Makalah Kelompok Pemicu 4: Termodinamika Teknik Kimia

download Makalah Kelompok Pemicu 4: Termodinamika Teknik Kimia

of 23

Transcript of Makalah Kelompok Pemicu 4: Termodinamika Teknik Kimia

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Termodinamika Teknik Kimia

    1/23

    Makalah Termodinamika Pemicu 4:

    Kesetimbangan Fasa Uap-Cair

    Kelompok 3

    Nahida Rani (1106013555)

    Nuri Liswanti Pertiwi (1106015421)

    Rizqi Pandu Sudarmawan (0906557045)

    Sony Ikhwanuddin (1106052902)

    Sulaeman A.S. (0906557051)

    Departemen Teknik Kimia

    Fakultas Teknik Universitas Indonesia

    Depok 2013

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Termodinamika Teknik Kimia

    2/23

    K e l o m p o k 3 - D e p a r t e m e n T e k n i k K i m i a Page 2

    Makalah Termodinamika Pemicu 4: Kesetimbangan Fasa Uap-Cair 2013

    a)ki

    PP

    TT

    ii ,...,2,1,

    Mengapa ketiga kesamaan tersebut harus dipenuhi sistem pada kesetimbangan fasa?

    Jawab:

    Kesetimbangan adalah suatu keadaan yang sifatnya statis, dimana tidak ada perubahan

    keadaan secara makroskopis di dalam sistem. Hal ini berarti semua kecenderungan atau

    potensi sistem untuk berubah adalah nol. Dalam suatu kesetimbangan liquid-vapor, saat

    keadaan setimbang tercapai, maka suhu tekanan, dan komposisi fasa mencapai harga akhir

    yang selanjutnya akan tetap. Pada kenyataannya, dalam skala makroskopis, pertukaran

    molekul dari satu fasa ke fasa lainnya terus terjadi. Namun, karena kecepatan rata-rata

    pertukaran itu sama maka dapat dianggap tidak ada perpindahan molekul.

    Persamaan T = T

    menggambarkan suhu kedua fasa pada saat kesetimbangan adalah

    sama, sehingga tidak ada perpindahan kalor yang terjadi. Persamaan P = P

    menandakan

    bahwa tekanan kedua fasa adalah sama, sehingga tidak ada fasa yang berekspansi ataupun

    berkondensasi, yang nantinya dapat menghasilkan perubahan kerja sebesar PV. Sementara itu,

    persamaan i = i

    menyatakan bahwa potensial kimia kedua fasa sama, sehingga tidak

    terjadi perpindahan massa. Ketiga persamaan ini harus dipenuhi dalam sistem yang sudah

    setimbang, karena tidak terpenuhinya salah satu persamaan ini akan menyebabkan terjadinyaperubahan makroskopis di dalam sistem yang menyebabkan keadaan sistem tak lagi statis.

    b) Apa yang dapat anda jelaskan mengenai konsep potensial kimia dan fugasitas sebagaidasar perhitungan kesetimbangan fasa cair-uap? Mengapa diperlukan model

    termodinamika yang abstrak yaitu persamaan-persamaan matematika yang diturunkan

    dari hukum pertama dan hukum kedua termodinamika dalam mendefinisikan nilai ?Bagaimana kelompok anda menjelaskan persamaan di bawah ini :

    atau

    Jawab:

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Termodinamika Teknik Kimia

    3/23

    K e l o m p o k 3 - D e p a r t e m e n T e k n i k K i m i a Page 3

    Makalah Termodinamika Pemicu 4: Kesetimbangan Fasa Uap-Cair 2013

    Pada kondisi kesetimbangan, potensial kimia dari setiap komponen adalah sama di setiap

    fasenya ( ). Potensial kimia merupakansuatu besaran dari kecenderungan terlepas dari suatu komponen. Jika potensial kimia dari

    suatu komponen tidak sama di dalam setiap fasenya atau terdapat perbedaan potensial kimia,

    maka akan terjadi kecenderungan bagi komponen tersebut untuk mengalami perpindahan

    massa dari yang memiliki potensial kimia yang lebih tinggi ke potensial kimia yang lebih

    rendah dari komponen tersebut. Perpindahan massa ini akan berlangsung sampai potensial

    kimia di kedua fasa dari komponen tersebut, sama besarnya.

