Makalah kewirausahaan

28
1 MAKALAH ENTREPRENEURSHIP WOMEN ENTREPRENEURSHIP(Analis faktor penyebab wanita berwirausaha) OLEH: AZIZ 12.170 DOSEN PENGAMPUH Fitriyenny, SE, MM SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI H. AGUS SALIM BUKITTINGGI TA. 2014/2015

Transcript of Makalah kewirausahaan

Page 1: Makalah kewirausahaan

1

MAKALAH ENTREPRENEURSHIP

“WOMEN ENTREPRENEURSHIP”

(Analis faktor penyebab wanita berwirausaha)

OLEH:

AZIZ

12.170

DOSEN PENGAMPUH

Fitriyenny, SE, MM

SEKOLAH TINGGI ILMU

EKONOMI

H. AGUS SALIM BUKITTINGGI

TA. 2014/2015

Page 2: Makalah kewirausahaan

2

SAMBUTAN DARI PENULIS

Indonesia, berbicara mengenai Indonesia tentu tidak akan lepas dari

pembahasan perekonomian Indonesia, dan membahas perekonomian

Indonesia ini tidak akan lepas pula dari yang namanya kemiskinan,

karena kemiskinan sudah menjadi bagian dari Indonesia.

Dalam rangka pengentasan kemiskinan, pengenalan teoritis tentang garis

kemiskinan menjadi suatu titik awal yang penting. Siapakah penduduk

miskin, dimanakah berada dan berada dikelompok-kelompok mana saja

kemiskinan tersebut paling besar. Baik dari kota hingga ke berbagai

pelosok negeri, baik laki-laki mapun perempuan.

Maka pada kesempatan ini penulis kan mencoba untuk membahas

“women entrepreneurship/wirausaha wanita” yang mana wanita menjadi

wirausaha untuk ikut serta dalam pengentasan kemiskinan dengan

berbagai bidang.

Perempuan pengusaha memiliki peranan yang cukup penting dalam

perekonomian Indonesia menurut data menteri koperasi dan UKM, dari

total kegiatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) diindonesia

tahun 2011, 60% usaha dikelola oleh kaum wanita. Berdasarkan data

tersebut dapat dikatakan bahwa perempuan mempunyai peranan yang

sangat penting dalam ekonomi nasional. Partisipasi perempuan

pengusaha dalam pertumbuhan ekonomi sangatlah baik, tidak hanya

untuk menurunkan tingkat kemiskinan di kalangan perempuan, tetapi

juga sebgai langkah penting menuju peningkatan pendapatan rumah

tangga dan mendorong pembangunan ekonomi Negara secara

keseluruhan, serta mengurangi jumlah pengangguran perempuan

diindonesia.

Dikhususkan pada kesempatan ini penuliskan akan menitik beratkan

wirausaha perempuan yang berada dibukittinggi seperti “sanjai Nita dan

sanjai-sanjai lainya serta tenun songket yang berada dibukittinggi dan

sekitarnya dan tak lupa pula dengan usaha mikro lainya yang berada

dikawasan wisata yang ada dikota bukittinggi.

Dan mudah-mudahan tulisan ini dapat membantu pembaca untuk melihat

dan memahami tentang “women entrepreneurship” lebih dalam lagi.

Bukittinggi, 21 Oktober 2014

Penulis

Page 3: Makalah kewirausahaan

3

KATA PENGANTAR

Asalamu’alaikum warohmatullahiwabarokatuh.

Alhamdulillahirobil’alamiin, begitu besar rasa syukur penulis

kepada Allah SWT, karena dengan ridho, rahmat serta petunjuk yang

Allah berikan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah

kewirausahaan ini dengan pokok pembahasan “women

entrepreneurship”.

Allahumma sholi’ala sayyidinna Muhammad wala’ali sayyidinna

Muhammad, tak lupa pula penulis mengajak kita semua untuk

merangkaikan sholawat serta salam buat junjungan kita yang telah

merubah akhlak kita dari mazmumah yang merendahkan manusia ke

ahklak mahmuddah yang mengangkat derajat manusia yakninya nabi

besar Muhammad SAW, dan dengan perjuangan beliau jualah kita dapat

mengecapi betapa indahnya ilmu pendidikan, betapa indahnya kebenaran

dan kebaikan seperti apa yang dapat kita rasakan pada saat sekarang ini.

Tak lupa pula tentunya penulis mengucap banyak terimakasih

kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis dikala penulis

menemui berbagai permasalahan dan kebuntuan, sekali lagi penulis

mengucapkan banyak terimakasih.

Karya yang disajikan oleh penulis ini sungguh masih erat dan dekat

dengan kekurangan, dan inilah karya yang dapat penulis sajikan untuk

saat sekarang ini.

maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun dari pembaca semua, sehingga penulis mendapatkan sebuah

referensi baru demi, sehingga juga penulis nantinya bisa menyajikan

sebuah karya yang jauh lebih baik daripada sekarang ini.

dan sebelumnya penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada

semua para pembaca yang telah membaca sebuah karya sederhana

dengan judul “women entrepreneurship” ini.

sekali lagi penulis mengucapkan banyak terimakasih.

Asalamu’alaikum warohmatullahiwabarokatuh.

Bukittinggi, 21 oktober 2014

Penulis

Page 4: Makalah kewirausahaan

4

DAFTAR ISI

SAMBUTAN ............................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................ ii

DAFTAR ISI .............................................................................. iii

BAB I

PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar belakang .............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................... 2

C. Tujuan Penelitian .......................................................... 3

D. Sistematika Penulisan ................................................... 6

BAB II

LANDASAN TEORI .................................................................. 7

BAB III

METODE PENELITIAN .......................................................... 18

3.1 Lokasi penelitian ....................................................... 18

3.2 Identifikasi Variabel .................................................. 18

3.3 Jenis Data ................................................................... 18

3.4 Sumber Data .............................................................. 19

BAB IV

KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

4.1 Kesimpulan penelitian ............................................... 21

4.2 Keterbatasan penelitian.............................................. 21

4.4 Saran .......................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA ............................................................... 24

Page 5: Makalah kewirausahaan

5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Women entrepreneur atau yang sering kita sebut sebagai perempuan

pengusaha mempunyai peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan

ekonomi diindonesia. Menurut data kementerian koperasi dan UKM,

dari total kegiatan usaha mikro, kecil dan menengah (UKM) diindonesia

tahun 2011, 60% dikelola oleh kaum wanita. Berdasarkan data tersebut

dapat kita tarik kesimpulan bahwa perempuan begitu berperan penting

dalam perkembangan perekonomian Indonesia.

