Makalah koloid,,,,

25

Click here to load reader

Transcript of Makalah koloid,,,,

Page 1: Makalah koloid,,,,

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering bahkan selalu menggunakan bahan-bahan kimia,

seperti sabun, minyak wangi, pasta gigi, dan lain-lain. Bahan-bahan kimia tersebut tidak

dalam bentuk padatan maupun larutan, tetapi dalam bentuk antara padatan dan larutan yang

disebut koloid. Sistem koloid perlu kita pelajari karena berkaitan erat dengan hidup dan

kehidupan kita sehari – hari. Cairan tubuh, seperti darah adalah sistem koloid; bahan

makanan, seperti susu, keju, nasi dan roti adalah sistem koloid; cat, berbagai jenis obat, bahan

kosmetik, tanah pertanian juga merupakan sistem koloid.

Rumusan Masalah

a.      Apa yang dimaksud dengan system koloid?

b.      Jelaskan macam-macam system koloid?

c.       Bagaimana sifat-sifat koloid?

d.      Bagaimana proses pembuatan sistem koloid?

e.      Apa saja komponen system koloid, bentuk partikel dan kegunaannya dalam kehidupan

sehari-hari?

Tujuan 

a.      Agar pembaca dapat mengetahui system koloid.

b.      Agar pembaca mengetahui macam-macam system koloid.

c.       Agar pembaca mengetahui sifat-sifat koloid.

d.      Agar pembaca mengetahui proses pembuatan sistem koloid.

e.      Agar pembaca mengetahui komponen sistem koloid, bentuk partikel dan kegunaannya dalam

kehidupan sehari-hari.

Manfaat

a.      Pembaca dapat mengetahui system koloid.

b.      Pembaca mengetahui macam-macam system koloid.

Page 2: Makalah koloid,,,,

c.       Pembaca mengetahui sifat-sifat koloid.

d.      Pembaca mengetahui proses pembuatan sistem koloid.

e.      Pembaca mengetahui komponen sistem koloid, bentuk partikel dan kegunaannya dalam

kehidupan sehari-hari. 

PEMBAHASAN

A.       Sistem koloid

Sistem koloid (selanjutnya disingkat "koloid" saja) merupakan suatu bentuk campuran

(sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel

terdispersi yang cukup besar (1 - 100 nm), sehingga terkena efek Tyndall. Bersifat homogen

berarti partikel terdispersi tidak terpengaruh oleh gaya gravitasiatau gaya lain yang dikenakan

kepadanya; sehingga tidak terjadi pengendapan, misalnya. Sifat homogen ini juga dimiliki

oleh larutan, namun tidak dimiliki oleh campuran biasa (suspensi).

Koloid mudah dijumpai di mana-mana: susu, agar-agar,tinta, sampo, serta awan merupakan

contoh-contoh koloid yang dapat dijumpai sehari-hari. Sitoplasma dalam sel juga merupakan

sistem koloid. Kimia koloid menjadi kajian tersendiri dalam kimia industri karena

kepentingannya.

D i da l am l a ru t an ko lo id s eca r a umum, ada 2 z a t s ebaga i be r i ku t :

- Za t t e rd i spe r s i , yakn i z a t yang t e r l a ru t d i da l am l a ru t an ko lo id

- Za t pend i spe r s i , yakn i z a t pe l a ru t d i da l am l a ru t an ko lo id

Be rdasa rkan f a se t e rd i spe r s i maupun f a se pend i spe r s i sua tu ko lo id

d ibag i s ebaga i be r i ku t :

Fa se

Te rd i spe r s i

Pend i spe r s i Nama ko lo id Con toh

Gas Gas Bukan ko lo id , ka r ena ga s be r campur

s eca r a homogeny

Gas Ca i r Busa Bu ih , s abun ,

ombak , k r im kocok

Gas Pada t Busa pada t Ba tu apung , ka su r

Page 3: Makalah koloid,,,,

busa

Ca i r Gas Aeroso l c a i r Oba t s empro t ,

kabu t , ha i r sp r ay d i

uda ra

Ca i r Ca i r Emul s i A i r s an t an , a i r

su su , mayones

Ca i r Pada t Ge l Men tega , aga r - aga r

Pada t Gas Aeroso l pada t Debu , ga s kna lpo t ,

a s ap

Pada t Ca i r So l Ca t , t i n t a

Pada t Pada t So l Pada t Tanah , kaca ,

l umpur

B.       Macam-macam koloid

Koloid memiliki bentuk bermacam-macam, tergantung darifase zat pendispersi dan zat

terdispersinya. Beberapa jenis koloid:

