Makalah Kasus 2 Hipertiroid Lengkap (1)

46
SYSTEM ENDOKRIN KASUS 2 “HIPERTIROIDISME” ANATOMI KELENJAR TIROID Tiroid merupakan kelenjar endokrin (tidak mempunyai ductus)dan bilobular (kanan dan kiri),dihubungkan oleh isthmus (jembatan) yang terletak di depan trachea tepat di bawah cartilago cricoidea. Kadang juga terdapat lobus tambahan yang membentang ke atas (ventral tubuh), yaitu lobus piramida. Kelenjar tiroid merupakan kelenjar berwarna merah kecoklatan dan sangat vascular. Terletak di anterior cartilago thyroidea di bawah laring setinggi vertebra cervicalis 5 sampai vertebra thorakalis 1. Kelenjar ini terselubungi lapisan pretracheal dari fascia cervicalis. Beratnya kira2 25 gr tetapi bervariasi pada tiap individu. Kelenjar tiroid sedikit lebih berat pada wanita terutama saat menstruasi dan hamil. Lobus kelenjar tiroid seperti kerucut. Ujung apikalnya menyimpang ke lateral ke garis oblique pada lamina cartilago thyroidea dan basisnya setinggi cartilago trachea 4-5. Setiap lobus berukutan 5x3x2 cm.

Transcript of Makalah Kasus 2 Hipertiroid Lengkap (1)

Page 1: Makalah Kasus 2 Hipertiroid Lengkap (1)

SYSTEM ENDOKRIN

KASUS 2 “HIPERTIROIDISME”

ANATOMI KELENJAR TIROID

Tiroid merupakan kelenjar endokrin (tidak mempunyai ductus)dan bilobular (kanan

dan kiri),dihubungkan oleh isthmus (jembatan) yang terletak di depan trachea tepat di

bawah cartilago cricoidea. Kadang juga terdapat lobus tambahan yang membentang ke

atas (ventral tubuh), yaitu lobus piramida.

Kelenjar tiroid merupakan kelenjar berwarna merah kecoklatan dan sangat

vascular. Terletak di anterior cartilago thyroidea di bawah laring setinggi vertebra

cervicalis 5 sampai vertebra thorakalis 1. Kelenjar ini terselubungi lapisan pretracheal

dari fascia cervicalis. Beratnya kira2 25 gr tetapi bervariasi pada tiap individu. Kelenjar

tiroid sedikit lebih berat pada wanita terutama saat menstruasi dan hamil.

Lobus kelenjar tiroid seperti kerucut. Ujung apikalnya menyimpang ke lateral ke garis oblique pada lamina cartilago thyroidea dan basisnya setinggi

cartilago trachea 4-5. Setiap lobus berukutan 5x3x2 cm. Isthmus menghubungkan bagian bawah kedua lobus, walaupun terkadang pada beberapa orang

tidak ada. Panjang dan lebarnya kira2 1,25 cm dan biasanya anterior dari cartilgo trachea walaupun terkadang lebih tinggi atau rendah karena kedudukan

dan ukurannya berubah.

Secara embriologi, tahap pembentukan kelenjar tiroid adalah:

Page 2: Makalah Kasus 2 Hipertiroid Lengkap (1)

Kelenjar tiroid mulanya merupakan dua buah tonjolan dari dinding depan bagian tengah farings, yang terbentuk pada usia kelahiran 4 minggu.

Tonjolan pertama disebut pharyngeal pouch, yaitu antara arcus brachialis 1 dan 2. Tonjolan kedua pada foramen ceacum, yang berada ventral di

bawah cabang farings I.

Pada minggu ke-7, tonjolan dari foramen caecum akan menuju pharyngeal pouch melalui saluran yang disebut ductus thyroglossus.

Kelenjar tiroid akan mencapai kematangan pada akhir bulan ke-3, dan ductus thyroglossus akan menghilang. Posisi akhir kelenjar tiroid terletak di

depan vertebra cervicalis 5, 6, dan 7.

Namun pada kelainan klinis, sisa kelenjar tiroid ini juga masih sering ditemukan di pangkal lidah (ductus thyroglossus/lingua thyroid) dan pada

bagian leher yang lain.

Vaskularisasi

Kelenjar tiroid dialiri oleh beberapa arteri:

1. A. thyroidea superior (arteri utama).

2. A. thyroidea inferior (arteri utama).

3. Terkadang masih pula terdapat A. thyroidea ima, cabang langsung dari aorta atau A. anonyma.

Kelenjar tiroid mempunyai 3 pasang vena utama:

1. V. thyroidea superior (bermuara di V. jugularis interna).

2. V. thyroidea medialis (bermuara di V. jugularis interna).

3. V. thyroidea inferior (bermuara di V. anonyma kiri).

Sistem Limfatik

Page 3: Makalah Kasus 2 Hipertiroid Lengkap (1)

Pembuluh limfe tiroid terhubung dengan plexus tracheal dan menjalar sampai nodus prelaringeal di atas isthmus tiroid dan ke nodus pretracheal

serta paratracheal. Beberapa bahkan juga mengalir ke nodus brachiocephal yang terhubung dengan tymus pada mediastinum superior.

Aliran limfe terdiri dari 2 jalinan:

1. Jalinan kelenjar getah bening intraglandularis

2. Jalinan kelenjar getah bening extraglandularis

Kedua jalinan ini akan mengeluarkan isinya ke limfonoduli pretracheal lalu menuju ke kelenjar limfe yang dalam sekitar V. jugularis. Dari sekitar V.

jugularis ini diteruskan ke limfonoduli mediastinum superior.

Persarafan kelenjar tiroid:

1. Ganglion simpatis (dari truncus sympaticus) cervicalis media dan inferior

2. Parasimpatis, yaitu N. laryngea superior dan N. laryngea recurrens (cabang N.vagus)

N. laryngea superior dan inferior sering cedera waktu operasi, akibatnya pita suara terganggu (stridor/serak).

Secara Histologis

Dipandang dari sudut histologis, kelenjar ini terdiri dari nodula-nodula yang tersusun

dari folikel-folikel kecil yang dipisahkan satu dengan yang lainnya oleh suatu jaringan

penyambung. Folikel-folikel tiroid dibatasi oleh epitel kubis dan lumennya terisi oleh koloid.

Sel-sel epitel folikel merupakan tempat sintesis hormone tiroid dan mengaktifkan

pelepasannya kedalam sirkulasi, dua hormone utama yang dihasilkan oleh folikel-folikel

adalah tiroksin dan triyodotironin. Kelenjar tiroid juga memiliki sel pensekresi hormon lain

yaitu sel C (parafolikular) yang terdapat pada dasar folikel yang berhubungan dengan

membran folikel. Sel C (parafolikular) mensekresi kalsitonin. Hormon-hormon folikel tiroid

beasal dari iyodinasi residu tirosil dari tiroglobulin. Tiroksin mengandung empat atom

yodium (T4) dan tryodotironin mengandung tiga atom yodium (T3).

Page 4: Makalah Kasus 2 Hipertiroid Lengkap (1)

Parenkim kelenjar ini terdiri atas:

1. Folikel-folikel dengan epithetlium simplex kuboideum yang mengelilingi suatu massa koloid. Sel epitel tersebut akan berkembang menjadi bentuk

kolumner katika folikel lebih aktif (seperti perkembangan otot yang terus dilatih).