Persaingan dalam pasar bebas memerlukan potensi yang berkualitas

dari masing-masing individu dalam menjalankan usahanya. Persaingan

juga berarti memberi kesempatan yang seluas-luasnya bagi setiap

individu untuk mengembangkan potensinya sehingga dapat bersanding

dengan bangsa-bangsa lain yang telah maju. Gaya hidup yang muncul

kemudian akan menjadi gaya hidup manusia modern, suatu bentuk

masyarakat dengan gaya hidup yang bebas namun penuh tantangan dan

tanggung jawab karena partisipasi yang sebesar-besarnya dari potensi

setiap individu. Gaya hidup ini menuntut jenis pendidikan yang berbeda

pula. Pendidikan yang diminta oleh milenium III adalah pendidikan yang

penuh kreativitas yang menuntut partisipasi optimal dari setiap

anggotanya, baik pria maupun wanita.

Salah satu cara yang dapat dilakukan dan tepat bagi individu untuk

menghadapi era saat ini adalah dengan bekerja sendiri dan tidak

bergantung pada pemerintah maupun instansi lain yaitu dengan

menciptakan pekerjaan sendiri atau berwirausaha. Karena dengan

berwirausaha selain dapat membantu pembangunan suatu bangsa,

bermanfaat pula untuk mengurangi pengangguran, sekaligus

meningkatkan pendapatan masyarakat. Dapat dikatakan bahwa

wirausaha merupakan pejuang bangsa di bidang ekonomi karena dapat

meningkatkan ketahanan nasional, dan mengurangi ketergantungan dari

bangsa asing.

tak luput juga dari meningkatnya partisipasi wanita, dalam sektor

bisnis adalah sebuah fenomena yang terjadi diseluruh dunia (still dan

timms, 2000 dalam jati 2009). Di asia, 35% usaha kecil dan menengah

(UKM) dipimpin oleh wanita. Sbesar 25% usaha baru dicina dilakukan

oleh wanita dan dijepang empat dari lima UKM dimiliki oleh wanita

(brisco, 2000 dalam jati 2009). Fenomena tersebut juga terjadi

diindonesia. Meskipun belum ada data pasti yang didapat, jumlah wanita

pengusaha diindonesia telah cukup banyak. Sebagai illustrasi, sejak

berdirinya pada 10 februari 1975, ikatan pengusaha wanita Indonesia

(IWAPI) telah memiliki 15.000 anggota yang tersebar diseluruh propinsi

Indonesia.

Motivasi pengusaha wanita, secara empiris diasosiasikan dengan

faktor-faktor yang berbeda. Klasifikasi faktor ini berbeda-beda dari

Page 6: Makalah kewirausahaan

6

masing masing peneliti. Contohnya, Bartol dan Martin (1998) dalam

Okafor dan Amalu (2010) mengklasifikasikan faktor ini menjadi tiga

faktor: (i) karakteristik personal, (ii) keadaan jalur hidup, (iii) faktor

lingkungan.

Shapero dan Sokol (1982) Sexton dan Vasper (1982) Hisrich dan

Brush (1986) dalam Okafor dan Amalu (2010) menjelaskan terdapat dua

faktor yang menjadi motivasi seorang wanita berwirausaha, yang

pertama adalah factor pendorong yaitu frustasi ketidakpuasan kerja,

perceraian, dan kebosanan terhadap pekerjaan sebelumnya. Para peneliti

juga mengidentifikasikan faktor penarik seorang wanita berwirausaha,

yaitu adanya faktor kebebasan, kemandirian, pendidikan, dan keamanan

keluarga. Motivasi adalah salah satu faktor untuk meningkatkan kinerja.

Dengan adanya motivasi akan mendorong semangat kerja dan inspirasi

dari aktifitas kerja seseorang untuk bekerja lebih baik untuk mencapai

tujuan organisasi (Stoner, 1978 dalam Suswati 2005).

Bartol dan Martin(1991: 446) berpendapat bahwa yang

mempengaruhi kinerja salah satunya adalah motivasi disamping

kemampuan (ability) dan kondisi lingkungan (environmental condition),

Nadler dan Lawler (1979:8) berpendapat bahwa kinerja yang tinggi

dipengaruhi oleh kemampuann kerja dan motivasi. Pada penelitian ini

kinerja disimbolkan sebagai kesuksesan pengusaha wanita. Kesuksesan

pengusaha wanita atau wirausaha yang sukses pada umumnya adalah

mereka yang memiliki kompetensi. Kompetensi adalah seseorang yang

memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang

meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk

melaksanakan

pekerjaan/kegiatan (Muhyi, 2010). Kompetensi diartikan sebagai

pengetahuan, keterampilan dan kemampuan individu yang langsung

berpengaruh pada kinerja, Kinerja bagi wirausaha merupakan tujuan

yang ingin dicapai. Pada penelitian ini tujuannya pengusahaadalah

meraih kesuksesan.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dapat dirumuskan yaitu

bagaimana seorang wanita tertarik kedalam dunia usaha, baik dari faktor

internal maupun eksternal.

Faktor internal meliputi, minat atau keinginan, pendidikan, kebutuhan,

motivasi, modal, ide.

Faktor eksternal meliputi, lingkungan, kebutuhan masyarakat, teman dan

keluarga serta sumber modal.

secara terperinci rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana karakteristik wirausaha wanita dikota bukittinggi.

2. Faktor-faktor penyebab wanita untuk berwirausaha di kota

bukittinggi.

Page 7: Makalah kewirausahaan

7

3. Bagaimana faktor-faktor internal yang meliputi minat,

pemberdayaan diri, motivasi, berpengaruh terhadap

pengambilan keputusan wanita untuk berwirausaha di kota

bukittinggi.

4. Bagaimana faktor-faktor eksternal yang meliputi peran suami

dan sumber modal yang berpengaruh terhadap pengambilan

keputusan wanita untuk berwirausaha di kota bukittinggi.

C. Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah antara lain sebagai berikut:

1. Ingin mengkaji dan menganalisis karakteristik pengusaha

wanita dikota bukittinggi.

2. Ingin mengkaji dan menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi pengambilan keputusan wanita untuk berusaha

dikota bukittinggi.

3. Ingin mengkaji dan menganalisis pengaruh faktor-faktor

internal yang meliputi minat, pemberdayaan diri, motivasi

terhadap pengambilan keputusan wanita untuk berwirausaha di

kota bukittinggi.

4. Ingin mengkaji dan menganalisis pengaruh faktor-faktor

eksternal yang meliputi peran suami dan sumber modal

terhadap pengambilan keputusan wanita untuk berwirausaha di

kota Surabaya.

5. Ingin menguji dan menganalisis diantara faktor internal dan

eksternal tersebut mana yang berpengaruh dominan terhadap

pengambilan keputusan wanita untuk berwirausaha dikota

bukittinggi.

Minat

Hurlock (1999:132) menyatakan bahwa minat merupakan

sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan

hal yang diimpikan, terutama yang menguntungkan dan

mendatangkan kepuasan. Guilford dalam Walgito (1993:24)

mengemukakan bahwa minat adalah kecenderungan untuk

memperhatikan dan mencari obyek tertentu, perhatian

terhadap obyek cenderung mempengaruhi perilaku individu

dalam kegiatan.

