Makalah Ke 2 Regulasi Dan Standar Ak.sektor Publik

10
 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat dariNya kami diberikan kemudahan untuk mengerjakan makalah ini. Makalah ini membahas tentang REGULASI DAN STANDAR DI SEKTOR PUBLIK untuk mata kuliah Akuntansi Sektor Publik. Oleh karena itu kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan yang bermanfaat bagi para pembaca. Kami menyadari sepenuhnya bahwa uraian-uraian dalam makalah ini masih  jauh dari sempurna, segala kritik dan saran tentunya kami harapkan sebagai masukan berharga demi perbaikan-perbaikan selanjutnya. Medan, September 2013 Penyusun

Transcript of Makalah Ke 2 Regulasi Dan Standar Ak.sektor Publik

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat dariNya kami diberikan kemudahan untuk mengerjakan makalah ini. Makalah ini membahas tentang REGULASI DAN STANDAR DI SEKTOR PUBLIK untuk mata kuliah Akuntansi Sektor Publik. Oleh karena itu kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan yang bermanfaat bagi para pembaca. Kami menyadari sepenuhnya bahwa uraian-uraian dalam makalah ini masih jauh dari sempurna, segala kritik dan saran tentunya kami harapkan sebagai masukan berharga demi perbaikan-perbaikan selanjutnya.

Medan, September 2013

Penyusun

REGULASI SEKTOR PUBLIKA.Definisi Regulasi PublikRegulasi berasal dari bahasa inggris, yaitu regulation atau peraturan. Dalam kamus bahasa indonesia (Reality Publisher, 2008)kata peraturan mengandung arti kaidah yang dibuat untuk mengatur, petunjuk yang dipakai untuk menata sesuatu dengan aturan, dan ketentuan yang harus dijalankan serta dipatuhi. Jadi, regulasi publik adalah ketentuan yang harus dijalankan dan dipatuhi dalam proses pengelolaan organisasi publik, baik pada organisasi pemerintah pusat, pemerintah daerah,partai politik, yayasan dan lain sebagainya.Peraturan publik disusun dan ditetapkan terkait beberapa hal, yaitu : regulasi publik yang dimulai dengan adanya berbagai isu yang terkait dengan regulasi tersebut. tindakan yang diambil terkait dengan isu yang adalah berbentuk regulasi atau aturan yang dapat diinterprestasikan sebagai wujud dukungan penuh organisasi publik. peraturan adlah hasil dari berbagai aspek dan kejadian.TEKNIK-TEKNIK PENYUSUNAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Akuntansi AnggaranTeknik akuntansi anggaran merupakan teknik akuntansi yang menyajikan jumlah yang dianggarkan dengan jumlah aktual dan dicatat secara berpasangan (double entry). Akuntansi anngaran merupakan praktik akuntansi yang banyak digunakan organisasi sektor publik, khususnya peerintahan yang mencatat dan menyajikan akun operasi dalam format yang sama dan sejajar dengan anggarannya.

Akuntansi KomitmenAkuntansi komitmen adalah sistem akuntansi yang mengakui transaksi dan mencatatnya pada saat order dikeluarkan. Sistem akuntansi akrual mengakui biaya pada saat faktur diterima dan mengakui pendapatan ketika faktur dikeluarkan. Akuntansi komitmen terkadang hanya menjadi subsistem dari sistem akuntansi utama yang dipakai organisasi.

Akuntansi KasPenerapan akuntansi kas, pendapatan dicatat pada saat kas diterima, dan pengeluaran dicatat ketika kas dikeluarkan. Kelebihan cash basis adalah mencerminkan pengeluaran yang aktual,riil,dan obyektif. Namun dengan cash basis tingkat efisiensi dan efektifitas suatu kegiatan, program tidak dapat diukur dengan baik.

Akuntsnsi Akrual Teknik akuntansi berbasis akrual diyakini dapat menghasilkan laporan keuangan yang lebih dapar dipercaya, lebih akurat, komperehensif dan relevan untuk pengambilan keputusan ekonomi, sosial, dan politik. Pengaplikasian accrual basis dalam akuntansi sektor publik pada dasarnya adalah untuk menetukan cost of services dan charging for services, yaitu untuk mengetahui besarnya biaya yang dibutuhkan untuk menghalkan pelayanan publik serta penentuan harga pelayanan yang dibebankan kepada publik.

