Makalah kardiovaskuler

21
Mekanisme Kerja Jantung Maria Alberta 102012438/BP10 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Arjuna Utara No. 6 - Jakarta Barat 11470 [email protected] Pendahuluan Menjaga kesehatan jantung sangatlah penting, mengingat jantung sebagai organ utama dalam saluran peredaran darah. Dimana Jantung merupakan organ yang sangat penting bagi manusia, karena jantung diperlukan untuk memompa darah ke seluruh tubuh sehingga tubuh mendapatkan oksigen dan sari makanan yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak di pusat dada dan memiliki empat ruang yang terletak antara kedua paru- paru di bagian tengah rongga thorax dua pertiga jantung terletak di sebelah kiri garis kiri garis midsternal. Bagian kanan dan kiri jantung masing masing memiliki ruang sebelah atas (atrium) dan ruang sebelah bawah (ventrikel). Sistem kardiovaskular atau sistem sirkulasi adalah penghubung antara lingkungan eksternal dan lingkungan cairan internal tubuh. Sistem ini membawa nutrien dan gas ke semua sel, jaringan, organ dan sistem organ, serta membawa produk akhir metabolik keluar darinya. Jantung berfungsi sebagai pompa yang memberi tekanan pada darah untuk menghasilkan gradien tekanan yang dibutuhkan untuk mengalirkan darah ke jaringan. Seperti semua

Transcript of Makalah kardiovaskuler

Mekanisme Kerja JantungMaria Alberta102012438/BP10Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJalan Arjuna Utara No. 6 - Jakarta Barat [email protected]

Pendahuluan Menjaga kesehatan jantung sangatlah penting, mengingat jantung sebagai organ utama dalam saluran peredaran darah. Dimana Jantung merupakan organ yang sangat penting bagi manusia, karena jantung diperlukan untuk memompa darah ke seluruh tubuh sehingga tubuh mendapatkan oksigen dan sari makanan yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak di pusat dada dan memiliki empat ruang yang terletak antara keduaparu-paru di bagian tengah rongga thorax dua pertiga jantung terletak di sebelah kiri garis kirigaris midsternal. Bagian kanan dan kiri jantung masing masing memiliki ruang sebelah atas (atrium) dan ruang sebelah bawah (ventrikel). Sistem kardiovaskular atau sistem sirkulasi adalah penghubung antara lingkungan eksternal dan lingkungan cairan internal tubuh. Sistem ini membawa nutrien dan gas ke semua sel, jaringan, organ dan sistem organ, serta membawa produk akhir metabolik keluar darinya. Jantung berfungsi sebagai pompa yang memberi tekanan pada darah untuk menghasilkan gradien tekanan yang dibutuhkan untuk mengalirkan darah ke jaringan. Seperti semua cairan, darah mengalir menuruni gradien tekanan dari daerah dengan tekanan tinggi ke tekanan rendah.

Pembahasan

Struktur jantung Jantung adalah organ berongga, berotot dan berbentuk kerucut. Ia terletak diantara paru-paru kiri dan kanan didaerah yang disebut mediastinum, dibelakang badan sternum dan dua per tiga terletak disisi kiri. Jantung terdapat didalam sebuah kantung longgar berisi caran yang disebut perikardium. Didalam jantung ada empat ruangan yaitu atrium kiri dan atrium kanan, serta ventrkel kiri dan ventrikel kanan. arium terlekat diatas ventrikel dan saling berdampingan. Atrium dan ventrikel dipisahkan satu dengan yang lain oleh katup satu arah, sisi kiri dan kanan jantung dipisahkan oleh dinding jaringan yang disebut septum. Dalam keadaan normal tidak terjadi percempuran darah antara kedua atrium, kecuali pad masa janin. Dan tidak pernah terjadi percampuran darah antara kedua ventrikel jantung yang sehat. Semua ruangan tersebut dikelilingi oleh jaringan ikat. 1

