MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

28
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perawatan kesehatan merupakan suatu lapangan khusus di bidang kesehatan, dimana kita mulai ketrampilan hubungan antar manusia serta ketrampilan organisasi di terapkan dalam hubungan yang serasi dengan ketrampilan anggota profesi keseahatan lain dan tenaga sosial, demi memelihara kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, perawatan kesehatan masyarakat di tunjukan kepada individu, keluarga, dan kelompok melalui upaya peningkatan kesehatan, pemeliharaan kesehatan, penyuluhan kesehatan, koordinasi dan pelayanan keperawatan berkelanjutan. Sebagai suatu penegasan yang konprehensif. Selain itu, masyarakat atau komunitas juga di pandang sebagai target pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk mencapai kesehatan komunitas, sebagai suatu upaya peningkatan kesehatan dan menggunakan kerja sama sebagai suatu mekanisme dalam mempermudah pencapaian tujuan yang berarti masyarakat atau komunitas di libatkan secara aktif untuk mencapai suatu tujuan tersebut. Dalam pelaksanaannya, perawatan kesehatan masyarakat (Nusring Proces Comunity) di upayakan dekat dengan masyarakat, sehingga strategi pelayanan kesehatan yang utama merupakan pendekatan yang menjadi acuan pelayanan kesehatan yang akan di berikan. Peran serta komunitas tersebut diartikan sebagai proses dimana individu, keluarga dan komunitas bertanggung 1

description

MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

Transcript of MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

Page 1: MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perawatan kesehatan merupakan suatu lapangan khusus di bidang kesehatan,

dimana kita mulai ketrampilan hubungan antar manusia serta ketrampilan organisasi di

terapkan dalam hubungan yang serasi dengan ketrampilan anggota profesi keseahatan

lain dan tenaga sosial, demi memelihara kesehatan masyarakat. Oleh karena itu,

perawatan kesehatan masyarakat di tunjukan kepada individu, keluarga, dan kelompok

melalui upaya peningkatan kesehatan, pemeliharaan kesehatan, penyuluhan kesehatan,

koordinasi dan pelayanan keperawatan berkelanjutan. Sebagai suatu penegasan yang

konprehensif. Selain itu, masyarakat atau komunitas juga di pandang sebagai target

pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk mencapai kesehatan komunitas, sebagai

suatu upaya peningkatan kesehatan dan menggunakan kerja sama sebagai suatu

mekanisme dalam mempermudah pencapaian tujuan yang berarti masyarakat atau

komunitas di libatkan secara aktif untuk mencapai suatu tujuan tersebut. Dalam

pelaksanaannya, perawatan kesehatan masyarakat (Nusring Proces Comunity) di

upayakan dekat dengan masyarakat, sehingga strategi pelayanan kesehatan yang utama

merupakan pendekatan yang menjadi acuan pelayanan kesehatan yang akan di berikan.

Peran serta komunitas tersebut diartikan sebagai proses dimana individu,

keluarga dan komunitas bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri dengan berperan

sebagai pelaku kegiatan upaya peningkatan kesehatanya berdasarkan asas kebersamaan

dan kemandirian bantuan di berikan oleh perawat komunitas karena ketidakmampuan,

ketidaktahuan, ketidakmampuan masyarakat dalam mengenal masalah kesehatan serta

dengan menggunakan potensi lingkungan berusaha memandirikan masyarakat sehingga

pengembangan wilayah setempat (Locality Development) merupakan bentuk

pengorganisasian yang paling tepat digunakan. Di dalam praktik keperawatan

komunitas, pendekatan ilmiah yang di gunakan adalah proses keperawatan komunitas

yang terdiri atas 4 tahap yaitu; pengkajian (Assement), Perencanaan (Planing),

Pelaksanaan (Implementation), evaluasi (evalutation). Intervensi keperawatan yang di

lakukan haruslah yang dapat di lakukan oleh perawat baik secara mandiri maupun

berkolaborasi dengan tim kesehatan lain melalui lintas program dan lintas sektoral.

1

Page 2: MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Keperawatan Komunitas dan Kesehatan Mayarakat

Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang

ditujukan pada masyarakat dengan penekanan kelompok risiko tinggi dalam upaya

pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui peningkatan kesehatan, pencegahan

penyakit, pemeliharaan rehabilitasi dengan menjamin keterjangkauan pelayanan

kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagi mitra dalam perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan (CHN, 1977). Di Indonesia dikenal

dengan sebutan perawatan kesehatan masyarakat (PERKESMAS) yang dimulai sejak

permulaan konsep Puskesmas diperkenalkan sebagai institusi pelayanan kesehatan

profesional terdepan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara

komprehensif.

