pegawai.

d. Perasaan bahwa atasan tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap pada apa

yang disampaikan pegawai.

3. Horizontal Communication (komunikasi sesama) :

Komunikasi yang berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang

memiliki kedudukan yang setara. Fungsi komunikasi sesama antara lain :

a. Memperbaiki koordinasi tugas.

b. Upaya pemecahan masalah.

c. Saling berbagi informasi.

d. Upaya pemecahan konflik.

e. Membina hubungan dan mempererat kekeluargaan melalui kegiatan bersama.

4. Interline Communication (komunikasi lintas saluran) :

Komunikasi untuk berbagi informasi melewati batas-batas fungsional. Spesialis

staf biasanya paling aktif dalam komunikasi lintas-saluran ini karena biasanya

tanggung jawab mereka berhubungan dengan jabatan fungsional. Kondisi yang

harus dipenuhi dalam komunikasi lintas-saluran :

a. Setiap pegawai yang ingin berkomunikasi melintas saluran harus meminta

izin terlebih dahulu dari atasannya langsung.

b. Setiap pegawai yang terlibat dalam komunikasi lintas-saluran harus

memberitahukan hasil komunikasinya kepada atasannya.

2.7.2. Komunikasi Eksternal

Proses komunikasi di antara para pengurus dan anggota suatu organisasi dengan

orang atau masyarakat umum.

1. Komunikasi dari organisasi kepada masyarakat.

Contohnya : konferensi pers, iklan, brosur

|KOMUNIKASI 11

Page 13: Makalah komunikasi dalam organisasi (

2. Komunikasi dari masyarakat kepada organisasi.

Contohnya : menerima saran kritik, hotline customer service 24 jam

2.8. Gaya Komunikasi dalam Organisasi

1. The Controlling Style

controlling style communication ditandai dengan adanya satu kehendak atau

maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur perilaku, pikiran dan

tanggapan orang lain. Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi ini

dikenal dengan nama komunikator satu arah atau one-way communications.

2. The equalitarian style

Dalam gaya komunikasi ini, tindak komunikasi dilakukan secara terbuka.

Artinya, setiap anggota organnisasi The Equalitarian Style dapat mengungkapkan

gagasan ataupun pendapat dalam suasana yang rileks, santai dan informal. Dalam

suasana yang demikian, memungkinkan setiap anggota organisasi mencapai

kesepakatan dan pengertian bersama. Aspek penting gaya komunikasi ini ialah

adanya landasan kesamaan. The equalitarian style of communication ini ditandai

dengan berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun

tertulis yang bersifat dua arah (two-way communication).

3. The Structuring Style

Gaya komunikasi yang berstruktur ini, memanfaatkan pesan-pesan verbal secara

tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus dilaksanakan,

penjadwalan tugas dan pekerjaan serta struktur organisasi. Pengirim pesan

(sender) lebih memberi perhatian kepada keinginan untuk memengaruhi orang

lain dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja,

aturan dan prosedur yang berlaku dalam organisasi tersebut mereka bahwa

pemrakarsa (initiator) struktur yang efisien adalah orang-orang yang mampu

merencanakan pesan-pesan verbal guna lebih memantapkan tujuan organisasi,

kerangka penugasan dan memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang

muncul.

4. The Dynamic style

Gaya komunikasi yang dinamis ini memiliki kecenderungan agresif, karena

pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungan pekerjaannya

berorientasi pada tindakan (action-oriented). The dynamic style of

communication ini sering dipakai oleh para juru kampanye ataupun supervisor

yang membawa para wiraniaga (salesmen atau saleswomen).

|KOMUNIKASI 12

Page 14: Makalah komunikasi dalam organisasi (

5. The Relinguishing Style

Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima saran,

pendapat ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan untuk memberi

perintah, meskipun pengirim pesan (sender) mempunyai hak untuk memberi

perintah dan mengontrol orang lain.

6. The Withdrawal Style

Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak

komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya ini

untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan ataupun

kesulitan antarpribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut.