Gambar 1. Jantung tampak Anterior

Ruang jantung Jantung dibagi oleh septa vertikal menjadi empat ruang: atrium dextrum, atrium sinistrum, ventriculus dexter, dan ventriculus sinistrum. Atrium kanan berada pada bagian kanan jantung dan terletak sebagian besar dibelakang sternum. Atrium berhubugan degan ventrikel sisi yang sama memalui suatu lubang yang dijaga suatu katup yang disebut katup arterioventrikular. darah dari seluruh jaringan kecuali paru-paru memasuki atrium kanan melalui vena cava superior pada ujung atasnya, pada vena cava inferior pada ujung bawahnya, sinus coronarius(vena kecil yang mengalirkan darah dari jantung sendiri) .2 dari atrium ini darah dari vena-vena sirkulasi sistemik akan disalurkan kedalam ventrikel kanan untuk selanjutnya dipompa keparu-paru. Darah yang berasal dari pembuh vena masuk kedalam atrium kanan melalui ven cava superior.3 Auricula dextra adalah penonjolan runcing kecil dari atrim, terletak pada bagian depan pangkal aorta dan arteri pulmonalis. Pada sisi kiri atrium lubang arterioventrikular kanan membuka kedalam ventrikel kanan.Ventrikel kanan adalah ruang yang berdinding tebal yang membentuk sebagian besar sisi depan bagian janutng. Valva arteriovemtrikular dextra (tricuspidalis) mengelilingi lubang atrerioventrikular kanan, pada sisi ventrikel.katup ini seperti katup jantung lain, terbentuk dari jaringan selapis tipis fibrosa yang ditutupi pada setiap sisinya oleh endokardium.katup tericuspidalis terdiri dari tiga daun katup. Basis setiap daun katup melekat pada tepi lubang, tepi bebas setiap daun katup melekat pada corda tentineae (tali jaringn ikat tipis) pada penonjolan kecil jaringan otot yang kelar dri miokardium dan menonjol kedalam ventrikel.2 Darah meninggalkan ventrikel kanan melalui truncus pulmoner dan mengalir melewati jarak yang pendek menuju paru-paru.3Atrium kiri adalah ruang berdinding tipis yang terletak pada bagian belakang jantung. Dua vena pulmonalis memasuki atrium pada setiap sisi, membawa darah dari paru-paru. . Aurikula sinistra adalah penonjolan runcing kecil diatrium terletak pada sisi kiri pangkal aorta. Atrium membuka kebawah kedalam ventrikel kiri melalui lubang arteriovemtrikular.2 Atrium kiri menampung empat vena pulmoakis yang mengembalikan darah yang teroksigenasi dari paru-paru.3Ventrikel kiri adalah ruangan berdinding tebal pada bagian kiri dan belakang jantung. Dinding nya tiga kali lebih tebal dari ventrikel kanan. valva arteriovetrikular sinistra (mitralis) mengelilingi lubang arterioventrikular pada bagian samping ventrikel.katup ini memiliki dua daun katup. Tepinya melekat pada corda tendineae yang melekat pada penonjola kerucut miokardium dinding ventrikel. Lubang aorta membuka dari ujung atas ventrikel ke dalam aorta dan dikelilingi oleh tiga daun katup aorta.2 Darah meninggalkan ventrikel kiri melalui aorta dan megalir keseluruh bagian tubuh kecuali paru-paru.3

Mikroskopik Jantung Jantung terdiri dari otot jantug (miokardium) yang berperan penting dalam sirkulasi darah. Atrium dan ventrikel dilapisi oleh suatu lapisan tipis, licin dan megkilat yang disebut (endokardium). Miokardium membentuk bagian terbesar dinding jantung. Miokardium tersusun dari serat-serat otot janutng, yang besifat lurik dan saling berhubungan satu sama lain oleh cabang-cabang muscular. Serat mulai berkontrksi pada embrio sebelum saraf mencapainya dan terus berkontrksi secra ritmis bahkan bila tidak memperoleh inervasi. Miokardium mempunyai ketebalan yang bervariasi palnig tebal pada ventrikel kiri, lebih tipis pada ventrikel kanan, dan saling tipis pada atrium. Endokardium melapisi bagian dalam rongga janutng yan menutupi katup pada kedua sisinya. Terdiri dari selapis sel endotel dibawahnya terdapat lapisan jaingan ikat, licin dan mengkilap. Perikardium adalah kantong fibrosa yang menutupi seluruh jantung. Perikardium merupakan kantong berlapis dua, kedua lapisan saling bersentuhan dan saling meluncur satu sama lain dengan bantuan cairan yang mereka sekresikan dan melembabkan permukaannya. Jumlah cairan yang ada ormal sekitr 20 ml, pada dasar jantung (tempat pembuluh darah besar , limfatik, dan saraf memasuki jantung) kedua lapisan terus berlajut. Terdapat lapisan lemak diantara miokardium dan perikardium diatasnya.