Keperawatan sebagai bentuk komprehensif melakukan penekanan tujuan untuk

menekan stressor atau meningkatkan kemampuan komunitas mengatasi stressor melalui

pencegahan primer, sekunder, tersier. Peningkatan kesehatan berupa pencegahan

penyakit ini bisa melalui pelayanan keperawatan langsung dan perhatian langsung

terhadap seluruh masyarakat dan mempertimbangkan bagaimana masalah kesehatan

masyarakat mempengaruhi kesehatan individu, keluarga, dan kelompok. Peningkatan

peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan merupakan suatu proses dimana

individu, keluarga dan lembaga masyarakat termasuk swasta mengambil tanggung

jawab terhadap masyarakat atas kesehatan diri keluarga dan masyarakat,

mengembangkan kemampuan untuk menyehatkan diri, keluarga dan masyarakat serta

menjadi pelaku atau perintis kesehatan dan peminpin yang menggerakan kegiatan

masyarakat dibidang kesehatan berdasarkan azas kemandirian dan kebersamaan. Dari

hal tersebut masyarakat dapat berperan serta dengan menyumbangkan tenaga, pikiran

atau pengetahuan, sarana, dana yang dimilikinya untuk upaya kesehatan.

Asuhan keperawatan komunitas dilakukan dengan pendekatan proses

keperawatan. Penerapan dari proses keperawatan bervariasi pada setiap situasi, tetapi

prosesnya memiliki kesamaan. Elemennya menggunakan metode pendekatan proses

keperawatan. Proses keperawatan adalah suatu kerangka operasional dalam pelaksanaan

askep yang berupa rangkaian kegiatan secara sistematis sehingga masyarakat mampu

secara mandiri dalam menghadapi masalah kesehatannya. Adanya kesungguhan,

2

Page 3: MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

kesesuaian, bersiklus, berfokus pada klien, interaktif dan berorientasi pada komunitas,

adalah elemen-elemen penting dalam asuhan keperawatan komunitas.

Dalam melaksanakan keperawatan kesehatan masyarakat, seorang perawat

kesehatan komunitas harus mampu memberi perhatian terhadap elemen-elemen tersebut

akan tampak pada rangkaian kegiatan dalam proses keperawatan yang berjalan

berkesinambungan secara dinamis dalam suatu siklus melalui tahap pengkajian, analisa

data, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Melihat cara kerja keperawatan komunitas yang menggabungkan prinsip-prinsip

kerja kesehatan masyarakat dengan prinsip-prinsip keperawatan sebagai sesuatu yang

tidak sederhana, maka Program Profesi Ners STIKes Dharma Husada Bandung

dirancang sebagai media bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan kemampuan dan

keterampilannya secara langsung di lapangan.

Bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah Praktek Keperawatan Komunitas atau

rangkaian kegiatan masyarakat yang dilaksanakan atas dasar gotong royong dan

swadaya dalam rangka menolong diri sendiri dalam memecahkan masalah untuk

memenuhi kebutuhannya dibidang kesehatan dan dibidang yang berkaitan agar mampu

mencapai kehidupan sehat sejahtera. Kegiatan ini merupakan aplikasi teori yang

diperoleh melalui kegiatan belajar mengajar di kelas selama proses akademik yang

disajikan dalam suatu tatanan nyata yang merupakan kegiatan lapangan di masyarakat

melalui upaya pemenuhan kebutuhan dasar keluarga yang terpadu dengan program-

program yang dilaksanakan oleh Puskesmas.

Melalui kegiatan-kegiatan Praktek Komunitas ini, mahasiswa sebagai calon

perawat profesional diharapkan mempunyai pengalaman belajar di masyarakat,

khususnya dalam menanggulangi masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat dan di

lain pihak masyarakat juga di harapkan dapat mengambil manfaat dari kegiatan ini

dengan belajar mengembangkan pola hidup sehat dan mengoptimalkan fungsi keluarga.

Komunitas sebagi suatu kelompok sosial yang di tentuakn oleh batas-batas

wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama, serta ada rasa saling mengenal dan

interaksi anggota masyarakat yang satu dengan yang lainya. (WHO 1974)

Keperawatan Komunitas merupakan suatu sintesis dari praktik keperawatan dan

praktek kesehatan masyarakat yang di terapkan untuk meningkatkan serta memelihara

kesehatan penduduk. (ANA, 1973)

3

Page 4: MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. MODEL SISTEM IMOGENE M. KING (1971)

Komunitas merupakan suatu system dari subsistem keluarga dan supra

sistemnya adalah system sosial yang lebih luas. Adanya gangguan atau stressor pada

salah satu subsistem akan mempengaruhi komunitas, misalnya adanya gangguan

pada salah satu subsistem pendidikan, dimana masyarakat akan kehilangan

informasi atau ketidaktahuan.

