Makalah KdK Individu

36
MAKALAH TENTANG KEPERAWATAN Untuk Memenuhi Tugas Konsep Dasar Keperawatan Dosen Pembimbing : Mayusef Sukmana S.kep Ns Oleh : Roby Pandu Pradana 72.20.001.D.13.075 I B / 2013 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Makalah Tentang Keperawatan Page 1

description

cvghjk

Transcript of Makalah KdK Individu

Page 1: Makalah KdK Individu

MAKALAH TENTANG KEPERAWATAN

Untuk Memenuhi Tugas Konsep Dasar Keperawatan

Dosen Pembimbing : Mayusef Sukmana S.kep Ns

Oleh :

Roby Pandu Pradana

72.20.001.D.13.075

I B / 2013

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

AKADEMI KEPERAWATAN PEMPROV KALTIM

2013

Makalah Tentang Keperawatan Page 1

Page 2: Makalah KdK Individu

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, dimana atas rahmat

dan karuniaNya kami telah dapat menyusun makalah ini.

Dalam proses penyusunan makalah ini, Saya mengalami banyak

permasalahan. Namun berkat arahan dan dukungan dari berbagai pihak akhirnya

makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini, dengan

segala kerendahan hati, Saya mengucapkan terima kasih kepada Koordinator Mata

Perkuliahan Konsep Dasar Keperawatan, yaitu Bapak Mayusef Sukmana yang telah

membimbing kami dalam proses penyusunan makalah ini.

Saya menyadari makalah ini masih belum sempurna, baik dari isi maupun

sistematika penulisannya, maka dari itu saya berterima kasih apabila ada kritik dan

saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan

seperjuangan khususnya Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) nantinya.

Samarinda, 13 September 2013

Penyusun

Makalah Tentang Keperawatan Page 2

Page 3: Makalah KdK Individu

DAFTAR ISI

Halaman Judul………………………………………………………………………1

Kata Pengantar……………………………………………………………………... 2

Daftar Isi…………………………………………………………………………….. 3

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang……………………………………………………………….. 4

2. Ruang Lingkup………………………………………………………………. 4

3. Tujuan…………………………………………………………………………4

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Keperawatan Di Dunia Dan Di Indonesia…………………………....5

B. Paradigma Perawat ………………………………………………………….10

C. Peran Perawat………………………………………………………………..14

D. Elemen Perawat……………………………………………………………...15

E. Tugas Perawat………………………………………………………………..17

F. Fungsi Perawat……………………………………………………………….20

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan…………………………………………………………………..23

2. Saran…………………………………………………………………………23

Daftar Pustaka……………………………………………………………………...24

Makalah Tentang Keperawatan Page 3

Page 4: Makalah KdK Individu

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional yang merupakan

bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat

keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko – sosial dan spiritual yang

komprehensif, ditujukan kepada individu, kelompok dan masyarakat baik

sehat maupun sakit yang mencakup seluruh daur kehidupan manusia.

Keperawatan merupakan ilmu terapan yang menggunakan

keterampilan intelektual, keterampilan teknikal dan keterampilan

interpersonal serta menggunakan proses keperawatan dalam membantu klien

untuk mencapai tingkat kesehatan optimal.

2. Ruang Lingkup

Ø  Sejarah

Ø  Paradigma

Ø  Peran

Ø  Fungsi

Ø  Tugas

3. Tujuan

Ø  Mengetahui peran dalam keperawatan

Ø  Mengetahui sejarah dalam keperawatan

Ø  Mengetahui paradigma dalam keperawatan

Ø  Mengetahui fungsi dalam proses keperawatan

Ø  Mengetahui tugas dalam melakukan asuhan keperawatan

Makalah Tentang Keperawatan Page 4

Page 5: Makalah KdK Individu

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Keperawatan di Dunia dan di Indonesia

Perkembangan keperawatan di dunia dapat diawali pertama, sejak

zaman manusia itu diciptakan (manusia itu ada) di mana pada dasarnya

manusia diciptakan telah memiliki naluri untuk merawat diri sendiri

sebagaimana tercermin pada seorang ibu. Naluri yang sederhana adalah

memelihara kesehatan dalam hal ini adalah menyusui anaknya sehingga

harapan pada awal perkembangan keperawatan.

Perawat harus memiliki naluri keibuan (mother instinct) kemudian

bergeser ke zaman purba di mana pada zaman ini orang masih percaya pada

sesuatu tentang adanya kekuatan mistis yang dapat mempengaruhi kehidupan

manusia, kepercayaan ini dikenal dengan nama animisme, dimana orang yang

sakit dapat disebabkan karena kekuatan alam atau pengaruh kekuatan gaib

sehingga timbul keyakinan bahwa jika yang jahat akan dapat menimbulkan

kesakitan dan jiwa yang sehat dapat menimbulkan kesehatan atau

kasejahteraan.

