Makalah KI

25
KARYA INOVASI 2013 Oleh : LISMAN | 8307234-Z MUHAMMAD RONI | 8204040-N KHAIRIL UMAM | 8909048-N PT PLN (PERSERO) WILAYAH ACEH AREA MEULABOH MANUAL VOLTAGE REGULATOR (MVR) SEBAGAI SOLUSI EMERGENCY PENGGANTI AVR PADA MESIN CATERPILLAR 3512B

description

Karya Inovasi Mengenai Manual Voltage Regulator

Transcript of Makalah KI

  • KARYA INOVASI 2013

    Oleh : LISMAN | 8307234-Z MUHAMMAD RONI | 8204040-N KHAIRIL UMAM | 8909048-N

    PT PLN (PERSERO) WILAYAH ACEH AREA MEULABOH

    MANUALVOLTAGEREGULATOR(MVR)SEBAGAISOLUSIEMERGENCY

    PENGGANTIAVRPADAMESINCATERPILLAR3512B

  • ii

    LEMBAR PERSETUJUAN

    Dengan ini menyatakan bahwa Karya Inovasi dengan judul : MANUAL VOLTAGE REGULATOR (MVR) SEBAGAI SOLUSI EMERGENCY

    PENGGANTI AVR PADA MESIN CATERPILLAR 3512B

    Yang dibuat oleh : LISMAN

    MUHAMMAD RONI KHAIRIL UMAM

    Telah mengikuti seleksi pada tanggal 17 Mei 2013 di

    PT PLN (Persero) Wilayah Aceh

    untuk mengikuti Lomba Karya Inovasi Tingkat Regional dan Nasional tahun 2013 pada

    kelompok Bidang

    Pembangkitan

    Banda Aceh, 17 Mei 2013 GENERAL MANAGER

    SULAIMAN DAUD

    PIC INOVASI

    EDDY IRAWAN

  • iii

    LEMBAR PERNYATAAN ORIGINALITAS

    Yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama : Lisman NIP : 8307234-Z Jabatan : Assistant Technician Pemeliharaan Pembangkitan 2. Nama : Muhammad Roni NIP : 8204040-N Jabatan : Supervisor Pembangkitan 3. Nama : Khairil Umam NIP : 8909048-N Jabatan : Junior Operasi dan Pemeliharaan Pembangkitan

    Dengan ini menyatakan bahwa Inovasi kami yang berjudul MANUAL VOLTAGE REGULATOR (MVR) SEBAGAI SOLUSI EMERGENCY PENGGANTI AVR PADA MESIN CATERPILLAR 3512B, adalah merupakan :

    - Karya inovasi baru yang original dan belum pernah dibuat sebelumnya. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

    Mengetahui Asman Pembangkitan

    Meulaboh, 14 Mei 2013 Inovator

    (MAWARDI)

    (LISMAN)

    (MUHAMMAD RONI)

    (KHAIRIL UMAM)

  • iv

    PERNYATAAN IMPLEMENTASI

    Yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama : Lisman NIP : 8307234-Z Jabatan : Assistant Technician Pemeliharaan Pembangkitan 2. Nama : Muhammad Roni NIP : 8204040-N Jabatan : Supervisor Pembangkitan 3. Nama : Khairil Umam NIP : 8909048-N Jabatan : Junior Operasi dan Pemeliharaan Pembangkitan

    menyatakan bahwa karya inovasi berjudul :

    MANUAL VOLTAGE REGULATOR (MVR) SEBAGAI SOLUSI EMERGENCY

    PENGGANTI AVR PADA MESIN CATERPILLAR 3512B

    Telah diimplementasikan selama 3 (tiga) bulan di PLTD Lasikin Rayon Sinabang

    Dan bersedia untuk dilakukan audit lapangan.

    Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya disampaikan terima kasih.