Berdasar beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan

bahwa minat merupakan kecenderungan seseorang untuk

melakukan sesuatu, yang disebabkan karena rasa suka akan

sesuatu, menimbulkan rasa tertarik, dan mempengaruhi

seseorang untuk berperilaku tertentu. Dalam penelitian ini

minat yang dimaksudkan adalah kecenderungan yang tinggi

dari seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu yang

disukai, didasari bakat yang dimiliki, pengalaman dan pada

Page 8: Makalah kewirausahaan

8

akhirnya mendorong seseorang untuk mengambil keputusan

berwirausaha.

Pemberdayaan Diri

Kemampuan memberdayakan diri sebenarnya juga

merupakan proses belajar karena disana disyaratkan ada

perubahan perilaku yang relatif permanen sebagai hasil dari

pengalaman.

Pengalaman itu sendiri dapat merupakan pengalaman

langsung melalui pengamatan/praktik dan pengalaman tidak

langsung dengan membaca. Teori pembelajaran sosial (social

learning theory) dalam Robbins (2001:69) menjelaskan

bahwa orang dapat belajar lewat pengamatan dan pengalaman

langsung. Demikian pula pembelajaran tentang pemberdayaan

diri, dapat terjadi karena pengamatan maupun pengalaman

secara langsung.

Leidenfrost (1992:115) mengatakan bahwa

pemberdayaan itu sendiri berarti kekuatan untuk melakukan

sesuatu dapat berasal dari pengetahuan baru, ketrampilan yang

dimiliki, maupun pengalaman yang diperoleh.

Memberdayakan wanita tidak dimaksudkan untuk lebih

menambah tanggung jawab wanita tetapi lebih menekankan

pada meningkatkan kesadaran wanita dalam hubungan

kesetaraan dan struktur yang lebih besar (sosial, ekonomi,

politik) dalam kehidupan yang mengancam manusia dan

lingkungan.

Motivasi

Motivasi menurut Alma (2001:64) didefinisikan sebagai

kemauan untuk berbuat sesuatu, dan tergantung pada kekuatan

motifnya. Tingkah laku bermotivasi adalah tingkah laku yang

dilatarbelakangi oleh adanya kebutuhan dan diarahkan pada

pencapaian suatu tujuan, agar suatu kebutuhan terpenuhi dan

suatu kehendak terpuaskan.

Model hirarki kebutuhan Maslow menyatakan bahwa

hirarki kebutuhan dapat digunakan untuk melukiskan dan

meramalkan motivasi seseorang. Teori kebutuhan Maslow

menjelaskan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan

Keputusan Wanita Berwirausaha. lebih lanjut bahwa manusia

akan didorong untuk memenuhi kebutuhan yang paling kuat

sesuai waktu, keadaan dan pengalaman. Keputusan untuk

berwirausaha bagi wanita dalam penelitian ini lebih

didasarkan pada kebutuhan akan aktualisasi diri dari wanita

tersebut, yang ingin memaksimalkan potensi diri,

pengembangan diri semaksimal mungkin, kreativitas, ekspresi

diri dan melakukan apa yang paling cocok bagi dirinya.

Page 9: Makalah kewirausahaan

9

Peran suami

Sistem kekerabatan patriarkhi yang dianut oleh sebagian

besar masyarakat Indonesia menyebabkan pola hubungan yang

tidak seimbang antara pria dan wanita. Dalam horizon ini pria

yang berkuasa untuk menentukan dan segala aspek dipandang

dari sudut bapak (Murniati, 2004:80). Kiprah wanita tidak

begitu diperhitungkan dalam masyarakat. Kondisi ini terus

berlangsung karena adanya pandangan yang melecehkan

wanita yang sumbernya dari kaum pria itu sendiri. Atas dasar

hal tersebut di atas maka keberadaan dan peran wanita perlu

diubah dan ditingkatkan.

“Women hold-up half the sky”, merupakan suatu pepatah yang

ingin mengungkapkan konsep dasar seberapa besar tempat

wanita dalam pembangunan (Leidenfrost,1992:109). Ungkapan

ini muncul karena wanita pada dasarnya menduduki setengah

bahkan lebih dari populasi penduduk dunia dan mereka

mempunyai peran penting yang sama dengan kaum pria yaitu

dalam menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi keluarga,

selain itu antara pria dan wanita sebenarnya merupakan mitra

yang sejajar. Dengan demikian apabila wanita berkeinginan

untuk maju dengan menggunakan segala potensi yang

dimilikinya maka pria sebagai mitra yang sejajar dengan

wanita seharusnya mendukung, mendorong, dan bahkan

membantu usaha-usaha tersebut dan bukan justru

menghambatnya. Saling ketergantungan antara pria dan wanita

seharusnya diwujudkan dalam bentuk partner-relationship

yang hubungannya horizontal.

Sumber Modal

Sarosa (2003:99) mendefinisikan modal sebagai jumlah

uang yang ditanamkan dalam suatu usaha. Uang inilah yang

akan digunakan untuk membiayai kegiatan usaha sampai

dapat menghasilkan laba sendiri. Modal uang yang dapat

digunakan oleh seseorang untuk memulai usaha dapat berasal

dari berbagai sumber.

Menurut Sarosa (2003:101) sumber modal dapat diperoleh

dengan tiga cara yaitu : modal sendiri, meminjam, dan kerja

sama dengan pihak lain. Sumber modal sendiri dapat berasal

dari warisan, tabungan, menjual / menggunakan aset yang

kurang produktif. Meminjam dapat berasal dari perorangan

dan lembaga keuangan.

Beberapa definisi dan pendapat di atas pada prinsipnya

menunjukkan hal yang sama bahwa modal dalam bentuk uang

relatif tetap diperlukan oleh seseorang pada saat akan

memulai suatu usaha betapapun kecil jumlahnya. Demikian

pula terdapat beberapa alternatif sumber modal yang dapat

digunakan oleh seseorang dalam memulai berwirausaha.

Page 10: Makalah kewirausahaan

10

D . Sistematika penulisan

Sesuai dengan syarat penulisan karya ilmiah pada umumnya, maka

secara ringkas sistematika paper ini tersusun sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan

Didalam bab ini diuraikan tentang latar belakang

masalah yang secara garis besar memuat hal-hal yang

mengantarkan pada permasalahan yang akan dibahas dalam

tulisan ini. Dialnjutkan dengan rumusan masalah, tujuan

penelitian, menyampaikan tujuan yang akan dicapai,

manfaat penelitian dan sistematika paper.

Bab II : Tinjauan pustaka

Bab ini secara garis besar menggambarkan tentang

landasana teori yang berkaitan dengan UMKM,

kewirausahaan, wirausahawan wanita, motivasi serta

materi-materi yang berkaitan dengan topic penelitian.

Bab III : metode penelitian

Dalam bab ini akan dijelaskan tentang pendekatan

penelitian yang digunakan. Selain itu dijelaskan pula dan

sumber data yang diperoleh, bagaimana prosedur

penggumpulan data dan dilengkapi dengan teknik analisis

yang digunakan.

