Makalah Kasus Minamata Dan Pencemaran Tanah Ddt

32
KASUS MINAMATA DAN PENCEMARAN TANAH DDT (Makalah Sains Dasar Kimia) Oleh M Iqbal Nugraha 1417051081 JURUSAN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

description

makalah

Transcript of Makalah Kasus Minamata Dan Pencemaran Tanah Ddt

Page 1: Makalah Kasus Minamata Dan Pencemaran Tanah Ddt

KASUS MINAMATA DAN PENCEMARAN TANAH DDT

(Makalah Sains Dasar Kimia)

Oleh

M Iqbal Nugraha

1417051081

JURUSAN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

2014

Page 2: Makalah Kasus Minamata Dan Pencemaran Tanah Ddt

I. PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang

semakin penting untuk diselesaikan, karena menyangkut keselamatan,

kesehatan, dan kehidupan kita. Siapapun bisa berperan serta dalam

menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai

dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan yang

lebih luas.

Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus segera kita atasi

bersama diantaranya pencemaran air tanah dan sungai, pencemaran udara

perkotaan, kontaminasi tanah oleh sampah, hujan asam, perubahan iklim

global, penipisan lapisan ozon, kontaminasi zat radioaktif, dan sebagainya.

Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, tentunya

kita harus mengetahui sumber pencemar, bagaimana proses pencemaran itu

terjadi, dan bagaimana langkah penyelesaian pencemaran lingkungan itu

sendiri.

Page 3: Makalah Kasus Minamata Dan Pencemaran Tanah Ddt

II. ISI

2.1`KASUS MINAMATA DI JEPANG

Penyakit Minamata atau Sindrom Minamata adalah sindrom kelainan

fungsi saraf yang disebabkan oleh keracunan akut air raksa. Penyakit ini

mendapat namanya dari kota Minamata, Prefektur Kumamoto di Jepang, yang

merupakan daerah di mana penyakit ini mewabah mulai tahun 1958. Pada

waktu itu terjadi masalah wabah penyakit di kota Minamata Jepang. Ratusan

orang mati akibat penyakit yang aneh dengan gejala kelumpuhan syaraf.

Mengetahui hal tersebut, para ahli kesehatan menemukan masalah yang harus

segera di amati dan di cari penyebabnya. Melalui pengamatan yang

mendalam tentang gejala penyakit dan kebiasaan orang jepang, termasuk pola

makan kemudian diambil suatu hipotesis. Hipotesisnya adalah bahwa

penyakit tersebut mirip orang yang keracunan logam berat. Kemudian dari

kebudayaan setempat diketahui bahwa orang Jepang mempunyai kebiasaan

mengonsumsi ikan laut dalam jumlah banyak. Dari hipotesis dan kebiasaan

pola makan tesebut kemudian dilakukan eksperimen untuk mengetahui

apakah ikan-ikan di Teluk Minamata banyak mengandung logam berat

(merkuri). Kemudian disusun teori bahwa penyakit tesebut diakibatkan oleh

keracunan logam merkuri yang terkandung pada ikan. Ikan tesebut

mengandung merkuri akibat adanya orang atau pabrik yang membuang

merkuri ke laut. Penelitian berlanjut dan akihrnya ditemukan bahwa sumber

merkuri berasal dar pabrik batu baterai Chisso. Akhirnya pabrik tersebut

ditutup dan harus membayar kerugian kepada penduduk Minamata kurang

lebih dari 26,6 juta dolar.

2.1.1 PENYEBAB PENYAKIT MINAMATA

Penyakit minamata  mirip orang yang keracunan logam berat.

Kemudian dari kebudayaan setempat diketahui bahwa orang Jepang

Page 4: Makalah Kasus Minamata Dan Pencemaran Tanah Ddt

mempunyai kebiasaan mengonsumsi ikan laut dalam jumlah banyak.

Dari hipotesis dan kebiasaan pola makan tesebut kemudian dilakukan

eksperimen untuk mengetahui apakah ikan-ikan di Teluk

Minamata banyak mengandung logam berat (merkuri), dan ternyata

benar.  Kemudian di susun teori bahwa penyakit tersebut diakibatkan

oleh keracunan logam merkuri yang terkandung pada ikan. Ikan tesebut

mengandung merkuri akibat adanya orang atau pabrik yang membuang

merkuri ke laut.

Penyakit ini ditemukan pertama kali di kota Kumamoto pada

tahun 1956 dan pada tahun 1968 pemerintah Jepang menyatakan bahwa

penyakit ini disebabkan pencemaran pabrik batu baterai Chisso Co.,

Ltd. oleh pembuangan limbah metil merkuri. Limbah merkuri di

Perairan Minamata berasal dari perusahaan Nippon Mitrogen Vertilaser

yang merupakan cikal bakal Ciso Go LTD dengan produksi utama

pupuk Urea. Penyakit aneh ini kemudian dikenal dunia dengan nama

Penyakit Minamata. Penyakit Minamata tidak hanya menyerang

manusia. Tetapi juga binatang yang mengkonsumsi bahan makanan

yang tercemar merkuri atau menghirup udara yang mengandung

merkuri.

