Makalah Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik Pedaging

44
MAKALAH KEBUTUHAN NUTRISI TERNAK ITIK PEDAGING BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Unggas air ( waterfowls ) ialah semua spesies hewan bersayap ( kelas aves ) yang dapat hidup di air.`menghasilkan produk atau jasa yang bermamfaar serta menggantungkan sebagian hidupnya pada manusia. Spesies yang termasuk unggas air ialah itik ( duck ), angsa ( goose ), dan undan ( swan ). Kedua jenis yang disebut pertama yaitu itikdan angsa sudah cukup popular di Indonesia, sedangkan sebaliknya undan belum banyak dikenal oleh masyarakat. Dalam memenuhi kebutuhan protein asal hewan, disamping peran yang dimainkan oleh unggas darat terutama ayam, unggas air juga memberikan sumbangan yang cukup besar terutama sebagai penghasil telur. Dikalangan masyarakat pedesaan bahkan jenis ternak ini telah menyatu dengan kehidupan mereka sehari- hari. Walaupun demikian, keadaan peternakan itik di Indonesia dalam kenyataan perkembangannya relative amat lambat. Dari tahun-ketahun keadaannya tetap bersifat tradisional tampa adanya peningkatan-peningkatan yang berarti. Hal ini terutama disebabkan oleh masih sangat sedikitnya perhatian masysrakat kita terhadap jenis unggas ini, termasuk perhatian para ahli perunggasan terhadap itik. Ini terbukti dari sedikitnya publikasi tentang itik baik dalam bentuk buku ataupun dalam bentuk hasil-hasil penelitian ilmiah.

description

itik, pakan

Transcript of Makalah Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik Pedaging

Page 1: Makalah Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik Pedaging

MAKALAH KEBUTUHAN NUTRISI TERNAK ITIK PEDAGING

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Unggas air ( waterfowls ) ialah semua spesies hewan bersayap ( kelas aves ) yang

dapat hidup di air.`menghasilkan produk atau jasa yang bermamfaar serta menggantungkan

sebagian hidupnya pada manusia. Spesies yang termasuk unggas air ialah itik ( duck ), angsa

( goose ), dan undan ( swan ). Kedua jenis yang disebut pertama yaitu itikdan angsa sudah

cukup popular di Indonesia, sedangkan sebaliknya undan belum banyak dikenal oleh

masyarakat.

Dalam memenuhi kebutuhan protein asal hewan, disamping peran yang dimainkan

oleh unggas darat terutama ayam, unggas air juga memberikan sumbangan yang cukup besar

terutama sebagai penghasil telur. Dikalangan masyarakat pedesaan bahkan jenis ternak ini

telah menyatu dengan kehidupan mereka sehari-hari.

Walaupun demikian, keadaan peternakan itik di Indonesia dalam kenyataan

perkembangannya relative amat lambat. Dari tahun-ketahun keadaannya tetap bersifat

tradisional tampa adanya peningkatan-peningkatan yang berarti. Hal ini terutama disebabkan

oleh masih sangat sedikitnya perhatian masysrakat kita terhadap jenis unggas ini, termasuk

perhatian para ahli perunggasan terhadap itik. Ini terbukti dari sedikitnya publikasi tentang

itik baik dalam bentuk buku ataupun dalam bentuk hasil-hasil penelitian ilmiah.

Disamping itu juga kemampuan peternak dalam memelihara ternak itik sangatlah

minim terutama masalah pakan yang sesuai dengan kebutuhan ternaknya. Pakan merupakan

kebutuhan pokok dalam usaha pemeliharaan ternak itik. Biaya untuk ransum menempati

presentase terbesar dibandingkan dengan biaya lainnya. Oleh karena itu pengetahuan dan

keterampilan dalam penyediaan dan penyusunan ransum yang baik sangat diperlukan oleh

peternak.

MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun maksud dan tujuan dari makalah ini yaitu :

         Membagi wawasan dan ilmu pengetahuan tentang kebutuhan ternak itik itu sendiri

         Meningkatkan ilmu pengetahuan tentang kebutuhan nutrisi ternak itik

         Sebagai pengetahuan untuk bisa diterapkan dalam dunia lapangan pekerjaan dan masyarakat

Page 2: Makalah Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik Pedaging
Page 3: Makalah Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik Pedaging

BAB II

PEMBAHASAN

Pakan merupakan kebutuhan pokok dalam usaha pemeliharaan ternak itik. Biaya

untuk ransum menempati presentase terbesar dibandingkan dengan biaya lainnya. Oleh

karena itu pengetahuan dan keterampilan dalam penyediaan dan penyusunan ransum yang

baik sangat diperlukan oleh peternak.

Pada prinsipnya fungsi makanan untuk memenuhi kebutuhan pokok hidup,

membentuk sel-sel dan jaringan tubuh, serta menggantikan bagian-bagian yang rusak.

Selanjutnya makanan untuk kebutuhan berproduksi.

A. Gizi

Yang dimaksud dengan gizi adalah zat-zat yang terkandung dalam ransum ternak

yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin. Karbohidrat, lemak dan protein akan

membentuk energi sebagai hasil pembakaran.

1. Karbohidrat

Karbohidrat adalah sumber tenaga dan energi yang dipakai dalam setiap aktivitas di

dalam tubuh dan gerak itik. Sumber karbohidrat antara lain terdapat dalam jagung, beras,

sorgum dan dedak padi.

2. Lemak

Lemak berfungsi sebagai sumber tenaga serta mengandung vitamin A, D, E dan K.

Kelebihan karbohidrat ditimbun di bawah kulit tubuh sebagai lemak. Jadi kekurangan lemak

bisa diisi oleh karbohidrat. Tetapi lemak yang berlebihan dapat menyebabkan terganggunya

saluran reproduksi. Adapun sumber bahan ransum yang mengandung lemak adalah jagung,

kedelai dan minyak ikan.