    Mengetahui Asman Pembangkitan

    Meulaboh, 14 Mei 2013 Inovator

    (MAWARDI)

    (LISMAN)

    Tim Pembina KI

    (MUHAMMAD RONI)

    (EDDY IRAWAN)

    (KHAIRIL UMAM)

  • v

    KLAIM INOVASI

    Dengan ini kami menyatakan bahwa dalam karya inovasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan oleh orang lain, dan sepanjang pengetahuan kami juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain khususnya pada lomba karya inovasi atau karya ilmiah di lingkungan PT PLN (Persero), kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

    Meulaboh, 14 Mei 2013 Inovator

    (LISMAN)

    (MUHAMMAD RONI)

    (KHAIRIL UMAM)

  • vi

    KATA PENGANTAR

    Puja puji syukur penulis ucapkan ke Hadirat Allah Subhanahu wa Taala, zat yang Maha Pemurah, Maha Pengasih, Maha Penyayang dan Maha Mengetahui, karena hanya dengan izin-Nya lah penulis dapat menyelesaikan tulisan karya inovasi ini.

    Karya inovasi dengan berjudul MANUAL VOLTAGE REGULATOR (MVR) SEBAGAI SOLUSI EMERGENCY PENGGANTI AVR PADA MESIN CATERPILLAR 3512B ini dimaksudkan untuk ikut serta dalam lomba karya inovasi ke-XVI tahun 2013.

    Dalam proses penulisan karya inovasi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua dan keluarga tercinta. Selanjutnya penulis menyampaikan terima kasih kepada:

    1. General Manager PLN Wilayah Aceh, Bapak Sulaiman Daud. 2. Manajer PLN Area Meulaboh, Bapak Abdullah. 3. Asman Pembangkitan PLN Area Meulaboh, Bapak Mawardi. 4. Seluruh karyawan PLN Area Meulaboh, terkhusus keluarga besar PLN Rayon

    Sinabang. Sebagai manusia biasa, yang tidak pernah luput dari kesalahan dan kekurangan, maka

    kritik dan saran dari berbagai pihak untuk penyempurnaan karya inovasi ini sangat kamii harapkan.

    Akhirnya kepada Allah Subhanahu wa Taala juga kita berserah diri, karena tiada satu pun dapat terjadi tanpa kehendak-Nya dan semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.

    Meulaboh, 10 Mei 2013

    Penulis,

    TIM INOVATOR

  • vii

    ABSTRAK

    Pemadaman bergilir yang masih terjadi di awal tahun 2010 di PLN Rayon Sinabang bertambah luas pada hari Jumat tanggal 12 Februari 2010 karena kerusakan AVR mesin caterpillar 3512B. Solusi cepat yang mungkin dilakukan untuk mengatasi gangguan ini adalah menggunakan Manual Voltage Regulator (MVR). Tegangan exciter PMG yang sebesar 70 Vac, dimanfaatkan untuk mengontrol sebuah relay 24 Vdc. Tegangan 70 Vac diturunkan menjadi 24 Vac menggunakan trafo hasil modifikasi, kemudian tegangan keluaran trafo disearahkan menggunakan dioda dan selanjutnya dimanfaatkan untuk menggerakkan relay 24 Vdc yang berfungsi sebagai pemutus dan penyambung arus baterai 24 Vdc menuju exciter utama. Besar kecilnya arus eksitasi yang diberikan pada exciter utama diatur menggunakan sebuah hand voltage regulator. Manfaat dari karya inovasi ini yang paling utama adalah terjaganya citra perusahaan di pulau Simeulue pada saat krisis listrik terjadi disana. Selain itu terdapat saving sebesar Rp 74.789.800.