Metil merkuri adalah merkuri organik yang berbentuk serbuk

putih dan berbau seperti belerang pada sumber air panas. Senyawa ini

mudah terserap oleh organ pencernaan dan dibawa oleh darah ke dalam

otak, liver dan ginjal bahkan ke dalam janin. Metil merkuri yang masuk

ke tubuh manusia akan menyerang sistem saraf pusat. Merkuri

anorganik dapat berubah menjadi metil merkuri karena ditransformasi

oleh bakteri di perairan, misalnya Desulfovibrio desulfuricans LS.

Merkuri organik akan terserap oleh ikan dan kerang melalui insang atau

saluran pencernaan. Metil merkuri yang terbentuk di perairan secara

bertahap diakumulasi dalam tubuh ikan dan kerang dan konsentrasinya

berlipat ganda dalam rantai makanan biota perairan. Contohnya merkuri

Page 5: Makalah Kasus Minamata Dan Pencemaran Tanah Ddt

dalam plankton diserap oleh ikan kecil dan jumlahnya berlipat sesuai

dengan jumlah plankton yang dimakan ikan, kemudian ikan kecil

dimakan oleh ikan besar dan merkurinya berlipat ganda. Beberapa

polutan seperti metil merkuri dan dioksin yang dilepaskan ke

lingkungan menunjukkan konsentrasi yang tinggi pada organisme yang

menempati puncak rantai makanan.

Methyl mercuri dalam ikan tidak dapat direduksi dengan

memasaknya karena metil merkuri dalam ikan terikat erat pada protein

dan pemanasan pada temperatur yang biasa digunakan saat memasak

kecuali jika ikan dibakar pada suhu diatas 400 dan ikan akan menjadi

arang. Oleh sebab itulah terjadi penyakit Minamata.

Parahnya, penyakit Minamata tidak ada obatnya. Tahun 1956,

kecurigaan mulai muncul setelah Direktur Rumah Sakit Ciso

melaporkan ke Pusat Kesehatan Masyarakat Minamata. Atas masuknya

gelombang pasien dengan gejala sama, kerusakan sistem syaraf. Namun

penyakit Minamata ini, amat lambat penanganannya oleh Pemerintah

Jepang. Baru 12 tahun, yakni pada tahun 1968, pemerintah Jepang

mengakui, penyakit aneh ini bersumber dari limbah Ciso yang dibuang

ke Perairan Minamata.

2.1.2 GEJALA PENYAKIT MINAMATA

Gejala awal antara lain kaki dan tangan menjadi gemetar dan

lemah, kelelahan, telinga berdengung, kemampuan penglihatan

melemah, kehilangan pendengaran, bicara cadel dan gerakan menjadi

tidak terkendali. Beberapa penderita berat penyakit Minamata menjadi

gila, tidak sadarkan diri dan meninggal setelah sebulan menderita

penyakit ini.

Penderita kronis penyakit ini mengalami gejala seperti sakit

kepala, sering kelelahan, kehilangan indera perasa dan penciuman, dan

Page 6: Makalah Kasus Minamata Dan Pencemaran Tanah Ddt

menjadi pelupa. Meskipun gejala ini tidak terlihat jelas tetapi sangat

mengganggu kehidupan sehari-hari. Yang lebih parah adalah penderita

congenital yaitu bayi yang lahir cacat karena menyerap metil merkuri

dalam rahim ibunya yang banyak mengkonsumsi ikan yang

terkontaminasi metil merkuri. Ibu yang mengandung tidak terserang

penyakit Minamata karena metil merkuri yang masuk ke tubuh ibu akan

terakumulasi dalam plasenta dan diserap oleh janin dalam

kandungannya. Disamping dampak kerusakan fisik, penderita

Minamata juga mengalami diskriminasi sosial dari masyarakat seperti

dikucilkan, dilarang pergi tempat umum dan sukar mendapatkan

pasangan hidup.

2.1.3 PROSES PENCEMARAN LINGKUNGAN AKIBAT MERKURI

Merkuri merupakan benda cair, hydrargyrum, air/cairan perak

unsur golongan transisi berwarna keperakan  dan merupakan satu dari

lima unsur yang berbentuk cair dalam suhu kamar serta mudah

menguap. Karena merupakan benda cair sehingga merkuri dengan

mudah meresap ke dalam tanah. Tanah yang mengandung 50 % pori-

pori yang terisi air dan udara lebih mempermudah merkuri yang

merupakan benda cair untuk bereaksi ke dalam tanah Secara alamiah,

pencemaran Hg berasal dari kegiatan gunung api atau rembesan air

tanah yang melewati deposit Hg. Apabila masuk ke dalam air  tanah,

kemudaia air tanah mengalir masuk menuju ke perairan dengan system.

permeabilitas tanah. Merkuri mudah bereaksi dengan unsur yang ada

dalam tanah dan air dan membentuk HgCl (merkurianorganik). Merkuri

anorganik akan berubah oleh peran mikro organisme.  Merkuri dapat

pula bersenyawa dengan karbon membentuk senyawa organomerkuri.