    ...(1)

    Dimana dalam hal ini menandakan bahwa potensial kimia sama dengan energi Gibbs molar

    parsial. Oleh karena itu, pendefinisian nilai potensial kimia yang diturunkan dari hukum

    pertama dan kedua termodinamika berasal dari nilai G yang diturunkan dari variabel-variabel

    kanoniknya, yaitu suhu, tekanan, dan komposisi. Dari penurunan G, secara tidak langsung

    mendefinisikan untuk sifat-sifat molar parsialnya yang berhubungan dengan potensial

    kimianya. Dari persamaan

    ...(2)

    didapatkan entropi dan volume parsialnya. Dari sini akan didapat pula turunan dari

    entalpinya. Sehingga, bila kita membalikkan persamaan dengan mengacu pada hukum

    pertama dan kedua termodinamika yang berhubungan dengan nilai suhu, tekanan, komposisi,

    volume, fraksi mol, entalpi, dan entropi, kita akan mendapatkan nilai turunan dari potensial

    kimia.

    Potensial kimia merupakan besaran intensif, sehingga nilainya tergantung pada proporsi

    relatif dari komponen yang ada dan bukan pada jumlah dari komponen. Jika di dalam suatu

    fasa terdapat Nkomponen pada T dan P tertentu, potensial kimia ditentukan oleh fraksi mol

    dari komponennya, bukan dari nilai mol masing-masing komponennya. Namun, karena

    jumlah fraksi mol adalah satu, paling banyakN-1 dari fraksi mol dapat menjadi independen.

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Termodinamika Teknik Kimia

    4/23

    K e l o m p o k 3 - D e p a r t e m e n T e k n i k K i m i a Page 4

    Makalah Termodinamika Pemicu 4: Kesetimbangan Fasa Uap-Cair 2013

    Potensial kimia memainkan satu peranan alamiah dalam perumusan kriteria untukkesetimbangan fase dan reaksi kimia. Namun, untuk digunakan dalam penyelesaian masalah-

    masalah praktis, potensial kimia mempunyai kekurangan-kekurangan:

    1. Sebagai turunan dari G, potensial kimia berhubungan dengan besaran-besaran primitif Udan S. Karena termodinamika hanya memberikan petunjuk-petujuk untuk menemukan

    perubahan pada U dan S, harga-harga mutlak yang pasti untuk tidak diketahui.2. Selagi tekanan suatu fase mencapai nol, potensial kimia semua zat di dalam fase itu

    mencapai - . Hal ini tampak (untuk gas ideal) dari

    )(Ti ...(3)3. Selagi konsentrasi suatu zat tertentu i, di dalam suatu fase mencapai nol , mencapai - .

    Sifat ini diperlihatkan juga pada persamaan (3).

    Potensial kimia menunjukkan karakteristik yang kurang menguntungkan pada larutan dan

    pada praktek yang terjadi di kenyataannya. Akan menjadi lebih mudah bila digunakan suatu

    potensial pengganti, yaitu suatu besaran yang tetap memakai atribut penting potensial kimia,

    tetapi tidak menggambarkan satupun kekurangan-kekurangan yang dinyatakan diatas. Lewis

    mengemukakan sebuah konsep yang dikenal sebagai konsep fugasitas. Berdasarkan konsep

    ini, kesamaan potensial kimia dapat diartikan sebagai kesamaan fugasitas tanpa mengurangi

    arti atau karakteristik yang terkandung di dalamnya. Fugasitas (fi) merupakan ukuran

    kecenderungan suatu gas untuk keluar atau mengembang, yang dinyatakan dalam fungsi

    tekanan. Fugasitas dapat diartikan pula sebagai tekanan yang diperlukan pada temperatur

    tertentu untuk membuat sifat-sifat gas non-ideal memenuhi persamaan untuk gas ideal (lim P

    0) atau dengan kata lain menginformasikan keidealan suatu gas (tekanan terkoreksi). Oleh

    karena itu, besaran fugasitas muncul akibat besaran potensial kimia yang tidak sesuai bila

    digunakan dalam kesetimbangan fasa cair-uap.

    Konsep fugasitas didasarkan pada persamaan untuk keadaan gas-ideal:

    PRTTi ln)( ...(4)

    Dimana subskrip ig menandakan potensial kimia (energi gibbs molar parsial) untuk gas ideal.

