makalah kankerKisi – kisi soal UAS Mata Kuliah : Olahraga Kesehatan Dosen : Diantri Handoko, S.Pd...

download makalah kankerKisi – kisi soal UAS Mata Kuliah : Olahraga Kesehatan Dosen : Diantri Handoko, S.Pd Pilihlah sala satu jawaban yang paling benar !!! 1.Jenis olahraga menurut kebutuhan

of 30

description

Kisi – kisi soal UASMata Kuliah : Olahraga Kesehatan Dosen : Diantri Handoko, S.PdPilihlah sala satu jawaban yang paling benar !!!1. Jenis olahraga menurut kebutuhan oksigen dibagi menjadi …. 2. olahraga yang dilakukan secara terus – menerus dimana kebutuhan oksigen masih dapat di penuhi tubuh, adalah arti olahraga secara … 3. Suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa sesorang yang menimbulkan gangguan dalam aktifitas sehari – hari baik aktifitas jasmani, rohani atau sosial.adalah arti dari konsep … 4. Pada Masa sebelum sakit ada istilah health promotion yang artinya … 5. seseorang mengalami pertambahan umur dengan disertai dengan penurunan fungsi fisik yang ditandai dengan penurunan massa otot serta kekuatannya, laju denyut jantung maksimal, peningkatan lemak tubuh, dan penurunan fungsi otak.adalah pengertian dari …6. Manfaat olah raga Push – Up untuk Pria adalah mengencangkan otot bagian …7. olahraga secara teratur pada wanita juga mampu menurunkan risiko terkena kanker 8. Menurut UU kesejahteraan, perlindungan, dan Pengadilan anak, pengertian anak adalah …9. Yang termasuk terminologi cedera olah raga adalah … 10. cedera pada otot / tendon karena penggunaan / peregangan yg berlebihan disebut dengan …11. Cedera yang disebabkan oleh regangan yg berlebihan pada otot – otot lengan bawah yang melekat pada siku, disebut cedera …12. Rasa sakit yg menusuk & tiba – tiba yg kadang – kadang dialami oleh para atlet di bagian atas perut, di sebut cedera … 13. Melindungi jaringan yang cedera dengan mengistirahatkan, di sebut dengan …14. Elevation artinya …15. Jaringan diistirahatkan dalam kurun waktu tertentu agar mendapatkan kesempatan untuk sembuh, di sebut …16. Rujuk ke tenaga medis yang ahli sesuai cedera, di sebut dengan …17. Berapa lama waktu yang digunakan untuk mengompres es pada pertolongan pertama cedera contusion …18. Apa yang harus dilakukan pertama kali apabila menolong orang yang cedera fraktur / patah tulang, …19. Pencegahan cedera lewat makanan dilakukan dengan …20. Fungsi utama pencegahan cedera lewat warming up adalah …

Transcript of makalah kankerKisi – kisi soal UAS Mata Kuliah : Olahraga Kesehatan Dosen : Diantri Handoko, S.Pd...

BLOK SISTEM INTEGUMENKARSINOMA KULIT

:

DISUSUN OLEH :EDY MUYOKOSURYO SAPUTROWAHYUNI SERI KUSTINAH

PRODI SARJANA KEPERAWATAN STIkes SATRIA BHAKTI NGANJUK2013KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini banyak mengalami kekurangan oleh karena itu, Kritik dan saran sangat kami butuhkan demi menyempurnakan makalah ini.

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar2Daftar Isi3BAB I Laporan Pendahuluan.A. Pengertian Kanker4B. Pengertian Kanker Kulit6C. Macam- Macam Jenis Kanker7D. Epidemiologi Kanker Kulit8E. Tanda Dan Gejala Kanker Kulit8F. Etiologi Kanker Kulit9G. Patofisiologi Dan Woc Kanker Kulit10H. Pemeriksaan Diagnostik12I. Penatalaksanaan Komplikasi Kanker Kulit13J. Komplikasi kanker kulit15K. Prognosis Kanker Kulit16BAB II Asuhan KeperawatanA. Pengkajian17B. Pemeriksaan Fisik18C. Diangnosa Dan Intervensi19BAB III penutupA. Kesimpulan29B. Saran 29DAFTAR PUSTAKA30LAMPIRAN

BAB ILaporan PendahuluanA. Pengertian KankerKanker terjadi jika sel-sel membelah diri secara tidak terkendali, sel- sel abnormal ini dapat menyerang jaringan di sekitarnya atau berpindah berpindah ke lokasi yang jauh dengan cara memasuki aliran darah atau sistem limfatik. Agar tubuh manusia dapat berfungsi dengan normal, setiap organ harus memiliki sejumlah sel tertentu. Namun, sel-sel dalam sebagian besar organ mempunyai masa hidup yang pendek, dan agar organ bisa terus berfungsi, tubuh harus mengganti sel-sel yang hilang melalui proses pembelahan sel. Pembelahan sel dikendalikan oleh gen-gen yang terletak di dalam inti sel. Inti sel ini berfungsi seperti buku instruksi, yang memerintahkan sel jenis protein apa yang harus dibuat, bagaimana pembelahan berlangsung dan berapa lama usia hidupnya. Kode genetik ini dapat rusak karena sejumlah faktor, yang mengakibatkan kesalahan di dalam buku instruksi. Kesalahan ini dapat merubah drastis cara kerja sel. Bukannya mati, sel akan terus membelah diri dan akan terus hidup.

Sejumlah mekanisme tersedia untuk mencegah terjadinya kesalahan genetika dan menghilangkan sel-sel abnormal secara genetika dari tubuh. Namun, pada beberapa orang, pertahanan ini tidak memadai dan populasi sel-sel abnormal yang lolos dari pengendalian tubuh terus berkembang. Sel-sel kanker ini kemudian bertambah banyak dan menghancurkan jaringan yang normal.Sel-sel kanker membutuhkan gizi untuk hidup dan tumbuh. Ada banyak jenis kanker yang bisa menstimulasi pertumbuhan pembuluh darah untuk menyediakan makanan yang dibutuhkan sel-sel kanker.

