Makalah Kelompok 3 FIX

28
ABSTRAK Sebuah regulasi dibutuhkan untuk mengendalikan perilaku manusia ataumasyarakat dengan aturan atau pembatasan. Begitu pula regulasi akuntansi.Terdapat dua pandangan terhadap teori-teori regulasi akuntansi, pertama perspektif pasar bebas, dimana dalam pandangan ini informasi akuntansi dianggap sebagaibarang ekonomi. Kedua adalah perspektif pro regulasi, dalam pandangan perspektf ini informasi akuntansi dianggap sebagai barang public. Dalam perspektif proregulasi terjadi kegagalan pasar, hal ini terjadi karena ketidakefisienan antara permintaaan dan pemawaran terhadap informasi akuntansi. Teori-teori regulasidibagi menjadi public the interest theory,the capture theory, dan the interest grouptheory. Dalam penyusunan sebuah regulasi akuntansi terjadi proses- proses politis sehingga dikatakan bahwa regulasi akuntansi adalah output dari sutau proses politis. 1

Transcript of Makalah Kelompok 3 FIX

Page 1: Makalah Kelompok 3 FIX

ABSTRAK

Sebuah regulasi dibutuhkan untuk mengendalikan perilaku manusia

ataumasyarakat dengan aturan atau pembatasan. Begitu pula regulasi

akuntansi.Terdapat dua pandangan terhadap teori-teori regulasi akuntansi, pertama

perspektif pasar bebas, dimana dalam pandangan ini informasi akuntansi

dianggap sebagaibarang ekonomi. Kedua adalah perspektif pro regulasi, dalam

pandangan perspektf ini informasi akuntansi dianggap sebagai barang public.

Dalam perspektif proregulasi terjadi kegagalan pasar, hal ini terjadi karena

ketidakefisienan antara permintaaan dan pemawaran terhadap informasi

akuntansi. Teori-teori regulasidibagi menjadi public the interest theory,the capture

theory, dan the interest grouptheory. Dalam penyusunan sebuah regulasi akuntansi

terjadi proses-proses politis sehingga dikatakan bahwa regulasi akuntansi adalah

output dari sutau proses politis.

Kata kunci: regulasi, pasar bebas, pro regulasi, politik

1

Page 2: Makalah Kelompok 3 FIX

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Akuntansi sebagai bagian dari aktivitas ekonomi banyak mengalami

regulasi, baik dilakukan oleh pemerintah maupun oleh profesi akuntansi sendiri.

Regulasi yang dilakukan oleh pemerintah dilakukan melalui Undang-undang,

Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri atau Keputusan Lembaga Pemerintah

lain yang mengatur mengenai organisasi profesi dan haknya untuk berpraktik

publik serta persyaratan pengungkapan dalam pelaporan keuangan perusahaaan.

Regulasi yang dilakukan oleh profesi akuntansi sendiri berupa regulasi penentuan

dan pemonitoran standar akuntansi dan pengauditan (Scott, 2003:412).

Penetapan/penentuanStandar Akuntansi juga merupakan proses yang

sangat politik dan harus memenuhi kebutuhan semua pihak hingga tidak ada pihak

yang merasa dirugikan. Untuk mencapai kesepakatan perlu proses politik antara

pihak yang merasa memiliki kepentingan maupun pihak regulator atas keputusan

dalam penyusunan standar ini dapat tercapai. Proses politik ini meliputi

pemberian masukan dan komentar oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam

Standar Akuntansi, pendapat yang bisa menentang dan merubah pandangan awal,

dan juga berkaitan dengan bagaimana pendistribusian kesejahteraan setelah

implementasi standar akuntansi bagi masyarakat itu sendiri. Beberapa persyaratan

yang diajukan setelah proses politik dapat menjadi regulasi, tetapi beberapa

2

Page 3: Makalah Kelompok 3 FIX

regulasi tersebut mungkin tidak dapat diajukan karena terkena dampak “kekuatan”

politik.

Berbagai tekanan untuk memperbaiki kualitas pelaporan keuangan muncul

seiring dengan terjadinya berbagai skandal pelaporan keuangan yang dapat

mempengaruhi kepercayaan dan perilaku investor. Berbagai skandal tersebut telah

mendorong pemerintah dan badan berwenang untuk mengeluarkan kebijakan

regulasi yang ketat berkaitan dengan pelaporan.