§   Aerosol

Aerosol  yang memiliki zat pendispersi berupa gas. Aerosol yang memiliki zat

terdispersi cair disebut aerosol cair (contoh: kabut dan awan) sedangkan yang memiliki zat

terdispersi padat disebut aerosol padat (contoh: asap dan debu dalam udara).

§   Sol 

Sistem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair. (Contoh: Air sungai,

sol sabun, sol detergen dan tinta).

No . Hid ro fob Hid ro f i l

a . T idak mena r ik mo leku l a i r

t e t ap i mengadso rbs i i on

Mena r ik mo leku l a i r h ingga

menye lubung i pa r t i ke l

t e rd i spe r s i

b . T idak r eve r s i b l e , apab i l a Reve r s ibe l , b i l a menga l ami

Page 4: Makalah koloid,,,,

menga l ami koagu l a s i suka r

men j ad i so l l ag i

koagu l a s i akan dapa t

memben tuk so l l ag i j i ka

d i t ambah l ag i med ium

pend i spe r s i nya

c . B ia sanya t e rd i r i a t a s z a t

ano rgan ik

B ia sanya t e rd i r i a t a s z a t

o rgan i c

d . Keken t a l annya r endah Keken t a l annya t i ngg i

e . Ge rak Brown t e r l i ha t j e l a s Ge rak Brown t i dak j e l a s

f . Mudah d ikoagu l a s ikan o l eh

e l ek t ro l i t

Suka r d ikoagu l a s ikan o l eh

e l ek t ro l i t

g . Umumnya d ibua t dengan ca r a

kondensa s i

Umumnya d ibua t dengan ca r a

d i spe r se

h . E fek Tynda l l j e l a s E fek Tynda l l ku rang j e l a s

i . Con toh : so l l ogam, so l

be l e r ang , so l Fe (OH) 3 , s o l

As 2 S 3 , s o l su l f i de

Con toh : so l kan j i , so l

p ro t e in , so l s abun , so l ge l a t i n

§   Emulsi 

Emulsi ada l ah s i s t em ko lo id d i mana za t t e rd i spe r s i dan pend i spe r s i

ada l ah za t c a i r yang t i dak dapa t be r campur . Mi sa lnya : Emul s i m inyak

da l am a i r : s an t an , su su , l a t eks , m inyak i kan . Emul s i a i r da l am minyak :

men t ega , m inyak r ambu t , m inyak bumi .

Un tuk memben tuk emu l s i d igunakan za t pengemul s i a t au emu lga to r

ya i t u z a t yang dapa t t e r t a r i k o l eh kedua za t c a i r t e r s ebu t .

Con toh : s abun un tuk mengemul s ikan minyak dan a i r ; ka se in s ebaga i

emu lga to r pada su su .

§   Buih 

Page 5: Makalah koloid,,,,

Sistem Koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair. (Contoh: pada pengolahan

bijih logam, alat pemadam kebakaran, kosmetik dan lainnya).

1.         Buih Cair (Buih)

Buih cair adalah sistem koloid dengan fase terdisperasi gas dan dengan medium

pendisperasi zat cair. Fase terdisperasi gas pada umumnya berupa udara atao karbondioksida

yang terbetuk dari fermentasi. Kestabilan buih dapat diperoleh dari adanya zat pembuih

(surfaktan). Zat ini teradsorbsi ke daerah antar-fase dan mengikat gelembung-gelembung gas

sehingga diperoleh suatu kestabilan.