3. Protein

Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan, mengganti jaringan-jaringan yang rusak serta

berproduksi. Kebutuhan protein kasar tergantung pada fase hidup itik. Selain persentase total

kandungan protein di dalam makanan, perlu juga diperhatikan keseimbangan asam amino

yang membentuk protein tersebut. Untuk menjaga keseimbangan asam amino tersebut,

penyusunan ransum dianjurkan terdiri dari berbagai macam bahan baku. Dengan demikian

kekurangan suatu asam amino dapat ditutupi oleh asam amino yang diperoleh dari bahan

baku lainnya. Berdasarkan sumbernya, protein dapat digolongkan menjadi dua yaitu protein

yang berasal dari hewan dan protein yang berasal dari tanaman.

a. Protein Hewan

Page 4: Makalah Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik Pedaging

Protein yang berasal dari hewan mempunyai nilai hayati yang lebih tinggi dibandingkan

dengan yang berasal dari tanaman. Sumber protein hewani antara lain terdapat dalam tepung

ikan, hasil ikutan daging dari tempat pemotongan hewan dan susu bubuk kering.

b. Protein nabati

Protein nabati berasal dari tanaman seperti jagung, dedak padi, bungkil kedelai, bungkil

kelapa, bungkil kacang hijau dan bungkil kacang tanah. Akan tetapi kelebihan protein dapat

mengakibatkan penurunan pertumbuhan ringan, penurunan penimbunan lemak tubuh dan

kenaikan tingkat asam urat di dalam darah. Selain itu dapat pula mengakibatkan litter menjadi

basah yang disebabkan ternak mengkonsumsi air yang berlebihan.

4. Mineral

Mineral merupakan zat pembangun pertumbuhan dan produksi. Kebutuhan mineral

relatif sedikit tetapi kekurangan mineral dapat mengakibatkan efek yang tidak

menguntungkan pada ternak itik. Sumber mineral adalah dari makanan hijauan dan dari

hewan.

5. Vitamin

Vitamin sangat dibutuhkan dalam metobolisme kalsium dan fosfor yang berfungsi

sebagai pembentukan tulang dan kulit telur.

B. Energi

Energi adalah hasil dari proses metabolisme karbohidrat, protein dan lemak didalam

tubuh dengan satuan pengukur kalori. Energi diperlukan untuk semua kegiatan fisiologis dan

produksi itik termasuk aktivitas pernapasan, sirkulasi darah, pencernaaan makanan dan

sebagainya. Karbohidrat dan lemak merupakan bahan makanan sumber energi yang praktis

dan efisien.

Kebutuhan Ternak Itik

Banyak sekali yang kita temukan table kebutuhan untuk ternak itik diantaranya table

kebutuhan menurut NRC ( 1984 ), menurut winter dan funk ( 1960 ), menurut ARC ( 1975 )

dll. Berikut akan dikemukakan table-tabel kebutuhan yang telah disebutkan tadi.

Table kebutuhan gizi itik pedaging menurut NRC ( 1984 )

Page 5: Makalah Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik Pedaging

Sumber :

NRC

( 1984 )

         Bila

dinaikkan menjadi 22 % untuk 2 minggu pertama, (rasio 131) akan diperoleh kecepatan

pertumbuhan yang lebih besar.

Table kebutuhan gizi itik tipe pedaging menurut ARC ( 1975 )

Nutrient Jumlah Yang

Dibutuhkan

Rasio EP

Protein

Energi metabolik

Lisyin

Methionin

Ca

Magnesium

33 %

3100 kk/kg

0,89 %

0,39 %

0,56 %

0,05 %

135

Sumber : ARC ( 1975 )

ZAT MAKANAN STARTER GROWERRasio

EPFINISHER

Rasio

EP

Energy metabolic

(Kcal/Kg)2800 2800 2900

Protein ( % ) 16 16 181 15 193

Lysine ( % ) 0,9 0,9 0,7

Methionin +

cystin ( % )0,8 0,8 0,55

Vitamin A 4000 4000 4000

Vitamin D 220 220 500

Riblofavin ( mg ) 4 4 4

Panthothenic acid

(mg)11 11 10

Niacin ( mg ) 55 55 40

Pyridoxin (mg) 2,6 2,6 3

Calcium (%) 0,6 0,6 2,75

Phosphorus (%) 0,6 0,6 0,6

Sodium (%) 0,15 0,15 0,15

Manganesium

(mg)500 500 500

Page 6: Makalah Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik Pedaging

Table kebutuhan gizi ternak itik menurut winter dan funk ( 1960 )

Fase/umur Protein (%) Em ( kk/kg) Rasio EP

Sarter ( - 2 mnggu) 18 2860 159

Grower ( - dipasarkan ) 16 2930 183

Dewasa / penghasil bibit 16 2875 180

Sumber : winter & funk ( 1960 )

Dari ketiga pedoman kebutuhan seperti yang telah dikemukakan tadi, dapat diambil

kesimpulan bahwa untuk itik tipe pedaging apabila diharapkan tumbuh dengan kecepatan

yang tinggi, diperlukan ransum dengan rasio energi protein yang relatif sempit yaitu antara

120 – 140. angka-angka rasio tersebut tampak ada persesuaiannya dengan kebutuhan ayam

broiler yang masing-masing sebesar 121 ( scott, 1982) dan 139 (NRC, 1984). Bila itik

pedaging dipelihara terus untuk tujuan menghasilkan bibit ( breeder ), maka rasio EP dalam

ransum menjadi lebih luas lagi yaitu sekitar 180 sampai 195. disamping itu juga perlu

ditingkatkan penyediaan pitamin D dan Ca ( NRC, 1984 )

Page 7: Makalah Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik Pedaging

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pemeliharaan ternak itik

seorang peternak harus memperhatikan tentang manajemen pemeliharaan terutama masalah

pakannya karena biaya yang dikeluarkan untuk pakan dalam pemeliharaan ternak itik yaitu

sekitar 70 – 80 % dari total biaya dalam pemeliharaan ternak itik itu sendiri. Kebutuhan

pakan untuk ternak itik juga sangat penting diperhatikan, kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat

dilihat dari table - tabel kebutuhan yang sudah diterbitkan.