2. MODEL ADAPTASI C. ROY (1976)

Aplikasi dari model adaptasi pada keperawatan komunikasi tujuannya adalah

untuk mempertahankan perilaku adaptif dan merubah perilaku maladaptive pada

komunitas. Adapun upaya pelayanan keperawatan yang dilakukan adalah untuk

meningkatkan kesehatan dengan cara mempertahankan perilaku adaptif.

3. MODEL “SELF CARE” D.E OREM (1971)

Model ini tepat digunakan untuk keperawatan keluarga karena tujuan akhir

dari keperawatan keluarga adalah kemandirian keluarga dalam melakukan upaya

kesehatan yang terkait dengan lima tugas kesehatan keluarga yaitu : Mengenal

masalah, Mengambil keputusan untuk mengatasi masalah, Merawat anggota

keluarga yang mengalamai gangguan kesehatan, Memodifikasi lingkungan yang

dapat menunjang kesehatan, dan Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan secara

tepat.

B. Prinsip, Sasaran dan Falsafah Keperawatan Komunitas

1. Prinsip Keperawatan Komunitas

a. Pemanfaatan

Intervensi atau pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas yang di lakukan

harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi komunitas, artinya ada

keseimbangan antara manfaat dan kerugian.

b. Otonomi

Dalam keperawatan komunitas, masyarakat di berikan kebebasan untuk

melakukan atau memilih alternatif terbaik yang di sediakan.

c. Keadilan

Hal ini menegaskan bahwa upaya atau tindakan yang di lakukan sesuai dengan

kemampuan atau kapasitas komunitas.

4

Page 5: MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

2. Sasaran Keperawatan Komunitas

a. Individu

Individu adalah anggota keluarga sebagai kesatuan utuh dari aspek

biologi, psikologi sosial dan spiritual. Apabila individu tersebut mempunyai

masalah kesehatan karena ketidak-mampuan merawat dirinya sendiri oleh

karena suatu hal dan sebab, maka akan dapat mempengaruhi anggota keluarga

lainya dan kelurga yang ada di lingkungan sekitar tempat tinggal mereka. Maka

di sini peran perawat komunitas adalah membantu individu agar dapat

memenuhi kebutuhan dasarnya karena adanya kelemahan fisik dan mental yang

di alami, keterbatasan pengetahuannya dan kekurangannya kemampuan menuju

kemandirian.

b. Keluarga

Keluarga merupak unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala

keluarga, anggota keluarga lainya yang berkumpul dan tinggal dalam satu

rumah tangga karena ikatan darah dan ikatan perkawinan atau adopsi. Antar

keluarga satu dengan yang lainya saling bergantung dan berinteraksi, bila salah

satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan maka akan

berpengaruh terhadap anggota yang lainya dan keluarga yang ada di sekitarnya.

Dari permasalahan tersebut di atas maka keluarga merupakan fokus pelayanan

kesehatan yang strategis:

1) Keluarga sebagai lembaga yang perlu di perhitungkan

2) Keluarga mempunyai peran utama dalam pemeliharaan kesehatan seluruh

anggota keluarga

3) Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan

4) Keluarga sebagai tempat pengambilan kepeutusan dalam perawatan

5) Keluarga merupakan perantara yang efektif dalam berbagai usaha-usaha

kesehatan masyarakat

c. Kelompok Khusus

Yang di maksud adalah sekumpulan individu yang mempunyai kesamaan

jenis kelamin, umur, permasalahan. Kegiatan yang terrganisasi yang sangat

rawan terhadap masalah kesehatan antara lain;

1) Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat

perkembangan dan pertumbuhan seperti ibu hamil, bayi baru lahir, anak

balita, anak usia sekolah, dan lansia.

5

Page 6: MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

2) kelompok dengan kesehatan khusus yang memerluhkan kesehatan, anatara

lain : kasus penyakit kelamin, tuberkulosis, aids, kusta dll

3. Filsafah Keperawatan Komunitas

Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mangacu pada falsafah atau

paradigma keperawtan secara umum, yaitu: manusia merupakan titik sentral dari

setiap upaya pembangunan kesehatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai

kemanusiaan. Bertolak dari pandangan ini, disusunlah paradigma keperawatan

komunitas yang terdiri dari atas empat komponen dasar, yaitu: manusia, kesehatan,

lingkungan, dan keperawatan.

Komponen Paradigma Keperawatan

a. Manusia.

Manusia adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, sebagai pribadi yang utuh

dan unik, mempunyai aspek bio- psiko-sosio-kultural-spiritual. Manusia sebagai

sistem terbuka yang selalu berinteraksi dan berespon terhadap lingkungan,

mempunyai kemampuan untuk mempertahankan integritas diri melalui

mekanisme adaptasi.