Katup jatung Jantung diperlengkapi sejumlah katup yang bertujuan mencegah agar darah tidak mengalir kearah yang salah, terdapat empat katup utama jantung, Katup atrioventrikular (AV) kanan trikuspid, katup atriobentrikular (AV) kiri bikuspid, katup aorta, dan katup pulmonalKatup AV kanan-kiri membiarkan darah mengalir dari atrium ke dalam ventrikel selama pengisian ventrikel (ketika tekanan atrium melebihi tekanan ventrikel) tetapi mencegah aliran balik darah dari ventrikel ke dalam atrium sewaktu pengosongan ventrikel (ketika tekanan ventrikel melebihi tekanan atrium). Katup AV kanan disebut juga katup trikuspid (tri artinya tiga), karena terdiri dari tiga daun katup. Sementara katup AV kiri disebut bikuspid atau nama lainnya katup mitral karena memiliki dua daun katup. Tepi-tepi daun katup AV diikat oleh genjel fibrosa tipis kuat, jaringan tipe tendinosa, yitu korda tendinea, yang mencegah katup terbalik. Korda tendinea mencegah katup AV membuka kearah yang berlawanan ke dalam atrium untuk dipaksa oleh tekanan ventrikel yang tinggi.4Katup aorta terdiri dari tiga daun katup yang mengelilingi pintu masuk kedalam aorta dari ventrikel kiri. Daun katup berbentuk semilunar dan difiksasi pada sisi lengkugnya kedinding aorta, sedangkan sisi lurus dibiarkan bebas sehingga berbentuk kantong yang menghadap keaorta. Daun-daun katup menempel datar pada diding pembuluh. Ketika vetrikel berelaksasi maka kantung terisis darah dan meggelembung, bertemu ditengah-tengah dan menutup lubang sepenuhnya sehingga mencegah darah mengalir balik kedalam vetrikel. Katup pulmoner menjaga lubang dari vetrikel kanan kedalam trucus pulmoner. Struktur dan cara kerjanya mirip dengan katup aorta. Darah yang kembali ke jantung dari miokardium akan melalui sinus koroner dan langsung masuk kedalam atrium kanan. lubang sinus kororner dilindungi oleh katup semi-sirkular tipis yang mencegah alira balik darah kedalam sinus selama kontraksi atrium kanan.2