Ukuran kolid buih bukanlah ukuran gelembung gas seperti pada sistem kolid umumnya,

tetapi adalah ketebalan film (lapisan tipis) pada daerah antar-fase dimana zat pembuih

teradsorbsi, ukuran kolid berkisar 0,0000010 cm. Buih cair memiliki struktur yang tidak

beraturan. Strukturnya ditentukan oleh kandungan zat cairnya, bukan oleh komposisi kimia

atau ukuran buih rata-rata. Jika fraksi zat cair lebih dari 5%, gelembung gas akan mempunyai

bentuk hamper seperti bola. Jika kurang dari 5%, maka bentuk gelembung gas adalah

polihedral.

Beberapa sifat buih cair yang penting:

o   Struktur buih cair dapat berubah dengan waktu, karena: pemisahan medium pendispersi (zat

cair) atau drainase, karena kerapatan gas dan zat cair yang jauh berbeda,

o   terjadinya difusi gelembung gas yang kecil ke gelembung gas yang besar akibat tegangan

permukaan, sehingga ukuran gelembung gas menjadi lebih besar,

o    rusaknya film antara dua gelembung gas.

Struktur buih cair dapat berubah jika diberi gaya dari luar. Bila gaya yang diberikan

kecil, maka struktur buih akan kembali ke bentuk awal setelah gaya tersebut ditiadakan. Jika

gaya yang diberikan cukup besar, maka akan terjadi deformasi.

Contoh buih cair:

o    Buih hasil kocokan putih telur

Karena audara di sekitar putih telur akan teraduk dan menggunakan zat pembuih,

yaitu protein dan glikoprotein yang berasal dari putih telur itu sendiri untukmembentuk buih

yang relative stabil. Sehingga putih telur yang dikocok akan mengembang.

Page 6: Makalah koloid,,,,

o    Buih hasil akibat pemadam kebakaran

Alat pemadam kebakaran mengandung campuran air, natrium bikarbonat, aluminium

sulfat, serta suatu zat pembuih. Karbondioksida yang dilepas akan membentuk buih dengan

bamtuam zat pembuih tersebut.

2.         Buih Padat

Buih padat adalah sistem kolid dengan fase terdisperasi gas dan denganmedium

pendisperasi zat padat. Kestabilan buih ini dapat diperoleh dari zat pembuih juga (surfaktan).

Contoh-contoh buih padatyang mungkin kita ketahui:

o   Roti

Proses peragian yang melepas gas karbondioksida terlibat dalam proses pembuatan

roti. Zat pembuih protein gluten dari tepung kemudian akan membentuk lapisan tipis

mengelilimgi gelembung-gelembung karbondioksida untuk membentuk buih padat.

o   Batu apung

Dari proses solidifikasi gelas vulkanik, maka terbentuklah batu apung

o    Styrofoam

Styrofoam memiliki fase terdisperasi karbondioksida dan udara, serta medium pendisperasi

polistirena.

§   Gel 

Gel merupakan sistem koloid kaku atau setengah padat dan setengah cair. (Contoh: agar-agar,

Lem).

C.        Sifat-sifat Koloid

§  Efek Tyndall

Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel

koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek tyndall ini

ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat

itu disebut efek tyndall.

Efek tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan

sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya,

sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. hal itu terjadi karena partikel-

Page 7: Makalah koloid,,,,

partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan

sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga

hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.

§  Gerak Brown

Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi

tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra,

maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag.

Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Partikel-partikel suatu zat senantiasa

bergerak. Gerakan tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas( dinamakan gerak

brown), sedangkan pada zat padat hanya beroszillasi di tempat ( tidak termasuk gerak

brown ). Untuk koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-

partikel akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan

tersebut berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel cukup kecil, maka

tumbukan yang terjadi cenderung tidak seimbang. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan

yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak

Brown.

Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak Brown yang terjadi. Demikian

pula, semakin besar ukuran partikel koloid, semakin lambat gerak Brown yang terjadi. Hal ini

menjelaskan mengapa gerak Brown sulit diamati dalam larutan dan tidak ditemukan dalam

campuran heterogen zat cair dengan zat padat (suspensi). Gerak Brown juga dipengaruhi oleh

suhu. Semakin tinggi suhu sistem koloid, maka semakin besar energi kinetik yang

dimiliki partikel-partikel medium pendispersinya. Akibatnya, gerak Brown dari

partikel-partikel fase terdispersinya semakin cepat. Demikian pula sebaliknya, semakin

rendah suhu sistem koloid, maka gerak Brown semakin lambat.