3

Page 4: Makalah Kelompok 3 FIX

BAB II

PEMBAHASAN

Perspektif Pasar Bebas (Free Market Perspective)

Pendekatan ini dilandasi asumsi bahwa informasi akuntansi merupakan

komoditi ekonomi serupa dengan barang atau jasa yang lain.Sehingga informasi

akuntansi akan dipengaruhi kekuatan permintaan dan penawaran. Pasar dipandang

sebagai mekanisme yang ideal untuk menentukan jenis informasi yang harus

diungkapkan dan kelompok penerima informasi. Dengan demikian standar

akuntansi menentukan informasi yang dihasilkan dan siapa akan menerima

informasi.Beberapa argumen yang mendukung free market perspective :

- Private economic incentive

Diasumsikan bahwa para manajer telahmenjalankan bisnis adalah lebih

untuk kepentingan mereka sendiri daripada untuk memaksimalkan nilai

organisasi. Dan kenaikan biaya ini biasa disebut dengan agencycosts.

- Market for managers

Anti regulasi menuntut setiap perusahaan untuk bekerja sekreatif mungkin

dalam memaksimalkan income perusahaan. Dengan tidak adanya regulasi

masing-masing perusahaan bisa saling berlomba untuk menunjukkan

sistem atau strategi mereka yang terbaik, karena dengan tidak adanya

regulasi berarti para manajer bebas dalam menentukan standar tanpa

memperdulikan regulasi yang mengatur.

- Market for corporate takeovers

4

Page 5: Makalah Kelompok 3 FIX

Diasumsi bahwa suatu perusahaan yang berkinerja buruk akan diambil alih

oleh entitas lain yang akan kemudianmenggantikan tim manajemen yang

sudah ada. Dengan ancaman yang dirasakan, manajerakan termotivasi

untuk memaksimalkan nilai perusahaan.

- Market lemon

Argumen ini dikembangkan berdasarkan penelitian Akerlof pada tahun

1970 yang berpandangan bahwa perusahaan adalah sebuah “lemon”bahwa

bahkan pada keadaan tidak adanya peraturan, perusahaan akan tetap

termotivasi mengungkapkan berita baik dan buruk tentang posisi keuangan

dankinerja. Perusahaan yang tidak melakukan pengungkapan atas

informasi keuangannya sama saja dengan mengungkapkan informasi

buruk, meskipun sebenarnya informasi yang dimiliki bukanlah informasi

yang buruk. Maka perusahaan akan memperoleh image buruk ketika ia

tidak melakukan pengungkapan atas informasi keuangannya. Reputasi

manajer mungkin akan turun jika mereka gagal untuk mengungkapkan

berita buruk pada waktu yang tepat (Skinner, 1994: 39).

- Agency theory

Berargumen bahwa manajemen memiliki insentif membuat laporan

keuangan yang andal dan disajikan secara sukarela kepada shareholder.

Teori agensi memposisikan konflik antara manajemen dan pemilik dapat

diredakan dengan pelaporan keuangan. Pelaporan keuangan yang rutin

digunakan untuk memonitor hubungan kerja (keagenan) serta untuk

menilai dan menentukan kompensasi yang akan dibayarkan kepada

5

Page 6: Makalah Kelompok 3 FIX

manajer. Minimalisasi biaya monitoring keagenan adalah insentif ekonomi

untuk manajer untuk melaporkan hasil akuntansi yang dapat dipercaya

oleh pemilik. Insentif berasal dari kenyataan bahwa manajer dinilai dan

dibayar dengan dasar, sebaik apa yang dilaporkannya. Peaporan yang baik

akan menaikkan reputasi seorang manajer dan reputasi yang baik akan

menghasilkan kompensasi yang lebih tinggi karena biaya memantau

keagenan akan minim jika pemilik merasa laporan akuntansi dapat

dipercaya.

Perspektif Pro Regulasi (Pro Regulation Perspective)

Pendekatan ini dilandasi asumsi bahwa informasi akuntansi adalah sebuah

barang publik, dimana meskipun seberapa banyak yang mengkonsumsi informasi

tetapi barang tersebut tetap utuh. Pada awalnya pengguna informasi bisa

menggunakannya tanpa membayar dan juga dapat memberikannya pada orang

lain. Konsumen yang menggunakan informasi tanpa membayar yang biasanya

disebut dengan “free rider” atau penikmat informasi gratis semakin banyak,

sehingga terjadilah sebuah penurunan permintaan akan informasi tersebut dan

berdampak pada turunnya pula intensitas produsen informasi untuk

memproduksinya. Tanpa adanya kebijakan yang mengatur tentang informasi yang

beredar, sehingga berakibat dalam kegagalan pasar.

