Makalah kinesiologi

15
II BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kinesilogi berasal dari kata Kinesis dan logos. Kinesis adalah gerak, logos adalah ilmu. Kinesiologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari gerakan manusia yang efesien, efektif dan aman didekati dari analisis rangka, otot dan hukum mekanika. Gerakan manusia yang efesien, efektif dan aman merupakan gerak yang baik( teknik yang baik). Karena setiap pola gerakan menggunakan energi ( tenaga) yang efesien dalam mencapai hasil atau sasaran yang dituju (efektif) serta terhindar dari cedera dalam melakukan gerakan (aman). Untuk menganalisis gerak yang efesien, efektif dan aman berkaitan dengan analisis tulang dan sendi (anatomi), sistim otot saraf (fisiologi) dari gerakan manusia, dan asas- asas hukum mekanika yang dihubungkan dengan gerakan manusia (mekanika). Pendekatan ketiga bidang ilmu (anatomi, fisiologi dan mekanika) dapat memberi jawaban yang tepat bagaimana gerak yang efesien, efektif dan aman (teknik yang baik), mangapa teknik ini terjadi, dan seberapa tingkat kejadiaannya. Seperti halnya ilmu-ilmu lain, yang tak pernah berdiri sendiri. Kinesiologi ini untuk mempelajarinya dibutuhkan bantuan ilmu- ilmu lain. Dengan perkataan lain, kinesiologi adalah gabungan antara ilmu anatomi, fisiologi dan mekanika. Dasar pengkajian atau pembicaraan yang dipakai adalah bahwa tubuh manusia dipandang sebagai mesin yang melakukan suatu pekerjaan dalam sehari- hari. Karenanya pengetahuan tentang mekanika harus dimengerti betul-betul. Kinesiologi bekerja di penelitian, industri kebugaran, secara klinis , dan di lingkungan industri. Karenanya tepatlah bila kinesiologi dinyatakan sebagai ilmu paduan dari berbagai cabang ilmu yaitu Ilmu Urai, Ilmu Faal, Biokimia dan Mekanik. Bertolak dari pengetahuan Ilmu Urai, khususnya tentang sistem alat gerak, maka penerapan dasar mekanik tercermin pada bagaimana sikap tubuh, cara jalan seseorang, cara penggunaan alat-alat rumah- tangga maupun alat-alat olah raga dan sebagainya. Walaupun pada waktu ini psycholoog. psychiater dan psyehoanalis sangat berkenan pada penelitian aspek Psychosomatik dari kinesiologi dan memperbincangkan tentang “mengapa” manusia bergerak, tidak jarang pula adanya perenung yang merenungkan bahwa memang tepatlah apa yang dikatakan oleh nenek-moyang kita yaitu bahwa manusia dapat bergerak secara teratur, berjalan secara anggun dan mempunyai kemampuan penyesuaian dengan lingkungan; semua ini adalah karunia Tuhan Pencipta Alam Tetapi janganlah salah sangka, sebab kinesiologi bukanlah suatu studi untuk menikmati karunia Tuhan.

Transcript of Makalah kinesiologi

Page 1: Makalah kinesiologi

II

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kinesilogi berasal dari kata Kinesis dan logos. Kinesis adalah gerak, logos

adalah ilmu. Kinesiologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari gerakan manusia

yang efesien, efektif dan aman didekati dari analisis rangka, otot dan hukum

mekanika. Gerakan manusia yang efesien, efektif dan aman merupakan gerak yang

baik( teknik yang baik). Karena setiap pola gerakan menggunakan energi ( tenaga)

yang efesien dalam mencapai hasil atau sasaran yang dituju (efektif) serta terhindar

dari cedera dalam melakukan gerakan (aman). Untuk menganalisis gerak yang

efesien, efektif dan aman berkaitan dengan analisis tulang dan sendi (anatomi),

sistim otot saraf (fisiologi) dari gerakan manusia, dan asas- asas hukum mekanika