Sebenarnya, kata kanker berasal dari kata Latin Cancri, yang berarti kepiting. Orang di masa lalu menganggap pembuluh-pembuluh darah besar yang mengelilingi gumpalan tumor tampak seperti jepit dan kaki kepiting.Kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh terganggunya kontrol regulasi pertumbuhan sel-sel normal. Sebagai bukti dari terganggunya kontrol regulasi sel-selnya, kanker memiliki perbedaan yang mencolok dibandingkan dengan sel-sel normal dalam tubuh kita:1. Sel kanker tak mengenal program kematian sel yang dikenal dengan nama apoptosis. Apoptosis sangat dibutuhkan untuk mengatur berapa jumlah sel yang dibutuhkan dalam tubuh kita, yang mana semuanya fungsional dan menempati tempat yang tepat dengan umur tertentu. Bila telah melewati masa hidupnya, sel-sel normal (nonkanker) akan mati dengan sendirinya tanpa ada efek peradangan (inflamasi). Sel kanker berbeda dengan karakteristik tersebut.2. Sel kanker tidak mengenal komunikasi ekstra seluler atau asosial. Komunikasi ekstra seluler diperlukan untuk menjalin koordinasi antar sel sehingga mereka dapat saling menunjang fungsi masing-masing. Dengan sifatnya yang asosial, sel kanker bertindak semaunya sendiri tanpa peduli apa yang dibutuhkan oleh lingkungannya.3. Sel kanker mampu menyerang jaringan lain (invasif), merusak jaringan tersebut dan tumbuh subur di atas jaringan lain.4. Untuk mencukupi kebutuhan pangan dirinya sendiri, sel kanker mampu membentuk pembuluh darah baru (neoangiogenesis) meski itu tentunya dapat mengganggu kestabilan jaringan tempat ia tumbuh.5. Sel kanker memiliki kemampuan dalam memperbanyak dirinya sendiri (proliferasi) meski seharusnya ia sudah tak dibutuhkan dan jumlahnya sudah melebihi kebutuhan yang seharusnya.Kanker berkembang melalui serangkaian proses yang disebut karsinogenesis. Dari pernyataan tersebut jelaslah bahwa kanker bukanlah penyakit langsung jadi melainkan penyakit yang timbul akibat akumulasi atau penumpukan kerusakan-kerusakan tertentu dalam tubuh kita.Karsinogenesis pada dasarnya dibagi menjadi dua tahap utama yaitu inisiasi dan promosi, namun beberapa literatur menambahkan bahwa tahap promosi kanker diikuti oleh proliferasi, metastasis dan neoangiogenesis.Tahap inisiasi ialah tahap dimana agen karsinogenik (zat yang dapat menimbulkan kanker) mulai bekerja mengubah susunan DNA fungsional atau yang lebih populer dengan nama GEN sehingga gen itu menjadi berbeda dengan semestinya atau terjadi mutasi. Biasanya gen yang berubah susunannya adalah gen yang berfungsi untuk menekan pertumbuhan tumor (tumor suppressor gene), misalnya saja gen p53.Agen karsinogenik banyak sekali macamnya dan secara umum sangat berkaitan dengan pola makan dan pola hidup manusia, seperti paparan sinar ultra violet, radiasi sinar gamma, asbestos, merkuri, asap kendaraan bermotor, asap rokok, bahan pengawet makanan seperti natrium benzoat, pewarna makanan misalnya rhodamin, tak ketinggalan pula bumbu masakan sintesis (penyedap masakan) yaitu MSG (Monosodium/Mononatrium Glutamat) yang makin hari makin beragam dan makin banyak digunakan karena harganya yang relatif murah dan tersedia dalam berbagai rasa buatan. Ditambah dengan cara pemakaian yang jauh lebih praktis daripada bumbu dapur alami, makin lengkaplah alasan kebanyakan konsumen saat ini untuk menggunakan bumbu sintetis itu.B. Pengertian kanker kulitKanker kulit ialah suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak terkendali, dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke bagian tubuh yang lain. Karena kulit terdiri atas beberapa jenis sel, maka kanker kulit juga bermacam-macam sesuai dengan jenis sel yang terkena. Akan tetapi yang paling sering terdapat adalah karsinoma sel basal (KSB), karsinoma sel skuamosa (KSS) dan melanoma maligna (MM). (Ajoemedi soemardi, 2006)

Kanker kulit merupakan bentuk penyakit yang paling sering ditemukan di Amerika Serikat. Jika angka insidensinya tetap berlanjut seperti sekarang, diperkirakan seperdelapan penduduk Amerika yang berkulit cerah akan menderita kanker kulit, khususnya karsinoma sel basal. Karena kulit mudah diinspeksi, kanker kulit akan tampak serta terdeteksi dengan mudah dan merupakan tipe kanker yang pengobatannya paling berhasil. ABCD Formula untuk Kanker kulit. Akademi Dermatologi Amerika mengembangkan ABCD Formula sebagai petunjuk dalam menentukan lesi mana yang bersifat abnormal guna menjamin investigasi lebih lanjut, ABCD Formula adalah sebagai berikut :

