makalah kelompok 1

32
PENGANTAR ILMU EKONOMI Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi Disusun oleh: Kelompok 1 FKM AJ IIIA Anita Diyanti 101311123009 Mita Desy Yani 101311123013 Olievia Rachma 101311123037 Dita Vidya 101311123053 Guntur Arista 101311123055 Elly Magdalena 101311123081 Ike Rahayu 101311123087 Munfaridah 101311123093 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

description

ekokes

Transcript of makalah kelompok 1

PENGANTAR ILMU EKONOMI

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliahPengantar Ilmu Ekonomi

Disusun oleh:Kelompok 1 FKM AJ IIIA

Anita Diyanti101311123009

Mita Desy Yani101311123013

Olievia Rachma101311123037

Dita Vidya101311123053

Guntur Arista101311123055

Elly Magdalena101311123081

Ike Rahayu101311123087

Munfaridah101311123093

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKATUNIVERSITAS AIRLANGGASURABAYA2014BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDengan semakin majunya peradaban manusia, manusia semakin cerdas dan semakin banyak alat capital yang mereka miliki.Yang semua ini menigkatkan kemampuan mereka dalam menghasilkan barang dan jasa yang selanjutnya digunakan oleh mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka.Akan tetapi meningkatnya kemampuan ini hampir senantiasa diikuti bahkan didahului oleh timbulnya berbagai kebutuhan baru.Peningkatan ini sedemikian pesatnya sehingga bangsa yang paling maju sekalipun masih pula merasakan keterbatasan mereka dalam memenuhi kebutuhan mereka yang semakin beragam.Menghadapi kenyataan ini maka manusia bertendensi untuk bersikap rasional. Yaitu sepanjang mereka mempunyai pilihan, mereka akan memilih pilihan yang mendatangkan manfaat yang sangat besar dari alat pemuas kebutuhan tertentu. Atau memilih pilihan yang menurut perhitungan mereka memerlukan korban yang paling kecil diantara pilihan-pilihan lain untuk maksud pemenuhan kebutuhan tertentu.Ilmu yang mempelajari bagaimana manusia dalam usaha memenuhi kebutuhannya mengadakan pemilihan di antara berbagai alternative pemakaian atas alat pemuas kebutuhan yang tersedianya relative terbatas inilah yang kita sebut ilmu ekonomi.Sedangkan Ilmu ekonomi mikro adalah suatu cabang ilmu ekonomi yang mempelajari kegiatan ekonomi secara individual (unit) atau bagian kecil dari masalah ekonomi.Seperti misalnya kehidupan/kegiatan suatu perusahaan, tingkat harga dan upah, alokasi faktor-faktor produksi, dan sebagainya. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro, dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus).