2.9. Bentuk Komunikasi dalam Organisasi

2.9.1. Komunikasi Berdasarkan Bentuk

1. Komunikasi Langsung

Komunikasi langsung tanpa menggunakan alat. Komunikasi berbentuk kata-kata,

gerakan-gerakan yang berarti khusus dan penggunaan isyarat. Contoh : Berbicara

langsung kepada seseorang.

2. Komunikasi Tidak Langsung

Komunikasi tidak langsung biasanya menggunakan alat dan mekanisme untuk

melipat gandakan jumlah penerima pesan (sasaran) ataupun untuk menghadapi

hambatan geografis waktu. Contoh : Radio, televisi.

2.9.2. Komunikasi Berdasarkan Sasaran

1. Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah komunikasi dengan sasarannya kelompok orang dalam

jumlah yang besar.

Syarat-syarat komunikasi massa :

a. Pesan disusun dengan jelas, tidak rumit dan tidak bertele-tele.

b. Bahasa yang mudah dimengerti/dipahami.

c. Bentuk gambar yang baik.

d. Membentuk kelompok khusus, misalnya kelompok pendengar radio.

2. Komunikasi kelompok

Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang sasarannya sekelompok orang

yang umumnya dapat dihitung dan dikenal dan merupakan komunikasi langsung

dan timbal balik. Contoh : Perawat dengan pengunjung puskesmas.

3. Komunikasi Perorangan

|KOMUNIKASI 13

Page 15: Makalah komunikasi dalam organisasi (

Komunikasi perorangan adalah komunikasi dengan tatap muka atau bisa dapat

juga melalui telepon. Contoh : perawat dengan pasien.

2.9.3. Komunikasi Berdasarkan Arah Pesan

1. Komunikasi satu arah

Komunikasi satu arah adalah komunikasi yang disampaikan oleh sumber kepada

sasaran tidak dapat atau tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan

balik atau bertanya. Contoh : Radio.

2. Komunikasi Timbal Balik

Komunikasi timbale balik adalah komunikasi yang disampaikan kepada sasaran

dan sasaran memberikan umpan balik. Contoh : komunikasi kelompok atau

komunikasi perorangan.

2.10. Peran Komunikasi dalam Organisasi

Komunikasi dalam suatu organisasi sangat penting agar tidak terjadinya salah

penyampaian informasi antar anggota dalam suatu organisasi dan agar tercapainya

tujuan tertentu. Sebuah interaksi yang bertujuan untuk menyatukan dan

mensinkronkan seluruh aspek untuk kepentingan bersama sangat dibutuhkan dalam

sebuah tujuan berorganisasi. Dengan kata lain, tanpa adanya sebuah interaksi yang

baik niscaya sebuah organisasi tidak akan mencapai tujuannya. Interaksi disini

adalah mutlak meliputi seluruh anggota organisasi yang dapat berupa penyampaian-

penyampaian informasi, instruksi tugas kerja atau mungkin pembagian tugas kerja.

Interaksi sebenarnya adalah proses hubungan komunikasi antara 2 orang atau lebih

dimana orang yang satu bertindak sebagai pemberi informasi dan orang yang lain

berperan sebagai penerima informasi. Intinya, korelasinya harus melibatkan dan

terfokus kepada orang-orang itu sendiri dalam suatu organisasi. Dengan kata lain,

dapat disimpulkan komunikasi dapat dibilang juga sebagai proses penyampaian

informasi yang berguna untuk mengkoordinasikan lingkungan dan orang lain demi

mencapai suatu tujuan.

Sebuah bentuk organisasi pasti mengedepankan sebuah komunikasi agar

tercipta hasil yang selaras. Biasanya proses komunikasi dalam suatu organisasi

meliputi atasan dan bawahan dengan penyampaian yang terarah dari suatu atasan ke

bawahannya yang semata-mata semua berorientasi berdasarkan organisasi.