Mekanisme kerja jantung

Sistem sirkulasi Secara fungsional jantung dibagi menjai alat pompa kanan dan alat pompa kiri. Alat pompa kanan memompa darah vena menuju sirkulasi paru-paru, sementara alat pompa kiri memompa darah bersih keperedaran darah sistemik yang menjangkau seluruh sel tubuh kecuali sel sel yang berperan dalam pertukaran gas didalam paru-paru. Sisi kanan jantung memompa darah kesirkulasi pulmonalis yang mengalir hanya keparu-paru untuk mendapat oksigen.5Sirkulasi sistemik Darah masuk keatrium kiri dari vena pulmonalis, kemudian darah dari atrium kiri mengakir kedalam ventrikel kiri melawati katup arterioventrikel (AV) yang terletak diantara atrium dan ventrikel kiri. Katup ini disebut katup mitral. Semua katub jantung mebuka ketika tekanan dalam ruang jantung atau pembuluh yang berada diatasnya lebih besar dari dari tekanan didalam ruang jantung atau pembuluh yang berada dibawahya. Aliran keluar darah dari ventrikel kiri adalah menuju sebuah arteri bear berotot yang disebut aorta. Darah mengalir dari vetrikel kiri keaorta melalui katup aorta, darah dari aorta aisalurkan keseluruh sirkulasi sistemik melaui arteri, arteriol, dan kapiler, yang kemudian menyatu kembali untuk membentuk vena, da dari bagian bawah tubuh mengembalikan darah kevena terbesar, vena cava inferior. Vena dar bagiana atas mengembalikan darah kejantng melalui vena cava superior. Dan kedua vena cava bermuara diatrium kanan. 5Sirkulasi pulmonalDarah diatrium kanan mengakir ke ventrikel kanan melau katup AV lainnya, yang disebut ktup trikuspid. Darah keluar dari ventrikel kanan dan mengalir melewati katup keempat, katup pulmonalis, kedalam arteri pulmoalis, arteri pulmonalis bercabang-cabang menjadi arteri pulmonlis kanan dan kiri yang kading-masing mengalir kedalam paru kanan an paru kiri, berturut-turut. Diparu-paru arteri polmonalis bercabang cabang berkali-kali menjadi arteriol da kemudian kapiler. Masing masing kapier meperfusi alveolus yang merupakan unit pernafasan. Semua kapiler menyatu kembali untuk menjadi venula, dan venula menjdi vena. Vena-vena menyatu kembali untuk membentuk vena pulmonalis besar. Sewatu darah mengalir keseluruh bagian tubuh di dalam sirkulasi sistemik karbondioksida dan sisa sel lainnya diserap oleh darah, sedangkan oksigen dan zat gizi disalurkan dari darah kesetiap sel. Pada sirkulasi pulmonal terjadi hal yang sebaliknya karbindioksida dikeluarkan dari darah dan oksigen diserap, melaui siklus darah yang kotinue mengelilingi sirkulasi darah sistemik dan pulmonal. Darah mengalir hanya ke satu organ sistemik. Sel-sel jaringan didalam organ tersebut menyerap O2 dari darah untuk menghasikan energi dalam prosesnya sel jaringan membentuk CO2 sebagai produk ssa yang ditabahkan ke dalam darah. Tetesan darah yang sekarang hilang kandungan O2 nya sebagiam dan mengalami peningkatan kandugan CO2 kembali ke sisi kanan jantung, yang kembali memompanya ke paru.6

