Makalah Kesling Industri Kayu

28
Konsep Ekologi Industri KESEHATAN LINGKUNGAN KAWASAN INDUSTRI “Desain Eco Industrial Park pada Industri Pengolahan Kayu” Oleh: Kelompok 1 Muliany Jaya K11110021 Rezki Malinda K11110119 Abdul Wahid Akbar K11110 A. To Timpa A. Ram K11110922 Nurhayati H.L K11112612 JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HASANUDDIN |Eco Industrial Park (Industri Pengolahan Kayu) 1

Transcript of Makalah Kesling Industri Kayu

Page 1: Makalah Kesling Industri Kayu

Konsep Ekologi Industri

KESEHATAN LINGKUNGAN KAWASAN INDUSTRI

“Desain Eco Industrial Park pada Industri Pengolahan Kayu”

Oleh:

Kelompok 1

Muliany Jaya K11110021

Rezki Malinda K11110119

Abdul Wahid Akbar K11110

A. To Timpa A. Ram K11110922

Nurhayati H.L K11112612

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2012

|Eco Industrial Park (Industri Pengolahan Kayu) 1

Page 2: Makalah Kesling Industri Kayu

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, hidayah

dan karunia-Nya yang tiada ternilai kepada penulis, shalawat serta salam semoga tercurah pada

Rasulullah Muhammad SAW, keluarga dan segenap sahabat-sahabatnya. Makalah ini dibuat

untuk memenuhi tugas KesLing Kawasan Industri, namun juga dapat bermanfaat dan menambah

wawasan bagi semua pihak.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam menyelesaikan penyusunan dan penulisan

makalah Eco Industrial Park pada Industri Pengolahan Kayu ini masih memiliki segala

keterbatasan dan kekurangan serta tidak akan mungkin terselesaikan tanpa bantuan, bimbingan,

dorongan, dan saran dari berbagai pihak, sehingga dengan segala ketulusan hati penulis

mengucapkan terima kasih dan penghargaan sedalam-dalamnya kepada pihak yang terlibat

dalam penyusunan makalah ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangan, karena itu penulis

mengharapkan masukan dari pembaca agar makalah ini dapat menjadi lebih sempurna.

Makassar, 30 september 2012

Tim Penulis

|Eco Industrial Park (Industri Pengolahan Kayu) 2

Page 3: Makalah Kesling Industri Kayu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ekologi Industri adalah bidang ilmu yang difokuskan pada dua tujuan yaitu peningkatan

ekonomi dan peningkatan kualitas lingkungan. Pada konsep ekologi industri, sistem industri

dipandang bukan sebagai suatu sistem yang terisolasi dari sistem dan lingkungan disekelilingnya,

melainkan merupakan satu kesatuan. Didalam sistem ini dioptimalkan siklus material, dari mulai

bahan mentah hingga menjadi bahan jadi, komponen, produksi dan pembuangan akhir. Faktor-

faktor yang dioptimalkan termasuk sumber daya, energi dan modal.

Ekologi industri merupakan salah satu konsep untuk menerapkan pembangunan

berkelanjutan. Ekologi industri ini merupakan multi disiplin ilmu yang membahas masalah

sistemindustri, aktivitas ekonomi, dan hubungannya yang fundamental dengan sistem alam.

Konsep dalam Ekologi Industri mengadaptasi analogi ekosistem alam kedalam sistem

industri. Tingkatan-tingkatan organisme dalam ekosistem saling berinteraksi, saling

mempengaruhi membentuk suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. Tingkatan organisasi

dalam dunia industri adalah industri tunggal, industri kawasan, industri global dan ekosistem

industri. Antara komunitas industri dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini

menciptakan kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Komponen penyusun ekosistem adalah

produsen, konsumen, dan dekomposer/pengurai. Ekologi industri adalah suatu yang ditandai

dengan banyak ragam kelompok hubungan antar produksi dan konsumsi. Dari perspektif suatu

institusi, keragaman ini dapat dikelompokkan berdasarkan batasan sistem. Salah satu bagian dari

ekologi industri adalah simbiosis industri.