Tujuan komunikasi dalam sebuah organisasi sangat memberikan banyak

manfaat secara langsung yaitu memudahkan para anggota bekerja dari instruksi-

instruksi yang diberikan dari atasan dan untuk mengurangi kesalahpahaman yang

|KOMUNIKASI 14

Page 16: Makalah komunikasi dalam organisasi (

biasa terjadi dan memang sudah melekat pada suatu organisasi. Apabila semua

bawahan dan atasan dapat berinteraksi dengan baik, maka seluruh kesalahpahaman

yang beresiko mungkin akan berkurang, karena tiap manusia mempunyai cara

penyampaian komunikasi yang berbeda-beda secara verbal. Dengan demikian semua

pelaku organisasi harus berbicara, bertindak satu sama lain guna untuk membangun

suatu lingkungan kondusif dan mengetahui situasi-situasi yang akan terjadi diluar

dugaan karena kesalahan komunikasi sekecil apapun pasti akan berakibat fatal.

2.11. Hambatan Komunikasi dalam Organisasi

1. Hambatan dari Proses Komunikasi

a. Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan

belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh

perasaan atau situasi emosional.

b. Hambatan dalam penyandian/simbol. Hal ini dapat terjadi karena bahasa

yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu,

simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau

bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.

c. Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media

komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak

dapat mendengarkan pesan.

d. Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi

oleh si penerima.

e. Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat

menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan

tidak mencari informasi lebih lanjut.

f. Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak

menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretative,

Hambatan tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.

2. Hambatan Fisik

Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan

alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan (cacat tubuh

misalnya orang yang tuna wicara), gangguan alat komunikasi dan sebagainya.

3. Hambatan Semantik

Faktor pemahaman bahasa dan penggunaan istilah tertentu. Kata-kata yang

dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti yang berbeda,

|KOMUNIKASI 15

Page 17: Makalah komunikasi dalam organisasi (

tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima pesan.

Misalnya, adanya perbedaan bahasa (bahasa daerah, nasional, maupun

internasional).

4. Hambatan Psikologis.

Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi,

misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan

penerima pesan, sehingga menimbulkan emosi diatas pemikiran-pemikiran dari

sipengirim maupun si penerima pesan yang hendak disampaikan.

5. Hambatan Manusiawi

Terjadi karena adanya faktor, emosi dan prasangka pribadi, persepsi, kecakapan

atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat-alat pancaindera

seseorang, dll.

2.12. Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi dalam Organisasi

1. Gunakan umpan-balik

Beri kesempatan pada orang orang lain untuk menyampaikan ide atau

gagasannya, sehingga tercipta dua iklim komunikasi dua arah.

2. Kenali si penerima berita

a. Bagaimana latar belakang pendidikannya,

b. Bagaimana pengetahuan tentang subyek pembicaraan,

c. Sejauh mana minat dan perasaan.

d. Rencanakan secara teliti 

3. Rencanakan secara teliti 

Pertimbangkan baik-baik, misalnya : apa, mengapa, siapa, bagaimana, kapan.

2.13. Contoh Studi Kasus

Pengaruh komunikasi dalam organisasi terhadap kinerja karyawan melalui

kepuasan kerja (studi kasus pada karyawan bagian produksi Pabrik Kertas CV Setia

Kawan Tulungagung).

Dewasa ini telah banyak organisasi yang berdiri dan berkembang sukses baik

dalam skala kecil maupun besar. Organisasi sendiri merupakan suatu alat dimana

orang-orang mempersatukan kecakapan dan usaha mereka untuk mencapai tujuan

bersama. Sering dijumpai bahwa karyawan kurang terpuaskan hatinya dalam

melaksanakan tugasnya karena informasi mengenai prosedur kerja yang disampaikan

pimpinan kurang dapat dipahami. Sehingga karyawan cenderung merasa khawatir,

segan, dan takut dalam melaksanakan tugasnya. Dengan adanya perasaan-perasaan

|KOMUNIKASI 16

Page 18: Makalah komunikasi dalam organisasi (

tersebut dalam melaksanakan tugas mengakibatkan kinerja karyawan menjadi

menurun. Salah satu jalan mengatasi semua ini adalah dengan saluran komunikasi.