yang dihubungkan dengan gerakan manusia (mekanika). Pendekatan ketiga bidang

ilmu (anatomi, fisiologi dan mekanika) dapat memberi jawaban yang tepat

bagaimana gerak yang efesien, efektif dan aman (teknik yang baik), mangapa teknik

ini terjadi, dan seberapa tingkat kejadiaannya. Seperti halnya ilmu-ilmu lain, yang tak

pernah berdiri sendiri. Kinesiologi ini untuk mempelajarinya dibutuhkan bantuan ilmu-

ilmu lain. Dengan perkataan lain, kinesiologi adalah gabungan antara ilmu anatomi,

fisiologi dan mekanika.

Dasar pengkajian atau pembicaraan yang dipakai adalah bahwa tubuh

manusia dipandang sebagai mesin yang melakukan suatu pekerjaan dalam sehari-

hari. Karenanya pengetahuan tentang mekanika harus dimengerti betul-betul.

Kinesiologi bekerja di penelitian, industri kebugaran, secara klinis , dan di

lingkungan industri. Karenanya tepatlah bila kinesiologi dinyatakan sebagai ilmu

paduan dari berbagai cabang ilmu yaitu Ilmu Urai, Ilmu Faal, Biokimia dan Mekanik.

Bertolak dari pengetahuan Ilmu Urai, khususnya tentang sistem alat gerak, maka

penerapan dasar mekanik tercermin pada bagaimana sikap tubuh, cara jalan

seseorang, cara penggunaan alat-alat rumah- tangga maupun alat-alat olah raga dan

sebagainya. Walaupun pada waktu ini psycholoog. psychiater dan psyehoanalis

sangat berkenan pada penelitian aspek Psychosomatik dari kinesiologi dan

memperbincangkan tentang “mengapa” manusia bergerak, tidak jarang pula adanya

perenung yang merenungkan bahwa memang tepatlah apa yang dikatakan oleh

nenek-moyang kita yaitu bahwa manusia dapat bergerak secara teratur, berjalan

secara anggun dan mempunyai kemampuan penyesuaian dengan lingkungan;

semua ini adalah karunia Tuhan Pencipta Alam Tetapi janganlah salah sangka,

sebab kinesiologi bukanlah suatu studi untuk menikmati karunia Tuhan.

Page 2: Makalah kinesiologi

II

Kinesiologi terapan banyak dijumpai pada bidang kedokteran dan bidang

olahraga serta pelaksanaan penyembuhan fisik dan rehabilitas serta bidang seni

tari.Kinesiology adalah ilmu yang mempelajari gerak atau the science human

movement yang diaplikasikan dan menjelaskan tentang gerak tubuh manusia

kemudian ilmu ini dapat diaplikasikan terhadap prinsip-prinsip mekanik dalam gerak

manusia yang disebut biomekanika atau biomekanik kinesiology sedangkan aplikasi

anatomi dalam gerak manusia disebut anatomi kinesiologi.

Model studi kinesiologi pada hakikatnya hampir sama dengan model

pendidikan gerak dalam orientasi nilainya, tetapi menggunakan kegiatan gerak untuk

mempelajari dasar-dasar disiplin gerak manusia (misalnya fisiologi latihan,

biomekanika, dan kinesiologi). Karena itu, model ini pun disebut juga sebagai

pendidikan disiplin keilmuan olahraga.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. apa yang dimaksud Kinesiologi ..?

1.2.2. Bagaimana sejarah perkembangan Ilmu Kinesiologi…?

1.3. Tujuan

1.3.1. untuk mengetahui pengertian/arti kinesiologi

1.3.2. untuk mengetahui sejarah Ilmu Kinesiologi.

Page 3: Makalah kinesiologi

II

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN KINESIOLOGI

Ada berbagai macam definisi atau pengertian tentang kinesiologi. Terdapat beberapa

definisi yang diambil oleh berbagai sumber, antara lain adalah sebagai berikut:

Kinesiologi, berasal dari kata Yunani kinesis (gerakan) dan kinein (untuk pindah),

juga dikenal sebagai kinetika manusia, adalah ilmu tentang gerakan manusia. Ini adalah

disiplin yang memfokuskan pada Aktivitas Fisik.