1.2 Tujuan Penulisan1.2.1 Menjelaskan pengertian dari ilmu ekonomi.1.2.2 Menyebutkan masalahh pokok dalam perekonomian.1.2.3 Menjelaskan tentang kegiatan ekonomi.1.2.4 Menjelaskan tentang jenis analisis ekonomi.1.2.5 Menjelaskan asumsi yang sering digunakan dalam teori ekonomi.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Masalah Pokok Dalam PerekonomianMasalah pokok ekonomi menurutTeori Klasik, yang dipelopori oleh Adam Smithterdiri dari :1. ProduksiProduksi adalah kegiatan yang menciptakan, mengolah, mengupayakan pelayanan, menghasilkan barang dan jasa, atau usaha untuk meningkatkan suatu benda agar menjadi lebih berguna bagi kebutuhan manusia.Karena sifat manusia yang tidak pernah mengalami tingkat kepuasan yang hakiki, maka berapapun yang diproduksi selalu tidak pernah mencukupi kebutuhan manusia; sehingga selama itu pula produksi menjadi masalah pokok ekonomi.2. DistribusiDistribusi adalah segala kegiatan yang ditujukan untuk menyampaikan atau menyalurkan barang hasil produksi dari produsen hingga sampai ke tangan konsumen akhir/pemakai.Yang termasuk kegiatan distribusi diantaranya : Pengemasan, pensortiran/pemilahan, pengepakan, penyimpanan/pergudangan, pengangkutan, dan lain sebagainya.Distribusi dapat dibedakan menjadi 2 cara :a. Distribusi langsung, dimana barang hasil produksi langsung disalurkan ke konsumen akhir/pemakai.b. Distribusi tidak langsung, dimana dalam penyalurannya melalui beberapa perantara, seperti : agen, grosir, eksportir, importir, komisioner, makelar, pedagang eceran, dll. Semakin panjang mata rantai penyaluran sangat dimungkinkan harga yang ditanggung konsumen akhir lebih mahal.3. KonsumsiKonsumsi adalah segala tindakan yang tujuannya menghabiskan atau mengurangi nilai guna suatu barang.Kegiatan konsumsi dipengaruhi oleh 2 faktor :a. Faktor Internal, seperti : pendapatan, selera karakter, kepribadian, motivasi.b. Faktor Eksternal,seperti : kebudayaan, peradaban, lingkungan, status sosial, kebijakan pemerintah, dll.Menurut Teori ModernMenurut Paul A Samuelson, seorang pakar ekonomi, membedakan masalah pokok yang dihadapi oleh perekonomian, yaitu :1. Apa yang akan diproduksi (What)Pertanyaan tersebut mengarah pada jenis dan jumlah barang dan jasa yang harus diproduksi dalam perekonomian karena sumber daya (faktor produksi) bersifat langka.Tidak ada perekonomian yang dapat memproduksi barang dan jasa sebanyak yang diinginkan oleh semua anggota masyarakat.Tambahan satu barang atau jasa tertentu biasanya berarti penurunan barang dan jasa lainnya. Oleh karena itu, setiap masyarakat harus memilih secara tepat barang dan jasa apa yang harus diproduksi dan berapa banyak barang dan jasa diproduksi.2. Bagaimana proses produksinya (How)Pertanyaan tersebut mengacu kepada pilihan cara produksi dan pelaku produksi. Untuk menjawab pertanyaan ini diperlukan keberpihakan kepada mayoritas rakyat dengan tetap memerhatikan kemajuan ekonomi negara secara keseluruhan. Pilihan cara produksi meliputi jenis faktor produksi dan teknik produksi yang digunakan. Untuk pilihan faktor produksi, di negara yang kaya sumber daya tenaga kerja pilihan jatuh kepada produksi padat karya, yaitu memproduksi barang dan jasa dengan mengoptimalkan tenaga kerja (SDM). Adapun di negara yang kaya akan sumber daya modal, pilihan jatuh kepada produksi padat modal, yaitu memproduksi barang dan jasa dengan mengandalkan modal yang sangat besar. Begitu pula dalam hal pemilihan teknologi.Misalnya, dalam pengerjaan persawahan, di negara maju pilihan jatuh kepada teknologi modern (traktor mesin), sedangkan di negara berkembang pilihan jatuh kepada teknologi sederhana (cangkul atau bajak) atau teknologi madya (traktor tangan). Di samping itu, untuk pilihan oleh siapa?, kegiatan produksi sudah seharusnya diserahkan kepada rakyat mayoritas, sehingga semua orang berkesempatan untuk terlibat dalam kegiatan produksi dan menikmati hasil produksi.3. Untuk siapa hasil produksi ditujukan (for Whom)Pertanyaan ini merupakan pertanyaan terpenting dalam memecahkan masalah pokok ekonomi.Sekali lagi diperlukan keberpihakan kepada mayoritas rakyat dengan tetap memerhatikan kemajuan ekonomi negara secara keseluruhan.Barang dan jasa yang diproduksi harus merupakan kebutuhan utama serta terjangkau oleh daya beli mayoritas rakyat.Menurut Sukirno (2002) kegiatan perekonomian pada masyarakat modern sangat kompleks.Kegiatan tersebut meliputi berbagai jenis kegiatan produksi, konsumsi dan perdagangan. Oleh karena corak kegiatan yang sangat kompleks tersebut, banyak orang yang mungkin akan berpendapat membuat gambaran berbagai masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat merupakan suatu hal yang tidak mungkin. Pandangan tersebut dinilai tidak tepat. Berdasarkan pada corak analisis dalam ilmu ekonomi, para ahli ekonomi telah dapat membagi berbagai masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat menjadi tiga persoalan pokok, yaitu :a. Barangdan Jasa yang Harus DiproduksiPersoalan tersebut merupakan persoalan yang sangat penting karena merupakan faktor utama yang akan menentukan pengguanaan faktor produksi. Barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu perekonomian mempunyai jenis yang banyak, mulai dari barang sederhana (misalanya : beras dan tape) hingga barang yang sangat kompleks (mislanya kapal terbang). Setiap tahun suatu perekonomian harus menentukan jenis dan jumlah barang ataupun jasa yang diperlukan oleh masyarakat. Masalah yang pertama ini muncul sebagai akibat langsung dari ketidakmampuan sumber daya yang tersedia untuk memproduksi semua barang yang dibutuhkan masyarakat.Oleh sebab itu harus dilakukan penentuan prioritas pada pilihan.Masyarakat harus mampu menentukan keinginan mana yang harus dipenuhi dan keinginan mana yang harus dikorbankan atau ditunda pemenuhannya. Pilihan yang dilakukan tersebut akan menentukan penggunaan faktor produksi. Semakin banyak barang dan jasa yang dihasilkan, semakin banyak pula faktor produksi yang digunakan dalam kegiatan tersebut.b. Cara Barang dan Jasa DiproduksiTerdapat beberapa cara yang digunakan untuk mrnghasilkan barang dan jasa. Ada beberapa kemungkinan untuk menhasilkan suatu barang seperti yang terlihat jelas dalam kegiatan pertanian.Dalam kegiatan pertanian, dapat dihasilkan sejumlah produk dengan lahan yang luas. Sebagai pilihan lain, jika luas lahan yang digunakan untuk produksi dikurangi untuk memperoleh sejumlah produk yang sama maka bisa menggunakan modal dan dukungan teknologi yang lebih tinggi. Dalam menentukan pilihan apakah menggunakan lebih bayak lahan atau modal dan tekonologi yang lebih tinggi, maka perlu ditentukan cara yang tepat untuk memproduksi suatu barang. Masalah efisiensi merupakan salah satu faktor yang akan dijadikan dasar dalam melakukan pilihan tersebut. Dalam masalah efisiensi kegiatan produksi, yang harus dipertimbangkan selain efisiensi dari segi teknik juga harus memperhatikan besarnya jumlah permintaan.Penggunaan teknologi yang up to date belum tentu menghasilkan keuntungan lebih besar. Apabila permintaan besar, penggunaan tekonologi akan meningkatkan efisiensi. Tetapi jika permintaan tidak terlalu besar maka penggunaan teknik produksi yang lebih sederhana akan menciptakan efisiensi yang lebih baik. c. KonsumenBarangdanJasa yang diproduksiMasalah selanjutnya adalah menentukan untuk siapa barang atau jasa diproduksi.Barang yang dirpoduksi harus memenuhi kebutuhan masyarakat.Hal ini menyangkut pembagian barang-barang yang ada.Ada barang yang khusus dibuat untuk anak-anak danada pula yang khusus untuk orang dewasa.Ada pula barang yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dari golongan menengah ke atas danada pula barang atau jasa yang diproduksi untuk memenuhi kebutuhan golongan masyarakat menengah ke bawah. Jadi barang atau jasa yang diproduksi ada variasinya, tergantung siapa yang akan menggunakannya.