Dalam kehidupan manusia mempunyai kebutuhan dasar yang harus

dipenuhi termasuk kebutuhan pengakuan harkat dan martabat untuk mencapai

keseimbangan sesuai dengan tahap tumbuh kembang. Manusia Indonesia

adalah manusia yang beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, merupakan sumber daya pembangunan

yang berhak memiliki kemampuan untuk hidup sehat guna mewujudkan derajat

kesehatan yang optimal. Disamping itu manusia Indonesia adalah manusia yang

memiliki berbagai kultur yang bersifat unik dan memiliki berbagai keyakinan

tentang sehat sehingga akan memberikan respon yang berbeda – beda terhadap

upaya pemenuhan kebutuhan dasarnya secara mandiri baik dalam kondisi sehat

maupun sakit.

b. Kesehatan

Kesehatan adalah kondisi dinamis manusia dalam rentang sehat sakit

yang merupakan hasil interaksi dengan lingkungan. Sehat merupakan keadaan

seimbang bio-psiko-sosio-spiritual yang dinamis yang memungkinkan individu

untuk menyesuaikan diri sehingga dapat berfungsi secara optimal guna

memenuhi kebutuhan dasar melalui aktifitas hidup sehari – hari sesuai dengan

6

Page 7: MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

tingkat tumbuh dan kembangnya. Sehat sebagai salah satu unsur kesejahteraan

umum adalah hak dan tanggung jawab setiap individu yang harus diwujudkan

sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia seperti dimaksudkan dalam pembukaan

UUD 1945. Oleh karena itu harus dipertahankan dan ditingkatkan melalui upaya

promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Sakit merupakan keadaan yang tidak seimbang antara bio-psiko-sosio-

spiritual manusia sebagai respon tubuh dalam berinteraksi dengan lingkungan,

baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal. Respon ini

menyebabkan terganggunya individu untuk berfungsi optimal dalam

pemenuhan kebutuhan dasar sesuai dengan tingkat tumbuh kembang.Respon

yang tidak adekuat terhadap lingkungan dapat disebabkan oleh karena

ketidaktahuan, ketidakmauan dan ketidakmampuan. Kondisi manusia dalam

rentang sehat sakit merupakan bidang pelayanan keperawatan.

c. Lingkungan

Lingkungan adalah faktor – faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan

manusia baik faktor dari dalam diri (internal) maupun dari luar (eksternal).

Lingkungan internal meliputi aspek – aspek genetika. struktur dan fungsi tubuh

dan psikologis. Sedangkan lingkungan eksternal meliputi lingkungan sekitar

manusia baik lingkungan fisik, biologik, sosial, kultural dan spiritual.

Lingkungan internal dan eksternal akan mempengaruhi sikap dan perilaku

manusia termasuk persepsinya tentang sehat sakit, cara – cara memelihara dan

mempertahankan kesehatan serta menanggulangi penyakit. Manusia sebagai

mahluk sosial mempunyai hubungan yang dinamis dengan lingkungannya dan

tidak dapat dipisahkan dari lingkungan. Oleh karena itu diperlukan kemampuan

untuk merespon secara adaptif terhadap pengaruh lingkungan agar dapat

mempertahankan derajat kesehatannya. Ketidakmampuan manusia merespon

terhadap pengaruh lingkungan internal maupun eksternal, akan mengakibatkan

gangguan kesehatan atau pergeseran status kesehatan dalam rentang sehat sakit.

d. Keperawatan

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan

bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat

keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif,

ditujukan kepada individu, keluarga kelompok dan masyarakat, baik sehat

maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Pelayanan

7

Page 8: MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan

mental, keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya kemauan menuju kepada

kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari – hari secara mandiri.

Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada

praktek keperawatan yang langsung diberikan kepada pasien pada berbagai

tatanan pelayanan kesehatan. Asuhan keperawatan dilaksanakan menggunakan

metodologi pemecahan masalah melalui pendekatan proses keperawatan,

berpedoman pada standar keperawatan, dilandasi etik dan etika keperawatan

dalam lingkup wewenang serta tanggung jawabnya.Praktek keperawatan adalah

tindakan mandiri perawat professional melalui kerjasama dengan pasien baik

individu, keluarga, kelompok/komunitas dan berkolaborasi dengan tenaga

kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup dan

tanggung jawabnya.