Pada saat itu peran perawat sebagai ibu yang merawat keluarganya

yang sakit dengan memberikan perawatan fisik serta mengobati penyakit

dengan menghilangkan pengaruh jahat. Kemudian dilanjutkan dengan

kepercayaan pada dewa-dewa di mana pada masa itu penyakit dianggap

disebabkan karena kemarahan dewa sehingga kuil-kuil didirikan sebagai

tempat pemujaan dan orang yang sakit meminta kesembuhan di kuil tersebut

dengan bantuan priest physician.

Setelah itu perkembangan keperawatan terus berubah dengan adanya

diakones dan philantrop yang merupakan suatu kelompok wanita tua dan

Makalah Tentang Keperawatan Page 5

Page 6: Makalah KdK Individu

janda yang membantu pendeta dalam merawat orang sakit serta kelompok

kasih sayang yang anggotanya menjauhkan diri dari keramaian dunia dan

hidupnya ditujukan pada perawat orang yang sakit sehingga akhirnya

berkembanglah rumah-rumah perawatan akhirnya mulailah awal

perkembangan ilmu keperawatan.    

Kedua, zaman keagamaan, perkembangan keperawatan ini mulai

bergeser kearah spiritual di mana seseorang yang sakit dapat disebabkan

karena adanya dosa atau kutukan Tuhan. Pusat perawatan adalah tempat-

tempat ibadah, sehingga pada waktu itu pemimpin agama dapat disebut

sebagai tabib yang mengobati pasien karena ada anggapan yang mampu

mengobati adalah pemimpin agama sedangkan pada waktu itu perawat

dianggap sebagai budak yang hanya membantu dan bekerja atas perintah

pemimpin agama.

Ketiga, zaman masehi, keperawatan dimulai pada saat perkembangan

agama Nasrani di mana pada saat itu banyak membentuk diakones,

(deaconesses), suatu organisasi wanita yang bertujuan untuk mengunjungi

orang sakit sedangkan laki-laki diberikan tugas dalam memberikan perawatan

untuk mengubur bagi yang m eninggal, sehingga pada saat itu berdirilah

rumah sakit di Roma seperti Monastic Hospital. Pada saat itu rumah sakit

digunakan sebagai tempat merawat orang sakit, orang cacat, miskin dan yatim

piatu. Pada saat itu pula di daratan benua Asia,khusunya di Timur Tengah,

perkembangan keperawatan mulai maju seiring dengan perkembangan agama

Islam.

Keberhasilan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan agama

Islam diikuti dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti

ilmu pasti, kimia, kesehatan dan obat-obatan. Sebagaimana dalam Al Quran

dituliskan pentingnya menjaga kebersihan diri, makanan, lingkungan dan lain-

lain. Perkembangan tersebut melahirkan tokoh Islam dalam keperawatan yang

dikenal dengan nama Rufaidah.

Makalah Tentang Keperawatan Page 6

Page 7: Makalah KdK Individu

Keempat, zaman permulaan abad 21, pada permulaan abad ini

perkembangan keperawatan berubah, tidak lagi dikaitkan dengan faktor

keagamaan akan tetapi berubah kepada faktor kekuasaan, mengingat pada

masa itu adalah masa perang dan terjadi eksplorasi alam sehingga pesatlah

perkembangan pengetahuan. Pada masa itu tempat ibadah yang dahulu

digunakan untuk merawat sekali tidak lagi digunakan.

Kelima, zaman sebelum perang dunia kedua, pada masa perang kedua

ini timbul prinsip rasa cinta sesama manusia dimana saling membantu sesama

manusia yang membutuhkan. Pada masa sebelum perang dunia kedua ini

tokoh keperawatan Florence Naightingale (1820-1910) menyadarui adanya

pentingnya suatu sekolah untuk mendidik para perawat. Florence Naightingale

mempunyai pandangan bahwa dalam mengembangkan keperawatan perlu

dipersiapkan pendidkan bagi perawat, ketentuan jam kerja perawat dan

mempertimbangkan pendapat perawat.

Usaha Florence adalah dengan menetapkan struktur dasar di

pendidikan perawat diantaranya mendirikan sekolah perawat, menetapkan

tujuan pendidikan perawat serta menetapkan pengetahuan yang harus dimiliki

para calon perawat. Florence dalam merintis profesi keperawatan diawali

dengan membantu para korban akibat perang krim (1854-1856) antara Roma

dan Turki yang dirawat di sebuah barak rumah sakit (scutori) yang akhirnya

mendirikan sebuah rumah sakit Thomas di London dan juga mendirikan

sekolah perawatan dengan nama Nightingale Nursing School.