1. A : Asymetry (A simetris). Setengah bagaian dari lesi kulit tidak bersesuaian dengan yang lain. 2. B : Border irregularity (batasan yang tidak reguler). Bagian tepi dari lesi kulit seperti kulit kerang atau tidak rata. 3. C : Color (warna). Pigmentasi yang bervariatif pada lesi. Bayangan coklat kekuningan, coklat dan hitam. Merah, putih dan biru dimungkinkan juga terdapat sebagai penampakan noda. 4. D : Diameter. Lesi meningkat dalam ukuran atau diameter dari lesi lebih besar dari 6 mm. (Fuller, 2000) C. Macam- macam jenis kanker kulit.Tumor-tumor ganas kulit yang paling sering ditemukan adalah : 1. Karsinoma Sel Basal (Basalioma) adalah tipe kanker kulit terbanyak bersifat local invasif, jarang bermetastasis namun tetap memiliki peluang untuk menjadi maligna karena dapat merusak dan menghancurkan jaringan sekitar. Karsinoma Sel Basal muncul akibat radiasi sinar ultraviolet, biasanya di bagian wajah. Karsinoma Sel Basal jarang menyebabkan kematian serta mudah diterapi dengan pembedahan maupun radiasi.2. Karsinoma Sel Skuamosa adalah tipe kedua terbanyak setelah Karsinoma Sel Basal, berasal dari sel skuamosa pada lapisan epidermis kulit. Karsinoma Sel Skuamosa bermetastasis lebih sering dari Karsinoma Sel basal, namun angka metastasisnya tidak terlalu tinggi kecuali pada telinga, bibir, dan pasien imunosupresi.3. Melanoma Maligna adalah tumor yang berasal dari melanosit, merupakan salah satu tumor yang paling ganas pada tubuh dengan resiko metastasis yang tinggi. Melanoma Maligna dapat dibagi menjadi empat yaitu : Superficial Spreading Melanoma (SSM), Nodular Melanoma (NM), Lentigo Malignant Melanoma, dan Acral Lentiginous Melanoma (ALM).4. Karsinoma Planocellulare (Squamous-cell cancer) adalah tipe terbesar kedua dan mulai tumbuh dalam sel-sel skuamosa bagian epidermis kulit. Kanker jenis ini tumbuh dan berkembang lebih cepat dibanding dengan sel basal dan bermetastase sekitar 2 %. Akan tetapi, karsinoma yang tumbuh pada bibir atau pada luka bakar atau jaringan parut sinar X bermetastase skitar 20 % (Dale, 2000)

D. Epidemiologi Kanker KulitKanker kulit memiliki tiga tipe utama yaitu Karsinoma Sel basal, Karsinoma Sel Skuamosa dan Melanoma Maligna. Karsinoma Sel Basal menempati urutan pertama, diikuti Karsinoma Sel Skuamosa, dan Melanoma Maligna pada urutan ketiga. Walaupun jumlah insiden Melanoma Maligna lebih kecil dibanding Karsinoma Sel Basal dan Karsinoma Sel Skuamosa, angka kematian yang disebabkannya cenderung lebih besar yaitu menyebabkan 75% kematian akibat kanker kulit. Di Australia, yang merupakan salah satu negara dengan insiden kanker kulit tertinggi di dunia, dilaporkan terjadi insiden kanker kulit empat kali lipat lebih tinggi dibanding Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada.Melanoma merupakan jenis kanker kulit dengan insiden tertinggi pada umur 15-44 tahun di Australia.

E. Tanda dan Gejala1. Benjolan kecil yang membesar benjolan terdapat diwajah, berwarna pucat seperti lilin, permukaannya mengkilap, tidak terasa sakit atau gatal, dan yang semula kecil makin lama makin membesar. Apabila diraba, benjolan terasa keras kenyal. Kadang - kadang benjolan menjadi hitam atau kebiruan, bagian tengah mencekung dan tertutup kerak atau keropeng yang mudah berdarah dila dangkat. 2. Benjolan yang permukaannya tidak rata dan mudah berdarah benjolan ini membasah dan tertutup keropeng, teraba keras kenyal, dan mudah berdarah bila disentuh.3. Tahi lalat yang berubah warna.tahi lalat menjadi lebih hitam, gatal, sekitarnya berwarna kemerahan dan mudah berdarah. Tahi lalat ini bertambah besar dan kadang-kadang di sektarnya timbul bintik-bintik.

4. Koreng atau borok dan luka yang tidak mau sembuhKoreng dan luka yang sudah lama, tidak pernah sembuh walaupun sudah diobati, koreng ini pinggirnya meninggi dan teraba keras serta mudah berdarah, adanya koreng karena terjadi benturan, bekas luka yang sudah lama atau terinfeksi.5. Bercak kecoklatan pada orang tuaBercak ini banyak ditemukan pada muka dan lengan, bercak ini makin lama permukaannya makin kasar, bergerigi, tetapi tidak rapuh, tidak gatal, dan tidak sakit.6. Bercak hitam yang menebal pada telapak kaki dan tanganBercak ini ditemukan pada kulit yang berwarna pucat seperti ditelapak kaki dan telapak tangan. Bercak ini mula-mula dangkal, berwarna hitam keabuan,batas kabur,tepi tidak teraba, tidak sakit maupun gatal. Kemudian bercak cepat berubah menjadi lebih hitam, menonjol diatas permukaan kulit , dan tumbuh ke dalam kulit serta mudah berdarah.

F. Etiologi.Pajanan sinar matahari merupakan penyebab utama kanker kulit, insidensinya berhubungan dengan jumlah total pajanan sinar matahari. Kerusakan akibat sinar matahari bersifat kumulatif dan efek berbahaya dapat mencapai taraf yang berat pada usia 20 tahun. Peningkatan insidensi kanker kulit kemungkinan disebabkan oleh perubahan gaya hidup dan kebiasaan orang untuk berjemur serta melakukan aktivitas di bawah sinar matahari. Tindakan protektif harus dilakukan sepanjang hidup.Orang yang tidak memproduksi (pigmen) melanin dengan jumlah yang cukup didalam kulit untuk melindungi jaringan dibawahnya sangat rentan terhadap kerusakan akibat sinar matahari. Orang yang paling beresiko adalah orang yang berkulit cerah, berambut merah yang nenek moyangnya berdarah celtic atau orang dengan warna kulit merah muda atau cerah di samping orang yang sudah lama terkena sinar matahari tanpa terjadi perubahan warana kulit menjadi coklat kekuningan.Populasi lain yang beresiko adalah para pekerja di luar rumah (seperti petani, pelaut dan pelayan) orang - orang yang terpajan sinar matahari untuk suatu periode waktu. Orang berusia lanjut dengan kulit yang rusak karena sinar matahari juga merupakan kelompok lainnya merupakan resiko seperti halnya mereka yang mendapat tetapi sinar X untuk pengobatan agne atau lesi benigna kulit.Para pekerja yang mengalami kontak dengan zat-zat tertentu (senyawa arsen, netra, batu bara, terserta, aspal dan parafin) juga termasuk dalam kelompok yang beresiko. Orang yang menderita sikatriks akibat luka bakar yang berat dapat mengalami kanker kulit setelah 20 hingga 40 tahun kemudian. Kanker sel skuamosa dapat dijumpai pada daerah osteomielitis yang mengeluarkan secret secara kronik karena perubahan neoplastic karena terjadi di dalam fistualannya.Ulkus yang lama pada ekstrenitas bahwa juga dapat menjadi lokasi asal kanker kulit. dalam kenyataannya, setiap keadaan yang menyebabkan pembentukan sikatik atau iritasi kronik dapat menimbulkan penyakit kanker. Pasien yang system kekebalannya terganggu jika memperlihatkan insidensi tumor malaknan kulit yang meningkat, Faktor-faktor genetic juga ikut terlibat.