Gambar 2. Sistem Sirkulasi Pulmonal dan Sistemik

Aktivitas listrik jantungJantung merupakan gelomabang elektromekanikal dimana sinyal untuk kontraki jantung timbul akibat penyebaran arus lisrik sepanjang otot jantung. Konsep automaticity mempunyai karakteristik Sel jantung mempunyai fungsi mekanik dan elektrik serta terdiri dari filamen-filamen kontraktil yang jika terstimulusi akan saling berinteraksi sehingga sel miokard akan berkontraksi Kontraksi sel otot jantung yang berhubungan dengan perubahan muatan listrik disebut dengan depolarisasi dan pengambilan muatan listrik disebut repolarisasi. Rsngkaian proses ini disebut pontensial aksi. Sel miokard bersifat depolarisasi spontan, yang berfungsi sebagai back up sel pacu jantung jika terjadi disfugsi nodul sinus atau keggalan profagasi depolarisasi dengan menifestasi klinis berupa aritmia.Sel Kontraktil dan Sel OtoritmikKontraksi sel otot jantung berguna untuk menyalurkan darah yang dipicu oleh potensial aksi. Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung yaitu sel kontraktil dan sel otorimik. Sel kontraktil yang membentuk 99% dari sel-sel otot jantung, melakukan kerja mekanis memompa darah. Sel-sel ini dalam keadaan normal tidak membentuk sendiri potensial aksinya. Sebaliknya, sel-sel jantung sisanya yang sedikit tetapi sangat penting, yaitu sel otoritlmik, yang tidak berkontraksi tetapi khusus memulai dan mengahantarkan potensial aksi yang menyebabkan kontraksi sel-sel jantung kontraktil.Sel otoritmik jantung tidak memiliki potensial istirahat. Sel-sel ini malah memperlihatkan aktivitas pemacu yaitu, potensial membrannya secara perlahan terdepolarisasi, antara potensial aksi sampai ambang tercapai, saat membran mengalami potensial aksi. Pergeseran lambat potensial membran sel otoritmik ke ambang disebut potensial pemacu. Melalui siklus berulang, sel-sel otoritmik tersebut memicu potensial aksi, yang kemudian menyebar ke seluruh jantung untuk memicu denyut berirama tanpa rangsangan saraf apapun.Potensial Pemacu dan Potensial Aksi di Sel OtoritmikFase awal depolarisasi lambat ke ambang disebabkan oleh penurunan siklis fluks K+ keluar disertai kebocoran Na+ ke dalam yang berlangsung lambat dan konstan. Permeabilitas membran terhadap K+ menurun diantara dua potensial aksi karena saluran K+ perlahan menutup pada potensial aksi negatif. Penutupan lambat ini mengurangi aliran keluar K+ yang diikuti dengan penurunan gradien konsentrasinya. Terjadi influks pasif Na+ karena saluran Na+ bukan merupkan saluran bervoltase sehingga selalu terbuka. Karena itu, bagian dalam akan menjadi lebih negatif, dan secara perlahan bergeser menuju ambang. Sebelum mencapai ambang, saluran Ca2+ transien (saluran Ca2+ tipe T) membuka dan menyebabkan influks singkat Ca2+ yang semakin mendepolarisasi membran menuju ke ambang.Jika ambang terlah tercapai, terbentuk fase naik potensial aksi sebagai respon terhadap pengaktifan saluran Ca2+ (tipe L). Hal ini akan diikuti oleh influks Ca2+ dalam jumlah besar. Fase turun disebab seperti biasanya, oleh efluks K+ yang terjadi ketika permeabilitas K+ meningkat akibat pengaktifan saluran K+ berpintu voltase. Setelah potensial aksi selesai, terjadi depolarisasi lambat berikutnya menuju ambang akibat penutupan saluran K+ secara perlahan.Sel-sel jantung yang mampu melakukan otoritmitas terletak di tempat-tenpat berikut:Nodus sinuatrialis (SA node)Terletak pada dinding atrium dextrum di bagian kanan sulcus terminalis, tepat di sebelah kanan muara vena cava superior. Nodus ini merupakan asal impuls ritmik elektronik secara otomatis dan teratur dengan frekuensi 60 - 100 kali per menit yang secara spontan disebarkan ke seluruh otot-otot jantung atrium dan menyebabkan otot-otot ini berkontraksi.Nodus atrioventricularis (AV node)Terletak pada bagian bawah septum interarteriale tepat di atas tempat perlekatan cuspis septalis valva tricuspidalis. Dari sini, impuls jantung dikirim ke ventrikel oleh fasciculus atrioventricularis. Nodus ini distimulasi oleh gelombang eksitasi pada waktu gelombang ini melalui myocardium atrium. Kecepatan konduksi impuls jantung melalui nodus atrioventricularis (sekitar 0,11 detik) memberikan waktu yang cukup untuk atrium mengosongkan darahnya ke dalam ventrikel sebelum ventrikel mulai berkontraksi. Mengluarkan impuls dengan frekuensi 40-60 kali per menit.Fasciculus atrioventricularis (berkas His)Suatu jaras sel-sel khusus yang berasal dari nodus AV dan masuk ke septum antarventrikel. Di sini berkas tersebut terbagi menjadi cabang berkas kanan dan kiri yang turun menyusuri septum, melengkung mengelilingi ujung rongga ventrikel dan berjalan balik ke arah atrium di sepanjang dinding luar. Mengeluarkan impuls dengan frekuensi 20-40 kali per menit.Serabut purkinjeSerabut ini akan mengadakan kontak dengan sel-sel ventrikel. Dari sel-sel ventrikel impuls dialirkan ke sel-sel yang terdekat sehingga seluruh sel akan dirangsang. Di ventrikel juga tersebar sel-sel pace maker (impuls) yang secara otomatis mengeluarkan impuls dengan frekuensi 20 - 40 kali per menit. Impuls jantung dimulai dari dan berasal dari nodus sinoatrialis (SA) atau pemacu jantung alami pada jantung1 yang merupkan sekumpulan sel yang terletak dibagian sudut kanan atas atrium kanan dengan ukuran panjang 10-20 mm dan keba 2-3 mm serta merupakan pacemaker jantung ditandai denga sistol jantung.2 kemudian menyebar menuju sistem penghantar khusus atrium ke otot atrium. Impuls listrik ini kemudian mencapai nodus atrioventrikularis (AV) dan mempunyai dua fungsi yang sangat penting, pertama, impuls jantung ditahan disini selama 0,08-0,12 detik guna memungkinkan pengisian ventrikel selama kontraksi atrium,kedua nosud atrioventrikular (AV. Mengatur impuls aga julmah impuls yang mencapai ventrikel tidak lebh dari 180 kali/menit. Gelombang ransangan listrik menghantra simpul SA menuju berkas his. Berkas his membelah menjadi cabang kiri dan cabag kanan. cabang ini akan berakhir sebagai jalinan serabut yang kompleks dikenal dengan serabut purkinye.4