Senyawa organo merkuri yang paling umum adalah methyl merkuri

yang dihasilkan oleh mikro organisme dalam tanah dan air.

Page 7: Makalah Kasus Minamata Dan Pencemaran Tanah Ddt

Komponen merkuri yang digunakan dalam pestisida, umumnya

memasuki tanah dengan jumlah 1g/ha sampai 200g/ha (0,0005±0,1

ppm), yang mana apabila lebih dari tingkatan itu dapat menghancurkan

organik dalam tanah dan nitrogen dalam mineral tanah. Tanah

mengandung CO2dengan kesuburan tanah NH2dan NaOH. Merkuri

dapat bereaksi dengan nitrogen tanah membentuk methyl

mercuryHg(NO2)3. Methyl merkuri dapat terendap dengan skala waktu

yang cukup lama di dalam tanah karena merkuri stabil dan tidak dapat

dipisahkan bahkan dicampurkan dengan zat lain.

Proses metabolisme sebagian dari alkil merkuri akan diubah

menjadi senyawa merkuri anorganik dan akan terakumulasi pada organ

hati dan ginjal. Senyawa alkil merkuri dalam tubuh selama 70 hari dan

dikeluarkan dari dalam tubuh sebagai hasil samping metabolisme.

Jumlah hasil alkil merkuri yang dikeluarkan sebagai hasil samping

metabolisme tubuh hanyalah mencapai 1 % dari total alkil yang masuk,

99 % terakumulasi dalam berbagai organ dalam tubuh. Pembuangan

senyawa merkuri organik dari dalam tubuh berkaitan erat dengan sistem

urinaria atau sistem pembuangan. Merkuri yang masuk ke dalam hati

akan terbagi 2:

1.    Sebagian akan terakumulasi pada hati

2.    Sebagian lainnya akan dikirim ke empedu

Dalam kantung empedu senyawa merkuri organik akan dirombak untuk

dapat dihancurkan dan dimusnahkan daya racunnya, hasil perombakan

berupa senyawa merkuri anorganik yang kemudian dikirim lewat darah

ke ginjal. Pada ginjal, senyawa merkuri anorganik ini mengalami proses

pemilahan akhir, dimana akan terakumulasi pada ginjal dan lainnya

dibuang bersama urin.

Wanita hamil yang terpapar oleh senyawa alkil merkuri dapat

menyalurkan pada janin yang dikandungnya. Senyawa alkil merkuri

Page 8: Makalah Kasus Minamata Dan Pencemaran Tanah Ddt

masuk bersama makanan melewati plasenta dibawa oleh peredaran

darah ke janin. Kontaminasi yang disebabkan oleh alkil merkuri dapat

merusak otak janin sehingga bayi menjadi cacat. Wanita menyusui yang

terpapar oleh senyawa metil merkuri dapat mengakibatkan keracunan

merkuri pada bayi yang disusui.

2.1.4 CARA PENGOBATAN PENYAKIT MINAMATA

Tidak ada pengobatan tuntas bagi korban Minamata. Korban

pergi ke rumah sakit untuk mengurangi gejala dan rehabilitasi. Ketika

korban menjadi semakin tua, jumlah orang yang dirawat semakin

banyak dan kebutuhan bantuan perawatan di rumah semakin bertambah.

Dalam masyarakat yang cepat menua ini, penderita berharap untuk

dapat hidup di masyarakat tanpa khawatir dikucilkan masyarakat.

Penderita yang dapat menggerakkan badannya diberi kesempatan untuk

melakukan apa yang dapat dilakukannya. Meskipun berkebun dan

mencari ikan adalah pekerjaan yang cukup berat, penderita dapat

melakukannya setelah menjalani rehabilitasi. Beberapa penderita

bekerja di perusahaan dan mereka telah beradaptasi dengan kondisinya.

Walaupun begitu penilaian dan salah paham pada penderita Minamata

tetap terjadi sehingga penderita tidak memberitahu orang lain bahwa ia

menderita Minamata bahkan kepada keluarganya sendiri. Tetapi

penderita lainnya malah dengan terbuka menceritakan perasaannya dan

penderitaan yang dialami sebagai korban Minamata dengan harapan

tragedi Minamata tidak akan terjadi lagi.