    Kata kunci : exciter, hand voltage regulator, AVR, Manual Voltage Regulator (MVR)

  • viii

    DAFTAR ISI

    LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................................ ii LEMBAR PERNYATAAN ORIGINALITAS ............................................................... iii PERNYATAAN IMPLEMENTASI ............................................................................. iv KLAIM INOVASI .................................................................................................... v KATA PENGANTAR ................................................................................................ vi ABSTRAK ............................................................................................................... vii DAFTAR ISI ........................................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. ix DAFTAR TABEL ...................................................................................................... x BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1 1.2 Maksud dan Tujuan ........................................................................... 1 1.3 Ruang Lingkup .................................................................................. 1 1.4 Metodologi ....................................................................................... 2 BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................. 3 2.1 Exciter PMG ...................................................................................... 4 2.2 AVR (Automatic Voltage Regulator) .................................................... 4 2.3 Exciter Utama ................................................................................... 4 2.4 Dioda Berputar ................................................................................. 5 BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................ 6 3.1 Pembuatan Peralatan ........................................................................ 6 3.2 SOP Pengoperasian ........................................................................... 9 BAB IV MANFAAT DAN ANALISA RESIKO .......................................................... 10 4.1 Manfaat ........................................................................................... 10 4.1.1 Manfaat Finansial ................................................................... 10 4.1.2 Manfaat Non Finansial ............................................................. 10 4.2 Analisa Resiko ................................................................................... 11 BAB V PENUTUP ................................................................................................ 13 5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 13 5.2 Saran ............................................................................................... 13 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 14 BIODATA ............................................................................................................... 15

  • ix

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Diagram Sistem Eksitasi Mesin Caterpillar 3512B ........................................ 3 Gambar 3.1 Gambar Hand Voltage Regulator .............................................................. 6 Gambar 3.2 Diagram Sistem Eksitasi Menggunakan MVR ............................................. 7 Gambar 3.3 Diagram Trafo Sebelum Dimodifikasi ......................................................... 8 Gambar 3.4 Ukuran Koker ......................................................................................... 8 Gambar 3.5 Diagram Trafo Setelah Dimodifikasi ......................................................... 9

  • x

    DAFTAR TABEL

    Tabel 4.1 Rincian Biaya Pembuatan MVR ..................................................................... 10 Tabel 4.2 Kajian Resiko Bila Tidak Dilaksanakan .......................................................... 11 Tabel 4.3 Kajian Resiko Bila Dilaksanakan ................................................................... 11 Tabel 4.4 Evaluasi Resiko .......................................................................................... 12

  • PT PLN (PERSERO) WILAYAH ACEH AREA MEULABOH

    1

    Tradisi Kerja Keras Untuk Indonesia Lebih Terang

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    PLN Rayon Sinabang merupakan salah satu unit kerja isolated PLN Area Meulaboh dan bertugas melayani kebutuhan energi listrik masyarakat yang berada di pulau Simeulue. Untuk memenuhi pasokan energi listrik di pulau Simeulue, PLN Rayon Sinabang masih menggunakan pembangkit diesel yang tersebar di 4 (empat) lokasi terpisah yaitu PLTD Sinabang, PLTD Lasikin, PLTD Kampung Aie dan PLTD Sibigo (isolated untuk daerah kecamatan Simeulue Barat).

    Pemadaman bergilir yang masih terjadi di awal tahun 2010, mengharuskan seluruh mesin pembangkit yang berada di PLN Rayon Sinabang untuk dioperasikan secara optimal dan hanya di stop apabila jam jatuh tempo pemeliharaan rutin telah sampai. Apabila ada salah satu mesin pembangkit mengalami kerusakan, harus secepatnya diperbaiki agar pemadaman bergilir tidak bertambah lebih luas lagi.

    Hari Jumat tanggal 12 Februari 2010 mulai pukul 07.15 WIB pemadaman bergilir di PLN Rayon Sinabang bertambah luas, hal ini disebabkan oleh mesin caterpillar 3512 B keluar dari sistem karena kerusakan AVR.

    Beberapa alternatif pemecahan masalah dimunculkan untuk mengatasi gangguan AVR ini. Tetapi hampir semua alternatif membutuhkan waktu yang lama, sehingga penggunaan Manual Voltage Regulator (MVR) merupakan satu-satunya solusi yang bisa digunakan untuk mengatasi gangguan AVR mesin caterpillar 3512B. Sehingga luas daerah yang terkena pemadaman bergilir dapat semakin diperkecil. 1.2 Maksud dan Tujuan

    Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Mempercepat penanggulangan gangguan pembangkit. 2. Berupaya meningkatkan dearating pembangkit. 3. Memperbaiki dan meningkatkan citra perusahaan.