Industri pengolahan kayu merupakan barometer peningkatan perekonomian nasional dan

factor kunci dalam upaya meningkatkan penerimaan Negara dari sektorkehutanan. Berbagai

fasilitas dan kemudahan diprioritaskan untuk mendorong tercapainya tujuan menjadikan industri

pengolahan kayu sebagai primadona contributor rill sector non migas terhadap pembangunan

ekonomi nasional.

|Eco Industrial Park (Industri Pengolahan Kayu) 3

Page 4: Makalah Kesling Industri Kayu

Adanya limbah industri kayu menimbulkan masalah penanganannya yang selama ini

dibiarkan membusuk, ditumpuk dan dibakar yang kesemuanya berdampak negatif terhadap

lingkungan sehingga penanggulangannya perlu dipikirkan. Salah satu jalan yang dapat ditempuh

adalah memanfaatkannya menjadi produk yang bernilai tambah dengan teknologi terapan dan

kerakyatan sehingga hasilnya mudah disosialisasikan kepada masyarakat. Hasil evaluasi

menunjukkan beberapa hal berpeluang positif sebagai contoh teknologi terapan dimaksud dapat

diterapkan secara memuaskan dalam mengkonversi limbah industri pengolahan kayu menjadi

arang serbuk, briket arang, arang aktif, arang kompos dan soil conditioning.

Penerapan teknologi aplikatif atau terapan dan kerakyatan ini dapat dikembangkan

menjadi skala besar (pilot dan komersial) baik secara teknis maupun ekonomis. Lebih lanjut

keberhasilan pemanfaatan limbah dapat member manfaat antara lain dari segi kehutanan dan

industri kayu dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku konvensional (kayu)

sehingga mengurangi laju penebangan/kerusakan hutan dan mengoptimalkan pemakaian kayu

serta menghemat pengeluaran bulanan keluarga dan meningkatkan kesuburan tanah. Namun

demikian mengubah pola kebiasaan masyarakat tidak mudah, diperlukan proses yang panjang.

Untuk industri besar dan terpadu, limbah serbuk kayu gergajian sudah dimanfaatkan menjadi

bentuk briket arang dan arang aktif yang dijual secara komersial.

Maka dari itu, keseimbangan dalam perindustrian dalam suatu kawasan industri sangat

dibutuhkan, dan prinsipnya ekologi industri berhubungan dengan aliran bahan / material dan

energi pada sistem dalam skala berbeda, mulai dari produksi ke pabrik hingga ke tingkat

masional dan tingkat global. Simbiosis (hubungan yang saling menguntungkan / mutually

benefial relationship) industri difokuskan pada aliran-aliran jaringan bisnis dengan organisasi

lainnya baik dalam peta ekonomi lokal maupun regional sebagai suatu pendekatan ekologi dari

pembangunan industri yang berkelanjutan.

|Eco Industrial Park (Industri Pengolahan Kayu) 4

Page 5: Makalah Kesling Industri Kayu

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Gambaran desain kawasan industri kayu berprinsip Eco Industrial Park, dan

jelaskan proses pengolahan limbahnya (Siklus Tertutup)?

C. Tujuan

1. Menciptakan kawasan industry kayu berprinsip Eco Industrial Park lengkap dengan

pengolahan limbahnya.

|Eco Industrial Park (Industri Pengolahan Kayu) 5

Page 6: Makalah Kesling Industri Kayu

BAB II

PEMBAHASAN

A. Desain Kawasan Industri Kayu Berprinsip Eco Industrial Park

DESAIN KAWASAN INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU

|Eco Industrial Park (Industri Pengolahan Kayu) 6

Page 7: Makalah Kesling Industri Kayu

GRAFIK/SKEMA KAWASAN INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU

Indonesia sebagai negara agraris yang besar sangat berpeluang untuk dikembangkan

kawasan ekologi industri berbasis industry pengolahan hasil pertanian (agroindustri). Penduduk

Indonesia yang mayoritas sebagai petani harus tetap menjadi fokus untuk terus dikembangkan

kesejahteraannya. Penataan kawasan ekologi industri dapat dimulai dari pendirian kawasan

industri terpadu di dekat kawasan pertanian masyarakat.

Dengan adanya/berdirinya suatu kawasan industry, memiliki magnet bagi warga

pendatang baru untuk mencoba mengubah nasibnya dibandingkan tempat lainnya.  Dan

biasanya, sekitar kawasan industri banyak tempat kos maupun rumah kontrakan yang

kemungkinan disinggahi para pendatang baru, sehingga bermunculanlah pemikiman masyarakat,

baik itu pemukiman pekerja industry maupun pemukiman warga masyarakat yang

bermatapencaharian disekitar kawasan industry kayu tersebut.