2. Cellula perifolliculares (sel C) yang terletak di antara beberapa folikel yang berjauhan.

Innervasi

Kelenjar tiroid diinnervasi oleh superior, middle, dan inferior cervical symphathetic ganglia

Fungsi kelenjar tiroid :

1. Bekerja sebagai perangsang proses oksidasi

2. Mengatur penggunaan oksidasi

3. Mengatur pengeluaran karbondioksida.

4. Metabolic dalam hal pengaturan susunan kimia dalam jaringan.

5. Pada anak mempengaruhi perkembangan fisik dan mental.

Page 5: Makalah Kasus 2 Hipertiroid Lengkap (1)

MEKANISME KERJA HORMON TIROID

1. Sekresi TRH (Tiroid Releasing Hormone/Hormon Pelepasan Tirotropin)

Page 6: Makalah Kasus 2 Hipertiroid Lengkap (1)

Sekresi kelenjar tiroid diatur oleh TSH (Tiroid Stimulating Hormon) yang disekresi oleh hipofisis anterior.Dan sekresi TSH ini diatur oleh TRH

(Hormon Pelepas Tirotropin) yang dihasilkan oleh hipotalamus. TRH yan g dieksresikan oleh ujung-ujung saraf di dalam eminensia mediana ke hipofisis

anterior dalam darah porta hipotalamus-hipofisis. TRH merupakan suatu amida tripeptida-amida piroglutamil-histidil-prolin. TRH secara langsung

mempengaruhi sel-sel kelenjar hipofisis anterior untuk meningkatkan pengeluaran TSH. Mekanisme molekuler TRH yang menyebabkan sel-sel yang

menyekresi TSH dari hipofisis

anterior adalah terjadi pengikatan dengan TRH di dalam membran hipofisis. Ikatan

ini selanjutnya mengaktifkan sistem second messanger fosfolipase untuk menghasilkan

sejumlah besar fosfolipase C,yang diikuti dengan banyaknya hasil second messanger yang

lain,termasuk ion kalsium dan diasil gliserol yang akhirnya menyebabkan pelepasan TRH.

2. Sekresi TSH (Tiroid Stimulating Hormone)

Hormon TSH merupakan suatu glikoprotein,hormon ini meningkatkan sekresi hormone

tiroksin dan tirotropin.Efeknya yang spesifik adalah meningkatkan semua aktivitas sekresi sel

kelenjar tiroid. Efek awalnya adalah timbul proteolisis tiroglobulin. Mekanisme TSH pada sel-

sel tiroid adalah pengaktifan ”second messenger” dari sistem siklik adenosin monofosfat (cAMp) dalam sel.

Peristiwa pertama dari pengaktifan ini adalah timbulnya pengikatan TSH dengan reseptor spesifik TSH yang terdapat di bagian basal permukaan

membran sel. Ikatan ini lalu mengaktifkan adenilsiklase yang ada di dalam membran,yang meningkatkan pembentukan cAMp di dalam sel. Akhirnya,cAMP

bekerja sebagai second messanger untuk mengaktifkan protein kinase,yang menyebabkan banyak fosforilasi di seluruh sel.

Akibatnya segera timbul peningkatan sekresi hormon tiroid dan perpanjangan waktu pertumbuhan jaringan kelenjar tiroidnya sendiri. Metode

untuk pengaturan aktivitas sel-sel tiroid ini mirip dengan fungsi cAMP pada sebagian besar jaringan target lain di seluruh tubuh.

Page 7: Makalah Kasus 2 Hipertiroid Lengkap (1)

3. Biosintesis Hormon Tiroid

(1) penangkapan iodida,

(2) oksidasi iodida menjadi iodium,

(3) organifikasi iodium menjadi monoyodotirosin dan diyodotirosin,

(4) proses penggabungan prekursos yang teryodinasi,

(5) penyimpanan dan

(6) pelepasan hormon

(1) penangkapan iodida,

Iodida yang ditelan secara oral akan diabsorbsi dari saluran cerna ke dalam darah. Sebagian besar dari iodida tersebut dengan cepat dikeluarkan

oleh ginjal, tetapi kira-kira seperlimanya dipindahkan dari sirkulasi darah oleh sel-sel kelenjar tiroid secara selektif. Membran basal sel tiroid mempunyai

kemampuan spesifik untuk memompakan iodida secara aktif ke bagian dalam sel.

(2) oksidasi iodida menjadi iodium,

Pada kelenjar tiroid yang normal, pompa iodida dapat memekatkan iodida kira-kira 30 kali dari konsentrasi dalam darah.Setiap molekul tiroglobulin

mengandung 70 asam amino tirosin, dan tiroglobulin merupakan substrat utama yang bergabung dengan iodida untuk membentuk hormon tiroid, yang

terbentuk di dalam molekul tiroglobulin. Oksidasi iodida menjadi iodium ditingkatkan oleh enzim peroksidase dan penyertanya hidrogen peroksidase, yang

menyediakan suatu sistem yang kuat yang mampu mengoksidasi iodida. Enzim ini terletak di bagian apikal membran sel atau melekat pada membran sel,

sehingga menempatkan iodium yang teroksidasi tadi di dalam sel tepat pada tempat molekul tiroglobulin mula-mula disekresikan.

(3) organifikasi iodium menjadi monoyodotirosin dan diyodotirosin,

Pengikatan iodium dengan molekul tiroglobulin disebut organifikasi troglobulin. Tirosin mula-mula diiodisasi menjadi monoiodotirosin dan

selanjutnya menjadi diiodotirosin.

(4) proses penggabungan prekursos yang teryodinasi,

Page 8: Makalah Kasus 2 Hipertiroid Lengkap (1)

Kemudian terjadi penggandengan (coupling) antara molekul monoiodotirosin dan diiodotirosin menjadi triidotirosin dan antar diiodotirosin

menjadi tiroksin. Sesudah disintesis, hormon tiroid akan memulai perjalanannya.

(5) penyimpanan

Dalam bentuk (T4)Tiroksin dantri-iodo-tironin (T3). hormon tiroid disimpan dalam folikel dalam jumlah yang cukup untuk mensuplai tubuh dengan

kebutuhan yang normal selama 2 sampai 3 bulan.

(6) pelepasan hormon

Pada pelepasan bersama darah, tiroglobulin tidak ikut disekresikan dalam jumlah yang cukup berarti. T4 dan T3 dipecah dari molekul tiroglobulin,

dan selanjutnya hormon bebas ini dilepaskan ke dalam darah. Sewaktu memasuki darah, semua hormon ini segera berikatan dengan protein plasma,

terutama dengan TBG, dan sedikit dengan TBPA, TBA dan albumin.

Oleh karena besarnya afinitas dari protein pengikat plasma terhadap hormon tiroid, maka hormon ini -khususnya T4- sangat lambat dilepaskan ke

dalam jaringan. Sewaktu memasuki sel, kedua hormon ini berikatan dengan protein intraselular, tiroksin berikatan sekali lagi secara lebih kuat daripada

triiodotironin. Oleh karena itu, kedua hormon sekali lagi disimpan dalam sel-sel fungsionalnya sendiri dan dipakai secara lambat selama berhari-hari.

Hormon tiroid terdapat dalam 2 bentuk:

1. Tiroksin (T4), merupakan bentuk yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid, hanya memiliki efek yang ringan terhadap kecepatan metabolisme tubuh.

2. Tiroksin dirubah di dalam hati dan organ lainnya ke dalam bentuk aktif, yaitu tri-iodo-tironin (T3).

Perubahan ini menghasilkan sekitar 80% bentuk hormon aktif, sedangkan 20% sisanya dihasilkan oleh kelenjar tiroid sendiri.

Kira-kira 93% hormon-hormon aktif metabolisme yang disekresikan oleh kelenjar tiroid adalah T4 dan 7% adalah T3. Akan tetapi, hampir semua T4

akan diubah menjadi T3 di dalam jaringan, sehingga secara fungsional keduanya penting. T3 empat kali lebih kuat dibandingkan T4, namun jumlah di dalam

darah jauh lebih sedikit dan keberadaannya dalam darah jauh lebih singkat daripada T4.

Page 9: Makalah Kasus 2 Hipertiroid Lengkap (1)

T3 dan T4 membantu sel mengubah oksigen dan kalori menjadi tenaga (ATP = adenosin tri fosfat). T3 bersifat lebih aktif daripada T4. T4 yang tidak

aktif itu diubah menjadi T3 oleh enzim 5-deiodinase yang ada di dalam hati dan ginjal. Proses ini juga berlaku di organ-organ lain seperti hipotalamus yang

berada di otak tengah.