Bab IV : Hasil dan pembahasan

Bab ini kan dibahas mengenai gambaran umum

UMKM sanjai, tenun, dan sebagian warung yang ada

dibukittinggi yang diteliti dan temuan dari hasil penelitian

yang dilakukan. Kemudian data yag diperoleh akan

dianalisis disertai dengan pembahasan hasil penelitian

secara lengkap.

Bab V : Kesimpulan, saran dan keterbatasan penelitian.

Dalam bab ini akan berisi kesimpulan dari hasil

penelitian yang telah dilakukan serta saran-saran yang

dapat menjadi masukan bagi wirausahawan wanita baru.

Page 11: Makalah kewirausahaan

11

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)

2.1.1 defenisi UMKM

Dalam perekonomian Indonesia, usaha mikro, kecil dan menengah

(UMKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling

besar. Selain itu kelompok ini terbukti tahan terhadap berbagai macam

goncangan krisis ekonomi. Maka sudah menjadi keharusan penguatan

kelompok usaha mikro, kecil menengah dan melibatkan banyak

kelompok. Criteria usaha yang termasuk dalam usaha mikro kecil dan

menengah telah diatur dalam paying hokum berdasarkan undang-

undang.

Berdasarkan undang-undang nomor 20 tahun 2008 tentang usaha

mikro, kecil dan menengah (UMKM) ada beberapa criteria yang

dipergunakan untuk mendefenisikan pengertian dan kriteria usaha mikro,

kecil dan menengah.

pengertian-pengertian UMKM tersebut adalah :

1. Usaha mikro

criteria kelompok usaha mikro adalah usaha produktif milik

orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang

memenuhi criteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam

undang-undang ini.

2. Usaha kecil

Criteria usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang

beridir sendiri, yang dilakukan oleh seorang perorangan atau

badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau

bukan cabang perushaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi

bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha

menengah atau usaha besar yang memenuhi criteria usaha kecil

sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini.

3. Usaha menengah

Criteria usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang

berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau

badan usaha yang bukan merupakan anak cabang perusahaan

atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi

bagian baik langsung maupun secara tidak langsung dengan

usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih

atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam undang-

undang ini.

Page 12: Makalah kewirausahaan

12

2.1.2 Kriteria UMKM

Kriteria usaha mikro, kecil dan menengah menurut UU no 20

tahun 2008 digolongkan berdasarkan jumlah asset dan omset yang

dimiliki oleh usaha.

Kriteria UMKM

no

Usaha kriteria

Asset omzet

1. Usaha mikro Maks. 50 juta Maks. 300 juta

2. usaha kecil > 50 juta – 500

juta > 300 juta 2,5 Miliar

3. Usaha

menengah

>500 juta- 10

miliar > 2,5 Miliar – 50 Miliar

2.2 Entrepreneur (wirausaha) dan Entrepreneurship (kewirausahaan)

2.2.1 Defenisi Entrepreneur (wirausaha)

Istilah wirausaha (entrepreneur) sudah dikenal dalam sejarah ilmu

sekonomi sejak tahun 1755. Richard cantilon, ahli ekonomi perancis,

dalam Essai Sur La Nature Du Commerce en General, menyatakan

seorang wirausaha sebagai seorang yang membayar harga tertentu untuk

produk tertentu, untuk kemudia dijualnya dengan harga yang tidak pasti

(an Uncertain Price), sambil membuat keputusan-keputusan tentang

upaya mencapai dan memanfaatkan risiko usaha (The Risk of Entreprise)

(winardi, 2003).

Secara sederhana arti wirausaha (entrepreneur) adalah orang yang

berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dlam berbagai

kesempatan. Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri

dan berani memulai, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam

kondisi tidak pasti.

Kegiatan wirausaha dapat dilakukan seorang diri atau kelompok.

Seorang wirausahawan dalam pikiranya selalu berusaha mencari,

memanfaatkan serta menciptakan peluang usaha yang dapat memberikan

keuntungan (kasmir, 2006).

Mas’ud Machfoedz (2005) menyatakan bahwa seorang

wirausahawan adalah pribadi yang mandiri dalam mengejar prestasi, ia

berani mengambil risiko untuk mulai mengelola bisnis demi

mendapatkan laba. Karena itu, ia lebih memilih menjadi pemimpin

daripada pengikut, untuk itu seorang wirausawan memiliki rasa percaya

diri yang kuat dan mempertakan diri ketika menghadapi tantangan pada

saat merintis usaha bisnis. Dalam menghadapi berbagai permasalahan,

seorang wirausahawan senantiasa dituntut kreatif.

Page 13: Makalah kewirausahaan

13

2.2.2 Definisi Entrepreneurship (kewirausahaan)

Istilah entrepreneurship berasal dari kata entrepreneur.

Entrepreneurship (kewirausahaan) merupakan sebuah alat dari

pandangan hidup seorang yang menginginkan adanya kebebasan dalam

ekonomi untuk menciptakan sesuatu yang baru dengan menggunakan

sumber data yang ada. Untuk mencapai tersebut tentunya harus pandai

memanfaatkan peluang peluang melalui berbagai kesempatan bisnis,

kemapuan manajemen pengambilan risiko yang tepat untuk mencapai

kesempatan, dan melalui kemampuan komunikasi dan keahlian

manajemen dalam menggerakan manusia, keuangan dan sumber daya

materi untuk menghasilkan proyek dengan baik (Ranto, 2007).

Menurut zimmerer (1996) dalam dzisi (2008) “entrepreneurship is

the result of a disciplined, systematic process of applying creativity and

innovations to needs and opportunies in the marketplace”. Jadi

kewirausahaan merupakan hasil dari proses-proses dalam penerapan

kreativitas dan inovasi untuk memenuhi kebutuhan dan peluang yang

dipasar.

Schumpter (1934) dalam dzisi (2008) mendefinisikan

“entrepreneurship as the innovator who introduces something new into

an economy”. Dimana entrepreneur sebagai innovator yakni kegiatan

bisnis yang dilakukan inovasi dan mengenal suatu yang baru pada

perekonomian. Dalam hal ini meliputi produk baru, metode baru untuk

proses produksi atau sumber bahan baku baru untuk struktur industry

baru dan menciptakan organisasi baru untuk berbagai industry. Dalam

pemikirianya, Schumpeter lebih menekankan entrepreneurship sebagai

proses dari entrepreneur tersebut menjadi actor dan penerjemah dari

penemuan dan ide-ide baru menjadi produk yang komersil. Meskipun

terlihat sederhana, penciptaan inovasi sangatlah sulit untuk diciptakan.

Tidak banyak orang yang mampu dan mempunyai pemikiran yang

kreatif, sehingga kebanyakan orang hanya dapat meniru hasil ciptaan

orang lain. Hal inilah yang membuat entrepreneur menjadi istimewa dan

berbeda.

