Makalah Kel.1 (Anfis Kelenjar Tiroid)

35
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang mempertahankan tingkat metabolisme di berbagai jarinan agar optimal sehingga mereka berfungsi normal. Hormon tiroid merangsang konsumsi oksigen pada sebagian besar sel di tubuh , membantu mengatur metabolisme lemak dan karbohidrat, dan penting untuk pertumbuhan dan pematangan normal. Kelenjar tiroid tidak esensial bagi kehidupan, tetapi ketiadaannya menyebabkan perlambatan perkembangan mental dan fisik, berkurangnya daya tahan terhadap dingin, serta pada anak–anak timbul retardasi mental dan kecebolan. Sebaliknya, sekresi tiroid yang berlebihan menyebabkan 1 | KELENJAR TIROID

description

kelenjar tiroid

Transcript of Makalah Kel.1 (Anfis Kelenjar Tiroid)

Page 1: Makalah Kel.1 (Anfis Kelenjar Tiroid)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang mempertahankan tingkat

metabolisme di berbagai jarinan agar optimal sehingga mereka berfungsi normal.

Hormon tiroid merangsang konsumsi oksigen pada sebagian besar sel di tubuh ,

membantu mengatur metabolisme lemak dan karbohidrat, dan penting untuk

pertumbuhan dan pematangan normal.

Kelenjar tiroid tidak esensial bagi kehidupan, tetapi ketiadaannya

menyebabkan perlambatan perkembangan mental dan fisik, berkurangnya daya

tahan terhadap dingin, serta pada anak–anak timbul retardasi mental dan

kecebolan. Sebaliknya, sekresi tiroid yang berlebihan menyebabkan badan

menjadi kurus, gelisah, takikardia, tremor, dan kelebihan pembentukan panas.

Fungsi tiroid diatur oleh hormone perangsang tiroid dari hipofisis anterior.

Sebaliknya , sekresi hormone ini sebagian diatur oleh umpan balik inhibitorik

langsung kadar hormontiroid yang tinggi pada hipofisis serta hipotalamus dan

sebagian lagi melalui hipotalamus. Dengan cara ini, perubahan–perubahan pada

hipofisis serta hipotalamus dan sebagian lagi melalui hipotalamus.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan kelenjar tiroid?

2. Bagaimana tahap pembentukan kelenjar tiroid?

3. Bagaimana histology kelenjar tiroid?

4. Bagaimana proses pembentukan hormone tiroid?

5. Apa fungsi Hormon tiroid?

6. Apa efek hormone tiroid dalam tubuh?

1 | K E L E N J A R T I R O I D

Page 2: Makalah Kel.1 (Anfis Kelenjar Tiroid)

1.3 Tujuan

Tujuan Umum : Mampu menjelaskan tentang anatomi fisiologi kelenjar tiroid.

Tujuan Khusus :

1. Mampu menjelaskan definisi kelenjar tiroid

2. Mampu menjelaskan hormone-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid

3. Mampu menjelaskan anatomi kelenjar tiroid

4. Mampu menjelaskan fisiologi kelenjar tiroid

1.4 Manfaat

Manfaat yang ingin diperoleh dalam penyusunan makalah ini adalah:

Mendapatkan pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi kelenjar tiroid.

BAB II

2 | K E L E N J A R T I R O I D

Page 3: Makalah Kel.1 (Anfis Kelenjar Tiroid)

PEMBAHASAN

Anatomi Fisiologi Kelenjar Tiroid

2.1 Anatomi Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid merupakan kelenjar berwarna merah kecoklatan dan sangat

vascular. Terletak di anterior cartilago thyroidea di bawah laring setinggi vertebra

cervicalis 5 sampai vertebra thorakalis 1. Kelenjar ini terselubungi lapisan

pretracheal dari fascia cervicalis dan terdiri atas 2 lobus, lobus dextra dan sinistra,

yang dihubungkan oleh isthmus. Beratnya kira2 25 gr tetapi bervariasi pada tiap

individu. Kelenjar tiroid sedikit lebih berat pada wanita terutama saat menstruasi

dan hamil. Lobus kelenjar tiroid seperti kerucut. Ujung apikalnya menyimpang ke

lateral ke garis oblique pada lamina cartilago thyroidea dan basisnya setinggi

cartilago trachea 4-5. Setiap lobus berukutan 5x3x2 cm. Isthmus menghubungkan

bagian bawah kedua lobus, walaupun terkadang pada beberapa orang tidak ada.

