MAKALAH KELOMPOK Landasan Historis Pendidikan Indonesia ... · untuk membuat makalah Pengantar...

16
MAKALAH KELOMPOK Landasan Historis Pendidikan Indonesia dan Landasan Yuridis Pendidikan Indonesia Mata Kuliah: Pengantar Pendidikan Dosen Pembimbing: Taufik Muhtarom, M.Pd DISUSUN OLEH: 1. LEGIYEM (14144600206) 2. SUTARNI (14144600185) 3. OKTA RINA DWI SS (14144600205) 4. M NURUL SAEFUL (14144600201) KELAS : A5-14 Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas PGRI Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015

Transcript of MAKALAH KELOMPOK Landasan Historis Pendidikan Indonesia ... · untuk membuat makalah Pengantar...

  • MAKALAH KELOMPOK

    Landasan Historis Pendidikan Indonesia dan Landasan Yuridis Pendidikan Indonesia

    Mata Kuliah: Pengantar Pendidikan

    Dosen Pembimbing: Taufik Muhtarom, M.Pd

    DISUSUN OLEH:

    1. LEGIYEM (14144600206)

    2. SUTARNI (14144600185)

    3. OKTA RINA DWI SS (14144600205)

    4. M NURUL SAEFUL (14144600201)

    KELAS : A5-14

    Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

    Pendidikan Guru Sekolah Dasar

    Universitas PGRI Yogyakarta

    Tahun Ajaran 2014/2015

  • 1

    KATA PENGANTAR

    Assalamu‟alaikum Wr Wb

    Puji dan syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang

    telah memberikan rahmat serta hidayah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas

    untuk membuat makalah Pengantar Pendidikan yang berjudul “Landasan Historis

    Pendidikan Indonesia dan Landasan Yuridis Pendidikan Indonesia”.Tujuan

    laporan ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Pengantar Pendidikan.

    Dalam penulisan makalah ini kami menyadari mempunyai banyak

    kekurangan oleh sebab itu bantuan dan dorongan telah kami terima dari semua

    pihak. Oleh karena itu tiada lupa kami dengan kerendahan hati mengucapkan

    terima kasih kepada:

    1. Taufik Muhtarom, M.Pd selaku dosen mata kuliah Pengantar Pendidikan.

    2.Teman-teman kami yang telah membantu penyususan makalah ini.

    Kami mohon maaf jika terdapat kekurangsempurnaan dalam penyusunan

    laporan praktikum ini,hal ini karena keterbatasan kami. Semoga makalah ini

    dapat memberikan manfaat bagi pembaca semua.

    Amin.

    Wassalamua‟alaikum Wr Wb.

    Yogyakarta, 14 September 2014

    Penulis

  • 2

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR .............................................................. 1

    DAFTAR ISI ............................................................................. 2

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang .......................................................................... 3

    B. Rumusan Masalah ..................................................................... 3

    C. Tujuan Makalah ........................................................................ 3

    BAB II PEMBAHASAN

    A. Landasan Historis Pendidikan Indonesia................ ....... 4

    1. Pada Zaman Purba.....................................................................4

    2. Pada Zaman Hindu-Bhuda........................................................4

    3. Pada Zaman Islam......................................................................5

    4. Pada Zaman Portugis dan Spanyol............................................6

    5. Pada Zaman Belanda..................................................................6

    6. Pada Zaman Jepang....................................................................6

    7. Pada Zaman Orde Lama.............................................................7

    8. Pada Zaman Orde Baru .............................................................7

    9. Pada Zaman Reformasi (Sekarang)............................................8

    B. Landasan Yuridis Pendidikan Indonesia.........................9

    C.BABIII PENUTUP

    A. KESIMPULAN .............................................................. 14

    B. SARAN ........................................................................... 14

    DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 15

  • 3

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Pendidikan nasional Indonesia dewasa ini terpaut dengan praktik-praktik

    pendidikan pada masa lalu, dan sekaligus mengarah ke masa depan untuk

    mencapai tujuan pendidikan nasional yang telah ditetapkan. Terdapat berbagai

    pengetahuan dan nilai sejarah dalam praktik pendidikan bangsa kita di masa lalu,

    yang dapat kita ambil hikmahnya demi pembangunan pendidikan di masa

    sekarang dan di masa depan. Namun pendidikan Indonesia saat ini jauh lebih

    sempurna. Dan terkadang menyeleweng dari landasan hukum pendidikan

    indonesia dan pendidikan indonesia belum spenuhnya merata. Padahal banyak

    anak-anak indonesia yang cerdas dan pandai mengiginkan bisa mengenyam

    pendidikan. Maka dari itu makalah ini membahas tentang landasan historis dan

    landasan yuridis pendidikan Indonesia.