Perubahan dari T4 menjadi T3 di dalam hati dan organ lainnya, dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya kebutuhan tubuh dari waktu ke

waktu. Sebagian besar T4 dan T3 terikat erat pada protein tertentu di dalam darah dan hanya aktif jika tidak terikat pada protein ini. Dengan cara ini, tubuh

mempertahankan jumlah hormon tiroid yang sesuai dengan kebutuhan agar kecepatan metabolisme tetap stabil.

Fungsi Hormon Tiroid

Efek yang umum dari hormon tiroid adalah untuk menyebabkan transkripsi inti dari sejumlah besar gen. Hasil akhir dari transkripsi ini menyebabkan

semua protein bertambah sehingga terjadi peningkatan menyeluruh aktivitas fungsional seluruh tubuh. Sebelum bekerja pada gen untuk meningkatkan

transkripsi genetik, hampir semua tiroksin dideionisasi oleh satu ion iodium, sehingga membentuk triiodotironin. Triiodotironin mempunyai afinitas

pengikatan yang sangat tinggi terhadap reseptor hormon tiroid intraselular. Reseptor-reseptor hormon tiroid melekat pada rantai genetik DNA atau terletak

berdekatan dengan rantai genetik DNA. Saat berikatan dengan hormon tiroid, reseptor mulai menjadi aktif dan mengawali proses transkripsi. Kemudian

dibentuk sejumlah besar RNA messenger yang berbeda, diikuti translasi pada ribosom untuk membentuk protein.

Efek Hormon Tiroid pada Metabolisme

1. Metabolisme Karbohidrat Hormon Tiroid merangsang hampir semua aspek metabolisme karbohidrat,termasuk penggunaan glukosa yang cepat

oleh sel,meningkatkan glikolisis,meningkatkan glukogenesis,meningkatkan absorpsi dari saluran cerna,dan bahkan juga meningkatkan sekresi

insulin dengan hasil akhirnya adalah efeknya terhadap metbolisme karbohidrat. Semua efek ini mungkin disebabkan oleh naiknya seluruh enzim

akibat dari hormon tiroid.

2. Metabolisme Lemak Pada dasarnya semua aspek metabolisme lemak juga ditingkatkan di bawah pengaruh hormon tiroid. Karena lemak

merupakan sumber energi utama untuk suplai jangka panjang,maka lemak yang telah disimpan dalam tubuh akan lebih banyak dipecah daripada

Page 10: Makalah Kasus 2 Hipertiroid Lengkap (1)

elemen jaringan yang lain. Khususnya, lipid akan diangkut dari jaringan lemak,yang meningkatkan konsentrasi asam lemak bebas di dalam

plasma;hormon tiroid juga sangat mempercepat proses oksidasi asam lemak bebas oleh sel..

Plasma dan Lemak Hati : Meningkatnya hormon tiroid menurunkan jumlah kolesterol,fosfolipid dan trigliserida dalam darah,walaupun sebenarnya

hormon ini juga meningkatkan asam lemak bebas.Sebaliknya,menurunnya sekresi tiroid sangat meningkatkan konsentrasi kolesterol,fosfolipid,dan

trigliserida plasma dan hampir selalu menyebabkan pengendapan lemak secara berlebihan di dalam hati. Sangat meningkatnya jumlah lipid dalam

sirkulasi darah pada penderita hipotirodisme yang lama seringkali dihubungkan dengan timbulnya arteriosklerosis yang berat. Salah satu

mekanisme penurunan konsentrasi kolesterol plasma oleh hormon tiroid adalah dengan meningkatkan kecepatan sekresi kolesterol yang bermakna

di dalam empedu dan jumlah kolesterol yang hilang di dalam feses. Suatu mekanisme yang mungkin terjadi untuk meningkatkan sekresi kolesterol

yaitu peningkatan jumlah dari reseptor lipoprotein densitas rendah yang diinduksi oleh hormon tiroid pada sel-sel hati,yang mengarah kepada

pemindahan lipoprotein densitas rendah yang cepat dari plasma dan sekresi lipoprotein kolesterol selanjutnya oleh sel-sel hati.

3. Vitamin Oleh karena hormon tiroid,meningkatkan jumlah berbagai enzim dan oleh karena vitamin merupakan bagian penting dari beberapa

enzim atau koenzim,maka hormon tiroid ini meningkatkan kebutuhan akan vitamin. Oleh karena itu,bila sekresi hormon tiroid berlebihan maka

dapat timbul defisiensi vitamin relatif,kecuali bila pada saat yang sama kenaikan kebutuhan vitamin itu dapat dicukupi.

4. Laju Metabolisme Basal Oleh karena hormon tiroid meningkatkan metabolisme sebagian besar sel tubuh,maka kelebihan hormon ini kadangkala

akan meningkatkan laju metabolisme basal sampai setinggi 60 sampai 100 persen diatas nilai normalnya. Metabolisme basal adalah energi

minimum yang dibutuhkan tubuh saat istirahat (bukan tidur) dan dalam keadaan puasa.Bila tidak ada hormon tiroid yang dihasilkan, maka laju

metabolisme basal menjadi -30 sampai -45. Agar laju metabolisme basal dapat sangat tinggi maka hormon ini dibutuhkan dalam jumlah yang sangat

banyak.

5. Metabolisme Protein Salah satu fungsi tiroksin yang utama adalah meningkatkan jumlah dan aktivitas mitokondria,dan selanjutnya tiroid

meningkatkan kecepatan pembentukan ATP untuk membangkitkan fungsi seluler.

6. Transpor Aktif Ion-ion melalui membran sel Salah satu enzim yang meningkat sebagai respons terhadap hormon tiroid adalah Na-K-

ATPase,enzim ini selanjutnya meningkatkan kecepatan transpor baik natrium maupun kalium melalui membran sel dari beberapa jaringan.Karena

Page 11: Makalah Kasus 2 Hipertiroid Lengkap (1)

proses ini mempergunakan energi dan meningkatkan jumlah panas yang dibentuk di dalam tubuh,proses ini merupakan mekanisme salah satu

peningkatan kecepatan metabolisme oleh hormon tiroid.Hormon tiroid juga menyebabkan membran sel dari sebagian besar sel menjadi mudah

dilewati oleh ion natrium,yang selanjutnya akan mengaktifkan pompa natrium dan lebih jauh lagi meningkatkan pembentukan panas.

Efek Pada Sistem Kardiovaskuler

1. Aliran darah dan Curah Jantung Meningkatnya metabolisme dalam jaringan mempercepat pemakaian oksigen dan memperbanyak jumlah produk

akhir dari metabolisme yang dilepaskan dari jaringan.Efek ini menyebabkan vasodilatasi pada sebagian besar jaringan tubuh,sehingga meningkatkan

aliran darah. Kecepatan aliran darah pada kulit terutama meningkat oleh karena meningkatnya kebutuhan tubuh untuk permbuangan panas. Sebagai

akibat dari meningkatnya aliran darah,maka curah jantung juga akan meningkat sampai 60 persen atau lebih diatas normal bila terdapat kelebihan

hormon tiroid dan turun hanya sampai 50 persen dari normal pada keadaan hipotirodisme yang berat.

2. Frekuensi dan Denyut Jantung Frekuensi dan denyut jantung lebih meningkat di bawah pengaruh hormon tiroid daripada perkiraan peningkatan

curah jantung. Oleh karena itu,hormon tiroid ini mungkin berpengaruh langsung pada eksitabilitas jantung,yang selanjutnya meningkatkan frekuensi

denyut jantung. Efek ini sangat penting sebab frekuensi denyut jantung merupakan tanda fisik yang sangat peka sehingga dapat menentukan apakah

hormon tiroid pada penderita itu berlebihan atau berkurang.

3. Kekuatan Denyut Jantung Peningkatan aktivitas enzimatik yang disebabkan oleh peningkatan produksi hormon tiroid tampaknya juga

meningkatkan kekuatan denyut jantung bila sekresi hormon tiroid sedikit berlebih.Keadaan ini analog dengan meningkatnya kekuatan denyut jantung

yang terjadi pada penderita dengan demam ringan dan selama melakukan kerja fisik.Akan tetapi,bila peningkatan hormon tiroid itu lebih nyata,maka

kekuatan otot jantung akan ditekan oleh karena timbulnya katabolisme yang berlebihan.