§  Adsorpsi

Adsorpsi ialah peristiwa penyerapan partikel atau ion atau senyawa lain pada permukaan

partikel koloid yang disebabkan oleh luasnya permukaan partikel. (Catatan : Adsorpsi harus

dibedakan dengan absorpsi yang artinya penyerapan yang terjadi di dalam suatu partikel).

S i f a t ad so rbs i d igunakan da l am p rose s :

1 .  Pemut ihan gu l a t ebu .

2 .  Nor i t .

Page 8: Makalah koloid,,,,

3 .  Pen j e rn ihan a i r .

Contoh:

ü  koloid antara obat diare dan cairan dalam usus yang akan menyerap kuman penyebab diare.

ü  Koloid Fe(OH)3 akan mengadsorbsi ion H+ sehingga menjadi bermuatan +. Adanya muatan

senama maka koloid Fe(OH), akan tolak-menolak sesamanya sehingga partikel-partikel

koloid tidak akan saling menggerombol.

ü  Koloid As2S3 akan mengadsorbsi ion OH- dalam larutan sehingga akan bermuatan - dan tolak-

menolak dengan sesamanya, maka koloid As2S3 tidak akan menggerombol.

§  Muatan Ko lo id dan E lek tro fores i s

Muatan Ko lo id d i t en tukan o l eh mua t an i on yang t e r s e r ap

pe rmukaan ko lo id . E l ek t ro fo re s i s ada l ah ge r akan pa r t i ke l ko lo id ka r ena

penga ruh medan l i s t r i k .

Ka rena pa r t i ke l ko lo id mempunya i mua t an maka dapa t be rge rak

da l am medan l i s t r i k . J i ka ke da l am ko lo id d imasukkan a ru s s ea r ah

me la lu i e l ek t roda , maka ko lo id be rmua t an pos i t i f akan be rge rak menu ju

e l ek t roda nega t i f dan s e sampa i d i e l ek t roda nega t i f akan t e r j ad i

pene t r a l an mua t an dan ko lo id akan menggumpa l (koagu l a s i ) .

Con toh : c e robong pab r ik yang d ipa sang i l empeng l ogam yang

be rmua t an l i s t r i k dengan t u juan un tuk menggumpa lkan debunya .

§  Koagulasi koloid

Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan

terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid. Koagulasi dapat

terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti

penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan.

Koagu l a s i ko lo id merupakan penggumpa lan ko lo id ka r ena e l ek t ro l i t

yang mua t annya be r l awanan .

Contoh: kotoran pada air yang digumpalkan oleh tawas sehingga air menjadi jernih.

Fak to r - f ak to r yang menyebabkan koagu l a s i :

Page 9: Makalah koloid,,,,

§  Perubahan suhu.

§   Pengadukan.

§   Penambahan ion dengan muatan besar (contoh: tawas).

§   Pencampuran koloid positif dan koloid negatif.

Koloid akan mengalami koagulasi dengan cara:

1. Mekanik

Cara mekanik dilakukan dengan pemanasan, pendinginan atau pengadukan cepat.

2. Kimia

Dengan penambahan elektrolit (asam, basa, atau garam).

Contoh:

§  susu + sirup masam —> menggumpal

§  lumpur + tawas —> menggumpal

Dengan mencampurkan 2 macam koloid dengan muatan yang berlawanan.

Contoh: Fe(OH)3 yang bermuatan positif akan menggumpal jika dicampur As2S3 yang

bermuatan negatif.

§   Kolo id L io f i l dan Ko lo id L io fob

-  Ko lo id L io f i l

Ko lo id L io f i l ada l ah ko lo id yang mengadso rbs i c a i r an , s eh ingga

t e rben tuk s e lubung d i s eke l i l i ng ko lo id .

Con toh : aga r - aga r .

-  Ko lo id L io fob

Koloid Liofob adalah kolid yang tidak mengadsorbsi cairan. Agar muatan koloid stabil,

cairan pendispersi harus bebas dari elektrolit dengan cara dialisis, yakni pemurnian medium

pendispersi dari elektrolit.