Perbedaan pelayanan klinik dan rumah sakit dalam keperawatan

komunitas

- Rumah sakit mempunyai protap yang lebih lengkap. Sementara klinik tidak

terlalu lengkap

- Administrasi rumah sakit lebih mendetail dan terperinci sementara klinik

hanya uang konsul dan obat saja

- Ruangan rumah sakit lebih luas dan nyaman sementara klinik hanya

menyediakan ruangan yang lebih kecil

- Rumah sakit memberikan pelayanan yang memuaskan dan terperinci

sementara klinik hanya berdasar diagnosa sementara saja

C. Tingkat pencegahan dalam Keperawatan Komunitas

1. Prevensi primer ditujukan bagi orang-orang yang termasuk kelompok resiko tinggi,

yakni mereka yang belum menderita tetapi berpotensi untuk menderita . Perawat

komunitas harus mengenalkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya

dan upaya yang perlu dilakukan untuk menghilangkan faktor-faktor tersebut. Sejak

masa prasekolah hendaknya telah ditanamkan pengertian tentang pentingnya latihan

jasmani teratur, pola dan jenis makanan yang sehat, menjaga badan agar tidak

terlalu gemuk, dan resiko merokok bagi kesehatan.

2. Prevensi sekunder bertujuan untuk mencegah atau menghambat timbulnya penyulit

dengan tindakan deteksi dini dan memberikan intervensi keperawatan sejak awal

8

Page 9: MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

penyakit. Dalam mengelola, sejak awal sudah harus diwaspadai dan sedapat

mungkin dicegah kemungkinan terjadinya penyulit menahun. Penyuluhan mengenai

dan pengelolaannya secara mandiri memegang peran penting untuk meningkatkan

kepatuhan pasien. Sistem rujukan yang baik akan sangat mendukung pelayanan

kesehatan primer yang merupakan ujung tombak pengelolaan .

3. Prevensi tersier. Apabila sudah muncul penyulit menahun , maka perawat

komunitas harus berusaha mencegah terjadinya kecacatan/komplikasi lebih lanjut

dan merehabilitasi pasien sedini mungkin, sebelum kecacatan tersebut menetap.

Pendidikan kesehatan bertujuan untuk melindungi upaya rekonstitusi, yaitu:

mendorong untuk patuh mengikuti program PKP , pendidikan kesehatan kepada dan

keluarga untuk mencegah hipoglikemi terulang dan melihara stabilitas klien

(Allender & Spradley, 2005).

D. Bentuk Intervensi Keperawatan Yang Dapat Dilakukan Oleh Perawat Komunitas

1. Observasi.

Observasi diperlukan dalam pelaksanaan keperawatan. Observasi dilakukan

sejak pengkajian awal dilakukan dan merupakan proses yang terus menerus selama

melakukan kunjungan (Hitchcock, Schubert & Thomas, 1999). Lingkungan yang

perlu diobservasi yaitu keadaan, kondisi rumah, interaksi antar keluarga, tetangga

dan komunitas. Observasi diperlukan untuk menyusun dan mengidentifikasi

permasalahan yang terjadi pada .

2. Terapi modalitas.

Terapi modalitas adalah suatu sarana penyembuhan yang diterapkan pada

dengan tanpa disadari dapat menimbulkan respons tubuh berupa energi sehingga

mendapatkan efek penyembuhan (Starkey, 2004). Terapi modalitas yang diterapkan

pada, yaitu: manajemen nyeri, perawatan gangren, perawatan luka baru, perawatan

luka kronis, latihan peregangan, range of motion, dan terapi hiperbarik.

3. Terapi komplementer (complementary and alternative medicine/CAM).

Terapi komplementer adalah penyembuhan alternatif untuk melengkapi atau

memperkuat pengobatan konvensional maupun biomedis (Cushman & Hoffman,

2004; Xu, 2004) agar bisa mempercepat proses penyembuhan. Pengobatan

konvensional (kedokteran) lebih mengutamakan penanganan gejala penyakit,

sedangkan pengobatan alami (komplementer) menangani penyebab penyakit serta

9

Page 10: MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

memacu tubuh sendiri untuk menyembuhkan penyakit yang diderita (Sustrani, Alam

& Hadibroto, 2005).

Ranah terapi komplementer dan bentuk-bentuk terapi komplementer

(Cushman & Hoffman, 2004):

a. Pengobatan alternative : Terapi herbal, akupunktur, pengobatan herbal Cina

b. Intervensi tubuh dan pikiran : Meditasi, hipnosis, terapi perilaku, relaksasi

Benson, relaksasi progresif, guided imagery, pengobatan mental dan spiritual

c. Terapi bersumber bahan organik : Terapi diet , terapi jus, pengobatan

orthomolekuler (terapi megavitamin), bee pollen, terapi lintah, terapi larva

d. Terapi pijat, terapi gerakan somatis, dan fungsi kerja tubuh: Pijat refleksi,

akupresur, perawatan kaki, latihan kaki, senam

e. Terapi energi: Qigong, reiki, terapi sentuh, latihan seni pernafasan tenaga dalam,

Tai Chi

f. Bioelektromagnetik : Terapi magnet

Bentuk intervensi terapi modalitas dan komplementer memerlukan kajian dan

pengembangan yang disesuaikan dengan peran dan fungsi perawat, terutama

pada agregat.