    B. RUMUSAN MASALAH

    1. Bagaimanakah landasan historis pendidikan indonesia?

    2. Apa saja landasan yuridis pendidikan indonesia?

    C. TUJUAN

    Tujuan dari pembuatan makalah ini ialah agar setiap mahasiswa dapat

    mengerti dan memahami landasan historis dan landasan yuridis pendidikan

    indonesia. Dan harapannya makalah ini dapat bermanfaat untuk semua kalangan

    dikemudian hari.

  • 4

    BAB II

    ISI

    1. LANDASAN HISTORIS PENDIDIKAN INDONESIA

    A. Pada Zaman Purba

    Tujuan pendidikan pada zaman ini adalah agar generasi muda dapat mencari

    nafkah, membela diri, hidup bermasyarakat, taat terhadap adat dan terhadap nilai-

    nilai religi (kepercayaan) yang mereka yakini. Karena kebudayaan masyarakat

    masih bersahaja, pada zaman ini belum ada lembaga pendidikan formal (sekolah).

    Pendidikan dilaksanakan di dalam lingkungan keluarga dan dalam kehidupan

    keseharian masyarakat yang alamiah.

    Kurikulum pendidikannya meliputi pengetahuan, sikap dan nilai mengenai

    kepercayaan melalui upacara-upacara keagamaan dalam rangka menyembah

    nenek moyang, pendidikan keterampilan mencari nafkah (khususnya bagi anak

    laki-laki) dan pendidikan hidup bermasyarakat serta bergotong royong melalui

    kehidupan riil dalam masyarakatnya. Pendidiknya terutama adalah para orangtua

    (ayah dan ibu), dan secara tidak langsung adalah para orang dewasa di dalam

    masyarakatnya. Sekalipun ada yang belajar kepada empu, apakah kepada pandai

    besi atau kepada dukun jumlahnya sangat terbatas, utamanya adalah anak-anak

    mereka sendiri.

    B. Pada Zaman Hindu Budha

    Hinduisme and Budhisme datang ke Indonesia sekitar abad ke-5. Hinduisme

    dan Budhisme merupakan dua agama yang berbeda, namun di Indonesia

    keduanya memiliki kecenderungan sinkretisme, yaitu keyakinan mempersatukan

    figur Syiwa dengan Budha sebagai satu sumber Yang Maha Tinggi. Motto pada

    lambang Negara Indonesia yaituBhinneka Tunggal Ika , secara etimologis berasal

    dari keyakinan tersebut (Mudyahardja, 2008: 215)

    Kurikulum pendidikannya meliputi agama, bahasa sansekerta termasuk

    membaca dan menulis (huruf Palawa), kesusasteraan, keterampilan memahat atau

    membuat candi, dan bela diri (ilmu berperang). Sesuai dengan jenis lembaga

  • 5

    pendidikannya (perguruan), maka metode atau cara-cara pendidikannya pun

    adalah “Sistem Guru Kula”. Dalam sistem ini murid tinggal bersama guru di

    rumah guru atau asrama, murid mengabdi dan sekaligus belajar kepada guru.

    Pada zaman berkembangnya agama Budha yang berpusat di Kerajaan

    Sriwijaya (di Palembang), telah terdapat “Perguruan Tinggi Budha”. Selain dari

    dalam negeri sendiri, murid-muridnya juga berasal dari Tiongkok, Jepang, dan

    Indocina. Darmapala sangat terkenal sebagai maha guru Budha. Perguruan-

    perguruan Budha menyebar ke seluruh wilayah kekuasaan Sriwijaya. Mungkin

    sekali candi Borobudur, Mendut, dan Kalasan merupakan pusat-pusat pendidikan

    agama Budha. (Suhendi, dkk, 1991).