Kinesiologi berasal dari kata kines dan logos, kines adalah gerak sedangkan logos

berati ilmu, jadi kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gerak, khususnya gerak

pada manusia

Kinesiologi berasal dari kata “kinein” yang berarti “bergerak” dan “logos” yang berarti

“membicarakan”.

Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari gerak atau the science human movement

yang diaplikasikan dan menjelaskan tentang gerak tubuh manusia kemudian ilmu ini dapat

diaplikasikan terhadap prinsip-prinsip mekanik dalam gerak manusia yang disebut

biomekanika atau biomekanik kinesiology sedangkan aplikasi anatomi dalam gerak manusia

disebut anatomi kinesiologi.

Sehingga secara sederhana kinesiologi adalah mekanika pergerakan manusia

(mechanics of human movement).

2.1.1. Tujuan Kinesiologi.

Tujuan kinesiologi ditinjau dari beraneka macam kegiatan yang bergerak pada bidang

kinesiologi adalah http://en.wikipedia.org/wiki/Kinesiology :

a. Health promotion : Kinesiologists yang bekerja di industri promosi kesehatan

berfokus pada bekerja dengan individu yang bertujuan untuk meningkatkan

kesehatan, kebugaran, dan kesejahteraan individu.

b. Klinis / Rehabilitasi : Kinesiologists yang bekerja dengan individu-individu

dengan kondisi menon-aktifkan yang bertujuan untuk membantu mereka

mendapatkan kembali fungsi fisik yang optimal.

Page 4: Makalah kinesiologi

II

c. Ergonomics : Kinesiologists yang ini bekerja di industri yang bertujuan untuk

menilai kesesuaian desain workstation dan memberikan saran untuk modifikasi

dan alat-alat bantu.

d. Kesehatan dan Keselamatan : Kinesiologists yang bekerja adalah orang yang

terlibat dalam konsultasi dengan industri dan bertujuan untuk mengidentifikasi

bahaya dan memberikan rekomendasi dan solusi untuk mengoptimalkan

kesehatan dan keselamatan pekerja.

e. Disability manajemen/ Case koordinasi : Kinesiologists bekerja

merekomendasikan dan menyediakan rencana aksi yang bertujuan untuk

mengembalikan individu yang terluka fungsi optimal mereka dalam semua

aspek kehidupan.

2.1.2. Kajian Terhadap Ruang Lingkup Ilmu Kinesiologi.

Orang yang bergerak dalam bidang terapan ilmu Kinesiologi menilai gerakan

manusia, kinerja, dan fungsi dengan menerapkan ilmu-ilmu Biomekanik, Anatomi, Fisiologi,

dan motor pembelajaran terutama pada manusia. Kinesiologists terlibat dalam rehabilitasi,

pencegahan, dan menejemen gangguan untuk memelihara, merehabilitasi,

Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara atlet melakukan

gerakan atau teknik yang efekti dan efesien, kinesiologi merupakan ilmu yang hampir sama

dengan biomekanika. Keefektifan gerak ditopang oleh berbagai aspek, salah satu aspek

yang mempengaruhi adalah komponen biomotor. Biomotor adalah kemampuan gerak

manusia atau atlet yang dipengaruhi oleh kondisi sistem – sistem organ dalam, diantaranya :

sistem neomoscular, pernafasan, pencernaan, peredaran darah, energi, tulang dan

persendian (Sukadiyanto, 2002 : 35 ). Menurut Bompa (1994) komponen dasar dari

olahragawan meliputi : kekuatan, ketahanan, kecepatan, fleksibilitas, dan koordinasi.

Secara garis besar komponen biomotor dipengaruhi oleh kebugaran energi ( energy

fitness ) dan kebugaran otot ( muscular fitness ). Kebugaran energi adalah komponen –

komponen sumber energi yang mengakibartkan terjadinya gerak yang terdiri atas kapasitas

aerobik dan anaerobik. Sedangkan kebugaran otot adalah keseluruhan dari komponen –

komponen biomotor yang meliputi kekuatan, ketahanan, kecepatan, power, fleksibilitas,

keseimbangan, dan kelincahan ( Sharkey, 1986 ).