Page 8: Makalah Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik Pedaging

DAFTAR PUSTAKA

         Samosir,1990, Ilmu Ternak Itik, PT Gramedia, Jakarta

         Srigandono Banbang, 1986, Ilmu Unggas Air, Gadjah Mada University Press.

         Wahyu, 2004, Kebutuhan Nutrisi Ternak

Page 9: Makalah Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik Pedaging

ANIMAL dUCK

TASK STRUCTURED

LIVESTOCK MERCHANDISE

M.YAMIN

NIM: 3200901086

STUDY agribusiness

lured POLYTECHNIC

SAMBAS

2011

PART I

INTRODUCTION

A.LATAR REAR

Ducks are animals docile, easy Ducks in ternakkan and maintained. There are so many resources that

we can take from this duck, no eggs, meat and even manure fertilizer can be made. Fans of duck

meat and eggs are now more and more, because the flavor of the meat is very tasty. The eggs can be

contrived salted egg that is not less delicious with the meat. The need for the availability of meat

and duck eggs is very high.

In general, the purpose of maintenance is to produce telur.Pemeliharaan ducks ducks from time to

Page 10: Makalah Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik Pedaging

time, is the profile of the people or duck duck farming village, a small-scale maintenance and general

diumbar.Itik laying birds have distinctive characteristics, including the type of layer is partly derived

darijenis: Indian Runner, Khaki and Buff Orpington Khampbel or Buff ducks. In its development in

Indonesia, many Indian Runner maintained in certain areas, for example in South Kalimantan Alabio

known duck, in an area called Tegal Tegal ducks and in Bali called Bali Ducks. The ability to lay eggs

when reared intensively up to 300 grains per year and if maintained semi incentives range 90-100

grains saja.Prospek of maintenance effort is quite good considering the consumption of duck eggs

from year to year increase, maintenance has led to a semi incentives and towards incentives.

Duck breeding business in Indonesia has long been known to the public. In order for this effort to

provide optimal benefit for the owner is necessary to note a few things concerning maintenance

management duck

However, before a farmer started his business, must be prepared with an understanding of the

housing, seeds, animal feed, management and marketing. For example, how maintenance ducklings

(5-8 weeks), the maintenance of duck Dara (8-20 weeks of age and older) and maintenance of laying

ducks (age 20 weeks and over).

1

B.TUJUAN

The purpose of the paper on the farm ducks are:

1 Provide a shadow or a picture of ducks in farming practices,

2 duck maintenance management which includes:

• Maintenance of seedlings

• perkandangan

• Feeding

• Prevention of disease

• Management of Reproduction

Page 11: Makalah Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik Pedaging

3 Business duck as a promising business opportunity

4 As a place of learning or understanding of improving livestock welfare, khusnya for people who

Pursue the duck farm.

2

CHAPTER II

DISCUSSION

A.PEDOMAN LIVESTOCK RAISING DUCKS / DUCK

1. layout of the place or means of breeding duck

In breeding duck needs to consider the location of a place / in their environment as well as the

means to raise, because it is so successful in raising support for itik.Adapun place and means need to

be considered for breeding duck are:

a. location

· Not opposed to spatial planning and RDTR

· The location and altitude of the location with its surrounding areas have to pay attention to the

environment and topography

b. Land must clear the land, according degan designation according to applicable legislation

c. Water Supply and Water Luminaries equipment used must meet the water quality standards that

can be taken by healthy humans and animals, and is available throughout the year, and should

provide a means of illumination (power) is sufficient as needed.

2.Perkandangan

Cage is a good location: away from the crowds, there or close to a source of water, not too close to

home, and easy to control.

Enclosure requirements that must be met are: easy to clean, smooth and circulation uadara get

Page 12: Makalah Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik Pedaging

enough light matahari.Beberapa types of cages that can be selected according to the needs and

maintenance purposes such as:

a. Confined or postal system stables

• The floor enclosure is made of compacted soil and covered / coated the top of the husk / sawdust

mixed with lime powder.

• All indoor enclosures shaded roof.

3

• Where to adulthood (production) density can reach 4 tail / m²

b.Kandang colony system

Namely blend or combination of caged with detachable system, which

characterized by:

• The floor of the cage can be made or cemented soil is compacted and covered with litter (can be

derived from the husk, bran or used wood shavings / sawdust).

• The roof of the cage using a system of perforated roof

• Umbaran or yard fence made as high as ± 75 cm, which is equipped with the equipment enclosure

(places to eat and drink)

• The walls of bamboo or wood.

c. Battery cage system

• One box for one tailed ducks (with a size of 45 x 35 x 60), materials box can be made of bamboo or

wire.

• The floor slightly tilted cage (egg easy to roll out).

• Places to eat and drink cultivated outside the box (on the front)

• All boxes / cages betere collected in one place and given a roof and walls of woven bamboo or

fence with wire.

• To ducklings used as breeders to chicks.

• The size of the cage floor necessary for ducklings as follows:

- Age 1 day - 1 week, the density is 20 birds / m².

- Age 1-2 weeks, the density is 18 fish / m².

- Age 2-3 weeks, the density is 15 fish / m².

- Age 5-6 weeks, the density is 10 fish / m².

Building Construction Meets capacity to ensure the unimpeded entry of air into the cage and

dirty air discharge (optimum temperature of 26.5 ° C with a maximum humidity of 90%) have

sewage, economical materials.

Page 13: Makalah Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik Pedaging

4

Table 1.luas enclosure required for a child laying ducks

Age

The area of the enclosure (m / tail)

1 day-1 week

2-3 weeks

3-4 weeks

4-5 weeks

6-8 weeks

0.03

0.07

0.09

0.11

0.15

3.Pemeliharaan ducklings

Placed before the ducklings after hatching, which is on a circle made of plywood, prior arrangements

must be made, such as spraying the cage in order to clean by using Biotama 3 (2-3 Biotama cap 3

dissolved in 1 liter of water). Setting a heating lamp in the plywood circles duckling to health

guaranteed.