G. Patofisiologi dan Woc

Kanker kulit merupakan kanker yang paling nampak gejalanya karena kanker kulit itu ada dibagian terluar dari tubuh kita. Kanker kulit biasanya diawali dari sebuah bentol atau tompel di bagian kulit tersebut. Kanker kulit pada hakikatnya merupakan keganasan dari sel-sel yang berkembang tak terkendali. Sel-sel tersebut akan merusak jaringan-jaringan kulit. Selain itu, sel-sel kanker tersebut tidak akan pernah mati meskipun telah memasuki usia penghujung. Karena itu terjadi penumpukan di jaringan kulit yang akhirnya menjadi suatu benjolan. Kanker kulit ini sangat berbahaya karena bisa menyebar ke daerah atau organ lainnya di dalam tubuh. Untuk mengatasi hal ini, pengobatan konvensional dan terapi biologis bekerjasama untuk saling mengobati kanker kulit tersebut.

17

faktor predisposisi: genetik, sinar uv, bahan kimia, ulkus.merusak epidermis

sel epidermis berdiferesiansi

Terbentuk Nodula- Nodulasel membelah tak terkendali

KANKER KULIT

Perubahan bentuk tubuhkemoterapikompresi saraf lokal

Sel darah putih rambut rontokmual dan muntahmk: nyeri

Fungsi peran

Imunitas Perubahan kondisi fisikanoreksiakontrol nyeri buruk

Pola interaksi asupan nutrisimk: keletihan

Mk: resiko tinggi infeksiMk: g3 harga diri rendah

Mk: ancietasMk: nutrisi < kebutuhan

H. Pemeriksaan Diagnostik Penyakit kanker kulit berbeda dengan penyakit lain, penyakit kanker kulit atau penyakit kulit dapat dilihat langsung dengan mata pemeriksa. Metode pemeriksaannya dapat dilakukan dengan cara melakukan anamnesis riwayat penyakit. Dan dengan cara melakukan penyayatan mole yang kemudian diamati dibawah Mikroskop. Dapat juga dilakukan diangnosis dengan laser. Dapat menanggkap gambar tiga dimensi dari perubahan kimia dan struktur yang telah berlangsung dibawah permukaan kulit manusia. Melihat kelainan kulit yang menonjol pada ukurannya lebih besar dari 2,5 cm.1. Pemeriksaan dermoskopiDermoskopi adalah suatu metode non invasif yang memungkinkan dalam evaluasi warna dan struktur epidermis secara mikro (histologis) yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Evaluasi penyebaran warna dari lesi dan struktur histologis dapat membedakan apakah lesi tersebut jinak atau ganas terutama pada lesi kulit berpigmen. Hal yang diperhatikan adalah ABCDE (asymmetry, irregular borders, multiple colors, diameter >6 mm, enlarging lesion), bila hal tersebut didapatkan pada lesi yang diperiksa, kemungkinan lesi tersebut bersifat ganas (karsinoma).2. Pemeriksaan BiopsiTujuannya untuk memperoleh material yang cukup untuk pemeriksaan histologis, untuk membantu menetapkan diagnosis, serta staging tumor (menentukan keganasan). Waktu pelaksanaan biopsy sangat penting sebab dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan radiologis yang dipergunakan pada staging. Apabila pemeriksaan CT-Scan dibuat setelah dilakukan biopsy, maka akan Nampak perdarahan pada jaringan lunak yang memberikan kesan gambaran suatu keganasan pada jaringan lunak.

Dikenal dua metode pemeriksaan biopsy, yaitu:a. Biopsy tertutup, dengan menggunakan FNAB (Fine Needle Aspiration Biopsy) untuk melakukan sitodiagnosis. Merupakan salah satu cara biopsy untuk melakukan diagnosis pada tumor. Keuntungan dari FNAB adalah:1) Tidak perlu perawatan2) Risiko komplikasi kecil3) Mencegah penyebaran tumor4) Cepat mendapatkan hasilb. Biopsy terbuka adalah metode biopsy melalui tindakan operatif. Keunggulannya yaitu dapat diambil jaringan yang lebih besar untuk pemeriksaan histologik dan pemeriksaan ultramikroskopik, mengurangi kesalahan pengambilan jaringan dan mengurangi kecenderungan perbedaan diagnostic tumor jinak dan tumor ganas seperti antara enkodroma dan kondrosarkoma, osteoblastoma dan osteosarkoma. Biopsy terbuka tidak boleh dilakukan bila dapat menimbulkan kesulitan pada prosedur operasi berikutnya, misalnya pada reseksi en-bloc. . (Brunner & Suddarth. 2006)

I. Penatalaksanaan

Terapi pada kanker kulit terdiri dari terapi pembedahan dan non pembedahan. 1. Terapi pembedahan terdiri dari pembedahan dengan eksisi, pembedahan dengan menggunakan teknik Mohs Micrographic Surgery (MMS), curretage and cautery, dan cryosurgery.a. Pembedahan dengan eksisiPada teknik ini , tumor di eksisi beserta dengan jaringan normal disekitarnya dengan batas yang telah ditentukan sebelumnya untuk memastikan seluruh sel kanker sudah terbuang.b. Pembedahan dengan teknik Mohs Micrographic Surgery (MMS)Mohs Micrographic Surgery (MMS) adalah sebuah teknik pembedahan yang pertama kali dilakukan oleh Frederic Mohs di tahun 1940. Pada teknik ini , tumor di eksisi beserta dengan jaringan normal disekitarnya dengan batas yang telah ditentukan sebelumnya. Indikasi penggunaan teknik Mohs Micrographic Surgery (MMS) antara lain: Lokasi tumor : terutama di bagian tengah wajah, sekitar mata, hidung,dan telinga. Ukuran tumor : berapapun, tapi khususnya >2cm. Subtipe histologi : morfoik, infiltratif, mikronodular, dan subtipe basoskuamosa. Definisi batas tumor yang kurang baik melalui klinis. Lesi yang berulang (rekuren). Ada keterlibatan perivaskular dan perineural.