    Pada fluida nyata, persamaan (4) menjadi :

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Termodinamika Teknik Kimia

    5/23

    K e l o m p o k 3 - D e p a r t e m e n T e k n i k K i m i a Page 5

    Makalah Termodinamika Pemicu 4: Kesetimbangan Fasa Uap-Cair 2013

    1ln)( fRTTG ii ...(5)

    P

    fRTGG iigii ln

    ...(6)

    Pada persamaaan (6),ig

    ii GG merupakan residual Gibbs energy, GiR

    . Perbandingan antara

    fugasitas (fi) dengan tekanan (P) disebut koefisien fugasitas (i).

    P

    fii

    ...(7)

    Sehingga persamaan (6) dapat ditulis menjadi :

    i

    R

    i RTG ln

    ...(8)

    Syarat kesetimbangan fasa cair-uap jika ditulis dalam persamaan fugasitas atau koefisien

    fugasitas adalah :

    fL

    = fV atau

    VL ...(9)

    dimana L menunjukkan cair (liquid) dan V menunjukkan uap (vapor). Dari persamaan

    tersebut dapat terlihat bahwa di dalam kesetimbangan, khususnya kesetimbangan fasa cair-

    uap, nilai tekanan dan suhu pada fasa cair dan uap saat mengalami kesetimbangan haruslah

    sama, begitu pula dengan nilai fugasitas dari masing-masing fase tersebut. Sehingga koefisien

    fugasitas dari cair dan uap pun akan sama pula karena koefisien fugasitas merupakan

    perbandingan fugasitas dengan tekanannya.

    c)Dapatkah anda menjelaskan tentang aturan fasa Gibbs untuk kesetimbangan fasa cair-uap fluida campuran? Apa yang dimaksud daerah dua fasa dan daerah satu fasa?

    Bagaimana pula anda menentukan nilai titik gelembung dan titik embun dalam

    kesetimbangan fasa tersebut?

    Jawab:

    Aturan Fasa Gibbs

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Termodinamika Teknik Kimia

    6/23

    K e l o m p o k 3 - D e p a r t e m e n T e k n i k K i m i a Page 6

    Makalah Termodinamika Pemicu 4: Kesetimbangan Fasa Uap-Cair 2013

    Pada tahun 1876, Gibbs menurunkan hubungan sederhana antara jumlah fasa

    setimbang, jumlah komponen, dan jumlah besaran intensif bebas yang dapat

    melukiskan keadaan sistem secara lengkap. Menurut Gibbs,

    PCF ... (10)

    di mana, F = derajat kebebasan

    C = jumlah komponen

    P = jumlah fasa

    = jumlah besaran intensif yang mempengaruhi sistem (P, T)2

    Derajat kebebasan suatu sistem adalah bilangan terkecil yang menunjukkan jumlah

    variabel bebas (suhu, tekanan, konsentrasi komponen komponen) yang harus

    diketahui untuk menggambarkan keadaan sistem. Untuk zat murni, diperlukan hanya

    dua variabel untuk menyatakan keadaan, yaitu P dan T, atau P dan V, atau T dan V.

    Variabel ketiga dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan gas ideal. Sehingga,

    sistem yang terdiri dari satu gas atau cairan ideal mempunyai derajat kebebasan dua

    (F = 2).

    Contoh:

    a. Kesetimbangan cair (air) dengan uap airC = 1, P = 2 (cair dan uap), maka F = 1Hanya satu variabel dapat diubah bebas, jika dipilih tekanan tertentu maka suhu

    kesetimbangan akan tertentu atau sebaliknya, jika dipilih suhu tertentu maka

    tekanan kesetimbangan akan tertentu.

    b. Campuran biner (methanolair) dalam kesetimbangan uap-cairC = 2 (methanol = 1, air = 1), P = 2 (cair dan uap), maka F = 2

    Phase Region

    a. Daerah 1 fasa: pada daerah tersebut hanya terdapat 1 fasa zat dalam kesetimbangan.Pada VLE, daerah tersebut adalah daerahsubcooled liquiddan daerahsuperheated

    vapor.

    b. Daerah 2 fasa: pada daerah tersebut terdapat 2 fasa zat dalam kesetimbangan. PadaVLE, daerah tersebut berada di antara garis cairan jenuh dan garis uap jenuh;

    dimanasaturated liquiddansaturated vaporberada dalam kesetimbangan.