Page 5: Makalah kinesiologi

II

a. Ketahanan ( endurance )

Latihan ketahanan memiliki pengaruh terhadap kualitas sistem kardiovascular,

pernafasan dan sistem peredaran darah sehingga proses pemenuhan energi selama

aktivitas dapat berlangsung dengan lancar. Dengan demikian komponen ketahanan sangat

dibutuhkan oleh olahragawan. Ketahanan adalah kemampuan peralatan tubuh seseorang

untuk melawan kelelahan selama aktifitas berlangsung.

Ketahanan dapat ditinjau dari jenisnya dibedakan menjadi dua yaitu ketahanan

umum dan ketahanan khusu. Ketahanan umum adalah kemampuan dalam melakukan kerja

kerja dengan melibatkan beberapa kelompok otot atau seluruh kelompok otot, sistem pusat

syaraf, neuromuscular, dan kardiorespirasidalam jangka waktu yang lama. Ketahanan

khusus adalah ketahanan yang hanya melibatkan sekelompok otot lokal ketahanan umum

yang melibatkan seluruh potensi organ dalam tubuh sebagai dasar dari semua jenis

ketahanan, sehingga diperlukan oleh semua cabang olahraga sebagai dasar untuk

mengembangkan ketahanan khusus.

Ditinjau dari lama kerjanya, ketahanan dibedakan menjadi : ketahanan jangka

panjang, ketahanan jangka menengah, dan ketahanan jangka pendek (Sukadiyanto, 2002 :

42). Adapun ciri – ciri ketahanan ditinjau dari lama kerjanya adalah sebagai berikut :

1) Ketahanan jangka panjang merupakan ketahanan yang memerlukan waktu

lebih dari 8 menit, sehingga kebutuhan energi dipenuhi oleh sistem aerobik

2) Ketahanan jangka menengah merupakan ketahanan yang memerlukan waktu

antara 2 sampai 6 menit sehingga kebutuhan energi dipenuhi oleh sistem

anaerobik laktik dan aerobik.

3) c.Ketahanan jangka pendek merupakan ketahanan yang memerlukan waktu

antara 45 detik sampai 2 menit sehingga kebutuhan energi dipenuhi oleh

sistem anaerobik alaktik.

b. Kekuatan

Kekuatan merupakan komponen biomotor yang penting dan sangat diperlukan untuk

meningkatkan daya tahan otot dalam mengatasi beban selama berlangsungnya aktivitas

olahraga. Secara fisiologis, kekuatan adalah kemampuan neuromuscular untuk mengatasi

tahanan beban luar dan beban dalam. Adapun manfaat dari latihan kekuatan, diantaranya :

meningkatkan kemampuan otot dan jaringan, mengurangi dan menghindari terjadinya

cidera, meningkatkan prestasi, terapi dan rehabilitasi cidera pada otot dan membantu dalam

penguasaan teknik.

Page 6: Makalah kinesiologi

II

Menurut Sukadiyanto (2002:62) tingkat kekuatan diantaranya dipengaruhi oleh

keadaan : panjang pendeknya otot, besar kecilnya otot, jauh dekatnya titik beban dengan

titik tumpu, tingkat kelelahan, dominasi jenis otot merah atau putih, potensi otot, dan

kemampuan kontraksi. Adapun kontraksi otot dibedakan dalam tiga macam, yaitu isometrik,

isotonik, dan isokinetik (Bowers dan Fox, 1992). Dari ketiga macam kontraksi menurut