Pendekatan ini juga berpendapat bahwa kegagalan pasar atau informasi

yang asismetris dalam kaitannya dengan kuantias dan kualitas.Adanya krisis

penentuan standar mendorong munculnya kebijakan regulasi akuntansi. Oleh

karena itu, permintaan terhadapat kebijakan atau standar semacam iatu di dorong

6

Page 7: Makalah Kelompok 3 FIX

oleh krisis yanag muncul, pihak penentu standar menanggapi dengan cara

menyediakan kebijakan tersebut. Hubungan antara permintaan dan penawaran

menarah pada suatu keseimbangan. Dalam proses regulasi yang dinamis, terdapat

proses penyesuaian yang berlangsung terus menerus terhadap standar sesuai

permintaan dan penawaran.

Belkaoui (1985:48) mengatakan bahwa regulasi umumnya diasumsikan

untuk dirancang dan dioperasikan demi kepentingan industri yang ada. Ada tiga

teori regulasi dalam industri, yaitu:

a. Teori kepentingan publik (public interest theory),

b. Teori kepentingan individu (capture theory),

c. Teori kepentingan kelompok (interest group therory).

Teori kepentingan publik berpandangan bahwa regulasi diperlukan sebagai

tanggapan atas permintaan publik terhadap perbaikan praktik harga-harga pasar

yang tidak efisien dan tidak adil (Posner, 1974: 335). Sedangkan teori

kepentingan individu berpandangan bahwa regulasi disediakansebagai tanggapan

atas permintaan kelompok tertentu untuk memaksimumkan pendapatan mereka

(kepentingan individu tertentu). Dan yang ketiga teori kepentingan

kelompokberasumsi bahwa kelompok akan membentuk untuk melindungi

keinginan ekonomi tertentu, kelompok yang berbedadipandang tidak sesuai

dengan yang lain dan kelompok yang berbeda akan melobipemerintah untuk

ditempatkan di badan legislatif yang secara ekonomis bermanfaat bagimereka.

Teori Kepentingan Publik (Public Interest Theory)

7

Page 8: Makalah Kelompok 3 FIX

Posner (1974, p335) menyebutkan dalam bukunya bahwa regulasi

diberikan sebagai jawaban atas permitaan publik akan perbaikan dari harga-harga

pasar yang tidak efisien atau tidak adil. Teori kepentingan publik ini muncul

sebagai akibat dari adanya kegagalan pasar yang terjadi di masyarakat. Kegagalan

pasar terjadi karena kurangnya informasi yang tersedia bagi para stakeholder yang

disebabkan oleh beberapa hal yaitu pertama adalah keengganan perusahaan dalam

mengungkapkan informasi atau laporan keuangannya, kedua yaitu adanya

penyelewengan atas informasi perusahaan dan ketiga yaitu penyajian informasi

yang tidak ada standarnya (berantakan).

Teori kepentingan publik bertujuan untuk memberikan perlindungan dan

menjamin kepentingan masyarakat umum. Dalam teori ini disebutkan bahwa

pemerintah merupakan pihak yang independen dalam pembuatan standar. Artinya

adalah bahwa pemerintah tidak memihak kelompok tertentu yang ada dalam

masyarakat dan memberikan keuntungan yang sama pada semua masyarakat

umum. Pemerintah diharapkan mampu memberikan kesejahteraan sosial dengan

membuat regulasi atau kebijakan. Sehingga kegagalan pasar dapat terkendali

dengan adanya regulasi yang netral yang dibuat oleh regulator yaitu pemerintah.

Pemerintah memang diharapkan menjadi pihak yang netral, tetapi terdapat

beberapa kelompok tertentu yang memiliki pengaruh besar dalam pemerintahan

sehingga dapat mempengaruhi regulator. Kelompok yang memiliki kekuasaan

besar ini biasanya kelompok politik seperti partai tertentu yang memegang kendali

atas pembuatan suatu kebijakan. Maka muncullah Capture Theory setelah adanya

Public Interest Theory.