2.2 Definisi Ilmu Ekonomi Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikos yang berarti keluarga, rumah tangga dan nomos yang berarti peraturan, aturan, hukum. Jadi ekonomi diartikan sebagai aturan rumah tangga atau manajemen rumah tangga. Terdapat beberapa definisi dari beberapa ahli mengenai ilmu ekonomi, antara lain :a. Menurut Paul A. Samuelson, ilmu ekonomi adalah :Studi mengenai bagaimana cara manusia dan masyarakat sampai pada pilihan (dengan atau tanpa uang) untuk menggunakan sumber-sumber ekonomi yang terbatas yang dapat mempunyai kegunaan-kegunaan alternatif untuk menghasilkan berbagai macam barang dan mendistribusikan untuk konsumsi baik sekarang maupun masa yang akan datang diantara berbgai orang dan golongan dalam masyarakat.b. Menurut Adam Smith, ilmu ekonomi adalah :Ilmu kekayaan atau ilmu yang khusus mempelajari sarana-sarana kekayaan suatu bangsa dengan memusatkan perhatian secara khusus terhadap sebab-sebab material dari kemakmuran, seperti hasil-hasil industri, pertanian dan sebagainya.

c. Menurut Sadono SukirnoIlmu Ekonomi menganalisa biaya dan keuntungan dan memperbaiki corak penggun aan sumber daya (sumber daya: SDA & SDM).d. Menurut Lionel RobbinsMenurut Lionel Robbins, ilmu ekonomi adalah suatu ilmu yang mengkaji tingkah laku manusia yang berhubungan dengan kehendak mereka yang tidak terbatas dengan sumber-sumber terbatas dengan memaksimalkan kegunaan (utility)e. Menurut Alfred MarshallMenurut Alfred Marshall, ilmu ekonomi adalah Ilmu yang mempelajari usaha-usaha individu dalam ikatan pekerjaan dalam kehidupannya sehari-hari. Ilmu ekonomi membahas kehidupan manusia yang berhubungan dengan bagaimana ia memperoleh pendapatan dan bagaimana pula ia mempergunakan pendapatan itu

2.3 Kegiatan EkonomiDari kacamata ahli ekonomi, kegiatan masyarakat terdiri dari tiga macam kegiatan (ekonomi) pokok :a. Produksi1) Pengertian dan Ruang LingkupProduksi adalah setiap kegiatan yang ditujukan untuk menghasilkan barang dan jasa.Dalam pengertian yang lebih luas, produksi didefinisikan sebagai setiap tindakan yang ditujukan untuk menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dengan demikian, tidak semua kegiatan/ proses produksi adalah berupa perubahan bentuk suatu barang.Nilai barang dan jasa dibedakan menjadi:a) Nilai penggunaan subjektif atau guna ialah kesanggupan barang jasa untuk memuaskan kebutuhan manusia.b) Nilai penggunaan objektif yaitu arti yang diberikan seseorang kepada suatu barang atau jasa tertentu untuk memuaskan kebutuhannya.Perbedaan antara barang produksi dan konsumsi tidak selalu jelas. Hal itu dikarenakan pada kondisi tertentu suatu barang dapat dapat digolongkan sebagai barang konsumsi, tetapi di saat lain justru digolongkan sebagai barang produksi.