2.1.5 PENCEGAHAN ATAU SOLUSI PREVENTIF

Solusi preventif merupakan sebuah solusi untuk melakukan pencegahan

sebelum terjadinya suatu pencemaran. Banyak cara yang dapat

dilakukan untuk melakukan pencegahan terhadap suatu pencemaran,

Page 9: Makalah Kasus Minamata Dan Pencemaran Tanah Ddt

namun khusus untuk pencemaran raksa dan logam berat tentunya dari

banyak cara tersebut hanya beberapa cara saja yang dapat diterapkan

untuk mencegah pencemaran tersebut. Cara-cara tersebut diantaranya

adalah :

1. Mengatur pembuangan limbah industri sehingga tidak mencemari

lingkungan, dengan mengatur tata cara pembuangan limbah

industri terutama untuk limbah raksa dan logam berat maka

seharusnya tidak terjadi pencemaran di perairan Indonesia. Namun

hal yang terjadi adalah perusahaan melakukan pembuagan limbah

dengan tidak mengikuti aturan untuk pembuangan limbah sehingga

limbah dari perusahaan mencemari perairan Indonesia dan

merugikan warga yang berada di sekitar daerah pembuangan

limbah.

2. Menempatkan industri atau pabrik terpisah dari kawasan

permukiman penduduk, hal ini berguna agar limbah hasil dari

operasional pabrik tidak langsung pada penduduk yang ada di

sekitar pabrik, dan bila terjadi pengolahan limbah secara tidak

sempurna maka efeknya tidak akan langsung mengenai para

penduduk karena daerah permukimannya yang terpisah dari pusat

industri atau pabrik tersebut.

3. Melaksanakan audit lingkungan, berguna untuk mengevaluasi

ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap

persyaratan hukum dan kebijakan, dalam hal ini adalah kebijakan

terhadap pembuangan limbah hasil industri terutama limbah raksa

dan logam berat.

4. Memberikan sanksi atau hukuman secara tegas terhadap pelaku

kegiatan yang mencemari lingkungan, artinya bahwa pemerintah

sebagai regulator harus tegas untuk menindak pelanggar

pencemaran lingkungan, dalam penegakannya-pun tidak boleh

pandang bulu, siapa yang salah harus bertanggung jawab baik

Page 10: Makalah Kasus Minamata Dan Pencemaran Tanah Ddt

pelakunya perusahaan multinasional maupun pelaku perusahaan

nasional.

2.2 DDT (Dichloro-Diphenyl-Trichloroethane)

DDT (Dichloro-Diphenyl-Trichloroethane) adalah salah satu yang

dikenal pestisida sintetis. Ini merupakan bahan kimia yang panjang, unik,

dan sejarah kontroversial.

Synthesized pertama di 1874, DDT’s insecticidal properti tidak

ditemukan sampai 1939. Dalam paruh kedua Perang Dunia II, telah

digunakan dengan dampak yang luar biasa di antara kedua-dua penduduk

sipil dan militer untuk mengendalikan penyebaran nyamuk malaria dan

kutu transmisi tipus, mengakibatkan penurunan dramatis dalam insiden

kedua penyakit. Swiss chemist Paul Hermann Müller dari Geigy

Pharmaceutical dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Physiology

Pengobatan atau di 1948 “untuk penemuan tingginya efisiensi DDT

sebagai racun kontak terhadap beberapa arthropods Setelah perang, DDT

telah tersedia untuk digunakan sebagai insektisida pertanian, dan segera

produksinya dan menggunakan skyrocketed.

Pada tahun 1962, Silent Spring oleh American biologi Rachel

Carson telah diterbitkan. Buku di katalog lingkungan dampak dari

sembarangan penyemprotan DDT di Amerika Serikat dan

pertanggungjawaban logika melepaskannya dari banyak bahan kimia ke

dalam lingkungan tanpa sepenuhnya pemahaman mereka terhadap ekologi

atau kesehatan manusia. Buku yang disarankan DDT dan pestisida dapat

menyebabkan kanker dan pertanian yang mereka gunakan merupakan

ancaman bagi satwa liar, terutama burung. Publikasi-nya adalah salah satu

tanda tangan dalam peristiwa kelahiran gerakan lingkungan hidup. Diam

Spring menghasilkan besar masyarakat yang gaduh akhirnya menyebabkan

paling pantas atas DDT yang dilarang di AS pada 1972. [4] DDT

Page 11: Makalah Kasus Minamata Dan Pencemaran Tanah Ddt

kemudian dilarang digunakan untuk pertanian di seluruh dunia di bawah

Konvensi Stockholm, namun terbatas dalam menggunakan penyakit vector

kontrol terus.

Seiring dengan petikan dari Endangered Species Act, Amerika

Serikat pada ban DDT adalah dikutip oleh para ilmuwan sebagai faktor

utama dalam cerdas dari bald eagle berdampingan di Amerika Serikat.

DDT adalah insektisida organochlorine, mirip dalam struktur ke dicofol

dan pestisida methoxychlor. Ini adalah sangat hydrophobic, warna, kristal

kuat dengan yang lemah, bau kimia. Yg tdk dpt ia hampir dalam air tetapi

kelarutan yang baik di sebagian besar larutan organik, Fats, dan minyak.