Review Regulasi Akuntansi Sektor Publika. Regulasi Akuntansi Sektor Publik di Era Pra ReformasiPerjalanan Akuntansi Sektor Publik di era pra reformasi Didasari pada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok pokok pemerintahan di Daerah.Disamping itu ada beberapa peraturan pelaksanaan yang diturunkan dari perundang-undangan, antara lain:1. PP No. 5 tahun 1975 tentang pengurusan, pertanggungjawaban, pengawasan keuangan daerah2. PP No. 6 tahun 1975 tentang penyusunan APBD, Pelaksanaan TU Keuangan daerah, dan Penyusunan perhitungan APBD.3. Kepmendagri No. 900-009 tahun 1980 tentang manual administrasi Keungan daerah4. Permendagri No.2 tahun 1994 tentang pelaksanaan APBD5. UU No. 18 tahun 1997 tentang pajak daerah dan retribusi daerah6. Kepmendagri No.3 tahun 1999 tentang bentuk dan susunan APBD

b. Regulasi Akuntansi Sektor Publik di Era ReformasiPerjalanan Akuntansi Sektor Publik di era pra reformasi Didasari pada Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah (saat ini telah direvisi dengan UU Nomor 32/2004) dan Undang-Undang Nomor 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuagan antara Pemerintah Pusat dan daerah (saat ini telah direvisi dengan UU Nomor 33/2004)PARADIGMA BARU REGULASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK UU No.17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara UU No.1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara UU No.15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Keuangan Negara UU No.25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan dan Pembangunan Nasional UU No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah UU No.33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan DaerahREGULASI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK DI INDONESIA

Proses penyelenggaraan pemerintahan ditujukan untuk mengkoordinasi pelaksanaan hak dan kewajiban warga negara dalam suatu sistem pengelolaan keuangan negara. Pengelolaan keuangan negaramaupun keuangan daerah, sebagai mana yang dimaksuddalamUndang-Undang Dasar 1945 perlu dilaksanakan secara profesional, terbuka dan bertanggungjawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.Dasar Hukum Keuangan NegaraKeuangan negara dapat diinterpretasikan sebagai pelaksanaan hak dan kewajiban warga yang di nilai denganuang, dalam kerangka tata penyelenggaraan pemerintah. Wujud pelaksanaan tata negara tersebut dapat di identifikasi sebagai segala bentuk kekayaan, hak dan kewajiban yang tercantum dalam APBN dan laporan pelaksanaanya.Ruang lingkup keuangan negara, mencakup beberapa hal yakni:a. Hak negara untuk memungut pajak , mengeluarkan dan mengedaakan uang dan melakukan pinjamanb. Kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum pemerintahan negara dan membayar tagihan pihak ke tigac. Penerimaan negara/daerahd. Pengeluaran negara/daerahe. Kekayaan negara kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga,piutang barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan negara/perusahaan daerahf. Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintaha atau kepentingan umumg. Kekayaan pihak lain yang denga menggunakan fasiltas yang diberikan,Siklus Produk Regulasi dari Akuntansi Sektor PublikTabel 1.1 hasil regulasi dari siklus akuntansi sektorpublikRegulasi Tahapan dalam Siklus Akuntansi Sektor PublikContoh Hasil Regulasi Publik

Regulasi Perencanaan Publik

Peraturan Pemerintah No.7 /2005 mengenai Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Regulasi Anggaran Publik

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2006 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2007

Regulasi tentang Pelaksanaan Realisasi Anggaran Publik

-Peraturan Presidenrepublik Indonesia Nomor 93 tahun 2006 tentang rincian Anggaran Belanja Pusat tahun Anggaran 2007-Otorisasi kepala Daerah Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA).

Regulasi Pengadaab Barang dan Jasa Publik

SK Gubernur dalam pengadaan barangdan jasa

Regulasi Laporan Pertanggungjawaban Publik

Peraturan daerah tentang penerimaan Laporan Pertanggungjawaaban Gubernur/Bupati/Walikota.