2.2.3 Ciri dan watak wirausaha

Sikap dan perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang

dimiliki oleh seorang. Sifat dan watak yang baik, berorientasi pada

kemajuan dan positif merupakan sifat dan watak yang dibutuhkan oleh

seorang wirausahawan tersebut dapat maju dan sukses. Geoffrey G.

Meredith (1996) mengemukan cirri dan watak wirausaha sebagai

berikut:

No Ciri-ciri watak

1 Percaya diri Keyakinan, ketidak tergantungan, individualisme, dan

optimisme.

2 Berorientasi

pada tugas

hasil

Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi, berorientasi

laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras,

mempunyai dorongan kuat, energik dan inisiatif.

Page 14: Makalah kewirausahaan

14

3 Pengambilan

risiko Kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar

dan suka tantangan

4 kepemimpina

n

Prilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain,

menanggapi saran saran dan kritik.

5 keorisinilan Inovatif dan kreatif serta fleksibel

6 Berorientasi

ke masa

depan

Pandangan kedepan, perspektif

7 Jujur dan

tekun Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sma dengan

kerja

Kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau

berfikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru. Menurut hagen (1992)

ciri-ciri innovational personality adalah sebagai berikut :

a. Openness to experience (terbuka terhadap pengalaman)

b. Creative imagination (memiliki kemampuan untuk

bekerja dengan penuh imajinasi).

c. Confidence and content in one’s own evaluation

(memiliki keyakinan atas penilaian dirinya dan teguh

pendirian).

d. Satisfaction in facing and attacking problems and

resolving confusion or inconsistency (selalu memiliki

kepuasan dalam menghadapi dan memecahkan

persolan).

e. Has a duty or responsibility to achieve (memiliki tugas

dan tangguhng jawab untuk berprestasi).

f. Inteligency and energetic (memiliki kecerdasan dan

energik).

Sedangkan menurut Alma(2003), jalan menuju wirausaha sukses adalah:

a. Mau bekerja keras

b. Bekerja sama

c. Penampilan yang baik

d. Yakin

e. Pandai membuat keputusan

f. Mau menambah ilmu pengetahuan

g. Ambisi untuk maju dan

h. Pandai berkomunikasi.

2.2.4 berbagai macam profil wirausaha

Menurut zimmerer dan scarborough (2008), jika diperhatikan

entrepreneur yanga ada dimasyarakat sekarang ini maka dijumpai

berbagai macam profil yaitu:

a. Young entrepreneur

Orang-orang muda yang mengambil bagian dalam memulai

bisnis. Didoroang kekecewaan akan prospek pada perusahaan

Page 15: Makalah kewirausahaan

15

pemerintah dan keinginan untuk memiliki peluang menentukan

nasib mereka sendiri, banyak generasi muda lebih memilih

kewirausahaan sebagai jalur karir mereka.

b. Women entrepreneur

Banyak wanita yang akan terjun kedlam dunia usaha atau

bidang bsinis, alasan mereka menekuni bidang bisnis ini

didorong oleh faktor-faktor antara lain ingin memperlihatkan

kemampuan prestasinya, membantu ekonomi keluarga, frustasi

terhadap pekerjaan sebelumnya dan sebagainya.

Yang mana dalam tulisan ini akan dikhusukan membahas

wirausaha wanita ini.

c. Minority entrepreneur

kaum minoritas di Indonesia kurang memiliki kesempatan kerja

di lapangan pemerintahan sebagaimana layaknya warga Negara

pada umumnya. Oleh sebab itu, mereka berusaha menekuni

kegiatan bisnis dalam kehidupoan sehari-hari. Demikian pula

para perantau dari daerah tertentu yang menjadi kelompok

minoritas pada suatu daerah, mereka juga berniat

mengembangkan bisnis, kegiatan bisnis ini semakin lama

semakin maju, dan arena mereka membentuk organisasi

minoritas di kota-kota tertentu.

d. Immigrant entrepreneur

kaum pedagang yang memasuki suatu daerah biasanya sulit

untuk memperoleh pekerjaan formal. Oleh sebab itu, mereka

lebih leluasa terjun dalam pekerjaan yang bersikap non-formal

yang dimulai dari berdagang kecil-kecilan sampai berkembang

menjadi perdagangan tingkat menengah.

e. Part time entrepreneur

Memulai bisnis dalam mengisi waktu lowong merupakan pintu

gerbang untuuk berkembang menjadi usaha besar. Bekerja

paruh waktu tidak mengorbankan pekerjaan dibidang lain

misalnya seorang pegawai pada sebuah kantor bermaksud

mengembangkan hobi yang menarik. Hobi ini akhirnya

mendapat keuntungan yang lumayan. Ada kalahnya orang ini

berlaih profesi, dan berhenti menjadi pegawai dan beralih

bisnis yang merupakan hobinya.

f. Home-based entrepreneur

Ada pula ibu-ibu rumah tangga yang memulai kegiatan

bisnisnya dari rumah tangga, misalnya ibu rumah tangga yang

membuat kerajinan tangan seperti pernak-pernik, hiasan rumah

dari kaleng bekass, ibu-ibu yang pandai membuat kue dan

aneka masakan, hingga ia bisa mengirim kue-kue ke took

eceran ditempatnya. Akhirnya usaha semakin lama makin

Page 16: Makalah kewirausahaan

16

maju. Usaha catering banyak dimulai dari rumah tangga yang

bisa masak, kemudian usaha ini berkembang melayani pesanan

untuk pesta.

g. Family-owned business

sebuah keluarag dapat membuka berbagai jenis cabang dan

usaha. Mungkin saja usaha keluarga ini dimulai labih dahulu

oleh bapak, setelah usaha bapak ini maju dibuka cabang baru

dan dikelola oleh ibu. Kedua perusahaan ini maju dan

membuka beberapa cabang lain mungkin jenis usahanya

berbeda atau lokasinya berbeda. Masing-masing usaha ini bisa

dikembangkan atau dipimpin oleh anak-anak mereka. Dalam

keadaan sulitnya lapangan pekerjaan pada saat ini maka

kegiatan ini perlu dikembangkan.

h. Copreneurs

adalah wirausaha yang bekerja sama-sama sebagai pemilik

bersama dari mereka. Copreneurs dibuat dengan cara

menciptakan pekerjaan yang didasarkan atas keahlian masing-

masing. Orang-orang yang ahli dibidang ini diangkat menjadi

penanggung jawab divisi tertentu dari bisnis-bisnis yang sudah

ada.

2.2.5 wirausahawan wanita (women entrepreneur)

Wirausahawan wanita didefinisikan sebagai pemilik bisnis

yang memiliki inisiatif, menerima segala resiko dan keuangan,

bertanggung jawab secara administrasi dan sosial efektif memimpin

dalam manajemenya (meng & Liang, 1996).

Definisi umum dari wirausahawan wanita adalah pemilik bisnis yang

juga menjalankan bisnisnya sendiri atau bersama rekan bisnisnya, baik

yang membayar maupun yang tidak membayar pegawai (Meng & Liang,

1996).