§   Emulas i

Page 10: Makalah koloid,,,,

Emulas i ada lah ko l id ca i ran da lam med ium ca i r . Agar l aru tan

ko l id s tab i l , ke da lam ko lo id b ia sanya d i t ambahkan emu l s i f i e r , ya i t u

z a t penye t ab i l aga r ko lo id s t ab i l .

Con toh : su su merupakan emu l s i l emak d i da l am a i r dengan ka se in

s ebaga i emu l s i f i e r .

§   Kestab i lan Ko lo id

a .  Banyak ko lo id yang ha rus d ipe r t ahankan da l am ben tuk ko lo id un tuk

penggunaannya .

Con toh : e s k r im , t i n t a , c a t .

Untuk itu digunakan koloid lain yang dapat membentuk lapisan di sekeliling koloid tersebut.

Koloid lain ini disebut koloid pelindung.

Con toh : ge l a t i n pada so l Fe (OH) 3 .

b .  Un tuk ko lo id yang be rupa emu l s i dapa t d igunakan emu lga to r ya i t u

z a t yang dapa t t e r t a r i k pada kedua ca i r an yang memben tuk emu l s i

Con toh : s abun de t e r j en s ebaga i emu lga to r da r i emu l s i m inyak dan a i r .

§   Pemurn ian Ko lo id

Untuk memurn ikan ko lo id ya i t u mengh i l angkan i on - ion yang

mengganggu ke s t ab i l an ko lo id , dapa t d i l akukan ca r a d i a l i s i s . Ko lo id

yang akan d imurn ikan d imasukkan ke kan tong yang t e rbua t da r i s e l apu t

s emipe rmeabe l ya i t u s e l apu t yang hanya dapa t d i l ewa t i pa r t i ke l i on s a j a

dan t i dak dapa t d i l ewa t i mo leku l ko lo id .Con toh : ke r t a s pe rkamen ,

s e lopan a t au ko lod ion .

Kan tong ko lo id d imasukkan ke da l am be j ana yang be r i s i a i r

menga l i r , maka i on - ion da l am ko lo id akan ke lua r da r i kan tong dan

ke lua r da r i be j ana dan ko lo id t e r t i ngga l da l am kan tong . P rose s d i a l i s i s

akan d i pe r cepa t j i ka d i da l am be j ana d ibe r i kan a ru s l i s t r i k yang

d i s ebu t e l ek t ro d i a l i s i s .

P rose s pemi sahan ko to ran ha s i l me t abo l i sme da r i da r ah o l eh

g in j a l t e rmasuk p rose s d i a l i s i s . Maka apab i l a s e seo rang mende r i t a gaga l

Page 11: Makalah koloid,,,,

g in j a l , o r ang t e r s ebu t ha rus men j a l an i “ cuc i da r ah” dengan mes in

d i a l i s a to r d i r umah sak i t . Ko lo id j uga dapa t d imurn ikan dengan

penya r ing u l t r a .

§   Koloid pelindung

Koloid pelindung ialah koloid yang mempunyai sifat dapat melindungi koloid lain dari

proses koagulasi.

§  Dialisis

Dialisis ialah pemisahan koloid dari ion-ion pengganggu dengan cara ini disebut proses

dialisis. Yaitu dengan mengalirkan cairan yang tercampur dengan koloid melalui membran

semi permeable yang berfungsi sebagai penyaring. Membran semi permeable ini dapat

dilewati cairan tetapi tidak dapat dilewati koloid, sehingga koloid dan cairan akan berpisah.

§   Koloid liofol dan liofob

Berdasarkan sifat adsorpsi dari partikel koloid terhadap medium pendispersinya, kita

mengenal dua macam koloid :

Koloid liofil yaitu koloid yang ”senang cairan” (bahasa Yunani : liyo = cairan; philia =

senang). Partikel koloid akan mengadsorpsi molekul cairan, sehingga terbentuk selubung di

sekeliling partikel koloid itu. Contoh koloid liofil adalah kanji, protein, dan agar-agar.