    1.3 Ruang Lingkup

    Ruang lingkup pembahasan dalam karya inovasi ini meliputi : 1. Latar belakang yang sangat mendasari dibuatnya karya inovasi ini. 2. Pembuatan Manual Voltage Regulator (MVR) serta penerapannya.

  • PT PLN (PERSERO) WILAYAH ACEH AREA MEULABOH

    2

    Tradisi Kerja Keras Untuk Indonesia Lebih Terang

    1.4 Metodologi Metodologi yang digunakan dalam pembuatan karya inovasi ini antara lain:

    1. Identifikasi masalah. 2. Studi literatur. 3. Pembuatan peralatan. 4. Penggunaan MVR sesuai SOP pengoperasian.

  • PT PLN (PERSERO) WILAYAH ACEH AREA MEULABOH

    3

    Tradisi Kerja Keras Untuk Indonesia Lebih Terang

    BAB II LANDASAN TEORI

    Pada generator mesin caterpillar 3512B, AVR digunakan untuk mengatur besar kecilnya

    arus yang dialirkan ke kumparan rotor generator untuk mengeluarkan tegangan generator. Karena AVR terdiri dari komponen elektronik yang kemampuan arusnya kecil, maka harus ada sebuah generator kecil agar suplai arus AVR yang kecil menghasilkan arus yang besar pada generator kecil tersebut. Generator kecil tersebut beserta dioda berputar untuk menyearahkan arusnya agar menjadi DC disebut dengan exciter.

    Exciter mempunyai prinsip kerja seperti generator, tetapi konstruksinya berbeda. Pada exciter, rotornya adalah kumparan yang menghasilkan GGL, sedangkan statornya adalah berupa batangan besi yang diberi lilitan, agar menjadi magnet bila diberi arus DC.

    Penguatan medan atau disebut eksitasi adalah pemberian arus listrik untuk membuat kutub magnet pada generator.

    Gambar 2.1 Diagram sistem eksitasi mesin caterpillar 3512 B

    Seluruh peralatan pada gambar diatas harus bekerja dalam satu koordinasi, sehingga

    apabila salah satu peralatan tidak berfungsi maka proses eksitasi tidak dapat berlangsung. Bila tegangan keluar generator utama turun, maka arus eksitasi yang disuplai pada

    rotor generator utama harus dinaikkan sampai generator bekerja pada tegangan nominal yang diperlukan. Karena rotor PMG pada exciter PMG adalah magnet permanen, maka daya keluaran dari exciter PMG adalah konstan. Arus eksitasi generator utama hanya bisa diatur dengan mengatur arus eksitasi yang disuplai pada exciter utama. Untuk pengaturan arus ini diperlukan sebuah peralatan yang disebut dengan AVR yang dilengkapi dengan alat pengontrol arus medan untuk mengatur arus eksitasi yang disuplai pada exciter utama.

  • PT PLN (PERSERO) WILAYAH ACEH AREA MEULABOH

    4

    Tradisi Kerja Keras Untuk Indonesia Lebih Terang

    2.1 Exciter PMG Konstruksi exciter PMG hampir sama dengan generator sinkron arus bolak-balik.

    Kumparan jangkar diletakkan pada bagian stator dan kumparan medan digantikan oleh magnet permanen yang diletakkan dipermukaan atau ditanam dibagian rotor, sehingga tidak memerlukan sumber eksitasi.

    Daya yang dihasilkan oleh exciter PMG ini merupakan sumber eksitasi pertama yang akan disearahkan melalui AVR dan selanjutnya akan diteruskan ke exciter utama.