E. Fokus Praktek dan Intervensi Keperawatan Komunitas

Keperawatan komunitas merupakan bentuk pelayanan/asuhan langsung yang

berfokus kepada kebutuhan dasar komunitas, yang berkaitan dengan kebiasaan atau

pola perilaku masyarakat yang tidak sehat, ketidakmampuan masyarakat untuk

beradaptasi dengan lingkungan internal dan eksternal. Intervensi keperawatan yang

dilakukan mencakup: pendidikan kesehatan/keperawatan (Health Education),

mendemonstrasikan keterampilan dasar yang dapat dilakukan oleh komunitas,

melakukan intervensi keperawatan yang memerlukan keahlian perawat, misalnya

konseling remaja, pasangan yang akan menikah dan sebagainya, melakukan kerjasama

lintas program dan lintas sektoral untuk mengatasi masalah komunitas serta melakukan

rujukan keperawatan dan non keperawatan apabila diperlukan.

1. Intervensi keperawatan tersebut difokuskan pada 3 level pencegahan sbb :

a. Prevensi Primer.

Pencegahan dalam arti sebenarnya, terjadi sebelum sakit atau

ketidakberfungsian dan diaplikasikan ke populasi sehat pada umumnya.

Pencegahan primer mencakup peningkatan kesehatan pada umumnya dan

10

Page 11: MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

perlindungan khusus terhadap penyakit. Contoh; Kegiatan di bidang prevensi

primer anatara lain:

1) Stimulasi dan bimbingan dini/awal dalam kesehatan keluarga dan asuhan

anak/balita.

2) Imunisasi

3) Penyuluhan tentang gizi balita

4) Penyuluhan tentang pencegahan terhadap kecelakaan

5) Asuhan prenatal.

6) Pelayanan Keluarga Berencana

7) Perlindungan gigi (dental prophylaxis)

8) Penyuluhan untuk pencegahan keracunan

b. Prevensi sekunder

Pencegahan sekunder menekankan diagnosa dini dan intervensi yang

tepat untuk menghambat proses psikologik sehingga memperpendek waktu sakit

dan tingkat keparahan/keseriusan penyakit. Contoh: Kegiatan di bidang prevensi

sekunder antara lain:

1) Mengkaji keterbelakangan tumbuh kembang seorang anak/balita

2) Memotivasi keluarga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara

berkala termasuk gigi dan mata terhadap balita.

c. Prevensi Tersier

Pencegahan tersier mulai pada saat cacat atau ketidakmampuan terjadi

sampai stabil/menetap atau dapat diperbaiki (irreversible). Rehabilitasi sebagai

tujuan pencegahan primer lebih dari upaya menghambat proses penyakit sendiri,

yaitu : mengembalikan individu keopada tingkat berfungsi yang optimal dari

ketidakmampuannya. Contoh : Kegiatan dibidang Prevensi tersier antara lain :

1) perawat mengajar kepada keluarga untuk melakukan perawatan anak dengan

kolostomi di rumah.

2) Membantu keluarga yang mempunyai anak dengan kelumpuhan anggota

gerak untuk latihan secara teratur di rumah.

2. Pada praktek keperawatan komunitas, prinsip-prinsip kesehatan komunitas haruslah

menjadi pertimbangan yaitu :

a. Pemanfaatan, Intervensi yang dilakukan harus memberikan manfaat yang

sebesar-besarnya bagi komunitas artinya ada keseimbangan antara manfaat

dengan kerugian.

11

Page 12: MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

b. Autonomi, Komunitas diberi kebebasan untuk melakukan atau memilih

alternatif yang terbaik yang disediakan untuk komunitas.

c. Keadilan, Melakukan upaya atau tindakan sesuai dengan kemampuan kapasitas

komunitas.

Dengan demikian keperawatan komunitas dan keperawatan di Rumah Sakit

memiliki perbedaan sebagai berikut :

a. Fokus : Pasien di RS

1) Pelayanan keperawatan yang bersifat kejadian kasus (Episodic)

2) Bekerja pada unit tertentu dengan pasien

3) Bekerja pada satu RS/Institusi

4) Koordinasi keperawatan dengan institusi lain pada tatanan RS dari

perencanaan pulang.