Rushall dan Pyke (1992), Bompa (1994) digolongkan menjadi tiga tipe, yaitu : concentric,

eccenctric, dan plyometrics

c. Kecepatan

Kecepatan mengandung unsur adanya jarak tempuh dan waktu tempuh terhadap

rangsangan yang muncul. Untuk itu kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk

melakukan gerak atau serangkaian gerak secepat mungkin sebagai jawaban terhadap

rangsangan. Dengan kata lain kecepatan merupakan kemampuan seseorang untuk

menjawab dan menerima rangsangan dengan bentuk gerak atau serangkaian gerak dalam

waktu yang relatif singkat dan cepat (Sukadiyanto, 2002:108). Kecepatan merupakan

kualitas kondisional yang memungkinkan seseorang untuk melakukan gerakan dan bereaksi

secara cepat dan singkat terhadap rangsangan yang diterima.

Kecepatan merupakan pembawaan sejak lahir (genetika), sehingga komponen

kecepatan memiliki keterbatasan yaitu tergantung pada struktur otot dan mobilisasi proses –

proses syaraf. Sebagai akibatnya, peningkatan kecepatan juga relatif terbatas yaitu antara

20 – 30 %.

Menurut Nossek (1982:62) gerakan – gerakan kecepatan dilakukan dengan melawan

tahanan yang berbeda (berat badan, berat paralatan, air) dengan efek bahwa pengaruh

kekuatan juga menjadi faktor yang menentukan. Dengan demikian kecepatan secara

langsung tergantung pada waktu dan pengaruh kekuatan.

Kecepatan dibagi menjadi dua jenis yaitu : kecepatan reaksi dan kecepatan gerak.

Menurut Sukadiyanto (2002:109) kecepatan reaksi dibedakan menjadi kecepatan tunggal

dan kecepatan majemuk. Kecepatan tunggal adalah kemampuan seseorang untuk

menjawab rangsangan yang telah diketahui arah dan sasarannya dalam waktu yang

sesingkat mungkin. Sedangkat reaksi mejemuk adalah kemampuan seseorang menanggapi

atau menjawab rangsangan yang tidak diketaui arahnya secara cepat dan singkat.

Kecepatan gerak adalah kemampuan seseorang dalam melakukan gerak atau serangkaian

gerak dalam waktu secepat mungkin.

Page 7: Makalah kinesiologi

II

d. Fleksibilitas

Fleksibilitas saling berkaitan dengan kelentukan dan kelenturan. Kelentukan terkait erat

dengan keadaan tulang dan persendian. Kelenturan terkait erat dengan tingkat tingkat

elastisitas otot, tendo, dan ligamenta. Unsur kelentukan dan kelenturan akan menjamin

keluasan gerak pada saat melakukan gerak. Fleksibilitas harus sering dilatihkan minimal dua

kali setiap sesi latihan, yaitu pada saat pemanasan (warming up) dan saat pendingin

(cooling down). Fleksibilitas dilatihkan guna memelihara agar otot selalu dalam kondisi yang

elastis dan persendian juga selalu lentuk.

Fleksibilitas mengandung pengertian yaitu luas gerak setu persendian atau beberapa

persendian. Flesksibilitas terbagi menjadi dua macam yaitu : fleksibilitas statis dan

fleksibilitas dinamis. Fleksibilitas statis ditentukan oleh ukuran luas gerak (range of motion)

satu persendian atau beberapa persendian. Fleksibilitas dinamis adalah kemampuan

seseorang dalam bergerak dengan kecepatan tinggi.

2.2. SEJARAH KINESIOLOGI

Marilah kita tinjau tentang sejarah perkembangan kinesilogi. Perkembangan

kinesiologi terjadi hampir bersamaan dengan perkembangan ilmu induknya yaitu Anatomi.