Koloid liofob yaitu koloid yang ”benci cairan” (phobia = benci). Partikel koloid tidak

mengadsorpsi molekul cairan. Contoh koloid liofob adalah sol sulfida dan sol logam.

Ciri – cirinya:

1.         Sol Liofil

·         Dapat dibuat langsung dengan mencampurkan fase terdispersi dengan medium terdispersinya

·         Mempunyai muatan yang kecil atau tidak bermuatan

·         Partikel-partikel sol liofil mengadsorpsi medium pendispersinya. Terdapat proses solvasi/

hidrasi, yaitu terbentuknya lapisan medium pendispersi yang teradsorpsi di sekeliling partikel

sehingga menyebabkan partikel sol liofil tidak saling bergabung

·         Viskositas sol liofil > viskositas medium pendispersi

·         Tidak mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit

Page 12: Makalah koloid,,,,

·         Reversibel, artinya fase terdispersi sol liofil dapat dipisahkan dengan koagulasi, kemudian

dapat diubah kembali menjadi sol dengan penambahan medium pendispersinya.

·         Memberikan efek Tyndall yang lemah

·         Dapat bermigrasi ke anode, katode, atau tidak bermigrasi sama sekali

2.      Sol Liofob

·  Tidak dapat dibuat hanya dengan mencampur fase terdispersi dan medium pendisperinya

·  Memiliki muatan positif atau negative

·  Partikel-partikel sol liofob tidak mengadsorpsi medium pendispersinya. Muatan partikel

diperoleh dari adsorpsi partikel-partikel ion yang bermuatan listrik

·  Viskositas sol hidrofob hampir sama dengan viskositas medium pendispersi

·  Mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit karena mempunyai muatan

·  Irreversibel artinya sol liofob yang telah menggumpal tidak dapat diubah menjadi sol

·  Memberikan efek Tyndall yang jelas

·  Akan bergerak ke anode atau katode, tergantung jenis muatan partikel

§  Elektroforesis

Elektroferesis ialah peristiwa pemisahan partikel koloid yang bermuatan dengan

menggunakan arus listrik.

D.Pembuatan S i s t em Kolo id

1.         Cara Kondensas i

Pembua t an s i s t em ko lo id dengan ca r a kondensa s i d i l akukan dengan

ca r a penggumpa lan pa r t i ke l yang s anga t kec i l . Penggumpa lan pa r t i ke l

i n i dapa t d i l akukan dengan ca r a s ebaga i be r i ku t :

a . Reaks i Pengendapan

Page 13: Makalah koloid,,,,

Pembuatan sistem koloid dengan cara ini dilakukan dengan mencampurkan larutan

elektrolit sehingga menghasilkan endapan.

Con toh :  AgNO 3   + NaCl  —>  AgCl ( s ) + NaNO 3

b .  Reaks i H id ro l i s i s

Reaks i h id ro l i s i s ada l ah r eaks i sua tu za t dengan a i r . S i s t em

ko lo id dapa t d ibua t dengan mereaks ikan sua tu za t dengan a i r .

Con toh :  A lC l 3   +H 2 O —>  Al (OH) 3 ( s ) + HCl

c .  Reaks i Redoks

Pembuatan koloid dapat terbentuk dari hasil reaksi redoks.

Con toh : pada l a ru t an emas

Reaks i : AuCl3 + HCOH  —>  Au + HCl + HCOOH

Emas   fo rma ldeh id

d .  Reaks i Pe rge se r an

Con toh : pembua t an so l As 2 S 3   d engan ca r a menga l i rkan ga s H 2 S ke

da l am l a rua tn H 3 AsO 3   ence r pada suhu t e r t en tu .

Reaks i : 2 H 3 AsO 3   + 3 H 2 S  —>  6 H 2 O + As 2 S 3

e .  Reaks i Pe rgan t i an Pe l a ru t

Con toh : pembua t an ge l ka l s i um a se t a t dengan ca r a menambahkan

a lkoho l 96% ke da l am l a ru t an ka l s i um a se t a t j enuh .