Menurut Zimmerer dan scarborough (2008), meskipun telah

diperjuangkan selama bertahun-tahun secara legislative wanita tetap

mengalami diskriminasi ditempat kerja. Meskipun demikian, bisnis kecil

telah menjadi pelopor dan menawarkan peluang di bidanag ekonomi

baik kewirausahaan maupun pekerjaan. Semakin banyak wanita yang

menyadari bahwa menjadi wirausaha adalah cara terbaik untuk

menembus dominasi laki-laki yang menghambat peningkatan karir

waktu ke puncak organisasi melalui bisnis mereka sendiri. Faktanya,

wanita yang membuka bisnis 2,4 kali lebih banyak daripada pria.

Meskipun bisnis yang dibuka wanita cenderung lebih kecil dari yang

dibuka pria. Meskipun bisnis yang dibuka wanita cenderung lebih kecil

dari yang dibuka pria, tapi dampaknya sma sekali tidak kecil. Perusahaan

perusahaan yang dimiliki wanita memperkerjakan lebih dari 15,5 juta

karyawan atau 35% lebih banyak dari semua karyawan fortune diseluruh

dunia. Wanita memiliki 36% dari semua bisnis. Meskipun bisnis mereka

Page 17: Makalah kewirausahaan

17

cenderung tumbuh lebih lambat daripada perusahaan yang dimiliki pria,

wanita pemilik bisnis meiliki wanita yang terpusat dalam bidang eceran

dan jasa, wirausahawan wanita berkembang dalam industry yang

sbelumnya dikuasai oleh laki-laki, seperti pabrik, konstruksi,

transportasi, dan pertanian.

Kondisi wirausawan wanita di Indonesia mengalami perkembangan

yang pesat. Kondisi tersebut dapat terlihat dari banykanya koperasi-

koperasi perempuan baru dan beragam bisnis usaha kecil menengah

yang terbentuk dan sukses (SMECDA, 2006).

2.3 motivasi

2.3.1 definisi motivasi

istilah motivasi (motivation) berasal dari perkataan bahasa latin,

yaitu movere yang berarti menggerakkan (winardi, 2002). Menurut

robbins (1996) motivasi sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat

upaya yang tinggi kearah tujuan-tuuan, yang dikondisikan oleh

kemampuan upaya untuk memenuhi kebutuhan individual.

Sedangkan gray (1983) menyatakan bahwa motivasi adalah hasil

sejumlah proses yang bersifat internal atau eksternal bagi seorang

individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi

dalam melaksanakan hal-hal tertentu.

R. heru kristianto, dalam bukunya menyebutkan berbagai macam

teori motivasi juga mampu mampu menjelaskan motivasi orang

melakukan kegiatan usaha sebagai seorang wirausaha :

a. Motif berprestasi kewirausahaan ( teori david McClelland,

1961) seorang wirausaha melakukan kegiatan usaha

didorong oleh kebutuhan untuk berprestasi, berhubungan

dengan orang lain dan untuk mendapatkan kekuasaan baik

secara financial maupun secara sosial. Wirausaha

melakukan kegiatan usaha dimotivasi oleh :

- Motif berprestasi (need for achievement).

orang melakukan kegiatan kewirausahaan

didorong oleh keinginan mendapatkan prestasi

dan pengakuan dari keluarga mapun

masyarakat.

- Motif berafiliasi (need for affiliation)

Orang melakukan kegiatan kewirausahaan

didorong oleh keinginan mendapatkan

kekuasaan atas sumber daya yang ada.

Peningkatan kekayaan penguasaan pasar

sering menjadi pendorong utama wirausaha

melakukan kegiatan usaha.

b. Motif kebutuhan maslow (teori hirarki kebutuhan maslow,

1970).

teori hirarki kebutuhan maslow mampu menjelaskan

Page 18: Makalah kewirausahaan

18

motivasi orang melakukan kegiatan usaha. Maslow

membagi tingkatan motivasi kedalam hirarki kebutuhan dari

kebutuhan yang rendah sampai yang berprioritas tinggi,

dimana kebutuhan tersebut akan mendorong orang untuk

melakukan usaha.

- Physiological Need

motivasi seorang melakukan kegiatan

kewirausahaan didorong untuk mampu

memenuhi kebutuhan sehari-hari, fisiologi

seperti: makan, minum, kebutuhan hidup layak

secara fisik, rest and refreshment breaks, physical

comfort on the job, and reasonable work hours.

- Security need

Motivasi melakukan kegiatan usaha, bisnis untuk

memenuhi rasa aman atas sumber daya yang

dimiliki, seperti: investasi, perumahan, asuransi,

dan lain-lain.

- Social need

Motivasi seseorang melakukan kegiatan usaha,

bisnis untuk memenuhi kebutuhan sosial,

berhubungan dengan orang lain dalam suatu

komunitas.

- Esteem need

Motivasi melakukan kegiatan usaha, bisnis untuk

memenuhi rasa kebanggaan, diakuinya potensi

yang dimiliki dalam melakukan kegiatan bisnis.

- Self actualization need

Motivasi melakukan kegiatan usaha untuk

memenuhi kebutuhan aktualisasi diri. Keinginan

wirausaha untuk menghasilkan sesuatu yang

diakui secara umum bahwa hasil kerjanya dapat

diterima dan bermanfaat bagi masyarakat.

c. Teori motivasi Herzberg

menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang

mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan

dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu

disebutnya faktor hygiene (faktor ekstrinsik) dan faktor

motivator (faktor intrinsic). Faktor hygiene memotivasi

seorang untuk dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya

adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi

lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik), sedangkan

faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha

mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah

Page 19: Makalah kewirausahaan

19

achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb

(faktor intrinsic).

Dari beberapa definisi motivasi diatas, dapat

disimpulkan motivasi adalah suatu faktor yang mendorong

seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan

tertentu, sehingga motivasi untuk melakukan sesuatu

perbuatan atau kegiatan tertentu, sehingga motivasi dapat

diartikan sebagai pendorong perilaku seseorang. Motivasi

orang melakukan bisnis, wirausaha sering berbeda

keanekaragaman ini menyebabkan perbedaan dalam

perilaku yang berkaitan dengan kebutuhan dan tujuan.

2.3.2 Motivasi pada wirausahawan wanita

Dalam jurnal pengkajian koperasi dan UKM No.1 tahun 1-2006

menyebutkan ingin mengurangi pengangguran, atau menciptakan

lapangan usaha, meringankan beban keluarga, mengubah nasib dan ingin

menjadi diri sendiri sebagai motiovasi wanita melakukan usaha.