    Magnet permanen apabila diputar, maka fluks magnet akan memotong garis-garis gaya yang ada pada stator sehingga menimbulkan tegangan imbas pada stator. Tegangan imbas yang dihasilkan ini merupakan arus bolak-balik.

    2.2 Automatic Voltage Regulator (AVR)

    Tegangan yang dihasilkan generator tidak selalu sesuai dengan ratingnya. Tegangan ini dapat turun atau naik lebih besar, tergantung dengan jenis beban dan besarnya beban. Untuk beban induktif, tegangan pada generator dapat turun sehingga perlu dinaikkan arus eksitasi yang diberikan. Sedangkan untuk beban kapasitif, tegangan yang dihasilkan oleh generator dapat naik sehingga arus eksitasi diturunkan. Untuk menjaga tegangan keluar generator tetap, maka perlu dilakukan penambahan atau pengurangan arus eksitasi. Pengaturan tegangan pada generator agar tegangan keluarannya tetap adalah dengan menggunakan suatu rangkaian pengatur tegangan yang terdiri dari beberapa rangkaian yang saling mendukung dan sering disebut dengan Automatic Voltage Regulator (AVR).

    2.3 Exciter Utama

    Exciter utama adalah sebuah generator sinkron dimana pada statornya terdapat belitan medan tempat dialirkannya arus eksitasi, sedangkan rotor berfungsi sebagai tempat dililitkannya belitan jangkar yang akan mengeluarkan daya dari exciter utama. Arus eksitasi untuk exciter utama ini diperoleh dari keluaran exciter PMG yang telah disearahkan terlebih dahulu oleh penyearah yang terdapat dalam komponen AVR. Daya keluaran dari exciter utama disearahkan terlebih dahulu oleh dioda berputar dan selanjutnya akan digunakan sebagai arus eksitasi bagi generator utama.

  • PT PLN (PERSERO) WILAYAH ACEH AREA MEULABOH

    5

    Tradisi Kerja Keras Untuk Indonesia Lebih Terang

    2.4 Dioda Berputar Dioda berputar merupakan dioda yang digunakan untuk menyearahkan arus bolak-

    balik dari exciter utama untuk menyuplai arus medan pada kumparan medan pada generator utama. Tegangan yang dihasilkan oleh kumparan rotor exciter utama disearahkan menggunakan dioda ini. Karena kumparan medan generator utama terletak pada rotor, maka dioda ikut berputar dengan poros generator sehingga disebut dengan dioda berputar.

    Pada dioda ini tidak ada pengontrolan tegangan, sehingga pengontrolan tegangan yang dihasilkan oleh dioda berputar diatur oleh AVR.

  • PT PLN (PERSERO) WILAYAH ACEH AREA MEULABOH

    6

    Tradisi Kerja Keras Untuk Indonesia Lebih Terang

    BAB III PEMBAHASAN

    3.1 Pembuatan Peralatan

    Material yang diperlukan untuk membuat Manual Voltage Regulator (MVR) yang akan diterapkan pada mesin caterpillar 3512 B adalah sebagai berikut :

    1. 1 Buah Trafo dengan tegangan primer 70 Vac dan tegangan sekunder 24 Vac. 2. 1 Buah Dioda Bridge. 3. 1 Buah Relay 24 Vdc. 4. 1 Buah Hand Voltage Regulator. 5. 40 m Kabel NYY 1 x 6 mm2. 6. 2 Buah Baterai 12 Vdc 200 AH.

    Gambar 3.1 Gambar hand voltage regulator

    Setelah seluruh komponen tersebut diatas dirakit, maka hasilnya disebut dengan

    Manual Voltage Regulator (MVR) dan berfungsi untuk menggantikan fungsi AVR pada sistem eksitasi mesin caterpillar 3512 B.