    C. Pada Zaman Islam (Tradisional)

    Islam mulai masuk ke Indonesia pada akhir abad ke-13 dan mencakup

    sebagian besar Nusantara pada abad ke-16. Perkembangan pendidikan Islam di

    Indonesia sejalan dengan perkembangan penyebaran Islam di Nusantara, baik

    sebagai agama maupun sebagai arus kebudayaan tersebut (Mudyahardja,

    2008:221). Pendidikan Islam pada zaman ini disebut Pendidikan Islam

    Tradisional.

    Tujuan pendidikan pada zaman kerajaan Islam diarahkan agar manusia bertaqwa

    kepada Allah S.W.T., sehingga mencapai keselamatan di dunia dan akhirat melalui

    “iman, ilmu dan amal”. Selain berlangsung di dalam keluarga, pendidikan

    berlangsung di lembaga-lembaga pendidikan lainnya, seperti: di langgar-langgar,

    mesjid, dan pesantren. Lembaga perguruan atau pesantren yang sudah ada sejak

    zaman Hindu- Budha dilanjutkan oleh para wali, ustadz, dan atau ulama Islam.

    Kurikulum pendidikannya tidak tertulis (tidak ada kurikulum formal). Pendidikan

    berisi tentang tauhid (pendidikan keimanan terhadap Allah S.W.T.), Al-Qur‟an,

    hadist, fikih, bahasa Arab termasuk membaca dan menulis huruf Arab.

    Metode atau cara-cara pendidikan. Pendidikan dilakukan dengan metode

    yang bervariasi, tergantung dengan sifat materi pendidikan, tujuan, dan peserta

    didiknya. Contoh metode yang sering digunakan adalah: ceramah atau tabligh

    (wetonan) untuk menyampaikan materi ajar bagi orang banyak (belajar bersama)

    biasanya dilakukan di masjid, mengaji Al-Qur‟an, sorogan (cara-cara belajar

    individual), nadoman atau lantunan lagu. Selain itu dilakukan pula melalui media

  • 6

    dan cerita-cerita yang telah digunakan para pandita Hindu-Budha, hanya saja isi

    ajarannya diganti dengan ajaran yang Islami.

    D. Pada Zaman Portugis dan Spanyol ( Nasrani dan Katolik)

    Pengaruh bangsa Portugis dalam bidang pendidikan utamanya berkenaan

    dengan penyebaran agama Katholik. Demi kepentingan tersebut, tahun 1536

    mereka mendirikan sekolah (Seminarie) di Ternate, selain itu didirikan pula di

    Solor.

    Kurikulum pendidikannya berisi pendidikan agama Katolik, ditambah

    pelajaranmembaca, menulis dan berhitung. Pendidikan diberikan bagi anak-anak

    masyarakat terkemuka. Pendidikan yang lebih tinggi diselenggarakan di Gowa,

    pusat kekuasaan Portugis di Asia. Pemuda-pemuda yang berbakat dikirim ke sana

    untuk dididik. Pada tahun 1546, di Ambon telah ada tujuh kampung yang

    penduduknya memeluk agama Nasrani Katolik.

    E. Pada Zaman Balanda

    Kurikulum pendidikannya berisi pelajaran agama Protestan, membaca dan

    menulis. Kurikulum pendidikan belum bersifat formal (belum tertulis),

    dan lama pendidikannya pun tidak ditentukan dengan pasti. Murid-muridnya

    berasal dari anakanak pegawai, sedangkan anak-anak rakyat jelata tidak diberi

    kesempatan untuk sekolah. Pada awalnya yang menjadi guru adalah orang

    Belanda, kemudian digantikan oleh penduduk pribumi, yaitu mereka yang

    sebelumnya telah dididik di Belanda.

    F. Pada Zaman Jepang

    Di bidang pendidikan, Jepang telah menghapus dualisme pendidikan dari

    penjajah Belanda dan menggantikannya dengan pendidikan yang sama bagi

    semua orang. Selain itu, pemakaian bahasa Indonesia secara luas diinstruksikan

    oleh Jepang untuk di pakai di lembaga-lembaga pendidikan, di kantor-kantor, dan

    dalam pergaulan sehari-hari. Hal ini mempermudah bangsa Indonesia untuk

    merealisasi Indonesia merdeka.