To avoid the incoming wind, given the duckling feathers smooth and still can not stand the cold,

keep the cage wall covered with a plastic curtain. Thereafter 4 days, plastic curtain can be opened at

noon, and the evening closed pda. At the age of 4 weeks detachable plastic curtains all because

ducklings already have a fairly thick fur, but if there is heavy rain or strong winds, plastic curtains are

still needed. Parent artificial heating oil lamps or electric light was needed until the age of 3 weeks.

The ducklings were purchased new from poulty Shop or from distant lands, after being put in

pelingkar was not in a hurry to be fed. However, given the first fresh drinks, such as milk or sugar

water. This is to avoid the "stress" due to displacement. After approximately 1 hour, the ducks were

fed little by little and often so that food is not wasted and compromised. After 1 week of the first,

give fresh water mixed with "natural antibiotic" is Biotama 5, turmeric and tamarind. 1 vertebra

Page 14: Makalah Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik Pedaging

turmeric tamarind plus 1 cm pieces (puree) add 1 -2 5 Biotama bottle cap and water up to 1000 ml.

Enter the large aqua bottle, cover tightly and shake shake. Fresh drinks can be referred to as "herbal

cattle". Give these drinks 1 week.

5

This is to stimulate the appetite and growth of uniform, as well as to avoid sensitivity terhdap

disorders during maintenance.

4.Seleksi seeds ducks

For the purpose of producing eggs should be selected so the ducks are characterized by:

• Body lean (not fat) and forms such as bottles, small neck,

long and round like rattan.

• Head small, glowing eye (located at the top of the head).

• wing body tightly closed, with neat wingtip

dipangkal tail, fur smooth, neat and not wrinkled.

• Leg stand firm (holding that high egg production between opy ducks

Tegal ducks Khaki Khampbell and Bali).

5.Pemberian feed

Basically feeding to ducks need high protein content and the provision of feed there are two kinds of

ways:

a.Pakan full of one type only, can be in the form of an all mash, pellets

or crumble the already complete all the nutritional elements (in this way is usually to a large farm).

b.Pakan full of some kind such as a mixture of rice bran, corn, soybean meal, etc.. (This is a common

way used by breeders folk) The number / feed consumption for different periods:

- The ducklings average of 58.3 grams / day

- Virgin Ducks average 80 grams / day

- Adult (productive time) average of 180 grams / day

c.Kebutuhan proteins for different periods:

- Ducklings (0-6 weeks) 20-22%

- Ducks virgin (6-13 weeks) 16-18%

- Adult (> - 13 weeks) 15-16%

d.Bahan-food sources of protein include:

- Soybean cake (protein 42-50%)

Page 15: Makalah Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik Pedaging

- Coconut cake (protein 19-23%)

- Bean cake (protein 0-15%)

- Fish meal (protein from 42.3 to 68.8%)

e.Hal Other things to consider include:

6

-Material Feed to be given should not smell rancid, not moldy and not excessive in number.

Always supplied drinking water and placed somewhat higher than the feed.

-Health Ducks please note, usually at the beginning of developing the disease tend to lose passion

eat and eat slowly reduced consumption.

Table 2.formula duck ration (%)

materials

The ducklings (0-6 weeks)

Dara (7-22 weeks)

Laying (> 23 weeks)

milled corn

Bakatul

coconut cake

soybean meal

Flour and leucaena

fish meal

hay

Flour shells

bone meal

salt

40

15

4.5

20

5

10

Page 16: Makalah Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik Pedaging

3

1

1

0.5

40

15

4.5

20

5

10

2

2

1

0.5

40

20

10

10

5

9.5

-

4

1

0.5

number

100

100

Page 17: Makalah Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik Pedaging

100

6.Pencegahan disease

Disease prevention is better than cure and keep in mind that every disease is not necessarily fatal,

but mungkit only reduce production alone. Several types of common diseases that attack them

ducks.

• Salmonellosis (pullorum + stools lime)

The cause bacteria Salmonella pullorum, when ducks attack aged 3-15 days resulted in high

mortality. Visible sign of the disease is the presence of impurities such as sticky white paste and

attached to the rectum, the body is weak, lethargic and sleepy chills, rapid panting, dull hair, wings

hang sometimes paralysis. Prevention can be done by keeping the cage as well as food and drink,

isolation of sick ducks. Treatment with antibiotics and sulfa type drugs.

7

•. worm disease

The causes are divided types of worm attacking ducks. Signs of disease are decreased appetite,

diarrhea, dull hair, skinny and production fell. Prevention must be maintained

keep the cage humidity, cage sanitation and eating, drinking. Anthelmintic treatment by giving at

least 3 months.

• Disease Botulismus

The cause is a toxin produced by the bacteria Clostridium botulinum, which is often found on rotting

carcasses of animals and plants. Grazing ducks often eat duck signs of disease are lethargy,

weakness, paralysis, neck legs and wings, appears sleepy, sometimes can not stand up straight and if

staggered, easy rontik fur. Prevention with food hygiene and avoid stale food / decomposed and

contaminated, the food must be clean and new or if forage is still fresh. Treatment with drugs can

be tried laxanitia.pencahar (Espon salt).

· Paralyzed.

Cause: Lack of vitamin B.Tanda Symptoms: Feet swollen joints section, the crippled and paralyzed,

seem sleepy, sometimes excessive tears.