    Diagram sistem eksitasi mesin caterpillar 3512 B setelah menggunakan MVR dapat dilihat pada gambar berikut:

  • PT PLN (PERSERO) WILAYAH ACEH AREA MEULABOH

    7

    Tradisi Kerja Keras Untuk Indonesia Lebih Terang

    Gambar 3.2 Diagram sistem eksitasi menggunakan MVR

    Hasil pengukuran langsung tegangan out put exciter PMG pada saat generator

    berputar dengan putaran 1.500 rpm adalah 70 Vac. Tegangan 70 Vac ini diturunkan menjadi 24 Vac menggunakan trafo 70 Vac / 24 Vac, kemudian disearahkan menggunakan dioda, selanjutnya dimanfaatkan untuk menggerakkan relay 24 Vdc yang berfungsi sebagai pemutus dan penyambung arus baterai 24 Vdc menuju exciter utama. Besar kecilnya arus eksitasi yang diberikan pada exciter utama diatur menggunakan sebuah hand voltage regulator.

    Penurunan tegangan out put exciter PMG dari 70 Vac menjadi 24 Vac sedikit terkendala, sebab trafo dengan tegangan primer 70 Vac dan tegangan sekunder 24 Vac tidak tersedia dipasaran. Sehingga untuk mendapatkan trafo 70 Vac / 24 Vac, terpaksa harus memodifikasi trafo yang tersedia dipasaran.

    Adapun trafo yang dimodifikasi memiliki tegangan primer 110 - 220 Vac dan tegangan sekunder 3 6 9 -12 Vac. Untuk memodifikasi menjadi trafo 70 Vac / 24 Vdc, maka trafo tersebut harus dibongkar dan dihitung kembali jumlah gulungan per volt (gpv). Gulungan per volt (gpv) adalah sejumlah gulungan kawat yang disesuaikan untuk tegangan sebesar 1 volt.

    Untuk menetapkan besar jumlah gulungan per volt dipakai ketentuan sebagai berikut:

  • PT PLN (PERSERO) WILAYAH ACEH AREA MEULABOH

    8

    Tradisi Kerja Keras Untuk Indonesia Lebih Terang

    % Dimana :

    gpv = jumlah gulungan per volt (gulung) f = frekuensi (Hz) O = luas koker (cm2) Ukuran trafo yang tersedia dan belum dimodifikasi adalah sebagai berikut :

    Gambar 3.3 Diagram Trafo Sebelum Dimodifikasi

    Gambar 3.4 Ukuran Koker

    Berdasarkan gambar ukuran koker diatas, maka gulungan per volt (gpv) trafo yang akan dimodifikasi dapat dihitung menggunakan rumus berikut :

    gpv = f/O x 110% = 50/(1,3 x 1,6) x 110% = 26,44 lilitan per 1 volt

    Jadi, jumlah lilitan trafo yang akan dimodifikasi menjadi 70 Vac / 24 Vac, Jumlah lilitan untuk tegangan primer 70 Vac = 70 x 26,44 = 1.850,96 1.851 lilit Jumlah lilitan untuk tegangan sekunder 24 Vac = 24 x 26,44 = 634,62 635 lilit

  • PT PLN (PERSERO) WILAYAH ACEH AREA MEULABOH

    9

    Tradisi Kerja Keras Untuk Indonesia Lebih Terang

    Sehingga ukuran trafo hasil modifikasi dapat dilihat pada gambar berikut:

    Gambar 3.5 Diagram Trafo Setelah Dimodifikasi

    Dikarenakan adanya perubahan sistem eksitasi mesin caterpillar 3512 B yang

    sebelumnya menggunakan AVR kemudian diganti dengan MVR, maka diperlukan SOP (standing operation procedure) untuk mengoperasikan MVR ini.

    3.2 SOP Pengoperasian

    Adapun SOP pengoperasian Manual Voltage Regulator (MVR) adalah sebagai berikut: 1. Sebelum mesin dioperasikan, pastikan penunjukan hand voltage regulator berada

    pada posisi minimal yang telah ditetapkan yaitu pada posisi yang telah disetting dan diberi tanda agar UVR (under voltage relay) tidak bekerja pada saat mesin dioperasikan pertama kali.

    2. Untuk mendapatkan tegangan nominal yang diinginkan pada saat mesin telah dioperasikan, dapat diatur menggunakan hand voltage regulator.