DDT tidak terjadi secara alami, namun yang dihasilkan oleh reaksi dari

khloral (CCl3CHO) dengan chlorobenzene (C6H5Cl) di hadapan sulfuric

acid, yang bertindak sebagai katalisator. DDT nama dagang yang telah

dipasarkan di bawah termasuk Anofex, Cezarex, Chlorophenothane,

Clofenotane, Dicophane, Dinocide, Gesarol, Guesapon, Guesarol, Gyron,

Ixodex, Neocid, Neocidol, dan Zerdane.

Isomer dan Terkait

DDT komersial sebenarnya campuran dari beberapa erat kaitannya

compounds. Komponen utama (77%) adalah p, p isomer yang

digambarkan di atas artikel ini. , O, p ‘isomer (digambarkan di sebelah

kanan) juga hadir dalam jumlah yang signifikan (15%).

Dichlorodiphenyldichloroethylene (DDE) dan

dichlorodiphenyldichloroethane (es) membentuk keseimbangan. DDD

DDE dan juga yang besar dan metabolites kemogokan produk DDT di

lingkungan. [3] Istilah “total DDT” sering digunakan untuk merujuk

kepada jumlah semua terkait DDT compounds (p, p-DDT, o, p – DDT,

DDE,dan pakaian dalam sampel.

Mekanisme aksi

Page 12: Makalah Kasus Minamata Dan Pencemaran Tanah Ddt

DDT adalah racun cukupan, dengan tikus LD50 dari 113 mg / kg.

[12] Hal ini berpengaruh insecticidal properti, dimana kills membuka

saluran ion sodium di neurons, sehingga mereka ke api yang mengarah ke

spasms spontan dan akhirnya mati. Serangga tertentu dengan mutations di

saluran sodium gene yang tahan terhadap DDT dan insektisida sejenis

lainnya. DDT tahan juga conferred oleh up-peraturan mengekspresikan

gen cytochrome P450 dalam beberapa jenis serangga.

DDT (Dichloro Diphenyl Trichlorethane) adalah insektisida

“tempo dulu” yang pernah disanjung “setinggi langit” karena jasa-jasanya

dalam penanggulangan berbagai penyakit yang ditularkan vektor serangga.

Tetapi kini penggunaan DDT di banyak negara di dunia terutama di

Amerika Utara, Eropah Barat dan juga di Indonesia telah dilarang. Namun

karena persistensi DDT dalam lingkungan sangat lama, permasalahan

DDT masih akan berlangsung pada abad 21 sekarang ini. Adanya sisa

(residu) insektisida ini di tanah dan perairan dari penggunaan masa lalu

dan adanya bahan DDT sisa yang belum digunakan dan masih tersimpan

di gudang tempat penyimpanan di selurun dunia (termasuk di Indonesia)

kini menghantui mahluk hidup di bumi. Bahan racun DDT sangat persisten

(tahan lama, berpuluh-puluh tahun, bahkan mungkin sampai 100 tahun

atau lebih?), bertahan dalam lingkungan hidup sambil meracuni ekosistem

tanpa dapat didegradasi secara fisik maupun biologis, sehingga kini dan di

masa mendatang kita masih terus mewaspadai akibat-akibat buruk yang

diduga dapat ditimbulkan oleh keracunan DDT.

Sifat kimiawi dan fisik DDT

Senyawa yang terdiri atas bentuk-bentuk isomer dari 1,1,1-trichloro-2,2-

bis-(p-chlorophenyl) ethane yang secara awam disebut juga Dichoro

Diphenyl Trichlorethane (DDT) diproduksi dengan menyampurkan

chloralhydrate dengan chlorobenzene.

Page 13: Makalah Kasus Minamata Dan Pencemaran Tanah Ddt

Dichoro Diphenyl Trichlorethane

DDT-teknis terdiri atas campuran tiga bentuk isomer DDT (65-

80% p,p’-DDT, 15-21% o,p’-DDT, dan 0-4% o,o’-DDT, dan dalam

jumlah yang kecil sebagai kontaminan juga terkandung DDE [1,1-

dichloro-2,2- bis(p-chlorophenyl) ethylene] dan DDD [1,1-dichloro-2,2-

bis(p-chlorophenyl) ethane]. DDT-teknis ini berupa tepung kristal putih

tak berasa dan tak berbau. Daya larutnya sangat tinggi dalam lemak dan

sebagian besar pelarut organik, tak larut dalam air, tahan terhadap asam

keras dan tahan oksidasi terhasap asam permanganat.

DDT  pertama kali disintesis oleh Zeidler pada tahun 1873 tapi

sifat insektisidalnya baru ditemukan oleh Dr Paul Mueller pada tahun

1939. Penggunaan DDT menjadi sangat populer selama Perang Dunia II,

terutama untuk penanggulangan penyakit malaria, tifus dan berbagai

penyakit lain yang ditularkan oleh nyamuk, lalat dan kutu. Di India, pada

tahun 1960 kematian oleh malaria mencapai 500.000 orang turun menjadi

1000 orang pada tahun 1970. WHO memperkirakan bahwa DDT selama

Perang Dunia II telah menyelamatkan sekitar 25 juta jiwa terutama dari

ancaman malaria dan tifus, sehingga Paul Mueller dianugerahi hadiah

Nobel dalam ilmu kedokteran dan fisiologi pada tahun 1948.