Keenam, masa selama perang dunia kedua, selama masa selama

perang ini timbul tekanan bagi dunia pengetahuan dalam tindakan perawat

mengingat penyakit dan korban perang yang beraneka ragam.

Ketujuh, masa pascaperang dunia dua, masa ini masih berdampak bagi

masyarakat seperti adanya penderitaan yang panjang akibat perang dunia

kedua, dan tuntutan perawat untuk meningkatkan masyarakat sejahtera

semakin pesat. Sebagai contoh di Amerika, perkembangan keppentingnya

Makalah Tentang Keperawatan Page 7

Page 8: Makalah KdK Individu

kesehatan, pertambahan penduduk yang relatif tinggi sehingga menimbulkan

masalah baru dalam pelayanan kesehatan, pertumbuhan ekonomi yang

mempengaruhi pola tingkah laku individu, adanya perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi kedokteran dengan diawali adanya penemuan-

penemuan obat-obatan atau cara-cara untuk memberikan penyembuhan pada

pasien, upaya-upaya dalam tindakan pelayanan kesehatan seperti pelayanan

kuratif, preventif dan promotif dan juga terdapat kebijakan negara tentang

peraturan sekolah perawat.

Pada masa itu perkembangan perawatan dimulai adanya sifat

pekerjaan yang semula bersifat individu bergeser ke arah pekerjaan yang

bersifat tim. Pada tahun 1950, pada masa itu keperawatan sudah mulai

menunjukkan perkembangan khususnya penataan pada system pendidikan.

Hal tersebut terbukti di negara Amerika sudah dimulai pendidikan setingkat

master dan doctoral. Kemudian penerapan proses keperawatan sudah mulai

dikembangkan dengan memberikan pengertian bahwa perawatan adalah suatu

proses, yang dimulai dari pengkajian, diagnosis keperawatan, pelaksanaan dan

evaluasi.

Sejarah perkembangan keperawatan di Indonesia telah banyak

dipengaruhi oleh kolonial penjajah diantaranya Jepang Belanda dan Inggris.

Dalam perkembangannya di Indonesia dibagi menjadi dua masa diantaranya:

Pertama, masa sebelum kemerdekaan, pada masa itu Negara Indonesia

masih dalam penjajahan Belanda. Perawat berasal dari Indonesia disebut

sebagai verpleger dengan dibantu oleh zieken oppaser sebagai penjaga orang

sakit, perawat tersebut pertama kali bekerja di rumah sakit Binnen Hospital

yang terletak di Jakarta pada tahun 1799 yang ditugaskan untuk memelihara

kesehatan  staf dan tentara Belanda, maka tidak diikuti perkembangan dalam

keperawatan.

Makalah Tentang Keperawatan Page 8

Page 9: Makalah KdK Individu

Kemudian pada masa penjajahan Inggris yaitu Rafless, mereka

memperhatikan kesehatan rakyat dengan moto kesehatan adalah milik

manusia dan pada saat itu pula telah diadakan berbagai usaha dalam

memelihara kesehatan diantaranya usaha pengadaan pencacaran secara umum,

membenahi cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa dan memperhatikan

kesehatan pada para tawanan.

Beberapa rumah sakit dibangun khususnya di Jakarta yaitu pada tahun

1819, didirikan rumah sakit Stadsverband, kemudian pada tahun 1919 rumah

sakit tersebut pindah ke Salemba dan sekarang dikenal dengan nama RSCM

(Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo), kemudian diikuti rumah sakit milik

swasta. Pada tahun 1942-1945 terjadi kekalahan tentara sekutu dan

kedatangan tentara Jepang. Perkembangan keperawatan mengalami

kemunduran.

Kedua, masa setelah kemerdekaan, pada tahun 1949 telah banyak

rumah sakit yang didirikan serta balai pengobatan dan dalam rngka memenuhi

kebutuhan tenaga kesehatan pada tahun 1952 didirikan sekolah perawat,

kemudian pada tahun 1962 telah dibuka pendidikan keperawatan setara

dengan diploma.

Pada tahun 1982 untuk pertama kalinya dibuka pendidikan

keperawatan setingkat dengan sarjana yang dilaksanakan di Universitas

Indonesia dengan nama Program Studi Ilmu Keperawatan dan akhirya dengan

berkembangnya Ilmu Keperawatan maka menjadi sebuah Fakultas Ilmu

keperawatan dan beberapa tahun kemudian diikuti berdirinya pendidikan

keperawatan setingkat S1 di berbagai universitas di Indonesia seperti di

Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan lain-lain. Pertumbuhan Profesionalisasi

dalam Keperawatan.