2 .Cara D i spers i

Pembua t an s i s t em ko lo id dengan ca r a d i spe r s i d i l akukan dengan

memperkec i l pa r t i ke l su spens i yang t e r l a l u be sa r men j ad i pa r t i ke l

ko lo id , pemecahan pa r t i ke l -pa r t i ke l ka sa r men j ad i ko lo id .

a.         Cara Mekan ik

Page 14: Makalah koloid,,,,

Ukuran pa r t i ke l su spens i d ipe rkec i l dengan ca r a pengg i l i ngan za t

pada t , dengan mengha lu skan bu t i r an be sa r kemud ian d i aduk da l am

med ium pend i spe r s i .

Con toh : Gumpa lan t awas d ig i l i ng , d i campurkan ke da l am a i r akan

memben tuk ko lo id dengan ko to ran a i r .

Membua t t i n t a dengan mengha lu skan ka rbon pada pengg i l i ng

ko lo id kemud ian d id i spe r s i kan da l am a i r .

Membua t so l be l e r ang dengan mengha lu skan be l e r ang be r sama

gu l apada pengg i l i ng ko lo id , kemud ian d i l a ru tkan da l am a i r , gu l a akan

l a ru t dan be l e r ang men j ad i so l .

b.         Cara Pep t i s a s i

Pembua t an ko lo id dengan ca r a pep t i s a s i ada l ah pembua t an ko lo id

dengan menambahkan i on s e j en i s , s eh ingga pa r t i ke l endapan akan

d ipecah .

Con toh : 1 . So l Fe (OH) 3   dengan menambahkan FeCl 3 .

2.      So l N iS dengan menambahkan H 2 S .

3.      ka re t d ipep t i s a s i o l eh bens in .

4.      aga r - aga r d ipep t i s a s i o l eh a i r .

5.      endapan A l (OH) 3   d i pep t i s a s i o l eh A lC l 3 .

c.          Ca ra Busu r B red i a /Bred ig

Pembua t an ko lo id dengan ca r a busu r B red i a /Bred ig d i l akukan

dengan mence lupkan 2 kawa t l ogam ( e l ek t roda ) yang d i a l i r i l i s t r i k ke

da l am a i r , s eh ingga kawa t l ogam akan memben tuk pa r t i ke l ko lo id

be rupa debu d i da l am a i r .

d.          Ca ra U l t r a son ik

Ya i tu penghancu ran bu t i r an be sa r dengan u l t r a son ik ( f r ekuens i >

20 .000 Hz )

Page 15: Makalah koloid,,,,

Campuran he t e rogen

Campuran homogen d i s ebu t l a ru t an , con toh : l a ru t an gu l a da l am a i r .

Campuran he t e rogen dapa t d ibedakan men j ad i 2 macam, ya i t u : S i s t em

ko lo id t e rmasuk da l am ben tuk campuran . Campuran t e rbag i men j ad i 2 ,

ya i t u :

1 .  Suspens i , con toh : pa s i r da l am a i r .

2 .  Ko lo id , con toh : su su dengan a i r .

E . Komponen Penyusun Ko lo id

1 .  Fa se kon t i nyu : med ium pend i spe r s i j umlahnya l eb ih banyak .

2 .  Fa se d i skon t i nyu : med ium t e rd i spe r s i j umlahnya l ab ih banyak .

F. Bentuk Par t ike l Ko lo id

1 .  Bu l a t an   : m i sa lnya v i ru s , s i l i ka .

2 .  Ba t ang   : m i sa lnya v i ru s .

3 .  P i r i ngan : m i sa lnya g lobu l i n da l am da rah .

4 .  Se r a t   : m i sa lnya s e lu lo sa .

G. Penggunaan S i s t em Kolo id

Sistem koloid banyak digunakan pada kehidupan sehari-hari, terutama dalam kehidupan

sehari-hari. Hal ini disebabkan sifat karakteristik koloid yang penting, yaitu dapat digunakan

untuk mencampur zat-zat yang tidak dapat saling melarutkan secara homogen dan bersifat

stabil untuk produksi dalam skala besar.

1 .  Oba t -oba t an : s a l ep , k r im , m inyak i kan .

2 .  Makanan : e s k r im , j e l l y dan aga r - aga r .

3 .  Kosme t ik : ha i r c r eam, sk in sp r ay , body l o t i on .