Dalam kawasan industry kayu ini, ditempatkan beberapa jenis industry mulai dari

industry hulu hingga hilir. Kawasan industry ini menerapkan siklus tertutup yaitu limbah yang

|Eco Industrial Park (Industri Pengolahan Kayu) 7

Page 8: Makalah Kesling Industri Kayu

dihasilkan pada industry hulu, digunakan oleh industry hilir untuk dijadikan suatu produk baru

yang dapat dikatakan sebagai suatu simbiosis yang saling menguntungkan antara industry yang

satu dengan industri yang lainnya.

Pada pemukiman disekitar kawasan industry, terdapat berbagai fasilitas umum yang

menunjang aktifitas warga dilokasi tersebut, mulai dari tempat ibadah, berbelanja, hingga

pendidikan. Karena infrastruktur dikawasan industry tersebut memadai, maka hal ini yang

menjadi daya tarik bagi warga untuk mendirikan pemukiman liar disekitar kawasan industry

kayu ini yang biasa disebut sebagai enduce growth.

B. Penjelasan

1. Kawasan Hutan

Dalam kawasan ini, terdapat bahan baku yang digunakan industri kayu sebagai

bahan baku dalam industrinya yaitu berupa kayu bulat.

2. Sawn Timber

Sawn timber merupakan salah satu hasil dari industri penggergajian kayu (saw

mill) yang menghasilkan kayu utuh (solid wood) dalam berbagai bentuk sortimen kayu

gergajian.

3. Industri Pembuat Alat RT (industri Household Tools)

Industri ini menggunakan bahan baku dari industri sawn timber dan mengolahnya

sehingga dapat menjadi alat rumah tangga dari kayu, pallet dan hospel, serta bantalan KA

atau sleeper.

4. Industri lanjutan (Industri Hilir)

Industri lanjutan adalah industri pengolahan kayu yang menghasilkan barang kayu

jadi misalnya moulding, dowel, pintu, kusen/rangka jendela, furniture, pulp dan kertas,

dan barang kayu jadi lainnya. Dalam industri lanjutan ini terjadi Wood Working

yaituproses pengerjaan produk kayu dari industri sebelumnya yang dapat

digunakan/diproduksi menjadi barang jadi dan sudah memiliki nilai ekonomis yang tinggi

seperti Laminated and Finger joint dan Wood Working lainnya sehingga menghasilkan

Furniture (solid Wood) yang dijual di took-toko furniture dan siap digunakan oleh

konsumen.

|Eco Industrial Park (Industri Pengolahan Kayu) 8

Page 9: Makalah Kesling Industri Kayu

5. Industri Penggergajian Kayu (Industri Pengolahan Kayu Hulu)

Industri penggergajian kayu tergolong dalam industri pengolahan kayu hulu

dimana industri ini memanfaatkan bahan baku kayu bulat untuk kemudia diolah menjadi

kayu gergajian yang merupakan barang setengah jadi yang kemudian dimanfaatkan lebih

lanjut di industri lainnya. Kayu gergajian didefinisikan sebagai kayu hasil konservasi

kayu bulat dengan menggunakan mesin gergaji, mempunyai bentuk yang teratur dengan

sisi-sisi sejajar dan sudut-sudutnya siku dengan ketebalan 6cm dan kadar air tidak lebih

dari 18%.

a) Veneer

Veneer adalah lembaran kayu tipis yang dihasilkan dari irisan, kupasan dan

serutan gelondongan kayu / Logs (balok). Dengan tehnologi khusus, gelondongan

kayu diiris / diserut memanjang atau dikupas secara melingkar sehingga

menghasilkan lembaran kayu setipis 0.25 mm s/d 0.75 mm. Cara pengirisan Veneer

Logs yang berbeda (tampak pada gambar di bawah ini) akan menghasilkan potongan

serat dan motif yang bervariasi.