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Termodinamika Teknik Kimia

    7/23

    K e l o m p o k 3 - D e p a r t e m e n T e k n i k K i m i a Page 7

    Makalah Termodinamika Pemicu 4: Kesetimbangan Fasa Uap-Cair 2013

    Titik Gelembung (Bubble Point) dan Titik Embun (Dew Point)

    Gambar 1. Temperature composition diagram for ethanol-water

    (Sumber: Separation Process Engineering, Third Editionby Philip C. Wankat)

    Titik gelembung (bubble point) adalah titik di mana cairan jenuh berada di ambang

    penguapan. Penurunan tekanan yang amat kecil akan menghasilkan gelembung uap.

    Pada temperatur bubble point, molekul cairan memiliki cukup energi kinetik untuk

    melepaskan diri dari permukaan cair menuju fase gas.

    Titik embun (dew point) adalah titik di mana fase cairan hampir tidak terlihat, hanya

    tetesan/embun (dew) yang tertinggal. berada di ambang penguapan. Ketika embun

    telah teruapkan, pada titik tersebut hanya uap jenuh yang tertingggal, penurunan

    tekanan berikutnya akan menghasilkan uap superjenuh. Pada temperatur dew point,

    molekul uap memiliki cukup energi kinetik untuk berkondensasi.

    Bubble Point Calculation (1)

    Digunakan untukmulti component mixture

    MetodeTrial and error method

    Diketahuikomposisi subcooled liquid dan Ptotal

    TujuanTbubble point dan (yi)bubble point

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Termodinamika Teknik Kimia

    8/23

    K e l o m p o k 3 - D e p a r t e m e n T e k n i k K i m i a Page 8

    Makalah Termodinamika Pemicu 4: Kesetimbangan Fasa Uap-Cair 2013

    Bubble Point Calculation (2)

    Digunakan untukmulti component mixture

    Metoderelative volatility method

    Dew Point Calculation

    Digunakan untukmulti component mixture

    MetodeTrial and error method

    Diketahuikomposisi superheated vapor dan Ptotal

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Termodinamika Teknik Kimia

    9/23

    K e l o m p o k 3 - D e p a r t e m e n T e k n i k K i m i a Page 9

    Makalah Termodinamika Pemicu 4: Kesetimbangan Fasa Uap-Cair 2013

    TujuanTdew point dan (xi)dew point

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Termodinamika Teknik Kimia

    10/23

    d)Apa guna perhitungan flash dalam kesetimbangan uap-cair?Jawab:

    Teorema Duhem menyatakan bahwa keadaan keseimbangan sebuah sistem

    PVT tertutup, yang terbentuk dari jumlah awal tertentu zat kimia yang

    dicampurkan, ditentukan sepenuhnya oleh dua sifat sistem sembarang, asalkan dua

    sifat ini merupakan variabel bebas pada keseimbangan. Suhu dan tekanan

    memenuhi syarat sebagai sifat seperti itu, untuk semua sistem yang terdiri dari

    lebih satu komponen. Maka, menurut teorema Duhem, secara prinsip kita dapat

    menghitung komposisi fase-fase keseimbangan pada T dan P tertentu, jika kita

    tahu seluruh fraksi mol z1, z2, ,zm dari m komponen. Komputasi jenis ini

    apabila dikerjakan untuk sebuah VLE disebutperhitungan kilat (flash calculation).

    Istilah ini berasal dari keadaan ketika cairan pada tekanan lebih besar tekanan

    bubble point akan berkilat (flashes) atau terevaporasi sebagian ketika tekanan

    diturunkan, menghasilkan sistem dua fasa (uap-cair) dalam kesetimbangan.

    Kegunaannya adalah dapat digunakan untuk menghitung harga jumlah mol cairan

    (L), jumlah mol uap (V), komposisi cairan {x i}dan komposisi uap {yi} pada t dan

    P tertentu dengan mengetahui seluruh fraksi mol komponen.

    Nilai xi dan yi yang dihasilkan dari sebuah perhitungan kilat pasti

    memenuhi kriteria keseimbangan seperti yang dinyatakan oleh persamaan (11).