7.Produksi egg

3.kemampuan table egg production and egg weight of laying ducks some kind of superior

ducks

Page 18: Makalah Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik Pedaging

The number of eggs (eggs / yr)

Egg weight (g / item)

Ducks thaki campbell

ducks tegals

Ducks majo sari

Alabio

ducks bali

Ducks CPM AK

Ducks CPM KAT

Ducks CPM KA

300-330

150-250

200-266

130-250

153-250

297

282

274

60

65-70

70

65-70

59-65

70

70

70

8 Post-harvest

Postharvest activities that can be done is preservation. By preserving the economic value of duck

eggs will take longer than if they were done preservation. Eggs are not given preservation treatment

can only hold it for 14 days if stored at room temperature will even soon rot. The preservation

Page 19: Makalah Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik Pedaging

treatment consists of 5 kinds, namely:

8

a) Preserving with warm water

Pickling with pickling warm water is the simplest duck eggs. In this way the eggs can survive for 20

days.

b) Preservation of eggs with guava leaf Soaking the eggs with guava leaves can maintain the quality

of the eggs for about 1 month. Eggs that have been soaked will change color to brown like boiled

eggs.

c) Preservation of eggs with coconut oil Pickling is a practical preservation. In this way an egg shell

color and taste has not changed.

d) Preservation of eggs with sodium silicate sodium silicate curing materials merupkan viscous liquid,

colorless, clear, and odorless. Sodium silicate can cover the pores so that the egg shell egg durable

and long lasting up to 1.5 months. The way is to soak the eggs in a solution of sodium silikat10% for

one month.

e) Preservation of eggs with salt salt soaked in a solution of common salt (NaCl) to a concentration of

25 40% for 3 weeks.

9

CHAPTER III

CLOSING

A.KESIMPULAN

The key to business success lies in duck production implementation maintenance program

Page 20: Makalah Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik Pedaging

governance ducks until the age of 22 weeks.

Error nutrition in infancy can cause genital ducks too late to reach maturity so that ducks can not

produce the expected lifespan.

In the intensive duck farming, there are three main evaluation has contributed to the success:

1.Bibit ducks; economic characteristics in the success of the business is 20%.

2.Makanan ducks; the efforts have contributed to the success of 30%.

3.Tata like maintenance, including cages, how maintenance and skill, plays a very large

B.SARAN

In breeding duck need to consider the following matters:

-Letak A duck farms

-Sarana And infrastructure should be adequate

-Kandang Must match the number of livestock

-Bibit Must be really good

-Kebersihan Should be taken to avoid the disease

10

INTRODUCTION

Praise Allah SWT author as a blessing and an abundance of grace and the guidance of His infinite, so

that I can finish a paper with the title entrepreneurial breeding duck farm.

In completing this task the authors received support from various parties, so on this occasion the

authors would like to thank you profusely on all parties either directly or indirectly, primarily in the

lecturer who has been guiding us.

The author has tried as much as possible to complete the task this.If there is still a lack of writing or

phrasing author please criticism and constructive suggestion, so that the task of the future better

than the present.

The author hopes that this task commonly made beneficial to all who read and especially for myself

pribadi.untuk more commonly used among all public.

Page 21: Makalah Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik Pedaging

Sambas, March 8, 2011

Composer

M.yamin

i

REFERENCES

Anggrorohadi, and Sudawonadi S.1993.Sumber Pemadi Power Ranch facilities and infrastructure

Bandung: Institute research farm

Hendro, Successful Farming Sunarjono.1989.Kiat Itik.Jakarta: Penyluhan Hall Ranch

Abdi, Sucipto.1987.Perawatan In Itik.Jogja Farming: Livestock Extension Center

Page 22: Makalah Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik Pedaging

TERNAK ITIK

TUGAS TERSTRUKTUR

WIRAUSAHA PETERNAKAN

M.YAMIN

NIM : 3200901086

PROGRAM STUDI AGROBISNIS

POLITEKNIK TERPIKAT

Page 23: Makalah Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik Pedaging

SAMBAS

2011

BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Bebek adalah hewan penurut,Bebek mudah di ternakkan dan dipelihara. Banyak sekali

sumber daya yang bisa kita ambil dari bebek ini, ada telurnya, dagingnya bahkan kotorannya

bisa di jadikan pupuk. Penggemar daging dan telur bebek sekarang semakin banyak, karena

rasa dari dagingnya yang sangat lezat. Telurnya pun bisa dibikin telur asin yang tak kalah

lezat dengan dagingnya. Kebutuhan akan ketersediaan daging dan telur bebek ini sangatlah

tinggi.

Pada umumnya tujuan pemeliharaan itik adalah untuk menghasilkan telur.Pemeliharaan

itik dari masa ke masa, profilnya adalah peternakan itik rakyat atau itik kampung, yang skala

pemeliharaannya kecil dan umumnya diumbar.Itik mempunyai karakteristik khas unggas

petelur termasuk dalam tipe petelur ini antara lain berasal darijenis : Indian Runner, Khaki

Khampbel dan Buff Orpington atau itik Buff. Dalam perkembangannya di Indonesia, Indian

Runner banyak dipelihara di wilayah tertentu, misalnya di Kalimantan Selatan dikenal itik

Alabio,di daerah Tegal disebut itik Tegal dan di Bali disebut Itik Bali. Kemampuan

bertelurnya bila dipelihara intensif hingga 300 butir pertahun dan bila dipelihara semi insentif

berkisar 90 - 100 butir saja.Prospek dari usaha pemeliharaan itik cukup baik mengingat

konsumsi telur dari tahun ke tahun terus meningkat, pemeliharaannya sudah mengarah pada

semi insentif maupun kearah insentif.

Usaha peternakan itik di Indonesia  telah  lama dikenal masyarakat. Agar usaha ini dapat

memberikan keuntungan yang optimal  bagi  pemiliknya maka perlu diperhatikan beberapa

hal yang menyangkut Manajemen pemeliharaan ternak itik

Namun sebelum seorang peternak memulai usahanya, harus menyiapkan diri dengan

pemahaman tentang perkandangan, bibit unggul, pakan ternak, pengelolaan dan pemasaran

Page 24: Makalah Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik Pedaging

hasil. Misalnya bagaimana pemeliharaan anak bebek (5-8 minggu), pemeliharaan bebek Dara

(umur 8-20 minggu ke atas) dan pemeliharaan bebek petelur (umur 20 minggu ke atas).