DDT adalah insektisida paling ampuh yang pernah ditemukan dan

digunakan manusia dalam membunuh serangga tetapi juga paling

berbahaya bagi umat manusia manusia sehingga dijuluki “The Most

Famous and Infamous Insecticide”.

Page 14: Makalah Kasus Minamata Dan Pencemaran Tanah Ddt

Bahaya toksisitas DDT terhadap ekosistem

Pada tahun 1962 Rachel Carson dalam bukunya yang terkenal,

Silenty Spring menjuluki DDT sebagai obat yang membawa kematian bagi

kehidupan di bumi. Demikian berbahayanya DDT bagi kehidupan di bumi

sehingga atas rekomendasi EPA (Environmental Protection Agency)

Amerika Serikat pada tahun 1972 DDT dilarang digunakan terhitung 1

Januari 1973. Pengaruh buruk DDT terhadap lingkungan  sudah mulai

tampak sejak awal penggunaannya pada tahun 1940-an, dengan

menurunnya populasi burung elang sampai hampir punah di Amerika

Serikat. Dari pengamatan ternyata elang terkontaminasi DDT dari

makanannya (terutama ikan sebagai mangsanya) yang tercemar DDT. 

DDT menyebabkan cangkang telur elang menjadi sangat rapuh sehingga

rusak jika dieram. Dari segi bahayanya, oleh EPA DDT digolongkan

dalam bahan racun PBT (persistent, bioaccumulative, and toxic) material.

Dua sifat buruk yang menyebabkan DDT sangat berbahaya terhadap

lingkungan hidup adalah:

Sifat apolar DDT: ia tak larut dalam air tapi sangat larut dalam

lemak. Makin larut suatu insektisida dalam lemak (semakin lipofilik)

semakin tinggi sifat apolarnya. Hal ini merupakan salah satu faktor

penyebab DDT sangat mudah menembus kulit

Sifat DDT yang sangat stabil dan persisten. Ia sukar terurai

sehingga cenderung bertahan dalam lingkungan hidup, masuk rantai

makanan (foodchain) melalui bahan lemak jaringan mahluk hidup. Itu

sebabnya DDT bersifat bioakumulatif dan biomagnifikatif. Karena sifatnya

yang stabil dan persisten, DDT bertahan sangat lama di dalam tanah;

bahkan DDT dapat terikat dengan bahan organik dalam partikel tanah.

Page 15: Makalah Kasus Minamata Dan Pencemaran Tanah Ddt

Dalam ilmu lingkungan DDT termasuk dalam urutan ke 3 dari

polutan organik yang persisten (Persistent Organic Pollutants, POP), yang

memiliki sifat-sifat berikut:

-tak terdegradasi melalui fotolisis, biologis maupun secara kimia,

-berhalogen (biasanya klor),

-daya larut dalam air sangat rendah,

-sangat larut dalam lemak,

-semivolatile,

-di udara dapat dipindahkan oleh angin melalui jarak jauh,

-bioakumulatif,

-biomagnifikatif (toksisitas meningkat sepanjang rantai makanan)

Di Amerika Serikat, DDT masih terdapat dalam tanah, air dan

udara:  kandungan DDT dalam tanah berkisar sekitar 0.18 sampai 5.86

parts per million (ppm), sedangkan sampel udara menunjukkan kandungan

DDT  0.00001 sampai 1.56 microgram per meter kubik udara (ug/m3), dan

di perairan (danau) kandungan DDT dan DDE pada taraf 0.001 microgram

per liter (ug/L).  Gejala keracunan akut pada manusia adalah paraestesia,

tremor, sakit kepala, keletihan dan muntah. Efek keracunan kronis DDT

adalah kerusakan sel-sel hati, ginjal, sistem saraf, system imunitas dan

sistem reproduksi. Efek keracunan kronis pada unggas sangat jelas antara

lain terjadinya penipisan cangkang telur dan demaskulinisasi

Sejak tidak digunakan lagi (1973) kandungan DDT dalam tanaman

semakin menurun. Pada tahun 1981 rata-rata DDT dalam bahan makanan

yang termakan  oleh manusia adalah 32-6 mg/kg/hari, terbanyak dari

Page 16: Makalah Kasus Minamata Dan Pencemaran Tanah Ddt

umbi-umbian dan dedaunan. DDT ditemukan juga dalam daging, ikan dan

unggas.