Veneer biasanya dipakai sebagai lapisan luar Plywood atau MDF (dekoratif /

fancy plywood), elemen interior, furniture atau benda lainnya. Dengan menampilkan

pola serat kayu yang indah Veneer mampu tampil lebih alami dibandingkan dengan

bahan lain, dan yang lebih menarik adalah bahan Veneer dapat dipakai pada

permukaan yang luas, lengkung, berkelok atau untuk sudut-sudut yang sulit.

b) Plywood ordinary

Plywood merupakan industri kayu lapis yang menghasilkan panel kayu lapis

dan juga block-board (papan blok/balok) dengan berbagai ukuran.

c) LVL (Laminated Veneer Lumber) industri Laminating Veneer Lumber

LVL atau biasa disebut dengan Venir Lamina adalah suatu produk yang

diperoleh dengan cara menyusun sejajar serat lembaran venir yang diikat dengan

perekat. Berdasarkan penggunaannya venir lamina dibagi menjadi dua tipe yaitu

venir lamina structural dan venir lamina nonstructural. Venir lamina non structural

adalah yang dalam penggunaannya tidak memikul beban. Venir lamina structural

adalah yang dalam penggunaannya memikul beban dan tebalnya minimal 25 mm.

|Eco Industrial Park (Industri Pengolahan Kayu) 9

Page 10: Makalah Kesling Industri Kayu

C. Pengolahan Limbah

Mulai dari produksi industri hulu (Industri Penggergajian kayu, Industri Kayu Lapis,

Industri Papan Partikel, dan Industri MDF) sampai dengan industri hilir (Industri Wood Working

dan Industri Furniture Kayu) limbah yang dihasilkan oleh masing-masing industri tersebut di

olah dalam suatu industri yang bernama Industri Pengolahan limbah baik limbah cair maupun

limbah padat.

Dalam produksi industri ini, mengolah limbah serbuk, chip/flake, kompos (Arang

Kompos), dan Tanin (Bahan Perekat):

1. Limbah dan Serbuk

a) Arang Briket (Dari Serbuk Gergaji)

Beberapa teknologi alternatif untuk memanfaatkan limbah biomassa ini

melalui teknologi yang aplikatif menjadi produk yang lebih bermanfaat sehingga

mudah untuk disosialisasikan ke masyarakat pengguna. Teknologi tersebut di

antaranya adalah teknologi pembuatan arang dari serbuk gergajian kayu dengan

system kontinyu yang dirancang dapat dibongkar pasang (knock down) dan dapat

dipindah-pindah (portable) dengan biaya yang relatif murah. Arang serbuk yang

dihasilkan dapat diolah lebih lanjut menjadi produk yang lebih mempunyai nilai

ekonomi seperti arang aktif, briket arang, serat karbon, arang kompos dan dapat

digunakan secara langsung sebagai (soil conditioning).

Ditinjau dari aspek energi, briket arang ini dapat digunakan sebagai

sumber energi alternatif pengganti minyak tanah dan kayu bakar yang harganya

semakin naik, sehingga dapat menghemat pengeluaran biaya bulanan.

Teknologi yang digunakan dalam proses pembuatan arang dari serbuk

gergaji kayu ini adalah dengan menggunakan drum yang dimodifikasi dan

dilengkapi dengan lubang udara di sekeliling badan drum dan cerobong asap

dibagian tengah badan drum.

Jenis limbah yang digunakan sebagai sumber energi dapat berupa potongan ujung,

sisa pemotongan kupasan, serutan dan seruk gergajian kayu yang kesemuanya

digunakan untuk memanaskan ketel uap. Pada industri kayu lapis keperluan

|Eco Industrial Park (Industri Pengolahan Kayu) 10

Page 11: Makalah Kesling Industri Kayu

pemakaian bahan bakar untuk ketel uap sebesar 19,7 % atau 40 % dari total

limbah yang dihasilkan.

Hasil sampingan briket arang

Produk samping yang sudah bukan menjadi sampingan lagi yaitu cairan

destilat dan dapat digunakan sebagai bahan pengawet, insektisida dan obat.

b) Particle Board

Industri papan partikel yang menghasilkan panel kayu hasil serpihan kayu

bercampur lem yang dimampatkan. Papan partikel adalah salah satu jenis produk

komposit/panel kayu yang terbuat dari partikel-partikel kayu atau bahan-bahan

berlignoselulosa lainnya, yang diikat dengan perekat atau bahan pengikat lain

kemudian dikempa panas. Papan partikel (particle board) ialah papan buatan yang

terbuat dari serpihan kayu dengan bantuan perekat sintetis kemudian dipres

sehingga memiliki sifat seperti kayu masif, tahan api dan merupakan bahan isolasi

serta bahan akustik yang baik.