c. Curretage and cauteryMerupakan metode tradisional dalam terapi pembedahan kanker kulit. Metode ini merupakan metode kedua terbanyak yang dilakukan setelah metode eksisi. Curretage and cautery bila dilakukan untuk terapi pada lesi yang terdapat di wajah akan mengakibatkan angka rekurensi yang tinggi, sehingga merupakan suatu kontraindikasi.d. CryosurgeryCryosurgery menggunakan cairan nitrogen dalam temperatur-50 hingga -60 C untuk menghancurkan sel kanker. Teknik double freeze direkomendasikan untuk lesi yang terdapat di wajah. Fractional cryosurgery direkomendasikan untuk lesi yang berukuran besar dan lokasinya tersebar. Keberhasilan dari teknik ini tergantung dari seleksi jaringan dan kemampuan operator.e. Photodynamic therapyPhotodynamic therapy melibatkan penggunaan reaksi fotokimia dimediasi melalui interaksi agen photosensitizing, cahaya, dan oksigen. Karena fotosensitizer diarahkan secara langsung ditargetkan pada jaringan lesi, photodynamic therapy dapat meminimalkan kerusakan pada struktur sehat berdekatan. Metode ini efektif untuk lesi pada wajah dan kulit kepala yang bersifat primer dan superfisial.

2. RadiasiRadiasi menggunakan sinar x-ray dengan energi tinggi untuk membunuh sel kanker. Dikatakan bahwa, radiasi bukanlah untuk menyembuhkan kanker, melainkan sebagai terapi adjuvan setelah pembedahan untuk mencegah rekurensi dari sel kanker atau untuk mencegah metastasis.

3. KemoterapiKemoterapi adalah metode dengan menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker khusus pada tipe Melanoma Maligna. Hal ini disebabkan karena sifat dari Melanoma Maligna yang sering melakukan metastasis ke organ lain. Beberapa jenis obat kemoterapi yang digunakan adalah Dacarbazine (DTIC), Cisplatin yang dikombinasikan dengan Vinblastine, Temozolomide (Temodar), dan Paclitaxel.

4. Terapi biologisTerapi biologis juga disebut bioterapi atau immunoterapi, bekerja baik secara langsung ataupun tidak langsung melawan kanker dengan mengubah cara-cara tubuh untuk bereaksi terhadap kanker. Bentuk umum dari bioterapi dibawah penyelidikan untuk melanoma meliputi paksin, injeksi bskterium yang diketahui sebagai BSG (basilus calmeete Guerin) dan enggunaan interperon, interleunkin, dan antibiotic monoclonal. Vaksinasi tersebut dibuat dari melanoma yang diradiasi dan di nonaktifkan. Diharapkan vaksin-vaksin tersebut akan mensintesis system imun untuk mengenal melanoma dan oleh karenanya akan meningkatkan kemampuan system untuk menghancurkan melanoma tersebut. Injeksi BSG mempengaruhi stimulasi non spesifik dari system imun dan sedang dipelajari sebagai terapi untuk asien-pasien fase awal. Diharapkan bahwa bahwa injeksi BSG secara langsung kedalam metastase nodul-nodul subkutan dapat menyebabkan regresi lesi.

J. Komplikasi Kanker Kulit

Komplikasi yang terdapat terjadi antara lain : Selulitis adalah lesi kanker yang terkontaminasi bakteri, tanda-tanda yang dapat dilihat pada kulit adalah tanda-tanda inflamasi seperti rubor, kalor, dolor, dan functiolesa. Abses pada kulit. Penyebaran kanker ke organ lain terutama pada jenis Melanoma Maligna yang merupakan tipe yang paling sering bermetastasis ke organ lain dan dengan jarak yang jauh. Peningkatan resiko infeksi diakibatkan oleh kurangnya higienitas saat perawatan lesi maupun saat proses pembedahan. Terjadi efek samping akibat radioterapi seperti kulit terbakar, susah menelan, lemah, kerontokan rambut, nyeri kepala, mual muntah, berat badan menurun, kemerahan pada kulit. Terjadi efek samping akibat kemoterapi seperti anorexia, anemia aplastik, trombositopeni, leukopeni, diare, rambut rontok, mual muntah, mulut kering, dan rasa lelah.

K. Prognosis Kanker Kulit

Prognosis Kanker kulit disesuaikan dengan masing-masing tipenya. Pada Karsinoma Sel Basal prognosisnya cukup baik bila deteksi dan pengobatannya dilakukan secara cepat dan tepat. Pada Karsinoma Sel Skuamosa prognosisnya tergantung pada diagnosis dini, cara pengobatan dan keterampilan dokter, serta prognosis yang paling buruk bila tumor ditemukan diatas kulit normal (de novo), sedangkan tumor yang ditemukan pada kepala dan leher prognosisnya lebih baik Dari pada di tempat lain. Demikian juga prognosis yang ditemukan di ekstrimitas bawah lebih buruk dari pada ekstrimitas atas. Pada Melanoma Maligna prognosis penyakitnya adalah buruk. Yang mempengaruhinya adalah lokasi tumor primer, stadium, organ yang telah terinfiltrasi (metastasis ke tulang dan hati lebih buruk Dari pada ke kelenjar getah bening dan kulit), jenis kelamin (wanita lebih baik dari pada laki-laki), melanogen di urin (bila terdapat melanogen di urin prognosisnya lebaih buruk), dan kondisi hospes (jika fisik lemah dan imun menurun prognosisnya lebih buruk).