4. Volume Darah Hormon tiroid menyebabkan volume darah sedikit meningkat. Efek ini mungkin disebabkan paling sedikit oleh vasodilatasi,yang

mengakibatkan bertambahnya jumlah darah yang terkumpul dalam sistem sirkulasi.

Page 12: Makalah Kasus 2 Hipertiroid Lengkap (1)

5. Tekanan Arteri Tekanan arteri rata-rata biasanya tidak berubah.Akan tetapi, karena terdapat peningkatan aliran darah melalui jaringan diantara 2

denyut jantung,maka tekanan nadi menjadi sering meningkat, bersama dengan kenaikan tekanan sistolik sebesar 10 sampai 15 mmHg pada

hipertirodisme,dan tekanan diastolik secara bersamaan akan menurun.

6. Respirasi Meningkatnya kecepatan metabolisme akan meningkatkan pemakaian oksigen dan pembentukan karbon dioksida;efek-efek ini

meningkatkan semua mekanisme yang meningkatkan kecepatan dan kedalaman pernapasan.

7. Saluran Cerna Selain meningkatkan nafsu makan dan asupan makanan, hormon tiroid meningkatkan baik kecepatan sekresi getah pencernaan dan

pergerakan saluran cerna,seringkali terjadi diare. Kekurangan hormon tiroid dapat menimbulkan konstipasi.

8. Sistem Saraf Pusat Pada umumnya,hormon tiroid meningkatkan kecepatan berpikir,tetapi juga sering menimbulkan disosiasi pikiran,dan sebaliknya,

berkurangnya hormon tiroid akan menurunkan fungsi ini.Penderita hipertiroid cenderung menjadi sangat cemas dan psikoneurotik,seperti kompleks

ansietas, kecemasan yang sangat berlebihan dan paranoia.

9. Fungsi Otot Sedikit peningkatan hormon tiroid biasanya menyebabkan otot bereaksi dengan kuat,namun bila jumlah hormon ini berlebihan,maka

otot-otot malahan menjadi lemah oleh karena berlebihannya metabolisme protein. Sebaliknya,kekurangan hormon tiroid menyebabkan otot menjadi

lamban,dan otot tersebut berelaksasi dengan perlahan setelah kontraksi.

10. Tremor Otot Pada penderita hipertirodisme akan timbul tremor halus pada otot.Tremor ini dapat dengan mudah dilihan dengan cara menempatkan

sehelai kertas diatas jari-jari yang diekstensikan dan perhatikan besarnya getaran kertas tadi.Tremor ini disebabkan oleh bertambahnya kepekaan

sinaps saraf di daerah medula yang mengatur tonus otot. Tremor ini merupakan cara yang penting untuk memperkirakan tingkat pengaruh hormon

tiroid pada sistem saraf pusat.

11. Tidur Penderita hipertiroid seringkali merasa sangat lelah;tetapi karena eksitasi dari hormon tiroid pada sinaps,timbul kesulitan susah

tidur.Sebaliknya, somnolen yang berat merupakan gejala khas dari hipertirodisme,disertai dengan waktu tidur yang berlangsung 12-14 jam/hari.

12. Fungsi Seksual Kerja hormon tiroid pada gonad tidak dibatasi pada suatu fungsi spesifik namun mungkin disebabkan oleh suatu kombinasi pengaruh

metabolisme langsung pada gonad dan melalui kerja perangsangan serta penghambatan melalui hormon hipofisis anterior yang mengendalikan fungsi-

fungsi seksual.

Page 13: Makalah Kasus 2 Hipertiroid Lengkap (1)

PENGKAJIAN HIPERTIROIDISME

Anamnesa :

Adakah riwayat keluarga dengan masalah tiroid.

Adakah riwayat hipotiroidisme, terapi hormone tiroid atau pengobatan anti tiroid.

Adakah riwayat pemberian insulin yang menyebabkan hipoglikemia, gangguan jantung atau pembedahan jantung, penyakit yang baru terjadi, trauma,

pemeriksaan rontgen foto dengan zat yang kontras.

Dasar Data Pengkajian Klien :

Aktivitas/ istirahat

Gejala : insomnia, sensitivitas meningkat

Otot lemah, gangguan koordinasi

Kelelahan berat

Tanda : atrofi otot

Sirkulasi

Gejala : palpitasi, nyeri dada (angina)

Tanda : disritmia, irama gallop, murmur, Peningkatan tekanan darah dengan tekanan nada yang berat. Takikardia saat istirahat. Sirkulasi kolaps.

Eliminasi

Gejala : urine dalam jumlah banyak dan Diare

Integritas Ego

Gejala : mengalami stress yang berat baik emosional maupun fisik

Tanda : emosi labil

Page 14: Makalah Kasus 2 Hipertiroid Lengkap (1)

Makanan/ cairan

Gejala : kehilangan berat badan yang mendadak Nafsu makan meningkat, makan banyak, makan sering, kehausan, mual dan muntah.

Tanda : pembesaran tiroid

Edema non-pitting terutama pada daerah pretibial

Neurosensori

Tanda : bicara cepat dan parau

Gangguan status mental dan perilaku, seperti bingung, disorientasi, gelisah, peka rangsang, delirium, psikosis, stupor, koma.

Tremor halus pada tangan, tanpa tujuan, beberapa bagian tersentak-sentak.

Hiperaktif tendon dalam

Pernafasan

Tanda : frekuensi pernafasan meningkat (takipnea)

Dispnea

Edema paru (pada krisis tirotoksikosis)

Keamanan

Gejala : tidak toleransi terhadap panas, keringat yang berlebihan

Tanda : suhu meningkat diatas 37,4, diaforesis

Kulit halus, hangat dan kemerahan, rambut tipis, mengkilat dan lurus

Eksoftalmus; retraksi, iritasi pada konjungtiva dan berair. Pruritus, lesi eritema.

Seksualitas

Tanda : penurunan libido, hipomenorea, amenore.

Page 15: Makalah Kasus 2 Hipertiroid Lengkap (1)

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Tes Penyerapan Radioaktif Yodium (RAIU) dan tyroid scan : Tes ini digunakan untuk menentukan etiologi dari hipertiroidisme. Pada pasien dengan

Hipertiroid akan mengalami peningkatan penyerapan (>35 %) dan akan terdeteksi dengan scan tyroid yang dapat menunjukan adanya pembesaran dan

fungsi tiroid. Tes ini Dalam waktu 1 hari, dosis iodida yang disuntikkan akan diabsorbsi oleh kelenjar tiroid. Bila iodum yang disuntikkan bersifat

radioaktif, maka iodium tersebut akan merusak sel-sel sekretoris kelenjar tiroid. Dalam beberapa minggu, kondisi pasien akan diperiksa kembali. jika

pasien masih hipertiroid, maka akan diberikan tambahan dosis yang diulang-ulang sampai kelenjar tiroidnya kembali normal.

2. Tes Tiroksin Serum (T4) : Tes Tiroksin serum dapat digunakan untuk mengevaluasi fungsi tiroid dan mendiagnosa hipertiroidisme maupun hipotiroidisme.

Cara pemeriksaan T4 yang umum dilakukan ialah cara competitive protein binding assay (CPBA), radioimmuno assay (RIA) dan enzyme immuno assay

(EIA). Saat ini yang lebih sering digunakan adalah cara RIA. tes ini digunakan antibodi spesifik terhadap T4 (anti-T4). T4 terlebih dulu dilepaskan dari

ikatannya dengan penambahan zat tertentu. T4 yang telah dibebaskan bersaing dengan anti-T4. Ikatan T4 dan anti T4 kemudian dipisahkan dari T4

bebas dan salah satu fraksi diukur radioaktivitasnya. Ukuran radioaktivitas ini digunakan untuk mendapatkan kadar T4, dengan membandingkan dengan

satu seri standard yang dikerjakan bersama bahan T4 bebas. Hasilnya pada hipertiroid akan terjadi peningkatan kadar T4 dalam darah.