Panjang dan lebarnya kira2 1,25 cm dan biasanya anterior dari cartilgo trachea

walaupun terkadang lebih tinggi atau rendah karena kedudukan dan ukurannya

berubah.

2.2 Secara embriologi, tahap pembentukan kelenjar tiroid adalah:

3 | K E L E N J A R T I R O I D

Page 4: Makalah Kel.1 (Anfis Kelenjar Tiroid)

Kelenjar tiroid mulanya merupakan dua buah tonjolan dari dinding depan

bagian tengah farings, yang terbentuk pada usia kelahiran 4 minggu. Tonjolan

pertama disebut pharyngeal pouch, yaitu antara arcus brachialis 1 dan 2.

Tonjolan kedua pada foramen ceacum, yang berada ventral di bawah cabang

farings I.

Pada minggu ke-7, tonjolan dari foramen caecum akan menuju pharyngeal

pouch melalui saluran yang disebut ductus thyroglossus.

Kelenjar tiroid akan mencapai kematangan pada akhir bulan ke-3, dan

ductus thyroglossus akan menghilang. Posisi akhir kelenjar tiroid terletak di

depan vertebra cervicalis 5, 6, dan 7.

Namun pada kelainan klinis, sisa kelenjar tiroid ini juga masih sering

ditemukan di pangkal lidah (ductus thyroglossus/lingua thyroid) dan pada

bagian leher yang lain.

Kelenjar tiroid dialiri oleh beberapa arteri:

1. A. thyroidea superior (arteri utama).

2. A. thyroidea inferior (arteri utama).

3. Terkadang masih pula terdapat A. thyroidea ima, cabang langsung dari

aorta atau A. anonyma.

Kelenjar tiroid mempunyai 3 pasang vena utama:

1. V. thyroidea superior (bermuara di V. jugularis interna).

2. V. thyroidea medialis (bermuara di V. jugularis interna).

3. V. thyroidea inferior (bermuara di V. anonyma kiri).

Aliran limfe terdiri dari 2 jalinan:

1. Jalinan kelenjar getah bening intraglandularis

2. Jalinan kelenjar getah bening extraglandularis

Kedua jalinan ini akan mengeluarkan isinya ke limfonoduli pretracheal

4 | K E L E N J A R T I R O I D

Page 5: Makalah Kel.1 (Anfis Kelenjar Tiroid)

lalu menuju ke kelenjar limfe yang dalam sekitar V. jugularis. Dari sekitar V.

jugularis ini diteruskan ke limfonoduli mediastinum superior.

Persarafan kelenjar tiroid:

1. Ganglion simpatis (dari truncus sympaticus) cervicalis media dan inferior

2. Parasimpatis, yaitu N. laryngea superior dan N. laryngea recurrens

(cabang N.vagus)

N. laryngea superior dan inferior sering cedera waktu operasi, akibatnya

pita suara terganggu (stridor/serak).

Vaskularisasi

Kelenjar tiroid disuplai oleh arteri tiroid superior, inferior, dan terkadang

juga arteri tiroidea ima dari a. brachiocephalica atau cabang aorta. Arterinya

banyak dan cabangnya beranastomose pada permukaan dan dalam kelenjar,

baik ipsilateral maupun kontralateral.

tiroid superior menembus fascia tiroid dan kemudian bercabang menjadi

cabang anterior dan posterior. Cabang anterior mensuplai permukaan anterior

kelenjar dan cabang posterior mensuplai permukaan lateral dan medial. tiroid

inferior mensuplai basis kelenjar dan bercabang ke superior (ascenden) dan

inferior yang mensuplai permukaan inferior dan posterior kelenjar.Sistem

venanya berasal dari pleksus perifolikular yang menyatu di permukaan

membentuk vena tiroidea superior, lateral dan inferior.

Sistem Limfatik Pembuluh limfe tiroid terhubung dengan plexus tracheal

dan menjalar sampai nodus prelaringeal di atas isthmus tiroid dan ke nodus

pretracheal serta paratracheal. Beberapa bahkan juga mengalir ke nodus

brachiocephal yang terhubung dengan tymus pada mediastinum superior.