2. Chip/Flake

Chip adalah sekeping kayu yang dipotong dari suatu balok dengan pisau atau pemukul,

seperti mesin pembuat tatal kayu pulp. Flake merupakan partikel kecil dengan dimensi

yang telah ditentukan sebelumnya yang dihasilkan dari peralatan khusus.Seragam

ketebalannya, dengan orientasi serat sejajar permukannya.

a) MDF

Medium density Fibre-Board (MDF) menghasilkan panel kayu yang merupakan

campuran serat kayu dengan bahan-bahan kimia. Panel-panel kayu yang

dimaksud biasa disebut kayu hasil indusrtri (engineered-wood).

b) Wood Wool

Merupakan salah satu tipe partikel board yang memiliki ciri-ciri sliver yang

panjang, berombak, dan ramping. Papan wol kayu terbuat dari campuran semen

dengan potongan-potongan kayu berbentuk serutan berupa wol.

|Eco Industrial Park (Industri Pengolahan Kayu) 11

Page 12: Makalah Kesling Industri Kayu

c) Cement Board (Papan Semen)

Papan semen merupakan produk papan tiruan yang sama halnya dengan

papan partikel (particle board). Tetapi terdapat beberapa perbedaan baik dalam

proses pembuatannya maupun pada bahan yang digunakan. Dalam proses

pembuatan khususnya, yaitu dalam proses penekanan.

Papan semen partikel merupakan papan tiruan atau papan majemuk yang

dibuat dari campuran partikel kayu atau bahan berligniselulosa lainnya dengan

menggunakan semen sebagai bahan perekatnya dengan campuran bahan lain

sesuai dengan tujuan pembuatannya yang kemudian dilakukan pencetakan

dengan pengepresan dingin dalam besar tekanan tertentu.

3. Kompos Dan Arang Kompos

Serbuk gergaji merupakan salah satu jenis limbah industri pengolahan kayu

gergajian. Alternatif pemanfaatan dapat dijadikan kompos untuk pupuk tanaman.

Pembuatan kompos serbuk gergaji kayu tusam (Pinus merkusii) dan serbuk gergaji kayu

karet (Hevea braziliensis) dengan menggunakan activator EM4 dan pupuk kandang

menghasilkan kompos dengan nisbah C/N 19,94 dan rendemen 85 % dalam waktu 4

bulan.

4. Tanin (Bahan Perekat)

Tanin merupakan komponen zat organik derivat polimer glikosida yang terdapat

dalam bermacam-macam tumbuhan, terutama tumbuhan berkeping dua (dikotil).

Monomer tannin adalah digallic acid dan D-glukosa. Ekstrak tanin terdiri dari campuran

senyawa polifenol yang sangat kompleks dan biasanya tergabung dengan karbohidrat

rendah. Oleh karena adanya gugus fenol, maka tannin akan dapat berkondensasi dengan

formaldehida.

Tanin terkondensasi sangat reaktif terhadap formaldehida dan mampu membentuk

produk kondensasi, berguna untuk bahan perekat termosetting yang tahan air dan panas.

Tanin diharapkan mampu mensubsitusi gugus fenol dari resin fenol formaldehid guna

mengurangi pemakaian fenol sebagai sumberdaya alam

tak terbarukan.

Limbah kayu dari pabrik kayu lapis dapat dijadikan sumber tanin, dengan

kandungan tanin kondensat terbesar berasal dari limbah batang kayu. Tanin hasil

|Eco Industrial Park (Industri Pengolahan Kayu) 12

Page 13: Makalah Kesling Industri Kayu

ekstraksi limbah kayu ini dapat dijadikan bahan perekat tanin fenol formaldehid.

Berdasarkan syarat mutu perekat fenol formaldehid cair SII.

D. Pengolahan Limbah Cair

Pengolahan air limbah bertujuan untuk menurunkan konsentrasi polutan yang terkandung

dalam air limbah hingga mencapai batas yang diijinkan sesuai dengan  baku mutu air limbah

industry. Proses pengolahan air limbah dapat dilakukan dengan proses fisik, kimia, dan biologi.