  • 7

    G. Pada Zaman Orde Lama

    Pendidikan Nasional zaman „Orde Lama‟ adalah pendidikan yang dapat

    membangun bangsa agar mandiri sehingga dapat menyelesaikan revolusinya baik

    di dalam maupun di luar; pendidikan yang secara spiritual membina bangsa yang

    ber-Pancasila dan melaksanakan UUD 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi

    Terpimpin, Kepribadian Indonesia, dan merealisasikan ketiga kerangka tujuan

    Revolusi Indonesia sesuai dengan Manipol yaitu membentuk Negara Kesatuan

    Republik Indonesia berwilayah dari Sabang sampai Merauke, menyelenggarakan

    masyarakat Sosialis Indonesia yang adil dan makmur, lahir-batin, melenyapkan

    kolonialisme, mengusahakan dunia baru, tanpa penjajahan, penindasan dan

    penghisapan, ke arah perdamaian, persahabatan nasional yang sejati dan abadi

    (Mudyahardjo, 2008: 403).

    H. Pada Zaman Orde Baru

    Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan

    kemampuan di dalam sekolah dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup

    dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumahtangga, sekolah dan

    masyarakat(Ibid.: 422, 433). Pendidikan pada masa memungkinkan adanya

    penghayatan dan pengamalam Pancasila secara meluas di masyarakat, tidak

    hanya di dalam sekolah sebagai mata pelajaran di setiap jenjang pendidikan

    (ibid.: 434).

    Di samping itu, dikembangkan kebijakan link and match di bidang

    pendidikan. Konsep keterkaitan dan kepadanan ini dijadikan strategi operasional

    dalam meningkatkan relevansi pendidikan dengan kebutuhan pasar (Pidarta,

    2008: 137-38). Inovasi-inovasi pendidikan juga dilakukan untuk mencapai

    sasaran pendidikan yang diinginkan. Sistem pendidikannya adalah sentralisasi

    dengan berpusat pada pemerintah pusat.

  • 8

    I. Pada Zaman Reformasi

    Dalam bidang pendidikan ada perubahan-perubahan dengan munculnya

    Undang-Undang Pendidikan yang baru dan mengubah system pendidikan

    sentralisasi menjadi desentralisasi, di samping itu kesejahteraan tenaga

    kependidikan perlahan-lahan meningkat. Hal ini memicu peningkatan kualitas

    profesional mereka. Instrumen-instrumen untuk mewujudkan desentralisasi

    pendidikan juga diupayakan, misalnya MBS (Manajemen Berbasis Sekolah), Life

    Skills (Lima Ketrampilan Hidup), dan TQM (Total Quality Management) (Moh

    Suardi, 2012: 69).

    PENDIDIKAN YANG DISELENGGARAKAN KAUM PERGERAKAN

    KEBANGSAAN (PERGERAKAN NASIONAL)

    a. R.A. Kartini

    b. Rd. Dewi Sartika

    c. Rohana Kuddus

    d. Budi Utomo

    e. Muhammadiyah

    f. Perkumpulan Putri Mardika

    g. Trikoro Dharmo

    h. Perguruan Taman Siswa

    i. Ksatrian Institut

    j. Nahtadul Ulama (NU)

    k. INS Kayutanam

  • 9

    2. Landasan Yuridis (Hukum) Pendidikan Indonesia

    Setiap negara memiliki peraturan perundang-undangan sendiri. Landasan

    yuridis pendidikan Indonesia juga mempunyai seperangkat peraturan perundang-

    undangan yang menjadi titik tolak sistem pendidikan di Indonesia, yang meliputi :

    Pembukaan UUD 1945

    UUD 1945 sebagai Landasan Yuridis Pendidikan Indonesia.

    Pancasila sebagai Landasan Idiil Sistem Pendidikan Indonesia.

    Ketetapan MPR sebagai Landasan Yuridis Pendidikan Nasional

    Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah sebagai Landasan Yuridis Pendidikan

    Nasional

    Keputusan Presiden sebagai Landasan Yuridis Pelaksanaan Pendidikan Nasional

    Keputusan Menteri sebagai Landasan Yuridis Pelaksanaan Pendidikan Nasional

    (http://rahmawatiindahlestari.wordpress.com).

    Undang-Undang Pendidikan

    1. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945

    Pada Pembukaan UUD 1945 yang menjadi landasan hukum pendidikan terdapat

    pada Alinea Keempat.