Siklus JantungSiklus jantung adalah periode dimulainya satu denyutan jantung dan awal dari denyutan selanjutnya. Siklus jantung terdiri dari periode sistol dan diastol. Sistol adalah periode kontraksi dari ventrikel, dimana darah akan dikeluarkan dari jantung. Diastol adalah periode relaksasi dari ventrikel, dimana terjadi pengisian darah. fase sistol/ pengosongan, dan fase diastol/ pengisian.Pada awal diastole, darah vena memasuki atrium kanan melalui vena cava superior dan inferior. Darah yang teroksigenasi melewati atrium kiri melalui vena pulmonalis. Kedua katup antrioventrikular (AV) tertutup dan darah dicegah untuk memasuki atrium ke dalam ventrikel. Katup pulmonalis dan aorta tertutup, mencegah kembalinya darah dari arteri pulmonalis ke dalam ventrikel kanan dan dari aorta ke dalam ventrikel kiri. Kemudian dengan bertambah banyaknya darah yang memasuki kedua atrium, tekanan di dalamnya meningkat; dan ketika tekanan di dalamnya lebih besar dari ventrikel, katup AV terbuka dan darah mulai mengalir dari atrium ke dalam ventrikel.Sementara itu pada fase sistole, dinding atrium yang dirangsang oleh nodus SA akan berkontrasi yang menyebabkan kegiatan memeras sisa darah dari atrium ke dalam ventrikel. Ventrikel melebar untuk menerima darah dari atrium dan kemudian mulai berkontraksi. Ketika tekanan dalam ventrikel melebihi tekanan dalam atrium, katup AV menutup. Chordae tendinea mencegah katup terdorong ke dalam atrium.Ventrikel terus berkontraksi. Katup pulmonalis dan aorta membuka akibat peningkatan tekanan ini. Darah menyembur keluar dari venntrikel kanan ke dalam arteria pulmonalis dan darah dari ventrikel kiri menyembur ke dalam aorta. Kontraksi otot kemudian berhenti, dan dengan dimulainya relaksasi otot, siklus baru dimulai. Setiap kontraksi akan diikuti oleh periode refrakter absolut yang singkat saat tidak ada stimulus yang dapat menghasilkan kontraksi, dan diikuti periode refrakter relatif yang singkat saat kontraksi membutuhkan stimulus yang kuat.7