Makalah Tentang Keperawatan Page 9

Page 10: Makalah KdK Individu

Profesionalisasi adalah suatu proses menuju kea rah profesional.

Dalam keperawatan proses tersebut diawali dari persepsi pekerjaan yang

sifatnya vokasional menuju ke pekerjaan yang professional, demikian juga

pendidikan yang dulunya yang bersifat vokasional kemudian bergeser ke arah

pendidikan prefesional melaluipendidikan tinggi keperawatan.

Setelah lokakarya pada tahun 1983, proses menjadikan diri

professional sudah mulai dirasakan dengan adanya proses pengakuan dari

profesi lainnya. Dalam menuju pengakuan tersebut diperlukan langkah

penting dalam penataan perawat m enuju suatu profesi diantaranya;

Penataan  Pendidikan Keperawatan

Penataan Praktek Keperawatan

Penataan Pendidikan Keperawatan

Penataan Pendidikan Berlanjut

B.    Paradigma

Banyak ahli yang membahas pegertian paradigma seperti Masterman

(1970) yang mendefinisikan paradigma sebagai pandangan fundamental

tentang persoalan dalam suatu cabang ilmu pengetahuan. Poerwanto P (1997)

mengartikan paradigma sebagai suatu perangkat bantuan yang memiliki pola

dan cara pandang dasar khas dalam melihat, mengenai, suatu kenyataan atau

fenomena kehidupan manusia.

Keperawatan sebagai ilmu juga memiliki paradigma sendiri dan

sampai saat ini paradigma keperawatan masih berdasarkan empat komponen

yang diantaranya manusia, keperawatan, kesehatan dalam rentang sehat-sakit

dan lingkungan. Sebagai disiplin ilmu, keperawatan akan selalu berkembang

untuk mencapai profesi yang mandiri seiring dengan perkembangan ilmu dan

teknologi kesehatan sehingga paradigma keperawatan akan terus berkembang.

Makalah Tentang Keperawatan Page 10

Page 11: Makalah KdK Individu

Keperawatan Kesehatan Manusia Lingkungan

Ganbar komponen paradigma keperawatan

Komponen paradigma keperawatan ini merupakan komponen pertama

sebagai salah satu fokus dari pelayanan keperawatan. Manusia bertindak

sebagai klien yang merupakan makhluk biopsikososial dan spiritual yang

terjadi merupakan kesatuan dari aspek jasmani dan rohani yang memiliki sifat

unik dengan kebutuhan yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat

perkembangannya masing-masing (Konsorsium Ilmu Kesehatan, 1992).

Manusia bertindak sebagai klien dalam konteks paradigma

keperawatan ini bersifat individu, kelompok, dan masyarakat dalam suatu

sistem. Sehingga dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya sering dipengaruhi

oleh berbagai aspek baik lingkungan, kasehatan atau kebudayaan bangsa

mengingat suatu bangsa memiliki pandangan yang berbeda.

Sebagai klien yang bersifat individu, sasaran pemenuhan kebutuhan

dasarnya adalah biopsikososial dan spiritualyang berbeda dengan individu

lainnya. Karena itu diharapkan terjadi proses pemenuhan kebutuhan dasar

kearah kemandirian. Kebutuhan dasar tersebut dapat meliputi kebutuhan

fisiologis, keamananan dan kenyamanan, cinta mencintai, haarga diri dan

aktualisasi diri.

Sebagai klien yang bersifat keluarga, diartikan sebagai sekelompok

individu atau kumpulan dari individu yang saling berhubungan dan

berinteraksi satu dengan yang lain dalam lingkungan sendiri atau masyarakat,

sehingga dalam memberikan perawatan selalu memandang aspek keluarga

karena melalui keluarga ini akan dapat diketahui factor yang mempengaruhi

masalah kesehatan agar tujuan perawatan dalam rangka membantu

meningkatkan kemampuan keluarga untuk mampu menyelesaikan masalah

(tugas) kesehatan secara mandiri dapat terpenuhi.

Makalah Tentang Keperawatan Page 11

Page 12: Makalah KdK Individu

Sebagai klien yang bersifat masyarakat, diartikan bahwa melalui

masyarakat kemampuan individu dapat nudah dipengaruhi dengan adanya

fasilitas pelayanan kesehatan, pendidikan, tempat rekreasi, transportasi,

komunikasi, dan social juga, dengan adanya keyakinan yang kuat dari

masyarakat sehingga pandangan masyarakat sangat diperlukan dalam proses

perubahan untuk pemenuhan kebutuhan dasar.