    (11)

    Nilainilai itu juga harus memenuhi syarat-syarat keseimbangan material tertentu,

    yang diturunkan sebagai berikut:

    Pada T danP tertentu, satu mol campuran dengan komposisi z1, z2, . . . , zN, akan

    dipisahkan menjadiL mol cairan dengan komposisix1, x2, . . . , xN, dan V mol uap

    dengan komposisi y1, y2, . . . , yN. Suatu keseimbangan mol menyeluruh

    menyaratkan bahwa

    (12)

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Termodinamika Teknik Kimia

    11/23

    K e l o m p o k 3 - D e p a r t e m e n T e k n i k K i m i a Page 11

    Makalah Termodinamika Pemicu 4: Kesetimbangan Fasa Uap-Cair 2013

    dan kesetimbangan mol komponen yaitu:

    (13)

    Eliminasi L pada persamaan (12) dan (13) menghasilkan

    Dengan mensubstitusikan persamaan (11) ke persamaan di atas, akan diperoleh

    (14)

    Karena maka diperoleh

    (15)

    Dengan analog yang sama, eliminasi V pada persamaan (15) menghasilkan

    Dengan mensubstitusikan persamaan (12) ke persamaan di atas, akan diperoleh

    (16)

    Karena maka diperoleh

    (17)

    e) Gambar di bawah ini merupakan Diagram P-x-y asetonitril(1) dannitrometana(2) pada 75

    oC, garis putus-putus menunjukkan hasil

    perhitungan diagram fasa yang didasarkan pada asumsi bahwa sistem

    bersifat ideal sehingga hukum Raoult dapat digunakan. Dapatkah anda

    menyatakan karakteristik sistem ideal/hukum Raoult dari gambar

    tersebut? Hubungkanlah dengan hukum Raoult dan perhatikanlah adakah

    hubungan yang linier antara besaran-besaran hukum tersebut?

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Termodinamika Teknik Kimia

    12/23

    K e l o m p o k 3 - D e p a r t e m e n T e k n i k K i m i a Page 12

    Makalah Termodinamika Pemicu 4: Kesetimbangan Fasa Uap-Cair 2013

    Jawab:

    Dari diagram yang diberikan, kita dapat mengetahui karakteristik dari

    campuran asetonitril dan nitrometana. Garis yang dilambangkan dengan P-x1

    adalah garis saturated liquid (dew line), yaitu garis dimana uap pertama kali

    terbentuk. Daerah di atas garis P-x1adalah daerah cairan subcooled. Sementara

    itu, garis yang dilambangkan dengan P-y1adalah garis saturated vapor (bubble

    line), yaitu garis dimana cairan pertama kali terbentuk. Daerah di bawah garis P-y1adalah daerah uapsuperheated.

    Hukum Raoult menyatakan bahwa pada kesetimbangan uap-cair campuran

    ideal, kecenderungan komponen i untuk berpindah dari fasa cair ke fasa uap yang

    dinyatakan sebagai tekanan uap jenuh (Pisat

    ) dikalikan dengan fraksi molnya pada

    fasa cair (xi) adalah sama dengan kecenderungannya untuk berpindah dari fasa

    uap ke fasa cair yang dinyatakan sebagai tekanan parsial komponen i (P) pada

    fasa uap. Suatu sistem yang memenuhi Hukum Raoult akan memiliki plot antaratekanan dew pointdan komposisi yang lurus, seperti pada gambar di bawah:

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Termodinamika Teknik Kimia

    13/23

    K e l o m p o k 3 - D e p a r t e m e n T e k n i k K i m i a Page 13

    Makalah Termodinamika Pemicu 4: Kesetimbangan Fasa Uap-Cair 2013

    Gambar 2. Plot tekanan vs konsentrasi pada campuran yang memenuhi Hukum

    Raoult

    (sumber:

    http://chemed.chem.wisc.edu/chempaths/index.php?option=com_awiki&view=c

    hemprime&Itemid=850&article=File:Graphs_Comparing_Vapor_Pressure_and_

    Mole_Fraction.jpg)

    Plot yang digambarkan oleh Gambar 1 sesuai dengan garis putus-putus pada

    gambar yang diberikan, yang merupakan perhitungan yang dilakukan dengan

    asumsi sistem memenuhi Hukum Raoult. Namun, pada kenyataannya, plot antara

    tekanan dew pointdan komposisi pada gambar tidak berbentuk lurus seperti yang

    digambarkan oleh garis putus-putus pada gambar. Oleh karena itu, sistem dapat

    dikatakan tidak memenuhi Hukum Raoult.