8

Page 9: Makalah Kelompok 3 FIX

Teori Tangkapan (Capture Theory)

Dalam Capture theory, pada dasarnya regulasi yang dibuat memang untuk

kepentingan umum, tetapi pada kenyataanya regulasi yang dibuat ini lebih

memberikan keuntungan pada kelompok tertentu. Tujuan pembuatan regulasi

tidak dapat terpenuhi karena pada proses pembuatannya, regulator mendominasi

dalam pembuatannya. Maksudnya adalah bahwa regulator memiliki maksud

tersendiri dalam membuat regulasi yang mengatasnamakan untuk kepentingan

umum.

Dalam teori ini dijelaskan bahwa regulator tidak independen karena

mementingkan kelompok tertentu yang memberikan keuntungan lebih

terhadapanya. Sehingga regulator membuat regulasi yang memberikan

keuntungan pada kelompok yang memberikan keuntungan lebih banyak daripada

kelompok yang kurang memberikan keuntungan. Misalnya suatu industri besar di

suatu Negara memberikan deviden sangat tinggi yang berdampak pada

pendapatan Negara yang meningkat sedangkan industri lain hanya memberikan

sedikit deviden.

Teori Kepentingan Pribadi (Private Interest Theory)

Dalam teori ini menjelaskan bahwa ada pihak yang memiliki kekuasaan

tertinggi dalam suatu organisasi bekerjasama dengan regulator dalam

pembentukan kebijakan akuntansi tertentu yang tentunya memberikan keuntungan

tersendiri bagi mereka yang berkuasa di atas regulator. Selain karena terdapat

beberapa pihak yang berkuasa di atas regulator, terdapat pula pihak-pihak yang

9

Page 10: Makalah Kelompok 3 FIX

melakukan penyuapan pada regulator agar membuat kebijakan sesuai dengan

keinginan pihak yang menyuap. Sehingga pada teori ini independensi regulator

dan kebijakan yang dibuat dipertanyakan.

Pemerintah wajib membentuk badan pengawas khusus yang menangani

proses pembuatan regulasi maupun pembuat regulasi. Tentunya badan pengawas

ini harus independen dan dapat dipercaya. Badan pengawas bertugas mengawasi

bagaimana regulasi dapat berjalan dan dilaksanakan. Selain itu, badan pengawas

harus transparan dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Sehingga

regulasi dapat dijalankan dan dilaksanakan.

Lobi Politik Dan Teori Kepentingan Kelompok

Craig Deegan And Jeffrey Unerman dalam bukunya mengatakan bahwa

“The Economic Intertest Group theory of regulation assumes That Group Will

form to protect paticular Economic Intertest”. Dari penjelasan tersebut dapat

disimpulkan bahwa Teori kepentingan kelompok di definisikan sebagai teori di

mana pihak-pihak yang memiliki kepentingan tertentu akan melobi regulator

untuk membuat regulasi yang menguntungkan pihak pemilik kepentingan

tersebut. Kebijakan yang dibuat regulator inilah yang akan memunculkan

konsekuensi-konsekuensi bagi pihak-pihak yang terkait baik itu memberikan

manfaat atau malah merugikan pihak lainnya secara ekonomis. Konsekuensi

inilah yang disebut “Economic Consequences”.

10

Page 11: Makalah Kelompok 3 FIX

Menurut Zeff (1978), pihak-pihak yang memiliki kepentingan khususnya

dalam pembuatan keputusan akan selalu melobi regulator. Pihak-pihak tersebut

antara lain :

1. Investor

2. Kreditor

3. Pemerintah

4. Perusahaan

5. Union

Zeff menjelaskan bahwa hal ini terkait dengan: “Economic consequences”

karena standar yang dibuat akan mempengaruhi pelaporan laporan keuangan.

Pihak-pihak di atas akan selalu menekan regulator dengan cara sebagai berikut :

1. Akan menghentikan aliran dana ke standard setter jika tidak memenuhi

permintaannya.

2. Mengerahkan pers untuk mengintimidasi standard setter.

3. Membuat surat atau testimoni kepada publik tentang kebijakan yang

dibuat standard setter.

Selain itu, pihak yang memiliki kepentingan tersebut harus memiliki

Power yang besar agar bisa mempengaruhi standard setter. Jadi, pihak yang tidak

memiliki kekuatan yang cukup akan tersingkirkan dan harus tunduk terhadap

kebijakan hasil dari lobi pihak yang memiliki kekuatan. Pihak yang paling terlihat

kekuatannya adalah pemerintah ( juga sebagai pihak regulator) dan politikus.