2) Faktor ProduksiSumber daya ekonomi merupakan sumber atau faktor produksi yang bersifat langka yang digunakan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan seoptimal mungkin . Faktor produksi dikelompokkan ke dalam empat kategori: land, capital, labour, dan entrepreneurial ability atau enterprise .a) Land (Sumber Daya Alam)Land atau alam berkaitan dengan seluruh sumber daya yang bersifat alamisemua yang sudah tersedia di bumi yang dapat digunakan dalam proses produksi .Tanah, air, matahari, hutan, mineral, dan minyak bumi termasuk primary factor (faktor utama) bagi produksi di samping tenaga kerja.Seluruh sumber daya alam merupakan faktor produksi asli karena sudah tersedia dengan sendirinya tanpa harus diminta oleh manusia.b) Capital (Modal)Modal atau barang investasi berkaitan dengan keselutuhan bahan dan alat yang dilibatkan dalam proses produksi seperti alat (perkakas), mesin, perlengkapan, pabrik, gudang, pengangkutan, dan fasilitas distribusi yang digunakan memproduksi barang dan jasa bagi konsumen akhir. Kapital berhubungan dengan bangunan, peralatan, persediaan, dan sumber daya produksi lainnya yang memberikan kontribusi pada aktivitas produksi, pemasaran, dan pendistribusian barang-barang .c) Labour (Tenaga Kerja)Tenaga kerja merupakan istilah yang luas yang digunakan para ahli ekonomi yang menunjuk pada bakat mental yang dimiliki laki-laki maupun perempuan yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Tenaga kerja dalam proses produksi merupakan unsur yang paling mendasar. Pengetahuan yang dimiliki seseorang akan banyak bergantung pada aktivitas yang dilakukan orang tersebut dalam proses produksi. Singkatnya, keterlibatan dalam produksi merupakan sumber utama pengetahuan seseorang.Pertumbuhan ekonomi yang tidak seimbang antara perkotaan dan pedesaan telah menimbulkan urbanisasi prematur yang terjadi bersamaan dengan deformasi struktural. Karenanya tenaga kerja yang pindah ke perkotaan dan mengalami proses pertumbuhan tinggi tidak dapat ditampung secara berarti dalam proses produksi.

Sebagai salah satu faktor produksi, tenaga kerja dapat digolongkan:1. Tenaga kerja terdidik (skilled labour), yaitu golongan tenaga kerja yang telah mengikuti jenis dan jenjang pendidikan tertentu.2. Tenaga kerja terlatih (trained labour), yaitu golongan tenaga kerja yang telah mengikuti pelatihan dan memiliki pengalaman tertentu.3. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskilled labour), yaitu golongan tenaga kerja yang menangani pekerjaan yang tidak memiliki keahlian khusus.d) Entrepreneurial ability (kewirausahaan)Wirausaha walaupun sama-sama merupakan human resources seperti labour, namun dalam pembahasan faktor produksi dipisahkan karena dalam diri seorang wirausaha terdapat seperangkat bakat. Ciri jiwa wirausaha adalah: 1) Seorang wirausaha mengambil inisiatif mengkombinasikan sumber daya alam, modal, dan tenaga kerja untuk memproduksi barang dan jasa, baik dalam perannya sebagai pembakar semangat karyawan atau sebagai katalisator.2) Seorang wirausaha memiliki pekerjaan membuat keputusaan-keputusan yang berkenaan dengan kebijakan dasar usaha, yakni keputusan tidak rutin yang menjadi acuan jalannya bisnis perusahaan.3) Seorang wirausaha merupakan inovator, berupaya mengenalkan dasar-dasar bisnis sebuah produk baru, teknik-teknik produk baru, bahkan format baru organisasi perusahaan.4) Seorang wirausaha haruslah berani menanggung risiko. Risikonya bukan hanya waktu, usaha, dan reputasi bisnisnya, tetapi juga investasi dana dan keseluruhan aspek yang berkaitan dengan pemegang saham.3) Fungsi ProduksiFungsi produksi merupakan suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan sifat perkaitan antara faktor produksi dengan tingkat produksi yang diciptakan. Faktor produksi juga dikenal dengan istilah input dan output.

b. DistribusiDistribusi merupakan setiap tindakan atau usaha yang dilakukan baik oleh orang atau lembaga yang ditujukan untuk menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Produsen perlu memikirkan saluran yang bagaimana yang akan dipilih untuk menyalurkan barang dan jasanya dengan tepat dan biaya murah.1) Membangun Saluran DistribusiSecara ekonomi, kegiatan distribusi secara ekonomi merupakan suatu upaya untuk memberikan kegunaan waktu dan tempat. Dalam memutuskan saluran distribusi biasanya melibatkan:a) Jumlah pedagang perantara yang akan dilibatkanb) Bagaimana memelihara saluran-saluran komunikasai antara berbagai tingkat dari pedagang perantarac) Seleksi pedagang perantara yang khususd) Penempatan menurut letak geografis dari persediaan barange) Lokasi dari pusat-pusat distribusi2) Jenis Saluran DistribusiBerdasarkan intensitasnya, jenis saluran distribusi dapat dibagi dalam tiga jenis:a) Bentuk intensif, merupakan jenis saluran yang memanfaatkan banyak pedagang besar dan kecilb) Bentuk selektif, hanya memanfaatkan beberapa grosir dan sejumlah kecil pengecer (retailer).c) Bentuk eksklusif, hanya melibatkan satu perantara dalam lingkungan masyarakat tertentu untuk menangani produk.3) Saluran Distribusi (Distribution Channel)a) Distribusi langsung dari produsen ke konsumenPerpindahan atau pergerakan material dilakukan secara langsung dari produsen ke konsumen. Contohnya adalah peternak mengirimkan susu ternaknya langsung ke rumah konsumen atau melalui toko pengecer miliknya sendiri dan melalui pos.b) Saluran tidak langsung1. Produsen pengecer konsumen. Contoh barang yang didistribusikan dengan cara semacam ini adalah alat-alat rumah tangga, furniture, dan alat-alat sekolah. Terkadang produsen membuat gudang-gudang cabang untuk memenuhi permintaan produk di daerah lain.2. Produsen grosir pengecer. Barang yang disitribusikan dengan cara ini adalah yang tahan lama dan mudah didapatkan seperti barang yang terbuat dari logam, obat-obatan, dan bahan makanan.