Kemudian konsep manusia yang lain dalam paradigma keperawatan

adalah manusia sebagai system, di mana manusia terdiri dari komponen

subsistem yang telah membentuk suatu system. Sistem tersebut dapat meliputi

system terbuka, system adaptif  dan system personal, interpersonal dan social

yang secara umum dapat dikatakan sebagai makhluk holistic (utuh). Sebagai

system terbuka, manusia dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh

lingkungan, baik lingkungan fisik, psikologis, social maupun spiritual

sehingga proses perubahan pada manusia akan selalu terjadi khususnya dalam

pemenuhan kebutuhan dasar.

Sebagai system adaptif, manusia akan merespons terhadap perubahan

yang ada di lingkunganya yang akan selalau menunjukkan perilaku adaptif

dan maladaptif. Apabila kemampuan merespons lingkungan tersebut baik,

maka perilaku manusia akan menunjukkan perilaku adaptif, akan tetapi jika

perilaku manusia kurang, maka perilaku manusia akan menunjukkan perilaku

maladiftif.

Komponen yang kedua dalam paradigma keperawatan ini adalah

konsep keperawatan. Konsep keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan

kesehatan yang bersifat professional dalam memenuhi kebutuhan dasar

manusia (biologis, psikologis, social dan spiritual) yang dapat ditujukan

kepada individu, keuarga atau masyarakat dalam rentang sehat-sakit.

Dengan demikian paradigma dalam konsep keperawatan memandang

bahwa bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan kepada klien dalam

bentuk pemberian asuhan keperawatan adalah dalam keadaan tidak mampu,

Makalah Tentang Keperawatan Page 12

Page 13: Makalah KdK Individu

tidak mau dan tidak tahu dalam proses pemenuhan kebutuhan dasar. Bentuk

asuhan keperawatan tersebut berupa antara lain:

Pertama, bentuk asuhan keperawatan pada manusia sebagai klien yang

memiliki ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar ini dapat

diberikan melalui pelayanan keperawatan untuk meningkatkan atau

memulikan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya khususnya

kebutuhan fisiologis.

Kedua, bentuk asuhan keperawatan pada manusia sebagai klien yang

mamiliki ketidak mauan dalam memenuhi kebutuhan dasar ini dapat diberikan

melalui pelayanan keperawatan yang bersifat bantuan dalam pemberian dalam

motivasi pada klien yang memiliki penurunan dalam kemauan sehingga

diharapkan terjadi motivasi yang kuat untuk membangkitkan semangat hidup

agat terjadi peningkatan. Pada proses pemenuhan kebutuhan dasar tindakan

ini pada umumnya merupakan terapi psikologis yang dimiliki perawat dalam

mengatasi masalah klien.

Ketiga, bentuk asuhan keperawatan pada manusia sebagai klien yang

memiliki ketidak tahuan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia ini dapat

diberikan melalui ketidak tahuan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia

ini dapat diberikan melalui pelayanan keperawatan yang bersifat pemberian

pengetahuan, yang berupa pendidikan kesehatan (health education) yang dapat

dilakukan pada individu, keluarga atau masyarakat yang mempunyai

pengetahuan yang rendah dalam tugas (masalah) parawatan kesehatan

sehingga diharapkan dapat terjadi perubahan peningkatan kebutuhan dasar. 

                      

Makalah Tentang Keperawatan Page 13

Page 14: Makalah KdK Individu

C.      Peran Perawat

Definisi Peran Perawat

Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang

lain terhadap seseorang  sesuai kedudukannya dalam, suatu system. Peran

dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat

stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seesorang pada

situasi sosial tertentu.

(Kozier Barbara, 1995:21).

Peran perawat yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktifitas

perawat dalam praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya

yang diakui dan diberi kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas

dan tanggung keperawatan secara professional sesuai dengan kode etik

professional. Dimana setiap peran yang dinyatakan sebagai ciri terpisah demi

untuk kejelasan.

Care Giver :

Pada peran ini perawat diharapkan mampu

1. Memberikan pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga , kelompok

atau masyarakat sesuai diagnosis masalah yang terjadi mulai dari masalah

yang bersifat sederhana sampai pada masalah yang kompleks.

2. Memperhatikan individu dalam konteks sesuai kehidupan klien, perawat harus

memperhatikan klien berdasrkan kebutuhan significan dari klien. Perawat

menggunakan proses keperawatan untuk mengidentifikasi diagnosis

keperawatan mulai dari masalah fisik sampai pada masalah psikologi.

Makalah Tentang Keperawatan Page 14

Page 15: Makalah KdK Individu

D. Elemen Peran

Menurut pendapat Doheny (1982) ada beberapa elemen peran perawat

professional antara lain: care giver, client advocate, conselor, educator,

collaborator, coordinator change agent, consultant dan interpersonal proses.