    2. Pendidikan Menurut Undang Undang Dasar 1945

    Undang – Undang Dasar 1945 adalah merupakan hukum tertinggi di

    Indonesia. Pasal-pasal yang berkaitan dengan pendidikan Bab XIII yaitu pasal 31

    dan pasal 32. Pasal 31 ayat 1 berisi tentang hak setiap warga negara untuk

    mendapatkan pendidikan, sedangkan pasal 31 ayat 2-5 berisi tentang kewajiban

    negara dalam pendidikan. Pasal 32 berisi tendang kebudayaan. Kebudayaan dan

    pendidikan adalah dua unsur yang saling mendukung satu sama lain.

  • 10

    3. Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

    Undang undang ini selain memuat pembaharuan visi dan misi pendidikan

    nasional, juga terdiri dari 77 Pasal yang mengatur tentang ketentuan

    umum(istilah-istilah terkait dalam dunia pendidikan), dasar, fungsi dan tujuan

    pendidikan nasional, prinsip penyelenggaraan pendidikan, hak dan kewajiban

    warga negara, orang tua dan masyarakat, peserta didik, jalur jenjang dan jenis

    pendidikan, bahasa pengantar, setándar nasional pendidikan, kurikulum, pendidik

    dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana pendidikan, pendanaan

    pendidikan, pengelolaan pendidikan, peran serta masyarakat dalam pendidikan,

    evaluasi akreditasi dan sertifikasi, pendirian satuan pendidikan, penyelenggaraan

    pendidikan oleh lembaga negara lain, pengawasan, ketentuan pidana, ketentuan

    peralihan dan ketentuan penutup.

    Sebagai Induk peraturan perundang undangan pendidikan mengatur pedidikan

    pada umumnya, artinya yang bertalian dengan pendidikan, mulai dari pra-

    sekolah sampai dengan perguruan tinggi.

    Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan

    bangsa indonesia dan berdasarkan pada Pancasila dan undang –undang Dasar

    1945(pasal 1 ayat 2 dan 7).

    Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri

    dalam penyelenggaraan pendidikan (Pasal 1 ayat 7). Pada dasarnya pendidikan

    merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah

    (pasal 21 ayat 1, butir 1). Setiap warga negara berhak atas kesempatan yang

    seluas luasnya untuk mengikuti pendidikan agar memperoleh pengetahuan,

    kemampuan dan keterampilan tamatan pendidikan dasar (pasal 6).

    Menurut UURI NO. 20 tahun 2003 bahwa teori – teori pendidikan dan

    praktek – praktek pendidikan yang diterapkan di Indonesia haruslah berakar pada

    kebudayaan Indonesia. Merupakan kewajiban para pakar pendidikan untuk

    memikirkan teori dan praktek pendidikan yang berakar pada budaya bangsa

    sendiri. Program wajib belajar untuk memberikan kesempatan bagi warga negara

    untuk belajar minimal setara tamatan SLTP sederajat, tanpa membedakan jenis

    kelamin, agama, ras, suku, kedudukan sosial dan tingkat kemampuan ekonomi.

  • 11

    4. Undang Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

    Undang undang ini memuat 84 Pasal yang mengatur tentang ketentuan

    umum(istilah-istilah dalam undang-undang ini), kedudukan fungsi dan tujuan ,

    prinsip profesionalitas, seluruh peraturan tentang guru dan dosen dari kualifikasi

    akademik, hak dan kewajiban sampai organisasi profesi dan kode etik, sanksi

    bagi guru dan dosen yang tidak menjalankan kewajiban sebagaimana mestinya,

    ketentuan peralihan dan ketentuan penutup.

    5. Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional

    Undang-undang ini memuat 59 Pasal yang mengatur tentang ketentuan umum

    (istilah-istilah dalam undang-undang ini), kedudukan fungsi dan tujuan , hak-hak

    warga negara untuk memperoleh pendidikan, satuan jalur dan jenis pendidikan,

    jenjang pendidikan, peserta didik, tenaga kependidikan, sumber daya pendidikan,

    kurikulum, hari belajar dan libur sekolah, bahasa pengantar, penilaian, peran serta

    masyarakat, badan pertimbangan pendidikan nasional, pengelolaan, pengawasan,

    ketentuan lain-lain, ketentuan pidana, ketentuan peralihan dan ketentuan penutup.