    Jika suatu sistem dikatakan mengikuti Hukum Raoult, maka hubungan antara

    besaran-besaran di dalam sistem dapat digambarkan dengan persamaan berikut:

    (18)

    Dari persamaan di atas, dapat diketahui bahwa hubungan antar besaran dalam

    sistem adalah linear. Hubungan linear ini juga dapat dilihat dari garis pada grafik

    http://chemed.chem.wisc.edu/chempaths/index.php?option=com_awiki&view=chemprime&Itemid=850&article=File:Graphs_Comparing_Vapor_Pressure_and_Mole_Fraction.jpghttp://chemed.chem.wisc.edu/chempaths/index.php?option=com_awiki&view=chemprime&Itemid=850&article=File:Graphs_Comparing_Vapor_Pressure_and_Mole_Fraction.jpghttp://chemed.chem.wisc.edu/chempaths/index.php?option=com_awiki&view=chemprime&Itemid=850&article=File:Graphs_Comparing_Vapor_Pressure_and_Mole_Fraction.jpghttp://chemed.chem.wisc.edu/chempaths/index.php?option=com_awiki&view=chemprime&Itemid=850&article=File:Graphs_Comparing_Vapor_Pressure_and_Mole_Fraction.jpghttp://chemed.chem.wisc.edu/chempaths/index.php?option=com_awiki&view=chemprime&Itemid=850&article=File:Graphs_Comparing_Vapor_Pressure_and_Mole_Fraction.jpghttp://chemed.chem.wisc.edu/chempaths/index.php?option=com_awiki&view=chemprime&Itemid=850&article=File:Graphs_Comparing_Vapor_Pressure_and_Mole_Fraction.jpghttp://chemed.chem.wisc.edu/chempaths/index.php?option=com_awiki&view=chemprime&Itemid=850&article=File:Graphs_Comparing_Vapor_Pressure_and_Mole_Fraction.jpg
  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Termodinamika Teknik Kimia

    14/23

    K e l o m p o k 3 - D e p a r t e m e n T e k n i k K i m i a Page 14

    Makalah Termodinamika Pemicu 4: Kesetimbangan Fasa Uap-Cair 2013

    antara tekanan dan komposisi pada campuran yang memenuhi hukum Raoult

    yang berbentuk garis linear.

    f) Elpiji adalah nama dagang yang digunakan oleh PERTAMINA untukLiquified Petroleum Gases (LPG). Diketahui komposisi cairan yang berada

    pada kesetimbangan dengan uap cair Elpiji didalam tabung adalah 30%-

    mol C3H8 dan 70%-mol n-C4H10 pada suhu 25. Pada kondisi ini,

    tentukanlah tekanan gas Elpiji didalam tabung dalam kPa. Sistem

    propana(1)/n-butana(2) mengikuti hukum Raoult. Tekanan uap jenuh

    masing-masing komponen diberikan oleh persamaan Antoine sebagai

    berikut:

    Log10(psat)=b-0.05223 a/(t+273.1), dengan satuan p dalam mmHg dan t

    dalam C.

    Fluida a b

    Propana 19037 7.217

    n-butana 23450 7.395

    Jawab:

    Ditanya :

    Berdasarkan data yang diberikan di atas, maka tentukan tekanan gas Elpiji di

    dalam tabung dengan menggunakan satuan kPa.

    Jawab:

    Dari referensi yang di dapat, diketahui bahwa tekanan normal isi tabung gas saat

    pemakaian sekitar 6 bar atau 600 kPa dengan komponen utamanya merupakan

    gas propana (C3H8) dan butana (C4H10) kurang lebih 97%, serta sisanya adalah

    pentana yang dicairkan. Setelah dilakukan pengujian untuk mengetahui tekanan

    maksimum yang dapat ditahan di dalam tabung, data yang diperoleh

    menyebutkan bahwa tabung gas elpiji dapat menahan tekanan hingga 110 bar

    (11000 kPa) untuk tabung 3 kg dan 12 kg atau 80 bar (8000 kPa) untuk tabung

    50 kg. (http://gaselpiji.com/uji-tabung.html)

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Termodinamika Teknik Kimia

    15/23

    K e l o m p o k 3 - D e p a r t e m e n T e k n i k K i m i a Page 15

    Makalah Termodinamika Pemicu 4: Kesetimbangan Fasa Uap-Cair 2013

    Dalam menjawab pertanyaan pada soal ini, terlebih dahulu dibuat asumsi.