3. Tes Tryiodotironin (T3) : Tes tryiodotironin dapat diukur dengan cara RIA, menggunakan antibodi spesifik terhadap T3. Prinsip pemeriksaan ini sama

seperti pemeriksaan T4. Kadar T3 juga dipengaruhi oleh kadar protein pengikat dalam darah. Pasien hipertiroid akan mengalami peningkatan kadar T3

dalam darahnya.

4. Tes Resin Uptake (T3U) : Suatu uji in vitro yang mengukur persaingan untuk memperebutkan pengikatan T3 berlabel radioaktif oleh serum pasien dan

resin yang ditambahkan. Uji T3U digunakan bersamaan dengan T4 dan T3 total untuk mengkoreksi perubahan protein transport. hasilnya, jika terdapat

hipertiroid T3U akan meningkat.

5. Tes Thyroid-stimulating hormone (TSH) : Suatu pengukuran radioimunasai yang dapat mengenali nilai-nilai TSH. Kadar TSH serum secara langusng

menggambarkan kerja hormon tiroid dan status tiroid secara keseluruhan. Bila terjadi kenaikan atau penurunan kadar hormon tiroid (terutama T4

bebas), akan terjadi pelepasan TSH yang berbanding terbalik sekitar 10 kali. TSH adalah suatu glikoprotein yang disekresi oleh kelenjar hipofisis pars

anterior. Kadar TSH diperiksa dengan cara RIA. Pengukuran kadar TSH dilakukan sebelum atau 20 menit sesudah penyuntikan (500ug) TRH melalui

Page 16: Makalah Kasus 2 Hipertiroid Lengkap (1)

intravena. JIka terjadi hipertiroid, Sekresi TSH akan ditekan secara menyeluruh oleh sejumlah besar tiroksin dan triiodotironin yang sedang bersirkulasi

sehingga TSH akan menurun atau hampir tidak ditemukan TSH dalam plasma.

6. Uji Perangsangan TRH : Uji ini mengukur daya respon hipofisis anterior terhadap pemberian TRH eksogen. Uji ini berguna pada hipertirodisme yang tak

nyata, dan juga untuk membedakan bentuk-bentuk hipotiroidisme. Prosedur ini dilakukan setelah pengambilan satu contoh darah awal untuk TSH. TRH

diberikan secara intravena selama 15 detik, dan contoh TSH berikutnya diambil setelah 15, 30 dan 60 menit. nilai puncak biasanya terlihat dalam 30

menit. hasilnya, TRH pada hipertiroid akan meningkat dari tidak ada menjadi ada setelah pemberian TRH eksogen.

7. Pemeriksaan Basal Metabolic Rate (BMR) dan lemak darah dapat digunakan untuk menilai fungsi metabolisme dan kelenjar tiroid secara tidak langsung.

Hipertiroid dapat meningkatkan metabolisme basal setinggi 60-100% diatas normal.

8. EKG : Pada hipertiroid juga dapat dilakukan tes EKG, yang menunjukkan adanya atrial fibrasi, atrium berdenyut sangat cepat (300-500/menit) dan tidak

teratur, waktu sistolik memendek, bahkan kardiomegali. karena hormone tyroid dapat mempengaruhi aktivitas ritme jantung dan meningkatkan

frekuensi jantung.

FARMAKOLOGI PADA HIPERTIROIDISME

Hipertiroidisme biasanya dapat diatasi dengan obat-obatan, pilihan lainnya adalah pembedahan untuk mengangkat kelenjar tiroid atau pemberian

yodium radioaktif. Setiap pengobatan memiliki kelebihan dan kekurangan. Agar bekerja sebagaimana mestinya, kelenjar tiroid memerlukan sejumlah kecil

yodium; jumlah yodium yang berlebihan bisa menurunkan jumlah hormon yang dibuat dan mencegah pelepasan hormon tiroid. Karena itu untuk

menghentikan pelepasan hormon tiroid yang berlebih, bisa diberikan yodium dosis tinggi. Pemberian yodium terutama bermanfaat jika hipertiroidisme

harus segera dikendalikan (misalnya jika terjadi badai tiroid atau sebelum dilakukan tindakan pembedahan). Yodium tidak digunakan pada pengobatan rutin

atau pengobatan jangka panjang.

Propiltiourasil atau metimazol, merupakan obat yang paling sering digunakan untuk mengobati hipertiroidisme. Obat ini memperlambat fungsi

tiroid dengan cara mengurangi pembentukan hormon tiroid oleh kelenjar. Kedua obat tersebut diberikan per-oral (ditelan), dimulai dengan dosis tinggi,

selanjutnya disesuaika dengan hasil pemeriksaan darah terhadap hormon tiroid. Obat ini biasanya bisa mengendalikan fungsi tiroid dalam waktu 6 minggu

Page 17: Makalah Kasus 2 Hipertiroid Lengkap (1)

sampai 3 bulan. Dosis yang lebih tinggi bisa mempercepat pengendalian fungis tiroid, tetapi resiko terjadinya efek samping juga meningkat.

Efek samping yang terjadi bisa berupa reaksi alergi (ruam kulit), mual, hilang rasa dan penekanan sintesa sel darah merah di sumsum tulang.

Penekanan sumsum tulang bisa menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah putih, sehingga penderita sangat peka terhadap infeksi. Pada wanita hamil,

penggunaan propiltriurasil lebih aman dibandingkan dengan metimazol karena lebih sedikit obat yang sampai ke janin.

Obat-obat beta bloker (misalnya propanolol) membantu mengendalikan beberapa gejala hipertiroidisme. Obat ini efektif dalam memperlambat

denyut jantung yang cepat, mengurangi gemetar dan mengendalikan kecemasan. Beta bloker terutama bermanfaat dalam mengatasi badai tiroid dan

penderita yang memiliki gejala yang mengganggu atau berbahaya, yang hipertiroidismenya tidak dapat dikendalikan oleh obat lain. Tetapi beta bloker tidak

mengendalikan fungsi tiroid yang abnormal. Hipertiroidisme juga bisa diobati dengan yodium radioaktif, yang menghancurkan kelanjar tiroid. Yodium

radioaktif per-oral memberikan pengaruh yang sangat kecil terhadap tubuh, tetapi memberikan pengaruh yang besar terhadap kelenjar tiroid. Karena itu

dosisnya disesuaikan sehingga hanya menghancurkan sejumlah kecil tiroid agar pembentukan hormon kembali normal, tanpa terlalu banyak mengurangi

fungsi tiroid.

Sebagian besar pemakaian yodium radioaktif pada akhirnya menyebakan hipotiroidisme. Sekitar 25% penderita mengalami hipotiroidisme dalam waktu 1

tahun setelah pemberian yodium radioaktif.

Yodium radioaktif tidak diberikan kepada wanita hamil karena bisa melewati sawar plasenta dan bisa merusak kelenjar tiroid janin.

Pada tiroidektomi, kelenjar tiroid diangkat melalui pembedahan.

Pembedahan merupakan terapi pilihan untuk:

1.penderita muda

2.penderita yang gondoknya sangat besar

3.penderita yang alergi terhadap obat atau mengalami efek samping akibat obat.

Page 18: Makalah Kasus 2 Hipertiroid Lengkap (1)

Setelah menjalani pembedahan, bisa terjadi hipotiroidisme. Kepada penderita ini diberikan terapi sulih hormon sepanjang hidupnya. Komplikasi lain

dari pembedahan adalah kelumpuhan pita suara dan kerusakan kelenjar paratiroid (kelenjar kecil di belakang kelenjar tiroid yang mengendalikan kadar

kalsium dalam darah).

A. Terapi Farmakologi

Obat AntiTiroid (OAT)

Obat antitiroid bekerja dengan cara menghambat pengikatan (inkorporasi) yodium pada TBG (thyroxine binding globulin) sehingga akan

menghambat sekresi TSH (Thyreoid Stimulating Hormone) sehingga mengakibatkan berkurang produksi atau sekresi hormon tiroid.