4) Lembaga Distribusia) Wholesaler (grosir). Merupakan pedagang perantara yang membeli barang dagangan untuk dijual kembali terutama kepada pengusaha lain dan bukan kepada konsumen. Fungsi utamanya adalah mengumpulkan dan menyebarkanb) Agen. Merupakan pedagang perantara yang tidak membeli dan memiliki barangbyang mereka jual. Fungsi utamanya adalah melakukan penjualan bagi produsen. Agen biasanya dibayar dengan komisi berdasarkan volume penjualannya.c) Retailer (pedagang eceran). Merupakan perusahaan yang membeli barang-barang dari produsen atau dari grosir kemudian menjualnya kepada konsumen.

c. KonsumsiKonsumsi merupakan tindakan pemenuhan kebutuhan atau tindakan menghabiskan dan atau mengurangi nilai guna suatu barang atau jasa.Jenis kebutuhan manusia:a) Kebutuhan biologis untuk hidupb) Kebutuhan yang timbul dari budaya peradaban dan kebudayaan manusia itu sendiric) Kebutuhan lain yang khas menurut masing-masing peroranganPerilaku konsumen sejalan dengan hukum permintaan yang berbunyi: Bila harga suatu barang naik maka jumlah barang yang diminta konsumen terhadap barang tersebut akan turun, sebaliknya bila harga barang tersebut turun maka jumlah barang yang diminta akan naik.Hukum tersebut berlaku bila syarat-syarat terpenuhi (cateris paribus). Dalam mempelajari perilaku konsumen dapat dilakukan melalui:a) Pendekatan marginal utility (pendekatan cardinal). Kepuasan bisa dinyatakan dengan angka-angka dan satuan ukuran kepuasannya adalah utility (nilai guna). Ada dua konsep nilai guna, yakni:1. Nilai guna total, merupakan jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi sejumlah barang tertentu.2. Nilai guna marginal, merupakan pertambahan (atau pengurangan) kepuasan sebagai akibat dari pertambahan konsumsi satu unit barang tertentu.b) Pendekatan indifference curve (pendekatan ordinal)Merupakan model pendekatan yang tidak memerlukan anggapan bahwa kepuasan konsumen bisa diukur. Indifference curve adalah kurva yang menunjukkan kombinasi konsumsi dua jenis barang yang memperoleh tingkat kepuasan yang sama. Sifat-sifat indifference curve:1. Turun miring dari kiri atas ke kanan bawah. Hal ini disebabkan jika jumlah barang x ditambah maka jumlah barang y akan dikurangi, dan sebaliknya.2. Cembung mengarah ke titik 0 atau originGaris indifference curve yang bergerak dari kiri atas menuju ujung kanan bawah berarti pada awalnya konsumen lebih banyak mengkonsumsi barang y. Untuk mendapatkan tambahan barang x maka konsumen harus melepaskan barang y lebih besar daripada barang x yang diperlukan.Semakin sedikit barang y yang dikonsumsi maka semakin besar kesediaannya untuk melepas barang y untuk mendapatkan tambahan barang x. Proses pengurangan barang y tersebut bila dibuat grafik akan berbentuk cembung ke arah titik origin. Hal ini disebabkan perbandingan antara pertukaran barang y untuk mendapat tambahan barang x tidak konstan atau bertambah, melainkan berkurang. Tingkat kesediaan konsumen untuk melepas suatu barang tertentu guna mendapat tambahan barang lain disebut marginal rate of substitution (MRS).3. Tidak saling memotongIndifference curve hanya berlaku untuk satu tingkat pendapatan tertentu. Jika tingkat pendapatan seseorang naik atau turun maka indifference curve yang dimiliki orang tersebut untuk suatu waktu dengan waktu yang lainnya akan berbeda, tidak hanya satu, tetapi banyak bergantung pada frekuensi kenaikan atau penurunan dari pendapatannya. Keadaan tersebut digambarkan sebagai indifference map.Kurva indifference-nya tidak mungkin berpotongan.