    6. Undang-Undang yang berkaitan dengan kependidikan :

    a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2009 tentang Badan Hukum

    Pendidikan

    b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang

    Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan

    dan Penyelenggaraan Pendidikan.

    c. PP No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidik

    d. Permendiknas No.5 tahun 2006 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dana

    Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan tahun 2006,termasuk pemberian

    Block Grant/Subsidi Sekolah

    e. Permendiknas No.22 tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan

    Dasar dan Menengah.

    f. Permendiknas No.23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

    untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

  • 12

    g. Permendiknas No.24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Mendiknas

    No.22 tahun 2006 dan Peraturan Mendiknas No.23 tahun 2006

    7. Yang berhubungan dengan Peraturan Kepegawaian

    a. PP No.47 tahun 2005 tentang PNS yang menduduki Jabatan Rangkap.

    b. PP No.48 tahun 2005 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi CPNS

    c. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara No.21 tahun 2005 tentang

    Pedoman Pendataan dan Pengolahan tenaga Honorer

    8. Peraturan Pemerintah tentang Pendidikan sebagai berikut :

    a. PP Nomor 27 Tahun 1990 tentang Pendidikan Prasekolah.

    b. PP Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar.

    c. PP Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah.

    d. PP Nomor 30 Tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi.

    9. Peraturan Pendidikan

    Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan

    Peraturan Menteri No. 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan

    Peraturan Menteri No. 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksana Peraturan Menteri No.

    22 dan No. 23

    Peraturan Menteri Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Kepala Sekolah

    Peraturan Menteri Nomor 16 Tahun 2007 dan Nomor 32 Tahun 2008 Tentang

    Guru

    Peraturan Menteri Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan

    Peraturan Menteri Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian

    Peraturan Menteri Nomor 24 Tahun 2007 dan Permen Nomor 33 Tahun 2008

    tentang Standar Sarana Prasarana.

    Peraturan Menteri Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses

    Peraturan Menteri Nomor 47 Tahun 2008 Tentang Standar Isi

    Peraturan Menteri Nomor 24 Tahun 2008 Tentang TU

    Peraturan Menteri Nomor 25 Tahun 2008 Tentang Perpustakaan

    Peraturan Menteri Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Laboratorium

    Peraturan Menteri Nomor 39 Tahun 2008 Tentang Kesiswaan

    Keputusan Menteri No. 3 Tahun 2003 Tentang Tunjangan Tenaga Kependidikan

  • 13

    Keputusan Menteri No. 34/ U/03 Tentang Pengangkatan Guru Bantu

    Peraturan Menteri No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan

    Pendidikan Dasar dan Menengah.

    Peraturan Menteri No. 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan

    Peraturan Menteri No. 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksana Peraturan Menteri No.

    22 dan No. 23

    Peraturan Menteri Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Kepala Sekolah

    Peraturan Menteri Nomor 16 Tahun 2007 dan Nomor 32 Tahun 2008 Tentang

    Guru

    Peraturan Menteri Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan

    Peraturan Menteri Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian

    Peraturan Menteri Nomor 24 Tahun 2007 dan Permen Nomor 33 Tahun 2008

    tentang Standar Sarana Prasarana

    Peraturan Menteri Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses

    Peraturan Menteri Nomor 47 Tahun 2008 Tentang Standar Isi

    Peraturan Menteri Nomor 24 Tahun 2008 Tentang TU

    Peraturan Menteri Nomor 25 Tahun 2008 Tentang Perpustakaan

    Peraturan Menteri Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Laboratorium

    Peraturan Menteri Nomor 39 Tahun 2008 Tentang Kesiswaan

    Keputusan Menteri No. 3 Tahun 2003 Tentang Tunjangan Tenaga Kependidikan.

    Keputusan Menteri No. 34/ U/03 Tentang Pengangkatan Guru Bantu.

    (http://suryapuspita.wordpress.com).

  • 14

    BAB III

    PENUTUP

    A. KESIMPULAN

    Landasan pendidikan Indonesia dibagi menjadi dua yaitu landasan historis

    dan landasan yuridis. Landasan historis dimulai dari pada zaman purba yang

    tujuannya dapat mencari nafkah, membela diri, hidup bermasyarakat, taat

    terhadap adat dan terhadap nilai-nilai religi (kepercayaan) yang mereka yakini.