Indikasi pemberian OAT adalah :

1. Sebagai terapi yang bertujuan memperpanjang remisi atau mendapatkan remisi yang menetap, pada pasien – pasien muda dengan struma ringan

sampai sedang dan tirotoksikosis

2. sebagai obat untuk control tirotoksikosis pada fase sebelum pengobatan, atau sesudah pengobatan pada pasien yang mendapat yodium radioaktif.

3. sebagi persiapan untuk tiroidektomi

4. untuk pengobatan pada pasien hamil

5. pasien dengan krisis tiroid

Adapun obat-obatan yang termasuk Obat Anti Tiroid yaitu:

1. Propiltiourasil (PTU)

Nama generik : Propiltiourasil

Nama dagang di Indonesia : Propiltiouracil (generik)

Indikasi : hipertiroidisme

Page 19: Makalah Kasus 2 Hipertiroid Lengkap (1)

Kontraindikasi : hipersensisitif terhadap Propiltiourasil, blocking replacement regimen tidak boleh diberikan pada kehamilan dan masa menyusui.

Bentuk sediaan : Tablet 50 mg dan 100 mg

Dosis dan aturan pakai : untuk anak-anak 5-7 mg/kg/hari atau 150-200 mg/ m2/hari, dosis terbagi setiap 8 jam. Dosis dewasa 3000 mg/hari, dosis

terbagi setiap 8 jam. untuk hipertiroidisme berat 450 mg/hari, untuk hipertiroidisme ocasional memerlukan 600-900

mg/hari; dosis pelihara 100-150 mg/haridalam dosis terbagi setiap 8-12 jam. Dosis untuk orangtua 150-300 mg/hari.

Efek samping : ruam kulit, nyeri sendi, demam, nyeri tenggorokan, sakit kepala, ada kecendrungan pendarahan, mual muntah, hepatitis.

Mekanisme Obat: menghambat sintesis hormon tiroid dengan memhambat oksidasi dari iodin dan menghambat sintesistiroksin dan triodothyronin

Resiko khusus : Hati-hati penggunaan pada pasien lebih dari 40 tahun karena PTU bisa menyebabkan hipoprotrombinnemia dan pendarahan,

kehamilan dan menyusui, penyakit hati.

2. Methimazole

Nama generik : methimazole

Nama dagang : Tapazole

Indikasi : agent antitiroid

Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap methimazole dan wanita hamil.

Bentuk sediaan : tablet 5 mg, 10 mg, 20 mg

Dosis dan aturan pakai : untuk anak 0,4 mg/kg/hari (3 x sehari); dosis pelihara 0,2 mg/kg/hari

(3Xsehari). maksimum 30 mg dalam sehari.

Untuk dewasa: hipertiroidisme ringan 15 mg/hari; sedang 30-40 mg/hari; hipertiroid berat 60 mg/hari; dosis pelihara 5-15 mg/hari.

Efek samping : sakit kepala, vertigo, mual muntah, konstipasi, nyeri lambung, edema.

Resiko khusus : pada pasien diatas 40 tahun hati-hati bisa meningkatkan myelosupression, kehamilan.

3. Karbimazole

Nama generik : Karbimazole

Page 20: Makalah Kasus 2 Hipertiroid Lengkap (1)

Nama dagang di Indonesia : Neo mecarzole (nicholas).

Indikasi : hipertiroidisme

Kontraindikasi : blocking replacement regimen tidak boleh diberikan pada kehamilan dan masa

menyusui.

Bentuk sediaan : tablet 5 mg

Dosis dan aturan pakai : 30-60 mg/hari sampai dicapai eutiroid, lalu dosis diturunkan menjadi 5-20 mg/hari; biasanya terapi berlangsung 18 bulan.

Sebagai blocking replacement regimen, karbamizole 20-60 mg dikombinasikan dengan tiroksin 50-150 mg. Untuk dosis anak mulai dengan 15 mg/hari

kemudian disesuaikan dengan respon.

Efek samping : ruam kulit, nyeri sendi, demam, nyeri tenggorokan, sakit kepala, ada kecendrungan pendarahan, mual muntah, leukopenia.

Resiko khusus : penggunaan pada pasien lebih dari 40 tahun karena PTU bisa menyebabkan

hipoprotrombinemia dan pendarahan, kehamilan dan menyusui.

4. Tiamazole

Nama generik : Tiamazole

Nama dagang di Indonesia : Thyrozol (Merck).

Indikasi : hipertiroidisme terutama untuk pasien muda, persiapan operasi.

Kontraindikasi : hipersensitivitas

Bentuk sediaan : tablet 5 mg, 10 mg

Dosis dan aturan pakai : untuk pemblokiran total produksi hormon tiroid 25-40 mg/hari; kasus ringan 10 mg (2 x sehari); kasus berat 20 mg (2 x sehari);

setelah fungsi tiroid normal (3-8 minggu) dosis perlahan-lahan diturunkanhingga dosis pemelihara 5 - 10 mg/hari.

Page 21: Makalah Kasus 2 Hipertiroid Lengkap (1)

Efek samping : alergi kulit, perubahan pada sel darah, pembengkakan pada kelenjar ludah.

Resiko khusus : jangan diberikan pada saat kehamilan dan menyusui, hepatitis.

1. Penghambat Transport Iodida, Contoh Obat: Potassium Iodide

2. iodida dalam dosis besar menekan fungsi kelenjar tiroid

3. Yodium Radioaktif yang merusak sel-sel kelenjar tiroid

Indikasi pengobatan dengan iodium radioaktif adalah :

1. Pasien umur 35 tahun ke atas

2. Hipertiroidisme yang kambuh setelah operasi

3. gagal mencapai remisi sesudah pemberian OAT

4. tidak mampu atau tidak mau dengan pengobatan OAT

5. Adenoma toksik, goiter multinudular toksik

β Adinergic (Beta Adinergic)

Obat ini adalah untuk mengurangi gejala-gejala hipotiroidisme. Contoh : Propanolol

Indikasi :

Mendapat remisi yang menetap atau memperpanjang remisi pada pasien muda dengan struma ringan –sedang dan tiroktosikosis.

Untuk mengendalikan tiroktosikosis pada fase sebelum pengobatan atau sesudah pengobatan yodium radioaktif.

Persiapan tiroidektomi.

Pasien hamil, usia lanjut.

Krisis tiroid.

Page 22: Makalah Kasus 2 Hipertiroid Lengkap (1)

Penyekat adinergik ß pada awal terapi diberikan, sementara menunggu pasien menjadi eutiroid setelah 6-12 minggu pemberian anti tiroid.

Propanolol dosis 40-200 mg dalam 4 dosis pada awal pengobatan, pasien kontrol setelah 4-8 minggu. Setelah eutiroid, pemantauan setiap 3-6 bulan

sekali: memantau gejala dan tanda klinis, serta Lab.FT4/T4/T3 dan TSHs. Setelah tercapai eutiroid, obat anti tiroid dikurangi dosisnya dan dipertahankan

dosis terkecil yang masih memberikan keadaan eutiroid selama 12-24 bulan. Kemudian pengobatan dihentikan , dan di nilai apakah tejadi remisi.

Dikatakan remisi apabila setelah 1 tahun obat antitiroid di hentikan, pasien masih dalam keadaan eutiroid, walaupun kemidian hari dapat tetap eutiroid

atau terjadi kolaps.

B. Terapi NON Farmakologi:

1. Diet yang diberikan harus tinggi kalori, yaitu memberikan kalori 2600-3000 kalori per hari baik dari

makanan maupun dari suplemen.

2. Konsumsi protein harus tinggi yaitu 100-125 gr (2,5 gr/kg berat badan ) per hari untuk mengatasi proses pemecahan protein jaringan seperti susu

dan telur.