Menurut penelitian yang dilakukan Zhu dan Chu (2010),

motivasi wirausahawan wanita untuk memulai dan menjalankan adalah :

1. Personal growth factor yang meliputi :

- To prove I can do it

- To be able yo use my past experience and

training

- For my own satisfaction and growth

- To gain public recognition

2. Family factor meliputi

- To increase my income

- To protect my job security

- To be my own boss

Sedangkan dalam penelitian tentang investigation of woment

entrepreneurs in Lesotho yang dilakukan oleh merwe (2010)

menyebutkan faktor-faktor motivasi wanita menjadi wirausaha adalah :

1. Need for independence

2. Need for flexible svhedule

3. Need for a challenge

4. Dissatisfaction with salaried jobs (job/career frustration)

5. Social status (personal achievement, to be recognized in the

community)

6. Role models and other people’s influence (friends and family

members)

7. Insufficient family home

8. Brings high income

Page 20: Makalah kewirausahaan

20

9. Redundancy (lost your job)

10. Ensure high job security

11. Difficulty in finding a job

12. Develob hobby

13. Entered the family business

14. Family tradition

Penelitian mengenai motivasi wirausahawan wanita sangatlah

beragam, akan tetapi untuk memudahkan penelitian yang dijalani,

maka penulis menggunakan faktor-faktor motivasi menurut Zhu dan

Chu (2010), dan merwe (2010).

2.3.3 faktor motivasi dari penelitian terdahulu yang memiliki

persamaan arti.

Penulis melakukan pembangunan faktor-faktor motivasi dari hasil

penelitian Zhu dan Chu (2010) dan merwe (2010) yang kemudian

digunakan sebagai variable motivasi dalam penelitian ini. Penulis

menemukan ada beberapa faktor motivasi dari kedua penelitian tersebut

yang memiliki persamaan arti, dan untuk menghindari terjadinya

pengandaan pada faktor motivasi yang memiliki persamaan arti, maka

penulis hanya menggunakan satu faktor motivasi untuk setiap faktor

yang memiliki persamaan arti dari dua penelitian tersebut.

Penjelasan mengenai faktor motivasi yang memiliki persmaaan arti dari

kedua penelitian tersebut dijelaskan pad tabel berikut.

Hasil penelitian

Lei Zhu dan

Hung M. Chu

(2010)

Hasil penelitian

Stephan P van der

merwe (2010)

Faktor

motivasi yang

memiliki

persamaan

arti

1.to prove I can do it

2.to be able to use my

past experience and

training

3. for my own

satisfaction and growth

4.to gain public

recognition

5. to maintain my

personal freedom

6. to be closer

to my family

7. to build a

business to pass

on

8. to provide

jobs for family

members

1. need for

independence

2. need for flexible

schedule

3.need for a challenge

4. dissatisfaction with

salarled jobs (job/career

function)

5. social status

(personal

achievement, to

be recognized in

the community)

6. Role models

and other

people’s

influence (friends

and family

1. to gain public

recognition memiliki

persamaan arti dengan

social status, dimana

arti untuk

mendapatkan

pengakuan public.

Untuk itu, penulis

menggunakan faktor

motivasi to gain public

gain public

recognition sebagai

salah satu faktor

motivasi dalam

penelitian ini.

2. to maintain personal

freedom memiliki

persamaan arti dengan

Page 21: Makalah kewirausahaan

21

9. to increase

mu income

10. to protect

my job security

11.to be my

own boss

members)

7. insufficient

family income

8. Brings high

income

9.Redundancy

(lost your job)

10. ensure high

job security

11. difficult in

finding a job

12. develob

hobby

13. entered the

family business

14. family

tradition

need for independence,

dimana memiliki

kebebasan diri. Untuk

itu, penulis

menggunakan faktor

motivasi to maintain

personal freedom

sebagai salah satu

faktor motivasi dalam

penelitian ini.

3. to build a business

to pass on memiliki

persamaan arti dengan

entered the family

business, dimana

memiliki arti merintis

bisnis keluarga. Untuk

itu, penulis

menggunakan faktor

motivasi to build a

business to pass on

sebagai salah satu

faktor motivasi dalam

penelitian ini.

4.to protect my job

security memiliki

persamaan arti dengan

ensure high job

security, dimana

memiliki arti

menghindari PHK.

Untuk itu, penulis

menggunakan faktor

motivasi to protect my

job security sebagai

salah satu faktor

motivasi dalam

penelitian ini.

Page 22: Makalah kewirausahaan

22

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi penelitian

penelitian ini dilakukan didaerah kota bukittinggi, sumatera bagian

barat. Lokasi ini penulis pilih karena penelitian yang dilakukan

dikhususkan pada motivasi women entrepreneurs dan pertumbuhan

usaha yang dimiliki pada UMKM industry sanjai dan tenun didaerah

bukittinggi.

dalam penelitian ini, penulis tidak akan melakukan survey pada seluruh

UMKM sanjai yang ada dibukittinggi dan sekitarnya hanya kepada

beberapa saja karena begitu sangat keterbatasan waktu yang dimiliki

penulis.

3.2 identifikasi variabel

Gambar 3.1

Variable dikelompokan menjadi dua, yaitu variable independent

(bebas) dan variable dependent (terikat). Model penelitian diatas

menggambarkan bahwa faktor motivasi (x) yang ada dalam

penelitian ini akan digunakan faktor-faktor motivasi berdasarkan

penelitian Lei Zhun dan Hung M. Chu (2010) dan Stephan P van der

Merwe (2010) sebagai variable-variabel independent (bebas), dan

pertumbuhan usaha menurut Davidson (2002) shanmugan and

bhaduri (2002) sebagai variable independent (bebas).

3.3 Jenis data

Jenis data menurut sifatnya (sugiono, 1993) dikelompokkan

menjadi dua, yaitu sebagai berikut:

a. Data kuantitatif

Adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka atau numeric,

yaitu data jumlah pelanggan dan data perkembangan pelanggan.

Motivasi

women entrepreneurs

(x)

Pertumbuhan usaha

(Y)

Page 23: Makalah kewirausahaan

23

b. Data kualitatitf

Adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kategori atau bukan

angka, yaitu jawaban responden sangat memuaskan.

Berdasarkan sumbernya data yang digunakan dalam penelitian

ini terdiri dari data primer. Data primer merupakan data yang

diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada beberapa pelaku

UMKM sanjai di bukittinggi.

3.4 Sumber data

pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan metode :

1. Penelitian terdahulu

merupakan teknik pengumpulan data dengan cara membaca

dan mengamati, mengolah laporan-laporan serta catatan yang menunjang

penelitian ini.

2. kuesioner

kuesioner ini dikirimkan kepada responden, kuesioner berisi

pertanyaan-pertanyaan tentang faktor-faktor motivasi yang didapat dari

penelitian sebelumnya, gunanya untuk mengetahui apakah faktor

tersebut berlaku pada industry UMKM sanjai dan tenun di kota

bukittinggi.

3.5 Deskripsi Variabel

Pada software SPSS metode ekstraksi yang digunakan untuk pembagian

variable adalah principal component factoring analysis. Pembagian

variable-variabel kedalam kelompok faktor tertentu didasarkan pada

pembagian perbandingan nilai loading faktor dari faktor-faktor tersebut.

table berikut merupakan output SPSS yang telah melaui proses rotasi

varimax.