Enzim JantugAnalisis enzim jantung dalam plasma merupakan bagian dari profil diagnostik yang meliputi riwayat, gejala, dan elektrokardiogram. Analisis enzim bertujuan untuk mendiagnosis infark miokardium. Enzim dilepaskan dari sel bila sel mengalami cedera dan membrannya pecah. Kebanyakan enzim tidak spesifik dalam hubungannya dengan organ tertentu yang rusak.1 Laktat Dehidrogenase (LDH) dan IsoenzimnyaAda 5 macam LD isoenzim (LD1-LD5). Masing-masing isoenzim tersebut mempunyai berat molekul sekitar 134.000 kDa. Mereka mengandung kombinasi subunit H dan M. Jantung lebih banyak mengandung LD1, sedangkan hati dan otot mengandung LD5. Pemeriksaan LD isoenzim dilakukan dengan cara elektroforesis. Pada infark miokardium akut, kadar LD1 melebihi kadar LD2, sedangkan pada keadaan normal kadar LD1 lebih rendah dibandingkan LD2.Kreatinin KinaseKarena enzim yang berbeda dilepaskan ke dalam darah pada periode yang berbeda setelah infark miokardium, maka sangat penting mengevaluasi kadar enzim yang dihubungkan dengan waktu awitan. Kreatinins kinase (creatinine kinase CK), dan isoenzimnya (CKMB) adalah enzim yang dianalisis untuk mendiagnosis infark miokardium akut dan merupakan enzim pertama yang meningkat saat terjadi infark miokardium. Gangguan pada jantung selain infark miokard akut juga dihubungkan dengan nilai kadar CK dan CKMB total yang abnormal. Gangguan tersebut juga termasuk perikarditis, miokarditis, dan trauma.Troponin T (cTnT)Protein kontraktil mulai menarik perhatian sebagai karakteristik terjadinya gangguan pada sistem kardiovaskular yang sangat potensial pada akhir tahun 1970-an, saat ditemukan isoform unik pada berbagai tipe otot striated (cepat, lambat, dan jantung). Karakteristik yang spesifik untuk jantung seperti cTnT mempunyai keunggula dibandingkan dengan karakteritik yang terdapat di semua otot seperti CK dan mioglobin.C-Reactive Protein (CRP)Merupakan anggota dari protein pentraxin. Istilah CRP dikenalkan oleh Tillet dan Framcis pada tahun 1930, senyawa ini dapat bereaksi dengan polisakarida C somatik pada Streptococcus pneumonia. Kadarnya akan meningkat 100 kali dalam 24-48 jam setelah terjadi luka jatingan. Sebelas tahun kemudian, Mac Leod dan Avery mengenalkan istilah fase akut pada serum penderita infeksi akut, untuk menunjukkan sifat CRP.CRP secara normal berada dalam serum manusia dalam jumlah yang kecil. Kushner dan Feldman menemukannya dalam hepatosit, 24-38 jam setelah sel dirangsang oleh senyawa inflamasi. CRP disintesis dan disekresi oleh hati sebagai respons terhadap sitokin, terutama IL-6. Sitokin dihasilkan terutama oleh monosit atau makrofag, juga oleh leukosit lain atau sel endotel.Peningkatan kadar CRP biasanya non-spesifik tetapi merupakan pertanda respons fase akut yang sensitif terhadap senyawa infeksius, stimulus imunologik, kerusakan jaringan, dan inflamasi akut lain. Peningkatan kadar CRP yang menetap terjadi pada inflamasi kronis meliputi penyakit autoimun dan mglinasi. Inflamasi kronis merupakan komponen yang penting dalam perkembagan dan progresi arteriosklerosis. Kadar CRP berhubungan juga dengan disfungsi endotel.Elektrolit SerumDapat memengaruhi prognosis klien dengan infark miokard akut atau setiap kondisi gangguan jantung. Natrium serum mencerminkan keseimbangan cairan relatif. Secara umum, hiponatremia menunjukkan kelebihan cairan dan hipernatremia menunjukkan kekurangan cairan. Kalsium sangat penting untuk koagulasi darah dan aktivitas beuromuskular. Hipokalsemia dan hiperkalsemia dapat menyebabkan perubahan EKG dan disritmia.5Curah Jantung

Kontraksi berulang miokardium adalah denyut jantung. Masing-masing denyut memompa darah keluar dari jantung. Jumlah darah yang dipompa keluar per denyutan adalah volume sekuncup (stroke volume). Curah jantung (cardiac output, CO) adalah volume darah yang dipompa per menit, bergantung pada hasi kali kecepatan denyut jantung (heart rate/HR) dan volume sekuncup (stroke volume/SV). Curah jantung pada orang dewasa adalah antara 4,5 dan 8 liter per menit. Peningkatan curah jantung dapat terjadi karena peningkatan kecepatan denyut jantung atau volume sekuncup. Dua jenis kontrol yang mempengaruhi isi sekuncup adalah kontrol intrinsik dan kontrol ekstrinsik.Kontrol IntrinsikCurah jantung dapat meningkat atau menurun akibat gaya-gaya yang bekerja secara intrinsik di jantung. Kontrol intrinsik atas curah jantung ditentukan oleh panjang serat-serat otot jantung. Apabila serat-serat otot jantung diregangkan sampai batas tertentu, maka kontrkatilitas atau kemampuan jantung untuk memompa akan meningkat. Peningkatan kontraktilitas akan meningkatkan kekuatan setiap denyut sehingga terjadi peningkatan volume sekuncup dan curah jantung. Penurunan peregangan serat-serat otot menyebabkan kontraktilitas dan kekuatan setiap denyutan berkurang. Berkurangnya volume sekuncup menyebabkan penurunan curah jantung.Kontrol EkstrinsikIsi sekuncup juga berada di bawah kontrol ekstrinsik oleh faktor-faktor yaang berasal dari luar jantung, dengan yang terpenting adalah kerja saraf simpatis jantung dan epinefrin. Stimulasi simpatis dan epinefrin meningkatkan kontraktilitas jantung, yaitu kekuatan kontraksi di setiap VDA. Dengan kata lain, pada stimulasi simpatis janung berkontraksi lebih kuat dan memerah keluar lebih banyak darah yang dikandungnya sehingga penyemprotan darah menjadi lebih tuntas.8