4 .   I ndus t r i : t i n t a , c a t .

§ Pemutihan Gula

Dengan melarutkan gula ke dalam air, kemudian larutan dialirkan melalui sistem

koloid tanah diatomae atau karbon, partikel-partikel koloid kemudian akan mengadsorbsi zat

warna tersebut. Sehingga gula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan.

§  Penggumpalan Darah

Darah mengandung sejumlah kolid protein yangbermuatan negative. Jika terdapat luka

kecil, maka luka tersebut dapat doibati dengan pensil stiptik atau tawas yang mengandung

Page 16: Makalah koloid,,,,

ion-ion Al+3 dan Fe+3, dimana ion-ion tersebut akan membantu menetralkan muatan-muatan

partikel koloid protein danmembnatu penggumpalan darah.

§ Pembentukan Delta di Muara Sungai

Air sungai mengandung partikel-partikel koloid pasir dan tanah liat yang bermuatan

negatif. Sedangkan air laut mengandung ion-ion Na+, Mg+2, dan Ca+2 yang bermuatan

positif. Ketika air sungai bertemu di laut, maka ion-ion positif dari air laut akanmenetralkan

muatan pasir dan tanah liat. Sehingga, terjadi koagulasi yang akan membentuk suatu delta.

§ Pengambilan Endapan Pengotor

Gas atau udara yang dialirkan ke dalam suatu proses industri seringkali mangandung

zat-zat pengotor berupa partikel-partikel koloid. Untukmemisahkan pengotor ini, digunakan

alat pengendap elektrostatik yang pelat logamnya yang bermuatan akan digunakan untuk

menarik partikel-partikel koloid.

§ Penjernihan Air

Air keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung partikel-partikel koloid tanah

liat,lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang bermuatan negatif. Oleh karena itu, untuk

menjadikannya layak untuk diminum, harus dilakukan beberapa langkah agar partikel koloid

tersebut dapat dipisahkan. Hal itu dilakukan dengan cara menambahkan tawas (Al2SO4)3.Ion

Al3+ yang terdapat pada tawas tersebut akan terhidroslisis membentuk partikel koloid

Al(OH)3 yang bermuatan positif melalui reaksi:

Al3+ + 3H2O Al(OH)3 + 3H+

Setelah itu, Al(OH)3 menghilangkan muatan-muatan negatif dari partikel koloid tanah

liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpur tersebut kemudian mengendap

bersama tawas yang juga mengendap karena pengaruh gravitasi.

Page 17: Makalah koloid,,,,

PENUTUP

Kesimpulan

Sistem koloid adalah merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau

lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup

besar. Macam-macam sistem koloid : Aerosol, sol, buih, emulsi dan gel. Sifat-sifat sistem

koloid : Efek Tyndall, Gerak Brown, muatan listrik, kestabilan koloid, koloid liofil dan

liofod. Pembuatan sistem koloid dibedakan menjadi 2 yaitu dengan cara kondensi dan

dispepersi. Komponen penyusun koloid dibedakan menjadi 2 yaitu fase kontinyu dan fase

diskontinyu. Bentuk- bentuk sistem koloid antara lain bulatan, batang, serat dam piringan.

Kegunaan sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari seperti dalam bidang industri, makanan,

kosmetik, obat-obatan dan sebagainya.

Saran

Dalam kehidupan sehari-hari koloid sangat bermanfaat bagi kita. Khususnya dalam bidang

kosmetik. Akan tetapi banyak jenis kosmetik yang berbahaya bagi kesehatan karena

mengandung zat kimia yang berbahaya. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam

memilih dan menggunakan kosmetik. 

Page 18: Makalah koloid,,,,

DAFTAR PUSTAKA

www.google.com

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koloid

http://verliany.wordpress.com/2008/03/16/27/

http://nuranimahabbah.wordpress.com/2009/05/16/koloid-suspensi-larutan-kimia/

Parning, dkk. 2006. Kimia SMA Kelas XI Semester Kedua. Jakarta : Yudhistira. Suharsini,

Maria. 2005. Kimia dan Kecakapan Hidup. Jakarta : Ganesa Exact.