2.4 Jenis Analisis Ekonomia. Ekonomi DeskriptifMenurut Sukirno ekonomi deskriptif adalah analisis ekonomi yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya wujud dalam perekonomian. Setiap Ilmu Pengetahuan bertujuan untuk menganalisis kenyataan yang wujud di alam semesta dan di dalam kehidupan manusia.Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui kenyataan yang wujud.Yaitu suatu analisis ekonomi yang menggambarkan tentang kondisi yang sebenarnya terjadi dalam suatu perekonomian. Dengan cara inilah fakta yang terjadi dalam perekonomian yang sudah berjalan akan dianalisa. Memang terkadang hal ini masih cukup sulit untuk dilakukan karena terkadang sifat yang sebenarnya dari suatu keadaan dengan fakta yang terwujud dari situasi itu sendiri.Penyebab lainnya adalah dikarenakan terwujudnya situasi atau kondisi dalam perekonomian itu berhubungan dengan individu-individu dalam suatu masyarakat.Sebagai contoh apabila kita ingin menganalisa mengenai seberapa besar pengaruh kenaikan harga pangan. Hal ini cukup sulit diketahui karena produksi pangan juga dipengaruhi oleh banyak faktor, antar lain adalah faktor harga barang lain, faktor keadaan ekonomi, faktor iklim, dan faktor-faktor lainnya.Contoh : keadaan petani di Klaten,inflasi tahun 1997.b. Ekonomi TeoriAdalah pandangan yang menggambarkan sifat hubungan yang wujud dalam kegiatan ekonomi dan ramalan tentang peristiwa yang terjadi apabila suatu keadaan yang mempengaruhinya mengalami perubahan.Dalam teori ekonomi yang terapkan adalah gambaran umum dan yang di sederhanakan mengenai kegiatan ekonomi dan sifat hubungan ekonomi.Yaitu suatu pandangan yang menggambarkan tentang hubungan prediksi dari kondisi ekonomi yang akan terjadi dengan sifat ekonomi yang telah terwujud dalam kegiatan ekonomi sebelumnya, serta pengaruh yang mempengaruhi perubahan tersebut. Sekaligus teori ekonomi ini juga memberikan informasi tentang sifat utama dari sistem ekonomi dan apa yang menjadikan berfungsinya ekonomi itu.Dengan mendapatkan data berupa fakta ekonomi saja itu belum cukup untuk mempelajari ilmu ekonomi.Tetapi ada hal yang lebih penting dari pada itu, yaitu membuat sususan secara sistematik dari beberapa fakta tersebut, sehingga gambaran umum tentang perekonomian yang sedang terjadi serta berbagai komponen pendukungnya dapat diketahui.Inilah tugas dari model analisis teori ekonomi.Contoh : hukum permintaan, hukum penawaran,teori produksi,dan lain sebagainya.c. Ekonomi TerapanMerupakan cabang ilmu ekonomi yang menelaah tentang kebijakan yang perlu di laksanakan untuk mengatasi masalah ekonomi.Salah satu peranan teori ekonomi adalah berfungsi sebagai landasan dalam merumuskan kebijakan ekonomi. Dalam perekonomian tujuan yang ingin di capai adalah:1. Mencapai pertumbuhan ekonomi yang cepat.2. Mencapai kestabilan harga.3. Mengatasi masalah pengangguran.d. Mewujudkan distribusi pendapatan yang merata.Model analisis ekonomi berupa ekonomi terapan ini jika di masyarakat biasanya disebut dengan ilmu kebijakan ekonomi. Yaitu suatu sistem analisis yang digunakan untuk mencari pemecah masalah dan cara penerapannya untuk mengatasi berbagai macam masalah ekonomiyang terjadi. Contoh : ekonomi moneter, ekonomi koperasi, ekonomi perusahaan,dll