BAB IIASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian 1. Identintas pasien. a. Usia.Lebih sering pada usia 15- 44 tahun, lebih meningkat pada usia 20 tahun yang selalu terpapar sinar matahari.b. Jenis kelamin.Jenis kelamin pria dan wanita memiliki resiko yang sama untuk terjadinya kanker kulit, semua tergantung pada aktifitas ( terpapar sinar UV) atau pekerjaan.c. Pekerjaan.Orang yang paling beresiko adalah orang yang berkulit cerah, berambut merah yang nenek moyangnya berdarah celtic atau orang dengan warna kulit merah muda atau cerah di samping orang yang sudah lama terkena sinar matahari tanpa terjadi perubahan warana kulit menjadi coklat kekuningan.Populasi lain yang beresiko adalah para pekerja di luar rumah (seperti petani, pelaut dan pelayan) orang - orang yang terpajan sinar matahari untuk suatu periode waktu, Para pekerja yang mengalami kontak dengan zat-zat tertentu (senyawa arsen, netra, batu bara, terserta, aspal dan parafin) juga termasuk dalam kelompok yang beresiko.2. Keluhan Utama.Sesuai tanda dan gejala dan disertai nyeri.3. Riwayat penyakit saat ini.Adanya benjolan pada lokasi kanker (leher, wajah dan exstremitas) perubahan tahi lalatyang semakin meluas dan koreng yang tak sembuh- sembuh.4. Riwayat penyakit dahulu.Orang yang menderita sikatriks akibat luka bakar yang berat dapat mengalami kanker kulit setelah 20 hingga 40 tahun kemudian.Ulkus yang lama pada ekstrenitas bahwa juga dapat menjadi lokasi asal kanker kulit.5. Riwayat penyakit keluarga.Ada tidaknya dari pihak keluarga yang mengalami hal yang sama pada pasien.B. Pemeriksaan fisik.1. Tanda- tanda vital.Tekanan darah, nadi, respirasi cenderung mengalami penurunan karena proses metastasis kanker yang mempegaruhi system tubuh dan pada suhu mengalami peningkatan karna sebagai tanda inflamasi.2. Pemeriksaan persistem (B1- B6)a. B1 (pernapasan)Kanker kulit pada stadium awal tidak mempegaruhi system pernapasan, namun pada stadium 3 atau sudah metastasis di paru- paru makan pernapasan akan mengalami gangguan yang di tandai dengan sesak.b. B2 ( cardiovaskuler)Ada beberapa gangguan diantaranya ketika kanker bermetatasis melalui pembuluh darah makan system kerja jantung akan terganggu.c. B3 ( persarapan)Pusing, nyeri, atau derajat nyeri bervariasi mis : ketidak nyamanan ringan sampai nyeri berat (dihubungkan dengan proses penyakit).d. B4 (perkemihan)Perubahan pada pola defekasi, mis : Perubahan eliminasi urinarius, nyeri / rasa terbakar pada saat berkemih, hematuri, sering berkemih.e. B5 (pencernaan)Tergantung pada proses metastasis kanker. Biasanya ditemukan perdarahan pada feses.f. B6 (muskulosletal)Biasanya ditemukan pada kulit bagian ekstremitas, sehingga rasa nyeri di ekstremitas ditemukan.

3. Pemeriksaan integument (pemeriksaan tambahan) Pada integument pemeriksaan didapat sesuai tanda gejala kanker kulit yang telah disebutkan.

C. Diangnosa keperawatan dan intervensi1. Nyeri akut berhubungan dengan kompresi/ destruksi jaringan saraf, obstruksi jaringan saraf atau inflamasi serta efek samping berbagai agen terapi saraf.Ancietas b.d prognosis penyakit2. Ansietas berhubungan dengan krisis situasi (kanker), ancaman kematian, pola interaksi.3. Gangguan harga diri berhubungan dengan biofisik (kecacatan bedah, efek kemoterapi, penurunan BB, impoten, nyeri tidak terkontrol, kelelahan berlebihan atau sterilitas, psikososial (ancaman kematian, perasaan kurang terkontrol, ragu tentang penerimaan, takut atau kehilangan).4. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan status hipermetabolik, konsekuensi, kemoterapi, radiasi, pembedahan, distress emosional, keletihan , atau control nyeri buruk.5. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan status hipermetabolik, kerusakan masukan cairan, kehilangan cairan berlebihan (luka, selang indwelling).6. Resiko tinggi terjadi kerusakan intregitas kulit atau jaringan berhubungan dengan efek radiasi, kemoterapi, perubahan imunologis, perubahan status nutrisi atau anemia.

No Diagnose KeperawatanTujuan Kriteria HasilIntervensi Rasional

1. Nyeri akut berhubungan dengan kompresi/destruksi jaringan saraf, obstruksi jaringan saraf atau inflamasi serta efek samping berbagai agen terapi saraf.Setelah dilakukan perawatan selama 1x24 jam nyeri pasien menurun(dalam rentang normal skala nyeri 1-3)1. Pasien mampu menjelaskan karakteristik nyerinya2. Pasien menilai nyeri menggunakan skala3. Pasien mengatakan perasaan nyaman berkurangnya nyeri1. Observasi nyeri, frekuensi, durasi dan intensitas (skala 1-10), serta tindakan nyeri yang digunakan.

2. Evaluasi terapi tertentu, misal pembedahan, radiasi, kemoterapi, bioterapi. Ajarkan pada klien/orang terdekat apa yang diharapkan.

3. Tingkatkan kenyamanan dasar (misal tehnik relaksasi, visualisasi, bimbingan imajinasi) dan aktivitas hiburan (misal music, televisi).4. Dorong penggunaan keterampilan managemen nyeri (misal tehnik relaksasi, visualisasi, bimbingan imajinasi). Tertawa, music dan sentuhan terapeutik.5. Evaluasi penghilang nyeri atau control.