2.3 Histologi Kelenjar Tiroid:

5 | K E L E N J A R T I R O I D

Page 6: Makalah Kel.1 (Anfis Kelenjar Tiroid)

Kelenjar ini tersusun dari bentukan-bentukan bulat dengan ukuran yang

bervariasi yang disebut thyroid follicle. Setiap thyroid follicle terdiri dari sel-

sel selapis kubis pada tepinya yang disebut sel folikel dan mengelilingi

koloid di dalamnya. Folikel ini dikelilingi jaringan ikat tipis yang kaya

dengan pembuluh darah.

Sel folikel yang mengelilingi thyroid folikel ini dapat berubah sesuai

dengan aktivitas kelenjar thyroid tersebut. Ada kelenjar thyroid yang

hipoaktif, sel foikel menjadi kubis rendah, bahkan dapat menjadi pipih.

Tetapi bila aktivitas kelenjar ini tinggi, sel folikel dapat berubah menjadi

silindris, dengan warna koloid yang dapat berbeda pada setiap thyroid folikel

dan sering kali terdapat Vacuola Resorbsi pada koloid tersebut.

3.1 Fisiologi Kelenjar Tiroid

6 | K E L E N J A R T I R O I D

Page 7: Makalah Kel.1 (Anfis Kelenjar Tiroid)

Hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid

memiliki dua buah lobus, dihubungkan oleh isthmus, terletak di kartilago

krokoidea di leher pada cincin trakea ke dua dan tiga. Kelenjar tiroid

berfungsi untuk pertumbuhan dan mempercepat metabolisme. Kelenjar

tiroid menghasilkan dua hormon yang penting yaitu tiroksin (T4) dan

triiodotironin (T3). Karakteristik triioditironin adalah berjumlah lebih

sedikit dalam serum karena reseptornya lebih sedikit dalam protein

pengikat plasma di serum tetapi ia lebih kuat karena memiliki banyak

resptor pada jaringan. Tiroksin memiliki banyak reseptor pada protein

pengikat plasma di serum yang mengakibatkan banyaknya jumlah

hormon ini di serum, tetapi ia kurang kuat berikatan pada jaringan karena

jumlah reseptornya sedikit.

Proses pembentukan hormon tiroid adalah:

Pembentukan dan Sekresi Hormon Tiroid Ada 7 tahap, yaitu:

1) Trapping

Proses ini terjadi melalui aktivitas pompa iodida yang terdapat

pada bagian basal sel folikel. Dimana dalam keadaan basal, sel tetap

berhubungan dengan pompa Na/K tetapi belum dalam keadaan aktif.

Pompa iodida ini bersifat energy dependent dan membutuhkan ATP.

Daya pemekatan konsentrasi iodida oleh pompa ini dapat mencapai

20-100 kali kadar dalam serum darah. Pompa Na/K yang menjadi

perantara dalam transport aktif iodida ini dirangsang oleh TSH.

2) Oksidasi

Sebelum iodida dapat digunakan dalam sintesis hormon, iodida

tersebut harus dioksidasi terlebih dahulu menjadi bentuk aktif oleh

suatu enzim peroksidase. Bentuk aktif ini adalah iodium. Iodium ini

kemudian akan bergabung dengan residu tirosin membentuk

monoiodotirosin yang telah ada dan terikat pada molekul tiroglobulin

7 | K E L E N J A R T I R O I D

Page 8: Makalah Kel.1 (Anfis Kelenjar Tiroid)

(proses iodinasi). Iodinasi tiroglobulin ini dipengaruhi oleh kadar

iodium dalam plasma. Sehingga makin tinggi kadar iodium intrasel

maka akan makin banyak pula iodium yang terikat sebaliknya makin

sedikit iodium di intra sel, iodium yang terikat akan berkurang

sehingga pembentukan T3 akan lebih banyak daripada T4.

3) Coupling

Dalam molekul tiroglobulin, monoiodotirosin (MIT) dan

diiodotirosin (DIT) yang terbentuk dari proses iodinasi akan saling

bergandengan (coupling) sehingga akan membentuk triiodotironin

(T3) dan tiroksin (T4). Komponen tiroglobulin beserta tirosin dan

iodium ini disintesis dalam koloid melalui iodinasi dan kondensasi

molekul tirosin yang terikat pada ikatan di dalam tiroglobulin.

Tiroglobulin dibentuk oleh sel-sel tiroid dan dikeluarkan ke dalam

koloid melalui proses eksositosis granula.