    Sedangkan kurikulumnya pengetahuan, sikap dan nilai kepercayaan. Pada zaman

    Hindu-Budha kurikulum pendidikannya yaitu agama, bahasa sansekerta termasuk

    membaca dan menulis (huruf Palawa), kesusasteraan, keterampilan memahat atau

    membuat candi, dan bela diri (ilmu berperang). Pada zaman islam tujuan

    pendidikannya yaitu diarahkan agar manusia bertaqwa kepada Allah S.W.T.,

    sehingga mencapai keselamatan di dunia dan akhirat melalui “iman, ilmu dan amal”.

    Kurikulum pendidikannya tidak tertulis (tidak ada kurikulum formal). Pendidikan

    berisi tentang tauhid (pendidikan keimanan terhadap Allah S.W.T.), Al-Qur‟an,

    hadist, fikih, bahasa Arab termasuk membaca dan menulis huruf Arab.

    Pada zaman Portugis dan Spanyol kurikulum pendidikannya berisi

    pendidikan agama Katolik, ditambah pelajaranmembaca, menulis dan berhitung.

    Pada zaman Belanda Kurikulum pendidikannya berisi pelajaran agama Protestan,

    membaca dan menulis. Pada zaman Jepang, Jepang telah menghapus dualisme

    pendidikan dari penjajah Belanda dan menggantikannya dengan pendidikan yang

    sama bagi semua orang. Pendidikan Nasional zaman „Orde Lama‟ adalah

    pendidikan yang dapat membangun bangsa agar mandiri sehingga dapat

    menyelesaikan revolusinya. Pada zaman Orde baru dikembangkannya

    kebijakan link and match di bidang pendidikan. Pada zaman reformasi mengubah

    system pendidikan sentralisasi menjadi desentralisasi. Sedangkan landasan

    yuridis dimulai dari Pembukaaan UUD 1945 hingga Peraturan Mentri.

    B. SARAN

    Dengan penyusunan makalah ini, penulis berharap pengetahuan mengenai

    landasan historis pendidikan Indonesia dan landasan yuridis pendidikan Indonesia

    dapat dipelajari oleh semua mahasiswa supaya setiap mahasiswa mengetahui

    landasan pendidikan Indonesia.

  • 15

    DAFTAR PUSTAKA

    http://englishclass-b.blogspot.com/2013/12/dasar-hukum-pendidikan-di-

    indonesia.html (Rabu,11:20)

    http://rahmawatiindahlestari.wordpress.com/semester-1/lkpp/landasan-hukum-

    pendidikan/

    (Rabu,12:00)

    http://suryapuspita.wordpress.com/2012/03/26/landasan-hukum-

    pendidikan/(Rabu, 11:30)

    http://akhmad-sugianto.blogspot.com/2013/09/landasan-historis-

    pendidikan.html(Rabu,11:50)

    Suardi, Moh. 2012. Pengantar Pendidikan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Indeks

    Suhendi, Idit. 1997. Dasar-Dasar Historis dan Sosiologis Pendidikan. dalam

    Dasar-Dasar Kependidikan. IKIP Bandung.

    Mudyahardjo, Redja. 2008. Pengantar Pendidikan: Sebuah Studi Awal tentang

    Dasar-Dasar Pendidikan pada Umumnya dan Pendidikan di indonesia. Jakarta:

    PT. RajaGrafindo Persada.

    Pidarta, Made. 2007. Landasan Pendidikan: Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak

    Indonesia.Jakarta: PT Rineka Cipta.

    http://englishclass-b.blogspot.com/2013/12/dasar-hukum-pendidikan-di-indonesia.htmlhttp://englishclass-b.blogspot.com/2013/12/dasar-hukum-pendidikan-di-indonesia.htmlhttp://rahmawatiindahlestari.wordpress.com/semester-1/lkpp/landasan-hukum-pendidikan/http://rahmawatiindahlestari.wordpress.com/semester-1/lkpp/landasan-hukum-pendidikan/http://suryapuspita.wordpress.com/2012/03/26/landasan-hukum-pendidikan/(Rabuhttp://suryapuspita.wordpress.com/2012/03/26/landasan-hukum-pendidikan/(Rabuhttp://akhmad-sugianto.blogspot.com/2013/09/landasan-historis-pendidikan.htmlhttp://akhmad-sugianto.blogspot.com/2013/09/landasan-historis-pendidikan.html