1

B.TUJUAN

Adapun tujuan dari makalah tentang peternakan itik adalah:

1.      Memberikan bayangan ataupun gambaran tentang cara berternak itik,

2.      Manajemen pemeliharaan ternak itik yang meliputi:

• Pemeliharaan bibit

• Perkandangan

• Pemberian pakan

• Pencegahan penyakit

• Pengelolaan Reproduksi

3.      Usaha ternak itik sebagai peluang bisnis yang menjanjikan

4.      Sebagai wadah pembelajaran ataupun pemahaman tentang meningkatkan kesejahteraan

peternakan, khusnya bagi masyarakat yang Mengusahakan peternakan itik tersebut.

Page 25: Makalah Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik Pedaging

2

BAB II

PEMBAHASAN

A.PEDOMAN BUDIDAYA TERNAK BEBEK/ITIK

 1. letak tempat ataupun sarana dalam beternak itik

Dalam beternak itik perlu memperhatikan letak tempat/kondisi lingkungan disekitarnya

serta sarana-sarana untuk beternak,karena hal tersebut sangat mendukung untuk berhasilnya

dalam beternak itik.Adapun tempat dan sarana yang perlu diperhatikan untuk beternak itik

adalah:

a. Lokasi

         Tak bertentangan dengan RUTR dan RDTR

         Letak dan ketinggian lokasi dengan wilayah sekitarnya harus memperhatikan lingkungan dan

topografi

b. Lahan Lahan harus jelas, sesuai degan peruntukannya menurut peraturan perundangan

yang             berlaku

c. Penyediaan Air dan Alat Penerang Air yang digunakan harus memenuhi baku mutu air yang 

sehat yang dapat diminum oleh manusia dan ternak serta tersedia sepanjang tahun, dan

hendaknya menyediakan alat penerangan (listrik) yang cukup sesuai kebutuhan.

2.Perkandangan

Lokasi Kandang yang baik adalah: jauh dari keramaian,ada atau dekat dengan sumber

air,tidak terlalu dekat dengan rumah,dan mudah dalam pengawasan.   

Persyaratan kandang yang harus dipenuhi adalah : mudah dibersihkan, sirkulasi uadara

lancar dan cukup mendapatkan sinar matahari.Beberapa tipe kandang yang dapat dipilih

sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pemeliharaannya seperti:

a. Kandang sistim terkurung atau postal

• Lantai kandang terbuat dari tanah yang dipadatkan dan dialasi/bagian atas dilapisi

sekam/serbuk gergaji dicampur dengan serbuk kapur.

• Seluruh ruangan kandang dinaungi atap.

3

• Apabila sampai dewasa (produksi) kepadatannya dapat mencapai 4 ekor /m²

b.Kandang sistim koloni

Yakni perpaduan atau kombinasi antara terkurung dengan sistim dilepas, yang

bercirikan :

Page 26: Makalah Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik Pedaging

• Lantai kandang dapat terbuat dari tanah yang dipadatkan ataupun disemen dan dialasi dengan

litter (dapat berasal dari sekam, kulit padi atau bekas serutan kayu/serbuk gergaji).

• Atap kandang menggunakan sistim atap berlubang

• Umbaran atau pekarangannya dibuatkan pagar setinggi ± 75 cm, yang dilengkapi dengan

peralatan kandang (tempat makan dan minum)

• Dinding dari bambu atau kayu.

c. Kandang sistem batere

• Satu kotak untuk satu ekor itik (dengan ukuran 45 x 35 x 60), bahan kotaknya dapat dibuat

dari bambu atau kawat.

• Lantai kandang sedikit miring (agar telur mudah menggelinding keluar).

• Tempat makan dan minum diusahakan diluar kotak(dibagian depan)

• Semua kotak/kandang betere dikumpulkan pada satu tempat dan diberi atap serta dindingnya

dipagar dengan anyaman bambu atau kawat.

• Untuk anak itik digunakan indukan sebagaimana untuk anak ayam.

• Luasan lantai kandang yang diperlukan untuk anak itik sebagai berikut :

- Umur 1 hari - 1 minggu, kepadatannya 20 ekor/m².

- Umur 1 - 2 minggu, kepadatannya 18 ekor/ m².

- Umur 2 - 3 minggu, kepadatannya 15 ekor/m².

- Umur 5 - 6 minggu, kepadatannya 10 ekor/ m².

     Konstruksi Bangunan Memenuhi daya tampung untuk menjamin masuknya udara dengan

leluasa ke dalam kandang dan keluarnya udara kotor (suhu optimal 26,5 oC dengan

kelembaban maksimum 90%) memiliki saluran pembuangan limbah , bahan yang ekonomis.

4

Tabel 1.luas kandang yang diperlukan untuk anak itik petelur

Umur Luas kandang (m/ekor)

1 hari- 1 minggu

2-3 minggu

3-4 minggu

4-5 minggu

0,03

0,07

0,09

0,11

Page 27: Makalah Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik Pedaging

6-8 minggu 0,15

3.Pemeliharaan anak itik

Sebelum anak itik ditempatkan setelah menetas, yaitu pada lingkaran yang terbuat dari

tripleks, harus dilakukan persiapan sebelumnya seperti penyemprotan kandang agar bersih

dengan menggunakan Biotama 3 (2 – 3 tutup botol Biotama 3 dilarutkan dalam 1 liter air).

Pengaturan lampu pemanas dalam lingkaran tripleks tersebut agar kesehatan anak itik

terjamin.

Untuk menghindari angin yang masuk, mengingat bulu anak itik masih halus dan tidak tahan

udara dingin, usahakan dinding kandang ditutup dengan tirai plastik. Seelah 4 hari, tirai

plastik dapat dibuka pada siang hari, dan pda malam hari ditutup kembali. Pada umur 4

minggu tirai plastik dapat dilepas semua sebab anak itik sudah memiliki bulu yang cukup

tebal, namun kalau ada hujan lebat atau ada angin kencang, tirai plastik masih diperlukan.