4) Penimbunan (storage

Produk yang telah terbentuk melalui proses coupling tersebut

kemudian akan disimpan di dalam koloid. Tiroglobulin (dimana di

dalamnya mengandung T3 dan T4), baru akan dikeluarkan apabila ada

stimulasi TSH.

5) Deiodinasi

Proses coupling yang terjadi juga menyisakan ikatan iodotirosin.

Residu ini kemudian akan mengalami deiodinasi menjadi tiroglobulin

dan residu tirosin serta iodida. Deiodinasi ini dimaksudkan untuk lebih

menghemat pemakaian iodium.

6) Proteolisis

8 | K E L E N J A R T I R O I D

Page 9: Makalah Kel.1 (Anfis Kelenjar Tiroid)

TSH yang diproduksi oleh hipofisis anterior akan merangsang

pembentukan vesikel yang di dalamnya mengandung tiroglobulin.

Atas pengaruh TSH, lisosom akan mendekati tetes koloid dan

mengaktifkan enzim protease yang menyebabkan pelepasan T3 dan T4

serta deiodinasi MIT dan DIT.

7) Pengeluaran hormon dari kelenjar tiroid (releasing)

Proses ini dipengaruhi TSH. Hormon tiroid ini melewati membran

basal dan kemudian ditangkap oleh protein pembawa yang telah

tersedia di sirkulasi darah yaitu Thyroid Binding Protein (TBP) dan

Thyroid Binding Pre Albumin (TBPA). Hanya 0,35% dari T4 total dan

0,25% dari T3 total yang berada dalam keadaan bebas. Ikatan T3

dengan TBP kurang kuat daripada ikatan T4 dengan TBP. Pada

keadaan normal kadar T3 dan T4 total menggambarkan kadar hormon

bebas. Namun dalam keadaan tertentu jumlah protein pengikat bisa

berubah. Pada seorang lansia yang mendapatkan kortikosteroid untuk

terapi suatu penyakit kronik cenderung mengalami penurunan kadar

T3 dan T4 bebas karena jumlah protein pembawa yang meningkat.

Sebaliknya pada seorang lansia yang menderita pemyakit ginjal dan

hati yang kronik maka kadar protein binding akan berkurang sehingga

kadar T3 dan T4 bebas akan meningkat.

3.2 Fungsi Hormon-hormon tiroid

Fungsi utama hormon tiroid T3 dan T4 adalah mengendalikan

aktivitas metabolik seluler. Kedua hormon ini bekerja sebagai alat pacu

umum dengan mempercepat proses metabolisme. Efeknya pada

kecepatan metabolisme sering ditimbulkan oleh peningkatan kadar

enzim-enzim spesifik yang turut berperan dalam konsumsi oksigen, dan

oleh perubahan sifat responsif jaringan terhadap hormon yang lain.

9 | K E L E N J A R T I R O I D

Page 10: Makalah Kel.1 (Anfis Kelenjar Tiroid)

Hormon tiroid mempengaruhi replikasi sel dan sangat penting bagi

perkembangan otak. Adanya hormon tiroid dalam jumlah yang adekuat

juga diperlukan untuk pertumbuhan normal. Melalui efeknya yang luas

terhadap metabolisme seluler, hormon tiroid mempengaruhi setiap sistem

organ yang penting.

Kelenjar tiroid berfungsi untuk mempertahankan tingkat

metabolisme di berbagai jaringan agar optimal sehingga mereka berfungsi

normal. Hormon tiroid merangsang konsumsi O2 pada sebagian besar sel

di tubuh, membantu mengatur metabolisme lemak dan karbohidrat, dan

penting untuk pertumbuhan dan pematangan normal.

Hormon-hormon tiroid memiliki efek pada pertumbuhan sel,

perkembangan dan metabolisme energi. Efek-efek ini bersifat genomic,

melalui pengaturan ekspresi gen, dan yang tidak bersifat genomic,

melalui efek langsung pada sitosol sel, membran sel, dan mitokondria.

Hormon tiroid juga merangsang pertumbuhan somatis dan berperan

dalam perkembangan normal sistem saraf pusat.

Hormon ini tidak esensial bagi kehidupan, tetapi ketiadaannya

menyebabkan perlambatan perkembangan mental dan fisik, berkurangnya

daya tahan tubuh terhadap dingin, serta pada anak-anak timbul retardasi

mental dan kecebolan (kretinisme). Sebaliknya, sekresi tiroid yang

berlebihan menyebabkan badan menjadi kurus, gelisah, takikardia,

tremor, dan kelebihan pembentukan panas.8

3.3 Sistem Hormon

Dua jenis hormon berbeda yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid

membentuk hormon tiroid yaitu tiroksin dan triiodotironin. Kedua hormon

ini merupakan asam amino dengan sifat unik yang mengandung molekul

iodium yang terikat pada struktur asam amino.