3. Olah raga secara teratur.

4. Mengurangi rokok, alkohol dan kafein yang dapat meningkatkan kadar metabolism

Page 23: Makalah Kasus 2 Hipertiroid Lengkap (1)
Page 24: Makalah Kasus 2 Hipertiroid Lengkap (1)

Penyakit Graves

Limfosit T dan B mensintesis antibodi

IgG yg berlebihan

Disfungsi sistem imunologi

Autoimun

Infiltrasi limfosit pada jaringan retroorbital

Merangsang sel T helper dan sel B

IgG berikatan dgn reseptor TSH

GFR ↑, RFT↑

Menstimulasi sistem RAS

Stimulasi katekolamin ↑

Pembengkakan jaringan retroorbital

Perubahan degeneratif otot

occuler

Eksoftalmus

Kelopak mata tidak dapat menutup

sempurna

Iritasi Merangsang sekresi

hormon tiroid ↑

Resiko perubahan integritas jaringan mata

Mata kering, mudah terpapar benda asing

Reabsorbsi Na ↑, K ↓

Menstimulasi potensial aksi

Tremor

Hipertiroidisme

Transpor ginjal ↑Merangsang saraf simpatis

Resiko gangguan pola

tidur

Beban kerja

jantung ↑

PalpitasiCO ↑

HR ↑, SV ↑

Disritmia

Kontraktilitas jantung ↑

Aliran balik ke jantung

Resiko CHF

Ansietas

JVP

Dilatasi pembuluh darah

Page 25: Makalah Kasus 2 Hipertiroid Lengkap (1)

Motilitas usus ↑

Merangsang hipotalamus

Diare

Hiperplasia Hipermetabolisme basal

Pengosongan lambung ↑

Resiko gangguan keseimbangan cairan

dan elektrolit

Pembesaran kelenjar tiroid

Rasa lapar ↑

Konsumsi O2 ↑

Gangguan body image

Pembesaran leher

Resiko gangguan

nutrisi < dari kebutuhan

Hiperventilasi

RR ↑

Resiko gangguan pola nafas

Massa otot ↓ Sekresi urea ↑

Lipolisis Glikogenolisis ↑, glukogenosis ↑

Vasodilatasi ↑Kerja hati ↑

Proteolitik Produksi panas ↑

Suhu tubuh ↑

Resiko hipertermi

Resistensi vascular

perifer ↓

Hiperglikemia

Sintesis steroid ↑

Resiko DM

BB ↓

Hiperlipid asidemia

VLDL ↓, kolesterol ↓

BB ↓

Page 26: Makalah Kasus 2 Hipertiroid Lengkap (1)

Asuhan Keperawatan

1. Diagnosa : Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan acne.

Tupan : Memperlihatkan integritas kulit bebas dari luka tekan.

Intervensi Rasional

Pertahankan kecukupan masukan untuk

hidrasu yang adekuat

Berikan dorongan latihan rentang gerak

dan mobilisasi.

Ubah posisi atau mobilisasi

Mengurang ketidaknyamanan yang

dihubungkan oleh membrane mukosa yang

kering dan untukk rehidrasi.

Meningkatkan pemeliharaan otot sendi.

Meningkatkan posisi fungsional pada

ekstremitas.

2. Diagnosa : Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan persepsi pada dirinya.

Tupan : klien memiliki kembali citra diri yang positif dan harga diri yang tinggi.

Intervensi Rasional

CO ↑ Gangguan hormon seks

Menstruasi tdk teratur, impotensi

Beban kerja jantung ↑

Resiko CHF

Kelemahan otot

Fatique

GFR ↑

Absorbsi air ↓

diuresis

Page 27: Makalah Kasus 2 Hipertiroid Lengkap (1)

Dorong individu untuk mengekspresikan

perasaan

Dorong individu untuk bertanya mengenai

masalah penanganan, perkembngan

prognosa kesehatan.

Tingkatkan komunikasi terbuka,

menghindari kritik penilaian tenttang

perilaku klien.

Berikan kesempatan berbagai rasa dengan

individu yang mengalami pengalam yang

sama.

Bantu staf mewaspadai dan menerima

perasaan sendiri bila merawat pasien lain.

Kita dapat mengkaji sejauh mana tingkat

penolakan terhadap kenyataan akan kondisi

fisik tubuh untuk mempercepat teknik

penyembuhan dan penaganan.

Dengan mengetahui proses perjalanan

penyakit tersebut maka klien akan secara

bertahap mulai menerima kenyataan.

Membantu tiap individu untuk memahami

area dalam program sehingga salah

pemahaman tidak terjadi.

Sebagai problem solving.

Perilaku menilai perasaan jijik, marah dan

aneh dapat memengaruhi, perawatan pada

klien, menguatkan harga negative pada

klien.

4. Diagnosa : Ansietas berhubungan dengan amenore dan defisiensi pengetahuan.

Tupan : Menunjukan pemecahan masalah dan menggunkan sumber-sumber secara efektif.

Tupen :Menunjukan asietas berkurang sampai tingkat yang dapat diatasi.

Intervensi Rasional

Mandiri :

Bina hubungan antara

perawat/pasien.Sediakan informasi yang

akurat dan sesuai kebutuhan.Menjawab

Hubungan yang saling mempercayai

diantara pasien/ orang terdekat/staff akan

meningkatkan perawatan dan dukungan

Page 28: Makalah Kasus 2 Hipertiroid Lengkap (1)

pertanyaan dengan bebas dan jujur dan

dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh

semua orang. Ulangi informasi sesuai

kebutuhan;koreksi kesalahan konsepsi.

Pertahankan kontak sering dengan

pasien/orang terdekat. Selalu sedia untuk

mendengarkan dan bicara jika dibutuhkan.

Berikan lingkungan perhatian, keterbukaan

dan penerimaan juga privasi untuk

pasien/orang terdekat. Anjurkan bahwa

orang terdekat ada kapan pun diinginkan.

yang optimal.

Informasi yang kompleks dan/ atau informasi

yang menimbulkan ansietas dapat diberikan

dalam jumlah yang dapat dibatasi setelah periode

yang diperpanjang. Pada waktu kesempatan

meningkat dan fakta-fakta telah

diberikan,imdividu akan menerima untuk apa

mereka telah siap.

Catatan : Kata/kata ucapan mungkin akan memiliki

arti yang berbeda untuk setiap individu;oleh karena

itu, penjelasan akan sangat diperlukan untuk

menjamin pemahaman.

Memantapkan hubungan, meningkatkan

ekspresi perasaan dan membantu pasien dan

orang terdekat untuk melihat dari realitas

dari penyakit/pengobatan tanpa

mengemukakan masalah yang belum siap

untuk dihadapi.

Waktu dan privasi dibutuhkan untuk

memberi dukungan dan diskusi perasaaan

tentang antisipasi kehilangan dan masalah

lain. Komunikasi terapeutik, pertanyaan

terbuka, mendengarkan, dan sebagainya

memudahkan proses ini.

Menjadi sumber yang membantu bila pasien

Page 29: Makalah Kasus 2 Hipertiroid Lengkap (1)

Kaji tersedianya dukungan pada pasien.

Berikan informasi tentang sumber

komunitas bila ada.

Hindari harapan-harapan kosong. misalnya

pernyataan seperti ”semua akan berjalan

lancar”. Lebih baik menyediakan infomasi

yang spesifik;misalnya ” Denyut jantung

anda teratur,rasa sakit dapat dengan mudah

dikontorol dan ini yang kita inginkan”.

Gunakan sentuhan,sentuhan

terapeutik,masase dan terapi lainnya sesuai

indiksai.

siap.Kelompok sebaya yang mengalami

pengalaman serupa bertindak sebagai model

peran dan memberikan keyakinan terhadap

pernyataan,harapan untuk sembuh/masa

depan normal.

Adalah tidak mungkin bagi perawat untuk

mengetahui bagaimana situasi khusus dapat

dipecahkan, dan harapan-harapan palsu akan

diinterpretasikan sebagai kurangnya

pemahaman ataupun kejujuran.

Membantu memenuhi kebutuhan dasar

manusia,penurunan rasa terisolasi dan

membantu pasien untuk mengurangi

perasaan kuatir.