2.5 Asumsi Yang Sering Digunakan Dalam Teori EkonomiTeori ilmu ekonomi adalah teori di dasarkan pada kondisi nyata yang terjadi pada masyarakat yang disederhanakan terutama mengenai beberapa sifat hubungan ekonomi yang menyederhanakan kondisi itu disebut asumsi. Misalnya, permintaan suatu barang akan naik bila harga barang tersebut turun, sebaliknya permintaan akan turun bila harga akan naik, dengan asumsi penawaran dan pendapatan masyarakat tetap (dan semua factor yang berpengaruh terhadap permintaan).Asumsi itu sendiri hakekatnya yaitu semua ilmu pengetahuan pada dasarnyamembutuhkan asumsi agar teorinya berlaku secara keilmuan.Tujuan dariasumsi dalam ilmu ekonomi untuk membatasi analisanya agar teori dan hukumnya dapat berlaku dengan baik. Misalnya penawaran suatu produk hanya akan meningkat bila harga suatu produk hanya akan meningkat bila harga produk tersebut naik dengan sebaliknya dengan asumsi ramalan dan selera masyarakat tidak berubah. Asumsi yang di gunakan pada teori ekonomi yaitu antara lain :a. Asumsi UmumAsumsi yang biasa di pakai oleh teori ekonomi mikro maupun kebanyakan teori ekonomi yang lainnya1. Asumsi RasionalitasAsumsi ini berlaku untuk semua teori ekonomi.Pelaku ekonomi yang diasumsikan bersikap rasional biasa disebut juga homo ekonomikus atau economic man. Penggunaan asumsi ini pada teori konsumen terwujud dalam bentuk asumsi bahwa rumah tangga keluarga senantiasa berusaha memaksimumkan kepuasan; yaitu yang dalam literatur terbiasa dengan sebutan utility maximization assumption. Sebaliknya dalam teori rumah tangga perusahaan, terdapat asumsi yang samadalam bentuk asumsi bahwa rumah tangga perusahaan senantiasa berusaha memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Asumsi ini dalam literatur dikenal sebagai profit maximization assumption.Gambaran sederhana adalah sebagai berikut. Misalnya ada seorang penjual ponsel dengan berbagai merek. Secara rasional penjual bisa membaca pasar atau mengerti akan tipe ponsel apa yang di inginkan para pembeli . Karena itu, penjual tersebut kemudian ingin menjual merek atau tipe ponsel tertentu yang asumsiinya memang di inginkan pembeli.Berdasarkan hal tersebut si penjualpun menata barang dagangannya sedemikian rupa agar pembeli nantinya terfokus atau tertarik pada tipe ponsel tadi. Bila akhirnya terjual, pembeli mendapatkan kepuasan maksimal, sedangkan penjual mendapatkan laba yang besar.2. Asumsi PenyederhanaanMeskipun abstraksi sudah banyak sekali mengurangi kompleksnya permasalahan, agar supaya permasalahannya lebih mudah dianalisa dan dipahami, sering-sering perlu adanya penyederhanaan persoalan lebih lanjut.Contoh yang paling sering di gunakan untuk menggambarkan asumsi ini adalah pada teori perdagangan Internasional atau yang biasa juga di sebut sebagai comparative advantage. Dalam teori ini sering di asumsikan bahwa hanya ada dua di dunia ini yang melakukan perdagangan, sedangkan yang di transaksikan hanya ada dua jenis barang, sekali lagi ini hanyalah, karena pada faktanya hal tersebut tidak benar. Artinya ada banyak negara yang terlibat perdagangan internasional dan ada banyak komoditas yang di perdagangkan. Namun asumsi ini di perlukan agar kita semua memahami teori tersebut melalui cara yang paling sederhana.3. Asumsi Ceteris ParibusSebutan lain untuk asumsi ini ialah asumsi other thingsbeing equal atau lain-lain hal tetap sama atau lain hal tidak berubah. Yang dikehendaki oleh asumsi ini adalah bahwa yang mengalami perubahan hanyalah variabel yang secara eksplisit dinyatakan berubah, sedangkan variabel lain yang tidak disebutkan berubah, sepanjang dalam model analisa tidakdiasumsikan sebagai variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain harus dianggap tidak berubah.Contoh sederhananya sebagai berikut, Harga emas murni akan naik apabila permintaan masyarakat (pembeli) juga naik. Dalam hal ini, harga emas juga akan berubah.

b. Asumsi Khusus Ekonomi MikroSebenarnya tidak banyak asumsi yang dipergunakan oleh teori ekonomi mikro, dalam arti tidak dipergunakan sama sekali oleh teori ekonomi makro. Hal ini mudah dipahami bahwa yang membentuk perilaku perekonomian sebagai suatu keseluruhan tidak lain adalah perilaku para pelaku ekonomi itu sendiri, dengan demikian tidaklah mengherankan jikadijumpai bahwa teori ekonomi makro banyak menggunakan teori-teori atau kesimpulan-kesimpulan teoritik ekonomi mikro sebagai dasar analisanya.Oleh karena itulah maka yang kita maksud dengan asumsi khusus teori ekonomi mikro, hanyalah terbatas kepada asumsi yang banyak dipakai oleh ekonomi mikro akan tetapi tidak selalu dipakai oleh teori ekonomi yang lain. Dengan menggunakan batasan ini kita dapat menyebut beberapa contoh asumsi khusus teori ekonomi mikro, antara lain yang penting ialah asumsi ekuilibrium parsial dan asumsi tidak adanya hambatan atas proses penyesuaian.1. Asumsi Ekuilibrium ParsialMengasumsikan tidak adanya hubungan timbal balik antara perbuatan yang dilakukan oleh pelaku ekonomi dengan perekonomian dimana pelaku ekonomi tersebut berada.Misalnya, sebagai akibat dari cita rasa, para konsumen tiba-tiba mengurangi pengeluaran konsumsinya. Kalau tidak digunakan asas akuibrium parsial, maka dalam pembuatan analisa harus memperhitungkan pengaruh penurunan pengeluaran konsumsi tersebut pada pendapatan nasional, yang pada gilirannya akan berpengaruh juga terhadappola pengeluaran para konsumen tersebut. Contohnya bisa di lihat dari kasus penjual rujak ketika harga cabai naik. Seorang penjual rujak biasanya memberi 5 cabai pada rujaknya si pembeli meminta rujak pedas. Ketika harga cabai naik, si penjual mengurangi jumlah cabai menjadi 3 atau 4. Menurut Asumsi ekuilibrium parsial, pengurangan jumlah cabai ini tidak akan berpengaruh kepada tingkat pembelian konsumen karena konsumen memang di asumsikan tidak mempersalahkan hal tersebut.2. Asumsi tidak adanya hambatan atas proses penyesuaianMisalnya, apabila harga suatu barang mengalami perubahan, maka berapapun kecilnya perubahan tersebut, selalu diasumsikan bahwa konsumen melaksanakan penyesuaian atau adjustment.Menurut kenyataan banyak hambatan-hambatan yang menyulitkan pelaksanaan penyesuaian tersebut.Faktorseperti misalnya faktor psikologi, sosiologi, politik dan sebagainya, dapat merupakan penghambat terhadap penyesuaian tersebut. Misalnya, meskipun kita tahu bahwa dengan menurunnya harga barang Z, tingkat kepuasan akan meningkat dengan cara mengurangi konsumsi barang Y dan meningkatkan konsumsi barang Z, namun tidak dapat dijamin dalam pelaksanaan penyesuaian tersebut. Misalnya saja dikarenakan toko langganan kita tidak menjual barang Z, mungkin konsumen enggan untuk mengadakan penyesuaian tersebut.Dalam teori ekonomi mikro diasumsikan bahwa hambatan hambatan terhadap penyesuaian tersebut tidak ada.Contoh sederhananya misalnya harga beras suatu negara mengalami kenaikan. Walaupun peningkatan harganya cukup tinggi, konsumen tetep akan memburu beras karena beras merupakan bahan makanan pokok bagi mereka. Dengan demikian, di asumsikan bahwa masyarakat sebagai konsumen akan melakukan penyesuaian dengan perubahan harga beras tersebut.