3.3.1 Tiroksin (T4)

10 | K E L E N J A R T I R O I D

Page 11: Makalah Kel.1 (Anfis Kelenjar Tiroid)

Hormon tiroksin (T4) mengandung empat atom iodium dalam setiap

molekulnya. Hormon ini disintesis dan disimpan dalam keadaan terikat

dengan protein di dalam sel-sel kelenjar tiriod; pelepasannya ke dalam

aliran darah terjadi ketika diperlukan. Kurang lebih 75% hormon tiroid

terikat dengan globulin pengikat-protein (TBG; thyroid-binding globulin).

Hormon tiroid yang lain berada dalam keadaan terikat dengan

albumin dan prealbumin pengikat tiroid. Bentuk T4 yang terdapat secara

alami dan turunannya dengan atom karbon asimetrik adalah isomer L. D-

Tiroksin hanya memiliki sedikit aktivitas bentuk L.

Hormon tiroid yang bersirkulasi dalam plasma terikat pada protein

plasma, diantaranya :

1) globulin pengikat tiroksin (TBG).

2) prealbumin pengikat tiroksin (TBPA).

3) albumin pengikat tiroksin (TBA).

Dari ketiga protein pengikat tiroksin, TBG mengikat tiroksin yang

paling spesifik. Selain itu, tiroksin mempunyai afinitas yang lebih besar

terhadap protein pengikat ini di bandingkan dengan triiodotironin.

Secara normal 99,98% T4 dalam plasma terikat atau sekitar 8 μg/dL

(103 nmol/L); kadar T4 bebas hanya sekitar 2ng/dL (Gambar 2). Hanya

terdapat sedikit T4 dalam urin. Waktu paruh biologiknya panjang (6-7

hari), dan volume distribusinya lebih kecil jka dibandingkan dengan

cairan ekstra seluler (CES) sebesar 10L, atau sekitar 15% berat tubuh.

3.3.2 Triiodotironin (T3)

Hormon yang merupakan asam amino dengan sifat unik yang

mengandung molekul iodium yang terikat pada asam amino ini hanya

mengandung tiga atom iodium saja dalam setiap molekulnya.

Hormon tiroksin juga di bentuk di jaringan perifer melalui

deiodinasi T4. Hormon triiodotironin (T3) lebih aktif daripada hormon

tiroksin (T4). T4 dan T3 disintesis di dalam koloid melalui iodinasi dan

11 | K E L E N J A R T I R O I D

Page 12: Makalah Kel.1 (Anfis Kelenjar Tiroid)

kondensasi molekul-molekul tirosin yang terikat pada linkage peptida

dalam triglobulin. Kedua hormon ini tetap terikat pada triglobulin

sampai disekresikan. Sewaktu disekresi, koloid diambil oleh sel-sel

tiroid, ikatan peptida mengalami hidrolisis, dan T3 serta T4 bebas

dilepaskan ke dalam kapiler.

Triiodotironin mempunyai aktifitas yang lebih kecil terhadap protein

pengikat TBG dibandingkan dengan tiroksin, menyebabkan

triiodotironin lebih mudah berpindah ke jaringan sasaran. Faktor ini yang

merupakan alasan mengapa aktivitas metabolik triiodotironin lebih besar.

T3 mugkin dibentuk melalui kondensasi monoidotirosin (MIT)

dengan diidotirosin (DIT). Dalam tiroid manusia normal, distribusi rata-

rata senyawa beriodium untuk T3 adalah 7%. Kelenjar tiroid manusia

mensekresi sekitar 4 μg (7 nmol) T3. Kadar T3 plasma adalah sekitar

0,15 μg/dL (2,3 nmol/L), dari 0,15 μg/dL yang secara normal terdapat

dalam plasma, 0,2% (0,3 ng/dL) berada dalam keadaan bebas. Sisa

99,8% terikat pada protein, 46% pada TBG dan sebagian besar sisanya

pada albumin, dengan pengikatan transtiretin sangat sedikit (Tabel 1).8

12 | K E L E N J A R T I R O I D

Page 13: Makalah Kel.1 (Anfis Kelenjar Tiroid)