1. Care Giver

Pada peran ini perawat diharapkan mampu memberikan pelayanan

keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok atau masyarakat sesuai

diagnosis masalah yang terjadi mulai dari masalah sederhana sampai pada

yang kompleks.

2. Client advokat

Pada peran ini tugas perawat ialah bertanggung jawab

dalam menginterpretasikan berbagai informasi dari berbagai pemberi

pelayanan, atau informasi lain khususnya pengambilan persetujuan atas

tindakan keperawatan yang akan diberikan kepada pasien, dan

mempertahankan serta melindungi hak-hak klien yang meliputi :

Hak atas pelayanan sebaik-baiknya

Hak atas informasi tentang penyakitnya

Hak atas privacy

Hak untuk menentukan nasibnya sendiri

Hak menerima ganti rugi akibat kelalaian.

3. Counselor

Peran perawat berdasarkan hal ini adalah mengidentifikasikan

perubahan pola interaksi klien terhadap keadaanya, memberi konseling dalam

menginteraksikan pengalaman kesehatan dengan pengalaman yang lalu, dan

mengubah prilaku hidup sehat. Perannya :

a. Mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan

sehat sakitnya.

Makalah Tentang Keperawatan Page 15

Page 16: Makalah KdK Individu

b. Perubahan pola interaksi merupakan “Dasar” dalam merencanakan

metode untuk meningkatkan kemampuan adaptasinya.

c. Memberikan konseling atau bimbingan penyuluhan kepada individu

atau keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan

pengalaman yang lalu.

d. Pemecahan masalah di fokuskan pada masalah keperawatan

4.  Educator

Peran perawat berdasarkan hal ini adalah membantu klien

mempertinggi pengetahuan dalam upaya meningkatkan kesehatan, gejala

penyakitnya sesuai kondisi dan tindakan yang spesifik.

5. Collaborator

Perawat sebagai kolabolator dapat dilaksanakan dengan cara bekerja

sama dengan tim kesehatan lain, baik perawat dengan dokter, perawat dengan

ahli gizi, perawat dengan ahli radiology dan lain-lain dalam kaitannya

membantu mempercepat proses penyembuhan klien.

6. Coordinator

Peran perawat adalah:

a. Mengarahkan

b. Merencanakan

c. Mengorganisasikan

7. Change agent (membawa perubahan/ pembaharuan)

Pembawa perubahan adalah seorang atau kelompok yang berinisiatif

merubah atau yang membantu orang lain membuat perubahan pada dirinya

atau pada system. (Kemp, 1986). Jadi peran di sini sebagai pembaharu dapat

dilakukan dengan mengadakan perencanaan, kerja sama, perubahan yang

sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan

keperawatan.

Makalah Tentang Keperawatan Page 16

Page 17: Makalah KdK Individu

8. Consultant

Perawat berperan sebagai tempat konsultasi bagi pasien terhadap

masalah yang di alami oleh pasien atas tindakan keperawatan yang tepat untuk

di beerikan.

Peran Perawat Menurut Hasil Lokakarya Nasional 1983

Berdasarkan hasil lokakarya keperawatan tahun 1983 maka peran

perawat di bagi menjadi 4 yaitu:

a. Pelaksana pelayanan keperawatan

b. Pengelola pelayanan keperawatan dari institusi pendidikan

c. Pendidikan keperawatan

d. Penelitian dan pengembangan keperawatan

E. Fungsi perawat

Menurut Bertha Hammer dan Virginia Handerson (1995;1960), fungsi

khas perawat ialah membantu individu, sakit atau sehat, melaksananakan

kegiatan memulihkan atau mempertahankan kesehatan atau mendampingi si

sakit menjelang akhir hayat. Fungsi ini dilakukan karena individu yang

mendapatkan bantuan itu tidak dapat melaksanakan sendiri.

Fungsi perawat dalam melaksanakan perannya terbagi menjadi:

a. Fungsi Independent

Merupakan fungsi mandiri & tidak tergantung pada orang lain, dimana

perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan

keputusan sendiri dalam melakukan tindakan untuk memenuhi KDM

b. Fungsi Dependent

Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas

pesan atau instruksi dari perawat lain sebagai tindakan pelimpahan tugas yang

Makalah Tentang Keperawatan Page 17

Page 18: Makalah KdK Individu

diberikan. Biasanya dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum,

atau dari perawat primer ke perawat pelaksana.

c. Fungsi Interdependent

Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling

ketergantungan diantara tim satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi

apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerjasama tim dalam pemebrian

pelayanan. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan

juga dari dokter ataupun lainnya.