11

Page 12: Makalah Kelompok 3 FIX

Stigler (1971) menyatakan:

“The State-the machinery And Power of the state - is potential resource or threat

to every industry in society. regulation may be actively sought by an industry or it

may be thrust upon it, as a rule, regulation is acquired by the industry and is

designed and operated primarily for its benefit. We propose the general

hypothesis: every industry or occupation that has enough political power to utilise

the state will seek to control entry.

Dapat dilihat bahwa pemerintah yang sebagai regulator pun akan membuat

regulasi yang akan menguntungkan dirinya agar kekuasaannya tetap terjamin. Hal

ini karena regulasi diharapkan dapat memenuhi semua kepentingan partai dan

politikus yang ada di dalam pemerintahan saat ini.

Standar Akuntansi Sebagai Hasil Output dari Proses Politik.

Standar akuntansi dianggap sebagai produk dari proses politik karena

seperti yang telah saya jabarkan di atas bahwa banyak pihak yang melobi standard

setter untuk memenuhi kepentingannya dengan cara apapun, pada tingkat

intimidasi tertentu. Jadi pernyataan bahwa akuntansi selalu objektif, netral dan

tidak bersifat politik dapat disanggah. Salah satu pihak yang terkait dengan lobi

ini adalah manajer perusahaan. Manajer perusahaan memiliki insentif untuk

memanajemen laba agar dapat mencapai target pelaporan yang di inginkan

(Ordelheide, 1993, page 87; von Wysocki, 1984, page 58). Manajemen laba ini

dapat dilakukan jika standar-standar akuntansinya mendukung. Mengapa manajer

12

Page 13: Makalah Kelompok 3 FIX

perusahaan ingin memperluas area bermain dan fleksibilitas manajemen laba?

Menurut Stephen A. Zeff (2002) berikut ini adalah alasan-alasannya:

1. “Company managers are ‘held to account’ by securities analysts whose

publicly announced earnings forecasts raise the bar for the performance

measures in companies’ quarterly, semi-annual and annual reports to

shareholders”.

Analis yang menganalisa sebuah perusahaan akan melakukan peramalan

tentang harga sahamnya di masa depan. Jika perusahaan tidak dapat

mencapai target earning per share yang di tentukan oleh analis, maka

sudah pasti reputasinya akan turun dan harga saham pun akan turun

drastis.

2. “Another motivation relates to how managers are compensated”

Jika manajer mendapatkan bonus berdasarkan earning, maka manajer akan

secara mati-matian akan melobi pembuat standar agar membuat kebijakan

yang memudahkan manajer untuk memanajemen laba.

3. “Very large companies that are regulated or subject to pressure from

politicians (e.g. anti-trust actions) might well seek to ward off intervention

in their affairs by lobbying for a standard that lowers their earnings, in

order not to attract undue attention from government”.

Karena sebuah perusahaan takut disorot secara terus-menerus yang

mungkin takut jika informasi internal atau penyelewengan yang dilakukan

diketahui oleh pemerintah. Sehingga pihak manajemen harus mengurangi

13

Page 14: Makalah Kelompok 3 FIX

earningnya agar tidak terlalu menarik perhatian. Watts and Zimmerman

(1978).

Politik juga tercermin pada pembuatan standar akuntansi oleh IASC/IASB.

Berikut ini adalah contoh-contohnya:

1. Eliminasi LIFO (1992)

Pada tahun 1992 IASC ingin mengeliminasi penggunaan LIFO. Namun

LIFO digunakan untuk tujuan menghitung pajak penghasilan di negara

Jerman, Italia, Jepang dan Korea. Keempat negara ini tidak bersedia jika

LIFO di eliminasi sehingga dari hasil voting, LIFO tidak jadi untuk di

eliminasi. Namun Amerika Serikat berpendapat bahwa sebenarnya LIFO

merupakan metode yang tidak benar sehingga pada tahun 2003 IASB

mengeliminasi LIFO pada Revisi IAS 2. (Comparability of Financial

Statements, Statement of Intent, International Accounting Standards

Committee, July 1990, p. 19.)

2. Share-based Payment (2001)

Pada tahun 2001 IASB mengharuskan perusahaan yang membayar

pekerjanya dengan opsi, membebankannya dengan menggunakan fair

value pada setiap periode di mana pekerja memberikan jasanya. Terdapat

15 perusahaan yang menuturkan keberatan terhadap kebijakan ini karena

dengan adanya tambahan beban ini maka earning akan turun sehingga

mengalami kerugian jika berkompetisi dengan perusahaan yang

menggunakan US GAAP (US GAAP tidak membebankan share-based

payment).