    3. Pada saat mesin sudah berbeban, atur tegangan dan cos dengan cara manual menggunakan hand voltage regulator.

    4. Diperlukan penjagaan dan perhatian khusus dari operator untuk menjaga agar nilai tegangan dan cos tetap pada range ideal yang telah ditetapkan. Hal ini karena beban yang selalu berubah-ubah menyebabkan tegangan dan cos ikut berubah, sehingga perlu diatur secara manual menggunakan hand voltage regulator.

    5. Saat mesin akan di stop setelah beban dilepas, kembalikan hand voltage regulator pada posisi seperti point 1.

  • PT PLN (PERSERO) WILAYAH ACEH AREA MEULABOH

    10

    Tradisi Kerja Keras Untuk Indonesia Lebih Terang

    BAB IV MANFAAT DAN ANALISA RESIKO

    4.1 Manfaat

    4.1.1 Manfaat Finasial Manfaat finansial dari karya inovasi ini adalah :

    1. Terhindar dari kerugian akibat kehilangan kesempatan produksi selama 14 hari kerja sebesar 14 hari x 750 kW)1 x 24 Jam x 96%)2 x Rp 315)3 = Rp 76.204.800

    2. Biaya pembuatan Manual Voltage Regulator (MVR) sbb : Tabel 4.1 Rincian biaya pembuatan MVR

    NO URAIAN STN VOL HARGA SATUAN JUMLAH HARGA KET

    1 Trafo Modifikasi 70 V / 24 V Bh 1 100.000 100.000 2 Dioda Bridge Bh 1 50.000 50.000 3 Relay 24 Volt Bh 1 75.000 75.000 4 Hand Voltage Regulator Bh 1 750.000 750.000 5 Kabel NYY 1 x 6 mm2 Mtr 40 11.000 440.000 6 Baterai 12 Vdc 200 AH Bh 2 Tersedia

    JUMLAH 1.415.000 Sehingga saving yang didapat dari karya inovasi ini adalah = Rp 76.204.800 Rp 1.415.000 = Rp 74.789.800 4.1.2 Manfaat Non Finansial

    Dengan adanya inovasi ini maka manfaat non finansial yang diperoleh antara lain : 1. Pelanggan menikmati aliran listrik jauh lebih cepat. 2. Luas area pemadaman dapat semakin di perkecil. 3. Membaiknya citra PLN di mata pelanggan. 4. Peningkatan keandalan pembangkit.

    )1 Daya Mampu )2 EAF )3 Harga Jual Listrik Rata-rata

  • PT PLN (PERSERO) WILAYAH ACEH AREA MEULABOH

    11

    Tradisi Kerja Keras Untuk Indonesia Lebih Terang

    4.2 Analisa Resiko Identifikasi resiko-resiko yang mungkin terjadi pada penggunaan peralatan MVR ini adalah sebagai berikut :

    Tabel 4.2 Kajian resiko bila tidak dilaksanakan IDENTIFIKASI RISIKO ANALISIS RISIKO

    NO DESKRIPSI RISIKO PENYEBAB DAMPAK LIKELI-HOOD IMPACT LEVEL

    1 2 3 4 5 6 7 1 Ketersediaan

    daya mampu pembangkit berkurang

    a Kerusakan salah satu unit SPD

    a b c

    Defisit daya Pemadaman EAF unit turun

    Kecil Malapetaka EKSTREM

    2 Durasi gangguan mesin terlalu lama

    a b

    Spare part pengganti tidak tersedia di lokasi Proses pengadaan material membutuhkan waktu lama

    a b c

    Defisit daya Pemadaman EAF unit turun

    Kecil Malapetaka EKSTREM

    3 Pengadaan dan pengiriman spare part butuh waktu lama

    a b

    Proses pengadaan material membutuhkan waktu lama Minimnya pilihan alat transportasi menuju lokasi