Walaupun di negara-negara maju (khususnya di Amerika Utara dan

Eropah Barat) penggunaan DDT telah dilarang, di negara-negara

berkembang terutama India, RRC dan negara-negara Afrika dan Amerika

Selatan, DDT masih digunakan. Banyak negara telah melarang

penggunaan DDT kecuali dalam keadaan darurat terutama jika muncul

wabah penyakit seperti malaria, demam berdarah dsb. Departeman

Pertanian RI telah melarang penggunaan DDT di bidang pertanian

sedangkan larangan penggunaan DDT di bidang kesehatan dilakukan pada

tahun 1995.  Komisi Pestisida RI juga sudah tidak memberi perijinan bagi

pengunaan pestisida golongan hidrokarbon-berklor (chlorinated

hydrocarbons) atau organoklorin (golongan insektisida di mana DDT

termasuk).

Permasalahan sekarang

Walaupun secara undang-undang telah dilarang, disinyalir DDT

masih juga secara gelap digunakan karena keefektifannya dalam

membunuh hama serangga. Demikian pula, banyaknya DDT yang masih

tersimpan yang perlu dibinasakan tanpa membahayakan ekosistem

manusia maupun kehidupan pada umumnya merupakan permasalahan bagi

kita. Sebenarnya, bukan saja DDT yang memiliki daya racun serta

persistensi yang demikian lamanya dapat bertahan di lingkungan hidup.

Racun-racun POP lainnya yang juga perlu diwaspadai karena mungkin

saja terdapat di tanah, udara maupun perairan di sekitar kita adalah aldrin,

chlordane, dieldrin, endrin, heptachlor, mirex, toxaphene,

hexachlorobenzene, PCB (polychlorinated biphenyls), dioxins dan furans.

Untuk mengeliminasi bahan racun biasanya berbagai cara dapat

digunakan seperti secara termal, biologis atau kimia/fisik. Untuk Indonesia

Page 17: Makalah Kasus Minamata Dan Pencemaran Tanah Ddt

dipertimbangkan untuk mengadopsi cara stabilisasi/fiksasi karena dengan

cara termal seperti insinerasi memerlukan biaya sangat tinggi. Prinsip

stabilisasi/fiksasi adalah membuat racun tidak aktif/imobilisasi dengan

enkapsulasi mikro dan makro sehingga DDT menjadi berkurang daya

larutnya. Namun  permasalahan tetap masih ada karena DDT yang telah

di-imobilisasi ini masih harus “dibuang” sebagai landfill di tempat yang

“aman”. Namun dengan cara ini potensi racun DDT masih tetap bertahan

untuk waktu yang lama pada abad 21 ini.

2.2.1 BAHAYA DDT PADA MAKHLUK HIDUP

Pada bulan Juli 1998, perwakilan dari 120 negara bertemu

untuk membahas suatu pakta Persatuan Bangsa Bangsa untuk

melarang penggunaan DDT sebagai insektisida dan 11 bahan kimia

lainnya secara global pada tahun 2000. Amerika Serikat dan negara-

negara industri lain menyetujui pelarangan ini karena bahan-bahan

kimia ini adalah senyawa kimia yang persisten dimana senyawa-

senyawa ini dapat terakumulasi dan merusak ekosistem alami dan

memasuki rantai makanan manusia. Namun banyak negara tidak

setuju dengan pelarangan DDT secara global karena DDT digunakan

untuk mengkontrol nyamuk penyebab malaria. Malaria timbul di 90

negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia, dan merupakan

penyebab kematian dalam jumlah besar terutama daerah ekuatorial

Afrika.

Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan bahwa 2.5 juta

orang tewas setiap tahun akibat malaria dan ini kian terjadi di

berbagai belahan dunia. Namun karena DDT begitu efektif dalam

mengontrol nyamuk penyebab malaria, banyak ahli berpikir bahwa

insektisida menyelamatkan lebih banyak jiwa dibandingkan bahan

kimia lainnya.

Page 18: Makalah Kasus Minamata Dan Pencemaran Tanah Ddt

DDT diproduksi secara massal pada tahun 1939, setelah

seorang kimiawan bernama Paul Herman Moller menemukan dengan

dosis kecil dari DDT maka hampir semua jenis serangga dapat

dibunuh dengan cara mengganggu sistem saraf mereka. Pada waktu

itu, DDT dianggap sebagai alternatif murah dan aman sebagai jenis

insektisida bila dibandingkan dengan senyawa insektisida lainnya

yang berbasis arsenik dan raksa. Sayangnya, tidak seorangpun yang

menyadari kerusakan lingkungan yang meluas akibat pemakaian

DDT.

Sebagai suatu senyawa kimia yang persisten, DDT tidak

mudah terdegradasi menjadi senyawa yang lebih sederhana. Ketika

DDT memasuki rantai makanan, ini memiliki waktu paruh hingga

delapan tahun, yang berarti setengah dari dosis DDT yang

terkonsumsi baru akan terdegradasi setelah delapan tahun. Ketika

tercerna oleh hewan, DDT akan terakumulasi dalam jaringan lemak

dan dalam hati. Karena konsentrasi DDT meningkat saat ia bergerak

ke atas dalam rantai makanan, hewan predator lah yang mengalami

ancaman paling berbahaya. Populasi dari bald eagle dan elang

peregrine menurun drastis karena DDT menyebabkan mereka

menghasilkan telur dengan cangkang yang tipis dimana telur ini

tidak akan bertahan pada masa inkubasi. Singa laut di lepas pantai

California akan mengalami keguguran janin setelah memakan ikan

yang terkontaminasi.