Pada tahun 384 – 322 SM dimulailah penulisan tentang bekerjanya otot-otot yang di

arahkan pada analisa geometrik. Orang yang pertama-tama melakukan penyelidikan adalah

Aristoteles yang sekarang dikenal sebagai bapak kinesiologi. Observasi yang dilakukannya

menghasilkan ingatan, bahwa hewan yang bergerak mengadakan perubahan letak dengan

jalan menekan kakinya pada apa yang diinjak, Ia pula yang pertama-tama menganalisa dan

menulis tentang adanya proses yang begitu komplek pada cara jalan manusia, dimana

ternyata terdiri atas gerakan berputar (rotasi) yang selanjutnya dirobah menjadi gerak lurus

(translatasi). Peranan gaya-berat (gravitasi), hukum gerakan dan pengertian tentang

pengumpil mulai dibicarakan. Dari urian diatas dapat dilihat adanya kenyataan, bahwa

seorang pelompat jauh akan dapat melompat lebih jauh lagi dengan membawa beban pada

kedua tangannya bila dibandingkan dengan yang tanpa membawa beban. Seorang pelari

akan lebih cepat larinya, bila ia mengayunkan lengannya, karena dengan demikian terjadi

extensi lengan yang sakan-akan dapat menjadi sandaran terhadap tangan dan

pergelangannya.

Page 8: Makalah kinesiologi

II

Pada tahun itu pula Archimedes memberikan andilnya dengan prinsip

hydrostatikanya. yang sampai sekarang masih dipakai dalam kinesiologi renang dan

perjalanan ruang angkasa.

Setelah itu Galen dalam karangannya “De Motu Musculorum” mengajukan

pengertian tentang adanya otot-otot agonis dan antagonis dan mulai pula dipakai kata-kata

“diarthrosis” dan “sinarthrosis” pada sistem persendian.

Sesudah Galen perkembangan kinesiologi menjadi statis dan baru pada tahun 1452-

1519 Leonardo da Vinci membangkitkan kembali dengan memberikan perhatiannya pada

struktur tubuh manusia yang dihubungkan dengan penampilan atau peragaannya, dan

hubungan antara pusat gravitasi dan keseimbangan tubuh serta pusat tumpuannya.

Alfonco Borelli pada tahun 1608 – 1679 mulai menggunakan formula matematika

untuk memecahkan problema gerakan otot dan mulai mengadakan pembedaan antara

berbagai macam kontraksi otot serta mengemukakan dasar-dasar innervasi resiprok.

Karena pengkajiannya yang mendalam tentang problema gerakan tadi, maka f ;eindler (ahli

kinesiologi masa kini) menyebutnya sebagai “Bapak Kinesiologi modern dalam sistem

lokomotor.” Konsep Borelli ini dikembangkan oleh Webers pada tahun 1836. Uraiannya

didasarkan atas adanya observasi yang menyatakan bahwa sikap tegak tubuh disebabkan

oleh adanya tegangan pada ligament dan hanya sedikit saja atau tidak adanya kerja otot

sedangkan pada berjalan atau lari maka gerakan ke depan dari tungkai merupakan ayunan

bandul yang disebabkan oleh adanya gravitasi. Keadaan ini menyebabkan gerakan jatuh ke

depan dari badan yang selanjutnya disalurkan ke tungkai. Webers pula yang menyatakan,

bahwa panjang otot akan berkurang pada waktu kontraksi dan tulang berperan sebagai

pengumpil.

Isaac Newton pada tahun 1642 – 1727 memberikan dasar-dasar dinamika modern

yang ternyata sangat penting artinya bagi perkembangan Kinesiologi. Dasar ini tertuang

dalam “Hukum Newton”.

Mulai tahun 1861 – 1917 dengan adanya perkembangan teknik fotografi Otto Fischer

mengadakan studi eksperimental tentang cara manusia berjalan.

Rudolf A.Fick sekitar tahun itu pula meneliti tentang sikap (postur) manusia dan

mekanik gerakan sendi.