Studi kasus ini bertujuan untuk mengkaji lebih mendalam tentang komunikasi dalam

organisasi yang ada di Pabrik Kertas CV Setia Kawan Tulungagung guna

meningkatkan kinerja karyawan melalui kepuasan kerja.

Berdasarkan wacana diatas disarankan antara atasan dengan bawahan pada

Pabrik Kertas CV Setia Kawan Tulungagung lebih sering meningkatkan koordinasi

(mengadakan sharing) sehingga setiap kegiatan akan berjalan dengan baik karena

dapat mengerti perasaan karyawan mulai dari masalah pekerjaan, rekan sekerja,

sampai masalah kesesuaian upah secara periodi. Para atasan (direktur, manager,

kepala bagian) lebih sering terjun langsung ke lapangan sehingga dapat

meningkatkan kepuasan dan kinerja, pimpinan memperhatikan keluhan-keluhan dari

para karyawan.

|KOMUNIKASI 17

Page 19: Makalah komunikasi dalam organisasi (

BAB IIIPENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Pada dasarnya komunikasi sangat diperlukan didalam kehidupan sehari-hari

dalam aspek apapun, baik itu dalam kegiatan berorganisasi atau dalam kehidupan

sehari-hari, dalam kegiatan berorganisasi, komunikasi diperlukan dengan tujuan agar

sebuah system atau komunikasi yang ada bisa terjalin dengan sempurna dan lebih

baik.Komunikasi sangat penting dalam kehidupan manusia adalah makhluk social

yang saling membutuhkan antara satu dengan yang lain. Dalam berkomunikasi

seseorang harus memiliki dasar yang akan menjadi patokan seseorang tersebut dalam

berkomunikasi. Dalam proses kita juga harus ingat bahwa terdapat banyak hambatan-

hambatan dalam berkomunikasi.

Tujuan komunikasi adalah berhubungan dan mengajak dengan orang lain

untuk mengerti apa yang kita sampaikan dalam mencapai tujuan. Keterampilan

berkomunikasi diperlukan dalam bekerja sama dengan orang lain. Ada dua jenis

komunikasi, yaitu verbal dan nonverbal, komunikasi verbal atau tertulis dan

komunikasi nonverbal atau bahasa (gerak tubuh). Komunikasi dua arah terjadi bila

pengiriman pesan dilakukan san mendapatkan umpan balik. Seseorang dalam

berkomunikasi pasti dapat merasakan timbale balik antara pemberi informasi serta

penerima informasi sehingga terciptanya suatu hubungan yang mutualisme antara

keduanya.

3.2. SARAN

Dengan disusunnya makalah ini, maka pembaca atau mahasiswa dapat

mengerti dan memahami pentingnya arti komunikasi dalam organisasi, didalam

kehidupan berorganisasi atau dikehidupan sehri-hari yang membutuhkan

komunikasi. Semoga makalah ini dapat diterima dan dimengerti serta berguna bagi

pembaca atau mahasiswa, dalam makalah ini kami mohon maaf jika ada tulisan kami

atau bahasa. Kami kurang berkenan, dengan demikian kami mengharapkan kritik dan

|KOMUNIKASI 18

Page 20: Makalah komunikasi dalam organisasi (

saran atas tulisan kami agar bisa membangun dan memotivasi kami agar membuat

tulisan jauh lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Ivancevich, John M, dkk, 2006. Perilaku dan Manajemen Organisasi Jilid 2 edisi 7.

Erlangga: Jakarta

Muhammad, Dr.Arni, 2011. Komunikasi Organisasi edisi 1 cetakan 12. Bumi Aksara :

Jakarta

http://alvitaprima.blogspot.com/2013/05/makalah-komunikasi-dalam-

organisasi_23.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi

http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_organisasi

http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi

http://radenmasyonatanpandukristanto.blogspot.com/2013/05/peran-komunikasi-dalam-

organisasi.html

|KOMUNIKASI 19