5) Menerima instruksi untuk pengobatan

6) Merencanakan dan melaksanakan pelayanan keperawatan yang bersifat

individu.

7) Batasi otonomi pasien di lingkungan RS

8) Observasi terbatas pada interaksi keluarga dan indikator kesehatan.

9) Hubungan terbatas yaitu hanya dengan profesi lain di RS

b. Fokus : Keluarga komunitas (keluarga resiko tinggi)

1) Pelayanan berkelanjutan (terdistribusi)

2) Bekerjasama dengan semua kondisi sehat sakit dan diberbagai tatanan

3) Bekerjasama dengan semua institusi terkait.

4) Koordinasi pelayanan dengan berbagai tatanan di komunitas.

5) Lebih banyak tindakan yang bersifat mandiri.

6) Merencanakan dan melaksanakan keperawatan melalui keluarga.

7) Mendorong otonomi dan kontrol keluarga kecuali kasus menular.

8) Mengobservasi berbagai faktor untuk kesehatan.

9) memfasilitasi hubungan yang professional dengan profesi lain.

12

Page 13: MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

F. Peran Perawat Komunitas

1. Memberikan Pelayanan Kesehatan

Memberikan pelayanan secara langsung dan tidak langsung kepada klien dengan

menggunakan pendekatan proses keperawatan terhadap individu, keluarga dan

masyarakat.

2. Pendidik

Memberikan pendidikan kesehatan kepada kelompok keluarga yang beresiko tinggi,

kader kesehatan dan lain-lain.

3. Pengelolah

Mengelola (merencanakan, mengorganisasi, menggerakkan dan mengevaluasi)

pelayanan keperawatan baik secara langsung maupun tidak langsung dan

menggunakan peran serta aktif masyarakat dalam kegiatan keperawatan komunitas.

4. Konselor

Memberikan konseling/bimbingan kepada kader kesehatan, keluarga dan

masyarakat tentang masalah kesehatan komunitas sesuai prioritas

5. Pembelaan Klien

Melindungi dan memfasilitasi keluarga dan masyarakat dalam pelayanan

keperawatan komunitas

6. Peneliti

Melakukan penelitian untuk mengembangkan keperawatan komunitas

G. Kegiatan Pada Praktik Keperawatan Komunitas

- Memberikan asuhan keperawatan individu, keluarga dan kelompok khusus melalui

home care.

- Penyuluhan kesehatan

- Konsultasi

- Bimbingan

- Melaksanakan rujukan

- Penemuan kasus

- Sebagai penghubung antara masyarakat dengan unit kesehatan

- Melaksanakan asuhan keperawatan komunitas

- Melakukan koordinasi dalam berbagai kegiatan asuhan keperawatan komunitas

- Kerjasama lintas program dan lintas sektoral

- Memberikan teladan

13

Page 14: MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

H. Prinsip Dasar Dalam Keperawatan Komunitas

1. Keluarga adalah unit utama

2. Sasaran => Individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

3. Bekerja dengan masyarakat bukan bkerja untuk masyarakat.

4. Penekanan pada upaya pomotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif

dan rehabilitatif.

5. Dasar utama menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan dalam

proses keperawatan.

6. Kegiatan utama di masyarakat dan bukan di rumah sakit.

7. Pasien adalah masyarakat secara keseluruhan baik yang sakit maupun yang sehat.

8. Perawatan kesehatan masyarakat ditekankan kepada pembinaan perilaku hidup

sehat masyarakat.

9. Tujuan => meningkatkan fungsi kehidupan => meningkatkan derajat kesehatan

seoptimal mungkin.

10. Bekerja secara team.

11. Kegiatan => meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit, melayani masyarakat

yang sehat atau yang sakit, penduduk sakit yang tidak berobat ke puskesmas, pasien

yang baru kembali dari rumah sakit.

12. Home visite sangat penting.

13. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan utama.

14. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakan harus mengacu pada sistem pelayanan

kesehatan yang ada.

15. Pelaksanaan asuhan keperawatan dilakukan di institusi pelayanan kesehatan yaitu

puskesmas, institusi seperti sekolah, panti, dan lainnya dimana keluarga sebagai unit

pelayanan.

I. Peran Perawat Komunitas

1. Pendidik (Educator)

Perawat memiliki peran untuk dapat memberikan informasi yang memungkinkan

klien membuat pilihan dan mempertahankan autonominya. Perawat selalu mengkaji

dan memotivasi belajar klien.

2. Advokat

Perawat memberi pembelaan kepada klien yang tidak dapat bicara untuk dirinya.

14

Page 15: MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

3. Manajemen Kasus

Perawat memberikan pelayanan kesehatan yang bertujuan menyediakan pelayanan

kesehatan yang berkualitas, mengurangi fragmentasi, serta meningkatkan kualitas

hidup klien.