Kari Culmann 1821 – 1S81 seorang insinyur Jerman mengadakan analisa yang

menghasilkan teori trakyektori untuk arsitektur tulang. Sejalan dengan kemajuan teknologi,

maka sejak tahun 1912 telah dipakai alat-alat elektromyograf. cinematograf dan sekarang

Page 9: Makalah kinesiologi

II

dengan elektronik stroboskop yang dapat mengambil gambaran dengan kecepatan l juta

sekon yang merupakan alat pada dewasa ini yang sewajarnya dipakai dalam pendidikan

olahraga. Selain pemakaian alat-alat baru tersebut diatas ternyata terjadi pula perubahan

dalam pemikiran tentang bergeraknya manusia. Teori stimulus-respons yang dianut

sebelumnya telah ditinggalkan dan diganti dengan mekanisme servo maupun mekanisme

umpan-balik (feedback) Pada beberapa tahun sesudah perang dunia ke II berakhir, kecuali

terlihat adanya perkembangan teknologi mulai terjadi pula adanya pendekatan-pendekatan

secara multidisipliner antara ahli-ahli faal. Anatomi, psikolog, teknik dan lain-lainnya, yang

pada akhirnya berhasil membuahkan suatu ilmu baru yang sebetulnya merupakan saudara

kembar dari Kinesiologi.

Page 10: Makalah kinesiologi

II

BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Kinesilogi berasal dari kata Kinesis dan logos. Kinesis adalah gerak, logos adalah

ilmu. Kinesiologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari gerakan manusia yang efesien,

efektif dan aman didekati dari analisis rangka, otot dan hukum mekanika. Gerakan manusia

yang efesien, efektif dan aman merupakan gerak yang baik( teknik yang baik).

Perkembangan kinesiologi terjadi hampir bersamaan dengan perkembangan ilmu

induknya yaitu Anatomi. Pada tahun 384 – 322 SM dimulailah penulisan tentang bekerjanya

otot-otot yang di arahkan pada analisa geometrik.

Alfonco Borelli pada tahun 1608 – 1679 mulai menggunakan formula matematika

untuk memecahkan problema gerakan otot dan mulai mengadakan pembedaan antara

berbagai macam kontraksi otot serta mengemukakan dasar-dasar innervasi resiprok.

Karena pengkajiannya yang mendalam tentang problema gerakan tadi, maka f ;eindler (ahli

kinesiologi masa kini) menyebutnya sebagai “Bapak Kinesiologi modern dalam sistem

lokomotor.”

Page 11: Makalah kinesiologi

II

DAFTAR PUSTAKA

Tigis sport. 2012’’PENGERTIAN KINESIOLOGI”https://tigisport.wordpress.com/tag/makalah-

kinesiologi/07.04 .2015

Nanda Sulistiyo.2013.’’ PENGERTIAN KINESIOLOGI’’

http://nandasulistiyo.blogspot.com/2011/07/pengertian-kinesiologi.html 6april 2015 6;10

Page 12: Makalah kinesiologi

II

PENGERTIAN DAN SEJARAH KINESIOLOGI

DISUSUN OLEH : KELOMPOK

1. Yoga Arianto Nim 2013 151 466

2. Rizki Fauzi Nim 2013 151 451

Mata Kuliah : Kinesiologi

Kelas : 4.L

UNIVERSITAS PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

(UNIV-PGRI) PALEMBANG

2015

Page 13: Makalah kinesiologi

II

PENGERTIAN DAN SEJARAH

KINESIOLOGI

DISUSUN OLEH : KELOMPOK

1. Yoga Arianto Nim 2013 151 466 2. Rizki Fauzi Nim 2013 151 451

Mata Kuliah : Kinesiologi

Kelas : 4.L

UNIVERSITAS PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

(UNIV-PGRI) PALEMBANG

2015

Page 14: Makalah kinesiologi

II

DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………………………………………………

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..……………I

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………...II

BAB I PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG………………………………………………………………………1

2. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………..……….2

3. TUJUAN…………………………………………………………………………………..2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN KINESIOLOGI…………………………………………………………3

2.1.1.TUJUAN KINESIOLOGI……..……..……………………………….……….3

2.1.2. KAJIAN TERHADAP RUANG LINGKUP KINESIOLOGI…………..……4

2.2.SEJARAH KINESIOLOGI……………………… …………………………..………….7

BAB III PENUTUP

3.1. KESIMPULAN…………………………………………………………………………10

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….…………..11

Page 15: Makalah kinesiologi

II