6. Berikan analgesik sesuai indikasi dan advis dokter.1. Informasi memberikan dasar untuk mengevaluasi kebutuhan atau keefektifan intervensi.2. Ketidak nyamanan adalah umum (misal nyeri insisi, kulit terbakar, nyeri punggung bawah, sakit kepala). Terbantu pada prosedur yang digunakan.3. Meningkatkan relaksasi dan membantu memfokuskan kembali perhatian.

4. Memungkinkan klien untuk berpartisipasi secara aktif dan meningkatkan rasa control.

5. Tujuannya adalah control nyeri maksimum dengan pengaruh minimum pada aktifitas kegiatan sehari-hari (AKS).6. Untuk menurunkan nyeri pasien

2. Ansietas berhubungan dengan krisis situasi (kanker), ancaman kematian, pola interaksi.

Setelah dilakukan perawatan selama 3x24 jam kondisi ancietas pasien menurun.1. Pasien melaporkan perasaan ansietas dan factor penyebabnya2. Pasien mampu mempertahankan pola tidur dan nutrisi yang normal.3. Ancietas pasien menurun.1. Tinjau ulang pengalaman klien sebelum menglami kanker.

2. Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya.

3. Pertahankan kontak sering dengan klien. Berikan sentuhan jika memungkinkan.4. Berikan informasi akurat, konsisten mengenai prognosis.

5. Tingkatkan rasa dan lingkungan tenang.1. Membantu dalam mengidentifikasi rasa takut dan kesalahan konsep berdasarkan pada pengalaman dengan kanker.2. Memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi rasa takut, realisasi serta kesalahan konsep tentang diagnosis.3. Memberikan keyakinan bahwa klien tidak sendiri atau ditolak.4. Dapat menurunkan ansietas dan memungkinkan klien membuat keputusan berdasarkan realita.5. Memudahkan istirahat, menghemat energy, dan meningkatkan kemampuan koping.

3.Gangguan harga diri berhubungan dengan biofisik (kecacatan bedah, efek kemoterapi, penurunan BB, impoten, nyeri tidak terkontrol, kelelahan berlebihan atau sterilitas, psikososial (ancaman kematian, perasaan kurang terkontrol, ragu tentang penerimaan, takut atau kehilangan).Selama dilakukan perawatan kondisi pasien membaik1. Pasien mengungkapakan bagaimana kondisi harga dirinya saat ini.2. Pasien terlihat percaya dirinya meningkat1. Diskusikan dengan klien/orang terdekat bagaimana diagnosis dan pengobatan yang memengaruhi kehidupan pribadi klien dan aktivitas kerja.2. Tinjauan ulang efek samping yang diantisipasi berkenaan dengan pengobatan tertentu, termasuk kemungkinan efek pada aktivitas seksual dan rasa ketertarikan/keinginan, misal alopesia, kecacatan bedah. Beri tahu klien bahwa tidak semua efek samping terjadi.

3. Dorong klien untuk mendiskusikan tentang masalah efek kanker/pengobatan pada peran sebagai ibu rumah tangga, orang tua dan sabagainya.4. Akui kesulitan yang mungkin dialami klien. Berikan informasi bahwa konseling sering perlu dan penting dalam proses adaptif.

5. Evaluasi strutur pendukung yang ada dan digunakan oleh klien/orang terdekat.1. Membantu dalam memastikan masalah untuk memulai proses pemecahan masalah.

2. Bimbingan antipasti dapat membantu klien atau orang terdekat melalui proses adaptasi pada status baru dan menyiapkan untuk beberapa efek samping, misal membeli wig sebelum menjalin radioterapi, jadwal waktu libur kerja, memberikan rujukan pada resiko perubahan seksual.3. Dapat membantu menurunkan masalah yang memengaruhi penerimaan pengobatan atau merangsang kemajuan penyakit.4. Memvalidasi realita perasaan dan memberikan izin untuk melakukan tindakan apapun perlu dalam mengatasi apa yang terjadi.5. Membantu merencanakan peralatan saat di rumah sakit setelah pulang.

4.Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan status hipermetabolik, konsekuensi, kemoterapi, radiasi, pembedahan, distress emosional, keletihan , atau control nyeri buruk.Setelah dilakukan perawatan selama 7x24 jam kondisi nutrisi pasien meningkat1. BB pasien mengalami peningkatan2. Pasien mampu mengkonsumsi makanan habis3. Pasien mampu makan dengan sendiri tanpa didorong 1. Pantau intake makanan setiap hari, biarkan klien menyimpan buku harian tentang makanan sesuai indikasi.2. Ukur tinggi badan (TB), berat baan (BB), dan ketebalan lipatan kulit trisep atau dengan antrokometrik lainnya. Pastikan jumplah penurunan BB saat ini.

3. Dorong klien untuk makan dengan diet tinggi kalori kaya nutrient, dengan intake cairan yang adekuat. Dorong penggunaan supplement dan makan sedikit terapi sering.

4. Nilai diet sebelum dan setelah pengobatan misal makanan cairan dingin, bubur kering, roti krekes, minuman berkarbonat. Berikan cairan 1 jam sebelum atau sesudah makan.5. Kontrol factor lingkungan, misal bau atau tidak sedap atau bising. Hindari makanan terlalu manis, berlemak atau makan pedas.6. Berikan obat sesuai dengan indikasi1. Mengidentifikasi kekuatan/defisiensi nutrisi.

2. Membantu dalam identifikasi mal nutrisi protein sampai kalori, khususnya bila BB dan pengukuran antropometrik kurang dari normal. 3. Kebutuhan metabolic jaringan ditingkatkan, begitu juga cairan untuk menghilangkan produk sisa. Suplemen berguna untuk mempertahankan, masukkan kalori dan protein.4. Aktifitas penilaian diet sangat individual dalam mengurangi mual paska terapi. Klien harus mencoba untuk menemukan solusi atau kombinasi terbaik.5. Dapat meningkatkan respons mual/muntah.