Variable Faktor

1

Faktor

2

Faktor

3

Faktor

4

Faktor

5

Faktor

6

1.Untuk membuktikan

kemampuan dalam

wirausaha

2. ingin menggunakan

keahlian yang dimiliki

yang diperoleh dari

pengalaman dan

training

3.kepuasan dan

pengembangan diri

4. menghindari PHK

5.mengembangkan

0.113

0.345

0.789

0.890

0.234

Page 24: Makalah kewirausahaan

24

Hobi

6. meneruskan bisnis

keluarga

0.892

7. untuk lebih dekat

dengan keluarga

8. menyediakan

lapangan usaha bagi

anggota keluarga dan

orang lain

9. Meningkatkan

pendapatan

10. Membantu

keuangan keluarga

0.345

0.234

0.343

0.543

11. untuk mendapatkan

pengakuan public

bahwa wanita mampu

berwirausaha

12. ingin merintis bisnis

keluarga

13. kebutuhan untuk

mendapatkan tantangan

pada dunia usaha

14. kebutuhan akan

waktu yang fleksibel

0.892

0.456

0.456

0,831

15. menjadi bos untuk

diri sendiri

16. adanya pengaruh

dari keluarga, teman

atau tokoh

wirausahawan.

17. kehilangan

pekerjaan (PHK)

18. berwirausaha

memberikan

penghasilan yang tinggi

0.422

0.524

0.432

0.242

18. kebebasan diri

sendiri

19. kesulitan dalam

mencari pekerjaan

0.543

0.232

20. ketidakpuasan pada

penghasilan bila bekerja

dengan orang lain.

0.534

Page 25: Makalah kewirausahaan

25

BAB IV

KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN

Pada bab ini akan dijelaskan tentang kesimpulan penelitian, dan

saran dari hasil penelitian.

4.1 kesimpulan penelitian

Penelitian ini disusun sebagai usaha untuk

memberikan jawaban atas research question (pertanyaan penelitian)

seperti yang telah dijelaskan pada bab 1. Dari hasil analisa data yang

diajukan pada bab 4, berikut hasil data kesimpulan yang diperoleh :

1. Hasil analisis

faktor motivasi terhadap beberapa responden wirausaha wanita yang

diteliti terbentuk 6 faktor motivasi, yaitu growth (pengembangan

diri), family (keluarga), need for achievement (kebutuhan

berprestasi), income-job (pendapatan), physiological drive (dorongan

fisiologis), dan faktor hygiene (faktor ekstrinsik) sebagai faktor

motivasi wirausahawan wanita dalam menjalankan usahanya pada

industry sanjai di bukittinggi.

2. Dari analisis data menyatakan bahwa motivasi mempunyai korelasi

sangat rendah dan tidak signifikan dengan pertumbuhan usaha

hal ini dapat disimpulkan bahwa motivasi bukan merupakan faktor

utama dalam pertumbuhan usaha wirausahawan wanita pada industry

sanjai dan tenun di bukittinggi, namun ada faktor lain yang lebih

berpengaruh terhadap pertumbuhan yang tidak dimasukan dalam

penelitian ini, salah satunya yaitu kemampuan manjerial.

4.2 keterbatasan penelitian

Keterbatasan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini mengambl objek dengan jumlah populasi

dikota bukittinggi, penelitian ini tidak sepenuhnya

dilakukan, melaui hasil karya orang lain, melalui telepon

dan kurang terjun langsung kelapangan.

2. Keterbatasan waktu hingga penyebaran kuesioner tidak

sempurna dilaksanakan keberbagai tempat yang telah

direncanakan.

3. Karena terbatasnya waktu maka banyak tulisan hasil

referensi dari berbagai sumber yang telah berpengalaman

di bidangnya.

4. Penelitian ini hanya menggunakan variable untuk

mengukur pertumbuhan usaha, karena penelitian ini hanya

korelasi terhadap pertumbuhan usaha, sedangkan variable

Page 26: Makalah kewirausahaan

26

lain yang memiliki korelasi terhadap pertumbuhan usaha,

sedangkan variable lain yang memiliki pengaruh terhadap

pertumbuhan usaha tidak digunakan dalam penelitian ini.

4.3 Saran

5.3.1 Saran dari pembaca

Dengan penuh kesadaran penulis sangat mengakui

bahwa tulisan ini masih memiliki banyak kekurangan dari

segala aspek penilaian, maka dari itu penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat

membangun demi kemajuan dalam penulisan selanjutnya.

5.3.2 saran untuk wirausaha wanita

Saat ini tenun meningkat peminatnya bukan hanya

dikalangan usia tua saja, tetapi juga diakalangan usia muda,

hal ini juga diiringi dengan semakin bertambahnya pengusaha

industry tenun.

berkaitan dengan kemampuan manajerial, guna untuk

mengantisipasi kekurangan tersebut, maka sebaiknya women

entrepreneurs menggunakan pihak ketiga atau konsultan dalam

hal sumber daya manusia, keuangan maupun pemasaran guna

memperoleh pertumbuhan usaha yang maksimal.

Selain itu untuk meningkatkan pertumbuhan usahanya

maka juga perlu melakukan inovasi produk, misalnya dengan

membuat motif-motif baru yang menarik, warna-warni yang

cerah model pakaian yang diminati oleh konsumen.

Online marketing juga sangat disarankan kepada

women entrepreneurs sebagai media pemasran, Karen

mengingat gaya hidup konsumen yang suka berbelanja secara

online daripada berbelanja langsung ke toko.

5.3.3 Saran bagi pemerintah

Dengan semakin meningka\tnya wirausahawan wanita

pada saat ini terutama pada industry kain tenun di kota

bukittingi dan sekitarnya, menunjukkan bahwa wanita

memiliki peran yang besar dalam memajukan UMKM. Untuk

itu diharapkan kepada pemerintah khususnya dinas terkait

untuk membantu dalam hal pemasaran produ, misalnya dengan

lebih sering memberikan kesempatan untuk berpartisipasi

dalam pameran baik dalam maupun luar negeri.

Selain itu, pemerintah juga diaharapkan dapat lebih

sering memberikan pelatihan pelatihan seperti pelatihan

Page 27: Makalah kewirausahaan

27

kemampuan manajerial yang diaharapkan dapat membantu

wirausahawan wanita dalam mengelola usahanya dan

meningkatkan usahanya,

Page 28: Makalah kewirausahaan

28

DAFTAR PUSTAKA

Ancok. D. (1998). Teknik penyusunan skala pengukuran. Yogyakarta:

Pusat Penelitian Kependudukan Universitas Gadjah Mada.

Alma, Buchari. (2003. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.

Chandler, Gaylen N., Hawk, Steven H.(1994). Founder Competence, the

Environment, and Venture Performance, Entrepreneurship Theory

and Practice, Spring.

Kasmir. (2006). Kewirausahaan. Penerbit: PT Raja Grafindo Persada,

Jakarta.