Defenisi Standar Akuntansi Sektor PublikStandar akuntansi merupakan pedoman atau prinsip-prinsip yang mengatur perlakuan akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan (khususnya sektor publik) untuk Tujuan pelaporan kepada para pengguna laporan keuangan.Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam penetapan standar akuntansi: Standar memberikan pedoman tentang informasi yang harus disajikan dalam laporan posisi keuangan, kinerja, dan aktivitas sebuah organisasi bagi seluruh pengguna informasi Standar memberikan petunjuk dan aturan tindakan bagi auditor yang memungkinkan pengujian secara hati-hati dan independen. Standar memberikan petunjuk tentang kumpulan data yang perlu disajikan berkaitan dengan berbagai variabel yang patut dipertimbangkan dalam bidang perpajakan,regulasi, perencanaan serta regulasi ekonomi dan peningkatan efisiensi ekonomi serta tujuan sosial lainnya Standar menghasilkan prinsip dan teori yang penting bagi seluruh yang berkepentingan

STANDAR INTERNASIONAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Saat ini, banyak entitas yang termasuk dalam kategori organisasi sektor publik yang telah mengimplementasikan akuntansi dalam sistem keuangannya. Akan tetapi, praktik akuntansi yang dilakukan oleh entitas-entitas tersebut memiliki banyak perbedaan khususnya dalam proses pelaporan keuangan. Berdasarkan fenomena tersebut, international federation of accountans IFAC (Federasi Akuntan Internasional) membentuk sebuah komite khusus yang bertugas menyusun standar akuntansi sektor publik. Komite tersebut diberi nama The Public Sector Comitte dan bertugas untuk menyusun sebuah standar akuntansi bagi organisasi sektor publik yang erlaku secara internasional yang kemudian disebut International Publik Sector Accounting StandardsIPSAS (Standar International Akuntansi Sektor Publik). Untuk mendukung tugasnya dalam menyusun standar, komite mengacu pada Internatonal Accounting StandardIAS (Standar Akuntansi Internasional), khususnya pada pernyataan-pernyataan yang sesuai dengan konteks dan karakteristik akuntansi sektor publik. Selain IAS ,Komite juga mengunakan sumber-sumber lain sebagai acuan seperti peraturan perundangan, asosiasi profesi, dan berbagai organisasi lain yang bergerak atau berkepentingan dalam akuntansi sektor publik. Dengan mengadopsi IPSAS,maka diharapkan terdapat peningkatan yang signifikan dala kualitas dari laporan keuangan organsasi sektor publik. IPSAS meliputi serangkaian standar yang dikembangka untuk basis akrual, namun juga terdapat suatu bagian IPSAS yang terpisah guna merinci kebutuhan untuk basis kas. Pada akhirnya, cakupan yang diatur dalam IPSAS meliputi seluruh organisasi sektor publik termasuk juga lembaga pemerintahan baik pemerintah pusat, pemerintah regional (provinsi),pemerintah daerah(kabupaten/kota), dan komponen komponen kerjanya(dinas-dinas).

STANDAR PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA Saat ini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sedang mengembangkan sebuah standar penting yang akan menjadi panduan dalam proses audit di indonesia. Standar tersebut adalah Standar Pemriksaan Keuangan Negara(SPKN). Standar ini akan menjadi acuan bagi auditor pemerintah dalam melaksanakan tugasnya sebagai pemeriksa. SPKN ini hanya mengatur mengenai hal-hal yang belum diatur oleh Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), yang merupakan standar audit bagi perusahaan SPKN ini berlaku untuk :1. Badan pemeriksa Keuangan RI2. Akuntan Publik3. Aparat Pengawai Internal Pemerintah4. Pihak-pihak lain yang menggunakan SPKNBeberapa refrensi yang digunakan dalam penyusunan SPKN:a. Standar Audi pemerintahb. Generally Accepted Goverment Auditing Standars (GAGAS),Revisi 2003, US General Accounting Officec. Standard Profesional Akuntan Publik (SPAP),IAI,2001d. Auditing Standard, International Organization of Supreme Audit Instituions (INTOSAI), Amendemen terkahir 1995e. Generally Accepted Auditing Standards (GAAS),AICPA 2002f. Internal Control Standard, INTOSAI 2001g. Standards for Profesional Practice of Internal Auditng (SPPI),IIA 2005

DAFTAR PUSTAKA

Bastian,indra,1999(b),Akuntansi sektor publik di indonesia,Edisi pertama, Yogyakarta,BPFEPaton, W.A, dan Littleton, A.c (1940),An Introduction to Corporate Accounting Standards, American Accounting Associations.Ikatan Akuntansi Indonesia (1999) Standar Akuntansi Keuangan: per 1 juni 1999, Jakarta: salemba EmpatIkatan Akuntansi indonesia (2000) Exposure Draft Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik, Jakarta.