3. Diagnosa : Gangguan Nutrisi lebih dari kebutuhan berhubungan dengan obesitas.

Tupan : Mengalami peningkatan penggunaan aktivitas dengan penurunan berat badan.

Menjelaskan hubungan antara aktivitas dengan berat badan.

Tupen : Mengidentifikasi pola makan yang menunjang penambahan berat badan.

Penurunan berat badan

Intervensi Rasional

Tingkatkan kesadaran individu tentang

tipe/jumlah makanan yang dikonsumsi.

Kesadaran individu terhadap tipe dan

jumlah makanan akan membantu klien

dalam memilih dan menentukkan asupan

makanan yang tepat serta dalam

Page 30: Makalah Kasus 2 Hipertiroid Lengkap (1)

Berikan pengetahuan umum mengenai

kebiasaan-kebiasaan yang bisa

mempengaruhi penambahan berat badan

dan ajarkan teknik-teknik modifikasi

perilaku

: (mis; emosi tinggi sebelum makan jangan

makan saat melakukan aktivitas lain seperti

membaca atau menonton TV, makan hanya

apabila duduk Makan pelan-pelan dan

kunyah dengan seksama, Kurangi cairan

berkalori; minum diet soda atau air Makan

kudapan rendah kalori yang perlu dikunyah

untuk kepuasan kebutuhan oral (wortel,

seledri, apel))

Bantu individu untuk menetapkan tujuan

yang realistis (mis; dengan menurunkan

masukan oral 500 kalori akan

mengakibatkan penurunan berat badan 1-2

pon setiap minggu).

Rencanakan program berjalan harian dan

secara bertahap tingkatkan kecepatan dan

jarak berjalan(mulai dengan 500 m sampai

1 km/hari; tambahkan 100m/minggu)

Kolaborasi :

Konsul dengan ahli diet

melakukan diet.

Meningkatkan pemahaman klien mengenai

perilaku-perilaku yang bisa mempengaruhi

penambahan berat badan.

Membantu klien menetapkan target

penurunan berat badan dengan mentapkan

standar yang diharapkan bisa dicapai.

Olahraga meningkatkan metabolisme

tubuh dan kesehatan serta kebugaran klien.

Page 31: Makalah Kasus 2 Hipertiroid Lengkap (1)

Tinjau ulang item-item makanan yang

tinggi dan rendah kalori.

Meningkatkan kandungan serat dan pati

dalam diet dengan makanan lebih banyak

beras tumbuk, kentang, sayur dan buah-

buahan.

Menambahkan dalam menetapkan program

nutrisi spesifik untuk memenuhi kebutuhan

individual pasien

Menentukkan kebutuhan kalori yang ideal

untuk klien

Makanan serat membutuhkan hidrolisis

yang panjang dan membutuhkan energi

yang banyak,sehingga akan meningkatkan

penggunaan energi dari otot. Makanan

yang ditumbuk akan langsung diserap oleh

sel.a

5. Diagnosa : Gangguan harga diri rendah berhubungan dengan acne

Tupan :Klien mengungkapkan secara verbal atau nonverbal kembalinya kepercayaan diri klien

Tupen :Pengembangan peningkatan penerimaan diri.

Klien mengungkapkan dan mendemonstrasikan penerimaan penampilan.

Intervensi Rasional

Mandiri

Kaji adanya gangguan pada harga diri klien Gangguan HDR akan menyertai setiap

Page 32: Makalah Kasus 2 Hipertiroid Lengkap (1)

(menghindari kontak mata, ucapan yang

merendahkan diri sendiri, ekspresi

perasaan muak, terhadap kondisi kulitnya).

Berikan kesempatan untuk pengungkapan.

Dengarkan (dengan cara yang terbuka,

tidak menghakimi) untuk mengekspresikan

ansietas tentang perubahan pada harga

dirinya.

Mendukung upaya pasien untuk (turut

berpartisipasi dalam penanganan kulitnya,

merias atau merapikan diri).

Bantu orang terdekat mengidentifikasi

aspek positif dari klien dan cara

mengunkapkannya, dan dorong klien untuk

bersosialisasi dengan orang lain.

peyakit atau keadaan yang tampak nyata

bagi pasien. Kesan seseorang terhadap

harga dirinya sendiri akan berpengaruh

pada konsep diri.

Pasien membutuhkan pengalaman di

dengarkan dan dipahami.

Pendekatan atau sasaran yang positif

tentang teknik-teknik kosmetik seringkali

membantu dalam meningkatkan

penerimaan diri dan sosialisasi.

Mendorong klien untuk tidak menutup diri

dari orang lain dan menumbuhkan rasa

percaya diri klien.

Diagnosa : Kurang pengetahuan

Tupan : Menyatakan pemahaman kondisi, prognosis, dan pengobatan.

Tupen : Mengidentifikasi keadaan yang membuat stress dan cemas sehubungan dengan penyakitnya

Intervensi Rasional

Mandiri

Kaji ulang progosis dan harapan yang akan

datang.

Tentukan apakah klien mengetahui tentang

Memberikan dasar pengetahuan dimana

pasien dapat membuat pilihan berdasarkan

informasi.

Memberikan data dasar untuk

Page 33: Makalah Kasus 2 Hipertiroid Lengkap (1)

kondisi dirinya.

Jaga agar klien dapat informasi yang

benar : memperbaiki kesalahan konsepsi /

informasi.

Tingkatkan aktivitas hiburan yang dapat

dinikmati pasien.

Tekankan pentingnya mengevaluasi

perawatan

Diskusikan perasaan pasien yang

berhubungan dengan pemakaian obat untuk

sepanjang pada kehidupan pasien.

mengembangkan rencana penyuluhan.

Klien harus memiliki perasaan bahwa ada

sesuatu yang harus mereka perbuat,

kebanyakan klien dapat merasakan manfaat

yang lebih.

Mencegah kebosanan dan meminimalkan

ansietas.

Memberikan kesempatan untuk

mengajukan pertanyaan dan memperjelas

kesalahpahaman dan juga mendeteksi

mulainya komplikasi.

Dengan mendiskusikan faktor-faktor

tersebut dapat membantu pasien untuk

memasukan perubahan perilaku yang perlu

kedalam gaya hidup.

6. Diagnosa : Resiko infeksi berhubungan dengan acne

Tupan : Tidak adanya komplikasi

Tupen : Mencapai penyembuhan acne yang optimal

Mengidentifikasi / ikut serta dalam perilaku yang mengurangi resiko infeksi.

Intervensi Rasional

Mandiri

Nasehati klien untuk menghentikan

pemakaian setiap obat yang memperburuk

masalah pada kulitnya.

Reaksi infeksi dapat terjadi akibat setiap

unsure yang ada dalam oat tersebut.

Page 34: Makalah Kasus 2 Hipertiroid Lengkap (1)

Anjurkan klien untuk tidak menyentuh

kulit terutama pada bagian yang berminyak

dan berjerawat.

Nasehati klien untuk menggunakan

kosmetik dan preparat sesuai dengan resep

dokter.

Kolaborasi

Berikan preparat antibiotic yang

diresepkan dokter

Gunakan obat-obatan topical seperti

preparat benzoil peroksida, asam vitamin

A, antibiotic topical, yang diresepkan

dokter dan menurut indikasi.

Tangan yang mengandug banyak kuman /

bakteri dapat menimbulkan infeksi pada

kulit dan memperparah kulit yang sudah

berjerawat.

Kosmetika yang tidak sesuai dengan jenis

kulit dapat memperparah keadaan kulit.

Membunuh dan mencegah pertumbuhan

mikroorganisme penyebab infeksi.

Preparat benzoil peroksida banayk

digunakan karean dapat mengurangi lesi

inflamasi dengan cepat dan berkelanjutan.

Asam vitamin A yang dioleskan secara

topical digunakan untuk menghilangkan

sumbat keratin dari duktus pilosebaseus.

Antibiotik topical digunakan pada

pengobatan acne yang sudah meluas.

Page 35: Makalah Kasus 2 Hipertiroid Lengkap (1)