Berdasarkan Standar Departemen Kesehatan (1998) tanggung jawab peran

perawat adalah sebagai:

1. Pendidikan Keperawatan

2. Pengelola Keperawatan

3. Peneliti Keperawatan

4. Pelaksana Pelayanan Keperawatan

Kiat keperawatan (nursing arts) lebih difokuskan pada kemampuan

perawat untuk memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif dengan

sentuhan seni dalam arti menggunakan kiat – kiat tertentu dalam upaya

memberikan kenyaman dan kepuasan pada klien. Kiat – kiat itu adalah:

1) Caring , menurut Watson (1979) ada sepuluh faktor dalam unsur – unsur

karatif yaitu : nilai – nilai humanistic – altruistik, menanamkan semangat dan

harapan, menumbuhkan kepekaan terhadap diri dan orang lain,

mengembangkan ikap saling tolong menolong, mendorong dan menerima

pengalaman ataupun perasaan baik atau buruk, mampu memecahkan masalah

dan mandiri dalam pengambilan keputusan, prinsip belajar – mengajar,

mendorong melindungi dan memperbaiki kondisi baik fisik, mental ,

sosiokultural dan spiritual, memenuhi kebutuhan dasr manusia, dan tanggap

dalam menghadapi setiap perubahan yang terjadi.

Makalah Tentang Keperawatan Page 18

Page 19: Makalah KdK Individu

2) Sharing, artinya perawat senantiasa berbagi pengalaman dan ilmu atau

berdiskusi dengan kliennya.

3) Laughing, artinya senyum menjadi modal utama bagi seorang perawat untuk

meningkatkan rasa nyaman klien.

4) Crying, artinya perawat dapat menerima respon emosional diri dan kliennya.

5) Touching, artinya sentuhan yang bersifat fisik maupun psikologis merupakan

komunikasi simpatis yang memiliki makna (Barbara, 1994).

6) Helping, artinya perawat siap membantu dengan asuhan keperawatannya.

7) Believing, in others artinya perawat meyakini bahwa orang lain memiliki

hasrat dan kemampuan untuk selalu meningkatkan derajat kesehatannya.

8) Learning artinya perawat selalu belajar dan mengembangkan diri dan

keterampilannya.

9) Respecting, artinya memperlihatkan rasa hormat dan penghargaan terhadap

orang lain dengan menjaga kerahasiaan klien kepada yang tidak berhak

mengetahuinya.

10) Listening, artinya mau mendengar keluhan kliennya.

11) Feeling, artinya perawat dapat menerima, merasakan, dan memahami

perasaan duka , senang, frustasi dan rasa puas klien.

12) Accepting, artinya perawat harus dapat menerima dirinya sendiri sebelum menerima orang lain.

Sebagai suatu profesi , keperawatan memiliki unsur – unsur penting

yang bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan yaitu

respon manusia sebagai fokus telaahan, kebutuhan dasar manusia sebagai

lingkup garapan keperawatan dan kurang perawatan diri merupakan basis

intervensi keperawatan baik akibat tuntutan akan kemandirian atau kurangnya

kemampuan.

Makalah Tentang Keperawatan Page 19

Page 20: Makalah KdK Individu

Keperawatan juga merupakan serangkaian kegiatan yang bersifat

terapeutik atau kegiatan praktik keperawatan yang memiliki efek

penyembuhan terhadap kesehatan.

F.     Tugas Perawat 

Perawat Tak Kalah dengan Dokter

Kompas.com - Kemampuan seorang perawat dalam pemberian terapi

pengobatan pada pasien AIDS ternyata tak kalah dengan dokter. Hal tersebut

tentu sangat bermanfaat, terutama dalam kondisi keterbatasan tenaga dokter. 

Penelitian yang bertajuk "pergeseran tugas" dalam pemeliharaan HIV di

Afrika Selatan menunjukkan, secara virtual tidak ada perbedaan hasil akhir

pada pasien AIDS yang minum obat di bawah pengawasan perawat ataupun

dokter.

Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan saat ini terdapat 33

juta orang di seluruh dunia yang terinfeksi HIV, virus penyebab AIDS.

Sementara itu separuh dari total 9,5 juta orang yang butuh obat AIDS tidak

biasa mendapatkannya.

Saat ini yang menjadi masalah adalah kurangnya tenaga kesehatan.

Karena itu WHO baru-baru ini mengusulkan "pergeseran tugas" dari dokter

pada tenaga kesehatan lain.

Untuk melihat apakah hal itu mungkin diterapkan, tim peneliti dari

pusat riset internasional untuk AIDS di Afrika Selatan melakukan studi untuk

membandingkan dampak perawatan yang dilakukan dokter dengan perawat.