    Asumsi :

    Fluida yang terdapat di dalam tabung adalah hanya propana dan n-butana. Di dalam kesetimbangan, temperatur dan tekanan di dalam tabung gas

    Elpiji pada tiap komponen fluida adalah sama.

    Permisalan penulisan : i=1propana

    i=2n-butana

    Fraksi mol (xi) masing-masing komponen :x1= 0,3

    x2 = 0,7

    Penyelesaian :

    1. Menentukan tekanan jenuh (P saturated) pada masing-masing fluida denganmenggunakan persamaan Antoine yang diberikan, yaitu :

    Log10 (Psat )=b-0.05223 a/(t+273.1)

    dengan satuan p dalam mmHg dan t dalam C (t = 25C), serta nilai a dan b

    masing-masing fluida dari data pada tabel yang diberikan di soal.

    P saturatedpropana

    ( )

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Termodinamika Teknik Kimia

    16/23

    K e l o m p o k 3 - D e p a r t e m e n T e k n i k K i m i a Page 16

    Makalah Termodinamika Pemicu 4: Kesetimbangan Fasa Uap-Cair 2013

    P saturatedn-butana

    ( )

    2. Menentukan tekanan gas Elpiji di dalam tabung

    Dengan menggunakan persamaan 10.6 pada buku Introduction to Chemical

    Engineering Thermodynamicskarangan J.M. Smith, H.C.Van Ness dan M.M.

    Abbott, tekanan di dalam tabung dapat diperoleh dengan cara sebagai

    berikut:

    Jad, tekanan gas Elpiji di dalam tabung dengan suhu 25C adalah 483.869

    kPa. Dari hasil yang diperoleh, bila dikaitkan dengan referensi yang didapat,

    maka besaran tekanan pada kondisi dalam keadaan normal.

    g) Sistem Benzena(1)/Toluena(2)/Etilbenzena(3) adalah fluida-fluida aromatikyang bersifat non-polar sehingga dapat diasumsikan mengikuti hukum

    Raoult. Tekanan uap masing-masing fluida murni dapat dihitung dengan

    persamaan Antoine berikut (Tekanan uap jenuh Psat

    dalam kPa dan suhu T

    dalamoC) :

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Termodinamika Teknik Kimia

    17/23

    K e l o m p o k 3 - D e p a r t e m e n T e k n i k K i m i a Page 17

    Makalah Termodinamika Pemicu 4: Kesetimbangan Fasa Uap-Cair 2013

    Komposisi keseluruhan adalah z1=0,41 ; z2=0,34 ; z3=0,25. Jelaskan cara

    anda menentukkan harga jumlah mol cairan L, jumlah mol uap V,

    komposisi cairan {xi} dan komposisi uap {yi} jika suhu sistem 100oC dan

    tekanan sistem sama dengan separuh dari jumlah P titik didih dan P titik

    embun.

    Jawab:

    Ditanya :

    Berdasarkan data yang tersedia, jelaskan dan tentukan nilai :

    L = ? V = ? xi = ? yi = ?

    Jawab :

    Asumsi :

    sistem dalam keadaan kesetimbangan cair-uap sistem mengikuti hukum Raoult

    Data yang diketahui :

    Suhu Sistem (T) = 100oC Senyawa Benzena (1), Toluena (2) dan Etilbenzena (3)

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Termodinamika Teknik Kimia

    18/23

    K e l o m p o k 3 - D e p a r t e m e n T e k n i k K i m i a Page 18

    Makalah Termodinamika Pemicu 4: Kesetimbangan Fasa Uap-Cair 2013

    Tekanan Jenuh (Psat) masing-masing senyawa dalam fungsi T Komposisi keseluruhan (z) masing-masing senyawa, yaitu : z1=0,41 ; z2=0,34 ;

    z3=0,25.