6. Untuk meningkatkan nafsu makan, mengurangi mual, dsn pemenuhan nutrisi.

5.Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan status hipermetabolik, kerusakan masukan cairan, kehilangan cairan berlebihan (luka, selang indwelling).Selama dilakukan perawatan pasien tidak menunjukkan adanya dehidrasi1. Pasien mempertahankan kondisi TTV dalam batas normal2. Pasien mampu mempertahankan BB sesuai dengan TB dan usia.3. Turgor kulit pasien bagus4. Pasien mempertahankan kadar elektrolit.1. Pantau masukan dan keluaran, berat jenis; masukkan semua sumber keluaran, misal muntah, diare, luka basah. Hitung keseimbangan cairan 24 jam.

2. Timbang berat badan sesuai indikasi.

3. Pantau tanda vital, evaluasi, nadi perifer dan pengisian kapiler.4. Observasi turgor kulit dan kelembapan membrane mukosa. Perhatikan keluhan haus.5. Dorong peningkatan, masukkan cairan sampai 3000 ml/hari sesuai toleransi individu1. Keseimbangan cairan negative yang terus menerus dapat menurunkan haluaran renal dan konsentrasi urine. Hal ini menunjukkan terjadinya dehidrasi dan perlunya peningkatan penggantian cairan.2. Pengukuran sensitive terhadap fluktruasi keseimbangan cairan.3. Menunjukkan keadekuatan volume sirkulasi.4. Indicator tidak langsung dari status hidrasi atau derajat kekurangan.5. Membantu dalam memelihara kebutuhan cairan dan menurunkan resiko efek samping membahayakan, sistitis hemoragi pada klien yang mendapat siklofosfamit.

6.Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan pertahanan sekunder tidak adekuat, malnutrisi, proses penyakit kronis atau prosedur invasive.Selama dilakukan perawatan pasien tidak menunjukkan tanda tanda terjadinya infeksi1. Suhu tubuh pasien dalam batas normal2. 1. Tingkatan prosedur mencuci tangan yang baik dengan staf pengunjung sebelum dan setelah bersentuhan dengan klien.2. Tekanan hygiene personal.

3. Pantau suhu tubuh pasien.

4. Pantau semua sistem, misal kulit, pernafasan, genitaurineira dari adanya gejala atau tanda infeksi secara continue.

5. Ubah posisi dengan sering, pertahankan klinen kering dan bebas kerutan.1. Lindungi klien dari sumber infeksi seperti pengunjung dan staf yang mengalami ISK.2. Mengurangi resiko sumber infeksi dan atau pertumbuhan sekunder.3. Peningkatan suhu terjadi karena berbagai factor.4. Pengenalan dini dan intervensi segera dapat mencegah progresi pada situasi atau sepsis yang lebih serius.5. Menurunkan tekanan dan iritasi pada jaringan dan mencegah kerusakan kulit.

7.Resiko tinggi terjadi kerusakan intregitas kulit atau jaringan berhubungan dengan efek radiasi, kemoterapi, perubahan imunologis, perubahan status nutrisi atau anemia.Selama dilakukan perawatan pasien tidak mengalami kerusakan integritas kulit1. Pasien tidak mengalami kerusakan kulit2. Pasien mempertahanakan asupan dan haluaran cairan secara adekuat

1. Pantau kulit dengan sering terdapat efek samping terapi kanker, perhatikan kerusakan atau lembatnya penyembuhan luka. Tekankan pentingnya melaporkan area terbuka pada member perawatan.2. Mandikan klien dengan air hangat dan sabun ringan.3. Dorong klien untuk menghindari menggaruk dan menepuk kulit yang kering.4. Ubah posisi klien dengan sering.

5. Anjurkan klien untuk menghindari krim kulit apapun kecuali atas izin dokter.1. Efek kemerahan dapat terjadi pada area radiasi. Deskuamasi kering (kekeringan pruritus).

2. Mempertahankan tanpa komunitas kulit.3. Membantu friksi atau trauma kulit.

4. Meningkatkan sirkulasi dan mencegah makanan pada kulit atau jaringan yang tidak perlu.5. Dapat meningkatkan iritasi reaksi secara nyata.

BAB IIIPENUTUPA. Kesimpulan.Kanker kulit merupakan bentuk penyakit yang paling sering ditemukan di Amerika Serikat. Jika angka insidensinya tetap berlanjut seperti sekarang, diperkirakan seperdelapan penduduk Amerika yang berkulit cerah akan menderita kanker kulit, khususnya karsinoma sel basal. Etiologi Pajanan sinar matahari merupakan penyebab utama kanker kulit, insidensinya berhubungan dengan jumlah total pajanan sinar matahari. Kerusakan akibat sinar matahari bersifat kumulatif dan efek berbahaya dapat mencapai taraf yang berat pada usia 20 tahun. Peningkatan insidensi kanker kulit kemungkinan disebabkan oleh perubahan gaya hidup dan kebiasaan orang untuk berjemur serta melakukan aktivitas di bawah sinar matahari.B. Saran Pajanan sinar matahari merupakan etiologi utama dari pertumbuhan sel kanker pada kulit, sehingga kita perlu memperhatikan kondisi kulit kita saat terpapar matahari. Angka kejadia kanker kulit yang terus meningkat harus mendapat perhatian dari tenaga kesehatan, sehingga edukasi pada masyarakat dapat tercapai dengan baik.

DAFTAR PUSTAKABrunner. Suddarth. Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah edisi 8. Jakarta : EGC.David servan. Schreiber.2010. Hidup Bebas Kanker. Bandung : Qanita. Judith M, Wilkinson & Nancy R Ahern. 2012. Buku Saku Diangnosis Keperawatan Edisi 9. Jakarta EGC.Made Putri Hendaria, Asmarajaya & Sri Maliawan. Jurnal Kesehatan PDF Kanker kulit. Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/ Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar. Diakses 27 nov- 2013Muttaqin Arif. Sari Kumala. 2011. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Integumen. Jakarta: Salemba Medika.Nanda international, 2012-2014. Diangnosa Keperawatan Definisi dan klasifikasi. Jakarta: EGC.Sylvia A. Price. Lorraine M. 1995. Patofisiologi Konsep klinis Proses- Proses Penyakit buku 2 edisi 4. Jakarta : EGC.Rahayu. Wahyu.2002. Mengenal Mencegah Dan Mengobati 35 Jenis Kanker. Jogjakarta : Victoria inti Cipta.