14

Page 15: Makalah Kelompok 3 FIX

Namun, pada tahun 2004, IFRS 2 mengharuskan perusahaan untuk

membebankan share-based payment pada fair value karena di khawatirkan

akan terjadi penyelewengan seperti skandal Enron dan WorldCom.

3. Operating Segments (2006-2007)

IASB mengeluarkan standar baru, yaitu IFRS 8 yang menggantikan IAS 4

pada pelaporan segmen. Hal ini disarankan oleh EFRAG dan Komisi

Eropa yang menginginkan adanya pelaporan operating segmen.

15

Page 16: Makalah Kelompok 3 FIX

BAB III

KESIMPULAN

1. Lobi adalah salah satu tekanan yang diterima oleh standar-setter biasanya

dari pihak perusahaan dan pemerintah.

2. Teori kepentingan kelompok di definisikan sebagai teori di mana pihak-

pihak yang memiliki kepentingan tertentu akan melobi regulator untuk

membuat regulasi yang menguntungkan pihak pemilik kepentingan

tersebut.

3. Motivasi manajer perusahaan untuk melobi regulator dalam membuat

standar adalah karena adanya “Earning Management” atau manajemen

laba.

4. IASB adalah salah satu standard setter yang menjadi target lobi bagi

kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan tertentu. Contoh

kebijakan yang di lobi adalah LIFO, stok opsi dan lain-lain.

5. Pihak yang memiliki Power lebih akan mempunyai pengaruh yang kuat

saat melobi standard setter sedangkan yang powernya lebih kecil akan

tersingkirkan atau harus tunduk terhadap yang lebih kuat.

6. Standar akuntansi merupakan hasil politik sehingga tidak netral dan

objektif.

16

Page 17: Makalah Kelompok 3 FIX

DAFTAR PUSTAKA

Akerlof, George. (1970). The Market for Lemons: Quality Uncertainty and the

Market Mechanism, Quarterly Journal of Economics (The MIT Press) 84

(3).

Astika, I.B. Putra. 2010. Kontribusi Teori Kepentingan Kelompok dalam Standar

Akuntansi Keuangan.

Anonim. 1990. Comparability of Financial Statements, Statement of Intent,

International Accounting Standards Committee.

Anonim. 2010. Artikel: Pentingnya Regulasi dalam Akuntansi.

http://zetzu.blogspot.com/2010/10/pentingnya-regulasi-dalam-

akuntansi.html. Diakses pada 12 Juni 2014.

Anonim. 2010. Artikel: Pendekatan Regulatori dalam Formulasi Teori Akuntansi.

http://ekonomister.blogspot.com/2010/10/pendekatan-regulatori-dalam-

formulasi.html. Diakses pada 12 Juni 2014

Belkaoui, Ahmed. (1985).Accounting Theory, 2nd Edition, Harcourt Brace

Jovanovich Publishing Co.

Choi, Frederick D. S., dan Gary K. Meek. (2009). Akuntansi Internasional,

Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Deegan, Craig. 2004. Financial Accounting Theory. Australia: McGraw-Hill:

Australia Pty Limited

17

Page 18: Makalah Kelompok 3 FIX

Farida, Siti., Yolanda Oclines, Okta Vadhyah Ahlina dan Sukha Adi Putra. 2012.

Makalah: Applying Theory to Accounting Regulation.

Maskyur, Ikmar. 2012. Artikel: Aplikasi Teori pada Regulasi Akuntansi.

http://monyetgagahsekali.blogspot.com/2012/04/aplikasi-teori-pada-

regulasi-akuntansi.html. Diakses pada 12 Juni 2014.

Ordelheide, D. 1993. True and fair view: a European and a German perspective’,

European Accounting Review, No. 1, pp. 81–90.

RA, Posner. (1974). Theories of Economic Regulation, National Bureau of

Economic Research.

Stigler, G. J. (1971) “The theory of Economic regulation’, Bell Journal of

Economics And Management Science (spring), pp. 2-21.

Watts, R.L. and Zimmerman, J.L. 1978. Towards a positive theory of the

determination of accounting standards’, Accounting Review, January, pp.

112–34.

Zeff, S.A. 1978. The rise of economic consequences, Journal of Accountancy,

December, p. 56.

Zeff, S.A. 2002. Financial Reporting Bay Listed Groups. McGraw-Hill Book

CompanyNew York.

18