Diketahui 48 persen pasien yang mendapat kan pengawasan dari

perawat mengalami kesalahan. Jumlah itu hanya sedikit di bawah kesalahan

yang dilakukan dokter, yakni 44 persen. Setelah dua tahun, angka kematian

dan juga efek samping obat dari dua kelompok tenaga kesehatan itu tak

berbeda.

Makalah Tentang Keperawatan Page 20

Page 21: Makalah KdK Individu

Tugas perawat :

1) Bertanggung jawab membantu klien dan keluarga dalam

menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan dan

dalam memberikan informasi lain yang diperlukan untuk mengambil

persetujuan (inform concern) atas tindakan keperawatan yang

diberikan kepadanya.

2) Mempertahankan dan melindungi hak-hak klien, harus dilakukan

karena klien yang sakit dan dirawat di rumah sakit akan berinteraksi

dengan banyak petugas kesehatan. Perawat adalah anggota tim

kesehatan yang paling lama kontak dengan klien, sehingga diharapkan

perawat harus mampu membela hak-hak klien. Seorang pembela klien

adalah pembela dari hak-hak klien. Pembelaan termasuk didalamnya

peningkatan apa yang terbaik untuk klien, memastikan kebutuhan

klien terpenuhi dan melindungi hak-hak klien (Disparty, 1998 :140).

A. Hak-Hak Klien antara lain :

Hak atas pelayanan yang sebaik-baiknya.

Hak atas informasi tentang penyakitnya.

Hak atas privacy.

Hak untuk menentukan nasibnya sendiri.

Hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian tindakan.

B. Hak-Hak Tenaga Kesehatan antara lain :

Hak atas informasi yang benar.

Hak untuk bekerja sesuai standart.

Hak untuk mengakhiri hubungan dengan klien.

Hak untuk menolak tindakan yang kurang cocok.

Hak atas rahasia pribadi.

Makalah Tentang Keperawatan Page 21

Page 22: Makalah KdK Individu

Hak atas balas jasa

Tugas perawat dalam menjalankan perannya sebagai pemberi asuhan

keperawatan ini sesuai hasil kesepakatan dalam lokakarya tahun 1993 yang

berdasarkan fungsi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan adalah

sebagai berikut:

a. Mengumpulkan data

b. Menganalisis dan menginterpretasikan data

c. Mengembangkan rencana tindakan keperawatan

Menggunakan dan menerapkan konsep-konsep dan prinsip ilmu

prilaku, sosial budaya, ilmu biomedik dalam melaksanakan asuhan

keperawatan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia.

1) Menentukan kriteria yang dapat diukur dalam menilai rencana

keperawatan.

2) Menilai tingkat pencapaian tujuan.

3) Mengidentifikasi perubahan- perubahan yang diperlukan.

4) Mengevaluasi data permasalahan keperawatan.

5) Mencatat data dalam proses keperawatan.

6) Menggunakan catatan klien untuk memonitor kualitas asuhan

keperawatan.

7) Menerapkan keterampilan manajemen dalam keperawatan klien secara

menyeluruh

Makalah Tentang Keperawatan Page 22

Page 23: Makalah KdK Individu

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Perawat memiliki Peran yang berarti seperangkat tingkah laku yang

diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang  sesuai kedudukannya dalam, suatu

system. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan

bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seesorang pada

situasi sosial tertentu. Memiliki fungsi. fungsi yaitu membantu individu, sakit atau

sehat, melaksananakan kegiatan memulihkan atau mempertahankan kesehatan atau

mendampingi  sakit menjelang akhir hayat dan bertugas membantu melakukan

tindakan asuhan keperawatan

Saran

Setelah mengetahui berbagai sejarah, paradigma, peran, fungsi dan tugas dari

perawat mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan mengaplikasikanya dalam

melakukan tindakan asuhan keperawatan.

Makalah Tentang Keperawatan Page 23

Page 24: Makalah KdK Individu

DAFTAR PUSTAKA

1. Paula J. Christensen. Janet W. Kenney. (2009). Proses Keperawatan Eds 4.

Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

2. Hidayat A. Aziz Alimul. (2007). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Eds 2.

Jakarta: Salemba Medika

3. Asmadi.(2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC

4. http://akhmadrahmadi2103.blogspot.com/2012/10/sejarah-keperawatan-di-

dunia-dan-di.html. Di akses Kamis 12 September 2013 Pukul 19.30 WITA.

5. http://zohrahs.blogspot.com/2012/08/sejarah-perkembangan-keperawatan-

di.html. Di akses Kamis 12 September 2013 Pukul 20.00 WITA

Makalah Tentang Keperawatan Page 24