Induk buatan dengan alat pemanas lampu minyak atau lampu listrik sangat diperlukan sampai

umur 3 minggu.

Anak itik yang baru di beli dari Poulty Shop atau dari tempat yang cukup jauh, setelah

dimasukkan dalam pelingkar tadi jangan tergesa-gesa diberi makan. Akan tetapi diberikan

dahulu minuman segar, berupa susu atau air gula. Hal ini untuk menghindari “stress” karena

perpindahan tempat. Setelah lebih kurang 1 jam, itik diberi makan sedikit demi sedikit tetapi

sering agar makanan tidak terbuang dan diacak-acak. Setelah 1 minggu pertama, berilah air

segar yang dicampur “antibiotika alami” yaitu Biotama 5 , kunyit dan asam jawa. 1 ruas

kunyit ditambah 1 cm asam jawa potongan (haluskan) tambahkan 1 -2 tutup botol Biotama 5

dan air hingga 1000 ml. Masukkan dalam botol aqua besar, tutup rapat lalu kocok kocok.

Minuman segar ini bisa disebut dengan ”jamu ternak”. Berikan minuman ini 1 minggu sekali.

5

Hal ini untuk merangsang nafsu makan dan pertumbuhan yang seragam, juga untuk

menghindari kepekaan terhdap gangguan penyakit selama pemeliharaan.

4.Seleksi bibit itik

Untuk tujuan penghasil telur maka hendaknya dipilih itik-itik yang bercirikan :

• Tubuh ramping (tidak gemuk) dan bentuk seperti botol, leher kecil,

   panjang dan bulat seperti rotan.

• Kepala kecil, mata bersinar (terletak dibagian atas kepala).

Page 28: Makalah Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik Pedaging

• Sayap menutup badan secara rapat, dengan ujung sayap tersusun rapi

  dipangkal ekor, bulu halus, rapi dan tidak kusut.

• Kaki berdiri kokoh (induk yang produksi telurnya tinggi antara alin itik

  Tegal, Khaki Khampbell dan itik Bali).

5.Pemberian pakan

Pada dasarnya pemberian pakan untuk itik memerlukan kandungan protein yang tinggi dan

pemberian pakannya ada 2 macam cara yakni :

a.Pakan lengkap dari satu jenis saja, dapat dalam bentuk all mash, pellet

  atau crumble yang sudah lengkap semua unsur nutrisinya (cara ini biasanya untuk suatu

peternakan besar).

b.Pakan lengkap dari beberapa jenis seperti campuran dedak padi, jagung, bungkil kedele dsb.

(cara ini yang umum dipakai oleh peternak rakyat).Jumlah/konsumsi pakan untuk berbagai

periode :

- Anak itik rata-rata 58,3 gram/hari

- Itik dara rata-rata 80 gram/hari

- Dewasa (masa produktif) rata-rata 180 gram/hari

c.Kebutuhan protein untuk berbagai periode :

- Anak itik (0 - 6 minggu) 20 - 22%

- Itik dara (6 - 13 minggu) 16 - 18%

- Dewasa (> - 13 minggu) 15 - 16%

d.Bahan-bahan makanan sumber protein antara lain :

- Bungkil kedele (protein 42 - 50%)

- Bungkil kelapa (protein 19 - 23%)

- Bungkil kacang (protein 0 - 15%)

- Tepung ikan (protein 42,3 - 68,8%)

e.Hal lain yang perlu diperhatikan antara lain :

6

-Bahan pakan yang akan diberikan hendaknya tidak berbau tengik, tidak berjamur dan tidak

berlebihan jumlahnya.

-Selalu disediakan air minum dan ditempatkan agak lebih tinggi dari tempat pakan.

-Kesehatan itik perlu diketahui, biasanya diawal terserang penyakit cenderung menurunkan

gairah makan dan lambat laun konsumsi makannya berkurang.

Tabel 2.formula ransum itik (%)

Page 29: Makalah Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik Pedaging

Bahan Anak itik(0-6

minggu)

Dara(7-22

minggu)

Petelur(>23

minggu)

Jagung giling

Bakatul

Bungkil kelapa

Bungkil kedelai

Tepung dan

lamtoro

Tepung ikan

Rumput kering

Tepung kulit

kerang

Tepung tulang

Garam

40

15

4,5

20

5

10

3

1

1

0,5

40

15

4,5

20

5

10

2

2

1

0,5

40

20

10

10

5

9,5

-

4

1

0,5

Jumlah 100 100 100

6.Pencegahan penyakit

Melakukan pencegahan penyakit adalah lebih baik dari pada mengobatinya dan perlu diingat

bahwa setiap penyakit belum tentu menyebabkan kematian, tetapi mungkit hanya

menurunkan produksinya saja. Beberapa jenis penyakit yang biasa menyerang itik

diantaranya.

• Salmonellosis (Pullorum + Berak kapur)

  Penyebabnya bakteri Salmonella pullorum, bila menyerang itik umur 3-15 hari berakibat

kematian tinggi. Tanda penyakit yang nampak adalah adanya kotoran warna putih lengket

seperti pasta dan menempel pada dubur, tubuh lemah, lesu dan mengantuk kedinginan, cepat

terengahengah, bulu kusam, sayap menggantung kadang terjadi kelumpuhan. Pencegahan

dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang serta makanan dan minum, isolasi itik

yang sakit. Pengobatan dengan obat jenis sulfa dan antibiotik.

7

• . Penyakit Cacing

Penyebabnya terbagi jenis cacing menyerang pada itik yang dilepas. Tanda penyakit adalah

nafsu makan berkurang, mencret, bulu kusam, kurus dan produksi turun. Pencegahan harus

dijaga

Page 30: Makalah Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik Pedaging

kebersihan kandang jaga kelembabannya, sanitasi kandang dan makan, minum. Pengobatan

dengan memberikan obat cacing minimal 3 bulan sekali.