Proses fisik merupakan proses pemisahan padatan seperti pasir, plastik, kertas dan sebagainya,

proses fisik dilakukan dengan unit operasi seperti screening, sedimentasi, comminuttor, dan grit

chamber. Proses pengolahan air limbah dengan proses kimia dilakukan dengan penambahan

bahan kimia kedalam air limbah yang bertujuan untuk menurunkan konsentrasi padatan

tersuspensi dan terlarut baik yang bersifat organik maupun anorganik. Unit operasi pada

pengolahan secara kimia seperti koagulasi/flokulasi, netralisasi, injeksi gas (gas transfer),

desinfektan, adsorpsi, pertukaran ion dan sebagainya.

Pengolahan Air Limbah Secara Biologi

Proses pengolahan air limbah secara biologi merupakan proses pengolahan air

limbah dengan memanfaatkan mikroorganisme untuk menguraikan dan mengoksidasi

bahan organik dan biodegradable. Unit operasi pengolahan secara biologi

seperti standard activated sludge, contact stabilization,  step aeration, extended aeration,

oxidation ditch, trickling filter, biofilm tercelup, rotating biological contactor (RBC),

contact aeration (oxidation) dan lainnya.

Pengolahan Air Limbah Secara Kimia

Pengolahan air limbah secara kimia dilakukan dengan penambahan bahan kimia

kedalam air limbah. Proses pengolahan secara kimia biasanya dikenal dengan

proses koagulasi dan flokulasi yang bertujuan untuk menurunkan padatan tersuspensi dan

terlarut yang terkandung dalam air limbah baik yang bersifat organik maupun anorganik.

Proses koagulasi merupakan proses destabilisasi partikel yaitu perubahan muatan

partikel dari bermuatan negatif menjadi bermuatan positif, hal ini dilakukan mengingat

umumnya partikel tersuspensi dan koloid yang terdapat dalam air limbah bermuatan

negatif, dengan penambahan koagulan partikel negatif akan diselimuti oleh ion

|Eco Industrial Park (Industri Pengolahan Kayu) 13

Page 14: Makalah Kesling Industri Kayu

bermuatan positif yang berasal dari koagulan, mekanisme proses koagulasi seperti

ditunjukan dalam gambar 1. Bahan kimia yang ditambahkan kedalam air limbah disebut

sebagai koagulan atau flokulan. Berbagai jenis koagulan yang dipergunakan dalam

pengolahan air limbah seperti aluminium sulfat (Al2(SO)318.H2O), Ferro sulfat (FeSO4 7

H2O), Ferri chlorida (FeCl3), Ferri sulfat (Fe2 (SO4)3, Sodium aluminate Na2Al2O4 maupun

Kapur (CaO).

Proses flokulasi merupakan penggabungan partikel-partikel yang telah mengalami

proses destabilisasi, penggabungan partikel dilakukan dengan penambahan bahan kimia

yang disebut sebagai flokulan, penggabungan partikel mengakibatkan terbentuknya

partikel yang berukuran lebih besar (makro flok) sehingga mempermudah dan

memperpendek waktu pemisahan flok pada proses sedimentasi,  mekanisme proses

flokulasi seperti ditunjukan dalam gambar 2. Flokulan yang dipergunakan untuk

menggabungkan  merupakan bahan polimer (berantai panjang) seperti  polyethylene-

imines (cationic), polyamides-amines (cationic), dan polyacrylamide (nonionic), dan

komponen karboksil dan sulfonate (anionic).  (Montgomery J M, 1985).

Berdasarkan mekanisme proses koagulasi dan flokulasi, pengolahan air limbah

secara kimia terbentuk padatan (flok) yang selanjutnya dipisahkan dengan

mempergunakan proses sedimentasi atau filtrasi tergantung konsentrasi flok yang

terbentuk.

E. Hasil Produksi

Dari dua jenis pengolahan industri kayu yaitu hulu dan hilir menghasilkan dua jenis hasil

yaitu hasil furniture tipe Solid Wood untuk industri pengolahan kayu hilir yang masuk kedalam

industri wood working. Sedangkan untuk industri pengolahan kayu hulu menghasilkan hasil

produk furniture bertipe Non Solid Wood.

1. Furniture Solid

Furniture Solid bahan utama yang digunakan yaitu kayu solid dimana kayu solid

adalah istilah yang paling sering digunakan untuk membedakan antara kayu biasa dan

kayu buatan, tetapi juga mengacu pada struktur yang tidak memiliki ruang berongga.

|Eco Industrial Park (Industri Pengolahan Kayu) 14

Page 15: Makalah Kesling Industri Kayu

Pembuatan produk kayu diproduksi oleh mengikat bersama-sama alur kayu, serat, atau

veneer dengan perekat untuk membentuk suatu material komposit. Kayu dirancang

termasuk kayu lapis, papan oriented strand (OSB) dan papan serat.