BAB 1VKESIMPULAN

Menurut Adam Smith Ilmu kekayaan atau ilmu yang khusus mempelajari sarana-sarana kekayaan suatu bangsa dengan memusatkan perhatian secara khusus terhadap sebab-sebab material dari kemakmuran, seperti hasil-hasil industri, pertanian dan sebagainya.Masalah pokok ekonomi dapat ditinjau dari dua sudut pandang yaitu menurut teori klasik yang terdiri dari produksi, distribusi, konsumsi, dan menurut teori modern dimana permasalahan pokok yang dihadapi dalam perekonomian antara lain barang dan jasa apa yang diproduksi dan berapa banyak, bagaimana barang dan jasa diproduksi dan oleh siapa, untuk siapa barang dan jasa itu diproduksi.Jenis kegiatan ekonomi sendiri terdiri dari tiga kegiatan, kegiatan produksi yaitu kegiatan menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.kegiatan distribusi yaitu suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dan kegiatan konsumsi yaitu tindakan menghabiskan atau mengurangi secara berangsur-angsur manfaat suatu barang dalam memenuhi kebutuhan untuk memelihara kelangsungan hidupnya.Jenis analisis ekonomi diantaranya adalah ekonomi deskriptif yaitu suatu analisis ekonomi yang menggambarkan tentang kondisi yang sebenarnya terjadi dalam suatu perekonomian, ekonomi teori yaitu suatu pandangan yang menggambarkan tentang hubungan prediksi dari kondisi ekonomi yang akan terjadi dengan sifat-sifat ekonomi yang telah terwujud, dan ekonomi terapan yaitu suatu sistem analisis yang digunakan untuk mencari pemecah masalah dan cara penerapannya.Asumsi yang sering digunakan dalam teori ekonomi diantaranya asumsi umumdan asumsi ekonomi mikro. Dimana asumsi umum terdiri dari Asumsi Rasionalitas, penggunaan asumsi ini dalam bentuk asumsi bahwa rumah tangga keluarga senantiasa berusaha memaksimumkan kepuasan. Asumsi Penyederhanaan, penggunaan asumsi supaya permasalahan lebih mudah dianalisa dan dipahami. Asumsi Cateris Paribus, yang dikehendaki oleh asumsi ini adalah bahwa yang mengalami perubahan hanyalah variabel yang secara eksplisit dinyatakan berubah, sedangkan variabel lain yang tidak disebutkan berubah. Sedangkan asumsi ekonomi mikro diantaranya Asumsi Ekuilibrium Parsial dan Asumsi tidak adanya hambatan atas proses penyesuaian.

DAFTAR PUSTAKA

Ariffudin, M. (2013) pengertian kegiatan ekonomi dan contohnya, April, [Online], Available: http://ipsuntuksmk.blogspot.com/2013/04/pengertian-kegiatan-ekonomi-dan.html [02 September 2014].

Asadhatu, A. (2012) Definisi Ilmu Ekonomi menurut para ahli, [Online], Available: http://ilmuekono.blogspot.com/ [02 September 2014].

Boediono, Bunga rampai ekonomi mikro-kumpulan-kumpulan karangan mengenai penerapan teori ekonomi mikro. 1976. Boediono, M.Ec., Dr. Peter McCawley;Yogyakarta;Gadjah Mada University Press;1976;228p.;il.;22cm;Microeconomics;Economics;McC

Sumber : Rosidi, Suherman. 2006. Pengantar teori ekonomi pendekatan kepada ekonomi mikro dan makro.Ed Revisi 7. Jakarta : PT. Raja Grafindo persada.Pracoyo, tri kurnawangsih. 2006. aspek dasar ekonomi mikro. Jakarta : Grasindo.

Obrolan Ekonomi (2013), 03 Januari, [Online], Available: http://obrolanekonomi.blogspot.com/2013/01/3-model-analisis-ekonomi.html [02 September 2014].

Samuelson A. Paul and Nordhaus D. William. 1989. Economics. Singapore. McGraw Hill Book Co.

Suharjoko, P. (2011) Tiga Masalah Pokok Perekonomian, 09 Agustus , [Online], Available: http://www.babejoko.web.id/2011/08/09/tiga-masalah-pokok-perekonomian.php [02 September 2014].

Sukirno, S. (2011) Mikroekonomi Teori Pengantar, 3rd edition, Jakarta: Rajawali Pers.