    P titik didih= P bubledan P titik embun= P dewP sistem = 0,5 (P dew + P bubl)

    Penyelesaian :

    1. Menghitung tekanan jenuh masing-masing senyawa untuk T = 100oC

    2. Menghitung tekanan titik didih (P bubl) sistem, dengan {zi} = {xi}, maka

    3. Menghitung tekanan titik embun (P dew) sistem, dengan {zi}={yi}

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Termodinamika Teknik Kimia

    19/23

    K e l o m p o k 3 - D e p a r t e m e n T e k n i k K i m i a Page 19

    Makalah Termodinamika Pemicu 4: Kesetimbangan Fasa Uap-Cair 2013

    4. Menghitung Psistemmenggunakan persamaan yang diberikan di soal:P sistem = 0,5 (P dew + P bubl)

    5. Menghitung jumlah uap (V) menggunakanflash calculation:Syaratflash calculation :

    Dari perhitungan di atas maka syaratflash calculationterpenuhi, maka jumlah

    uap (V) dapat dihitung menggunakan persamaan berikut :

    Menghitung masing-masing nilai K :

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Termodinamika Teknik Kimia

    20/23

    K e l o m p o k 3 - D e p a r t e m e n T e k n i k K i m i a Page 20

    Makalah Termodinamika Pemicu 4: Kesetimbangan Fasa Uap-Cair 2013

    Untuk menentukkan V, menggunakan metode trial denganMs.exceldiperoleh

    hasil sbb:

    V trial

    0.4811 1.000239

    0.4812 1.000218

    0.4813 1.000198

    0.4814 1.000177

    0.4815 1.000157

    0.4816 1.000136

    0.4817 1.000116

    0.4818 1.000096

    0.4819 1.000075

    0.482 1.000055

    0.4821 1.000034

    0.4822 1.000014

    0.4823 0.999994

    0.4824 0.999973

    Berdasarkan perhitungan di atas, nilai V yang paling sesuai adalah mol

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Termodinamika Teknik Kimia

    21/23

    K e l o m p o k 3 - D e p a r t e m e n T e k n i k K i m i a Page 21

    Makalah Termodinamika Pemicu 4: Kesetimbangan Fasa Uap-Cair 2013

    Menentukkan nilai L dengan persamaan :

    mol

    Mencari persamaan yang menghubungkan yi , Ki, zi, dan V:

    Subtitusi persamaan ke persamaan

    Sedangkan

    Subtitusi persamaan ke

    Sehingga diperoleh persamaan akhir untuk menentukkan yi:

    Menentukkan komposisi uap masing-masing senyawa:

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Termodinamika Teknik Kimia

    22/23

    K e l o m p o k 3 - D e p a r t e m e n T e k n i k K i m i a Page 22

    Makalah Termodinamika Pemicu 4: Kesetimbangan Fasa Uap-Cair 2013

    Menentukkan komposisi cairan masing-masing senyawa menggunakan

    persamaan berikut :

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Termodinamika Teknik Kimia

    23/23

    Makalah Termodinamika Pemicu 4: Kesetimbangan Fasa Uap-Cair 2013

    Daftar Pustaka

    Anonim. 2010. Raoults Law. Diakses dari

    http://chemed.chem.wisc.edu/chempaths/GenChem-Textbook/Ideal-

    Solutions-Raoult-s-Law-850.html pada 9 April 2013

    Anonim. Kesetimbangan Uap Cair.Bandung : ITB

    Haris, Ahmad.2011. Uji Tabung.Diakses darihttp://gaselpiji.com/uji-tabung.html

    pada tanggal 9 April 2013.

    Smith, J.M., Ness, H.C.V., Abbott, M.M. 2001. Introduction To Chemical

    Engineering Thermodynamics. Edisi 6. USA: McGraw-Hill Companies, Inc.

    http://chemed.chem.wisc.edu/chempaths/GenChem-Textbook/Ideal-Solutions-Raoult-s-Law-850.html%20pada%209%20April%202013http://chemed.chem.wisc.edu/chempaths/GenChem-Textbook/Ideal-Solutions-Raoult-s-Law-850.html%20pada%209%20April%202013http://chemed.chem.wisc.edu/chempaths/GenChem-Textbook/Ideal-Solutions-Raoult-s-Law-850.html%20pada%209%20April%202013http://gaselpiji.com/uji-tabung.htmlhttp://gaselpiji.com/uji-tabung.htmlhttp://gaselpiji.com/uji-tabung.htmlhttp://gaselpiji.com/uji-tabung.htmlhttp://chemed.chem.wisc.edu/chempaths/GenChem-Textbook/Ideal-Solutions-Raoult-s-Law-850.html%20pada%209%20April%202013http://chemed.chem.wisc.edu/chempaths/GenChem-Textbook/Ideal-Solutions-Raoult-s-Law-850.html%20pada%209%20April%202013