Kayu solid hanya terdiri dari bahan dasar kayu tanpa dicampur atau di kombinasi

dengan bentuk bahan lain. Walaupun pada pengerjaannya kita menggunakan sambungan

laminasi, finger joint atau konstruksi yang lain untuk papan atas meja misalnya, bahan

tersebut masih disebut sebagai kayu solid.

Setelah keluar dari kiln dry kayu gergajian bisa diproses langsung menjadi kaki

meja, papan atas meja (dilaminasi) atau papan samping laci tanpa melalui proses lebih

rumit. Kayu yang digunakan langsung tersebut kita tetap menganggap sebagai kayu solid.

Atau ketika anda membuat kaki belakang sebuah kursi yang melengkung yang dibelah

dari selembar papan dan digergaji sesuai dengan lengkungan kaki kursi, bahan tersebut

tetap disebut kayu solid.

Dalam pembuatan furnitur kayu solid yang sering digunakan sebagai bahan baku

antara lain jati, sungkai, mahoni, kamper, nyatoh, sonokeling, kayu kelapa dan lainnya.

Masing-masing kayu mempunyai permukaan tekstur dan sifat yang berbeda.

Hasil furniture yang bersumber dari kayu solid yaitu berupa perlengkapan rumah

tangga seperti meja, kursi, lemari pakaian, lemari belajar, dll. Dimana ketahanan dan

mutu dari furniture tersebut dapat bertahan beberapa tahun disbanding dengan furniture

non solid (buatan).

2. Furniture Non Solid

Kayu buatan (engineered wood) dibuat dalam berbagai teknik dan bahan kayu

yang berbeda-beda, oleh karena itulah terdapat jenis papan buatan yang disebut

multiplek, blockboard, particle board, MDF, softboard, hardboard dan lain sebagainya.

Semua bahan tersebut adalah papan buatan. Karena beberapa kelemahan kayu yang tidak

memungkinkan mendapat papan yang lebar dan stabil, maka mulailah dibuat papan

buatan dengan berbagai cara pengerjaan dan jenis papan buatan. Pada dasarnya papan

buatan ini untuk mendapatkan satu lembar papan dengan resiko perubahan bentuk sekecil

mungkin.

|Eco Industrial Park (Industri Pengolahan Kayu) 15

Page 16: Makalah Kesling Industri Kayu

Hasil produksi dari kayu non solid (buatan) ini serupa dengan wood solid, yang

membedakan hanya daya tahan serta mutu kualitas dari produk yang dihasilkan. Karena

furniture yang dihasilkan tidak murni dari kayu, melainkan ada beberapa bagian dari

furniture tersebut yang menggunakan kayu olahan seperti plywood dll.

|Eco Industrial Park (Industri Pengolahan Kayu) 16

Page 17: Makalah Kesling Industri Kayu

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Ekologi industri merupakan salah satu konsep untuk menerapkan pembangunan

berkelanjutan. Ekologi industri ini merupakan multi disiplin ilmu yang membahas

masalah sistemindustri, aktivitas ekonomi, dan hubungannya yang fundamental dengan

sistem alam.

2. Konsep dalam Ekologi Industri mengadaptasi analogi ekosistem alam kedalam sistem

industri. Tingkatan-tingkatan organisme dalam ekosistem saling berinteraksi, saling

mempengaruhi membentuk suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.

3. Dalam ekologi industry pengolahan kayu, tidak ada limbah padat yang dihasilkan karena

pada industry hulu, limbah yang dihasilkan diolah kembali oleh industry hilir dan hulu

yang ada di kawasan perindustrian kayu tersebut, sehingga yang dihasilkan hanya berupa

limbah industry yang selanjutnya diolah dalam WWTP.

B. Saran

1. Dalam pembangunan suatu kawasan industri, diharapkan pihak terkait mepertimbangkan

masalah keseimbangan lingkungan, terutama hal yang menyangkut pengolahan limbah

baik padat maupun cair.