    a b c

    Defisit daya Pemadaman Pemeliharaan mesin pembangkit terhambat

    Besar Malapetaka EKSTREM

    Tabel 4.3 Kajian resiko bila dilaksanakan

    IDENTIFIKASI RISIKO ANALISIS RISIKO

    NO DESKRIPSI RISIKO PENYEBAB DAMPAK LIKELI-HOOD IMPACT LEVEL

    1 2 3 4 5 6 7 1 Peralatan lain

    menjadi rusak a Kegagalan

    peralatan MVR a b c

    Defisit daya Pemadaman EAF unit turun

    Sangat Kecil

    Malapetaka TINGGI

    2 Kesalahan prosedur kerja

    a Kelalaian kerja a Peralatan tidak berfungsi dengan baik

    Kecil Minor RENDAH

  • PT PLN (PERSERO) WILAYAH ACEH AREA MEULABOH

    12

    Tradisi Kerja Keras Untuk Indonesia Lebih Terang

    Tabel 4.4 Evaluasi resiko

  • PT PLN (PERSERO) WILAYAH ACEH AREA MEULABOH

    13

    Tradisi Kerja Keras Untuk Indonesia Lebih Terang

    BAB V PENUTUP

    5.1 Kesimpulan

    1. Pemadaman bergilir yang masih terjadi di PLN Rayon Sinabang pada awal tahun 2010 menyebabkan penggunaan Manual Voltage Regulator (MVR) terpaksa dilakukan untuk menghindari pemadaman bergilir yang lebih luas lagi.

    2. Manfaat dari karya inovasi ini yang paling utama adalah terjaganya citra perusahaan di pulau Simeulue pada saat krisis listrik terjadi disana. Selain itu terdapat saving sebesar Rp 74.789.800.

    5.2 Saran

    1. Penggunaan Manual Voltage Regulator (MVR) ini direkomendasikan hanya pada saat-saat emergency saja.

    2. SOP pengoperasian Manual Voltage Regulator (MVR) harus selalu diperhatikan dan dipatuhi untuk dilaksanakan sebelum operasi, saat operasi dan saat stop.

  • PT PLN (PERSERO) WILAYAH ACEH AREA MEULABOH

    14

    Tradisi Kerja Keras Untuk Indonesia Lebih Terang

    DAFTAR PUSTAKA

    Caterpillar. 2000. Systems Operation Connection Diagrams: SR4 and SR4B Generators, Voltage Regulators, Options. USA : Caterpillar. _____ . 2008. Application and Installation Guide Generator Systems. USA : Caterpillar. Tiantoro, Feliks A. 2009. Analisis Sistem Eksitasi Pada Generator Sinkron Tiga Fasa 67 Mva di PT Indonesia Power PLTA Panglima Besar Soedirman Unit Bisnis Pembangkitan Mrica Banjarnegara. Proposal Kerja Praktik pada Fakultas Sains dan Teknik Universitas Jendral Soedirman, Purwokerto. Technoku.blogspot.com/2008/11/menggulung-trafo.html. Diakses pada Tanggal 12 Februari 2010 pukul 09.05 WIB.

  • PT PLN (PERSERO) WILAYAH ACEH AREA MEULABOH

    15

    Tradisi Kerja Keras Untuk Indonesia Lebih Terang

    BIODATA

    Nama NIP Jabatan Unit Kerja E-mail HP

    : LISMAN : 8307234-Z : Assistant Technician Pemeliharaan Pembangkitan : PLN Area Meulaboh : [email protected] : 0852 603 26483

    Nama NIP Jabatan Unit Kerja E-mail HP

    : MUHAMMAD RONI : 8204040-N : Supervisor Pembangkitan : PLN Rayon Sinabang : [email protected] : 0812 690 62112

    Nama NIP Jabatan Unit Kerja E-mail HP

    : KHAIRIL UMAM : 8909048-N : Junior Operasi dan Pemeliharaan Pembangkitan : PLN Rayon Sinabang Sub Rayon Sibigo : [email protected] : 0852 772 16147