4. Kolaborator

Perawat komunitas juga harus bekerjasama dengan pelayanan rumah sakit atau

anggota tim kesehatan lain untuk mencapai tahap kesehatan yang optimal.

5. Panutan (Role Model)

Perawat kesehatan komunitas seharusnya dapat menjadi panutan bagi setiap

individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat sesuai dengan peran yang

diharapkan. Perawat dituntut berperilaku sehat jasmani dan rohani dalam kehidupan

sehari-hari.

6. Peneliti

Penelitian dalam asuhan keperawatan dapat membantu mengidentifikasi serta

mengembangkan teori-teori keperawatan yang merupakan dasar dari praktik

keperawatan.

7. Pembaharu (Change Agent)

Perawat kesehatan masyarakat dapat berperan sebagai agen pembaharu terhadap

individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat terutama dalam merubah perilaku

dan pola hidup yang erat kaitannya dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan

J. Tatanan Praktik Dalam Keperawatan Kesehatan Komunitas

Perawat kesehatan komunitas melakukan pekerjaan pada berbagai posisi dengan

fokus utama klien individu, keluarga, dan komunitas. (Archer, 1976). Tatanan praktik

dalam keperawatan kesehatan komunitas sangat luas, karena pada semua tatanan

perawat komunitas dapat memberikan pelayanan dengan penekanan tingkat pencegahan

primer, sekunder dan tertier. Perawat yang bekerja di komunitas dapat bekerja sebagai

perawat keluarga, perawat sekolah, perawat kesehatan kerja atau pegawai gerontology.

Perawat Keluarga

Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat keperawatan tingkat kesehatan

masyarakat yang dipusatkan pada keluarga sebagai satu kesatuan yang dirawat dengan

sehat sebagai tujuan pelayanan dan perawatan sebagai upaya (Bailon dan Maglaya,

1978).

15

Page 16: MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

Perawat keluarga adalah perawat terregistrasi dan telah lulus dalam bidang

keperawatan yang dipersiapkan untuk praktik memberikan pelayanan individu dan

keluarga disepanjang rentang sehat sakit.

Peran yang dilakukan perawat keluarga adalah melaksanakan asuhan

keperawatan keluarga, berpartisipasi dan menggunakan hasil riset, mengembangkan dan

melaksanakan kebijakan dibidang kesehatan, kepemimpinan, pendidikan, case

management dan konsultasi.

1. Perawat Kesehatan Sekolah

Keperawatan sekolah adalah keperawatan yang difokuskan pada anak

ditatanan pendidikan guna memenuhi kebutuhan anak dengan mengikut sertakan

keluarga maupun masyarakat sekolah dalam perencanaan pelayanan (Logan, BB,

1986).

Fokus utama perawat kesehatan sekolah adalah siswa dan lingkungannya

dan sasaran penunjang adalah guru dan kader.

2. Perawat Kesehatan Kerja

Perawatan kesehatan kerja adalah penerapan prinsip-prinsip keperawatan

dalam memelihara kelestarian kesehatan tenaga kerja dalam segala bidang

pekerjaan. Perawat kesehatan kerja mengaplikasikan praktik keperawatan dalam

upaya memenuhi kebutuhan unik individu, kelompok dan masyarakat ditatanan

industri, pabrik, tempat kerja, tempat konstruksi, universitas dan lain-lain.

3. Perawat Gerontologi

Perawatan gerontologi atau gerontik adalah ilmu yang mempelajari dan

memberikan pelayanan kepada orang lanjut usia yang dapat terjadi diberbagai

tatanan dan membantu orang lanjut usia tersebut untuk mencapai dan

mempertahankan fungsi yang optimal.

Lingkup praktik keperawatan gerontologi adalah memberikan asuhan

keperawatan, melaksanakan advokasi dan bekerja untuk memaksimalkan

kemampuan atau kemandirian lanjut usia, meningkatkan dan mempertahankan

kesehatan, mencegah dan meminimalkan kecacatan dan menunjang proses kematian

yang bermartabat.

16

Page 17: MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Komunitas sebagi suatu kelompok sosial yang di tentuakn oleh batas-batas

wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama, serta ada rasa saling mengenal dan

interaksi anggota masyarakat yang satu dengan yang lainya. (WHO 1974)

Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang

ditujukan pada masyarakat dengan penekanan kelompok risiko tinggi dalam upaya

pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui peningkatan kesehatan, pencegahan

penyakit, pemeliharaan rehabilitasi dengan menjamin keterjangkauan pelayanan

kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagi mitra dalam perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan (CHN, 1977).

17