2. Suatu kawasan eco industrial park, dimana kawasan industry ini sudah dijamin dalam hal

pengolahan limbahnya, karena didalam kawasan industry ini menggunakan system

tertutup yaitu semua hasil limbah diolah kembali oleh industry lain.

|Eco Industrial Park (Industri Pengolahan Kayu) 17

Page 18: Makalah Kesling Industri Kayu

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Perkebunan dan PT. Herzal Agrokarya Pratama. 1991. Industri Kehutanan di

Indonesia.

Direktorat Reboisasi dan Rehabilitasi Departemen Kehutanan

Greenomics Indonesia. 2004. Industri Pengolahan Kayu. Evolusi terhadap Mekanisme Perizinan,

Kewenangan, dan Pembinaan Industri Pengolahan Kayu. Jakarta: Jl. Gandaria Tengah VI

Kebayoran Baru Jakarta.

Indonesia Prospect for Foresty and Wood Processing industries. 2004. PT. Data Consult Inc

Business Survey and Report, Jakarta.

ITTO-ISWA Project PD 286/ 04 Rev. 1 (I). Strengthening the Capacity to Promote Efficient

Wood Peocessing Technologies in Indonesia.

Move Indonesia. 2007. Limbah Kayu. Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Seloliman,

Mojokerto.

Roadmap Industri Furniture. 2009. Direktorat Jenderal Industri Agro dan Kimia Departemen

Perindustrian, Jakarta.

2000. Venir Lamina. Standar Nasional Indonesia (SNI). SNI 01-6240-2000 Halaman 1-27.

http://ketutsumada.blogspot.com/2012/02/pengolahan-air-limbah-industri-kayu.html

http://www.bisnis-jateng.com/index.php/2012/06/limbah-kayu-pekerja-susun-lembaran-limbah-

kayu-untuk-diproses-menjadi-plywood-pada-industri-pengolahan-kayu/

http://www.google.co.id/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&ved=0CCIQFjAB&url=http%3A

%2F%2Fagro.kemenperin.go.id%2F414-POHON-INDUSTRI-PENGOLAHAN-

KAYU&ei=X8pjUOXkFMqtrAfcvoEw&usg=AFQjCNG6ZjdD9o-

D8MMdSBEaz8Plk3IHbg&sig2=9u18C35_HWYqEyncvUd1uA

http://www.biomaterial.lipi.go.id/websitebiomat/?page_id=99

|Eco Industrial Park (Industri Pengolahan Kayu) 18

Page 19: Makalah Kesling Industri Kayu

http://gresik.olx.co.id/serbuk-kayu-saw-mill-kayu-bakar-randu-iid-93710598

http://indorona.wordpress.com/2009/09/29/penjelasan-tentang-apa-itu-veneer/

http://www.puslitsosekhut.web.id/publikasi.php?id=33

http://karmidi.blogspot.com/2009/08/proses-kayu-lapis.html

http://sleepingtrees.blogspot.com/2012/06/tugas-tpk-proses-produksi-veneer-dan.html

http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=15811

http://jstrading.blogspot.com/2008/06/moulding-in-process.html

http://www.fahutan.s5.com/sept/SEPT006.HTM

http://www.agroasianews.com/perusahaan-industri-pengolahan-kayu-9-positions

http://www.bisnis.com/articles/industri-pengolahan-kayu-nilai-ekspor-jatim-2006-2009-menurun

http://www.streetdirectory.co.id/businessfinder/indonesia/jakarta/company/2535/Pabrik_Kayu/

http://nasional.kompas.com/read/2008/11/07/16255358/jenis-jenis.kayu.untuk.furnitur

http://pustekolah.org/index.php/detail_download/16/jenis-jenis-kayu-alternatif-untuk-industri-

kreatif-dan-furnitur

http://www.jurnas.com/news/27921/Turun,_Tren_Industri_Kayu_Indonesia/1/Ekonomi

http://www.kppm.compd9165.com/index.php/industri/industri-kayu/79-content/95-industri-

topeng-kayu-a-wayang-kulit

http://www.streetdirectory.co.id/businessfinder/indonesia/jakarta/company/2531/Timber/

http://perumperhutani.com/2012/07/jatim-penyangga-kayu-industri-terbesar/

http://kecamatancakung.org/?page_id=111

http://argajogja.blogspot.com/2010/01/desain-kawasan-industri-kecil.html

|Eco Industrial Park (Industri Pengolahan Kayu) 19