3.4 Efek Hormon Tiroid

a. Efek hormon tiroid dalam meningkatkan sintesis protein adalah :

a) Meningkatkan jumlah dan aktivitas mitokondria

b) Meningkatkan kecepatan pembentukan ATP.

b. Efek tiroid dalam transpor aktif : meningkatkan aktifitas enzim NaK-

ATPase yang akan menaikkan kecepatan transpor aktif dan tiroid dapat

mempermudah ion kalium masuk membran sel.

c. Efek pada metabolisme karbohidrat : menaikkan aktivitas seluruh enzim

d. Efek pada metabolisme lemak: mempercepat proses oksidasi dari asam

lemak. Pada plasma dan lemak hati hormon tiroid menurunkan kolesterol,

fosfolipid, dan trigliserid dan menaikkan asam lemak bebas.

e. Efek tiroid pada metabolisme vitamin: menaikkan kebutuhan tubuh akan

vitamin karena vitamin bekerja sebagai koenzim dari metabolisme.Oleh

karena metabolisme sebagian besar sel meningkat akibat efek dari tiroid,

maka laju metabolisme basal akan meningkat. Dan peningkatan laju basal

setinggi 60 sampai 100 persen diatas normal.

f. Efek Pada berat badan. Bila hormone tiroid meningkat, maka hampir

selalu menurunkan berat badan, dan bila produksinya sangat berkurang,

13 | K E L E N J A R T I R O I D

Page 14: Makalah Kel.1 (Anfis Kelenjar Tiroid)

maka hampir selalu menaikkan berat badan. Efek ini terjadi karena

hormone tiroid meningkatkan nafu makan.

g. Efek terhadap Cardiovascular. Aliran darah, Curah jantung, Frekuensi

deny jantung, dan Volume darah meningkat karena meningkatnya

metabolism dalam jaringan mempercepat pemakaian oksigen dan

memperbanyak produk akhir yang dilepas dari jaringan. Efek ini

menyebabkan vasodilatasi pada sebagian besar jaringan tubuh, sehingga

meningkatkan aliran darah.

h. Efek pada Respirasi. Meningkatnya kecepatan metabolism akan

meningkatkan pemakaian oksigen dan pembentukan karbondioksida.

i. Efek pada saluran cerna. Meningkatkan nafsu makan dan asupan

makanan. Tiroid dapat meningkatkan kecepatan sekresi getah pencernaan

dan pergerakan saluran cerna.

14 | K E L E N J A R T I R O I D

Page 15: Makalah Kel.1 (Anfis Kelenjar Tiroid)

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Tiroid terdiri dari nodula-nodula yang tersusun dari folikel-folikel kecil yang

dipisahkan satu dengan lainnya oleh suatu jaringan ikat. Setiap folikel dibatasi oleh epitel

kubus dan diisi oleh bahan proteinaseosa berwarna merah muda yang disebut koloid.

Sel-sel epitel folikel merupakan tempat sintesis hormon tiroid dan mengaktifkan

pelepasannya dalam sirkulasi. Zat koloid, triglobulin, merupakan tempat hormon tiroid

disintesis dan pada akhirnya disimpan.

Dua hormon tiroid utama yang dihasilkan oleh folikel-folikel adalah tiroksin (T4) dan

triiodotironin (T3). Sel pensekresi hormon lain dalam kelenjar tiroid yaitu sel

parafolikular yang terdapat pada dasar folikel dan berhubungan dengan membran folikel,

sel ini mensekresi hormon kalsitonin, suatu hormon yang dapat merendahkan kadar

kalsium serum dan dengan demikian ikut berperan dalam pengaturan homeostasis

kalsium.

Tiroksin (T4) mengandung empat atom yodium dan triiodotironin (T3) mengandung

tiga atom yodium. T4 disekresi dalam jumlah lebih banyak dibandingkan dengan T3, tetapi

apabila dibandingkan milligram per milligram, T3 merupakan hormon yang lebih aktif

daripada T4.7

Hormon ini dibuat di folikel jaringan tiroid dari asam amino (tiroksin) yang

mengandung yodium. Yodium secara aktif di akumulasi oleh kelenjar tiroid dari darah.

Oleh sebab itu kekurangan yodium dalam makanan dalam jangka waktu yang lama

mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok hingga 15 kali.

15 | K E L E N J A R T I R O I D