Elektrokardiogram (EKG)Arus listrik yang dihasilkan oleh otot jantung selama depolarisasi dan repolarisasi menyebar ke dalam jaringan sekitar jantung dan dihantarkan melalui cairan tubuh. Sebagian kecil dari aktifitas listrikini mencapai permukaan tubuh, tempat aktivitas tersebut dapat dideteksi dengan menggunakan elektroda perekam. Rekaman yang dihasilkan adalah elektrokardiogram (EKG)Tiga hal penting dalam mempertimbangkan apa yang direpresentasikan oleh EKG: EKG adalah rekaman dari sebagian aktifitas listrik yang diinduksi dicairan tubuh oleh impuls jantung yang mencapai permukaan tubuh, bukan rekaman langsung aktivitas listrik jantung yang sebenarnya. EKG adalah rekaman kompleks yang mencerminkan penyebaran keseluruhan aktivitas diseluruh jantung sewaktu depolarisasi dan repolarisasi. EKG bukan rekaman suatu potensial aksi disebuah sel pada suatu saat. Rekaman disetiap saat mencerminkan jumlah aktivitas listrik disemua sel otot jantungyang sebagian munkin mengalami potensial aksi sementara yang lain munkin belum di aktifkan. Rekaman mencerminkan perbandingan dalam voltasi yang terdeteksi oleh elektroda-eektroda di dua titik yang berbeda di permukaan tubuh bukan potensial sebenarnyaEKG normal memiliki tiga bentuk gelombang yang jelas, gelombang P, kompleks QRS dan gelombang T. Gelombang P menceriminkan depolarisasi atrium, kompleks QRS mencerminkan depolarisasi ventrikel, dan gelombang T mencerminkan repolarisasi ventrikel. Sementara itu dikenal juga interval PR yang merupakan waktu yang dibutuhkan impuls untuk melalui berkas ventrikel.

Gambar 3. Gelombang EKGKarena aktivitas listrik memicu aktivitas mekanis maka gangguan pola listrik biasanya disertai oleh gangguan aktivitas kontraktil jantung. Karena itu, evaluasi pola-pola EKG dapat memberi informasi yang bermanfaat mengenai status jantung.2Kesimpulan Dari pembahasan diatas dapat saya simpulkan bahawa Pada saat kontraksi jantung akan memompakan darah melalu sistem sirkulasi sistemik dan pulmonal, dan kekita kontraksi potensial aksi yang terjadi itu menimbulkan aktvitas listrik pada jantung yang sebagian kecil afinitasnya sampai kepermukaan tubuh, dan dapat kita rekam dengan menggunakan elektrokardiogram (EKG).

Daftar Pustaka1. Corwin E J. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC;20092. Waston R. Anatomi dan Fisiologi. Jakarta: EGC;20023. Sloane Ethel. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta:EGC;20034. Sherwood L. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2012.5. Corwin E. Buku Saku Patofiologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2009.h.468.6. Snell. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2006. h. 101-127. Ganong, W.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed 17. Jakarta: EGC,2001.h. 2998. Swartz M H. Buku Ajar Diaknostik Fisik. Jakarta: EGC;1995