Seperti yang terlihat pada diagram, DDT

(diklorodifeniltrikloroetana) adalah senyawa hidrokarbon

terklorinasi. Tiap heksagon dari struktur ini terdapat gugus fenil

(C6H5-) yang memiliki atom klor yang mengganti satu atom

hidrogen. Namun, perubahan kecil pada struktur molekularnya dapat

membuat hidrokarbon terklorinasi ini aktif secara kimia.

Page 19: Makalah Kasus Minamata Dan Pencemaran Tanah Ddt

Dengan memanipulasi molekul DDT dalam cara ini,

kimiawan berharap untuk mengembangkan suatu insektisida yang

efektif namun ramah lingkungan, dimana senyawa in akan mudah

terdegradasi. Namun disaat bersamaan, para peneliti sedang

menyelidiki cara lain untuk mengkontrol populasi nyamuk. Salah

satu caranya adalah penggunaan senyawa menyerupai hormon yang

menyebabkan nyamuk mati kelaparan, hingga dapat mengurangi

populasinya hingga dapat mengurangi penyebaran malaria.

Para peneliti lingkungan dan pakar wabah penyakit mulai

mengamati serius dampak unsur pengganggu itu sejak tiga dekade

lalu. Mula-mula diketahui, racun pembunuh serangga yang amat

ampuh dan digunakan secara luas membasmi nyamuk malaria, yakni

DDT (dichlorodiphenytrichloroethane) memiliki dampak sampingan

amat merugikan. DDT memiliki sifat larut dalam lemak. Karena itu,

residunya terus terbawa dalam rantai makanan, dan menumpuk

dalam jaringan lemak. Dari situ, sisa DDT mengalir melalui air susu

ibu kepada anaknya, baik pada manusia maupun pada binatang.

Binatang pemangsa mendapat timbunan sisa DDT dari binatang

makanannya. Rantainya seolah tidak bisa diputus.

Pengamatan terhadap burung pemangsa menunjukkan, DDT

menyebabkan banyak burung yang memproduksi telur dengan kulit

amat tipis, sehingga mudah pecah. Selain itu, terlepas dari tebal

tipisnya kulit telur, semakin banyak anak burung pemangsa yang

lahir cacat. Penyebaran residu DDT bahkan diamati sampai ke

kawasan kutub utara dan selatan. Anjing laut di kutub utara, banyak

yang melahirkan anak yang cacat, atau mati pada saat dilahirkan.

Penyebabnya pencemaran racun serangga jenis DDT. Diduga, residu

DDT pada manusia juga berfungsi serupa, yakni menurunkan

kemampuan reproduksi. Atau menyebabkan cacat pada janin.

Page 20: Makalah Kasus Minamata Dan Pencemaran Tanah Ddt

III. KESIMPULAN

Dari beberapa urain di atas dapat di simpulkan bahwa pencemaran

lingkungan terjadi tidak hanya akibat yang tidak disengaja, tetapi juga yang

disengaja oleh manuasia atau pihak-pihak tertentu yang tidak bertanggungjawab.

Pencemaran dapat engakibatkan kerusakan di bumi ini, bila lingkungan

ini rusak maka seluruh kehidupan yang ada dimuka bumi ini akan terganggu dan

lebih jauh lagi akan musnah.

Page 21: Makalah Kasus Minamata Dan Pencemaran Tanah Ddt

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2004.Penyakit Minamata.http://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_

Minamata. diakses tanggal 13 Desember 2014 pukul 20.00 WIB

Anonim.2012.Toksikologi Lingkungan Logam.http://tralalaikrima.blogspot.com/

2012/04/makalah-toksikologi-lingkungan-logam.html.diakses tanggal 13

Desember 2014 pukul 20.00 WIB

Anonim.2012.Hukum Lingkungan Penyakit Minamata.http://burgerawa.

wordpress.com/2012/12/30/makalah-hukum-lingkungan-penyakit-

minamata-dan-pembuangan-limbah-pabrik/.diakses tanggal 12 Desember

2014 pukul 21.00 WIB

Anonim.2011.Minamata Disease.http://indahnyaberbagibiologi.blogspot.com/

2011/06/minamata-disease.html.diakses tanggal 12 Desember 2014 pukul

21.00 WIB

Anonim.2010.Pengertian dan Dampak DDT.https://abrar4lesson4tutorial4ever.

wordpress.com/2010/02/20/pengertian-dan-dampak-ddt-dichloro-

diphenyl-trichloroethane-dalam-kehidupan/.diakses tanggal 12 Desember

2014 pukul 22.00 WIB