• Penyakit Botulismus

Penyebabnya adalah racun yang dihasilkan oleh kuman Clostridium botulinum, yang sering

ditemukan pada bangkai hewan dan tanaman busuk. Itik yang digembalakan sering

memakannya Tanda penyakit adalah itik lesu, lemah, lumpuh, pada leher kaki dan sayap,

nampak mengantuk, kadang-kadang tidak dapat berdiri tegak dan kalau berjalan

sempoyongan, bulu mudah rontik. Pencegahan dengan menjaga kebersihan makanan dan

hindari makanan basi/sudah membusuk dan

  tercemar, makanan harus bersih dan baru atau kalau hijauan yang masih segar. Pengobatan dapat  dicoba dengan obat laxanitia.pencahar (garam espon). Lumpuh.

   Penyebab : Kekurangan vitamin B.Tanda-tanda : Kaki bengkak dibagian persendian, jalan pincang dan lumpuh, kelihatan ngantuk, kadang-kadang keluar air mata berlebihan.

7.Produksi telor

Tabel 3.kemampuan produksi telur dan bobot telur beberapa jenis itik petelur unggulJenis itik Jumlah telur(butir/th) Bobot telur(gram/butir)Itik thaki campbellItik tegalItik majo sariItik alabioItik baliItik BPT AKItik BPT KATItik BPT KA

300-330150-250200-266130-250153-250297282274

6065-707065-7059-65707070

8. Pasca panen

Kegiatan pascapanen yang bias dilakukan adalah pengawetan. Dengan pengawetan maka

nilai ekonomis telur itik akan lebih lama dibanding jika tidak dilakukan pengawetan. Telur

yang tidak diberikan perlakuan pengawetan hanya dapat tahan selama 14 hari jika disimpan

pada temperatur ruangan bahkan akan segera membusuk. Adapun perlakuan pengawetan

terdiri dari 5 macam, yaitu:

8

a)Pengawetan dengan air hangat

Pengawetan dengan air hangat merupakan pengawetan telur itik yang paling sederhana.

Dengan cara ini telur dapat bertahan selama 20 hari.

Page 31: Makalah Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik Pedaging

b) Pengawetan telur dengan daun jambu biji Perendaman telur dengan daun jambu biji dapat

mempertahankan mutu telur selama kurang lebih 1 bulan. Telur yang telah direndam akan

berubah warna menjadi kecoklatan seperti telur pindang.

c) Pengawetan telur dengan minyak kelapa Pengawetan ini merupakan pengawetan yang

praktis. Dengan cara ini warna kulit telur dan rasanya tidak berubah.

d) Pengawetan telur dengan natrium silikat Bahan pengawetan natrium silikat merupkan

cairan kental, tidak berwarna, jernih, dan tidak berbau. Natirum silikat dapat menutupi pori

kulit telur sehingga telur awet dan tahan lama hingga 1,5 bulan. Adapun caranya adalah

dengan merendam telur dalam larutan natrium silikat10% selama satu bulan.

e) Pengawetan telur dengan garam dapur Garam direndam dalam larutan garam dapur (NaCl)

dengan konsentrasi 25- 40% selama 3 minggu.

9

BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Kunci keberhasilan usaha produksi ternak itik terletak pada pelaksanaan program tata

laksana pemeliharaan itik sampai umur 22 minggu.

Kesalahan nutrisi pada masa pertumbuhan ini bisa menyebabkan itik terlambat mencapai

kedewasaan kelamin sehingga itik tidak bisa berproduksi pada umur yang diharapkan.

Dalam usaha ternak itik secara intensif, ada tiga evaluasi pokok yang memiliki andil

keberhasilan yakni:

1.Bibit itik; karakteristik ekonominya dalam menunjang keberhasilan usaha adalah 20%.

2.Makanan itik; dalam menunjang keberhasilan usaha mempunyai andil sebesar 30%.

Page 32: Makalah Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik Pedaging

3.Tata laksana pemeliharaan, termasuk kandang, cara pemeliharaan dan ketrampilan,

memegang    peranan yang sangat besar

B.SARAN

Dalam beternak itik perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

-Letak tempat peternakan itik

-Sarana dan prasarananya harus memadai

-Kandang harus sesuai dengan jumlah ternak

-Bibit harus benar-benar bagus

-Kebersihan harus dijaga supaya terhindar dari penyakit

10

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat dan limpahan rahmat

serta hidayah-Nya yang tak terhingga,sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah

wirausaha peternakan dengan judul beternak itik.

  Dalam menyelesaikan tugas ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak,jadi pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya pada semua pihak baik

secara langsung maupun tidak langsung terutama pada dosen yang telah banyak membimbing

kami.

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin menyelesaikan tugas ini.jika masih terdapat

kekurangan penulisan ataupun penyusunan kata-kata penulis mohon kritik dan sarannya yang

bersifat membangun, agar tugas kedepannya lebih baik dari yang sekarang ini.

Penulis berharap dengan dibuatnya tugas ini biasa bermanfaat bagi semua orang yang

membacanya dan khususnya bagi diri saya pribadi.untuk lebih biasa dipergunakan kesemua

kalangan umum.

Page 33: Makalah Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik Pedaging

Sambas ,8 Maret 2011

Penyusun

M.yamin

i

DAFTAR PUSTAKA

Anggrorohadi, Pemadi dan Sudawonadi S.1993.Sumber Daya Sarana dan Prasaran Peternakan

Bandung:Balai penelitian peternakan

Hendro, Sunarjono.1989.Kiat Sukses Beternak Itik.Jakarta:Balai Penyluhan Peternakan

Abdi,Sucipto.1987.Perawatan Dalam Beternak Itik.Jogja:Balai Penyuluhan Peternakan